04 Handout Teori Kinetika Reaksi
04 Handout Teori Kinetika Reaksi
+
= ... (3)
T R
E
e f
= ... (4)
Maka:
B A
T R
E
B A
B A
2
AB
C C e
M M
M M
T R 8 d r
2
1
+
= ... (5)
Keterangan: d
AB
diameter tumbukan [d
AB
= (d
A
+ d
B
)] ... (6)
R tetapan gas [R = k
B
. N
av
] ... (7)
TEORI KINETIKA REAKSI KIMIA
Faktor frekuensi
tumbukan (atau faktor
pre-eksponensial)
faktor
eksponensial
Konstanta kecepatan reaksi, k
(temperature-dependent term)
concentration-dependent term
d
AB
B
A
d
A
d
B
A
B
B
B
dy/teori kinetika reaksi kimia/2007/halaman 2 dari 5 halaman
k
B
tetapan Boltzmann ( = 1,38 .10
-23
Joule/Kelvin)
N
av
bilangan Avogadro ( = 6,02 .10
23
)
M
A
, M
B
massa molekul relatif reaktan A, B
T R
E
e
+
=
) 4 , 594 ( ) 987 , 1 (
44000
7 2 8
e
128
2
) 4 , 594 ( ). 10 . 314 , 8 .( 8 ) 10 . 5 , 3 ( k
2
1
=
k = 1,7 . 10
-10
e
-37,4
cm
3
/molekul.detik
Untuk mengubah satuan k menjadi liter/mol.detik, maka angka yang diperoleh di atas harus
dikalikan bilangan Avogadro (= 6,02.10
23
molekul/mol) dan dibagi dengan 1000, sehingga:
ik det . mol / liter 10 . 7 , 5 e . 10 . 02 , 1
1000
10 . 02 , 6
. e . 10 . 7 , 1 k
6 4 , 37 11
23
4 , 37 10
= = =
Dengan demikian, harga kecepatan reaksi spesifik (k) pada kasus ini sebesar 5,7.10
-6
liter/mol.detik dengan faktor frekuensi tumbukan (A) sebesar 1,02.10
11
liter/mol.detik.
dy/teori kinetika reaksi kimia/2007/halaman 3 dari 5 halaman
TEORI KOMPLEKS AKTIF (KEADAAN TRANSISI)
Menurut teori ini, reaksi diawali dengan tumbukan antara molekul-molekul reaktan. Sebelum
membentuk produk reaksi, molekul-molekul yang bereaksi membentuk kompleks teraktifkan yang
berada dalam keadaan kesetimbangan termodinamika dengan molekul reaktan.
Beberapa hal yang berkaitan dengan teori kompleks aktif:
Molekul-molekul memiliki energi vibrasi, rotasi, dan translasi.
Tumbukan antar reaktan menghasilkan kompleks aktif (keadaan transisi), kemudian
terdekomposisi menghasilkan produk.
Kompleks aktif berkesetimbangan dengan reaktan.
Tahap yang mengendalikan kecepatan reaksi (rate limiting step) adalah tahap dekomposisi
kompleks aktif menjadi produk.
Tinjau reaksi homogen : A + B produk reaksi ... (1)
Jika reaksi tersebut mempunyai mekanisme 2 tahap sebagai berikut:
(i) Tahap pembentukan kompleks aktif AB* dari reaktan A dan B:
A + B AB* (K*) ... (8)
(ii) Tahap dekomposisi/penguraian AB* menjadi produk reaksi:
AB* produk reaksi (lambat) ... (9)
Karena AB* berkesetimbangan dengan reaktan, maka konsentrasi AB* ditentukan dari konstanta
kesetimbangan reaksi tahap (i). Kecepatan reaksi overall ditentukan dari kecepatan dekomposisi
AB*, karena merupakan rate limiting step (tahap yang berlangsung paling lambat).
Tahap (ii) lambat, sehingga menentukan atau mengendalikan kecepatan reaksi:
r = C
AB*
... (10)
Tahap (i) cepat dan mencapai kesetimbangan, maka dalam term aktivitas a:
B A
* AB
B A
* AB
B A
* AB
C C
C
a a
a
* K
= = ... (11)
maka:
B A
AB
B A
* AB
C C * K C
= ... (12)
Substitusikan (12) ke (10) menghasilkan:
B A
AB
B A
C C * K r
= ... (13)
Berdasarkan pendekatan termodinamika pada keadaan kesetimbangan: * K ln T R * G = ... (14)
atau:
T R
* G
e * K
= ... (15)
Substitusikan (15) ke (13):
B A
T R
* G
AB
B A
C C e r
= ... (16)
Besarnya :
h
T k
B
= ... (17)
dengan: k
B
konstanta Boltzmann (= 1,38.10
-16
erg/K)
h konstanta Planck (=6,624.10
-27
erg.detik)
Substitusikan (17) ke (16), maka:
B A
T R
* G
AB
B A B
C C e
h
T k
r
= ... (18)
Dari definisi termodinamika (pada kondisi isotermal atau T tetap): S T H G = ... (19)
Substitusikan (19) ke (18), maka:
B A
R
* S
T R
* H
AB
B A B
C C e e
h
T k
r
= ... (20)
atau:
B A
T R
* H
R
* S
AB
B A B
C C e e
h
T k
r
= ... (21)
Faktor frekuensi
tumbukan (atau faktor
pre-eksponensial)
faktor
eksponensial
Konstanta kecepatan reaksi, k
(temperature-dependent term)
concentration-dependent term
dy/teori kinetika reaksi kimia/2007/halaman 4 dari 5 halaman
Contoh:
Dengan teori keadaan transisi dan data termodinamika berikut ini, hitunglah konstanta kecepatan
reaksi fase gas dari reaksi dekomposisi dimetileter (CH
3
OCH
3
) pada suhu 780 K.
H* = 56900 kal/mol; S* = 2,5 kal/mol.K
Gunakan pendekatan keadaan gas ideal.
Penyelesaian:
Harga k yang diprediksi dengan teori kompleks aktif:
T R
* H
R
* S
AB
B A B
e e
h
T k
k
=
Jika gas-gas dianggap sebagai gas ideal, maka:
A
=
B
=
AB*
= 1
sehingga:
) 780 ( ) 987 , 1 (
56900
987 , 1
5 , 2
27
16
e e ) 1 (
ik det . erg 10 . 624 , 6
) K 780 ( ) K / erg 10 . 38 , 1 (
k
=
k = 1,625.10
13
3,535 . e
-36,84
k = 5,744.10
13
. 1,00.10
-16
k = 5,744.10
-3
detik
-1
Jadi, k = 5,744.10
-3
detik
-1
, dengan faktor frekuensi tumbukan sebesar A = .............. detik
-1
PERBANDINGAN DENGAN TEORI ARRHENIUS
Perhatikan harga-harga konstanta kecepatan reaksi (k) dalam persamaan (5) dan (21), dan ingatlah
kembali harga konstanta kecepatan reaksi berdasarkan persamaan Arrhenius (pada materi kuliah
sebelumnya). Ketiga harga k tersebut dapat diringkas dan dibandingkan sebagai berikut:
No. Teori pendekatan
Faktor frekuensi tumbukan
(faktor pre-eksponensial)
Faktor
eksponensial
1. Arrhenius A T
0
[ f(T)]
e
T R
Ea
2. Tumbukan
2
1
B A
B A
2
AB
M M
M M
T R 8 d
+
T
e
T R
E
3.
Kompleks aktif (atau
keadaan transisi)
R
* S
AB
B A B
e
h
T k
T
e
T R
* H
Keterangan: Ea = E = H* = energi aktivasi reaksi
Berdasarkan perbandingan tersebut di atas, terlihat bahwa harga k dapat dinyatakan dalam
persamaan umum:
T R
Ea
m
e T ' A k
= [0 m 1] ... (22)
dengan:
m
T ' A = A = faktor frekuensi tumbukan (faktor pre-eksponensial) ... (23)
Perhatikan bahwa:
Pada persamaan Arrhenius, harga A tidak dipengaruhi oleh suhu (atau, m = 0)
Pada teori tumbukan, harga A sebanding dengan suhu dipangkatkan (atau, m = )
Pada teori kompleks aktif, harga A sebanding dengan suhu pangkat 1 (atau, m = 1)
Pada versi yang lebih kompleks, harga m dapat berada pada rentang: 0 m 3 sampai dengan 4
Sungguhpun demikian, pada umumnya faktor eksponensial (
T R
Ea
e
merupakan fraksi molekul yang mempunyai energi sebesar Ea atau lebih besar.
Jika Ea bertambah, maka
e
T R
Ea