0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
170 tayangan5 halaman
Wilayah Kecamatan Ujung Berung terletak di timur Kota Bandung dan terbagi atas 5 kelurahan. Mayoritas penduduk masih menggunakan sumur sebagai sumber air minum karena fasilitas PDAM belum memadai. Sarana kesehatan hanya terdiri atas puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya. Penggunaan sarana sanitasi tanpa tangki septik masih tinggi dan mengancam kualitas air tanah.
Wilayah Kecamatan Ujung Berung terletak di timur Kota Bandung dan terbagi atas 5 kelurahan. Mayoritas penduduk masih menggunakan sumur sebagai sumber air minum karena fasilitas PDAM belum memadai. Sarana kesehatan hanya terdiri atas puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya. Penggunaan sarana sanitasi tanpa tangki septik masih tinggi dan mengancam kualitas air tanah.
Wilayah Kecamatan Ujung Berung terletak di timur Kota Bandung dan terbagi atas 5 kelurahan. Mayoritas penduduk masih menggunakan sumur sebagai sumber air minum karena fasilitas PDAM belum memadai. Sarana kesehatan hanya terdiri atas puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya. Penggunaan sarana sanitasi tanpa tangki septik masih tinggi dan mengancam kualitas air tanah.
3.1 Umum Secara geografis wilayah Kecamatan Ujungberung terletak di sebelah timur Kota Bandung, Jawa Barat. Kecamatan Ujung Berung terbagi atas 5 kelurahan, yaitu Kelurahan Cigending, Kelurahan Pasirwangi, Kelurahan Pasirjati, Kelurahan Pasanggrahan, dan Kelurahan Pasirendah. Batas wilayah Kecamatan Ujung Berung adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung. Sebelah Timur : Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Sebelah Selatan : Kecamatan Cinambo Kota Bandung. Sebelah Barat : Kecamatan Mandalajati Kota Bandung Kecamatan Ujung Berung memiliki luas wilayah 661,258 Ha dengan masing-masing luas kelurahan dapat dilihat pada Tabel 3.1. Jumlah penduduk Kecamatan Ujungberung per tahun 2013 adalah 64711 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 17598 (BPS, 2013). Jumlah penduduk dan KK untuk setiap kelurahan dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.1. Luas wilayah tiap kelurahan di Kecamatan Ujung Berung No. Kelurahan Luas (Ha) 1. Pasanggrahan 225,2 2. Pasirjati 123,4 3. Pasirwangi 111,5 4. Cigending 92,8 5. Pasirendah 108,5 Total Luas Wilayah 661,2 (Sumber: Badan Pusat Statistik, 2013) Tabel 3.2. Jumlah penduduk dan KK untuk setiap kelurahan di Kecamatan Ujungberung No. Kelurahan Luas (Ha) Penduduk (Jiwa) Kepadatan /Ha (Orang) Jumlah KK 1. Pasanggrahan 225,2 14298 63,5 4144 2. Pasirjati 123,4 14554 117,9 3598 3. Pasirwangi 111,5 11864 106,4 3207 4. Cigending 92,8 12762 137,5 3657 5. Pasirendah 108,5 11233 103,5 2992 (Sumber:Badan Pusat Statistik, 2013) Dari Tabel 3.2 dapat diketahui bahwa Kelurahan Pasirjati memiliki jumlah penduduk terbanyak, yaitu 14.454 jiwa, sedangkan kelurahan yang paling padat penduduknya adalah Kelurahan Cigending dengan kepadatan 137,5 jiwa per hektar. Saat ini, sebagian besar pembangunan di Kota Bandung masih terpusat di daerah Bandung tengah dan Bandung utara, baik pembangunan dalam bidang infrastruktur ataupun non- infrastruktur. Kondisi berbeda terjadi di kawasan Bandung bagian timur. Di kawasan ini perkembangan dan pelayanan dalam hal infrastruktur masih sangat dibutuhkan, salah satunya adalah infrastruktur air minum. Selain itu, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, memiliki kondisi ekonomi masyarakat yang beragam. Penduduk dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah hingga menengah ke atas dapat ditemukan di wilayah ini. 3.2 Sarana Air Bersih Dalam hal sarana air bersih, Kecamatan Ujung Berung memiliki beragam sumber air bersih. Letaknya yang berada di bawah kaki Gunung Manglayang menyebabkan cukup banyak warga yang memanfaatkan mata air sebagai sumber air bersih dan air minumnya. Sedangkan sumber air permukaan di dapat dari Sungai Cipanjalu. Selain itu, banyak warga yang masih memanfaatkan air tanah sebagai sumber air bersih dan air minumnya. Sarana air bersih yang digunakan oleh penduduk Kecamatan Ujung Berung dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Sarana Air Bersih di Kecamatan Ujungberung No Kelurahan Ledeng/ Mata Air Sumur Pompa Tangan Sumur Gali Jet Pump Lainnya 1. Cigending 331 135 1799 1280 217 2. Pasirwangi 131 102 1246 741 254 3. Pasirjati 566 888 1309 509 180 4. Pasanggrahan 741 130 1362 981 281 5. Pasirendah 77 849 1453 725 378 (Sumber: Dinas Kesehatan Kota Bandung, 2013) Dari Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa penggunaan sumur sebagai sumber air bersih masih sangat tinggi. Keberadaan Mini Plant Treatment Cipanjalu, yang dimaksudkan untuk membantu pengolahan dan distribusi air bersih PDAM Badak Singa di Kecamatan Ujung Berung, belum dapat melayani kebutuhan sebagian besar masyarakat. Tercatat hanya sekitar 10,51% dari jumlah total kepala keluarga di Kecamatan Ujung Berung yang terlayani sambungan rumah PDAM (UPT Puskesmas Ujung Berung Indah, 2013). 3.3 Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas untuk wilayah Kecamatan Ujungberung terletak di Kecamatan Cigending, bernama Puskesmas Ujungberung Indah. Di kawasan Kecamatan Ujungberung tidak terdapat rumah sakit. Rumah sakit paling dekat adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung. Fasilitas kesehatan di Kecamatan Ujungberung dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Ujungberung Kelurahan Sarana Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Puskesmas Posyandu Praktek Dokter Praktek Bidan Poliklinik Apotek Pasanggrahan - - 15 2 5 - - Pasirjati - - 15 5 3 1 - Pasirwangi - - 13 - 1 - 1 Cigadung - 1 11 13 5 1 2 Pasirendah - - 9 8 8 2 2 (Sumber: Dinas Kesehatan, 2013) 3.4 Sarana Sanitasi Sarana sanitasi yang digunakan oleh masyarakat Ujung Berung terdiri dari 4 jenis, yaitu leher angsa tanpa tangki septik, leher angsa dengan tangki septik, jamban umum tanpa tangki septik, dan jamban umum dengan tangki septik. Jumlah sarana sanitasi yang digunakan pada setiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Sarana Sanitasi di Kecamatan Ujung Berung Kelurahan Leher Angsa (tanpa tangki septik) Leher Angsa (dengan tangki septik) Jamban Umum (tanpa tangki septik) Jamban Umum (dengan tangki septik) Cigending 1951 1302 1 5 Pasirjati 1905 1265 - 6 Pasirwangi 2296 567 6 1 Pasirendah 1078 2013 - 5 Pasanggrahan 2225 1477 - 7 (Sumber : UPT Puskesmas Ujung Berung Indah, Kota Bandung, 2013) Dari Tabel 3.5 terlihat bahwa penggunaan sarana sanitasi yang tidak menggunakan tangki septik ataupun tempat pengolahan tinja lain masih sangat tinggi. Kecuali Kelurahan Pasirendah, penggunaan sarana sanitasi tanpa tangki septik di kelurahan lain selalu lebih banyak daripada penggunaan sarana sanitasi dengan tangki septik. Hal tersebut tentu akan meningkatkan kemungkinan kontaminasi tanah dan air tanah oleh perembesan atau bocornya tangki septik. Padalah, jumlah warga yang memakai air tanah sebagai sumber air minum di kecamatan ini mencapai 58.194 jiwa (UPT Puskesmas Ujung Berung Indah, 2013). Dari hasil observasi di lapangan terlihat bahwa Kecamatan Ujung Berung ini memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi. luas masing-masing rumah dan jarak antar rumah (khususnya pada kawasan non- perumahan) sangat dekat. Dengan kondisi tersebut sangat sulit untuk membangun tangki septik yang memenuhi persyaratan jarak dengan sumber air minumnya. Sedangkan untuk pembangunan tangki septik komunal yang dapat menampung buangan dari beberapa rumah, temtu akan sulit dalam hal pengelolaannya. Tipe saluran pembuangan air limbah yang digunakan masyarakat Kecamatan Ujung Berung dapat dilihat pada Tabel 3.6. Terdapat dua tipe saluran buangan air limbah, yaitu saluran terbuka dan saluran tertutup. Tabel 3.6 Sarana Pembuangan Air Limbah Kelurahan Saluran Terbuka Saluran Tertutup Cigending 3096 163 Pasirjati 2224 952 Pasirwangi 2727 143 Pasirendah 1858 1239 Pasanggrahan 2596 1113 (Sumber : UPT Puskesmas Ujung Berung Indah, Kota Bandung, 2013) Saluran buangan air limbah terbuka memanfaatkan parit atau selokan untuk menyalurkan buangan, baik itu limbah padat ataupun cair. Di Kecamatan Ujung Berung, penggunaan saluran terbuka masih lebih banyak dibanding dengan penggunaan saluran tertutup. Dari hasil observasi lapangan, di beberapa titik tercium aroma lembab dan bau diakibatkan oleh penggunaan tipe saluran buangan terbuka, hal tersebut tentu akan mengurangi nilai estetika dan kelestarian lingkungan.