Anda di halaman 1dari 2

Negosiasi integratif adalah negosiasi yang dilakukan untuk mencari sebuah kesepakatan

yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, perlu adanya rasa
saling mengerti dan memahami apa yang menjadi kepentingan dari semua pihak. Hal itu
dapat dibangun dengan menjalankan empat langkah yang telh dijelaskan di atas. Elemen-
elemen penting juga harus dilakukan agar negosiasi berjalan lebih mudah. Dengan
demikian, kemampuan berkomunikasi yang baiklah yang menjadi unsur penting dalam
melangsungkan negosiasi integratif.

Faktor yang menunjang Kesuksesan Negosiasi Integratif
The motivation and commitment to work together.
Motivasi para partisipan untuk bekerja sama dalam sebuah kompetisi merupakan salah
satu dasar yang menunjang kesuksesan dalam negosiasi integratif. Dalam hal ini, seluruh
negosiator membutuhkan komitmen sebagai pola dasarnya.

Setiap pihak yang terlibat juga harus memiliki keyakinan yang sama bahwa apapun
masalahnya dapat dicari kesepakatan yang dapat mengakomodasi kepentingan semua
pihak. Selain itu setiap pihak juga harus dapat menerima perilaku dan kepentingan dari
pihak lain, karena negosiasi ini bukan bertujuan untuk mencari keuntungan bagi pihak
tertentu melainkan mencapai tujuan bersama. Kemampuan memotivasi diri agar tetap
berkomitmen juga sangat diperlukan. Selain itu perlu adanya rasa saling percaya terhadap
pihak lain. Dengan demikian, komunikasi yang jelas dan akurat dapat dicapai sehingga
negosiasi dapat berjalan dengan lebih mudah. Satu hal yang perlu diingat, negosiasi
integratif berjalan begitu dinamis dengan berbagai teknik yang dapat dilakukan, oleh
karena itu semua pihak harus dapat memahami kondisi ini.

Trust.
Sikap saling percaya merupakan modal utama terbangunnya hubungan yang baik dalam
proses negosiasi.
Meskipun tidak ada jaminan bahwa percaya akan menyebabkan kolaborasi, ada banyak
bukti yang menunjukkan ketidakpercayaan yang menghambat kerjasama. Orang-orang
yang saling bergantung tetapi tidak percaya satu sama lain akan bertindak tentatif atau
membela diri. Defensif berarti bahwa mereka tidak akan menerima informasi pada nilai
nominal melainkan akan mencari tersembunyi, makna menipu. Ketika orang-orang yang
defensif, mereka menarik diri dan menahan informasi. Orang Defensive juga menyerang
pernyataan dan posisi pihak lain, berusaha untuk mengalahkan posisi mereka daripada
untuk bekerja sama. Salah satu dari tanggapan ini kemungkinan akan membuat
negosiator ragu-ragu, hati-hati, dan tidak percaya yang lain, merusak proses negosiasi.

Clear and accurate communication.
Negosiator harus mau berbagi informasi dengan pihak lain tentang diri mereka
sendiri sejauh informasi tersebut tidak merugikan mereka. Saat terjadi perdebatan
dalam proses negosiasi, seorang negosiator harus mampu mengendalikan suasana
dengan menciptakan struktur prosedur secara formal dalam komunikasi sehingga
setiap partisipan memiliki kesempatan untuk berbicara.

Anda mungkin juga menyukai