Disusun Oleh: Yulsa Nashir H (13501241004 !ustan An""ara (135012410 #urusan Pen$i$ikan %eknik &lektr' (akultas %eknik )ni*ersitas Ne"ri Y'"yakarta 2013 Abstrak Resiko terjadinya kecelakaan kerja bisa saja terjadi pada setiap pekerjaan, baik pekerjaan yang bersifat fisik maupun non-fisik. Setiap kecelakaan kerja tersebut tentunya memiliki dampak yang ditimbulkan, baik secara fisik maupun non-fisik. Dampak yang di timbulkan memiliki tingkatan yang beragam, mulai dari tingkat berat sampai tingkat ringan. Di industri sendiri juga terdapat dampak penyakit akibat kerja, mulai dari batuk akibat debu hingga kecelakaan fatal yang dapat menyebabkan kematian. Untuk mencegah hal hal itu perlu di terapkannya K di industri sehingga dapat menghindari dampak penyakit akibat kerja di pabrik sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pekerja dan mendorong pekerja untuk bekerja lebih produktif +ab , Pen$ahuluan !.! "atar #elakang Dalam bekerja di dunia industri pasti selalu memiliki resiko terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan. Semakin tinggi resiko suatu pekerjaan maka semakin tinggi pula pendapatan yang didapat, berdasarkan hal tersebut banyak orang yang ingin mendapatkan pendapatan yang tinggi sehingga melupakan unsur K dalam pekerjaan $enomena kecelakaan akibat kerja atau penyakit akibat kerja seperti fenomena gunung es. %anya sedikit kasus kecelakaan atau penyakit akibat kerja yang dilaporkan, sedangkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja yang tidak dilaporkan mungkin dapat lebih besar dari yang dilaporkan. Kerugian akibat kecelakaan kerja tidak hanya dirasakan oleh tenaga kerja itu sendiri, namun juga kepada masyarakat sekitar. &leh karena itu perlu adanya penerapan sistem manajemen K di industri maupun tempat kerja !.' Rumusan Masalah #agaimana terjadinya (enyakit )kibat Kerja * !. +ujuan Untuk mengetahui faktor faktor terjadinya (enyakit )kibat Kerja +A+ ,, Kajian Pustaka '.! Definisi (enyakit )kibat Kerja ,()K- ialah gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani yang ditimbulkan ataupun diperparah karena akti.itas kerja atau kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan. Menurut Komite )hli /%& ,!01-, (enyakit )kibat %ubungan Kerja adalah penyakit dengan penyebab multifaktorial, dengan kemungkinan besar berhubungan dengan pekerjaan dan kondisi tempat kerja. (ajanan di tempat kerja tersebut memperberat, mempercepat terjadinya serta menyebabkan kekambuhan penyakit. '.' $aktor (enyebab +erjadinya (enyakit )kibat Kerja $aktor penyebab (enyakit )kibat Kerja sangat banyak, tergantung pada bahan yang digunakan dalam proses kerja, lingkungan kerja ataupun cara kerja. (ada umumnya faktor penyebab dapat dikelompokkan dalam 2 golongan3 a. $aktor $isik $aktor fisik yang dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja meliputi 3 !. Suara Kebisingan yang tinggi pada daerah diatas ambang batas ,42 d# untuk 4 jam kerja- ditempat kerja akan menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran. '. Suhu +emperatur yang sangat tinggi akan menyebabkan heat stoke5e6haust, sedangkan temperature yang sangat rendah akan menimbulkan frostbite,luka dan kulit melepuh- dan chilblain ,rasa nyeri pada tangan dan kaki-. . Radiasi 7lektromagnetik Menyebabkan ganguan pada jaringan kulit ,lapisan teratas, tengah dan ba8ah-. 9. +ekanan Udara +ekanan udara yang bertambah atau berkurang dari ! atm akan menimbulkan penyakit dekompresi. 2. (enerangan (enerangan yang tidak mencukupi standar akan menggangu penglihatan dan mata, cepat lelah ketika membaca dan menulis dan cepat rabun. :. ;etaran (engaruh dari suatu getaran terhadap tubuh akan mempengaruhi system syaraf sentral. ;ejala yang timbul, tangan dan kaki kehilangan rasa dan juga gangguan terhadap pendengaran karena kebisingan ,<42d#-. 1. =entilasi b. ;olongan Kimia8i #ahan kimia8i yang digunakan dalam proses kerja, maupun yang terdapat dalam lingkungan kerja, dapat berbentuk debu, uap, gas, larutan, a8an atau kabut. c. ;olongan #iologis (enyebabnya .irus, bakteri, jamur, serangga, parasit, cacing dan binatang. "ingkungankerja yang tidak bersih dan makanan yang dikonsumsi tidak sehat akan menyebabkan penyakit d. ;olongan $isiologis #iasanya disebabkan oleh penataan tempat kerja atau cara kerja desain tempat kerja, beban kerja dan malposisi se8aktu bekerja ,Myalgia, backache atau cedera punggung- e. ;olongan (sikososial "ingkungan kerja yang mengakibatkan stress, monotoni kerja, tuntutan pekerjaan, hubungan kerja yang kurang baik, upah tidak sesuai, tempat kerja yang terpencil dan jaminan masa depan yang meragukan. '. Klasifikasi Dalam bekerja di perusahaan seorang pekerja beresiko mendapatkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja /%& membedakan empat kategori (enyakit )kibat Kerja, yaitu3 !. (enyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan '. (enyakit yang salah satu penyebabnya adalah pekerjaan . (enyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu penyebab di antara faktor-faktor penyebab lainnya 9. (enyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang sudah ada sebelumnya >enis dan Ragam (enyakit )kibat Kerja !. (enyakit )lergi Dapat berupa? Rinitis, Rinosinusitis, )sma, (neumonitis, aspergilosis akut bronchopulmoner, %ipersensiti.itas lateks, penyakit jamur, dermatitis kontak, anafilaksis. @ "okasi biasanya di saluran pernafsan dan kulit @ (enyebab? bahan kimia, microbiologi, fisis dapat merangsang interaksi non spesifik atau spesifik. '. Dermatitis Kontak )da ' jenis yaitu iritan dan allergi "okasi di kulit . (enyakit (aru Dapat berupa 3 #ronchitis kronis, emfisema, karsinoma bronkus, fibrosis, +#A, mesetelioma, pneumonia, Sarkoidosis. @ Disebabkan oleh bahan kimia, fisis, microbiologi. 9. (enyakit %ati dan ;astro-intestinal @ Dapat berupa 3 kanker lambung dan kanker oesofagus ,tambang batubara dan .ulkanisir karet-, Airhosis hati,alkohol, karbon tetraklorida, trichloroethylene, kloroform- @ Disebabkan oleh bahan kimia 2. (enyakit Saluran Urogenital Dapat berupa 3 gagal ginjal,upa logam cadmium B merkuri ,pelarut organik, pestisida, carbon tetrachlorid-, kanker .esica urinaria ,karet, manufaktur5bahan pe8arna organik, benCidin, '- naphthylamin-. @ Disebabkan bahan kimia. :. (enyakit %ematologi Dapat berupa 3 anemia ,(b-, lekemia ,benCena- @ disebabkan bahan kimia 1. (enyakit Kardio.askuler Disebabkan bahan kimia @ Dapat berupa 3 jantung coroner ,karbon disulfida, .iscon rayon, gliceril trinitrat, ethylene glicol dinitrat-, febrilasi .entricel ,trichlorethylene-. 4. ;angguan alat reproduksi Dapat berupa 3 infertilitas ,ethylene bromida, benCena, anasthetic gas, timbal, pelarut organic, karbon disulfida, .inyl klorida, chlorophene-, kerusakan janin ,aneteses gas, mercuri, pelarut organik- keguguran ,kerja fisik- @ Disebabkan bahan kimia dan kerja fisik 0. (enyakit muskuloskeletal Dapat berupa 3 sindroma Raynaud ,getaran 'D E 9DD %C-, Aarpal turnel syndroma ,tekanan yang berulang pada lengan-, %F(5sakit punggung ,pekerjaan fisik berat, tidak ergonomis- @ Disebabkan 3 kerja fisik dan tidak ergonomis. !D. ;angguan telinga Dapat berupa 3 (enurunan pendengaran ,bising diatas F)#- @ Disebabkan faktor fisik !!. ;angguan Mata Dapat berupa 3 rasa sakit ,penataan pencahayaan-, conjungti.itis ,sinar U=-, katarak ,infra merah-, gatal ,bahan organik he8an, debu padi-, iritasi non alergi ,chlor, formaldehid-. @ Disebabkan faktor fisik, biologi !'. ;angguan Susunan Syaraf Dapat berupa 3 pusing, tidak konsentrasi, sering lupa, depresi, neuropati perifer, ataksia serebeler dan penyakit motor neuron ,cat, carpet-tile lining, lab. Kimia, petrolium, oli-. @ Disebabkan bahan kimia !. Stress Dapat berupa 3 neuropsikiatrik? ansietas, depresi ,hubungan kerja kurang baik, monoton, upah kurang, suasana kerja tidak nyaman- @ Disebabkan faktor mental psikologi !9. Gnfeksi @ Dapat berupa 3 pneumonia ,legionella pada )A-, leptospirosis ,leptospira pada petani-, brucellosis, antrakosis ,brucella, antrak pada peternak he8an-. @ Disebabkan oleh faktor biologi !2. Keracunan @ Dapat berupa keracunan akut ,A&, %idrogen sulfida, hidrogen sianida-, kronis ,timah hitam, merkuri, pestisida-. @ Disebabkan oleh bahan kimia '.9 (encegahan (engurus perusahaan harus selalu me8aspadai adanya ancaman akibat kerja terhadap pekerjaannya. Ke8aspadaan tersebut bisa berupa 3 !. Melakukan pencegahan terhadap timbulnya penyakit '. Melakukan deteksi dini terhadap ganguan kesehatan . Melindungi tenaga kerja dengan mengikuti program jaminan sosial tenaga kerja seperti yang di atur oleh UU RG Fo. +ahun !00'. Mengetahui keadaan pekerjaan dan kondisinya dapat menjadi salah satu pencegahan terhadap ()K. #eberapa cara untuk mencegah ()K, diantaranya3 !. (akailah )(D secara benar dan teratur '. Kenali risiko pekerjaan dan cegah supaya tidak terjadi lebih lanjut . Segera akses tempat kesehatan terdekat apabila terjadi luka yang berkelanjutan. Selain itu terdapat juga beberapa pencegahan lain yang dapat ditempuh agar bekerja bukan menjadi lahan untuk menuai penyakit. %al tersebut berdasarkan #uku (engantar (enyakit )kibat Kerja, diantaranya3 !. (encegahan (rimer ,%ealth (romotion- a. (erilaku Kesehatan b. $aktor bahaya di tempat kerja c. (erilaku kerja yang baik d. &lahraga e. ;iCi seimbang '. (encegahan Sekunder ,Specifict (rotection- a. (engendalian melalui prundang undangan b. (engendalian administrati.e5organisasi3 rotasi5pembatasan jam kerja c. (engendalian teknis3 subtitusi, isolasi, .entilasi, alat pelindung diri ,)(D- d. (engendalian jalur kesehatan3 imunisasi . (encegahan +ersier a. (emeriksaan kesehatan pra-kerja b. (emeriksaan kesehatan berkala c. Sur.eilans d. (emeriksaan lingkungan secara berkala e. (engobatan segera bila ditemukan gangguan pada pekerja f. (engendalian segera di tempat kerja '.2 (era8atan dan (engobatan Dalam melakukan penanganan terhadap penyakit akibat kerja, dapat dilakukan dua macam terapi, yaitu3 !. +erapi medikamentosa Haitu terapi dengan obat obatan '. +erhadap kausal ,bila mungkin- (ada umumnya penyakit kerja ini bersifat irre.ersibel, sehingga terapi sering kali hanya secara simptomatis saja. Misalnya pada penyakit silikosis ,irre.ersibel-, terapi hanya mengatasi sesak nafas, nyeri dada +A+ ,,, Penutu- .! Kesimpulan Setiap pekerjaan di dunia ini pasti tak ada yang tak berisiko. Kecelakaan dan sakit akibat kerja sudah menjadi risiko setiap orang yang melakukan pekerjaan, baik itu petani, nelayan, buruh pabrik, pekerja tambang, bahkan pega8ai kantor sekalipun. $enomena kecelakaan akibat kerja atau penyakit akibat kerja seperti fenomena gunung es. %anya sedikit kasus kecelakaan atau penyakit akibat kerja yang dilaporkan, sedangkan kecelakaan atau penyakit akibat kerja yang tidak dilaporkan mungkin dapat lebih besar dari yang dilaporkan. Kerugian akibat kecelakaan kerja tidak hanya dirasakan oleh tenaga kerja itu sendiri, namun juga kepada masyarakat sekitar. &leh karena itu perlu adanya penerapan sistem manajemen K di industri maupun tempat kerja untuk mengurangi resiko kecelakaan akibat kerja .' Saran Untuk mengurangi resiko kecelakaan akibat kerja sebaiknya tenaga kerja harus memahami dan menerapkan K selama bekerja, dan didukung oleh perusahaan dengan mengadakan pelatihan K maupun pemeriksaan tempak kerja untuk mengurangi resiko dan kerugian akibat kecelakaan akibat kerja Da.tar Pustaka Djojodibroto, R. Darmanto.!000. Kesehatan Kerja Di (erusahaan. >akarta3 ;ramedia (ustaka Utama Suyono, >oko.!00. Deteksi Dini (enyakit )kibat Kerja. >akarta3 7;A Fahro8y. 'D!. (enyakit )kibat Kerja.http355nahro8y.8ordpress.com. Diakses pada tanggal '2 September Iainuddin,Dina.'D!. (enyakit )kibat Kerja http355dinaCainuddin.blogspot.com. Diakses pada tanggal '2 September MSM. Simanihuruk, S%, MM, S. 'DD2. J(edoman (raktis3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja di #idang KonstruksiK. >akarta. %esperian $oundation !0!0 )ddison St., Suite D9 #erkeley, Aalifornia 091D9 US) +im. 'DD4. J(edoman pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja untuk praktekK. Uni.ersitas erlangga