Anda di halaman 1dari 11

Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing Model Tutorial

Widodo Hs.
CIS BIPA UM
Pendahuluan
Dari berbagai permasalahan tentang program BIPA, perihal instruksional
(pembelajaran) merupakan isu yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan
tersendiri. Pentingnya isu pembelajaran ini tidak hanya karena cukup dominannya
dibahas pada berbagai orum pertemuan BIPA, melainkan persoalan pembelajaran
memang memiliki peran cukup esensial dan strategis dalam program BIPA. Peranan
pembela!aran terutama terkait dengan upaya penciptaan dan pengkondisian bela!ar
BIPA. Dalam program BIPA, pengkondisian bela!ar berhubungan secara langsung
dengan proses belajar mengajar yang dapat diamati mekanisme serta hasilnya ("ong,
#$%&' (odgers, #$$)' Barad!a, #$$#). Bahkan, secara empiris dinyatakan, bah*a
problematik yang sering muncul dalam penyelenggaraan program BIPA banyak
bersumber pada persoalan pembelajaran (+artomihard!o, #$$,).
-ebagaimana diketahui, bah*a penyelenggaran program BIPA di satu lembaga
berbeda dengan penyelenggaraan di lembaga lain. Perbedaan ini dari satu segi
memang menggambarkan hal yang positi, terutama bagi kepentingan pengembangan
program BIPA. .amun, dari segi instruksional, tampaknya perbedaan tersebut
men!adi persoalan spesiik tersendiri. Perbedaan tersebut secara !elas memberikan
gambaran, bah*a program BIPA masih belum memiliki pola acuan dan parameter
yang jelas untuk kepentingan penentuan kualiikasi keterukuran sebuah pembela!aran
BIPA. Padahal, sebagai sebuah sistem, pembela!aran BIPA selayaknya memiliki pola
acuan dan karakteristik spesiik yang menandai entitas sebuah pembela!aran BIPA.
Dari entitas inilah dapat dibedakan secara !elas antara pembelajaran BIPA dengan
bentuk pembelajaran yang lain.
Bagi sebuah penyelenggaraan program BIPA, pola acuan yang berupa prinsip
dasar pembelajaran BIPA sebagaimana yang dimaksud memang bukanlah sesuatu
yang harus baku adanya. .amun, !ika akan me*u!udkan bentuk pembela!aran BIPA
sesuai dengan prosedur yang benar, tentunya pola acuan pembela!aran tersebut
men!adi persyaratan urgen dan semestinya dipenuhi (-tern, #$%&). Apa pun yang
direncanakan dan dilaksanakan dalam pembela!aran BIPA tidak dapat terlepas dari
rambu-rambu yang men!adi dasar acuannya. Peranan dan ungsi pola acuan
pembela!aran BIPA tidak hanya sebagai penanda program, melainkan !uga untuk
kepentingan landasan pengembangan pembela!aran selan!utnya. Dengan demikian
dapat dikatakan, bah*a model pembela!aran BIPA merupakan per*u!udan dari
prinsip dasar pembela!aran yang dipilih dan di!adikan sebagai acuannya. Dalam
kaitannya dengan model pembela!aran in, adanya se!umlah aktor yang
melatarbelakangi penyelenggaraan pembela!aran BIPA !uga memberikan
kemungkinan berbedanya model pembela!aran BIPA yang ada di lembaga yang satu
dengan yang lain.
-esuai dengan !udulnya, permasalahan pokok yang diangkat dalam tulisan ini
adalah tentang model pembela!aran BIPA, yaitu model tutorial. -ebagai salah satu
model pembela!aran BIPA, model ini telah diterapkan di program BIPA, /enter or
Indonesian -tudies, 0ni1ersitas .egeri 2alang se!ak tahun #$$). +arena itu deskripsi
#
bahasan dalam tulisan ini antara lain !uga bersumber dari inormasi dan akta empiris
pelaksanaan pembela!aran BIPA tersebut. -elan!utnya, bagaimana sosok dan seluk3
beluk pembela!aran BIPA model tutorial ini, kiranya dapat dipahami dari butir3butir
paparan berikut ini.
Hal Esensial dalam Pembelajaran BIPA
Pembela!aran BIPA model tutorial pada dasarnya merupakan pembela!aran
BIPA yang memiliki karakteristik tersendiri. .amun, bagaimanapun spesiikasinya
per*u!udan pembela!aran tersebut !uga tidak dapat lepas dari hal3hal esensial yang
selayaknya ada dalam pembela!aran BIPA pada umumnya. Hal esensial yang
dimaksud antara lain menyangkut komponen, prinsip, dan kaidah mendasar
pembela!aran BIPA. +arena itu, untuk kepentingan pembahasan pembela!aran BIPA
model tutorial sangat diperlukan pemahaman yang cukup tentang hal esensial
tersebut. "ebih lan!ut, pemahaman ini dapat dimanaatkan untuk melihat dan
mendudukkan secara tepat perspekti model tutorial tersebut dari berbagai segi,
terutama dari segi kelayakan penerapannya.
Pembela!aran BIPA dapat disikapi sebagai sebuah sistem yang terdiri atas
se!umlah komponen pendukung, yaitu komponen instruksional dan non-instruksional
Hubungan dan interaksi !ungsional antarkomponen tersebut akan menciptakan proses
bela!ar menga!ar dan hasil bela!ar (Winkel, #$%&' (ichards dan (odger, #$%,).
Dalam pembela!aran BIPA keberadaan dan peran pembelajar merupakan komponen
yang menonjol. Dapat dikatakan, komponen pembelajar ini pulalah yang
membedakan secara signi!ikan antara pembela!aran BIPA dengan pembela!aran
bahasa Indonesia yang lain. -osok pembelajar BIPA sebagai penutur asing bahasa
Indonesia memiliki karakteristik tertentu, terutama tampak pada (#) ciri personal, (4)
latar belakang asal, (5) bidang, (6) pengetahuan7kemampuan, (8) minat, (,) tu!uan
bela!ar, (&) strategi bela!ar, dan (%) *aktu bela!ar. +eberadaan dan kondisi pembela!ar
tersebut akan berimplikasi pada peranan serta hubungannya dengan komponen
instruksional lain dalam per*u!udan pembela!aran BIPA. "ebih lan!ut, karakteristik
pembela!ar !uga men!adi bahan yang harus dipertimbangkan sebagai "ariabel yang
berpengaruh dan ikut menentukan dalam pembela!aran BIPA (-tern #$%&).
Pembela!aran BIPA memiliki target tertentu, yaitu membentuk pembelajar
berkemampuan berbahasa secara #ajar Dalam pengertian yang lebih luas, ke#ajaran
ini terkait dengan hal3hal lain, termasuk di dalamnya budaya yang senantiasa melekat
dalam substansi bahasa ((i1ers, #$%#). +arena itu di samping persoalan karakteristik
personal pembela!ar, persoalan budaya !uga ikut terlibat dalam penciptaan
pembela!aran BIPA (-tern, #$%&' -ura!aya, #$$,). 9erlebih lagi, !ika pembela!aran
BIPA diselenggarakan di Indonesia, maka pertimbangan dari segi sosiokultural
men!adi semakin penting. Dikatakan demikian, karena pertimbangan tersebut
sekaligus akan men!adi #ahana dan kebutuhan pembela!ar dalam berkomunikasi
secara langsung dan aktual.
Pembela!aran BIPA sebagai sebuah program, tentu memiliki pijakan yang
!elas sebagaimana tampak pada prinsip dasar pembela!aran pada umumnya. Demikian
pula, sebagai bentuk pembelajaran bahasa sudah semestinya !uga mendasarkan pada
kaidah konseptual pembela!aran bahasa asing yang men!adi landasan pendekatannya.
+aidah konseptual yang dimaksud terutama bersumber pada teori bahasa dan teori
pembelajaran bahasa (-polsky, #$%)' -tern, #$%&). -ecara aspektual, spesiikasi
pembela!aran BIPA antara lain tampak pada (#) tu!uan pembela!aran, (4) sasaran
4
pengalaman
faktual
(pajanan)
dan
problematik
pembela!aran, (5) tatanan materi, (6) pemilihan metode, (8) pemanaatan
sumber7media, (,) kegiatan pembela!aran, (&) e1aluasi pembela!aran, dan (%)
problematik pembela!arannya. 2engingat per*u!udan aspek3aspek pembela!aran
tersebut merupakan hal yang cukup kompleks, maka diperlukan landasan konseptual
pembela!aran BIPA yang !elas. 9anpa ke!elasan acuan sangat dimungkinkan arah
pembela!aran BIPA men!adi bias dan berpengaruh negati pada produkti"itasnya.
:ambaran tentang pembela!aran BIPA sebagaimana dikemukakan di atas,
menun!ukkan bah*a pembelajaran BIPA merupakan perihal yang kompleks.
+ekomplekannya tidak hanya tampak pada komponen instruksionalnya sa!a,
melainkan !uga pada keterkaitannya dengan !aktor lain dalam per#ujudan
pembela!aran BIPA. 0ntuk me*u!udkan pembela!aran BIPA yang memadai tentunya
perlu mempertimbangkan hal3hal tersebut secara seksama dan menyeluruh. Ditin!au
dari segi pola organisasi dan pengelolaan, pembela!aran BIPA hendaknya (#) mampu
menumbuhkembangkan moti"asi bela!ar, serta (4) mampu memberikan kemudahan
bagi pembela!ar dalam menguasai bahasa Indonesia secara *a!ar. -asaran tersebut
harus dipetakan dan di#ujudkan dalam sebuah bentuk atau model pembela!aran BIPA
yang spesiik dan !elas.
Dilihat dari segi kegiatannya pada dasarnya pembela!aran BIPA merupakan
suatu proses pemolaan perilaku belajar yang mengarah pada pembangkitan dan
pengkondisian moti"asi pembela!ar dalam berbahasa Indonesia. Hal esensial yang
perlu mendapatkan prioritas dan perhatian khusus adalah bagaimana
mengembangkan pembelajaran sedemikian rupa, sehingga dapat mengkondisikan dan
memberikan kemudahan kepada pembelajar untuk mau dan mampu berbahasa
Indonesia secara #ajar ((ichards dan .unan, #$$)).
0paya tersebut memerlukan suatu sistem pengelolaan pembela!aran secara
khusus, terutama dengan memperhatikan mekanisme bela!ar yang e!ekti!,
accommodati"e$ kondusi!$ dan berorientasi pada kebutuhan%kepentingan pembela!ar.
Artinya, perencanaan dan proses pembela!aran hendaknya dikembangkan secara
sistematis, seksama, serta di!angkaukan untuk menumbuhkembangkan moti"asi dan
kesadaran pembela!ar pada target pembela!aran yang !elas. Di samping itu, bertitik
tolak pada keberadaan bahasa sebagai subsistem perilaku$ kiranya perlu pula
dikembangkan pola pembela!aran yang dapat menciptakan mood belajar ke arah
pembiasaan berbahasa Indonesia dalam bentuk pengalaman !aktual. Dalam
penguasaan bahasa asing, pengalaman !aktual memiliki peranan amat penting,
terutama dalam per*u!udan input dan pencapaian output (+rashen, #$%8' Barad!a,
#$$)' /ook, #$$6). Ilustrasi tentang pola pembela!aran BIPA tersebut dapat
di1isualisasikan sebagaimana pada gambar berikut ini.
5
latar belakang
pebelajar
bahasa ibu
tu!uan7target
strategi bela!ar
kondisi a*al
kelas (dalam)
kondisi kelas
perbedaan indi1idu
pelatihan
positif
penguasaan
bahasa
Indonesia
motivasi
belajar
kelas (luar):
interes (bidang)
ob!ek7sasaran
praktik nyata
lingkungan bahasa/budaya
di masyarakat
S
I
K
A
P
lingkungan bahasa/budaya
di masyarakat
atau
P
E
N
G
E
L
O
L
A
A
A
N
Pada gambar tersebut tampak bagaimana keberadaan aspek-aspek
pembela!aran BIPA berperan dan harus didudukkan secara ungsional dan
proporsional dalam kebi!akan penyelenggaraan BIPA. Aspek yang dimaksud tampak
pada (#) latar belakang indi1idu pembela!ar, (4) moti"asi pembela!ar, (5) pengelolaan
kelas (dalam dan luar) melalui elaborasi materi dan kolaborasi kegiatan, (6)
lingkungan penggunaan bahasa di masyarakat, dan (8) pengalaman !aktual (pajanan
berbahasa dan problematiknya). +esemuanya akan mengarah kepada sikap
pembela!ar dalam menguasai bahasa Indonesia secara *a!ar sebagai *u!ud output
pembela!aran.
Ihal Pembelajaran BIPA Model Tutorial
Pembela!aran bahasa Indonesia bagi penutur asing memang bukan sesuatu
yang baru. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya program pembela!aran BIPA,
baik yang diselenggarakan di Indonesia maupun di negara lain. .amun, perlu
disadari, bah*a secara ob!ekti, pembela!aran BIPA di Indonesia berbeda dengan di
negara lain, perbedaan ini terutama tampak pada aspek instrumental eksternal
Beberapa aspek instrumental eksternal yang dimaksud, antara lain adalah (#)
banyaknya ragam bahasa Indonesia, (4) beragamnya penutur bahasa Indonesia, baik
dilihat dari matra etnogra!is$ geogra!is$ maupun sosial, dan (5) kondisi bahasa
Indonesia yang masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan (-ubyakto,
#$%%' Al*asilah, #$$,, 2oeliono, #$$%).
Dalam beberapa hal, kondisi bahasa Indonesia sebagaimana dikemukakan di
atas dapat dianggap dan dimanaatkan bagi kepentingan pengayaan *a*asan
pembela!ar. .amun, !ika kondisi tersebut tidak dipertimbangkan dan diantisipasi
secara seksama, maka akan men!adi hambatan yang amat berarti bagi pembela!ar
dalam mempela!ari bahasa Indonesia.
-elaras dengan keterangan tersebut, pembela!aran BIPA yang diselenggarakan
di Indonesia memiliki spesi!ikasi yang tampak pada aspek instrumental eksternal.
Aspek inilah yang me*arnai iklim berbahasa masyarakat Indonesia, dan aspek ini
!uga perlu diperhitungkan sebagai "ariabel dalam pembela!aran BIPA. Pembela!ar
Asing yang sedang bela!ar bahasa Indonesia mau tidak mau harus menghadapi !akta
lingkungan berbahasa yang demikian beragam. +ekhususannya yang terkait dengan
ragam daerah (dialek), sosiolek, dan situasi tuturan seperti alih kode dan diglosia
men!adi akta yang tidak dapat dihindari dalam komunikasi aktual di masyarakat. Di
samping itu, patut disadari, bah*a secara objekti! pengalaman yang diterima dan atau
diperoleh pembelajar di dalam kelas tidak seluruhnya dapat berkorespondensi secara
langsung dengan !akta empiris bahasa yang terdapat di masyarakat. Bahkan, tidak
!arang pembela!ar asing men!umpai banyak enomena penggunaan bahasa di
6
negatif
masyarakat yang dirasakan berbeda dengan apa yang dipela!ari di dalam kelas
(+artomihard!o, #$$,). ;enomena ini pasti di!umpai oleh setiap pembelajar BIPA
yang sering disikapi sebagai problematik tersendiri dalam pembela!aran BIPA.
9erhadap gambaran keadaan penggunaan bahasa Indonesia tersebut secara
psikologis dapat mengakibatkan pembela!ar asing men!adi bingung$ !rustrasi, bahkan
merasa takut untuk menggunakan bahasa Indonesianya. Perasaan takut salah ini
selan!utnya dapat memunculkan perasaan baru yang dapat mengganjal keseluruhan
proses dan hasil pembela!aran BIPA, yaitu perasaan tidak akan bisa berbahasa
Indonesia (Widodo. #$$6). 2engingat keadaan lingkungan penggunaan bahasa
Indonesia sebagaimana digambarkan, dan kondisi serta kualiikasi pembelajar asing,
kiranya perlu dikembangkan bentuk atau model pembela!aran BIPA yang mampu
mengakomodasikan 1ariabel tersebut. -alah satu bentuk pembela!aran BIPA yang
dimaksud adalah pembela!aran BIPA model tutorial
Konse! "asar
:ambaran tentang aktor3aktor signiikan yang terkait dengan kondisi
pembela!ar BIPA (baik kondisi internal maupun eksternal) di atas telah menyarankan
adanya tuntutan khusus yang harus dipertimbangkan dalam me*u!udkan
pembela!aran BIPA. Dalam hal ini tuntutan kasus yang dimaksud dapat ter*adahi dan
terakomodasikan dalam pembela!aran BIPA model tutorial. -ecara konseptual dapat
dikatakan, bah*a pembelajaran BIPA model tutorial merupakan bentuk spesiik
pembela!aran BIPA yang mengandalkan akti"itas tutorial dan peran tutor dalam
proses bela!ar menga!arnya.
-ebagai sebuah model, karakteristik pembela!aran BIPA model tutorial tampak
pada (#) pendekatan yang di!adikan acuan, dan (4) strategi pembelajaran yang
digunakan sebagai pi!akan. -edangkan sebagai sebuah sistem pengelolaan$
karakteristik pembela!aran BIPA model tutorial tampak pada bentuk pemberdayaan
komponen pembela!aran yang ter*u!ud dalam (#) perencanaan, (4) pelaksanaan, (5)
e1aluasi, dan (6) penanganan problematik pembela!arannya.
Pembela!aran BIPA model tutorial, di samping menekankan pada
pemberdayaan komponen instruksional yang ada di dalam kelas secara optimal, !uga
dikembangkan kegiatan pembela!aran yang bersiat komplementer dan diproyeksikan
untuk kepentingan aplikasi praktis berbahasa Indonesia secara aktual. +egiatan yang
dimaksud antara lain dalam bentuk pembela!aran kelas luar yang menekankan pada
pemajanan berbahasa Indonesia secara alamiah dan aktual sesuai dengan budaya
masyarakat. Di samping itu kondisi dan potensi pembela!ar, termasuk problematik
yang dialaminya tetap men!adi perhatian penga!ar dan tutor selama pembela!aran
berlangsung. Hal yang spesiik dalam pembela!aran BIPA model tutorial ini antara
lain tampak pada pengelolaan kelas dan kegiatan belajar.
Kelas Pembelajaran
+elas pembela!aran BIPA model tutorial dibagi men!adi dua bagian, yaitu
kelas dalam dan kelas luar &elas dalam yang dimaksud, identik dengan pengertian
kelas pembela!aran sebagaimana la'imnya Dalam pengertian ini kelas tersebut tentu
berupa ruang yang di dalamnya terdapat penga!ar, pembela!ar, dan komponen
pembela!aran lain, serta mekanisme bela!ar yang diatur dalam pengelelolaan kelas.
8
-edangkan kelas luar mengacu pada pengertian pengelolaan pembela!aran yang
dilakukan di luar (di luar kelas dalam). +egiatan kelas luar ini dalam pengertian
khusus !uga disebut kegiatan tutorial$ meskipun kegiatan kelas luar tidak selalu
berupa kegiatan tutorial.
:ambaran pembela!aran BIPA yang dilakukan di kelas dalam antara lain dapat
dipahami melalui pen!elasan pada hal3hal spesiik berikut.
(#) +apasitas kelas terdiri atas 8 sampai #) orang (pembela!ar)
(4) +elas yang kecil dimaksudkan untuk kepentingan intensitas perhatian,
penggiliran latihan, dan penanganan kasus.
(5) Dengan kelas yang kecil diasumsikan akan lebih mudah bagi penga!ar
dalam mengelola kelas secara kondusi.
(6) Pembela!aran dilakukan secara terpadu, maksudnya sa!ian materi
keterampilan berbahasa, kosakata, dan catatan budaya tidak dilakukan
secara terpisah.
(8) +ompetensi berbahasa yang dibentuk melalui kelas dalam lebih
diarahkan pada penguasaan dan pemantapan kaidah dasar.
(,) Bahasa pengantar yang digunakan dalam pembela!aran sedapat mungkin
bahasa target Bahasa ibu pembela!ar hanya digunakan !ika benar-benar
diperlukan.
(&) Penga!ar merupakan tim teaching yang selalu berkoordinasi dan
berkolaborasi satu dengan yang lain, termasuk dengan tutor dan
pembela!ar.
Kegiatan Tutorial
Dalam pengertian khusus, tutorial merupakan kegiatan pembela!aran
komplementer yang bersiat indi1idual. 2aksudnya, tutorial merupakan bagian
integral dari pembela!aran BIPA yang dilaksanakan di luar kelas dan diproyeksikan
sebagai ajang atau media penerapan dan pa!anan kemampuan berbahasa Indonesia
(Widodo, #$$6). +egiatan tutorial lebih bersiat bebas dan rekreakti!, tanpa
mengabaikan peranan dan ungsi instruksional.
-ecara teknis, tutorial dilaksanakan dengan cara mengarahkan akti1itas3
praktis berbahasa Indonesia setiap pembela!ar pada akta3akta, ob!ek3ob!ek dan
enomena3enomena situasional yang memungkinkan ter!adinya proses dan interaksi
berbahasa. "ayanan kegiatan diupayakan secara indi1idual' !adi, setiap pembela!ar
dipasangkan dengan seorang tutor pendamping.
(ujuan
+egiatan tutorial ini memiliki tu!uan antara lain<
(#) memberikan kemudahan bagi pembela!ar untuk melakukan
pema!anan bahasa Indonesia secara langsung, 1ariati, dan
terbimbing,
(4) mengenal dan memahami berbagai 1arian model penutur dan
ragam pakai bahasa Indonesia,
(5) meningkatkan keberanian, kemauan, kelancaran, dan ketepatan
berbahasa Indonesia,
(6) mengidentiikasi kelemahan, dan =error> bahasa pembela!ar
serta prediksi penyebabnya, dan
,
(8) mengembangkan 1ariasi dan suasana bela!ar melalui pelatihan
secara kreati3rekreati.
+egiatan tutorial dieektikan se!ak minggu3minggu a*al pembela!aran dan
lebih diokuskan pada ob!ek, akta dan enomena yang langsung berhubungan
dengan kebutuhan dan kepentingan pembela!ar, misalnya ke kantor pos, ke bank, ke
pasar, bertamu, ke tempat3tempat ?kerumunan massa?, industri rumah tangga, dan
lain3lain.
Prinsip )asar
Prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kegiatan tutorial,
antara lain<
(#) kesesuaian isi materi dan topik pembela!aran dengan kegiatan
pelatihan di kelas'
(4) ketepatan pemilihan dan penetapan tutor pendamping, terutama
dalam 1isi, spesialisasi bidang dan minat, serta usia dan karakter'
(5) ketepatan pemilihan ob!ek dan situasi kebahasaan'
(6) ketepatan penetapan bentuk dan ragam pemakaian bahasa
Indonesia'
(8) kecukupan pelatihan selama kegiatan, baik dalam !umlah maupun
intensitasnya' dan
(,) keberterimaan perilaku dan sikap tutor terhadap pembela!ar
Persyaratan (utor
Ditin!au dari karakteristik kegiatan tutorial, tutor memiliki peran dan ungsi
yang sangat penting, antara lain<
(#) sebagai teman yang dapat men!adi orang terdekat dalam bela!ar'
(4) sebagai moti"ator dalam pembela!aran dan pelatihan'
(5) sebagai asilitator pelatihan khususnya dan pembela!aran bahasa
Indonesia pada umumnya'
(6) sebagai acuan atau model dalam aktualisasi berbahasa Indonesia'
dan
(8) sebagai pengendali proses, dan pengatur irama pembela!aran
bahasa Indonesia.
Dari gambaran di atas !elaslah bah*a tugas tutor memerlukan persyaratan
khusus. @leh karena itu, dalam pengembangan kegiatan tutorial, pemilihan tutor harus
benar3benar dipertimbangkan secara seksama, terlebih dalam penentuan pasangan
pembela!arnya. Beberapa hal ideal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
tutor pendamping ini, antara lain<
(a) kepekaan dan kepedulian terhadap bahasa Indonesia, terutama dalam
pemakaiannya'
(b) kemampuan dan keterampilan berbahasa Indonesia yang *mumpuni* dan
seksama, baik kemampuan resepti maupun produkti'
(c) kemampuan mengakomodasi karakteristik pembela!ar dan
pembela!aran'
(d) pemilikan pengetahuan dan *a*asan dasar tentang pembela!aran Bahasa
Indonesia bagi Penutur Asing' dan
&
(e) pemilikan pemahaman dan *a*asan yang luas tentang kebudayaan
dan kehidupan berbangsa, bernegara, atau bermasyarakat.
0ntuk memenuhi persyaratan dan kualiikasi tutorial tersebut dapat dilakukan
dengan menyelenggarakan =training+.
Penetapan ,bjek
-ebagaimana dikemukakan di atas bah*a program tutorial merupakan
kegiatan terencana yang dimaksudkan sebagai #ahana pajanan bahasa Indonesia
secara aktual. @leh karena itu, ob!ek3ob!ek yang dirancang untuk ditetapkan harus
dipilih secara masak3masak. @b!ek3ob!ek tutorial harus diseleksi dan
dipertimbangkan nilai !ungsionalnya bagi kepentingan pemajanan. Hal3hal prinsip
yang men!adi prioritas pertimbangan dalam penetapan ob!ek ini adalah (#)
memungkinkan ter!adinya komunikasi dalam bahasa Indonesia, (4) memungkinkan
adanya "ariasi interaksi dan pengembangannya, (5) memiliki keterkaitan dengan
kebutuhan dan kepentingan pembela!ar, dan (6) memungkinkan pengenalan dan
pengembangan *a*asan pembela!ar terhadap kebudayaan dan adat3istiadat
masyarakat Indonesia.
Pelaksanaan
-etelah pasangan pembela!ar3tutor ditentukan, ob!ek3ob!ek tutorial
ditetapkan, dan sasaran latihan kebahasaan dipastikan' kegiatan selan!utnya yang
perlu dilakukan adalah pra-tutorial. Pratutorial adalah kegiatan persiapan yang
dimaksudkan untuk mengkondisikan dan menyelaraskan isi dengan bentuk latihan
dalam tutorial. Pada kegiatan ini pula dilakukan koordinasi dan kolaborasi penga!ar
dengan tutor.
Agar masing3masing tutor memiliki *a*asan yang lebih !elas terhadap tugas
yang harus dilakukan selama kegiatan, pratutorial ini dapat dilengkapi dengan
simulasi. -elan!utnya, perekaman proses dan hasil kegiatan tutorial dituangkan
dalam bentuk ormat khusus yaitu !ormat tutorial.
Balikan
-esuai dengan keberadaan dan kapasitasnya dalam keseluruhan program
pembela!aran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing, bah*a program tutorial
merupakan kegiatan komplementer bagi pembela!aran ormal di kelas, maka hasil
kegiatan tutorial yang sudah diin"entarisasikan dalam ormat khusus tersebut
ditelaah dan selan!utnya dimanaatkan sebagai bahan masukan dan bahan balikan.
+egiatan yang dapat dikembangkan untuk kepentingan balikan ini sangat beragam,
bergantung pada bentuk dan !enis yang dilakukan oleh pembela!ar, misalnya
menceritakan kembali secara indi1idu, model diskusi dan tanya !a*ab, simulasi,
latihan membuat kalimat, menulis *jurnal* dan buku harian.
Man!aat
Beberapa manaat yang dapat diperoleh dari kegiatan tutorial, antara lain<
(#) pembela!ar merasa lebih nyaman karena mereka mempunyai teman
yang siap membantu memecahkan persoalan3persoalan yang dihadapi'
%
(4) pembela!ar dapat memperoleh berbagai pengalaman melalui sumber
asli secara langsung'
(5) pembela!ar dapat bela!ar secara leksibel sambil berekreasi'
(6) masalah3masalah yang mengganggu kegiatan pembela!aran, baik
masalah kebahasaan maupun non3kebahasaan dapat diketahui dan
dicarikan alternati pemecahannya dengan segera'
(8) meningkatkan percepatan penguasaan bahasa Indonesia melalui
pa!anan alamiah'
(,) pengelolaan pembela!aran dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan, dan kepentingan pembela!ar' dan
(&) memberikan kesan pembela!aran BIPA yang intensi karena proses
bela!ar dilakukan secara interakti dan melibatkan rasa bahasa dan
budaya.
Penutu!
Paparan di atas telah memberikan gambaran tentang bagaimana sosok dan
per*u!udan pembela!aran BIPA model tutorial. -ebagai penutup, dapatlah
dikemukakan catatan berikut.
Pembela!aran BIPA model tutorial merupakan salah satu bentuk
pembela!aran BIPA yang memiliki karakteristik tersendiri.
+ekhususannya terutama tampak pada prinsip dasar dan implementasi
pembela!arannya.
0ntuk menerapkan pembela!aran BIPA model tutorial tentunya perlu
memperhatikan persyaratan dan prosedur yang ada. Hal yang dimaksud
terutama tentang tutor dan penciptaan mekanisme belajar secara tutorial.
Beberapa inormasi dan akta empiris pelaksanaan pembela!aran BIPA
model tutorial (di program /I- A 02), telah memberikan gambaran
tentang kelayakan penerapannya, termasuk manaat yang dapat diperoleh
dari model tersebut.
Bagaimanapun pembela!aran BIPA model tutorial merupakan enomena
yang terkait dengan perkembangan pembela!aran BIPA secara
menyeluruh. +arena itu enomena tersebut !uga merupakan persoalan
pembela!aran BIPA yang selayaknya perlu terus dika!i, terutama
dimaksudkan bagi kepentingan pengembangan program BIPA
selan!utnya.
Sumber A#uan
Al*asilah, /haedar A. #$$%. BPenga!aran Bahasa Indonesia untuk Pembela!ar
Asing- Makalah &ongres Bahasa Indonesia .II. Cakarta, 4,35) @ktober
#$$%.
Barad!a, 2.;. #$$6. Why 9he /ommunicati1e "anguage 9eachingD Makalah
Seminar on Communicati"e Approach in /oreign 0anguage (eaching in
Indonesia ;PB- I+IP 2alang, #6 .o1ember.
$
Brooks, C.: dan 2.:. Brooks. #$$$. In Search o! Understanding$ (he Case o!
Constructi"ist Classrooms Eirginia 0-A< A-/D.
/haudron, /raig. #$$). Second 0anguage Classroom1 2esearch on (eaching and
0earning /ambridge< /ambridge 0ni1ersity Press.
/ook, Ei1ian. #$$6. 0inguistic and Second 0anguage Ac3uisition. "ondon< 9he
2acmilan Press "td.
Dard!o*id!o!o, -oen!ono. #$$5. BPeningkatan Peran Penga!aran Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa AsingF Makalah &ongres Bahasa Indonesia EI. Cakarta<
4% @ktober A 4 .o1ember #$$5.
Dard!o*id!o!o, -oen!ono. #$$,. 2asalah dalam Penga!aran Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Asing di Indonesia< dalam Pengajaran Bahasa Indonesia untuk
Penutur Asing. Cakarta< ;- 0I.
+artomihard!o, -oeseno. #$$,. Penyelenggaraan BIPA1 Beberapa 4ambatan dan
Usaha Penanggulangannya +umpulan Makalah +ongres Internasional
BIPA. Cakarta< "istak*arta Putra.
+rashen, -.D. dan 9errel. 9racey. D. #$%5. (he 5atural Approach1 0anguage
Ac3uisition in the Classroom. @Gord< Pergamon Press.
2oeliono, Anton 2. #$$%. &edudukan dan /ungsi Bahasa Indonesia dalam 6ra
7lobalisasi 2akalah +ongres Bahasa Indonesia EII. Cakarta. 4,35)
@ktober #$$%.
.unan, Da1id. #$$5. )esigning (asks !or Communicati"e Classroom /ambridge<
/ambridge 0ni1ersity Press.
-neddon, Cames. #$$6. BPenga!aran Bahasa Indonesia dengan 2etode Imersi di Park
(idge Brisbane AustraliaF Makalah &IPBIPA I 8(IS,09 -alatiga< 0+-W.
-tern, H.H. #$%5. /undamental Concepts o! 0anguage (eaching. @Gord< @Gord
0ni1ersity Press.
-ubyakto ., -ri 0tari. #$%%. Metodologi Pengajaran Bahasa. Cakarta< P9
PP"P9+.
-ud!ana, .ana. #$%$. (eknologi Pengajaran. Bandung< -inar Baru.
(ichards, Cack /. dan (odgers, 9heodore -. #$%,. Approach and Methods in
0anguage (eaching. /ambridge< /ambridge 0ni1ersity Press.
Widodo Hs. #$$6. B2eningkatkan 2oti1asi dan Pa!anan Pembela!aran Bahasa
Indonesia bagi Penutur AsingF. Makalah &IPBIPA I 8(IS,09. -alatiga<
0+-W.
Winkel, W.-. #$%&. Psikologi Pengajaran. Cakarta< :ramedia.
#)
Widodo Hs
CIS BIPA UM Malang
Agustus :;;<
##

Anda mungkin juga menyukai