Anda di halaman 1dari 32

Menuju Perusahaan Kelas Dunia 1

2 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 3


Pesan Direksi
S
eperti membangun sebuah kerajaan, membangun suatu korporasi
membutuhkan waktu yang panjang. Begitu panjangnya perjalanan
untuk membangun korporasi, seringkali sumber daya manusia
didalamnya kehabisan energi dan mengalami kelelahan. Disitulah saya
bangga menjadi bagian dari perjalanan sejarah PJB. Semangat dan
kebersamaan insan PJB untuk mewujudkan visi perusahaan menjadi
world class company saya rasakan luar biasa.
Keberhasilan PJB sebagai pengelola pembangkit telah mendorong
pemegang saham untuk meminta kita membangun Power Plant
Academy di Gresik. Tempat itu diharapkan dapat menjadi kawah
candradimuka untuk menggembleng kemampuan / keterampilan
pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit bagi PLN Group.
Kalau General Electric mempunyai GE Campus di Crottonville yang
mampu menghasilkan CEO dan business leaders yang hebat, maka
saya berharap dengan mempunyai Power Plant Academy Gresik
Campuss, PJB sebagai bagian dari PLN Group paling tidak mampu
menghasilkan Asset Owner, Asset Manager, Asset Operator, maupun
Asset Developer bidang pembangkitan yang handal. Bukan saja untuk
PJB, tapi juga untuk lingkungan PLN lainnya, IPP, bahkan kalau
memungkinkan untuk perusahaan pembangkit di luar Indonesia.
Saya yakin Power Plant Academy yang kita bangun akan mampu
menjadi center of excellence di bidang pembangkitan. Pada saat
cita-cita tersebut tercapai, maka saya membayangkan PJB sebagai
bagian dari PLN Group akan menjadi seperti Citibank di industri
perbankan. Bila di industri bank kita mengenali begitu banyak bankers
sukses adalah orang-orang yang dididik dari kampus Citibank, maka
saya berharap akan banyak ahli pembangkitan adalah orang-orang
yang dididik dari Power Plant Academy.
Keberadaan Power Plant Academy akan menjadi ujian bagi seluruh
insan PJB, apakah kita mampu untuk mempertahankan prestasi yang
telah kita raih sambil dibarengi dengan semangat untuk terus lebih
hebat dan tetap yang terbaik.
Terakhir saya ingin kita semua belajar dari kasus yang menimpa
Citibank akhir-akhir ini. Walaupun kita tahu begitu banyak bankers
hebat berasal dari Citibank, namun Citibank-pun masih mempunyai
masih kelemahan. Sekarang mereka berbenah untuk memperbaiki
kelemahan tersebut. Saya ingin PJB melakukan pembenahan dan
perbaikan terus-menerus sehingga setiap kelemahan dapat dideteksi
sedini mungkin agar reputasi PJB dapat kita jaga dan kita dapat
mewujudkan visi menjadi world class company!
Surabaya, Juli 2011
Susanto Purnomo
Susanto Purnomo, Direktur Utama
Power
Plant
Academy
sebagai
Center of
Excellence
4 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 5
Dalam rangka mencetak ahli pengelolaan
pembangkitan di tanah air, PT Pembangkitan
Jawa-Bali (PJB) mendirikan Power Plant
Academy. Pusat
pendidikan bidang
pembangkitan ini
merupakan pertama di
Indonesia yang diresmikan
Direktur SDM dan Umum
PLN, Eddy D. Erningpraja,
20 Juni 2011.
Laporan Utama
Penasehat :
Direksi PT PJB
Pemimpin Redaksi :
Sekretaris Perusahaan
Wakil Pemimpin Redaksi :
Senior Manajer Bidang Humas & CSR
Dewan Redaksi :
Pudjo Sulistio (Koordinator)
I Nyoman Ngurah Widiyatna
Adi Firmanto
Dicky Maryono
Sugiyanto
Dedi Budi Utomo
Sekretaris Redaksi :
Siti Maesaroh
Sitta Dhamayanti
Sekretariat Redaksi :
Bidang Humas & Comdev
Dokumentasi :
Totot Sutrisno
INFO PJB Online :
Cahyadi Yerosaka
Sirkulasi dan Distribusi :
M. Chusyoyin
Alamat Redaksi :
Jl. Ketintang Baru No. 11 Surabaya
Telp. (031) 8283180 (hunting) Psw. 133
Facsimile : (031) 8298132
Email : info@ptpjb.com
Konsultan Media & Pelaksana Cetak :
PT. Artadaya Mitra Solusi
Redaksi menerima tulisan berupa berita maupun artikel
Maupun opini. Opini diketik dalam satu spasi font 12
sepanjang 2 halaman kuarto. Redaksi berhak
melakukan editing dengan tidak mengurangi arti.
Naskah opini yang dimuat diberikan imbalan sepantasnya.
Naskah dikirim ke redaksi (Humas PT PJB) atau melalui
email : info@ptpjb.com atau fax (031) 8298132.
Daftar Isi
3
9
16
Susunan Redaksi
Power Plant Academy PJB
Pertama di Indonesia, Cetak
Ahli pembangkitan PT PLN (Persero) melalui
Unit-Unit Pelayanan
yang tersebar di seluruh
Indonesia secara serentak
kembali menggelar
Gerakan Sehari Sejuta
Sambungan (GRASSS),
Jumat, 17 Juni 2011.
PLN bertekad menjadi
yang terdepan dalam
pelayanan dan sebagai
penggerak roda
perekonomian nasional.
PJB Peduli Prestasi Pendidikan
Kepedulian PT Pembangkitan
Jawa-Bali (PJB) di bidang
pendidikan tidak sekedar memberi
beasiswa atau membantu
fasilitas pendidikan, tetapi
juga memberikan penghargaan
bagi siswa berprestasi.
Pembangkit Biogas PJB
Hasilkan Pupuk, Pellet dan
Minuman Suplemen 42
Limbah biogas dapat dimanfaatkan untuk
pupuk tanaman dan diolah menjadi pellet
(pakan ikan). Bahkan para pengelola
pembangkit biogas mampu menciptakan
minuman suplemen bagi ternak.
Modifikasi Flame Scanner Gas
Turbin PLTGU Gresik
Pola operasi PLTGU gresik terutama pada blok
II yaitu pemenuhan beban pada peak load atau
beban puncak, jadi sering kali gas turbine start
dan stop. Dengan pola operasi seperti itu,
peralatan auxiliary terutama starting device
harus dijaga kehandalannya.
Modifikasi Flow Switch & Wiring Diagram
BIAYA Rp 112.000 SELAMATKAN
Rp 11 MILIAR
CWP (Circulating Water Pump) merupakan
peralatan utama pendinginan dalam siklus
rankine pada sistem pembangkit listrik
tenaga uap. CWP berfungsi sebagai pen-
supply air pendingin di kondenser yang
berguna untuk mengkondensasikan uap
dari LP turbin, sehingga CWP memiliki
peran yang penting, artinya bila terjadi
gangguan pada CWP akan mengakibatkan
pendinginan di condenser berkurang
TALENT MANAGEMENT
Potret Potensi & Kompetensi Karyawan
Guna menjamin keberhasilan perusahaan
mewujudkan visi dan misi yang telah
ditetapkan, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB)
mengimplementasikan talent management.
Meningkatkan
Peformance Karyawan Melalui
Coaching & Counseling
Coaching adalah kegiatan yang dilakukan
atasan untuk melatih dan meningkatkan
wawasan, kemampuan & keterampilan staf,
serta membantu bawahan mengatasi hambatan
teknis pekerjaan agar tercapai prestasi kerja
optimal. Sedangkan counseling untuk membantu
staf menemukan pemecahan masalah
pribadi yang mempengaruhi prestasi kerja.
PLTGU REPOWERING
MUARA KARANG
Kualitas bahan bakar sangat menentukan
performance mesin. Ibarat mobil mewah dengan
teknologi canggih yang didesain menggunakan
bahan bakar pertamax, tentu performanya tentu
tidak akan maksimal, bahkan akan mengalami
gangguan apabila diberi makan premium.
19 38
44
46
50
54
56
20
34
24
30
26
Benchmarking ERM
ke Malaysia & China
KOMITMEN Terhadap
EKSEKUSI
Konsep dan sistem yang telah dibangun,
menjadi tidak berarti apabila tidak
diikuti dengan eksekusi di lapangan.
Sebaliknya, sekalipun konsep dan
sistem terkesan asal-asalan, tidak
terstruktur, namun karena eksekusi di
lapangan dijalankan dengan sepenuh
hati, hasilnya sangat menggembirakan.
Membangun Manusia
Kreatif dengan Integritas
Dengan imajinasi, manusia menjadi
kreatif. Karena itu imajinasi harus
dikembangkan, mengingat dunia
selalu berubah dan akan terus
berubah, kata Kesnayana Yahya
ketika berbicara dalam Forum Road
to Excelent Stage III yang digelar di
PJB Kantor Pusat, 16 Juni 2011.
PJB Tampil di Pentas Dunia
Dua wakil PT Pembangkitan Jawa-Bali
(PJB) tampil di forum internasional
yang digelar Pragma Africa (perusahaan
jasa konsultansi ) dan Reliabilityweb.
com (perusahaan layanan informasi
dan jasa pada bidang reliability, USA),
8-10 Juni 2011 di Afrika Selatan.
Knowledge Management
dalam Implementasi Strategi
Perusahaan
Sembilan dari sepuluh perusahaan
mengalami kegagalan dalam
mengimplementasikan strateginya.
Mengapa? Setidaknya ada empat
barrier pada implementasi strategi
yang mengakibatkan gagal
mengimplementasikannya,
Waspadai dan Kontrol Kolesterol
Kolesterol merupakan
molekul sejenis lemak dalam aliran darah.
Dalam kadar normal atau kurang dari 200
mg/dl, kolesterol adalah sahabat bagi
sistem tubuh, karena diperlukan untuk
membentuk membran sel, membentuk
hormon, dan juga sumber energi.
Game Menyebabkan
Kepribadian Ganda
Dalam semua hal tentu saja ada
sisi positif dan negatifnya, hal ini
juga berlaku untuk game, baik video
game maupun game online.
Dalam rangka mencetak ahli pengelolaan pembangkitan di
tanah air, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) mendirikan
Power Plant Academy. Pusat pendidikan bidang
pembangkitan ini merupakan yang pertama di Indonesia
dan telah diresmikan Direktur SDM dan Umum PLN, Eddy
D. Erningpraja, 20 Juni 2011.
P
eresmian Pawer Plant
Academy berlangsung di
halaman Gedung Knowledge
Center Unit Pembangkitan (UP)
Gresik, disaksikan Komisaris
Utama PJB, Bagiyo Riawan dan
Direksi PJB, dan peserta
training yang datang dari
berbagai daerah di Indonesia,
Senin, 20 Juni 2011. Bersamaan
itu diresmikan Gedung Knowledge
Center oleh Komisaris Utama
PJB, Bagiyo Riawan dan Direktur
Utama PJB, Susanto Purnomo,
dilanjutkan peninjauan fasilitas
gedung dan kuliah perdana yang
disampaikan oleh Komisaris
Utama PJB.
Direktur Utama PJB, Susanto
MenujuPerusahaanKelas Dunia 5
Direktur SDM dan
Administrasi PLN,
Eddy D. Erningpraja
meresmikan Power
Plant Academy,
didampingi Komisaris
Utama PJB, Bagiyo
Riawan dan Direktur
Utama PJB, Susanto
Purnomo.
PLN Sebagai Penggerak
Roda Ekonomi Nasional
6 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 7
Laporan Utama
Laporan Utama
Purnomo mengungkapkan, gagasan
mendirikan Power Plant Academy
merupakan wujud kepedulian PJB untuk
melakukan sharing dan sekaligus
desiminasi knowledge yang dimiliki PJB,
khususnya aset manajemen PJB yang
dikenal dengan sebutan Tata Kelola
Pembangkitan sebagai best practice
berstandar internasional. Sementara ini
hanya untuk lingkungan PLN. Namun ke
depannya nanti bukan tidak mungkin kita
juga melayani IPP dan masyarakat. Kita
lihat dulu perkembangannya, kata
Susanto Purnomo ditemui disela-sela
peresmian Power Plant Academy.
Dalam kesempatan yang sama,
Komisaris Utama PJB yang juga Direktur
Pengadaan Strategis PLN, Bagiyo Riawan
menilai PJB sangat layak mendirikan
Power Plant Academy. Pasalnya, PJB
memiliki tata kelola pembangkitan yang
bagus dan telah diimplementasikan secara
seragam di semua unit pembangkitan
yang ada di PJB. PJB leading dalam
pengelolaan pembangkit dan telah
dibuktikan dengan pencapaian
performance berdasarkan kriteria baldrige
dengan nilai tertinggi di lingkungan PLN.
Ini merupakan bukti yang tidak
terbantahkan, kata Bagiyo Riawan,
ditemui beberapa saat sebelum
memberikan kuliah perdana.
Power Plant Academy memiliki pasar
yang sangat luas, bukan hanya untuk
melayani SDM di lingkungan PLN, tetapi
juga IPP yang belakangan ini tumbuh
subur di tanah air. Namun untuk
sementara sebaiknya lebih baik
difokuskan pada insan PLN, karena begitu
banyak insan PLN yang perlu untuk
menimba ilmu di Power Plant Academy ini.
Saya kira untuk melayani PLN saja Power
Plant Academy ini sudah kuwalahan, kata
mantan Direktur Produksi PJB itu.
Hal senada diungkapkan Direktur SDM
dan Administrasi PLN, Eddy D. Erningpraja.
PJB adalah yang pertama memperoleh
predikat good performance. Ia berharap
keberhasilan PJB ditularkan ke anak
perusahaan dan unit-unit di lingkungan
PLN, termasuk juga ke holding. Saya selalu
ingat celetukan Direktur Utama PLN, kita
jangan masuk surga sendiri. Keberhasilan
yang diraih PJB hendaknya ditularkan ke
seluruh anak perusahaan yang bergerak
pada bisnis yang sama dan juga kepada
bapaknya (holding). PJB tidak perlu
sungkan mengajari bapaknya, kata Eddy.
Ia merasa bangga dan memberikan
apresiasi sangat tinggi atas berdirinya
Power Plant Academy. Keberadaannya
diharapkan mampu meningkatkan
kompetensi para pengelola pembangkit di
tanah air. Power Palnt Academy disebutnya
sebagai kerangka besar dalam membentuk
dan meningkatkan kompetensi di PLN. Ini
sangat penting, karena selama ini
pengembangan SDM mengalami nasib yang
mirip dengan sektor ketegalistrikan. Semua
orang tahu kalau listrik sangat diperlukan.
Tapi mereka baru merasa perlu kalau sudah
ada masalah. Semua tahu kalau
pengembangan SDM sangat diperlukan,
namun mereka baru merasa perlu kalau
sudah ada masalah terhadap kompetensi
SDM.
PLN tidak ingin hal itu berlarut. PLN telah
menetapkan sistem manajemen SDM
berbasis kompetensi, bahkan telah
menerapkan sistem pengelolaan SDM
berbasis tujuh pilar. Salah satu pilar penting
adalah training, yaitu training yang lengkap
dengan sistem yang dikembangkan. Saya
memberi apresiasi sangat tinggi karena PJB
telah berhasil mengembangkan sistem dan
sudah diselaraskan dengan pola pembinaan
kompetensi dari potensi insaninya, tutur
Eddy.
Power Plant Academy menempati
Gedung Knowledge Center UP Gresik.
Gedung dua lantai yang berdekatan dengan
Gedung Unit Pemeliharaan Wilayah Timur
(UPHT) ini sangat representatif, bahkan
salah satu ruang kelas didesain layaknya
sebuah theater dengan lantai dan dinding
berlapiskan karpet, tempat duduk yang
empuk berbahan dasar busa, serta
dilengkapi fasilitias audio visual layar lebar.
Seluruh dosen pengajar berasal dari PJB,
namun tidak tertutup kemungkinan
mendatangkan dosen tamu. Di tempat ini
akan diajarkan berbagai teori tentang
manajemen aset tata kelola pembangkitan,
sementara praktek lapangannya di UP
Gresik, papar Iwan Agung, General
Manager UPHT yang juga dosen Power
Plant Academy.(*)
I
n todays environment, if you are still, you are falling be-
hind. To improve is to change, to be perfect is to change
often. Ungkapan yang bersumber dari Wal Ashr dan ung-
kapan yang dilontarkan mantan Presiden Amerika, Winston
Churchil, ini mengharuskan manusia untuk selalu melakukan
perubahan kea arah perbaikan. Kalau tetap seperti dulu,
tidak melakukan perbaikan, maka akan jatuh ke belakang.
Jika ingin peningkatan, harus melakukan perubahan, dan
jika ingin sempurna, harus sering melakukan perubahan.
Demikian diungkapkan Direktur Pengadaan Strategis
PLN yang juga Komisaris Utama PJB, Bagiyo Riawan ketika
memberikan kuliah perdana di Power Plant Academy PJB,
Senin, 20 Juni 2011. Dalam pengelolaan pembangkit,
selama ini pengelolaan aset pembangkit hanya bertumpu
pada bagaimana melakukan operasi dan pemeliharaan
sesuai dengan O&M Manual. Ketika usia pembangkit
telah semakin tua, tetap saja dilakukan hal yang sama
ditambah mengatasi masalah-masalah yang timbul.
Hal yang sering tidak disadari adalah pola kerja berubah
semakin reaktif dan bahkan kegagalan peralatan telah
mengendalikan aktifitas perusahaan. Akibatnya sebagian
besar sumberdaya dialokasikan untuk mengatasi kega-
galan. Dan berpikir bahwa kegagalan pasti akan terjadi,
sehingga kegagalan menjadi sesuatu yang biasa. Pan-
dangan semacam itu harus diubah. Manual book bukan
kitap suci yang tidak bisa diubah, tegas Bagiyo Riawan.
Saat ini, lanjutnya, kemajuan manajemen strategik dan
manajemen operasi-pemeliharaan telah mendorong banyak
perusahaan untuk merubah pola tersebut menjadi proaktif
terintegrasi. Selain itu, tata kelola operasi-pemeliharaan
menjadi bagian integral dari strategik manajemen yang
Bagiyo Riawan : Buku Manual Bukan Kitab Suci
In Todays
environment,
if you are
still, you are
aTo improve
is to change,
to be perfect
is to change
often.
6 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 7
Komisaris Utama PJB, Bagiyo Riawan dan Direktur Utama PJB, Susanto Purnomo meresmikan Gedung
Knowledge Center UP Gresik yang juga dipergunakan sebagai Gedung Power Plant Academy.
Ruang kelas Power Plant Academy.
Komisaris Utama PJB, Bagiyo Riawan, memberikan kuliah perdana di Power Plant Academy.
8 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 9
Laporan Utama
selalu diselaraskan dengan strategic goal perusahaan.
Strategic management perusahaan dikonfigurasi ulang
dan ditata untuk memastikan bahwa seluruh program
yang dijalankan merupakan kaskade dari strategic plan-
ning yang bertujuan untuk mencapai goal perusahaan,
sehingga integrasi menjadi hal yang sangat penting.
Dalam kuliahnya Bagiyo Riawan mengatakan bahwa di
Power Plant Academy peserta belajar menjadi dokter power
plant, dan PJB telah memiliki ilmu anatomi pembangkit, mu-
lai dari tubuh, tangan, kaki dan sebagainya. Selain itu juga
ada rasa di dalamnya. Plant performance (EAF, SOF, EFOR
dan SdOF) dapat digunakan sebagai diagnostik awal adanya
kelemahan atau kekurangan dalam tata kelola pengusahaan.
Secara keseluruhan, Power Plant Academy menga-
jarkan Power Plant Operation Excelence, yang meliputi:
POWER PLANT OPERATION EXCELENCE
Assset Management Maturity Mapping

l Asset Wellness yang meliputi: asset well-
ness, house keeping, stores and spares, tool-
ing, shops and crib, serta capital plant.
l Method and Process yang meliputi; works and planning
control, reliability management, outage management,
material management, dan efficiency management.
l Technology yang meliputi; efficiency tool, re-
liability tools, dan CMS & EAMS.
l People yang meliputi; team work, aligment, lead-
ership, culture, serta skill & knowledge.
Selama hampir satu jam, Bagiyo Riawan mengajarkan
berbagai hal tentang method and process, diantaranya
mengenai balancing process versus result dan mengapa
perlu tata kelola yang baku dan diukur maturitasnya?
Juga tentang framework bussiness practice tata kelola
pengusahaan pembangkit, termasuk business process
the big O power plant management, business pro-
cess maturity, serta integrated asset optimization. (*)
P
T Pembangkitan
Jawa-Bali (PJB) dinilai
telah memiliki sistem tata
kelola pembangkitan yang
baik, dan telah terbukti
meningkatkan perfomance
unit pembangkitan dan
meningkatkan daya saing
perusahaan. Tata Kelola
Unit Pembangkit disusun
secara sistematis sebagai
pedoman bagi seluruh
jajaran manajemen didalam
menjalankan seluruh proses
bisnis yang ada agar proses
continuous improvement
dapat berjalan pada arah
yang benar dan pada
akhirnya dicapai tingkat
kinerja perusahaan yang
optimal sesuai dengan
yang diharapkan. Tata
Kelola Pembangkitan PJB
inilah yang diajarkan di
Power Plant Academy.
Dalam buku direktori
sistem tata kelola
pembangkitan disebutkan
bahwa secara garis
besar, sistem tata kelola
pembangkitan. Buku
direktori sistem tata
kelola pembangkitan ini
merupakan kurikulum dari
Power Plant Academy,
yang nantinya tentu akan
terus dikembangkan, kata
Senior Manajer Knowledge
Manajemen, Adi Firmanto.
Tata Kelola Unit
Pembangkit meliputi
pemahaman tentang:
v Work Planning and
Controling (WPC) :
memberi pemahaman
tentang proses bisnis
operasi dan pemeliharaan.
WPC manajemen
diperlukan untuk
memastikan pekerjaan
direncanakan, dijalankan,
dikendalikan, serta
ditingkatkan (dilakukan
improvement), dibutuhkan
manajemen kerja yang
sistematis menganut
pola Plan - Do - Check
- Action (PDCA). WPC
merupakan kegiatan
menyiapkan rencana
kerja, penggunaan sumber
daya, menjadwalkan,
dan mengendalikan
pelaksanaannya agar
dicapai hasil kerja
yang optimal.
v Manajemen Outage :
memberi pemahaman
proses sinergi dan
berkesinambungan dari
kegiatan perencanaan,
persiapan, pelaksanaan,
pegendalian, monitoring,
evaluasi dan rencana
tindakan lanjut program
pemeliharaan planned
outage. Manajemen
outage merupakan
proses yang mengatur
seluruh pekerjaan yang
membutuhkan unit
pembangkit dikeluarkan
secara terencana
dari sistem tenaga
listrik. Manajemen
outage mencakup
pekerjaan pada saat
pre outage, pekerjaan
pada saat outage,
dan pekerjaan paska
outage (post outage).
v Manajemen Material :
memberi pemahaman
tentang pengelolaan
material (spare part) dan
tingkat ketersediaan
serta kualitas kebutuhan
material sebagai salah
satu asset management
yang sangat penting
dalam pengelolaan
unit pembangkitan.
Manajemen material
merupakan merupakan
bagian hulu dari mata
rantai proses bisnis
penyediaan tenaga listrik
yang harus dilakukan
secara efektif agar
dihasilkan sumber daya
Kurikulum Power Plant Academy
Sistem Tata Kelola Pembangkitan
Pembangkitan energi
listrik merupakan
kegiatan 24 nonstop,
karena energi listrik
harus selalu tersedia.
Selain itu, Kompetisi
bisnis bidang
ketenagalistrikan
menunjukan
kecenderungan yang
semakin meningkat,
terutama dalam hal
kesiapan penyediaan
tenaga listrik yang
andal dan efisien.
Karena itu diperlukan
sistem tata kelola
pembangkitan yang
baik, agar PT PJB
dapat meningkatkan
daya saing di pasar
tenaga listrik baik
pada tataran nasional
maupun internasional.
Laporan Utama
8 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 9
Gedung Knowledge Center
UP Gresik yang juga
dipergunakan sebagai Gedung
Power Plant Academy.
10 Info PJB n edisi 70, Juli 2011
yang berkualitas, tepat
waktu, tepat jumlah, dan
tepat biaya. Manajemen
material meliputi
kegiatan manajemen
pengadaan (material
dan tools), manajemen
penerimaan (material,
tools, dan bahan bakar),
manajemen inventory
dan manajemen gudang.
v Manajemen Reliability
: untuk menjamin tidak
terjadinya kegagalan
pada seluruh peralatan
saat dioperasikan, tidak
mengalami derating,
dengan biaya optimum
dengan meminimalkan
kegagalan dan
penyebabnya, serta
melakukan optimasi.
Inti dari kegiatan
Manajemen Reliability
adalah menetapkan
prioritas pekerjaan
berdasarkan criticality
ranking peralatan,
menetapkan task jenis
pemeliharaan yang
tepat, merencanakan
dan menjadwalkan
pekerjaan, melaksanakan
pekerjaan operasi dan
pemeliharaan dengan
kualitas yang optimal, dan
melakukan pengukuran,
evaluasi dan peningkatan
berkesinambungan.
v Manajemen Operasi :
memberi pemahaman
proses operasi sistem
pembangkitan dan
sistem penyaluran secara
rasional dan ekonomis
dengan memperhatikan
mutu dan keandalan.
Manajemen operasi
mencakup kegiatan
perencanaan operasi
berdasarkan kebutuhan
sistem dan kesiapan unit,
pengoperasian, pengujian,
dan pengaturan jam
kerja operasi peralatan,
first line maintenance,
optimasi pembebanan
dan kinerja operasi,
manajemen bahan bakar,
emergency management,
dan komunikasi
dan pelaporan.
v Manajemen Efisiensi :
memberi pemahaman
dalam melaksanakan plant
efficiency improvement,
Manajemen operasi
mencakup kegiatan
monitoring data operasi,
analisa, simulasi dan
optimasi, cost and benefit
analysis, rekomendasi
improvement, melakukan
perbaikan, dan evaluasi
v Manajemen Aset :
memberi pemahaman
tentang optimalisasi
dampak bisnis
berdasarkan atas biaya,
kinerja dan paparan
risiko, terkait dengan
ketersediaan, efisiensi
umur pakai dan regulasi
(keselamatan atau
kepatuhan pada aturan
lingkungan hidup), dari
aset fisik perusahaan.
v Manajemen Risiko :
memberi gambaran
tentang proses
manajemen risiko.
Program manajemen
risiko membantu
mengembangkan
perencanaan bisnis
tingkat stratejik dan
operasional, serta
meningkatkan probabilitas
pencapaian sasaran
stratejik jangka pendek
dan jangka panjang.
Kegiatan manajemen
risiko meliputi identifikasi
risiko, proses manajemen
risiko, mitigasi risiko,
dan monitoring risiko.
v Manajemen Kinerja :
memberi pemahaman
tentang pengukuran
kinerja pembangkit.
Kegiatan manajemen
kinerja mencakup proses
perencanaan, pengelolaan
dan evaluasi kinerja, baik
pada level organisasi
maupun level individu.(*)
Dosen yang mengajar di
Power Plant Academy
semuanya dari PJB.
Mereka antara lain:
1. Setyanto Kresno Mukti
2. Rahmad Lutfi
3. Kurniawan
4. Judi Rahmanu
5. Bambang Tedjo Narsoyo
6. Imron Fauzi
7. Mistahul Huda
8. Suhermanto
9. Purwono Jati Agung
10. Taguh W
11. Dedi Marsetioadi
12. Masud
13. Sumono
14. Hari Susanto
15. Dawami
16. Agus Wibawa
17. Trinendya Gunawan
18. Iwan Agung Firstantra
19. Suryadi
20. Ari Basuki
21. Sunarto
22. Paminto Adi Basuki
23. Heru Sriwidodo Sari
24. Moch Furqon Akhsani
DOSEN
POWER PLANT
ACADEMY
Suasana perkuliahan
di Power Plant
Academy.
K
egiatan yang merupakan
program Corporate Social
Responsibility (CSR) itu dikemas
dengan title PJB Peduli Prestasi,
dihadiri Direktur Utama PLN,
Dahlan Iskan, Walikota Surabaya,
Tri Rismaharini, Wakil Walikota
Surabaya, Bambang DH, Komisaris
Utama PJB, Bagiyo Riawan, dan
Direksi PJB, para kepala sekolah
SD, SMP, dan SMA, serta tokoh
pendidikan di Surabaya.
Penghargaan berupa piagam
dan uang tunai diberikan kepada
siswa yang hasil Ujian Nasional
(UNAS) tahun 2011 memperoleh
rangking I, II dan III, serta putra/
putri karyawan PJB yang
berprestasi. Penentuan rangking
UNAS ditentukan oleh Dinas
Pendidikan Nasional kota
Surabaya, sedangkan untuk
putra/putri karyawan PJB
ditentukan kepala sekolah
masing-masing. Besarnya
bantuan untuk rangking I sebesar
Rp 10 juta, rangking II Rp 7,5 juta,
dan rangking III : Rp 5 juta.
Penghargaan diberikan secara
bergantian oleh Walikota
Surabaya, Tri Rismaharini,
Direktur Utama PLN, Dahlan
Iskan, Komisaris Utama PJB,
Bagiyo Riawan, dan Direktur
Utama PJB, Susanto Purnomo.
Menurut Direktur Utama PJB,
Susanto Purnomo, kegiatan
dengan tujuan mendorong para
siswa untuk lebih berprestasi itu
baru pertama diadakan, dan
rencananya akan diselenggarakan
setiap tahun.
Para siswa yang mendapatkan
penghargaan tercantum dalam
PJB Peduli
PRESTASI PENDIDIKAN
Kepedulian PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) di bidang
pendidikan tidak sekadar pemberian beasiswa atau membantu
fasilitas pendidikan, tetapi juga memberikan penghargaan
bagi siswa berprestasi dan meningkatkan soft kompetensi
para pendidik. Itu terbukti dengan diselenggarakannya
pemberian penghargaan kepada siswa berprestasi dan talk
show pendidikan yang diselenggarakan di PJB Kantor Pusat,
Sabtu 9 Juli 2011.
tabel I. Satu diantara peraih nilai
UNAS terbaik adalah putri
karyawan PJB, yaitu Mutia Ernisa
Hadid, putri Senior Manajer
Humas dan CSR, Muhammad
Munir. Siswi SD Al Hikmah
Surabaya ini masuk peringkat III
UNAS Kota Surabaya.
Sementara talk show
pendidikan dengan tema,
Pendidikan Berkarakter :
Tingkatkan Prestasi, Junjung
Tinggi Budi Pekerti,
menghadirkan pembicara antara
lain: Ketua Dewan Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, Prof Dr
Zainudin Maliki, Wakil Walikota
Surabaya, Bambang Dwi Hartono,
dan Guru SD Muhammadiyah
Belitung Laskar Pelangi,
Muslimah. Bertindak sebagai
moderator, Raden Rizki Mulyawan
Laporan Utama
CSR-Pendidikan
MenujuPerusahaanKelas Dunia 11
Dirut PLN Dahlan
Iskan (kanan),
Walikota Surabaya Tri
Rismaharini (tengah),
Dirut PJB Susanto
Purnomo (kiri) dan Wakil
Walikota Surabaya,
Bambang DH (ke-2
dari kiri) bersama
pelajar berprestasi
didampingi orangtua
masing-masing.
Komisaris Utama
PJB, Bagiyo Riawan
menyerahkan
penghargaan pada
siswa berprestasi.
Kertanegara Hayang Denada
Kusuma atau yang lebih dikenal
dengan nama Dik Doank.
Sedianya Dahlan Iskan juga
menjadi narasumber, namun yang
bersangkutan memilih menjadi
pendengar. Alasannya, di forum itu
banyak ahli pendidikan yang lebih
layak menjadi pembicara. Meski
demikian, Dahlan Iskan sempat
mengungkapkan pengalamannya
selama memimpin PLN, khususnya
keterkaitan antara latar belakang
pendidikan karyawan dengan
perubahan.
Ada yang bertanya kepada
saya, bagaimana Anda bisa
melakukan perubahan dalam
waktu singkat? Saya katakan, ini
karena karyawan PLN orang-
orang pintar dan mayoritas
berlatar belakang pendidikan
teknik. Mereka mudah diajak
untuk berubah, sepanjang
perubahan yang ditawarkan dapat
ditrima logika. Karena itu, saya
usulkan supaya fakultas teknik di
negeri ini diperbanyak, supaya
Indonesia cepat berubah dan
cepat maju. Jepang dan China
begitu cepat berkembang dan
menjadi negara maju, karena
mayoritas penduduknya adalah
orang teknik, kata Dahlan Iskan.
Kreativitas Anak
Mengawali talk show, Dik
Doank yang dikenal sangat peduli
terhadap dunia pendidikan itu
mengungkapkan bahwa
pendidikan di Indonesia lebih
menitik beratkan pada prestasi
yang diukur dari nilai yang
diperoleh siswa dalam
mengerjakan soal. Pendidikan
belum mendidik tingkat
kreativitas anak bahkan
membunuh kreativitas dan juga
membunuh kepedulian terhadap
alam sekitar. Pasalnya, kegiatan
belajar mengajar dilakukan secara
tertutup dalam sebuah ruangan,
sehingga antara siswa dengan
alam dipisahkan secara nyata.
Menurut Dik Dank, dengan
cara seperti itu, sulit diharapkan
masyarakat Indonesia mempunyai
kepekaan dan kepedulian
terhadap lingkungan. Bagaimana
memperlakukan anak didik berbeda
antara satu dengan yang lainnya,
sesuai dengan karakter siswa.
Wakil Walikota Surabaya,
Bambang DH mengamini. Dikatakan,
hasil akhir berupa nilai mata
pelajaran tertentu bukan
merupakan tolok ukur baik bagi
seluruh anak didik. Bahkan, menilai
lulus tidaknya murid di tingkat SD,
SMP, dan SMA dengan melihat
angka akhir dari empat mata
pelajaran yang diujikan pada ujian
nasional selama ini tidak adil. Kami
bangga dengan diadakannya
kegiatan ini. Kami harap para
peserta seminar mulai dari kalangan
pendidik, masyarakat, dan
pemerhati pendidikan di lingkungan
Surabaya dapat mencitrakan dirinya
lebih baik lagi, katanya.
Menurut Bambang, untuk
mewujudkan pendidikan
berkarakter hingga lahir generasi
penerus yang memiliki karakter,
harus dimulai dari hati yang
bersih. Dengan hati yang bersih,
maka muncul pikiran yang jernih,
dan selanjutnya terwujud perilaku
yang baik. Perilaku yang baik bila
dilakukan secara berulang-ulang
akan menjadi kebiasaan.
Kebiasaan itulah nantinya
menghasilkan karakter yang baik,
Jadi kuncinya ada pada hati.
Karena itu pedidikan budi pekerti
memegang peranan penting
dalam mewujudkan pendidikan
berkarakter, kata Bambang DH.
Tentang pendekatan terhadap
anak didik, Bambang DH
sependapat dengan Muslimah,
harus diperlakukan sesuai dengan
karakter siswa. Namun kondisi ini
sulit diterapkan di kota-kota besar
dengan jumlah siswa mencapai 40
anak per kelas. Tidak mudah bagi
seorang guru harus
memperlakukan 40 siswa secara
berbeda-beda. Idealnya, setiap
guru mengajar 15 hingga 20 siswa,
sehingga bisa mendalami karakter
masing-masing siswa.(*)
anak mempunyai kepedulian
terhadap lingkungan kalau
mereka selalu dipisahkan dengan
lingkungan, kata pria kelahiran
21 September 1968 itu. Selain
itu, lanjutnya, pendidikan budi
perkerti telah luntur.
Prof Dr Zainudin Maliki tidak
menyangkal kenyataan bahwa
pendidikan di Indonesia belum
mendidik tingkat kreativitas anak.
Padahal pendidikan harus
berkembang seiring kemajuan
zaman dan tidak selalu
mengutamakan nilai pelajaran.
Akibat paradigma yang
mengutamakan nilai pelajaran di
sekolah dibandingkan kreativitas
anak, maka sampai saat ini
banyak bermunculan kasus di
duia pendidikan. Misalnya, kasus
perjokian dan nyontek masal
dalam pelaksanaan ujian
nasional. kata Zainudin.
Hal serupa diungkapkan Guru
Sekolah Dasar Muhammadiyah
Belitung Laskar Pelangi,
Muslimah. Saya tidak heran kalau
terjadi contek masal dan
sebagainya. Karena guru sekarang,
apalagi dengan adanya sertifikasi,
mereka dikejar supaya anak
didiknya mendapatkan nilai bagus.
Para guru tentu akan malu bila nilai
anak didiknya tidak bagus.
Sehingga mereka melakukan
segala cara untuk mencapai target
tersebut, kata Muslimah, sembari
mengingatkan pentingnya budi
pekerti bagi anak didik.
Hal semacam itu menghilangkan
nilai kejujuran yang seharusnya
ditanamkan kepada anak didik,
sehingga budi pekerti menjadi
luntur. Apa yang dilakukan
Muslimah selama ini adalah
mengajar secara ikhlas dengan satu
tujuan, menjadikan anak didik pintar
dengan tetap memiliki nilai kejujuran
dan budi pekerti yang baik. Itu
sebabnya, wanita yang mendekati
pensiun ini dalam mendidik siswa
dilakukan dengan hati dan
S
osok Muslimah yang digambarkan Andrea Hirata dalam bukunya yang berjudul Laskar
Pelangi memang menarik perhatian. Ia digambarkan sebagai seorang guru yang tulus dan
sederhana saat mengajar murid-muridnya di SD Muhammadiyah, Desa Gantong, Kecamatan
Gantong, Kabupaten Belitung Timur. Penggambaran sosok Muslimah oleh Andrea itu tidaklah
berlebihan. Rendah hati dan sederhana terlihat jelas saat Info PJB berbincang bersamanya.
Wanita berkerudung ini tetap merasa biasa-biasa saja, meski pujian dan penghargaan terus
mengalir.
Saya tidak menyangka mendapatkan begitu banyak penghargaan, padahal saya biasa-biasa
saja, ujarnya mengawali perbincangan dengan Info PJB. Semua ini gara-gara novel dan film
Laskar Pelangi. Banyak yang datang ke rumah untuk bilang terima kasih. Saya bingung terima
kasih kenapa, ketemu saja belum pernah. Terus dia bilang katanya saya sudah menginspirasi
dia. Katanya saya itu obat hidupnya. Saya sampai bingung. Bahkan ada yang sampai menangis
sambil memeluk saya, tuturnya.
Muslimah adalah sosok guru yang sabar dan ikhlas dan gigih memperjuangkan sekolahnya
yang hampir rubuh, serta ikhlas mengajar meski dengan imbalan kecil. Keteladanannya untuk
memperjuangkan pendidikan membuatnya menjadi salah satu pahlawan pendidikan di Indonesia
yang memperoleh penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penghargaan yang
dianugerahkannya adalah Satya Lencana Pembangunan dan Satya Lencana Pendidikan.
Menurut dia, apa yang dilakukan di dunia pendidikan adalah sesuatu yang seharusnya dia
lakukan sebagai seorang guru. Mengajar dilakukan dengan ikhlas karena merupakan ibadah,
sebagimana pesankan kakek dan orangtuanya yang juga pendidik. Ia teringat cerita kakeknya
di jaman penjajahan Belanda harus melarikan diri ke hutan hanya karena memperjuangkan hak
masyarakat untuk bisa menikmati kekayaan alam di daerahnya, yaitu timah. Sang kakek akhirnya
berjuang melalui dunia pendidikan, dan meminta anak dan cucunya melakukan hal yang sama.
Mensejahterakan masyarakat melalui pendidikan.
Muslimah merasa senang karena saat ini masyarakat sudah dapat mengenyam dunia
pendidikan dengan fasilitas yang memadai. Selain itu, masyarakat juga sudah dapat menikmati
kekayaan alam di daerahnya, yang selama bertahun-tahun mereka perjuangkan. Sayangnya,
kondisi yang sangat tidak diharapkan tiba-tiba muncul dan mengusik ketenangan Muslimah.
Saat ini saya benar-benar mencemaskan generasi muda di Belitung. Mereka terlena dengan
harta. Melalui penambangan timah, mereka dengan mudah mendapatkan uang jutaan rupiah
dalam waktu singkat. Sayangnya, uang itu mereka hambur-hamburkan untuk kesenangan
duniawi, yaitu untuk mabuk-mabukan dan main perempuan. Di daerah
pertambangan bermunculan kafe-kafe yang menyediakan minuman keras
dan perempuan nakal. Kalau dibiarkan berlarut-larut, generasi muda
akan hancur. Kita harus bertindak untuk menyelamatkan mereka,
tutur Muslimah.
Muslimah mengaku telah mulai mengajar sejak tahun 1973 hingga
saat ini. Sebelumnya tidak ada yang mengenal dia. Namun setelah terbit
novel dan film Laskar Pelangi beredar, namanya langsung mencuat
dan menjadi buah bibir di tanah air. Sejumlah penghargaan diterima,
termasuk penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Diam-diam, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, mengidolakan
dia dan ingin sekali bertemu. Saya sangat berterima kasih terhadap
PJB, karena melalui acara ini saya bisa bertemu dengan orang
yang selama ini saya kagumi, yaitu Ibu Muslimah. Saya sudah
lama ingin bertemu beliau, namun belum kesampaian, dan
Alhamdulillah PJB telah mempertemukan saya dengan
beliau, tutur Tri Rismaharini. Muslimah pun tampak
tersipu mendengarnya.
Selama dua hari di Surabaya, Muslimah
menyempatkan diri mengunjungi tempat-
tempat bersejarah, diantaranya; Makam
Bung Tomo. Dia merasa perlu mendatangi
makam pahlawan ini, karena selama ini
semangat Bung Tomo selalu dikobarkan
untuk memberi semangat murid-muridnya.
Datang ke Surabaya merupakan impian
saya. Surabaya merupakan kota yang
dijuluki kota Pahlawan merupakan
kota yang luar biasa, karena telah
mengobarkan semangat juang bangsa
Indonesia. Impian kini saya sudah
terwujud. Karena undangan PJB, saya
bisa melihat Surabaya, tuturnya.(*)
No. Nama Sekolah Keterangan
1. Stefanus Gunawan K SMAK St. Louis 1 Surabaya Peringkat I UNAS Kota Surabaya
2. Wiliam Putera Sukmajaya SMAK St. Louis 1 Surabaya Peringkat II UNAS Kota Surabaya
3. Michael Austin Pradipta L SMAK St. Louis 1 Surabaya Peringkat I IIUNAS Kota Surabaya
4. Aquila Carol Adimurti SMPN 1 Surabaya Peringkat I UNAS Kota Surabaya
5. Nadira Desangga Putri SMPN 3 Surabaya Peringkat II UNAS Kota Surabaya
6. Krisno Widodo SMPN 3 Surabaya Peringkat III UNAS Kota Surabaya
7. Dita Ratnasari SDN Kaliasin I Surabaya Peringkat II UNAS Kota Surabaya
8. Dio Afriansyah Putra Pradana SDN Rangkah VII Surabaya Peringkat III UNAS Kota Surabaya
9. Mutia Ernisa Hadid SD Al Hikmah Surabaya Peringkat III UNAS Kota Surabaya
10. Odelia Salsabila SDN Pacarkeling Surabaya Peringkat I UNAS tingkat sekolah
(putra pegawai PJB)
11. Ahmad Murtaja Dzaky Maarij SD Al Falah Tropodo 2 Surabaya Peringkat III UNAS tingkat
sekolah (putra pegawai PJB)
CSR-Pendidikan
CSR-Pendidikan
12 Info PJB n edisi 70, Juli 2011
Muslimah Cemaskan Generasi Muda
MenujuPerusahaanKelas Dunia 13
Talkshow Pendidikan Berkarakter dipandu Dik Doank (baju hitam) Walikota Surabaya Tri Rismaharini menyerahkan
penghargaan kepada siswa berprestasi
Dirut PLN, Dahlan Iskan.
Guru SD Muhammadiyah Belitung
Laskar Pelangi, Muslimah
14 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 15
S
alah satu undangan yang tampak sangat serius mengikuti talk
show pendidikan yang digelar PJB, Sabtu 9 Juli 2011 adalah
Sirikit Syah, pengurus Ikatan Alumni Universitas Negeri Surabaya
(IKA Unesa). Wanita yang dikenal aktif dalam dunia pendidikan dan
banyak menulis di berbagai media massa ini merasa sangat terkesan
atas pelaksanaan talk show tersebut. Berikut catatannya:
Hari Sabtu kemarin (9 Juli 2011) amat mengilhami bagiku. Saya
menghadiri acara pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi (SD,
SMP, SMA) oleh PJB. Saya sempat ngobrol gayeng dengan Pak
Dahlan Iskan, Dirut PLN, bersama Dirut dan Komisaris PJB, serta
Wakil Walikota Surabaya Bambang DH, di ruang transit sebelum acara
dimulai. Obrolan yang amat mencerahkan: tentang pendidikan karakter,
tentang antusiasme PJB menyalurkan CSR-nya secara bermanfaat.
Kemudian Bu Walikota hadir, pemberian penghargaan, dan talkshow
bertemakan Pendidikan Berkarakter: Tingkatkan Prestasi, Junjung
Tinggi Budi Pekerti. Bagus sekali temanya? Talk show-nya diisi oleh
Prof. Zainudin Maliki (Dewan Pendidikan Jatim), Bambang DH dan Bu
Muslimah (gurunya Laskar Pelangi), dengan host Dik Doank. Dik Doank
amat bagus menjadi host bertemakan pendidikan. Berwawasan, keren.
Secara ringkas, inilah percikan-percikan inspirasi
yang kudapatkan Sabtu kemarin:
* Saya sangat terkesan dengan cara PJB menyalurkan
CSR-nya, untuk pendidikan, lingkungan, dan kesehatan.
Hal yang amat penting bagi manusia dan alam.
* Saya terkesan pada rapinya teman-teman PJB mengatur acara
dan efisiensi waktunya. Boleh dikata acara mulai dan berakhir
hampir tepat waktu. Para tamu (kebanyakan siswa dan orangtua,
kepala sekolah, guru, dll) dilayani dengan amat baik.
* Bu Risma terharu sampai menangis dapat bertemu dengan
idolanya, Bu Muslimah, dan mengikuti acara sampai selesai
(biasanya Bu Risma cuma membuka, pidato, pindah tempat lain)
* Para pembicara talkshow amat baik, Bambang DH amat kaya data
dan pengalaman, Prof Maliki amat filosofis, dan Bu Muslimah benar-
benar layak mendapat penghargaan nasional berkali-kali, benar-benar
pantas dihormati muridnya dengan persembahan buku hebat.
Bu Muslimah bukan sekadar guru selebriti (dia merasa sekarang
menjadi selebriti karena sering terbang kesana kemari). She is the real
inspiring teacher. Pantas terlahir seorang Andrea Hirata dari tangannya.
Kunci keberhasilannya, katanya: men gajar
dengan hati, dengan ikhlas, dan memperlakukan tiap anak berbeda sesuai
karakternya (every body is unique). Sementara kebanyakan guru (terutama
guru SD) memandang dan memperlakukan 40 anak di kelas secara general.
Lebih dari itu, Bu Muslimah memiliki sense of humor (banyak nge-joke cara
melayu), sense of art (menyanyi beberapa kali), dan motivator yang baik
(persuasive approachnya pada audience, utamanya guru, bagus sekali).
Saya berangan-angan untuk mengundang Bu Muslimah suatu hari
nanti, entah melalui ICMI atau IKA Unesa, untuk bicara di depan para guru
SD dan SMP, memotivasi, menginspirasi. Benar-benar Sabtu yang baik.
Kesan mendalam juga disampaikan Guru Laskar Pelangi Muslimah. Saya
bersyukur dan berterimakasih PT PJB turut perhatian dengan pendidikan
demi masa depan bangsa. Kita sama-sama berdoa mudah-mudahan
pengemban pendidikan akan melaksanakan tugas dengan baik penuh
kejujuran, semoga PT PJB selalu mendapat bekah, amin, tutur Muslimah. (*)
14 Info PJB n edisi 70, Juli 2011
Catatan Kecil Sirikit Syah
CSR PJB Bangkitkan Inspirasi
CSR-Pendidikan
CSR-Sosial
S
uasana PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) Kantor Pusat, Sabtu, 2 Juli
2011 sangat berbeda dengan biasanya. Sebuah tenda besar terpasang
di halaman kantor, lengkap dengan kursi dan meja penerima tamu. Begitu
matahari pagi muncul di ufuk timur, sekitar pukul 05.30 wib, terlihat para
tamu mulai berdatangan, memasuki pelataran, mendaftar di meja tamu dan
duduk di kursi yang telah disediakan. Panitia berseragam batik dengan warna
dasar coklat tua dengan ramah menyambut kedatangan mereka.
Pagi itu memang PJB Kantor Pusat sedang punya hajatan, sunatan
masal. Itu sebabnya, di bagian depan terpampang spanduk, Khitanan Masal
Gratis Sebagai Bentuk Peduli Lingkungan PT Pembangkitan Jawa-Bali.
Tidak kurang dari 140 anak disunat hari itu. Meski acara baru dimulai pukul
08.00 WIB, mereka sudah berdatangan sebelum pukul 06.00 WIB. Biar dapat
nomor urut kecil, supaya cepet selesai, alasan mereka.
Sunatan masal merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun,
untuk membantu masyarakat sekitar. Setiap tahun, kegiatan yang merupakan
bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) itu selalu mendapat
apresiasi masyarakat. Terbukti, pesertanya selalu meningkat, sampai-sampai
penitia dengan terpaksa menolak. Ini tidak lepas dari pergeseran budaya Jawa,
yang tidak lagi mencari hari baik untuk mengkhitankan anaknya. Mereka
menilai liburan sekolah merupakan saat yang tepat untuk mengkhitankan
anak.
Dulu kalau mengkhitankan anak harus menggunakan perhitungan yang
didasarkan pada Primbon Jawa. Sekarang hitungan semacam itu sudah
tidak dipakai lagi, kata Sarjimin, warga Rembang, Jawa Tengah. Lelaki tua
berbadan kurus itu datang ke PJB untuk melihat cucunya yang tinggal di
Gayungan, Surabaya, mengikuti khitanan masal PJB.
Hal serupa diungkapkan Iwan, warga Kecamatan Genteng, Kabupaten
Banyuwangi. Lelaki yang bekerja sebagai ahli pemberantasan rayab ini
mengaku kaget ketika anaknya yang tinggal bersama kakeknya di Surabaya
memberi tahu kalau mengikuti khitanan masal. Berhubung anak saya sudah
ngotot ingin sunat, ya kita sebagai orangtua nurut saja, tuturnya. Kami
bersykur PJB menggelar sunatan masal, karena dengan melalui kegiatan
seperti ini, anak tidak takut untuk dikhitan, karena banyak temannya.
Coba kalau ditawari untuk khitan sendiri, belum tentu anak saya berani,
imbuhnya.
Seperti tahun-tahun sebelumya, peserta khitanan masal mendapat
bingkisan dari PJB berupa songkok, sarung dna sandal, lengkap dengan
uang saku. Acara dibuka Senior Manajer Humas dan CSR, Muhammad Munir,
ditandai dengan pemotongan tumpeng. Suara tangis kerap terdengar dari
balik bilik khitan, sesaat sebelum tenaga medis mengkhitan mereka. Hal ini
membuat sebagian peserta merasa ketakutan hingga orang tua mereka
harus sibuk menenangkan anaknya. Namun tidak jarang dari mereka justru
senyam-senyum. Ternyata tidak sakit, ujar seorang bocah saat keluar
dari bilik khitan. Apa mama bilang, memang tidak sakit kok, ujar mamanya
smabil bergegas membawa anaknya pulang.(*)
Khitanan Masal
Masih Diminati Warga
Senior Manajer Humas dan CSR, Muhammad Munir,
membuka khitanan massal di PJB Kantor Pusat.
Pelaksanaan sunatan masal.
16 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 17
Pembangkit Biogas PJB
Hasilkan Pupuk, Pellet dan
Minuman Suplemen
Pembangkit listrik berbahan bakar kotoran
ternak, bukan hanya menghasilkan
biogas, tetapi juga menghasilkan sejumlah
produk sampingan yang bermanfaat
bagi petani dan peternak. Limbah
biogas dapat dimanaatkan untuk pupuk
tanaman dan diolah menjadi pellet
(pakan ikan). Bahkan para pengelola
pembangkit biogas mampu menciptakan
minuman suplemen bagi ternak.
tanaman. Pupuk dari limbah biogas merupakan
pupuk organik dengan kualitas yang sangat
bagus untuk segala jenis tanaman. Pupuk
dari limbah biogas sangat kaya akan unsur-
unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan,
unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose,
lignin, dan lain-lain tidak bisa digantikan oleh
pupuk kimia. papar Salim, Ketua Kelompok
Tani Karya Mulya, Dusun Rejoso, Desa
Sumberrejo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten
Pasuruan, yang dipercaya mengelola
mesin penggiling daging yang dioperasikan
secara manual. Produk sampingan biogas
tersebut selain untuk dimanfaatkan sendiri
juga dijual ke masyarakat dengan harga yang
jauh lebih murah dibandingkan produk pabrik.
Kelompok Tani Karya Mulya menjualnya pellet
dengan harga hanya Rp 4.000/kg, sementara
pellet pruduk pabrik makanan ternak harganya
mencapai belasan ribu rupiah perkilogram.
Kualitas produk tidak kalah dibanding hasil
produksi pabrik. Dengan harga Rp 4.000/kg
PUSBANGDIKLAT Energi Terbarukan PJB
Saat ini, lanjutnya, limbah biogas
tersebut baru sebatas dimanfaatkan untuk
tanaman, belum dikembangkan ke produk
lain. Baru di PUBANGDIKLAT dikembangkan
menjadi pellet (pakan ikan) dan minuman
suplemen bagi ternak. Pupuk organik dari
limbah biogas juga telah dikemas hingga
lebih mudah dalam pendistribusian dan
pemanfaatan. Secara perlahan namun pasti,
para penerima bantuan pembangkit biogas
dari PJB didorong untuk memanfaatkan
limbah biogas lebih maksimal, supaya mereka
memperoleh penghasilan tambahan.
Untuk membuat pellet tidak terlalu sulit.
Hanya dibutuhkan peralatan tambahan, berupa
kelompok tani sudah mendapatkan untung,
meski tidak terlalu besar. Bagi mereka yang
terpenting adalah dapat memanaatkan
limbah dan membantu petani dan peternak.
Dalam rangka memasyarakatkan biogas,
selain memproduksi pellet, pupuk tanaman,
suplemen untuk tanaman dan perbaikan
kerusakan tanah, serta minuman suplemen
untuk ternak, PUSBANGDIKLAT Energi
Terbarukan PJB juga memproduksi biogas
isi ulang untuk warga sekitar. Sistem biogas
isi ulang ini sama seperti pengisian ulang air
minum mineral, namun yang membedakan
materi yang diisi ulang, yaitu biogas yang
dihasilkan dari proses fermentasi kotoran
sapi di dalam reaktor. Sistem distribusinya
menggunakan kantung plastik. (*)
CSR-Ekonomi
H
al ini bisa kita lihat di Pusat
Pengembangan Pendidikan dan
Pelatihan Pusat Pengembangan Pendidikan
dan Pelatihan (PUSBANGDIKLAT) Energi
Terbarukan PT Pembangkitan Jawa-Bali
(PJB) di Desa Sumberrejo, Kecamatan
Purwosari, Kabupaten Pasuruan.
Sejumlah produk sampingan dihasilkan
dari limbah biogas, diantaranya: pellet,
pupuk tanaman, suplemen untuk tanaman
dan perbaikan kerusakan tanah, serta
minuman suplemen untuk ternak.
Bukan hanya di PUSBANGDIKLAT,
di semua pembangkit biogas bantuan
PJB, para pengelolanya sudah diajarkan
bagaimana memanfaatkan limbah biogas.
Mereka memanfaatkan limbah cair dan
limbah padat dimanfaatkan untuk pupuk
CSR-Ekonomi
16 Info PJB n edisi 70, Juli 2011
Senior Manajer Humas & CSR, Muhammad Munir menjelaskan
produk sampingan Biogas pada tamu yang datang ke
Pusbangdiklat
18 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 19
PLN
Sebagai
Penggerak
Roda
Ekonomi
Nasional
PT PLN (Persero) melalui Unit-Unit Pelayanan yang tersebar di
seluruh Indonesia secara serentak kembali menggelar Gerakan Sehari
Sejuta Sambungan (GRASSS), Jumat, 17 Juni 2011. PLN bertekad
menjadi yang terdepan dalam pelayanan dan sebagai penggerak roda
perekonomian nasional.
P
elaksanaan GRASSS Tahap II
secara nasional ditandai dalam
apel pagi di Silang Monas Jakarta,
dipipin Direktur Utama PLN, Dahlan
Iskan. Direktur Utama PJB, Susanto
Purnomo hadir dalam acara itu,
bersama sejumlah karyawan UP
Muara Karang. GRASSS Tahap II
berhasil menuntaskan sedikitnya 1
juta daftar tunggu permintaan
sambungan listrik. Rinciannya:
m 400.000 pelanggan untuk wilayah
operasi Indonesia Barat
m 250.000 pelangan untuk wilayah
operasi Indonesia Timur
m 350.000 pelanggan untuk wilayah
operasi Jawa-Bali.
Tahun lalu tepatnya pada 27
Oktober 2010 bersamaan dengan
Peluncuran Go Grasss 2 di Jawa Timur, dipimpin Direktur
Operasi Jawa Bali PLN, I.G.A. Ngurah Adnyana.
Hari Listrik Nasional, PLN juga
menyelenggarakan acara yang sama
dan secara Nasional berhasil
menyambung 1,1 juta sambungan
listrik.
Menurut Direktur Utama PLN,
Dahlan Iskan, banyak masyarakat
yang sudah mengajukan pemasangan
listrik baru cukup lama, namun belum
terlayani. Mereka sudah masuk
memperkuat pasokan listrik di
sejumlah daerah dengan telah mulai
beroperasinya beberapa proyek
pembangkit 10.000 MW Tahap 1,
baik di Jawa maupun di luar Jawa.
Kemudian melakukan updating dan
mengoptimalkan pembangkit,
melakukan sewa pembangkit diesel di
beberapa lokasi, perluasan jaringan,
penambahan kapasitas dan jumlah
daftar tunggu selama setahun,
bahkan ada yang sudah lima tahun.
Kebanyakan yang masuk daftar
tunggu itu calon pelanggan rumah
tangga dengan daya 450 dan 900
Watt.
Sejalan dengan penuntasan
daftar tunggu tadi, PLN telah
melakukan beberapa upaya strategis
agar dapat memenuhi permintaan
sambungan listrik dari masyarakat.
Diantaranya, upaya untuk
trafo serta upaya teknis lainnya
sehingga setiap permintaan
sambungan listrik dapat terlayani
dengan baik.
Di Jawa Timur, GRASSS Tahap II
dipusatkan di halaman Kantor APJ
Surabaya Selatan, dipimpin Direktur
Operasi Jawa-Bali PLN, I.G.A. Ngurah
Adnyana, dihadiri Direksi PJB. PLN
Distribusi Jawa Timur menargetkan
penyambungan 91.500 pelanggan
baru. Hasilnya, tersambung 144.000
Peluncuran Go Grasss 2 nasional di Monas
Jakarta, dipimpin Dahlan Iskan.
Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan dan Direktur Utama PJB, Susanto
Purnomo, saat peluncuran Go Grasss 2 di Monas Jakarta.
Upacara peluncuran Go Grasss 2 di halaman APJ Surabaya Selatan.
Holding Holding
18 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 19
20 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 21
sambungan listrik baru. Program
GRASS merupakan salah satu bentuk
pelayanan kami pada masyarakat,
kata I.G.A. Ngurah Adnyana.
Program GRASSS diharapkan
mampu melindungi masyarakat
(calon pelanggan) dari praktek-
praktek kecurangan yang tidak
terpuji, sekaligus berusaha mengikis
habis praktek percaloan dalam
penyambungan baru. Prosedur
penyambungan sangat sederhana,
yaitu:
m Calon pelanggan mendaftar, lalu
dilakukan survei oleh petugas
PLN untuk mengetahui apakah di
lokasi calon pelanggan sudah
terdapat jaringan distribusi atau
belum.
m Jika secara teknis memungkinkan
(terdapat jaringan distribusi),
maka akan dikeluarkan Surat Izin
Penyambungan (SIP).
m Selanjutnya, calon pelanggan
membayar Biaya Penyambungan
(BP) dan Uang Jaminan
Langganan (UJL), hari itu juga
dilakukan penyambungan.
Sekalipun pada bangunan atau
rumah belum ada instalasi listriknya,
PLN tetap memasang kWh meter pada
bangunan tersebut, dan sewaktu-
waktu kalau bangunan itu sudah
terpasang instalasi listrik, maka
pelanggan tinggal menyalakan. Jika
pada bangunan atau rumah calon
pelanggan sudah ada instalasinya,
namun belum dilengkapi Sertifikat Laik
Operasi (SLO), maka calon pelanggan
diwajibkan membuat surat pernyataan
yang intinya bersedia mengurus atau
melengkapi SLO.
Program GRASSS juga diharapkan
mampu menekan rasio elektrifikasi
yang secara nasional rata-rata baru
masih berkisar 65 persen dan akan
diupayakan terus hingga menjadi 85
persen pada tahun 2014. Ibarat
mobil, PLN ingin menjadi roda depan,
sebagai penggerak roda
perekonomian nasional. Selama ini
PLN selalu menjadi roda belakang.
Sektor ketenagalistrikan selalu
berada di belakang perkembangan
pembangunan dan perkembangan
ekonomi. Pembangunan dan ekonomi
sudah jauh di depan, PLN baru
berusaha mengejarnya. Akibatnya
terjadi krisis listrik yang meluas.
Listrik tidak bisa memenuhi
kebutuhan dan tuntutan kemajuan
ekonomi dan pembangunan.
Tanpa listrik yang baik, ekonomi
tidak bakal tumbuh dengan baik
kata Dahlan Iskan pada suatu
kesempatan. Kepada seluruh insan
PLN, Dahlan Iskan mengajak untuk
mengubah paradigma PLN yang
selama ini menempatkan diri sebagai
roda belakang pembangunan.
Sekarang, sudah saatnya menjadi
roda depan. Intinya, PLN harus
menyediakan pasokan melebihi dari
kebutuhan. (*)
Direktur Operasi Jawa Bali PLN, I.G.A. Ngurah Adnyana, melakukan penyambungan di rumah pelanggan.
Holding
20 Info PJB n edisi 70, Juli 2011
P
T Pembangkitan Jawa Bali meraih skor
85,01 (skala 100) dalam penerapan Good
Corporate Governance (GCG). Pencapaian
dalam kategori ini secara umum menunjukkan
implementasi prinsip-prinsip GCG yang baik,
namun perusahaan perlu melakukan analisis
terhadap setiap aspek untuk melihat
parameter yang masih perlu diperbaiki dan
parameter yang harus dipertahankan.
Demikian hasil asesmen penerapan GCG
yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP). Pada dasarnya
capaian setiap parameter bukanlah sebuah
kondisi default, namun merupakan praktek
yang bisa naik turun pencapaiannya. Karena
itu kami berharap PT PJB tidak berhenti
melakukan pengembangan dan
penyempurnaan Good Corporate Governance
perusahaan untuk makin meningkatkan nilai
perusahaan bagi stakeholders, kata PT.
Kepala Perwakilan BPKP Jatim, Sidik Wiyoto,
dalam laporan hasil asesmen.
Asesmen dilakukan 21 Maret sampai
dengan 24 Mei 2011 untuk periode tahun
2010 dengan tujuan mengukur dan menguji
atas penerapan GCG berupa gambaran kondisi
secara umum di PJB sebagai informasi/
masukan bagi pemegang saham, komisaris
dan direksi dalam pengambilan keputusan
penting menyangkut penerapan GCG di masa
mendatang, serta memberikan gambaran hasil
penerapan GCG di PJB. Asesmen meliputi
lima aspek governance, yaitu: hak dan tanggung jawab pemegang saham/
RUPS, kebijakan GCG, penerapan GCG, pengungkapan informasi
(disclosure), dan komitmen.
Dari lima aspek pengujian terhadap penerapan GCG, persentase capaian
tertinggi terdapat pada aspek pengungkapan informasi sebesar 98,03 persen
yang ditunjukkan antara lain: perusahaan telah mengkomunikasikan
penerapan GCG kepada stakeholders termasuk pemegang saham, telah
memberi kemudahan akses bagi stakeholders untuk memperoleh informasi
mengenai kebijakan dan praktik GCG, serta telah menyusun laporan tahunan
dengan muatan yang transparan dan disajikan tepat waktu.
Sementara itu, persentase capaian terendah terdapat pada aspek Hak
dan Tanggung Jawab Pemegang Saham/RUPS sebesar 74,42 persen. Hal
ini disebabkan adanya RUPS belum mengesahkan RJPP, proses
pengangkatan komisaris tidak dilakukan melalui fit and proper test, RUPS
belum menetapkan dan melakukan penilaian Komisaris secara formal, RUPS
belum menetapkan dan melakukan penilaian kinerja individu direksi, dan
RUPS belum menetapkan aturan tentang direksi yang berasal dari luar
lingkungan BUMN.
Guna memperbaiki kinerja pencapaian praktik-praktik yang terbaik
(best practices) dalam penerapan GCG, BPKP merekomendasikan beberapa
hal yang perlu menjadi prioritas, antara lain:
w Pemegang Saham/ RUPS hendaknya segera mengagendakan dan
mengesahkan RJPP, dan lebih transparan dalam pengangkatan
Komisaris (menggunakan sistem fit and proper test), menetapkan
sistem penilaian komisaris baik kolegial maupun individual, menetapkan
aturan mengenai jumlah direksi independen dari luar lingkungan BUMN
dalam anggaran dasar atau board manual, serta menetapkan sistem
penilaian direksi baik kolegial maupun individual, serta melakukan
penilaian kinerja individual direksi berdasarkan sistem penilaian dan
target kinerja yang ditetapkan.
w Komisaris hendaknya merencanakan dan melaksanakan kegiatan
Komisaris dalam rangka peningkatan citra perusahaan, baik secara
personal maupun bersama-sama dengan manajemen, menyusun
kriteria bagi calon Direksi dan melakukan usulan calon Direksi kepada
Pemegang Saham, serta melakukan penilaian kinerja Komisaris baik
kolegial maupun individual seperti telah diatur dalam Piagam Dekom
secara self assessment.
w Pengawasan Intern (PI) hendaknya melakukan kegiatan pengujian/
evaluasi kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal
Perusahaan.
w Sekretaris Perusahaan hendaknya membuat laporan berkala mengenai
capaian kinerja Sekper kepada Direksi.
GCG merupakan salah satu kebutuhan bagi dunia usaha, yang harus
diterapkan baik oleh perusahaan publik maupun BUMN. Pemerintah telah
mengatur tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN guna memberikan
pedoman bagi BUMN dalam menerapkan GCG pada perusahaan masing-
masing berdasarkan prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
responsibilitas serta kewajaran Keinginan PJB mengembangkan dan
menerapkan GCG merupakan wujud komitmen perusahaan untuk
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitasnya yang diharapkan
dapat meningkatkan nilai perusahaan berupa peningkatan kinerja dan
penciptaan citra perusahaan yang baik.(*)
Holding
MenujuPerusahaanKelas Dunia 21
22 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 23
Inovasi
B
erdasarkan kenyataan itu, Muh. AL-
Ahyudi, Koko Nurdiono dan Muchamad
Hafid dari Unit Pembangkitan Gresik,
mencoba melakukan modifikasi flame
scanner gas turbin dengan harapan flame
scanner dapat bekerja secara sempurna.
Menurut mereka, ini sangat penting
dikarenakan flame scanner menjadi salah
satu persyaratan yang harus di penuhi pada
saat awal start up Gas Turbin. Hasilnya:
q Meningkatkan kehandalan flame detector.
q Mempermudah operasi start unit karena
tidak perlu men-jumper flame switch.
q Mengurangi resiko unit trip saat start.
q Meningkatkan efisiensi
biaya pemeliharaan akibat
gangguan flame detector.
Keberhasilan Muh. AL-Ahyudi,
Koko Nurdiono dan Muchamad Hafid
melakukan modifikasi Flame Scanner
Gas Turbin PLTGU Gresik dinilai sebagai
karya inovasi terbaik tahun 2011. Itu
sebabnya, dalam lomba karya inovasi di
lingkungan PJB, karya inovasi mereka
terpilih sebagai juara pertama.
Flame scanner terdiri UV scanner
yang akan mendeteksi sinar UV dari hasil
pembakaran awal. UV scanner sendiri
disupply tegangan kurang lebih 700 Vac
oleh trafo step-up dengan inputan 110
Vac. Jika sinar UV terdeteksi, maka akan
terjadi loncatan electron pada bohlam UV
scanner, frekuensi ini diterima oleh flame
switch yang kemudian diterjemahkan
oleh CPU Governor control bahwa telah
terjadi pembakaran pada gas turbine dan
sequence selanjutnya akan dijalankan.
Permasalahan yang sering muncul adalah
telah terjadi firing pada gas turbine, tetapi
flame scanner tidak mampu mendeteksi
Modifikasi Flame Scanner Gas Turbin PLTGU Gresik
HEMAT BIAYA
WUJUDKAN KEANDALAN OPERASI
Pola operasi PLTGU gresik terutama pada blok II yaitu pemenuhan beban pada
peak load atau beban puncak, jadi sering kali gas turbine start dan stop. Dengan
pola operasi seperti itu, peralatan auxiliary terutama starting device harus dijaga
kehandalannya. Sayangnya, salah satu starting device support, yaitu flame scanner
sering kali tidak mampu mendeteksi dengan baik, sehingga gas turbine yang
seharusnya melakukan akselerasi, justru trip. Kondisi ini bukan hanya mengganggu
sistem, tetapi juga merugikan perusahaan.
Flame scanner gas turbin PLTGU
22 Info PJB n edisi 70, Juli 2011
dengan baik. Sehingga gas turbine
yang seharusnya melakukan akselerasi
malah trip. Gara-gara flame scanner
tidak berfungsi dengan baik, maka
gas turbine harus start-up mulai dari
awal kembali. Yang lebih menakutakan,
tidak terjadi firing tetapi muncul
sinyal palsu bahwa telah terjadi firing
pada gas turbine, sehingga supply
bahan bakar akan tetap mengalir.
Jika terjadi penumpukan bahan
bakar pada combuster chamber yang
berlebih, sedang sistem penyalaan
(ignition) tetap berlangsung,
kemungkinan gas turbine meladak.
Berdasarkan dari data gangguan
(work order) yang ada sejak 2007
2010 diketahui penyebab gangguan
flame detector antara lain: flame
scanner abnormal (91 persen),
Connector loss contact (3 persen),
sight glass kotor (3 persen), flame
switch abnormal (3 persen). Biaya
pemeliharaan flame scanner abnormal
cukup tinggi, belum lagi potensi
pendapatan akibat gagal start.
Pada prinsipnya, cara kerja flame
detector diawali dari proses pengapian
yang dideteksi oleh flame scanner
dengan supply 110 VAC kemudian di
step-up menjadi 750 VAC. Jika terjadi
pembakaran dalam UV tube, maka akan
terjadi lompatan elektron dan terjadi
aliran arus listrik kemudian signal ini
akan diolah oleh flame switch yang
akan menghasilkan signal digital yang
akan menjadi inputan logic sequence
CPU controller DDC. Apabila signal
digital tersebut tidak datang maka
CPU controller akan memerintahkan
trip sehingga unit gagal start.
Flame scanner yang digunakan
PLTGU Gresik adalah UV scanner
yang terdiri atas trafo dan UV
tube. Berdasarkan pengetesan dan
pengukuran maka diketahui 90 persen
gangguan UV scanner disebabkan
oleh penurunan kualitas trafo dan
10 persen karena life time UV tube.
Yaitu trafo mengalami drop tegangan
sampai 300 VAC. Dengan adanya
drop tegangan ini UV tube menjadi
tidak berfungsi. Diantara penyebab
turunnya tegangan output trafo adalah
menurunnya kualitas isolasi dari kawat
email karena temperatur kerja trafo
yang tinggi yaitu berkisar 110o C.
Untuk mengatasi permasalahan
trafo adalah bagaimana meningkatkan
kehandalan trafo dengan cara
menurunkan temperatur kerja trafo
menjadi lebih dingin sehingga kualitas
kawat email trafo tetap terjaga. Jika
kualitas kawat email trafo terjaga
maka tegangan output trafo tidak
akan drop dan flame scanner dapat
berfungsi dengan baik. Berdasarkan
data pengukuran, penempatan ulang
trafo harus memenuhi syarat UV
scanner dapat berfungsi baik dan
signal flame detector dapat diterima
oleh controller sequencer serta lebih
handal dari desain sebelumnya yaitu :
m Tegangan output trafo 500 VAC.
m Tegangan output flame
switch 10 VDC.
m Penempatan trafo menjauhi sumber
panas yakni area combuster.
m Penempatan trafo harus
memudahkan proses
modifikasi wiring.
m Penempatan trafo harus dalam
keadaan tertutup agar lebih aman.
Modifikasi dilakukan dengan
menempatkan trafo dalam panel
tersendiri terpisah dari flame scanner
sehingga tegangan output trafo
1 TIM INOVASI UP GRESIK
M. AL AHYUDI,
lulusan STM Pembangunan
Surabaya tahun 1990 dan
bergabung dengan PT
PJB sejak tahun 1992 di
SEKTOR GRESIK BARU
(PLTGU) pada bagian Kontrol
& Instrument PLTGU.
Jabatan sekarang adalah
Teknisi Senior Corrective
& Emergenci Instrument
PLTGU UP Gresik.
KOKO NURDIONO,
lulusan ITS jurusan Teknik
Fisika tahun 2005 dan
bergabung dengan PT PJB
sejak tahun 2006 sebagai
siswa Pre Employment
Trainee angkatan X di Unit
Pembangkitan Gresik bagian
control & Instrument. Jabatan
sekarang adalah Assistant
Engineer Pemeliharaan
Kontrol Instrumen PLTGU.
MUCH HAFID,
lulusan ITN jurusan
Elektro tahun 2006 dan
bergabung dengan PT PJB
sejak tahun 2006 sebagai
siswa Pre Employment
Trainee angkatan X di Unit
Pembangkitan Gresik bagian
control & Instrument. Jabatan
sekarang adalah Assistant
Engineering Pemeliharaan
Kontrol Instrumen PLTGU
Inovasi
MenujuPerusahaanKelas Dunia 23
24 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 25
dan tegangan output flame switch
dapat tercapai dalam jangka waktu
lebih lama dari sebelum modifikasi.
Dengan adanya modifikasi pembuatan
panel khusus trafo maka temperatur
kerja trafo jauh lebih dingin menjadi
sekitar 43 derajat celcius sehingga
menurunkan beban trafo dalam
bekerja. Setelah pengerjaan modifikasi
wiring dan letak trafo maka dilakukan
pengetesan terhadap tegangan output
trafo dan sensitivitas UV tube. Dan
diketahui bahwa dengan temperatur
kerja yang relatif dingin tegangan
trafo lebih stabil tidak mengalami
penurunan tegangan dan UV tube
lebih peka dalam mendeteksi api.
Selain diujicoba dengan modifikasi
letak dan wiring trafo, Muh. AL-
Ahyudi, Koko Nurdiono dan Muchamad
Hafid juga mencoba memakai trafo non
OEM karena harga trafo OEM yang
mahal. Setelah dilakukan pengetesan
dan pengukuran ternyata hasilnya
sesuai dengan standart flame detector
dapat berfungsi dengan baik. Mereka
patut berbangga, karena Modifikasi
flame detector yang dilakukan
menghasilkan manfaat bagi unit
Pembangkitan Gresik. Diantaranya :
v Jumlah gangguan flame detector
berkurang. Modifikasi flame
detector berhasil menurunkan
tingkat gangguan flame detector
yang semula untuk blok 2 rata-
rata tingkat kegagalannya tiap
GT Flame Abnormal
Modifikasi Tanpa modifikasi
Trafo OEM Trafo non OEM
Ganti Flame
Scanner
Ganti Trafo
1.1 2A Rp. 15.820.000 Rp. 9.242.500 Rp. 77.000.000 Rp. 7.150.000
1.2 2B, 3A Rp. 22.970.000 Rp. 9.815.500 Rp. 154.000.000 Rp. 14.300.000
1.3 2A, 2B, 3A Rp. 30.120.000 Rp. 10.387.500 Rp. 231.000.000 Rp. 21.450.000
2.1 2A, 2B Rp. 22.970.000 Rp. 9.815.000 Rp. 154.000.000 Rp. 14.300.000
2.2 2A, 2B,3B Rp. 30.120.000 Rp. 10.387.500 Rp. 231.000.000 Rp. 21.450.000
2.3 2B, 3A Rp. 22.970.000 Rp. 9.815.000 Rp. 154.000.000 Rp. 14.300.000
3.1 2A, 3B Rp. 22.970.000 Rp. 9.815.000 Rp. 154.000.000 Rp. 14.300.000
3.2 2A, 3A Rp. 22.970.000 Rp. 9.815.000 Rp. 154.000.000 Rp. 14.300.000
3.3 - - - - -
TOTAL BIAYA PEMELIHARAAN Rp. 190.910.000 Rp. 79.092.500 Rp. 1.309.000.000 Rp. 121.550.000
1-2 bulan menjadi minimal 6
bulan karena saat modifikasi
sampai sekarang tidak terjadi
gangguan flame detector yang
diakibatkan oleh trafo abnormal.
v Meningkatkan kehandalan unit
dan mengurangi resiko gagal start
unit. Flame detector merupakan
salah satu inputan sequence
unit trip. Sehingga apabila flame
detector ini gagal maka unit
akan trip. Dan untuk menghindari
trip, operator melakukan proses
jumper pada flame switch. Proses
ini membutuhkan ketepatan
dan kecepatan koordinasi
dengan operator CCR. Setelah
modifikasi, kehandalan flame
detector makin meningkat
sehingga untuk proses unit start
operator tidak men-jumper lagi
dan tidak ada resiko unit gagal
start karena flame abnormal.
v Meningkatkan efisiensi biaya
pemeliharaan (lihat tabel I)
Muh. AL-Ahyudi, Koko Nurdiono
dan Muchamad Hafid berharap
modifikasi flame detector ini dapat
diaplikasikan untuk unit pembangkit
lain dengan sistem flame detector yang
sama dengan unit pembangkit PLTGU
Gresik, sehingga dapat menunjang
kinerja operasi untuk mencapai target
EAF top 10 persen pembangkit
terbaik di dunia sesuai dengan visi
PT Pembangkitan Jawa Bali.(*)
Tabel I : Perbandingan Biaya pemeliharaan gangguan flame detector
Penempatan Trafo Flame
Scanner dalam panel
wiring penempatan trafo baru
24 Info PJB n edisi 70, Juli 2011
Inovasi
S
CM dijalankan dengan prinsip tepat
kualitas, tepat kuantitas, tepat
waktu dan tepat harga. Sedangkan
maturity level ditargetkan mencapai
level 5, dimana data supplier sudah
ada, data base on line dan terintegrasi
dalam SIT, klasifikasi sesuai capability
sudah spesifik per jenis barang
atau jasa, identifikasi secara detail
sudah ada, evaluasi kinerja dan
monitoring performance terprogram
secara periodik, data evaluasi kinerja
terdokumen dengan baik, tertib dan
ada approval, data supplier dan data
kinerja sudah linked, fungsi pembinaan
terhadap supplier sudah dilakukan
secara periodik.
Untuk mencapai level itu,
Catur Budi Prasetiyono, Charisma
Reandrianto, Fahroni Ardi Ramadhan
dan Nofri Puspito Wahyuningtyas
dari UP Muara Tawar membangun
suatu aplikasi online supplier master.
Aplikasi ini memiliki tingkat keunikan
tinggi, karena adanya integrasi total
yaitu menggabungkan penilaian kinerja
supplier dan penilaian kepuasan
pelanggan, yang belum pernah
dijalankan di unit pembangkitan
manapun.
Menurut mereka, itu bisa terjadi
karena dua hal. Pertama, UP Muara
Tawar yang pertama kali membangun
konsep aplikasi online supplier master
berdasarkan tata kelola supply chain,
kriteria Malcom Baldrige dan konsep
Good Corporate Governance (GCG).
Dengan modal itu akan mudah
mengintegrasikan framework tata
kelola SCM dan diimplementasikan
di PT PJB Unit Pembangkitan Muara
Tawar. Kedua, UP Muara Tawar telah
mengimplementasikan supplier master
yang terintegrasi penuh dengan
sistem informasi dan teknologi,
sehingga proses integrasi total
dengan keseluruhan tata kelola unit
pembangkitan bisa dilakukan dengan
lebih mudah.
Manajemen rantai pasokan atau Supply
Chain Management (SCM) memegang
peranan penting dalam peningkatan
kinerja pemeliharaan. Ini berarti, baik
secara langsung maupun tidak langsung,
SCM mempunyai andil besar dalam
meningkatkan keandalan pembangkitan.
)))
Berdasarkan kajian kelayakan operasi, aplikasi online supplier
master dapat dapat menurunkan WO backlog akibat keterlambatan
kedatangan material, dapat memilih supplier yang kompeten
di bidangnya, dapat mempercepat pemeriksaan barang, dapat
mempetakan supplier berdasarkan kebutuhan material, dan
mendukung kontrak kinerja bidang SCM. Sedangkan berdasarkan
analisa risiko, aplikasi online supplier master akan meminimalisir
risiko ketidaksesuaian antara permintaan dan barang yang dikirim
akibat dari pemilihan supplier yang tidak kompeten, menghindari
kesalahan memilih supplier yang masih dalam status black list,
dan koreksi terhadap kinerja pelaksana pengadaan agar proses
pengadaan dapat dilakukan lebih baik di masa datang.
Berikut rangkuman sebelum dan sesudah adanya aplikasi online
supplier master di UP Muara Tawar:
l Pengamatan yang sebelumnya hanya bisa dilakukan sebelum
tahun 2009, kini dapat dilakukan sejak 2009 sampai sekarang.
l Prosentase WO Backlog karena menunggu kedatangan barang
yang semula sekitar 50 persen, menurun menjadi hanya sekitar
15 persen.
l Jangka waktu proses pengadaan barang yang sebelumnya 35
hari kerja (disebabkan pemilihan supplier yang belum tersimpan
dalam satu aplikasi), sekarang menjadi 30 hari kalender, tanpa
mengurangi hak pemasok untuk mendapatkan informasi.
l Jangka waktu pemeriksanaan barang sebelumnya sering
harus bolak-balik pemeriksanaan dikarenakan dipasok
oleh supplier yang kurang kompeten, sekarang menjadi lebih
cepat dikarenakan pemilihan supplier yang sesuai dengan
kompetensinya sehingga barang yang dipasok dapat dijamin
kualitasnya.
l Bila sebelumnya tidak ada penilaian kinerja supplier sehingga
tidak dapat melakukan pembinaan supplier, sekarang penilaian
kinerja supplier dan hasilnya dilaporkan secara periodik. Hal
ini menjadikan suatu pembelajaran bagi supplier untuk lebih
berkomitmen dalam berpartisipasi di PT PJB.
l Bila sebelumnya tidak ada pengukuran kepuasan pelanggan,
sekarang sudah ada pengukuran pelanggan sehingga menjadi
proses pembelajaran bagi pelaksana pengadaan untuk dapat
meningkatkan pelayanan kepada supplier.
Mengingat begitu besar manfaat aplikasi online supplier
master, Catur Budi Prasetiyono, Charisma Reandrianto, Fahroni
Ardi Ramadhan dan Nofri Puspito Wahyuningtyas menyarankan
supaya diimplementasikan di seluruh unit PJB dan dijalankan
secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan barang yang tepat
mutu, tepat harga, tepat waktu, memperhatikan K3 dan lingkungan
serta mendapatkan supplier yang memiliki integritas tinggi dan
mampu bekerjasama dengan perusahaan. Tidak terlalu sulit untuk
mengimplementasikan, sebab aplikasi ini tidak membutuhkan biaya
besar, data base mengambil dari MIMS ELLPISE. (*)
Aplikasi Online Supplier Master
Catur Budi P.
Charisma R.
Fahroni Ardi R.
Nofri Puspito W.
Suplier Ghatering UP Muara Tawar.
Inovasi
26 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 27
C
WP (Circulating Water Pump) merupakan
peralatan utama pendinginan dalam siklus
rankine pada sistem pembangkit listrik tenaga
uap. CWP berfungsi sebagai pen-supply air
pendingin di kondenser yang berguna untuk
mengkondensasikan uap dari LP turbin,
sehingga CWP memiliki peran yang penting,
artinya bila terjadi gangguan pada CWP akan
mengakibatkan pendinginan di condenser
berkurang,sehingga akan mempengaruhi :
t Proses produksi listrik akan terganggu
, diantaranya berupa derating
(penurunan daya mampu)
t Juga dapat mengakibatkan penurunan
tekanan vakum di kondenser, jika tekanan
vakum di kondenser turun sampai very
low (571 mm Hq) maka unit akan TRIP.
Dengan demikian keandalan CWP harus
selalu dijaga dengan selalu melakukan perawatan
dan mengoptimalkan sistem proteksi dan
interlock agar kinerja dari peralatan yang ada di
dalamnya dapat beroperasi sesuai dengan yang
direncanakan atau bahkan dapat melebihinya.
Salah satu alat bantu utama CWP adalah
sistem lube water yang berfungsi sebagai
air pelumas pada shaft CWP. Artinya bila
flow lube water dari air laut terjadi penurunan
maka back-up solenoid valve akan energize
(membuka) sehingga air dari service water akan
mengalir ke shaft CWP untuk mem-back up
aliran lube water air laut yang menurun, sehingga
lubricating pada shaft CWP tetap terjaga.
Sistem interlock back up lube water CWP
pada PLTU Gresik Unit 1-4 pernah tidak dapat
bekerja karena flow switch rusak akibat terjadi
penggaraman, dan flow switch absolute. Ketika
CWP akan di start atau di stop, maka sinyal
interlock CWP start atau stop di jemper di BTG.
Dan jika terjadi actual flow lube water low, indikasi
alarm di BTG tidak ada, dimana keadaan seperti ini
dapat menggoreskan ruber bearing dengan shaft
CWP dikarenakan flow lubricating berkurang.
Dengan tergoresnya (terjadi gesekan) rubber
bearing dengan shaft sieve maka CWP mengalami
keadaan abnormal, jika keadaan abnormal ini sampai
menggerjakan proteksi motor CWP, maka CWP
akan trip. Jika CWP trip, maka flow air pendingin
di kondensor mengalami penurunan. Dengan
penurunan flow air pendingin, maka aliran steam
ke turbin akan dikurangi (bertujuan agar turbin
tidak trip). Dan untuk mempertahanakn putaran
turbin pada 3000 rpm akibat steam berkurang
Modifikasi Flow Switch dan Wiring Diagram
BIAYA Rp 112.000 SELAMATKAN Rp 11 MILIAR
Flow switch lama
maka daya generator diturunkan juga atau unit
mengalami derating (penurunan daya mampu).
Untuk mencegah tergoresnya (gesekan) rubber
dengan shaft sieve ONP dikarenakan back up
solenoid valve tidak energize (membuka) akibat
system interlock abnormal, Budhy Hartono,
Tuhalim dan Dody Awin Purjanto dari UP Gresik
melakukan modifikasi system interlock dengan
cara: memodifikasi wiring diagram system lube
water dengan penambahan 1 buah relay, dan
memodifikasi flow switch yang lama dengan flow
switch baru yang tahan terhadap penggaraman
(tahan korosi). Tujuannya, meningkatkan
keandalan dan efektifitas system lube water
CWP, mencegah terjadinya gesekan pada rubber
bearing dengan shaft bearing akibat system
lube water abnormal, dan mencegah turunnya
efisiensi dan daya mampu pembangkit akibat
ONP trouble dari system lube water abnormal.
Untuk menghindari dari korosi oleh
kelembaban udara dan air laut, maka flow
switch dilapisi dengan silicon red. Caranya
sangat sederhana. Pertama, ujung Reedswitch
disambungkan dengan ujung kabel dengan
cara di solder. Setelah ujung reed switch
disolder, lalu reed switch dimasukan ke slang,
dimana ujung slang yang lain dimasukan
silicon red sampai penuh (reed switch di cor
dengan selicon red). Langkah ini bertujuan
agar reed switch terhindar dari udara luar
yang bertujuan untuk menghindari dari korosi.
Untuk menghindari silicon red tidak keluar dari
lubang slang selama proses pengeringan, maka
kedua ujung slang ditutup dengan isolasi.
Setelah modifikasi wiring dan modifikasi
switch, maka dilakukan simulasi tes pada waktu
CWP standby atau waktu CWP running, hasilnya
sangat mengembirakan. Modifikasi yang
dilaksanakan pada bulan April 2010 saat Simple
Inspection PLTU Gresik itu hanya menghabiskan
biaya Rp.112.000, yang dipergunakan untuk
membeli Relay Omron 110 volt 1 EA, Soket relay 1
EA, Reed switch 1 EA, Kabel NYV 2 mm 10 Meter,
Kabel Tie 150 mm 10 EA, Kabelskun 12 EA, Slang
plastik 10 cm, dan Silicon Red 1 tube. Hasilnya,
mampu menyelamatkan potensi pendapatan
perusahaan sebesar Rp 11.627.168.000.
Angka sebesar itu diperoleh dengan
perhitungan, tergoresnya (terjadi gesekan)
rubber bearing dengan shaft sieve, ONP akan
mengalami keadaan abnormal. Jika keadaan
abnormal ini sampai mengerjakan proteksi motor
ONP, maka ONP akan trip, sehingga flow air
pendingin di kondensor mengalami penurunan.
Akibatnya, aliran steam ke turbin dikurangi,
energi listrik yang dibangkitkan juga diturunkan.
Budhy Hartono mencontohkan tejadinya
penurunan daya mampu PLTU Unit 2 dari daya
mampu maksimum dari 90 MW menjadi 45 MW
atau rata-rata turun 45 MW selama 7 hari.
Ii artinya kWh yang tidak dapat dibangkitkan
mencapai 7.560.000 kw, dengan perhitungan: 7
hari x 24 jam (168 jam) dikali dengan 45000 kw
(45 MW). Jika harga jual listrik PLTU Gresik Unit 2
sebesar Rp 1.538/kWh, maka potensi pendapatan
yang hilang mencapai Rp 11.627.280.000
(7.560.000 x Rp 1.538). Manfaat lain yang
didapatkan dari modifikasi tersebut: flow low alarm
dapat dimonitor dari CCR, System lubricating
ONP lebih handal, dan keandalan unit terjaga.(*)
Inovasi Inovasi
28 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 29
Lintas Lintas
I
mplementasi Talent Management
mengacu pada Surat Keputusan
Direksi No.119 K /010/DIR/2010
tentang Program Kaderisasi di
Lingkungan PT Pembangkitan
Jawa-Bali (PJB). Tujuannya untuk
mempersiapkan calon-calon pejabat
struktural di perusahaan, anak-
anak perusahaan/perusahaan
afiliasi yang kompeten dan mampu
membawa perusahaan menuju kepada
tercapainya visi, misi dan strategi
perusahaan. Penyiapan calon dilakukan
melalui serangkaian proses yang
terstruktur dan berkesinambungan
dengan mengambil referensi sistem
best practice yang telah sukses
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
lain yang telah mapan dalam hal ini.
Senior Manajer Perencanaan
SDM dan Fasilitas, Adi Setiawan
menjelaskan, Talent Management
merupakan salah satu best practices
dalam pengelolaan SDM dewasa
ini dalam menyiapkan karyawan
yang akan menduduki posisi kunci
di Perusahaan. Melalui Talent
Management akan dapat diidentifikasi
karyawan yang mempunyai potensi
dan track record kompetensi serta
prestasi yang bagus untuk kemudian
dikembangkan dalam suatu mekanisme
yang terstruktur sebagai kader yang
akan diproyeksikan untuk menduduki
jabatan kunci di Perusahaan. Dengan
demikian, investasi yang telah
dikeluarkan oleh Perusahaan dalam
pengelolaan SDM akan lebih optimal
karena merupakan bagian dari
strategi Perusahaan Jangka Panjang
direktorat SDM, atasan langsung
dan pejabat lain yang ditunjuk.
Sebelumnya, informasi
pelaksanaan tahapan asesmen
diumumkan secara terbuka melalui
sarana komunikasi kedinasan
perusahaan. Persyaratan administrasi
proses seleksi talent management
secara umum adalah berikut :
] Grade minimal berada pada 3
grade di bawah jenjang jabatan
yang dituju, khusus untuk jabatan
Direksi dan Komisaris Anak
Perusahaan/Perusahaan Afiliasi
minimal Karyawan yang menduduki
jenjang jabatan Fungsional II
atau Manajemen Menengah.
] Tidak sedang menjalani
hukuman disiplin.
] Mempunyai PK minimal
Optimal selama 2 (dua)
semester berturut-turut.
] Sehat jasmani dan rohani.
] Usia maksimal 50 tahun.
] Pendidikan minimum S1
diprioritaskan S2 (untuk jenjang
jabatan manajemen atas) minimum
S1 (untuk jabatan direksi/
komisaris anak perusahaan/
perusahaan afiliasi dan jenjang
jabatan manajemen menengah),
minimum D3 (untuk jenjang
jabatan manajemen dasar), dan
minimum SMU/sederajat (untuk
Jenjang jabatan supervisor
atas dan supervisor dasar).
Bagi karyawan yang memenuhi
semua persyaratan administrasi yang
telah ditentukan akan diumumkan
dan diwajibkan untuk mengikuti
seluruh tahapan talent management
melalui sarana komunikasi kedinasan
perusahaan. Bagi karyawan
yang memenuhi persyaratan
administrasi namun tidak bersedia
untuk mengikuti proses talent
management diharuskan membuat
pernyataan ketidaksediaannya yang
ditandatangani oleh atasan langsung
dan pimpinan tertinggi di unit kerja.
Pelaksanaan mapping soft
competence / soft skill dilakukan
melalui asesmen psikologi. berdasar
level kompetensi. Misalnya level
kompetensi manajemen atas, maka
mereka harus mengikuti psikotest
yang meliputi: paper & pencil test,
wawancara psikologi, leaderless group
discussion, case analysis. in tray/
in basket, dan presentation (case
analysis). Sedangkan untuk supervisor
dasar cukup mengikuti paper &
pencil test, wawancara psikologi,
dan leaderless group discussion.
Untuk memperoleh hasil asesmen
terlebih dahulu dilakukan penentuan
persyaratan profil psikologi (psikogram)
berdasarkan level kompetensi. Contoh
level kompetensi lihat tabel I.
Pelaksanaan dan hasil asesmen
psikologi bisa melibatkan provider/
lembaga psikologi. Dan untuk
melengkapi penilaian potensi
berdasarkan hasil psikotes, dibentuk
panel manajemen (expert panel)
yang terdiri dari unsur bidang/
direktorat SDM, atasan langsung
dan pejabat lain yang ditunjuk.
Penilaian yang dilakukan expert
panel merupakan penilaian terhadap
karyawan berdasarkan kompetensi
yang telah ditunjukkan sehari-hari
serta validasi terhadap track record
karyawan. Unsur penilaian dalam panel
managemen meliputi dua aspek yaitu:
p Aspek hard skill. Penilaian dalam
tahap panel manajemen terhadap
hard skill didasarkan pada
penilaian: kinerja sehari-hari dan
TALENT MANAGEMENT
Potret Potensi dan
Kompetensi Karyawan
Guna menjamin keberhasilan perusahaan mewujudkan visi dan
misi yang telah ditetapkan, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB)
mengimplementasikan talent management. Melalui kegiatan
talent management secara transparan, obyektif, dan profesional
diharapkan dapat diperoleh gambaran potensi dan kompetensi
setiap karyawan sehingga dapat dikembangkan dan diposisikan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan
SDM SDM
dan dilakukan sesuai kebutuhan.
Melalui konsep Talent Management,
pembinaan dan pengembangan kader
akan lebih fokus dan spesifik sesuai
dengan karakteristik jabatan yang
diproyeksikan. kata Adi Setiawan,
didampingi Manajer Perencanaan
Organisasi dan SDM, Dedi Budi Utomo.
Pelaksanaan talent management
diawali dengan asesmen terhadap
SDM yang meliputi: seleksi potensi
(melalui psikotest dan wawancara
psikologi, panel manajemen terhadap
track record karyawan), seleksi
kompetensi (melalui wawancara
berbasis kompetensi dan presentasi),
serta seleksi kesehatan (bila
diperlukan). Asesmen diselenggarakan
minimal satu tahun sekali. Panel
manajemen terdiri dari unsur
pencapaian SKP. Rentang nilai
yang digunakan adalah 1-5. Nilai
5 (baik sekali), 4 (baik), 3 (cukup),
2 (kurang), dan 1 (kurang sekali).
p Aspek soft skill. Penilaian dalam
tahap panel managemen terhadap
soft skill didasarkan pada penilaian:
kerjasama dalam 1 bidang dan
antar bidang, dan integritas
(disiplin, kejujuran). Rentang nilai
yang digunakan adalah 1-5. Nilai
5 (baik sekali), 4 (baik), 3 (cukup),
2 (kurang), dan 1 (kurang sekali).
Bobot penilaian dari atasan
langsung adalah dua kali penilai yang
lain.
SELEKSI KOMPETENSI
Seleksi kompetensi merupakan
tahapan seleksi untuk mengetahui
kompeten tidaknya seorang
karyawan berdasarkan standar
kompetensi jabatan tertentu.
Penilaian kompetensi meliputi :
P Kompetensi inti (core competency)
yaitu: jenis kompetensi yang harus
dimiliki oleh setiap karyawan.
P Kompetensi peran (role
competency) yaitu jenis kompetensi
yang diperlukan pada jabatan
30 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 31
SDM
tertentu di perusahaan baik jabatan
struktural maupun fungsional.
P Kompetensi bidang (hard/technical
competency) yaitu jenis kompetensi
yang diperlukan sesuai dengan
jenis profesi dari masing-masing
karyawan untuk menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan secara
teknis baik jabatan yang bersifat
struktural maupun fungsional
P Standar penilaian kompetensi
mengacu pada direktori kompetensi
yang terbaru. (jika terdapat
perubahan standar yang digunakan
akan diinformasikan pada masing-
masing bidang SDM & Administrasi
unit). Penilaian untuk kompetensi
dapat dilakukan melalui:
P Penilaian Sistem Manajemen
Unjuk Kerja Karyawan (SMUK).
Penilaian kompetensi inti dan
peran dapat dilakukan dengan
berdasarkan pada penilaian SMUK
yang dilakukan oleh multi rater.
Nilai yang digunakan adalah nilai
SMUK semester yang paling akhir.
P Wawancara Berbasis Kompetensi
(WBK). Penilaian dilakukan oleh tim
penilai melalui proses wawancara
(dan presentasi jika diperlukan)
pada karyawan. Tim penguji
beranggotakan karyawan yang
telah memiliki sertifikasi wawancara
berbasis kompetensi. Tim penguji
memiliki level kompetensi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan
level kompetensi peserta yang diuji.
KATEGORI KARYAWAN
Hasil asesmen direkapitulasi
dan dilakukan pengkategorisasian
berdasarkan pada potensi
dan kompetensi.
Kategori tersebut adalah
sebagai berikut:
m Star : Kategorisasi bagi karyawan
yang memiliki potensi dan
kompetensi yang tinggi.
m Workhard : Kategorisasi bagi
karyawan yang memiliki potensi
rendah sampai sedang dan
kompetensi yang tinggi.
m Under achiever : Kategorisasi
bagi karyawan yang memiliki
potensi tinggi dan kompetensi
yang rendah-sedang
m Non potensial : Kategorisasi bagi
karyawan yang memiliki potensi
dan kompetensi yang rendah
Batasan skor kategorisasi
lihat diagram I. Tahapan setelah
dilakukannya mapping dengan seluruh
tahapan seleksi adalah dengan
melakukan pembinaan. Pembinaan
ini bertujuan untuk meningkatkan
potensi dan kompetensi. Pembinaan ini
dilakukan dengan mempertimbangkan
kategori hasil asesmen kaderisasi
(talent management), dan masa
waktu yang diperlukan untuk
menduduki jabatan/posisi tertentu.
Untuk menduduki jabatan tertentu,
kader/talent dengan kategori star
akan mendapatkan pembinaan untuk
peningkatan kompetensi melalui
pelatihan (training leadership dan
kompetensi teknis yang terkait
dengan proyeksi jabatan/job family
tertentu), coaching, mentoring, dan
counselling (kader akan diberikan
pembinaan oleh mentor yang ditunjuk
oleh perusahaan/atasan kader).
Untuk menduduki jabatan tertentu,
kader/talent dengan kategori workhard
akan mendapatkan pembinaan untuk
peningkatan kompetensi melalui
pelatihan, coaching, mentoring dan
counseling, job enrichment (workshop,
seminar/forum ilmiah, menjadi
anggota lembaga profesi, ditugaskan
dalam tim-tim kerja, penunjukkan
sebagai pelaksana harian).
Sedangkan bagi peserta
mapping yang masuk dalam kategori
underachiever dan non potensial
akan dilakukan pembinaan sesuai
kebutuhan masing-masing individu
yang bertujuan untuk meningkatkan
potensi dan kompetensi melalui:
pelatihan, job enrichment, job
assignment (kader diminta menganalisa
dan menyelesaikan masalah-
masalah kritikal dalam bidangnya),
job enlargement (penugasan pada
jabatan yang lain pada bidang yang
sama), serta couching, mentoring,
dan councelling. Hasil pembinaan
yang masuk dalam kategori under
achiever dan non potensial akan dinilai
melalui asesmen kader pada periode
berikutnya untuk mendapatkan kategori
setelah dilakukan pembinaan.(*)
S
elain itu, setiap karyawan dapat membuat form
surat kuning secara online dan memonitor
proses approvalnya, dan setiap atasan yang diberi
hak akses dapat melakukan approval secara online
seluruh form surat kuning dari bawahannya.
Berbagai fitur tersedia dalam aplikasi absensi
online, diantaranya: informasi absensi pegawai tiap
bulan, informasi karyawan yang terlambat dan tidak
masuk tiap bulan, informasi jam kerja kumulatif
pegawai tiap bulan, rekapitulasi surat kuning, setting
input data hari-hari libur selama setahun, setting input
skema jam terlambat, setting input jam kerja harian,
setting input hari-hari cuti bersama, approval surat
kuning, dan pendelegasian approval surat kuning
Aplikasi absensi menggunakan browser mozilla firefox
denagn alamat http://absensi.ptpjb.com. Karyawan
yang ingin memantau absensi, terlebih dahulu harus
login dengan memasukkan nama, nomor induk dan
password. Menu yang Ditampilkan antara lain:
8 Review Absensi : menampilkan informasi
absensi user pada periode tertentu.
8 Review Jam Kerja Karyawan (JKK): menampilkan
informasi jumlah jam kerja kumulatif user, yang
disebabkan terlambat, lupa checklog dan tidak
hadir (sakit dan cuti) pada periode tertentu.
8 Review Potongan : menampilkan informasi
jumlah potongan penghasilan user, yang
disebabkan terlambat,lupa check log,dan tidak
hadir (sakit,cuti) pada periode tertentu.
8 Input Surat Keteterangan Kehadiran :
menampilkan form isian surat kuning.
8 Data Keterangan Kehadiran : menampilkan
monitoring status approval (sedang proses atau
ditolak) terhadap pengajuan surat kuning user.
Sedangkan login sebagai atasan hanya diberikan
kepada manajer, senior manajer, dan general
manajer. Menu yang ditampilkan antara lain:
1 Review Absensi Pegawai : menampilkan
informasi presensi karyawan pada satu
subdit/unit dalam satu bulan.
1 Terlambat & Tidak Masuk : menampilkan
informasi karyawan terlambat dan tidak masuk
pada satu subdit/unit dalam satu bulan
1 Jam Kerja Karyawan : menampilkan informasi jam kerja
kumulatif karyawan pada satu subdit dalam satu bulan.
1 Approve Kehadiran : menampilkan daftar
surat kuning yang perlu di approval.
1 Delegasi User : digunakan bila atasan sedang
berhalangan hadir sehingga fungsi approval dilakukan
oleh user lain yang ditunjuk oleh atasan. (*)
>>
>
Aplikasi Absensi Online
SDM
Guna memudahkan karyawan
memonitor absensi untuk
dirinya sendiri dan juga
memudahkan atasan
memantau absensi anak
buahnya, PT Pembangkitan
Jawa-Bali (PJB)
mengaplikasikan absensi
berbasis web. Melalui sistem
ini, potongan penghasilan
absensi dan jam kerja
kumulatifnya dapat dimonitor
secara langsung, tanpa harus
menunggu pemberitahuan
dari subdit SDM.
MenujuPerusahaanKelas Dunia 31
32 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 33
SDM SDM
keterbatasannya jika tidak
mengetahui jawaban akan
sesuatu, mampu menempatkan
diri terhadap perubahan di
berbagai situasi, dan mampu
menanggapi perbedaan
kepribadian antar individu
termasuk kemampuan belajarnya,
terbuka terhadap kritik.
Sementara seorang konselor
secara umum harus bersikap
dewasa, memiliki sifat hangat
serta empati yang tinggi,
bersemangat dan tidak mudah
kecewa atau frustasi. Secara
Meningkatkan
Peformance Karyawan
diperlukan adalah coaching.
Coaching dan counseling
dibedakan berdasarkan
jenis sumber masalah yang
menghambat kinerja seseorang,
seperti terlihat pada tabel I.
Meskipun berbeda, namun
keduanya mempunyai tujuan
yang bisa dikatakan sama, yaitu:
R Mengubah performa ataupun
tingkah laku yang tidak
tepat menjadi baik sesuai
dengan standar perusahan.
R Meningkatkan produktifitas.
R Mengetahui kekuatan
(strength) dan kelemahan
(weakness) karyawan. Data -
data tersebut dapat direkam
untuk digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam
perencanaan promosi.
R Mengetahui sejarah
perkembangan
kematangan karyawan.
R Menjadikannya
sebagai wahana untuk
mengoptimalkan
pengembangan diri dan
performa karyawan
R Sebagai proses yang
bertujuan membantu
karyawan agar bisa
menunjukkan kinerja
yang optimal,
Dalam melakukan
coaching, seorang coach
harus menunjukkan perhatian
terhadap staf dengan menjadi
pendengar yang baik, memiliki
kemampuan berkomunikasi yang
baik, menghormati perbedaan,
menunjukkan sikap tubuh
rileks, dan terbuka terhadap
pertanyaan-pertanyaan dari
staf. Selain itu, coach harus
bersemangat, optimis, selalu
siap sedia, menghargai waktu,
mampu menciptakan suasana
santai dan menjadikan gurauan
saat terjadi gap antara harapan
dengan kenyataan yang terjadi
(tidak mudah panik dan stres).
Seorang coach juga harus
menanggapi pertanyaan yang
diajukan oleh staf dengan
penuh perhatian dan mengakui
B
aik coaching maupun counseling melekat pada
diri seorang pemimpin, karena job description
seorang pemimpin pada dasarnya adalah
mengelola manusia, setelah itu baru mengelola
pekerjaannya. Seorang pimpinan memiliki
tanggung jawab dalam memastikan pencapaian
sasaran unit kerjanya. Tugas pemimpin adalah
memastikan karyawannya mampu bekerja optimal
untuk bisa meraih sasaran bersama. Keberhasilan
seorang pemimpin sangat besar dipengaruhi
oleh sejauh mana ia bisa mengelola kinerja
karyawan dalam proses pencapaian sasaran.
Menjadi pemimpin saat ini tidak lagi cukup
bermodalkan visi, misi, sistem penghargaan,
maupun sistem hukuman yang jelas. Pemimpin
juga menjadi figur yang bertugas mengasuh
anggota unit kerjanya untuk bisa bekerja secara
maksimal sesuai potensinya masing-masing.
Menjadi tanggung jawab pemimpin apabila
anggota unit kerja tidak bisa menunjukkan kinerja
terbaiknya. Karena itu coaching dan counseling
merupakan sebuah keniscayaan, mau tidak mau
harus dilakukan seorang pemimpin di segala
tingkatan, kata Senior Manajer Administrasi,
Ustria, saat berbicara dalam Media Club Pustaka
PJB Kantor Pusat beberapa waktu lalu..
Menurut paradigma change management,
keberhasilan organisasi terletak pada
kemampuannya beradaptasi terhadap berbagai
perubahan yang muncul di lingkungan.
Pemberdayaan karyawan menjadi penting
dalam upaya membentuk pribadi yang mampu
beradaptasi terhadap perubahan. Penerapan
coaching dan counseling yang efektif oleh
pemimpin akan membantu karyawan untuk selalu
belajar mengatasi masalah secara mandiri, dan
pada akhirnya melakukan langkah-langkah yang
diperlukan untuk meningkatkan kemampuan
pribadi mereka secara berkesinambungan.
Proses coaching dan counseling memang
seringkali dilakukan dalam waktu yang bersamaan.
Meskipun demikian, terdapat perbedaan
yang mendasar di antara kedua proses ini.
Kurangnya pembahasan mengenai coaching dan
counseling sering kali menyebabkan pemimpin
melakukan kedua proses ini secara kurang tepat.
Kebanyakan pemimpin menganggap coaching
dan counseling sebagai satu hal, atau bahkan
tertukar antara konsep coaching dan counseling.
Untuk menentukan sikap apakah seorang
pemimpin harus melakukan coaching ataukah
counseling, terlebih dahulu harus mengidentifikasi
yang dihadapi staf. Jika berkaitan dengan
motivasi, sikap/perilaku dan emosi, maka
penyelesaian yang tepat adalah melalui
counseling. Jika berkaitan dengan kurangnya
pengetahuan dan keterampilan, maka yang
khusus, konselor harus peduli
terhadap orang lain, mempunyai
kemampuan mendengar
secara aktif, menikmati saat
berinteraksi secara verbal
dengan orang lain, memiliki rasa
empati dan pengertian, mampu
mengendalikan emosi, sering
melakukan intropeksi diri, rela
berkorban (mengutamakan
kepentingan orang lain di atas
kepentingan pribadi), dan mampu
menjaga hubungan dekat secara
emosional dengan orang lain.
Yang perlu diperhatikan
Coaching adalah kegiatan
yang dilakukan oleh
atasan untuk melatih dan
meningkatkan wawasan,
kemampuan & keterampilan
staf, serta untuk membantu
bawahan mengatasi
berbagai hambatan teknis
pekerjaan agar tercapai
prestasi kerja yang optimal.
Sedangkan counseling
merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh atasan
untuk membantu staf
menemukan pemecahan
dari masalah pribadi yang
mempengaruhi prestasi
kerja, untuk pembentukan
sikap kerja positif,
penyesuaian diri terhadap
tuntutan perubahan ataupun
perkembangan perusahaan
dan penyesuaian sosial.
32 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 33
34 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 35
SDM
seorang pemimpin dalam
melakukan coaching dan
counseling adalah:
m Ciptakan suasana yang
hangat dan ramah agar
karyawan merasa diterima,
dimengerti dan rileks.
m Perhatikan, dengarkan dan
hargai ungkapan, pendapat
dan perasaan karyawan.
m Jadilah fasilitator, jangan
hanya memberi instruksi.
m Jadilah pengamat yang tidak
men-judge, jangan mematikan
ide, gagasan atau inisiatif.
m Bawa dia ke pemahaman
seputar poin-poin penting,
jangan mendekte setiap detail.
m Ajukan pertanyaan
dan pilihan, dan jangan
memutuskan jawaban.
m Uji kemampuan dalam
menguasai hal-hal yang detail,
tidak sekadar menyalahlkan
di akhir episode.
m Tantanglah persepsinya
atau ajak dia untuk
membuktikan, jangan
memastikan bahwa dia salah.
m Fokus pada problem
sekarang dan peluang di hari
esok, jangan mengungkit
kesalahan masa lalu.
m Arahkan dia untuk
mengambil tindakan,
jangan menyuntikkan
ketakutan lalu menjadi
orang yang serba takut
untuk melakukan sesuatu.
m Dorong dia untuk memenuhi
target atau standarnya lalu
dihargai, jangan sampai
tidak memberi tanggapan
apa-apa, cuek dan tidak
ada penghargaan.
m Ajak dia untuk menilai
langkahnya sendiri, jangan
menilai seluruhnya.
m Rumuskan lagi target
berikutnya sesuai keadaan
(dinamiskan standar), jangan
reaktif, sesuai mood sesaat,
tidak ada planning yang
jelas, tidak memiliki catatan
perkembangan atau record.
Khusus untuk counseling,
waktu keseluruhan yang efektif
untuk melakukan satu kali
konseling adalah sekitar 45-
50 menit. Pada 5 10 menit
pertama adalah waktu untuk
melakukan briefing/pendekatan
dengan staf, membangun
suasana nyaman dan santai
sekaligus rasa percaya staf.
Fokuskan pada satu masalah
jangan melebar dari tujuan
awal, dan sebelum mengakhiri
sesi perlu merangkum apa
saja yang telah dicapai selama
proses konseling (merupakan
inti dari proses awal hingga
akhir) rangkuman yang dibuat
bersifat singkat, jelas dan tidak
mengambang. Selanjutnya
pada saat mengakhiri sesi
konseling, pimpinan dan staf
harus memiliki pemahaman yang
sama bahwa kasus telah selesai,
jangan berpindah ke kasus
lain, jika memang diperlukan
sisakan untuk sesi berikutnya.
PEDOMAN PRAKTIS
4 Jika Anda sebagai atasan
yang memanggil staf, jelaskan
alasan dan tujuan panggilan.
Jika inisiatifnya datang dari
staf, bantulah ia menjelaskan
tujuan kedatangannya.
4 Uraikan masalah performance
dan bidang kerja yang perlu
diperbaiki (dengan target
yang kongkrit), jelaskan juga
akibatnya terhadap unit
kerjanya, unit lain, perusahaan
dan diri karyawan.
4 Bantu karyawan menemukan
penyebab utama dan faktor-
faktor yang berpengaruh
terhadap munculnya masalah.
4 Dorong karyawan untuk
menemukan cara-cara
melakukan perbaikan. Berikan
pengarahan dan nasihat
bila dipandang perlu.
4 Berikan informasi mengenai
kebijakan, aturan, situasi-
kondisi perusahaan yang
dapat membantu karyawan
mengambil keputusan.
4 Sepakati tindakan yang
akan di jalankan.
4 Tentukan jadwal pertemuan
selanjutnya untuk mengetahui
kemajuan perbaikan. (*)

34 Info PJB n edisi 70, Juli 2011
Pengembangan Usaha
P
JB Services dipercaya untuk
mengoperasikan PLTU Galang
Batang, 2 x 22 MW milik PT Capital
Turbin Indonesia (CTI). Sesuai dengan
kontrak pelaksanaan Operation and
Maintenance (O&M) PLTU yang
dioperasikan dengan bahan bakar
batubara itu berlangsung selama 7
tahun, terhitung sejak Comercial of Date
(COD). Ini merupakan kontrak kedua PT
PJB Services dengan swasta, setelah
sebelumnya PJB ervices dipercaya
melaksanakan O&M PLTU Kremasan.
Selama ini PJB Services lebih banyak
menangani pembangkit di lingkungan PT
PLN (Persero).
Direktur Perencanaan dan
Pemasaran, Trimurti Ekho,
mengungkapkan, pelaksanaan COD
semula dijadwalkan Juli 2011, namun
mengalami keterlambatan. Bagi PJB
Services, keterlambatan COD bukan
sesuatu yang merugikan perusahaan,
karena kontrak mulai diberlakukan sejak
COD. Dengan ditandatanganinya
kontrak O&M dengan PT CTI, maka
target perolehan pendapatan PT PJB
Services yang ditetapkan dalam
Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) tahun 2011 sebesar
Rp 244 sudah terlampaui, kata Ekho.
PJB Services diminta mampu
membangkitkan 24 juta kWh per tahun.
Menurut Ekho, angka ini terlalu tinggi.
Berdasarkan perhitungan PJB Services,
PLTU Tanjung Pinang 2 x 22 MW
menghasilkan sekitar 23 juta kWh.
Belum ada titik temu, akhirnya disepakati
untuk menunggu hasil produksi energi
listrik yang dibangkitkan selama masa
garansi. Jadi, pada tahun pertama
bersifat service base. Artinya, kita hanya
mengoperasikan. Bila energi listrik yang
dihasilkan pada tahun pertama (masa
garansi) mampu mencapai 24 juta kWh,
maka target yang ditetapkan dalam
kontrak sebesar 24 juta kWh pertahun.
Namun jika kurang dari 24 juta kWh,
kontrak yang ditetapkan sebesar 23 juta
kWh pertahun.
Kalau dalam masa garansi ternyata
energi listrik yang dibangkitkan kurang
dari 23 juta kWh, tentu kami akan
mengajukan beberapa usulan
penyempurnaan supaya PLTU tersebut
mampu membangkitkan energi listrik 23
juta kWh pertahun. Untuk melaksanakan
jasa O&M di PLTU Tanjung Pinang, PJB
Services menugaskan 76 personil,
termasuk seorang kepala sektor, kata
Ekho.
Dalam kontrak antara PT CTI
dengan PLN, PLTU Batang Galang
ditarget membangkitkan energi listrik 2
x 15 MW. Meski demikian, PT CTI harus
menyediakan 2 x 22 MW, karena harus
mempunyai cadangan. Pasalnya, apabila
energi listrik yang dibangkitan kurang 2
x 15 MW, PT CTI akan dikenakan pinalti.
Sementara apabila energi yang
dibangkitkan lebih dari 2 x 15 MW,
sisanya tetap akan dibeli PLN.
PLTU Galang Batang yang sudah
lama diharapkan oleh masyarakat Pulau
Bintan ini sempat mengalami beberapa
kali penundaan. PT CTI tidak ingin
PJB Services Operasikan PLTU Galang Batang
tergesa-gesa mengoperasikan, sebelum
memastikan semuanya dalam keadaan
siap. CTI tidak ingin trjadi gangguan di
kemudian hari, sehingga perlu
kesempurnaan. Rencananya, Mei 2011
PLTU tersebut sudah harus beroperasi,
namun karena masih ada hal-hal teknis
yang harus diselesaikan, terpaksa
ditunda. Lebih baik hati-hati dalam
pengoperasian dari pada nantinya setelah
dioperasikan justru mengalami kendala
yang lebih rumit lagi. Bila PLTU Galang
Batang beroperasi, secara bertahap
mesin-mesin disel sebagai pembangkit
listrik di kawasan itu akan dhapuskan.
Operasional PLTU Galang Batang ini,
akan menjawab permasalahan listrik
Bintan-Tanjung Pinang.
Galang Batang yang ada di Pulau
Bintan, Provinsi Kepulauan Riau
memerlukan cukup banyak pasokan
listrik di masa mendatang, megingat
daerah ini sangat diminati investor
Singapura sebagai salah satu pusat
relokasi berbagai industrinya. Bahkan
sudah ada beberapa pabrik yang segera
dibangun. Salah satunya yang sudah
pasti adalah investasi berkisar 15 juta
dolar AS untuk membangun pabrik
perabotan rumah tangga. Di daerah ini
sudah disediakan lokasi kawasan
industri berjarak sekitar satu jam
perjalanan dari Tanjung Pinang, ibukota
Provinsi Kepulauan Riau. Sebelumnya
sudah ada dua area yang telah lebih
dulu berdiri dan kini menampung
belasan pabrik maupun kegiatan jasa
ekonomi lainnya.(*)
MenujuPerusahaanKelas Dunia 35
PLTU Galang Batang
36 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 37
Bisnis O&M Bisnis O&M
S
enior Manajer Perencanaan Operasi
dan Pemeliharaan PJB, Sugiyanto,
menjelaskan, pembangkit Combined Cycle
dengan konfigurasi 2 gas tubin (2 x 240
MW) dan 3 steam turbine (3 x 70 MW)
ini canggih dan sensitif terhadap bahan
bakar. Apabila kandungan CO2 dalam gas
(inert gas) melebihi 5 persen, pembangkit
bisa mengalami trip dengan sendirinya.
Karena itu, kualitas gas harus terjaga.
PLTGU Repowering merupakan
pengganti PLTU unit 4 dan 5 yang sudah
berusia 32 tahun, dan PLTGU Blok 1 (GT
1.1, GR 1.2 dan GT 1.3). Tidak semua
bagian diganti dengan baru, namun hanya
boilernya. Semetara peralatan lain seperti
steam turbine dan sebagainya masih
dimanfaatkan dengan terlebih dahulu
dilakukan rehabilitasi. Meski demikian,
semuanya dalam kondisi muda kembali
dan mampu beroperasi secara optimal.
Aset pembangkit repowering bukan
milik PJB, namun yang menjalankan
Operation and Maintenance (O&M)-
nya PJB. Pembangkit tersebut
milik PT PLN (Persero) Unit Bisnis
Pembangkitan (UBP) Cilegon.
Di Muara Karang tidak dibentuk
Unit Bisnis Jasa O&M (UBJOM) seperti
di Indramayu, Rembang, Paiton, dan
Pacitan, namun PLTGU Repowering
tersebut di bawah kendali UP Muara
Karang. General Manager (GM) UP Muara
Karang dalam tugasnya merangkap
sebagai GM JOM PLTGU Repowering, kata Sugiyanto.
KONTRAK PERFORMANCE
Dalam Perjanjian Antara PT PLN (Persero) Pembangkitan
Cilegon dan PT PJB tentang Jasa O&M PLTG Repowering
Muara Karang, PJB diharuskan O&M dengan cara yang
wajar, aman dan efisien dan sesuai dengan standar good
utility practices. Bahan bakar maupun hot part menjadi
tanggung jawab PLN Pembangkitan Cilegon. Kontrak
berlangsung selama 15 tahun (1 Januari 2011 dan berakhir
sampai dengan 31 Desember 2015) dengan target yang
cukup berat, dimana EAF di atas 90 persen, EFOR 2,5
kali/unit, SdOF 1,5 dan hat rate 2.397 (lihat tabel I)
Dalam pelaksanaan O&M, PJB diperbolehkan
bekerjasama dengan expert atau Mitra O&M
bertaraf internasional baik lokal maupun asing
dengan tujuan meningkatkan maturitas proses bisnis
pembangkitan agar tercapai performance excellence
sesuai best practice kelas dunia. Kerjasama harus
menadapat persetujuan PLN Pembangkitan Cilegon.
SDM yang dilibatkan dalam pelaksanaan O&M
tersebut harus profesional, dengan ketentuan:
8 Manajer : pendidikan minimal STM Teknik sesuai bidang
dengan pengalaman di PLTG/PLTU/PLTGU minimal 12
tahun untuk lulusan STM, 8 tahun untuk D3 Teknik, dan
5 tahun untuk S1 Teknik. Mereka harus telah mengikuti
pelatihan modul 2 operasi yang diselenggarakan
oleh Diklat PLN, dan memiliki kompetensi.
8 Supervisor : pendidikan minimal SLTA Teknik sesuai
bidang, pengalaman di PLTG/PLTU/PLTGU minimal
8 tahun untuk SLTA, 5 tahun untuk D3 Teknik dan
3 tahun untuk S1
Teknik, serta telah
mengikuti pelatihan
modul 2 Operasi
yang diselenggarakan
oleh Diklat PLN.
8 Teknisi/Operator
Utama : pendidikan
minimal SLTA Teknik
sesuai bidang, pengalaman di PLTG/PLTU/
PLTGU minimal 5 tahun untuk SLTA dan 2 tahun
untuk D3/S1, pernah mengikuti pelatihan modul 2
operasi yang diselenggarakan oleh Diklat PLN.
8 Teknisi/Operator : pendidikan minimal SLTA Teknik
sesuai bidangnya, pengalaman PLTG/PLTU/PLTGU
minimal 1 tahun dan pernah mengikuti pelatihan modul
1 operasi yang diselenggarakan oleh Diklat PLN.
Mereka juga diwajibkan memiliki kompetensi antara lain:
. Memahami dan menguasai sub system, individu
peralatan pembangkit dan pengoperasiannya.
. Mampu menyusun SOP (normal & emergency)
serta dapat mengevaluasi SOP yang ada.
. Memahami proses operasi dan mampu menyajikan
data yang diperlukan dengan benar.
. Mampu menyusun perencanaan dan pengendalian kerja
serta mampu melaksanakan autonomous maintenance.
. Memahami efisiensi unit secara keseluruhan dan
mampu melakukan action improvement-nya
. Memahami dan melaksanakan LK3
. Mampu berkoordinasi dengan P3B/region,
PJB Kantor pusat dan internal terkait.
CANGGIH dan SENSITIF
PLTGU REPOWERING MUARA KARANG
Kualitas bahan bakar sangat menentukan performance mesin. Ibarat mobil
mewah dengan teknologi canggih yang didesain menggunakan bahan bakar
pertamax, tentu performanya tentu tidak akan maksimal, bahkan akan
mengalami gangguan apabila diberi makan premium. Begitu juga mesin
pembangkit PLTGU Repowering di Unit Pembangkitan Muara Karang.
Tabel I : KESEPAKATAN KINERJA
TAHUN EAF EFOR SdOF Heat Rate
2011 90,32 2,5 kali/unit 1,61 2.397
2012 93,88 2,5 kali/unit 1,50 2.397
2013 92,54 2,5 kaly'unit 1,50 2.397
2014 94,92 2,5 kaly'unit 1,50 2.397
2015 87,94 2,5 kali/unit 1,50 2.397
Syukuran
beroperasinya PLTG
Repowering Muara
Karang, dihadiri
Direktur Operasi
Jawa Bali PLN, I.G.A.
Ngurah Adnyana
dan Direksi PJB.
Syukuran beroperasinya PLTG Repowering Muara Karang ditandai dengan potong
tumpeng oleh Direktur Operasi Jawa Bali PLN, I.G.A. Ngurah Adnyana
38 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 39
. Mampu membuat incident log sheets setiap kejadian/
kelainan peralatan unit dengan jelas dan rinci.
. Mempunyai tanggung jawab dan tanggap terhadap
adanya kelainan dan kerusakan operasi.
Terkait dengan kontrak performance tersebut, PLN
Pembangkitan Cilegon memberlakukan sistem intensif
dan pinalti. Perhitungan insentif dan pinalti akan dilakukan
terhadap pembayaran biaya operasi secara tahunan
berdasarkan pencapaian kinerja, dengan ketentuan :
= Realisasi pencapaian kinerja bulanan (NK) antara
100 hingga 120 persen, diberikan insentif secara
proporsional terhadap pencapaian NK dengan formula
: (NK- 100)/100 x Perhitungan Biaya Operasi (FFr).
= NK = 100, tidak diberikan Insentif ataupun Pinalti.
= NK antara 80 hingga 100, diberikan pinalti
secara proporsional terhadap pencapaian NK
dengan formula = (100 - NK)/100 x FFr.
Pembayaran insentif dan pinalti akan dilakukan
setiap tahun. Pinalti tidak diberlakukan dalam
hal terjadi peristiwa di bawah ini, yaitu :
l Kejadian yang memenuhi unsur sebab kahar.
l Usulan modifikasi dari PJB yang tidak
disetujui oleh PLN Pembangkitan Cilegon yang
mengakibakan Kinerja tidak tercapai
l PJB belum menyepakati rencana
kerja dan anggaran tahunan
l Emergency maintenance outage
l Keadaan kahar pasokan gas
l Equivalent operating hours GT melebihi 8.000 EOH
l PLN Pembangkit Cilegon tidak memenuhi
kewajiban di dalam perjanjian jasa O&M.
l Terjadinya kegagalan penyediaan Jasa
Kompresi sesuai dengan Perjanjian Pengalihan
Pengadaan Jasa Kompresi 2 x 60 MMSCFD
selama 5 tahun untuk PLTGU Muara Karang
l Terjadinya kegagalan peralatan tetapi PJB
telah melakukan pekerjaan sesuai dengan
prosedur operasi PLTG Repowering.
l Terjadi cacat bawaan atau kerusakan yang disebabkan
pada saat proses pembuatan peralatan/spare part.
Perhitungan kinerja untuk pembayaran insentif/
pinalti Biaya operasi dihitung berdasarkan formula
pada tabel II. PJB berharap PLTU Repowering tersebut
nantinya bisa menjadi milik PJB. Salah satu skenario
yang hendak diusulkan adalah melakukan pertukaran
piutang PJB di PLN dengan pembangkit tersebut.(*)
Performance Indicator Bobot Target Kinerja Kriteria Kinerja
EAF (%) pada daya
mampu neto 240 MW
20 Ditentukan berdasarkan
kesepakatan tahunan
Beria Acara Kesepatan
EAF antara PJB dengan
P3B Jawa-Bali
EFOR (%) pada daya
mampu neto 240 MW
30 Ditentukan berdasarkan
kesepakatan tahunan
Beria Acara Kesepatan
EFOR antara PJB
dengan P3B Jawa-Bali
SdOF 30 Ditentukan berdasarkan
kesepakatan tahunan
Beria Acara Kesepatan
SdOF antara Kit
Cilegon dengan PJB
Net Plant Heat Rate pada
beban neto (kcal/kWh)
20 2.397 *) Data hasil performance
test setelah overhaul
dengan perhitungan
setelah factor koreksi **)
T O T A L 100
*) Data ini merupakan data
contoh dan merupakan angka
setelah faktor koreksi
**) Data NPHR hasil performance test
setelah overhaul dengan faktor
koreksi akan digunakan untuk
perhitungan pembobotan NHPR
pada jangka waktu penilaian
performance indicators mulai
dari setelah overhaul berikutnya
dimana perhitungan menggunakan
proporsional terhadap hari, kecuali
untuk jangka waktu mulai 1 Januari
2011 sampai dengan performance
test pertama akan menggunakan
data NPHR performance test
dengan factor koreksi setelah
overhaul pada tahun 2011.
Tabel II : Perhitungan Kinerja untuk Pembayaran Insentif/Pinalti Biaya Operasi
Bisnis O&M
Mitra
39 MenujuPerusahaanKelas Dunia
Tips
K
ita sering mendengar orang berkata: Berpikirlah positif!, yang ditujukan bagi orang-orang yang merasa
kecewa dan khawatir. Banyak orang tidak menganggap serius kata-kata tersebut, karena mereka tidak
mengetahui arti sebenarnya dari kata-kata tersebut, atau menganggapnya tidak berguna.
Berpikir positif tidak berarti seseorang harus selalu menyembunyikan kepala di dalam pasir dan mengabaikan
situasi hidup yang kurang menyenangkan. Tetapi cukup dengan cara menghadapi hal yang tidak menyenangkan
tersebut secara lebih positif dan produktif. Berpikir positif tidak hanya berpengaruh pada bagaimana cara orang
berpikir, tetapi juga membuat peran besar dalam hidup. Semakin sering seseorang mampu berpikir positif, maka
energi positif akan datang menaungi hidup mereka.
Banyak hal positif yang didapat bila selalu berpikir positif. Berikut beberapa manfaat yang diperoleh bila
Anda selalu berpikiran positif :
v Manajemen stres yang lebih baik. Berpikir positif membantu mengatasi stres saat mendekati situasi
stres dengan cara yang positif. Mengabaikan pikiran negatif dan menggantinya dengan optimisme akan
mengurangi kecemasan, sehingga mengurangi stres.
v Kesehatan yang lebih baik. Pemikiran dapat langsung mempengaruhi tubuh dan bagaimana fungsinya.
Bila orang mengganti pikiran negatif dengan ketenangan, keyakinan dan kedamaian bukan
kebencian, kecemasan dan khawatir, mereka akan merasakan kesejahteraan. Ini berarti berpikir
positif dapat bermanfaat untuk mengatasi gangguan tidur, ketegangan otot, kecemasan, dan
kelelahan. Orang yang berpikir negatif lebih menderita depresi dan kecemasan.
v Percaya diri. Berpikir positif mempromosikan kepercayaan diri, membuat orang dapat
mengeluarkan potensi optimal dalam dirinya.
v Pengambilan keputusan yang lebih baik. Orang yang optimis adalah pembuat keputusan
yang lebih baik. Berpikir positif mencegah orang dari membuat penilaian yang meragukan,
keputusan bodoh atau melakukan hal-hal yang akan disesali di kemudian hari. Ketika orang
mulai menggunakan hak pikirannya, ia dapat membuat keputusan dengan cepat.
v Meningkatkan fokus. Berpikir positif akan membantu berfokus pada solusi daripada
membuang-buang waktu dan energi pada emosi negatif.
v Mengurangi rasa takut. Rasa takut berasal dari berpikir tentang hal yang negatif, sehingga menjadi
seorang pemikir positif akan dapat menghilangkan rasa takut. Keberanian ini berasal dari kenyataan bahwa
ketika seseorang tetap positif ia akan tahu bahwa apa pun yang terjadi dalam hidupnya dapat dihadapi.
v Hidup lebih bahagia. Jika orang memiliki pikiran yang berpikir positif, mereka akan selalu mengantisipasi
kehidupan dengan bahagia, damai, tawa, kesehatan dan kesuksesan finansial.
Tips Sukses Berpikir Positif
Berikut tips bagaimana bisa mengembangkan pola pikir positif agar selalu beredar dalam gaya hidup
sehari-hari. Caranya tentu saja dengan dengan mengenali ciri-ciri mindset orang yang berpikir positif,
diantaranya:
w Melihat masalah sebagai tantangan. Bandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup
yang terlalu berat dan membuat hidupnya seakan-akan paling sengsara di dunia.
w Menikmati hidupnya. Berpikir positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati,
meski tak berarti ia tak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik.
w Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide. Supaya kita menerima hal-hal baru yang dapat mengubah
kehidupan Anda menjadi lebih baik.
w Singkirkan pikiran negatif seketika setelah pikiran itu terlintas di benak. Jika memelihara pikiran
negatif lama-lama, bisa-bisa malah membangunkan singa tidur yang seharusnya tidak apa-apa malah
menimbulkan masalah.
w Mensyukuri apa yang dimiliki, dan bukan berkeluh-kesah tentang hal-hal yang tidak dimiliki.
w Tidak mendengarkan gosip yang tidak menentu. Sangat wajar yang namanya gosip berteman baik
dengan pikiran yang negatif. Karena itu para pemikir positif akan berusaha menghindar untuk terlibat
dalam omongan yang tidak ada manfaatnya.
w Tidak buat alasan, tapi langsung buat tindakan. Para pemikir positif bukanlah penganut aliran NATO
(No Action Talk Only), NARO (No Action Review Only), NADO (No Action Dream Only), NACO (No Action
Concept Only), NABO (No Action Briefing Only), NAMO (No Action Meeting Only), atau NASO (No Action
Strategy Only).
w Menggunakan bahasa positif. Gunakanlah kalimat-kalimat yang bernadakan optimisme, seperti: Saya pasti
bisa!, Tidak ada persoalan yang terlalu sulit untuk dipecahkan., Dia memang berbakat, dan sebagainya.
w Menggunakan bahasa tubuh yang positif. Seperti senyuman, berjalan dengan langkah tegap, gerakan
tangan yang ekspresif, atau anggukan. Para pemikir positif biasa berbicara dengan intonasi dan gerakan
tubuh yang bersahabat, antusias dan hidup.
w Peduli pada citra diri dengan berusaha tampil baik. Bukan hanya diluar, tapi juga di dalam.
(dari berbagai sumber)
Manfaat Berpikir Posi i f
MenujuPerusahaanKelas Dunia 39
40 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 41
Benchmark Benchmark
D
emikian antara lain pelajaran yang dapat dipetik tim dari PJB
yang melakukan benchmarking Enterprise Risk Management (ERM)
ke Malaysia dan China. Mereka antara lain: Ari Basuki (Vice Presiden
Manajemen Risiko), Bambang Suyoto (GM UBJOM Indramayu), Bambang
Anggono (GM UPHB), Iwan Agung Firstantara (GM UBHT), Muhammad
Bardan (Senior Manajer Hukum), Adi Setiawan (Senior Manajer SDM),
Sulistyo Utomo (Senior Manajer Portofolio), Budi Setyawan (Manajer
K3), dan Sunarto (Spesialis Senior Manajemen Risiko Operasi).
Rombongan yang dipimpin Ari Basuki itu antara lain mengunjungi:
m PLTU Batu Bara Tanjung Bin milik TJSB Malakoff di Johor Bahru, Malaysia.
m Shanghai Electric Power di Shanghai, China.
m Workshop Boiler, Turbin dan Generator (BTG) dari
Shanghai Electric Power, China.
m Insigma M&E Engineering di Hangzhou, China
Benchmarking ERM ke Malaysia dan China
KOMITMEN Terhadap EKSEKUSI
Konsep dan sistem yang telah
dibangun, menjadi tidak berarti
apabila tidak diikuti dengan eksekusi
di lapangan. Sebaliknya, sekalipun
konsep dan sistem terkesan asal-
asalan, tidak terstruktur, namun
karena eksekusi di lapangan dijalankan
dengan sepenuh hati, hasilnya sangat
menggembirakan. Idealnya, konsep
dan sistem dibangun dengan baik, lalu
dieksekusi secara sungguh-sungguh.
terpasang pembangkit TJSB Malakoff sebesar 5.020
MW, sedangkan Maximum demand pada sistem
Semenanjung Malaysia sebesar 15.000 MW.
PLTU Tanjung Bin Mulai beroperasi tahun 2006,
dilengkapi dengan fasilitas Flue Gas Desulphurization
(FGD) type Wet untuk mengurangi emisi SO2. Bahan
bakar pembebanan pass through ke TNB sebagai
Single Buyer. Jenis bahan bakar batubara, mixing
bituminous coal dan sub bituminuous coal. Batu bara
dimpor dari beberapa Negara, termasuk dari Indonesia.
Kalori terendah adalah batubara Adaro, yang di
PJB merupakan kalori tertingi. Hebatnya lagi, stok
batubara dijaga pada kisaran 45 hari operasi, dan harga
listrik direview setiap 3 bulan, papar Ari Basuki.
Yang patut dicontoh, lanjutnya, selain komitemen
terhadap eksekusi, TJSB Malakoff dalam meghadapi
persoalan, tidak pernah larut dalam persoalan tersebut.
Mereka lebih komit untuk mencari solusi atas persoalan,
dan apa yang telah terjadi tidak terus menerus
diperbincangkan, karena dianggap sebagai sudah lewat.
Mereka juga tidak disibukkan mencari kambing hitam,
tapi fokus pada pemecahan masalah dan masa depan.
TJSB Malakoff mengimplementasikan ERM untuk
memenuhi requirement from Malaysian Code on
Corporate Governance, dan pada tahun 2007 mulai
membudayakan ERM kepada seluruh pegawai. Setiap
tahun diadakan workshop ERM (yearly Conference
Dalam implementasi ERM ataupun yang lain,
komitmen terhadap eksekusi merupakan kunci
keberhasilan. Ini dibuktikan perusahaan olChina
yang kami kunjungi. Secara konsep maupun sistem,
mereka kurang bagus, bahkan terkesan asal-
asalan. Namun karena komit terhadap eksekusi,
hasilnya memuaskan. Sementara PLTU Batu Bara
Tanjung Bin, selain konsep dan sistemnya bagus,
eksekusinya juga bagus, tegas Ari Basuki.
Itu sebabnya, lanjut Ari, tidak mengherankan
bila TJSB Malakoff mengalami perkembangan
yang luar biasa. Dalam waktu sekitar 5 tahun,
perusahaan ini menguasai sepertiga kebutuhan
energi listrik di Semenanjung Malaysia. Kapasitas
40 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 41
PJB Sharing Risk Management dengan TJSB Malakoff, Malaysia.
Ari Basuki berikan cindermata kepada manajemen PLTU Batu Bara Tanjung Bin
Ari Basuki memberikan cindermata kepada manajemen Insigma M&E Engineering Co Ltd.
42 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 43
ERM), dan setiap tahun Program ERM
dikomunikasikan dengan perusahaan asuransi
ALLIANZ. TJSB tidak mempunyai organ seperti
KPI, sehingga fungsi pengawasan dilakukan
oleh Auditor luar. Dengan demikian, fungsi Risk
Management diberdayakan sepenuhnya untuk
mengelola Risiko di TJSB. Implementasi ERM
menggunakan software Q-Radar yang juga
digunakan oleh Bank CIMB Niaga di Indonesia.
Menurut Ari Basuki, TJSB Malakoff merupakan
tempat yang tepat untuk melakukan Benchmarking
karena pola tantangan dan pendekatan sistem
yang dikembangkan, mirip dengan PJB.
Sementara Shanghai Electric Power Generation
Group, karena berbasis pada pekerjaan Project,
agak berbeda dengan PJB. Mereka membagi
kategori risiko pada pendekatan : National
Risk, Financial Risk, Contract Risk, Technology
Risk, Quality Risk, Design Risk, Procurement
Risk, Cosntruction Risk, dan Execution Risk.
Shanghai Power awalnya merupakan industri
manufaktur kemudian berkembang menjadi
EPC Contractor Power Plant. Di bidang turbin,
perusahaan ini ber-partnership dengan Siemens,
Boiler dengan Alstom, Generator & Aux dengan
Siemens Westinghouse, sedangkan travo dengan
Areva. Shanghai power memproduksi turbin angin
dengan kapasitas sampai 2,5 MW yang ber-
partnership dengan SeWind. Proyek di Indonesia
yang dikendalikan penuh adalah PLTU Pelabuhan
Ratu 3 x 350 MW, sedangkan sebagai Supplier
BTG adalah PLTU Suralaya Baru 1 x 660 MW.
Tidak terlihat Sistem Manajemen Risiko
yang diterapkan secara terstruktur karena
Manajemen Risiko dikembangkan berbasis Risk
Awarness Personal. Mereka menyatakan bahwa
Risiko terbesar adalah person terutama yang
bertugas melakukan analisa. Kontrol risiko yang
dilakukan adalah dengan melakukan komunikasi
yang intensif, tidak ada punishment tetapi memberi
motivasi. Apabila masih melakukan kesalahan,
maka dicarikan potensi/tempat yang lebih cocok.
Pola Manajemen yang digunakan spesifik China
sehingga sangat berbeda dengan acuan Manajemen
yang dijadikan acuan PJB,papar Ari Basuki.
Sementara Insigma M&E Engineering Co, Ltd
merupakan produsen Flue Gas Desulphurization
(FGD), suatu alat untuk mengurangi emisi SO2.
FGD yang diproduksi adalah sistem Wet maupun
sistem Dry (baik yang menggunakan LimeStone
atau tidak) FGD yang mampu mengurangi emisi
SO2 sebanyak 90 persen. Sampai Mei 2011
telah memproduksi FGD sebanyak 103 Unit
pada PLTU Batubara dengan total kapasitas
terpasang 44.935 MW. Perusahaan ini juga
memperkenalkan pemasangan FGD dengan
pola BOT selama jangka waktu 20 tahun.
Perusahaan ini sangat diuntungkan dengan
adaanya regulasi pemerintah setempat, dimana
pembangkit yang mengoperasikan FGD diberikan
insentif 1,7 cent RMB/kWh, dan bagi yang
tidak mengoperasikan FGD diberikan penalti.
Harga FGD berkisar antara 10-20 persen dari
total harga pembangkit, tergantung jenis yang
dipakai serta kadar SO2 yang akan diserap.
Sama halnya dengan Shanghai Power, di
Insigma M&E Engineering tidak terlihat Sistem
Manajemen Risiko yang diterapkan secara
terstruktur karena Manajemen Risiko dikembangkan
berbasis Risk Awarness Personal. Mereka menilai
bahwa Risiko terbesar ada di Site Management.
Kontrol yang dilakukan adalah memberikan
tanggungjawab penuh kepada site manager
untuk melakukan pekerjaan sesuai dokumen.(*)
Dalam
implementasi ERM
ataupun yang lain,
komitmen terhadap
eksekusi merupakan
kunci keberhasilan. Ini
dibuktikan perusahaan
olChina yang kami
kunjungi. Secara
konsep maupun
sistem, mereka
kurang bagus, bahkan
terkesan asal-asalan.
Namun karena komit
terhadap eksekusi,
hasilnya memuaskan.
42 Info PJB n edisi 70, Juli 2011
Ruang produksi Insigma
M&E Engineering Co Ltd.
Rombongan PJB yang
melakukan studi banding
di Malaysia dan China.
Benchmark
A
udit dilakukan 20-22 Juni
2011, meliputi; kecukupan
dokumen, kesesuaian, dan
pengawasan. Berdasarkan hasil
evaluasi dan penilaian, Polri
memberikan penghargaan atau
tindakan pembinaan sesuai
dengan tingkat pencapaian
penerapannya. Bila pencapaian
penerapan SMP 0-59 persen,
perusahaan yang bersangkutan
akan mendapatkan tindakan
pembinaan. Bila pencapaian
60-84 persen, mendapat
penghargaan berupa sertifikat
dan plakat perak. Sedangkan
pencapaian 85-100 persen
medapatkan penghargaan
berupa sertifikat dan plakat
atau bendera emas.
Sejak awal Senior Manajer
Umum, Dedy Juanidy, selaku
koordinator implementasi
SMP optimis UP Gresik dan
Paiton bakal meraih bendera
emas. Alasannya, berdasarkan
mapping yang dilakukan awal
2011, pencapaian penerapan
SMP kedua unit pembangkitan
60 persen. Saat itu,
kekurangan kedua unit yang
dijadikan pilot project tadi
hanya terletak pada masalah
administrasi dan dokumen.
Penerapan SMP
Sistem Manajemen Pengamanan
UP Gresik dan Paiton Raih Bendera Emas
mengacu pada Peraturan
Kapolri Nomor 24 Tahun
2007 tentang SMP.
Tujuannya tidak lain
untuk menciptakan sistem
pengamanan di tempat kerja
dengan melibatkan unsur
manajemen, tenaga kerja,
kondisi dan lingkungan kerja
yang secara profesional
terintegrasi untuk
mencegah dan mengurangi
kerugian akibat ancaman,
gangguan dan/atau
bencana serta mewujudkan
tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
Standar SMP meliputi:
Penetapan kebijakan
pengamanan dan menjamin
komitmen terhadap
penerapan SMP, Perencanaan
pemenuhan kebijakan tujuan
dan sasaran manajemen
pengamanan, Penerapan
kebijakan SMP secara efektif
dengan mengembangkan
kemampuan dan mekanisme
pendukung yang diperlukan
untuk mencapai kebijakan,
tujuan dan sasaran
pengamanan, Pengukuran,
pemantauan dan evaluasi
kinerja pengamanan
serta melakukan tindakan
perbaikan dan pencegahan,
Peninjauan secara
teratur dan peningkatan
pelaksanaan SMP secara
berkesinambungan dengan
tujuan meningkatkan
kinerja pengamanan.
SMP terdiri dari
16 elemen yang harus
dipenuhi oleh perusahaan
yang menerapkan. Ke-16
elemen tersebut antara
lain: Pemeliharaan dan
pembangunan kebijakan,
Pemenuhan aspek
peraturan perundangan
keamanan, Manajemen
risiko pengamanan, Sasaran
dan tujuan, Perencanaan
dan program, Pelatihan,
kesadaran, dan kompetensi
pengamanan, Konsultasi,
komunikasi dan partispasi,
Pengendalian dokumen
dan catatan, Penanganan
keadaan darurat,
Pengendalian operasi,
Pemantauan dan pengukuran
kinerja keamanan, Pelaporan,
perbaikan, dan tindakan
pencegahan ketidaksesuaian,
Pengumpulan dan analisis
data, Audit, Tinjauan
manajemen, dan Peningkatan
berkelanjutan. (*)
UP Gresik dan UP
Paiton berhasil
menerapkan
Sistem Manajemen
Pengamanan
(SMP) dengan
baik. Berdasarkan
hasil audit yang
dilakukan PT
Sucofindo, kedua
unit pembangkitan
tersebut sama-
sama meraih skor
86,67 (skala 100).
Ini artinya, UP
Gresik dan Paiton
berhak memperoleh
penghargaan
berupa bendera
emas.
Satpam PJB.
Keamanan
MenujuPerusahaanKelas Dunia 43
44 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 45
Keuangan Keuangan
K
alau tidak mengikuti IFRS, maka masyarakat
internasional memerlukan penerjemah untuk
bisa memahami laporan keuangan, karena standar
akuntansi di Indonesia yang mengacu pada United
States General Accepted Accounting Principles (US
GAAP) yang sangat berbeda dengan IFRS, kata
Senior Manajer Akuntansi PJB, Rochayati, didampingi
Amran Sattu, Manajer Akuntansi Korporat dan Efin
Febriantoro, Manajer Pengembangan Akuntansi.
Dengan penerapan standar internasional IFRS,
diharapkan laporan keuangan internal perusahaan
mengandung informasi berkualitas tinggi, tranparansi
bagi para pengguna dan meningkatkan citra perusahaan.
Konvergensi IFRS dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu:
S Tahap adopsi (2008 - 2011), meliputi adopsi
seluruh IFRS ke Persyaratan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK), persiapan infrastruktur yang
diperlukan, evaluasi dan kelola dampak adopsi
terhadap PSAK yang berlaku. Pada tahap ini
PJB telah menerapkan PSAK 16 (aset tetap).
S Tahap persiapan akhir (2011), penyelesaian infrastruktur
yang diperlukan. Pada tahap ini PJB telah menerapkan
PSAK 13 (property investasi) dan PSAK 14 (persediaan).
S Tahap implementasi secara menyeluruh (2012).
Hal serupa juga dilakukan sejumlah perusahaan lain di
Indonesia, karena Indonesia memutuskan untuk berkiblat
pada IFRS dan batas waktu yang ditetapkan bagi seluruh
entitas bisnis dan pemerintah untuk menggunakan
IFRS adalah 1 Januari 2012. Bahkan bagi perusahaan
publik, penerapan IFRS merupakan suatu keharusan.
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) akan memberikan sanksi apabila emiten tidak
menggunakan IFRS pada 2012. Sanksi bisa berupa denda,
peringatan atau pencabutan dari pasar modal. Dalam pasar
modal, laporan keuangan merupakan komoditas utama.
IFRS adalah standar yang digunakan sebagai dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan secara
global. IFRS menggunakan principles base, sehingga
lebih menekankan pada interpretasi dan aplikasi atas
standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan
prinsip tersebut. Selain itu, standar membutuhkan
penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi
apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas
ekonomi, membutuhkan profesional judgment pada
penerapan standar akuntansi, menggunakan fair value
dalam penilaian (jika tidak ada nilai pasar aktif harus
melakukan penilaian sendiri atau menggunakan jasa
penilai ), dan mengharuskan pengungkapan (disclosure)
yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif
Yang dimaksudkan fair value dalam hal ini adalah
jumlah yang digunakan untuk mengukur aktiva yang
dapat dipertukarkan melalui suatu transaksi yang
wajar yang melibatkan pihak-pihak yang berkeinginan
dan memiliki pengetahuan memadai, atau kuotasi
harga di pasar aktif. Jika pasar tidak aktif, maka
menggunakan teknik penilaian yang meliputi:
R Transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara
pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia.
R Referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen
lain yang secara substansial sama.
R Analisis arus kas yang didiskonto
(discounted cash flow analysis).
R Model penetapan harga opsi (option pricing model)
Sebelumnya IFRS dikenal dengan IAS (International
Accounting Standards). Negara-negara yang tergabung
dalam kelompok G-20, termasuk Indonesia, sepakat untuk
mengimplementasikan IFRS dalam penyusunan laporan
keuangan perusahaan. Hal ini merupakan amanah yang
harus diemban oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Jadi
mulai 2012 IFRS telah diadopsi secara penuh ke dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Proses
ini telah berjalan, bahkan ada beberapa PSAK yang sudah
mengadopsi IFRS mulai 1 Januari 2011. Penerapan IFRS
bagi perusahaan yang berhubungan dengan pasar modal
di Indonesia adalah wajib. Sedangkan perusahaan besar
tetapi belum terkait dengan pasar modal, tentunya akan
mempertimbangkan cost-benefit yang akan muncul.
Secara umum, manfaat penerapan IFRS antara
lain; memudahkan pemahaman atas laporan keuangan
secara global karena telah menggunakan SAK
internasional, meningkatkan respon yang lebih baik
bagi mendorong arus investasi global, meningkatkan
kualitas dan daya banding pelaporan keuangan. Di lain
pihak, tantangan yang akan dihadapi antara lain:
m Jika perusahaan tak mampu melakukan
apraisal sendiri maka akan timbul biaya
jasa apraisal aset setiap periodenya.
PJB Implementasikan Standar
Pelaporan Keuangan Internasional
PT Pembangkitan
Jawa-Bali (PJB) dalam
membuat laporan
keuangan, secara
bertahap menuju pada
Standar Pelaporan
Keuangan Internasional
(International Financial
Reporting Standard/
IFRS). Dengan demikian,
laporan keuangan
perusahaan dapat
dengan mudah
dipahami, termasuk
oleh masyarakat
internasional.
m Benturan terhadap undang-undang, peraturan
dan ketentuan yang berlaku seperti perpajakan,
artinya, dampak dari perhitungan nila wajar aset
yang meningkat dapat dikenai beban pajak,
sehingga di satu pihak perusahaan mengakui
keuntungan dari adanya kenaikan nilai aset yang
belum direalisir, tetapi utang pajak harus dibayar.
Begitu banyak yang harus disesuaikan terkait dengan
implementasi IFRS. Dalam penyusunan Laporan Arus
Kas (PSAK 2) misalnya, dalam pembuatan laporan,
arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara
terpisah dan diklasifikasikan secara konsisten, yaitu:
v Beban bunga disajikan sebagai arus kas operasi
atau pendanaan, pendapatan bunga dapat disajikan
sebagai arus kas operasi atau investasi.
v Dividen yang dibayarkan disajikan sebagai
arus kas pendanaan atau operasi.
v Pendapatan dividen disajikan sebagai
arus kas operasi atau investasi.
Bukan hanya itu. Arus kas yang berkaitan dengan
pajak penghasilan diungkapkan secara terpisah,
dan perubahan nilai tukar dilaporkan dalam laporan
akuntansi keuangan (LAK) untuk merekonsiliasi
saldo awal dan akhir kas dan setara kas.
Suku cadang dengan kriteria tertentu, sekarang harus
dimasukkan sebagai aset tetap. Suku cadang seperti ini
banyak terdapat di PJB, sehingga dalam laporan keuangan,
aset tetap PJB dipastikan akan meningkat. Di sisi lain,
dengan sistem single buyer, apalagi jual beli dituangkan
dalam kontrak jangka panjang, seperti jualbeli energi
listrik antara PLN dengan IPP, dikategorikan sebagai sewa
atau leasing. Dampaknya, perusahaan yang bersangkutan
seolah-olah tidak memiliki aset, tandas Rochayati.(*)
MenujuPerusahaanKelas Dunia 45
46 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 47
Lintas Lintas
I
majinasi lebih utama dari pada pengetahuan. Ungkapan
yang pernah disampaikan Albert Einstein itu diakui
kebenarannya oleh pakar statistik Kresnayana Yahya dari
ITS Surabaya. Dengan imajinasi, manusia menjadi kreatif.
Karena itu imajinasi harus dikembangkan, mengingat dunia
selalu berubah dan akan terus berubah, kata Kesnayana
Yahya ketika berbicara dalam Forum Road to Excelent
Stage III yang digelar di PJB Kantor Pusat, 16 Juni 2011.
Road to Excelent Stage III dibuka Direktur Pengembangan
dan Niaga, Adi Supriono, dilanjutkan dengan presentasi
Managing Corporate Values oleh Widodo Aryanto,
lalu presentasi Managing Performance Excellence
oleh Kresnayana Yahya, dan presentasi Team Work &
Innovative Thinking oleh Dr. Agustian Budi Prasetya, MPA.
Dalam kesempatan itu juga ada paparan tentang PJB Way
oleh Senior Manajer Humas dan CSR, Muhammad Munir,
dan paparan tentang PJB-IMS oleh Agus Sulijantoko,
serta paparan tentang CMC oleh Sri Mas Uliawati .
Di hadapan para senior manajer dan general
manajer unit, Kresnayana mengungkapkan bahwa tanpa
disadari, kita sedang mengalami transisi perubahan
luar biasa, dan banyak perusahaan umurnya tua,
tetapi tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan.
Perubahan yang telah terjadi itu diantaranya:
m Peningkatan pendapatan, dimana dalam 10 tahun
terkahir telah terjadi peningkatan pendapatan
yang luar biasa sehigga masyarakat kelas
menengah di negeri ini meningkat dari sekitar
20 juta menjadi 60 juta orang, penjualan mobil
mencapai 16 juta unit, motor sekitar 30 juta.
m Ledakan penduduk, dimana dalam 10 tahun telah
lahir 32 orang lahir di Indonesia. Ini sama artinya
seiap tahun di Indonesia lahir 1 Singgapura,
dan setiap 3 tahun lahir 1 Australia.
m Perubahan tingkat pendidikan. Dalam 10 tahun
terkahir, sarjana di Indonesia yang semula hanya
2 persen, meningkat menjadi menjadi 4 persen.
Bagi perusahaan pembangkit listrik seperti PJB,
perubahan itu menuntut pasokan energi listrik yang lebih
handal. Apalagi juga telah terjadi peningkatan kualitas hidup
dan tuntutan pelayanan yang semakin meningkat. Gangguan
terhadap pasokan listrik, tidak lagi dapat ditolerir. Bersamaan
itu, energi listrik yang dibangkitkan dari tenaga matahari
mulai merakyat. Bukan tidak mungkin ke depan, pelangan
listrik rumah tangga akan berganti ke energi listrik tenaga
matahari. Hal semacam ini harus mulai dipikirkan perusahaan
pembangkit listrik. Imajinasi harus dikembangkan, seperti apa
perusahaan ini 10 tahun ke depan, kata Kresnayana Yahya.
Namun satu hal yang perlu diperhatikan, lanjutnya, dalam
mengembangkan imajinasi dan membangun kreativitas,
haruslah didasari dengan integritas. Menurut Kresnayana,
masalah integritas merupakan masalah besar di Indonesia.
Integritas menjadi ancaman sangat serius. Banyak
organisasi atau perusahaan hancur karena karyawannya
tidak memiliki integritas. Kreativitas yang dibangun bukan
untuk kepentingan perusahaan, tetapi untuk kepentingan
diri sendiri yang terkadang sangat merugikan perusahaan.
Dalam kesempatan itu, Kresnayana juga memaparkan
pentingnya melakukan perubahan. Setidaknya ada tujuh poin
mengapa harus berubah, yaitu: adanya permintaan energi yang
terus meningkat (termasuk biaya dan harapan masyarakat),
belajar untuk abad 21, dampak perubahan teknologi informasi,
adanya perubahan sosial, perubahan ekonomi, tatanan
politik baru, dan pemanasan global. Ada beberapa Kesalahan
dalam manajemen perubahan. Perubahan diangap linier,
dapat diprediksi, dapat dikontrol dan dapat dikelola. Padahal
kenyataannya tidak demikian. Perubahan bukan sesuatu
yang linier, sulit diprediksikan, dikontrol maupun dikelola.
Untuk itu, diperlukan The 6is, yaitu: Introspection
(introspeksi), Investigation (investigasi), Inclusion (penyertaan),
Innovation (inovasi), Implementation (implementasi), dan Insight
(wawasan). Selain itu juga ada empat hal sangat esensial untuk
berubah, yaitu kemauan untuk berubah, kesediaan untuk
melakukan perubahan, kesediaan untuk melanjutkan perubahan
dan memiliki beberapa motivasi. Berdasarkan prinsip Pareto,
80 persen kesuksesan berasal dari sikap seperti percaya diri,
optimis, ramah, melihat tantangan bukan sebagai masalah
dan mempunyai filosofi untuk menang. Sedangkan bakat
hanya 20 persen kontribusinya terhadap kesuksesan. Bakat
dalam hal ini menyangkut pengetahuan dan keterampilan.
PJB WAY
Dalam kesmepatan itu, Senior Manajer Humas dan CSR,
Muhammaad Munir memaparkan tentang PJB Way yang
merupakan budaya perusahaan berbasis keunggulan kinerja.
PJB Way merupakan tekad, sikap, dan perilaku yang melekat
di seluruh insan PJB dalam melaksanakan misi untuk mencapai
visi. Tekad yang dimaksud adalah tekad untuk mencapai
tujuan, yaitu sebagai produsen listrik terpercaya kini dan
mendatang. Sedangkan sikap merupakan pencerminan dari
tata nilai, yaitu: Integritas, Keunggulan, Kerjasama, Pelayanan,
Sadar Lingkungan (IKKPS). Sementara perilaku terdiri dari
beberapa elemen, yang antara lain: kepemimpian yang visioner,
keunggulan menurut pelanggan, pembelajaran perorangan dan
perusahaan, menghargai tenaga kerja dan mitra, kegesitan,
fokus kepada masa depan, mengelola inovasi, manajemen
berdasarkan fakta, pertanggungjawaban kemasyarakatan,
fokus kepada hasil dan penciptaan nilai, serta perspektif
kesisteman. Satu tekad, 5 sikap dan 11 perilaku itui dikenal
dengan sebutan PJB Way 1-5-11 (satu-lima-sebelas).
Pengukuran PJB Way dilakukan dengan Organizational
Culture Assessment Instrument (OCAI), yang merupakan
instrumen penilaian budaya organisasi yang digunakan
secara periodik. Kerangka kerjanya berbasis empat competing
values framework yang dikembangkan oleh Robert Quinn
dan Kim Cameron, yaitu: 1. Fokus Internal & Integrasi
vs 2. Fokus Eksternal & Diferensiasi, dan 3. Stabilitas &
Pengendalian vs 4. Fleksibilitas & Diskresi. Hasilnya akan
diketahui tipe budaya perusahaan, yaitu: tipe Budaya Klan,
Budaya Adhokrasi, Budaya Pasar atau Budaya Hierarki.
Setiap organisasi memiliki bauran dari keempat
tipe budaya tersebut. Bauran diperoleh dengan mengisi
kuesioner bertema enam aspek penilaian yang ujungnya
mengindikasikan upaya perubahan. Enam aspek pembentuk
budaya itu antara lain : karakteristik dominan, kepemimpinan
organisasional, manajemen SDM, perekat organisasi, titik
berat strategis, dcan kriteria sukses, papar Munir.
Sedangkan untuk mengetahui tinggi rendahnya
tingkat penerapan nilai-nilai yang terdapat dalam
budaya perusahaan melalui survey yang dikenal
dengan istilah Core Value Implementation Survey.
Dalam survey ini, nilai-nilai yang digunakan adalah:
4 Integritas : jujur, dedikasi, konsisten
4 Keunggulan : ide, efisien, efektif
4 Kerjasama : apresiasi, pembelajaran bersama, aktif terlibat
4 Pelayanan : motivasi, perbaikan
berkelanjutan, cepat tanggap
4 Sadar lingkungan : lingkungan hidup, masyarakat, kerja
OCAI akan dilakukan secara korporat setiap
tahun, sedangkan Core Value Implementation
Survey dilakukan oleh seluruh unit setiap semester
dan oleh Kantor Pusat setiap tahun.
PJB-IMS
Mengenai PJB-IMS, Agus Sulijantoko menerangkan
bahwa PJB-IMS merupakan gambaran secara menyeluruh
proses-proses dalam organisasi yang merupakan
pengembangan dari work process yang telah dibangun
dan diimplementasikan sebelumnya dengan sebutan
Tata Kelola Pembangkitan. PJB-IMS terbentuk dari
integrasi beberapa proses yang menerapkan standart
manajemen dalam mengelola prosesnya, integrasi dari
proses-proses tersebut termasuk interelasi di antara
proses-proses beberapa persyaratan standar manajemen
yang digambarkan dalam suatu bagan proses bisnis.
PJB-IMS diimplementasikan untuk memberikan gambaran
proses yang terintegrasi dalam satu kerangka Business
Process PJB sesuai standart process management ISO 9001
& 9004 yang terintegrasi dengan BCfPE, meningkatkan
kemampuan dalam proses perencanaan, pembelajaran,
penerapan budaya kerja maupun sistem dokumentasi para
pelaku manajemen performance dan excellence company,
secara continual improvement. Selain itu juga untuk
meningkatkan pengelolaan proses kerja guna mendapatkan
suatu processes & resultes yang lebih sistimatis sesuai
persyaratan desainnya, sebagai fondasi bagi perancangan
dan pengembangan sistem manajemen yang komprehensif
dan sistematis di seluruh jajaran organisasi, guna menghindari
duplikasi terhadap proses-proses yang ada, dokumentasi
sistem manajemen menjadi lebih ringkas dan terkendali,
serta muntuk endukung pencapaian score MBCfPE, sesuai
Root Map PJB, dan menjaminkan proses implementasi
QHSE Integrated Management System yang terintegrasi
antara PJB Kantor Pusat dengan Unit-unit kerja, guna
penghematan waktu dan biaya berkaitan proses audit.(*)
Membangun Manusia
Kreatif dengan Integritas
Road to Excellence Road to Excellence
46 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 47
Kresnayana Yahya
Suasana Road to Excellent Stage III di PJB Kantor Pusat.
48 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 49
D
alam konferensi
yang mengambil
thema, Sustainability
Through Physical
Asset Management
itu, PJB menyampaikan
presentasi dengan
judul Sustaining an
Asset Management
Improvement Initiative
(Case Study at
Indonesia State Owned
Power Utility). Dalam
hal ini PJB bekerjasama
dengan MTSI yang
mengirimkan wakil
Asahari Jaya Utama.
Kami memaparkan
perjalanan dan
perubahan pada PJB
sejak tahun 1995
sampai 2010 dan yang
akan dilakukan PJB
pada masa yang akan
datang, kata Sugiyanto.
Journey PJB
Sejak didirikan pada
tahun 1995 PJB telah
mengalami beberapa
fase perubahan yang
mampu memperbaiki
kinerja PJB sebagai
korporasi. Prestasi PJB
saat ini merupakan hasil
dari perjalanan panjang
sejak berdiri sampai
saat ini, beberapa
perubahan strategis
telah dilakukan oleh
Manajemen PJB
pada masa yang lalu
dan masih berlanjut
hingga sekarang. Pada
Gambar 1 terlihat
beberapa milestone
perubahan pada PJB.
Fase Penerapan
SIT Tahun 1997
Sistem Informasi
Terpadu (SIT) Ellips
yang digunakan
PJB saat ini mulai
diimplementasikan pada
tahun 1997 (saat itu
disebut MIMS), yang
merupakan pertama
kali di Indonesia untuk
katagori perusahaan
sejenis. Pada saat
itu beberapa stream
yang dibangun adalah
pemeliharaan, material,
keuangan, SDM telah
diterapkan secara
serentak di unit-unit
PJB. Tidak semata
mata hanya teknologi
informasinya yang
dibangun, tetapi proses
bisnis dan sistem
manajemennya juga
dibangun. Alhasil,
apa yang dibangun
tersebut menjadi
pendukung pada
fase perkembangan
PJB berikutnya
Fase Implementasi
Asset Manajemen
(2004-2006)
Aset manajemen
diterapkan dengan
program PJB
yang disebut MOP
(maintenance
optimization program)
yang dimulai pada
tahun 2004. Program
MOP tersebut fokus
kepada Human Asset,
untuk mengetahui tingkat
keberhasilan. KPI leading
mengukur keberhasilan
proses dan KPI lagging
untuk mengukur
keberhasilan pada hasil .
Fase Internalisasi
dan sustainability
Asset Management-
(2007-2009)
Setelah aset
manajemen berhasil di
implementasikan dan
di internalisasikan ke
dalam proses bisnis
PJB maka langkah
berikutnya adalah untuk
menjaga keberlanjutan
(sustainability) dan
kemampuan tumbuh
kembang di PJB.
Pada tahun 2007
dilahirkan suatu
term baru yaitu Tata
Kelola Pembangkitan
(2007), dan Tata
Kelola UP Har(2009)
yang diwujudkan
dalam SK Direksi untuk
diimplementasikan di
PJB, dengan cara ini
akan ada jaminan bahwa
apa yang telah dicapai
oleh program MOP akan
dapat terus dilaksanakan
dan dikembangkan.
Disamping itu, mulai
tahun 2008 PJB juga
mengadopsi Kriteria
Baldridge sebagai
panduan untuk mencapai
performance excellence
dari sisi korporasi. Pada
kenyatannya kriteria
Baldridge juga fokus
kepada aspek proses
dan aspek hasil sehingga
apa yang telah dibangun
pada saat MOP sudah
sesuai dengan tuntutan
dari kriteria Baldridge.
Hal inilah salah faktor
yang berpengaruh
terhadap keberhasilan
pencapaian score
Baldridge PJB. Pada fase
ini mulai diterapkan
kontrak kinerja terhadap
General Manajer
Unit Pembangkitan/
Pemeliharaan dan
dilakukan asesmen
terhadap aspek
maturity level proses
bisnis dan hasil.
Fase Improvement
dan Integrasi :
(2010 -2013)
Aset manajemen
yang telah
diimplementasikan dan
dikembangkan telah
menjadi kekuatan
I PJB dan agar
secara korporasi
dapat memenuhi
standar internasional
maka masih perlu
disempurnakan dengan
mengacu kepada suatu
standar. PAS 55 tahun
2008 merupakan
suatu standar
yang dikeluarkan
oleh BSI ( British
Standard Institute)
yang diperuntukkan
sebagai standard
asset management.
Disamping itu, PJB
telah melakukan
integrasi berbagai
sistem manajemen
yang diadopsi menjadi
satu payung yaitu
PJB IMS (integrated
management system)
yang akan menjamin
tidak terjadinya
tumpang tindih terhadap
berbagai proses
bisnis, sehingga akan
dicapai suatu sistem
kerja yang efektif dan
efisien. Pada fase ini
PJB akan mengadopsi
persyaratan PAS 55
untuk menyempurnakan
aset manajemen yang
telah dibangun sejak
tahun 2004 agar
selalu up to date.
Pada gambar
2 terlihat EAF PJB
dari tahun ke tahun
semakin meningkat
seiring dengan makin
matangnya PJB
dalam mengelola aset.
Knowledge Asset,
dan Physical asset
, dimana hasil dari
implementasi tersebut
adalah perubahan
dan perbaikan pada
proses bisnis PJB
yang mengarah kepada
adopsi best practice
O&M . Implementasi
program MOP di PJB
dipandu oleh konsultan
( PT MTSI ) dimana
para konsultannya
banyak mengadopsi
best practice dari
EPRI ( electric power
research institute
) dan best prctise
lainnya yang relevan.
Pelajaran yang diambil
dari program MOP
ini adalah perbaikan
pada proses bisnis, jika
proses dilakukan dengan
benar maka seharusnya
hasil juga akan benar,
oleh karena itu di
tetapkanlah beberapa
KPI leading dan KPI
lagging sebagai ukuran
Kenaikan EAF secara
terus menerus sejak
2004 tentunya bukan
suatu kebetulan,
tetapi merupakan
suatu hasi dari proses
yang telah dibangun
sejak masa lalu.

Poin-Poin Konferensi :
a. Perkembangan
Aset manajemen
Pada konferensi
hadir pembicara kelas
dunia terkait dengan
aset manajemen, yaitu
Ramesh Gulati dan John
Mitchel. Ramesh Gulati
(penulis buku Reliability
and Maintenance
Management Best
Paractise Handbook)
banyak menjelaskan
peran aset
manajemen terhadap
keberlangsungan/
sustainability unit
bisnis dan tantangan
kedepan yang semakin
kompleks. Sedangkan
John Mitchel penulis
buku Physical Asset
Management banyak
mengupas masalah
aset manajemen dan
manfaatnya dalam
meningkatkan kinerja
perusahaan. Terrane
O Halon, CEO dari
Reliabilityweb.com
banyak mengekplorasi
pentingnya
benchmarking dan
sharing knowledge
dalam kinerja
pengelolaan aset.
PAS 55 yang lahir
dari belahan dunia
Eropa saat ini mulai
banyak diadopsi oleh
perusahaan di Amerika
, Afrika , Australia,
dan juga Asia. Hal ini
diindikasikan semakin
banyaknya seminar
dan workshop yang
mengambil tema asset
management dan
khususnya PAS 55.
b. Lesson learned/
pelajaran yang
dapat diperoleh
Sejalan dengan
road map PJB menuju
PJB Tampil di Pentas Dunia
Dua wakil PT
Pembangkitan
Jawa-Bali (PJB)
tampil di forum
internasional yang
digelar Pragma
Africa (perusahaan
jasa konsultansi )
dan Reliabilityweb.
com (perusahaan
layanan informasi
dan jasa pada
bidang reliability ,
USA), 8-10 Juni
2011 di Afrika
Selatan. Mereka
adalah Sugiyanto
(Senior Manajer
ROP) dan Judi
Rahmanu ( Manajer
Perencanaan Operasi
dan Pemeliharaan
subdit ROP ).
world class company
yang diperoleh dari
konferensi adalah :
1. PJB sudah on the track
dalam implementasi
aset manajemen,
namun masih harus
melakukan upaya
penyempurnaan
terhadap standar
kelas dunia
2. PAS 55 segera menjadi
acuan bagi penerapan
aset manajemen
di seluruh dunia
3. PJB perlu menyiapkan
beberapa kompetensi
yang berbasis
sertifikasi guna
menjamin keberhasilan
penerapan aset
manajemen ,
diantaranya
sertifikasi CMRP
(certified Maintenace
and Maintenance
Profesional) oleh
SMRP (society of
maintenance and
reliability Profesional).
4. PJB perlu mempunyai
networking yang
relevan di level
internasional guna
mengetahui kebutuhan
nyata dalam
memenuhi kriteria
standar kelas dunia
dan agar PJB dikenal di
dunia luar ( tidak hanya
menjadi jago kandang )
5. Perlu disiapkan agar
semakin banyak insan-
insan PJB yang mampu
tampil pada seminar,
workshop dan agenda
lainnya di level berkelas
internasional.(*)
Gambar 2: KINERJA EAF PJB
Wakil Pjb bersama John Mitchell
Manajemen Aset Manajemen Aset
50 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 51
Jasa Marga Berkunjung ke PJB
G
una mengetahui lebih detail
sistem ketenagalistrikan,
khususnya bidang pembangkitan,
sejumlah karyawan PT Jasa
Marga Jakarta berkunjung ke
PT Pembangkitan Jawa-Bali
(PJB), 26 Mei 2011. Mereka
diterima Sekretaris Perusahaan
PJB, Hari Suharso dan
Senior Manajer Pelatihan dan
Pengembangan SDM, Mudjiono.
P
T PLN (Persero) berencana menerbitkan global
bond (obligasi global) sebagai alternatif sumber
pembiayaan pembangunan pembangkit dan transmisi
untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan listrik
yang mencapai 8,9 persen per tahun untuk 10 tahun
ke depan. PLN sendiri selama tahun 2010 lalu telah
menerbitkan empat sukuk dan obligasi, yaitu: Obligasi
PLN XI Rp 2,703 triliun dengan tenor tujuh dan 10
tahun. Sukuk ijarah PLN IV senilai Rp 297 miliar
Global Bond, Alternatif Pembiayaan PLN
dengan tenor tujuh dan 10 tahun, Obligasi PLN XII Rp
2,5 triliun dengan tenor lima dan 12 tahun, dan Sukuk
ijarah PLN V Rp 500 miliar dengan tenor yang sama.
Kementrian BUMN tidak melarang PLN menerbitkan
global bond guna membiayai investasi dan
pengembangan usaha, bahkan memberikan dorongan.
Rencana menerbitkan global bond telah disosialisasikan
ke unit-unit dan anak perusahaan, termasuk ke PT
Pembangkitan Jawa-Bali pada akhir Juni 2011.(*)
Berita Foto
50 Info PJB n edisi 70, Juli 2011
Berita Foto
MenujuPerusahaanKelas Dunia 51
52 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 53
Lintas Tips Knowledge Corner
Knowledge Corner
S
embilan dari sepuluh perusahaan mengalami
kegagalan dalam mengimplementasikan
strateginya. Mengapa? Setidaknya
ada empat barrier pada implementasi
strategi yang mengakibatkan gagal
mengimplementasikannya, yaitu :
l Vision Barrier :
Hanya 5 persen karyawan memahami strategi
l Management Barrier: 85 persen Tim eksekutif
menggunakan waktunya kurang dari 1
jam/bulan untuk mendiskusikan strategi
l Resource Barrier:
60 persen organisasi tidak menghubungkan
budget dengan strategi
l People Barrier :
Hanya 25 persen dari manager mempunyai
insentive link terhadap strategi
Dalam mengatasi barrier tersebut, PT
PJB sudah menyusun visi, strategy map dan
balance scorecard, implementasi strategi
jangka panjang dalam bentuk program-
program untuk mencapai Productivity (P) dan
Growth (G) yang diharapkan agar perusahaan
ini tetap sustainable dan tumbuh dalam
persaingan masa kini dan masa depan.
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)
PT PJB tahun 2011 2016 sudah disahkan
dan sudah diedarkan. Pada RJPP tersebut sudah
di tampilkan sasaran/target/KPI, kebijakan,
strategi dan program-program. Formulasi
program-program disusun untuk memenuhi arah
pengembangan perusahaan dengan dua tema
besar yaitu 5P (Productivity) dan 5G (Growth).
When organization has a clear vision
and strategy, employees are more likely to
understand the rationale behind decisions
and be able to link their work to broader
organizationa goals. People want to know
whats expected of them in their jobs-the
results they need to achieve and knowledge,
skill and abilities they must have to succeed.
Dari : Ricoh Balanced Scorecard Hall
of Fame Application, 2005.
Ketika visi, misi, strategi bahkan program
jangka pendek dan jangka panjang khususnya
sudah disusun dengan jelas, semua karyawan
tentunya ingin mengetahui apa yang diharapkan
dari pekerjaan mereka, hasil yang ingin dicapai
dan KSA (Knowledge, Skill dan Abilities) yang
diperlukan untuk mencapai kesuksesan program.
Beberapa program dalam 5P dan 5G perlu
dijabarkan tahapan pelaksanaanya sebagai
suatu cara atau jalan menuju kinerja yang
diyakini merupakan hasil yang excelence.
Cara-cara tersebut dapat dinamai seperti pada
judul tulisan ini, yaitu Road to Excellence.
Tujuan dari penjabaran tersebut adalah :
l Untuk dapat mengantisipasi kelemahan dan
kekurangan yang merupakan risiko dengan
dampak tidak tercapainya KPI RJPP.
l Semua karyawan dapat mengetahui
apa konstribusi masing-masing
dalam pekerjaan mereka.
l Memudahkan dalam mengevaluasi dan
atau merevisi program jika diperlukan.
l Mampu telusur evaluasi pelaksanaan program
sehingga bisa menjadi materi pembelajaran
(Lesson Learn) bagi generasi mendatang
supaya tidak terjadi kesalahan yang sama.
Penyusunan Road to Excellence RJPP
akan menghasilkan apa yang harus dikerjakan
dalam setiap program, dan apa yang bisa
dikerjakan jika ada unsur-unsur pelaksanaan
pekerjaan yang tidak dipunyai atau kurang
dipunyai, misal kompetensi karyawan pada
salah satu atau beberapa urutan pelaksanaan
program. Dari apa yang bisa dikerjakan dan apa
yang tidak bisa dikerjakan akan menghasilkan
daftar gap atau kebutuhan untuk dilengkapi
atau dicukupi. Proses ini semua adalah biasa
disebut sebagai Identifikasi Know-How.
Its not enough that we do our best, some
times we have to do whats required.
(Sir Winston Churchill)
The will to win is important, but
the will to prepare is vital.
(Joe Paterno)
Pelaksanaan identifikasi dan usaha
untuk melengkapi gap tadi adalah bagian dari
implementasi Knowledge Management. Kita
semua harus mengidentifikasi, mengelola
dan meningkatkan knowledge (knowledge
manage and leverage) yang diperlukan untuk
melaksanakan program-program yang telah
dibuat guna mencapai hasil yang excellence.
Berikut ini contoh ketika identifikasi
know-how dalam rangka capacity building
pada suatu rencana pengembangkan
Pusat Listrik Tenaga Angin :
As a developer of power energy
The development oh human
resources (capacity building) with the
following know how is needed:
w Site location survey
- Extracting candidates sites where
good wind conditions are expected
- Collecting wind condition
data in the vicinity
- Survey on natural conditios
- Survey on social conditions (designation
of sections, transmission and distribution
lines, transportation routes, and overview
of environmentally affected items).
- Estimating the size of a wind
power system installed
w Examination of primary energy
supply conditions
- Observation methods
- Observation sites
- Processing and analyzing observatin data
Road to Excellence RJPP (2011 2016)
Knowledge Management
dalam Implementasi Strategi
Perusahaan
PROSES IDENTIFIKASI KNOWLEDGE
52 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 53
54 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 55
Bedah Buku
Opini Lintas
- Evaluation
- Wind conditions simulation
w Basic design
- Determining wind power
generation installation sites
- Determining the scale of a
wind power generation
- Selecting a type of wind power generation
- Evaluating the impact on the environment
- Measurement and soil quality test
- Considering economic efficiency
w Implementation design
- Facility design
- Contruction work design
- Contruction work planning
w Related laws and regulations (application
for approval and license)
- Design phase (including prior
consultation on power)
- Construction phase
- Pre-use inspection
w Contruction work
w Operation and maintenance
Berdasarkan identifikasi know-how
tersebut, kemudian diidentifikasi mana yang
tidak atau belum bisa dikerjakan yang akan
menghasilkan gap dan kebutuhan-kebutuhan
untuk meningkatkan kemampuan.
Segala sesuatu yang dapat diartikan
sebagai knowledge dalam Kriteria Baldridge
adalah pengetahuan yang dimiliki organisasi
dan tenaga kerja dalam bentuk:
r Informasi
r Gagasan
r Pembelajaran
r Pemahaman
r Memory
r Pendalaman
r Keterampilan kognitif dan
teknis serta kapabilitas
r Tenagakerja
r Piranti lunak
r Paten
r Databases
r Dokumen
r Petujuk
r Kebijakan
r Prosedur
r Gambar teknik

Berikut ini contoh format untuk
mengidentifikasi know-how sebagai berikut :
Pada kolom Time Frame diisikan target
penyelesaiaan untuk mengantisipasi
kelemahan atau kekurangan dan jadwal
penyelesaian setiap tahapan program.
Mari kita persiapkan Road to Excellence RJPP
untuk mencapai hasil maksimal yang mendukung
kelanggengan dan pertumbuhan PT PJB. (*)
Reff.:
1. Five Key Principles of Corporate Performance
Management, Bob Paladino
2. Kriteria Kinerja Ekselen ( Malcom Baldridge Criteria
for Performance Excellece) 2011 2012. IQA
3. RJPP 2011 2016 PT PJB
I
wan Agung Firstantara kembali membuat catatan pengalaman pribadi
yang cukup menarik untuk disimak. Catatan itu disajikan secara lugas
dan sederhana, sehingga makna yang begitu dalam dapat dipahami
dengan mudah. Catatan yang dikumpulkan selama kurang lebih satu
tahun menjabat General Manajer UP Cirata itu dikemas dalam sebuah
buku yang berjudul, The Passion, Catatan pencarian passion di PT
Pembangkitan Jawa-Bali Unit Pembangkitan Cirata.
Buku sejenis pernah dia terbitkan dalam kapasitas sebagai GM
UP Unit Brantas dengan judul, Posi+ive Power. Iwan Agung yang kini
menjabat General Manajer Unit Pemeliharaan Wilayah Timur (UPHT)
itu mendefinisikan Posi+if Power sebagai hasil dari berpikir positif dan
passion untuk mewujudkan pikiran dan ide positif tersebut. Posi+if Power
bisa menjadi sebuah proses berkelanjutan dari setiap hal yang terjadi
atau dijumpai sepanjang hidup manusia. Sebagai bagian dari perjalanan
itu, buku Passion ini merupakan salah satu dari Posi+ive Power Series.
Passion menjadi judul buku ini karena pengalaman di UP Cirata
telah memberi pelajaran yang cukup bagi Iwan Agung untuk mencari,
mendapatkan dan merealisasikan passion (semangat, hasrat) di tempat
kerja. Menurut dia, kita harus aktif mencari passion itu, bukan menunggu
atau menggantungkannya di luar. Semangat adalah hal yang mutlak
harus dimiliki manusia sebagai makhluk hidup, seberapapun kadarnya.
Bukankah salah satu ciri makhluk hidup adalah mempunyai kemampuan
mempertahankan diri atau semangat untuk hidup? kata Iawan Agung.
Di dalam bekerja, semangat akan menjadi bahan bakar setiap
kegiatan kerja kita. Bagaimana membuat bahan bakar itu menjadi banyak
dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi, itu adalah yang harus
selalu diusahakan dan men-share kepada yang lainnya agar kebaikan
itu dapat dilakukan juga oleh orang lain.The Possion membuat lima belas
judul yang menampilkan bagaimana semangat dalam bekerja harus
dicari, tidak ditunggu. Selanjutnya semangat itu harus dikelola untuk
menjadi bahan bakar kebaikan.
Lima belas judul tersebut terbagi dalam empat kelompok antara lain:
1 Potensi, Bingkai, dan Keindahan catatan tentang bagaimana
bagaimana pengalaman mencari keindahan dalam bekerja.
POTENSI bercerita tentang kewajiban memberi ruang ekspresi
bagi sang pemilik potensi untuk bergerak dan menggerakkannya,
memberikan fasilitas dan mengarahkan ke mana tujuan gerakannya,
serta mendorong untuk maju, berkembang dan bermanfaat. Seperti
halnya pemanfaatan air waduk yang disalurkan ke PLTA dan
menghasilkan listrik. Sedangkan BINGKAI merupakan gambaran
besar dari sebuah impian untuk menghilangkan seluruh hambatan
untuk mewujudkan cita-cita. Impian merupakan harapan nyata yang
senantiasa menyemangati seseorang untuk menggapai hasil yang
lebih baik. KEINDAHAN bercerita tentang bagaimana keindahan
harus dicari, dieksplorasi dan didorong, dan keyakinan semua itu
bisa didapatkan karena setiap karyawan pasti mempunyai keinginan
dan semangat menjadi lebih baik
1 AyamJago di Hari Jumat catatan tentang bagaimana menumbuhkan
passion terhadap suasana kerja. pimpinan harus bertanggung
jawab terhadap semua kejadian sampai hal yang terkecil, seperti
penderitaanAyamJago di UPCirata yang tidak mempunyai pasangan
dan kebahagiaan ayam jago setelah didatangkan pasangannya.
1 Visi, Road Map, Condition Based Maintenance, dan Panen trip di
Akhir Tahun catatan tentang passion terhadap pencapaian. VISI
bercerita tentang bagaimana sebuah visi yang menantang, dapat
dideskripsikan dengan jelas dan didetailkan sampai indikator-
indikator terkecilnya akan menjadi referensi kuat program yang
direncanakan, dan sekaligus memberi passion pada semua
karyawan saat mengeksekusinya. PANEN TRIP AKHIR TAHUN
menceritakan bagaimana pentingnya memakai cara yang berbeda
untuk menyelesaikan sebuah persoalan yang kerap kali terjadi,
karena bila diselesaikan dengan cara yang sama, persoalan akan
muncul kembali. Selain itu, terus berusaha dan tidak kenal lelah
merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki The Champion.
1 Kopi Istriku dan Cirata catatan tentang passion terhadap internal
PASSION : Catatan Pencarian Passion di UP Cirata
customer, yang sebenarnya juga merupakan passion terhadap yang
dicintai. Kecintaan terhadap sesuatu akan muncul seiring dengan
kebiasaan dan semangat membahagiakan orang lain.
Sebenarnya masing-masing cerita tidak secara spesifik mengungkapkan
pencarian jenis-jenis passion tersebut. Seluruh cerita mengandung lebih dari
satu jenis passion. Selain itu, masih banyak catatan-catatan menarik, yang
disajikan dalam judul yang menggelitik, seperti.
1 RangsanganPak Engkos pentingnyamenulis ataumenuangkangagasan
dalamtulisan. Kalau gagasan bagus yang tidak ditulis, kebaikan itu tidak
berumur lama. Mungkin hanya seumur orang yang mempunyai gagasan
itu atau sebatas umur yang mengenalnya. Jika ditulis, maka gagasan itu
akan abadi.
1 Waktu dan Sistem catatan tentang bagaimana pentingnya menghargai
waktu, dan pentingnya sistem untuk membuat seseorang menjadi
disiplin.
1 Lomba 5S bukan sekadar bersih dan rapi. Kalau hanya itu, maka kita
baru melaksanakan 2S atau 3S, yaitu Seiri (buang yang tidak perlu),
Seiton (rapikan) dan Seiso (bersihkan). Untuk 2S lainnya, Seiketsu
(standarisasi) perlu dilengkapi dengan keteraturan pengecekan dan
review, dan Shitsuke (rajin), yaitu disiplin terhadap 4S yang lain. Lomba
5S : satu even, banyak cerita, banyak pelajaran dan banyak manfaat.
1 Mbah Dhomi pelajaran bahwa kepercayaan yang dibangun di atas
persepsi katanya, tanpa data yang jelas dan bahkan tanpa logika,
terbukti sangat rapuh. Katanya adalah sebuah data yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Tetapi sering ia menjadi senjata ampuh untuk
mengubah persepsi dan menjadi dasar keputusan.
1 Bu Risvie dan Gudangnya sebuah presiasi terhadap karyawan yang telah
bekerja bagus dan memberikan pelayanan customer, serta komitmen
karyawan untuk memberikan yang terbaik terhadap pelanggan.
1 Pelajaran Seharga Rp 500 Juta pelajaran penting dari pelaksanaan
overhaul yang mengharuskan membeli baut dan nut hingga Rp 500
juta. Pelajaran pertama, penguatan Manajemen Risiko dalam overhaul.
Kedua, pentingnya contingency plan yang memerlukan koordinasi
struktural yang disiplin dan segera. Ketiga, pola pikir condition based
maintenance. Keempat, pegalaman merupakan guru terbaik.
Direktur Utama PJB, Susanto Purnomo memberikan apresiasi yang tinggi
ataspenerbitanbukucatatanIwanAgungtersebut. Ruhbukuini adalahpassion.
Tanpa passion (kegairahan atau kecintaan yang mendalam) maka seorang
leader tidak akan mungkin mampu menciptakan iklim positif untuk kesuksesan
organisasi yang dipimpinnya. Persis seperti apa yang dikemukakan filosof
Jerman George Wilhelm: nothing great in the world has been accomplished
without passion, kata Susanto Purnomo dalam kata sambutannya.
Kekuatan passion yang dicari, didapat, dan diprak-
tekkan penulis dalam 15 cerita di buku tersebut, lanjutnya,
selaras dengan pelajaran kepemimpinan Jack Welch
bahwa seorang leader memerlukan 4 E + 1 P, yaitu
l Energy : secara konsisten mempunyai energi tinggi
untuk terus memimpin.
l Energize : semangat tinggi untuk memotivasi
bawahan atau tim.
l Edge : ketajaman dalam mengambil keputusan.
l Execution : tindakan nyata.
Keempat E tersebut harus dibungkus oleh sebuah
P atau Passion sehingga apapun yang dilakukan
menjadi sesuatu yang dinikmati dan bukan menjadi
beban yang memberatkan. Buku ini menjadi semakin
menarik karena merupakan lanjutan (series) dari buku
yang ditulis Iwan Agung Firstantara sebelumnya,
Posi+ive Power. Melalui kedua buku tersebut, kita
dapat menarik lesson learned dari suatu praktek
kepemimpinan di unit pembangkitan. Buku ini bukan
saja memperkaya literatur praktek kepemimpinan di
PJB, namun juga mampu menggairahkan passion
rekan-rekan lain untuk melakukan continuous improvement
dalam berkarya dan bekerja, tuturnya.(*)
54 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 55
Knowledge Corner
56 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 57
Kesehatan Kesehatan
Masalah kolesterol juga bukan
hanya monopoli mereka yang sudah
tua. Kaum muda juga tetap harus
berhati-hati karena menurut riset
ilmuwan dari Universitas California
yang dipimpin Dr Mark Pletcher,
kaum muda usia 20-an, bila kadar
kolesterolnya tinggi, maka kolesterol
tersebut akan merusak pembuluh
darah dan memicu sakit jantung.
Atas dasar itu, Asosiasi Jantung
Amerika merekomendasikan agar
setiap anak muda berusia 20 tahun
atau lebih untuk mengikuti tes
kolesterol setiap lima tahun sekali.
Berdasarkan medical ceck up
terhadap karyawan PJB Kantor Pusat,
43 persen karyawan bermasalah
dengan kolesterol. Ini merupakan
angka tertinggi, disusul kemudian
masalah kegemukan (20 persen), asam
urat (12 persen), hipertensi (9 persen),
diabetes (7 persen), gangguan ginjal (5
persen), dan gangguan liver (4 persen).
Medical check up dilakukan pada 16
Februari hingga 18 Maret 2011.
Menurut dokter perusahaan
PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB),
dr Hj. Dyah Sania Artiwi, ada tiga
hal yang menyebabkan tingginya
kadar kolesteral dalam tubuh
karyawan PJB, yaitu: makanan yang
dikonsumsi banyak mengandung
kolesterol, gaya hidup yang kurang
sehat (kurang olahraga), dan faktor
genetik. Penyebab terbesar adalah
makanan yang dikonsumsi banyak
mengandung kolesterol, kata Sania.
Menurut Sania, makanan
merupakan hal penting yang harus
diperhatikan dalam mengendalikan
kolesterol. Hindari makanan yang
mengandung kolesterol tinggi,
perbanyak makanan berserat seperti
buah dan sayuran. Untuk penderita
dengan kadar kolesterol tinggi dan
trigliserida normal atau agak tinggi,
maka konsumsi kolesterol dalam
sehari rendah (tidak lebih dari 300
mg). Lemak juga dibatasi, karbohodrat
tidak dibatasi. Sedangkan untuk
penderita dengan kadar trigliserida
tinggi dan kadar kolesterol normal atau
agak tinggi, maka konsumsi lemak,
karbohodrat dan kolesterol dibatasi
(konsumsi kolesterol 300-500 mg
sehari). Asupan kalori disesuaikan
dengan kebutuhan, sedangkan asupan
protein tidak dibatasi dan dianjurkan
mengkonsumsi serat tinggi.
Makanan yang harus dihindari
adalah semua daging berlemak
seperti daging kambing, cornet,
udang, kuning telur, kerang, jerohan
dan sebagainya. Selain itu juga
menghindari susu full cream, keju, es
krim, coklat, minyak kelapa, kelapa,
santan kental, lemak hewan, margarine,
mentega, kue yang dibuat dari susu
dan mentega. Sedangkan makanan
yang harus dibatasi adalah makanan
dan minuman yang terlalu manis,
daging tak berlemak maksimum 100
gram. Sementara makanan yang
diperbolehkan adalah semua sayuran
dan buah-buahan segar, kacang-
kacangan dan hasil olahannya (tahu,
tempe dan sebagainya), ikan, putih
telur, susu krim, serta semua minyak
tumbuhan kecuali minyak kelapa.
Pengolahan makanan sebaiknya
dikukus, dipepes, direbus, dibakar atau
ditumis. Untuk menggoreng sebaiknya
dipakai minyak goreng yang selalu
baru dan jangan membiarkan minyak
terlalu panas, saran Sania sembari
menambahkan, Bagi penderita
hendaknya melakukan olahraga yang
sifatnya aerobic (ritmis) setiap hari
minimal 30 menit. Bagi mereka yang
kadar kolesterolnya sudah berlebihan,
perlu terapi obat, imbuhnya.
Waspadai & Kontrol
KOLESTEROL
56 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 57
Kolesterol merupakan
molekul sejenis lemak dalam aliran
darah. Dalam kadar normal atau kurang
dari 200 mg/dl, kolesterol adalah
sahabat bagi sistem tubuh, karena
diperlukan untuk membentuk membran
sel, membentuk hormon, dan juga
sumber energi. Namun bila kadar
kolesterol berlebihan, perlu diwaspadai
karena berbahaya bagi kesehatan
tubuh. Seseorang dikatakan memiliki
kadar kolesterol normal jika
ukurannya 160-200 mg.
K
adar kolesterol tinggi akan
menumpuk di sepanjang pembuluh
darah sehingga menyebabkan
penyempitan dan penyumbatan.
Akibatnya, jantung kesulitan memompa
darah sehingga timbul rasa nyeri
di dada dan pusing kepala. Bahkan
bisa menyebabkan serangan jantung
mendadak. Kadar kolesterol jahat
juga bisa tinggi dari meningkatnya
trigliserida (salah satu lemak dalam
darah yang bisa merusak arteri).
Banyak orang beranggapan
hiperkolesterol hanya diderita
orang gemuk. Padahal faktanya,
orang gemuk tidak berarti berkadar
kolesterol lebih tinggi dari orang
kurus. Kadar kolesterol bergantung
pada fungsi metabolik tubuh, faktor
genetik, dan jenis makanan yang
dikonsumsi. Karena tidak ada tanda-
tanda khas, seseorang kerap tidak
menyadari bahwa dirinya mengidap
hiperkolesterol. Tak ada gejala yang
khas inilah yang menyebabkan
hiperkolesterol juga disebut silent killer.
MAKANAN (per 100 gram) KADAR (mg) KATEGORI
Putih telur ayam 0 Sehat
Daging ayam tanpa kulit 60 Sehat
Daging bebek tanpa kulit 50 Sehat
Daging sapi tanpa gajih 70 Sehat
Daging kambing tanpa gajih 70 Sehat
Ikan 70 Sehat
Susu sapi full cream 85 Sesekali
Ham (daging asap) 98 Sesekali
Iga sapi 100 Sesekali
Daging sapi dengan gajih 125 Sesekali
Keju 100 Hati-hati
Sosis daging 150 Hati-hati
Kepiting 150 Hati-hati
Udang 125 Hati-hati
Kerang 160 Hati-hati
Belut 185 Bahaya
Coklat 290 Bahaya
Mentega 250 Bahaya
Jeroan sapi 380 Bahaya
Kuning telor 550 Bahaya
Jeroan kambing 610 Bahaya
Cumi-cumi 1170 Pantangan
Otak 2000 Pantangan
DAFTAR MAKANAN DAN
KADAR KOLESTROL DALAM SETIAP 100 GRAM
Sumber: Penuntun Diet, Instalasi Gizi RSCM dan Assosiasi Dietesien Indonesia,
Gramedia Pustaka Utama 2005
dr. Sania
58 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 59
Keluarga Keluarga
N
amun game juga memiliki
dampak negatif. Jika
dilakukan berlebihan, maka
motivasi belajar menurun,
waktu belajar tersita,
makan dan tidur terganggu,
cenderung menarik diri
karena waktu sosialisasi
telah banyak digunakan
dengan komputer. Bahkan
menurut penelitian Fakultas
Kedokteran Universitas
Hanover, Jerman, game
bisa mengakibatkan
kepribadian ganda.
Seorang wanita yang
sering main game online
tiap hari selama tiga bulan,
dengan memainkan beberapa
tokoh yang berbeda,
ternyata, tokoh-tokoh
imajinasi itu mengambil
alih kepribadiannya. Wanita
tersebut kehilangan kendali
atas identitas dan kehidupan
sosialnya. Disamping
itu, mereka mengalami
kesulitan konsentrasi dan
susahnya bersosialisasi.
Bahkan mereka kecanduan,
membuat orang malas belajar
dan sulit berkonsentrasi.
Banyak pelajar suka bolos,
demi mainan ini. Dampak
sosialnya, game online bikin
orang jadi cuek, kurang
peduli dengan lingkungannya.
Akio Mori seorang
profesor dari Tokyos Nihon
University melakukan riset
mengenai dampak video
game pada aktivitas otak.
Dari penelitian Akio Mori
tersebut dapat disimpulkan
bahwa terdapat dua poin
penting yang antara lain:
q Penurunan aktivitas
gelombang otak depan
yang memiliki peranan
sangat penting, dengan
pengendalian emosi dan
agresivitas sehingga
mereka cepat mengalami
perubahan mood, seperti
mudah marah, mengalami
masalah dalam hubungan
sosial, tidak konsentrasi,
dan lain sebagainya.
q Penurunan aktivitas
gelombang beta
merupakan efek jangka
panjang yang tetap
berlangsung meskipun
gamer tidak sedang
bermain game. Dengan
kata lain para gamer
mengalami autonomic
nerves yaitu tubuh
mengalami pengelabuan
kondisi di mana sekresi
adrenalin meningkat,
sehingga denyut
jantung, tekanan
darah, dan kebutuhan
oksigen terpacu untuk
meningkat. Bila tubuh
dalam keadaan seperti
ini maka yang terjadi
pada gamer adalah
otak mereka merespon
bahaya sesungguhnya.
Hubungan dengan
teman, keluarga jadi
renggang karena waktu
bersama mereka menjadi
jauh berkurang. Pergaulan
hanya di game saja, sehingga
membuat mereka jadi
terisolir dari teman-teman
dan lingkungan pergaulan
nyata. Keterampilan sosial
berkurang, sehingga
semakin merasa sulit
berhubungan dengan orang
lain. Secara Psikis, pikiran
mereka terus menerus
memikirkan game yang
sedang dimainkan. Mereka
menjadi sulit konsentrasi
terhadap studi, sering
bolos atau menghindari
pekerjaan. Terbiasa hanya
berinteraksi satu arah
dengan komputer membuat
mereka jadi tertutup, sulit
mengekspresikan diri ketika
berada di lingkungan nyata.
Secara Fisik, akibat
terkena paparan cahaya
radiasi komputer dapat
merusak saraf mata dan
otak. Ginjal dan lambung juga
terpengaruh akibat banyak
duduk, kurang minum, lupa
makan karena keasyikan
main. Berat badan menurun
karena lupa makan, atau
bisa juga bertambah karena
banyak ngemil dan kurang
olahraga. Mudah lelah ketika
melakukan aktivitas fisik,
kesehatan tubuh menurun
akibat kurang olahraga.
GAME MENYEBABKAN
KEPRIBADIAN GANDA
Pada usia anak-anak
sekolah, untuk mengetahui
apakah kecanduan itu sudah
mengganggu kegiatan
sekolah anak, Mark Griffiths
dari Nottingham Trent
University mengingatkan
kepada para orang tua yang
peduli untuk memperhatikan
sejumlah gejala, seperti:
* Apakah anak bermain
seharian, sering bermain
dalam jangka waktu lama
atau lebih dari 3 jam.
* Apakah anak bermain
untuk kesenangan,
cenderung seperti tak
kenal lelah & mudah
tersinggung saat dilarang.
* Apakah anak bermain
game mengorbankan
kegiatan sosial terhadap
lingkungan sekitar &
berolah raga untuk
menjaga stamina tubuh.
* Apakah adanya
keengganan dalam
mengerjakan PR
atau tugas.
* Dan apakah adanya
keinginan untuk
menguranngi
ketergantungan
namun tak bisa.
* Mengurangi segi
aktivitas dalam
bekerja atau belajar
* Lebih cenderung tidak
memperhatikan masalah
kesehatan dengan
tidak berolahraga,
karena keasikan dalam
bermain game.
Jika anak mengalami
lebih dari gejala-gelaja
tersebut maka bisa
disimpulkan bahwa anak
tersebut mungkin sudah
terlalu banyak menghabiskan
waktu untuk bermain
game. Satu gejala terpapar
secara berlebihan yang juga
bisa dilihat dari kekakuan
pada gerakan anak.
(berbagai sumber)
Dalam semua hal
tentu saja ada
sisi positif dan
negatifnya, hal ini
juga berlaku untuk
game, baik video
game maupun game
online. Game yang
saat ini sedang
merasuki banyak
anak-anak memiliki
hal positif antara
lain: meningkatkan
kemampuan bahasa
khususnya bahasa
asing karena
sebagian game
berbahasa Inggris
sehingga anak
dituntut untuk
memahami apa
yang dimaksud
dalam game, mau
menerima kekalahan,
dan karena tanpa
beban jadi dapat
mengurangi stres.
Seorang wanita
yang sering
main game
online tiap hari
selama tiga
bulan, dengan
memainkan
beberapa tokoh
yang berbeda,
ternyata,
tokoh-tokoh
imajinasi itu
mengambil alih
kepribadiannya.
58 Info PJB n edisi 70, Juli 2011 MenujuPerusahaanKelas Dunia 59
60 Info PJB n edisi 70, Juli 2011
NO. NAMA NID JABATAN LAMA JABATAN BARU
Bulan Maret 2011
1. Catur Wahyu
Hidayat
7392051JA Assisstent Engineer Pemeliharaan
Corrective Listrik PLTGU UP Gresik
Tugas karya ke PT PJBS
2. Agus Gunanto 7092090JA Tugas karya PT Sumber Segara
Primadaya
Assisntant Analys Perencanaan SDTEK
3. Agus Purwanto 6991047JA Assistant Enginer Pemeliharaan
Corrective Listrik PLTGU-G UP Gresik
Tugas karya ke PT PJBS
Bulan April 2011
1. Supriyadi 7392016JA Assistant Engineer Pemeliharaan
Corrective Listrik PLTGU UP Gresik
Assistant Engineer Enjiniring Proses & QC UPHT
Bulan Mei 2011
1. Eko Sukyatno 58883020P Senior Specialist I Niaga Subdit NIAGA Tugas karya PT Bukit Pembangkit Innovative
2. Wisrawan Wahyu
Wibowo
6892152JA Manajer Operasi & Pemeliharaan UP
Brantas
Manajer Pemeliharaan UP Gresik
3. Hery Artady 7503017JA Manajer LK3 & Penujang UP Brantas Manajer Operasi & Pemeliharaan UP Brantas
4. Satrio Wahyudi 7602006JA Engineer UP Muara Tawar Manajer Enjiniring UP Cirata
5. Yasid Asmudi 5877060J Manajer Kepatuhan UPHT Senior Specialist II Auditor PBMAN
6. Akhmad Suyudi 5779004J Senior Engineer II Operasi UP Gresik Manajer Kepatuhan UPHT
7. Kusnadi Agus
Priatna
5782770K3 Kepala Bidang Administrasi & Keuangan
BPWC
Manajer Keuangan UP Cirata
8. Setya Hadiarta 5884707K3 Supervisor Senior Anggaran & Keuangan
UP Cirata
Kepala Bidang Administrasi & Keuangan BPWC
9. AM Budi Setyawan 6994011Z Manajer Perencanaan Batu Bara SD BBR Manajer K3 Subdit LK3
10. Moh. Rasjid R 5577076J Senior Specialist II Telemetering &
Manajemen Energi Subdit ME
Pjs Manajer Keamanan Bidang Umum
11. Paramita Purwanto 7803035JA Manajer Pengembangan SDM Subdit
SDLAB
Manajer Pembinaan Karyawan Subdit ADM SDM
12. Rita Kartika 6791012JA Manajer Administrasi SDM Subdit ADM
SDM
Manajer Sistem Manajemen SDM Subdit
Perencanaan SDM
13. Wakhid Wahyu
Endarto
7293001JA Engineer Component Analyst UP
Brantas
Engineer Pemeliharaan UP Gresik
14. Flodesa
Anggarijanto
6893116S Manajer Bidang Distribusi PT PLN
(Persero) Distribusi Bali
Senior Specialist II Niaga Subdit NIAGA
Mu t a s i J a b a t a n
NO. NAMA NID UNIT KERJA
Bulan Juni 2011
1. SARDJONO 5591159JA Unit Pembangkitan Brantas
2. ZARFAISAL 5576122K3 Unit Pembangkitan Muara Tawar
3. SERIN SUDIONO 5580055J Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Timur
4. MAWARDI 5576136K3 Unit Pembangkitan Muara Karang
Bulan Juli 2011
1. ELLEN JUNIAR 5574052J Kantor Pusat
2. UTAR SURYANA 5579172K3 Unit Pembangkitan Muara Tawar
3. WAHAB 5582269JA Unit Pembangkitan Brantas
4. MUSLICH 5589050JA Unit Pembangkitan Brantas
5. RUKIDJO 5589055JA Unit Pembangkitan Brantas
6. AZWAR 5576134K3 Unit Pembangkitan Muara Karang
7. DEDY KARTIKA SUHARJONO 5576036J Kantor Pusat
8. SUKENDAR 5579080K3 Unit Pembangkitan Muara Karang
Meninggal Dunia
1. SUHARA 5980011P Unit Pembangkitan Cirata
2. EKO HARJONO 5677088J Unit Pembangkitan Paiton
Karyawan Purna Tugas
Info
60 Info PJB n edisi 70, Juli 2011

Anda mungkin juga menyukai