Anda di halaman 1dari 3

Pemantauan bayi Prematur

Batasan dan uraian umum


Bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan masa gestasi kurang dari 37 minggu. Bayi prematur mempunyai resiko untuk terjadinya keterlambatan maupun penyimpangan tumbuh kembang, semakin kecil masa gestasi, semakin besar resiko terjadinya keterlambatan maupun penyimpangan tumbuh kembang. Selain itu bayi prematur mempunyai resiko morbiditas termaksuk kelainan neurologis dan gangguan belajar yang dapat timbul sampai umur 7-10 tahun. Bayi prematur merupakan bagian terbesar dari kelompok bayi berat lahir rendah (BBLR) pada tahun 1998 adalah 17,8%

Koreksi prematuritas
Untuk menilai pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur, digunakan umur koreksi. Umur koreksi adalah umur kronologis dikurangi jumlah minggu prematuritas, dilakukan sampai anak berumur 2 tahun .

Pemeriksaan fungsi penglihatan


Pemeriksaan mata bayi prematur di anjurkan untuk dilakukan pada bayi dengan berat lahir <1500 g, atau pada masa gestasi <28 minggu atau mendapat terapi oksigen. Pemeriksaan mata di lakukan pada umur 31 - 33 minggu pasca-menstuasi atau usia kronologis 4-6 minggu untuk melihat adakah retinopati prematuritas.

Pemeriksaan fungsi pendengaran


Bayi prematur mempunyai resiko untuk mengalami tuli konduktifdan/atau kelainan neurosensoris terutama bila memunyai faktor risiko yang meliputi: Riwayat keluarga dengan tuli kongenital Infeksi kongenital Anomali kraniofasial Berat lahir <1500 g Hiperbilirubinemia yang mendapat transfusi tukar Pernah mendapat obat yang bersifat ototoksik. Menderita meningitis bakterialis Nilai apgar 0-4 pada menit pertama atau 0-6 pada menit ke lima Mendapat ventilasi mekanik lebih dari 4 hari. Mempunyai sindrom yang meliputi tuli.

Pemeriksaan fungsi pendengaran dapat dilakukan dengan auditory brain response (ABR) pada bayi dengan umur gestasi 34 minggu ke atas. Bila ada kelainan, intervensi dini sebelum umur 3 bulan berhubungan dengan perbaikan perkembangan kognitif pada umur 3 tahun. Bila fungsi pendengaran normal pada pemeriksaan pertama, maka pemeriksaan ulangan perlu dilakukan pada umur 12-24 bulan.

Pemantauan pertumbuhan Untuk memantau bayi prematur digunakan kurva Babson dan Benda yang memuat kurva berat, panjang dan lingkar kepala dari masa gestasi 26 minggu sampai dengan umur koreksi 1 tahun. Untuk anak yang berumur di atas 1 tahun dapat digunakan kurva Guo (terlampir).

Pemantauan perkembangan Perkembangan bayi prematur dapat dipantau dengan menggunakan Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan untuk tahap pertama dan bila ada kecurigaan keterlambatan dapat digunakan Denver II (terlampir).

Imunisasi bayi prematur Jadwal imunisai bayi prematur, termasuk bayi berat lahir rendah, sama dengan jadwal imunisasi bayi cukup bulan, kecuali untuk imunisasi hepatitis B. Imunisasi selain hepatitis B diberikan sesuai dengan umur kronologis dan dengan dosis vaksin yang baku seperti bayi cukup bulan. Bayi prematur, termasuk bayi berat lahir rendah, pada umumnya harus mendapat imunisasi sesuai jadwal sesuai umur kronologisnya dengan dosis vaksin yang baku seperti bayi cukup bulan, kecuali untuk imunisasi hepatitis B. Dengan demikian, bayi prematur yang oleh karena suatu sebab masih dirawat di rumah sakit saat berumur 2 bulan (umur kronologis) perlu mendapat imunisasi sesuai anjuran PPI seperti BCG, DPT, Polio, dan bila memungkinkan juga imunisasi diluar PPI yaitu Hib. Jadwal imunisasi hepatitis B untuk bayi prematur adalah sebagai berikut: Pada bayi prematur yang lahir dari ibu HbsAg negatif, imunisasi hepatitis B ditunda sampai bayi berumur 2 bulan atau mencapai berat badan 2 kg atau lebih. Bayi prematur yang lahir dari ibu HbsAg positif dengan berat kurang dari 2 kg harus mendapat Hepatitis B Immune Globulin (HBIG) dalam 12 jam setelah lahir dan vaksin Hepatitis B secara bersamaan pada 2 tempat yang berbeda. Jika status HbsAg ibu tidak diketahui, vaksin hepatitis B harus diberikan pada bayi. Status HbsAg ibu perlu diperiksa; bila HbsAg positif, bayi perli HBIG.

Imunisasi Hepatitis B ini tidak dihitung dalam pemberian imunisasi hepatitis B berikutnya. Selanjutnya bayi tetap memerlukan 3 dosis vaksin hepatitis untuk melengkapi imunisasi hepatitis B. Jadwal imunisasi bayi dapat dilihat pada tabel jadwal imunisasi menurut rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia periode 2004 (terlampir).

Nutrisi bayi prematur Nutrisi bayi prematur memerlukan perhatian khusus dan akan dibicarakan tersendiri.

Daftar pustaka 1. Gunardi H. Pemantauan bayi prematur. Dalam: Trihono PP, Syarif DR, Syarif BG, Gunardi H, Oswari H, Kadim M, penyunting, Hot topics in Pediatric II: Naskah lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak XLV, Jakarta: Balai Penerbit FKUI: 2002. H. 17-27. 2. American academy of pediatric, American association of pediatric ophthalmology and strabismus, American academy of ophthalmology. Screening examination of premature infant for retinophaty of prematurity. Pediatric 2011; 108:809-811. 3. Joint cornitee on infant hearing, American academy of audiology, American academy of pediatric, American speech-language-hearing, association and directors of speech and hearing programs in state health and welfare agencies. Year 2000 position statement: Principle and guidelines for early hearing, detection and invervention programs. Pediatric 2000;106:798-817. 4. Ikatan dokter anak nIndinesia. Pedoman imunisasi anak di Indonesia. 2004. 5. Saari TN. Immunization of preterm and low birth weight infants. Pediatric 2003;112:193-8.

Anda mungkin juga menyukai