Anda di halaman 1dari 34

manajemen dan rekayasa

infrastruktur
Tugas
MANAJEMEN DAN REKAYASA
INFRASTRUKTUR
Andi Rizki Nur Qalbi 19310856
Billy Firmansyah Suganda 19310861
Desta Sandi Putra Prabowo 19310866
Dian Candra 19310870
Muhammad Alghazali 19310896
Nanggar Dwi Raharjo 19310901


Disusun Oleh:
Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur
Chapter One


Penda
huluan


Definisi
Infrastruktur


Latar
Belakang
Sejarah dari
Infrastruktur

Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur
Chapter One


Tujuan
Buku


Krisis
Infrastruktur


Kompleksitas
Perkotaan
dalam Krisis
Infrastruktur

Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur
Chapter One


Sistem
Manajemen
untuk
Infrastruktur


Mengatur
Modal dan
Operasi


Petunjuk
Baru yang
Dibutuhkan
dalam
Manajemen
Modal




Pendahuluan
Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur





Definisi Infrastruktur
Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur


D
e
f
i
n
i
s
i

I
n
f
r
a
s
t
r
u
k
t
u
r

Infrastruktur
Fasilitas secara fisik yang terkadang disebut dengan pekerjaan umum

Pekerjaan Umum
Struktur dan fasilitas yang dibangun atau diperoleh oleh lembaga publik untuk rumah fungsi
keperintahan dan menyediakan air, tenaga, pembuangan air, transportasi, dan pelayanan sejenis
guna memfasilitasi pencapaian dari tujuan sosial dan ekonomi (The American Public Works
Association APWA)



Kategori berdasarkan
Industri Kelompok
Profesional
Kelompok Jalan
(Road Groups)
Jalan Raya, Jalan, dan
Jembatan
Kelompok Jasa Transportasi
(Transportation Service
Group)
Angkutan, Rel, Pelabuhan,
dan Bandara
Kelompok Air
(Water Group)
Air, Air Buangan, Semua
Sistem Air, termasuk Terusan
Kelompok Manajemen
Sampah
(Solid Waste Management
System)
Kelompok Gedung dan
Tempat Olahraga Outdoor
(Buildings and Outdoor
Sports Group)
Kelompok Penghasil dan
Distribusi Energi
(Energy Production and
Distribution)
Listrik dan Gas



Latar Belakang Sejarah dari
Infrastruktur
Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur


Perkembangan Infrastruktur di US
Perkembangan Infrastruktur
Perkembangan dari jaringan
perkotaan
(1790-1855)
Pembangunan inti
infrastruktur di kota-
ktoa utama
(1855-1910)
Dominasi automobil
dan perluasan peran
federal
(1910-1955)
Bangkitnya kota-kota
pinggiran dan
kecenderungan
terbaru
(1955-1982)
Perkembangan Infrastruktur di Eropa
Perkembangan infrastruktur di kota-kota
besar mencerminkan awal sejarah Eropa
ketika masa perang
Perkembangan Infrastruktur di Negara Kurang Berkembang
Perkembangan infrastruktur di negara yang kurang
berkembang beberapa tidak pernah menikmati
infrastruktur dengan kualitas tinggi, beberapa yang lain
bahkan berjuang untuk mendapatkan fasilitas pada jaman
kolonial
Infrastruktur tidak selalu menjadi prioritas utama negara dalam
sejarah masa lalu, sehingga infrastrukturnya pun pernah terabaikan



Tujuan Buku
Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur


T
u
j
u
a
n

B
u
k
u

Tujuan Buku
Mengembangkan pendekatan manajemen yang efektif adalah satu-satunya
cara jangka panjang untuk mengatasi permasalahan yang besar seperti
infrastruktur dengan nilai pengganti bertriliun-triliun dolar. Buku ini
dikhusukan untuk pertanyaan skill apa yang dibutuhkan untuk mengolah
infrastruktur? Bagaimana hal itu diterapkan?



Anjuran Strategi
Baru
(Donald Stone)
Kemampuan engineering saja tidaklah
cukup untuk tujuan multidimensi.
Dibutuhkan praktisi yang mampu
mengintegrasi sistem dan subsistem
dalam pekerjaan umum
Karena pentingya skill dalam
manajemen dan kebijakan, buku ini
disusun berdasarkan manajemen dari
subjek-subjek ektimbang berdasarkan
kategori infrastruktur. Skill kunci yang
dibutuhkan apra engineer adalah skill
yang secara tepat berkaitan dengan
manajemen
Tugas manajemen sebagai
perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan. Tugas
engineer yaitu merencanakan,
mendesain, membangun, dan
mengoperasikan.
Aplikasi dari topik-topik ini dalam
operasi dan perawatn fasilitas
sangatlah penting. Dimulai dengan
karakteristik dari kategori infrastruktur
yang bersifat kritis hingga teknik
engineering dan manajemen yang
diasosiasikan pada prinsip umum
infrastruktur.



Krisis Infrastruktur
Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur


Krisis Infrastruktur
1981
Disusunnya buku dari koleksi
laporan federal tentang
kebutuhan akan fasilitas
Tujuan buku untuk membuat
rekomendasi untuk membuat
anggaran kapital nasional,
meningkatkan akuntabilitas
manajemen, dan
mengklarifikasikan tanggung
jawab
1982
Dipublikasikan tulisan tentang
angka senilai 2-3 triliun
diestimasikan untukmenjadi
harga kebutuhan infrastruktur,
yang diambil dari semua
kategori dan menambahkan
bersama-sama dnegan
perkiraan kebutuhan
Kebutuhan akan transportasi
saja dalam periode 20 tahun,
bernilai 1-2 triliun dolar
1983
The Congressional Budget
Office meninjau
permasalahan dan
melaporkan kebutuhan untuk
pengeluaran federal senilai 28
milyar dolar per tahun.
Kategori yang
dipertimbangkan adalah jalan
raya, angkutan umum,
treatment pembuangan air,
sumber daya air, pengendali
lalu lintas udara, bandara, dan
persediaan air
Total kebutuhan untuk federal
dan nono-federal sebesar 53
milayar dolar per tahun

K
r
i
s
i
s


I
n
f
r
a
s
t
r
u
k
t
u
r

Review Studi Infrastruktur
Studi oleh The University of Colorado for the Joint Economic Comittee dan The National
Council on Public Work Improvement membuat rekomendasi dalam 4 area

Rekomendasi
dalam 4 Area
Kebutuhan akan sebuah
dana infrastruktur nasional
Kebutuhan akan sebuah
pengujian tentang kebutuhan
nasional yang terkoordinasi
Kebutuhan akan review
terhadap standar teknik
Evaluasi kembali berdasarkan
undang-undang dan
peraturan administratif yang
mengatur fungsi dari
program-program pembantu

K
r
i
s
i
s


I
n
f
r
a
s
t
r
u
k
t
u
r

Review Studi Infrastruktur
Perkiraan kebutuhan berdasarkan studi tersebut dalam milyar dolar untuk periode
1983-2000
Tanpa memperhatikan penggunaan estimasi, jelas bahwa permintaan yang substansial
akan dibuat di dalam kas pada ketiga level pemerintahan, dan untuk alasan ini, subjek
umum tentang bagaimana keuangan infrastruktur menjadi dikedepankan adalah yang
paling didebatkan

K
r
i
s
i
s


I
n
f
r
a
s
t
r
u
k
t
u
r

Krisis Infrastruktur
The National Council on Public Work Improvement mengawasi permasalahan
infrastruktur. Pada tahun 1986, merilis buku yang mendiskusikan isu pembuatan
keputusan, isu teknologi, serta isu ekonomi dan keuangan. Tema ini muncul berulang-
ulang karena merupakan dimensi paling penting dalam permasalahan infrastruktur


Isu Pembuatan Keputusan
Laporan pengambilan
keputusan dibuat dengan
melibatkan ketiga level
pemerintahan
Laporan ini mendiskusikan
peran pemerintah dans ektor
privat sebagai praktisi
manajemen dan pengamnilan
keputusan
Laporan ini merekemendasikan
agar pemerintah dan sektor
privat bekerja sama dengan
berfokus pada peningkatan alat
pengambil keputusan
Isu Teknologi
Dewan menemukan adanya
peluang di bidang perangkat
lunak dan perangkat keras
Adanya kemungkinan
kemajuan dalam bidang
komputer dan telekomunikasi
Isu Ekonomi dan Keuangan
Diskusi mencakup masalah
dalam menemukan dana yang
memadai dan pertanyaan
tentang dampak ekonominya



Kompleksitas Perkotaan dalam
Krisis Infrastruktur
Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur


K
o
m
p
l
e
k
s
i
t
a
s

P
e
r
k
o
t
a
a
n

Kompleksitas Perkotaan dalam Krisis Infrastruktur
Kesan yang didapat dari keseluruhan krisis infrastruktur, jelas bahwa banyak yang
terikat dalam masalah sifat perkotaan. Kota-kota tidak mudah dikelola, saling
ketergantungan antara sifat ekonomi-sosial-fisik dari sistem perkotaan tersebut akan
memperburuk masalah.
New York
Kereta bawah tanah merupakan contoh
yang baik dari jenis masalah yang dihadapi
okeh kota New York. Kereta bawah tanah
terganggu dengan grafiti, kejahatan, dan
polusi.
Sebuah edisi dari Wall Street Journal
membahas tentang bagaimana sulitnya
untuk memecahkan beberapa masalah
layanan dasar (seperti: transit) di New
York.
Permasalahan seperti pemeliharaan yang
buruk, korupsi, penundaan, biaya inflasi,
komunikasi yang buruk, dan lain
sebagainya menjadi menarik untuk dikaji,
karena permasalahan tersebut
menunjukkan hal-hal yang salah dalam
proyek-proyek infrastruktur
Chicago
Chicago adalah daerah perkotaan lainnya
yang terkenal dengan infrastruktur yang
luas untuk dikelola. Sejumlah masalah
pelik mewabah di kota ini. Termasuk
defisit dalam sistem transit dan sekolah,
basis pajak yang berkurang, gejolak dalam
kepemimpinan kota, omset cepat dari
manajer keuangan, dan jatuhnya populasi.
Salah satu area masalah infrastruktur ini
adalah terowongan raksasa dan proyek
reservoir (TARP). Investasi infrastruktur di
Chicago memiliki persaingan modal dan ini
adalah sebuah kota dengan tantangan
berat untuk pemerintahan yang efektif.



Sistem Manajemen untuk Infrastruktur
Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur


S
i
s
t
e
m

M
a
n
a
j
e
m
e
n

u
n
t
u
k

I
n
f
r
a
s
t
r
u
k
t
u
r

Sistem Manajemen untuk Infrastruktur
Mengolah sebuah gabungan dari beebrapa sistem yang berskala besar seperti
infrastruktur merupakan hal yang kompleks untuk direduksi menjadi satu sistem.
Dalam mereview elemen-elemen pada manajemen pekerjaan umum, bagaimanapun,
terdapat elemen sistematik yang menjadi syarat untuk sukses.
S
i
s
t
e
m

M
a
n
a
j
e
m
e
n

u
n
t
u
k

I
n
f
r
a
s
t
r
u
k
t
u
r

Sistem Manajemen Infrastruktur
Rencana dan
Program
(Chapter 3)
Organisasi dan
Sistem Manajemen
Kerja
(Chapter 4 dan 9)
Sistem Pendukung
Keputusan
(Chapter 4)
Modal dan
Anggaran
Operasional
(Chapter 5)
Sistem Manajemen
Keuangan
(Chapter 6)
Pengawasan Proyek
dan Sistem
Manajemen
(Chapter 8)
Sistem Manajemen
Operasi
(Chapter 9)
Sistem Manajemen
Perawatan
(Chapter 9)



Mengatur Modal dan Operasi
Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur


M
e
n
g
a
t
u
r

M
o
d
a
l

d
a
n

O
p
e
r
a
s
i

Mengatur Modal dan Operasi
Manajemen fasilitas modal yang baik dan performa operasi yang baik. Masalah
manajemen operasi dihubungkan melalui perencanaan dan perawatan, mengingat
durabilitas dari fasilitas modal dan biaya ultimit bergantung pada sebaik apa
perencanaan dan perawatannya. Tanpa perawatan yang efektif, operasi tidak akan
sukses.
M
e
n
g
a
t
u
r

M
o
d
a
l

d
a
n

O
p
e
r
a
s
i

Panduan Penilaian Kebutuhan
Panduan penilaian kebutuhan untuk digunakan sebagai petunjuk untuk mempersiapkan
perkiraan kebutuhan. (Cuciti)

Garis Besar
Proses
Perencanaan
Menentukan ruang
lingkup analisis
Persediaan
infrastruktur yanga da
Menilai kondisi
infrastruktur yang ada
Mengidentifikasi tren
masa lalu
Memperkirakan pola
pertumbuhan masa
depan
Memperkirakan
kebutuhan investasi
modal
Mengidentifikasi
tingkat pendapatan
yang tersedia
Pertimbangkan cara
untuk menghadapi
kemungkinan
kekurangan
pendapatan



Petunjuk Baru yang dibutuhkan dalam
Manajemen Modal
Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur


Strategi I : Lebih Baik Identifikasi Kebutuhan Modal dan Prioritas
Membentuk suatu proses
penilaian kondisi fasilitas
untuk mendapatkan
informasi fasilitas utama
dalam yuridiksi
Membyat dan memelihara
persediaan fasilitas yang
komprehensif
Mendorong kerjasama antar
lembaga untuk melakukan
pemeliharaan dunia
bersama dan persediaan
bersama
Memulai dan
mengembangkan sistem
persediaan anda sebagai
permintaan agar hal
tersebut menjadi lebih jelas
Mendorong lembaga dan
staf pusat untuk
mengevaluasi berbagai
strategi perawatan
Mendorong lembaga operasi
untuk mengurangi
ketergantungan mereka
pada pemeliharaan krisi dan
pemeliharaan otomatis
tanpa dibutuhkan
Meneliti secara berkala
aturan pemeliharaan praktis
Membangkitkan
pemeliharaan preventif
sebagai strategi perawatan
utama
Jika kebutuhan untuk fasilitas
masih dipertanyakan,
pertimbangkan untuk
ditinggalkan atau
menyerahkan ke sektor
swasta
Mengahruskan lembaga
untuk mengidentifikasi kasus
penundaan aktivitas
pemeliharaan yang telah
direncanakan
Mengahruskan setiap
keputusan perawatn utama
oleh sebuah lembaga
didukung oleh perbandingan
ekonomi alternatif
Pastikan bahwa lembaga
mempertimbangkan biaya
siklus hidup ketika
memutuskan tindakan
pemeliharaan
Mengharuskan pergantian
atau fasilitas yang
direhabilitasi dirancang untuk
perawatan
Mengharuskan semua
kiriman proposal anggaran
modal termasuk informasi
cadangan pada efek potensial
Memerlukan proses yang
sistematis untuk meninjau
proposal modal
Mengharuskan informasi
tentang proposal modal
diberikan menurut kriteria
evaluasi yang telah dipilih
sebelumnya, agar mudah
dibandingkan
Mengharuskan smeua
permintaan untuk
peningkatan modal
mengidentifikasi dampak
pada anggaran operasional
Strategi II : Membangun Dukungan Komunitas untuk Kebutuhan Pemeliharaan Fasilitas
Memulai penyelidikan
bersama antara publik-swasta
atas fasilitas yuridiksi dan
kebutuhan tindakan di amsa
depan
Melibatkan perwakilanw arga
di berbagai bagian dari proyek
peninjauan fasilitas modal dan
proses seleksi
Gunakan bukti yang tercantum
pada proposal utnuk
membantu memasarkan
proposal tersebut
Mendorong para kepala
lembaga operasi utnuk
meningkatkan komunikasi
mereka tentang anggaran
modal dnegan pihak pusat,
administrasi, dan dinas terpilih
Strategi III : Mengidentifikasi Pilihan Pembiayaan
Perkirakan kesenjagan
pembiayaan modal
Membuat penggunaan agresif
dari sistem harga untuk
membiayai investasi modal
Membuat penggunaan penuh
obligasi pendapatan untuk
pembiayaan modal
Memodifikasi pengaturan
kelembagaan lokal jika
diperlukan
Mendedikasikan pendapatan
pajak khusu untuk investasi
modal atau pemeliharaan
modal untuk menyediakan
sumber pembiayaan yang
lebih stabil
Mencari cara-cara baru untuk
bekerja sama dengans ketor
swasta dan komunitas bisnis
dalam penyediaan dan
pembiayaan modal
Fasilitas modal keuangan
sebagian ataus eluruhnya
dnegan mewajibkan para
pengembang swasta untuk
memasang fasilitas tersbeut
Menggunakan upaya
kerjasama ntara publik-
swasta yang digunakan utnuk
pembiayaan modal untuk
mendapatkan dukungan
untuk obligasi modal
Studi Kasus:
Jalan Darat Tidak Dukung
Infrastruktur Pelabuhan
S
t
u
d
i

K
a
s
u
s

Jalan Darat Tidak Dukung Infrastruktur Pelabuhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
"Banyak Pelabuhan yang terbangun, tapi akses wilayah jalan darat tidak sinkron, tidak terintegrasi
antara Pelabuhan dengan pengadaan infrastruktur jalan. Harusnya Kemenhub dan KemenPU
sinkron," tutur Guru Besar Transportasi Fakultas Teknik Universitas Hasanudin Yamin Jinca,
pengamat transportasi.

Menurut Yamin, sistem Pendulum Nusanatara meminimalkan post total transportasi. Karena
mereka menghubungkan Pelabuhan di wilayah barat ke timur. Simpul barat dimulai Medan, Batam,
Jakarta, ke Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Jika pengangkutan logistik dilakukan
secara konstan akan berdampak sangat baik. Tetapi pertumbumbuhan ekonomi wilayah barat dan
timur sangat jauh, semakin kapal bergerak ke timur, ia akan semakin sedikit membawa muatan, dan
katika kembali bisa tak membawa muatan, padahal perusahaaan tetap mengeluarkan cost
transportasi.

"Sangat kurang efisien kalau menggunakan kapal besar. Pergi membawa barang full, pulang tidak
ada yang dibawa sama sekali atau muatan balik nggak ada," lanjutnya. Selain masalah
pendangkalan, sebagian besar Pelabuhan kota berada di dekat pusat kota. Akibatnya, terjadi
kemacetan lalu lintas karena volume kendaraan menuju Pelabuhan maupun wilayah di sekitarnya.

"Ini karena ada miss traffic kontainer zona satu dengan zona lain. Kalau kita membangun Pelabuhan
di kota yang mahal pembebeasan lahannya. Mahal sekali. Ke depannya, Pelabuhan harus
dipindahkan. Perhubungan Laut kita belum pernah memindahkan pelabuhan, berbeda dengan
airport yang saat ini banyak dipindahkan ke wilayah yang jauh dari kota."
S
t
u
d
i

K
a
s
u
s

Kesimpulan dan Saran
Dengan teori-teori yang ada dan contoh kasus yang disajikan, dapat diambil kesimpulan terkait
permasalahan yang terjadi pada infrastruktur, di antaranya: - dalam perencanaan infrastruktur tidak
bisa hanya menitikberatkan hanya pada satu pembangunan saja, namun harus memperhatikan
infrastruktur lain yang sudah ada dan infrastruktur pendukungnya. Sehingga diperlukan sinkronisasi
antara pembangunan yang satu dengan yang lain. - adanya keterkaitan erat antara pembangunan
infrastruktur dengan kondisi ekonomi meskipun pada wilayah yang kecil sekalipun. Oleh karena itu
pembangunan infrastruktur juga harus memperhatikan kondisi lingkungan yang ada pada daerah
yang berkaitan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai