Anda di halaman 1dari 15

i

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA




JUDUL PROGRAM :
TEROLASO: TEKNOLOGI AKSELEROMETER PADA LAMPU SEIN
SEPEDA MOTOR

BIDANG KEGIATAN :
PKM KARSA CIPTA






Diusulkan oleh:
Awwah Halim/1106052594/2011
Achmad Fatchur Utama/1106018240/2011
Ivan Yulio/1106022225/2011
Yopik Indra Rosyidi/1106013183/2011
Anwar Wijaya/1106014816/2011








UNIVERSITAS INDONEESIA
DEPOK
2013





ii

HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM-KC

1. Judul Kegiatan :TEROLASO:Teknologi Akselerometer
pada Lampu Sein Otomatis Sepeda
Motor
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-M (X) PKM-KC
( ) PKM-K ( ) PKM-T

3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Awwah Halim
b. NIM : 1106052594
c. Jurusan : Teknik Elektro
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Indonesia
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl.Situ Indah no.60 rt07/10 Kelapa
Dua, Depok, 16951
085710510107
f. Alamat email : awwah.halim@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Abdul Muis S.T., M.Eng
b. NIDN : 197509011999031003
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perumahan Raffless Hills, Blok EG5
No.2 Cibubur, Depok
Hp: 0811978601
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 5.865.000,-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan

Depok, 19 juni 2013

Menyetujui
Ketua Departemen Teknik Elektro
Ketua Pelaksana Kegiatan





(Ir. Muhammad Asvial, M.Eng., P.hD)
NIP. 196804061994031001
(Awwah Halim)
NPM. 1106052594


Direktur Kemahasiswaan Dosen Pendamping





(Dr. Drs. Kamarudin M.Si)
NIP. 197010251998021001
(Dr. Abdul Muis S.T., M.Eng)
NIDN. 197509011999031003
iii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM-KC ............................................... ii
JUDUL KEGIATAN ....................................................................................... iii
LATAR BELAKANG MASALAH .................................................................. 1
PERUMUSAN MASALAH ............................................................................. 2
TUJUAN ........................................................................................................... 2
LUARAN YANG DIHARAPKAN .................................................................. 2
KEGUNAAN .................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 3
METODE PELAKSANAAN ........................................................................... 7
JADWAL KEGIATAN ..................................................................................... 9
RANCANGAN BIAYA ................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10
LAMPIRAN .................................................................................................... 10

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Arah tiga sumbu yang dimiliki akselerometer ...................................... 3
Gambar 2. Diagram Kelistrikan Sepeda Motor....................................................... 5
Gambar 3. Diagram alur kinerja alat ....................................................................... 6
Gambar 4. Diagram Metode Pelaksanaan ............................................................... 7

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 9
Tabel 2. Rancangan Biaya....................................................................................... 9







1


A. JUDUL KEGIATAN
TEROLASO: Teknologi Akselerometer pada Lampu Sein Otomatis
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Kendaraaan beroda dua merupakan kendaraan bermotor yang paling
banyak digunakan sebagian besar masyarakat Indonesia. Badan Pusat Statistik
mencatat jumlah kendaraan bermotor roda dua pada tahun 2010 mencapai
61.078.188 dari total kendaraan bermotor sebanyak 76.907.127 unit
(http://www.bps.go.id). Hal ini dikarenakan kendaraan bermotor roda dua
memiliki mobilitas yang tinggi dengan dimensi yang relatif lebih kecil dibanding
kendaraan bermotor lain sehingga kendaraan roda dua mampu melewati
kemacetan dan jalanan yang sempit.
Namun dengan tingginya mobilitas, semakin tinggi pula tingkat resiko
kecelakaanya. Tingginya resiko kecelakaan pada kendaraan bermotor roda dua ini
mengurangi kenyamanan pengendara yang menggunakannya. Padahal setiap
pengguna jalan tentunya ingin perjalanannya nyaman dan sampai tujuan dengan
selamat. Untuk mengurangi resiko kecelakaan tersebut, setiap kendaraan bermotor
diberikan perangkat tambahan seperti klakson (horn) dan lampu (lamp) sebagai
alat komunikasi dengan kendaraan lain. Perangkat tambahan ini mempermudah
pengendara untuk berkomunikasi tanpa harus berbicara kepada pengguna jalan
lain ketika pengendara ingin mendahului, berhenti, menepi, dan berbelok. Ketika
akan berbelok, pengendara cukup menyalakan lampu sein untuk menyatakan
bahwa pengendara tersebut akan berbelok. Namun alat komunikasi untuk
berbelok ini terkadang masih menimbulkan masalah. Ada saja pengguna
kendaraan bermotor roda dua yang terlupa untuk menyalakan lampu sein ketika
hendak berbelok dan mematikannya setelah berbelok. Hal ini tentunya
menyebabkan komunikasi dengan pengendara lain tidak berjalan dengan baik dan
mengganggu kenyamanan pengendara lain bahkan dapat berakibat fatal seperti
kecelakaan.
Kealpaan ini dapat diatasi dengan menggunakan lampu sein yang dapat
menyala dan mati dengan sendirinya (otomatis). Saat ini belum ada kendaraan
bermotor yang memiliki fitur untuk menyalakan lampu sein secara otomatis,
namun fitur mematikan lampu sein secara otomatis sudah ada seperti pada mobil.
Salah satu perusahaan otomotif dari India juga sudah menerapkan lampu sein mati
otomatis ini pada kendaraan bermotor roda dua. Prinsip sensor switch sein
otomatis pada kendaraan bermotor roda dua ini menggunakan kedua plat pada
kemudi yang saling bertemu. Apabila dua plat tersebut berjauhan, pada posisi ini
kemudi dalam kondisi berbelok. Namun jika kedua plat bertemu, maka kemudi
dalam posisi lurus. Ketika hendak berbelok, pengendara wajib menyalakan lampu
sein pada jarak tertentu sebelum sampai pada titik belok, pada kondisi ini switch
sudah mulai bekerja namun kondisi kemudi masih cenderung lurus sehingga besar
kemungkinannya untuk kedua plat bertemu lagi dan switch mematikan lampu sein
yang sudah menyala, sementara kendaraan tersebut belum berbelok. Pengendara
yang tidak menyadarinya akan berbelok dengan kondisi lampu sein mati.
Kejadian seperti ini membuat salah paham pengendara lain bahkan menyebabkan
kecelakaan. Sensor switch ini juga tidak bekerja maksimal ketika kendaraan
bermotor roda dua berbelok dengan memiringkannya dan dengan sedikit
pergeseran sudut kemudi. Sensor ini bekerja ketika kedua plat sudah berjauhan,
2


sementara ketika berbelok dengan memiringkan kendaraan kedua plat tidak
mengalami perpindahan yang cukup jauh sehingga switch sensor tidak bekerja dan
tidak mematikan lampu sein. Sehingga fitur yang diberikan oleh perusahaan
otomotif dari India ini belum memberikan solusi yang maksimal.
Untuk itu kendaraan bermotor roda dua memerlukan sebuah perangkat
tambahan untuk dapat menyalakan dan mematikan lampu sein secara otomatis
yang juga mampu mengenali posisi kendaraan agar dapat memastikan bahwa
kendaraan tersebut telah selesai berbelok sehingga lampu sein dapat mati sesuai
dengan yang diharapkan.
Alat ini merupakan penerapan teknologi akselerometer yang sensitif
terhadap perubahan posisi. Akselerometer akan diletakkan pada kemudi kendaraan
untuk mengetahui kemiringan dan posisi kemudi kendaraan roda dua. Dengan
mengetahui keadaan tersebut, alat ini dapat mengetahui bahwa kendaraan akan
atau sudah selesai berbelok. Desain alat ini cukup sederhana sehingga mudah
untuk dipasang pada kendaraan bermotor roda dua.
C. PERUMUSAN MASALAH
Apa perangkat yang tepat untuk diterapkan dalam kendaraan bermotor
roda dua sehingga mampu menyalakan dan mematikan lampu sein secara otomatis
dengan tepat?
D. TUJUAN
Membuat alat yang mampu menyalakan dan mematikan lampu sein secara
otomatis agar masyarakat tidak perlu untuk khawatir lupa menyalakan dan
mematikan lampu seinnya.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan adalah sebuah alat TERO LASO (Teknologi
Akselerometer pada Lampu Sein Otomatis). TERO LASO menggunakan sensor
akselerometer yang dilengkapi dengan rangkaian penunjang sebagai otaknya.
Sensor akselerometer akan membaca kondisi motor, kemudian rangkaian
penunjang yang akan memberikan kesimpulan dari kondisi motor tersebut.
Rangkaian penunjang juga yang akan memberikan perintah eksekusi kepada alat
sebagai bentuk out put dari kesimpulan kondisi motor. Untuk dapat menyalakan
dan mematikan lampu sein secara otomatis, TERO LASO dihubungkan langsung
dengan kabel switch lampu sein. Alat ini dipasang tepat di tengah kemudi yang
merupakan titik paling sensitif terhadap perubahan posisi kendaraan roda dua
yang digunakan.
Alat ini akan membaca posisi kemudi bedasarkan tiga sumbu garis. Garis
Z untuk membaca kemiringan kanan dan kiri, garis Y untuk membaca posisi
tanjakan dan turunan, dan garis X untuk membaca posisi kemudi kanan dan kiri.
Kombinasi data dari ketiga garis ini akan diolah dengan algoritma berbahasa C
yang sudah diprogram terlebih dahulu. Hasil dari pengolahan algoritma tersebut
akan menarik kesimpulan terkait posisi motor, apakah kendaraan akan berbelok
atau sudah selesai berbelok. Ketika disimpulkan bahwa kendaraan akan berbelok,
maka TERO LASO akan menyalakan lampu sein. Dan ketika pengolahan data
menyimpulkan bahwa kendaraan selesai berbelok, TERO LASO akan mematikan
3


lampu sein secara otomatis sehingga pengendara tidak perlu mematikan lampu
sein lagi. Namun jika kesimpulannya menyatakan kendaraan belum selesai
berbelok, maka lampu sein akan tetap menyala hingga batas waktu yang
ditentukan.
F. KEGUNAAN
Membantu masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor roda dua,
sehingga lebih konsentrasi terhadap jalan baik sebelum berbelok maupun
selesai berbelok dan mengurangi resiko kecelakaan.

G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Akselerometer
Akselerometer adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengukur
percepatan, mendeteksi dan mengukur getaran, ataupun untuk mengukur
percepatan akibat gravitasi bumi. Akselerometer memiliki tiga sumbu (3-axis),
sumbu X untuk mendeteksi kanan-kiri, sumbu Y untuk mendeteksi depan-
belakang, dan sumbu Z untuk mendeteksi atas bawah.

Gambar 1. Arah tiga sumbu yang dimiliki akselerometer

Prinsip kerja dari sensor ini berdasarkan hukum fisika bahwa apabila suatu
konduktor digerakkan melalui suatu medan magnet, atau jika suatu medan magnet
digerakkan melalui suatu konduktor, maka akan timbul suatu tegangan induksi
pada konduktor tersebut. Akselerometer yang diletakan di permukaan bumi dapat
mendeteksi percepatan 1g (ukuran gravitasi bumi) pada titik vertikalnya, untuk
percepatan yang dikarenakan oleh pergerakan horizontal maka akselerometer akan
mengukur percepatannya secara langsung ketika bergerak secara horizontal.

Tipe Akselerometer
Capacitive: lempengan metal pada sensor memproduksi sejumlah kapasitansi,
perubahan kapasitansi akan mempengaruhi percepatan
Piezoelectric: kristal piezoelectric yang terdapat pada akselerometer jenis ini
mengeluarkan tegangan yang selanjutnya dikonversi menjadi percepatan
Piezoresistive: lempengan yang secara resistan akan berubah sesuai dengan
perubahan percepatan
Hall effect: percepatan yang dirubah menjadi sinyal elektrik dengan cara
mengukur setiap perubahan pergerakan yang terjadi pada daerah yang
terinduksi magnet.
4


Magnetoresistive: Perubahan percepatan diketahui berdasarkan resistivitas
material karena adanya daerah yang terinduksi magnet
Heat Transfer: percepatan dapat diketahui dari lokasi sebuah benda yang
dipanaskan dan diukur ketika terjadi percepatan dengan sensor temperature

2. Kelistrikan Otomotif
A. Definisi Sistem Kelistrikan Otomotif
Sistem kelistrikan otomotif adalah instalasi dari berbagai rangkaian
penerangan pada kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan otomotif tersebut,
antara lain sistem penerangan lampu kepala, lampu tanda belok, dan lampu rem,

B. Fungsi Sistem Kelistrikan otomotif
Fungsi sistem kelistrikan otomotif adalah sebagai penerangan pada
kendaraan untuk memberikan tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat akan
membelok maupun akan berhenti sehingga pengendara akan aman dari
kecelakaan. selain itu, juga untuk memberikan indikator pada pengendara contoh
lampu tanda belok ke kanan ataupun kiri sudah menyala, kondisi bahan bakar
masih banyak atau sudah habis dan lain-lain.

C. Bagian-Bagian Sistem Kelistrikan otomotif
1) LampuKepala
Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi
jalan pada malam hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan
jarak dekat. Nyala lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer
switch.Lampu kepala menyala bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar
tarik atau putar. Lampu kepala yang dipakai ada dua tipe, yaitu tipesealed
beam dan bola lampu. Jenis Sealed beam banyak dipakai pada kendaraan yang
kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya menjadi satu kesatuan. Tipe bola
lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.

2) Lampu Tanda Belok
Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu harus dapat menyala
dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan. Hal ini bisa
terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung yang
diperoleh dari alat pengedip (flasher). Bila saklar lampu tanda belok dioperasikan
ke kiri atau ke kanan, lampu yang berkedip kiri saja atau kanan saja. Saklar
tersebut biasanya terletak di bawah kemudi dan dirakit di batang kemudi.

3) Lampu Rem
Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan
ditempatkan di bagian belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi.
Daya rem harus lebih besar daripada lampu posisi. Misalnya bola lampu dobel
filamen dengan tulisan 8/21 w 12V berarti daya lampu kota 8 w dan lampu rem 21
W dengan tujuan pada saat lampu kota atau posisi menyala dan mobil sedang
direm, akan terjadi perubahan sinar lampu terlihat menyala lebih terang.
Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat pedal rem
diinjak, tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak mengerem).
5



Gambar 2. Diagram Kelistrikan Sepeda Motor


3. Pemrograman
Pemrograman adalah proses menulis, menguji dan memperbaiki (debug),
dan memelihara kode yang membangun sebuah program komputer. Kode ini
ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman. Tujuan dari pemrograman adalah
untuk memuat suatu program yang dapat melakukan suatu perhitungan atau
pekerjaan sesuai dengan keinginan pemrogram (programmer).
Untuk membuat program, programmer membutuhkan tahapan-tahapan dibawah
ini :
1. Definisi masalah
Pemrogram mengidentifikasi permasalahan tersebut secara rinci mulai dari
komponen input dari suatu program yang akan dirancang, proses yang akan terjadi
didalam menyelesaikan program tersebut, hingga komponen output yang
diinginkan.

2. Analisis Algoritma
Analisis Algortima ada dua cara, yang pertama adalah menggunakan
Flowchart. Flowchart adalah penggambaran secara garfik dari langkah-langkah
dan urutan urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan
programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih
kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif dalam pengoperasian

Yang kedua adalah menggunakan bahasa semu (pseudocode), pseudocode
adalah deskripsi dari algoritma pemrograman computer yang menggunakan
struktur sederhana dari beberapa bahasa pemograman tetapi bahasa tersebut hanya
ditujukan agar dapat dibaca manusia. Biasanya yang ditulis dari pseudocode
6


adalah variabel dan fungsi. Tujuan penggunaan utama dari pseudocode adalah
untuk memudahkan manusia dalam memahami prinsip-prinsip dari suatu
algoritma.


Gambar 3. Diagram alur kinerja alat

3. Bahasa pemograman
Bahasa pemrograman adalah teknik komando/instruksi standar untuk
memerintah komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu set aturan
sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer.
Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis
data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan
disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam
berbagai situasi. Salah satu bahasa pemrograman adalah bahasa C dan compiler C
yang sering digunakan adalah C++ dan CodeVision AVR.

4. Testing dan Debuging
Testing adalah salah satu aktivitas yang harus dilakukan sebagai bagian
dari tahap pembangunan perangkat lunak. Tujuannya adalah untuk mencari
sebanyak-banyaknya kesalahan, error maupun defect. Testing dilakukan dengan
mengacu pada test plan dan test cases. Idealnya, testing dilakukan oleh tester,
bukan oleh programmer, sehingga lebih obyektif. Debugging adalah aktivitas
yang dilakukan untuk mencari posisi kesalahan dan memperbaikinya apabila dari
hasil testing diperoleh indikasi adanya error.



7


H. METODE PELAKSANAAN


Gambar 4. Diagram Metode Pelaksanaan
1. Analisis
Pada tahap awal ini, permasalahan yang ada pada penggunaan kendaraan
bermotor roda dua akan dianalisa untuk memperkirakan apa yang dibutuhkan oleh
pengendara, kecerobohan apa yang sering dilakukan oleh pengendara, dan
menganalisa alat yang sudah ada sampai saat ini. Metode yang dilaksanakan
sebagai berikut:
a. Wawancara, dilakukan dengan pihak yang terkait, seperti kepolisian,
teknisi kendaraan bermotor roda dua, dan pengguna kendara bermotor roda dua.
Karena hal yang penting untuk diperhatikan adalah pengalaman pribadi dari
pengguna kendaraan bermotor roda dua itu sendiri yang masing-masing pribadi
memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
b. Survey lapangan, dilakukan untuk menentukan kebutuhan pengendara
secara akurat serta terukur, sehingga disain yang akan dirancang nantinya dapat
diperkirakan dalam segala aspek pengendara kendaraan bermotor roda dua.
Survey lapangan juga dilakukan untuk mengetahui berbagai cara yang dilakukan
oleh pengendara dalam berbelok sehingga memudahkan untuk pengelompokan
saat pengambilan data untuk pemrograman.
c. Menelaah data-data yang telah diperoleh yang akan diterapkan dalam
mendisainan dan memrogram alat.

2. Disain
Dalam tahap mendisain alat, dibutuhkan tiga disain yang nantinya akan disatukan
menjadi sebuah alat TERO LASO yaitu:
a. Disain alat, berupa bentuk alat tampak luar yang merupakan tempat
menyimpan sensor akselerometer dan rangkaian penunjang.
b. Disain Rangkaian listrik lampu sein, rangkaian ini menggambarkan
perkabelan dan kelistrikan antara TERO LASO dengan lampu sein sehingga alat
ini dapat berfungsi.
c. Disain Sistim Minimum, disain ini merupakan rangakaian elektronik
penunjang akselerometer yang nantinya akan mengolah dan mengeksekusi
bedasarkan data dari akselerometer tersebut.
Perancangan disain alat TERO LASO melibatkan software software terkait
kelistrikan dan mekanik seperti ISIS Proteus, Altium, dan Inventor.
8



3. Pembuatan
Tahap pembuatan alat ini dibagi menjadi dua:
a. Pembuatan mekanik yang akan membuat alat dari segi mekanik secara
keseluruhan, dari bentuk dan tampilan hingga tempat untuk meletakkan
sensor dan rangkaian listrik.
b. Pembuatan rangkaian elektrik yang merakit rangkaian penunjang (sistem
minimum) dan pemasangan kabel.
Tahap pembuatan ini nantinya akan bekerja sama dengan pihak terkait
yang akan membantu untuk pembuatan, seperti laboratorium dan bengkel.

4. Pengambilan Data
Pengambilan data akan dilakukan sebanyak dua kali, pengambilan data
awal untuk menjalankan program dan pengambilan data lanjut untuk menambah
presisi dan akurasi alat. Pengambilan data ditujukan untuk mengambil bahan
mentah berupa data angka posisi ketika berbelok untuk nanti diolah dalam tahap
pemrograman. Pengambilan data awal dilakukan menggunakan ponsel android
dengan cara memasangkan ponsel tersebut pada kemudi kendaraan bermotor roda
dua yang akan menjadi percobaan.
Data yang diambil menggunakan android akan digunakan sebagai data
awal untuk menjalankan program. Alasan menggunakan ponsel android adalah
ponsel tersebut sudah memiliki sensor akselerometer di dalam divaisnya dan
sistem aplikasinya yang open source sehingga mudah untuk membuat aplikasi
sederhana yang mampu menampilkan bacaan sudut dari akselerometer. Setelah
dipasang, kendaraan bermotor roda dua tersebut akan melakukan berbagai jenis
belokan untuk diambil datanya. Pengambilan data akan diulang sebanyak
mungkin untuk mendapatkan data yang valid. Setelah proses pelaksanaan
memasuki tahap pemantauan, barulah tahap pengambilan data lanjut dilakukan.

5. Pemrograman
Pada tahap ini data yang didapat akan diolah menggunakan software
berbasis C seperti C++ dan CodeVision AVR. Dibutuhkan keahlian dalam bahasa
pemrograman selama proses pengkodean ini.

6. Pemasangan
Setelah alat jadi dan sudah diprogram dengan data pengambilan awal,
maka alat siap untuk dipasang dan digunakan. Alat ini dipasang tepat di bagian
kemudi kendaraan bermotor roda dua.

7. Pemantauan
Setelah alat dipasang pada kendaraan bermotor roda dua, alat yang
dipasang akan dipantau kondisinya pada saat digunakan. Pemantauan ini
bertujuan agar alat yang sudah dipasang dapat dipastikan bekerja dengan
semestinya seperti yang diharapkan. Dan pemantau ini juga dapat menjadi sebuah
penilaian apakah alat yang dipasang layak untuk diterapkan oleh pengguna yang
akan menggunakan nantinya. Bila dibutuhkan, dari pemantauan ini bisa kembali
ke dalam proses pengambilan data untuk menambah akurasi dan presisi kinerja
alat.
9


I. JADWAL KEGIATAN
Tabel 1. Jadwal Kegiatan
No. Kegiatan
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tahap Analisis
2 Tahap Disain
3 Tahap Pembuatan
4
Tahap Pengambilan
Data

5 Tahap Pemrograman
6 Tahap Pemasangan
7 Tahap Pemantauan


J. RANCANGAN BIAYA
Tabel 2. Rancangan Biaya
no
Rincian Biaya
1
Pembelian accelerometer* Rp 935.000,-
2
Pembuatan Rangkaian Sistem Minimum Rp 200.000,-
3
Pembuatan Chasis Alat Rp 200.000,-
4
Kabel Rp 20.000,-
5
Switch Rp 10.000,-
6 Pengadaan Software: CodeVision AVR, ISIS Proteus, Altium,
dan Inventor
Rp 400.000,-
7
Jasa Programer Rp 800.000,-
8
1 buah Gadget Android Rp 2.149.000,-
9
Sewa Sepeda motor 9 minggu @Rp 100.000,- Rp 900.000,-
10
Biaya Print dan Fotocopi Rp 50.000,-
11
2 buah CD RW Rp 30.000,-
12
Penjilidan 3 jilid Proposal @Rp 7.000,- Rp 21.000,-
13
penulisan laporan Rp 50.000,-
14
Finalisasi dan memperbanyak laporan Rp 100.000,-
15
Jumlah Rp 5.865.000,-
*Harga Bedasarkan digi-ware.com keyword: MinIMU-9 Gyro, Accelerometer, and
Compass (L3G4200D and LSM303DLM Carrier)








10


K. DAFTAR PUSTAKA

Daryanto.2011. Prinsip Dasar Kelistrikan Otomotif .Bandung: Alfabeta.
Sutabri, Tata.2004.Pemrograman Terstruktur.Yogyakarta: Andi Publisher.

Sclater,Neil and Chiroins, Nicholas P.2007.Mechanism and Mechnical
Device.McGraw-Hill:Singapore

Ran Cao, Ying Chen, Rui Kang.2011.Failure Mechanism Analysis of Quartz
Accelerometer Under Vibration Condition.Anchorage:IEEE Conference
Publication.

HongJie Cheng, Yuan Zhao, Zhibo Qian, Bin MaoLi.2009.Research on
Performance Analyzing and Modeling of Quartzose Flexible
Accelerometer.Banff:IEEE Conference Publication.

L. LAMPIRAN
Biodata Peserta (Ketua)
Nama : Awwah Halim
Tempat,tgl. lahir : Jakarta, 19 Juli 1992
Alamat : Jl.Situ Indah no.60 RT07/10, Kelapa Dua,
Depok, Jawa Barat, 16951
No. Telepon : 085710510107
Alamat e-mail : awwah.halim@gmail.com
Pendidikan Terakhir : Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
NPM : 1106052594

Ketua


(Awwah Halim)

Biodata Peserta (Anggota)
Nama : Achmad Fatchur Utama
Tempat,tgl. lahir : Jember, 05 oktober 1992
Alamat : Jl.Juragan sinda Beji, Depok
No. Telepon : 089682034743
Alamat e-mail :tamasukses@gmail.com
Pendidikan Terakhir : Teknik Perkapalan,Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
NPM : 1106018240

Anggota1



(Achmad Fatchur Utama)
11



Biodata Peserta (Anggota)
Nama : Ivan Yulio
Tempat,tgl. lahir : Jakarta, 15 Juli 1993
Alamat : Jl. Bulak Ringin Rt10/03, Cibubur, Jakarta Timur
No. Telepon : 08979746522
Alamat e-mail : ivan.yulio@ui.ac.id
Pendidikan Terakhir : Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas
Indonesia
NPM : 1106022225

Anggota 2


(Ivan Yulio)

Biodata Peserta (Anggota)
Nama : Yopik Indra Rosyidi
Tempat,tgl. lahir : Indramayu, 30 Juni 1993
Alamat : Jl.Raya Pasirbungur no.3 Rt04/Rw01, Purwadadi, Subang,
Jawa Barat.
No. Telepon : 08812220994
Alamat e-mail : yopik.indra@ui.ac.id
Pendidikan Terakhir : Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
NPM : 1106013183

Anggota 3



(Yopik Indra Rosyidi)

Biodata Peserta (Anggota)
Nama : Anwar Wijaya
Tempat,tgl. lahir : Bekasi, 07 desember 1993
Alamat : Desa Mangunjaya RT04/RW 01 no.49, kecamatan
Tambun selatan kab.Bekasi
No. Telepon : 085716220174
Alamat e-mail : aanwarwijaya@yahoo.co.id
Pendidikan Terakhir : Teknik Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
NPM : 1106014816

Anggota 4



()

12





Biodata Dosen Pembimbing
Nama : Dr. Abdul Muis S.T.,M.Eng
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Perumahan Raffless Hills, Blok EG5 No.2 Cibubur, Depok
No. Telepon : 0811978601
Alamat e-mail : muis@ee.ui.ac.id
Pendidikan : Doktor (S3)
Fakultas/Program Studi : Teknik/ Teknik Elektro
Perguruan Tinggi : Universitas Indonesia
Bidang Keahlian : Otomasi dan Robotika
Publikasi Jurnal Ilmiah:
1. Pushing Operation with Dual Compliance Controllers based on Estimated
Torque dan Visual Force. IEE Japan Industry Applications Society
Conference 2006, Vol. II, pp. 285-290, August, 2006.
2. Robust Network Motion Control System Based on Disturbance Observer.
Journal for Control, Measurement, Electronics, Computing and
Communications, Automatika, Vol.47, No.1-2, pp.5-10, 2006.
3. Teleoperation with soft sensation based on Transformer dan Gyrator
Theorem. IEEE International Conference on Industrial Technology, ICIT06,
Mumbai, pp. 346-351, Dec. 2006.
4. Visual based Compliance Control on Mobile Manipulator. The 6th Asian
Control Conference, ASCC'06-Bali, pp. 1030-1035. July 2006
5. Soft Pushing Operation with Dual Compliance Controllers based on
Estimated Torque and Visual Force. IEE Japan Trans. Industry Applications,
Vol. 127, No.5, May, 2007.

Dosen Pembimbing




(Dr. Abdul Muis S.T.,M.Eng)

Anda mungkin juga menyukai