Anda di halaman 1dari 19

1.

Saringan Pasir Lambat Konvensional


Secara umum, proses pengolahan air bersih dengan saringan pasir lambat konvensional terdiri atas unit proses
yakni bangunan penyadap, bak penampung, saringan pasir lambat dan bak penampung air bersih .
Unit pengolahan air dengan saringan pasir lambat merupakan suatu paket. Air baku yang digunakan yakni air sungai
atau air danau yang tingkat kekeruhannya tidak terlalu tinggi. Jika tingkat kekeruhan air bakunya cukup tinggi misalnya pada
waktu musim hujan, maka agar supaya beban saringan pasir lambat tidak telalu besar, maka perlu dilengkapi dengan
peralatan pengolahan pendahuluan misalnya bak pengendapan awal dengan atau tanpa koagulasi bahan dengan bahan
kimia.
Umumnya disain konstruksi dirancang setelah didapat hasil dari survai lapangan baik mengenai kuantitas maupun
kualitas. Dalam gambar desain telah ditetapkan proses pengolahan yang dibutuhkan serta tata letak tiap unit yang
beroperasi. Kapasitas pengolahan dapat dirancang dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan.
iasanya saringan pasir lambat hanya terdiri dari sebuah bak yang terbuat dari beton, !erosemen, bata semen atau
bak !iber glass untuk menampung air dan media penyaring pasir. ak ini dilengkapi dengan sistem saluran bawah, inlet,
outlet dan peralatan kontrol.
Untuk sistem saringan pasir lambat konvensional terdapat dua tipe saringan yakni "
Saringan pasir lambat dengan kontrol pada inlet #$ambar %&.
Saringan pasir lambat dengan kontrol pada outlet. #$ambar '&.
Kedua sistem saringan pasir lambat tersebut mengunakan sistem penyaringan dari atas ke bawah #down (low&.
Kapasitas pengolahan dapat dirancang dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
iasanya saringan pasir lambat hanya terdiri dari sebuah bak yang terbuat dari beton, !erosemen, bata semen atau bak
!iber glass untuk menampung air dan media penyaring pasir. ak ini dilengkapi dengan sistem saluran bawah, inlet, outlet
dan peralatan kontrol.
Gambar. Komponen Dasar Saringan Pasir Lambat Sistem Kontrol Inlet
Keterangan "
A. Kran untuk inlet air baku dan pengaturan laju penyaringan
. Kran untuk penggelontoran air supernatant
). *ndikator laju air
D. +eir inlet
,. Kran untuk pencucian balik unggun pasir dengan air bersih
(. Kran untuk pengeluaran-pengurasan air olahan yang masih kotor
$. Kran distribusi
.. Kran penguras bak air bersih
.al/hal yang perlu diperhatikan pada sistem saringan pasir lambat antara lain yakni "
Bagian Inlet
Struktur inlet dibuat sedemikian rupa sehingga air masuk ke dalam saringan tidak merusak atau mengaduk
permukaan media pasir bagian atas. Struktur inlet ini biasanya berbentuk segi empat dan dapat ber!ungsi juga untuk
mengeringkan air yang berada di atas media penyaring #pasir&.
Lapisan Air di Atas media Penyaring (supernatant)
0inggi lapisan air yang berada di atas media penyaring #supernatant& dibuat sedemikian rupa agar dapat
menghasilkan tekanan #head& sehingga dapat mendorong air mengalir melalui unggun pasir. Di samping itu juga ber!ungsi
agar dapat memberikan waktu tinggal air yang akan diolah di dalam unggun pasir sesuai dengan kriteria disain.
Gambar 2 Komponen Dasa Saringan Pasir Lambat Sistem Kontrol Outlet.
Keterangan "
A. Kran untuk inlet air baku
. Kran untuk penggelontoran air supernatant
). Kran untuk pencucian balik unggun pasir dengan air bersih
D. Kran untuk pengeluaran-pengurasan air olahan yang masih kotor
,. Kran pengatur laju penyaringan
(. *ndikator laju alir
$. +eir inlet kran distribusi
.. Kran distribusi
*. Kran penguras bak air bersih
2. Pengolahan Air Limbah Dengan Proses Aerasi Kontak
Proses ini merupakan pengembangan dari proses lumpur aktif dan proses biofilter. Pengolahan air limbah dengan
proses aerasi kontak ini terdiri dari dua bagian yakni pengolahan primer dan pengolahan sekunder.
Pengolahan Primer
Pada pengolahan primer ini, air limbah dialirkan melalui saringan kasar (bar screen) untuk menyaring sampah yang
berukuran besar seperti sampah daun, kertas, plastik dll. Setelah melalui screen air limbah dialirkan ke bak pengendap
awal, untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran lainnya. Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungasi
sebagai bak pengontrol aliran.
Pengolahan sekunder
Proses pengolahan sekunder ini terdiri dari bak kontaktor anaerob (anoxic) dan bak kontaktor aerob. Air limpasan
dari bak pengendap awal dipompa dan dialirkan ke bak penenang, kemudian dari bak penenang air limbah mengalir ke bak
kontaktor anaerob dengan arah aliran dari bawah ke atas (p !low). "i dalam bak kontaktor anaerob tersebut diisi dengan
media dari bahan plastik atau kerikil#batu split. $umlah bak kontaktor anaerob ini bisa dibuat lebih dari satu sesuai dengan
kualitas dan jumlah air baku yang akan diolah. Air limpasan dari bak kontaktor anaerob dialirkan ke bak aerasi. "i dalam
bak aerasi ini diisi dengan media dari bahan pasltik (polyethylene), batu apung atau bahan serat, sambil diaerasi atau
dihembus dengan udara sehingga mikro organisme yang ada akan menguraikan %at organik yang ada dalam air limbah
serta tumbuh dan menempel pada permukaan media. "engan demikian air limbah akan kontak dengan mikro&orgainisme
yang tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada permukaan media yang mana hal tersebut dapat meningkatkan
efisiensi penguraian %at organik. Proses ini sering di namakan Aerasi 'ontak ((ontact Aeration).
"ari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. "i dalam bak ini lumpur aktif yang mengandung massa mikro&
organisme diendapkan dan dipompa kembali ke bagian inlet bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur. Sedangkan air
limpasan (o)er flow) dialirkan ke bak khlorinasi. "i dalam bak kontaktor khlor ini air limbah dikontakkan dengan senyawa
khlor untuk membunuh micro&organisme patogen. Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung
dibuang ke sungai atau saluran umum. "engan kombinasi proses anaerob dan aerob tersebut selain dapat menurunkan %at
organik (*+", (+"), cara ini dapat menurunkan konsentrasi nutrient (nitrogen) yang ada dalam air limbah. "engan proses
ini air limbah rumah sakit dengan konsentrasi *+" ,-. &/.. mg#lt dapat di turunkan kadar *+" nya menjadi ,. &/. mg#lt.
Skema proses pengolahan air limbah rumah sakit dengan sistem aerasi kontak dapat dilihat pada gambar 000.-. Surplus
lumpur dari bak pengendap awal maupun akhir ditampung ke dalam bak pengering lumpur, sedangkan air resapannya
ditampung kembali di bak penampung air limbah.
1ambar 000.- 2 "iagram proses pengolahan air limbah dengan proses aerasi kontak.
Keunggulan Proses Aerasi Kontak
Pengelolaannya sangat mudah.
*iaya operasinya rendah.
"ibandingkan dengan proses lumpur aktif, 3umpur yang dihasilkan relatif sedikit.
"apat menghilangkan nitrogen dan phospor yang dapat menyebabkan euthropikasi.
Suplai udara untuk aerasi relatif kecil.
"apat digunakan untuk air limbah dengan beban *+" yang cukup besar
. Pengolahan Air Limbah Dengan Proses Bio!ilter "#p $lo%"
Proses pengolahan air limbah dengan biofilter 4up flow4 ini terdiri dari bak pengendap, ditambah dengan beberapa
bak biofilter yang diisi dengan media kerikil atau batu pecah, plastik atau media lain. Penguraian %at&%at organik yang ada
dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau facultatif aerobik *ak pengendap terdiri atas , ruangan, yang
pertama berfungsi sebagai bak pengendap pertama, sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung lumpur
sedangkan ruang kedua berfungsi sebagai pengendap kedua dan penampung lumpur yang tidak terendapkan di bak
pertama, dan air luapan dari bak pengendap dialirkan ke media filter dengan arah aliran dari bawah ke atas.
Setelah beberapa hari operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikro&organisme. 5ikro&
organisme inilah yang akan menguraikan %at organik yang belum sempat terurai pada bak pengendap. Air luapan dari
biofilter kemudian dibubuhi dengan khlorine atau kaporit untuk membunuh mikroorganisme patogen, kemudian dibuang
langsung ke sungai atau saluran umum. Skema proses pengolahan air limbah dengan biofilter 4p !low4 dapat dilihat
seperti terlihat dalam 1ambar 000.6.
*iofilter 4p !low4 ini mempunyai , fungsi yang menguntungkan dalam proses pengolahan air buangan yakni antara
lain 2
Adanya air buangan yang melalui media kerikil yang terdapat pada biofilter lama kelamaan mengakibatkan
timbulnya lapisan lendir yang menyelimuti kerikil atau yang disebut juga biologi&al !ilm. Air limbah yang masih
mengandung %at organik yang belum teruraikan pada bak pengendap bila melalui lapisan lendir ini akan
mengalami proses penguraian secara biologis. 7fisiensi biofilter tergantung dari luas kontak antara air limbah
dengan mikro&organisme yang menempel pada permukaan media filter tersebut. 5akin luas bidang kontaknya
maka efisiensi penurunan konsentrasi %at organiknya (*+") makin besar. Selain menghilangkan atau mengurangi
konsentrasi *+" cara ini dapat juga mengurangi konsentrasi padatan tersuspensi atau suspended solids (SS)
dan konsentrasi total nitrogen dan posphor.
*iofilter juga berfungsi sebagai media penyaring air limbah yang melalui media ini. Sebagai akibatnya, air limbah
yang mengandung suspended solids dan bakteri 7.coli setelah melalui filter ini akan berkurang konsentrasinya.
7fesiensi penyaringan akan sangat besar karena dengan adanya bio!ilter up !lo% yakni penyaringan dengan
sistem aliran dari bawah ke atas akan mengurangi kecepatan partikel yang terdapat pada air buangan dan
partikel yang tidak terbawa aliran ke atas akan mengendapkan di dasar bak filter. Sistem biofilter p !low ini
sangat sederhana, operasinya mudah dan tanpa memakai bahan kimia serta tanpa membutuhkan energi. Poses
ini cocok digunakan untuk mengolah air limbah dengan kapasitas yang tidak terlalu besar.
1ambar 000.6. 2 "iagram proses pengolahan air limbah dengan sisten biofilter 4p !low4.
Kriteria Peren&anaan
Kriteria Peren&anaan Bak Pengendap
*ak pengendap harus memenuhi persyaratan tertentu antara lain2
*ahan bangunan harus kuat terhadap tekanan atau gaya berat yang mungkin timbul dan harus tahan terhadap
asam serta harus kedap air.
$umlah ruangan disarankan minimal , (dua) buah.
8aktu tinggal (residence time) 9s#d / hari.
*entuk :angki empat persegi panjang dengan perbandingan panjang dan lebar , s#d / 2 9.
3ebar *ak minimal .,;- meter dan panjang bak minimal 9,- meter.
'edalaman air efektif 9&, meter, tinggi ruang bebas air .,,&.,< meter dan tinggi ruang
ntuk penyimpanan lumpur 9#/ dari kedalaman air efektif (laju produksi lumpur sekitar .,./ & .,.< 5
/
#orang #tahun
).
"asar bak dapat dibuat hori%ontal atau dengan kemiringan tertentu untuk memudahkan pengurasan lumpur.
Pengurasan lumpur minimal dilakukan setiap , & / tahun.
Kriteria Peren&anaan Bio!ilter "#p $lo%"
ntuk merencanakan biofilter 4p !low4 harus memenuhi beberapa persyaratan, yakni 2
*ak biofilter terdiri dari 9 (satu) ruangan atau lebih.
5edia filter terdiri dari kerikil atau batu pecah atau bahan plastik dengan ukuran diameter rata&rata ,. &,- mm ,
dan ratio )olume rongga .,<-.
:inggi filter (lapisan kerikil) .,= &9,, meter.
*eban hidrolik filter maksimum /,< 5/#m
,
#hari.
8aktu tinggal dalam filter 6 &= jam (didasarkan pada )olume rongga filter).
'. TEKNOLOGI PENGOLAHAN AI LI!"AH TAH#$TE!PE DENGAN SISTE! KO!"INASI "IO%ILTE
ANAEO"$AEO"
Salah satu cara untuk mengatasi masalah air limbah industri tahu/tempe tersebut adalah dengan kombinasi proses
pengolahan biologis anaerob dan aerob. Secara umum proses pengolahannya dibagi menjadi dua tahap yakni pertama
proses penguraian anaerob #Anaerobic digesting&, dan yang ke dua proses pengolahan lanjut dengan sistem bio!ilter
anaerob/aerob. Secara garis besar proses pengolahan air limbah industri tahu dan tempe ditunjukkan seperti pada $ambar
1.
&.'. Penguraian Anaerob
&.'.' Pengola(an
Air limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu/tempe kumpulkan melalui saluran air limbah, kemudian
dilairkan ke bak kontrol untuk memisahkan kotoran padat. Selanjutnya, sambil di bubuhi dengan larutan kapur atau larutan
2a3. air limbah dialirkan ke bak pengurai anaerob. Di dalam bak pengurai anaerob tersebut polutan organik yang ada di
dalam air limbah akan diuraikan oleh mikroorganisme secara anaerob, menghasilkan gas methan yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar. Dengan proses tahap pertama konsentrasi )3D dalam air limbah dapat diturukkan sampai kira/kira
455 ppm #e!isiensi pengolahan 65 7&. Air olahan tahap awal ini selanjutnya diolah dengan proses pengolahan lanjut dengan
sistem bio!ilter aerob.
$ambar 1 " Diagram proses pengolahan air limbah industri tahu/tempe dengan
sistem kombinasi bio!ilter 8Anareb/Aerob8.
Keunggulan proses anaerobik dibandingkan proses aerobik adalah sebagai berikut #9ettingan et al, %6:5; Sahm,
%6:1; Sterritt dan 9ester, %6::; Swit<enbaum, %6:=& "
>roses anaerobik dapat segera menggunakan )3' yang ada sebagai penerima elektron. >roses tersebut tidak
membutuhkan oksigen dan pemakaian oksigen dalam proses penguraian limbah akan menambah biaya
pengoperasian.
>enguraian anaerobik menghasilkan lebih sedikit lumpur #=/'5 kali lebih sedikit dari pada proses aerobik&, energi
yang dihasilkan bakteri anaerobik relati! rendah. Sebagian besar energi didapat dari pemecahan substrat yang
ditemukan dalam hasil akhir, yaitu ).1. Dibawah kondisi aerobik ?57 dari karbon organik dirubah menjadi
biomassa, sedangkan dalam proses anaerobik hanya ?7 dari karbon organik yang dirubah menjadi biomassa.
Dengan proses anaerobik satu metrik ton )3D tinggal '5 / %?5 kg biomassa, sedangkan proses aerobik masih
tersisa 155 / 455 kg biomassa #Speece, %6:=; Swit<enbaum, %6:=&.
>roses anaerobik menghasilkan gas yang berman!aat, metan. $as metan mengandung sekitar 657 energi
dengan nilai kalori 6.555 kkal-m
=
, dan dapat dibakar ditempat proses penguraian atau untuk menghasilkan listrik.
Sedikit energi terbuang menjadi panas #=/?7&. >ruduksi metan menurunkan 3D dalam >enguraian lumpur
limbah.
,nergi untuk penguraian limbah kecil.
>enguraian anaerobik cocok untuk limbah industri dengan konsentrasi polutan organik yang tinggi.
@emungkinkan untuk diterapkan pada proses >enguraian limbah dalam jumlah besar.
Sistem anaerobik dapat membiodegradasi senyawa Aenobiotik #seperti chlorinated aliphatic hydrocarbons seperti
trichlorethylene, trihalo/methanes& dan senyawa alami recalcitrant seperti li$nin.
eberapa kelemahan >enguraian anaerobik"
9ebih 9ambat dari proses aerobik
Sensiti! oleh senyawa toksik
Start up membutuhkan waktu lama
Konsentrasi substrat primer tinggi
(. Pengola(an Air "ersi( Dengan )ara membuat *Penang+ap Air Hu,an*
>enangkap air hujan ini jika dilihat sepintas akan memiliki kesamaan dengan sumur tampung, yaitu sama/sama
meman!aatkan air hujan. 2amun penangkap air hujan ini memiliki cara kerja yang berbeda dan lebih panjang daripada
sumur tampung. >enangkap air hujan juga digunakan saat musim hujan tiba dimana hujan datang sangat sering sehingga
air bersih menjadi kotor. Jika kita lihat kurang lebih benilah cara kerja penangkap air hujan"
)ara kerja penangkap air hujan yaitu air hujan yang turun akan terperangkap diwadah perangkap air. Kemudian air hujan
akan turun mengikuti saluran air dan akan masuk ke tank penyaringan. Didalam tank penyaringan kita bisa mengisinya
dengan beberapa barang seperti pasir, kerikil dan lain sebagainya. Dari dalam tank penyaringan air hujan secara otomatis
akan terpisah dengan kotoran yang ada dan masuk kedalam tank penampung. Setelah masuk ke tank penampung air akan
disedot menggunakan pompa penyedot air dan akan dimasukan kedalam penampung akhir melalui keran air yang telah
disediakan.
Sama halnya dengan sumur tampung, penangkap air hujan ini sangat berguna dan sangat membantu masyarakat. Dengan
adanya penangkap air hujan ini maka masyarakat bisa mendapatkan air bersih walau pun sedang musim penghujan.
2amun lagi/lagi cara ini akan lebih e!ekti! jika dibuat dengan ukuran besar dan dengan dukungan masyarakat banyak
supaya air bersih hasil proses ini bisa digunakan oleh warga lain yang kesulitan menemukan air bersih.
). TEKNIK$TEKNIK PENGOLAHAN AI ASIN !EN-ADI AI TA.A
>roses mengolah air asin-payau menjadi air tawar atau sering dikenal dengan istilah desalinasi dapat
dikelompokkan menjadi = #tiga& macam yaitu"
9. Proses destilasi (suling)
>roses destilasi meman!aatkan energi panas untuk menguapkan air asin. Uap air tersebut selanjutnya didinginkan
menjadi titik/titik air dan hasil ditampung sebagai air bersih yang tawar.
,. Proses penukar ion
>ada tahun %:?', +ay menemukan bahwa menghilangkan ammonia dalam larutan air yang meresap melalui
tanah sesungguhnya berupa pertukaran ion dengan kalsium yang terkandung di dalam sejenis silica tertentu dalam tanah.
Dewasa ini penukaran ion sudah menjadi proses konversi kimia yang sangat berman!aat. >roses ini digunakan secara luas
dan skala besar di industry #2ur Alimah, '55:&
0eknik penukar ion meman!aatkan proses kimiawi untuk memisahkan garam dalam air. >ada proses ini ion garam
#2a )l& ditukar dengan ion seperti )a
B'
dan S31
/'
. @ateri penukar ion berasal dari bahan alam atau sintetis. @ateri penukar
ion alam misalnya <eolit sedangkan yang sintetis resin #resin kation dan resin anion&.
>roses pertukaran ion merupakan reaksi kimia yang ionnya terhidrata dan bersi!at mobil bergerak di dalam <at
padat, dipertukarkan atas dasar ekuivalen dengan ion yang bermuatan sama yang terdapat di dalam larutan. Cat padat
mempunyai struktur seperti jala terbuka dan ion yang bergerak itu menetralisir muatan, atau muatan potensial, gugus yang
terpasang di dalam matriks <at padat itu disebut penukar ion.
a& >ertukaran kation
>ertukaran kation berlangsung bila kation yang bergerak dan bermuatan posiri! terikat pada gugus yang bermuatan
negative di dalamnya penukar ion saling bertukar dengan kation lain terdapat di dalam larutan.
b& >ertukaran anion
>roses pertukaran ion berlangsung bila anion bergerak, bermuatan negati! yang melekat pada gugus bermuatan positi! di
dalam resin, penukar kalor saling bertukar dengan anion di dalam larutan.
/. Proses filtrasi.
>roses ketiga ini lebih dikenal dengan sistem osmose balik /everse Osmosis0. Deverse 3smosis adalah salah
satu teknologi pengolahan air asin menjadi air tawar yang paling sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum.
Keistimewaan dari proses ini adalah mampu nyaring molekul yang lebih besar dari molekul air.
Dalam proses !iltrasi atau teknologi membran dikenal elektrodialisis dan reverse osmosis. Dari dua teknologi
membran tersebut reverse osmosis yang paling sering dipakai saat ini.
>ada tahun %E1:, *lmuwan >erancis Abbe 2ollett, menemukan peristiwa osmosis yang alami. >roses ini terjadi
ketika aliran cairan melalui suatu membran semi/permeable ke larutan konsentrat yang kemudian airnya menjadi tawar.
9ebih dari '55 tahun kemudian, peristiwa ini telah dikenali sebagai cara untuk mengolah air asin, air payau, atau air yang
berwarna.
)ara Kerja Deverse 3smosis" Daya penggerak di belakang reverse osmosis memberikan tekanan hidrostatik
yang berbeda. 0anpa adanya pengaruh dari tekanan luar, air asin seperti yang terlihat pada gambar akan menerobos
membran untuk menetralkan-menawarkan air yang mengandung garam melalui proses osmosis. >erbedaan pada
permukaan air dalam kaitan dengan perpindahan ini disebut dengan osmotic pressure head, dan tekanan hidrostatik yang
menyebabkan kenaikan pada permukaan air adalah osmotic pressure. Dalam beberapa kasus air laut yang mempunyai
kandungan garam tinggi, tekanan osmotis dapat menjadi sebesar %555 psi.
). !ESIN 1ANG DIG#NAKAN DALA! PENGOLAHAN AI ASIN !EN-ADI AI TA.A
Evaporator
>erusahaan industri berat mengembangkan mesin uap#evaporator& terbesar untuk pabrik unutk mengolah air laut
menjadi air tawar. Doosan, perusahaan *ndustri berat dan konstruksi, menyelesaikan proyek pembangunan pabrik itu dan
mengadakan upacara untuk meresmikan pengakutan evaporator ke Kuweit dengan kapal pada tanggal 6 @ei. Doosan
berhasil memproleh pesanan sebesar =E5 juta dolar melalui kontrak dengan departmen energi di Saniya, Kuweit untuk
menyuplai evaporator untuk pabrik pengolah air tawar.
,vaporator itu berukuran " lebarnya %51 @, panjang '? @, tinggi 6.' @ dan beratnya =,4=5 ton.
Apa+a( evaporator untu+ mengola( air.
>engolah air tawar " ,vaporator adalah sistem utama bagi pabrik untuk mengolah air laut menjadi air tawar.
9adang garam memproduksi garam melalui proses penguapan air laut. Sebaliknya, air bersih akan diproduksi, dengan
menghilangkan garam dari air laut. ,vapotrator untuk mengolah air laut dirancangan untuk mengumpulkan uap yang terjadi
di dalam proses penguapan. Untuk produksi garam, air akan dikumpulkan dan dikeringkan saja di halaman terbuka. 0etapi
pengolahan air laut untuk menjadi air tawar adalah proses rumit yang membutuhkan !asilitas raksasa.
Pengumpulan air
>enguapan dengan multi guna " Air laut akan direbuskan untuk penguapan. Uap itu akan terkumpul maka menjadi
air tawar. 0eknologi itu biasanya digunakan untuk pabrik pengolah air laut sekala besar.
)ara tekanan peresapan #osmosis& dengan arah balik" )ara untuk mengurangi dan menghapus rasa asin air laut.
0eknologi ini digunakan untuk pabrik pengolah air laut sekala menengah dan kecil.
S+ema Pengola(an Air Laut /Asin0 !en,a2i Air "ersi( /Ta3ar0
Keterangan 4
>% " >ompa % #Sumur&
>' " >ompa ' #0angki&
>= " >ompa (lush
S( " Sand (iter
)(% " )artridge (ilter ? mikron
)(' " )artridge (ilter %5 mikron
D-3 " @esin Utama #0ype >0S %5.555 S+&
)ara Ker,a

Air dari sumur utama yang merupakan air asin di hisap menggunakan pompa % #sumur& melewati Sand (ilter % untuk proses
penyaringan pertama kemudian di tampung ke tangki %. Dari tangki % ini air masih berupa air asin disedot menggunakan
pompa ' dan melalui Sand (ilter ' untuk proses penyaringan kedua, berikutnya air melewati )artridge (ilter ? mikron
sebanyak dua buah dan )artridge (ilter %5 mikron % buah untuk proses penyaringan lebih lanjut, disini air sudah terlihat
bersih namun masih terasa asin. Selanjutnya air masuk ke D-3 Unit, disinilah air asin diproses menjadi air tawar, sistemnya
menggunakan sistem membran, yaitu pemisahan air asin dan air tawar. >erbandingan antara air tawar dan air asin yang
diproses adalah %"?, % liter air bersih " ? liter air asin. Air bersih berupa air tawar yang dihasilkan D-3 di tampung kedalam
tangki ', dan air tawar siap untuk dikonsumsi. >ada sistem ini bagian dalam D-3 harus tetap dibersihkan yaitu dengan di
(lush. Air yang digunakan harus air bersih #tawar&, dan ini di suply dari tangki ' yang berupa air tawar hasil dari pengolahan
D-3 dan melalui )artridge (ilter %5 mikro, sistem pembersihannya menggunakan sistem otomatis, yaitu sekitar %5 detik saat
awal pengoperasian D-3 dan 1 jam sekali selama D-3 dioperasikan. Selanjutnya air asin yang sudah dipisahkan dari D-3
kemudian di alirkan ke sumur resapan.
Instalasi Pipa 2an Alat$Alat
*nstalasi yang dilakukan dilapangan yaitu alat/alat tersebut diletakkan diatas 9and berukuran #aduh berapa yea>. 3upa
gan,& kurang lebih ?A? m #tergantung kebutuhan aja dah&, dan diletakkan didalam boA #Silter "o5& berukuran 'F' m.
3.. iya, pada saat instalasi dilapangan terdapat tambahan tangki kecil dengan kapasitas sekitar '?5 liter yang ber!ungsi
sebagai persediaan air bersih untuk melakukan proses (lush yaitu proses pembersihan bagian dalam D-3. >enambahan ini
dimaksudkan agar proses (lush bisa berjalan lebih mudah tanpa terpengaruh dari kondisi tangki ' #dua& yang sewaktu/
waktu bisa kosong, karena jika persediaan air untuk melakukan (lush tidak ada maka air yang di suply ke D-3 adalah
berupa angin, dan ini dapat menyebabkan D-3 mengalami kerusakan.
*. @,@UA0 *2S0A9AS* >,2J,D2*.A2 A*D SKA9A DU@A. 0A2$$A
Sumber" +idarto, %664
ahan"
%. >asir, Kerikil, *juk, Arang Karbon Akti!
'. Kaporit 5,5%7, 0awas 5,%57 dan atu Kapur 5,%57
=. Drum air penampung
1. Drum air penyaringan-pengolahan
+. >,2$39A.A2 A*D K303D SU@UD
ahan"
%. >asir
'. >ipa >ralon
,. >,2$39A.A2 A*D D,2$A2 >,2GU9*2$A2
0ujuan
%. @emisahkan racun bahan kimia #insektisida H limbah industri&
'. @emisahkan unsur radioakti! #Da dan >lutonium&
=. @emisahkan mineral tidak diperlukan #@ercuri, arsenik dan timah hitam&
1. @embunuh organisme merugikan #bakteri, virus dan parasit&
ahan
%. 0angki pemanas listrik
'. Kumparan kondensor
=. >enyaring karbon akti!
1. +adah penampung air
)ara Kerja Alat
%. Air ledeng dimasukkan dalam tangki pemanas
'. >ada titik didih normal %55 ) bakteri dan virus mati
=. Air mendidih berubah jadi uap, menyisakan <at padat yang tidak larut, logam atau lainnya dalam tangki
1. Uap menjadi tetesan air suling murni
?. melewati saringan karbon akti! untuk menghilangkan bau, warna dan rasa
4. Ditampung dalam wadah plastik
E. 9angsung diminum tanpa direbus
Keterangan"
%. >enutup
a& Kumparan kondensor
b& Kipas angin
c& >enguapan
d& Karbon akti! diletakkan pada ujung penetes
'. 0angki pemanas
a& 9empengan pemanas
b& 0ombol reset
c& Kabel penutup
=. +adah >lastik penampung air suling
a& 0utup berlobang sebesar ujung penetes dipakai pada saat alat bekerja
b& 0utup bulat rapat dipakai sewaktu menyimpan air
1-. >,2$39A.A2 A*D K303D D,2$A2 SAD*2$A2 >AS*D #A,DAS* DA2 (*90DAS*&
0ujuan"
@enurunkan (e #besi&
@n #mangan&
A9 #alumunium&
ahan" >asir
Kerikil
Sirtu
11. >,2$39A.A2 A*D $A@U0 #p. '/?&
Ada ' tahap pengolahan"
%. Koagulasi, (lokulasi, Absorbsi dan Sedimentasi
'. >enyaringan-(iltrasi
muara I tempat berakhirnya aliran sungai di laut, danau, atau sungai lain; sungai yg dekat dng laut

Anda mungkin juga menyukai