Anda di halaman 1dari 41

REFERAT

GLAUKOMA
Disusun oleh :
Deasy Fatimah Aulia (09202211!"
Mis#an$h %yu&'i D (092022119"
Dia(u&an &e)a*a :
*'+Tuti %u&a'nin,sih %u)ono- %)+M
%MF .LMU /E01AK.T MATA
FAKULTA% KEDOKTERA0 U/0 23ETERA04 5AKARTA
R%UD /ROF+ DR+ MARGO0O %OEKAR5O
/UR6OKERTO

2010
LEM7AR /E0GE%A8A0
REFERAT
GLAUKOMA
Diajukan untuk memenuhi syarat Ujian Kepaniteraan Klinik
di bagian Ilmu Penyakit Mata RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
elah disetujui dan dipresentasikan
pada tanggal! September "#$$
Disusun oleh !
Deasy Fatimah Aulia (09202211!"
Mis#an$h %yu&'i D (092022119"
Men,etahui
Do&te' /em#im#in,-
D'+ Tuti %u&a'nin,sih %u)ono- %)+M
% % "
KATA /E0GA0TAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat uhan &ang Maha 'sa( karena atas karunia%
)yalah( penulis dapat menyelesaikan referat yang berjudul Glaukoma dengan baik.
Penulisan referat ini merupakan salah satu syarat mengikuti ujian Program Pendidikan
Profesi di bagian Ilmu Penyakit Mata RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Penulis berharap referat ini dapat bermanfaat untuk kepentingan pelayanan kesehatan(
pendidikan( penelitian dan dapat dipergunakan dengan sebaik%baiknya oleh berbagai pihak
yang berkepentingan.
Dalam kesempatan ini( penulis ingin menyampaikan ungkapan terima kasih kepada!
$. Dr. uti Sukarningsih Supono( Sp.M selaku dokter pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dalam penyusunan referat ini
". eman%teman serta semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan referat ini
Penulis sadar sepenuhnya bahwa dalam penyusunan referat ini masih banyak
dijumpai kekurangan. *leh karena itu( segala masukan yang bersifat membangun dari para
penelaah sangat diharapkan demi proses penyempurnaan refrat ini.
Purwokerto( September "#$$

Penulis
% % +
DAFTAR .%.
8ALAMA0 5UDUL 999999999999999999999++ 1
8ALAMA0 /E0GE%A8A0 ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ 2
KATA /E0GA0TAR ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ :
DAFTAR .%. +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ ;
7A7 .+ /E0DA8ULUA0
$.$ ,atar belakang............................................................................................ -
$." ujuan penulisan........................................................................................ .
$.+ Manfaat penulisan....................................................................................... .
7A7 ..+ T.05AUA0 /U%TAKA
".$ /natomi 0ilik Mata Depan........................................................................ 1
"." 2isiologi /3uos 4umor
".".$ Produksi 5airan /3uos.................................................................. $#
"."." Komposisi 5airan /3uos.............................................................. $+
".".+ Mekanisme Pengaliran 5airan /3uos.......................................... $+
".".6 2aktor yang mempengaruhi ekanan intraokuler......................... $7
".+ Definisi 8laukoma...................................................................................... $-
".6 'pidemiologi............................................................................................ $9
".7 2aktor Resiko.............................................................................................. $9
".- Klasifikasi.................................................................................................. $.
".9 8laukoma Sekunder.................................................................................. $1
".9.$ 8laukoma Sekunder Sudut erbuka.............................................. $1
".9." 8laukoma Sekunder Sudut ertutup.............................................. "#
".. Patofisiologi................................................................................................ "$
".1 8ejela Klinis............................................................................................... "6
".$# Diagnosis 0anding..................................................................................... "7
".$$ Pemeriksaan Penunjang............................................................................. "7
".$" Penatalaksanaan 8laukoma...................................................................... +$
% % 6
".$+ Komplikasi............................................................................................... +.
".$6 Prognosis.................................................................................................. +1
7A7 ...+ KE%.M/ULA0 +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ ;0
DAFTAR /U%TAKA ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ ;1
% % 7
7A7 .
/E0DA8ULUA0
1+1 Lata' 7ela&an,
Mata merupakan salah satu pan:a indera yang sangat penting untuk kehidupan
manusia. rauma seperti debu seke:il apapun yang masuk kedalam mata( sudah :ukup
untuk menimbulkan gangguan yang hebat( apabila keadaan ini diabaikan( dapat
menimbulkan penyakit yang sangat gawat. Salah satu penyakit mata yaitu glaukoma.
8laukoma berasal dari kata &unani glaukos yang berarti hijau kebiruan( yang
memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma.
$
8laukoma adalah
penyakit mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan intraokuler yang disertai oleh
pen:ekungan diskus optikus dan penge:ilan lapang pandang.
$("(+
Di seluruh dunia glaukoma dianggap sebagai penyebab kebutaan yang tinggi( " ;
penduduk berusia lebih dari 6# tahun menderita glaukoma. 8laukoma dapat juga
didapatkan pada usia "# tahun( meskipun jarang. Pria lebih sering terserang dari pada
wanita.
0erdasarkan etiologi( glaukoma dibagi menjadi 6 bagian < glaukoma primer(
glaukoma kongenital( glaukoma sekunder dan glaukoma absolut sedangkan berdasarkan
mekanisme peningkatan tekanan intraokular glaukoma dibagi menjadi dua( yaitu glaukoma
sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup.
"

Penatalaksanaan glaukoma berupa pengobatan medis( terapi bedah dan laser. '5P
=endoscopic cyclophotocoagulation> menggunakan laser untuk mengurangi produksi
aquoeus humor dan tekanan intrao:ular merupakan salah satu penatalaksanaan glaukoma.
"(7
Di seluruh dunia( kebutaan menempati urutan ketiga sebagai an:aman yang
menakutkan setelah kanker dan penyakit jantung koroner.

Di /merika Serikat( kira%kira "."
juta orang pada usia 6# tahun dan yang lebih tua mengidap glaukoma( sebanyak $"#(###
adalah buta disebabkan penyakit ini.
+
8laukoma berkembang saat pengeluaran :airan a3ueous =out flow> dari bilik mata
depan terganggu sehingga terjadi penumpukan a3ueous didalam bola mata yang
mempertinggi tekanan bola mata. Untuk mendiagnosis seseorang sebagai penderita
% % -
glaukoma harus dilakukan anamnesis dan serangkaian pemeriksaan yang umum dilakukan.
Pemeriksaan tersebut meliputi tonometri( oftalmoskopi( gonioskopi( pemeriksaan lapang
pandang. Pada keadaan dimana seseorang di:urigai menderita glaukoma dilakukan tes
pro?okasi( seperti tes minum air =water drinking test).
$("
0erbagai penatalaksanaan yang diterapkan kepada penderita( berupa medikamentosa(
tindakan pembedahan dan laser hanya ditujukan untuk memperlambat atau men:egah
hilangnya penglihatan =kebutaan>. )amun( berkurangnya lapang pandang yang telah terjadi
tidak bisa dikembalikan.
+
8laukoma merupakan penyakit yang tidak dapat di:egah( namun bila diketahui
se:ara dini dan diobati maka glaukoma dapat diatasi untuk men:egah kerusakan lebih
lanjut. Penemuan dan pengobatan sebelum terjadinya gangguan penglihatan adalah :ara
terbaik untuk mengontrol glaukoma.
$

8laukoma dapat bersifat akut dengan gejala yang sangat nyata dan bersifat kronik
yang hampir tidak menunjukkan gejala( seorang dokter harus mampu mengenali gejala dan
tanda glaukoma sehingga dapat memberikan penatalaksanaan yang tepat.
+

8laukoma sendiri dapat disebabkan karena perjalanan penyakit lainnya seperti
katarak yang terjadi karena beberapa proses. Penelitian%penelitian potong%lintang
mengidentifikasi adanya katarak pada sekitar $#; orang /merika Serikat( dan pre?alensi
ini meningkat sampai sekitar 7#; untuk mereka yang berusia antara -7 dan 96 tahun dan
sampai sekitar 9#; untuk mereka yang berusia lebih dari 97 tahun. Sebagian kasus bersifat
bilateral( walaupun ke:epatan perkembangannya pada masing%masing mata jarang sama.
$
1+2+ Tu(uan /enulisan
Penulisan refrat ini bertujuan untuk !
$. Mengetahui anatomi 0ilik Mata Depan =5amera *::uli
/nterior>
". Mengetahui 2isiologi 4umor /3uos
+. Mengetahui Definisi( Klasifikasi( Patofisiologi( dan
Pemeriksaan pada penyakit 8laukoma
% % 9
1+: Man<aat )enulisan
Manfaat penulisan refrat ini adalah !
Bagi penulis!
$. Sebagai salah satu syarat mengikuti ujian 0agian Ilmu Penyakit Mata Rumah Sakit
Margono Soekarjo Purwokerto.
". Menambah pengetahuan dalam bidang Ilmu Penyakit Mata khususnya pada kasus
8laukoma.
Bagi pembaca:
Sebagai bahan ba:aan untuk menambah pengetahuan dalam bidang Ilmu Penyakit
Mata( terutama mengenai kasus 8laukoma.
% % .
7A7 ..
T.05AUA0 /U%TAKA
".$. Anatomi 7ili& Mata De)an (=OA"
0ilik mata depan merupakan struktur penting dalam hubungannya dengan
pengaturan tekanan intraokuler. 4al ini disebabkan karena pengaliran :airan a3uos harus
melalui bilik mata depan terlebih dahulu sebelum memasuki kanal Schlemm.
$
0ilik mata
depan dibentuk oleh persambungan antara kornea perifer dan iris.
0agian mata yang penting dalam glaukoma adalah sudut filtrasi. Sudut filtrasi ini
berada dalam limbus kornea. ,imbus adalah bagian yang dibatasi oleh garis yang
menghubungkan akhir dari membran des:ement dan membran bowman( lalu ke posterior
#(97 mm( kemudian ke dalam mengelilingi kanal s:hlem dan trabekula sampai ke 5*/.
,imbus terdiri dari dua lapisan epitel dan stroma. 'pitelnya dua kali setebal epitel kornea.
Di dalam stroma terdapat serat @ serat saraf dan :abang akhir dari a. Siliaris anterior.
$("(-(9
Sudut filtrasi berbatas dengan akar berhubungan dengan sklera dan kornea( di sini
ditemukan sklera spur yang membuat :in:in melingkar +-# derajat dan merupakan batas
belakang sudut filtrasi( serta tempat insersi otot siliar logitudinal. Pada sudut filtrasi
terdapat garis schwalbe yang merupakan akhir perifer endotel dan membran des:ement dan
kanal s:hlemm yang menampung :airan mata keluar ke salurannya.
9
0agian terpenting dari sudut filtrasi adalah trabekula( yang terdiri dari!
$("(-(9
a. rabekula korneoskleral( serabutnya berasal dari lapisan dalam stroma kornea dan
menuju ke belakang( mengelilingi kanal s:hlemm untuk berinsersi pada sklera.
b. S:leralspur =insersidari m. 5iliaris> dan sebagian ke m. 5iliaris meridional.
:. Serabut berasal dari akhir membran des:ement =garis s:hwalbe> menuju ke jaringan
pengikat m. Siliaris radialis dan sirkularis.
d. ,igamentum pektinatum rudimenter(berasal dari dataran depan iris menuju ke
depan trabekula. rabekula terdiri dari jaringan kolagen( jaringan homogen( elastis
dan seluruhnya diliputi endotel.
% % 1
Kanal s:hlemn merupakan kapiler yang dimodufikasi yang mengelilingi kornea.
Dindingnya terdiri dari satu lapisan sel. Pada dinding sebelah dalam terdapat lubang @
lubang sebesar " U( sehingga terdapat hubungan langsung antara trabekula dan kanal
shlemn. Dari kanal s:hlemn( keluar salura kolektor( "# @ +# buah( yang menuju ke pleksus
?ena di dalam jaringan sklera dan episkelera dan ?ena siliaris anterior di badan siliar.
"(9
sumber : http://duniamata.blogspot.com/search/label/humor!"aquous
2+2+ Fisiolo,i A>uos 8umo'
".".$ /'o*u&si =ai'an A>uos
5airan a3uos diproduksi epitel non pigmen dari korpus siliaris( tepatnya
dari plasma darah di jaringan kapiler proccesus siliaris.
2ungsi 5airan a3uos adalah ! Sebagai :airan yang mengisi bilik mata
depan( :airan a3uos berfungsi untuk menjaga tekanan intraokuler( memberi nutrisi
ke kornea dan lensa dan juga memberi bentuk ke bola mata anterior.
Aolumenya sekitar "7# B, dengan jumlah yang diproduksi dan dikeluarkan
setiap harinya berjumlah 7 m,Chari.
.
5airan ini bersifat asam dengan tekanan
osmotik yang lebih tinggi dibandingkan plasma.
iga Proses Produksi 4umor /3uous oleh pro:. 5iliar =epitel :iliar> !
% % $#
$. ranspor aktif =sekresi>
ranspor aktif menggunakan energi untuk memindahkan substansi melawan
gradien elektrokimia dan tidak bergantung pada tekanan. 5iri%:iri tepatnya ion atau
ion%ion yang ditranspor tidak diketahui( akan tetapi sodium( klorida( potasium(
asam askorbat( asam amino dan bikarbonat ikut terlibat. ranspor aktif
diperhitungkan untuk sebagian besar produksi akueus dan melibatkan( setidaknya
sebagian( akti?itas enDim carbonic anhydrase ## dan )a
E
K
E
pump diakti?asi
$%&ase.
.
". Ultrafiltrasi
Ultrafiltasi berkenaan dengan pergerakan yang bergantung pada tekanan
sepanjang gradien tekanan. Pada prosesus siliaris( tekanan hidrostatik dibedakan
antara tekanan kapiler dan tekanan intraokular yang menyokong pergerakan :airan
kedalam mata( sedangkan gradien onkotik diantara keduanya menghambat
pergerakan :airan. 4ubungan antara sekresi dan ultrafiltrasi tidak diketahui.
.
+. Difusi
Difusi adalah pergerakan pasif ion%ion melewati membran yang
berhubungan dengan pengisian. Sodium sangat bertanggungjawab untuk
pergerakan :airan kedalam camera oculi posterior.
.
Supresi &embentukan $kueus
Mekanisme aksi dari beberapa kelas obat%obatan yang menekan
pembentukan akueus @ penghambat karbonik anhidrase( F%adrenergik antagonis =F%
bloker> dan G"%agonis @ tidak sepenuhnya dipahami. Peranan enDim karbonik
anhidrase sangat diperdebatkan. 2akta memberi kesan bahwa ion bikarbonat se:ara
aktif disekresi didalam mata< jadi fungsi enDim tersebut mungkin untuk
menyediakan ion ini. Karbonik anhidrase mungkin juga menyediakan ion
bikarbonat ataupun ion hidrogen untuk sistem penyangga intrasel.
.
2akta terkini mengindikasikan bahwa F
"
%reseptor merupakan reseptor
adrenergik yang paling laDim berada dalam epitel silier. )amun arti dari temuan ini
tidak jelas( tapi antagonis F%adrenergik dapat mempengaruh transpor aktif dengan
menyebabkan penurunan baik efisiensi pompa )a
E
K
E
maupun jumlah kedudukan
% % $$
pompa.
.
4umor a3uos diproduksi oleh korpus siliare. Ultrafiltrasi plasma yang
dihasilkan di stroma prosesus siliaris dimodofikasi oleh fungsi sawar dan prosesus
sekretorius epitel siliaris. Setelah masuk ke bilik mata belakang( humor a3uos
mengalir melalui pupil ke bilik mata depan ,alu ke jalinan trabekular di sudut bilik
mata depan. Selama periode ini( terjadi pertukaran diferensial komponen%komponen
dengan darah di iris.
.
Ke:epatan produksi :airan a3uos diukur dalam satuan mikroliter per menit
=B,Cmenit>. Para peneliti di /merika Serikat melakukan penelitian terhadap +##
orang dengan tekanan intraokuler normal yang berusia antara + sampai +. tahun
dengan menggunakan teknik penyaringan =s:an> fluorofotometri. Dalam penelitian
tersebut didapat bahwa ke:epatan rata%rata aliran :airan a3uos pada jam ..## @
$-.## berkisar antara "(97 H #.-+ B,Cmenit sehingga didapat batas normal produksi
:airan a3uos sekitar $(. @6(+ B,Cmenit. Ke:epatan ini dalam sehari dapat ber?ariasi
yang disebut dengan ?ariasi diurnal yaitu ke:epatan selama tidur H$(7 kali lebih
:epat dari pada pagi hari.
6
Sumber : http://www.perdami.or.id/'page(news.detail)id(*
% % $"
"."." Kom)osisi =ai'an A>uos
+umor akueus adalah suatu :airan jernih yang mengisi bilik mata depan dan
bilik mata belakang. +umor akueus dibentuk dari plasma didalam jalinan kapiler
prosesus siliaris. ekanan osmotiknya sedikit lebih tinggi daripada plasma.
Komposisinya serupa dengan plasma ke:uali bahwa :airan ini memiliki konsentrasi
askorbat( piru?at( dan laktat yang lebih tinggi< dan protein( urea dan glukosa yang
lebih rendah. Unsur pokok dari humor akueus normal adalah air =11(1;>( protein
=#(#6;> dan lainnya dalam milimolCkg adalah )a
E
=$66>( K
E
=6(7>( 5l
%
=$$#>(
glukosa =-(#>( asam laktat =9(6>( asam amino =#(7> dan inositol =#($>. )ormal
produksi rata%rata adalah "(+ BlCmenit.
"(.
2+2+: Me&anisme /en,ali'an =ai'an A>uos
4umor akuous diproduksi oleh epitel non pigmen dari korpus siliaris dan
mengalir ke dalam bilik posterior( kemudian masuk diantara permukaan posterior
iris menilai sudut pupil.
Selanjutnya masuk ke bilik anterior. 4umor akuous keluar dari bilik
anterior melalui dua jalur kon?ensional =jalur trabekula> dan jalur u?eosklera =jalur
non trabekula>.
$. Ialur trabekulum =kon?ensional>
"(.

Kebanyakan humor akueus keluar dari mata melalui jalur ,alinan trabekula-
kanal Schlemm-sistem .ena. Ialinan trabekula dapat dibagi kedalam tiga bagian !
.
% U?eal
% Korneoskleral
% Iukstakanalikular
ahanan utama aliran keluar terdapat pada jaringan juksta kanalikular.
2ungsi jalinan trabekula adalah sebagai katup satu jalan yang membolehkan akueus
meninggalkan mata melalui aliran terbesar pada arah lain yang tidak bergantung
pada energi. $kueus bergerak melewati dan diantara sel endotelial yang membatasi
dinding dalam kanal Schlemm. Sekali berada dalam kanal Schlemm( akueus
% % $+
memasuki saluran kolektor menuju pleksus ?ena episklera melalui kumpulan kanal
sklera.
$("(.
". Ialur u?eosklera =nonkon?ensional>
Pada mata normal setiap aliran non%trabekular disebut dengan aliran
u?eoskleral. Mekanisme yang beragam terlibat( didahului lewatnya akueus dari
camera oculi anterior kedalam otot muskularis dan kemudian kedalam ruang
suprasiliar dan suprakoroid. 5airan kemudian keluar dari mata melalui sklera yang
utuh ataupun sepanjang ner?us dan pembuluh darah yang memasukinya. /liran
u?eoskleral tidak bergantung pada tekanan. /liran u?eoskleral ditingkatkan oleh
agen sikloplegik( adrenergik( dan prostaglandin dan beberapa bentuk pembedahan
=misal siklodialisis> dan diturunkan oleh miotikum.
.
Sumber : http://archi.e.kaskus.us/thread/!/!0!/1
4umor akuos berperan sebagai pembawa Dat makanan dan oksigen untuk
organ di dalam mata yang tidak berpembuluh darah yaitu lensa dan kornea(
disamping itu juga berguna untuk mengangkut Dat buangan hasil metabolisme pada
kedua organ tersebut. /danya :airan tersebut akan mempertahankan bentuk mata
dan menimbulkan tekanan dalam bola mata =tekanan intra okuler>.
% % $6
Untuk mempertahankan keseimbangan tekanan di dalam bola mata
:airan a3uos diproduksi se:ara konstan serta dialirkan keluar melalui sistem
drainase mikroskopik.
Sumber dari : http://medicastore.com/inde2.php'mod(obat3search
Ke:epatan pembentukan :airan a3uos dan hambatan pada mekanisme
pengaliran keluarnya menentukan besarnya tekanan intraokuler. )ormalnya
tekanan di dalam bola mata berkisar antara $#%"# mm4g.
.

Peningkatan tekanan intraokuler dapat terjadi akibat produksi :airan a3uos
yang meningkat misalnya pada reaksi peradangan dan tumor intraokuler atau
karena aliran keluarnya yang terganggu akibat adanya hambatan pada
pratrabekular( trabekular atau post trabekular.
9
Resistensi utama terhadap aliran keluar humor a3uous dari 5*/ adalah
lapisan endotel saluran s:hlemm dan bagian%bagian jalinan trabekula di dekatnya(
bukan dari sistem pengumpul ?ena. etapi tekanan di jaringan ?ena episklera
menentukan besar minimum tekanan intraokular yang di:apai oleh terapi medis.
".".6 Fa&to' yan, mem)en,a'uhi te&anan int'ao&ule' (T.O"
Aariasi tekanan intraokular dengan sejumlah faktor termasuk berikut ini !
.
Jaktu siang
Detak jantung
Pernafasan
% % $7
#ntake :airan
Medikasi sistemik
*bat%obatan topi:al
Konsumsi alkohol menghasilkan penurunan tekanan intraokular yang
bersifat sementara. Kafein dapat menyebabkan peningkatan ke:il sementara pada
tekanan intraokular. ekanan intraokular akan lebih tinggi ketika pasien berbaring
daripada berdiri. 0eberapa orang mengalami peningkatan tekanan intraokular
berlebihan ketika mereka dalam posisi berbaring dan ke:enderungan ini mungkin
penting dalam patogenesis beberapa bentuk glaukoma.
.
ekanan intraokular biasanya meninggi seiring usia dan dipengaruhi oleh
genetik. 0iasanya ada ke:enderungan peninggian tekanan intraokular pada pagi hari
dan terjadi penurunan pada sore hari< hal ini telah dihubungkan dengan ?ariasi
diurnal pada tingkat kortisol plasma.
.
2+:+ De<inisi
8laukoma merupakan sekelompok penyakit neuroopti: yang menyebabkan
kerusakan serat optik =neuropati optik>( yang ditandai dengan kelainan atau atrofi papil
ner?us opti:us yang khas( adanya ekska?asi glaukomatosa( serta kerusakan lapang pandang
dan biasanya disebabkan oleh efek peningkatan tekanan intraokular sebagai faktor
resikonya.
Sumber : http://www.perdami.or.id/'page(news.detail)id(*
% % $-
2+;+ E)i*emiolo,i Glau&oma
Diseluruh dunia( glaukoma dianggap sebagai penyebab kebutaan yang tertinggi( ";
penduduk berusia lebih dari 6# tahun menderita glaukoma. 8laukoma dapat juga
didapatkan pada usia "# tahun( meskipun jarang. Pria lebih banyak diserang daripada
wanita.
"
Di seluruh dunia( kebutaan menempati urutan ketiga sebagai an:aman yang
menakutkan setelah kanker dan penyakit jantung koroner.
+
Di /merika Serikat( kira%kira
"." juta orang pada usia 6# tahun dan yang lebih tua mengidap glaukoma( sebanyak
$"#(### adalah buta disebabkan penyakit ini. 0anyaknya *rang /merika yang terserang
glaukoma diperkirakan akan meningkatkan sekitar +.+ juta pada tahun "#"#. iap tahun(
ada lebih dari +##(### kasus glaukoma yang baru dan kira%kira 76## orang%orang
menderita kebutaan. 8laukoma akut =sudut tertutup> merupakan $#%$7; kasus pada orang
Kaukasia. Persentase ini lebih tinggi pada orang /sia( terutama pada orang 0urma dan
Aietnam di /sia enggara.. 8laukoma pada orang kulit hitam( lima belas kali lebih
menyebabkan kebutaan dibandingkan orang kulit putih.
"(6
Diketahui bahwa angka kebutaan di Indonesia menduduki peringkat pertama untuk
kawasan /sia enggara. Menurut 0adan Kesehatan Dunia =J4*>( angka kebutaan di
Indonesia men:apai $(7; atau sekitar + juta orang. Persentase itu melampaui negara /sia
lainnya seperti 0angladesh dengan $;( India #(9; dan hailand #(+;.
7
Menurut Sur?ei
Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran tahun $11+%$11-( kebutaan tersebut
disebabkan oleh katarak =#(9.;>( glaukoma =#(";>( kelainan refraksi =#($6;> dan penyakit
lain yang berhubungan dengan usia lanjut =#(+.;>.
2+?+ Fa&to' Resi&o
$. ekanan intarokuler yang tinggi
ekanan intraokuleraCbola mata di atas "$ mm4g berisiko tinggi terkena
glaukoma. Meskipun untuk sebagian indi?idu( tekanan bola mata yang lebih
rendah sudah dapat merusak saraf optik.
". umur
% % $9
Risiko glaukoma bertambah tinggi dengan bertambahnya usia. erdapat ";
dari populasi 6# tahun yang terkena glaukoma
+. Riwayat glaukoma dalam keluarga
8laukoma jenis tertentu( anggota keluarga penderita galukoma mempunyai
risiko - kali lebih besar untuk terkena glaukoma. Risiko terbesar adalah
kakak%beradik kemudian hubungan orang tua dan anak%anak.
6. *bat%obatan
Pemakaian steroid se:ara rutin( misalnya pemakaian tetes mata yang
mengandung steroid yang tidak terkontrol dapat menginduksi terjdinya
glaukoma.
7. Riwayat trauma pada mata
-. Riwayat penyakit lain
Riwayat penyakit Diabetes( 4ipertensi
1
2++ Klasi<i&asi
Sugar mengklasifikasikan glau:oma menjadi!
$. 8laukoma Primer
a. Dewasa
- 8laukoma simpleks =glau:oma sudut terbuka( glau:oma kronis>
- 8lau:oma akut =sudut tertutup>
b. KongenitalCIu?enil
". 8laukoma Sekunder
a. Sudut tertutup
b. Sudut terbuka
Pada umumnya glaukoma dapat dibagi berdasarkan( yaitu !
$. idak terdapat kelainan di dalam bola mata yang menyebabkan terjadinya
peningkatan tekanan intraokuler yaitu glaukoma primer sudut terbuka dan tertutup
% % $.
". erdapat kelainan di dalam bola mata yang menyebabkan terjadinya peningkatan
tekanan intraokuler =inflamasi( trauma( perdarahan( trauma( tumor( pengobatan>
yaitu glaukoma sekunder sudut terbuka dan tertutup
+. 5edera kontusio bola mata dapat disertai peningkatan dini tekanan intraokular
akibat perdarahan ke bilik mata depan =hifema>. Darah bebas menyumbat jalinan
trabekular( yang juga mengalami edema akibat :edera.
6. 8laukoma yang terjadi dimana terdapat diskus ner?us optik yang glaukomatous
dengan tekanan intra okuler yang normal atau yang disebut dengan normo tension
glaucoma
2+@+ Glau&oma %e&un*e'
8laukoma sekunder adalah glaukoma yang diketahui penyebabnya. Dapat
disebabkan atau dihubungkan dengan keadaan%keadaan atau penyakit yang telah diderita
sebelumnya atau pada saat itu( yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan
intaokuler.
"(7.
Penyakit%penyakit yang diderita tersebut dapat memberikan kelainan pada
7
!
0adan siliar ! luksasi lensa ke belakang
Pupil ! seklusio pupil( glaukoma yang diinduksi miotik
Sudut bilik mata depan ! goniosinekia.
Saluran keluar aqueous ! miopia
8laukoma sekunder dibagi menjadi dua yaitu !
$. 8lau:oma sekunder sudut terbuka
". 8lau:oma sekunder sudut tertutup
Glau& oma %e&un*e' %u*ut Te'#u&a
8laukoma dimana tidak terdapatnya kelainan pada pangkal iris serta kornea perifer
melainkan terhambatnya aliran humor a3uos di jalinan trabekuler. 0entuk dari glaukoma
sekunder sudut terbuka antara lain<
a. 8laukoma pigmentasi
Sindrom ini tampaknya disebabkan oleh degenerasi epitel pigmen iris dan
korpus siliaris. 8ranula pigmen terkelupas dari iris akibat friksi dengan serat%serat
% % $1
Donular di bawahnya sehingga terjadi transiluminasi iris. Pigmen mengendap di
permukaan kornea posterior =KrukenbergKs spindle> dan tersangkut di jalinan
trabekular( mengganggu aliran keluar humor a3uos. Sindrom ini terjadi paling
sering pada pria miopia usia antara "7%6# tahun yang memiliki bilik mata depan
yang dalam dengan sudut bilik mata yang lebar.
b. Sindrom pseudo%eLfoliasi
Pada sindrom eksfoliasi( dijumpai endapan%endapan bahan berserat mirip
serpihan di permukaan lensa anterior =berbeda dengan eksfoliasi kapsul lensa sejati
akibat pajanan terhadap radiasi inframerah( yakni Mkatarak glass blowerK>( prosesus
siliaris( Donula( permukaan posterior iris( dam di jalinan trabekular =disertai
peningkatan pigmentasi>. Penyakit ini biasanya dijumpai pada orang berusia lebih
dari -7 tahun.
:. 8laukoma akibat steroid
Kortikosteroid topikal dan periokular dapat menimbulkan sejenis glaukoma
yang mirip dengan glaukoma primer sudut terbuka( terutama pada indi?idu dengan
riwayat penyakit ini pada keluarga dan akan memperparah peningkatan tekanan
intraokuler pada para pengidap glaukoma primer sudut terbuka. 4al ini
kemungkinan disebabkan karena meningkatnya deposit mukopolisakarida yang
terdapat pada humor a3uos sehingga drainasenya terganggu.
d. 8laukoma 2akolitik
Sebagian katarak stadium lanjut dapat mengalami kebo:oran kapsul lensa
anterior( sehingga protein%protein lensa yang men:air masuk ke bilik mata depan.
Ialinan trabekular menjadi oedema dan tersumbat oleh protein%protein lensa dan
menimbulkan peningkatan mendadak tekanan intraokular.
9(.( 1($#
Glau&oma %e&un*e' %u*ut Te'tutu)
8laukoma sekunder sudut tertutup sama halnya dengan glaukoma primer sudut
tertutup( dimana terjadinya peninggian tekanan intraokuler disebabkan adanya hambatan
atau blokade pada trabekular meshwork. Penyebab dari glaukoma sekunder sudut tertutup
antara lain <
% % "#
a. U?eitis
Pada u?eitis( tekanan intraokuler biasanya lebih rendah daripada normal
karena korpus siliaris yang meradang kurang berfungsi dengan baik. )amun( juga
dapat terjadi peningkatan tekanan intraokuler melalui beberapa mekanisme yang
berlainan. Ialinan trabekular dapat tersumbat oleh sel%sel radang dari bilik mata
depan( disertai edema sekunder atau kadang%kadang terlibat dalam proses
peradangan spesifik diarahkan ke sel%sel trabekula =trabekulitis>.
U?eitis kronik atau rekuren menyebabkan gangguan permanen fungsi
trabekula( sinekia anterior perifer( dan kadang%kadang neo?askularisasi sudut( yang
semuanya meningkatkan kemungkinan glaukoma sekunder. Sindorm u?eitis yang
:enderung timbul karena glaukoma sekunder adalah siklitis heterikromik 2u:hs(
u?eitis anterior akut terkait 4,/%0"9( dan u?eitis herpes Doster dan herpes
simpleks.
b. rauma
5edera kontusio bola mata dapat disertai peningkatan dini tekanan
intraokular akibat perdarahan ke bilik mata depan =hifema>. Darah bebas
menyumbat jalinan trabekular( yang juga mengalami edema akibat :edera.
9(.( 1($#
2+!+ /ato<isiolo,i Te'(a*inya Glau&oma
Setiap hari mata memproduksi sekitar $ sdt humor a3uos yang menyuplai makanan
dan oksigen untuk kornea dan lensa dan membawa produk sisa keluar dari mata melalui
anyaman trabekulum ke 4analis Schlemm.
Pada keadaan normal tekanan intraokular ditentukan oleh derajat produksi :airan
mata oleh epitel badan siliar dan hambatan pengeluaran :airan mata dari bola mata. Pada
glaukoma tekanan intraokular berperan penting oleh karena itu dinamika tekanannya
diperlukan sekali. Dinamika ini saling berhubungan antara tekanan( tegangan dan
regangan.
9
$. ekanan
ekanan hidrostatik akan mengenai dinding struktur =pada mata berupa dinding
korneosklera>. 4al ini akan menyebabkan rusaknya neuron apabila penekan pada sklera
tidak benar.
% % "$
". egangan
egangan mempunyai hubungan antara tekanan dan kekebalan. egangan yang
rendah dan ketebalan yang relatif besar dibandingkan faktor yang sama pada papil
optik ketimbang sklera. Mata yang tekanan intraokularnya berangsur%angsur naik dapat
mengalami robekan dibawah otot rektus lateral.
+. Regangan
Regangan dapat mengakibatkan kerusakan dan mengakibatkan nyeri.
ingginya tekanan intraokuler tergantung pada besarnya produksi aquoeus humor
oleh badan siliar dan pengaliran keluarnya. 0esarnya aliran keluar aquoeus humor melalui
sudut bilik mata depan juga tergantung pada keadaan sudut bilik mata depan( keadaan
jalinan trabekulum( keadaan kanal S:hlemm dan keadaan tekanan ?ena episklera.
ekanan intraokuler dianggap normal bila kurang daripada "# mm4g pada
pemeriksaan dengan tonometer aplanasi. Pada tekanan lebih tinggi dari "# mm4g yang
juga disebut hipertensi oculi dapat di:urigai adanya glaukoma. 0ila tekanan lebih dari "7
mm4g pasien menderita glaukoma =tonometer Schiot5>.
"(-(9
Mekanisme utama penurunan penglihatan pada glaukoma adalah atrofi sel ganglion
difus( yang menyebabkan penipisan lapisan serat saraf dan inti bagian dalam retina dan
berkurangnya akson di saraf optikus. Iris dan korpus siliar juga menjadi atrofi( dan
prosesus siliaris memperlihatkan degenerasi hialin.
"
Diskus optikus menjadi atrofi disertai pembesaran :ekungan optikus diduga
disebabkan oleh < gangguan pendarahan pada papil yang menyebabkan degenerasi berkas
serabut saraf pada papil saraf optik =gangguan terjadi pada :abang%:abang sirkulus Ninn%
4aller>( diduga gangguan ini disebabkan oleh peninggian tekanan intraokuler. ekanan
intraokuler yang tinggi se:ara mekanik menekan papil saraf optik yang merupakan tempat
dengan daya tahan paling lemah pada bola mata. 0agian tepi papil saraf optik relatif lebih
kuat daripada bagian tengah sehingga terjadi :ekungan pada papil saraf optik. Serabut atau
sel syaraf ini sangat tipis dengan diameter kira%kira $C"#.### in:i. 0ila tekanan bola mata
naik serabut syaraf ini akan tertekan dan rusak serta mati. Kematian sel tersebut akan
mengakibatkan hilangnya penglihatan yang permanen.
"(-
% % ""
Sumber ! http!CCwww.aafp.orgCafpC"##+#7#$C$1+9.html
Kete'an,an ,am#a' ! )ormal dan abnormal aliran humor a3uos !
a. /liran normal melalui anyaman trabekula =panah besar> dan rute u?easklera
=panah ke:il> dan anatomi yang berhubungan. Kebanyakan aliran humor a3uos
melewati anyaman trabekula. Setiap rute dialirkan ke sirkulasi ?ena mata.
b. Pada glaukoma sudut terbuka( aliran humor a3uos melalui rute ini terhalang.
% % "+
:. Pada glakuoma sudut tertutup( posisi abnormal iris sehingga memblok aliran
humor a3uos melewati sudut bilik mata depan =irido:orneal>.

2+9+ Ge(ala Klinis
a. 2ase prodormal =fase nonkongestif>
$> Pengelihatan kabur.
"> erdapat halo =gambaran pelangi> sekitar lampu.
+> Sakit kepala.
6> Sakit pada mata.
7> /komodasi lemah.
-> 0erlangsung O % " jam.
9> Injeksi perikornea.
.> Kornea agak suram karena edem.
1> 0ilik mata depan dangkal.
$#> Pupil melebar.
$$> ekanan intraokuler meningkat.
$"> Mata dapat normal juga serangan reda.
b. 2ase kongestif
$> Sakit kepala yang hebat sampai muntah%muntah.
"> Palpebra bengkak.
+> Konjungti?a bulbi ! hiperemia kongesti( kemosis dengan injeksi silier( injeksi
konjungti?a.
6> Kornea keruh.
7> 0ilik mata depan dangkal.
-> Iris ! gambaran( :orak bergaris tidak nyata.
9> Pupil ! melebar( lonjong( miring agak ?ertikal( kadang midriasis total( warna
kehijauan( refleksi :ahaya menurun sekali atau tidak sama sekali.
$$
% % "6
2+10+ Dia,nosis 7an*in,
Iritis akut dan konjungti?itis harus dipertimbangkan sebagai diagnosis banding
pada glaukoma sudut tertutup bila ada radang mata akut( meskipun pada kedua hal tersebut
di atas jarang disertai bilik mata depan yang dangkal atau tekanan yang meninggi.
$. Pada iriditis akut terdapat lebih banyak fotofobia( tetapi rasa nyerinya kurang jika
dibandingkan dengan glaukoma. ekanan intraokular normal( pupil ke:il dan kornea
tidak sembab. M2lareP dan sel%sel terlihat didalam bilik mata depan( dan terdapat injeksi
siliar dalam =deep :iliary inje:tion>.
". Pada konjungti?itis akut tidak begitu nyeri atau tidak nyeri sama sekali( dan tajam
pengelihatan tidak menurun. /da kotoran mata dan konjungti?a sangat meradang(
tetapi tidak ada injeksi siliar. Reksi pupil normal( kornea jernih dan tekanan intraokular
normal.
+. Iridosiklitis dengan glaukoma sekunder kadang%kadang sukar dibedakan.
8oniuskopi untuk menentukan jenis sudut sangatlah membantu. Iika pengamatan
terganggu dengan adanya kekeruhan kornea atau kekeruhan didalam bilik mata depan(
maka untuk memastikan diagnosis bisa dilakukan genioskopi pada mata lainnya( dan
ini sangat membantu.
$"
".$$. /eme'i&saan /enun(an,
1-2-10-1:-1;-1?
Untuk mendiagnosis glaukoma dilakukan sejumlah pemeriksaan yang rutin
dilakukan pada seseorang yang mengeluh rasa nyeri di mata( penglihatan dan gejala
prodromal lainnya. Pemeriksaan yang dilakukan se:ara berkala dan dengan lebih dari satu
metode akan lebih bermakna dibandingkan jika hanya dilakukan $ kali pemeriksaan.
Pemeriksaan tersebut meliputi!
a+ Ta(am )en,lihatan
Pemeriksaan ketajaman penglihatan bukan merupakan :ara yang khusus untuk
glaukoma( namun tetap penting( karena ketajaman penglihatan yang baik( misalnya -C-
belum berarti tidak glaukoma.
#+ Tonomet'i
% % "7
8ambar dari! /tlas Ilmu Penyakit Mata karangan Sidarta Ilyas
onometri diperlukan untuk memeriksa tekanan intraokuler. /da + ma:am
tonometri( yaitu!
$. Digital
Merupakan teknik yang paling mudah dan murah karena tidak memerlukan
alat. 5aranya dengan melakukan palpasi pada kelopak mata atas( lalu
membandingkan tahanan kedua bola mata terhadap tekanan jari. 4asil pemeriksaan
ini diinterpretasikan sebagai .) yang berarti tekanan normal(
nE$
untuk tekanan
yang agak tinggi( dan
n%$
untuk tekanan yang agak rendah. ingkat ketelitian
teknik ini dianggap paling rendah karena penilaian dan interpretasinya bersifat
subjektif.
". onometer S:hiQtD
onometer S:hiQtD ini bentuknya sederhana( mudah dibawa( gampang
digunakan dan harganya murah. ekanan intraokuler diukur dengan alat yang
ditempelkan pada permukaan kornea setelah sebelumnya mata ditetesi anestesi
topikal =pantokain>. Iarum tonometer akan menunjukkan angka tertentu pada skala.
% % "-
Pemba:aan skala disesuaikan dengan kalibrasi dari 6eiger-$usschlag Scale yang
diterjemahkan ke dalam tekanan intraokuler.
+. onometer aplanasi Goldmann
/lat ini :ukup mahal dan tidak praktis( selain itu memerlukan slitlamp yang
juga mahal. Meskipun demikian( di dalam komunikasi internasional( hanya
tonometri dengan aplanasi saja yang diakui. Dengan alat ini( kekakuan sklera dapat
diabaikan sehingga hasil yang didapatkan menjadi lebih akurat.
$+ Genios&o)i
8onioskopi sangat penting untuk ketepatan diagnosis glaukoma. 8onioskopi dapat
menilai lebar sempitnya sudut bilik mata depan. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan
pada semua pasien yang menderita glaukoma( pada semua pasien suspek glaukoma(
dan pada semua indi?idu yang diduga memiliki sudut bilik mata depan yang sempit.
Dengan gonioskopi dapat dibedakan glaukoma sudut tertutup dan glaukoma sudut
terbuka( juga dapat dilihat adanya perlekatan iris bagian perifer ke depan =peripheral
anterior sinechiae>.
Sumber ! http!CCbiomed.brown.eduC5oursesC "##-%$#.websitesCgroup#"glau:oma.html
Pada gonioskopi terdapat 7 area spesifik yang die?aluasi di semua kuadran
yang menjadi penanda anatomi dari sudut bilik mata depan!
$> Iris perifer( khususnya insersinya ke badan siliar.
% % "9
"> Pita badan siliar( biasanya tampak abu%abu atau :oklat.
+> aji sklera( biasanya tampak sebagai garis putih prominen di alas pita badan
shier.
6> rabekulum meshwork
7> 8aris S:hwalbe( suatu tepi putih tipis tepat di tepi trabekula Meshwork.
Pembuluh darah umumnya terlihat pada sudut normal terutama pada biru.
8ambar dari! /meri:an /:ademy of *phtalmology
*+ La)an, /an*an, ()e'imet'y"
&ang termasuk ke dalam
pemeriksaan ini adalah lapangan
pandang sentral dan lapangan pandang
perifer. Pada stadium awal( penderita
tidak akan menyadari adanya kerusakan
lapangan pandang karena tidak
mempengaruhi ketajaman penglihatan
sentral. Pada tahap yang sudah lanjut(
seluruh lapangan pandang rusak dengan
tajam penglihatan sentral masih normal
sehingga penderita seolah%olah melihat
melalui suatu teropong =tunnel .ision>.
e+ O<talmos&o)i
% % ".
Pada pemeriksaan oftalmoskopi( yang
harus diperhatikan adalah keadaan papil.
Perubahan yang terjadi pada papil dengan
glaukoma adalah penggaungan =cupping>
dan degenerasi saraf optik =atrofi>. Iika
terdapat penggaungan lebih dari #(+ dari
diameter papil dan tampak tidak simetris
antara kedua mata( maka harus diwaspadai
adanya ekska?asio glaukoma.
Gambar 1. Diskus optikus
normal. Lihat batas tegas dari
diskus optikus, demarkasi yang
jelas dari cup, dan warna pink
cerah dari sisi neuroretinal.
Gambar 2. Rasio CD pada
ner!us optikus ini mendekati ",#.
$ubungan klinis dengan riwayat
dari pasien dan juga
pemeriksaan menunjukkan
bahwa ner!us optikus ini
abnormal.
Gambar 3. Cup ner!us optikus
yang bersi%at glaukomatous. Cup
pada ner!us optikus ini membesar
sampai ",&, dan terdapat
penipisan yang khas pada sisi
in%erior neuroretinal, terbentuk
suatu 'takik(.
<+ Tono,'a<i
onografi dilakukan untuk mengukur banyaknya :airan a3uos yang dikeluarkan
melalui trabekula dalam satu satuan waktu
,+ Tes /'oAo&asi
es ini dilakukan pada keadaan dimana seseorang di:urigai menderita glaukoma.
Untuk glaukoma sudut terbuka( dilakukan tes minum air( pressure :ongestion test( dan
% % "1
tes steroid. Sedangkan untuk glaukoma sudut tertutup( dapat dilakukan tes kamar gelap(
tes memba:a dan tes midriasis.
U(i lain )a*a ,lau&oma
Uji Kopi
Penderita meminum $%" mangkok kopi pekat( bila tekanan bola mata naik $7%
"# mm4g setelah minum "#%6# menit menunjukkan adanya glaukoma.
Uji Minum /ir
Sebelum makan pagi tekanan bola mata diukur dan kemudian pasien disuruh
minum dengan :epat $ liter air. ekanan bola mata diukur setiap $7 menit. 0ila
tekanan bola mata naik .%$7 mm4g dalam waktu 67 menit pertama menunjukkan
pasien menderita glaukoma.
Uji Steroid
Pada pasien yang di:urigai adanya glaukoma terutama dengan riwayat
glaukoma simpleks pada keluarga( diteteskan betametason atau deksametason #($;
+%6 kali sehari. ekanan bola mata diperiksa setiap minggu. Pada pasien berbakat
glaukoma maka tekanan bola mata akan naik setelah " minggu.
Uji Aariasi Diurnal
Pemeriksaan dengan melakukan tonometri setiap "%+ jam sehari penuh( selama
+ hari biasanya pasien dirawat. )ilai ?ariasi harian pada mata normal adalah antara
"%6 mm4g( sedang pada glaukoma sudut terbuka ?ariasi dapat men:apai $7%"#
mm4g. Perubahan 6%7 mm4g sudah di:urigai keadaan patologik.
Uji Kamar 8elap
Pada uji ini dilakukan pengukuran tekanan bola mata dan kemudian pasien
dimasukkan ke dalam kamar gelap selama -#%1# menit. Pada akhir 1# menit
tekanan bola mata diukur. 77; pasien glaukoma sudut terbuka akan menunjukkan
hasil yang positif( naik . mm4g.
Uji pro?okasi pilokarpin
% % +#
ekanan bola mata diukur dengan tonometer( penderita diberi pilokarpin $;
selama $ minggu 6 kali sehari kemudian diukur tekanannya.
".$". /enatala&sanaan Glau&oma
1-2-10-1:-1;-1?
Sasaran utama pengobatan glaukoma adalah untuk menurunkan tekanan intraokuler
sehingga dapat men:egah terjadinya penurunan lapangan pandang dan ketajaman
penglihatan lebih lanjut yang berujung pada kebutaan dengan :ara mengontrol tekanan
intraokuler supaya berada dalam batasan normal.
Penatalaksanaan glaukoma terdiri dari tiga ma:am( yaitu medikamentosa(
pembedahan dan laser. Pembedahan dan laser dilakukan jika obat%obatan tidak mampu
mengontrol tekanan intraokuler.
1+ Me*i&amentosa
0erdasarkan tujuan farmakoterapinya( obat anti glaukoma dibedakan menjadi
empat jenis( yaitu! untuk supresi produksi :airan a3uos( meningkatkan aliran keluar
:airan a3uos( menurunkan ?olume korpus ?itreus.
a>. Supresi produksi :airan a3uos
/ntagonis adrenergik R
*bat ini dapat digunakan sendiri atau dikombinasi dengan obat lain.
'fek samping! pada penggunaan adrenergik sering terjadi reaksi alergi(
pandangan kabur( sakit kepala( rasa terbakar di mata( takikardia dan aritmia.
/gonis adrenergik G
0ekerja untuk mengurangi produksi :airan a3uos dan meningkatkan
drainase. 'fek samping! rasa terbakar di tempat meneteskan obat topikal(
midriasis( hipertensi( malaise( sakit kepala( mulut dan hidung terasa kering.
Inhibitor karbonik anhidrase =5/I>
0ekerja mengurangi produksi :airan a3uos sebesar 6#%-#; dengan
menghambat kerja enDim karbonik anhidrase di korpus siliaris. *bat ini bisa
diberikan per oral ataupun intra?enous. 'fek samping! paresethesia di lengan
% % +$
dan tungkai( dispepsia( gangguan ingatan( depresi( batu ginjal( dan polakisuria.
Inhibitor karbonik anhidrase diturunkan dari golongan sulfa( sehingga bisa juga
menyebabkan aplastik anemia walaupun hal ini jarang terjadi.
b>. Meningkatkan aliran keluar :airan a3uos
Parasimpatomimetik
*bat yang digunakan merupakan golongan agonis kolinergik. 0ekerja
pada anyaman trabekular dengan meningkatkan kontraksi otot siliaris sehingga
pupil mengalami miosis. Karena efek inilah maka obat parasimpatomimetik
sering juga disebut obat miotik. Kontriksi pupil sangat penting dalam
penatalaksanaan glaukoma sudut tertutup. 'fek samping! diare( kram perut(
hipersali?asi( enuresis dan bisa juga reaksi alergi.
:>. Meningkatkan aliran keluar :airan a3uos
*bat%obat hiperosmotik( seperti gliserin( menyebabkan darah menjadi
hipertonik sehingga air tertarik keluar dari korpus ?itreus dan terjadi pen:iutan
korpus ?itreus. 'fek samping! sakit pinggang( sakit kepala( gangguan mental. Pada
pasien DM( obat ini bisa menyebabkan hiperglikemia atau bahkan ketoasidosis.
Penatalaksanaan terbaik untuk glaukoma sudut tertutup adalah pembedahan.
erapi medikamentosa hanya merupakan pengobatan pendahuluan sebelum
penderita dioperasi. erapi diberikan sesuai dengan fase penyakit.
&ada 7ase nonkongesti7( penderita diberi golongan parasimpatomimetik(
seperti pilokarpin "%6; tiap "#%+# menit. Dengan demikian diharapkan lensa
yang miosis akan menyebabkan iris tertarik ke belakang sehingga sudut bilik mata
depan terbuka. Selain itu( bisa juga diberikan golongan inhibitor karbonik anhidrase
+S$ tabletChari. *bat%obat ini diberikan sampai tekanan intraokuler menjadi
normal. Kemudian ada dua pilihan terapi yang dapat dilakukan( yaitu tetap
memberikan obat parasimpatomimetik atau melakukan tindakan operasi.
&ada 7ase kongesti7( pengobatan harus dilakukan se:epat mungkin. ekanan
intraokuler harus sudah turun dalam "%6 jam. Iika terlambat "6%6. jam( maka
akan terjadi sinekhia anterior perifer sehingga pengobatan dengan
parasimpatomimetik tidak berguna lagi.
% % +"
*bat yang biasa dipakai untuk glaukoma sudut tertutup adalah!
a. Parasimpatomimetik! pilokarpin !-89 setiap menit $ tetes selama 7
menit. Kemudian diteruskan setiap jam.
b. Inhibitor karbonik anhidrase! aseta5olamid !0" mg( " tablet. Kemudian
disusul dengan $ tablet tiap 6 jam.
:. 4iperosmotik! gliserin 0"9 $%$(7 grCkg yang diberikan per oral.
Dengan pengobatan seperti di atas( tekanan dapat turun sampai di bawah "7
mm4g dalam waktu "6 jam. 0ila tekanan intraokuler sudah turun( operasi harus
dilakukan dalam "%6 hari kemudian.
Pengobatan glaukoma sudut terbuka diberikan semaksimal mungkin
sehingga ter:apai tekanan intraokuler normal( ekstra?asasi tidak bertambah dan
lapangan pandang tidak memburuk. )amun( obat yang diberikan haruslah yang
mudah diperoleh dan mempunyai efek samping yang minimal.
*bat yang bisa dipakai untuk glaukoma sudut terbuka adalah !
a. Parasimpatomimetik! pilokarpin !-89 $ tetes( +%- kali sehari atau eserin
#("7%#(7;( $ tetes( +%- kali sehari
b. /gonis%G! epine7rin "90-!9 $ tetes( " kali sehari
:. R%blo:ker! timolol maleat "9!0-"909 $ tetes( $%" kali sehari
d. Inhibitor karbonik anhidrase! aseta5olamid !0" mg( $ tablet( 6 kali sehari
*bat%obat ini biasanya diberikan se:ara tunggal atau bila perlu dapat
dikombinasi. 0ila dengan pengobatan tersebut tekanan intraokuler terkontrol
dengan baik( maka penderita harus menggunakan obat tersebut seumur hidup.
Kalau tidak berhasil( frekuensi penetesan atau dosis obat dapat ditingkatkan.
2+ Tin*a&an )em#e*ahan
Pembedahan ditujukan untuk memperlan:ar aliran keluar :airan a3uos di dalam
sistem drainase atau sistem filtrasi sehingga prosedur ini disebut teknik filtrasi.
Pembedahan dapat menurunkan tekanan intraokuler jika dengan medikamentosa tidak
berhasil. Jalaupun telah dilakukan tindakan pembedahan( penglihatan yang sudah
hilang tidak dapat kembali normal( terapi medikamentosa juga tetap dibutuhkan( namun
jumlah dan dosisnya menjadi lebih sedikit.
% % ++
a>. rabekulektomi
Merupakan teknik yang paling
sering digunakan. Pada teknik ini(
bagian ke:il trabekula yang terganggu
diangkat kemudian dibentuk bleb dari
konjungti?a sehingga terbentuk jalur
drainase yang baru. ,ubang ini akan
meningkatkan aliran keluar :airan
a3uos sehingga dapat menurunkan
tekanan intraokuler. ingkat keberhasilan operasi ini :ukup tinggi pada tahun
pertama( sekitar 9#%1#;
Sayangnya di kemudian hari lubang drainase tersebut dapat menutup
kembali sebagai akibat sistem penyembuhan terhadap luka sehingga tekanan
intraokuler akan meningkat. *leh karena itu( terkadang diperlukan obat seperti
mitomycin-4 and 0-7luorourasil untuk memperlambat proses penyembuhan. eknik
ini bisa saja dilakukan beberapa kali pada mata yang sama.
b>. Iridektomi perifer
Pada tindakan ini dibuat :elah ke:il pada kornea bagian perifer dengan
insisi di daerah limbus. Pada tempat insisi ini( iris dipegang dengan pinset dan
ditarik keluar. Iris yang keluar digunting sehingga akan didapatkan :elah untuk
mengalirnya :airan a3uos se:ara langsung tanpa harus melalui pupil dari bilik mata
belakang ke bilik mata depan. eknik ini biasanya dilakukan pada glaukoma sudut
tertutup( sangat efektif dan aman( namun waktu pulihnya lama.
:>. Sklerotomi dari Scheie
Pada *perasi Scheie diharapkan terjadi pengaliran :airan a3uos di bilik mata
depan langsung ke bawah konjungti?a. Pada operasi ini dilakukan pembuatan flep
konjungti?a di limbus atas =arah jam $"> dan dibuat insisi korneoskleral ke dalam
bilik mata depan. Untuk mempertahankan insisi ini tetap terbuka( dilakukan
kauterisasi di tepi luka insisi. Kemudian flep konjungti?a ini ditutup. Dengan
% % +6
operasi ini diharapkan terjadinya filtrasi :airan a3uos melalui luka korneoskleral ke
subkonjungti?a.
d>. 5ryotherapy surgery
Pada glaukoma absolut badan siliar berfungsi normal memproduksi :airan
akuos( tapi arus keluar terhambat untuk satu alasan atau yang lain. Sehingga
tekanan intraokular yang tinggi menyebabkan rasa sakit kepada pasien dan
menyebabkan mata buta yang menyakitkan.
Karena itu( dilakukan dengan :ara menghan:urkan badan siliar dengan
:y:lo:ryotherapy mengarah pada mengurangi pembentukan :airan akuos(
menurunkan tekanan intraokular dan memperbaiki rasa sakit..
5aranya terlebih dahulu menginjeksikan obat anestesi dibawah permukaan
retrobulbar dan in,eksi ! :ylocain9 melingkar dan men:embung dari retina =:ryo%
probe> dengan diameter 6 mm( dilakukan langsung pada permukaan konjungti?a
utuh( pusat ujung menjadi 6 mm dari limbus( selama $ menit pada suhu sekitar%-# T
sampai %-7 T( se:ara langsung di atas tubuh :iliary. Dalam semua kasus( probe
diaplikasikan sedemikian rupa sehingga margin es%kawah menyentuh satu sama
lain pada setiap aplikasi( dan aplikasi yang diberikan di sekeliling limbus( ke:uali
dalam dua belas pertama matanya di mana ia diterapkan di bagian atas saja.
Setelah :ryosurgery mata yang empuk selama "6 jam( dengan menggunakan
salep mata chloromphenical yang kemudian dilanjutkan 6 kali sehari. idak ada
obat anti%inflamasi digunakan baik se:ara lokal atau sistemik. 4anya analgesik
diberikan.
Pas:a%operasi tekanan intraokular diperiksa setelah "6 jam( pada hari ke 9(
hari ke $6( - minggu dan + bulan setelah operasi.

Keunggulan melakukan
:y:lo:ryotherapy karena memiliki keunggulan :y:lodiathermy suhu subfreeDing
kurang merusak struktur lain mata( dapat dengan aman diulang beberapa kali( dapat
dilakukan sebagai prosedur rawat jalan.
:+ Lase'
% % +7
Pada teknik laser( operator akan mengarahkan sebuah lensa pada mata kemudian
sinar laser diarahkan ke lensa itu yang akan memantulkan sinar ke mata. Risiko yang
dapat terjadi pada teknik ini yaitu tekanan intraokuler yang meningkat sesaat setelah
operasi. )amun hal tersebut hanya berlangsung untuk sementara waktu. 0eberapa
tindakan operasi yang laDim dilakukan adalah !
a>. ;aser #ridektomy
eknik ini biasa digunakan sebagai terapi pen:egahan yang aman dan efektif
untuk glaukoma sudut tertutup. Dilakukan dengan membuat :elah ke:il di iris
perifer dan mengangkat sebagian iris yang menyebabkan sempitnya sudut bilik
mata depan. 0eberapa keadaan yang tidak memungkinkan dilakukannya laser
iridektomy( diantaranya kekeruhan kornea( sudut bilik mata depan yang sangat
sempit dengan jaringan iris yang sangat dekat dengan endotel kornea( penderita
yang pernah menjalani operasi ini sebelumnya namun gagal dan pada penderita
yang tidak bisa diajak bekerja sama.

Gambar : Laser iridektomi.
Pada umumnya komplikasi yang terjadi pada laser iridektomi meliputi
kerusakan lokal pada lensa dan kornea( ablasio retina( pendarahan( gangguan ?isus
dan tekanan intra okular meningkat. Kerusakan lensa dihindari dengan :ara
menghentikan prosedur dan segera penetrasi iris untuk iridektomi lebih ke superior
iris perifer
% % +-
b>. ;aser &eripheral #ridotomy =,PI>
Dilakukan pada glaukoma sudut tertutup. Pada teknik ini dibuat lubang ke:il
di iris perifer sehingga iris terdorong ke belakang lalu sudut bilik mata depan akan
terbuka.
Sumber ! http!CCwww.medrounds.orgCglau:oma%guideC"##-C$"Cse:tion%1%d%
treatment%of%a:ute%angle.html
:>. ;aser %rabeculoplasty
Dilakukan pada glaukoma
sudut terbuka. Sinar laser =biasanya
argon> ditembakkan ke anyaman
trabekula sehingga sebagian
anyaman mengkerut. Kerutan ini
dapat mempermudah aliran keluar
:airan a3uos. Pada beberapa kasus(
terapi medikamentosa tetap
diperlukan. ingkat keberhasilan
dengan /rgon laser trabe:uloplasty
men:apai 97;. Karena adanya
proses penyembuhan luka maka
kerutan ini hanya akan bertahan selama " tahun.
Sumber ! http!CCwww.palopti:lub.:omC?bCshowthread.phpUtV"1$$
% % +9
d>. <eodymium ! &/8 laser :y:lophoto:oagulation =&/8 5P>
eknik ini digunakan pada glaukoma sudut tertutup. 5aranya dengan merusak
sebagian :orpus siliar sehingga produksi :airan a3uos berkurang.
Sumber ! http!CCbiomed.brown.eduC5oursesC "##-%$#.websitesCgroup#"glau:oma.html
2+1:+ Kom)li&asi
/. Sinekia anterior perifer
Iris perifer melekat pada jalinan trabekel dan menghambat aliran mata keluar.
0. Katarak
,ensa kadang%kadang melekat membengkak( dan bisa terjadi katarak. ,ensa yang
membengkak mendorong iris lebih jauh kedepan yang akan menambah hambatan pupil
dan pada gilirannya akan menambah derajat hambatan sudut.
5. /trofi retina dan saraf optik
Daya tahan unsure%unsur saraf mata terhadap tekanan intraokular yang tinggi adalah
buruk. erjadi gaung glaukoma pada pupil optik dan atrofi retina( terutama pada
lapisan sel%sel ganglion.
$#($$
% % +.
2+1;+ /'o,nosis
anpa pengobatan( glaukoma dapat mengakibatkan kebutaan total. /pabila obat
tetes anti glaukoma dapat mengontrol tekanan intraokular pada mata yang belum
mengalami kerusakan glaukomatosa luas( prognosis akan baik. /pabila proses penyakit
terdeteksi dini sebagian besar pasien glaukoma dapat ditangani dengan baik
$("
% % +1
7A7 ...
KE%.M/ULA0
8laukoma merupakan sekelompok penyakit neuroopti: yang menyebabkan
kerusakan serat optik =neuropati optik>( yang ditandai dengan kelainan atau atrofi papil
ner?us opti:us yang khas( adanya ekska?asi glaukomatosa( serta kerusakan lapang pandang
dan biasanya disebabkan oleh efek peningkatan tekanan intraokular sebagai faktor
resikonya.
5amera o::uli anterior =5*/> dan produksi humor a3uous merupakan struktur
penting dalam hubungannya dengan pengaturan tekanan intraokuler. 5amera o::uli
anterior dibentuk oleh persambungan antara kornea perifer dan iris. 0agian mata yang
penting dalam glaukoma adalah sudut filtrasi. Sudut filtrasi ini berada dalam limbus
kornea. 0agian terpenting dari sudut filtrasi adalah trabekula
iga Proses Produksi 4umor /3uous oleh pro:. 5iliar =epitel :iliar> yaitu!
ransport aktif =sekresi>( ultrafiltrasi dan difusi. 4umor akuous keluar dari 5amera o::uli
anterior melalui dua jalur kon?ensional =jalur trabekula> dan jalur u?eosklera =jalur non
trabekula>.
8laukoma sekunder adalah glaukoma yang diketahui penyebabnya. Dapat
disebabkan atau dihubungkan dengan keadaan%keadaan atau penyakit yang telah diderita
sebelumnya atau pada saat itu( yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan
intaokuler. 8laukoma sekunder dibagi dua ! 8laukoma Sekunder sudut ertutup dan
8laukoma Sekunder Sudut erbuka.
Pemeriksaan penunjang ! pemeriksaan ?isus( onometri( 8enioskopi( ,apang
pandang( *ftalmoskopi( onografi( es pro?okasi. Penatalaksaan 8laukoma dapat melalui
erapi Medikamentosa( indakan Pembedahan dan dapat juga erapi ,aser.
% % 6#
DAFTAR /U%TAKA
$. Ilyas S. 8laukoma dalam ilmu penyakit mata. 'd +. 5etakan ke 6. Iakarta! 0alai
Penerbit 2KUI< "##9
". Aaughan D8( '?a RP( /sbury . *ftalmologi Umum. 'disi $6. Jidya Medika.
Iakarta. "###.
+. Ilyas S. Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata. 0alai Penerbit 2KUI. Iakarta.
6. http!CCwww.ahaf.orgCglau:omaCaboutCglabout.html /::esed $# )o?ember "#$#
7. http!CCwww.mattaLneuprater.:omCglosary.html /::esed $# )o?ember "#$#
-. ames 0( 5hew 5( 0ron /. Anatomi *alam O<talmolo,i. 'disi IS.'rlangga.
Iakarta "##-<$%$9
9. /meri:an /:ademy of *phthalmology ! 0asi: and :lini:al s:ien:e :ourse "##+ %
"##6.
.. )ingrum. 8laukoma )eo?askular. W*nlineX "#$#. /::esed $# )o?ember "#$#.
ersedia dari. http!CCningrumwahyuni.wordpress.:omC"##1C#-C"1Cglaukoma%
neo?askuler.html
1. Setiawan /.Glu&oma. Wserial onlineX. /?ailable from! UR,! http!CCfkuii.org .
/::esed $# )o?ember "#$#.
$#. http!CCbiomed.brown.eduC5oursesC0I$#.C"##-$#.websitesCgroup#"glau:omaCglau:
oma.htmlYglau:oma ./::esed $# )o?ember "#$#
$$. )urilhidayat /. 8laukoma. W*nlineX "#$#. ersedia dari.
http!CCwww.s:ribd.:omCdo:C+1--.9+"Cglaukoma /::esed $# )o?ember "#$# .
$". Kanski II. he 8lau:omas( in 5lini:al *phthalmology hird edition. 0utterworth
4eineann. ,ondon. $116< "++%"91
$+. 8erhard K,( *s:ar( 8abriele( Doris( Peter. *phtalmology a short teLtbook. Se:ond
edition. hieme Stuttgart ! )ew &ork. "##9.
$6. Khaw P( 'lkington /R. /5 *f 'yes. 'disi ke%6. 0MI 0ook! ,ondon."##7
$7. Aegan. Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang 8laukoma. W*nlineX "#$#. ersedia
dari http!CCdr?egan.wordpress.:omC"#$#C#9C+$Cdiagnosis%dan%pemeriksaan%
penunjang%glaukomaC /::esed $# )o?ember "#$#
% % 6$

Anda mungkin juga menyukai