Cpooo
Cpooo
Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu investasi maka dapat
dilihat dari:
Nilai AAR (%) lebih besar dari keuntungan yang diisyaratkan, maka
investasi tidak layak.
Nilai AAR (%) lebih kecil dari keuntungan yang diisyaratkan, maka
investasi layak.
13
2. Average accounting rate of return
Average accounting rate of return adalah rasio antara laba
setelah pajak terhadap rata-rata investasi, maka untuk menilai investasi
tersebut diterima atau ditolak diketahui dari:
Accounting rate of return (Rp) lebih besar dari rate of return yang
diisyaratkan, maka investasi tersebut diterima
Accounting rate of return (Rp) lebih kecil dari rate of return yang
diisyaratkan, maka investasi ditolak.
3. Pay back periode
Pay back periode adalah suatu investasi yang menunjukkan
berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengembalian investasi.
Besar kecilnya pajak akan mempengaruhi cashflow yang dierima per
tahunnya, sehingga dapat mempengaruhi pay back periode. Untuk
menilai investasi tersebut diterima atau ditolak diketahui dari:
Pay back periode lebih kecil dari waktu yang ditargetkan (5 tahun),
maka investasi layak
Pay back periode lebih besar dari waktu yang ditargetkan (5 tahun),
maka investasi tidak layak
14
4. Internal rate of return (IRR) adalah mencari discount rate yang
dapat menyamakan antara present value dari cashflow dengan present
value dari investasi. Besar kecilnya pajak akan mempengaruhi
besarnya cashflow, sehingga akan mempengaruhi IRR yang diperoleh.
Untuk menilai investasi tersebut diterima atau ditolak diketahui dari:
Dimana:
Rr = Tingkat discount rate 5% (r) lebih rendah
Rt = Tingkat dicount rate 5% (r) lebih tinggi
TPV = Total present value
NPV = Net present value
IRR (%) lebih besar dari keuntungan yang diisyaratkan (%), maka
investasi layak
IRR (%) lebih kecil dari keuntungan yang diisyaratkan (%), maka
investasi tidak layak
5. Net present value
Net present value adalah selisih antara nilai sekarang dari
cashflow dengan nilai sekarang dari investasi. Untuk menghitung NPV
pertama dilakukan dengan menghitung present value dari penerimaan
(cash flow) dengan discount rate tertentu, kemudian dibandingkan
dengan present value dari investasi. untuk menilai investasi tersebut
diterima atau ditolak diketahui dari:
15
Dimana:
K = Required rate of return atau weight average cost of capital.
At = Cash flow untuk periode t
Total present value of cash flow (Rp) lebih besar dari investasi
maka, investasi layak
Total present value of cash flow (Rp) lebih kecil dari investasi maka,
investasi tidak layak.
6. Profitability index (benefit cost rasio)
Profitability index (benefit cost rasio) adalah ratio antara present
value dari penerimaan dengan present value dari investasi. Besar
kecilnya pajak akan mempengaruhi present value of cashflow, sehingga
akan mempengaruhi nilai Profitability Index. Untuk menilai investasi
tersebut diterima atau ditolak diketahui dari:
Profitability index lebih kecil dari 1 maka investasi tidak layak
16
F. Manajemen pabrik refining dan fraksinasi
Manajemen adalah alat untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara
yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian sumber daya organisasi. Secara detail akan di jabarkan
sebagai berikut (Daft, 2006; Taylor, 1911)
a. Perencanaan
Perencanaan adalah proses menentukan tujuan yang akan dicapai
oleh organisasi dengan cara mengerahkan semua sumberdaya yang ada.
Perencanaan yang kurang baik akan menggagalkan organisasi dalam
mencapai tujuan.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah pengalokasian seluruh sumberdaya yang
ada sesuai dengan fungsi dan keahliannya.
c. Pengarahan
Pengarahan adalah pembekalan yang diberikan bagi karyawan
baik berupa skill, motivasi, dan pembentukan karakter seseorang.
d. Pengendalian (controlling)
Pengendalian adalah kegiatan mengawasi keadaan maupun
aktifitas seluruh sumberdaya yang ada untuk mengetahui pencapaian
target yang diinginkan, pengendalian perlu dilakukan untuk mendapatkan
umpan balik (feed back) bagi organisasi.
17
Tujuan manajemen pada pabrik refinery dan fraksinasi adalah
mengolah CPO menjadi produk antara yaitu RBD olein dan RBD stearin yang
memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Dalam pelaksanaanya untuk mencapai
tujuan tersebut perlu memperhatikan sumber daya manusianya, sumber daya
keuangan, bahan baku (Supply chain), dan teknologi. Keseluruhannya
merupakan sub sistem sub sistem manajemen yang saling berhubungan dan
terkait satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan ( Simatupang, 1995).
Terdapat tiga tingkatan manajemen pada suatu organisasi: pada
tingkatan pertama adalah manajer puncak (top manager), tingkat kedua adalah
manajer menengah (middle manager), dan tingkatan terakhir adalah manajer
lini pertama (Project manager). Tugas masing-masing tingkatan manajemen
akan dijelaskan secara detail sebagai berikut (Banoma, 1989 cit. Daft, 2006) :
a. Top manager
Top manager merupakan posisi tertinggi pada suatu organisasi;
seperti Presiden, Ketua, Direkur eksekutif dan Wakil Presiden Eksekutif
pada suatu organisasi. Top Manager bertanggung jawab untuk menentukan
tujuan organisasi, menetapkan strategi untuk mencapai tujuan organisasi,
mengawasi, dan mengambil keputusan.
b. Middle manager
Middle manager merupakan posisi tingkat menengah organisasi
yang memiliki dua atau lebih tingkatan manajemen dibawahnya; kepala
unit bisnis, manajer umum, administrator, manajer lini produk, manajer
18
kendali mutu, direktur laboratorium riset. Middle manajer bertanggung
jawab atas unit usaha, mengevaluasi kinerja tim, menyelesaikan konflik.
c. Project manajer
Project manajer merupakan tingkatan manajer yang secara
langsung bertanggung jawab atas produksi barang dan jasa.
Sistem organisasi yang dilakukan di pabrik refining dan fraksinasi
adalah sistem vertical organization, dimana perintah berasal dari top manager
dan di sampaikan kepada bawahan secara bertahap, yang akhirnya sampai
kepada karyawan pelaksana. Tujuan menggunakan sistem ini adalah untuk
kelancaran jalannya perusahaan, khususnya untuk hal-hal yang bersifat intern.
19
Gambar 2: Lay out alokasi tenaga kerja refinery dan fraksinasi
(Jiungpe, 2008)
1. Pembagian tenaga kerja pada pabrik refining dan fraksinasi
a. Operator maintenance refining terdiri dari; supervisor, operator
bleaching, operator deodorizing.
b. Operator maintenance fraksinasi; supervisor, operator fillter press,
operator cristallizer, operator chiller
20
2. Job description pada pabrik refinering dan fraksinasi
a. Shift leader refinering (supervisor)
Tujuan umum jabatan: mengkoordinasi pelaksanaan proses
produksi phisical refinering sesuai rencana harian shift
Tugas dan tanggung jawab: mengawasi proses produksi dan
kualitas hasil produksi
Mengawasi ketepatan pemakaian raw material dan bahan pembantu
dalam proses produksi sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan
Membuat laporan pelaksanaan produksi physical refinering
Mengawasi pelaksanaan preventive maintenance dan memastikan
peralatan instrumen dapat digunakan dengan baik
Melakukan serah terima sift, serta mencatat kondisi operasi dalam
log book
Menjalankan saftey regulation berdasarkan kebijakan yang berlaku
Wewenang: Menghentikan produksi apabila dipandang akan
membahayakan keselamatan jiwa dan menimbulkan kerusakan
pada mesin
b. Operator degumming
Tujuan umum jabatan: melaksanakan proses produksi
degumming sesuai dengan work instruction.
Tugas dan tanggung jawab:
Memeriksa kelayakan mesin sebelum beroperasi
21
Menjalankan proses degumming dan menjaga konsistensi kondisi
operasinya
Membuat laporan kondisi operasi dan penyimpangan proses yang
terjadi
Melakukan serah terima shift
Menjalankan sistem manajemen mutu (HCCP, ISO, Halal)
Menjaga dan memelihara seluruh peralatan
Mempunyai wewenang untuk menghentikan mesin degumming
apabila proses menyebabkan kerusakan pada mesin
c. Operator bleaching
Tujuan umum jabatan: melaksanakan proses produksi bleaching
sesuai dengan work instruction.
Tugas dan tanggung jawab:
Memeriksa kelayakan mesin sebelum mengoperasikannya
Menjalankan operasi bleaching dan menjaga kondisi operasinya
Membuat laporan tentang kondisi operasi dan penyimpangan
proses yang terjadi
Melakukan serah terima shift
Menjalankan sistem manajemen mutu (HCCP, ISO, Halal)
Menjaga dan memelihara seluruh peralatan
Mempunyai wewenang untuk menghentikan mesin bleaching
apabila proses menyebabkan kerusakan pada mesin
22
d. Operating deodorizing
Tujuan umum jabatan: melaksanakan proses produksi
deodorizing sesuai dengan work instruction
Tugas dan tanggung jawab:
Menyiapkan bahan pembantu untuk proses deodorizing
Memeriksa kelayakan mesin sebelum mengoperasikannya
Menjalankan operasi deodorizing dan menjaga kondisi operasinya
Membuat laporan tentang kondisi operasi dan penyimpangan
proses yang terjadi
Melakukan serah terima shift
Menjalankan sistem manajemen mutu (HCCP, ISO, Halal)
Menjaga dan memelihara seluruh peralatan
Mempunyai wewenang untuk menghentikan mesin deodorizing
apabila proses menyebabkan kerusakan pada mesin
e. Shift leader fraksinasi
Tujuan umum jabatan: mengkoordinasi pelaksanaan proses
produksi fraksinasi
Tugas dan tanggung jawab
mengawasi proses produksi dan kualitas hasil produksi
Mengawasi ketepatan pemakaian raw material dan bahan
pembantu dalam proses produksi sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan
Membuat laporan pelaksanaan proses fraksinasi
23
Mengawasi pelaksanaan preventive maintenace dan memastikan
peralatan instrumen dapat digunakan dengan baik
Melakukan serah terima sift, serta mencatat kondisi operasi dalam
log book
Wewenang dan kewajiban: menghentikan mesin bila akan
membahanyakan keselamatan jiwa dan menimbulkan kerusakan
pada mesin.
f. Operating fraksination
Tujuan umum jabatan: melakukan proses fraksinasi sesuai
dengan work instruction
Tugas dan tanggung jawab pelaksanaan:
Menyiapkan raw material untuk proses fraksinasi
Memeriksa kelayakan mesin sebelum mengoperasikannya
Menjalankan operasi fraksinasi dan menjaga kondisi operasinya
Membuat laporan tentang kondisi operasi dan penyimpangan
proses yang terjadi
Mengambil dan mengirim sampel bahan baku minyak dan hasil
produksi kepada quality control, serta mendokumentasikan
hasilnya
Menjalankan sistem manajemen mutu (HCCP, ISO, Halal)
Menjaga dan memelihara seluruh peralatan produksi
Mempunyai wewenang untuk menghentikan mesin fraksinasi
apabila proses menyebabkan kerusakan pada mesin
24
g. Operating Maintenance
Tujuan umum jabatan: melaksanakan perawatan dan perbaikan
ringan pada mesin produksi (refining dan fraksinasi)
Tugas dan tanggung jawab:
Melakukan pemeriksaan kelayakan fungsi mesin refining dan
fraksinasi secara rutin
Mempersiapkan bahan-bahan pembantu yang dibutuhkan
Melakukan perawatan mesin produksi secara berkala
Melakukan perbaikan ringan mesin produksi
Menjalankan safty regulation sesuai kebijakan yang berlaku
Menjalankan sistem manajemen mutu (HCCP, ISO, Halal)
Menjaga dan memelihara seluruh peralatan Wewenang: tidak ada
25
26