0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan10 halaman
Karsinoma prostat sering terjadi pada pria lanjut usia dengan gejala yang tidak khas. Penelitian ini menilai kemampuan 3D TRUS dan 3D PDS dalam mendiagnosis karsinoma prostat dengan membandingkan hasil pemeriksaan imaging dengan hasil biopsi pada 112 pasien. Hasilnya menunjukkan 3D TRUS dan 3D PDS dapat mendeteksi karsinoma prostat dengan tingkat akurasi tertentu.
Karsinoma prostat sering terjadi pada pria lanjut usia dengan gejala yang tidak khas. Penelitian ini menilai kemampuan 3D TRUS dan 3D PDS dalam mendiagnosis karsinoma prostat dengan membandingkan hasil pemeriksaan imaging dengan hasil biopsi pada 112 pasien. Hasilnya menunjukkan 3D TRUS dan 3D PDS dapat mendeteksi karsinoma prostat dengan tingkat akurasi tertentu.
Karsinoma prostat sering terjadi pada pria lanjut usia dengan gejala yang tidak khas. Penelitian ini menilai kemampuan 3D TRUS dan 3D PDS dalam mendiagnosis karsinoma prostat dengan membandingkan hasil pemeriksaan imaging dengan hasil biopsi pada 112 pasien. Hasilnya menunjukkan 3D TRUS dan 3D PDS dapat mendeteksi karsinoma prostat dengan tingkat akurasi tertentu.
Pada stadium dini, gejala kanker prostat sering tidak tampak. Setelah kanker berkembang, muncul gejala tetapi tidak khas, menyerupai gejala BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) yaitu penyakit pembesaran prostat jinak yang sering dijumpai pada pria lanjut usia. Akibatnya, kedua penyakit ini sulit dibedakan sehingga diperlukan pemeriksaan yang dapat mendeteksi dini dan sekaligus membedakan antara kanker prostat dan BPH. Untuk deteksi dini kanker prostat dianjurkan melakukan pemeriksaan PSA total (Prostate Specific Antigen) DRE (digital rectal examination) TRUS (Transrectal ultrsound scanning) Biopsy Tujuan dari penelitian ini adalah menilai 3D TRUS dan 3D PDS (power doppler sonogtaphy) dalam mendiagnosis karsinoma prostat Methods Pasien Total pasien Sample sebanyak 112 usia 45-91 tahun dengan rata-rata usia 73,4 Tahun dengan suspek Karsinoma Prostat Penelitian dilakukan dari Agustus 2007 Juni 2009 - 18 Pasien (PSA <4.0ng ml) - 40 Pasien (PSA 4-10ng ml) - 54 Pasien (PSA >10ng ml) Imaging Semua pasien diperiksa dengan menggunakan probe 6-10MHz Pasien diposisikan Left Lateral Decubitus dengan kaki ditekuk kemudian probe dilapisi condom steril kemudian dimasukkan kedalam rectum Prostat dapat terlihat mulai dari apek hingga dasar 3D GS TRUS diperiksa dengan menggunakan Surface redered Mode 3D PDS , dopler data melihat signal blood flow dalam sample box 3D PDS menampilkan tanpa informasi GS Penilaian gambar didapatkan dari 3 potongan (Transverse, Coronal, Sagital) Didapatkan ketidak normalan apabila didapat hypoechoic, echogenoic atau isoechoic dengan lesi besar di peripheral Zone(PZ),mempunyai corpus yang irreguler atau memiliki peripheral yang tidak dapat terdefinisikan dan pembatasan transitional zone (TZ) pada GS TRUS Biopsi Biopsi dilakukan 18 Jarum dengan menggunakan device otomatis (Pajunk Biopsy Needle and Gun) dihari yang bersamaan 12 bahan biopsi diambil masing-masing - 6 Bag dari Base,Mid,Apex Peripheal Zone Bil - 4 Bag dari Tepi PZ Bil - 2 Bag dari Transitional Zone Data Analisis -Positif Nyata 3D-GS TRUS atau 3D -PDS dapat gambaran abnormal pada GS atau PDS pada lokasi yang sama yang mana target dan atau spesimen biopsi terdapat keganasan -Negatif Nyata tidak didapatkan gambaran abnormal pada GS atau PDS dan tidak didapatkan spesimen keganasan dari hasil biopsi -Positif Palsu terdapat gambaran abnormal pada GS atau PDS tetapi tidak didapatkan keganasan pada lokasi tersebut
Pasien di kelompokkan menurut level serum PSA - <4 ngml -4-10 ngml ->10 ngml ->20 ngml Cancer Dideteksi dengan 3 cara( Biopsi, 3D GS TRUS & 3D-PDS) dihitung dengan Means Semua data dianalisis menggunakan SPSS , nilai <0.05 dianggap Signifikan