4-talmopati "ra(es seperti ekso-talmus, penonjolan mata dengan diplopia, aliran air mata
yang berlebihan, dan peningkatan -oto-obia dapat mengganggu kualitas hidup pasien
sehinggakan akti(itas rutin pasien terganggu.
$. Dermopati "ra(es
Dermopati tiroid terdiri dari penebalan kulit terutama kulit di bagian atas tibia bagian bawah
(miksedema pretibia), yang disebabkan penumpukan glikosaminoglikans. Kulit sangat
menebal dan tidak dapat di'ubit.
Pemeriksaan Diagnostik
*. %alpasi, teraba batas yang jelas, bernodul satu atau lebih, konsistensinya kenyal. /ika di
auskultasi terdengar bunyi seperti pluit.
2. Termogra-i
Termogra-i adalah suatu metode pemeriksaan berdasarkan pengukuran suhu kulit pada suatu
tempat. 9latnya adalah Dynamic Tele-Thermography. #asilnya disebut n panas apabila
perbedaan panas dengan sekitarnya B 0,+CD dan dingin apabila E0,+CD. %ada penelitian
9l(es didapatkan bahwa yang ganas semua hasilnya panas. Dibandingkan dengan 'ara
pemeriksaan yang lain ternyata termogra-i ini adalah paling sensiti- dan spesi-ik.
!. %ada pemeriksaan laboratorium, ditemukan serum T (troksin) dan T! (triyodotironin)
dalam batas normal.
=ilai normal :
!.* T serum : .+ F *2.0 Gg>d5
!.2 Tiroksin bebas : 0.? F 2., Gg>d5
!.! T! serum : **? & *+0 Gg>d5
!. TS# serum : 0.? F Gg>d5
!.? <T* serum : @. & *0 H
. %ada pemeriksaan 7S" (ultrasonogra-i)
Dapat menentukan apakah lesi tersebut kistik ataukah padat. Kebanyakan karsinoma adalah
padat, kebanyakan lesi yang kistik atau 'ampuran adalah jinak. Teknik ultasonogra-i
digunakan untuk menentukan apakah nodul tiroid, baik yang teraba pada palpasi maupun
yang tidak, merupakan nodul tunggal atau multiple padat atau kistik. %emeriksaan
ultasonogra-i ini terbatas nilainya dalam menyingkirkan kemungkinan keganasan tapi
hanya dapat mendeteksi nodul yang berpenampang lebih dari setengah 'entimeter.
Kelainan& kelainan yang dapat didiagnosis se'ar 7S" ialah:
.* KistaA kurang lebih bulat, seluruhnya hipoekoik sonolusen, dindingnya tipis.
.2 9denoma> nodul padatA iso atau hiperekoik, kadang&kadang disertai hal yaitu suatu
lingkaran hipoekoik disekelilingnya.
.! Kemungkinan karsinomaA nodul padat, biasanya tanpa halo.
. TiroditisA hipoekoik, di-us, meliputi seluruh kelenjar.
7S" berman-aat pada pemeriksaan tiroid untuk:
.* Dapat menentukan jumlah nodul.
?
.2 Dapat membedakan antara lesi tiroid padat dan kistik.
.! Dapat mengukur (olume dari nodul tiroid.
. Dapat mendeteksi adanya jaringan kanker tiroid residi- yang tidak menangkap iodium,
yang tidak terlihat dengan sidik tiroid.
.? %ada kehamilan di mana pemeriksaan sidik tiroid tidak dapat dilakukan, pemeriksaan
7S" sangat membantu mengetahui adanya pembesaran tiroid.
.@ 7ntuk mengetahui lokasi dengan tepat benjolan tiroid yang akan dilakukan biopsi
terarah.
.$ Dapat dipakai sebagai pengamatan lanjut hasil pengobatan.
?. %emeriksaan sidik tiroid.
#asil pemeriksaan dengan radioisotope adalah teraan ukuran, bentuk lokasi, dan yang utama
ialah -ungsi bagian&bagian tiroid. %ada pemeriksaan ini pasien diberi =a peroral dan
setelah 2 jam se'ara -oto gra-ik ditentukan konsentrasi yadium radioakti- yang ditangkap
oleh tiroid.
Dari hasil sidik tiroid dapat dibedakan ! bentuk, yaitu :
?.* =odul dingin bila penangkapan yodium nihil atau kurang dibandingkan sekitarnya.#al
ini menunjukkan -ungsi yang rendah.
?.2 =odul panas bila penangkapan yodium lebih banyak dari pada sekitarnya. Keadaan ini
memperlihatkan akti(itas yang berlebih.
?.! =odul hangat bila penangkapan yodium sama dengan sekitarnya. 3ni berarti -ungsi nodul
sama dengan bagian tiroid yang lain.%emeriksaan ini tidak dapat membedakan apakah
nodul itu ganas atau jinak.
@. Dilakukan -oto thorak posterior anterior.
8emperjelas adanya de(iasi trakea, atau pembesaran struma retrosternal, untuk e(aluasi
kondisi jalan na-as.
$. <oto polos leher antero posterior dan lateral dengan metode so-t tissu te'hnig.
,. .iopsy dan Sitologi Tiroid
.iopsy ini dilakukan khusus pada keadaan yang men'urigakan suatu keganasan. .iopsy
aspirasi jarum halus tidak nyeri, hampir tidak menyebabkan bahaya penyebaran sel&sel
ganas. Kerugian pemeriksaan dengan 'ara ini adalah dapat memberikan hasil negati(e
palsu karena lokasi biopsy kurang tepat, teknik biopsy kurang benar, pembuatan preparat
yang kurang baik atau positi- palsu karena salah interpretasi aleh ahli sitologi.
Penatalaksanaan
*. Struma Di-us Toksik ("ra(eIs Disease)
Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid yang
berlebihan dengan 'ara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid
(yodium radioakti-, tiroidektomi subtotal).
*.* 4bat antitiroid
3ndikasi :
@
*. Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap, pada pasien
muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirotoksikosis.
2. 4bat untuk mengontrol tirotoksikosis pada -ase sebelum pengobatan, atau sesudah
pengobatan pada pasien yang mendapat yodium akti-.
!. %ersiapan tiroidektomi
. %engobatan pasien hamil dan orang lanjut usia.
?. %asien dengan krisis tiroid.
4bat antitiroid yang sering digunakan :
4bat
Dosis awal (mg>hari) %emeliharaan (mg>hari)
Karbima;ol !0&@0 ?&20
8etima;ol !0&@0 ?&20
%ropiltourasil !00&@00 ?&200
*.2 %engobatan dengan yodium radioakti-
3ndikasi :
a. %asien umur !? tahun atau lebih
b. #ipertiroidisme yang kambuh sesudah penberian dioperasi
'. "agal men'apai remisi sesudah pemberian obat antitiroid
d. 9denoma toksik, goiter multinodular toksik
3odium radioakti- diberikan melalui mulut, dalam bentuk 'airan *&2 ml, tidak berasa dan
berbau, dan dengan 'epat diserap melalui saluran 'erna. 3odium radioakti- ini akan masuk
ke kelenjar tiroid melalui aliran darah dan merusak kelenjar tiroid. Jalaupun
radioakti(itas ini menetap selama beberapa waktu dalam kelenjar tiroid, iodium radioakti-
ini akan dikeluarkan melalui bagian tubuh dalam beberapa hari.
2-ek pada kelenjar tiroid akan terjadi dalam *&! bulan dan e-ek maksimal terjadi antara !&@
bulan. %ada sebagian kasus pengobatan iodium radioakti- 'ukup satu kali saja, akan tetapi
pada keadaan dengan kelenjar gondok yang besar, diperlukan dosis iodium radioakti- yang
kedua untuk mengablasi>mematikan kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid yang diablasi lama
kelamaan produksi hormon tiroid akan berkurang bahkan tidak ada sama sekali dan dalam
jangka panjang dapat terjadi hipotiroid (kebalikan dari hipertiroid).
4leh karena itu setelah mendapat pengobatan iodium radioakti- se'ara berkala setiap @&*2
bulan diperiksa -ungsi tiroid dan bila terjadi hipotiroid, harus diberikan
pengganti>substitusi hormon tiroid yang diberikan seumur hidup (karena kelenjar tiroid
sudah tidak ber-ungsi lagi) dengan dosis sesuai kebutuhan. %asien 'ukup minum tablet
hormon tiroid se'ara teratur seperti halnya minum (itamin.
*.! 4perasi
Tiroidektomi subtotal e-ekti- untuk mengatasi hipertiroidisme.
$
3ndikasi :
a. %asien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat antitiroid.
b. %ada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar
'. 9lergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioakti-
d. 9denoma toksik atau struma multinodular toksik
e. %ada penyakit "ra(es yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul
T3643D2KT483
Tiroidektomi adalah sebuah operasi yang melibatkan operasi pemindahan semua atau
sebagian dari kelenjar tiroid. Klasi-ikasi dari tiroidektomi adalah total tiroidektomi dan
nyaris total tiroidektomi. 3ndikasi dilakukan tiroidektomi adalah gondok, kanker tiroid,
hipertiroidisme, gejala obstruksi, kosmetik.
9. Tiroidektomi parsial atau total dapat dilaksanakan sebagai terapi primer terhadap
karsinoma tiroid, hipertiroidisme, dan hiperparatiroidisme
K Tiroidektomi total : kelenjar tiroid diangkata seluruhnya
K Tiroidektomi parsial : mengangkat sebagian kelenjar tiroid
PENGKAJIAN
*. %engumpulan data
9namnese
Dari anamnese diperoleh:
*.* 3denti-ikasi pasien.
*.2 Keluhan utama pasien.
%ada pasien post operasi thyroide'tomy keluhan yang dirasakan pada umumnya adalah nyeri
akibat luka operasi.
*.! 6iwayat penyakit sekarang
.iasanya didahului oleh adanya pembesaran nodul pada leher yang semakin membesar
sehingga mengakibatkan terganggunya perna-asan karena penekanan trakhea euso-agus
sehingga perlu dilakukan operasi.
*. 6iwayat penyakit dahulu
%erlu ditanyakan riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit gondok,
misalnya pernah menderita gondok lebih dari satu kali, tetangga atau penduduk sekitar
berpenyakit gondok.
*.? 6iwayat kesehatan keluarga
Dimaksudkan barangkali ada anggota keluarga yang menderita sama dengan pasien saat ini.
*.@ 6iwayat psikososial
9kibat dari bekas luka operasi akan meninggalkan bekas atau sikatrik sehingga ada
kemungkinan pasien merasa malu dengan orang lain.
2. %emeriksaan -isik
2.* Keadaan umum
%ada umumnya keadaan penderita lemah dan kesadarannya 'omposmentis dengan tanda&
tanda (ital yang meliputi tensi, nadi, perna-asan dan suhu yang berubah.
2.2 Kepala dan leher
,
%ada pasien dengan post operasi thyroide'tomy biasanya didapatkan adanya luka operasi
yang sudah ditutup dengan kasa steril yang direkatkan dengan hypa-ik serta terpasang
drain. Drain perlu diobser(asi dalam dua sampai tiga hari.
2.! Sistem perna-asan
.iasanya perna-asan lebih sesak akibat dari penumpukan sekret e-ek dari anestesi, atau
karena adanya darah dalam jalan na-as.
2. Sistem =eurologi
%ada pemeriksaan re-lek hasilnya positi- tetapi dari nyeri akan didapatkan ekspresi wajah
yang tegang dan gelisah karena menahan sakit.
2.? Sistem gastrointestinal
Komplikasi yang paling sering adalah mual akibat peningkatan asam lambung akibat anestesi
umum, dan pada akhirnya akan hilang sejalan dengan e-ek anestesi yang hilang.
2.@ 9kti(itas>istirahat
3nsomnia, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan berat, atro-i otot.
2.$ 2liminasi
7rine dalam jumlah banyak, perubahan dalam -ae'es, diare.
2., 3ntegritas ego
8engalami stres yang berat baik emosional maupun -isik, emosi labil, depresi.
2.+ 8akanan>'airan
Kehilangan berat badan yang mendadak, na-su makan meningkat, makan banyak, makannya
sering, kehausan, mual dan muntah, pembesaran tyroid.
2.*0 6asa nyeri>kenyamanan
=yeri orbital, -oto-obia.
2.** Keamanan
Tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, alergi terhadap iodium (mungkin
digunakan pada pemeriksaan), suhu meningkat di atas !$,0D, dia-oresis, kulit halus,
hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus, eksoptamus : retraksi, iritasi
pada konjungti(a dan berair, pruritus, lesi eritema (sering terjadi pada pretibial) yang
menjadi sangat parah.
2.*2 Seksualitas
5ibido menurun, perdarahan sedikit atau tidak sama sekali, impotensi.
D9<T96 %7ST9K9 .runner dan Suddarth. 200*. Keperawatan 8edikal .edah, 2disi ,,
(olume 2, /akarta: 2"D #artini. *+,$. 3lmu %enyakit Dalam, jilid 3, /akarta: <K73
Syai-udin. 2002. <ungsi Sistem tubuh manusia, /akarta: Jidya 8edika "uyton, D. 9rthur,
(*++*), <isiologi 8anusia dan 8ekanisme %enyakit, 8issisipiA Departemen o- %hysiology
and .iophysis, /akarta: 2"D /unadi, %urnawan, (2000), Kapita Selekta Kedokteran, edisi
ke 333, /akarta: <K73 5ong, .arbara D, (*++@), Keperawatan 8edikal .edah, /akarta:
2"D %ri'e, Syl(ia 9, (*++,). %ato-isiologi, jilid 2, /akarta: 2"D Tu'ker, Susan
8artin(*++,), Standar %erawatan %asien, /akarta: 2"D
+