Anda di halaman 1dari 21

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai
keberhasilan proses pendidikan karena lembaga berungsi sebagai mediator dalam
mengatur !alannya pendidikan. Dan pada "aman sekarang ini tampaknya tidaklah
disebut pendidikan !ika tidak ada lembaganya.
Lembaga pendidikan de#asa ini !uga sangat mutlak keberadaannya bagi
kelancaran proses pendidikan. Apalagi lembaga pendidikan itu dikaitkan dengan
konsep islam. Lembaga pendidikan islam merupakan suatu #adah dimana
pendidikan dalam ruang lingkup keislaman melaksanakan tugasnya demi
tercapainya cita$cita umat islam.
%eluarga& mas!id& pondok pesantren dan madrasah merupakan lembaga$
lembaga pendidikan islam yang mutlak diperlukan di suatu negara secara umum
atau disebuah kota secara khususnya& karena lembaga$lembaga itu ibarat mesin
pencetak uang yang akan menghasilkan sesuatu yang sangat berharga& yang mana
lembaga$lembaga pendidikan itu sendiri akan mencetak sumber daya manusia
yang berkualitas dan mantap dalam a'idah keislaman. (leh karena itu& dalam
makalah ini kami akan membahas masalah yang berkaitan dengan lembaga
pendidikan islam tersebut.
B. )umusan *asalah
Dari latar belakang diatas kami dapat memberikan beberapa rumusan masalah&
yaitu+
,. Apakah pengertian lembaga pendidikan islam-
.. Apa sa!a macam$macam lembaga pendidikan islam-
/. Apa tantangan Lenbaga Pendidikan Islam di era globalisasi-
2
BAB II
PE*BAHA0AN
A. Pengertian Lembaga Pendidikan Islam
Dalam %amus Besar Bahasa Indonesia& kosakata lembaga mempunyai empat
arti& yaitu +
,1 Asal mula 2yang akan ter!adi sesuatu1
.1 Bentuk 2rupa& #u!ud1 yang asli& acuan
/1 Ikatan.
31 Badan 2organisasi1 yang bermaksud melakukan suatu penyelidikan
keilmuan atau melakukan sesuatu usaha.
0ecara etimologi lembaga adalah asal sesuatu& acuan& sesuatu yang memberi
bentuk pada yang lain& badan atau organisasi yang bertu!uan mengadakan suatu
penelitian keilmuan atau melakukan sesuatu usaha. Dari pengertian di atas dapat
dipahami bah#a lembaga mengandung dua arti& yaitu+ ,1 pengertian secara isik&
materil& kongkrit& dan .1 pengertian secara non$isik& non$materil& dan abstrak.
,
Dalam bahasa inggris& lembaga disebut institute 2dalam pengertian isik1& yaitu
sarana atau organisasi untuk mencapai tu!uan tertentu& dan lembaga dalam
pengertian non$isik atau abstrak disebut institution& yaitu suatu sistem norma
untuk memenuhi kebutuhan. Lembaga dalam pengertian isik disebut !uga dengan
bangunan& dan lembaga dalam pengertian nonisik disebut dengan pranata.
.
0ecara terminologi& Amir Daiem mendeinisikan lembaga pendidikan dengan
orang atau badan yang secara #a!ar mempunyai tanggung !a#ab terhadap
pendidikan. )umusan deinisi yang dikemukakan Amir Daiem ini memberikan
penekanan pada sikap tanggung !a#ab seseorang terhadap peserta didik& sehingga
dalam realisasinya merupakan suatu keharusan yang #a!ar bukan merupakan
keterpaksaan. Deinisi lain tentang lembaga pendidikan adalah suatu bentuk
organisasi yang tersusun relati tetap atas pola$pola tingkah laku& peranan$peranan
relasi$relasi yang terarah dalam mengikat indi4idu yang mempunyai otoritas
ormal dan sangsi hukum& guna tercapainya kebutuhan$kebutuhan sosial dasar.
/
,
)amayulis& Ilmu Pendidikan Islam& 25akarta+ %alam *ulia& .6,,1& 7et ke.8& hlm. .99.
.
Ibid.
/
Ibid. hlm. .9:.
3
Daud Ali dan Habibah Daud men!elaskan bah#a ada dua unsur yang
kontradikti dalam pengertian lembaga& pertama pengertian secara isik& materil&
kongkrit dan kedua pengertian secara non isik& non materil dan abstrak. ;erdapat
dua 4ersi pengertian lembaga dapat dimengerti karena lembaga ditin!au dari segi
isik menampakkan suatu badan dan sarana yang didalamnya ada beberapa orang
yang menggerakkannya& dan ditin!au dari aspek non isik lembaga merupakan
suatu sistem yang berperan membantu mencapai tu!uan.
3
Adapun lembaga pendidikan islam secara terminologi dapat diartikan suatu
#adah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan islam. Dari deinisi diatas
dapat disimpulkan bah#a lembaga pendidikan itu mengandung pengertian
kongkrit berupa sarana dan prasarana dan !uga pengertian yang abstrak& dengan
adanya norma$norma dan peraturan$peraturan tertentu& serta penananggung !a#ab
pendidikan itu sendiri.
<
B. *acam$*acam Lembaga Pendidikan Islam
Abdul *u!ib dan 5usu *ud"akkir 2.66:1 mengemukakan beberapa !enis
lembaga pendidikan islam& yaitu keluarga& mas!id& pondok pesantren dan
madrasah.
a. %eluarga 0ebagai Lembaga Pendidikan Islam
Dalam Islam& keluarga dikenal dengan istilah usrah& nasl& =ali& dan nasb.
%eluarga dapat diperoleh melalui keturunan 2anak& cucu1& perka#inan 2suami&
istri1& persusuan& dan pemerdekaan.
>
Pentingnya serta keutamaan keluarga
sebagai lembaga pendidikan islam disyaratkan dalam al$?uran+ Artinya+ Hai
9
orang$orang yang beriman& peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka@. 2?.0. al$;ahrim + >1
0ebagai pendidik anak$anaknya& ayah dan ibu memiliki ke#a!iban dan
memiliki bentuk yang berbeda karena keduanya berbeda kodrat. Ayah
berke#a!iban mencari nakah untuk mencukupi kebutuhaan keluarganya
melalui pemanaatan karunia Allah 0A; di muka bumi 2?0. Al$5umuBah + ,61
3
Ibid.
<
Ibid.
>
Abdul *u!ib dan 5usu *ud"akkir& Ilmu Pendidikan Islam& 25akarta+%encana& .66:1& 7et ke .&
hlm. ..>.
9
)amayulis& (p 7it.& hlm. .:/.
4
dan selan!utnya dinakahkan pada anak istrinya 2?0. al$Ba'arah+ ..:& .//1.
%e#a!iban ibu adalah men!aga& memelihara dan mengelola keluarga di rumah
suaminya& terlebih lagi mendidik dan mera#at anaknya. Dalam sabda Nabi
0AA. dinyatakan+ CDan perempuan adalah pemimpin di rumah suaminya dan
akan ditanyai dari pimpinannya ituD 2H). Bukhari$*uslim1.
:
0ebagai pendidikan yang pertama dan utama& pendidikan keluarga dapat
mencetak anak agar mempunyai kepribadian yang kemudian dapat
dikembangkan dalam lembaga$lembaga berikutnya& sehingga #e#enang
lembaga$lembaga tersebut tidak diperkenankan mengubah apa yang telah
dimilikinya& tetapi cukup dengan mengombinasikan antara pendidikan yang
diperoleh dari keluarga dengan pendidikan lembaga tersebut& sehingga mas!id&
pondok pesantren dan sekolah merupakan tempat peralihan dari pendidikan
keluarga.
8
0ecara umum& ke#a!iban orang tua pada anak$anaknya adalah sebagi
berikut+
,6
,. *endoEakan anak$anaknya dengan doEa yang baik. 2?0. al$Fur'an+ 931
.. *emelihara anak dari api neraka. 2?0. at$;ahrim+ >1
/. *enyerukan shalat pada anaknya. 2?0. ;haha+ ,/.1
3. *enciptakan kedamaian dalam rumah tangga. 2?0. an$NisaB+ ,.:1
<. *encintai dan menyayangi anak$anaknya. 2?0. ali Imran+ ,361
>. Bersikap hati$hati terhadap anak$anaknya. 2?0. al$;aghabun+ ,31
9. *encari nakah yang halal. 2?0. al$Ba'arah+ .//1
:. *endidik anak agar berbakti pada bapak$ibu 2?0. an$NisaB+ />& al$AnBam+
,<,& al$IsraB+ ./1 dengan cara mendoBakannya yang baik.
8. *emberi air susu sampai . tahun. 2?0. al$Ba'arah+ .//1
Peranan para orang tua sebagai pendidik adalah+
,,
a. %orektor& yaitu bagi perbuatan yang baik dan yang buruk agar anak
memiliki kemampuan memilih yang terbaik bagi kehidupannyaG
:
Abdul *u!ib dan 5usu *ud"akkir& Loc 7it.
8
Ibid. hlm. ..9.
,6
Ibid. hlm ..:.
,,
Anas 0alahudin& Filsaat Pendidikan& 2Bandung+ Pustaka 0etia& .6,,1. hlm. .,>.
5
b. Inspirator& yaitu yang memberikan ide$ide positi bagi pengembangan
kreati4itas anakG
c. Inormator& yaitu memberikan ragam inormasi dan kema!uan ilmu
pengetahuan kepada anak agar ilmu pengetahuan anak didik semakin luas
dan mendalamG
d. (rganisator& yaitu memiliki keampuan mengelola kegiatan pembela!aran
anak yang baik dan benarG
e. *oti4ator& yaitu mendorong anak semakin akti dan kreati dalam bela!arG
. Inisiator& yaitu memiliki pencetus gagasan bagi pengembangan dan
kema!uan pendidikan anakG
g. Fasilitator& yaitu menyediakan asilitas pendidikan dan pembela!aran bagi
kegiatan bela!ar anakG
h. Pembimbing& yaitu membimbing dan membina anak ke arah kehidupan
yang bermoral& rasional& dan berkepribadian luhur sesuai dengan nilai$nilai
a!aran islam dan semua norma yang berlaku di masyarakat.
b. *as!id 0ebagai Lembaga Pendidikan Islam
0ecara hariah& mas!id adalah Ctempat untuk bersu!ud@. Namun& dalam arti
terminologi& mas!id diartikan sebagai tempat khusus untuk melakukan
akti4itas ibadah dalam arti yang luas . Dalam bahasa Indonesia& mas!id
,.
diartikan rumah tempat bersembahyang bagi orang Islam. Di dalam bahasa
inggris& kata mas!id merupakan ter!emahan dari kata mos'ue.
,/
Pendidikan Islam tingkat pemula lebih baik dilakukan di mas!id sebagai
lembaga pengembangan pendidikan keluarga& sementara itu dibutuhkan sutau
lingkaran 2lembaga1 dan ditumbuhkannya. De#asa ini& ungsi mas!id mulai
menyempit& tidak sebagaimana pada "aman Nabi 0AA. Hal itu ter!adi karena
lembaga$lembaga sosial keagamaan semakin memadat& sehingga mas!id
terkesan sebagai tempat ibadah shalat sa!a. Pada mulanya& mas!id merupakan
sentral kebudayaan masyarakat Islam& pusat organisasi kemasyarakatan& pusat
pendidikan& dan pusat pemukiman& serta sebagai tempat ibadah dan IEtika.
,3
,.
Abdul *u!ib dan 5usu *ud"akkir& (p. 7it.& hlm. ./,.
,/
Abuddin Nata& Ilmu Pendidikan Islam& 25akarta+ %encana& .6,61. Hlm. ,6..
,3
Abdul *u!ib dan 5usu *ud"akkir& Loc. 7it.
6
Al$=Abdi menyatakan bah#a mas!id merupakan tempat terbaik untuk
kegiatan pendidikan. Dengan men!adikan lembaga pendidikan dalam mas!id&
akan terlihat hidupnya 0unnah$sunnah Islam& menghilangkan segala bidBah&
mengembangkan hukum$hukum ;uhan& serta menghilangnya strataikasi
status sosial$ekonomi dalam pendidikan. %arena itu& mas!id merupakan
lembaga kedua setelah lembaga pendidikan keluarga.
,<
Fungsi mas!id dapat lebih eekti bila di dalamnya disediakan asilitas$
asilitas ter!adinya proses bela!ar menga!ar. Fasilitas yang diperlukan adalah
sebagai berikut+
,>
,. Perpustakaan& yang menyediakan berbagai buku bacaan dengan berbagai
disiplin keilmuan.
.. )uang diskusi& yang digunakan untuk berdiskusi sebelum dan sesudah
shalat !amaah. Program inilah yang dikenal dengan istilah CIEtika ilmiah@.
/. )uang kuliah& baik digunakan untuk traning 2tadrib1 rema!a mas!id& atau
!uga untuk *adrasah Diniyah. (mar Amin Hoesin memberi istilah ruang
kuliah tersebut dengan 0ekolah *as!id. %urikulum yang disampaikan
khusus mengenai materi$materi keagamaan untuk membantu pendidikan
ormal& yang proporsi materi keagamaannya lebih minim dibandingkan
dengan proporsi materi umum.
3. Apabila memungkinkan& teknik khotbah dapat diubah dengan teknik
komunikasi transaksi& yakni antara khatib dengan para audien& ter!adi
dialog akti satu sama lain& sehingga situasi dalam khotbah men!adi
semakin akti dan tidak monoton. ;eknik dialog 2hi#ar1 dapat diterapkan
dalam khotbah 5umat manakala memenuhi persyaratan sebagai berikut+
a. 0yarat dan rukun khotbah masih diberlakukan.
b. 5amaah shalat rata$rata terdiri dari kaum intelektual atau kaum
cendikia#an& sehingga hanya memungkinkan di mas!id perkotaan&
pesantren dan mas!id kampus.
c. Diperlukan khatib 2moderator1 yang ber#iba#a& alim& dan proessional&
sehingga ia dapat mengarahkan !alannya diskusi dalam situasi khotbah
dengan baik.
,<
Ibid. hlm ./,$./..
,>
Ibid. hlm. ./.$.//.
7
d. Perlu adanya perencanaan yang matang& sehingga !auh$!auh sebelumnya
para audien sudah siap terlibat langsung.
e. *asalah yang dibahas harus masalah yang #a'iyah& yakni masalah$
masalah kontemporer yang sedang hangat menimpa umat.
*enurut Abuddin Nata& terdapat dua peran yang dilakukan oleh mas!id.
Pertama& peran mas!id sebagai lembaga pendidikan inormal dan nonormal.
Peran mas!id sebagai lembaga pendidikan inormal dapat dilihat dari segi
ungsinya sebagai tempat ibadah shalat lima #aktu& shalat Idul Fitri& Idul
Adha& ber"ikir dan berdoEa. Pada semua kegiatan ibadah tersebut terdapat
nilai$nilai pendidikan mental spiritual yang amat dalam. Adapun peran mas!id
sebagai lembaga pendidikan nonormal dapat terlihat dari se!umlah kegiatan
pendidikan dan penga!aran dalam bentuk hala'oh 2lingkaran studi1 yang
dipimpin oleh seorang ulama dengan materi utamanya tentang ilmu agama
Islam dengan berbagai cabangnya. %egiatan tersebut berlangsung mengalir
sedemikian rupa& tanpa sebuah aturan ormal yang tertulis dan mengikat secara
kaku. %edua& peran mas!id sebagai lembaga pendidikan sosial kemasyarakatan
dan kepemimpinan. Hal$hal yang berkaitan dengan kepentinagan masyarakat
dapat dipela!ari di mas!id dengan cara melibatkan diri dalam berbagai kegiatan
yang bersiaat amaliah. *ereka yang banyak terlibat dan akti dalam berbagai
kegiatan di mas!id akan memiliki bekal pengetahuan& keterampilan& dan
kemandirian dalam melaksanakan tugas$tugas kemasyarakatan dan
kepemimpinan.
,9
c. Pondok Pesantren 0ebagai Lembaga Pendidikan Islam
%ehadiran kera!aan Bani Umaiyah men!adikan pesatnya ilmu
pengetahuan& sehingga anak$anak masyarakat Islam tidak hanya bela!ar di
mas!id tetapi !uga pada lembaga$lembaga yang ketiga& yaitu kuttabD 2pondok
pesantren1. %uttab& dengan karateristik khasnya& merupakan #ahana dan
lembaga pendidikan Islam yang semula sebagai lembaga baca dan tulis dengan
sistem hala'ah 2sistem #etonan1. Pada tahap berikutnya kuttab mengalami
,9
Abuddin Nata& (p. 7it.& hlm. ,8<.
8
perkembangan pesat karena didukung oleh dana dari iuran masyarakat serta
adanya rencana$rencana yang harus dipatuhi oleh pendidik dan peserta didik.
,:
Di Indonesia& istilah kuttab
lebih dikenal dengan istilah Cpondok
pesantren@ yaitu suatu lemabaga pendidikan Islam yang di dalamnya terdapat
seorang kiai 2pendidik1 yang menga!ar dan mendidik para santri 2peserta
didik1 dengan sarana mas!id yang digunakan untuk menyelenggarakan
pendidikan tersebut& serta didukung adanya pemondokon atau asrama sebagai
tempat tinggal para santri.
,8
*enurut para ahli pesantren baru dapat disebut pesantren bila memenuhi
lima syarat& yaitu+ 2,1 ada kiai& 2.1 ada pondok& 2/1 ada mas!id& 231 ada santri&
2<1 ada pela!aran membaca kitab kuning.
.6
;u!uan terbentuknya pondok pesantren adalah+
.,
,. ;u!uan umum& yaitu membimbing anak didik untuk men!adi manusia yang
berkepribadian Islam& yang dengan ilmu agamanya ia sanggup men!adi
mubalig Islam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amalnya&
.. ;u!uan khusus& yaitu mempersiapkan para santri untuk men!adi orang alim
dalam ilmu agama yang dia!arkan oleh kiai yang bersangkutan serta dalam
mengamalkan dan mendak#ahkannya dalam masyarakat.
0ebagai lembaga yang tertua& se!arah perkembangan pondok pesantren
memiliki model$model penga!aran yang bersiat nonklasikal& yaitu model
sistem pendidikan dengan metode penga!aran #etonan dan serogan. Di 5a#a
Barat& metode tersebut diistilahkan dengan benndungan& sedangkan di
0umatera digunakan istilah hala'ah.
..
,. *etode #etonan 2hala'ah1. *etode yang di dalamnya terdapat seorang kiai
yang membaca suatu kitab dalam #aktu tertentu& sedangkan santrinya
memba#a kitab yang sama lalu santri mendengar dan menyimak bacaan kiai.
*etode ini dapat dikatakan sebagai proses bela!ar menga!i secara kolekti.
,:
Abdul *u!ib dan 5usu *ud"akkir& (p. 7it.& hlm. ./3.
,8
Ibid.
.6
Ahmad ;asir& Ilmu Pendidikan Islam Dalam Perspekti Islam& 2Bandung+ )osda& .6,61& 7et ke
,6. hlm. ,8,.
.,
Abdul *u!ib dan 5usu *ud"akkir& (p. 7it.& hlm. ./<.
..
Ibid. hlm. ./>.
9
.. *etode serogan. *etode yang santrinya cukup pandai men$sorog$kan
2menga!ukan1 sebuah kitab kepada kiai untuk dibaca dihadapannya& kesalahan
dalam bacaannya itu langsung dibenari kiai. *etode ini dapat dikatakan
sebagai proses bela!ar menga!ar indi4idual.
7iri$ciri khusus dalam pondok pesantren adalah isi kurikulum yang dibuat
terokus pada ilmu$ilmu agama& misalnya ilmu sintaksis Arab& morologi
Arab& hukuk Islam& sistem yurisprudensi islam& Hadis& tasir Al$?uran& teologi
islam& tasa#u& tarikh& dan retorika. Dan literatur ilmu$ilmu tersebut memakai
kitab$kitab klasik yang disebut dengan istilah kitab kuningD.
./
Pada tahap selan!utnya& pondok pesantren mulai menampakkan
eksistensinya sebagai lembaga pendidikan islam yang terdapat& yaitu di
dalamnya didirikan sekolah& baik ormal maupun nonormal. Akhir$akhir ini
pondok pesantren mempunyai kecenderungan$kecenderungan baru dalam
rangka ino4asi terhadap sistem yang selama ini digunakan& yaitu+
.3
,. *ulai akrab dengan metodelogi modern.
.. 0emakin berorientasi pada pendidikan yang ungsional& artinya terbuka atas
perkembangan di luar dirinya.
/. Di4ersiikasi program dan kegiatan makin terbuka dan ketergantungannya
dengan kiai tidak absolute& dan sekaligus dapat membekali para santri dengan
berbagai pengetahuan di luar mata pela!aran agama maupun keterampilan
yang diperlukan di lapangan ker!a.
3. Dapat berungsi sebagai pusat pengembangan masyarakat.
Di pihak lain& pondok pesantren kini mengalami transormasi kultur&
sistem dan nilai. Pondok pesantren yang dikenal dengan salaiyah 2kuno1 kini
telah berubah men!adi khalaiyah 2modern1. ;ransormasi tersebut sebagai
!a#aban atas kritik$kritik yang diberikan pada pesantren dalam arus
transormasi ini& sehingga dalam sistem dan kultur pesantren ter!adi perubahan
yang drastis& misalnya+
.<
./
Ibid.
.3
Ibid. hlm. ./9.
.<
Ibid.
10
a. Perubahan sistem penga!aran dari perseorangan atau serogan men!adi
sistem klasikal yang kemudian kita kenal dengan istilah madrasah
2sekolah1G
b. Pemberian pengetahuan umum disamping masih mempertahankan
pengetahuan agama dan bahasa arabG
c. Bertambahnya komponen pendidikan pondok pesantren& misalnya
keterampilan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat
sekitar& kepramukaan untuk melatih kedisiplinan dan pendidikan agama&
kesehatan dan olahraga& serta kesenian yang islamiG
d. Lulusan pondok pesantren diberikan syahadah 2i!a"ah1 sebagai tanda tamat
dari pesantren tersebut dan ada sebagian syahadah tertentu yang nilainya
sama dengan i!a"ah negeri.
d. *adrasah 0ebagai Lembaga Pendidiakan Islam
*adrasah adalah isim masdar dari kata darasa yang berarti sekolah atau
tempat untuk bela!ar. Dalam perkembangan selan!utnya& madrasah sering
dipahami sebagai lembaga pendidikan yang berbasis keagamaan. Adapun
sekolah sering dipahami sebagai lembaga pendidikan yang berbasis pada ilmu
pengetahuan pada umumnya. *adrasah sebagai lembaga pendidikan
merupakan enomena yang merata di seluruh negara& baik pada negara$negara
Islam& maupun negara lainnya yang di dalamnya terdapat komunitas
masyarakat Islam.
.>
0ebagian ahli se!arah berpendapat& bah#a madrasah sebagai lembaga
pendidikan Islam muncul dari penduduk Nisapur& tetapi tersiarnya melalui
Perdana *enteri Bani 0al!uk yang bernama Nid"am al$*uluk& melalui
*adrasah Nid"amiah yang didirikannya pada tahun ,6>< *.
.9
0elan!utnya&
Hibb dan %ramers menuturkan bah#a pendiri madrasah terbesar setelah
Ni"am al$*ulk adalah 0halah al$Din al$Ayyubi.
.:
%ehadiran madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam setidaknya
mempunyai empat latar belakang& yaitu+
.8
.>
Abuddin Nata& (p. 7it.& hlm. ,88.
.9
Ibid.
.:
Abdul *u!ib dan 5usu *ud"akkir& (p. 7it.& hlm. .3,.
.8I.8J Ibid.
11
,. 0ebagai maniestasi dan realisasi pembaharuan sistem pendidikan IslamG
.. Usaha penyempurnaan terhadap sistem pesantren ke arah suatu sistem
pendidikan yang lebih memungkinkan lulusannya untuk memperoleh
kesempatan yang sama dengan sekolah umum& misalnya masalah kesamaan
kesempatan ker!a dan perolehan i!a"ahG
/. Adanya sikap mental pada sementara golongan umat Islam& khususnya
santri yang terpukau pada Barat sebagai sistem pendidikan merekaG dan
3. 0ebagai upaya untuk men!embatani antara sistem pendidikan tradisional
yang dilakukan oleh pesantren dan sistem pendidikan modern dari hasil
akulturasi.
*enurut Abuddin Nata& khususnya di Indonesia dinamika pertumbuhan
dan perkembangan madrasah !auh lebih kompleks dibandingkan dengan
dinamika pertumbuhan dan perkembangan madrasah di negara lain. 0elain
terdapat madrasah diniyah yang kurikulumnya terdiri dari mata pela!aran
agama+ Al$'uran& al$Hadis& Fi'hKUshul i'h& A'idah Akhlak& 0e!arah Islam
dan bahasa Arab !uga terdapat madrasah sebagai sekolah umum yang berciri
khas agama& mulai dari tingkat Ibtidaiyah hingga Aliyah. *adrasah Diniyah
dimaksudkan untuk membangun sikap keberagamaan dan pemahaman
terhadap materi agama yang kuat& dan hanya berlangsung hingga kelas empat.
Adapun madrasah sebagai sekolah umum yang berciri khas agama
dimaksudkan untuk membangun sikap keberagamaan 2riligiusitas1 bagi para
pela!ar yang nantinya akan menekuni bidang keahlian sesuai dengan
pilihannya. Di antara madrasah tersebut sebagian besar rata$rata lebih dari
:6L berstatus s#asta& sedangkan sisanya berstatus madrasah negeri.
/6
0ekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan #ahana yang benar$benar
menenuhi elemen$elemen institusi secara sempurna& yang tidak ter!adi pada
lembaga$lembaga pendidikan yang lain. Frank P. Besag dan 5ack L. Nelson
menyatakan elemen institusi sekolah terdiri atas tu!uh macam& yaitu+
/,
,. Utility 2kegunaan dan ungsi1. 0uatu lembaga sekolah diharapkan memberi
kontribusi terhadap tuntutan masyarakat yang ada& tuntutan kelembagaan
sendiri dan aktor.
/6I/6J Abuddin Nata& (p. 7it.& hlm. .6,.
/,I/,J Abdul *u!ib dan 5usu *ud"akkir& (p. 7it.& hlm. .3..
12
.. Actor 2pelaku1. Actor berperan dalam pelaksanaan tu!uan dan ungsi
kelembagaan& sehingga actor tersebut mempunyai status dalam institusi tempat
ia berada.
/. (rganisasi. (rganisasi dalam institusi tergambar dengan bebrerapa bentuk
dan hubungan$hubungannya antar$aktor.
3. 0hare in society 2tersebar dalam masyarakat1. Institusi memberikan
seperangkat nilai& ide& dan sikap dominan dalam masyarakat& serta mempunyai
hubungan$hubungan dengan institusi lain& baik terhadap sistem politik&
ekonomi masyarakat& kebudayaan& pengetahuan& dan kepercayaan.
<. 0anction 2sanksi1. Institusi memberikan penghargaan dan hukuman bagi
actor. Ae#enang sanksi diperlakukan bila berhubungan dengan nilai$nilai
yang berlaku di masyarakat tempat institusi berada& dan sanksi di!atuhkan
sesuai dengan ukurannya.
>. 7eremony 2upacara& ritus& dan simbol1. Upacara dalam pendidikan
dilakukan sebagai pengikat tentang status& pengetahuan& dan nilai seperti acara
#isuda.
9. )esistance to change 2menentang perubahan1. Institusi berorientasi terhadap
status 'uo akan menimbulkan problem baru. Institusi didirikan untuk tu!uan
sosial tertentu& sehingga ia hidup dengan cara tertentu pula. (leh karena itu&
actor sering kha#atir melakukan kesalahan& #alaupun hal$hal yang dilakukan
mengandung ino4asi positi. Perubahan yang ter!adi akan men!adi sorotan
masyarakat.
Abuddin Nata 2.6,61 mengemukakan beberapa !enis lembaga pendidikan
islam& yaitu+
,. )umah 2al$Bait1
.. *as!id dan 0uah
/. Al$%uttab& 0urau dan ;PA
3. *adrasah
<. Al$Ma#iyah
%ata "a#iyah secara hariah berasal dari kata in"a#a& yan"a#i yang berarti
mengamil tempat tertentu dari sudut mas!id yang digunakan untuk IEtika 2diam1
dan beribadah. Dengan demikian& Ma#iyah merupakan tempat berlangsungnya
13
penga!ian$penga!ian yang mempela!ari dan membahas dalil$dalil na'liyah dan
a'liyah yang berkaitan dengan aspek agama serta digunakan para kaum sui
sebagai tempat untuk hala'ah ber"ikir dan taakur untuk mengingat dan
merenungkan kaagungan Allah 0A;.
>. Al$)ibath
0ecara hariah& al$ribath artinya ikatan. Al$ribath selan!utnya men!adi
lembaga pendidikan yang secara khusus dibagun untuk mendidik para calon sui
atau guru spiritual.
9. Al$*aristan
Al$maristan dikenal sebagai lembaga ilmiah yang paling penting dan sebagai
tempat penyembuhan dan pengobatan pada "aman keemasan Islam. Di lembaga
ini& para dokter menga!arkan ilmu kedokteran dan mereka mengadakan studi dan
penelitian secara menyeluruh.
:. Al$?ushur 2Istana1
Istana tempat kediaman khaliah& ra!a& sultan& dan keluarganya& selain
berungsi sebagai pusat pengendali kegiatan pemerintahan& !uga digunakan
sebagai tempat bagi berlangsungnya kegiatan pendidikan bagi para putra
khaliah& ra!a& dan sultan tersebut.
8. Ha#anit al$Aara'in 2;oko Buku1
,6. Al$0halunat al$Adabiyah 20anggar 0astra1
0ecara hariah Al$0halunat al$Adabiyah dapat diartikan sebagai tempat untuk
melakukan kegiatan pertun!ukan pembacaan dan pengka!ian sastra& atau sebagai
sanggar atau teater budaya& seperti ;aman Ismail *ar"uki di 5akarta.
,,. Al$Badiyah
Al$badiyah secara hariah dapat diartiakn sebagai tempat menga!arkan bahasa
Arab asli& yakni bahasa Arab yang belum tercampur oleh pengaruh berbagai
dialek bahasa asing. Di tempat ini berbagai #arisan budaya Arab pada "aman
!ahiliyah& seperti puisi& syair& da khotbah dia!arkan.
,.. Al$*aktabat 2Perpustakaan1
7. ;antangan Lembaga Pendidikan Islam Di Era Hlobalisasi
14
;antangan pendidikan Islam saat ini !auh berbeda dengan tantangan
pendidikan Islam sebagaimana yang terdapat pada "aman klasik dan pertengahan.
Baik secara internal maupun eksternal tantangan pendidikan Islam di "aman
klasik dan pertengahan cukup berat& namun secara psikologis dan ideologis lebih
mudah diatasi. 0ecara internal ummat Islam pada masa masa klasik masih resh
2segar1. *asa kehidupan mereka dengan sumber a!aran Islam& yakni Al$?urBan
dan al$0unnah masih dekat& dan semangat militansi dalam ber!uang mema!ukan
Islam !uga masih amat kuat. 0edangan secara eksternal& ummat Islam belum
menghadapi ancaman yang serius dari negara$negara lain& mengingat keadaan
negara$negara lain 2Eropa dan Barat1 masih belum bangkit dan ma!u seperti
sekarang.
;antangan pendidikan Islam di "aman sekarang selain menghadapi
pertarungan ideologi$ideologi besar dunia sebagaimana tersebut di atas& !uga
menghadapi berbagai kecenderungan yang tak ubahnya seperti badai besar
2turbulance1 atau tsunami. *enurut Daniel Bell& di era globalisasi saat ini keadaan
dunia ditandai oleh lima kecenderungan sebagai berikut.
Pertama& kecenderungan integrasi ekonomi yang menyebabkan ter!adinya
persaingan bebas dalam dunia pendidikan. %arena& dunia pendidikan menurut
mereka !uga termasuk yang dipergangkan& maka dunia pendidikan saat ini !uga
dihadapkan pada logika bisnis. *unculnya konsep pendidikan yang berbasis pada
sistem dan inra$struktur& mana!emen berbasis mutu terpadu 2;?*1& interpreneur
uni4ersity dan lahirnya Undang$undang Badan Hukum Pendidikan 2BHP1 tidak
lain& karena menempatkan pendidikan sebagai komoditi yang diperdagangkan.
Penyelenggaraan pendidikan saat ini tidak hanya ditu!ukan untuk mencerdaskan
bangsa& memberdayakan manusia atau mencetak manusia yang salih& melainkan
untuk menghasilkan manusia$manusia yang economic minded& dan
penyelenggaraannya untuk mendapatkan keuntungan material yang sebesar$
besarnya.
%edua& kecenderungan ragmentasi politik yang menyebabkan ter!adinya
peningkatan tuntutan dan harapan dari masyarakat. *ereka semakin
membutuhkan perlakuan yang adil& demokratis& egaliter& transparan& akuntabel&
cepat& tepat dan proesional. *ereka ingin dilayani dengan baik dan memuaskan.
15
%ecenderungan ini terlihat dari adanya pengelolaan mana!emen pendidikan yang
berbasis sekolah 2shool based mana!emen1& pemberian peluang kepada komite
atau ma!elis sekolahKmadrasah untuk ikut dalam perumusan kebi!akan dan
program pendidikan& pelayanan proses bela!ar menga!ar yang lebih memberikan
peluang dan kebebasan kepada peserta didik& yaitu model bela!ar menga!ar yang
partisipati& akti& ino4ati& kreati& eekti dan menyenangkan 2Paikem1.
%etiga& kecenderungan penggunaan teknologi tinggi 2high technologie1
khususnya teknologi komunikasi dan inormasi 2;%I1 seperti komputer.
%ehadiran ;%I ini menyebabkan ter!adinya tuntutan dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang lebih cepat& transparan& tidak dibatasi #aktu dan
tempat. ;eknologi tinggi ini !uga telah masuk ke dalam dunia pendidikan& seperti
dalam pelayanan administrasi pendidikan& keuangan& proses bela!ar menga!ar.
*elalui ;I% ini para peserta didik atau mahasis#a dapat melakukan pendataran
kuliah atau mengikuti kegiatan bela!ar dari !arak !auh 2distance learning1.
0ementara itu peran dan ungsi tenaga pendidik !uga bergeser men!adi semacam
asilitator& katalisator& moti4ator& dan dinamisator. Peran pendidik saat ini tidak
lagi sebagai satu$satunya sumber pengetahuan 2agen o kno#ledge1. %eadaan ini
pada gilirannya mengharuskan adanya model pengelolaan pendidikan yang
berbasis teknologi inormasi dan teknologi 2;I%1.
%eempat& kecenderungan interdependensi 2kesaling$tergantungan1& yaitu suatu
keadaan di mana seseorang baru dapat memenuhi kebutuhannya apabila dibantu
oleh orang lain. Berbagai siasat dan strategi yang dilakukan negara$negara ma!u
untuk membuat negara$negara berkembang bergantung kepadanya demikian
ter!adi secara intensi. Berbagai kebi!akan hegemoni politik seperti yang
dilakukan Amerika 0erikat misalnya& tidak terlepas dari upaya menciptakan
ketergantungan negara sekutunya. %etergantungan ini !uga ter!adi di dunia
pendidikan. Adanya badan akreditasi pendidikan baik pada tingkat nasional
maupun internasional& selain dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan&
!uga menun!ukkan ketergantungan lembaga pendidikan terhadap pengakuan dari
pihak eksternal. Demikian pula munculnya tuntutan dari masyarakat agar peserta
didik memiliki keterampilan dan pengalaman praktis& menyebabkan dunia
pendidikan membutuhkan atau tergantung pada peralatan praktikum dan magang.
16
0elan!utnya kebutuhan lulusan pendidikan terhadap lapangan peker!aannya&
menyebabkan ia bergantung kepada kalangan pengguna lulusan.
%elima& kecenderungan munculnya pen!a!ahan baru dalam bidang kebudayaan
2ne# coloni"ation in culture1 yang mengakibatkan ter!adinya pola pikir 2mindset1
masyarakat pengguna pendidikan& yaitu dari yang semula mereka bela!ar dalam
rangka meningkatkan kemampuan intelektual& moral& isik dan psikisnya& berubah
men!adi bela!ar untuk mendapatkan peker!aan dan penghasilan yang besar. 0aat
ini sebelum seseorang bela!ar atau masuk kuliah misalnya& terlebih dahulu
bertanya+ nanti setelah lulus bisa !adi apa- Dan berapa ga!inya-. program$program
studi yang tidak dapat men!a#ab pertanyaan tersebut baik secara langsung
maupun tidak langsung& dengan sendirinya akan terpinggirkan atau tidak diminati.
0edangkan program$program studi yang mena#arkan peker!aan dan penghasilan
yang baik bagi lulusannya akan sangat diminati. ;idak hanya itu& kecenderungan
pen!a!ahan baru dalam bidang kebudayaan !uga telah menyebabkan munculnya
budaya pop atau budaya urban& yaitu budaya yang serba hedonistik& materialistik&
rasional& ingin serba cepat& praktis& pragmatis dan instans.
%ecenderungan budaya yang demikian itu menyebabkan a!aran agama yang
bersiat normati dan men!an!ikan masa depan yang baik 2di akhirat1 kurang
diminati. *ereka menuntut a!aran agama yang sesuai dengan budaya pop dan
budaya urban. Dalam keadaan demikian& tidaklah mengherankan !ika mata
pela!aran agama yang disa!ikan secara normati dan kon4ensional men!adi tidak
menarik dan ketinggalan "aman. %eadaan ini mengharuskan para guru atau ahli
agama untuk melakukan reormulasi& reaktulisasi& dan kontekstualisasi terhadap
a!aran agama& sehingga a!aran agama tersebut akan terasa eekti dan
transormati.
17
BAB III
PENU;UP
A. %esimpulan
Dari pemaparan materi diatas kita dapat mengetahui bah#a lembaga
pendidikan islam itu adalah suatu #adah atau tempat berlangsungnya proses
pendidikan islam.
Ada beberapa !enis lembaga pendidikan Islam& misalnya+
,. %eluarga adalah lembaga pendididkan pertama yang kita kenal dan yang
men!adi pendidik dalam keluarga adalah orang tua.
.. *as!id adalah tempat untuk melakukan ibadah& selain itu !uga mas!id
digunakan sebagai tempat bela!ar 2pendidikan1.
/. Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan islam yang mana didalamnya
terdapat kiai sebagai pendidik& santri sebagai peserta didik& mas!id sebagai
tempat untuk melaksanakan pendidikan dan asrama sebagai tempat tinggal
santri.
3. *adrasah adalah lembaga pendidikan yang berbasis keagamaan.
<. )umah 2al$Bait1
>. Al$%uttab& 0urau dan ;PA
9. Al$Ma#iyah
:. Al$)ibath
8. Al$*aristan
,6. Al$?ushur 2Istana1
,,. Al$0halunat al$Adabiyah 20anggar 0astra1
,.. Ha#anit al$Aara'in 2;oko Buku1
,/. Al$Badiyah
,3. Al$*aktabat 2Perpustakaan1
B. Pendapat Pemakala
Pengertian lembaga yang dimaksud adalah badan atau organisasi yang
melakukan suatu kegiatan. Dengan demikian& lembaga pendidikan adalah badan
atau organisasi yang melakukan kegiatan pendidikan.
18
Pendidikan Islam dengan beragam sistem dan tingkatannya dari #aktu ke
#aktu senantiasa mengalami tantangan. Berbagai kema!uan atau ketertinggalan
pendidikan Islam sebagaimana yang terdapat dalam se!arah& antara lain
disebabkan karena kemampuannya dalam men!a#ab berbagai tantangan yang
dihadapi. ;antangan yang dihadapi pendidikan Islam saat ini !auh lebih berat
dibandingkan dengan tantangan yang dihadapi pendidikan Islam di masa lalu. Era
globalisasi dengan berbagai kecenderungannya sebagaimana tersebut di atas telah
melahirkan berbagai paradigma baru dalam dunia pendidikan. Nisi& missi& tu!uan&
kurikulum& proses bela!ar menga!ar& pendidik& peserta didik& mana!emen& sarana
prasarana& kelembagaan pendidikan dan lainnya kini tengah mengalami perubahan
besar.
Pendidikan Islam dengan pengalamannya yang pan!ang seharusnya dapat
memberikan !a#aban yang tepat atas berbagai tantangan tersebut. Untuk
men!a#ab pertanyaan ini& pendidikan Islam membutuhkan sumber daya manusia
yang handal& memiliki komitmen dan etos ker!a yang tinggi& mana!emen yang
berbasis sistem dan inra$struktur yang kuat& sumber dana yang memadai&
kemauan politik yang kuat& serta standar yang unggul. Untuk dapat melakukan
tugas tersebut pendidikan Islam membutuhkan unit penelitian dan pengembangan
2research and de4elopment1 yang terus berusaha meningkatkan dan
pengembangkan pendidikan Islam. Hanya dengan usaha yang sungguh$sungguh
dan berkesinambungan itulah& pendidikan Islam akan dapat merubah tantangan
men!adi peluang.
19
DAF;A) PU0;A%A
)amayulis. .6,,. Ilmu Pendidikan Islam. 7et. ke$8. 5akarta+ %alam *ulia
Ounus& *ahmud. ,886. 0e!arah Pendidikan Islam. 7et. ke$>. 5akarta+ P;.
Hidakarya Agung
Nata& Abudin. .6,6. 0e!arah Pendidikan Islam+ pada Periode %lasik dan
Pertengahan. 7et. ke$.. 5akarta+ P;. )a!agraindo Persada.
Abd ar$)ahman& *aulana. .66/. Pancaran Ilahi %aum 0ui. Oogyakarta+ Penerbit
Pustaka 0ui
*u!ib& Abdul dan 5usu *ud"akkir. .66:. Ilmu Pendidikan Islam. 7et. %e$..
5akarta+ %encana.
Nata& Abuddin. .6,6. Ilmu Pendidikan Islam. 5akarta+ %encana.
0alahudin& Anas. .6,,. Filsaat Pendidikan. Bandung+ Pustaka 0etia.
;asir& Ahmad. .6,6. Ilmu Pendidikan Islam Dalam Perspekti Islam. 7et. %$
,6.Bandung+ )osda.
Abdurrahman Ar$)ahla#i& ,898& Ushulul ;arbiyah Al Islam #a Asalibuha. Darul
Fikri& Beurut.
Hasbullah& ,888& 0e!arah Pendidikan di Indonesia& L0I%& 5akarta.
%arel A. 0teen Hrink& ,8:>& Pesantren *adrasah 0ekolah Pendidikan Islam dalam
%urun *odern& LP/E0& 5akarta.
i
Pu!i syukur k
macam nikmat& sehingga
keberkahan& baik kehi
harapan yang ingin ki
;erima kasih
teman teman sekalian
materil& sehingga maka
%ami menyada
kesempurnaan& baik d
kepada dosen serta te
kritik dan saran yang
#aktu.
Harapan yang
mudahan apa yang k
teman& serta orang la
mengambil hikmah da
dalam menambah ree
i
%A;A PENHAN;A)
ukur kehadirat Allah 0A; yang telah member
hingga aktiitas hidup yang kita !alani ini akan se
kehidupan di alam dunia ini& sehingga semua
n kita capai men!adi lebih mudah dan penuh man
sih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepa
ian yang telah membantu& baik bantuan berupa
akalah ini terselesaikan dalam #aktu yang telah di
adari sekali& dalam penyusunan makalah ini m
k dari segi tata bahasa maupun dalam hal p
teman teman sekalian& untuk itu besar harapa
ng membangun untuk menyempurnakan makal
ng paling besar dari penyusunan makalah ini
g kami susun ini penuh manaat& baik untuk
lain yang ingin mengambil atau menyempur
h dari !udul CLembaga Pendidikan Islam@ se
eerensi yang telah ada.
Bandar Lampung& .< A
Penyusun
%elompok IN
i
beri kita berbagai
n selalu memba#a
ua cita$cita serta
anaat.
kepada Dosen serta
upa moril maupun
lah di tentukan.
ni masih !auh dari
pengkosolidasian
pan kami !ika ada
kalah kami di lain
h ini ialah mudah
uk pribadi& teman
purnakan lagi atau
sebagai tambahan
& .< April .6,/
usun
pok IN
ii
DAFA) I0I
%A;A PENHAN;A) PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP i
DAF;A) I0I ..PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ ,
B. )umusan *asalah
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ ,
BAB II PE*BAHA0AN
A. Pengertian Lembaga Pendidikan Islam Q..QQQQQQQQ. .
B. *acam$*acam Lembaga Pendidikan Islam QQQQQQQ /
7. ;antangan Lemabaga Pendidikan Islam Di Era Hlobalisasi PPP.... ,/
BAB III PENU;UP
A. %esimpulan QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ ,9
B. Pendapat Pemakala QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ ,9
DAF;A) PU0;A%A QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ... ,8

Anda mungkin juga menyukai