Anda di halaman 1dari 17

DASAR – DASAR

PEMODELAN
TRANSPORTASI (2/2)
SESI IV
MODA SPLIT
Model Pemilihan Moda
- Terkait dengan perilaku pelaku perjalanan dalam memilih moda
perjalanannya.
- Variabel terikat (dependent variabel) dalam model pemilihan moda :
% pelaku perjalanan yang diharapkan akan menggunakan tiap – tiap
moda yang tersedia
Faktor – faktor yang mempengaruhi pilihan moda
(sebagai variabel bebas dalam Model Pemilihan
Moda)

Karakteristik pelaku perjalanan Karakteristik perjalanan

- Ketersediaan dan/atau kepemilikan - Trip Purpose


kendaraan - Waktu perjalanan
- Kepemilikan SIM
- Struktur Rumah Tangga (usia, pekerjaan,
status pernikahan,dll)
- Pendapatan
- Keputusan yang terkait tempat (missal
penggunaan mobil untuk ke kantor atau antar
anak ke sekolah)
- Kepadatan daerah pemukiman
Faktor – faktor yang mempengaruhi pilihan moda
(sebagai variabel bebas dalam Model Pemilihan
Moda)

Karakteristik Fasilitas Transportasi

- Faktor Kuantitatif - Faktor Kualitatif


Waktu tempuh relative (in – vehicle, waiting Kenyamanan
dan walking times tiap moda) Reliability dan regularity
Biaya relative (tiket, bahan bakar, biaya Proteksi dan keamanan
langsung)
Availability dan biaya parkir
Pelaku Perjalanan

Trip Maker

Orang – orang yang akhirnya


Orang – orang yang tidak memiliki
Transit - memilih untuk menggunakan
akses terhadap kendaraan pribadi dan Modal Choice sistem angkutan umum, dalam
mobilitas mereka sangat tergatung captive kompetisinya dengan kendaraan
pribadi dalam Model Pemilihan
pada sistem angkutan umum Moda

Public Modes
Private Modes
(Choice Riders)
4 – STEP MODEL

Trip Trip Trip Trip Moda


Generation Generation Generation Generation Split

Trip Moda Trip Moda Trip


Distribution Split Distribution Split Distribution

Moda Trip Trip Trip


Split Distribution Assignment Assignment

Trip Trip
Assignment Assignment

Trip Interchange/ Trip End/ Pendekatan dengan Logit


Post Distribution Model Pre Distribution Model Model
Trip • Berdasarkan karakteristik personal yang digunakan sebagai penentu
Generation utama dalam pemilihan moda, sehingga moda split dilakukan setelah trip
generation

Moda • Perjalanan yang di bangkitkan (sudah dibedakan atas moda)


Split didistribusikan menuju tujuannya dan dibebankan pada jaringan jalan
maupun jaringan angkutan umum
Trip • Pelaku perjalanan memilih modanya sebelum memutuskan tujuan
Distribution perjalanannya (zona yang dituju tidak mempengaruhi pilihan modanya)

• Model ini cocok untuk perkotaan kecil, dimana pelayanan angkutan


Trip
umum terbatas dan seragam pada seluruh wilayah studi dan kemacetan
Assignment
sedikit

• Kekurangan : tidak sensitive terhadap keputusan kebijakan. Dilihat


Trip End/ berdasarkan model, efek dari stakeholder yang merupakan decision
Pre Distribution Model maker tidak mempengaruhi pemilihan moda.
Trip
Generation

• Model ini dilakukan setelah tahapan distribusi perjalanan


Trip
Distribution • Model ini digunakan di wilayah yang memiliki sistem angkutan umum yang
bervariasi di setiap pasang O-D nya. Sehingga pelaku perjalanan perlu tau
terlebih dahulu tujuan perjalanannya baru dapat menentukan pilihan modanya.
Moda
Split • Kelebihan : Menyertakan karakteristik dari perjalanan dan karakteristik sistem
dari alternatif moda yang ada untuk mengangkut perjalanan. Namun sulit untuk
menyertakan karakteristik pelaku perjalanan karena sudah digabungkan dalam
Trip
trip matriks
Assignment

Trip Interchange/
Post Distribution Model
MULTIMODAL SPLIT MODELS

Struktur model untuk pilihan lebih dari 2 moda : • Biasa digunakan pada pemodelan pilihan moda
untuk bekerja secara terpisah
1. N – Way structure
• Model sederhana, tapi karena terdapatnya asumsi
bahwa semua pilihan memiliki bobot yang sama
makan akan menjadi masalah ketika beberapa
pilihan sama satu sama lain
MULTIMODAL SPLIT MODELS

Struktur model untuk pilihan lebih dari 2 moda : • Hasil dari model ini tergantung pada pilihan moda
yang menjadi moda tambahan
1. Added- mode structure
• Biasanya digunakan dalam pemilihan moda dengan
perjalanan transit.
MULTIMODAL SPLIT MODELS

Struktur model untuk pilihan lebih dari 2 moda : • Pilihan – pilihan yang memilliki elemen hampir sama
digabungkan dalam “primary split” (contoh:
1. Hierarchical (Nested) Structure angkutan umum)

• Setelah dipisahkan, pilihan – pilihan tersebut dibagi


dalam “Secondary Split”

• Kelemahan : Biaya komposit untuk moda “ angkutan


umum” umumnya diambil dari biaya terkecil
diantara biaya moda bus dan kereta untuk tiap
pasang zona, dan secondary split dicapai melalui
biaya minimum dari All or Nothing Assignment (trip
assignment)
TRIP ASSIGNMENT
Model Pemilihan Rute
• Pelaku perjalanan secara nalurinya akan mencari rute terbaik yang
dapat digunakan untuk meminimalkan biaya perjalanan maupun
waktu perjalanan.

• Dari beberapa rute alternatif, pelaku perjalanan menemukan pola


rute yang biasa dipilih dari seringnya melakukan perjalanan melalui
rute lainnya
Dalam menetapkan rute perjalanan perlu adanya beberapa input :

• OD (Matriks Asal – Tujuan)

• Jaringan jalan: volume, panjang, lebar, dll

• Kekuatan jalan
Hasil dari trip assignment berupa:

- V/C Ratio
- Kecepatan kendaraan
- Waktu perjalanan
- Rute yang dipilih
Metode Model Trip Assignment
• All or Nothing Assignment
• Stochastic Traffic Assignment
• Incremental Assignment
• User Equilibrium Assignment
• Capacity Restraint Assignment

Anda mungkin juga menyukai