Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Struma

Struma adalah perbesaran kelenjar tiroid yang menyebabkan pembengkakan di


bagian depan leher (Dorland, 2002).
Kelenjar tiroid terletak tepat dibawah laring pada kedua sisi dan sebelah anterior
trakea. Tiroid menyekresikan dua hormon utama, tiroksin (T), dan triiodotironin (T!),
serta hormon kalsitonin yang mengatur metabolisme kalsium bersama dengan
parathormon yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid ("uyton and #all, 200$).
Struma adalah suatu pembengkakan pada leher oleh karena pembesaran kelenjar
tiroid. %embesaran kelenjar tiroid dapat disebabkan oleh kurangnya diet iodium yang
dibutuhkan untuk produksi hormon tiroid. Terjadinya pembesaran kelenjar tiroid
dikarenakan sebagai usaha meningkatkan hormon yang dihasilkan.
Struma adalah pembesaran kelenjar gondok yang disebabkan oleh penambahan
jaringan kelenjar gondok yang menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah banyak
sehingga menimbulkan keluhan seperti berdebar&debar, keringat, gemetaran, bi'ara jadi
gagap, men'ret, berat badan menurun, mata membesar, penyakit ini dinamakan hipertiroid
(gra(es) disease).
Struma nodosa non toksik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang se'ara klinik
teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda&tanda hypertiroidisme (#artini, *+,$)
Kelainan glandula tyroid dapat berupa gangguan -ungsi seperti tiritosikosis atau
perubahan susunan kelenjar dan mor-ologinya, seperti penyakit tyroid noduler.
.erdasarkan patologinya, pembesaran tyroid umumnya disebut struma (De /ong 0
Syamsuhidayat, *++,).
Struma Di--usa to1i'a adalah salah satu jenis struma yang disebabkan oleh sekresi
hormon&hormon thyroid yang terlalu banyak. #istologik keadaan ini adalah sebagai suatu
hipertro-i dan hyperplasi dari parenkhym kelenjar.
Struma endemik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang disebabkan oleh asupan mineral
yodium yang kurang dalam waktu yang lama.
2T3454"3 ST6789
9danya gangguan -ungsional dalam pembentukan hormon tyroid merupakan -aktor
penyebab pembesaran kelenjar tyroid antara lain:
a.De-isiensi iodium. %ada umumnya, penderita penyakit struma sering terdapat di
daerah yang kondisi air minum dan tanahnya kurang mengandung iodium, misalnya
daerah pegunungan.
b.Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid.
'.%enghambatan sintesa hormon oleh ;at kimia (seperti substansi dalam kol, lobak,
ka'ang kedelai).
d.%enghambatan sintesa hormon oleh obat&obatan (misalnya: thio'arbamide,
sul-onylurea dan litium).
*
K59S3<3K9S3 ST6789
%embesaran kelenjar tiroid (ke'uali keganasan)
8enurut 9meri'an so'iety -or Study o- "oiter membagi :
*.Struma =on To1i' Di--usa
2.Struma =on To1i' =odusa
!.Stuma To1i' Di--usa
.Struma To1i' =odusa
Patofisiologi
.erbagai -aktor diidenti-ikasi sebagai penyebab terjadinya hipertro-i kelenjar tiroid termasuk
didalamnya de-isiensi iodium, goitrogenik glikosida agent ( ;at atau bahan ini dapat
memakan sekresi hormon tiroid) seperti ubi kayu, jagung lobak, kangkung, kubis bila
dikonsumsi se'ara berlebihan, obat&obatan anti tiroid, anomali, peradangan atau tumor
atau neoplasma. Sedangkan se'ara -isiologis menurut .enhard (*++*) kelenjar tiroid dapat
membesar sebagai akibat peningkatan akti(itas kelenjar tiroid sebagai upaya
mengimbangi kebutuhan tubuh yang meningkat pada masa pertumbuhan dan masa
kehamilan. .ahkan dikatakan pada kondisi stress sekalipun kebutuhan tubuh akan hormon
ini 'enderung meningkat. 5aju metabolisme tubuh pada kondisi&kondisi diatas meningkat.
.erdasarkan kejadian atau penyebarannya ada yang disebut Struma 2ndemis dan Sporadis.
se'ara sporadis dimana kasus&kasus struma ini dijumpai menyebar diberbagai tempat atau
daerah. .ila dihubungkan dengan penyebab, maka struma sporadis banyak disebabkan
oleh -aktor goitrogenik, anomali dan penggunaan obat&obatan anti tiroid, peradangan dan
neoplasma. Se'ara endemis dimana kasus&kasus ini struma ini dijumpai pada sekelompok
orang di suatu daerah tertentu, dihubungkan dengan penyebab de-isiensi iodium. .ahan
dasar pembentukan hormon&hormon kelenjar tiroid adalah iodium yang diperoleh dari
makanan dan minuman yang mengandung iodium. 3on iodium (iodida) darah masuk
kedalam kelenjar tiroid se'ara transport akti- dengan 9T% sebagain sumber energi.
selanjutnya sel&sel -olikel kelenjar tiroid akan mensintesis Tiroglobulin (sejenis
glikoprotein) dan selanjutnya mengalami iodinisasi sehingga akan terbentuk iodotironin
(D3T) dan mono iodotironin (83T). %roses ini memerlukan en;im peroksida sebagai
katalisator. %roses akhir adalah berupa reaksi penggabungan. %enggabungan dua molekul
D3T akan membentuk tetra iodotironin tiro1in (T) dan molekul D3T bergabung dengan
83T menjadi tri iodotironin (T!) untuk selanjutnya masuk kedalam plasma dan berikatan
dengan protein binding iodine. 6eaksi penggabungan ini dirangsang oleh hormon TS#
dan dihambat oleh tiourasil, Tiourea, sul-onamid dan metilkaptoimida;ol.
8elihat proses singkat terbentuknya hormon tiroid maka pemasukan iodium yang berkurang,
gangguan berbagai en;im dalam tubuh, hiposekresi TS#, bahan atau ;at yang
mengandung tiourea, tiourasil, sul-onamid, dan metilkaptoimida;ol, glukosil goitrogenik,
gangguan pada kelenjar tiroid sendiri serta -aktor pengikat dalam plasma sangat
menentukan adekuat tidaknya sekresi hormon tiroid. bila kadar hormon&hormon tiroid
kurang makan akan terjadi mekanisme umpan balik terhadap kelenjar tiroid sehingga
akti(itas kelenjar meningkat dan terjadi pembesaran (hipertropi). Dengan kompensasi ini
kadar hormon seimbang kembali.
2
Dampak struma thdp tubuh terletak pada pembesaran kelenjar tiroid yang dapat
mempengaruhi kedudukan organ&organ disekitarya. Dibagian posterior medial kelenjar
tiroid terdapat trakea dan eso-agus. Struma dapat mengarah kedalam sehingga mendorong
trakea, eso-agus dan pita suara sehingga terjadi kesulitan bernapas dan dis-agia yang akan
berdampak thdp gangguan pemenuhan oksigen, nutrisi serta 'airan dan elektrolit.
penekanan pada pitasuara akan menyebabkan suara menjadi serak atau parau. .ila
pembesaran keluar, maka akan memberi bentuk leher yang besar dapat simetris atau tidak,
jarang disertai kesulitan bernapas dan dis-agia. tentu dampaknya lebih ke arah estetika
atau ke'antikan. perubahan bentuk leher dapat mempengaruhi rasa aman dan konsep diri
klien.
Manifestasi Klinis Struma
*. .erdebar&debar>meningkatnya denyut nadi
.erdebar&debar dan terasa berat pada bagian jantung akibat kerja perangsangan jantung,
sehingga 'urah jantung dan tekanan darah sistolik akan meningkat. .ila akhirnya penyakit
ini menghebat, bias timbul -ibrilasi atrial dan akhirnya gagal jantung kongesti-. Tekanan
nadi hampir selalu dijumpai meningkat (pulsus 'eler) %ulsus 'eler biasanya terdapat pada
peyakit !9, !. dan 3= (anemia gra(is, arterio(eneus shunt, aorta insu--i'ien'y, botali
persisten, beri&beri, basedow dan ner(ositas. %embuluh darah di peri-er akan mengalami
dilatasi. 5aju -iltrasi glomerulus, aliran plasma ginjal, serta traspor tubulus akan
meningkat di ginjal, sedangkan di hati peme'ahan hormone steroid dan obat akan
diper'epat.
2. Keringat
8etabolisme energi tubuh akan meningkat sehingga meningkatkan metabolisme panas,
proteolisis, lipolisis, dan penggunaan oksigen oleh tubuh. 8etabolisme basal hampir
mendekati dua kalinya menyebabkan pasien tidak tahan terhadap hawa panas lalu akan
mudah berkeringat.
!. Konstipasi
Karena pada penderita kurang asupan nutrisi dan 'airan, yang mengakibat kurangnya atau
tidak adanya nutrisi dan 'airan yang bisa diserap oleh usus. 8aka dari itu system
eliminasi pada penderita struma terganggung.
. "emetar
Kadang&kadang pasien menggerakkan tangannya tanpa tujuan tertentu, timbul tremor halus
pada tangan
?. "elisah
%eningkatan eksitabilitas neuromus'ular akan menimbulkan hiperre-leksia sara- tepi oleh
karena hiperakti-itas dari sara- dan pembuluh darah akibat akti-itas T! dan T. "angguan
sirkulasi 'eberal juga terjadi oleh karena hiper(askularisasi ke otak, menyebabkan pasien
lebih mudah terangsang. =er(ous, gelisah depresi dan men'emaskan hal&hal yang sepele.
@. .erat badan menurun
5ipolisis (proses peme'ahan lemak yang tersimpan dalam sel lemak tubuh) menyebabkan
berat badan menurun, asam lemak bebas dihasilkan menuju aliran darah dan bersirkulasi
ke tubuh. 5ipolisis juga menyebabkan hiperlipidasidemia dan meningkatnya en;im
!
proteolitik sehingga menyebabkan proteolisis yang berlebihan dengan peningkatan
pembentukan dan ekresi urea.
$. 8ata membesar
"ejala mata terdapat pada tirotoksikosis primer, pada tirotoksikosis yang sekunder, gejala
mata tidak selalu ada dan kalaupun ada tidak seberapa jelas. %ada hipertiroidisme
imunogenik (morbus "ra(es) ekso-talmus dapat ditambahkan terjadi akibat retensi 'airan
abnormal di belakang bola mataA penonjolan mata dengan diplopia, aliran air mata yang
berlebihan, dan peningkatan -oto-obia. %enyebabnya terletak pada reaksi imun terhadap
antigen retrobulbar yang tampaknya sama dengan reseptor TS#. 9kibatnya, terjadi
in-lamasi retrobulbar dengan pembengkakan bola mata, in-iltrasi lim-osit, akumulasi asam
mukopolisakarida, dan peningkatan jaringan ikat retrobulbar.
,. =yeri pada tenggorokan ( Karena area trakea tertekan )
+. Kesulitan bernapas dan menelan ( Karena area trakea tertekan )
Dibagian posterior medial kelenjar tiroid terdapat tra'hea dan eshopagus, jika struma
mendorong tra'hea sehingga terjadi kesulitan bernapas yang akan berdampak pada
gangguan pemenuhan oksigen.
*0. Suara serak
Struma dapat mengarah kedalam sehingga mendorong pita suara, sehingga terdapat
penekanan pada pita suara yang menyebabkan suara menjadi serak atau parau.
F. Komplikasi
*. Suara menjadi serak>parau
Struma dapat mengarah kedalam sehingga mendorong pita suara, sehingga terdapat
penekanan pada pita suara yang menyebabkan suara menjadi serak atau parau.
2. %erubahan bentuk leher
/ika terjadi pembesaran keluar maka akan memberi bentuk leher yang besar dapat simetris
atau tidak.
Dis-agia
Dibagian posterior medial kelenjar tiroid terdapat tra'hea dan eshopagus, jika struma
mendorong eshopagus sehingga terjadi dis-agia yang akan berdampak pada gangguan
pemenuhan nutrisi, 'airan, dan elektrolit.
. Sulit bernapas
Dibagian posterior medial kelenjar tiroid terdapat tra'hea dan eshopagus, jika struma
mendorong tra'hea sehingga terjadi kesulitan bernapas yang akan berdampak pada
gangguan pemenuhan oksigen.
?. %enyakit jantung hipertiroid
"angguan pada jantung terjadi akibat dari perangsangan berlebihan pada jantung oleh
hormon tiroid dan menyebabkan kontratilitas jantung meningkat dan terjadi takikardi
sampai dengan -ibrilasi atrium jika menghebat. %ada pasien yang berumur di atas ?0
tahun, akan lebih 'enderung mendapat komplikasi payah jantung.
@. 4-talmopati "ra(es

4-talmopati "ra(es seperti ekso-talmus, penonjolan mata dengan diplopia, aliran air mata
yang berlebihan, dan peningkatan -oto-obia dapat mengganggu kualitas hidup pasien
sehinggakan akti(itas rutin pasien terganggu.
$. Dermopati "ra(es
Dermopati tiroid terdiri dari penebalan kulit terutama kulit di bagian atas tibia bagian bawah
(miksedema pretibia), yang disebabkan penumpukan glikosaminoglikans. Kulit sangat
menebal dan tidak dapat di'ubit.
Pemeriksaan Diagnostik
*. %alpasi, teraba batas yang jelas, bernodul satu atau lebih, konsistensinya kenyal. /ika di
auskultasi terdengar bunyi seperti pluit.
2. Termogra-i
Termogra-i adalah suatu metode pemeriksaan berdasarkan pengukuran suhu kulit pada suatu
tempat. 9latnya adalah Dynamic Tele-Thermography. #asilnya disebut n panas apabila
perbedaan panas dengan sekitarnya B 0,+CD dan dingin apabila E0,+CD. %ada penelitian
9l(es didapatkan bahwa yang ganas semua hasilnya panas. Dibandingkan dengan 'ara
pemeriksaan yang lain ternyata termogra-i ini adalah paling sensiti- dan spesi-ik.
!. %ada pemeriksaan laboratorium, ditemukan serum T (troksin) dan T! (triyodotironin)
dalam batas normal.
=ilai normal :
!.* T serum : .+ F *2.0 Gg>d5
!.2 Tiroksin bebas : 0.? F 2., Gg>d5
!.! T! serum : **? & *+0 Gg>d5
!. TS# serum : 0.? F Gg>d5
!.? <T* serum : @. & *0 H
. %ada pemeriksaan 7S" (ultrasonogra-i)
Dapat menentukan apakah lesi tersebut kistik ataukah padat. Kebanyakan karsinoma adalah
padat, kebanyakan lesi yang kistik atau 'ampuran adalah jinak. Teknik ultasonogra-i
digunakan untuk menentukan apakah nodul tiroid, baik yang teraba pada palpasi maupun
yang tidak, merupakan nodul tunggal atau multiple padat atau kistik. %emeriksaan
ultasonogra-i ini terbatas nilainya dalam menyingkirkan kemungkinan keganasan tapi
hanya dapat mendeteksi nodul yang berpenampang lebih dari setengah 'entimeter.
Kelainan& kelainan yang dapat didiagnosis se'ar 7S" ialah:
.* KistaA kurang lebih bulat, seluruhnya hipoekoik sonolusen, dindingnya tipis.
.2 9denoma> nodul padatA iso atau hiperekoik, kadang&kadang disertai hal yaitu suatu
lingkaran hipoekoik disekelilingnya.
.! Kemungkinan karsinomaA nodul padat, biasanya tanpa halo.
. TiroditisA hipoekoik, di-us, meliputi seluruh kelenjar.
7S" berman-aat pada pemeriksaan tiroid untuk:
.* Dapat menentukan jumlah nodul.
?
.2 Dapat membedakan antara lesi tiroid padat dan kistik.
.! Dapat mengukur (olume dari nodul tiroid.
. Dapat mendeteksi adanya jaringan kanker tiroid residi- yang tidak menangkap iodium,
yang tidak terlihat dengan sidik tiroid.
.? %ada kehamilan di mana pemeriksaan sidik tiroid tidak dapat dilakukan, pemeriksaan
7S" sangat membantu mengetahui adanya pembesaran tiroid.
.@ 7ntuk mengetahui lokasi dengan tepat benjolan tiroid yang akan dilakukan biopsi
terarah.
.$ Dapat dipakai sebagai pengamatan lanjut hasil pengobatan.
?. %emeriksaan sidik tiroid.
#asil pemeriksaan dengan radioisotope adalah teraan ukuran, bentuk lokasi, dan yang utama
ialah -ungsi bagian&bagian tiroid. %ada pemeriksaan ini pasien diberi =a peroral dan
setelah 2 jam se'ara -oto gra-ik ditentukan konsentrasi yadium radioakti- yang ditangkap
oleh tiroid.
Dari hasil sidik tiroid dapat dibedakan ! bentuk, yaitu :
?.* =odul dingin bila penangkapan yodium nihil atau kurang dibandingkan sekitarnya.#al
ini menunjukkan -ungsi yang rendah.
?.2 =odul panas bila penangkapan yodium lebih banyak dari pada sekitarnya. Keadaan ini
memperlihatkan akti(itas yang berlebih.
?.! =odul hangat bila penangkapan yodium sama dengan sekitarnya. 3ni berarti -ungsi nodul
sama dengan bagian tiroid yang lain.%emeriksaan ini tidak dapat membedakan apakah
nodul itu ganas atau jinak.
@. Dilakukan -oto thorak posterior anterior.
8emperjelas adanya de(iasi trakea, atau pembesaran struma retrosternal, untuk e(aluasi
kondisi jalan na-as.
$. <oto polos leher antero posterior dan lateral dengan metode so-t tissu te'hnig.
,. .iopsy dan Sitologi Tiroid
.iopsy ini dilakukan khusus pada keadaan yang men'urigakan suatu keganasan. .iopsy
aspirasi jarum halus tidak nyeri, hampir tidak menyebabkan bahaya penyebaran sel&sel
ganas. Kerugian pemeriksaan dengan 'ara ini adalah dapat memberikan hasil negati(e
palsu karena lokasi biopsy kurang tepat, teknik biopsy kurang benar, pembuatan preparat
yang kurang baik atau positi- palsu karena salah interpretasi aleh ahli sitologi.
Penatalaksanaan
*. Struma Di-us Toksik ("ra(eIs Disease)
Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid yang
berlebihan dengan 'ara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid
(yodium radioakti-, tiroidektomi subtotal).
*.* 4bat antitiroid
3ndikasi :
@
*. Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap, pada pasien
muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirotoksikosis.
2. 4bat untuk mengontrol tirotoksikosis pada -ase sebelum pengobatan, atau sesudah
pengobatan pada pasien yang mendapat yodium akti-.
!. %ersiapan tiroidektomi
. %engobatan pasien hamil dan orang lanjut usia.
?. %asien dengan krisis tiroid.
4bat antitiroid yang sering digunakan :
4bat
Dosis awal (mg>hari) %emeliharaan (mg>hari)
Karbima;ol !0&@0 ?&20
8etima;ol !0&@0 ?&20
%ropiltourasil !00&@00 ?&200
*.2 %engobatan dengan yodium radioakti-
3ndikasi :
a. %asien umur !? tahun atau lebih
b. #ipertiroidisme yang kambuh sesudah penberian dioperasi
'. "agal men'apai remisi sesudah pemberian obat antitiroid
d. 9denoma toksik, goiter multinodular toksik
3odium radioakti- diberikan melalui mulut, dalam bentuk 'airan *&2 ml, tidak berasa dan
berbau, dan dengan 'epat diserap melalui saluran 'erna. 3odium radioakti- ini akan masuk
ke kelenjar tiroid melalui aliran darah dan merusak kelenjar tiroid. Jalaupun
radioakti(itas ini menetap selama beberapa waktu dalam kelenjar tiroid, iodium radioakti-
ini akan dikeluarkan melalui bagian tubuh dalam beberapa hari.
2-ek pada kelenjar tiroid akan terjadi dalam *&! bulan dan e-ek maksimal terjadi antara !&@
bulan. %ada sebagian kasus pengobatan iodium radioakti- 'ukup satu kali saja, akan tetapi
pada keadaan dengan kelenjar gondok yang besar, diperlukan dosis iodium radioakti- yang
kedua untuk mengablasi>mematikan kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid yang diablasi lama
kelamaan produksi hormon tiroid akan berkurang bahkan tidak ada sama sekali dan dalam
jangka panjang dapat terjadi hipotiroid (kebalikan dari hipertiroid).
4leh karena itu setelah mendapat pengobatan iodium radioakti- se'ara berkala setiap @&*2
bulan diperiksa -ungsi tiroid dan bila terjadi hipotiroid, harus diberikan
pengganti>substitusi hormon tiroid yang diberikan seumur hidup (karena kelenjar tiroid
sudah tidak ber-ungsi lagi) dengan dosis sesuai kebutuhan. %asien 'ukup minum tablet
hormon tiroid se'ara teratur seperti halnya minum (itamin.
*.! 4perasi
Tiroidektomi subtotal e-ekti- untuk mengatasi hipertiroidisme.
$
3ndikasi :
a. %asien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat antitiroid.
b. %ada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar
'. 9lergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioakti-
d. 9denoma toksik atau struma multinodular toksik
e. %ada penyakit "ra(es yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul
T3643D2KT483
Tiroidektomi adalah sebuah operasi yang melibatkan operasi pemindahan semua atau
sebagian dari kelenjar tiroid. Klasi-ikasi dari tiroidektomi adalah total tiroidektomi dan
nyaris total tiroidektomi. 3ndikasi dilakukan tiroidektomi adalah gondok, kanker tiroid,
hipertiroidisme, gejala obstruksi, kosmetik.
9. Tiroidektomi parsial atau total dapat dilaksanakan sebagai terapi primer terhadap
karsinoma tiroid, hipertiroidisme, dan hiperparatiroidisme
K Tiroidektomi total : kelenjar tiroid diangkata seluruhnya
K Tiroidektomi parsial : mengangkat sebagian kelenjar tiroid

PENGKAJIAN
*. %engumpulan data
9namnese
Dari anamnese diperoleh:
*.* 3denti-ikasi pasien.
*.2 Keluhan utama pasien.
%ada pasien post operasi thyroide'tomy keluhan yang dirasakan pada umumnya adalah nyeri
akibat luka operasi.
*.! 6iwayat penyakit sekarang
.iasanya didahului oleh adanya pembesaran nodul pada leher yang semakin membesar
sehingga mengakibatkan terganggunya perna-asan karena penekanan trakhea euso-agus
sehingga perlu dilakukan operasi.
*. 6iwayat penyakit dahulu
%erlu ditanyakan riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit gondok,
misalnya pernah menderita gondok lebih dari satu kali, tetangga atau penduduk sekitar
berpenyakit gondok.
*.? 6iwayat kesehatan keluarga
Dimaksudkan barangkali ada anggota keluarga yang menderita sama dengan pasien saat ini.
*.@ 6iwayat psikososial
9kibat dari bekas luka operasi akan meninggalkan bekas atau sikatrik sehingga ada
kemungkinan pasien merasa malu dengan orang lain.
2. %emeriksaan -isik
2.* Keadaan umum
%ada umumnya keadaan penderita lemah dan kesadarannya 'omposmentis dengan tanda&
tanda (ital yang meliputi tensi, nadi, perna-asan dan suhu yang berubah.
2.2 Kepala dan leher
,
%ada pasien dengan post operasi thyroide'tomy biasanya didapatkan adanya luka operasi
yang sudah ditutup dengan kasa steril yang direkatkan dengan hypa-ik serta terpasang
drain. Drain perlu diobser(asi dalam dua sampai tiga hari.
2.! Sistem perna-asan
.iasanya perna-asan lebih sesak akibat dari penumpukan sekret e-ek dari anestesi, atau
karena adanya darah dalam jalan na-as.
2. Sistem =eurologi
%ada pemeriksaan re-lek hasilnya positi- tetapi dari nyeri akan didapatkan ekspresi wajah
yang tegang dan gelisah karena menahan sakit.
2.? Sistem gastrointestinal
Komplikasi yang paling sering adalah mual akibat peningkatan asam lambung akibat anestesi
umum, dan pada akhirnya akan hilang sejalan dengan e-ek anestesi yang hilang.
2.@ 9kti(itas>istirahat
3nsomnia, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan berat, atro-i otot.
2.$ 2liminasi
7rine dalam jumlah banyak, perubahan dalam -ae'es, diare.
2., 3ntegritas ego
8engalami stres yang berat baik emosional maupun -isik, emosi labil, depresi.
2.+ 8akanan>'airan
Kehilangan berat badan yang mendadak, na-su makan meningkat, makan banyak, makannya
sering, kehausan, mual dan muntah, pembesaran tyroid.
2.*0 6asa nyeri>kenyamanan
=yeri orbital, -oto-obia.
2.** Keamanan
Tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, alergi terhadap iodium (mungkin
digunakan pada pemeriksaan), suhu meningkat di atas !$,0D, dia-oresis, kulit halus,
hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus, eksoptamus : retraksi, iritasi
pada konjungti(a dan berair, pruritus, lesi eritema (sering terjadi pada pretibial) yang
menjadi sangat parah.
2.*2 Seksualitas
5ibido menurun, perdarahan sedikit atau tidak sama sekali, impotensi.
D9<T96 %7ST9K9 .runner dan Suddarth. 200*. Keperawatan 8edikal .edah, 2disi ,,
(olume 2, /akarta: 2"D #artini. *+,$. 3lmu %enyakit Dalam, jilid 3, /akarta: <K73
Syai-udin. 2002. <ungsi Sistem tubuh manusia, /akarta: Jidya 8edika "uyton, D. 9rthur,
(*++*), <isiologi 8anusia dan 8ekanisme %enyakit, 8issisipiA Departemen o- %hysiology
and .iophysis, /akarta: 2"D /unadi, %urnawan, (2000), Kapita Selekta Kedokteran, edisi
ke 333, /akarta: <K73 5ong, .arbara D, (*++@), Keperawatan 8edikal .edah, /akarta:
2"D %ri'e, Syl(ia 9, (*++,). %ato-isiologi, jilid 2, /akarta: 2"D Tu'ker, Susan
8artin(*++,), Standar %erawatan %asien, /akarta: 2"D
+

Anda mungkin juga menyukai