Anda di halaman 1dari 11

TUGAS-TUGAS PERAWAT DALAM SETIAP TEORI PENUAAN

1. PENDAHULUAN
Kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup dan majunya ilmu pengetahuan
terutama karena kemajuan ilmu kedokteran, mampu meningkatkan umur harapan
hidup (life expectancy). Akibatnya jumlah orang yang lanjut usia akan bertambah
dan ada kecenderungan akan meningkat lebih cepat.
Jumlah penduduk usia lanjut Indonesia sat ini semakin bertambah. embaga
demografi !ni"ersitas Indonesia melaporkan penduduk usia lanjut #,$ % dari tahun
&'(), ),(% tahun &''*. +ahun ,*** diperkirakan -,$ % dari jumlah penduduk
Indonesia atau sekitar &),# juta orang akan berusia di atas .* tahun.
/ermasalahan pada usia lanjut #(% adalah masalah kesehatan (0anafi 1igit
&''(), disamping permasalahan lain seperti keuangan, kesepian, marasa tak berguna
lagi. 2ertambahnya jumlah penduduk berusia lanjut akan menimbulkan berbagai
masalah meliputi masalah medis teknis, mental psikologis dan sosial ekonomi.
Kebutuhan pelayanan kesehatan pada usia lanjut daripada usia lain. 1elain terjadinya
perubahan pola penyakit ke pola penyakit degeneratif, proses penyembuhannya
sendiri memerlukan 3aktu lebih lama.
/enanganan penyakit pada usia lanjut bersifat khusus, hal itu karena penyakit
pada usia lanjut biasanya tidak berdiri sendiri (multipatologi), fungsi organ tubuh
sudah menururn, rentan terhadap penyakit atau stress, lebih sering memerlukan
rehabilitasi yang tepat. 4leh karena itu, kelompok usia lanjut memerlukan perhatian
dan upaya khusus di bidang kesehatan.
2. TEORI TENTANG PROSES PENUAAN
/roses penuaan dipandang sebagai sebuah proses total dan sudah dimulai saat
masa konsepsi. 5eskipun penuaan adalah sebuah proses berkelanjutan, belum tentu
seseorang meninggal hanya karena usia tua. 1ebab indi"idu memiliki perbedaan
yang unik terhadap genetik, sosial, psikologik, dan faktor6faktor ekonomi yang saling
terjalin dalam kehidupannya menyebabkan peristi3a menua berbeda pada setiap
orang. 7alam sepanjang kehidupannya, seseorang mengalami pengalaman traumatik
baik fisik maupun emosional yang bisa melemahkan kemampuan seseorang untuk
memperbaiki atau mempertahankan dirinya. Akhirnya periode akhir dari hidup yang
disebut senescence terjadi saat oraganisme biologik tidak dapat menyeimbangkan
lagi mekanisme 8/engrusakan dan /erbaikan9.
2.1 Teori Biologik
5enurut 5ary Ann :hrist et al. (&''#), penuaan merupakan proses yang secara
berangsur mengakibatkan perubahan yang kumulatif dan mengakibatkan perubahan
di dalam yang berakhir dengan kematian. /enuaan juga menyangkut perubahan sel,
akibat interaksi sel dengan lingkungannya, yang pada akhirnya menimbulkan
perubahan degeneratif.
+eori biologis tentang proses penuaan dapat dibagi menjadi teori intrinsik dan
ekstrinsik. Intrinsik berarti perubahan yang berkaitan dengan usia, timbul akibat
penyebab di dalam sel sendiri, sedangkan teori ekstrinsik menjelaskan bah3a
perubahan yang terjadi diakibatkan oleh pengaruh lingkungan.
;aktor intrinsik, peranan en<ym seperti 7=A polymerase yang berperan besar
pada penggandaan dan perbaikan 7=A, serta en<ym proteolytik yang dapat
menemukan sel yang mengalami degradasi protein sangat penting. 1edangkan pada
faktor ekstrinsik yang penting dikemukakan adalah radikal bebas, fungsi kekebalan
seluler dan humoral, oksidasi stress, cross link serta mekanisme 8dipakai dan aus9
sangat menentukan dalam proses penuaan yang terjadi .
Adanya faktor pengaruh intrinsik dan ekstrinsik tadi pada akhirnya akan
mempengaruhi tingkat perubahan pada sel , sel otak dan saraf, gangguan otak , serta
jaringan tubuh lainnya.
2.2 Teori Sosial
+eori sosiologis tentang penuaan yang selama ini dianut adalah >
2.2.1 Teori Interaksi Sosial (Social Exchange Theory).
+eori ini mencoba menjelaskan mengapa lansia bertindak pada suatu situasi
tertentu, yaitu atas dasar hal6hal yang dihargai masyarakat. 5auss (&')$), 0omans
(&'.&) dan 2lau (&'.$) mengemukakan bah3a interaksi sosial didasarkan atas
hukum pertukaran barang dan jasa, sedangkan pakar lain 1immons (&'$))
mengemukakan bah3a kemampuan lansia untuk terus menjalin interaksi sosial
merupakan kunci untuk mempertahankan status sosialnya untuk melakukan tukar
menukar.
/okok6pokok 1ocial ?xchanger +heory sebagai berikut >
a. 5asyarakat terdiri atas aktor6aktor sosial yang berupaya mencapai
tujuannya masing6masing.
b. 7alam upaya tersebut terjadi interaksi sosial yang memerlukan biaya dan
3aktu.
,
c. !ntuk mencapai tujuan yang hendak dicapai seorang aktor akan
mengeluarkan biaya.
d. Aktor senantiasa berusaha mencari keuntungan dan mencegah terjadinya
kerugian.
e. 0anya interaksi yang ekonomis saja yang dipertahankan olehnya.
2.2.2 Teori Penarikan Diri (Disengagament Theory)
:umming dan 0enry ( &'.&) mengemukakan bah3a kemiskinan yang
diderita lansia dan menurunnya derajat kesehatan mengakibatkan seseorang lansia
secara perlahan6lahan menarik diri dari pergaulan sekitarnya. 1elain hal tersebut, dari
pihak masyarakat juga mempersiapkan kondisi agar para lansia menarik diri.
Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lansia menurun baik secara kualitas
maupun secara kuantitas.
/okok6pokok disenggagement theory adalah >
a. /ada pria, kehilangan peran utama hidup terjadi pada masa pensiun. /ada
3anita terjadi pada masa peran dalam keluarga berkurang misalnya saat
anak menginjak de3asa dan meninggalkan rumah untukbelajar dan
menikah.
b. ansia danmasyarakat menarik manfaat dari hal ini, karena lansia dapat
merasakan bah3a tekanan sosial berkurang sedangkan kaum muda
memperoleh kerja yang lebih luas.
c. +iga aspek utama dalam teori ini adalah >
- /roses menarik diri terjadi sepanjang hidup
- /roses tak dapat dihindari
- 0al ini diterima lansia dan masyarakat.
2.2.3 Teori Aktivitas (Activity theory)
+eori ini dikembangkan oleh /almore (&'.)) dan emon et al. (&'-,) yang
mengatakan bah3a penuaan yang sukses tergantung dari bagaimana lansia
merasakan kepuasan dalam melakukan aktifitas dan mempertahankan akti"itas
tersebut selama mungkin.
/okok6pokok teori akti"itas adalah >
a. 5oral dan kepuasan berkaitan dengan interaksi sosial dan keterlibatan
sepenuhnya dari lansia di masyarakat.
b. Kehilangan peran akan menghilangkan kepuasan seorang lansia.
#
2.2.4 Teori Kesinambungan (Continuity Theory)
+eori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan
lansia, dengan demikian pengalaman hidup seseorang pada suatu saat merupakan
gambarannya kelak pada saat ini menjadi lansia. 7an hal ini dapat terlihat bah3a
gaya hidup perilaku dan harapan seorang ternyata tak berobah 3alaupun ia menjadi
lansia.
/okok6pokok dari continuity theory adalah >
a. >ansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus aktif dalam
proses penuaan, akan tetaoi didasarkan pada pengalamannya di masa lalu,
dipilih peran apa yang harus dipertahankan atau dihilangkan.
b. /eran lansia yang hilang tak perlu diganti.
c. ansia dimungkinkan untuk memilih berbagai macam cara adaptasi.
2.2.5 Teori Perkembangan (Deveo!ment Theory)
+eori ini menekankan pentingnya mempelajari apa yang telah dialami oleh
lansia pada saat muda hingga de3asa, dengan demikian perlu dipahami teori ;reud,
2uhler, Jung dan ?rikson.
1igmund ;reud meneliti tentang psikoanalisa dan perubahan psikososial anak
dan balita . ?rikson (&'#*) membagi kehidupan menjadi ( fase dan lansia perlu
menemukan integritas diri mela3an keputusasaan (ego integrity "ersus despair)..
0a"ighurst dan 7u"all menguraikan tujuh jenis tugas perkembangan
(de"elopment tasks) selama hidup yang harus dilaksanakan oleh lansia yaitu @
a. /enyesuaian terhadap penurunan fisik dan psikis
b. /enyesuaian terhadap pensiun dan penurunan pendapatan
c. 5enemukan makna kehidupan
d. 5empertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
e. 5enemukan kepuasan dalam hidup berkeluarga
f. /enyesuaian diri terhadap kenyataan akan meninggal dunia
g. 5enerima dirinya sebagai calon lansia
Joan 2irchenall A=, 5ed dan 5ary ? 1treight A= (&'-#) menekankan
perlunya mempelajari psikologi perkembangan guna mengerti perubahan emosi dan
sosial seseorang selama fase kehidupannya.
/okok6pokok dalam de"elopment theory adalah >
a. 5asa tua merupakan saat lansia merumuskan seluruh masa
kehidupannya.
$
b. 5asa tua merupakan masa penyesuaian diri terhadap kenyataan sosial
yang baru yaitu pensiun dan atau menduda atau menjanda.
c. ansia harus menyesuaaikan diri akibat perannya yang berakhir dalam
keluarga, kehilangan identitas dan hubungan sosialnya akibat pensiun,
ditinggal mati oleh pasangan hidup dan teman6temannya.
2.2." Teori #trati$ikasi %sia (Age #trati$ication Theory)
Biley (&'-&), menyusun stratifikasi lansia berdasarkan usia kronologis yang
menggambarkan serta membentuk adanya perbedaan kapasitas peran, ke3ajiban,
serta hak mereka berdasarkan usia. 7ua elemen penting dari model stratifikasi usia
tersebut adalah struktur dan prosesnya.
/okok6pokok dari teori ini adalah >
a. Arti usia dan posisi kelompok usia bagi masyarakat
b. +erdapatnya transisi yang dialami oleh kelompok
c. +erdapatnya mekanisme pengalokasian peran diantara penduduk.
2. Teori Psikologi
3.2.1 Teori Kebutuhan Manusia menurut ierarki Maslo!
5enurut teori ini, setiap indi"idu memiliki hirarki dari dalam diri, kebutuhan
yang memoti"asi seluruh perilaku manusia (5aslo3, &')$). Kebutuhan ini memiliki
urutan prioritas yang berbeda. Ketika kebutuhan dasar manusia sudah terpenuhi,
mereka berusaha menemukannya pada tingkat selanjutnya sampai urutan yang paling
tinggi dari kebutuhan terbsebut tercapai. 1emua kebutuhan ini sering digambarkan
seperti sebuah segitiga dimana kebutuhan dasar terletak paling ba3ahCdi dasar.
3.2.2 Teori In"i#i"ual $ung
:arl Jung (&'.*) menyusun sebuah teori perkembangan kepribadian dari
seluruh fase kehidupan yaitu mulai dari masa kanak6kanak, masa muda dan masa
de3asa muda, usia pertengahan sampai lansia. Kepribadian indi"idu terdiri dari ?go,
ketidaksadaran seseorang dan ketidaksadaran bersama. 5enurut teori ini kepribadian
digambarkanCdiorientasikan terhadap dunia luar (ekstro"erted) atau ke arah subyektif,
pengalaman6pengalaman dari dalam diri (intro"ert). Keseimbangan antara kekuatan
ini dapat dilihat pada setiap indi"idu, dan merupakan hal yang paling penting bagi
kesehatan mental.
)
3.2.3 Teori %roses Kehi"u&an Manusia
:harlotte 2uhler (&'.() menyusun sebuah teori yang menggambarkan
perkembangan manusia yang didasarkan pada penelitian ektensif dengan
menggunakan biografi dan melalui 3a3ancara. ;okus dari teori ini adalah
mengidentifikasi dan mencapai tujuan hidup manusia yang mele3ati klima fase
proses perkembangan. 5enurutnya, pemenuhan kebutuhan diri sendiri merupakan
kunci perkembangan yang sehat dan itu membahagiakan, dengan kata lain orang
yang tidak dapat menyesuaikan diri berarti dia tidak dapat memenuhi kebutuhannya
dengan beberapa cara.
/ada tahun &'.( 2uhler mengembangkan a3al pemikirannya yang secara
jelas mengidentifikasi lima fase yang terpisah dalam pencapaian tujuan kehidupan
yang dile3ati manusia. /ada masa kanak6kanak belum terbentuk tujuan hudup yang
spesifik dan pada masa depan pengakhiran kehidupan juga tidak jelas. 5asa remaja
dan masa de3asa muda dicapai hanya sekali dalam kehidupan. 1eseorang mulai
mengkonsep tujuan6tujuan hidup yang spesifik dan memperokleh pengertian
terhadap kemampuan indi"idu. 1aat berumur ,) tahun seseorang menjadi lebih
konkrit mengenai tujuan hidupnya dan secara aktif diterapkan dalam diri mereka.
2uhler melihat fase akhir dari lansia (usia .) atau -* tahun) sebagai usia untuk
mengakhiri cita6citanya yang muluk untuk mencapai tujuan hidup.
. TUGAS-TUGAS PERAWAT DALAM SETIAP TEORI PENUAAN
.1 T!gas Pera"a# $ala% Teori Biologi
/era3atan yang memperhatikan kesehatan objektif, kebutuhan, kejadian6
kejadian yang dialami klien lansia semasa hidupnya, perubahan fisik pada organ
tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa dicapai dikembangkan, penyakit yang dapat
dicegah atau ditekan progresifitasnya.
/era3atan fisik secara umum bagi klien lansia dapat dibagi atas , bagian yakni >
a. Klien lansia yang masih aktif, dimana keadaan fisiknya masih mampu
bergerak tanpa bantuan orang lain sehingga untuk kebutuhannnya sehari6hari
masih mampu melakukan sendiri.
b. Klien lansia yang pasif atau tidak dapat bangun, dimana keadaan fisiknya
mengalami kelumpuhan atau sakit.
/era3at harus mengetahui dasar pera3atan klien lansia ini terutama hal6hal yang
berhubungan dengan kebersihan perorangan untuk mempertahankan kesehatannya.
Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah timbulnya
penyakitCperadangan mengingat sumber infeksi dapat timbul bila kebersihan kurang
.
mendapat perhatian.
7isamping itu kemunduran kondisi fidik akibat proses penuaan dapat
mempengaruhi ketahanan tubuh terhadap gangguan atau serangan infeksi dari luar.
!ntuk klien lansia yang aktif dapat diberikan bimbingan mengenai kebersihan
mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersihan kuku dan rambut, kebersihan
temopat tidur serta posisinya, hal makan, cara memakan obat, dan cara pindah dari
tempat tidur ke kursi atau sebaliknya.
Komponen pendekatan fisik yang lebih mendasar adalah memperhatikan dan
membantu para klien lansia untuk bernafas dengan lancar, makan (termasuk memilih
dan menentukan makanan), minum melakukan eliminasi, tidur, menjaga sikap tutbuh
3aktu berjalan, duduk, merubah posisitiduran, beristrahat, kebersihan tubuh,
memakai dan menukar pakaian, mempertahankan suhu badan, melindungi kulit dari
kecelakaan.
7ari hasil rangkuman /ertemuan Kesehatan persiapan !sia anjut oleh 7epkes
(&'')) ditetapkan /enjaringan Kesehatan ansia dengan cara sebagai berikut >
DIEI
a. /engamatan
7 F disease
? F eating poorly
+ F tooth loss
? F economic hardship
A F reduced social contact
5 F 5ultiple medicine
I F in"oluntary 3eight loss and gains
= F need assistance in self care
? F elder years
b. /endidikan gi<i dan konseling diet
c. /rinsip gi<i yang harus diikuri oleh lansia >
- Kecukupan kalori ) G &* % kurang dari usia ,* G ,) tahun
- Kecukupan lemak maksimak ,) % diutamakan lemak tak jenuh
- /rotein normal &* G &, % dari kecukupan energi, &* % berasal dari
he3ani
- 0idrat arang, gula murni dikurangi
- Hitamin dan mineral harus cukup terutama "itamin 2, Hitamin :,
asam folat, kalsium dan ;e
-
4A0AADA
atihan olahraga yang baik dan benar serta teratur harus memenuhi
komponan sebagai berikut>
&. /eregangan dan pemanasan &* G &) menit
,. atihan initi &) G .* menit
#. /endinginan &* G &) menit
;aktor yang diperhatikan >
&. Intensitas latihan IIIIIIpra usia lanjut .* % 6 (* % 7=5
7=5 (7enyut =adi 5aksimal ) > ,,* G usia x menit
:ontoh > 2ila usia $* tahun 7=5 F ,,* G $* F &(* x C mnt
2atas atas () % F () % 6x &(* xCmnt F &)# xCmnt
2atas ba3ah .* % F .* % x &(* xCmnt F &*( xCmnt
,. ;rekuensi latihan 66666666666666666666# G ) x seminggu
#. amanya latihan 66666666666666666666 #* G $) menit, tidak termasuk 3aktu
pemanasan dan pendinginan.
+oleransi terhadap kekurangan 4, sangat menurun pada klien lansia, untuk
itu kekurangan 4, yang mendadak harus dicegah dengan cara posisi bersandar pada
beberapa bantal, jangan makan terlalu banyak, jangan melakukan gerak badan yang
(
1ayur dan buah6buahan
/rotein > Ikan, ayam, kacang6kacangan,telur
=asi, Jagung, Kentang
emak
Daram
Dula
berlebihan dan sebagainya.
1eorang pera3at harus dapat memotifasi para klien lansia agar mau dan
menerima makanan yang disajikan. Kurangnya kemampuan mengunyah sering dapat
menyebabkan hilangnya nafsu makan. !ntuk mengatasi masalah ini adalah dengan
menghidangkan makanan lunak atau memakai gigi palsu. Baktu makan yang teratur,
menu ber"ariasi dan bergi<i, makanan yang serasi, serta suasana yang menyenangkan
dapat menambah selera makan, bila ada penyakit tertentu pera3at harus mengatur
makanan sesuai diet yang dianjurkan.
/era3at perlu mengadakan pemeriksaan kesehatan terutama pada klien lansia
yang diduga menderita penyakit tertentu atau secara berkala dilakukan bila terdapat
kelainan tertentu misalnya batuk6batuk, pilek, (terutama klien lansia yang tinggal di
panti Berda ).
/era3at perlu memberikan penjelasan dan penyuluhan kesehatan, mengkaji
penyebab keluhan, kemudian mengkomunikasikan dengan klien tentang cara
pemecahannya.
/era3at harus mendekatkan diri dengan klien lansia, membimbing dengan
sabar dan ramah, sambil bertanya apa yang dirasakan, bagaimana tentang tidur,
makan, apakah obat sudah diminum, apakah mereka bisa melaksanakan ibadah dan
sebagainya. 1entuhan ( misalnya genggaman tangan ) terkadang sangat berarti bagi
mereka.
.2 T!gas Pera"a# Dala% Teori Sosial
/era3at sebaiknya memfasilitasi sosialisasi antar lansia dengan mengadakan
diskusi dan tukar pikiran serta bercerita sebagai salah satu upaya pendekatan sosial.
5emberi kesempatan untuk berkumpul bersama berarti menciptakan sosialisasi antar
manusia, yang menjadi pegangan bagi pera3at bah3a orang yang dihadapinya adalah
mahluk sosial yang membutuhkan orang lain. 0ubungan yang tercipta adalah
hubungan sosial antara 3erda dengan 3erda maupun 3erda dengan pera3at sendiri.
/era3at memberikan kesempatan yang seluas6luasnya kepada para 3erda
untuk mengadakan komunikasi, melakukan rekreasi seperti jalan pagi, menonton film
atau hiburan6hiburan lain karena mereka perlu diransang untuk mengetahui dunia
luar. 7apat disadari bah3a pendekatan komunikasi dalam pera3atan tidak kalah
pentingnya dengan upaya pengobatan medis dalam proses penyembuhan atau
ketenangan para klien lansia.
5enurut 7rs 0. 5annan dalam bukunya Komunikasi dalam /era3atan
'
mengatakan > ti&ak se&ikit kien ti&ak bisa ti&ur karena stres. #tres memikirkan
!enyakitnya' biaya hi&u!' keuarga yang &irumah' sehingga menimbukan
kekece(aan' rasa ketakutan atau kekha(atiran' rasa kecemasan &an sebagainya.
%ntuk menghiangkan rasa )emu &an menimbukan !erhatian terha&a! sekeiingnya
!eru &iberikan kesem!atan ke!a&a mereka untuk antara ain ikut menikmati
kea&aan &iuar' agar mereka merasa masih a&a hubungan &engan &unia uar.
+idak jarang terjadi pertengkaran dan perkelahian diantara mereka (terutama
bagi yang tinggal di panti 3erda ), hal ini dapat diatasi dengan berbagai usaha, antara
lain selalu mengadakan kontak sesama mereka, makan dan duduk nbersama,
menanamkan rasa kesatuan dan persatuan, senasib dan sepenanggungan, mengenai
hak dan ke3ajiban bersama. 7engan demikian pera3at tetap mempunyai hubungan
komunikasi baik sesama mereka maupun terhadap petugas yang secara langsung
berkaitan dengan pelayanan klien lansia di panti 3erda.
. T!gas Pera"a# $ala% Teori Psikologi
/era3at mempunyai peranan penting untuk mengadakan pendekatan edukatif
pada klien lansia, pera3at dapat berperan sebagai supporter, interpreter terhadap
segala sesuatu yang asing sebagai penampung rahasia yang pribadi dan sebagai
sahabat yang akrab. /era3at hendaknya memiki kesabaran dan ketelitian dalam
memberikan kesempatan dan 3aktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai
bentuk keluhan agar mereka merasa puas.
/ada dasarnya klien lansia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih dari
lingkungannya termasuk pera3at yang memberikan pera3atan. !ntuk itu pera3at
harus menciptakan suasana yang aman, tidak gaduh, membiarkan mereka melakukan
kegiatan dalam batas kemampuan dan hobby yang dimilikinya.
/era3at harus dapat membangkitkan semangat dan kreasi klien lansia dalam
memecahkan dan mengurangi rasa putus asa, rasa rendah diri, rasa keterbatasan,
sebagai akibat dari ketidakmampuan fisik dan kelainan yang dideritanya, hal ini perlu
dilakukan karena > perubahan psikologi terjadi bersama dengan makin lanjutnya usia.
/erubahan6perubahan ini meliputi gejala6gejala seperti menurunnya dayaingat untuk
peristi3a yang baru terjadi, berkurangnya kegairahan atau keinginan, peningkatan
ke3aspadaan, perubahan pola tidur dengan suatu kecenderungan untuk tiduran di
3aktu siang dan pergeseran libido.
/era3at harus sabar mendengarkan cerita6cerita yang membosankan, jangan
menterta3akan atau memarahi bila klien lansia lupa atau bila melakukan kesalahan.
&*
0arus diingat, kemunduran ingatan akan me3arnai tingkah laku mereka dan
kemunduran ingatan jangan dimanfaatkan untuk tujuan6tujuan tertentu.
2ila pera3at ingin merubah tingkah laku dan pandangan mereka terhadap
kesehatan, pera3atbisa melakukannya secara perlahan6lahan dan bertahap, pera3at
harus dapat mendukung mental mereka ke arah pemuasan pribadi sehingga
pengalaman yang dilaluinya tidak menambah beban, bila perlu diusahakan agar di
masa lansia ini mereka tetap merasa puas dan bahagia.
&. 'ESIMPULAN
/roses penuaan dapat ditinjau dari aspek biologis, sosial dan psikologik.
+eori6teori biologik sosial dan fungsional telah ditemukan untuk menjelaskan dan
mendukung berbagai definisi mengenai proses menua.
7an pendekatan multi disiplin mengenai teori penuaan, pera3at harus
memiliki kemampuan untuk mensintesa berbagai teori tersebut dan menerapkannya
secara total pada lingkungan pera3atan klien usia lanjut termasuk aspek fisik,
mentalCemosional dan aspek6aspek sosial. 7engan demikian pendekatan eklektik
akan menghasilkan dasar yang baik saat merencanakan suatu asuhan kepera3atan
berkualitas pada klien lansia.
7A;+AA /!1+AKA
Duna3an 1, =ardho, 7r, 5/0, &''), !paya Kesehatan !sia anjut. Jakarta> 7ep
Kes A.I.
ueckennotte, Annette D, &''., *erontoogic +ursing, 1t. ouis > 5osby Jear
Incorporation.
=ugroho, Bahyudi, 1K5, &''), Pera(atan ,an)ut %sia' Jakarta > ?D:
Anonym' Pan&uan *erontoogi, Jakarta> ?D:
&&

Anda mungkin juga menyukai