0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
93 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas pentingnya meningkatkan kunjungan balita ke posyandu di Jakarta Timur. Data menunjukkan tingkat kunjungan balita di sana berada di bawah rata-rata nasional. Dokumen ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kunjungan, dan merangkum tujuan serta metode penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat posyandu bagi perkembangan balita.
Dokumen tersebut membahas pentingnya meningkatkan kunjungan balita ke posyandu di Jakarta Timur. Data menunjukkan tingkat kunjungan balita di sana berada di bawah rata-rata nasional. Dokumen ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kunjungan, dan merangkum tujuan serta metode penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat posyandu bagi perkembangan balita.
Dokumen tersebut membahas pentingnya meningkatkan kunjungan balita ke posyandu di Jakarta Timur. Data menunjukkan tingkat kunjungan balita di sana berada di bawah rata-rata nasional. Dokumen ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kunjungan, dan merangkum tujuan serta metode penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat posyandu bagi perkembangan balita.
1. Diagnosis komunitas Rendahnya kesadaran pentingnya kunjungan balita ke posyandu di Jakarta Timur khususnya wilayah kerja Puskesmas Jatinegara.
2. Data epidemiologi Jakarta Timur merupakan kotamadya Propinsi DKI Jakarta yang cakupan kunjungan posyandunya berada pada tingkat kedua terendah setelah Jakarta Barat yaitu sebesar 48,13% (D/S) pada tahun 2007 dan jauh dibawah standar nasional 80% (D/S). Dari 11 kecamatan yang ada, Kecamatan Jatinegara merupakan salah satu kecamatan yang kunjungan balita ke posyandu jauh di bawah standar yaitu 46,5% (D/S) pada tahun 2006.
Tabel Data SKDN Provinsi DKI Jakarta tahun 2007 Kotamadya Jumlah Persentase D/S S K D N Jakarta Pusat 60.103 51.356 31.986 17.331 53,22% Jakarta Utara 95.306 71.622 49.176 27.642 51,6% Jakarta Barat 114.918 82.921 50.674 23.074 44,1% Jakarta Selatan 126.368 94.747 70.839 37.689 56,06% Jakarta Timur 155.756 123.140 74.969 41.956 48,13% Kep. Seribu 1.324 2.160 1.727 950 130.44% Jumlah 553.775 425.946 279.371 148.642 50,45% (Sumber: Laporan penelitian study pemanfaatan posyandu di Kel.Cipinang Muara Kec.Jatinegara Kodya Jakarta Timur, 2007)
Keterangan S : Jumlah seluruh balita yang ada dalam wilyah kerja posyandu K : Jumlah balita yang mempunya KMS/buku KIA di wilayah kerja posyandu D : Jumlah balita yang datang ke posyandu dan menimbang berat badan N : Jumlah balita yang ditimbang berat badannya mengalami peningkatan berat badan dibanding sebelumnya
Dari 74.969 balita yang ditimbang di Jakarta Timur, tercatat sebesar 5.070 (6,76%) balita dengan status kurang gizi dan 5.993 (2,14%) balita dengan status gizi buruk.
3. Faktor Risiko a. Pendidikan : Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah di Jakarta Timur menyebabkan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya kunjungan balita ke posyandu. Akan tetapi, masyarakat yang tingkat pendidikannya tinggi kebanyakan lebih memilih mengunjungi ahli kesehatan daripada pergi keposyandu.
b. Pekerjaan Ibu yang bekerja menyebabkan ibu balita tidak membawa anak balitanya ke posyandu karena jadwal kegiatan posyandu mulai pukul 9 pagi hingga pukul 12 siang. Bagi ibu balita dari keluarga yang mampu merasa lebih baik anaknya dibawa ke dokter daripada ke posyandu.
c. Persepsi ibu terhadap petugas, sarana dan kegiatan posyandu Peran petugas dan kader cukup penting karena kader yang mempunyai pengetahuan cukup namun keterampilan dalam menimbang dan memberikan penyuluhan yang masih lemah dapat menyebabkan ibu balita kurang berminat mengunjungi posyandu.
d. Lain-lain Faktor penghambat ibu datang ke posyandu karena lupa jadwal, pekerjaan rumah tangga, dipengaruhi gengsi karena posyandu untuk kalangan menengah kebawah, dan prasangka bahwa imunisasi harus bayar.
4. Tingkat pendidikan Tabel tingkat pendidikan penduduk Jakarta Timur tahun 2007 Jenis pendidikan Jumlah Persen Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA S1 S2 99.678 315.652 382.105 448.558 332.265 83.067 6% 19% 23% 27% 20% 5% Jumlah 1.661.325 100%
5. Instansi/lembaga yang terkait a. Dinas Kesehatan Jakarta Timur bantuan operasional berupa dana maupun tenaga kesehatan penanggulangan gizi buruk. b. Puskesmas di Jakarta Timur untuk manajeman dan strategi realisasi program penyuluhan. c. PKK dan kader Posyandu untuk penggalangan massa/peserta penyuluhan.
6. Tujuan penyuluhan adalah memberikan kesadaran kepada masyarakat pentingnya kunjungan balita ke posyandu sehingga pelayanan posyandu dapat memberikan kontribusi yang relatif signifikan terhadap upaya penurunan angka gizi buruk dan kematian balita di Provinsi DKI Jakarta.
7. Sasaran adalah seluruh ibu rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Jatinegara baik yang memiliki balita ataupun tidak.
8. Metode yang digunakan adalah fokus pada kelompok dengan metode diskusi interaktif pada saat perkumpulan ibu PKK
9. Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal PKK dimasing-masing kelurahan
10. Media pendukung slideshow komputer
11. Materi : Perkembangan Balita, Pengertian Posyandu, Sasaran posyandu, Kegiatan Posyandu (terlampir)
12. Sumber Dana : BOK Puskesmas dan Anggaran PKK
13. Kesimpulan Balita adalah masa periode kritis perkembangan anak sehingga diperlukan langkah yang tepat untuk menghindari keterlambatan perkembangan. Kecamatan Jatinegara termasuk wilayah dengan kunjungan posyandu 46,5% dibawah standar nasional 80% Posyandu sebuah tawaran solusi bagi pemantauan perkembangan balita anda
Gambaran Rendahnya Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Di Wilayah Kerja Puskesmas Edison Jaar Peride Januari - Maret 2017
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis