SAMPUL
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI
Jln. Sultan Qaimuddin No. 17 Baruga Kendari Telp. (0401) 3192081
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN MASTERPLAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI (IAIN) III KENDARI
TAHUN ANGGARAN 2019
Laporan Pendahuluan
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Pekerjaan :
Perencanaan Masterplan
Institut Agama Islam Negeri Kendari (IAIN) III Kendari
Mengetahui,
Rektor IAIN KAIMUDDIN KENDARI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat-Nya, kami
dapat menyelesaikan Laporan pekerjaan “PERENCANAAN MASTERPLAN INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) III KENDARI”, dengan baik. Laporan ini merupakan Laporan
untuk kegiatan selanjutnya.
Laporan ini berisi Pendahuluan, Gambaran Umum, Metodologi dan Pendekatan,
dan Organisasi Kerja.
Terima kasih kepada pemilik proyek yang telah memberikan kepercayaan kepada
kami untuk melaksanakan pekerjaan ini, dan kepada semua pihak yang telah membantu
kami, mulai dari kegiatan persiapan, pengumpulan data sekunder, penyusunan laporan, dan
masukan/saran untuk perbaikan laporan ini.
Demikian laporan Pendahuluan ini dibuat atas kerjasama dan kepercayaan yang
diberikan, tim perencana mengucapkan terima kasih.
Ketua
Perencanaan MasterPlan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) III Kendari iii
Laporan Pendahuluan
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................................... I-1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................I-1
1.2 Maksud dan Tujuan........................................................................................I-2
1.2.1 Maksud..............................................................................................I-2
1.2.2 Tujuan (objective)..............................................................................I-2
1.3 Sasaran..........................................................................................................I-3
1.4 Ruang Lingkup...............................................................................................I-3
1.4.1 Ruang Lingkup Lokasi.......................................................................I-3
1.4.2 Lingkup Kegiatan..............................................................................I-4
1.4.3 Lingkup Pekerjaan (scope of work)...................................................I-4
1.5 Dasar Hukum.................................................................................................I-6
1.6 Pelaporan Dan Hasil Pembahasan................................................................I-6
BAB II. GAMBARAN UMUM................................................................................................II-7
2.1 Kriteria Perencanaan....................................................................................II-7
2.1.1 Sense of Place.................................................................................II-7
2.1.2 Karakter Kampus..............................................................................II-7
2.1.3 Keberlanjutan Pada Aspek Sosial, Ekonomi dan
Lingkungan.......................................................................................II-8
2.1.4 Fungsi Campuran dan Keberagaman..............................................II-9
2.1.5 Kampus yang Hidup dan Berorientasi pada Siswa..........................II-9
2.1.6 Konektifitas, dan Orientasi Pejalan Kaki........................................II-10
2.1.7 Integrasi Lingkungan Sekitar..........................................................II-10
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Matriks SWOT.....................................................................................................III-18
Tabel III.2 Format Penilaian Kekuatan (Strenghts) dan Kelemahan (Weakness) pada
Analisis SWOT...................................................................................................III-19
Tabel III.3 Format Penilaian Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat) pada
Analisis SWOT...................................................................................................III-19
Tabel III.4 Penyediaan RTH berdasarkan jenis RTH dan jumlah.........................................III-31
Tabel IV.1 Jadwal Rencana Pelaksanaan Pekerjaan..........................................................IV-39
DAFTAR GAMBAR
Gambar I-1 Lokasi Kampus IAIN III Kendari............................................................................I-3
Gambar III-1 Keluaran Intersection/Irisan............................................................................III-25
Gambar III-2 Kondisional Operasi Logis pada Querry.........................................................III-25
Gambar III-3 Keluaran Union...............................................................................................III-26
Gambar III-4 Dissolve fitur...................................................................................................III-26
Gambar III-5 Gabungan theme............................................................................................III-27
Gambar III-6 Klip theme berdasarkan theme lain................................................................III-27
Gambar III-7 Irisan theme....................................................................................................III-27
Gambar III-8 Union theme................................................................................................... III-28
Gambar III-9 Menandai data dengan lokasi.........................................................................III-28
Perencanaan MasterPlan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) III Kendari vii
Laporan Pendahuluan
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Institut Agama Islam Negri (IAIN) Kendari merupakan salah satu institusi pendidikan
di kota Kendari sebagai institut pendidikan yang tengah berkembang, kebutuhan IAIN Kendari
akan fasilitas-fasilitas tersebut antara lain adalah penambahan ruang-ruangaktivitas baru di
dalam kampus yang diantaranya mencakup kebutuhan akan ruang-ruang kuliah, ruang-ruang
administrasi, ruang-ruang fasilitas umum kampus, serta fasilitas hunian dalam kampus
(asrama).
Keberadaan kampus IAIN Kendari sekarang yang berlokasi di Kecamatan Baruga
Kota Kendari sekarang kurang mendukung untuk pengembangan fasilitas tersebut dari faktor
ketersediaan lahan. Menindaklanjuti hal tersebut maka akan di bangun kawasan kampus 3
yang terletak di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan.
Peningkatan mutu pelayanan fasilitas untuk dapat melayani tiap civitas akademiks
serta menciptakan lingkungan akademis yang nyaman dan berkelanjutan menjadi dasar
pertimbangan untuk direncanaknnya sebuah rencana induk (master plan) pengembangan
kawasan kampus IAIN Kendari. Sebuah rencana induk pengebangan kampus berfungsi untuk
menerjemahkan visi dan misi sebuah institusi pendidikan di masa depan dalam bentuk
perencanaan ruang kampus secara tiga dimensi. Pada sebuah rencana induk pengembangan
kampus dapat dilihat arahan pengembangan sebuah kampus di masa yang akan datang. Hal-
hal tersebut tercermin dalam fasilitas-fasilitas yang direncanakan dalam sebuah master plan
kampus, aktivitas-aktivitas yang diwadahi dalam setiap pola dan struktur ruang yang
direncanakan, serta kerangka, konsep dan strategi perencanaan pengembangan kampus
yang dituangkan dalam rencana induk pengembangan kawasan kampus IAIN Kendari. Citra
sebuah kampus tercerminkan melalui perencanaan kawasannya yang inklusif serta
berkelanjutan.
Pembuatan Master Plan kampus IAIN Kendari diharapkan mapu mengarahkan
pengembangan fisik kawasan kampus yang terintegrasi antara pengembangan satu gedung
dengan gedung lainnya baik dalam sekala, bentuk, jarak, dan juga karakter pada setiap
tampak bangunannya.
Sementara itu, pemograman fasilitasnya diharapkan mampu menjawab kebutuhan
aktivitas kampus IAIN Kendari. Atas dasar hal tersebut direncanakan sebuah Rencana Induk
Pengembangan Kampus IAIN Kendari sebagai dasar perencanaan yang dapat memandu
pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana di kawasan kampus IAIN Kendari
ke depan.
1.3 Sasaran
Sasaran dari kegiatan Master Plan Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) III
Kendari adalah:
1. Optimalisasi fungsi baik untuk mengakomodasi fungsi yang sudah ada maupun yang
direncanakan mendatang.
2. Optimalisasi ruang untuk mengakomodasi fungsi yang sudah ada maupun fungsi
yang direncanakan mendatang.
3. Optimalisasi sirkulasi dengan mempertimbangkan jejalur sirkulasi yang sudahada,
tetapi dengan upaya menghubungkan secara lebih efektif dan efisien fungsi-fungsi
yang berkaitan di lingkungan Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) III Kendari.
4. Meningkatkan kualitas estetika ,kekuatan kontruksional, serta performansif ungsional
yang disandang oleh massa dan bentuk bangunan.
LOKASI KAMPUS
IAIN III KENDARI
BAB II.
GAMBARAN UMUM
2.1 Kriteria Perencanaan
2.1.1 Sense of Place
Perancangan sebuah kompleks kampus sebaiknya dilakukan dengan pendekatan
menjaga dan memperkuat identitas dan lokalitas setempat, serta lingkungan alaminya. Kriteria
ini penting, untuk membedakan antara perancangan di satu kawasan dengan kawasan
lainnya.
Lingkungan kampus yang dibentuk harus memasukkan unsur-unsur skala manusia
secara universal, mengutamakan area pejalan kaki yang teduh, aman, serta memiliki ruang-
ruang terbuka yang memberikan nilai lebih untuk aktivitas setiap civitas akademis.
Zona fasilitas Universitas (Fas. Rumah Sakit, Perumahan dan Olahraga). Rencana tata guna
lahan yang belum secara efektif diterapkan adalah pengembangan ruang-ruang bersama
pada zona akademik.
5. Peran bangunan didalam tata lansekap bias ditingkatkan dengan perlambatan air
hujan untuk meningkatkan peresapan dan juga pemilihan bahan warna , tekstur yang
menyerap radiasi atau tidak memantulkan kembali cahaya yang terlalu silau dan
panas
2.2.7 Utilitas
Untuk mendukung kegiatan akademik, bangunan dan ruangan di IAIN Kendari maka
diperlukan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan akademik, bangunan dan
ruangan di dalam kampus dan diharapkan telah terintegrasi dan terpasang
1. Sistem pembuangan air hujan
a. Penyedian saluaran yang lebar untuk memudahkan proses pengaliran air hujan
b. Melakukan penampungan air hujan yang dapat dipergunakan pada saat
kekurangan air
c. Melakukan pembersihan pada saluran air yang tersumbat atau penimbunan
tanah yang dapat menyebabkan terjadinya genanga air hujan
2. Sistem penyediaan air bersih dan pemadam kebakaran
a. Diharapkan air tersedia terus menerus 24 jam
b. Penyediaan alat pemadam kebakaran di kampus diharapkan dalam kondisi baik
dan dilakukan perawatan dan pengujian peralatannya secara rutin
3. Sistem pembuangan/pengelolaan air kotor
a. Air kotor/limbah yang keluar dari tiap gedung, khususnya dari laboratorium,
harus dikontrol kualitasnya, selain itu kinerja seluruh water treatment yang ada di
kampus di optimalkan.
b. Peta kondisi situasi, kondisi air limbah, letak pipa, dsb
c. Air limbah tidak dimanfaatkan, baik untuk penyiram tanaman, maupun untuk
keperluan lain.
4. Sistem Daya Listrik
a. Pemanfaatan lampu dan AC menyala saat menyala di optimalakan seperlunya
dan tidak berlebihan, dan di nonaktifkan jika sudah tidak dipakai.
b. Daya listrik perlu terukur dengan baik dan alat ukurnya dikalibrasi dengan
melibatkan pakar Teknik Elektro beserta peralatan lab. nya yang standar.
5. Sistem Telekomunikasi
a. Penggunaan peralatan komunikasi per unit, kemungkinan didasarkan pada
jumlah mahasiswa dan kegiatannya.
b. Quota masing-masing ditentukan secara bijaksana serta tiap unit perlu ditinjau
6. Sistem Pembuangan sampah
a. Peta dan kondisi sampah dari tiap unit tidak terdata
b. Perlu perancangan untuk pemanfaatan sampah yang optimal, misalnya melalui
sinergi antar fakultas dan kelompok kerja yang lain.
BAB III.
METODOLOGI DAN PENDEKATAN
X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu
Y;
c. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.
Tabel III.2 Format Penilaian Kekuatan (Strenghts) dan Kelemahan (Weakness) pada Analisis
SWOT
NNo Faktor Internal Skor Bobot Total
Kekuatan (strengths)
1 ..........................
2 ..........................
3 ..........................
Kelemahan (Weakneses)
1 ..........................
2 ..........................
3 ..........................
Total
Selisish Total Kekuatan – Total Kelemahan = S – W = x
Sumber: Rangkuti, 2009
Tabel III.3 Format Penilaian Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threat) pada Analisis
SWOT
NNo Faktor Internal Skor Bobot Total
Peluang (Opportunity)
1 ..........................
2 ..........................
3 ..........................
Ancaman (Threat)
1 ..........................
2 ..........................
3 ..........................
Total
Selisih Total Peluang – Total Tantangan = O – T = y
Sumber: Rangkuti, 2009
semua faktor penentu. Identifikasi ini dilakukan dengan menginventarisasi data secara fisik
sebagai gambaran kondisi tapak yang akan direncanakan. Identifikasi ini meliputi identifikasi
topografi, hidrologi, vegetasi, jaringan jalan, dan utilitas. Setelah persiapan peta dasar selesai
dilakukan dan dihasilkan peta yang menunjukkan nilai kemampuan lahan untuk dibangun
proyek tersebut dilihat dari kemungkinan dari setiap faktornya dan telah tergambar gambaran
awal tapak yang akan direncanakan, selanjutnya dilakukan penentuan aktivitas kegiatan dan
kriteria syarat fisik dan lingkungan dan juga meninjau peraturan yang ada
Pada dasarnya kegiatan pada tapak kawasan dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Aktivitas utama : aktivitas inti yang dapat menunjukkan atau mencerminkan identitas
image dan karakter.
2. Aktivitas pendukung : aktivitas yang diperlukan untuk mendukung berlangsungnya
kegiatan utama
3. Aktivitas penunjang : aktivitas yang melengkapi agar lebih representatif meningkatkan
nilai namun bila tidak ada, tidak akan berpengaruh
Perancangan Tapak atau kajian lanskap mikro di dalamnya juga tercakup desain
lansekap merupakan kajian analisis tapak (site). Konsep lansekap mikro adalah kajian
lansekap pada zonasi pertama sebagai zonasi inti yang berfungsi sebagai ruang publik yang
hendak dikembangkan. Konsep rancangan lansekap atau ruang luar mempertimbangkan
vegetasi yang ada di sekitar lokasi dengan habitat yang tumbuh. Tanaman-tanaman introduksi
lainnya disesuaikan berdasarkan kondisi lingkungan kawasan kampus III IAIN Kendari.
Konsep analisis tapak (site analysis) yakni menganalisis potensi dan kendala yang ada.
Analisis tapak yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya berkaitan kondisi fisik tapak
dan aktivitas yang mengarah pada pengembangan Kampus III IAIN Kendari.
Adapun faktor pengaruh dari analisis tapak peta lokasi dan geologis yaitu:
1. Keadaan sekitar site
2. Keadaan tanah
1. Kontur tanah
2. Drainase
3. Bentang alam site
dapat dilakukan dengan teknik yang disebut dengan geoprocessing, macam pemrosesan
tersebut sebagai berikut:
1. Overlay adalah merupakan perpaduan dua layer data spasial. Overlay merupakan
bagian penting dari analisis spasial. Overlay dapat menggabungkan beberapa unsur
spasial menjadi unsur spasial yang baru. Dengan kata lain, overlay dapat
didefinisikan sebagai operasi spasial yang menggabungkan layer geografik yang
berbeda untuk mendapatkan informasi baru. Overlay dapat dilakukan pada data
vektor maupun raster. Overlay dilakukan untuk menganalisa beberapa data spasial
sekaligus sehingga diperoleh data sesuai persyaratan yang berlaku.
2. Pengukuran termaksud sebagai salah satu fungsi analisis spasial. Fungsi pengukuran
yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Jarak. Pengukuran jarak yang dimaksud adalah menghitung jarak antar dua titik.
Pengukuran jarak ini dapat dilakukan dengan mengklik kedua titik tersebut, atau
dapat juga dengan menggunakan query.
b. Luas. Fungsi luas ini dapat digunakan untuk menghitung luas suatu wilayah
unsur-unsur spasial. Wilayah tersebut dapat berupa poligon (vektor)ataupun juga
wilayah yang bertipe raster.
c. Kelilling. Fungsi keliling ini digunakan untuk menghitung keliling (parameter)
unsur-unsur spasial. Unsur-unsur spasial tersebut dapat bertipe poligon (vektor)
dan juga raster.
d. Centroid. Fungsi digunakan untuk menentukan koordinat titik pusat dari unsur-
unsur spasial yang bertipe poligon (raster).
3. Clip adalah perpotongan suatu area berdasar area lain sebagai referensi. Fungsi
analisis spasial ini bertujuan untuk menghasilkan unsur spasial baru dengan cara
memotongnya dari unsur spasial lainnya.
4. Intersection adalah perpotongan dua area yang memiliki kesamaan karakteristik dan
kriteria. Intersect merupakan sebuah fungsi pada analisis spasial untuk menghasilkan
unsur spasial baru dari dua atau lebih unsur spasial. Fungsi ini menghasilkan unsur
spasial baru dari irisan dua atau lebih unsur spasial sebelumnya.
Keluaran Coverage, hanya berisi bagian fitur-fitur dalam area yang terisi oleh kedua
masukan dan merupakan irisan dari coverage.
a. polygon kombinasi
b. attribut-attribut kedua coverage asal
3.3.1. Geoprocessing
Geoprocessing menunjuk ke tool dan proses yang digunakan untuk menghasilkan
sekumpulan data yang diinginkan. Sistem Informasi Geografi meliputi sekumpulan besar tool
yang bekerja dengan dan proses informasi geografi. Sekumpulan tool ini digunakan untuk
mengoperasikan informasi obyek SIG sebagai kumpulan data, attribut, dan elemen kartograpi
untuk cetakan peta. Secara bersama pemahaman perintah-perintah dan bentuk objek data
merupakan dasar dari framework geoprocessing
Data + Tools = Data Baru
Tool SIG merupakan sekumpulan blok bangunan untuk menggabungkan banyak
tahapan operasi. Satu tool melakukan suatu operasi ke data yang ada untuk menghasilkan
data baru. Framework geoprocessing dalam SIG digunakan untuk menyambung secara
bersama serangkaian operasi ini.
Operasi Proses Geoprocessing adalah sebagai berikut:
1) Dissolve Fitur berdasarkan Attribut
Operasi ini dilakukan dengan melakukan aggregasi (menyatukan) fitur yang memiliki
nilai yang sama berdasarkan attribut yang ditentukan.
1) Kategori yang termasuk gedung besar adalah gedung dengan luas lahan di
atas 500 m2
Ditengah
Taman
1 250 Kampus Pusat 250 2 200 1
Baca
Kegiatan
Dikelompokkan
Lapangan
dengan kawasan
Olahraga,
3 - pendidikan dan 9.000 0,625 - 0,3
Tempat
instansi umum
Upacara
lain
Bisa dipusatkan
Hutan atau menyebar
4 480.000 124.000 0,83 - 0,3
Pendidikan di kawasan
pendidikan
SPMK
PERSIAPAN
Penyusunan Draft
Laporan Pendahuluan
Tidak
Diskusi
Revisi Ya
Buku
Laporan Pendahuluan
Survei Lapangan
Analisis Data
Penyusunan
Laporan Antara
Revisi Ya
Buku
Laporan Antara
Perumusan Rencana
Perencanaan Layout
Penyusunan
Laporan Akhir
Tidak
Diskusi
Revisi Ya
Buku
Laporan Akhir
SELESAI
BAB IV.
ORGANISASI KERJA
4.1 Tenaga Personil
Untuk melaksanakan tugas penyedia jasa harus menyediakan tenaga ahli
yang kompeten dan dapat memenuhi kebutuhan pekerja yang terikat selama
pelaksanaan pekerjaan. Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
ini adalah:
1. Ketua Tim (Team Leader)
Ketua tim (team leader) yang dibutuhkan adalah seorang lulusan
universitas/perguruan tinggi negri atau perguruan tinggi swasta yang telah
terakreditasi dengan latar belakang minimal pendidikan sarjana S1 planologi /
perencanaan wilayah dan kota yang memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun
dibidang pengembangan wilayah / perencanaan perkotaan / urban, serta memiliki
sertifikat keahlian tenaga ahli perencanaan wilayah dan perkotaan dengan kualifikasi
minimal madya.
Lingkup penugasannya adalah:
a. Bertanggung jawab dalam memimpin seluruh kegiatan anggota tim kerja.
b. Bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan seluruh kegiatan anggota timkerja
dan secara rutin melaporkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan kepada pemberi
kerja.
c. Merumuskan kerangka pikir dan metodologi analisis secara menyeluruh
terhadap pekerjaan yang akan dihasilkan.
d. Memimpin pembahasan yang dilakukan bersama tim teknis dan pihak lain tang
terkait termasuk dalam mengantisipasi permasalahan dan kendala dalam
pekerjaan.
2. Tenaga Ahli Sipil Infrastruktur Perkotaan
Tenaga ahli dibutuhkan adalah minimal sarjana strata satu (S1) jurusan teknik sipil
lulusan universitas/perguruan tinggi negri atau perguruan tinggi swasta yang telah
terakreditasi dan mempunyai pengalaman profesional minimal 3 tahun dibidang yang
sejenis, serta mempunyai sertifikat keahlian tenaga ahli dengan kualifikasi minimal