Anda di halaman 1dari 247

PROFIL KESEHATAN

SULAWESI SELATAN TAHUN 2008


2009


DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2009


Pelindung/ Penasehat :
dr. H. Rachmat Latief, SpPD, M.Kes
dr. H. Muhammad Saad Bustan, M.Kes


Pengarah :
Shermina Oruh, SKM, DESS


Penyusun :
Sudarianto, SKM, M.Kes
Mursalim, SE, MPH
Muhammad Nur, SKM
Syahrir, S.Kom
Nurmiyati
Ismail Haruna
Agusyanti, SKM
Ernawati Parura, S.Kom
Hj. Marwiyah, A.Md. Kom


Judul : Profil Kesehatan Sulawesi Selatan 2008


Alamat :
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.11 Makassar 90245
Telp./ Fax (0411) 580502
Weblog http://datinkessulsel.wordpress.com
e-mail ; dinkessulsel@depkes.go.id


Dicetak : Oktober 2009


Diterbitkan oleh :
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 11 Makassar 90245
Telp. (0411) 586454, Fax (0411) 586451


Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

i
Kata Sambutan
KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat
dan rakhmatNya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan 2008 dapat diterbitkan sebagai wujud partisipasi seluruh jajaran
kesehatan lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.
Penerbitan Profil Kesehatan tahun ini merupakan terbitan yang ke dua
puluh satu, dan terdapat beberapa perubahan yang mendasar baik proses
penyusunannya, muatan data dan informasinya, maupun maksud dan
tujuan dari profil yang diterbitkan sebelumnya.
Saya menyambut baik terbitnya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2008 ini
karena hingga saat ini semakin dirasakan bahwa data dan informasi kesehatan sangat
dibutuhkan, baik untuk manajemen kesehatan, pelaksanaan pelayanan kesehatan,
pengambilan keputusan serta digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi.
Saya juga mendukung upaya Sub Bagian Program Dinas Kesehatan ini untuk
menjadikan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu alat dalam
memantau kinerja pelayanan kesehatan melalui Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan dan pencapaian Visi Provinsi Sehat dalam mendukung Visi Indonesia Sehat
2010.
Disadari bahwa buku profil ini masih banyak kekurangannya dan masih perlu terus
ditingkatkan mutunya. Yang sudah jelas, terbitnya pun masih terlambat cukup lama. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini saya menyampaikan maaf kepada pembaca sekalian.
Untuk itu, sangat diharapkan saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari semua
pihak, khususnya dalam upaya mendapatkan dan menyajikan data dan informasi yang
akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan.
Dengan mengingat bahwa suatu pekerjaan atau tugas yang bagaimanapun berat dan
sulitnya, dapat dilakasanakan dan mencapai hasil yang memuaskan bila dilandasi oleh niat
baik, tekad untuk maju dan selalu berbuat lebih baik dari sebelumnya secara ikhlas, maka
kepada semua pihak yang telah berpartisipasi sehingga terbitnya buku profil ini diucapkan
terima kasih.

Makassar, Nopember 2009
Kepala,



dr. H. RACHMAT LATIEF., SpPD., M.Kes,FINASIM
Pangkat : Pembina Utama
NIP : 195902041985111002

ii
DAFTAR ISI
hal.

KATA SAMBUTAN i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GAMBAR V

DAFTAR LAMPIRAN vii

BAB I PENDAHULUN 1

BAB II GAMBARAN UMUM 3

A. KEADAAN PENDUDUK 3
B. KEADAAN EKONOMI 6
C. TINGKAT PENDIDIKAN 7
D. KEADAAN LINGKUNGAN 10
E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT 13

BAB III SITUASI DERAJ AT KESEHATAN 16

A. MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN) 16
B. MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN) 24
C. STATUS GIZI 47

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 52

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR 52
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJ UKAN & PENUNJ ANG 67
C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR 69
D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN & SANITASI DASAR 74
E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 75
F. PELAYANAN KEFARMASIAN & ALAT KESEHATAN 78

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 80

A. SARANA KESEHATAN 80
B. TENAGA KESEHATAN 85
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN 87

BAB VI PENUTUP 93

DAFTAR PUSTAKA 94

iii
DAFTAR TABEL


Tabel Uraian Hal.

Tabel II.A.1
J umlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Sulawesi Selatan Tahun
2004-2008
4

Tabel II.C.1
Angka Melek Huruf Penduduk Usia 10 Tahun ke atas dan J enis Kelamin
di Sulsel tahun 2000 2008
8

Tabel II.C.2
Persentase Penduduk 10 tahun ke atas menurut J enjang Pendidikan
Tertinggi yang ditamatkan di Sulsel Tahun 2002, 2003, 2005, 2006,
2007 dan 2008
10

Tabel III.A.1 Proporsi Penyebab Kematian Bayi Hasil Riskesdas Tahun 2007 18

Tabel III.A.2
Angka Kematian Anak Balita ( 1 - 4 thn) di Sulsel dan Indonesia Tahun
1995 2008
20

Tabel III.A.3
Proporsi Penyebab Kematian Balita Di Indonesia Hasil Riskesdas Tahun
2007
20

Tabel III.A.4
Angka Kematian Ibu Maternal per 100.000 Kelahiran Hidup di
Indonesia, hasil SDKI & SKRT Tahun 1982 2007
21

Tabel III.B.2
Infeksi Saluran Pernafasan Akut Menurut Kelompok Umur Dengan
Pravelensi Tertinggi Di Indonesia Selama Tahun 1991, 1994, 1997, 2002
2003 & 2007
28

Tabel III.B.3
Proporsi 10 penyakit tidak menular terbanyak pada Pasien Rawat J alan
di Rumah Sakit di Sulsel tahun 2008
46

Tabel III.B.5
Proporsi 10 penyakit tidak menular terbanyak pada Pasien Rawat Inap di
Rumah Sakit di Sulsel tahun 2008
47

Tabel III.C.1
Pemetaan Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah Di Sulawesi Selatan
Tahun 2008
48

Tabel V.A.1
Perkembangan J umlah Rumah Sakit ( Umum & Khusus ) Menurut
Kepemilikan/Pengelola Di Sulsel Selama Tahun 2003 - 2008
82







iv
DAFTAR GAMBAR


Gambar Uraian Hal.

Gambar II.A.1 J umlah Penduduk di Sulawesi Selatan Tahun 2004 - 2008 4

Gambar II.A.2
Komposisi Penduduk menurut Kelompok Umur dan J enis Kelamin di
Sulsel Tahun 2008
5

Gambar II.A.3
Persentase Penduduk menurut Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan
Tahun 2008
5

Gambar II.A.4
Persentase Penduduk Menurut Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun
2008
6

Gambar II.B.1
Persentase Penduduk Menurut Kab./Kota Di Sulawesi Selatan Tahun
2008
7

Gambar II.C.1
Angka Melek Huruf Penduduk Usia 10 tahun Ke Atas Dan J enis
Kelamin Di Sulsel Tahun 2003 - 2008
9

Gambar II.E.1
Pemetaan Posyandu Purnama +Mandiri Di Sulawesi Selatan Tahun
2008
15

Gambar III.A.1
Angka Kematian Bayi Di Sulawesi Selatan Tahun 1996, 1998, 2003,
2006, 2007 & 2008
17

Gambar III.A.2
Angka Kematian Bayi Di Sulawesi Selatan Tahun 2001, 2003, 2004,
2005, 2006, 2007 & 2008
19

Gambar III.A.3
Angka Kematian Ibu ( AKI ) Di Sulawesi Selatan Tahun 2006, 2007,
& Tahun 2008
22

Gambar III.A.4 Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo) Di Sulsel Tahun 2003 - 2008 23

Gambar III.B.1
Pemetaan Persebaran Kasus Diare Per 1000 Penduduk Menurut
Kabupaten/Kota Di Sulsel Tahun 2008
25

Gambar III.B.2
Pemetaan Insiden Rate (IR) Typus Menurut Kab/Kota Di Sulawesi
Selatan Tahun 2008
27

Gambar III.B.3 Situasi Kasus HIV-AIDS Di Sulawesi Selatan Tahun 2005 -2008 30

Gambar III.B.4
Situasi Pravelensi Kusta Per 10.000 Penduduk Di Sulawesi Selatan
Tahun 2002 - 2008
33

Gambar III.B.5 Pemetaan Cakupan Imunisasi Campak Di Sulsel Tahun 2008 35
v

Gambar III.B.6 Pemetaan Cakupan Hepatitis B Di Sulawesi Selatan Tahun 2008 37

Gambar III.B.7
Pemetaan Kasus Malaria Klinis Dan Positif Di Sulawesi Selatan Tahun
2008
39

Gambar III.B.8 Pemetaan Kasus DBD Di Sulawesi Selatan Tahun 2008 41

Gambar III.B.9
Pemetaan Kasus Filariasis Dan Penanganannya Di Sulawesi Selatan
Tahun 2008
43

Gambar III.B.10
Pemetaan Kasus Rabies Dan Persentase Kasus Yang Divaksinasi Di
Sulawesi Selatan Tahun 2008
45

Gambar III.C.1
Persentase Balita (0-59 Bulan) Menurut Status Gizi & J enis Kelamin
Di Indonesia Tahun 2002 dan 2003
49

Gambar III.C.2
Pemetaan Kasus Dan Kematian Gizi Buruk Di Sulawesi Selatan Tahun
2008
50

Gambar IV.A.1
Persentase Cakupan Pelayanan K1 Dan K4 Ibu Hamil Di Sulsel Tahun
2008
53

Gambar IV.A.2
Persentase Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil Di Sulsel Selama Tahun
2004 - 2008
53

Gambar IV.A.3
Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Menurut Kab./Kota Di Sulsel Tahun 2008
54

Gambar IV.A.4
Persentase Cakupan Persalinan Dengan Pertolongan Oleh Dan Melalui
Pendampingan Tenaga Kesehatan Di Sulsel Tahun 2004 - 2008
55

Gambar IV.A.5
Persentase Ibu Hamil Risti Komplikasi Ditangani Menurut Kab./Kota
Di Sulsel Tahun 2008
56

Gambar IV.A.6
Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) Ditangani Menurut
Kab./Kota Di Sulsel Tahun 2008
57

Gambar IV.A.7
Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) Di Sulsel Tahun 2004
- 2008
58

Gambar IV.A.8 Peta Persentase Kunjungan Bayi Di Sulawesi Selatan Tahun 2008 59

Gambar IV.A.9
Persentase Cakupan Deteksi tumbuh Kembang Anak Pra Sekolah
Pemeriksaan Siswa Sekolah Dasar/Sederajat Dan Pelayanan Kesehatan
Remaja Di Sulsel Selama Tahun 2004 - 2008
60

Gambar IV.A.10 Persentase Peserta KB Baru Menurut J enis Kontrasepsi Yang 61
vi
Digunakan Di Sulsel Tahun 2008

Gambar IV.A.11 Persentase Peserta KB Baru Menurut Kab./Kota Di Sulsel Tahun 2008 61

Gambar IV.A.12 Persentase Peserta KB AktifDi Sulsel Selama Tahun 2004 - 2008 62

Gambar IV.A.13
Persentase Pencapaian UCI Di Tingkat Desa / Kelurahan Menurut
Kab./Kota Di Sulsel Tahun 2008
63

Gambar IV.A.14 Peta Cakupan Imunisasi BCG Di Sulawesi Selatan Tahun 2008 64

Gambar IV.A.15 Cakupan Imunisasi DPT1 Dan DPT3 Di Sulawesi Selatan Tahun 2008 65

Gambar IV.A.16
Cakupan Imunisasi Polio 1 Dan Polio 4 Di Sulawesi Selatan Tahun
2008
65

Gambar IV.A.17 Peta Cakupan Imunisasi HB3 Di Sulawesi Selatan Tahun 2008 66

Gambar IV.A.17 Peta Cakupan Imunisasi Campak Di Sulawesi Selatan Tahun 2008 67

Gambar IV.C.1 Peta Desa Yang Terkena KLB Di Sulawesi Selatan Tahun 2008 69

Gambar IV.C.2 Situasi AFP Rate Di Sulawesi Selatan Selama Tahun 2004 - 2008 70

Gambar IV.E.1
Persentase Balita Yang Mendapat Vitamin A 2X Di Sulawesi Selatan
Tahun 2004 2008
76

Gambar IV.E.2
Peta Cakupan Pemberian F3 Pada Ibu Hamil Di Sulsel Selama Tahun
2004 - 2008
77

Gambar IV.E.3
Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi Pada Ibu Hamil Tahun
2004 2008
77

Gambar V.A.1
Rasio Puskesmas Per 100.000 Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Di
Sulawesi Selatan Tahun 2008
81

Gambar V.A.2 J umlah Puskesmas Di Sulawesi Selatan Selama Tahun 2003 - 2008 81

Gambar V.A.3 Proporsi Posyandu Menurut Strata Di Sulawesi Selatan tahun 2008 84

Gambar V.B.1
Proporsi Tenaga Kesehatan Menurut J enis Tenaga Di Sulsel Tahun
2008
86

Gambar V.B.2 Proporsi Tenaga Kesehatan Menurut UnitKerja Di Sulsel Tahun 2008 86




vii
DAFTAR LAMPIRAN


Tabel Uraian Hal.

Tabel 1
Luas Wilayah, J umlah Desa / Kelurahan, Jumlah Penduduk, J umlah
Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten / Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
96

Tabel 2
J umlah Penduduk Menurut J enis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio
Beban Tanggungan, Rasio J enis Kelamin, Dan Kabupaten / Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
97

Tabel 3
J umlah Penduduk Menurut J enis Kelamin Dan Kelompok Umur Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2008
99

Tabel 4
Persentase Penduduk Laki Laki Dan Perempuan Berusia 10 Tahun Ke
Atas Dirinci Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
Dan Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
100

Tabel 5
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
102

Tabel 6
J umlah Kelahiran Dan Kematian Bayi Dan Balita Menurut Kab./Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
103

Tabel 7
J umlah Kematian Ibu Maternal Menurut Kab./Kota Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2008
104

Tabel 8
J umlah Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas Dan Rasio Korban Luka Dan
Meninggal Terhadap J umlah Penduduk Dirinci Menurut Kab/Kota
Tahun 2008
105

Tabel 9
AFP Rate, % TB Paru Sembuh, Dan Pneumonia Balita Ditangani
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
106

Tabel 10
HIV / AIDS Ditangani, Infeksi Menular Seksual Diobati, DBD Ditangani
Dan Diare Pada Balita Ditangani Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
107

Tabel 11
Persentase Penderita Malaria Diobati Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2008
109

Tabel 12
Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2008
110

Tabel 13
Kasus Penyakit Filariasis Ditangani Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2008
111

viii
Tabel 14
J umlah Kasus Dan Angka Kesakitan Penyakit Menular Yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi ( PD3I ) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2008

112
Tabel 15
Cakupan Kunjungan Neonatus, Bayi Dan Bayi BBLR Yang Ditangani
Menurut Kab/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
113

Tabel 16
Status Gizi Balita Dan J umlah Kecamatan Rawan Gizi Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2008
115

Tabel 17
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil ( K4 ) Dan Persalinan Ditolong Tenaga
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
116

Tabel 18
Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita, Pemeriksaan
Kesehatan Siswa SD / SMP / SMU Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2008
117

Tabel 19
J umlah PUS, Peserta KB, Peserta KB Baru, Dan KB Aktif Menurut
Kabupaten / Kota Dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
118

Tabel 20
J umlah Peserta KB Aktif Menurut J enis Kontrasepsi Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2008
119

Tabel 21
Pelayanan KB Baru Menurut Kecamatan Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2008
121

Tabel 22
Persentase Cakupan Desa / Kelurahan UCI Menurut Kabupaten / Kota
Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
123

Tabel 23
Persentase Cakupan Imunisasi Bayi Menurut Kabupaten / Kota Di
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
124

Tabel 24
Cakupan Bayi, Balita yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Menurut
Kecamatan Dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
125

Tabel 25
J umlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1, Fe3 Menurut
Kabupaten / Kota Dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
126

Tabel 26
J umlah Wanita Usia Subur Dengan Status Imunisasi TT Menurut
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
127

Tabel 27
Persentase Akses Ketersediaan Darah Untuk Bumil Dan Neonatus Yang
dirujuk Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
128

Tabel 28
J umlah Dan Persentase Ibu HAmil Dan Neonatal Risiko Tinggi /
Komplikasi Ditangani Menurut Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008

129

ix

Tabel 29
Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Gawat Darurat
Menurut Kab/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
130

Tabel 30
J umlah Dan Persentase Desa / Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani
<24 J am Menurut Kabupaten / Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2008
131

Tabel 31
J umlah Penderita Dan Kematian, CFR, KLB Menurut J enis KLB,
J umlah Kabupaten / Kota Kecamatan, Dan J umlah Desa Yang Terserang
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
132

Tabel 32 J umlah Bayi Diberi Asi Eksklusif Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 133

Tabel 33
Persentase Desa / Kelurahan Dengan Garam Beryodium Yang Baik
Menurut Kab/ Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
134

Tabel 34
Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Puskesmas Menurut Kab./Kota
Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
135

Tabel 35
J umlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Menurut Kab./Kota Di Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2008
136

Tabel 36
Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Menurut
Kab./Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
137

Tabel 37
Cakupan Pelayanan Keluarga Miskin Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2008
138

Tabel 38
Persentase Pelayanan Kesehatan Kerja Pada Pekerja Formal Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2008
139

Tabel 39
Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usila Dan Usila Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2008
140

Tabel 40
Cakupan Wanita Usia Subur Mendapat Kapsul Yodium Menurut
Kab./Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
141

Tabel 41
Persentase Donor Darah Diskring Terhadap HIV / AIDS Menurut
Kab./Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
142

Tabel 42
J umlah Kunjungan Rawat J alan, Rawat Inap, Pelayanan Gangguan J iwa
Di Sarana Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
143

Tabel 43
J umlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kemampuan Labkes Dan
Memiliki 4 Spesialis Dasar Menurut Kab./Kota Di Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2008

145
x


Tabel 44
Ketersediaan Sesuai Dengan Pelayanan Kesehatan Dasar Di Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2008
146

Tabel 45
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Sehat Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2008
147

Tabel 46
J umlah Dan Persentase Posyandu Menurut Strata Dan Kab./Kota Di
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
148

Tabel 47
Persentase Rumah Sehat Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2008
150

Tabel 48
Persentase Keluarga Memiliki Akses Air Bersih Menurut Kab./Kota Di
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
151

Tabel 49
Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut
Kecamatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
153

Tabel 50
Persentase Tempat Umum Dan Pengelola Dan Pengelolaan Makanan
( TUPM ) Sehat Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2008
155

Tabel 51
Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2008
157

Tabel 52
Persentase Rumah / Bangunan Yang Diperiksa J entik Nyamuk Aedes
Dan Persentase Rumah / Bangunan Bebas J entik Nyamuk Aedes
Menurut Kabupaten / Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
159

Tabel 53
Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2008
160

Tabel 54
J umlah Tenaga Kesehatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2008
161

Tabel 55
J umlah Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2008
173

Tabel 56
J umlah Tenaga Kefarmasian Dan Gizi Di Sarana Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2008
185

Tabel 57
J umlah Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2008
196





xi
Tabel 58
J umlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Sanitasi Di Sarana Kesehatan
Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2008
208

Tabel 59
J umlah Tenaga Teknisi Medis Di Sarana Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2008
218

Tabel 60
Anggaran Kesehatan Kabupaten / Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2008
230

Tabel 61
J umlah Sarana Pelayanan Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2008
231

Tabel 62
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ( UKBM ) Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2008
232

Tabel 63 Indikator Pelayanan Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 233













1




Proses pencapaian tujuan pembangunan kesehatan memerlukan adanya kesadaran,
kemauan dan kemampuan semua komponen bangsa untuk bersama-sama mewujudkan
rakyat sehat sebagai sumber kekuatan ketahanan bangsa yang akhirnya menjadi landasan
dalam membentuk negara yang kuat. Negara kuat dari aspek kesehatan dapat diartikan
sebagai negara yang memiliki ketahanan bangsa yang tangguh dengan basis utamanya
dalam wujud semua rakyat sehat secara fisik, mental dan sosial serta memiliki
produktifitas yang tinggi.
Mengukur tingkat pencapaian hasil pembangunan suatu negara, termasuk
pembangunan bidang kesehatan digunakan suatu indikator yang dikenal dengan Indeks
Pembangunan Manusia (Human Development Index). Indeks Pembangunan Manusia,
ditentukan oleh beberapa indikator yaitu, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan indikator
kinerja dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan target Millenium Development Goals
(MDGs) bidang kesehatan. Indikator kinerja SPM kesehatan di kabupaten/kota terdiri atas
18 indikator kinerja dari 4 kelompok jenis pelayanan bidang kesehatan yang
diselenggarakan oleh kabupaten/kota, yaitu pelayanan kesehatan dasar (14 indikator),
pelayanan kesehatan rujukan (2 indikator), penyelidikan epidemiologi dan
penanggulangan KLB, serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan
MDGs bidang kesehatan terdiri atas 21 indikator dari 6 target capaian.
Profil Kesehatan Provinsi merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan
untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian target MDGs dan hasil kinerja
dari penyelenggaraan pelayanan minimal bidang kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan adalah gambaran situasi kesehatan di Sulawesi Selatan yang diterbitkan
setahun sekali sejak tahun 1988. Dalam setiap penerbitannya, selalu dilakukan berbagai
upaya perbaikan, baik dari segi materi, analisis maupun bentuk tampilan fisiknya, sesuai
masukan dari para pengelola program di lingkup Dinas Kesehatan dan konsumen pada
umumnya.
Tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2008 ini adalah
dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi pencapaian Pembangunan
Kesehatan tahun 2008 dengan mengacu kepada Visi Indonesia Sehat 2010. Oleh karena
itu, gambaran yang disajikan dalam Profil Kesehatan Indonesia 2008 ini disusun secara
sistematis mengikuti pengertian dari Visi Indonesia Sehat 2010. Sistematika penyajian
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2008 ini adalah dalam bentuk narasi, tabel dan
gambar.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2008 ini terdiri dari 6 (enam) bab,
yaitu :

Bab I : Pendahuluan
Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya profil kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan dan sistematika dari penyajiannya.


BAB I
PENDAHULUAN

2
Bab II : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Sulawesi Selatan. Selain uraian tentang letak
geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lain. Misalnya faktor-faktor
kependudukan, kondisi ekonomi, perkembangan pendidikan dan lain-lain.

Bab III : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator keberhasilan pembangunan kesehatan sampai
dengan tahun 2008 yang mencakup umur harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan
dan keadaan status gizi.

Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang
kesehatan selama tahun 2008 yang menggambarkan tingkat pencapaian program pem-
bangunan kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan meliputi cakupan pelayanan
kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, pemberantasan penyakit menular,
pembinaan kesehatan lingkungan, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan
alat kesehatan.

Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan, khususnya untuk tahun 2008. Gambaran tentang keadaan sumber daya
mencakup tentang keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

Bab VI: Penutup









3





Propinsi Sulawesi Selatan yang beribukota di Makassar terletak antara 012 - 8
Lintang Selatan dan 11648 - 12236 Bujur Timur, yang berbatasan dengan Provinsi
Sulawesi Barat di sebelah utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di sebelah timur,
Batas sebelah barat dan timur masing-masing adalah Selat Makassar dan Laut Flores.
Jumlah sungai yang mengaliri wilayah Sulawesi Selatan tercatat sekitar 65 aliran
sungai dengan jumlah aliran terbesar di Kabupaten Luwu, yakni 25 aliran sungai. Sungai
terpanjang tercatat ada satu sungai yakni Sungai Saddang dengan panjang 150 km yang
mengalir meliputi Kabupaten Tator, Enrekang, Pinrang dan Polmas.
Di Sulawesi Selatan terdapat empat danau yakni Danau Tempe dan Sidenreng yang
berada di Kabupaten Wajo, serta Danau Matana dan Towuti yang berlokasi di Kabupaten
Luwu Timur. Adapun jumlah gunung tercatat sebanyak 7 gunung dengan gunung tertinggi
adalah Gunung Rantemario dengan ketinggian 3.470 m di atas permukaan air laut. Gunung
ini berdiri tegak di perbatasan Kabupaten Enrekang dan Luwu.
Luas wilayah Provinsi Sulawesi Selatan tercatat 45.519,24 km
2
yang secara
administrasi pemerintahan terbagi menjadi 21 kabupaten dan 3 kota (termasuk Kab. Toraja
Utara yag definitif sejak tahun 2008, dengan 303 kecamatan dan 2.946 desa/kelurahan.
Kabupaten Luwu Utara merupakan kabupaten terluas dengan luas 7.502,68 km
2
atau luas
kabupaten tersebut merupakan 16,48% dari seluruh wilayah Sulawesi Selatan.

A. KEADAAN PENDUDUK

Masalah utama kependudukan di Indonesia pada dasarnya meliputi tiga hal pokok,
yaitu : jumlah penduduk yang besar, komposisi penduduk yang kurang menguntungkan
dimana proporsi penduduk berusia muda masih relatif tinggi, dan persebaran penduduk
yang kurang merata.

1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Penduduk Sulawesi Selatan berdasarkan Sulawesi Selatan dalam Angka tahun
2008 berjumlah 7.771.671 jiwa yang tersebar di 24 kabupaten/kota, dengan jumlah
penduduk terbesar yakni 1.248.436 jiwa (52.03%) mendiami Kota Makassar. Tingginya
tingkat pertumbuhan penduduk di Kota Makassar dimungkinkan karena terjadinya arus
urbanisasi dari daerah lainnya di Sulawesi Selatan terutama untuk melanjutkan
pendidikan, disamping daerah ini merupakan pusat pemerintahan dan konsentrasi kegiatan
ekonomi tingkat provinsi.
Secara keseluruhan, jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih
banyak dari penduduk yang berjenis kelamin laki-laki, hal ini tercermin dari angka rasio
jenis kelamin yang lebih kecil dari 100. Hanya di daerah Kabupaten Tana Toraja, Luwu
Utara dan Luwu Timur yang menunjukkan angka rasio jenis kelamin lebih besar dari 100,
yang berarti penduduk laki-laki di tiga daerah tersebut lebih besar dari jumlah penduduk
perempuan. Data terinci pada lampiran Tabel 2.
BAB II
GAMBARAN UMUM

4

Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada periode 1990-2000 rata-rata sebesar
1,35% per tahun, sedangkan laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan
pada periode 2004-2008 rata-rata sebesar 1,32% per tahun. Jumlah dan laju pertumbuhan
penduduk dapat dilihat pada tabel II.A.1

TABEL II.A.1
JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2004 2008

Tahun Jumlah Penduduk % Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun
1 2 3
2004 7.379.370 1,45
2005 7.495.705 1,56
2006 7.629.689 1,77
2007 7.675.893 0,60
2008 7.771.671 1.32
Sumber: BPS, Prov. Sulsel 2004-2008

GAMBAR II.A.1
JUMLAH PENDUDUK DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2004 - 2008
7,379,370
7,495,705
7,629,689
7,675,893
7,771,671
7,100,000
7,200,000
7,300,000
7,400,000
7,500,000
7,600,000
7,700,000
7,800,000
P
E
R
S
E
N
T
A
S
E
2004 2005 2006 2007 2008
T AHUN
J UML AHPE NDUDUK
DIS UL AWE S IS E L ATANTAHUN20042008

Sumber: BPS Prov. Sulsel 2004-2008



2. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur

Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat menggambarkan tinggi/
rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu komposisi penduduk juga mencerminkan angka
beban tanggungan yaitu perbandingan antara jumlah penduduk produktif (umur 1564
tahun) dengan umur tidak produktif (umur 014 tahun dan umur 65 tahun ke atas). Data
BPS menunjukkan bahwa angka beban tanggungan pada tahun 2008 sebesar 59,47%.

5
1,248,436
702,433
603,566
459,226
388,796
376,694
345,462
330,701
322,813
312,673
301,870
293,847
254,014
249,471
230,118
228,374
224,922
187,267
172,030
160,966
141,601
119,328
117,063
- 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000
PARE-PARE
SELAYAR
PALOPO
BARRU
BANTAENG
ENREKANG
SINJAI
SOPPENG
LUWU TIMUR
SIDRAP
TAKALAR
PANGKEP
MAROS
LUWU
LUWU
JENEPONTO
PINRANG
WAJO
BULUKUMBA
TATOR
GOWA
BONE
MAKASSAR
Penduduk Sulawesi Selatan yang berusia 014 tahun pada tahun 2007 sebesar
30,81%, sedangkan pada tahun 2008 sebesar 31,51%. Meningkatnya proporsi penduduk
usia muda tersebut merupakan indikator bahwa pada periode 20072008 telah terjadi
peningkatan tingkat kelahiran yang cukup berarti. Proporsi tersebut masih berada di atas
rata-rata nasional, yaitu sebesar 29,83%.

GAMBAR II.A.2
KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR
DAN JENIS KELAMIN DI SULSEL TAHUN 2008

Sumber : BPS Prov. Sulsel, 2008

3. Persebaran dan Kepadatan Penduduk

Penduduk Sulawesi Selatan pada tahun 2008 tercatat sebanyak 7.771.671 jiwa
tersebar di 21 kabupaten dan 3 kota. Namun persebaran tersebut tidak merata, sekitar
32,86% penduduk Sulawesi Selatan tinggal di tiga daerah kabupaten/kota yaitu Kabupaten
Gowa (7,76%), Bone (9,03%), dan Kota Makassar (16,06%).

GAMBAR II.A.3
PERSENTASE PENDUDUK MENURUT KAB/KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008



Sumber:BPS Prov. Sulsel, 2008

6

Daerah yang sangat menonjol jumlah penduduknya adalah Kota Makassar yaitu
lebih dari satu juta jiwa atau sekitar 16,06% dari jumlah penduduk Sulawesi Selatan
padahal luas wilayahnya hanya meliputi 0,39% dari luas Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu
175,77 km
2
dari 45.519,24 km. Persentase penduduk menurut kab/kota seperti II.A.3.

GAMBAR.II.A.4
PERSENTASE PENDUDUK MENURUT KAB/KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008



Sumber:BPS Prov. Sulsel, 2008

Kepadatan penduduk per km
2
di Sulawesi Selatan rata-rata 173 jiwa/km. Kota
Makassar merupakan kabupaten/kota terpadat (7.200 jiwa/km
2
), menyusul Kota Parepare
(1.201 jiwa/km2) kemudian Kota Palopo (842 jiwa/km
2
) warna merah. Sedangkan
kab/kota dengan tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu kab. Luwu Timur (34
jiwa/km2), Luwu Utara (39 jiwa/km2) dan Enrekang (94 jiwa/km
2
) warna hijau. Tujuh
belas (17) kabupaten lainnya rata-rata mempunyak tingkat kepadatan penduduk antara
100-500 jiwa/km
2
yaitu Selayar Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Gowa, Sinjai,
Maros, Pangkep, Barru, Bone, Soppeng, Wajo, Sidrap, Pinrang, Tator dan Luwu warna
kuning

B. KEADAAN EKONOMI

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu pencerminan
kemajuan ekonomi suatu daerah, yang didefinisikan sebagai keseluruhan nilai tambah
barang dan jasa yang dihasilkan dalam waktu satu tahun diwilayah tersebut.

7
PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga berlaku pada tahun 2006 sekitar
60.902,82 milyar rupiah dengan kontribusi terbesar diberikan oleh sektor pertanian yakni
sebesar 30,40% dan disusul oleh sektor perdagangan, restoran dan hotel dengan
sumbangan sebesar 15,61%. Sektor industri pengolahan Sulsel yang diharapkan mampu
menunjang sektor pertanian dengan berorientasi pada agroindustri pada tahun 2006
memberikan sumbangan sebesar 13,54%, menurun 0,24% dibandingkan dengan tahun
2005.
PDRB Sulawesi Selatan atas dasar harga konstan tahun 2000 pada tahun 2006
sebesar 38.867,68 milyar rupiah atau meningkat sekitar 6,71%, lebih tinggi dibandingkan
dengan tahun 2005.
Selain dari itu, keadaan perekonomian suatu wilayah dapat diukur dari banyaknya
penduduk miskin. Kemiskinan menjadi isu yang cukup menjadi perhatian berbagai
kalangan termasuk kesehatan. Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
terkait dengan daya beli ekonomi.
Data Profil Kesehatan Kab./Kota di Sulsel pada tahun 2008 mencatat sebanyak
1.532.074 KK miskin. Dari jumlah KK miskin tersebut, yang mendapat pelayanan
kesehatan pada sarana kesehatan mencapai 78 %.
Sedangkan berdasarkan laporan Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2008 terdapat
sebanyak 2.449.563 masyarakat yang memiliki kartu miskin atau 31,51 % dari jumlah
penduduk Sulawesi Selatan. Kab./kota yang persentase penduduk miskinnya tertinggi
yaitu Kab. Jeneponto (59,06%), sedangkan terendah pada Kab. Soppeng (14,54%).

GAMBAR.II.B.1
PERSENTASE PENDUDUK MENURUT KAB/KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008
PERSENTASE KELUARGA MISKIN DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
1
4
,
5
4
1
9
,
7
1
1
9
,
7
9
1
9
,
9
4
2
1
,
9
0
2
1
,
9
4
2
2
,
6
5
2
5
,
7
7
2
6
,
5
5
2
7
,
4
2
2
7
,
5
0
2
7
,
6
9
2
8
,
6
2
3
0
,
7
4
3
1
,
2
4
3
3
,
8
3 3
7
,
9
6
3
9
,
5
0
4
0
,
0
6
4
5
,
9
6 4
9
,
3
9
5
0
,
0
6
5
9
,
0
3
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
S
O
P
W
A
J
B
O
N
B
U
L
S
E
L
P
A
R
P
I
N
L
I
T
M
A
K
B
A
R
S
I
D
S
I
N
M
A
R
L
U
T
E
N
R
P
A
L
P
A
N
T
A
T
T
A
K
G
O
W
L
U
W
B
A
N
J
E
N
KAB./KOTA
P
E
R
S
E
N
T
A
S
E

Sumber:SeksiJPKMDinkes Prov.Sulsel

8
C. TINGKAT PENDIDIKAN
Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat pendidikan masyarakat
yaitu kemampuan baca tulis, partisipasi pendidikan dan pendidikan tertinggi yang
ditamatkan.

1. Kemampuan Baca Tulis

Kemampuan membaca dan menulis atau baca tulis merupakan keterampilan
minimum yang dibutuhkan oleh penduduk untuk mencapai kesejahteraannya. Kemampuan
baca tulis tercermin dari angka melek huruf penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat
membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya. Yang dimaksud huruf lainnya
misalnya huruf Arab, Bugis, Makassar, Jawa, Cina dan sebagainya.
Angka Melek Huruf (AMH) di Sulawesi Selatan, menurut data BPS 2008
menunjukkan bahwa penduduk usia 10 tahun keatas sekitar 88,10 %. AMH penduduk usia
10 tahun keatas bagi laki-laki sebesar 90,44%, sedangkan untuk perempuan sebesar
85,98%. Angka tersebut mengalami peningkatan 1,1% dibanding tahun 2007 yaitu
87,00%.
TABEL II.C.1
ANGKA MELEK HURUF PENDUDUK USIA 10 TAHUN KE ATAS
DAN JENIS KELAMIN DI SULSEL TAHUN 2000 - 2008

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan
1 2 3 4
2008 90.44 85,98 88,10
2007 89,80 84,30 87,00
2006 89,60 85,11 87,35
2005 88,61 84,37 86,39
2004 88,03 83,55 85,71
2003 87,45 82,73 85,02
2002 87,75 80,81 83,55
2001 86,55 80,81 83,55
2000 88,13 81,27 84,53
Sumber: BPS Prov. Sulsel 2000-2008

Berdasarkan jenis kelamin, selisih angka melek huruf laki-laki dan perempuan
masih cukup tinggi. Perbedaan angka melek huruf menurut jenis kelamin mengalami
penurunan dari tahun ke tahun dan pada tahun 2007 selisihnya turun menjadi sekitar 5,5
poin dari angka melek huruf laki-laki sekitar 89,80 dan perempuan sekitar 84,30.
Kemudian pada tahun 2008 selisih angka melek huruf laki-laki dan angka melek huruf
perempuan turun lagi menjadi 4,46 poin. Keadaan tersebut, dapat dijadikan sebagai
indikasi bahwa semakin meningkat kesadaran akan pentingnya pendidikan tanpa melihat
status jenis kelamin, meskipun disadari pula bahwa di beberapa masyarakat masih ada
yang memprioritaskan anak laki-laki untuk disekolahkan dari pada anak perempuannya.
Menurut daerah kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan data dari
BPS tahun 2008 terlihat bahwa variasi angka melek huruf berkisar antara 78 sampai 97.
Angka melek huruf tertinggi terdapat di tiga kabupaten/kota yaitu Kota Palopo 97.24%,
Parepare 97.03%, dan Makassar 96,76%.


9
85.98
84.3
85.11
84.37
83.53
82.73
87.45
88.03
88.51
89.6
90.44
89.8
78
80
82
84
86
88
90
92
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Perempuan Laki - Laki
Sedangkan menurut jenis kelamin per kabupaten/kota, angka melek huruf
menunjukkan bahwa pada laki-laki berkisar antara 81 sampai 98 dengan angka terendah
adalah Kab Bantaeng (81,13%) sedangkan angka tertinggi adalah Kota Palopo (98,81%).
Untuk angka melek huruf perempuan berkisar antara 75 sampai 95 dengan angka terendah
di Kab.Bantaeng (75.44%) dan tertinggi Kota Parepare (95.81%).

GAMBAR II.C.1
ANGKA MELEK HURUF PENDUDUK USIA 10 TAHUN KE ATAS DAN
JENIS KELAMIN DI SULSEL TAHUN 2003 2008


Sumber: BPS Prov. Sulsel 2008


2. Partisipasi Pendidikan

Pada tahun 2008, persentase penduduk Sulawesi Selatan yan berusia 10 tahun ke
atas yang tidak/belum pernah bersekolah sebesar 11,48%. Yang masih bersekolah sebesar
88,52% yang meliputi 54,6% bersekolah di SD/MI, 15,95% di SLTP/MTs, 11,69% di
SMU/SMK/MA dan 6,23% di akademi/universitas.
Secara nasional, penduduk berumur 10 tahun ke atas yang tidak/belum pernah
sekolah sebagian besar tinggal di perdesaan (11,32%), dan hanya sedikit yang tinggal di
perkotaan (4,07%).
Angka Partisipsi Sekolah (APS) menurut BPS Sulawesi Selatan Tahun 2007
dikategorikan menjadi 3 kelompok umur, yaitu 7-12 tahun mewakili umur setingkat SD,
13-15 tahun mewakili umur setingkat SLTP, dan 16-18 tahun mewakili umur setingkat
SLTA. Pada kelompok umur 712 tahun dan 1315 tahun partisipasi sekolah perempuan
lebih tinggi dari pada laki-laki. Sementara pada kelompok umur 16 18 tahun, angka
partisipasi sekolah laki-laki lebih tinggi dibanding angka partisipasi sekolah perempuan.
Menurut jenis kelamin, terlihat penduduk perempuan yang tidak/belum pernah
sekolah besarnya hampir 2 kali lipat penduduk laki-laki (14,67% berbanding 8,41%).
Secara umum di Sulawesi Selatan, partisipasi sekolah laki-laki lebih besar dibanding
partisipasi sekolah perempuan.

10
3. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki penduduk merupakan indikator pokok kualitas
pendidikan formal. Semakin tinggi ijazah/STTB yang dimiliki oleh rata-rata penduduk
suatu negara mencerminkan semakin tingginya taraf intelektualitas bangsa dari negara
tersebut.
Di Indonesia pada tahun 2003, persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang
tidak/belum memiliki ijazah/STTB sebanyak 30,37%. Sedangkan yang sudah memiliki
ijazah terdiri dari Tamat SD/MI sebanyak 33,42%, tamat SLTP/MTs sebanyak 16,65%,
tamat SMU/SMK sebanyak 16,17%, dan tamat Diploma I sampai dengan Universitas
sebesar 3,39%.
Pada tahun 2008 persentase penduduk Sulawesi Selatan yang berusia 10 tahun ke
atas yang tidak/belum pernah bersekolah sebesar 11,48%. Yang masih bersekolah sebesar
88,52% yang meliputi 54,6% bersekolah di SD/MI, 15,95% di SLTP/MTs, 11,69% di
SMU/SMK/MA dan 6,23% di akademi/universitas.
Apabila dibanding tahun 2003, maka proporsi penduduk usia 10 tahun ke atas yang
tidak tamat SD mengalami penurunan dari 30,37% pada tahun 2003 turun menjadi 11,48%
pada tahun 2008. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang ditamatkan
penduduk di Sulsel semakin membaik.

TABEL II.C.2
PERSENTASE PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MENURUT JENJANG PENDIDIKAN
TERTINGGI YANG DITAMATKAN DI SULSEL
TAHUN 2002, 2003, 2005, 2006, 2007 dan 2008

Tingkat Pendidikan 2002 2003 2005 2006 2007 2008
1 2 3 4 5 6 7
Tidak/Belum Pernah Sekolah 13,87 13,65 35,19 31,67 11,81 11.48
Tidak Tamat SD 23,71 23,32 35,19 31,67 21,65 26.61
SD 28,05 28,39 28,14 27,03 26,71 28.02
SMTP 14,26 14,36 15,10 15,98 15,26 15.95
SMTA/D2 16,77 16,93 16,80 19,57 18,24 11.69
Akademi/D3 0,83 0,85 1,59 1,55 1,89 2.05
Universitas 2,51 2,50 3,18 4,21 4,43 4.17
Sumber: BPS Prov. Sulsel 2007 (Susenas 2002, 2003,2005,2006, 2007 dan 2008)


D. KEADAAN LINGKUNGAN

Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikator-indikator
yang merupakan hasil dari upaya sektor kesehatan dan hasil dari upaya sektor-sektor lain
yang sangat terkait.
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian khusus
dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan
kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan
masyarakat.


11
Salah satu sasaran dari lingkungan sehat adalah tercapainya permukiman dan
lingkungan perumahan yang memenuhi syarat kesehatan di perdesaan dan perkotaan,
termasuk penanganan daerah kumuh, serta terpenuhinya persyaratan kesehatan di tempat-
tempat umum, termasuk sarana dan cara pengelolaannya.
Indikator-indikator tersebut adalah persentase rumah sehat, persentase tempat-
tempat umum sehat, persentase penduduk dengan akses air minum, serta persentase sarana
pembuangan air besar dan tempat penampungan akhir kotoran/tinja pada rumah tangga.

1. Rumah Sehat

Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi
kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah
bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk
membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera. Rumah yang sehat dan layak huni
tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun rumah yang sederhana dapat juga
menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia,
biologi didalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau
masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Di Sulawesi Selatan, berdasarkan laporan Subdin P2&PL Dinkes Provinsi Sulsel
tahun 2004 persentase rumah sehat meningkat menjadi 63,34%, pada tahun 2005
meningkat lagi menjadi 64,29%, tahun 2006 mencapai 64,69% dan untuk tahun 2007
turun menjadi 55,49%, kemudian di tahun 2008 meningkat lagi sebesar 68,54 %. Bila
dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010 (80%) maka hal ini berarti masih terpaut
11,46 % dari target. Dengan demikian masih terus dibutuhkan upaya-upaya yang
mengarah kepada peningkatan pencapaian rumah sehat.
Bila dibandingkan dengan rata-rata pencapaian di provinsi, maka masih terdapat
31% kab./kota yang pencapaiannya di bawah rata-rata provinsi. Adapun pencapaian
persentase rumah sehat untuk masing-masing kab./kota, yang tertinggi di Kabupaten Luwu
Utara (94,58 %%) dan beberapa kab/kota tidak melapor antara lain Kab. Bone, Jeneponto,
Sinjai, Maros, Bone, Tator, Makassar dan Parepare. Hal ini tergantung dengan jumlah
rumah yang diperiksa. Data terinci pada lampiran tabel 47.

2. Tempat-tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM)

Aspek penting dalam penyelanggaraan Sanitasi Tempat-Tempat Umum (STTU)
yaitu aspek teknis/ hukum yaitu peraturan dan perundang-undangan sanitasi, aspek sosial,
yang meliputi pengetahuan tentang : kebiasaan hidup, adat istiadat, kebudayaan, keadaan
ekonomi, kepercayaan, komunikasi, dll dan aspek administrasi dan management, yang
meliputi penguasaan pengetahuan tentang cara pengelolaan STTU yang meliputi : Man,
Money, Method, Material dan Machine
Berdasarkan data yang diperoleh dari Subdin P2&PL Dinkes Provinsi Sulsel tahun
2003, nampak bahwa persentase rata-rata tempat-tempat umum yang sehat baru mencapai
51,99 % yang meliputi Hotel (64,85%), Restoran/R-Makan (65,13%), Pasar (40,93%),
Tempat Umum & Pengelolaan Makanan (TUPM = 50,97%) dimana TUPM ini terdiri dari
jasa boga, makanan jajanan, industri makanan minuman, desa pengrajin makanan, rumah
ibadah, RS, industri kecil RT dan terminal angkutan darat. Sedangkan untuk Tahun 2004,

12
rata-rata tempat-tempat umum yang sehat meningkat menjadi 52,82% yang meliputi Hotel
(62,47%), Restoran/R-Makan (53,66%), Pasar (40,77%), TUPM lainnya (53,16%). Untuk
tahun 2005 rata-rata tempat-tempat umum yang sehat meningkat lagi menjadi 58,14%,
untuk tahun 2006 rata-rata provinsi menurun menjadi 55,18%, untuk tahun 2007 rata-rata
tempat-tempat umum yang sehat meningkat menjadi (62,61%),
Sedangkan untuk tahun 2008, persentase Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan
Makanan (TUPM) yang sehat mengalami penurunan (60,84 %) meliputi Hotel (72.80%),
Restoran/R-Makan (65,%), Pasar (43,11%), Tempat Umum & Pengelolaan Makanan
lainnya (TUPM lainnya 61,01%). Data terinci pada lampiran Tabel 50.

3. Akses Terhadap Air Minum

Air merupakan kebutuhan essensial bagi mahluk hidup. Tanpa air tidak akan ada
kehidupan di bumi ini. Sekitar 71% komposisi bumi terdiri dari air. Rumus kimia air
adalah H2O (tersusun atas dua atom hidrogen dan satu atom oksigen). Air bersifat tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi rumah tangga dalam
kehidupan sehari-hari. Ketersediaan dalam jumlah yang cukup terutama untuk keperluan
minum dan masak merupakan tujuan dari program penyediaan air bersih yang terus
menerus diupayakan pemerintah. Oleh karena itu, salah satu indikator penting untuk
mengukur derajat kesehatan adalah ketersediaan sumber air minum rumah tangga.
Statistik Kesejahteraan Rakyat tahun 2007 yang diterbitkan oleh BPS
mengkategorikan sumber air minum yang digunakan rumah tangga menjadi 2 kelompok
besar, yaitu air minum terlindung dan tidak terlindung. Sumber air minum terlindung
terdiri dari air kemasan, ledeng, pompa, mata air terlindung, sumur terlindung, dan air
hujan. Sedangkan sumber air minum tak terlindung terdiri dari sumur tak terlindung, mata
air tak terlindung, air sungai dan lainnya.
Sumber air minum yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut air kemasan,
ledeng, pompa, sumur terlindung, sumur tidak terlindung, mata air terlindung, mata air
tidak terlindung, air sungai, air hujan dan lainnya. Data dari Statistik Kesejahteraan Rakyat
(BPS, 2003) menunjukkan bahwa rumah tangga di Indonesia yang menggunakan air
minum dari air kemasan sebesar 1,83%, ledeng 17,03%, pompa 14,51%, sumur terlindung
35,57%, sumur tidak terlindung 12,09%, mata air terlindung 7,88%, mata air tidak
terlindung 4,93%, air sungai 3,10%, air hujan 2,66% dan sumber lainnya 0,39%.
Sedangkan di Sulawesi Selatan berdasarkan data profil kesehatan Kabupaten/Kota
2008, persentase rumah tangga yang menggunakan sumber air minum ledeng, baru
mencapai sekitar 28,87%, SPT 4.85%, SGL 48.22%, PAH 1.49 %, kemasan 057% dan
lainnya 16% namun yang tertinggi menggunakan sumber air minum ledeng di Kab. Barru
(92,78%) dan terendah di Kab Luwu Utara sebanyak (3.22%), Gowa dan Bone tidak
melapor.

4. Sarana Pembuangan Tinja pada Rumah Tangga

Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan tinja
merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu mendapatkan prioritas.
Penyediaan sarana pembuangan tinja masyarakat terutama dalam pelaksanaannya tidaklah

13
mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya
dengan prilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan.
Fasilitas rumah tinggal yang berkaitan dengan kesehatan adalah ketersediaan
jamban sendiri dengan tangki septik. Sehubungan dengan itu pemerintah telah
melaksanakan program sanitasi lingkungan, diantaranya beberapa pengadaan jamban
keluarga. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat Sulawesi Selatan terhadap sanitasi
lingkungan tersebut terlihat semakin meningkat jumlah rumah tangga yang menggunakan
tangki septik sebagai penampungan akhir walaupun masih relatif kecil.
Menurut hasil Susenas di Sulawesi Selatan tahun 2001, persentase rumah tangga
yang menggunakan tangki sebagai penampungan akhir tinja, tercatat sekitar 38,00%, dan
pada tahun 2002 meningkat menjadi sekitar 43,00% dan sedikit mengalami penurunan
pada tahun 2003 menjadi sekitar 42,86%. Sedang rumah tangga yang menggunakan jenis
penampungan akhir berupa kolam/sawah, pantai/tanah, tambak dan sungai/danau/laut yang
memungkinkan mencemari lingkungan masih dikategorikan cukup besar yaitu sekitar
57,15% pada tahun 2003.
Sedangkan berdasarkan data profil kesehatan kabupaten/kota pada tahun 2008
dapat dilihat bahwa dari 582.342 KK yang diperiksa hanya 88,05% KK yang memiliki
jamban, sedangkan jumlah yang sehat sebanyak 466.193 KK atau 33.39%.

E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT

Komponen perilaku dan lingkungan sehat merupakan garapan utama promosi
kesehatan. Promosi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat agar dapat
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya (WHO). Pelaksanaan kegiatan
promosi kesehatan bukanlah pekerjaan yang mudah, karena menyangkut aspek perilaku
yang erat kaitannya dengan sikap, kebiasaan, kemampuan, potensi dan faktor budaya pada
umumnya.
Selanjutnya perilaku kesehatan adalah hal-hal yang dilakukan oleh manusia yang
didasari oleh pengetahuan, sikap dan kemampuan yang dapat berdampak positif atau
negatif terhadap kesehatan.
Keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan
digambarkan melalui indikator-indikator persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih
dan sehat, persentase posyandu purnama dan mandiri.

1. Rumah Tangga ber PHBS

Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2007 mengumpulkan 10 indikator tunggal
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang terdiri dari enam indikator individu dan
empat indikator rumah tangga. Indikator individu meliputi pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan, bayi 0-6 mendapat ASI eksklusif, kepemilikan/ketersediaan jaminan
pemeliharaan kesehatan, penduduk tidak merokok, penduduk cukup beraktifitas fisik
dan penduduk cukup mengkonsumsi sayur dan buah. Indikator Rumah Tangga meliputi
rumah tangga memiliki akses terhadap air bersih, akses jamban sehat, kesesuaian luas
lantai dengan jumlah penghuni (8m
2
/orang) dan rumah tangga dengan lantai rumah
bukan tanah.


14
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
Perilaku yang menunjang kesehatan adalah adanya rumah tangga yang menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat. Di Sulawesi Selatan berdasarkan hasil pengumpulan data
oleh Subdin Promosi dan Kesehatan Masyarakat Tahun 2003 diperoleh data rumah tangga
yang ber-PHBS sebesar 8,81% dari 915.670 RT yang di pantau pada 21 kab./kota.
Sedangkan untuk tahun 2004, persentase rumah tangga yang ber-PHBS sebesar 35,52%
dari 352.661 RT yang dipantau. Untuk tahun 2005, persentase rumah tangga yang ber-
PHBS sebesar 33,54% dari 322.433 rumah yang dipantau dan meningkat menjadi 37,50%
dari 339.649 rumah yang dipantau di tahun 2006.
Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/ kota tahun 2007, dari 452.616 rumah
tangga yang dipantau, hanya 38,49% yang berperilaku hidup bersih dan sehat. Tetapi hasil
Riskesdas 2007 tercatat penduduk yang telah memenuhi kriteria PHBS baik sebesar 44%, lebih
tinggi dari angka nasional (38,7%). Terdapat sepuluh kabupaten dengan persentase PHBS di
bawah angka provinsi. Kabupaten Soppeng dengan angka PHBS cukup tinggi (60,3%).
Sedangkan pada tahun 2008, dari 566.624 rumah tangga yang dipantau terdapat
335.971 yang berperilaku hidup bersih atau sekitar 59,29 %, ini berarti capaian program
tersebut belum mencapai target indikator Indonesia Sehat yaitu (65 %). Data terinci pada
lampiran Tabel 45.

2. Posyandu Purnama dan Mandiri

Peran serta masyarakat di bidang kesehatan sangat besar. Wujud nyata bentuk
peranserta masyarakat antara lain muncul dan berkembangnya Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), misalnya Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos
Kesehatan Desa (Poskesdes) yang merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh masyarakat untuk masyarakat dengan dukungan tehnis dari petugas
kesehatan.
Sebagai indikator peran aktif masyarakat melalui pengembangan UKBM
digunakan persentase desa yang memiliki Posyandu. Posyandu merupakan wahana
kesehatan bersumberdaya masyarakat yang memberikan layanan 5 kegiatan uatama (KIA,
KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat.
Di Sulawesi Selatan, jumlah posyandu yang tercatat untuk tahun 2004 sebanyak
7.636 buah posyandu dengan rasio posyandu/desa sebesar 2,7. Rasio ini sama dengan rasio
posyandu/desa pada tahun 2003. Sedangkan untuk tahun 2005, jumlah posyandu yang
tercatat sebanyak 7.980 buah dengan rasio posyandu/desa sebesar 2,8. Sementara di tahun
2006, jumlah posyandu tercatat sebanyak 7.029, dengan rasio sebesar 2,5. Sedangkan pada
tahun 2007, jumlah posyandu sebanyak 5.759 dengan rasio posyandu/ desa 1,9. Pada tahun
2008, jumlah posyandu sebanyak 9.413 dengan rasio posyandu/desa 3,2 atau rata-rata 1
desa memiliki 3 posyandu.
Adapun jumlah posyandu purnama dan mandiri di Sulawesi Selatan Tahun 2003
baru mencapai 18,93%. Sedangkan untuk tahun 2004, jumlahnya meningkat mencapai
23,72%, dan untuk tahun 2005, tidak terjadi peningkatan yang bermakna (23,81%)
sementara untuk tahun 2006 meningkat menjadi 26,26%. Tahun 2007 posyandu mandiri
dan purnama malah menurun menjadi 14,69%. Sedangkan pada tahun 2008, posyandu
purnama dan mandiri sebanyak 28,54%, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

15
Bila dibandingkan dengan target IIS 2010 (40%) maka perlu peningkatan yang optimal
dalam peran serta masyarakat dalam rangka pencapaian terget tersebut. Data terinci pada
lampiran Tabel 46.

GAMBAR II.E.1
PEMETAAN POSYANDU PURNAMA + MANDIRI
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008




Sumber: Profil kesehatan kab/kota tahun 2008


Pencapaian posyandu purnama dan mandiri di Sulsel yang memenuhi target IIS
2010 yaitu Kab. Jeneponto, Soppeng, Luwu Timur, Kota Parepare dan Palopo (hijau).
Sedangkan pencapaian posyandu purnama dan mandiri terendah yaitu Kab. Selayar,
Bulukumba, Takalar, Gowa, Sinjai, Bone, Barru dan Pinrang (merah).

16




Gambaran derajat kesehatan masyarakat Sulawesi Selatan, berikut ini disajikan
dalam situasi Mortalitas, Morbiditas dan Status Gizi Masyarakat.

A. MORTALITAS (Angka Kematian)

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian
kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu kejadian kematian juga
dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan
program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung
dengan melakukan berbagai survei dan penelitian.
Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir dari berbagai
penyebab kematian langsung maupun tidak langsung. Secara umum kejadian kematian
pada manusia berhubungan erat dengan permasalahan kesehatan sebagai akibat dari
gangguan penyakit atau akibat dari proses interaksi berbagai faktor yang secara sendiri-
sendiri atau bersama-sama mengakibatkan kematian dalam masyarakat.
Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang
telah dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat perkembangan angka kematian dari
tahun ke tahun. Besarnya tingkat kematian dan penyakit penyebab utama kematian yang
terjadi pada periode terakhir dapat dilihat dari berbagai uraian berikut.

1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Infant Mortality Rate atau Angka kematian bayi adalah banyaknya bayi yang
meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang
sama. Indikator ini terkait langsung dengan terget kelangsungan hidup anak dan
merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anak-anak termasuk
pemeliharaan kesehatannya. AKB cenderung lebih menggambarkan kesehatan reproduksi.
AKB relevan dipakai untuk memonitor pencapaian terget program karena mewakili
komponen penting pada kematian balita.
Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei,
karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas
pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Angka Kematian Bayi (AKB)
di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk, Surkesnas/Susenas,
dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI).
Beberapa tahun terakhir AKB telah banyak mengalami penurunan yang cukup
besar meskipun pada tahun 2001 meningkat kembali sebagai dampak dari berbagai krisis
yang melanda Indonesia. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia dari tahun 1995
sampai dengan tahun 1999 cenderung menurun yakni 55 kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 1995 dan terus menurun hingga mencapai 46 kematian bayi
per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1999, kemudian naik menjadi 47 per 1.000 kelahiran
hidup pada tahun 2000.
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

17
Menurut hasil Surkesnas/Susenas, AKB di Indonesia pada tahun 2001 sebesar 50
per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2002 sebesar 45 per 1.000 kelahiran hidup.
Sedangkan AKB menurut hasil SDKI 2002-2003 terjadi penurunan yang cukup besar,
yaitu menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup sementara hasil SDKI 2007 hasilnya menurun
lagi menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini berada jauh dari yang diproyeksikan
oleh Depkes RI yakni sebesar 26,89 per 1.000 kelahiran hidup. Adapun nilai normatif
AKB yang kurang dari 40 sangat sulit diupayakan penurunannya (hard rock), antara 40-70
tergolong sedang, namun sulit untuk diturunkan, dan lebih besar dari 70 tergolong mudah
untuk diturunkan.
Untuk di Sulawesi Selatan, Angka Kematian Bayi menunjukkan penurunan yang
sangat tajam, yaitu dari 161 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1971 menjadi 55 pada
tahun 1996, lalu turun lagi menjadi 52 pada tahun 1998 kemudian pada tahun 2003
menjadi 48 (Susenas 2003). Ini berarti rata-rata penurunan AKB selama kurun waktu
19982003 sekitar 4 poin. Namun, menurut hasil Surkesnas/Susenas 2002-2003, AKB di
Sulawesi Selatan sebesar 47 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan hasil Susenas 2006
menunjukkan AKB di Sulsel pada tahun 2005 sebesar 36 per 1.000 kelahiran hidup, dan
hasil SDKI 2007 menunjukkan angka 41 per 1.000 kelahiran hidup. Fluktuasi ini bisa
terjadi oleh karena perbedaan besar sampel yang diteliti, sementara itu data proyeksi yang
dikeluarkan oleh Depkes RI bahwa AKB di Sulsel pada tahun 2007 sebesar 27,52 per
kelahiran hidup. Sementara laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bahwa jumlah
kematian bayi pada tahun 2006 sebanyak 566 bayi, atau 4,32 per 1000 kelahiran hidup,
mengalami peningkatan pada tahun 2007 menjadi 709 kematian bayi atau 4,61 per 1.000
kelahiran hidup. Untuk tahun 2008 ini jumlah kematian bayi turun menjadi 638 atau 4,39
per 1000 kelahiran hidup.

GAMBAR III.A.1
ANGKA KEMATIAN BAYI DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 1996, 1998, 2003, 2006, 2007 & 2008
55
52
47
41 41
27,52
4,32
4,61 4,39
0
10
20
30
40
50
60
1996 1998 2003 2006 2007 2008
surv/proyeksi
lapor

Sumber: Susenas dan SDKI 2007serta Profil Kes Kab/ Kota

Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk
menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Tersedianya
berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang

18
terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma
kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor-faktor yang sangat
berpengaruh terhadap tingkat AKB. Menurunnya AKB dalam beberapa waktu terakhir
memberi gambaran adanya peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
Dalam profil kesehatan Indonesia dijelaskan bahwa beberapa penyebab kematian
bayi dapat bermula dari masa kehamilan. Penyebab kematian bayi yang terbanyak adalah
disebabkan karena pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran
prematur dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sedangkan penyebab lainnya yang cukup
banyak terjadi adalah kejadian kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia intrauterus) dan
kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir
(asfiksia lahir). Gambaran proporsi sebab utama kematian bayi dapat dilihat pada tabel
III.A.1.

TABEL III.A.1
PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN BAYI
HASIL RISKESDAS TAHUN 2007

No Penyebab kematian %
1 Diare 31,4
2 Pneumonia 23,8
3 Meningitis/ensefalitis 9,3
4 Kelainan Saluran Pencernaan 6,4
5 Kelainan Jantung Kogenital & Hydrocephalus 5,8
6 Sepsis 4,1
7 Tetanus 2,9
8 Malnutrisi 2,3
9 TB 1,2
10 Campak 1,2
Sumber : Riskesda 2007

2. Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun
tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per
1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak
dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak Balita seperti
gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan, indikator ini menggambarkan tingkat
kesejahteraan sosial, dalam arti besar dan tingkat kemiskinan penduduk, sehingga kerap
dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk. Adapun nilai normatif
AKABA yakni lebih besar dari 140 tergolong sangat tinggi, antara 71-140 sedang dan
kurang dari 71 rendah.
Angka Kematian Balita di Indonesia (menurut estimasi SUPAS 1995) dalam
beberapa tahun terakhir (kecuali tahun 2001) terlihat mengalami penurunan yang cukup
bermakna. Pada tahun 1986 AKABA diperkirakan sebesar 111 per 1.000 kelahiran hidup,
kemudian turun menjadi 81 pada tahun 1993 dan turun lagi menjadi 44,7 pada tahun 2000
sementara untuk Sulawesi Selatan, pada tahun yang sama berada dibawah rata-rata

19
nasional yakni sebesar 42,16 per 1.000 kelahiran hidup. Menurut hasil SUSENAS 2001
AKABA diperkirakan sebesar 64 per 1.000 kelahiran hidup. Namun, hasil SDKI 2002-
2003 menunjukkan bahwa AKABA di Sulawesi Selatan mencapai 72 per 1.000 kelahiran
hidup dan menurun menjadi 53 per 1.000 kelahiran hidup menurut SDKI 2007. Jumlah
kematian balita yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota di Sulsel pada tahun
2006 sebanyak 148 balita atau 1,13 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2007
jumlah kematian balita dilaporkan sebanyak 105 balita atau 1,33 per 1.000 kelahiran
hidup. Pada tahun 2008 jumlah kematian balita dilaporkan mengalami peningkatan
menjadi 396 balita atau 2,73 per 1000 kelahiran hidup.

GAMBAR III.A.2
ANGKA KEMATIAN BALITA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2001, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007 & 2008
64
72
51
46
53 53
1,13 1,33
2,73
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2001 2003 2004 2005 2006 2007 2008
surv/proyeksi
lapor

Sumber: Susenas dan SDKI 2007serta Profil Kes Kab/ Kota

Dari gambaran Estimasi SUPAS 1995 dan SUSENAS 2001 pada awalnya dapat
dikatakan sama, namun demikian hasil SUSENAS 2001 menunjukkan adanya peningkatan
yang perlu mendapat perhatian bila dibandingkan dengan hasil estimasi SUPAS tahun
1995. Perbedaan ini dapat dimaklumi karena hasil estimasi yang didasarkan atas SUPAS
1995 tidak mempertimbangkan berbagai perubahan faktor risiko yang terjadi di
masyarakat dalam kurun waktu setelah SUPAS, sedangkan pada SUSENAS 2001
merupakan hasil yang dijumpai di lapangan pada saat survey dilaksanakan selama tahun
2001 dengan berbagai perkembangan faktor risiko yang terjadi di masyarakat, salah
satunya sebagai akibat dari krisis ekonomi. Gambaran perkembangan AKABA dalam 10
tahun terakhir dapat dilihat pada tabel III.A.2.



20
TABEL III.A.2
ANGKA KEMATIAN ANAK BALITA (1-4 TH)
DI SULSEL DAN INDONESIA, TAHUN 1995-2008

Tahun
AKABA per 1000 KH
Sumber
Nasional Propinsi
1 2 3 4
1995 75 Estimasi SUPAS 1995
1997 19,4 17,1 SDKI 1997
1998 64,28 Estimasi SUPAS 1995
64 Estimasi SUSENAS
1999 59,55 Estimasi SUPAS 1995
2000 44,7 42,16 Estimasi SUPAS 1995
2001 64 Estimasi SUSENAS
2003 46 72 Estimasi SUSENAS
2004 51 Estimasi SUSENAS
2005 46 Estimasi SUSENAS
2006 1,13 Dilaporkan dari Dinkes Kab.
2007 44 53 SDKI 2007
1,33 Dilaporkan dari Dinkes Kab.
2008 2,73 Dilaporkan dari Dinkes Kab.
Sumber: Data Sekunder diolah

Sementara itu, dari hasil penelitian mendalam terhadap semua kasus kematian
AKABA yang ditemukan dalam RISKESDAS diperoleh gambaran besarnya proporsi
sebab utama kematian Balita dapat dilihat pada tabel III.A.3.

TABEL III.A.3
PROPORSI PENYEBAB KEMATIAN BALITA DI INDONESIA
HASIL RISKESDAS TAHUN 2007

No Penyebab kematian %
1 Diare 25,2
2 Pneumonia 15,5
3 Nicroticans Entero Collitis (NEC) 10,7
4 Meningitis/Encefalitis 8,8
5 Demam Berdarah Dengue 6,8
6 Campak 5,8
7 Tenggelam 4,9
8 TB 3,9
9 Malaria 2,9
10 Leukemia 2,9
Sumber : Riskesdas 2007

Tabel III.A.3 menunjukkan bahwa pola penyakit penyebab kematian balita
menurut Hasil Riskesdas tahun 2007 masih didominasi oleh penyakit infeksi.
Angka kematian Bayi dan Balita untuk tingkat kecamatan, kabupaten maupun
provinsi tidak tepat jika diperoleh dari survey yang berskala nasional. Hal ini karena
rancangan sampel diperuntukkan untuk menggambarkan angka kematian bayi dan balita
tingkat nasional. Sehubungan dengan hal tersebut, maka untuk menggambarkan angka

21
kematian bayi dan balita di Sulawesi Selatan dapat digambarkan dengan indikator program
yang dilaksanakan dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita, antara lain
persentase BBLR (0,83% pada tahun 2006 dan 1,57% tahun 2007 dari kelahiran hidup),
cakupan kunjungan bayi (82,81% pada tahun 2006 dan mengalami penurunan pada tahun
2007 menjadi 75,20% dari jumlah kelahiran hidup), cakupan pemberian ASI ekslusif
(57,48% pada tahun 2006 dan 57,05% pada tahun 2007) dan lain-lain.Untuk data tahun
2008 persentase BBLR 1,38 % dari kelahiran hidup, cakupan kunjungan bayi menurun
71,39 % , cakupan pemberian ASI eksklusif meningkat menjadi 77,18 %.

3. Angka Kematian Ibu (AKI)

AKI adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian
terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan
dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) per 100.000 kelahiran hidup. Angka
Kematian Ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup
sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan
kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa
nifas. Untuk mengantisipasi masalah ini maka diperlukan terobosan-terobosan dengan
mengurangi peran dukun dan meningkatkan peran Bidan. Harapan kita agar bidan di desa
benar-benar sebagai ujung tombak dalam upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR).
Angka Kematian Ibu (AKI) diperoleh melalui berbagai survey yang dilakukan
secara khusus seperti survey di Rumah Sakit dan beberapa survey di masyarakat dengan
cakupan wilayah yang terbatas. Dengan dilaksanakannya Survey Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) dan Survey Demografi & Kesehatan Indonesia (SDKI), maka cakupan
wilayah penelitian AKI menjadi lebih luas dibanding survey-survey sebelumnya.

TABEL III.A.4
ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL PER 100.000 KH
DI INDONESIA, HASIL SDKI & SKRT, TAHUN 1982 - 2007

Penelitian /Survei Tahun AKI
1 2 3
SDKI 1982 450
SKRT 1986 450
SKRT 1992 425
SKRT 1994 390
SKRT 1995 373
SDKI 1997 334
SDKI 2002-2003 307
SDKI 2007 248
Sumber : Badan Litbangkes, Publikasi Hasil SKRT 1995 & SDKI 2003, 2007

Untuk melihat kecenderungan AKI di Indonesia secara konsisten, digunakan data
hasil SKRT. Menurut SKRT, AKI menurun dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada

22
tahun 1986 menjadi 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992, kemudian menurun
lagi menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1995. Pada SKRT 2001 tidak
dilakukan survey mengenai AKI. Pada tahun 2002-2003, AKI sebesar 307 per 100.000
kelahiran hidup diperoleh dari hasil SDKI, kemudian menjadi 248 per 100.000 kelahiran
hidup (SDKI 2007). Hal ini menunjukkan AKI cenderung terus menurun. Tetapi bila
dibandingkan dengan target yang ingin dicapai secara nasional pada tahun 2010, yaitu
sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup, maka apabila penurunannya masih seperti tahun-
tahun sebelumnya, diperkirakan target tersebut dimasa mendatang sulit tercapai.

GAMBAR III.A.3
ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2006, 2007 & 2008
101,56
92,89
85,17
75
80
85
90
95
100
105
2006 2007 2008

Sumber : Profil Kesehatan Kab/ Kota tahun 2006-2008
Jumlah kematian ibu maternal yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota di Sulawesi Selatan pada tahun 2006 sebanyak 133 orang atau 101,56 per 100.000
kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2007 sebanyak 143 kematian atau 92,89 per
100.000 kelahiran hidup. Untuk tahun 2008 jumlah kematian ibu maternal mengalami
penurunan menjadi 121 orang atau 85,17 per 100.000 kelahiran hidup.

4. Life Expactancy Of Birth (Umur Harapan Hidup Waktu Lahir)

Umur Harapan Hidup (UHH) juga digunakan untuk menilai derajat kesehatan dan
kualitas hidup masyarakat baik Kab./Kota, provinsi, maupun negara. UHH menjadi salah
satu indikator dalam mengukur Indeks Prestasi Manusia. Adanya perbaikan pada
pelayanan kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan dapat
diindikasikan dengan adanya peningkatan angka harapan hidup saat lahir.
Penurunan Angka Kematian Bayi sangat berpengaruh pada kenaikan Umur
Harapan Hidup (UHH) waktu lahir. Angka Kematian Bayi sangat peka terhadap
perubahan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan derajat

23
kesehatan tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan Umur Harapan Hidup pada waktu
lahir. Meningkatnya umur harapan hidup waktu lahir ini secara tidak langsung juga
memberikan gambaran kepada kita tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat
kesehatan masyarakat.
Dari estimasi hasil penelitian yang dilakukan oleh BPS, umur harapan hidup waktu
lahir (E
0
) penduduk Indonesia secara Nasional mengalami peningkatan dari 45,73 tahun
pada tahun 1967 menjadi 67,97 tahun pada tahun 2000. Berdasarkan proyeksi penduduk
Indonesia tahun 2000-2025, maka dapat diestimasi angka harapan hidup sebesar 67,8
tahun 2000-2005, meningkat menjadi 69,8 pada tahun 2005-2010 dan menjadi 73,6 pada
tahun 2010-2025. Sementara itu, rata-rata Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk di
Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat pada gambar berikut:

GAMBAR III.A.4
UMUR HARAPAN HIDUP WAKTU LAHIR (Eo)
DI SULSEL TAHUN 2003-2008

68,5
68,7 68,7
69,2
69,4
70,28
67,5
68
68,5
69
69,5
70
70,5
2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber: Susenas,SDKI 2007dan proyeksi.


Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan terus
meningkat dari 43 pada tahun 1971 meningkat menjadi 52 tahun 1980, kemudian 10 tahun
kemudian meningkat lagi menjadi 60 tahun 1990 dan turun menjadi 63,64 dan 68 pada
tahun 1996, 1998 dan tahun 2001. Sedangkan untuk tahun 2003, Angka Harapan Hidup di
Sulsel tetap 68 tahun dan 68,70 tahun pada tahun 2005 (Susenas 2006) dan menjadi 69,20
tahun pada tahun 2006 (BPS Sulsel 2007). Menurut daerah kabupaten/kota di Sulawesi
Selatan, Angka Harapan Hidup tahun 2003 relatif sama antar kabupaten di Sulawesi
Selatan yaitu berkisar antara 63-73 tahun. Sedangkan data proyeksi AHH yang
dikeluarkan Depkes RI untuk Sulawesi Selatan pada tahun 2007 sebesar 68,55 tahun tetapi
berdasarkan SDKI 2007 sebesar 69,4 tahun, dan proyeksi AHH yang dikeluarkan Depkes
RI untuk Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebesar 70,28 tahun, lebih tinggi dibanding
AHH nasional yaitu 69,09 tahun.

24

B. MORBIDITAS (Angka Kesakitan)

Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari masyarakat
(community based data) yang diperoleh melalui survei, dan hasil pengumpulan data dari
Dinas Kesehatan Kab./Kota serta dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data)
yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan.

1. Penyakit Menular

Dewasa ini tingkat angka kematian baik di Indonesia maupun di dunia secara
globalnya relatif meningkat pertahunnya, hal ini baik disebabkan kecelakaan, proses
penuaan yang menyebabkan kelamahan fungsi organ tubuh ataupun karena menderita
berbagai macam penyakit. Kita mengenal berbagai macam penyakit dan istilahnya baik itu
penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Penyakit menular yang juga dikenal
sebagai penyakit infeksi dalam istilah medis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh
sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik
(seperti luka bakar dan trauma benturan) atau kimia (seperti keracunan) yang mana bisa
ditularkan atau menular kepada orang lain melalui media tertentu seperti udara (TBC,
Infulenza dll), tempat makan dan minum yang kurang bersih pencuciannya (Hepatitis,
Typhoid/Types dll), jarum suntik dan transfusi darah (HIV Aids, Hepatitis dll).

Penyakit menular yang disajikan dalam bagian ini antara lain:

- Penyakit menular langsung : Diare, Pneumonia, Typhus, penyakit HIV/AIDS,
penyakit TB Paru dan Kusta
- Penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
- Penyakit bersumber binatang : Demam Berdarah Dengue, Rabies, Filaria, Malaria

a. Penyakit Menular Langsung

1) Penyakit Diare

Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan
konsistensi dari tinja , yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekwensi berak
lebih dari biasanya. (3 kali atau lebih dalam 1 hari).
Penyakit diare sampai kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat,
walaupun secara umum angka kesakitan masih berfluktuasi, dan kematian diare yang
dilaporkan oleh sarana pelayanan dan kader kesehatan mengalami penurunan namun
penyakit diare ini masih sering menimbulkan KLB yang cukup banyak bahkan
menimbulkan kematian.
Di Indonesia, hasil survei yang dilakukan oleh program, diperoleh angka kesakitan
Diare untuk tahun 2000 sebesar 301 per 1.000 penduduk, angka ini meningkat bila
dibandingkan dengan hasil survei yang sama pada tahun 1996 sebesar 280 per 1.000
penduduk. Sedangkan berdasarkan laporan kabupaten/ kota pada tahun 2008 diperoleh
angka kesakitan diare sebesar 27,97 per 1000 penduduk. Jauh menurun jika dibandingkan

25
12 tahun sebelumnya. Pemetaan angka kesakitan diare di Sulsel pada tahun 2008 dapat
dilihat pada gambar III.B.1.

GAMBAR III.B.1
PEMETAAN PERSEBARAN KASUS DIARE PER 1000 PENDUDUK MENURUT
KABUPATEN/ KOTA DI SULSEL TAHUN 2008




Sumber: Profil kesehatan kabupaten/ kota 2008

Gambar III.B.1 menunjukkan bahwa kabupaten/kota dengan angka kesakitan diare
tertinggi (36,87-55,13 per 1000 penduduk) yaitu Kab. Takalar, Pangkep, Soppeng,
Enrekang dan Kota Palopo (merah). Sedangkan terendah (1,16-19,40 per 1000 penduduk)
yaitu Kab. Jeneponto, Gowa, Maros, Sidrap,Pinrang, Kota Makassar dan Parepare (hijau).
Pada tahun 2002 jumlah penderita pada KLB diare tersebar pada 2 kabupaten/kota
dengan 4 kecamatan dan 4 desa dengan jumlah penderita sebanyak 54 penderita tanpa
kematian. Sedangkan tahun 2003, jumlah penderita pada KLB diare tersebar pada 13
kabupaten/kota dengan 21 kecamatan dan 27 desa dengan jumlah penderita sebanyak
1.156 penderita dengan 45 kematian. Dan untuk jumlah kejadian, penderita dan kematian
akibat diare cenderung menurun pada tahun 2004. Adapun jumlah kejadian luar biasa
diare periode JanuariDesember 2004 sebanyak 21 kejadian, dengan jumlah penderita
sebanyak 1.145 orang dan jumlah kematian sebanyak 25 penderita (CFR=2,18%), tersebar
pada 10 kabupaten, 15 kecamatan dan 24 desa. Untuk tahun 2005, jumlah kejadian luar
biasa diare periode Januari Desember sebanyak 8 kejadian, 8 kab./kota dengan jumlah

26
penderita sebanyak 443 orang, dengan kematian sebanyak 9 orang (CFR=2,03%).
Sementara di tahun 2006 tercatat jumlah KLB diare sebanyak 14 kejadian, dengan jumlah
penderita 465 orang dan CFR sebesar 2,15%. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
atau berhubungan dengan terjadinya penyakit diare adalah belum meningkatnya kualitas
kebiasaan hidup bersih dan sehat masyarakat pada umumnya dan khususnya hygiene
perorangan, dan penggunaan sarana SAMIJAGA yang memenuhi syarat kesehatan belum
membudaya pada masyarakat di pedesaan.
Sementara itu, jumlah kasus/penderita diare yang dapat dihimpun melalui laporan
dari 23 kabupaten/kota selama tahun 2003 adalah sebesar 172.742 penderita (IR=2,07
0
/
00
),
meninggal 73 orang (CFR=0,04%). Kabupaten/Kota yang terlihat menunjukkan cakupan
penemuan penderita tertinggi dalam tahun 2003 ini adalah Kota Palopo 146,74%, Kota
Makassar 115,04%, Kab. Soppeng 112,63% dan Kab. Enrekang 111,67%. Untuk tahun
2004, kasus diare yang dilaporkan sebanyak 177.409 kasus (cakupan 68,70%) dengan
kematian sebanyak 66 orang (CFR=0,04%). Jumlah kasus tertinggi pada kelompok umur >
5 tahun (91.379 kasus) kematian 29 orang dan kelompok umur 1 4 tahun (57.087 kasus)
kematian 17 orang sedang jumlah kasus terendah pada kelompok umur < 1 tahun (28.946
kasus) kematian 20 orang. Kab./kota yang terlihat menunjukkan cakupan penemuan
penderita tertinggi pada tahun 2004 masih tetap Kota Palopo (152,42%) dan Kota
Makassar (128,62%). Sedangkan untuk kasus diare selama tahun 2005 tercatat sebanyak
188.168 kasus (72,87%) dengan kematian sebanyak 57 orang (CFR=0,03%). Jumlah kasus
tertinggi pada kelompok umur > 5 tahun (100.347 kasus) dengan kematian 19 orang dan
kelompok umur 1-4 tahun (60.794 kasus) kematian 13 orang sedang jumlah kasus
terendah pada kelompok umur < 1 tahun (27.029 kasus) dengan kematian 25 orang.
Situasi pemberantasan penyakit diare pada tahun 2006 tercatat sebanyak 173.359
kasus dengan cakupan tertinggi di Kab. Enrekang (179,46%), Kota Palopo (154,50%),
Kota Makassar (142,86%) dan Kab. Soppeng (109,10%). Bila dikelompokkan ke dalam
kelompok umur maka jumlah kasus yang tertinggi berada pada kelompok umur > 5 tahun
(92.241 orang) dengan kematian terbanyak pada kelompok umur 1-4 tahun sebanyak 17
orang, pada tahun 2007 penyakit diare tercatat mengalami penurunan yaitu sebanyak
209.435 kasus dengan jumlah kasus tertinggi di Kab. Gowa (12.089 kasus). Bila di
kelompokkan ke dalam kelompok umur maka jumlah kasus yang tertinggi berada pada
kelompok umur < 5 tahun sebanyak 93.560 kasus.
Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/ kota pada tahun 2008, kasus diare
kembali mengalami penurunan yaitu 209.153 kasus, tertinggi masih di Kota Makassar
(45.929 kasus) dan terendah di Kab.Enrekang (400 kasus).

2) Penyakit Typhus

Penyakit Typhus atau Demam Tifoid (bahasa Inggris: Typhoid fever) yang biasa
juga disebut typhus atau types dalam bahasa Indonesianya, merupakan penyakit yang
disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella
Typhi terutama menyerang bagian saluran pencernaan. Demam tifoid adalah penyakit
infeksi akut yang selalu ada di masyarakat (endemik) di Indonesia, mulai dari usia balita,
anak-anak dan dewasa.
Situasi penyakit Typhus (demam typhoid) di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun
2005 sebanyak 16.478 kasus, dengan kematian sebanyak 6 orang (CFR=1%). Berdasarkan

27
laporan yang di terima oleh Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulsel dari beberapa kabupaten
yang menunjukkan kasus tertinggi yakni Kota Parepare, Kota Makassar, Kota Palopo,
Kab. Enrekang dan Kab. Gowa. Sedangkan untuk tahun 2006, tercatata jumlah penderita
sebanyak 16.909 dengan kematian sebanyak 11 orang (CFR=0,07%) dan sebaran kasus
tertinggi di Kab. Gowa, Kab. Enrekang, Kota Makassar dan Kota Parepare. Pada tahun
2007 tercatat jumlah penderita sebanyak 16.552 dengan kematian sebanyak 5 orang
(CFR=0,03 %) dengan sebaran kasus tertinggi di Kab.Gowa, Kab.Enrekang dan Kota
Makassar.
Penyakit typhus berdasarkan Riskesdas tahun 2007 secara nasional di Sulawesi
Selatan, penyakit typhus tersebar di semua umur dan cenderung lebih tinggi pada umur
dewasa. Prevalensi klinis banyak ditemukan pada kelompok umur sekolah yaitu 1,9%,
terendah pada bayi yaitu 0,8%.

GAMBAR III.B.2
PEMETAAN INSIDEN RATE (IR) TYPHUS MENURUT KABUPATEN/ KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008




Sumber: Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel 2008


Dari data program tahun 2008 penyakit typhus tercatat jumlah penderita sebanyak
20.088 dengan kematian sebanyak 3 orang, masing-masing Kab. Gowa (1 orang) dan
Barru (2 orang) atau CFR= 0,01 %. Insiden Rate (IR=0.28%) yaitu tertinggi di Kab.Gowa
yaitu 2.391 kasus (merah) dan terendah di Kab. Luwu yaitu 94 kasus (hijau), tertinggi
pada umur 15-44 tahun) sebanyak 15.212 kasus.


28
3) Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Pola 10 penyakit terbanyak di rumah sakit umum maupun data survei (SDKI,
Surkesnas) menunjukkan tingginya kasus ISPA. Prevalensi ISPA dalam beberapa tahun
menurut hasil SDKI dapat dilihat pada tabel berikut ini III.B.2


TABEL III.B.2
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT MENURUT KELOMPOK UMUR
DENGAN PREVALENSI TERTINGGI DI INDONESIA SELAMA
TAHUN 1991, 1994, 1997, 2002-2003 & 2007

Tahun Prevalensi
Kelompok Umur dengan
Prevalensi Tertinggi
1991 9,8% 12 23 bulan
1994 10% 6 35 bulan
1997 9% 6 11 bulan
2002-2003 8% 6 23 bulan
2007 11% 12 23 bulan
Sumber: Hasil SDKI Tahun 1991, 1994, 1997, 2002-2003& 2007

Dari hasil Riskesda tahun 2007 prevalensi ISPA di Sulawesi Selatan tahun 2007
yaitu 22,9% dengan tertinggi di Kab.Tana Toraja (45,8%) dan terendah di Kab. Maros
(9,6%), dari 23 kab./kota ada 10 kab./kota yang melebihi angka provinsi. Penyakit ISPA
tertinggi pada balita dan terendah pada kelompok umur 15-24 tahun, menurut jenis
kelamin tertinggi pada laki-laki, dan berada di pedesaan.
Sedangkan menurut data yang dikumpulkan melalui Profil Kesehatan Kab./Kota
Tahun 2008, tercatat bahwa jumlah kasus pneumonia di Sulawesi Selatan sebanyak 34.000
penderita, dengan jumlah balita pneumonia sebanyak 7.181 balita dan yang tertangani
seluruh jumlah balita yang pneumonia, sebanyak 7.181 (100%). Data rinci pada lampiran
Tabel 9.

4) HIV/AIDS dan Penyakit Menular Melalui Hubungan Seksual (PMS)

Penyakit HIV/AIDS yang merupakan new emerging diseases, dan merupakan
pandemi pada semua kawasan, penyakit ini telah sejak lama menyita perhatian berbagai
kalangan, tidak hanya terkait dengan domain kesehatan saja. Kasus penyakit yang
menyerang sistem kekebalan tubuh ini, di Indonesia senantiasa meningkat dari tahun ke
tahun. Angka yang dirilis oleh Ditjen PP&PL Depkes menyebutkan bahwa hingga
Desember 2007, pengidap HIV positif berjumlah 6.066 orang dengan penderita AIDS
sebanyak 11.141 orang. Selama 1 dasawarsa terakhir (1997-2007) peningkatan kasus
AIDS terjadi lebih 40 kali.
Saat ini Indonesia telah digolongkan sebagai negara dengan tingkat epidemi yang
terkonsentrasi (concentrated level epidemic), yaitu adanya prevalensi lebih dari 5% pada
sub populasi tertentu misalnya pada kelompok penjaja seks dan pada para penyalahguna
NAPZA. Tingkat epidemi ini menunjukkan tingkat perilaku beresiko yang cukup aktif

29
menularkan di dalam suatu sub populasi tertentu. Selanjutnya perjalanan epidemi akan
ditentukan oleh jumlah dan sifat hubungan antara kelompok beresiko tinggi dengan
populasi umum.
Penyakit yang kemunculannya seperti fenomena gunung es (iceberg phenomena),
yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil daripada jumlah penderita yang
sebenarnya, ini sudah menyebar di sebagian besar provinsi di Indonesia. Hal ini berarti
bahwa jumlah pengidap infeksi HIV/AIDS yang sebenarnya di Indonesia masih sangat
sulit diukur dan belum diketahui secara pasti. Diperkirakan jumlah orang dengan HIV di
Indonesia pada akhir tahun 2003 mencapai 90.000130.000 orang. Sementara jumlah
kumulatif kasus HIV/AIDS yang dilaporkan sampai dengan 31 Desember 2003 sebanyak
4.091 kasus, yang terdiri dari 2.720 kasus infeksi HIV dan 1.371 kasus AIDS, dan 479
kasus diantaranya telah meninggal dunia. Cara penularan HIV/AIDS yang menonjol
adalah melalui hubungan seks (heteroseksual) yakni sebesar 50,62% dan penyalah-gunaan
NAPZA melalui suntik (IDU = Intravena Drug Use) yakni sebesar 26,26%, serta melalui
hubungan homoseksual, yaitu sebesar 9,34%.
Hasil SDKI 2007 menunjukkan bahwa terdapat 61% wanita pernah kawin dan 71%
pria kawin pernah mendengar tentang AIDS. Angka ini serupa dengan yang tercatat di
SDKI 2002-2003 (59% pada wanita dan 73% pada pria). Wanita dengan umur 20-39
tahun, wanita berstatus kawin, wanita yang tinggal di perkotaan dan wanita berpendidikan
lebih tinggi lebih banyak mendengar tentang AIDS dibanding wanita lainnya. Tingkat
pengetahuan pada pria kawin mengikuti pola yang sama seperti pada wanita, dengan
tingkat pengetahuan lebih tinggi pada pria perkotaan dan pria berpendidikan lebih tinggi.
Meskipun banyak wanita dan pria Indonesia mempunyai pengetahuan dasar tentang AIDS,
namun tingkat pengetahuan tentang cara mengurangi risiko terinfeksi pada umumnya
rendah.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya 42% wanita dan 52% pria mengetahui bahwa
membatasi seks hanya dengan satu partner yang tidak terinfeksi sebagai cara mengurangi
risiko penularan, 37% wanita dan 43% setuju bahwa tidak berhubungan seks akan
mengurangi kemungkinan terinfeksi dan 35% wanita dan 49% pria mengatakan
penggunaan kondom secara teratur akan mengurangi kemungkinan terinfeksi. Selanjutnya,
pengetahuan tentang Konseling Sukarela (Voluntary Counseling and Testing/VCT)
menunjukkan hanya 8% wanita pernah kawin dilaporkan pernah mendengar tentang
adanya konseling sukarela. Pengetahuan wanita umur 15-19 tahun sangat rendah tentang
konseling sukarela yakni sebesar 3%, sedangkan wanita umur 20-39 tahun, wanita
perkotaan, dan wanita lulus SMP, lebih banyak mendengar tentang konseling sukarela.
Pengetahuan tentang konseling sukarela lebih rendah pada wanita yang mempunyai anak
lebih banyak, wanita tanpa anak adalah yang paling banyak mendengar tentang konseling
sukarela dibanding wanita dengan anak lainnya. Sementara itu, hanya 7% pria kawin
melaporkan pernah mendengar tentang VCT. Pria berumur 30-34 tahun, tinggal di
perkotaan, dan berpendidikan tamat SLTP ke atas sepertinya lebih banyak yang pernah
mendengar tentang VCT daripada wanita. Pengetahuan tentang VCT menurun seiring
dengan banyaknya jumlah anak; pria tanpa anak lebih banyak mengetahui VCT
dibandingkan pria yang memiliki anak. Persentase wanita pernah kawin dan pria kawin
yang mengetahui tempat pelayanan VCT dari rumah sakit pemerintah cukup tinggi, lebih
dari 60%.

30
Untuk di Sulawesi Selatan, kegiatan utama pemberantasan penyakit kelamin dan
HIV/AIDS adalah sero survei terhadap kelompok resiko tinggi dan rendah yang disertai
dengan penyuluhan langsung kepada kelompok sasaran tersebut.
Hasil pemeriksaan sampel tersebut ditemukan STS positif sebanyak 51 sampel dan
HIV positif 18 sampel sehingga jumlah kasus HIV positif hingga tahun 2003 sebanyak 62
orang sedang penderita AIDS hingga Desember 2003 sebanyak 4 orang. Sedangkan
sampai dengan Desember 2004, kegiatan Sero Survei telah dilaksanakan di seluruh
kab./kota se Sulawesi Selatan. Dari hasil pemeriksaan sampel tersebut ditemukan positif
HIV sebanyak 84 sampel. Secara kumulatif jumlah pengidap HIV dan penderita AIDS
hingga Desember 2005 sebanyak 398 kasus HIV+ dan 148 kasus AIDS. Sementara situasi
pengidap HIV dan penderita AIDS sampai dengan bulan Desember 2006 tercatat 279
penderita AIDS dan 915 pengidap HIV. Berdasarkan hasil sero survei ditemukan pengidap
HIV 151 orang (7,57%) dan Sifilis 85 orang (4,26%) dari total sampel (1.995 orang) yang
terdiri dari ABK, Napi, PSK, Pramupijat, Pramuria, Sopir dan pengunjung. Jumlah
terbanyak ditemukan pada jenis kelamin laki-laki dengan kelompok umur 20-29 tahun dan
30-39 tahun. Pada tahun 2007 jumlah penderita HIV meningkat sebanyak 1.065,
sementara penderita AIDS menurun menjadi 68 orang.
Menurut laporan tahunan Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulawesi Selatan tahun 2008,
kasus HIV-AIDS di Sulsel menunjukkan grafik naik turun, secara rinci dapat dilihat pada
gambar III.B.3.

GAMBAR III.B.3
SITUASI KASUS HIV-AIDS DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2005-2008

KASUS HIV-AIDS DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2005-2008
408
511
393
419
176
137
219
107
0
100
200
300
400
500
600
2005 2006 2007 2008
HIV
AIDS

Sumber: Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel 2008

Hasil SDKI 2007 di Sulawesi Selatan terdapat 48% wanita dan 57,1% pria yang
pernah mendengar tentang AIDS. Tingkat pengetahuan tentang cara mengurangi risiko
terinfeksi pada umumnya rendah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya 32% wanita dan
42,7% pria mengetahui bahwa membatasi seks hanya dengan satu partner yang tidak

31
terinfeksi sebagai cara mengurangi risiko penularan, 28,4% wanita dan 43,3% setuju
bahwa tidak berhubungan seks akan mengurangi kemungkinan terinfeksi dan 27,5%
wanita dan 40,5% pria mengatakan penggunaan kondom secara teratur akan mengurangi
kemungkinan terinfeksi. Selanjutnya, pengetahuan tentang Konseling Sukarela (Voluntary
Counseling and Testing/VCT) menunjukkan hanya 6% wanita pernah kawin dilaporkan
pernah mendengar tentang adanya konseling sukarela. Persentase wanita pernah kawin
yang mengetahui tempat pelayanan VCT dari rumah sakit pemerintah cukup tinggi yakni
sebesar 78%.

5) Penyakit TB Paru

Penyakit TB Paru menurut Millenium Development Goals (MDGs) sebagai suatu
penyakit yang menjadi target untuk diturunkan, selain malaria dan HIV & AIDS. Pada
level nasional, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini,
diantaranya melalui program Directly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy
(DOTS).
Angka kesakitan penyakit TB Paru yang terbaru belum diketahui secara pasti,
karena belum pernah dilakukan penelitian yang berskala nasional. Dari hasil survei
prevalensi di 15 provinsi yang dilaksanakan pada tahun 1979-1982 diperoleh gambaran
angka kesakitan antara 200 - 400 penderita per 100.000 penduduk.
Menurut Surkesnas 2001, TB Paru termasuk urutan ke-3 penyebab kematian secara
umum. Sedangkan menurut laporan RS, selama tahun 2002 dan 2003 penyakit TB Paru
termasuk 10 besar penyakit dari penderita yang dirawat di RS sekaligus merupakan 10
besar penyebab kematian pasien rawat inap di rumah sakit.
WHO memperkirakan pada saat ini, Indonesia merupakan negara penyumbang
kasus TB terbesar ke-3 di dunia, yang setiap tahunnya diperkirakan terdapat penderita baru
TB menular sebanyak 262.000 orang (44,9% dari 583.000 penderita baru TB) dan 140.000
orang diperkirakan meninggal karena penyakit TBC. Angka tersebut diyakini sangat
memungkinkan, apalagi bila dikaitkan dengan kondisi lingkungan perumahan, sosial
ekonomi masyarakat, serta kecenderungan peningkatan penderita HIV/AIDS di Indonesia
saat ini.
Pelaksanaan penanggulangan penyakit TB Paru sampai tahun 2003 telah dapat
menurunkan prevalensi dari 130 per 100.000 penduduk pada tahun 2001 menjadi 122 per
100.000 penduduk pada tahun 2002 dan 115 per 100.000 penduduk pada tahun 2003.
Selain menyerang paru, Tuberculosis dapat menyerang organ lain (extra pulmonary
TB). Jumlah kasus TB yang terdeteksi pada tahun 2003 sebanyak 100.210 kasus dengan
BTA(+), 3.928 kasus kambuh, 68.848 kasus BTA(-), dan 3.775 kasus ekstra pulmoner.
Angka kesembuhan untuk kasus baru BTA(+) mencapai 86%, sedangkan target angka
kesembuhan TB Paru BTA(+) yang ingin dicapai sebesar 85%.
Di Sulawesi Selatan, menurut laporan Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulsel, sampai
dengan triwulan IV tahun 2004, Case Detection Rate (CDR) sebesar 69,5% (target 60%),
Conversion rate 93% (target 60%), jumlah suspek sebanyak 60.196 orang, kasus baru
sebanyak 1.868 orang, yang kambuh 48 kasus dan penderita yang diobati sebanyak 8.722
orang. Bila dibandingkan dengan tahun 2003 pada periode yang sama terjadi peningkatan
baik jumlah suspek, kasus baru, kambuh dan penderita yang diobati. Keadaan tersebut

32
disebabkan karena adanya kegiatan sosialisasi, peran serta lintas program dan lintas sektor
dalam pemberantasan penyakit ini.
Menurut laporan yang diterima melalui Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2005
tercatat BTA positif sebanyak 24.852 dan kab./kota yang terbanyak penderitanya adalah
Kota Makassar, untuk tahun 2006 tercatat BTA Positif sebanyak 6.902 penderita dan
penderita terbanyak di Kota Makassar. Pada tahun 2007 tercatat BTA positif sebanyak
6.659 dan kab./kota yang tertinggi di Kota Makassar sebanyak 1.122, terendah di Kab.
Enrekang 101, klinis sebanyak 35.837, diobati sebanyak 9.347 dan sembuh sebanyak
4.476.
Dari hasil Laporan Riskesdas tahun 2007 TB paru klinis dengan prevalensi 1,03%
Enam dari 23 Kab./Kota di atas angka provinsi dan tertinggi di Kab. Tana Toraja (6,8%).
Prevalensi TB paru cenderung meningkat sesuai bertambahnya umur, tertinggi pada umur
65 tahun. Menurut jenis kelamin, tertinggi pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan,
hampir tiga kali lebih tinggi di pedesaan dibandingkan dengan perkotaan dan lima kali
tinggi lebih tinggi tingkat pendidikan rendah daripada pendidikan tinggi.
Sedangkan pada tahun 2008 dari hasil pengumpulan data profil kesehatan tercatat
BTA positif jumlahnya menurun yaitu 4.856, dan kab/kota yang tertinggi masih di Kota
Makassar yakni sebanyak 1.302, terendah di Kab. Pangkep 55, klinis sebanyak 55, di obati
sebanyak 245 dan sembuh sebanyak 191. Data terinci pada lampiran tabel 9.

6) Penyakit Kusta

Penyakit kusta di Indonesia telah mencapai eliminasi sejak bulan Juni tahun 2000.
Namun demikian penyakit infeksi ini masih saja menjadi permasalahan kesehatan
masyarakat yang berarti, terbukti dengan adanya kecenderungan peningkatan angka
prevalensi kusta selama periode 2000-2007. Bahkan merupakan negara penyumbang
jumlah penderita kusta ketiga terbanyak setelah India dan Brazil. Strategi Global WHO
menetapkan indikator eliminasi kusta yaitu angka penemuan penderita (NCDR) yang
menggantikan indikator utama sebelumnya yaitu angka penemuan penderita terdaftar
(prevalensi rate < 1/10.000 penduduk). Masalah ini diperberat dengan masih tingginya
stigma di kalangan masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini, sebagian
besar penderita dan mantan penderita kusta dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses
pelayanan kesehatan serta pekerjaan yang berakibat pada meningkatnya angka
kemiskinan.
Pada tahun 2002 prevalensi sedikit meningkat menjadi 0,95 dan pada tahun 2003
kembali menurun menjadi 0,8 per 10.000 penduduk. Secara nasional, Indonesia sudah
dapat mencapai eliminasi kusta pada bulan Juni 2000. Meskipun Indonesia sudah
mencapai eliminasi kusta pada pertengahan tahun 2000, sampai saat ini penyakit kusta
masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat. Hal ini terbukti dari masih
tingginya jumlah penderita kusta di Indonesia. Pada tahun 2003, jumlah penderita baru
yang ditemukan sebanyak 15.549 dengan 76,9% diantaranya merupakan penderita tipe
MB yang diketahui merupakan tipe yang menular. Selain itu, dari penderita baru yang
diketemukan tersebut 8,0% sudah mengalami kecacatan tingkat 2 yaitu kecacatan yang
dapat dilihat dengan mata, dan 10,6% diantaranya adalah anak-anak. Keadaan ini
menggambarkan masih berlanjutnya penularan dan kurangnya kesadaran masyarakat akan
penyakit kusta sehingga ditemukan sudah dalam keadaan cacat.

33
Untuk Sulsel, situasi penderita Kusta hampir sama dengan pola Nasional, dimana
jumlah penderita dan prevalensi rate per 10.000 penduduk mengalami penurunan yang
tidak signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2002, jumlah penderita Kusta yang
terdaftar sebanyak 1.782 orang yang terdiri dari 296 penderita type PB dan 1.486 type
MB, sedangkan penderita RFT sebanyak 381 orang dengan 98 orang type PB dan 283
orang type MB serta prevalensi penderita kusta tetap sebesar 2,2 per 10.000 penduduk.
Sementara untuk tahun 2003, jumlah penderita Kusta yang terdaftar sebanyak
1.515 orang yang terdiri dari 212 penderita type PB dan 1.303 type MB, sedangkan
penderita RFT sebanyak 1.685 orang dengan 461 orang type PB dan 1.224 orang type MB
serta prevalensi penderita kusta juga tetap sebesar 2,0 per 10.000 penduduk. Untuk tahun
2004, jumlah penderita Kusta yang terdaftar sebanyak 1.568 orang yang terdiri dari 190
penderita type PB dan 1.378 type MB, sedangkan penderita RFT sebanyak 1.128 orang
dan prevalensi penderita kusta sebesar 2,0 per 10.000 penduduk. Tahun 2005, jumlah
penderita Kusta yang terdaftar sebanyak 1.886 orang yang terdiri dari 285 penderita type
PB dan 1.601 type MB, sedangkan penderita RFT sebanyak 303 orang dan prevalensi
penderita kusta sebesar 2,3 per 10.000 penduduk. Sementara untuk tahun 2006, jumlah
penderita Kusta yang terdaftar sebanyak 1.561 orang yang terdiri dari 206 penderita type
PB dan 1.355 type MB, RFT sebanyak 1.099 dan prevalensi rate sebesar 2,1 per 10.000
penduduk dan untuk tahun 2007 jumlah penderita kusta yang terdaftar sebanyak 1.634
orang dengan RFT sebanyak 862 dengan prevalensi rate sebesar 2,1 per 10.000 penduduk
Sedangkan di tahun 2008 ini jumlah penderita kusta yang terdaftar sebanyak 2.770
orang yaitu penderita PB (Pausi Basiler) sebanyak 839, penderita Multi Basiler (MB)
sebanyak 987 orang dan penderita RFT PB sebanyak 486 orang dan RFT MB sebanyak
458 orang.

GAMBAR III.B.4
SITUASI PREVALENSI KUSTA PER 10.000 PENDUDUK
DI SULAWESI SELATAN SELAMA TAHUN 2002 2008

2,2
2 2
2,2
2,1 2,1
1,46
0
0,5
1
1,5
2
2,5
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sumber : Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulsel, 2008


34

b. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan
pelaksanaan program imunisasi. PD3I yang dibahas dalam bab ini mencakup penyakit
Tetanus Neonatorum, Campak, Difteri, Pertusis dan Hepatitis B. Jumlah kasus PD3I yang
dikumpulkan dari Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran
Tabel 14.

1) Tetanus Neonatorum

Secara nasional, jumlah kasus Tetanus Neonatorum pada tahun 2003 sebanyak 175
kasus dengan angka kematian (CFR) 56%. Angka ini sedikit menurun dibandingkan tahun
sebelumnya. Hal ini diduga karena meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan. Namun secara keseluruhan CFR masih tetap tinggi. Penanganan Tetanus
Neonatorum memang tidak mudah, sehingga yang terpenting adalah usaha pencegahan
yaitu pertolongan persalinan yang higienis ditunjang dengan imunisasi TT pada ibu hamil.
Untuk di Sulawesi Selatan, kasus Tetanus Neonatorum pada tahun 2005 terjadi
pada 6 (enam) kab./kota dengan jumlah penderita sebanyak 8 orang dan kematian
sejumlah 5 orang (62,5%). Adapun distribusi kejadiannya yakni di Kab. Luwu Utara
jumlah kejadian 1 kali, penderita 1 orang dan kematian 1 orang (CFR=100%), Kab. Gowa
dengan 2 kejadian, 2 penderita dan 2 juga kematian (CFR=100%), Kab. Bulukumba
dengan 2 kejadian, 2 penderita tanpa kematian (CFR=0%), Kota Palopo 1 kejadian, 1
penderita dan 1 kematian (CFR=100%), Kab. Wajo 1 kejadian, 1 penderita namun tanpa
kematian (CFR=0%). Sementara untuk tahun 2006, kasus Tetanus Neonatorum terjadi
sebanyak 9 kali kejadian dengan jumlah penderita 9 orang dan kematian 7 orang
(CFR=77,78%) dan pada tahun 2007 ini, kasus Tetanus Neonatorum terjadi sebanyak 10
kali kejadian dengan jumlah penderita 7 orang dan kematian 6 orang (CFR=86 %).
Sedangkan pada tahun 2008 berdasarkan profil kesehatan kabupaten/ kota, kasus TN
terjadi dua kali yaitu di Kab. Takalar dan Wajo.

2) Campak

Penyakit campak merupakan penyakit yang dapat di cegah melalui imunisasi.
Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar biasa
(KLB). Sepanjang tahun 2003, secara nasional, frekuensi KLB Campak menempati urutan
keempat, setelah DBD, Diare dan Chikungunya. KLB Campak 2003 terjadi sebanyak 89
kali dengan jumlah kasus sebanyak 2.914 dan 10 kematian (CFR=0,34%).
Sedangkan di Sulawesi Selatan, KLB Campak periode Januari - Desember 2005
(sama dengan kejadian di tahun 2004) yakni terjadi di 5 kab./kota dengan jumlah penderita
sebanyak 445 orang (termasuk 1 Kabupaten dari Provinsi Sulbar yakni Kab. Majene)
tanpa kematian (CFR=0,0%). Adapun distribusi kab./kota yang melaporkan adanya KLB
Campak masing-masing Kab. Luwu dengan 1 kejadian 72 penderita tanpa kematian
(CFR=0%), Kab. Sidrap 2 kejadian dengan 19 penderita tanpa kematian, Kab. Tator 1
kejadian dengan 183 penderita tanpa kematian, Kota Palopo 1 kejadian dengan 23
penderita tanpa kematian dan Kab. Luwu Timur 1 kejadian dengan 53 penderita tanpa

35
kematian (CFR=0%). Pada tahun 2006, KLB Campak terjadi sebanyak 35 kali dengan
jumlah penderita sebanyak 547 orang dengan CFR sebesar 18,65% dan untuk tahun 2007
jumlah penderita campak meningkat sebanyak 1.261 orang dan tanpa kematian
(CFR=0%).
Menurut hasil Riskesdas tahun 2007 di Sulawesi Selatan. prevalensi campak klinis
sebesar 1,32%, tertinggi di Kabupaten Tana Toraja (7,1%) dan terendah di beberapa kabupaten
dengan prevalensi 0,1%. Enam diantara 23 kabupaten mempunyai prevalensi lebih tinggi dari
angka provinsi, antara lain Tator (7,1%), Luwu Utara (2,8%), Luwu (2,5%), Bantaeng (2,2%),
Gowa (1,8%), dan Luwu Timur (1,5%). Dari keempat jenis infeksi di atas di Sulawesi Selatan,
hanya ISPA yang angka prevalensinya lebih rendah dari angka nasional.
Sedangkan pada tahun 2008 ini, jumlah penderita campak menurun yaitu 675
orang dan tanpa kematian (CFR=0%).

GAMBAR III.B.5
PEMETAAN CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008




Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel, 2008


Cakupan imunisasi campak di Sulsel pada tahun 2008 telah memenuhi target
provinsi yaitu 94,16% (melebihi 4,16% dari target provinsi). Namun masih terdapat 8
kab/kota yang belum memenuhi target provinsi (di bawah 90%), antara lain Kab. Selayar,
Bulukumba, Takalar, Maros, Sidrap, Enrekang, Luwu dan Tator. Tetapi dua kab/ kota
yang telah memenuhi target nasional (100%) yaitu Kota Makassar dan Kab. Soppeng.

36
3) Difteri

Penyakit difteri termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
corynebacterium diphtheria. Bakteri tersebut bersarang dan berkembang biak dalam
tenggorokan dengan toksin yang sangat kuat. Penularannya bisa terjadi melalui udara atau
cipratan sewaktu si penderita batuk atau bersin. Toksin dari bakteri itu dapat merusak
saluran pernafasan dan masuk ke dalam aliran darah hingga bisa menyebabkan kelainan
pada organ tubuh yang penting, misalnya jantung. Penyakit tersebut terutama menyerang
anak-anak usia balita, padahal difteri bisa ditangkal dengan imunisasi DPT.
Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relatif rendah.
Rendahnya kasus Difteri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi. Namun KLB
Difteri masih sering terjadi dan CFR-nya tinggi. Secara nasional, pada tahun 2003 terjadi
54 KLB dengan jumlah kasus sebanyak 86 dan CFR sebesar 23%.
Sementara itu, kasus Difteri selama tahun 2005 di Sulawesi Selatan yang dihimpun
melalui Profil Kesehatan Kab./Kota, terjadi pada 4 kab./kota yakni Kab. Maros sebanyak
112 kasus, Kota Makassar sebanyak 109 kasus, Kab. Luwu Utara sebanyak 9 kasus, dan
Kab. Tator sebanyak 1 kasus. Sedangkan untuk tahun 2006, tercatat kasus difteri terjadi
hanya di Kab. Tator sebanyak 201 kasus dan pada tahun 2007 ini kasus difteri terjadi di
tiga kabupaten yaitu Kab.Bone sebanyak 4 kasus, kab. Luwu Timur 2 kasus dan khusus
Kab.Tator terjadi penurunan yang cukup significan sebanyak 2 kasus. Untuk tahun 2008
kasus difteri hanya terjadi di dua kabupaten yaitu Kab. Tator yakni 2 kasus dan Kab.
Pangkep yakni 1 kasus.

4) Pertusis

Di Indonesia, jumlah kasus Pertusis pada tahun 2003 sebanyak 2.788 kasus dengan
angka insiden tertinggi pada anak usia kurang dari 1 tahun. Pada tahun yang sama juga
terjadi 5 kali KLB Pertusis dengan jumlah kasus sebanyak 124.
Sedangkan di Sulawesi Selatan, berdasarkan data yang dikumpulkan melalui Profil
Kesehatan Kab./Kota Tahun 2005, tercatat bahwa jumlah kasus Pertusis hanya terjadi di
Kota Makassar dengan jumlah kasus sebanyak 1 kasus dan Kab. Tator sebanyak 9 kasus.
Sementara untuk tahun 2006 tercatat jumlah kasus sebanyak 16 kasus dengan kasus
tertinggi di Kab. Tator. Pada tahun 2007 ini jumlah kasus Pertusis terjadi dibeberapa
kab/kota yaitu tertinggi di Kabupaten Luwu Timur sebanyak 99 kasus. Sementara
Kabupaten Barru sebanyak 18 kasus, Tator sebanyak 5 kasus dan Kabupaten Maros hanya
1 kasus. Untuk tahun 2008 jumlah kasus pertusis turun signifikan di beberapa Kab/Kota
yaitu tertinggi di Kab. Enrekang sebanyak 12 kasus, Luwu Timur 5 kasus dan Kab.
Bulukumba hanya 1 kasus.

5) Hepatitis

Secara nasional, jumlah kasus Hepatitis pada tahun 2003 sebanyak 29.597 kasus
dengan angka insiden 1,4 per 10.000 penduduk. Pada periode tahun 20002003 angka
insiden ini berfluktuasi, namun pada tahun 2003 terjadi sedikit peningkatan.
Sedangkan di Sulawesi Selatan, berdasarkan data yang dikumpulkan melalui Profil
Kesehatan Kab./Kota Tahun 2004, tercatat bahwa jumlah kasus hepatitis sebanyak 700

37
kasus yang tersebar pada 9 kab./kota masing-masing di Kota Makassar (475 kasus), Kab.
Tator (105 kasus), Kab. Bone (43 kasus), Kab. Soppeng (40 kasus), Kab. Barru (16 kasus),
Kab. Jeneponto (9 kasus), Kab. Luwu (6 kasus), Kab. Sinjai (4 kasus), Kab. Maros (2
kasus), tanpa KLB Hepatitis. Untuk tahun 2006, tercatat sebanyak 550 kasus, sementara
menurut hasil laporan dari Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel, tercatat bahwa selama tahun
2006 dilaporkan sekali terjadi KLB penyakit Hepatitis dengan jumlah penderita sebanyak
23 orang. Pada tahun 2007 jumlah kasus mengalami penurunan yakni 462 kasus yang
tersebar di 8 kab./kota masing-masing di Kab. bantaeng (56) kasus, Kab.Gowa (182)
kasus, Kab.Maros (11), Kab.pangkep (16) kasus, kab.Soppeng (4) kasus, Kab. Pinrang
(103), Kab.tator (83) dan kab.Luwu timur (2) kasus. Sedangkan untuk tahun 2008 ini
jumlah kasus kembali mengalami penurunan yaitu 273 kasus, tersebar di 4 Kab/Kota
meliputi : Kab. Gowa (163) kasus, Kab. Pangkep (34) kasus, Kab. Barru (32) kasus dan
Kab. Enrekang (44) kasus.

GAMBAR III.B.6
PEMETAAN CAKUPAN HEPATITIS B
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008




Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel, 2008

Pada tahun 2008 ini tercatat BCG (99,28%), DPT3+HB3 (100 %), Polio (99 %),
Campak(98 %),secara keseluruhan telah melampaui target nasional. Capaian imunisasi
HB3 dapat dilihat pada gambar 31, terdapat 4 kabupaten yang tidak memenuhi standar
provinsi (90%) yaitu Kab. Selayar, Sidrap, Enrekang dan Luwu, tetapi terdapat 4 kab/kota
juga yang memenuhi standar nasional (100%) yaitu Kab. Jeneponto, Luwu Timur, Kota
Makassar dan Palopo.

38
Berdasarkan laporan hasil SDKI 2007, terdapat 59% anak usia 12-23 tahun di
Indonesia telah menerima semua jenis imunisasi yang dianjurkan, 9% anak tidak pernah
menerima imunisasi dan sisanya 33% anak hanya menerima sebagian imunisasi. Cakupan
imunisasi dasar berbeda sedikit menurut jenis kelamin anak, tetapi beragam cukup
bermakna menurut latar belakang karakteristik anak, contohnya terdapat 68% anak
perkotaan telah menyelesaikan imunisasi dasar dibandingkan 52% anak perdesaan.
Cakupan imunisasi lengkap meningkat dengan meningkatnya tingkat pendidikan ibu; 19%
anak dari ibu tanpa pendidikan dibandingkan 73% anak dari ibu pendidikan menengah
atau lebih. Adapun situasi cakupan imunisasi di Sulsel berdasarkan SDKI 2007 tercatat
BCG 79,8% (Nasional 85,4%), DPT3 61,8%(Nasional 66,7%), Polio4 53,6%(Nasional
55,5%), Campak 69% (Nasional 76,4%), Hepatitis B3 54,1% (Nasional 60,3%), imunisasi
lengkap 55,1% (Nasional 58,6%), tidak pernah imunisasi 17,8% (Nasional 8,6%).

c. Penyakit bersumber binatang

1) Malaria

Di Indonesia diperkirakan setiap tahunnya terdapat 15 juta penderita malaria dan
30.000 orang diantaranya meninggal dunia (Survei Kesehatan Rumah Tangga/SKRT,
1995). Penyakit Malaria menyebar cukup merata di seluruh kawasan Indonesia, namun
paling banyak dijumpai di luar wilayah Jawa-Bali, bahkan di beberapa tempat dapat
dikatakan sebagai daerah endemis malaria. Menurut hasil pemantauan program
diperkirakan sebesar 35% penduduk Indonesia tinggal di daerah endemis Malaria.
Perkembangan penyakit Malaria pada beberapa tahun terakhir cenderung mengalami
peningkatan di semua wilayah. Di Jawa-Bali kenaikan tersebut ditandai dengan
meningkatnya API sedangkan di luar Jawa-Bali ditandai dengan peningkatan AMI.
Terjadinya peningkatan kasus diakibatkan antara lain adanya perubahan
lingkungan seperti penambangan pasir yang memperluas genangan air sebagai tempat
perindukan nyamuk penular malaria, penebangan hutan bakau, mobilitas penduduk dari P.
Jawa ke luar Jawa yang sebagian besar masih merupakan daerah endemis malaria dan obat
malaria yang resisten yang semakin meluas.
Kegiatan penemuan penderita di Sulsel, sifatnya pasif dan dilaksanakan oleh unit-
unit pelayanan kesehatan (Pustu, Puskesmas dan Rumah Sakit). Dari 24 kabupaten/kota
yang melapor pada tahun 2002 ditemukan penderita Malaria Klinis sebanyak 16.128
penderita dengan sediaan darah yang diperiksa sebanyak 6.251 SD dan yang positif
sebanyak 958 (SPR = 15,33 %). Sedangkan untuk tahun 2003 tercatat bahwa penemuan
penderita secara pasif (Malaria Klinis) dilaporkan dari 26 kabupaten/kota sebanyak 8.491
kasus Malaria Klinis, jumlah specimen yang diperiksa sebanyak 5.389 dan yang positif
sebanyak 1.365 (63,47%). Untuk tahun 2004, jumlah penderita klinis malaria sebanyak
12.009 penderita (AMI = 1.433 per mil), angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar
1,43% dibandingkan dengan tahun 2003. Sementara untuk tahun 2005, data yang
dihimpun melalui Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulsel tercatat 9.461 kasus Malaria Klinis,
jumlah specimen yang diperiksa sebanyak 3.832 (40,50%) dan yang positif sebanyak
3,42%. Di tahun 2006, tercatat bahwa hasil kegiatan penemuan dan pengobatan penderita
sebanyak 846 orang (21,75%) dari 4.031 sediaan darah yang diperiksa atau 57,76% dari
jumlah klinis yang dilaporkan (6.979 kasus) dengan kasus tertinggi di Kab. Bulukumba,

39
Kab. Selayar, dan Kab. Soppeng. Untuk tahun 2007 jumlah penderita Malaria klinis
sebanyak 13.029 penderita dengan jumlah yang positif sebanyak 1.927 orang (14,79 %)
dengan kasus tertinggi di Kab.Selayar, Bulukumba, Enrekang dan Tator.
Sedangkan untuk tahun 2008 jumlah penderita Malaria klinis mengalami
penurunan menjadi 8.886 kasus dengan jumlah positif sebanyak 1.153 kasus (12,98 %).
Kasus tertinggi di Kab. Selayar, Pangkep, Luwu Utara, Enrekang dan Tator (merah) atau
AMI sebesar 1,14 per 1000 penduduk. Jumlah penderita malaria yang di konfirmasi
laboratorium dengan hasil positif terbesar di Kab. Selayar, Enrekang, dan Luwu Utara
(titik-titik) atau API sebesar 0,15 per 1000 penduduk.

GAMBAR III.B.7
PEMETAAN KASUS MALARIA KLINIS DAN POSITIF
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008



Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota di Prov. Sulsel, 2008

Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menekan angka kesakitan
tersebut adalah pengendalian vektor di daerah endemis, pencegahan penyakit dengan
memakai kelambu berinsektisida, sosialisasi obat malaria ACT, penemuan dan pengobatan
penderita (active dan passive) serta pengamatan vektor penyakit.
Selain itu dilakukan juga Survei malariometrik yang merupakan survei
malariometrik dasar. Survei ini bertujuan untuk mengetahui tingkat endemisitas penyakit
malaria di suatu wilayah, berdasarkan indikasi ditemukannya pembesaran limpha atau
kasus-kasus malaria yang berkunjung ke unit-unit pelayanan kesehatan yang berasal dari
suatu wilayah tertentu dan evaluasi terhadap dampak pemberantasan vektor.

40

2) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue telah menyebar secara luas ke seluruh kawasan
dengan jumlah kabupaten/kota terjangkit semakin meningkat hingga ke wilayah
pedalaman. Penyakit ini sering muncul sebagai KLB sehingga angka kesakitan dan
kematian yang terjadi dianggap merupakan gambaran penyakit di masyarakat.
Angka insiden DBD secara nasional berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada awalnya
pola epidemik terjadi setiap lima tahunan, namun dalam kurun waktu lima belas tahun
terakhir mengalami perubahan dengan periode antara 25 tahunan. Sedangkan angka
kematian cenderung menurun.
Angka kematian (CFR) penyakit DBD di Indonesia pada tahun 2000 mengalami
penurunan dibandingkan tahun 1999, yaitu dari 2,0 % menjadi 1,4 %. Namun demikian
jumlah kasus DBD meningkat dari 21.134 kasus dengan kematian 422 pada tahun 1999
menjadi 33.443 kasus dengan kematian 472 kematian pada tahun 2000. Angka kesakitan
meningkat dari 10,17 per 100.000 penduduk pada tahun 1999 menjadi 15,75 per 100.000
penduduk pada tahun 2000. Sedangkan untuk tahun 2001, peningkatan terjadi baik pada
angka kesakitan (insidens rate) maupun pada kematian (CFR) yakni masing-masing 17,1
per 100.000 penduduk dengan CFR sebesar 4,7%. Masih terjadinya peningkatan kasus
DBD ini disebabkan antara lain dengan tingginya mobilitas dan kepadatan penduduk,
nyamuk penular penyakit DBD (Aedes Aegypti) tersebar di seluruh pelosok tanah air dan
masih digunakannya tempat-tempat penampungan air (TPA) tradisional (tempayan, bal,
drum, dll). Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan penyakit DBD dapat dilihat
dengan masih rendahnya angka bebas jentik (ABJ) yakni rata-rata 82,86 % baik di rumah,
sekolah maupun tempat-tempat umum. Pada tahun 2003, jumlah penderita DBD
dilaporkan sebanyak 51.516 kasus dengan angka kematian (CFR) sebesar 1,5% dan angka
insiden sebesar 23,87% kasus per 100.000 penduduk.
Di Sulawesi Selatan, menurut laporan dari Subdin P2&PL tahun 2003, jumlah
kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 26 kab./kota sebanyak 2.636
penderita dengan kematian 39 orang (CFR= 1,48 %), disamping itu pula jumlah kejadian
luar biasa (KLB) sebanyak 82 kejadian dengan jumlah kasus sebanyak 495 penderita dan
kematian 19 orang (CFR=3,84%). Bila dibandingkan dengan kejadian KLB Demam
Berdarah Dengue Tahun 2002 maka jumlah kejadian mengalami peningkatan sebesar 1,60
kali, jumlah penderita meningkat sebesar 4,21 kali dan jumlah kematian meningkat 1,97%.
Sedangkan untuk tahun 2004, telah dilaporkan kejadian penyakit Demam Berdarah
sebanyak 2.598 penderita (termasuk data Sulawesi Barat) dengan kematian 19 orang
(CFR=0,7%). Dari kejadian tersebut telah dilakukan penanggulangan fokus berupa
pengasapan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) termasuk abatisasi. Pola kejadian
tersebut berlangsung antara Januari April, Juni, Oktober dan Desember (memasuki
musim penghujan). Jumlah kasus tertinggi terjadi di Kota Makassar, Kab. Gowa dan
Barru. Untuk tahun 2005, tercatat jumlah penderita DBD sebanyak 2.975 dengan kematian
57 orang (CFR=1,92%). Sementara untuk tahun 2006, kasus DBD dapat ditekan dari 3.164
kasus tahun 2005 menjadi 2.426 kasus (22,6%) pada tahun 2006, demikian pula angka
kematian (CFR) dari 1,92% turun menjadi 0,7% pada tahun 2006, dengan kelompok
penduduk yang terbanyak terserang adalah pada kelompok usia anak sekolah (5-14 tahun)
sebesar 55%, kemudian pada kelompok usia produktif (15-44 tahun) sebesar 25%,

41
kelompok usia anak balita (1-4 tahun) sebesar 16% dan usia diiatas 45 tahun serta usia
dibawah 1 tahun masing-masing sebesar 2%.
Pada tahun 2007 kasus DBD kembali meningkat dengan jumlah kasus sebanyak
5.333 kasus dan jumlah kasus yang terbesar berada di kab.Bone (1030) kasus, menyusul
Kota Makassar (452) kasus, Kab. Bulukumba (376) kasus, Kab.Pangkep (358) kasus.

GAMBAR III.B.8
PEMETAAN KASUS DBD DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008








Kasus DBD di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 kategori tinggi pada Kab. Bone,
Bulukumba, Pinrang, Makassar dan Gowa (warna merah atau 217-668 kasus), sedangkan
kabupaten/ kota yang tidak terdapat kasus DBD yaitu Kab. Luwu Utara, Tator, Enrekang,
Maros, Jeneponto dan Selayar (warna hijau), seperti pada gambar III.B.7.
CFR DBD di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebesar 0,83. Sedangkan pada
Kab./ kota tertinggi yaitu di Luwu Utara (14,29), menyusul Maros (13,33), Pinrang (3,42),
Sidrap (1,61), kemudian Wajo, Makassar, Parepare, Gowa dan Bone masing-masing di
bawah 1,5.
Kegiatan penanggulangan yang dilakukan antara lain pengasapan, pemberantasan
sarang nyamuk (PSN), abatisasi dan penyuluhan. Beberapa faktor penyebab DBD
diantaranya karena peningkatan kasus di daerah endemis, beberapa daerah yang selama ini
sporadis terjadi KLB, kemungkinan ada kaitannya dengan pola musiman 3-5 tahunan,
kemudian bila dilihat dari hasil PJB, angka bebas jentik (ABJ) dibeberapa daerah endemis

42
masih dibawah 95% (tahun 2004 ABJ sebesar 92,0%), untuk tahun 2006, ABJ tercatat
sebesar 68,48%. Sedangkan untuk tahun 2007 ABJ tercatat 65,21% dan untuk tahun 2008
ini ABJ mengalami peningkatan sebanyak 68,90 %.

3) Penyakit Filariasis

Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO
tahun 2000 yaitu The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public
Health Problem The Year 2020.
Filariasis (penyakit kaki gajah) tetap merupakan masalah kesehatan masyarakat
terutama di daerah pedesaan di luar pulau Jawa, Bali dan NTB. Dampak dari serangan
penyakit ini adalah menurunkan derajat kesehatan masyarakat karena menurunnya daya
kerja dan produktivitas serta timbulnya cacat anggota tubuh yang menetap. Penyakit yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk, beberapa jenis nyamuk diketahui berperan sebagai
vektor Filariasis antara lain Mansonia, Anopheles dan Culex.
Di Indonesia, sampai dengan tahun 2003 kasus kronis Filariasis telah menyebar ke
30 provinsi pada lebih dari 231 kabupaten dengan jumlah kasus kronis 6.635 orang.
Sampai saat ini di Indonesia telah ditemukan 3 species cacing filaria, yaitu Wucherecia
bancrofti, Brugia Malayi dan Brugia Timori.
Di Sulawesi Selatan, salah satu kegiatan program pemberantasan penyakit Filaria
adalah survei endemisitas Filariasis berupa survei darah jari yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat endemisitas berdasarkan mikro filaria rate pada lokasi yang ditentukan
kasus klinis filariasis. Pada tahun 2001, kegiatan ini dilaksanakan pada 20 lokasi dari 6
kabupaten antara lain Kabupaten Luwu Utara, Luwu, Mamuju, Bone, Barru dan Polmas.
Dari 3.938 specimen yang diperiksa ditemukan specimen yang positif sebanyak 22
specimen (MF Rate = 0,66 %) yaitu terdapat pada lokasi Simboro, Rangas, Paraby, Baras
III, Martajaya di Kabupaten Mamuju Utara sedangkan pada Kabupaten Luwu Utara
terdapat di lokasi Malili, Kabupaten Barru di lokasi Tanete Riaja dan Kabupaten Polmas di
lokasi baru.
Sedangkan untuk tahun 2002, kegiatan ini dilaksanakan pada 12 lokasi dari 4
kabupaten antara lain Kabupaten Mamuju, Luwu Utara, Polmas dan Bone. Dari 1.931
specimen yang diperiksa ditemukan 4 specimen positif dengan Mikrofilaria Rate 0,21%,
yang semuanya terdapat di Kabupaten Mamuju yakni pada lokasi Desa Karundang dan
Desa Lara. Sementara untuk tahun 2003, kegiatan ini dilaksanakan pada 10 lokasi dari 5
kabupaten antara lain Kabupaten Maros, Luwu Utara, Polmas, Bone dan Mamuju. Dari
223 specimen yang diperiksa ditemukan 12 specimen positif dengan Mikrofilaria Rate
10,10%, yang semuanya terdapat di Kabupaten Polmas yakni pada lokasi Desa Lampoko,
wilayah puskesmas Campalagian.
Untuk tahun 2004, dilaksanakan survei cepat filariasis di 30 puskesmas pada 15
kab./kota non endemis filariasis. Hingga triwulan IV 2004, jumlah penderita kronis yang
ditemukan sebanyak 6 orang yaitu di Kab. Barru sebanyak 2 orang, Kab. Sidrap, Kab.
Gowa, Kab. Luwu Utara dan Kab. Maros masing-masing sebanyak 1 orang. Sedangkan
untuk survei evaluasi pengobatan, dilaksanakan di 5 lokasi pada 2 kabupaten endemis
filariasis yaitu Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Luwu Timur. Adapun jumlah spesimen
yang diperiksa sebanyak 545 dari target 500 spesimen, dan hasil pemeriksaan mikrofilaria
(MF Rate = 0%). Sementara untuk tahun 2005, Survei darah jari dilakukan di 6 lokasi

43
pada 5 kabupaten yakni 2 lokasi di Kab. Barru, dan di Kab. Gowa, Kab. Sidrap, Kab.
Luwu Utara dan Kab. Polman masing-masing 1 lokasi. Lokasi yang telah di survei yakni
Kab. Polman dan Kab. Sidrap dengan hasil pemeriksaan darah jari yaitu MF rate 0%.
Sedangkan untuk tahun 2006, ditemukan tingkat MF rate di Kab. Sidrap sebesar 1,37%,
Kab. Enrekang 1,2% dan Kab. Luwu Timur 1,4%, hal ini menandakan bahwa daerah
tersebut merupakan daerah endemis filariasis karena MF rate-nya berada diatas 1%. Pada
tahun 2007 ditemukan kasus filariasis terjadi di 5 kab/kota, yaitu tertinggi di Kab. Luwu
Timur sebanyak 69 orang, menyusul Kab. Bone 11 orang, Kab. Sidrap dan Enrekang
masing-masing 7 orang dan terendah di Kab. Barru 1 orang.
Prevalensi nasional menurut Riskesdas 2007 yaitu 0,11%, Sedangkan ditahun 2008
dari hasil pengumpulan data profil kesehatan kasus filariasis mengalami penambahan
wilayah kejadian yaitu di 6 kab/kota, dimana tertinggi di Kab. Luwu Timur sebanyak 68
orang, kemudian Kab.Enrekang 19 orang, Sidrap 8 orang, Gowa 4 orang,sementara Bone
dan Wajo masing-masing 1 orang.

GAMBAR III.B.9
PEMETAAN KASUS FILARIASI DAN PENANGANANNYA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008



Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota di Prov. Sulsel, 2008

Di Sulawesi Selatan pada tahun 2008, kasus filariasis hanya ditemukan di Luwu
Timur (68 kasus), Enrekang (19 kasus), Sidrap (8 kasus), Gowa, Bone dn Wajo masing-
masing satu kasus. Secara keseluruhan kasus filariasis mendapat pelayanan.

44
4) Penyakit Rabies

Penyakit Rabies pada beberapa tahun terakhir semakin menyebar ke berbagai
wilayah yang selama ini dianggap aman atau daerah bebas rabies. Pada tahun 2000
Provinsi Nusa Tenggara Timur melaporkan adanya KLB di beberapa wilayah yang selama
ini dinyatakan bebas Rabies, antara lain di Kabupaten Ngada dilaporkan sebanyak 1.711
kasus dengan kematian 1 orang, Kabupaten Ende sebanyak 122 kasus dengan kematian 3
orang, dan di Flores Timur sebanyak 23 kasus dengan kematian 1 orang.
Di Sulsel, berdasarkan laporan dari 24 kabupaten/kota pada tahun 2001, KLB
Rabies dengan jumlah kasus gigitan oleh hewan tersangka Rabies sebanyak 1.714 kasus, 8
diantaranya positif Rabies (Lyssa). Kasus gigitan tertinggi ialah di Kabupaten Tana Toraja
(807 kasus) sedang yang terendah di Kabupaten Jeneponto (7 kasus). Kasus yang
divaksinasi anti rabies (VAR) sebanyak 683 kasus (40 %), tertinggi Kabupaten Sinjai,
Jeneponto dan Luwu (100 %) sedang kabupaten lain pemberiannya dilakukan secara
selektif karena ketersediaan vaksin anti rabies sangat terbatas dibanding dengan jumlah
kasus yang ada, serta sebagian kasus setelah dilakukan pemeriksaan specimen dan
observasi hewan hasilnya negatif. Jumlah specimen positif setelah dilakukan pemeriksaan
di BPPH Kabupaten Maros ditemukan sebanyak 84 specimen.
Sementara untuk tahun 2002, kasus gigitan hewan tersangka Rabies sebanyak
1.559 kasus dengan Lyssa sebanyak 14 orang. Jumlah kasus yang diberi vaksinasi (VAR)
sebanyak 811 kasus (52,02%) dengan jumlah specimen yang positif Rabies sebanyak 117
specimen. Sedang untuk tahun 2003, kasus gigitan hewan tersangka Rabies sebanyak
1.610 kasus dengan Lyssa sebanyak 9 orang. Jumlah kasus yang diberi vaksinasi (VAR)
sebanyak 688 kasus (42,7%) dengan jumlah specimen yang positif Rabies sebanyak 85
specimen. Bila dibandingkan tahun sebelumnya terjadi peningkatan jumlah kasus gigitan
namun pemberian VAR dan Lyssa menurun.
Untuk tahun 2004, dilaporkan bahwa jumlah kasus gigitan hewan tersangka Rabies
sebanyak 1.809 kasus dengan Lyssa 6 orang. Jumlah kasus yang divaksinasi (VAR)
sebanyak 662 (37%) dan jumlah specimen yang positif sebanyak 45 specimen. Adapun
kabupaten yang memiliki jumlah kasus tertinggi yakni di kabupaten Tana Toraja dan
Kabupaten Luwu. Sementara untuk tahun 2005, dilaporkan dari 28 kab./kota, jumlah kasus
gigitan hewan tersangka rabies sebanyak 1.856 kasus dengan Lyssa 16 orang. Jumlah
kasus yang divaksinasi (VAR) sebanyak 726 (39%) dengan jumlah spesimen positif
sebanyak 64 specimen. Adapun kabupaten yang memiliki jumlah kasus gigitan yang
tertinggi adalah Kab. Tator, Kab. Luwu Timur dan Kab. Soppeng.
Sedangkan untuk tahun 2006 tercatat 1.684 kasus dengan lyssa 24 orang. Jumlah
penderita yang di vaksinasi dengan VAR sebanyak 804 orang (47,6%), dengan jumlah
spesimen yang positif sebanyak 72 specimen, dan kasus gigitan hewan yang tertinggi tetap
di Kab. Tator, Kab. Luwu dan Kab. Luwu Timur. Pada tahun 2007 meningkat sebanyak
2.146 kasus, sementara jumlah penderita yang di vaksin sebanyak 936 orang (44%). Kasus
gigitan hewan yang tertinggi tersangka rabies tetap di Kab.Tator sebanyak 288 orang,
menyusul Kab.Luwu 94 orang, Kab.Enrekang 52 orang, Luwu timur 50 orang, Kab. Bone
48 orang dan Kab. Soppeng 47 orang.





45
GAMBAR III.B.10
PEMETAAN KASUS GIGITAN RABIES DAN PERSENTASE KASUS YANG DIVAKSINASI
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008




Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel, 2008

Sulawesi Selatan pada tahun 2008 mengalami penurunan kasus gigitan sebesar
16,4% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu 2.146 kasus pada tahun 2007
menjadi 1.793 kasus gigitan pada tahun 2008. Jumlah penderita yang di vaksin sebanyak
756 orang (42,16%). Kasus gigitan hewan yang tertinggi tersangka rabies tetap di
Kab.Tator sebanyak 868 orang, menyusul Kab.Luwu Timur 189 orang, Kota Palopo 114
orang, Kab. Bulukumba 81 orang dan Sidrap 80 orang. Dari kasus gigitan tersebut,
specimen yang positif sebanyak 14 specimen.

5) Flu Burung (Avian Influenza/AI)

Pada tahun 2005 dilaporkan bahwa untuk jenis penyakit Flu burung tercatat 1 kasus
dengan serologis positif H5N1, namun tanpa gejala. Adapun jenis kegiatan yang dilakukan
adalah penyuluhan tentang pencegahan flu burung pada manusia dan unggas yang
diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Dinas Peternakan Provinsi
Sulawesi Selatan, sedangkan untuk tahun 2006 jumlah suspek flu burung yang dilaporkan

46
sebanyak 37 orang dengan kematian 1 orang. Adapun distribusi penderita terdapat di Kab.
Takalar 3 orang, Kab. Jeneponto, Sinjai, Bone, Sidrap masing-masing 1 orang, Kota
Makassar 18 orang, Kab. Gowa 2 orang Kab. Maros 5 orang dan Kab. Bone 4 orang.
(Laporan Subdin P2&PL, Tahun 2006). Pada tahun 2007 jumlah suspect flu burung yang
dilaporkan sebanyak 19 orang .
Pada tahun 2008 ditemukan 14 suspect, distribusi penderita terdapat di Kab. Luwu
Utara 5 suspect, Makassar dan Barru masing-masing 3 suspect, Bulukumba 2 suspect dan
Bone satu suspect. Gigitan ditemukan pada golongan umur 1-9 tahun sebanyak 6 orang,
15-54 tahun sebanyak 6 orang dan golongan umur 55 tahun ke atas sebanyak 2 orang.

2. Penyakit Tidak Menular Yang Diamati

Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, telah banyak membawa
perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat termasuk dalam pola konsumsi
makanan keluarga. Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap
terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak
menular seperti penyakit jantung, tumor, diabetes, hipertensi, gagal ginjal dan sebagainya.
Di Sulawesi Selatan berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007 dari 23
kabupaten/kota prevelensi penyakit sendi adalah 26,6%. Menurut kabupaten prevalensi
penyakit sendi tertinggi dijumpai di Jeneponto 51,9% dan terendah di kota Pare-pare
17,1%. Dari hasil pengukuran darah, prevalensi hipertensi di Sulawesi Selatan 20,9%,
menurut kabupten prevalensi tertinggi di Soppeng 40,6% dan terendah di Sidenreng
Rappang 23,3%. Terdapat 67,6% kasus strok di Sulawesi Selatan yang telah didiagnosis
oleh tenaga kesehatan, prevalensi tertinggi dijumpai di Wajo 13,6% dan terendah di
Pangkajene Kepulauan 2,9%.
Dari 44 RS kabupaten/kota se Sulawesi Selatan (Pemerintah dan Swasta) yang
melaporkan situasi Penyakit Tidak Menular menunjukkan bahwa kasus yang terbanyak
adalah kecelakaan lalu lintas baik pada penderita rawat jalan (9.354 penderita) maupun
pada penderita rawat inap (3.842 penderita). Kemudian hypertensi, diabetes dan
seterusnya. Gambaran/pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit
tahun 2008 disajikan pada tabel III.B.3.

TABEL III.B.3
PROPORSI 10 PENYAKIT TIDAK MENULAR TERBANYAK PADA
PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT DI SULSEL TAHUN 2008


Sumber : Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulsel, 2008
Jenis Penyakit Jumlah %
1. Kecelakaan lalu lintas 9.354 34,26
2. Hypertensi Esensial ( Primer ) 7.833 28,69
3. Asma 2.531 9,27
4. Hypertensi Sekunder 1.946 7,13
5. Diabetes Mellitus Tipe Lainnya 1.641 6,01
6. Diabetes Mellitus Tidak Bergantung Insulin (Tipe 2) 1.477 5,41
7. PPOK 1.323 4,85
8. Struma 832 3,05
9. Tindak Kekerasan 737 2,70
10 Diabetes Mellitus bergantung Insulin (Tipe 1) 626 2,29

47

Sedangkan pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit tahun
2008 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL III.B.5
PROPORSI 10 PENYAKIT TIDAK MENULAR TERBANYAK PADA
PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT DI SULSEL TAHUN 2008

Jenis Penyakit Jumlah %
1. Kecelakaan Lalulintas dan Cidera 3.842 35,71
2. Hypertensi esensial (primer) 2.221 20,64
3. Asma 949 8,82
4. Diabetes Mellitus tidak bergantung insulin (Tipe 2) 838 7,79
5. Stroke 738 6,86
6. Hipertensi Sekunder 601 5,58
7. PPOK 475 4,41
8. Struma 449 4,17
9. Diabetes Tipe Lainnya 428 3,98
10. Jantung Hypertensi 219 2,03
Sumber : Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulsel, 2008

C. STATUS GIZI

Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara
umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah
penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan
individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang
sedang menyusu sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui.
Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai indikator-indikator status gizi
masyarakat antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita,
status gizi wanita usia subur, Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia Gizi Besi (AGB)
pada ibu dan pekerja wanita dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
sebagaimana diuraikan berikut ini :

1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor
utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan
dalam 2 kategori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu)
atau BBLR karena Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup
bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang, banyak BBLR dengan IUGR
karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan menderita penyakit menular seksual
(PMS) sebelum konsepsi atau pada saat hamil.
Di Sulawesi Selatan pada tahun 2007, tercatat bahwa jumlah bayi dengan berat
badan lahir rendah sebanyak 2.416 (1,56% dari total bayi lahir) dan yang tertangani
sebanyak 2.451 orang (100%), dengan kasus tertinggi terjadi di Kab. Sidrap (584 kasus)
dan Kota Makassar (295 kasus) dan yang terendah di Kota Palopo (8 kasus).


48
GAMBAR III.C.1
PEMETAAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008



Sumber : Profil kesehatan Kab/ Kota di Sulsel, 2008

Sedangkan untuk tahun 2008 jumlah bayi dengan BBLR mengalami penurunan
menjadi 1.998 (1,36 % dari total jumlah bayi lahir) dan yang ditangani sebanyak 1.670
(83,58 %), sementara kasus tertinggi di Kota Makassar (251) kasus, menyusul Kab.Sidrap
(172) kasus, Kota Pare-Pare (158) kasus dan Kab.Pangkep (147) kasus dan terendah di
kab.Jeneponto sebanyak 22 kasus.

2. Status Gizi Balita

Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi pada Balita adalah dengan
anthropometri yang diukur melalui indeks Berat Badan menurut umur (BB/U) atau berat
badan terhadap tinggi badan (BB/TB). Kategori yang digunakan adalah: gizi lebih (z-
score>+2 SD); gizi baik (z-score-2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score<-2 SD
sampai -3 SD) dan gizi buruk (z-score<-3 SD).
Sejak tahun 1992 untuk mengukur keadaan gizi anak balita digunakan standar
WHO-NCHS untuk index berat badan menurut umur. Namun dari beberapa studi/survei
yang melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan (BB/TB), pada umumnya,
pengukuran BB/TB menunjukkan keadaan gizi kurang yang lebih jelas, dan sensitif/peka

49
dibandingkan prevalensi berdasarkan pengukuran berat badan menurut umur seperti hasil
dari pengukuran prevalensi gizi kurang menurut BB/TB (wasting) sesudah tahun 1992
berkisar antara 10 14 %.
Masalah gizi kurang pada anak balita dikaji kecenderungannya menurut Susenas
dan survei atau pemantauan lainnya. Secara nasional, menurut Susenas tahun 1989,
prevalensi gizi buruk dan kurang pada balita adalah 37,5 % menurun menjadi 24,7 %
tahun 2000, yang berarti mengalami penurunan sekitar 34 %.
Dari hasil Susenas 2001 di Indonesia, persentase Balita yang bergizi baik adalah
sebesar 64,14%, yang bergizi sedang 21,51% dan sisanya 9,35% adalah Balita bergizi
kurang/ buruk atau yang dikenal dengan istilah Kurang Kalori Protein (KKP). Bila
dibandingkan menurut jenis kelamin, persentase balita perempuan bergizi baik relatif lebih
tinggi daripada balita laki-laki, demikian pula gizi kurang/buruk lebih tinggi pada balita
laki-laki dibandingkan balita perempuan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL III.C.1
PERSENTASE BALITA (0-59 BULAN) MENURUT STATUS GIZI & JENIS KELAMIN DI
INDONESIA TAHUN 2002 dan 2003

Status
Gizi
2002 2003
Laki-
laki
Perem
Puan
Laki-laki+
Perempuan
Laki-
laki
Perem
puan
Laki-laki+
Perempuan
Lebih 2,04 2,58 2,3 2,03 2,47 2,24
Normal 70,46 73,37 71,88 67,89 71,41 69,59
Kurang 19,46 17,18 18,35 20,73 18,43 19,62
Buruk 8,03 6,88 7,47 9,35 7,69 8,55
Sumber : BPS, hasil Survei Konsumsi Garam Yodium Rumah Tangga, 2002 2003

Di Sulawesi Selatan, untuk menanggulangi masalah gizi atau untuk memperoleh
gambaran perubahan tingkat konsumsi gizi di tingkat rumah tangga dan status gizi
masyarakat dilaksanakan beberapa kegiatan seperti Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG)
dan Pemantauan Status Gizi (PSG) di seluruh kabupaten/kota. Hasil Pemantauan Status
Gizi yang dilaksanakan pada tahun 2001 menggambarkan 84,7 % anak yang berstatus gizi
baik, 11,3 % anak yang berstatus gizi kurang, 1,0 % anak yang berstatus gizi buruk dan
3,1 % anak yang berstatus gizi lebih. Sedangkan untuk tahun 2004, menurut laporan yang
diterima oleh Subdin Bina Kesehatan Keluarga dan KB Dinkes Prov. Sulsel tercatat bahwa
jumlah KEP sebesar 13,48% (PSG, 2004). Menurut hasil Survey Gizi Mikro Tahun 2006
balita gizi buruk tercatat sebesar 9%, sedangkan KEP total sebesar 28,5%.
Secara umum prevalensi gizi buruk di Sulawesi Selatan menurut hasil Riskesdas
adalah 5,1% dan gizi buruk 12,5% dari 23 kab./kota terdapat delapan kab./kota yang diatas
angka provinsi dan Sulawesi Selatan sudah mencapai target pencapaian program perbaikan
gizi pada RPJM 2015 sebesar 20%
Pada kasus gizi buruk di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 dengan adanya gejala
klinis terbagi atas 3 jenis, yaitu marasmus, kwashiorkor, dan gabungan marasmik-
kwashiorkor. Jumlah kasus gizi buruk berdasarkan ke tiga jenis tersebut di Sulsel pada
tahun 2008 sebanyak 95 kasus, empat kabupaten/kota dengan kasus terbanyak antara lain
Bone (16 kasus), Pinrang (15 kasus), Wajo (11 kasus), dan Jeneponto sebanyak (8 kasus).

50
Kasus gizi buruk yang sebanyak 95 itu terdiri dari marasmus (48 kasus),
kwashiorkor (25 kasus), dan marasmik- kwashiorkor (22 kasus). Marasmus adalah gizi
buruk yang disertai tanda-tanda seperti badan sangat kurus (kulit membungkus tulang),
wajah seperti orang tua (pipi kempot, mata terlihat cekung), cengeng dan rewel, iga
gambang, perut cekung, tulang belakang terlihat menonjol, kulit keriput, jaringan lemak
subkutis sangat sedikit sampai tidak ada dan sering disertai penyakit infeksi serta diare.
Kasus gizi buruk jenis marasmus di Sulsel pada tahun 2008 sebanyak 48 kasus, empat
kabupaten/kota terbanyak antara lain Pinrang 12 kasus, Bone 11 kasus, Luwu Timur 7
kasus dan Jeneponto sebanyak 6 kasus. Kwashiorkor adalah keadaan gizi buruk yang
disertai tanda-tanda klinis seperti edema di seluruh tubuh, rambut tipis, wajah membulat
dan sembab. Kasus gizi buruk jenis kwashiorkor ditemukan terbanyak pada Kab. Wajo (5
kasus), Soppeng, Pinrang, Selayar, Bulukumba dan Bantaeng masing-masing (3 kasus).

GAMBAR III.C.2
PEMETAAN KASUS DAN KEMATIAN GIZI BURUK
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008



Sumber : Subdin Kesga Dinkes Prov. Sulsel, 2008

Sedangkan gizi buruk jenis marasmik- kwashiorkor (M+K) adalah gizi buruk
dengan gambaran klinis yang merupakan campuran dari beberapa gejala klinis
kwashiorkor dan marasmus dengan BB/U <60% baku median WHO-NCHS disertai edema
Wajo
Kota Ujung Pandang
Pinrang
Luwu
Maros
Kota Palopo
Barru
Kota Pare-Pare
Bantaeng
Soppeng
Luwu Utara
Luwu Timur
Bulukumba Takalar
Sidenreng Rappang
Pangkajene Kepulauan
Tana Toraja
Jeneponto
Sinjai
Bone
Enrekang
Selayar
Gowa

51
yang tidak mencolok. Kasus M+K di Sulsel pada tahun 2008 terbanyak di Kab. Enrekang
(7 kasus), Pangkep (6 kasus), dan Bone (5 kasus).
CFR gizi buruk di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebesar 1,1%, artinya setiap
100 kasus gizi buruk meninggal 1 orang. Kematian dengan kasus gizi buruk dapat dilihat
pada peta dengan tanda titik, satu mewakili 3 kematian.


3. Status Gizi Wanita Usia Subur Kurang Energi Kronik (KEK)

Salah satu cara untuk mengetahui status gizi wanita usia subur (WUS) umur 15-49
tahun adalah dengan melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA). Hasil
pengukuran ini bisa digunakan sebagai salah satu cara dalam mengidentifikasikan
seberapa besar seorang wanita mempunyai risiko untuk melahirkan bayi dengan berat
bdan lahir rendah (BBLR). Indikator Kurang Energi Kronik (KEK) menggunakan standar
lingkar lengan atas (LILA) <23,5cm.

4. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian adalah masalah Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY dapat mengakibatkan gangguan
pertumbuhan fisik dan keterbelakangan mental. Gangguan pertumbuhan fisik meliputi
pembesaran kelenjar tiroid (gondok), kretin (badan kerdil), gangguan motorik (kesulitan
berdiri atau berjalan normal), bisu, tuli dan mata juling. Sedangkan ketebelakangan mental
termasuk berkurangnya tingkat kecerdasan anak.
WHO/UNICEF/ICCID mengkategorikan endemisitas daerah dalam 4 kategori
menurut besar Total Goiter Rater (TGR). TGR digunakan untuk menilai status GAKY
masyarakat sekaligus untuk evaluasi dampak program terhadap perbaikan status GAKY.
Angka prevalensi gondok atau Total Goitre Rate (TGR) dihitung berdasarkan
seluruh stadium pembesaran kelenjar, baik yang teraba (pallable) maupun yang terlihat
(visible). Pada tahun 1980, TGR didapatkan dari survei GAKY sebesar 37,2%. Prevalensi
ini menurun menjadi 27,7% pada tahun 1990 dan turun drastis menjadi 9,8% pada tahun
1998. Walaupun terjadi penurunan yang cukup berarti, GAKY masih dianggap masalah
kesehatan masyarakat, karena secara umum prevalensinya masih di atas 5%.
Di Sulawesi Selatan, data dan informasi yang diperoleh tentang status GAKY
untuk anak sekolah sebesar 10,1% (1998) dan 10,5% (2002), sedangkan untuk status
GAKY pada ibu hamil tercatat sebesar 18,62%. Sedangkan GAKY secara keseluruhan
untuk tahun 2006 tercatat sebesar 10,1% (Survey Pemetaan GAKY Nasional 2003).
Dari hasil Riskesdas tahun 2007 untuk Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 61.0%
RT yang mempunyai garam cukup iodium sedikit lebih rendah dari angka nasional
(62,3%) pencapaian ini masih jauh dari target nasional 2010 yaitu (90%).
Sedangkan tahun 2008, diperoleh dari Seksi Gizi tentang pemantauan rumah
tangga yang menggunakan garam beryodium, dari 40.513 balita yang disampling, 29.745
balita yang cukup, 1.261 balita yang kurang dan 2.027 balita yang tidak mengunakan
garam beryodium.
Demikian gambaran singkat mengenai situasi derajat kesehatan di Sulawesi Selatan
sampai dengan tahun 2008.

52





Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan
masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan khususnya untuk
tahun 2008.

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian
pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah
kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan pada fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:

a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi

Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu bisa berpengaruh pada
kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan
anaknya.

1) Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)

Masa kehamilan merupakan masa rawan kesehataan, baik kesehatan ibu yang
mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu
dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan
sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin
yang dikandungnya.
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat)
kepada ibu hamil selama kehamilannya, yang mengikuti pedoman pelayanan antenatal
yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan
antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran
besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 adalah
gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan
standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester
pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat
dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Gambaran persentase cakupan pelayanan K1 menurut kab./kota di Sulsel tahun
2007 tercatat sebesar 93,55% dan K4 sebesar 76,45%. Cakupan K1 berada di atas target
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

53
nasional sedangkan K4 berada dibawah target nasional (78%), namun bila dilihat menurut
kab./kota maka terdapat kab./kota yang berada diatas target nasional bahkan berada
dibawah rata-rata provinsi. Adapun Kab./Kota yang memiliki cakupan yang masih berada
jauh dari rata-rata adalah Kab. Selayar, Pangkep, Bone, Enrekang, Tator, Kota Parepare
dan Palopo. Sedangkan pelayanan K1 tahun 2008 tercatat sebesar 93,55% dan K4 sebesar
93.84,45%.

GAMBAR IV.A.1
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 IBU HAMIL
DI SULSEL SELAMA TAHUN 2008
-
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
K1 84,71 92,95 89,32 93,88 96,36 94,14 103,2 92,39 92,10 105,1 92,27 100,8 94,83 98,14 98,92 88,93 94,83 90,19 94,00 108,6 96,07 84,53 92,04
K4 65,33 76,63 78,33 81,09 85,83 79,29 88,21 81,15 75,84 92,64 78,29 89,87 85,04 83,49 86,34 70,74 77,53 87,96 81,34 94,04 77,82 70,23 79,99
SEL BUL BAN JEN TAK GOW SIN MAR PAN BAR BON SOP WAJ SID PIN ENR LUW TAT LUT LIT MAK PAR PLP

Sumber : Subdin Kesga Dinkes Prov Sulsel Tahun 2008

GAMBAR IV.A.2
PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K4 IBU HAMIL
DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004-2008
74.91
72.04 73.38
76.45
93.84
0
25
50
75
100
2004 2005 2006 2007 2008
T AHUN
P
E
R
S
E
N
T
A
S
E

Sumber : Profil Kesehatan Sulsel Tahun 2004-2008


Secara provinsi, pelayanan K1 di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 tercatat
sebesar 94,71%, itu artinya pola pelayanan antenatal sudah cukup aktif. Tiga Kab/Kota

54
dengan cakupan terendah yaitu Kota Parepare (84,53%), Selayar (84,71%), dan Enrekang
(88,93%). Sedangkan cakupan pelayanan K4 di Sulsel dari tahun 2004 - 2008 mengalami
peningkatan setiap tahunnya.

2) Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi
Kebidanan

Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi
pada masa di sekitar persalinan. Hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (profesional). Dalam kurun
waktu lima tahun terakhir, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,
termasuk pendampingan, meningkat sekitar 10%, yaitu dari 60,75% pada tahun 1998
menjadi 70,62% pada tahun 2003.
Sementara itu, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun
2005 di Sulsel tercatat sebesar 78,69%, bila dibandingkan dengan target SPM Bidang
Kesehatan Tahun 2005 (77%) maka Sulsel berada di atas target. Sedangkan cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2007 (72,68%) dan tahun 2008
mengalami peningkatan sebanyak (82.55%).

GAMBAR IV.A.3
PERSENTASE CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN
MENURUT KAB./KOTA DI SULSEL TAHUN 2008
65.52
67.26
100.00
100.00
97.29
95.97
93.38
92.75
90.93
88.79
89.74
86.32
88.76
83.66
84.56
79.77
82.15
77.20
79.37
72.06
67.73
75.88
67.97
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00
BANTAENG
SELAYAR
ENREKANG
MAROS
BULUKUMBA
PANGKEP
GOWA
LUWU
WAJO
MAKASSAR
TATOR
SIDRAP
TAKALAR
SOPPENG
SINJAI
LUWU
PALOPO
PARE-PARE
BONE
JENEPONTO
BARRU
PINRANG
LUWU TIMUR

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota se Sulsel Tahun 2008

Sedangkan gambaran cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 20042008
di Sulsel terjadi fluktuasi rata-rata mengalami peningkatan dari tahun 2004-2006, tetapi

55
turun pada tahun 2007 kemudian meningkat lagi pada tahun 2008. Data selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran Tabel 17.

GAMBAR IV.A.4
PERSENTASE CAKUPAN PERSALINAN DENGAN PERTOLONGAN OLEH
DAN MELALUI PENDAMPINGAN TENAGA KESEHATAN
DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004-2008
82.55
78.51 78.69
77.06
72.68
0
25
50
75
100
2004 2005 2006 2007 2008
T AHUN
P
R
E
S
E
N
T
A
S
E
Sumber : Profil Kesehatan Sulsel 2004-2008

3) Deteksi Risiko, Rujukan Kasus Risti dan Penanganan Komplikasi

Kegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/komplikasi kebidanan
perlu lebih ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
maupun dimasyarakat. Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang
secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi
kebidanan meliputi Hb < 8 g %. Tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90
mmHg). Oedema nyata, eklampsia, perdarahan pervagina, ketuban pecah dini, letak
lintang usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi
berat/sepsis, persalinan prematur.
Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh bidan di desa dan Puskesmas,
beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus risiko tinggi (Risti) dan
memerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan
pelayanan maka kasus tersebut perlu rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai.
Persentase cakupan ibu hamil risti yang dirujuk tahun 2008 sebesar 25.24 % .
Neonatus risti/komplikasi yang meliputi Asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis,
trauma lahir, BBLR ( Berat Badan Lahir < 2.500 gram). Sindroma gangguan pernafasan
dan kelainan neonatal. Neonatal risti/komplikasi yang tertangani adalah neonatus
risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih di
Puskesmas perawatan dan RS pemerintah/swasta dengan fasilitas PONED dan PONEK
(pelayanan Obestetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Pelayanan Obestetrik dan
Neonatal Emergensi Komprehensif).
Berdasarkan data hasil SDKI 2007, pemeriksaan kehamilan di Sulsel secara garis
besar masih sangat rendah, hal ini ditunjukkan dengan persentase pemeriksaan kehamilan

56
oleh tenaga kesehatan mencapai 92,2% (Nasional 93,2%), yang memperoleh imunisasi TT
paling sedikit 1 kali sebesar 82,5% (Nasional 73%), yang menerima tablet zat besi selama
hamil sebesar 71,9% (Nasional 77,3%), yang melahirkan pada tenaga kesehatan sebesar
58,8% (Nasional 73%) dan yang melahirkan pada fasilitas kesehatan sebesar 30,6%
(Nasional 46,1%).

GAMBAR IV.A.5
PERSENTASE IBU HAMIL RISTI KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT KAB./KOTA DI SULSEL TAHUN 2008

0.00
0.00
104.71
99.95
98.20
85.49
69.85
53.83
53.33
32.71
36.66
15.12
15.38
13.44
14.25
7.02
12.26
0.00
6.06
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00
SINJAI
SIDRAP
PINRANG
TATOR
PARE-PARE
MAKASSAR
PALOPO
LUWU
GOWA
BONE
BANTAENG
BARRU
BULUKUMBA
JENEPONTO
ENREKANG
LUWU UTARA
PANGKEP
MAROS
SELAYAR
LUWU TIMUR
TAKALAR
SOPPENG
WAJO

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota se Sulsel Tahun 2008

Dari gambar di atas nampak bahwa persentase cakupan bumil risti masih rendah
yakni 31,29%, masih jauh dari target nasional (100%). Beberapa Kab./kota tidak
mempunyai angka pelayanan, tapi hal ini belum jelas, apakah karena tidak memasukkan
datanya atau memang tidak melakukan pelayanan ibu hamil risiko tinggi. Data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 28.

4) Kunjungan Neonatus

Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki
risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk
mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal 2 kali, satu
kali pada umur 0-7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari.
Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan
pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan
resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi
berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian Vitamin K,

57
manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah
menggunakan buku KIA.

GAMBAR IV.A.6
PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN) DITANGANI
MENURUT KAB./KOTA DI SULSEL TAHUN 2008

PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS YANG DITANGANI PER KAB./ KOTA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008

9
8
,
6
1


9
6
,
8
0


9
6
,
0
7


9
6
,
0
7


9
6
,
0
3


8
5
,
1
0


8
4
,
7
0


8
4
,
6
0


8
4
,
1
2


8
3
,
6
7


8
2
,
9
1


8
2
,
5
7


8
0
,
2
0


7
5
,
9
9


7
5
,
0
6


7
2
,
5
6


6
9
,
1
1


6
4
,
7
0


6
4
,
3
2


6
1
,
9
1


5
3
,
6
3


5
2
,
1
8


4
5
,
4
4

7
8
,
9
2
-
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
P
I
N
B
A
R
P
A
N
T
A
K
B
O
N
M
A
R
J
E
N
L
U
T
P
A
R
S
I
N
W
A
J
B
U
L
L
U
W
S
O
P
P
L
P
E
N
R
M
A
K
L
I
T
T
A
T
B
A
N
S
E
L
S
I
D
G
O
W
S
U
L
S
E
L
KAB./KOTA
P
E
R
S
E
N
T
A
S
E

Sumber : Subdin Kesga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2008

Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) di Sulsel pada tahun 2008 sebesar 78,92%,
masih di bawah standar nasional (90%), hanya empat kabupaten/ kota yang memenuhi
standar, yaitu Pinrang (98,61%), Barru (96,80%), Pangkep (96,07%), dan Bone (96,03%).
Sedangkan tiga kabupaten/kota yang terendah yaitu Gowa (45,44%), Sidrap (53,18%), dan
Selayar (53,63%). Terjadi penurunan 0,15% jika dibandingkan dengan tahun 2007
(79,07%), dapat dilihat pada gambar IV.A.6 dan IV.A.7.
Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko neonatus dengan
komplikasi antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal 2 kali, satu kali pada umur 0-
7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus,
petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan
konseling perawatan bayi kepada ibu.
Sedangkan perkembangan persentase cakupan kunjungan neonatus di Sulsel sejak
tahun 2004-2008 mengalami naik turun, 82,4 pada tahun 2004, turun menjadi 79,70%
pada tahun 2005, kemudian meningkat menjadi 100% (melebihi standar nasional 80%)
pada tahun 2006, tetapi menurun kembali pada tahun 2007 menjadi 79,07%, kemudian
menurun sebesar 0,15% pada tahun 2008 (78,92%), seperti pada gambar IV.A.7.

58

GAMBAR IV.A.7
PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2004-2008
82.4
79.7
100
79.07
73.09
0
20
40
60
80
100
120
2004 2005 2006 2007 2008
TAHUN
P
E
R
S
E
N
T
A
S
E

Sumber : Profil Kesehatan Sulsel Tahun 2004-2008

5) Kunjungan Bayi

Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan
pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan
resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi
berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian Vitamin K,
manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah
menggunakan buku KIA.
Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan menunjukkan
bahwa persentase cakupan kunjungan bayi di Indonesia pada tahun 2008 sebesar 77,16%.
Sedangkan untuk Sulsel, cakupan kunjungan bayi pada tahun 2004 sebesar 77,8% dan
untuk tahun 2005 meningkat menjadi 86,70%.. Sementara pada tahun 2006, cakupan
kunjungan bayi rata-rata sebesar 84,66%, tahun 2007 sebesar 78,11%. Sedangkan tahun
2008 mengalami penurunan yaitu sebesar 71.26 %.
Adapun Kab./Kota yang memiliki cakupan kunjungan bayi tertinggi dengan
persentase cakupan lebih dari 100% masing-masing Kota Parepare, Kab Bantaeng,
Pinrang, Pangkep, Bone, Palopo, Luwu Utara dan Luwu Timur (hijau), sedangkan
kab./kota dengan cakupan kunjungan bayi terendah adalah Kab. Maros (0), Gowa, Selayar,
Jeneponto, Barru, Parepare, Sidrap dan Enrekang (merah dan kuning). Data terinci pada
lampiran Tabel 15.


59
GAMBAR IV.A.8
PETA PRESENTASE KUNJUNGAN BAYI
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008


Sumber : Profil Kesehatan Sulsel Tahun 2008


6) Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan Remaja

Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan pelaksanaan
pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak prasekolah,
pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan pada remaja, baik
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peranserta tenaga terlatih lainnya seperti
kader kesehatan, guru UKS dan dokter kecil.
Secara nasional pada tahun 2003, cakupan deteksi tumbuh kembang anak
prasekolah sebesar 45,43%, pemeriksaan siswa sekolah dasar 56,13% dan pelayanan
kesehatan remaja sebesar 20,74%. Sedangkan untuk di Sulawesi Selatan pada tahun 2008,
cakupan deteksi tumbuh kembang anak prasekolah sebesar 29,66%, pemeriksaan siswa
sekolah dasar sebesar 16,15% dan pelayanan kesehatan remaja sebesar 2,65%.
Cakupan deteksi tumbuh kembang anak prasekolah, pemeriksaan siswa sekolah
dasar/sederajat, dan pelayanan kesehatan remaja di Sulawesi Selatan pada tahun 2004-
2008 dapat dilihat pada gambar IV.A.9, dan data terinci pada lampiran Tabel 18.




60
GAMBAR IV.A.9
PERSENTASE CAKUPAN DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK PRASEKOLAH,
PEMERIKSAAN SISWA SEKOLAH DASAR/SEDERAJAT DAN PELAYANAN
KESEHATAN REMAJA DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004-2008














Sumber : Profil Kesehatan Sulsel 2004-2008

7) Pelayanan Keluarga Berencana

Masa subur seorang wanita memiliki peranan bagi terjadinya kehamilan sehingga
peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian usia subur
seorang wanita rata-rata 15 49 tahun walaupun sebagaian wanita mengalami menarche
(haid pertama) pada usia 9 10 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran
atau menjarangkan kelahiran, pasangan usia subur ini lebih diperioritaskan untuk
menggunakan alat/cara KB.
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2007, persentase wanita
berumur10 tahun keatas yang pernah kawin dengan jumlah anak yang dilahirkan hidup
terbesar adalah 2 orang (23,02%), 1 orang (19,52%) dan 3 orang (17,11%) sedangkan rata-
rata jumlah anak lahir hidup per wanita usia 15 49 tahun adalah 1.79 untuk daerah
perkotaan + pedesaan, 1,57 di perkotaan dan 1.98 di pedesaan.
Secara nasional, menurut hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang
kesehatan seluruh Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2003 persentase peserta KB
aktif sebesar 68,49%. Sedangkan di Sulsel pada tahun 2008, persentase peserta KB aktif
sebesar 66,64%.
Adapun persentase tertinggi alat/cara KB yang dipakai peserta KB aktif adalah
suntikan (51,08%), kemudian pil (25,05%) dan AKDR/IUD (10,69%). Menurut data dari
BKKBN, metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan pasangan usia subur (PUS)
pada peserta KB baru pada tahun 2003 adalah suntikan (58,16%), pil (29,02%),
implant/susuk KB (4,88%). Sementara untuk tempat pelayanan bagi peserta KB baru
adalah klinik KB pemerintah (59,45%), bidan praktek swasta (30,77%) dan klinik KB
swasta (6,98%), serta selebihnya di dokter praktek swasta (2,80%).
Data yang diperoleh melalui Profil Kesehatan Kab./Kota tahun 2008 juga mencatat
bahwa persentase penggunaan kontrasepsi bagi peserta KB baru yang terbanyak selama
tahun tersebut masing-masing Suntikan (49.28%), Pil (36.28%), Implant (7,01%), IUD
19
32.27
27.63
29.66
61.19
52.74
51.66
15.26
31.76
16.15
19.31
2.65
11.28 11.96
36.01
0
10
20
30
40
50
60
70
2004 2005 2006 2007 2008
Balita &Prasekolah SD / MI REMAJA

61
(1,62%), MOW (0,31%) dan kondom (5,31%). Sedangkan penggunaan alat kontrasepsi
terbanyak bagi peserta KB aktif, masing-masing suntik (45,38%), pil (37,24%), implant
(8,97%), IUD (4,71%) dan seterusnya.

GAMBAR IV.A.10
PERSENTASE PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI
YANG DIGUNAKAN DI SULSEL TAHUN 2008
IUD, 1.62
PIL, 36.28
SUNTIK, 49.28
MOP/MOW, 0.31
IMPLANT, 7.01
KONDOM, 5.31
MOP/ MOW IUD KONDOM IMPLANT PIL SUNTIK

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Se Sulsel Tahun 2008


Persentase peserta KB baru menurut Kab/ kota tertinggi di Kab. Bantaeng dan Jeneponto,
kemudian terendah di Kota Parepare dan Kab. Luwu seperti pada gambar IV.A.11.

GAMBAR IV.A.11
PERSENTASE PESERTA KB BARU MENURUT KAB/KOTA
DI SULSEL PADA TAHUN 2008

.
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota 2008


62
Sulawesi Selatan pada tahun 2004-2008 persentase peserta KB aktif cenderung
berfluktuasi karena adanya beberapa kab./kota yang tidak melaporkan datanya. Data
terinci pada lampiran Tabel 19. Gambaran persentase peserta KB aktif di Sulsel selama
tahun 2004-2008 dan gambaran peserta KB Baru menurut Kab./Kota di Sulsel dapat
dilihat pada gambar berikut ini:

GAMBAR IV.A.12
PERSENTASE PESERTA KB AKTIF DI SULSEL
SELAMA TAHUN 2004-2008
55.97
62.50
56.35
62.23
66.64
0
20
40
60
80
100
2004 2005 2006 2007 2008
T AHUN
P
E
R
S
E
N
T
A
S
E

Sumber : Profil Kesehatan Sulsel 2004-2008

8) Pelayanan Imunisasi

Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0 1
tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia subur/Ibu Hamil
(TT) dan imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa
non UCI, potensial/risti KLB, ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan
lainnya berdasarkan kebijakan teknis.
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan
proyeksi terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap.
Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah
tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat (herd immunity)
terhadap penularan PD3I. Suatu desa/kelurahan telah mencapai target UCI apabila >80 %
bayi didesa/kelurahan tersebut mendapat imunisasi lengkap.
Sementara itu, pencapaian UCI tingkat desa/kelurahan pada tahun 2003, secara
nasional telah mencapai 72,53%. Sedangkan untuk di Sulsel, pada tahun yang sama UCI di
tingkat desa/kelurahan sebesar 72,98% namun pada tahun 2004 menurun menjadi 64,04%.
Adapun kab./kota yang memiliki cakupan tertinggi yakni Kota Makassar (96,50%) dan
yang terendah yakni Kab. Tana Toraja (39,70%). Di tahun 2006, pencapaian UCI juga
menurun menjadi 53,28%, pada tahun 2007 (61,85%) dan pada tahun 2008 meningkat
menjadi (78,84%). Data terinci pada lampiran Tabel 22.


63
GAMBAR IV.A.13
PERSENTASE PENCAPAIAN UCI DI TINGKAT DESA/KELURAHAN
MENURUT KAB./KOTA DI SULSEL TAHUN 2008

108.33
100.00
98.30
92.86
91.02
90.74
89.52
88.06
86.27
85.00
79.22
78.95
78.65
75.24
72.73
69.70
71.68
63.41
57.28
59.35
54.17
54.05
37.78
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00
PINRANG
SELAYAR
PALOPO
MAROS
TATOR
ENREKANG
LUWU TIMUR
JENEPONTO
PARE-PARE
SIDRAP
LUWU
LUWU
TAKALAR
SINJAI
PANGKEP
BANTAENG
BONE
BARRU
GOWA
BULUKUMBA
WAJO
SOPPENG
MAKASSAR

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota se Sulsel Tahun 2008

Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3 kali), Polio (4 kali),
Hepatitis-B (3 kali) dan Imunisasi Campak (1 kali), yang dilakukan melalui pelayanan
rutin di Posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Cakupan imunisasi dasar pada
bayi (cakupan imunisasi campak) secara nasional di tahun 2003 sebesar 89,2%. Sedangkan
untuk di Sulsel tercatat sebesar 89,63% pada tahun 2006, pada tahun 2007 91,08% dan
pada tahun 2008 meningkat menjadi 97.79 % dengan cakupan tertinggi yaitu di Kab Luwu
Timur dan yang terendah di Kab. Selayar. Untuk angka DO cakupan imunisasi pada bayi
tercatat sebesar 5%, data terinci pada lampiran Tabel 23.
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu
kegiatan imunisasi tambahan yang bertujuan utnuk menurunkan jumlah kasus Tetanus
Neonatal di setiap Kabupaten/Kota hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun.
Pada masa lalu sasaran kegiatam MNTE adalah calon pengantin dan ibu hamil namun
pencapaian target agak lambat, sehingga dilakukan kegiatan akselerasi berupa pemberian
TT 4 dosis pada seluruh Wanita usia subur termasuk ibu hamil (usia 15 39 tahun).
Disamping itu, perkembangan cakupan imunisasi TT ibu hamil secara nasional
cenderung menurun. Cakupan imunisasi TT2 ibu hamil pada tahun 2003 tercatat sebesar
66,12%. Untuk Sulawesi Selatan, cakupan imunisasi TT2 ibu hamil tercatat sebesar
77,68% (Tahun 2004) menurun pada tahun 2005 menjadi 65,09%, kemudian menurun lagi
menjadi 57,52% di tahun 2006, pada tahun 2007 meningkat menjadi 69,24% dan menurun
pada tahun 2008 menjadi 5.84 %, cakupan TT3 sebanyak (1.04%), TT4 sebanyak
(0,56%)dan TT5 sebanyak (0,71%). Data terinci pada lampiran Tabel 26.
Beberapa pelayanan imunisasi yang diberikn untuk mencegah penyakit difteri,
pertusis, tetanus, tuberkulosis, poliomielitis, hepatistis B, dan campak antara lain :
a) Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit tuberkulosis yang diberikan pada umur 0-11
bulan. Frekuensinya hanya satu kali dengan suntikan pada lengan kanan atas luar

64
(intrakutan). Capaian imunisasi BCG di Sulsel pada tahun 2008, seperti pada gambar
IV.A.14.
GAMBAR IV.A.14
PETA CAKUPAN IMUNISASI BCG
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008



Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2008

Gambar IV.A.14 menunjukkan bahwa kab/ kota dengan warna merah berarti
capaiannya berada di bawah target provinsi yaitu Kab. Bulukumba, Gowa, Maros dan
Enrekang, sedangkan yang berwarna kuning berarti berada di atas target provinsi
(90%), serta yang berwarna hijau berarti di atas target nasional (100%) yaitu Kota
Makassar, Parepare, Palopo, dan Kab. Soppeng.
b) Imunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus yang diberikan
pada umur 2-11 bulan. Frekuensinya diberikan sebanyak 3 kali dengan selang waktu 4
minggu disuntikkan pada paha tengah luar (intramuskular). Gambar IV.A.15 adalah
capaian imunisasi DPT1 dan 3 di Sulsel pada tahun 2008 :





65
GAMBAR IV.A.15
CAKUPAN IMUNISASI DPT1 DAN DPT3
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008

0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
120,0
DPT1
DPT3
DPT1 90,1 97,8 92,7 99,5 98,0 95,3 93,5 95,1 100,092,6 100,0100,095,8 93,8 98,7 89,6 79,9 89,4 97,0 99,4 100,0 98,1 100,0 99,5
DPT3 77,5 92,3 92,5 100,092,4 90,8 90,9 92,9 96,5 90,3 96,8 100,093,7 89,1 93,7 86,4 80,1 91,2 92,5 100,0100,0 99,0 100,0 96,7
SEL BUL BAN JEN TAK
GO
W
SIN
MA
R
PAN BAR
BO
N
SOP WAJ SID PIN
EN
R
LU
W
TAT LUT LIT
MA
K
PAR PLP
SUL
SEL

Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2008

c) Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit poliomielitis yang diberikan pada
umur 0-11 bulan sebanyak 4 kali, selang waktu 4 minggu dengan cara meneteskan ke
mulut bayi. Situasi capaian imunisasi Polio 1 dan 4 di Sulawesi Selatan pada tahun
2008, seperti pada gambar IV.A.16.

GAMBAR IV.A.16
CAKUPAN IMUNISASI POLIO 1 DAN POLIO 4
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008

0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
120,0
POL1
POL4
POL1 92,9 96,6 91,7 100,096,8 93,2 98,2 100,0100,095,2 100,0100,095,9 96,9 100,0 93,1 81,8 91,8 97,7 100,0100,0100,0100,0 96,6
POL4 72,9 87,0 92,8 100,086,9 91,8 93,7 85,9 96,2 89,6 96,7 99,3 93,0 90,2 94,1 84,1 77,1 86,7 95,8 95,6 100,0 99,5 100,0 91,7
SEL BUL BAN JEN TAK
GO
W
SIN
MA
R
PAN BAR
BO
N
SOPWAJ SID PIN
EN
R
LU
W
TAT LUT LIT
MA
K
PAR PLP
SUL
SEL

Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2008

66

d) Imunisasi HB diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang diberikan hanya
satu kali pada umur 0-7 bulan dengan cara menyuntikkan pada paha tengah luar
(intramuskular). Capaian imunisasi HB3 di Sulsel pada tahun 2008 dapat dilihat pada
gambar IV.A.17, yaitu terdapat 4 kabupaten yang tidak memenuhi standar provinsi
(90%) yaitu Kab. Selayar, Sidrap, Enrekang dan Luwu, tetapi terdapat 4 kab/kota juga
yang memenuhi standar nasional (100%) yaitu Kab. Jeneponto, Luwu Timur, Kota
Makassar dan Palopo.

GAMBAR IV.A.17
PETA CAKUPAN IMUNISASI HB3
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008



Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2008

e) Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak yang diberikan hanya satu kali
pada umur 9-11 bulan dengan cara menyuntik pada lengan kiri atas (subkutan).
Cakupan imunisasi campak di Sulsel pada tahun 2008 telah memenuhi target provinsi
yaitu 94,16% (melebihi 4,16% dari target provinsi). Namun masih terdapat 8 kab/kota
yang belum memenuhi terget provinsi (dibawah 90%), antara lain Kab. Selayar,
Bulukumba, Takalar, Maros, Sidrap, Enrekang, Luwu dan Tator. Tetapi dua kab/ kota
yang telah memenuhi target nasional (100%) yaitu Kota Makassar dan Kab. Soppeng,
dapat dilihat pada gambar IV.A.18.



67
GAMBAR IV.A.17
PETA CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008



Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2008


9) Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut

Secara nasional, cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila pada tahun 2003
sebesar 25,34%. Sedangkan untuk Sulawesi Selatan cakupan pelayanan kesehatan pra
usila dan usila pada tahun yang sama tercatat baru 4,48%, dan untuk tahun 2004
meningkat menjadi 23,81%, sementara untuk tahun 2005 meningkat lagi menjadi 29,78%,
tahun 2006 meningkat menjadi 37,03%, tahun 2007 meningkat menjadi 45,75%. Dan pada
tahun 2008 menurun menjadi 21,63 %, Persentase cakupan pelayanan kesehatan pra usila
dan usila menurut kab./kota tahun 2008 disajikan pada lampiran Tabel 38.

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG

Salah satu program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2004-2009 adalah upaya kesehatan perorangan yang bertujuan meningkatkan akses
keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman melalui sarana pelayanan
kesehatan perorangan (Puskesmas, fasilitas kesehatan, RSU, dll)
Upaya pelayanan kesehatan rujukan dan penyediaan fasilitas penunjang merupakan
bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Adapun
kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan peningkatan pelayanan kesehatan rujukan,

68
pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit dll. Berikut adalah
uraian singkat tentang pelayan kesehatan rujukan dan penunjang tersebut.

1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota di Sulsel pada tahun 2007, persentase
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit umum (BOR) sebesar 55,16% (Nasional 55,2%).
Pada tahun yang sama, rata-rata lama hari perawatan (LOS) menurut kab./kota adalah 4
hari (Nasional 4 hari). Adapun persentase pasien yang keluar mati < 48 jam (GDR)
menurut kab./kota sebesar 26,03% (Nasional 3,5%). Sedangkan pasien yang keluar mati
>48 jam (NDR) tercatat 10,41% (Nasional 1,8%).
Dari data Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2008 persentase
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit umum (BOR) sebesar 62 %, rata-rata lama hari
perawatan (LOS) sebesar 4 hari , persentase pasien yang keluar mati < 48 jam (GDR)
sebanyak 8 % , persentase rata-rata hari atau tempat tidur tidak di tempati dari saat tersisi
ke saat terisi berikutnya (TOI) sebesar 3 %, sedangkan pasien yang keluar mati > 48 jam
sebesar 11 %. Data terinci pada lampiran Tabel 64.

2. Pelayanan Ibu Hamil dan Neonatus Risiko Tinggi

Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan melalui Profil
Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008 menunjukkan bahwa persentase ibu hamil risiko tinggi
yang dirujuk dan mendapat pelayanan kesehatan lebih lanjut sebesar 71.36% (target SPM
80%). Pada tahun yang sama, persentase neonatus risiko tinggi yang dirujuk dan mendapat
pelayanan kesehatan lebih lanjut sebesar 77% (target SPM 80%). Jumlah dan persentase
ibu hamil dan neonatus risiko tinggi/komplikasi dirujuk dan ditangani menurut kab./kota
pada tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran Tabel 27.
Persentase ibu hamil dan neonatus risiko tinggi/komplikasi dirujuk yang memiliki
akses terhadap ketersediaan darah dilaporkan untuk tahun 2008 rumah sakit sebesar
73,16% (nasional 19,87%) dan puskesmas 74,17%. Data terinci pada lampiran Tabel 26.

3. Pelayanan Kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin
(JPK-MM) ASKESKIN

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) adalah suatu konsep atau
metode penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna (preventif, promotif,
rehabilitatif dan kuratif) berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan yang
berkesinambungan dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan secara
pra-upaya.
Kecenderungan meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan menyulitkan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya. Keadaan ini terjadi
terutama pada keadaan dimana pembiayaannya harus ditanggung sendiri ("out of pocket")
dalam sistim tunai ("fee for service"). Kenaikan biaya kesehatan terjadi akibat penerapan
teknologi canggih, karakter supply induced demand dalam pelayanan kesehatan, pola
pembayaran tunai langsung ke pemberi pelayanan kesehatan, pola penyakit kronik dan
degeneratif, serta inflasi. Kenaikan biaya pemeliharaan kesehatan itu semakin sulit diatasi

69
oleh kemampuan penyediaan dana pemerintah maupun masyarakat. Peningkatan biaya itu
mengancam akses dan mutu pelayanan kesehatan.
Berdasarkan profil kesehatan tahun 2008 menunjukkan bahwa jumlah KK miskin
sebanyak 1.437.918 KK yang di cakup JPKM sebanyak 49,16 %, dan mendapat
pelayanan kesehatan sebanyak 64,72% sedangkan jumlah bayi miskin sebanyak 19.327
jiwa dan yang mendapat MP-ASI sebanyak 65,22%. Data rinci disajikan pada lampiran
Tabel 36-37.

C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada pelaksanaan
surveilens epidemiologi dengan upaya penemuan penderita secara dini yang
ditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat melalui pengobatan penderita. Di samping
itu pelayanan lain yang diberikan adalah upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi,
upaya pengurangan faktor risiko melalui kegiatan untuk peningkatan kualitas lingkungan
serta peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan penyakit menular
yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan. Uraian singkat berbagai upaya tersebut
seperti berikut ini:

1. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa

Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
merupakan tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus penyakit berpotensi KLB/wabah
yang terjadi pada masyarakat. Upaya penanggulangan yang dilakukan dimaksudkan untuk
mencegah penyebaran lebih luas dan mengurangi dampak yang ditimbulkan.

GAMBAR IV.C.1
PETA DESA YANG TERKENA KLB
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008



Sumber : Subdin P2PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2008

70
Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan menunjukkan
bahwa pada tahun 2007 jumlah desa/kelurahan yang mengalami KLB di laporkan
sebanyak 276 desa/ kelurahan, dan dari jumlah tersebut, sebanyak 262 desa/kelurahan
(94,93%) yang ditangani < 24 jam sedangkan untuk tahun 2008 mengalami penurunan
kasus KLB yaitu jumlah desa/kelurahan yang terkena KLB sebanyak 290
desa/kelurahan, yang ditangani <24 jam sebanyak 269 desa/kelurahan (92,76%). Data
terinci pada lampiran Tabel 30.

2. Pemberantasan Penyakit Polio

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio telah dilakukan melalui
gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilens
epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok
umur < 15 tahun hingga dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya
virus Polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari
kasus AFP yang dijumpai.
Adapun strategi dalam upaya pemberantasan polio yaitu 1). Imunisasi yang
meliputi peningkatan imuniasai rutin polio, PI dan Mop-up, 2). Surveilans AFP, 3).
Sertifikasi bebas polio, dan 4) pengamanan virus polio di laboratorium. Setiap kasus AFP
yang ditemukan dalam kegiatan intensifikasi surveilens, akan dilakukan pemeriksaan
spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus polio liar yang menyerang
masyarakat. Gambaran AFP rate di Sulsel selama tahun 2004-2008 seperti pada gambar
IV.C.2.

GAMBAR IV.C.2
SITUASI AFP RATE DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004-2008

1.47
2.4
1.36
2.03
1.01
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
2004 2005 2006 2007 2008
TAHUN
A
F
P

<

1
5

T
H
N

Sumber : Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulsel Tahun & Profil Kes. Kab./ kota 2004-2008

Penemuan kasus AFP selama tahun 2005 berdasarkan hasil pelacakan ditemukan
kasus sebanyak 67 penderita dari 21 kab./kota dengan AFP rate sebesar 2,4 per 100.000
anak umur < 15 tahun. Jika dibandingkan tahun 2004 pada periode yang sama, jumlah
penderita yang ditemukan mengalami peningkatan sebesar 183%. Sementara penemuan

71
kasus AFP tahun 2006 ditemukan kasus sebanyak 31 penderita dengan AFP rate sebesar
1,36 per 100.000 penduduk. Tahun 2007 ditemukan kasus sebanyak 48 penderita dengan
AFP rate sebesar 2,03 dan pada tahun 2008 mengalami penurunan yaitu 26 penderita
dengan AFP rate sebesar 1.01%.

3. Pemberantasan TB Paru

Upaya pencegahan dan pemberantasan TB-Paru dilakukan dengan pendekatan
Directly Observe Treatment Shortcource (DOTS) atau pengobatan TB-Paru dengan
pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). Kegiatan ini meliputi upaya
penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang
ditindaklanjuti dengan paket pengobatan. Dari upaya penemuan kasus TB BTA + maka
diperoleh angka Case Detection Rate (CDR) selama tahun 2004 di Sulsel (termasuk 4
kabupaten di Sulawesi Barat) sebesar 92%.
Dalam penanganan program, semua penderita TB yang ditemukan ditindaklanjuti
dengan paket-paket pengobatan intensif. Melalui paket pengobatan yang diminum secara
teratur dan lengkap, diharapkan penderita akan dapat disembuhkan dari penyakit TB yang
dideritanya. Namun demikian dalam proses selanjutnya tidak tertutup kemungkinan
terjadinya kegagalan pengobatan akibat dari paket pengobatan yang tidak terselesaikan
atau drop out (DO), terjadinya resistensi obat atau kegagalan dalam penegakan diagnosa
diakhir pengobatan. Adapun angka tingkat kesembuhan dari penderita TB BTA+ tahun
2006 tercatat sebesar 92,89%, menurun pada tahun 2007 menjadi 51,10% tetapi
mengalami peningkatan lagi pada tahun 2008 sebesar 89%.

4. Pemberantasan Penyakit ISPA

Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (P2
ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dan tatalaksana kasus yang
cepat dan tepat terhadap penderita Pneumonia Balita yang ditemukan. Upaya ini
dikembangkan melalui suatu manajemen terpadu dalam penanganan balita sakit yang
datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebih dikenal dengan Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS).
Menurut laporan Subdin P2&PL Dinkes Prov. Sulawesi Selatan tahun 2005,
tercatat bahwa jumlah kasus ISPA mencapai 279.313 penderita (79,71%) dengan rincian:
yang bukan pneumonia sebanyak 262.117 penderita, pneumonia sebanyak 16.045
penderita dan pneumonia berat sebanyak 1.151 penderita. Sementara untuk tahun 2006,
tercatat bahwa penderita pneumonia balita yang ditemukan sebanyak 13.403 orang dengan
kematian sebanyak 10 orang, dengan distribusi kasus menurut kelompok umur tertinggi
pada kelompok umur 1-4 tahun baik yang bukan pneumonia maupun pneumonia namun
tanpa kematian pada kelompok umur tersebut.
Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota di Sulawesi Selatan tahun 2007
dilaporkan jumlah penderita pneumonia balita sebesar 13.839 penderita. Namun yang
ditangani hanya 99,86%. Sedangkan untuk tahun 2008 penderita pneumonia sebanyak
32.285 penderita, pneumonia balita sebesar 7.110 penderita dan tertangani 100 %.



72
5. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS

Upaya pelayanan dalam rangka pemberantasan penyakit HIV/AIDS di samping
ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya
pencegahan yang dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap darah donor dan upaya
pemantauan dan pengobatan penderita penyakit menular seksual (PMS), penyalahgunaan
obat dengan suntikan (IDUs), penghuni lapas (lembaga permasyarakatan) atau melakukan
penelitian pada kelompok berisiko rendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya.
Menurut hasil pengumpulan data bidang kesehatan melalui Profil Kesehatan
Kab./Kota se Sulsel selama tahun 2007, jumlah kasus HIV/AIDS tercatat sebesar 1.065
kasus. Kasus tersebut ditemukan terbanyak di Kota Makassar sebanyak 997 kasus.
Sementara data yang dihimpun dari laporan Subdin P2&PL tahun 2006 tercatat bahwa
penderita HIV (+) sebanyak 400 dan penderita AIDS sebanyak 212 orang.
Berdasarkan profil kesehatan kabupaten/kota di Sulawesi Selatan untuk tahun
2008, jumlah kasus HIV/AIDS sebanyak 58 kasus, ditangani sebesar 33 kasus yaitu
56,90%. Kasus tersebut tertinggi di Kab Wajo sebanyak 29 Kasus dan terendah di tiga
Kab./Kota yaitu di Kab. Luwu Timur, Luwu Utara dan Takalar masing-masing sebanyak
2 kasus. Jumlah kasus HIV/AIDS dan IMS pada tahun 2008 menurut kab./kota di Sulsel
dapat dilihat pada Lampiran Tabel 10.

6. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Upaya pemberantasan DBD terdiri dari tiga hal yaitu 1) Peningkatan kegiatan
surveilans penyakit dan surveilans vektor, 2) Diagnosis dini dan pengobatan dini 3).
Peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD dan upaya
pemberantasan dititikberatkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat
berperanserta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3M), juru pemantauan jentik
(Jumantik) untuk memantau angka bebas jentik (ABJ), serta pengenalan gejala DBD dan
penanganannya di rumah tangga.
Demam berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang
sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, sering muncul
sebagai KLB dan menimbulkan kepanikan di masyarakat karena menyebar dengan cepat
dan dapat menyebabkan kematian. Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan
oleh nyamuk Aedes aegypti dan aedes albopictus yang hidup digenangan air bersih sekitar
rumah. Di Indonesia saat ini dikenal 4 serotipe virus dengue yaitu Den-1, Den-2, Den -3,
Den -4. Dari 4 serotipe tersebut yang paling banyak bersirkulasi adalah serotipe Den-3.
Kasus umumnya mulai meningkat pada saat musim hujan yaitu antara bulan oktober
Mei.
Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan menunjukkan
bahwa pada tahun 2007 jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 5.438 kasus dan penderita
yang ditangani (mendapat pengobatan/perawatan) sebesar 86,47%. dan untuk tahun 2008
jumlah kasus DBD sebesar 4.750 dan ditangani sebesar 100 %. Jumlah kasus DBD
menurut kab./kota se Sulawesi Selatan tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran Tabel 10.
Angka kesakitan yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kab./Kota sebesar 60.32 per
100.000 penduduk.


73
7. Pemberantasan Penyakit Malaria

Malaria sebagai salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat, berdampak kepada penurunan kualitas sumber daya manusia yang
dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, ekonomi, bahkan berpengaruh keamanan dan
pertahanan nasional. Penegakan diagnosa penderita secara cepat dan pengobatanyang tepat
merupakan salah satu upaya penting dalam rangka pemberantasan penyakit Malaria di
samping pengendalian vektor potensial.
Hasil pengumpulan data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan dari kab./kota se
Sulsel menunjukkan bahwa pada tahun 2007, jumlah penderita dilaporkan sebanyak
13.511 penderita klinis dan 3.393 yang positif malaria, dan yang mendapat pengobatan
sebesar 70,83% dan untuk tahun 2008 penderita malaria klinis sebesar 8.506 penderita,
positif malaria 1.114 dan penderita diobati sebesar 6.403 (75,28%). Angka kesakitan yang
dilaporkan dari Dinas Kesehatan Kab./Kota sebesar 1,22 per 1000 penduduk. Jumlah dan
persentase penderita malaria yang diobati menurut kab./kota se Sulsel pada tahun 2008
dapat dilihat pada lampiran Tabel 11.

8. Pemberantasan Penyakit Kusta

Pemberantasan penyakit kusta dapat dilakukan dengan cara penemuan penderita
melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak dan pemeriksaan intensif penderita
yang datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan atau kontak dengan penderita
penyakit kusta.
Pada penderita Kusta yang ditemukan, diberikan pengobatan paket MDT yang
terdiri atas Rifampicin, Lampren dan DDS yang diberikan dalam kurun waktu tertentu.
Hasil pengumpulan data bidang kesehatan menurut kab./kota se Sulsel di laporkan bahwa
jumlah penderita kusta pada tahun 2007 sebanyak 1.499 orang dengan persentase bebas
dari pengobatan (RFT) sebesar 7,84%, dengan PR kusta per 10.000 penduduk tercatat
sebesar 1,95 dan untuk tahun 2008 jumlah penderita kusta (PB) sebanyak 839 penderita,
RFT PB sebanyak 486 yaitu 57,93 % dan penderita kusta (MB) sebanyak 987 penderita,
RFT MB sebesar 458 penderita yaitu 46.40%, dengan PR kusta per 10.000 penduduk
sebesar 35,17 %. Jumlah dan persentase penderita Kusta RFT menurut kab./kota se Sulsel
tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran Tabel 12.

9. Pemberantasan Penyakit Filariasis

Penyakit Filariasis adalah penyakit menular (Penyakit Kaki Gajah) yang
disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini
bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan
cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun
laki-laki. Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO
tahun 2000 yaitu The Global Goal of Elimination of Lympatic Filariasis as a Publich
Health Problem the year 2020 yang merupakan realisasi dari resolusi WHA (World
Health Assebly) pada tahun 1997.



74
Program Eliminasi ini dilaksanakan melalui pilar kegiatan yaitu:
a. Pengobatan massal kepada semua penduduk di kabupaten endemis filariasis dengan
menggunakan DEC 6 mg/kg BB di kombinasikan dengan Albendazole 440 mg sekali
setahun selama 5 tahun, gunamemutuskan ranati penularan.
b. Tatalaksana kasus klinis filariasis guna mencegah dan mengurangi kecacatan.

Berdasarkan hasil pengumpulan data profil kesehatan tahun 2007 jumlah penderita
kronis yang ditemukan sebanyak 93 orang dan masing-masing 1 penderita di Kab. Barru,
11 penderita di Kab. Bone, 8 penderita di Kab. Sidrap, 69 penderita di Kab. Luwu Timur,
dan 4 penderita di Kab. Enrekang. Sedangkan untuk tahun 2008 mengalami peningkatan
kasus yaitu sebanyak 101 penderita tertinggi di kab. Luwu Timur 68 penderita, dan
terendah di kab Bone dan Kab Wajo masing-masing 1 penderita, dan penderita filariasis
ditangani 100 %.

D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR

Untuk memperkecil risiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan sebagai
akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas
lingkungan, antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi, surveilens
vektor dan pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU).

1. Pembinaan Kesehatan Lingkungan

Upaya pembinaan kesehatan lingkungan dilakukan terhadap institusi dalam
menjaga kualitas lingkungannya yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dilakukan
mencakup pemantauan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas
sanitasi dasar (air bersih dan jamban), pengelolaan sampah, sirkulasi udara, pencahayaan
dll. Hasil pengumpulan data bidang kesehatan menurut kab./kota di Sulsel selama tahun
2008 menunjukkan bahwa dari 32.212 institusi yang tercatat, 71% institusi yang dibina.
Persentase institusi yang dibina kesehatan lingkungannya menurut kab./kota di Sulsel
tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran Tabel 52.

2. Surveilens Vektor

Survei vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petuga kesehatan
maupun kader pemantau jentik (jumantik/kamantik). Pengembangan sistem surveilans
vektor secara berkala perlu terus dilakukan terutama dalam kaitannya dengan perubahan
iklim dan pola penyebaran kasus.
Secara nasional, pada tahun 2003, telah dilakukan survei vektor pada 8 kab./kota
yaitu Kab. Deli Serdang, Musi Banyuasin, Minahasa, Maros, Kota Padang, Balikpapan,
Kupang dan Jayapura. Hasil survei menunjukkan bahwa container index positif (jentik)
untuk rumah yang tertata sebesar 15,8%, sedangkan untuk rumah yang tidak tertata
container index-nya sebesar 23,06%, serta container index di tempat-tempat umum sebesar
24%.
Hasil pengumpulan data bidang kesehatan menurut kab./kota di Sulsel tahun 2008
menunjukkan bahwa dari 1.328.936 rumah yang diperiksa terdapat sebanyak 268.054

75
rumah (20,17%) yang bebas jentik sebanyak 68.90% (nasional 68,16%). Persentase
rumah/bangunan bebas jentik menurut kab./kota se Sulsel tahun 2008 dapat dilihat pada
lampiran Tabel 52.

3. Pengawasan tempat-tempat umum dan tempat Pengelolaan Makanan (TUPM)

Menurut hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui Profil Kesehatan
Kab./Kota se Sulsel selama tahun 2008, tercatat bahwa dari 16.460 TUPM/TTU yang
diperiksa terdapat 10.096 TUPM/TTU yang memenuhi syarat (60,87%). Kab./kota dengan
persentase tertinggi TUPM sehat adalah di Kota Parepare (85.83%) dan TUPM sehat
terendah terdapat di Kab. Selayar (45,66%), dan Jumlah dan persentase TUPM sehat
menurut kab./kota se Sulsel tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran Tabel 50.

E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani
permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan gizi yang sering
dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan
vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia gizi besi.

1. Pemantauan Pertumbuhan Balita

Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan
penimbangan di Posyandu secara rutin setiap bulan. Menurut hasil pengumpulan
data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan kab./kota di Sulsel tahun 2008 tercatat
jumlah balita yang ditimbang sebanyak 372.649 jiwa. Hasil penimbangan menunjukkan
bahwa 74,40% balita dengan berat badan yang naik. Adapun kab./kota dengan persentase
tertinggi adalah di Kab. Sinjai (89,72%) dan yang terendah di Kab. Luwu Utara (58,65%).
Sementara itu, persentase balita dengan berat badan di bawah garis merah (BGM)
sebesar 3.38% pada tahun 2008 bila dibandingkan dengan persentase tahun 2007 sebesar
5,32% maka terjadi penurunan persentase balita BGM. Adapun kab./kota dengan
persentase tertinggi BGM adalah di Kab. Pangkep (7,42%) dan yang terendah BGM-nya
adalah di Kab. Luwu (1,13%). Rincian hasil penimbangan Balita menurut kab./kota di
Sulsel tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran Tabel 16.

2. Pemberian Kapsul Vitamin A

Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang
berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata. Anak yang
kekurangan vitamin A, bila terserang campak, diare atau penyakit infeksi lain, penyakit
tersebut akan bertambah parah dan dapat mengakibatkan kematian. Infeksi akan
menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi dan pada saat yang sama
akan mengikis habis simpanan vitamin A dalam tubuh. Kekurangan vitamin A untuk
jangka waktu lama juga kan mengakibatkan terjadinya gangguan pada mata, bila anak
tidak segera mendapat vitamin A akan mengakibatkan kebutaan.

76
Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita tahun 2008 dilaporkan sebesar
76.88% dan 2 kab./kota yang memiliki persentase cakupan tertinggi sedangkan yang
terendah adalah di Kota Parepare (11,44%). Data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel
24. Sementara data KVA menurut Helen Kehler International 1998 tercatat sebesar 17,1%.

GAMBAR IV.E.1
PERSENTASE CAKUPAN BALITA YANG MENDAPAT VITAMIN A 2X
DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004 2008


70.36
80.33
72.58
87.93
76.88
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2004 2005 2006 2007 2008
Sumber : Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2004-2008

3. Pemberian Tablet Besi

Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu.
Anemia karena difisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil
dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lainnya. Oleh karena itu anemia gizi pada masa
kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi bahwa sekitar 70 % ibu hamil di
Indonesia menderita anemia gizi. Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang
paling lazim didunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Dengan frekuensi yang
masih cukup tinggi berkisar antara 10 % dan 20 %.
Pemberian tablet besi (Fe) dimaksudkan untuk mengatasi kasus Anemia serta
meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil.
Pemberian tablet Fe yang ketiga kalinya pada ibu hamil di Sulawesi Selatan pada tahun 2008
masih belum memadai karena masih di bawah 60%. Pencapaian pemberian tablet Fe3 tersebut
berdasarkan kabupaten/ kota jika dilihat pada gambar IV.E.2, maka yang memadai hanya Kab.
Soppeng saja yaitu cakupannya di atas 95% (hijau), sedangkan yang tidak memadai yaitu
Bulukumba, Bantaeng, Sinjai, Makassar, Parepare, Wajo, Enrekang, Tator, dan Luwu Utara
(merah). Cakupan yang kurang memadai (kuning) yaitu Selayar, Jeneponto, Takalar, Gowa,

77
Maros, Pangkep, Barru, Sidrap dan Luwu. Sedangkan yang hampir memadai (biru) yaitu Bone,
Pinrang, Palopo dan Luwu Timur.

GAMBAR IV.E.2
PETA CAKUPAN PEMBERIAN F3 PADA IBU HAMIL
DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004 2008



Sumber : Subdin Kesga Dinkes Prov. Sulsel Tahun 2008

Perkembangan cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil selama tahun 2004-
2008 di Sulsel dapat dilihat pada gambar IV.E.3. Data terinci dapat dilihat juga pada
lampiran Tabel 25.

GAMBAR IV.E.3
PERSENTASE CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI PADA IBU HAMIL
DI SULSEL SELAMA TAHUN 2004 2008

62.42
65.31
53.86
66.45
63.38
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2004 2005 2006 2007 2008
Sumber : Profil Kesehatan Prov. Sulsel Tahun 2004-2008

78
4. Pemberian Kapsul Minyak ber-Yodium

Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan KIO3 (kalium iodat)
sebanyak 30-80 ppm. Kekurangan zat yodium di sebut juga GAKY (Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium) merupakan masalah gizi yang serius, karena dapat menyebabkan
penyakit gondok dan kretin. Kekurangan unsur yodium dalam makanan sehari-hari, dapat
pula menurunkan tingkat kecerdasan seseorang. Indonesia saat ini diperkirakan kehilangan
140 juta I.Q point akibat GAKY.
Pelaksanaan program pemberian kapsul minyak ber-yodium yang dilaporkan oleh
kab./kota se Sulsel pada tahun 2004 belum seluruhnya dapat dicakup. Berdasarkan
data/indikator kinerja SPM bidang kesehatan yang terkumpul selama tahun 2004 tercatat
bahwa cakupan pemberian kapsul beryodium ini cenderung menurun dari 45,40%
(th.2003) menjadi 6,7% (th.2004), sedangkan untuk tahun 2005 meningkat menjadi
25,74% dan tahun 2006 menurun menjadi 14,85% dan meningkat menjadi 16,02% pada
tahun 2007 tetapi menurun lagi tahun 2008 sebesar 13,94%. Data terinci pada lampiran
Tabel 40.

F. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Upaya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara paripurna. Upaya tersebut
dimaksudkan untuk (1) menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan obat generik
dan obat esensial yang bermutu bagi masyarakat, (2) mempromosikan penggunaan obat
yang rasional dan obat yang generik, (3) meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di
farmasi komunitas dan farmasi klinik serta pelayanan kesehatan dasar, serta (4)
melindungi masyarakat dari penggunaan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan,
mutu dan keamanan.

1. Peningkatan Penggunaan Obat Rasional

Upaya peningkatan penggunaan obat rasional, diarahkan kepada peningkatan
cakupan dan kualitas pelayanan pembinaan penggunaan obat yang rasional melalui
pelaksanaan advokasi secara lebih intensif agar terwujud dukungan masyarakat yang
kondusif serta terbangunnya kemitraan dengan unit pelayanan kesehatan formal. Secara
nasional, sampai dengan akhir tahun 2003, penggunaan obat rasional baru mencapai 60%.
Angka tersebut belum menunjukkan target yang hendak dicapai yang idealnya penggunaan
obat yang rasional mencapai 100%. Berkaitan dengan hal tersebut perlu terus diupayakan
peningkatan obat esensial nasional di setiap fasilitas kesehatan masyarakat dan melindungi
masyarakat dari risiko pengobatan irasional. Adapun situasi peningkatan penggunaan obat
rasional untuk Sulsel belum diperoleh data/informasi.

2. Penerapan Penggunaan Obat Esensial Generik

Kegiatan ini dimaksudkan agar terjaminnya ketersediaan, keterjangkauan, dan
pemerataan obat dalam pelayanan kesehatan, yang pelaksanaannya mencakup pengadaan
buffer stock obat generik esensial, revitalisasi pemasyarakatan konsepsi obat esensial dan

79
penerapan penggunaan obat esensial generik pada fasilitas pelayanan pemerintah maupun
swasta. Pada tahun 2005 ketersediaan obat esensial di Sulsel telah mencapai 91,73%
(nasional 90%) dan ketersediaan obat generik sebesar 99,71%. Sementara untuk tahun
2006 ketersediaan obat esensial dan obat generik mencapai 62,65%. Sedangkan
ketersediaan obat generik berlogo mencapai 98,60%. Pada tahun 2007 ketersediaan obat
esensial dan obat generik mencapai 56,97%, ketersediaan obat generik berlogo mencapai
112,96% dan ketersediaan obat dengan pelayanan kesehatan dasar tahun 2008 sebanyak
181,19%. Data terinci pada Lampiran Tabel 44.









80




Upaya pembangunan kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila
kebutuhan sumber daya kesehatan dapat terpenuhi. Dalam bab ini, gambaran mengenai
situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan ke dalam sajian data dan informasi
mengenai sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

A. SARANA KESEHATAN

Pada bagian ini diuraikan tentang sarana kesehatan di antaranya Puskesmas,
Rumah Sakit, sarana produksi dan distribusi farmasi dan alat kesehatan, sarana Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), dan institusi pendidikan tenaga
kesehatan.

1. Puskesmas

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang berada di wilayah kecamatan yang melaksanakan tugas-tugas
operasional pembangunan kesehatan. Pembangunan puskesmas di tiap kecamatan
memiliki peran yang sangat penting dalam memelihara kesehatan masyarakat.
Pada tahun 2008, jumlah Puskesmas seluruh Indonesia sebanyak 8.234 unit. Jika
dilihat perkembangannya dari tahun 2003-2007, jumlah Puskesmas (termasuk Puskesmas
Perawatan) terus meningkat dari 7.237 unit pada tahun 2000 menjadi 7.277 unit pada
tahun 2001, kemudian meningkat lagi menjadi 7.309 unit pada tahun 2002, 7.413 unit
pada tahun 2003 dan meningkat menjadi 8.234 unit pada tahun 2008. Namun pada periode
tahun itu, rasio Puskesmas terhadap 100.000 penduduk sedikit menurun dari 3,56 per
100.000 penduduk pada tahun 2000 dan 3,55 per 100.000 penduduk pada tahun 2001
menjadi 3,46 per 100.000 penduduk pada tahun 2003, dan menjadi 3,61 per 100.000
penduduk pada tahun 2006 dan meningkat lagi pada tahun 2007 menjadi 3.65 per 100.000
penduduk. Ini berarti bahwa pada periode tahun itu setiap 100.000 penduduk rata-rata
dilayani oleh 3 4 unit puskesmas.
Di Sulawesi Selatan pada tahun 2006, jumlah puskesmas di Sulsel tercatat
sebanyak 355 unit dengan 1.073 puskesmas pembantu. Adapun rasio puskesmas per
100.000 penduduk tetap sebesar 4,74 sedangkan rasio Pustu terhadap puskesmas yakni
3:1. Pada tahun 2007, jumlah puskesmas meningkat menjadi 380 unit, puskesmas
pembantu sebanyak 1.073 unit. Rasio puskesmas per 100.000 penduduk sebesar 4,95
sedangkan rasio Pustu terhadap puskesmas pada tahun 2007 yaitu 4 : 1. Dan tahun 2008
jumlah puskesmas meningkat menjadi 395 unit dengan 1.009 puskesmas pembantu.
Adapun rasio puskesmas per 100.000 penduduk sebesar 5,01 sedangkan rasio pustu
terhadap puskesmas yakni 3,9. Gambaran rasio puskesmas per 100.000 penduduk menurut
kabupaten/kota dan gambaran jumlah puskesmas di Sulsel selama tahun 2002 2008
dapat dilihat pada pada gambar V.A.1 dan gambar V.A.2.
Bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja puskesmas, dimana sasaran
penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 20.000 penduduk, maka jumlah
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

81
puskesmas per 20.000 penduduk pada tahun 2008 rata-rata adalah 1,5 unit. Ini berarti
bahwa puskesmas diharapkan sudah dapat menjangkau penduduk sasaran di wilayah
kerjanya.

GAMBAR V.A.1
RASIO PUSKESMAS PER 100.000 PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA DI
SULAWESI SELATAN TAHUN 2008

2.9
3.8
3.8
4
4.1
4.5
5
5
5
5.2
5.2
5.6
5.7
6.2
6.2
6.3
6.5
6.6
6.7
6.9
7.4
7.5
7.8
0 3 6 9
MAKASSAR
GOWA
BULUKUMBA
PINRANG
LUWU UTARA
MAROS
JENEPONTO
SIDRAP
PAREPARE
BONE
TAKALAR
LUWU TIMUR
WAJO
BARRU
LUWU
SINJAI
TATOR
BANTAENG
PANGKEP
PALOPO
SOPPENG
SELAYAR
ENREKANG

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008

GAMBAR V.A.2
JUMLAH PUSKESMAS DI SULAWESI SELATAN
SELAMA TAHUN 2003 - 2008

Sumber : Profil Kesehatan Sulsel Tahun 2003 - 2008











Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas, sejak Repelita III

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008

331
343
355
363
380
395
270
280
290
300
31 0
320
330
340
350
J
U
M
L
A
H

P
U
S
K
2003 2004 2005 2006 2007 2008
TAHUN

82
Sejumlah puskesmas telah ditingkatkan fungsinya menjadi puskesmas dengan
tempat perawatan. Puskesmas perawatan ini terutama yang berlokasi jauh dari rumah
sakit, di jalur-jalur jalan raya yang rawan kecelakaan, serta diwilayah atau pulau-pulau
yang terpencil. Hingga tahun 2007 jumlah puskesmas perawatan telah menjadi 182.
Sementara itu, di tahun 2007 jika dilihat rasio Puskesmas Pembantu per 100.000
penduduk maka Sulsel berada diatas rata-rata nasional yakni 21,82 per 100.000 penduduk
(Nasional = 10,5 per 100.000 penduduk). Sedangkan untuk Puskesmas Keliling berjumlah
340 dengan rasio Puskesmas Keliling terhadap Puskesmas berada pada diatas rata-rata
atau sama dengan rasio secara nasional yakni sebesar 0,8 (Nasional 0,8).
Berdasarkan pengumpulan data profil di Sulawesi Selatan tahun 2008 rasio
Puskesmas Pembantu per 100.000 penduduk yaitu 12,81 per 100.000 penduduk berarti
masih berada rata-rata nasional sedangkan Puskesmas keliling berjumlah 305 dengan
rasio puskesmas keliling terhadap Puskesmas di bawah rata-rata nasional 0,7.

2. Rumah Sakit

Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara
lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan
jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk.
Pada tahun 20042008, perkembangan jumlah rumah sakit (umum dan khusus) di
Sulsel cenderung relatif stabil. Data terinci pada lampiran Tabel 62. Adapun
perkembangan jumlah rumah sakit (umum dan khusus) tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut :

TABEL V.A.1
PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT (UMUM & KHUSUS) MENURUT
KEPEMILIKAN/PENGELOLA DI SULSEL SELAMA TAHUN 2003 2008

No Pengelola / Kepemilikan 2003 2004 2005 2006 2007 2008

1 Departemen Kesehatan 2 2 1 1 1 1
2 Pemerintah Prov/Kab/Kota 28 29 36 38 38 38
3 TNI/POLRI 6 6 6 6 7 7
4 BUMN/Departemen Lain 2 2 1 1 1 1
5 Swasta 9 9 26 39 39 39
Jumlah 47 48 72 85 86 86
Sumber: Profil Kesehatan Sulsel Tahun 2003-2008

Selain jumlah rumah sakit, untuk menggambarkan ketersediaan dan cakupan
ketersediaan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat perlu pula disajikan data jumlah
tempat tidur rumah sakit dan rasio tempat tidur rumah sakit per 100.000 penduduk. Untuk
tahun 2008, jumlah tempat tidur dan rasionya terhadap 100.000 penduduk tercatat
sebanyak 2.575 tempat tidur dengan rasio sebesar 32 per 100.000 penduduk atau rata-rata
setiap tempat tidur rumah sakit melayani 3.058 penduduk dalam setahun.




83
3. Sarana Produksi, Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan
kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Jumlah sarana produksi farmasi di Sulsel selama tahun 2006 dan 2007 sudah tidak terdata
lagi. Sedangkan untuk jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan pada
tahun yang sama tercatat 583 apotik dan 480 toko obat pada tahun 2006, tahun 2007
jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan tercatat 578 apotik dan 461
toko obat dan untuk tahun 2008 tercatat 483 apotik toko obat 344.
Di kabupaten/kota, distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan milik pemerintah
dikelola oleh unit pengelola obat, dahulu disebut sebagai gudang farmasi kabupaten.
Adapun jumlah unit pengelola obat (ex gudang farmasi) kabupaten/kota pada tahun 2008
di Sulsel tercatat sebanyak 24. Data terinci pada lampiran Tabel 61.

4. Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di
masyarakat. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di antaranya adalah
Posyandu, Polindes (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat Keluarga), POD (Pos
Obat Desa), Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja), desa siaga dan sebagainya. Selain
Posyandu, situasi dan kondisi upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat lainnya sudah
sulit dideteksi/dipantau sejak pemberlakuan otonomi daerah di masing-masing kab./kota,
kecuali desa siaga yang baru muncul pada tahun 2007 ini. Oleh karena itu, pelaksanaan
kegiatan ini perlu mendapat perhatian yang optimal kembali dari masing-masing pengelola
program kesehatan.
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat.
Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak,
keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau
perkembangannya, Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama,
Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri.
Pada tahun 2004, jumlah Posyandu di Sulawesi Selatan tercatat sebanyak 7.636
buah dan tiga per empatnya (76,28%) adalah Posyandu Pratama dan Posyandu Madya,
selebihnya (23,72%) adalah Posyandu Purnama dan Mandiri. Sedangkan untuk tahun
2005, jumlah posyandu tercatat sebanyak 7.980 buah dan 76,19% berstatus Posyandu
Pratama dan Madya, sisanya merupakan Posyandu Purnama dan Mandiri (23,81%).
Sementara untuk tahun 2006, jumlah posyandu tercatat 7.029 dan yang berstatus Purnama
dan Mandiri hanya sebesar 26,26%, pada tahun 2007 jumlah Posyandu sebanyak 8.529
buah dan 70.61 % yang berstatus Pratama dan Madya dan 29.38% berstatus Purnama dan
Mandiri dan pada tahun 2008 jumlah posyandu tercatat 9.391 buah dan yang berstatus
Purnama dan mandiri (28.47%) dan yang berstatus pratama dan madya sebanyak 71.53%.
Gambaran proporsi posyandu pada tahun 2008 menurut strata atau tingkat
perkembangannya dapat dilihat pada gambar V.A.3, dan data terinci dapat dilihat pada
lampiran Tabel 46.




84
GAMBAR V.A.3
PROPORSI POSYANDU MENURUT STRATA
DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008















Sumber: Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008

5. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)

Poskesdes adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat desa. UKBM yang sudah dikenal luas oleh masyarakat yaitu Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu), Warung Obat Desa, Pondok Persalinan Desa (Polindes), Kelompok
Pemakai Air, Arisan Jamban Keluarga dan lain-lain.
Untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa,
Poskesdes memiliki kegiatan :
1. Pengamatan epidemiologi sederhana terhadap penyakit terutama penyakit menular
yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan factor resikonya
termasuk status gizi serta kesehatan ibu hamil yang beresiko.
2. Penanggulangan penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang
berpotensi menimbulkan KLB serta factor resikonya termasuk kurang gizi.
3. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdarutan kesehatan.
4. Pelayanan medis dasar sesuai dengan kompetensinya.
5. Promosi kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi, peningkatan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS), penyehatan lingkungan dan lain-lain.
Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki satu poskesdes. Berdasarkan hasil
pengumpulan data tahun 2008, jumlah poskesdes di Sulawesi Selatan sebanyak 881.

6. Desa Siaga

Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah Desa dikatakan menjadi
MADYA, 39.95
PURNAMA ,
35.36
PRATAMA,
22.38
MANDIRI, 3.31

85
desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes).
Jumlah desa siaga secara nasional pada tahun 2006 sebanyak 12.300, sedangkan
target Departemen Kesehatan tahun 2006 desa siaga 12.000 desa, hal ini berarti target
Depkes untuk desa siaga sudah tercapai. Sedangkan dari hasil pengumpulan data profil
kesehatan di Sulawesi Selatan tahun 2008 tercatat jumlah desa siaga yaitu 2.185 desa.


B. TENAGA KESEHATAN

Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang
memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang
mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan tenaga
kesehatan melalui pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun masyarakat.
Saat ini, jumlah tenaga kesehatan di Sulsel yang tercatat melalui Profil Kesehatan
Kab./Kota pada tahun 2008 sebanyak 17.258 orang (pegawai kesehatan) dengan proporsi
tenaga kesehatan yang terbesar adalah perawat dan bidan yaitu 66,52% (11.480 orang),
kemudian medis sebesar 11,05% (1.907 orang). Sedangkan jumlah tenaga khusus dalam
lingkup Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan hingga akhir 2008 berjumlah 956
orang.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di Sulsel, hingga saat ini telah
terdistribusi sejumlah tenaga pada berbagai institusi kesehatan. Tenaga kesehatan yang
terdistribusi tersebut terserap paling banyak pada Puskesmas (termasuk Pustu dan
Polindes) 47,93% kemudian RS 39,57%, lalu sarana kesehatan lainnya sebesar 7,74%.
Rincian distribusi tenaga kesehatan dapat dilihat pada lampiran Tabel 54.
Sementara itu, untuk melihat kecukupan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan di antaranya digunakan indikator rasio tenaga perawat Puskesmas per
puskesmas dan rasio tempat tidur di rumah sakit terhadap perawat yang bertugas di rumah
sakit. Pada tahun 2008, rasio tenaga perawat puskesmas per puskesmas adalah 10. Ini
berarti bahwa setiap puskesmas rata-rata mempunyai 10 orang perawat, sedangkan rasio
tempat tidur di rumah sakit umum terhadap perawat yang bertugas di rumah sakit adalah
1,00 jadi rata-rata setiap perawat di rumah sakit melayani 1 tempat tidur.

a. Tenaga Medis

Yang tergolong ke dalam tenaga medis adalah dokter spesialis, dokter umum,
dokter gigi dan dokter keluarga. Hingga tahun 2008 di Sulsel tercatat jumlah tenaga medis
sebanyak 1.907 orang dengan rasio 15 per 100.000 penduduk.
Sedangkan rasio masing-masing tenaga medis per 100.000 penduduk berdasarkan
data yang diterima melalui 23 Profil Kesehatan Kab./Kota tahun 2008 diperoleh bahwa
rasio dokter spesialis sebesar 9,10 per 100.000 penduduk, rasio dokter umum 12,58 per
100.000 penduduk dan rasio dokter gigi sebesar 5,37 per 100.000 penduduk, sedangkan
untuk rasio dokter keluarga belum dapat disajikan karena belum ada data yang masuk. Bila
dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010, nampak bahwa rasio untuk tenaga
dokter spesialis dan dokter umum telah mencapai target (dokter spesialis 2 per 100.000

86
penduduk, dokter umum 6 per 100.000 penduduk), namun rasio dokter gigi belum
mencapai target (dokter gigi 11 per 100.000 penduduk). Data terinci pada lampiran Tabel
55.

GAMBAR V.B.1
PROPORSI TENAGA KESEHATAN MENURUT JENIS TENAGA
DI SULSEL TAHUN 2008













Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008

b. Tenaga Kefarmasian dan Gizi

Untuk tenaga kefarmasian, saat ini telah berjumlah 679 orang dengan rincian:
Apoteker 214 orang atau 2,75% dari seluruh tenaga farmasi atau 8,74% dari total tenaga di
Sulsel. Sedangkan rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk masih jauh dari yang
diharapkan karena hingga tahun 2007 rasio tenaga kefarmasian baru mencapai 8,49 per
100.000 penduduk (Target IIS 2010 adalah 10 per 100.000 penduduk).
Sementara itu, jumlah tenaga gizi hingga tahun 2008 di Sulsel sebanyak 643 orang
dengan rasio sebesar 8,27 per 100.000 penduduk (Target IIS 2010 sebesar 22 per 100.000
penduduk). Data terinci pada lampiran Tabel 56.

GAMBAR V.B.2
PROPORSI TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA
DI SULSEL TAHUN 2008

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008










PERAWAT &
BIDAN, 62.89
NON KES, 0.04
GIZI, 4.75
FARMASI, 4.02
SANITASI, 3.46
TEKNISI MEDIS,
4.3
MEDIS, 10.79
KESMAS, 9.75
0.73
0.29
1.95
9.43
22.91
64.69
0 20 40 60 80
PERSENTASE
SARKES LAIN
DIKNAKES
DINKES PROV.
DINKES KAB./KOTA
RS
PUSK

87
c. Tenaga Keperawatan

Yang tergolong ke dalam tenaga keperawatan adalah Perawat dan Bidan. Rasio
tenaga keperawatan di Sulsel hingga tahun 2008 mencapai 100 per 100.000 penduduk.
Namun bila dirinci menurut jenisnya maka di Sulsel, pada tahun yang sama tercatat jumlah
perawat sebanyak 66,52 orang dengan jumlah lulusan terbanyak berasal dari D-3
keperawatan (65,29%) dan SPK sebesar 40,83%. Proporsi tenaga perawat 41,64% dari
seluruh tenaga kesehatan dan rasio perawat per 100.000 penduduk sebesar 112,06 per
100.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010 sebesar 117,5
per 100.000 penduduk maka Sulsel belum mencapai target.
Sedangkan jumlah tenaga bidan sebanyak 2.852 orang atau dengan proporsi
sebesar 36,22% dari seluruh tenaga kesehatan, sementara rasio tenaga bidan per 100.000
penduduk adalah sebesar 36,42 per 100.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan target
pencapaian IIS 2010, Sulsel masih sangat membutuhkan tenaga bidan karena target hingga
2010 adalah 100 per 100.000 penduduk khususnya dalam memenuhi pos kesehatan desa.
Data terinci pada lampiran Tabel 57.

d. Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi

Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Sulsel tahun 2004 sebesar 689 orang atau
5,40% dari total tenaga kesehatan dengan rasio sebesar 9,34 per 100.000 penduduk.
Sementara itu, pada tahun yang sama jumlah tenaga sanitasi telah mencapai jumlah 565
orang atau 4,43% dari total tenaga dengan rasio sebesar 7,66 per 100.000 penduduk.
Untuk tahun 2005 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 698 orang atau
5,96% dari total tenaga dengan rasio sebesar 9,31 per 100.000 penduduk, sedangkan
jumlah tenaga sanitasi tercatat sebanyak 504 orang atau 4,31 dari total tenaga dengan rasio
sebesar 6,72 per 100.000 penduduk. Sementara situasi di tahun 2006 tercatat jumlah
tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 913 orang dengan rasio sebesar 11,97 per 100.000
penduduk dan untuk tenaga sanitasi tercatat sebanyak 547 orang dengan rasio sebesar 7,17
per 100.000 penduduk.
Dari hasil pengumpulan profil kesehatan tahun 2007 tercatat jumlah tenaga
kesehatan masyarakat sebanyak 1.143 orang dengan rasio sebesar 14,98 per 100.000
penduduk dan untuk tenaga sanitasi tercatat sebanyak 580 orang dengan rasio sebesar 7,60
per 100.000 penduduk dan tahun 2008 tercatat jumlah tenaga kesehatan masyarakat
sebanyak 886 dengan rasio sebesar 11,40 per 100.000 penduduk dan untuk tenaga sanitasi
tercatat sebanyak 496 orang dengan rasio 6,38 per 100.000 penduduk.
Bila dibandingkan dengan target pencapaian IIS 2010 maka kedua jenis tenaga
tersebut masih sangat dibutuhkan mengingat target yang diharapkan adalah masing-
masing 40 per 100.000 penduduk. Data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 58


C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Dengan perubahan Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Kesehatan, maka beban
kerja Departemen Kesehatan cukup berat, luas dan kompleks. Selain itu, kita juga
diperhadapkan dengan permasalahan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan gizi

88
masyarakat, meningkatkan kelembagaan serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, pembiayaan pembangunan kesehatan diarahkan agar dapat mendukung
berbagai program antara lain penerapan paradigma sehat, pelaksanaan desentralisasi,
mengatasi berbagai kedaruratan, peningkatan profesionalisme tenaga kesehatan dan
pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM).
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut, pemerintah telah
melakukan berbagai upaya melalui upaya pelayanan kesehatan dasar yang menitikberatkan
pada upaya pencegahan dan penyuluhan kesehatan. Dalam melaksanakan upaya pelayanan
kesehatan tersebut diperlukan pembiayaan, baik yang bersumber dari pemerintah maupun
masyarakat, termasuk swasta. Sejak dilaksanakannya kebijakan desentralisasi pada tahun
2001, biaya untuk pelaksanaan upaya kesehatan dari pemerintah diharapkan sebagian
besar berasal dari Pemerintah Daerah.
Pada tahun 2000, dalam pertemuan antara Departemen Keuangan dengan seluruh
Bupati/Walikota se-Indonesia, disepakati bahwa pemerintah daerah akan mengalokasikan
15% dari APBD-nya untuk pembiayaan kesehatan. Pada tahun itu juga (2000) pola
anggaran mengalami perubahan waktu dari tahun fiskal lama yang berlaku 1 April s/d 31
Maret ke tahun fiskal baru yang berlaku sesuai dengan tahun takwim (kalender) yaitu 1
Januari s/d 31 Desember.
Sesuai dengan data yang berhasil dikumpulkan, untuk menggambarkan situasi
pembiayaan kesehatan di Sulsel, berikut ini akan diuraikan tentang pembiayaann
kesehatan oleh pemerintah yaitu mengenai alokasi Anggaran Pembangunan Nasional
(APBN) dan alokasi APBD kab./kota untuk kesehatan, dan juga uraian tentang salah satu
wujud pembiayaan kesehatan oleh masyarakat yaitu mengenai jaminan pemeliharaan
kesehatan.

1. Anggaran Pembangunan Departemen Kesehatan

Pada tahun 2003 anggaran kesehatan pusat yang dialokasikan di Sulsel secara
keseluruhan sebanyak Rp. 115.109.341.000 dengan realisasi 79,83%, yang terdiri dari Rp.
84.562.453.000 dana Rupiah Murni dan Rp. 30.546.888.000 dana PLN. Realisasi dana
Rupiah Murni adalah Rp. 77.707.337.000 atau 91,89%, sedangkan realisasi dana PLN
sebanyak 14.216.156.000 atau 46,54%. Untuk tahun 2004 anggaran kesehatan pusat yang
dialokasikan di Sulsel secara keseluruhan sebanyak Rp. 184.546.629.375 dengan realisasi
79,83%, yang terdiri dari Rp. 163.321.940.875 dana Rupiah Murni dan Rp.
21.224.688.500 dana PLN. Realisasi dana Rupiah Murni adalah Rp. 77.707.337.000 atau
91,89%, sedangkan realisasi dana PLN sebanyak 14.216.156.000 atau 46,54%. Sementara
untuk tahun 2005 anggaran kesehatan pusat yang dialokasikan di Sulsel secara
keseluruhan sebanyak Rp. 124.078.310.000 dengan realisasi 70,86% (sisanya dimasukkan
kedalam DIPA luncuran), yang terdiri dari Rp. 114.942.786.000 dana Rupiah Murni dan
Rp. 1.854.107.000 dana Rupiah Murni Pendamping serta Rp. 7.281.417.000 dana PHLN.
Untuk tahun 2006 tercatat alokasi dana sebanyak Rp. 98.136.863.500,- yang terdiri
dari Rp. 95.464.336.500, - dana Rupiah Murni dan Rp. 882.623.000,- dana RM
Pendamping dan Rp. 1.789.904.000,- dana PHLN dengan realisasi keseluruhan sebesar
Rp. 91.734.975.822,- (93,48%). Untuk Tahun 2007 anggaran dekonsentrasi yang di
alokasikan di Sulsel secara keseluruhan sebanyak Rp.68.641.375.000,-, yang terdiri dari
Rp. 66.937.697.000 dana Rupiah murni Rp.1.231.582.000,- dana RM pendamping dan Rp.

89
472.096.000 dana PHLN. Data ini adalah sebelum efisiensi anggaran. Sedangkan tahun
2008 anggaran dekosentrasi yang di alokasikan di Sulsel secara keseluruhan sebanyak Rp.
101.178.788.250,- yang terdiri dari Rupiah murni 66.594.109.000.- RM pendamping
sebanyak Rp. 5.042.188.00,- dan RK sebanyak 29.542.491.250.- .

2. Anggaran Pembangunan Daerah

Anggaran Pembangunan Daerah dalam kurun waktu lima tahun (1996/1997 s.d
tahun 2000) bergerak tidak beraturan, baik anggaran pemerintah provinsi maupun
anggaran pemerintah kabupaten/kota. Perbedaan ini dikarenakan pemerintah daerah belum
menggunakan secara maksimal kemampuan daerahnya (Pendapatan Asli Daerah), karena
selama ini kekurangan anggaran untuk seluruh kegiatan masih disubsidi oleh pemerintah
pusat dengan berdasarkan kepada usulan proyek dan kegiatan (DUP dan DUK).
Kemampuan daerah dalam mengalokasikan anggaran untuk sektor kesehatan dapat terlihat
mulai tahun 2000 dimana undang-undang mengenai otonomi daerah telah ditetapkan.
Adapun total alokasi dan realisasi anggaran tahun 2003 untuk Sulsel yang
bersumber dari Dana Alokasi Umum dan Dana Daerah adalah Rp. 17.960.066.044 dengan
realisasi sebanyak 17.195.142.723 atau 95,74%. Sedangkan untuk tahun 2004, Dana
Alokasi Umum dan Dana Daerah adalah Rp. 17.361.241.770 dengan realisasi sebanyak
Rp. 17.195.142.723 atau 95,74%. Sementara pada tahun 2005, Dana Alokasi Umum dan
Dana Daerah sebanyak Rp. 20.901.047.849,- dengan realisasi Rp. 19.572.948.935,-
(93,65%) dan untuk tahun 2006 berjumlah Rp. 21.629.988.113,- dengan realisasi Rp.
21.171.288.390,- (97,88%). Sedang alokasi anggaran pada tahun 2007 sebesar Rp.
25.777.803.358 dengan realisasi sebesar Rp. 24.027.337.604,- (93,21%).
Untuk alokasi pembiayaan kesehatan pada tahun 2003 di Provinsi Sulawesi Selatan
baru berkisar 10,2% dari total anggaran APBD Provinsi (Target IIS 2010 sebesar 15%).
Sedangkan untuk alokasi anggaran kesehatan pemerintah per-kapita untuk tahun 2003 baru
berkisar Rp. 15.094 ,- dari target Rp. 100.000 per kapita per tahun. Dan alokasi
pembiayaan kesehatan untuk tahun 2004 berkisar 5,8% dari total anggaran APBD Provinsi
(Target IIS 2010 sebesar 15%). Sementara alokasi anggaran kesehatan pemerintah per-
kapita untuk tahun 2004 baru berkisar Rp. 68.155 ,- dari target Rp. 100.000 per kapita per
tahun. Disamping itu, persentase APBD kesehatan terhadap total belanja langsung/publik
mengalami fluktuasi selama 3 tahun terakhir mulai 15,00% (Tahun 2005), 11,80% (Tahun
2006), 11, 06% (Tahun 2007). Fluktuasi ini dimungkinkan karena pada tahun 2005 2006
dasar penganggaran yang digunakan adalah menurut Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2003,
dimana jenis penganggaran melalui APBD terdiri dari Aparatur (administrasi dan
operasional) dan Publik (biaya program), sedangkan untuk tahun 2007 digunakan
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dimana jenis penganggaran menjadi Belanja
Langsung (publik dan operasional) dan Belanja Tidak Langsung (biaya aparatur), dengan
kata lain bahwa denominator dari belanja langsung menjadi lebih besar oleh karena
terhitung dengan biaya operasional sehingga persentase nampak kecil sementara secara
absolut, total APBD bidang kesehatan mengalami peningkatan pada periode tahun yang
sama.




90
3. Pembiayaan Kesehatan oleh Masyarakat

Sejak lama sudah dikembangkan berbagai cara untuk memberikan jaminan
kesehatan bagi masyarakat. Pada saat ini berkembang berbagai cara pembiayaan kesehatan
praupaya, yaitu dana sehat, asuransi kesehatan, asuransi tenaga kerja (Astek)/Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
dan asuransi jiwa lain. Untuk penduduk miskin disediakan Kartu Sehat, sehingga mereka
tidak perlu membayar pelayanan kesehatan yang digunakannya (karena telah dibayar oleh
pemerintah).
Namun demikian, cakupan atau kepesertaan masyarakat terhadap berbagai jaminan
pembiayaan kesehatan ini masih sangat rendah. Menurut data dari profil kesehatan
Kabupaten/Kota Tahun 2008, masyarakat yang tercakup jaminan pembiayaan kesehatan
baru 52,43%, sebagian besar tercakup dalam Askes, kemudian kartu miskin, Jamsostek
dan asuransi lain. Data terinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 35.

4. Pembiayaan Kesehatan Gratis

Salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yaitu
pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat. Program tersebut berjalan sejak bulan Juli
2008. Kepesertaan pelayanan kesehatan gratis ini diperuntukkan bagi seluruh penduduk
Sulawesi Selatan yang belum mempunyai jaminan kesehatan yang berasal dari program
lain dan memiliki kartu identitas.
Pelayanan Kesehatan gratis pada masyarakat diberikan sesuai fungsi dan
kemampuan sarana, prasarana dan tenaga kesehatan yang ada di setiap tingkat fasilitas
pelayanan kesehatan dan diberikan sesuai dengan indikasi medik. Jenis pelayanan
kesehatan yang diberikan berupa pelayanan kesehatan tingkat dasar dan pelayanan
kesehatan tingkat lanjut. Pelayanan kesehatan tingkat dasar berupa Rawat Jalan Tingkat
Dasar (RJTD), Rawat Inap Tingkat Dasar (RITD) dan penanganan gawat darurat yang
diberikan di Puskesmas dan jaringannya. Pelayanan kesehatan tingkat lanjut berupa Rawat
Jalan Tingkat Lanjut (RJTL), Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) dan penanganan gawat
darurat yang diberikan di PPK milik Pemerintah yang telah ditunjuk. Sedangkan
pelayanan pada kasus gawat darurat (emergency), seluruh Pemberi Pelayanan Kesehatan
(PPK) milik Pemerintah wajib memberikan pelayanan tanpa terlebih dahulu meminta kartu
identitas korban/ pasien.
Kunjungan peserta kesehatan gratis di Sulawesi Selatan pada tahun 2008 sebesar
32,28% dari 4.298.110 peserta. Sedangkan realisasi anggaran yang dialokasikan oleh
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 64,84% dari Rp. 68.40.360.025,-. Data
tentang kesehatan gratis secara rinci dapat dilihat pada tabel V.C.1 dan V.C.2.










91
TABEL V.C.1
PERSENTASE KUNJUNGAN PESERTA KESEHATAN GRATIS PER REGIONAL/
GERBANG DI SULAWESI SELATAN THUN 2008

1 BONE 509.583 199.313
39,11
2 SOPPENG 174.072 62.675
36,01
3 WAJO 271.479 18.941
6,98
4 PARE-PARE 71.978 69.508
96,57
5 PINRANG 229.870 180.239
78,41
6 ENREKANG 113.653 23.021
20,26
7 SIDRAP 163.924 35.918
21,91
8 KOTA MAKASSAR 610.207 14.750
2,42
9 MAROS 188.045
0,00
10 PANGKEP 159.711 2.904
1,82
11 BARRU 98.108 35.018
35,69
RSU LABUANG BAJI 6.119
0,00
12 JENEPONTO 104.391 83.211
79,71
13 TAKALAR 119.071 97.239
81,66
14 GOWA 256.091 Blm ada Lap.
0,00
15 BULUKUMBA 268.852 202.127
75,18
16 SELAYAR 64.421 71.489
110,97
17 BANTAENG 67.791 46.779
69,00
18 SINJAI 139.595
0,00
19 PALOPO 56.475 31.154
55,16
20 LUWU TIMUR 133.585 79.361
59,41
21 LUWU 118.612 9.919
8,36
22 LUWU UTARA 168.123 48.416
28,80
23 TANA TORAJA 210.473 69.239
32,90
4.298.110 1.387.340 32,28
%
GERBANG SELATAN
TOTAL
Jumlah Peserta
Pelayanan
Kesehatan
Jumlah Kunjungan
REGIONAL TENGGARA
KAB/ KOTA NO
REGIONAL UTARA
GERBANG UTARA
REGIONAL SELATAN
REGIONAL TIMUR

Sumber : Sek. Tim 9 Kesehatan Gratis

92
TABEL V.C.2
JUMLAH, REALISASI DAN SISA DANA KESEHATAN GRATIS YANG BERSUMBER
APBD PROVINSI DI SULAWESI SELATAN TAHUN 2008

1 BONE 4.331.455.500 8.719.514.083 (4.388.058.583)
2 SOPPENG 1.479.612.000 448.923.860 1.030.688.140
3 WAJO 2.307.571.500 149.674.677 2.157.896.823
4 PARE-PARE 611.813.000 2.048.474.366 (1.436.661.366)
5 PINRANG 1.953.895.000 4.188.701.082 (2.234.806.082)
6 ENREKANG 966.050.500 966.050.500 -
7 SIDRAP 1.393.354.000 1.388.934.673 4.419.327
8 KOTA MAKASSAR 1.404.691.000 238.404.146 1.166.286.854
9 MAROS 1.598.382.500 1.550.000.000 48.382.500
10 PANGKEP 1.357.543.500 4.350.017.400 (2.992.473.900)
11 BARRU 833.918.000 4.370.356 829.547.644
12 JENEPONTO 887.323.500 1.008.008.393 (120.684.893)
13 TAKALAR 1.012.103.500 0 1.012.103.500
14 GOWA 217.673.500 0 217.673.500
15 BULUKUMBA 2.285.242.000 3.135.870.977 (850.628.977)
16 SELAYAR 547.578.500 321.366.291 226.212.209
17 BANTAENG 576.223.500 395.403.977 180.819.523
18 SINJAI 1.186.557.500 0 1.186.557.500
19 PALOPO 480.037.500 1.443.442.439 (963.404.939)
20 LUWU TIMUR 1.135.472.500 794.775.750 340.696.750
21 LUWU 1.008.202.000 564.013.375 444.188.625
22 LUWU UTARA 1.429.045.500 1.429.045.500 -
23 TANA TORAJA 1.789.020.500 844.914.845 944.105.655
30.792.766.500 33.989.906.690 (3.197.140.190)
24 RS - WAHIDI SUDIROHUSODO 28.784.149.225 5.106.606.331 23.677.542.894
25 BP - 4 399.300.000 79.277.351 320.022.649
26 BBKMM 12.000.000 24.744.747 (12.744.747)
27 BPRS LABUANG BAJI 2.145.364.500 2.522.802.688 (377.438.188)
28 RSB PERTIWI 2.070.922.000 203.913.011 1.867.008.989
29 BB GIMUL 667.165.000 41.364.225 625.800.775
30 BP. KES KULEL & AIDS 88.860.000 11.457.500 77.402.500
31 RIA SITI FATIMAH 1.644.832.800 1.392.187.109 252.645.691
32 RSU HAJI 1.825.000.000 1.000.910.318 824.089.682
37.637.593.525 10.383.263.280 27.254.330.245
68.430.360.025 44.373.169.970 24.057.190.055
SISA DANA (Rp)
GERBANG SELATAN
JUMLAH
ANGGARAN
KESEHATAN
GRATIS PROV
REGIONAL TENGGARA
KAB/ KOTA NO
REGIONAL UTARA
REALISASI (Rp)
JUMLAH
TOTAL
GERBANG UTARA
REGIONAL SELATAN
REGIONAL TIMUR

Sumber : Sek. Tim 9 Kesehatan Gratis Tahun 2008


Demikian gambaran singkat mengenai situasi sumber daya kesehatan di Sulawesi
Selatan sampai dengan tahun 2008.


93





Sesungguhnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa hingga tahun 2008 ini
berbagai peningkatan derajat kesehatan masyarakat telah dicapai sebagai hasil dari
pembangunan kesehatan, sejalan dengan perbaikan kondisi umum, perbaikan keadaan
sosial dan ekonomi masyarakat Sulawesi Selatan.
Situasi dan kondisi sektor kesehatan hingga tahun 2008 telah memperlihatkan
seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan yang telah dicapai,
menunjukkan kekurangan dan kelebihan dari setiap upaya-upaya kesehatan yang
dilaksanakan yang tentunya juga tidak terlepas dari kontribusi lintas sektor terkait. Pada
sisi output (hasil antara) nampak bahwa perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat
masih rendah, demikian juga dengan sanitasi dasar lingkungan serta akses dan mutu
pelayanan kesehatan. Sementara pada sisi proses dan masukan, masih terdapat beberapa
kriteria dari pelayanan kesehatan, manajemen kesehatan dan sumber daya kesehatan yang
masih jauh dari target baik target IIS 2010, SPM Bidang Kesehatan maupun MDGs,
demikian pula dengan kontribusi lintas sektor terkait seperti pendidikan, dimana angka
melek huruf dan angka partisipasi sekolah di Sulsel masih sangat rendah dibandingkan
angka nasional, masih rendahnya pelayanan KB dan juga penggunaan air bersih.
Gambaran tersebut merupakan fakta yang harus dikomunikasikan, baik kepada
para pimpinan dan pengelola program kesehatan maupun kepada lintas sektor dan
masyarakat di daerah yang didiskripsikan melalui data dan informasi, apalagi dalam era
desentralisasi pengumpulan data dan informasi dari kabupaten/kota menjadi relatif lebih
sulit. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan di dalam Profil
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.
Disamping itu, dalam mencermati capaian setiap indikator masih perlu penataan
yang lebih maksimal lagi khususnya dalam menggunakan pendekatan-pendekatan statistik
seperti dengan menggunakan proksi yang lebih tepat agar jelas numerator dan
denominator masing-masing indikator.



BAB VI
PENUTUP

94





Badan Pusat Statistik; Indikator Kesejahteraan Rakyat Sulawesi Selatan Tahun 2003, BPS
Provinsi Sulawesi Selatan, 2004.

Badan Pusat Statistik; Sulawesi Selatan Dalam Angka 2005, BPS Provinsi Sulawesi
Selatan, 2006.

Badan Pusat Statistik; Sulawesi Selatan Dalam Angka 2006, BPS Provinsi Sulawesi
Selatan, 2007.

Badan Pusat Statistik, BKKBN, Depkes RI; Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
2007, Laporan Pendahuluan, MEASURE DHS, Macro International Calverton,
Maryland USA, Juni 2008.

Depkes RI; Petunjuk Teknis: Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2002.

Depkes RI; Profil Kesehatan Indonesia 2005, Menuju Indonesia Sehat 2010, Pusat Data
dan Informasi, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 2005.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
2002, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2003.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
2003, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2004.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
2004, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2005.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
2005, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2006.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
2006, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, 2007.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup
Subdin Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2007, Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2008.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup
Subdin Kesga, KB dan Gizi Tahun 2007, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan, 2008.
DAFTAR PUSTAKA

95

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup
Subdin Bina Pelayanan Kesehatan & Farmasi Tahun 2007, Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan, 2008.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup
Subdin Promosi dan Kesehatan Masyarakat Tahun 2007, Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan, 2008.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup
Subdin Pengembangan Tenaga, Sarana & Teknologi Kesehatan Tahun 2007,
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2008.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; Laporan Hasil Kegiatan Program Lingkup
Bagian Tata Usaha Tahun 2007, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan,
2008.



TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH DESA + PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km
2
) KELURAHAN*) TANGGA*) TANGGA /km
2
1 2 3 4 5 6 7 8
7301 SELAYAR 903.50 74 119,328 29,712 4 132
7302 BULUKUMBA 1,154.67 126 388,796 91,280 4 337
7303 BANTAENG 395.83 67 172,030 39,024 4 435
7304 JENEPONTO 749.79 113 330,701 77,696 4 441
7305 TAKALAR 566.51 77 254,014 57,632 4 448
7306 GOWA 1,883.32 167 603,566 136,032 4 320
7307 SINJAI 819.96 80 224,922 49,024 5 274
7308 MAROS 1,619.12 103 301,870 63,360 5 186
7309 PANGKEP 1,112.29 102 293,847 64,400 5 264
7310 BARRU 1,174.71 54 160,966 38,592 4 137
7311 BONE 4,559.00 372 702,433 156,960 4 154
7312 SOPPENG 1,359.44 70 228,374 55,296 4 168
7313 WAJO 2,506.20 176 376,694 89,472 4 150
7314 SIDRAP 1,883.25 105 249,471 59,264 4 132
7315 PINRANG 1,961.77 104 345,462 77,440 4 176
7316 ENREKANG 1,786.01 129 187,267 39,904 5 105
7317 LUWU 3,000.25 227 322,813 66,784 5 108
7318 TATOR 3,205.77 310 459,226 99,424 5 143
7322 LUWU UTARA 7,502.68 176 312,673 68,256 5 42
7325 LUWU TIMUR 6,944.88 101 230,118 49,856 5 33
7371 MAKASSAR 175.77 143 1,248,436 290,112 4 7,103
7372 PARE-PARE 99.33 22 117,063 24,896 5 1,179
7373 PALOPO 155.19 48 141,601 28,288 5 912
JUMLAH (KAB/KOTA) 45,519.24 2,946 7,771,671 1,752,704 4 171
Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2008
TAHUN 2008
JUMLAH
NO KAB./KOTA

















TABEL 2 Hal: 1
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,
RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
< 1 1 - 4 5-14 15-44 45-64 >= 65 JML
1 2 3 5 6 7 8 9 10
7301 SELAYAR 119,328 1,565 5,985 12,758 24,226 9,946 3,060 57,540
7302 BULUKUMBA 388,796 3,045 15,350 42,876 84,093 30,859 12,009 188,232
7303 BANTAENG 172,030 1,213 6,519 18,200 38,389 13,826 3,721 81,868
7304 JENEPONTO 330,701 2,623 11,983 35,447 78,278 24,167 7,867 160,365
7305 TAKALAR 254,014 2,266 9,790 26,537 57,252 20,236 6,588 122,669
7306 GOWA 603,566 5,802 24,112 65,891 140,920 43,082 14,346 294,153
7307 SINJAI 224,922 2,137 9,557 25,174 49,148 16,657 5,744 108,417
7308 MAROS 301,870 3,793 12,996 29,973 68,949 22,564 6,912 145,187
7309 PANGKEP 293,847 1,407 10,218 36,010 66,759 21,408 5,182 140,984
7310 BARRU 160,966 1,158 5,627 17,096 30,964 14,496 5,673 75,014
7311 BONE 702,433 5,634 25,192 76,253 140,846 57,888 15,343 321,156
7312 SOPPENG 228,374 1,456 7,281 23,255 42,924 22,157 9,252 106,325
7313 WAJO 376,694 2,773 12,979 36,968 77,003 34,584 8,199 172,506
7314 SIDRAP 249,471 2,062 9,001 24,340 56,280 20,223 7,739 119,645
7315 PINRANG 345,462 2,875 14,883 42,489 70,661 26,226 10,057 167,191
7316 ENREKANG 187,267 1,943 8,983 22,613 38,868 12,449 6,376 91,232
7317 LUWU 322,813 2,773 15,563 45,001 68,283 21,485 6,414 159,519
7318 TATOR 459,226 1,728 18,748 68,674 93,537 30,413 16,046 229,146
7322 LUWU UTARA 312,673 3,755 16,136 41,039 68,712 22,326 7,418 159,386
7325 LUWU TIMUR 230,118 3,014 11,769 26,451 57,778 15,537 4,290 118,839
7371 MAKASSAR 1,248,436 11,977 53,681 119,323 304,400 88,303 21,191 598,875
7372 PARE-PARE 117,063 1,022 4,586 13,050 27,576 9,327 2,370 57,931
7373 PALOPO 141,601 1,109 5,922 16,952 34,667 9,441 2,775 70,866
SULSEL 7,771,671 67,130 316,861 866,370 587,600 587,600 188,572 3,747,046
Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2008
NO KECAMATAN
JUMLAH
PENDUDUK LAKI - LAKI








TABEL 2 Hal: 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,
RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
< 1 1 - 4 5-14 15-44 45-64 >= 65 JML
1 2 3 12 13 14 15 16 17 18 19
7301 SELAYAR 119,328 967 4,529 10,904 28,178 12,335 4,875 61,788 46.44 93.12
7302 BULUKUMBA 388,796 2,679 13,901 41,347 90,786 38,465 13,386 200,564 40.25 93.85
7303 BANTAENG 172,030 1,062 5,900 18,411 43,387 16,734 4,668 90,162 38.23 90.80
7304 JENEPONTO 330,701 2,811 11,545 33,124 83,814 26,884 12,158 170,336 34.69 94.15
7305 TAKALAR 254,014 2,178 8,956 24,585 62,575 22,933 10,118 131,345 38.82 93.39
7306 GOWA 603,566 5,993 24,923 60,828 147,971 49,939 19,759 309,413 37.02 95.07
7307 SINJAI 224,922 1,754 8,887 23,721 51,665 21,537 8,941 116,505 40.43 93.06
7308 MAROS 301,870 3,577 13,180 31,518 77,836 21,925 8,647 156,683 37.47 92.66
7309 PANGKEP 293,847 2,390 9,497 32,976 70,875 28,357 8,768 152,863 35.46 92.23
7310 BARRU 160,966 1,171 5,604 16,435 36,460 18,327 7,955 85,952 45.94 87.27
7311 BONE 702,433 7,023 25,690 72,391 175,926 71,510 28,737 381,277 41.45 84.23
7312 SOPPENG 228,374 1,385 6,628 22,162 52,190 27,635 12,049 122,049 47.35 87.12
7313 WAJO 376,694 1,510 11,988 40,614 93,998 44,592 11,486 204,188 43.62 84.48
7314 SIDRAP 249,471 2,032 9,297 26,125 59,167 23,286 9,919 129,826 39.72 92.16
7315 PINRANG 345,462 2,568 12,841 36,736 81,605 32,393 12,128 178,271 39.65 93.78
7316 ENREKANG 187,267 1,887 8,429 22,252 40,881 15,597 6,989 96,035 39.55 95.00
7317 LUWU 322,813 3,153 14,799 39,324 72,792 23,268 9,958 163,294 35.95 97.69
7318 TATOR 459,226 3,715 22,331 64,468 84,529 36,270 18,767 230,080 36.38 99.59
7322 LUWU UTARA 312,673 2,560 14,423 38,466 70,302 20,792 6,744 153,287 36.61 103.98
7325 LUWU TIMUR 230,118 3,114 11,248 23,879 51,906 15,931 5,201 111,279 37.88 106.79
7371 MAKASSAR 1,248,436 9,507 45,679 125,996 345,985 90,247 32,147 649,561 33.43 92.20
7372 PARE-PARE 117,063 875 3,895 11,538 29,731 9,676 3,417 59,132 35.88 97.97
7373 PALOPO 141,601 1,334 6,067 15,913 33,400 10,705 3,316 70,735 34.26 100.19
SULSEL 7,771,671 65,245 300,237 833,713 1,885,959 679,338 260,133 4,024,625 48.31 93.10
Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2008
RASIO
JENIS
KELAMIN
NO KECAMATAN
JUMLAH
PENDUDUK
RASIO
BEBAN
TANG
GUNGAN
PEREMPUAN














TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 < 1 67,130 65,245 132,375
2 1 - 4 316,861 300,237 617,098
3 5 - 9 439,262 413,953 853,215
4 10 - 14 427,108 419,760 846,868
5 15 - 19 354,530 358,161 712,691
6 20 - 24 291,200 319,207 610,407
7 25 - 29 279,962 338,184 618,146
8 30 - 34 270,276 313,890 584,166
9 35 - 39 292,704 309,121 601,825
10 40 - 44 231,841 247,396 479,237
11 45 - 49 192,215 216,869 409,084
12 50 - 54 164,025 178,215 342,240
13 55 - 59 125,834 146,972 272,806
14 60 - 64 105,526 137,282 242,808
15 65 + 188,572 260,133 448,705
JUMLAH 3,747,046 4,024,625 7,771,671
Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2008
NO
KELOMPOK UMUR
(TAHUN)











TABEL 4 Hal : 1
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUT
TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
LAKI-LAKI
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT SD
SD/MI
SLTP/
MTs
SLTA/ MA
AK/
DIPLOMA
UNIVERSI
TAS
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SELAYAR 1,950 14,100 12,866 5,846 6,735 929 1,355 43,781
2 BULUKUMBA 19,917 41,655 33,901 19,002 26,616 1,520 4,569 147,180
3 BANTAENG 10,637 21,390 13,641 8,018 7,263 1,379 2,253 64,581
4 JENEPONTO 20,355 37,657 30,288 16,438 19,047 1,845 3,085 128,715
5 TAKALAR 12,529 30,246 22,458 14,659 14,390 1,300 1,763 97,345
6 GOWA 32,829 67,655 56,021 26,791 38,153 3,393 6,816 231,658
7 SINJAI 9,590 26,653 24,208 11,926 8,535 1,378 2,493 84,783
8 MAROS 10,337 32,377 24,631 17,708 23,525 1,539 3,822 113,939
9 PANGKEP 6,302 34,390 29,790 14,446 20,370 1,936 3,685 110,919
10 BARRU 4,514 18,559 19,144 7,968 7,977 678 1,657 60,497
11 BONE 28,523 74,716 82,228 28,136 32,585 2,671 6,000 254,859
12 SOPPENG 10,283 21,706 27,189 13,098 11,664 819 2,131 86,890
13 WAJO 10,112 49,183 43,054 15,051 16,369 894 4,456 139,119
14 SIDRAP 9,331 21,430 30,595 16,135 15,547 1,233 2,543 96,814
15 PINRANG 9,687 33,773 38,650 20,854 18,930 1,676 4,090 127,660
16 ENREKANG 4,100 14,879 16,275 12,655 14,680 1,642 3,811 68,042
17 LUWU 6,843 28,376 31,362 23,758 23,535 1,436 2,529 117,839
18 TATOR 15,687 46,554 38,564 36,408 28,724 1,330 5,435 172,702
19 LUWU UTARA 5,094 37,381 40,698 18,532 15,124 1,518 1,403 119,750
20 LUWU TIMUR 3,302 25,348 23,447 15,117 19,405 1,230 2,913 90,762
21 MAKASSAR 11,684 61,053 82,152 75,339 175,593 10,072 49,962 465,855
22 PARE-PARE 967 7,699 9,741 9,321 13,994 802 3,220 45,744
23 PALOPO 1,404 8,721 11,488 11,385 15,627 1,323 4,411 54,359
SULSEL 245,977 755,501 742,391 438,591 574,388 42,543 124,402 2,923,793
Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2008
NO KAB./KOTA








TABEL 4 Hal : 2
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUT
TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
PEREMPUAN
TIDAK/
BELUM
PERNAH
SEKOLAH
TIDAK/
BELUM
TAMAT SD
SD/MI
SLTP/
MTs
SLTA/ MA
AK/
DIPLOMA
UNIVERSI
TAS
JUMLAH
1 2 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SELAYAR 6,186 12,676 16,488 5,471 1,851 1,531 1,294 45,497
2 BULUKUMBA 25,081 44,550 42,874 22,041 4,258 3,801 4,109 146,714
3 BANTAENG 15,628 21,828 17,557 7,800 1,922 2,740 2,205 69,680
4 JENEPONTO 27,979 34,602 36,436 20,000 2,207 2,087 2,343 125,654
5 TAKALAR 20,610 28,497 28,314 13,551 2,974 2,044 1,765 97,755
6 GOWA 48,209 58,904 61,355 34,600 8,272 4,295 5,265 220,900
7 SINJAI 12,367 25,978 28,806 12,138 2,769 2,244 1,963 86,265
8 MAROS 20,263 32,329 28,554 17,314 2,133 2,953 3,611 107,157
9 PANGKEP 13,669 35,837 39,204 12,614 4,898 4,392 3,745 114,359
10 BARRU 8,899 18,691 21,441 8,520 1,897 2,069 1,689 63,206
11 BONE 48,554 90,777 94,901 40,536 3,863 5,794 6,265 290,690
12 SOPPENG 15,715 24,254 32,466 16,107 1,294 1,456 2,330 93,622
13 WAJO 27,358 46,010 55,401 20,687 2,197 2,822 3,731 158,206
14 SIDRAP 14,809 25,300 31,916 16,384 2,751 1,649 3,043 95,852
15 PINRANG 18,194 33,051 42,945 24,400 2,623 1,922 4,749 127,884
16 ENREKANG 9,654 15,715 15,890 14,170 1,961 3,114 3,335 63,839
17 LUWU 12,699 27,460 33,927 24,445 3,620 3,202 3,420 108,773
18 TATOR 23,272 42,548 39,519 34,342 6,961 2,346 3,778 152,766
19 LUWU UTARA 8,313 36,308 41,105 16,617 1,876 1,078 1,315 106,612
20 LUWU TIMUR 7,990 21,214 23,825 13,896 2,204 2,142 2,139 73,410
21 MAKASSAR 22,956 76,683 106,339 82,598 28,609 18,533 47,141 382,859
22 PARE-PARE 2,116 7,978 12,110 8,822 3,200 1,696 2,732 38,654
23 PALOPO 2,241 10,029 13,820 9,520 2,361 1,553 3,215 42,739
SULSEL 412,762 771,219 865,193 476,573 96,701 75,463 115,182 2,813,093
Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2008
NO KAB./KOTA









TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS YG MELEK HURUF
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH
MELEK
HURUF
% JUMLAH
MELEK
HURUF
% JUMLAH
MELEK
HURUF
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

7301 SELAYAR 43,781 41,189 94.08 50,043 42,822 85.57 93,824 84,011 89.54
7302 BULUKUMBA 147,180 124,823 84.81 164,217 136,546 83.15 311,397 261,370 83.93
7303 BANTAENG 64,581 52,395 81.13 74,598 56,277 75.44 139,179 108,671 78.08
7304 JENEPONTO 128,715 104,928 81.52 139,905 107,629 76.93 268,620 212,557 79.13
7305 TAKALAR 97,345 82,033 84.27 108,335 86,050 79.43 205,680 168,083 81.72
7306 GOWA 231,658 194,546 83.98 248,675 191,355 76.95 480,333 385,902 80.34
7307 SINJAI 84,783 73,193 86.33 93,750 78,956 84.22 178,533 152,149 85.22
7308 MAROS 113,939 102,215 89.71 124,371 101,847 81.89 238,310 204,062 85.63
7309 PANGKEP 110,919 101,691 91.68 125,218 109,052 87.09 236,137 210,743 89.25
7310 BARRU 60,497 54,804 90.59 71,291 61,938 86.88 131,788 116,742 88.58
7311 BONE 254,859 223,155 87.56 316,316 268,521 84.89 571,175 491,675 86.08
7312 SOPPENG 86,890 74,804 86.09 103,920 87,116 83.83 190,810 161,920 84.86
7313 WAJO 139,119 124,261 89.32 170,026 137,483 80.86 309,145 261,744 84.67
7314 SIDRAP 96,814 88,536 91.45 106,309 93,807 88.24 203,123 182,343 89.77
7315 PINRANG 127,660 117,983 92.42 143,645 124,224 86.48 271,305 242,208 89.28
7316 ENREKANG 68,042 64,354 94.58 74,250 64,798 87.27 142,292 129,152 90.77
7317 LUWU 117,839 110,886 94.10 124,852 110,606 88.59 242,691 221,493 91.27
7318 TATOR 172,702 153,722 89.01 169,804 142,839 84.12 342,506 296,561 86.59
7322 LUWU UTARA 119,750 112,098 93.61 115,952 105,087 90.63 235,702 217,185 92.14
7325 LUWU TIMUR 90,762 87,640 96.56 84,574 75,440 89.20 175,336 163,080 93.01
7371 MAKASSAR 465,855 456,352 97.96 530,973 508,141 95.70 996,828 964,493 96.76
7372 PARE-PARE 45,744 44,980 98.33 48,694 46,654 95.81 94,438 91,634 97.03
7373 PALOPO 54,359 53,712 98.81 55,472 53,081 95.69 109,831 106,793 97.23
2,923,793 2,644,300 90.44 3,245,190 2,790,271 85.98 6,168,983 5,434,572 88.10
Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Sulsel Tahun 2008
PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
NO KECAMATAN
LAKI-LAKI















TABEL 6

JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KAB./KOTA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7301 SELAYAR 12 1,962 21 1,983 1.06 23 12,493 8
7302 BULUKUMBA 16 7,112 57 7,169 0.80 11 38,600 49
7303 BANTAENG 12 3,224 23 3,247 0.71 15 20,983 2
7304 JENEPONTO 17 6,614 27 6,641 0.41 10 29,433 1
7305 TAKALAR 14 5,621 30 5,651 0.53 14 23,270 8
7306 GOWA 22 10,326 25 10,351 0.24 34 54,008 2
7307 SINJAI 15 4,490 49 4,539 1.08 6 17,172 8
7308 MAROS 14 5,388 18 5,406 0.33 21 38,113 6
7309 PANGKEP 19 5,435 39 5,474 0.71 22 30,427 7
7310 BARRU 10 3,026 16 3,042 0.53 9 9,972 11
7311 BONE 36 13,313 51 13,364 0.38 28 66,412 5
7312 SOPPENG 17 3,163 21 3,184 0.66 26 11,947 33
7313 WAJO 22 5,185 26 5,211 0.50 27 51,236 40
7314 SIDRAP 13 5,033 20 5,053 0.40 16 17,412 1
7315 PINRANG 14 4,701 19 4,720 0.40 7 15,099 4
7316 ENREKANG 13 3,582 48 3,630 1.32 44 21,106 3
7317 LUWU 21 6,873 23 6,896 0.33 26 40,996 5
7318 TATOR 31 10,698 71 10,769 0.66 63 14 40
7322 LUWU UTARA 12 5,480 46 5,526 0.83 30 28,848 8
7325 LUWU TIMUR 13 5,201 28 5,229 0.54 45 26,672 9
7371 MAKASSAR 37 24,887 30 24,917 0.12 48 80,027 9
7372 PARE-PARE 6 2,402 23 2,425 0.95 29 15,079 2
7373 PALOPO 9 2,645 23 2,668 0.86 16 18,159 22
SULSEL 395 146,361 734 147,095 0.50 570 667,478 283
ANGKA KEMATIAN per 1000 (DILAPORKAN) 3.89 1.93
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
LAHIR MATI
LAHIR HIDUP
+ LAHIR MATI
JUMLAH
NO KAB./KOTA
PUSKES
MAS
LAHIR
HIDUP
% LAHIR
MATI
JUMLAH
BAYI MATI
JUMLAH
BALITA
JUMLAH
BALITA
MATI











TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KAB/KOTA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL
KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN JUMLAH
IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS
1 2 3 5 6 7 8
7301 SELAYAR 12 1,962 7 0 7 14
7302 BULUKUMBA 16 7,112 4 0 6 10
7303 BANTAENG 12 3,224 0 4 3 7
7304 JENEPONTO 17 6,614 0 4 3 7
7305 TAKALAR 14 5,621 0 1 0 1
7306 GOWA 22 10,326 1 7 3 11
7307 SINJAI 15 4,490 0 0 0 0
7308 MAROS 14 5,388 2 1 1 4
7309 PANGKEP 19 5,435 0 6 0 6
7310 BARRU 10 3,026 0 0 0 0
7311 BONE 36 13,313 0 6 0 6
7312 SOPPENG 17 3,163 0 3 0 3
7313 WAJO 22 5,185 4 0 1 5
7314 SIDRAP 13 5,033 1 1 4 6
7315 PINRANG 14 4,701 2 6 0 8
7316 ENREKANG 13 3,582 0 4 1 5
7317 LUWU 21 6,873 1 5 1 7
7318 TATOR 31 10,698 8 1 0 9
7322 LUWU UTARA 12 5,480 0 5 0 5
7325 LUWU TIMUR 13 5,201 0 2 0 2
7371 MAKASSAR 37 24,887 1 2 1 4
7372 PARE-PARE 6 2,402 1 0 0 1
7373 PALOPO 9 2,645 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 395 146,361 32 58 31 121
Angka ibu maternal (dilaporkan) 82.67
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
PUSKES
MAS
JUMLAH
LAHIR
HIDUP
NO KAB./KOTA















TABEL 8
JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS
DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK
DIPERINCI MENURUT KAB./KOTA TAHUN 2008
MATI
LUKA
BERAT
LUKA
RINGAN
JML
% THD
TOTAL
KORBAN
MATI
LUKA
BERAT
LUKA
RINGAN
JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
7301 SELAYAR
33 10 12 23 45 0.25 22.22 26.67 51.11 100 1.36
7302 BULUKUMBA
119 70 56 96 222 94.88 31.53 25.23 43.24 100 1.87
7303 BANTAENG
45 35 13 5 53 0.29 66.04 24.53 9.43 100 1.18 *
7304 JENEPONTO
58 53 19 3 75 0.41 70.67 25.33 4.00 100 1.29 *
7305 TAKALAR
50 39 27 35 101 0.56 38.61 26.73 34.65 100 2.02
7306 GOWA
63 24 24 15 63 0.35 38.10 38.10 23.81 100 1 *
7307 SINJAI
40 27 19 12 58 0.32 46.55 32.76 20.69 100 1.45 *
7308 MAROS
955 6 174 763 943 5.19 0.64 18.45 80.91 100 0.99 *
7309 PANGKEP
24 32 7 3 42 0.23 76.19 16.67 7.14 100 1.75
7310 BARRU
0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0 *
7311 BONE
0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0 *
7312 SOPPENG
30 24 8 5 37 0.20 64.86 21.62 13.51 100 1.23 *
7313 WAJO
58 44 40 51 135 0.74 32.59 29.63 37.78 100 2.33 *
7314 SIDRAP
1,719 36 355 1,328 1,719 9.45 2.09 20.65 77.25 100 1 *
7315 PINRANG
1,353 4 281 1,069 1,354 7.45 0.30 20.75 78.95 100 1.00 *
7316 ENREKANG
2,059 16 174 1,452 1,642 701.74 0.97 10.60 88.43 100 0.80
7317
LUWU 4,125 16 320 2,559
2,895 15.92 0.55 11.05 88.39 100 0.70 *
7318
TATOR 10 5 4 5
14 0.08 35.71 28.57 35.71 100 1.40 *
7322
LUWU UTARA 45 41 28 16
85 0.47 48.24 32.94 18.82 100 1.89 *
7325 LUWU TIMUR 1,460 33 547 1,094 1,674 9.21 1.97 32.68 65.35 100 1.15
7371 MAKASSAR 5,414 1,337 1,233 2,840 5,410 29.75 24.71 22.79 52.50 100 1.00 *
7372 PARE-PARE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 *
7373 PALOPO 1618 22 463 1,133 1,618 8.90 1.36 28.62 70.02 100 1.00 *
19,278 1,874 3,804 12,507 18,185 100 10.31 20.92 68.78 100
233.991
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
% KORBAN
JUMLAH (KAB/KOTA)
RASIO PER 100.000 PENDUDUK
RASIO
KORBAN PER
KEJADIAN
KECELAKAAN
NO KAB./KOTA
JUMLAH
KECELA
KAAN
JUMLAH KORBAN















TABEL 9
TB PARU
KLINIS (+) DIOBATI
SEM
BUH
% SEM
BUH
JML
PENDE
RITA
JML
PEND
BALITA
BALITA DI
TANGANI
% BALITA
DITANGA
NI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
7301 SELAYAR 12 0 653 101 101 87 86 110 108 108 100
7302 BULUKUMBA 16 2 2,634 271 255 236 93 2,092 648 648 100
7303 BANTAENG 12 0 200 0 153 80 52 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 14 1 3,076 330 330 282 85 612 612 612 100
7306 GOWA 22 5 3,643 400 385 385 100 2,717 2,525 2,525 100
7307 SINJAI 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 MAROS 14 1 944 209 209 70 33 183 39 39 100
7309 PANGKEP 19 0 55 55 245 191 78 178 178 178 100
7310 BARRU 10 3 1,385 154 155 129 83 244 114 114 100
7311 BONE 36 3 2,316 447 447 394 88 219 69 69 100
7312 SOPPENG 17 0 1,286 233 233 0 0 301 301 301 100
7313 WAJO 22 2 443 443 443 356 80 117 112 112 100
7314 SIDRAP 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7315 PINRANG 14 0 593 108 10 81 810 148 3 3 100
7316 ENREKANG 13 1 911 109 109 100 92 625 484 484 100
7317 LUWU 21 0 677 160 155 81 52 0 0 0 0
7318 TATOR 31 0 8,645 184 133 245 184 409 71 71 100
7322 LUWU UTARA 12 1 1,137 189 182 163 90 25,419 1,320 1,320 100
7325 LUWU TIMUR 13 0 1,808 167 167 156 93 477 419 419 100
7371 MAKASSAR 37 0 24,368 1,302 1,302 0 0 0 0 0 0
7372 PARE-PARE 6 1 87 72 178 131 74 0 120 120 100
7373 PALOPO 9 6 601 106 106 109 103 149 58 58 100
SULSEL 395 26 55,462 5,040 5,298 3,276 61.83 34,000 7,181 7,181 100.00
ANGKA KESAKITAN
1.06
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
AFP RATE, PERSENTASE TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI
MENURUT PUSKESMAS DAN RS BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA
DI SILAWESI SELATAN TAHUN 2008
NO KAB/ KOTA
PUS
KES
MAS
AFP
< 15
THN
PNEUMONIA








TABEL 10 Hal: 1
HIV/AIDS DITANGANI, INFEKSI MENULAR SEKSUAL DIOBAT DAN DBD DITANGANI
MENURUT KAB/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
HIV/AIDS
JML
KASUS
DI-
TANGANI
% DI
TANGANI
JML
KASUS
DI
TANGANI
% DI
TANGANI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7301 SELAYAR 12 0 0 0 0 0 0
7302 BULUKUMBA 16 20 20 100 252 252 100
7303 BANTAENG 12 0 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 17 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 14 2 2 100 2 2 100
7306 GOWA 22 0 0 0 0 0 0
7307 SINJAI 15 0 0 0 0 0 0
7308 MAROS 14 0 0 0 0 0 0
7309 PANGKEP 19 4 3 75.00 3 3 100
7310 BARRU 10 0 0 0 6 6 100
7311 BONE 36 0 0 0 37 37 100
7312 SOPPENG 17 0 0 0 0 0 0
7313 WAJO 22 29 7 24.14 5 5 100
7314 SIDRAP 13 0 0 0 0 0 0
7315 PINRANG 14 0 0 0 0 0 0
7316 ENREKANG 13 0 0 0 0 0 0
7317 LUWU 21 0 0 0 0 0 0
7318 TATOR 31 0 0 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA 12 2 2 100 48 48 100
7325 LUWU TIMUR 13 4 2 50.00 99 99 100
7371 MAKASSAR 37 0 0 0 0 0 0
7372 PARE-PARE 6 19 19 100 189 189 100
7373 PALOPO 9 0 0 0 0 0 0
395 80 55 68.75 641 641 100
Angka Kesakitan
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
IMS
JUMLAH
NO KAB./KOTA
PUSKES
MAS










TABEL 10 Hal: 2
HIV/AIDS DITANGANI, INFEKSI MENULAR SEKSUAL DIOBAT DAN DBD DITANGANI
MENURUT KAB/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
DBD
JML
KASUS
DI
TANGANI
% DI
TANGANI
JML
KASUS
JML
DIARE
PADA
BALITA
DIARE
PADA
BALITA
DITANGAN
I
%
DITANGANI
1 2 3 10 11 12 13 14 15 16
7301 SELAYAR 12 0 0 0 4,398 1,689 1,689 38.40
7302 BULUKUMBA 16 439 439 100 10,263 4,609 4,609 44.91
7303 BANTAENG 12 105 105 100 4,254 0 0 0.00
7304 JENEPONTO 17 26 26 100 5,854 2,467 2,368 40.45
7305 TAKALAR 14 186 186 100 10,822 4,497 4,497 41.55
7306 GOWA 22 619 619 100 11,712 3,564 3,564 30.43
7307 SINJAI 15 15 15 100 4,418 0 0 *
7308 MAROS 14 265 265 100 4,342 648 648 14.92
7309 PANGKEP 19 325 325 100 12,120 5,037 5,037 41.56
7310 BARRU 10 507 507 100 3,986 1,248 1,248 31.31
7311 BONE 36 921 921 100 19,952 5,274 5,274 26.43
7312 SOPPENG 17 41 41 100 8,668 4,580 4,580 52.84
7313 WAJO 22 213 213 100 7,983 3,097 3,097 38.79
7314 SIDRAP 13 124 124 100 4,313 0 0 0 *
7315 PINRANG 14 54 54 100 400 248 248 62.00
7316 ENREKANG 13 8 8 100 10,324 4,220 4,220 40.88
7317 LUWU 21 61 61 100 6,498 2,762 2,762 42.51
7318 TATOR 31 0 0 0 14,525 3,824 1,205 8.30
7322 LUWU UTARA 12 7 7 100 11,434 5,421 5,421 47.41
7325 LUWU TIMUR 13 66 66 100 5,795 5,795 5,795 100.00
7371 MAKASSAR 37 262 262 100 45,929 0 0 0 *
7372 PARE-PARE 6 337 337 100 2,166 1,210 1,210 55.86
7373 PALOPO 9 169 169 100 7,243 0 0 0 *
395 4750 4750 100 217399 60190 57472 26.44
Angka Kesakitan 61.12 2797.33
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
DIARE
JUMLAH
NO KAB./KOTA
PUSKES
MAS














TABEL 11
PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
MALARIA
KLINIS POSITIF % POSTIF DIOBATI % DIOBATI
1 2 3 4 5 6 7
7301 SELAYAR 12 2,995 377 12.59 2,995 100.00
7302 BULUKUMBA 16 649 61 9.40 61 9.40
7303 BANTAENG 12 6 0 0 6 100.00
7304 JENEPONTO 17 0 0 0 0 0.00
7305 TAKALAR 14 304 40 13.16 304 100.00
7306 GOWA 22 45 0 - 0 0.00
7307 SINJAI 15 89 2 2.25 89 100.00
7308 MAROS 14 94 21 22.34 94 100.00
7309 PANGKEP 19 1176 7 0.60 1182 100.51 *
7310 BARRU 10 44 26 59.09 44 100.00
7311 BONE 36 28 0 0 28 100.00
7312 SOPPENG 17 90 9 10.00 0 0.00 *
7313 WAJO 22 18 0 0 18 100.00
7314 SIDRAP 13 0 0 0 0 0.00
7315 PINRANG 14 192 43 22.40 1 0.52
7316 ENREKANG 13 898 276 30.73 276 30.73
7317 LUWU 21 138 0 0 138 100.00
7318 TATOR 31 837 88 10.51 376 44.92
7322 LUWU UTARA 12 1042 130 12.48 1042 100.00
7325 LUWU TIMUR 13 240 72 30.00 125 52.08
7371 MAKASSAR 37 0 0 0 0 0.00
7372 PARE-PARE 6 0 0 0 0 0.00
7373 PALOPO 9 1 1 100.00 0 0.00 *
JUMLAH (KAB/KOTA) 395 8,886 1,153 12.98 6,779 76.29
ANGKA KESAKITAN (API/AMI)/1000 PDDK 1.14 0.15
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO KAB./KOTA PUSKESMAS









TABEL 12
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT KAB/KOTA
PEND PB RFT PB % RFT PB PEND MB RFT MB % RFT MB
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7301 SELAYAR 12 10 10 100 8 6 75.00
7302 BULUKUMBA 16 13 7 53.85 86 49 56.98
7303 BANTAENG 12 51 29 56.86 24 0 0.00 *
7304 JENEPONTO 17 20 20 100 56 27 48.21
7305 TAKALAR 14 4 4 100 34 30 88.24
7306 GOWA 22 23 20 86.96 84 80 95.24
7307 SINJAI 15 6 0 0.00 38 0 0.00 *
7308 MAROS 14 4 9 225.00 21 28 133.33
7309 PANGKEP 19 80 79 98.75 116 112 96.55
7310 BARRU 10 14 13 92.86 27 26 96.30
7311 BONE 36 375 167 44.53 115 0 0.00 *
7312 SOPPENG 17 13 6 46.15 50 0 0.00
7313 WAJO 22 24 21 87.50 89 74 83.15
7314 SIDRAP 13 49 33 67.35 19 0 0.00 *
7315 PINRANG 14 25 20 80.00 27 0 0.00 *
7316 ENREKANG 13 1 1 100 10 8 80.00
7317 LUWU 21 11 7 63.64 22 10 45.45
7318 TATOR 31 0 0 0.00 17 0 0.00 *
7322 LUWU UTARA 12 2 2 100 9 8 88.89
7325 LUWU TIMUR 13 2 2 100 10 8 80.00
7371 MAKASSAR 37 34 0 0.00 98 0 0.00 *
7372 PARE-PARE 6 61 28 45.90 21 0 0.00 *
7373 PALOPO 9 7 0 0.00 7 0 0.00 *
JUMLAH (KAB/KOTA) 395 829 478 57.66 988 466 47.17
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
NO KAB./KOTA
PUSKES
MAS
KUSTA












TABEL 13
KASUS PENYAKIT FILARIA DITANGANI
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH DITANGANI % DITANGANI
1 2 7 8 9
7301 SELAYAR 12 0 0 0.00
7302 BULUKUMBA 16 0 0 0.00
7303 BANTAENG 12 0 0 0.00
7304 JENEPONTO 17 0 0 0.00
7305 TAKALAR 14 0 0 0.00
7306 GOWA 22 4 4 100.00
7307 SINJAI 15 0 0 0.00
7308 MAROS 14 0 0 0.00
7309 PANGKEP 19 0 0 0.00
7310 BARRU 10 0 0 0.00
7311 BONE 36 1 1 100.00
7312 SOPPENG 17 0 0 0.00
7313 WAJO 22 1 1 100.00
7314 SIDRAP 13 8 8 100.00
7315 PINRANG 14 0 0 0.00
7316 ENREKANG 13 19 19 100.00
7317 LUWU 21 0 0 0.00
7318 TATOR 31 0 0 0.00
7322 LUWU UTARA 12 0 0 0.00
7325 LUWU TIMUR 13 68 68 100.00
7371 MAKASSAR 37 0 0 0.00
7372 PARE-PARE 6 0 0 0.00
7373 PALOPO 9 0 0 0.00
SULSEL 395 101 101 100.00
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO KAB./ KOTA PUSKESMAS
PENDERITA PENY FILARIA







TABEL 14
JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH KASUS PD3I
DIFTERI PERTUSIS TETANUS
T.NEONA
TORUM
CAMPAK POLIO HEPATITIS B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7301 SELAYAR 12 0 0 0 0 2 0 0
7302 BULUKUMBA 16 0 1 1 0 11 2 0
7303 BANTAENG 12 0 0 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 17 0 0 0 0 9 0 0
7305 TAKALAR 14 0 0 0 1 15 0 0
7306 GOWA 22 0 0 0 0 130 5 163
7307 SINJAI 15 0 0 0 0 10 0 0
7308 MAROS 14 0 0 0 0 36 0 0
7309 PANGKEP 19 1 0 0 0 2 0 34
7310 BARRU 10 0 0 0 0 63 0 32
7311 BONE 36 0 0 0 0 15 3 0
7312 SOPPENG 17 0 0 0 0 20 0 0
7313 WAJO 22 0 0 0 1 23 2 0
7314 SIDRAP 13 0 0 0 0 3 0 0
7315 PINRANG 14 0 0 0 0 0 0 0
7316 ENREKANG 13 0 12 0 0 35 0 44
7317 LUWU 21 0 0 0 0 12 2 0
7318 TATOR 31 2 10 0 0 121 0 52
7322 LUWU UTARA 12 0 0 0 0 49 0 0
7325 LUWU TIMUR 13 0 5 0 0 33 0 0
7371 MAKASSAR 37 0 0 0 0 0 0 0
7372 PARE-PARE 6 0 0 0 0 54 0 6
7373 PALOPO 9 0 0 0 0 32 0 0
SULSEL 395 3 28 1 2 675 14 331
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO KAB/ KOTA
PUSKES
MAS














TABEL 15 Hal.1
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI
MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH KN2 % JML BAYI KUNJ %
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7301 SELAYAR 12 2,495 1,508 60.44 2,495 1,037 41.56
7302 BULUKUMBA 16 7,187 6,387 88.87 8,687 5,350 61.59
7303 BANTAENG 12 3,720 3,149 84.65 3,720 3,858 103.71
7304 JENEPONTO 17 6,590 4,407 66.87 7,801 3,570 45.76
7305 TAKALAR 14 6,117 5,621 91.89 5,621 5,621 100.00
7306 GOWA 22 10,326 4,253 41.19 12,824 5,266 41.06
7307 SINJAI 15 4,701 3,266 69.47 4,749 2,735 57.59
7308 MAROS 14 5,388 4,002 74.28 7,491 0 0.00
7309 PANGKEP 19 5,435 5,410 99.54 6,190 5,452 88.08
7310 BARRU 10 3,174 2,164 68.18 3,422 1,577 46.08
7311 BONE 36 13,313 13,313 100.00 16,879 13,656 80.91
7312 SOPPENG 17 3,324 3,163 95.16 3,325 2,619 78.77
7313 WAJO 22 7,973 7,629 95.69 9,142 6,360 69.57
7314 SIDRAP 13 5,431 2,502 46.07 5,035 2,104 41.79
7315 PINRANG 14 7,657 5,005 65.37 6,555 6,664 101.66
7316 ENREKANG 13 3,631 2,222 61.20 4,678 2,183 46.67
7317 LUWU 21 7,945 4,926 62.00 7,945 5,856 73.71
7318 TATOR 31 7,578 6,364 83.98 10,868 8,650 79.59
7322 LUWU UTARA 12 5,480 5,480 100.00 5,801 5,523 95.21
7325 LUWU TIMUR 13 4,870 3,081 63.26 3,564 3,560 99.89
7326 MAKASSAR 37 24,812 17,614 70.99 28,738 22,576 78.56
7327 PARE-PARE 6 2,878 2,168 75.33 2,878 5,522 191.87
7328 PALOPO 9 2,889 2,014 69.71 2,693 2,292 85.11
JUMLAH (KAB/KOTA) 395 152,914 115,648 75.63 171,101 122,031 71.32
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO KAB./KOTA
PUSKES
MAS
NEONATUS BAYI







TABEL 15 hal.2
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI
MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JML LAHIR
HIDUP
DITIMBAN
G
%
DITIMBANG
BBLR % BBLR
BBLR
DITANGANI
% BBLR
DITANGANI
1 2 3 10 11 12 13 14 15 16
7301 SELAYAR 12 1,962 1,598 81.448 50 2.55 50 100
7302 BULUKUMBA 16 7,112 0 0 60 0.84 60 100
7303 BANTAENG 12 3,224 0 0 60 1.86 60 100
7304 JENEPONTO 17 6,614 0 0 22 0.33 7 31.82 *
7305 TAKALAR 14 5,621 5,621 100 144 2.56 144 100
7306 GOWA 22 10,326 10,326 100 51 0.49 51 100
7307 SINJAI 15 4,490 0 0 54 1.20 54 100 *
7308 MAROS 14 5,388 0 0 53 0.98 53 100
7309 PANGKEP 19 5,435 5,367 98.749 147 2.70 147 100
7310 BARRU 10 3,026 0 47 1.55 26 55.32 *
7311 BONE 36 13,313 0 0 56 0.42 56 100
7312 SOPPENG 17 3,163 0 0 118 3.73 57 48.31 *
7313 WAJO 22 5,185 0 0 83 1.60 83 100 *
7314 SIDRAP 13 5,033 0 0 172 3.42 10 5.81 *
7315 PINRANG 14 4,701 0 0 93 1.98 52 55.91 *
7316 ENREKANG 13 3,582 3,582 100 96 2.68 96 100
7317 LUWU 21 6,873 0 0 46 0.67 25 54.35 *
7318 TATOR 31 10,698 7,499 70.097 45 0.42 45 100
7322 LUWU UTARA 12 5,480 5,480 100 89 1.62 89 100
7325 LUWU TIMUR 13 5,201 3,447 66.276 75 1.44 75 100
7326 MAKASSAR 37 24,887 0 0 251 1.01 251 100
7327 PARE-PARE 6 2,402 0 0 158 6.58 158 100 *
7328 PALOPO 9 2,645 0 0 28 1.06 21 75.00 *
JUMLAH (KAB/KOTA) 395 146,361 42,920 29.325 1,998 1.37 1,670 83.58
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
BAYI LAHIR
NO KAB./KOTA
PUSKES
MAS










TABEL 16
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH BALITA
BALITA
YANG
ADA
DITIM
BANG
BB NAIK BGM
GIZI
BURUK
DITIM
BANG
BB
NAIK
BGM
GIZI
BURUK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
7301 SELAYAR 12 12,493 8,048 6,166 288 6 64.42 76.62 3.58 0.07 11
7302 BULUKUMBA 16 38,600 18,563 13,868 422 21 48.09 74.71 2.27 0.11 10
7303 BANTAENG 12 21,001 14,480 10,667 507 9 68.95 73.67 3.50 0.06 0
7304 JENEPONTO 17 29,680 22,832 12,989 796 11 76.93 56.89 3.49 0.05 0
7305 TAKALAR 14 23,270 17,607 11,914 305 4 75.66 67.67 1.73 0.02 9
7306 GOWA 22 54,008 33,451 24,485 712 254 61.94 73.20 2.13 0.76 0
7307 SINJAI 15 17,172 14,964 13,426 245 1 87.14 89.72 1.64 0.01 0 *
7308 MAROS 14 38,113 22,969 17,241 484 99 60.27 75.06 2.11 0.43 71.43
7309 PANGKEP 19 30,427 21,033 14,861 1,561 58 69.13 70.66 7.42 0.28 0
7310 BARRU 10 9,972 6,709 4,734 277 129 67.28 70.56 4.13 1.92 0
7311 BONE 36 66,412 38,813 29,731 664 16 58.44 76.60 1.71 0.04 0 *
7312 SOPPENG 17 11,947 9,407 7,808 343 46 78.74 83.00 3.65 0.49 0
7313 WAJO 22 51,236 35,315 31,495 2,031 23 68.93 89.18 5.75 0.07 0
7314 SIDRAP 13 22,469 10,241 6,985 183 134 45.58 68.21 1.79 1.31 0
7315 PINRANG 14 34,684 27,183 22,660 668 75 78.37 83.36 2.46 0.28 0 *
7316 ENREKANG 13 21,106 10,472 6,347 906 138 49.62 60.61 8.65 1.32 0
7317 LUWU 21 40,996 19,810 15,128 224 62 48.32 76.37 1.13 0.31 20
7318 TATOR 31 13 12,760 7,842 384 - 98,153.85 61.46 3.01 0 0 *
7322 LUWU UTARA 12 28,848 16,918 9,433 1,213 209 58.65 55.76 7.17 1.24 0
7325 LUWU TIMUR 13 26,672 16,867 14,188 444 12 63.24 84.12 2.63 0.07 0
7371 MAKASSAR 37 80,027 34,165 22,298 3 5 42.69 65.27 0.01 0.01 0 *
7372 PARE-PARE 6 9,925 5,522 3,111 325 28 55.64 56.34 5.89 0.51 0 *
7373 PALOPO 9 8,540 2,526 1,502 78 8 29.58 59.46 3.09 0.32 0 *
JUMLAH 395 677,611 420,655 308,879 13,063 1,348 62.08 73.43 3.11 0.32 121
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
STATUS GIZI DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI
% BALITA
KEC
BEBAS
RAWAN
GIZI
NO KAB/ KOTA
PUS
KES
MAS













TABEL 17
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL K4, IBU HAMIL RISTI DAN PERSALINAN DITOLONG
TAHUN 2008
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH
DITOLON
G TENKES
% JUMLAH
MENDPT
YAN
NIFAS
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
7301 SELAYAR 12 2,720 2,304 85 1,777 65 2,596 1,746 67 2,596 1,410 54.31
7302 BULUKUMBA 16 9,555 8,881 93 7,322 77 9,120 6,572 72 9,120 6,572 72.06
7303 BANTAENG 12 4,093 3,656 89 3,206 78 3,907 2,560 66 0 0 0.00 *
7304 JENEPONTO 17 8,518 7,996 94 6,907 81 6,627 6,360 96 0 3,151 0.00
7305 TAKALAR 14 6,619 6,378 96 5,681 86 6,365 5,494 86 6,365 6,365 100.00
7306 GOWA 22 13,969 13,151 94 11,602 83 13,044 10,070 77 13,044 10,330 79.19
7307 SINJAI 15 5,342 5,342 100 4,562 85 4,522 4,015 89 0 0 0.00 *
7308 MAROS 14 8,091 6,858 85 5,644 70 7,790 5,295 68 7,790 5,295 67.97
7309 PANGKEP 19 7,960 7,331 92 6,038 76 7,073 5,367 76 5,458 5,458 100.00
7310 BARRU 10 3,684 3,684 100 3,123 85 3,066 2,983 97 3,066 3,066 100.00
7311 BONE 36 16,888 - 0 14,389 85 14,367 13,416 93 0 0 0.00 *
7312 SOPPENG 17 3,662 3,694 101 3,291 90 3,497 3,104 89 0 0 0.00 *
7313 WAJO 22 10,056 9,587 95 8,552 85 9,614 7,669 80 9,614 7,669 79.77
7314 SIDRAP 13 5,971 5,529 93 4,822 81 5,701 4,821 85 0 0 0.00 *
7315 PINRANG 14 7,337 8,332 114 624 9 551 551 100 0 0 0.00 *
7316 ENREKANG 13 5,151 3,778 73 3,623 70 4,909 3,325 68 4,909 2,110 42.98
7317 LUWU 21 8,739 8,287 95 6,775 78 8,342 6,621 79 8,342 6,871 82.37
7318 TATOR 31 11,205 10,036 90 9,856 88 10,697 9,125 85 10,697 10,697 100.00
7322 LUWU UTARA 12 6,247 6,247 100 5,406 87 5,480 4,918 90 5,480 5,480 100.00
7325 LUWU TIMUR 13 5,802 5,802 100 4,794 83 4,754 4,754 100 4,891 4,907 100.33
7326 MAKASSAR 37 31,663 30,418 96 24,641 78 30,168 24,783 82 0 0 0.00 *
7327 PARE-PARE 6 3,110 2,629 85 2,184 70 2,592 2,404 93 2,404 2,404 100.00
7328 PALOPO 9 3,179 2,926 92 2,543 80 3,033 2,758 91 0 0 0.00 *
JUMLAH (KAB/KOTA 395 189,561 162,846 86 147,362 78 167,815 138,711 83 93,776 81,785 87.21
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
IBU NIFAS
TENAGA KESEHATAN MENURUT KAB/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
IBU BERSALIN
NO KAB/ KOTA
PUS
KES
MAS
IBU HAMIL












TABEL 18
CAKUPAN DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN SISWA SD/ SMP/ SMU
MENURUT KAB/ KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH DI DETEKSI % JUMLAH DIPERIKSA % JUMLAH
DIPERIK
SA
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 12 12,493 8,048 64.42 18,007 1,920 10.66 3,646 639 17.53
7302 BULUKUMBA 16 51,227 1,556 3.04 7406 0 0 96291 751 0.78 *
7303 BANTAENG 12 22,723 3,721 16.38 26,579 11,815 44.45 42712 18 0.04 *
7304 JENEPONTO 17 43,930 870 1.98 6121 0 0 82575 31 0.04 *
7305 TAKALAR 14 23,270 1,597 6.86 37,564 6,276 16.71 108,179 80 0.07 *
7306 GOWA 22 54,008 3,140 5.81 10706 0 0 148429 0 0 *
7307 SINJAI 15 10,582 4,769 45.07 7,722 4,414 57.16 18,304 9,181 50.16
7308 MAROS 14 57,534 25,186 43.78 43,442 6,384 14.70 22,669 188 0.83 *
7309 PANGKEP 19 15,949 5,002 31.36 43,308 13,854 31.99 26,334 13,159 49.97
7310 BARRU 10 11,377 8,011 70.41 3157 0 0 39771 110 0.28 *
7311 BONE 36 67,613 2,501 3.70 49,695 4,009 8.07 174638 517 0.30 *
7312 SOPPENG 17 15,310 3,000 19.60 4,861 4,861 100.00 956 957 100.10
7313 WAJO 22 49835 3,799 7.62 23,475 431 1.84 10,288 682 6.63 *
7314 SIDRAP 13 32840 999 3.04 5191 0 0 0 181 #DIV/0! *
7315 PINRANG 14 1,461 0 0 4,261 2,110 49.52 5,722 4,693 82.02 *
7316 ENREKANG 13 18,099 5,882 32.50 21,003 9,231 43.95 19,705 2,774 14.08
7317 LUWU 21 34,647 5608 16.19 49,098 9,120 18.58 33,135 285 0.86 *
7318 TATOR 31 59992 16180 26.97 7,868 0 0 112768 195 0.17 *
7322 LUWU UTARA 12 28,848 3,126 10.84 32,457 5,002 15.41 11,506 3,122 27.13
7325 LUWU TIMUR 13 26,672 10,195 38.22 33,277 3,893 11.70 9,859 0 0
7371 MAKASSAR 37 164271 127149 77.40 20733 0 0 308780 118 0.04 *
7372 PARE-PARE 6 302 136 45.03 2499 0 0 186 45 24.19
7373 PALOPO 9 18159 5328 29.34 17,400 0 0 34134 5 0.01 *
JUMLAH (KAB/KOTA) 395 821,142 245,803 29.93 475,830 83,320 17.51 1,310,587 37,731 2.88
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
SISWA SD/MI SISWA SMP / SMU
NO KAB/ KOTA
PUSKES
MAS
ANAK BALITA & PRA SEKOLAH
















TABEL 19
JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 3 4 5 6 7 8
7301 SELAYAR 12 20,025 3,790 18.93 10,424 52.05
7302 BULUKUMBA 16 66,484 6,346 9.55 48,631 73.15
7303 BANTAENG 12 32,221 4,659 14.46 24,859 77.15
7304 JENEPONTO 17 57,882 7,370 12.73 22,062 38.12
7305 TAKALAR 14 44,203 5,065 11.46 30,540 69.09
7306 GOWA 22 106,625 14,267 13.38 74,291 69.68
7307 SINJAI 15 36,747 4,667 12.70 23,479 63.89 *
7308 MAROS 14 49,786 8,999 18.08 33,169 66.62
7309 PANGKEP 19 48,937 2,977 6.08 21,514 43.96
7310 BARRU 10 26,436 7,998 30.25 15,638 59.15
7311 BONE 36 108,917 18,381 16.88 92,350 84.79
7312 SOPPENG 17 33,675 5,103 15.15 26,049 77.35
7313 WAJO 22 59,218 8,531 14.41 18,804 31.75 *
7314 SIDRAP 13 34,110 4,787 14.03 23,410 68.63 *
7315 PINRANG 14 33,315 5,781 17.35 24,717 74.19
7316 ENREKANG 13 29,804 2,065 6.93 15,263 51.21
7317 LUWU 21 55,257 6,985 12.64 18,672 33.79
7318 TATOR 31 72,029 6,320 8.77 44,836 62.25
7322 LUWU UTARA 12 50,233 6,301 12.54 34,697 69.07
7325 LUWU TIMUR 13 39,575 1,713 4.33 30,561 77.22
7371 MAKASSAR 37 176,095 42,663 24.23 120,048 68.17
7372 PARE-PARE 6 20,727 2,015 9.72 9,673 46.67
7373 PALOPO 9 24,767 1,675 6.76 11525 46.53 *
395 1,227,068 178,458 14.54 775,212 63.18
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
SULSEL
PESERTA KB AKTIF
NO KAB./KOTA
JUMLAH
PUS
PUSKES
MAS






TABEL 20 Hal.1
JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KAB/KOTA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP
IUD
MOP/
MOW
IMP
LANT
SUN TIK PIL KONDOM
OBAT
VAGI
NA
LAINNY
A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
7301 SELAYAR 270 110 1,010 6,419 3,127 418 - - 11,354
7302 BULUKUMBA 785 385 3840 25178 17911 1559 0 0 49,658
7303 BANTAENG 593 116 2,673 13,452 7,611 405 0 0 24,850
7304 JENEPONTO 1,326 128 5,927 27,617 11,405 330 0 9 46,742
7305 TAKALAR 472 316 4,347 16,094 8,899 412 0 0 30,540
7306 GOWA 1,519 418 4,349 40,158 27,424 423 0 0 74,291
7307 SINJAI 346 - 3,313 12,980 7,004 241 0 2 23,886
7308 MAROS 1,716 382 3,876 14,313 11,808 1,074 0 0 33,169
7309 PANGKEP 282 131 1,781 10,665 7,990 562 0 103 21,514
7310 BARRU 366 158 679 6,141 7,979 315 0 0 15,638
7311 BONE 3,383 622 7,307 36,671 40,874 2,868 0 10 91,735
7312 SOPPENG 1,166 211 1,168 8,205 13,966 710 - 623 26,049
7313 WAJO 745 100 2,214 6,611 8,369 749 0 16 18,804
7314 SIDRAP 398 183 1,152 7,695 14,532 346 0 18 24,324
7315 PINRANG 964 236 2,325 9,851 12,998 375 - - 26,749
7316 ENREKANG 762 412 2,507 5,179 5,663 740 0 0 15,263
7317 LUWU 549 362 646 8,555 6,532 432 12 84 17,172
7318 TATOR 7,447 1,957 4,052 14,201 15,439 1,440 0 0 44,536
7322 LUWU UTARA 1,432 537 5,567 15,019 12,039 121 0 54 34,769
7325 LUWU TIMUR 2,525 901 2,858 13,740 10,234 252 0 51 30,561
7371 MAKASSAR 9,736 3,930 8,860 53,348 41,449 2,725 0 0 120,048
7372 PARE-PARE 4 90 123 4093 2855 71 0 0 7,236
7373 PALOPO 891 212 1,215 7,135 1,910 111 0 51 11,525
JML (KAB/KOTA) 37,677 11,897 71,789 363,320 298,018 16,679 12 1,021 800,413
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO KAB./KOTA
MKJP +
NON
MKJP






TABEL 20 Hal.2
JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KAB/KOTA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
% PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP
IUD
MOP/
MOW
IMP
LANT
SUN
TIK
PIL
KOND
OM
OBAT
VAGIN
A
LAIN
NYA
1 2 12 13 14 15 16 17 18 19 20
7301 SELAYAR 2.38 0.97 8.90 56.54 27.54 3.68 0.00 0.00 100.00
7302 BULUKUMBA 1.58 0.78 7.73 50.70 36.07 3.14 0.00 0.00 100.00
7303 BANTAENG 2.39 0.47 10.76 54.13 30.63 1.63 0.00 0.00 100.00
7304 JENEPONTO 2.84 0.27 12.68 59.08 24.40 0.71 0.00 0.02 100.00
7305 TAKALAR 1.55 1.03 14.23 52.70 29.14 1.35 0.00 0.00 100.00
7306 GOWA 2.04 0.56 5.85 54.05 36.91 0.57 0.00 0.00 100.00
7307 SINJAI 1.45 0.00 13.87 54.34 29.32 1.01 0.00 0.01 100.00
7308 MAROS 5.17 1.15 11.69 43.15 35.60 3.24 0.00 0.00 100.00
7309 PANGKEP 1.31 0.61 8.28 49.57 37.14 2.61 0.00 0.48 100.00
7310 BARRU 2.34 1.01 4.34 39.27 51.02 2.01 0.00 0.00 100.00
7311 BONE 3.69 0.68 7.97 39.97 44.56 3.13 0.00 0.01 100.00
7312 SOPPENG 4.48 0.81 4.48 31.50 53.61 2.73 0.00 2.39 100.00
7313 WAJO 3.96 0.53 11.77 35.16 44.51 3.98 0.00 0.09 100.00
7314 SIDRAP 1.64 0.75 4.74 31.64 59.74 1.42 0.00 0.07 100.00
7315 PINRANG 3.60 0.88 8.69 36.83 48.59 1.40 0.00 0.00 100.00
7316 ENREKANG 4.99 2.70 16.43 33.93 37.10 4.85 0.00 0.00 100.00
7317 LUWU 3.20 2.11 3.76 49.82 38.04 2.52 0.07 0.49 100.00
7318 TATOR 16.72 4.39 9.10 31.89 34.67 3.23 0.00 0.00 100.00
7322 LUWU UTARA 4.12 1.54 16.01 43.20 34.63 0.35 0.00 0.16 100.00
7325 LUWU TIMUR 8.26 2.95 9.35 44.96 33.49 0.82 0.00 0.17 100.00
7371 MAKASSAR 8.11 3.27 7.38 44.44 34.53 2.27 0.00 0.00 100.00
7372 PARE-PARE 0.06 1.24 1.70 56.56 39.46 0.98 0.00 0.00 100.00
7373 PALOPO 7.73 1.84 10.54 61.91 16.57 0.96 0.00 0.44 100.00
JML (KAB/KOTA) 4.71 1.49 8.97 45.39 37.23 2.08 0.00 0.13 100.00
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO KAB./KOTA
MKJP +
NON
MKJP





TABEL 21 Hal: 1
PELAYANAN KB BARU MENURUT KECAMATAN
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP
IUD
MOP/
MOW
IMP
LANT
SUN TIK PIL
KONDO
M
OBAT
VAGIN
A
LAIN
NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
7301 SELAYAR 23 17 206 2,055 1,099 390 - - 3,790
7302 BULUKUMBA 56 12 815 7,814 4,344 1,328 0 49 14,418
7303 BANTAENG - 3 394 2,351 1,428 146 0 0 4,322
7304 JENEPONTO 5 20 147 1,048 1,010 37 0 0 2,267
7305 TAKALAR 39 43 598 2,753 1,486 146 0 0 5,065
7306 GOWA 113 70 1,493 7,591 4,819 181 0 0 14,267
7307 SINJAI 17 20 788 2,999 1,290 98 0 28 5,240
7308 MAROS 107 9 493 4,043 3,761 586 0 0 8,999
7309 PANGKEP 3 21 266 1,469 1,061 148 0 9 2,977
7310 BARRU 41 12 252 3,431 3,409 182 0 0 7,327
7311 BONE 186 55 1,299 8,650 7,559 1,014 0 0 18,763
7312 SOPPENG 14 17 202 2,239 2,228 373 - 30 5,103
7313 WAJO 72 48 462 3,649 3,711 456 0 133 8,531
7314 SIDRAP 22 5 185 2,152 1,615 176 0 17 4,172
7315 PINRANG 105 6 924 2,622 1,941 175 0 0 5,773
7316 ENREKANG 23 16 288 552 599 587 0 0 2,065
7317 LUWU 89 21 113 3,268 2,781 210 0 3 6,485
7318 TATOR 451 3 407 3,045 2,290 124 0 0 6,320
7322 LUWU UTARA 122 67 1,104 2,548 2,266 194 0 0 6,301
7325 LUWU TIMUR 38 9 146 608 1,028 192 0 73 2,094
7326 MAKASSAR 1,255 19 1,688 21,837 14,551 2,672 0 0 42,022
7327 PARE-PARE 35 31 142 1,053 655 97 0 2 2,015
7328 PALOPO 101 42 269 902 348 13 0 0 1,675
JML (KAB/KOTA) 2,917 566 12,681 88,679 65,279 9,525 - 344 179,991
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO KAB/ KOTA
MKJP +
NON
MKJP








TABEL 21 Hal: 2
PELAYANAN KB BARU MENURUT KECAMATAN
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
% PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP
IUD
MOP/
MOW
IMP
LANT
SUN
TIK
PIL
KONDO
M
OBAT
VAGIN
A
LAIN
NYA
1 2 12 13 14 15 16 17 18 19 20
7301 SELAYAR 0.61 0.45 5.44 54.22 29.00 10.29 0 0.00 100.00
7302 BULUKUMBA 0.39 0.08 5.65 54.20 30.13 9.21 0 0.34 100.00 *
7303 BANTAENG 0.00 0.07 9.12 54.40 33.04 3.38 0 0.00 100.00 *
7304 JENEPONTO 0.22 0.88 6.48 46.23 44.55 1.63 0 0.00 100.00 *
7305 TAKALAR 0.77 0.85 11.81 54.35 29.34 2.88 0 0.00 100.00
7306 GOWA 0.79 0.49 10.46 53.21 33.78 1.27 0 0.00 100.00
7307 SINJAI 0.32 0.38 15.04 57.23 24.62 1.87 0 0.53 100.00
7308 MAROS 1.19 0.10 5.48 44.93 41.79 6.51 0 0.00 100.00
7309 PANGKEP 0.10 0.71 8.94 49.34 35.64 4.97 0 0.30 100.00
7310 BARRU 0.56 0.16 3.44 46.83 46.53 2.48 0 0.00 100.00
7311 BONE 0.99 0.29 6.92 46.10 40.29 5.40 0 0.00 100.00
7312 SOPPENG 0.27 0.33 3.96 43.88 43.66 7.31 0 0.59 100.00
7313 WAJO 0.84 0.56 5.42 42.77 43.50 5.35 0 1.56 100.00 *
7314 SIDRAP 0.53 0.12 4.43 51.58 38.71 4.22 0 0.41 100.00 *
7315 PINRANG 1.82 0.10 16.01 45.42 33.62 3.03 0 0.00 100.00
7316 ENREKANG 1.11 0.77 13.95 26.73 29.01 28.43 0 0.00 100.00
7317 LUWU 1.37 0.32 1.74 50.39 42.88 3.24 0 0.05 100.00
7318 TATOR 7.14 0.05 6.44 48.18 36.23 1.96 0 0.00 100.00
7322 LUWU UTARA 1.94 1.06 17.52 40.44 35.96 3.08 0 0.00 100.00
7325 LUWU TIMUR 1.81 0.43 6.97 29.04 49.09 9.17 0 3.49 100.00
7326 MAKASSAR 2.99 0.05 4.02 51.97 34.63 6.36 0 0.00 100.00
7327 PARE-PARE 1.74 1.54 7.05 52.26 32.51 4.81 0 0.10 100.00
7328 PALOPO 6.03 2.51 16.06 53.85 20.78 0.78 0 0.00 100.00 *
JML (KAB/KOTA) 1.62 0.31 7.05 49.27 36.27 5.29 0.00 0.19 100.00
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO KAB/ KOTA
MKJP +
NON
MKJP



TABEL 22
1 2 3 4 5 6
7301 SELAYAR 12 74 40 54.05
7302 BULUKUMBA 16 126 117 92.86
7303 BANTAENG 12 67 59 88.06
7304 JENEPONTO 17 113 81 71.68
7305 TAKALAR 14 77 61 79.22
7306 GOWA 22 167 152 91.02
7307 SINJAI 15 80 68 85.00
7308 MAROS 14 103 59 57.28
7309 PANGKEP 19 102 88 86.27
7310 BARRU 10 54 49 90.74
7311 BONE 36 372 333 89.52
7312 SOPPENG 17 70 70 100.00
7313 WAJO 22 176 173 98.30
7314 SIDRAP 13 105 79 75.24
7315 PINRANG 14 90 34 37.78
7316 ENREKANG 13 129 78 60.47
7317 LUWU 21 192 151 78.65
7318 TATOR 31 310 178 57.42
7322 LUWU UTARA 12 171 135 78.95
7325 LUWU TIMUR 13 99 69 69.70
7371 MAKASSAR 37 132 143 108.33
7372 PARE-PARE 6 22 16 72.73
7373 PALOPO 9 48 26 54.17
SULSEL 395 2879 2259 78.46
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI
MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
NO KAB/ KOTA PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI
% DESA/KEL
UCI







TABEL 23
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KAB/KOTA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
IMUNISASI DO
BCG DPT1+HB1 DPT3+HB3 POLIO3 CAMPAK (%)
JML % JML % JML % JML % JML %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
7301 SELAYAR 12 2,510 2,328 92.75 2,265 90.24 1,946 77.53 2,021 80.52 1,976 78.73 13
7302 BULUKUMBA 16 8,687 8,085 93.07 8,890 102.34 8,384 96.51 8,169 94.04 7,919 91.16 11
7303 BANTAENG 12 3,720 3,524 94.73 3,358 90.27 3,341 89.81 3,343 89.87 3,315 89.11 1
7304 JENEPONTO 17 7,801 7,725 99.03 8,107 103.92 8,182 104.88 8,029 102.92 8,060 103.32 1
7305 TAKALAR 14 5,621 5,450 96.96 5,593 99.50 5,240 93.22 5,050 89.84 4,623 82.25 17
7306 GOWA 22 12,824 12,376 96.51 13,180 102.78 12,584 98.13 12,615 98.37 12,544 97.82 5
7307 SINJAI 15 4,749 4,541 95.62 4,399 92.63 4,272 89.96 4,418 93.03 4,348 91.56 1
7308 MAROS 14 7,491 6,637 88.60 7,074 94.43 6,917 92.34 6,990 93.31 6,464 86.29 9
7309 PANGKEP 19 6,190 6,354 102.65 6,647 107.38 6,300 101.78 6,441 104.05 6,188 99.97 7
7310 BARRU 10 3,422 3,196 93.40 3,201 93.54 3,119 91.15 3,189 93.19 3,188 93.16 0
7311 BONE 36 16,879 15,608 92.47 17,588 104.20 16,676 98.80 16,688 98.87 16,616 98.44 6
7312 SOPPENG 17 3,325 3,516 105.74 3,463 104.15 3,341 100.48 3,477 104.57 3,375 101.50 3
7313 WAJO 22 9,142 8,563 93.67 8,647 94.59 8,424 92.15 8,318 90.99 8,455 92.49 2
7314 SIDRAP 13 5,035 5,356 106.38 5,380 106.85 5,114 101.57 5,283 104.93 5,027 99.84 7 *
7315 PINRANG 14 6,555 5,275 80.47 7,556 115.27 7,173 109.43 7,211 110.01 7,112 108.50 6 *
7316 ENREKANG 13 4,678 4,168 89.10 4,260 91.06 4,125 88.18 4,202 89.82 4,090 87.43 4
7317 LUWU 21 7,945 7,228 90.98 7,507 94.49 7,314 92.06 7,141 89.88 7,126 89.69 5
7318 TATOR 31 10686 9,281 86.85 9,329 87.30 9,461 88.54 9,196 86.06 8,830 82.63 5
7322 LUWU UTARA 12 5,801 5,730 98.78 5,887 101.48 5,622 96.91 5,829 100.48 5,679 97.90 4
7325 LUWU TIMUR 13 3,564 5,508 154.55 5,742 161.11 5,904 165.66 5,641 158.28 5,431 152.38 5
7371 MAKASSAR 37 28,738 32895 114.47 32639 113.57 32036 111.48 29933 104.16 31089 108.18 5 *
7372 PARE-PARE 6 2,878 3049 105.94 2760 95.90 2786 96.80 2779 96.56 2777 96.49 (1) *
7373 PALOPO 9 2,693 2,945 109.36 2,943 109.28 2,799 103.94 2,923 108.54 2,570 95.43 13
SULSEL 395 170,934 169,338 99.07 176,415 103.21 171,060 100.07 168,886 98.80 166,802 97.58 5
% BAYI DIIMUNISASI LENGKAP 97.583
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
PUS
KES
MAS
KAB./KOTA NO
JUMLAH
BAYI














TABEL 24
BAYI BGM GAKIN BALITA BALITA GIZI BURUK
JML MP ASI % JML
MENDAPAT
VIT A 2X
% JML
MENDAPAT
PERAWATAN
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 12 33 33 100.00 12,493 9,948 79.63 6 6 100.00
7302 BULUKUMBA 16 217 217 100.00 38,600 32,847 85.10 21 21 100.00
7303 BANTAENG 12 46 46 100.00 20,983 19,066 90.86 9 9 100.00
7304 JENEPONTO 17 214 29 13.55 28,350 24,911 87.87 11 11 100.00
7305 TAKALAR 14 0 0 0.00 23,270 0 0.00 4 4 100.00
7306 GOWA 22 0 225 0.00 54,008 45,113 83.53 254 246 96.85
7307 SINJAI 15 16 0 0.00 17,172 16,884 98.32 17 0 0.00
7308 MAROS 14 190 190 100.00 38,113 30,971 81.26 99 99 100.00
7309 PANGKEP 19 670 142 21.19 30,427 18,011 59.19 58 58 100.00
7310 BARRU 10 0 153 0.00 9,972 9,776 98.03 129 4 3.10
7311 BONE 36 0 0 0.00 66,412 56,813 85.55 88 88 100.00
7312 SOPPENG 17 0 0 0.00 11,947 11,286 94.47 46 46 100.00
7313 WAJO 22 2,291 2,291 100.00 51,236 39,522 77.14 23 23 100.00
7314 SIDRAP 13 183 90 49.18 17,412 19,932 114.47 134 113 84.33
7315 PINRANG 14 7 7 100.00 2,695 2,610 96.85 10 10 100.00
7316 ENREKANG 13 907 907 100.00 21,106 18,153 86.01 138 9 6.52
7317 LUWU 21 224 224 100.00 40,996 14,175 34.58 62 62 100.00
7318 TATOR 31 310 310 100.00 45,691 32,361 70.83 0 0 0.00
7322 LUWU UTARA 12 50 3 6.00 28,848 20,645 71.56 209 209 100.00
7325 LUWU TIMUR 13 444 444 100.00 26,672 21,866 81.98 12 12 100.00
7371 MAKASSAR 37 0 0 0.00 80,027 68,713 85.86 0 0 0.00
7372 PARE-PARE 6 1,624 3,293 202.77 15,079 1,725 11.44 0 0 0.00
7373 PALOPO 9 0 0 0.00 18,159 10,729 59.08 0 0 0.00
395 7,426 8,604 116 699,668 526,057 75.19 1,330 1030 77.44
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
JUMLAH
CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
NO KAB./KOTA
PUS
KES
MAS
TAHUN 2008









TABEL 25
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN Fe1, Fe3
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
Fe1 Fe3
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
7301 SELAYAR 12 2,720 2,318 85.22 1,642 60.37
7302 BULUKUMBA 16 9,555 8,881 92.95 7,327 76.68
7303 BANTAENG 12 4,093 3,659 89.40 3,206 78.33
7304 JENEPONTO 17 8,518 7,382 86.66 6,398 75.11
7305 TAKALAR 14 6,619 6,378 96.36 6,268 94.70
7306 GOWA 22 13,969 12,943 92.66 10,498 75.15
7307 SINJAI 15 5,342 3,613 67.63 2,977 55.73
7308 MAROS 14 8,091 6,254 77.30 4,849 59.93
7309 PANGKEP 19 7,960 7,331 92.10 7,259 91.19
7310 BARRU 10 3,684 3,684 100.00 3,123 84.77
7311 BONE 36 16,888 16,888 100.00 14,509 85.91
7312 SOPPENG 17 3,662 3,694 100.87 3,291 89.87
7313 WAJO 22 10,056 9,587 95.34 8,552 85.04
7314 SIDRAP 13 5,971 5,529 92.60 4,822 80.76
7315 PINRANG 14 7,337 5,275 71.90 4,351 59.30
7316 ENREKANG 13 5,151 3,778 73.34 3,623 70.34
7317 LUWU 21 8,739 8,287 94.83 6,775 77.53
7318 TATOR 31 11,205 7,538 67.27 5,634 50.28
7322 LUWU UTARA 12 6,247 6,247 100.00 5,409 86.59
7325 LUWU TIMUR 13 5,802 5,802 100.00 5,018 86.49
7371 MAKASSAR 37 31,663 1,383 4.37 981 3.10
7372 PARE-PARE 6 3,110 2,989 96.11 2,184 70.23
7373 PALOPO 9 3,179 2659 83.64 2385 75.02
SULSEL 395 189,561 142,099 74.96 121,081 63.87
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO KAB/ KOTA PUSKESMAS JML IBU HAMIL






TABEL 26
TT 1 TT 2 TT 3 TT 4 TT 5
JML % JML % JML % JML % JML %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
7301 SELAYAR 12 22,628 2,972 13.13 2,787 12.32 3,782 16.71 3,047 13.47 4,336 19.16
7302 BULUKUMBA 16 83,079 4,147 4.99 1,208 1.45 864 1.04 708 0.85 344 0.41
7303 BANTAENG 12 1,573 3,480 221.23 3,388 215.38 593 37.70 27 1.72 0 0.00
7304 JENEPONTO 17 74,763 7,822 10.46 6,947 9.29 0.00 0 0 0.00 0 0.00
7305 TAKALAR 14 54,987 6,378 11.60 5,960 10.84 0.00 0 0 0.00 0 0.00
7306 GOWA 22 107,518 198 0.18 1 0.00 41 0.04 0 0.00 0 0.00
7307 SINJAI 15 4,490 761 16.95 13 0.29 8 0.18 8 0.18 0 0.00
7308 MAROS 14 68,923 78 0.11 34 0.05 21 0.03 14 0.02 257 0.37
7309 PANGKEP 19 64,560 7,370 11.42 5,895 9.13 513 0.79 420 0.65 181 0.28
7310 BARRU 10 45,872 6,697 14.60 3,244 7.07 0.00 0 0 0.00 10 0.02
7311 BONE 36 25967 7,566 29.14 6,458 24.87 2 0.01 2 0.01 0 0.00
7312 SOPPENG 17 3,163 3,694 116.79 3,291 104.05 100 3.16 6 0.19 0 0.00
7313 WAJO 22 8,550 8,402 98.27 8,351 97.67 96 1.12 0 6.00 0 0.00
7314 SIDRAP 13 40,504 5,529 13.65 4,822 11.90 416 1.03 224 0.55 142 0.35
7315 PINRANG 14 72,366 5,605 7.75 4,826 6.67 0.00 0 0 0.00 0.00 0.00
7316 ENREKANG 13 46,926 3,548 7.56 2,645 5.64 155 0.33 263 0.56 314 0.67
7317 LUWU 21 58,497 2 0.00 0 0 0.00 0 1 0.00 0 0.00
7318 TATOR 31 95,417 216 0.23 76 0.08 72 0.08 74 0.08 146 0.15
7322 LUWU UTARA 12 60,610 0 0 46 0.08 4,005 6.61 1,287 2.12 0 0.00
7325 LUWU TIMUR 13 5,201 1,357 26.09 1,371 26.36 511 9.83 896 17.23 3,163 60.82
7371 MAKASSAR 37 256,484 651 0.25 23 0.01 1,337 0.52 0 0 0 0.00
7372 PARE-PARE 6 24,035 2,629 10.94 1,861 7.74 119 0.50 71 0.30 30 0.12
7373 PALOPO 9 29,345 2,819 9.61 2,439 8.31 13 0.04 0 0 0 0.00
395 1,255,458 81,921 6.53 65,686 5.23 12,648 1.01 7,048 0.56 8,923 0.71
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH WANITA USIA SUBUR DENGAN STATUS IMUNISASI TT
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
NO KAB./KOTA WUS
PUS
KES
MAS












TABEL 27

PRESENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
MEMERLUKAN
DARAH
MENDAPAT
DARAH
%
MEMERLUKAN
DARAH
MENDAPAT
DARAH
%
1 2 3 4 5 6 7 8
1 RUMAH SAKIT UMUM 723 721 99.72 0 0 0.00
2 PUSKESMAS 316 89 28.16 0 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,039 810 77.96 0 0 0.00
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO
SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
JUMLAH IBU HAMIL YANG DIRUJUK JUMLAH NEONATUS YANG DIRUJUK








TABEL 28
JML % JML % JML % JML %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
7301 SELAYAR 12 2,720 532 19.56 380 69.85 2,495 27 1.08 27 100
7302 BULUKUMBA 16 9,555 289 3.02 289 15.12 7,187 81 1.13 81 100
7303 BANTAENG 12 4,093 110 2.69 110 13.44 3,149 0 0.00 0 0.00
7304 JENEPONTO 17 8,518 0 0 262 15.38 6,590 0 0.00 42 0.00
7305 TAKALAR 14 6,619 1,165 17.60 1,300 98.20 1,223 331 27.06 331 100
7306 GOWA 22 13,969 196 1.40 196 7.02 0 55 0.00 55 100
7307 SINJAI 15 5,342 0 0.00 0 0.00 0 0 0.00 0 0.00
7308 MAROS 14 8,091 1,348 16.66 871 53.83 5,388 0 0.00 0 0.00
7309 PANGKEP 19 7,960 849 10.67 849 53.33 5,435 2 0.04 2 100
7310 BARRU 10 3,684 105 2.85 105 14.25 3,026 29 0.96 29 100
7311 BONE 36 16,888 414 2.45 414 12.26 13,313 47 0.35 47 100
7312 SOPPENG 17 3,662 732 19.99 732 99.95 3,324 111 3.34 111 100
7313 WAJO 22 10,056 2,106 20.94 2,106 104.71 7,772 116 1.49 116 100
7314 SIDRAP 13 5,971 0 0.00 0 0.00 0 0 0.00 0 0.00
7315 PINRANG 14 7,337 0 0.00 0 0.00 0 0 0.00 0 0.00
7316 ENREKANG 13 5,151 348 6.76 348 33.78 3,632 96 2.64 96 100
7317 LUWU 21 8,739 179 2.05 106 6.06 6,873 47 0.68 34 72.34
7318 TATOR 31 11,205 175 1.56 175 7.81 7,578 18 0.24 18 100
7322 LUWU UTARA 12 6,247 458 7.33 458 36.66 5,480 96 1.75 96 100
7325 LUWU TIMUR 13 5,802 992 17.10 992 85.49 4,891 1,063 21.73 532 50.05
7371 MAKASSAR 37 0 0 0.00 0 0.00 0 164 0.00 164 100
7372 PARE-PARE 6 3,110 0 0.00 0 0.00 0 0 0.00 0 0.00
7373 PALOPO 9 0 0 0.00 0 0.00 0 0 0.00 0 0.00
JML (KAB/KOTA) 395 154,719 9,998 6.46 9,693 31.32 87,356 2,283 2.61 1,781 78.01
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
BUMIL RISTI /
KOMPLIKASI
NEONATAL
RISTI/ KOMP.
DITANGANI
BUMIL RISTI
KOMPLIKASI
DITANGANI
JML
NEO
NATAL
NEONATAL
RISTI/
KOMPLIKASI
NO KAB./KOTA
PUS
KES
MAS
JUMLAH
IBU
HAMIL
JUMLAH & PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008










TABEL 29
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN GAWAT DARURAT
MENURUT KABUPATEN / KOTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 45 44 97.78
2 RUMAH SAKIT JIWA 1 1 100
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 22 21 95.45
4 PUSKESMAS 395 252 63.80
5 SARANA KES.LAINNYA 7 3 42.86
SUSLEL 470 321 68.30
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA




















TABEL 30
JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH
DITANGANI
<24 JAM
%
1 2 3 4 5 6 7
7301 SELAYAR 12 74 4 4 100.00
7302 BULUKUMBA 16 126 15 15 100.00
7303 BANTAENG 12 67 0 0 0.00
7304 JENEPONTO 17 113 11 0 0.00
7305 TAKALAR 14 77 2 2 100.00
7306 GOWA 22 167 31 31 100.00
7307 SINJAI 15 80 7 7 100.00
7308 MAROS 14 103 5 5 100.00
7309 PANGKEP 19 102 12 12 100.00
7310 BARRU 10 54 7 5 71.43
7311 BONE 36 372 73 73 100.00
7312 SOPPENG 17 70 41 41 100.00
7313 WAJO 22 176 20 20 100.00
7314 SIDRAP 13 105 0 0 0.00
7315 PINRANG 14 90 3 1 33.33
7316 ENREKANG 13 123 6 6 100.00
7317 LUWU 21 192 11 5 45.45
7318 TATOR 31 310 7 7 100.00
7322 LUWU UTARA 12 171 13 13 100.00
7325 LUWU TIMUR 13 99 11 11 100.00
7371 MAKASSAR 37 132 0 0 0.00
7372 PARE-PARE 6 22 7 7 100.00
7373 PALOPO 9 48 4 4 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 395 2,873 290 269 92.76
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
DESA/KEL TERKENA KLB
NO KAB/KOTA PUSKESMAS JUMLAH DESA









TABEL 31
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN
SERTA JUMLAH KECAMATAN DAN DESA YANG TERSERANG KLB
JML
KEC
JML
DESA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 DBD 27 47 23,061 1,945 11 8 0.57
2 AFP 17 18 16,319 25 2 0 8
3 CAMPAK 2 2 2,407 11 0 0 0
4 TETANUS NEONATORUM 1 1 0 1 1 0 100
5 DIARE 13 18 20,752 535 25 3 4.67
6 DIFTERI 1 1 3,632 1 1 0 100
7 MALARIA 2 3 4,288 128 0 3 0
8 HEPATITIS 0 0 0 0 0 0 0
9 RABIES 10 12 14,442 102 12 1 11.76
10 SUSPECT ANTRAX 1 1 1,019 3 0 0 0
11 KERACUNAN MAKANAN 15 16 20,849 457 1 2 0
12 MARASMUS 3 3 5,617 3 0 0 0
13 PERTUSIS 0 0 0 0 0 0 0
14 AVIAN INFLUENZA 4 4 1,241 5 0 0 0
15 VARICELLA & RUBELLA 1 1 1,823 21 0 1 0
16 KOLERA 1 2 0 56 1 0 1.79
17 GIZI BURUK 11 12 6,900 13 5 0 38.46
18 KWASIORKWAR 1 1 293 1 0 0 0
19 FILARIASIS 3 4 4,721 19 0 0 0
SUL SEL 113 146 127,364 3,326 59 2.61 1.77
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
TAHUN 2008
PROVINSI SULAWESI SELATAN
JUMLAH
KEMATIAN
ATTACK
RATE (%)
CFR
(%)
NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
JUMLAH
PENDUDUK
TERANCAM
JUMLAH
PENDERITA
YANG TER
SERANG












TABEL 32
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
7301 SELAYAR 12 2,495 1,471 58.96
7302 BULUKUMBA 16 8,687 0 0.00
7303 BANTAENG 12 3,720 1,641 44.11
7304 JENEPONTO 17 7,801 4,254 54.53
7305 TAKALAR 14 5,621 5,106 90.84
7306 GOWA 22 12,824 2,852 22.24
7307 SINJAI 15 4,749 0 0.00
7308 MAROS 14 7,491 2,473 33.01
7309 PANGKEP 19 6190 5017 81.05
7310 BARRU 10 3,422 876 25.60
7311 BONE 36 16879 8127 48.15
7312 SOPPENG 17 3325 0 0.00
7313 WAJO 22 9,142 4,667 51.05
7314 SIDRAP 13 5,035 2,447 48.60
7315 PINRANG 14 6,555 3,866 58.98
7316 ENREKANG 13 4,678 2,283 48.80
7317 LUWU 21 7,945 1,996 25.12
7318 TATOR 31 7,945 4,618 58.12
7322 LUWU UTARA 12 5801 2344 40.41
7325 LUWU TIMUR 13 3,564 2,155 60.47
7371 MAKASSAR 37 28,738 24,887 86.60
7372 PARE-PARE 6 2,878 721 25.05
7373 PALOPO 9 2,693 0 0.00
SULSEL 395 168,178 81,801 48.64
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
JUMLAH BAYI YANG DIBERI
ASI EKSKLUSIF NO KAB/ KOTA PUSKESMAS JUMLAH BAYI






TABEL 33
PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK
MENURUT KABUPATEN/KOTA SESULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
1 2 3 4 5 6
7301 SELAYAR 12 74 10 13.51
7302 BULUKUMBA 16 126 36 28.57
7303 BANTAENG 12 67 2 2.99
7304 JENEPONTO 17 113 0 0.00
7305 TAKALAR 14 0 0 0.00
7306 GOWA 22 167 24 14.37
7307 SINJAI 15 0 0 0.00
7308 MAROS 14 94 69 73.40
7309 PANGKEP 19 69 32 46.38
7310 BARRU 10 0 35 0.00
7311 BONE 36 372 191 51.34
7312 SOPPENG 17 70 0 0
7313 WAJO 22 0 55 0.00
7314 SIDRAP 13 105 73 69.52
7315 PINRANG 14 104 27 25.96
7316 ENREKANG 13 129 129 100.00
7317 LUWU 21 0 66 0.00
7318 TATOR 31 0 0 0.00
7322 LUWU UTARA 12 171 106 61.99
7325 LUWU TIMUR 13 99 46 46.46
7371 MAKASSAR 37 0 0 0.00
7372 PARE-PARE 6 0 0 0.00
7373 PALOPO 9 0 0 0.00
SULSEL 395 1,760 901 51.19
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
JUMLAH
DESA/KEL DG
GARAM
BERYODIUM YG
BAIK
% DESA/KEL DG
GARAM
BERYODIUM YG
BAIK
NO KAB/KOTA PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/KEL








TABEL 34
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS
MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
PELAYANAN DASAR GIGI UKGS (PROM + PREV)
JML %
PERLU
PERA
WATAN
JUMLAH
MENDAPAT
PERAWATAN
% MENDAPAT
PERAWATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
7301 SELAYAR 12 195 1,067 1,262 0.18 18,007 6,071 33.72 423 84 19.86
7302 BULUKUMBA 16 395 6,231 6,626 0.06 0 337 0.00 4,051 3,819 94.27
7303 BANTAENG 12 0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 0 0.00
7304 JENEPONTO 17 218 6,606 6,824 0.03 0 0 0.00 36,385 4,774 13.12
7305 TAKALAR 14 793 6,773 7,566 0.12 37,564 6,276 16.71 12,565 7,294 58.05
7306 GOWA 22 416 2,683 3,099 0.16 0 44,895 0.00 4,349 2,895 66.57
7307 SINJAI 15 0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 0 0.00
7308 MAROS 14 0 0 0 0.00 43,442 0 0.00 0 0 0.00
7309 PANGKEP 19 381 4,830 5,211 0.08 43,308 14,464 33.40 5,140 4,195 81.61
7310 BARRU 10 262 2,506 2,768 0.10 0 0 0.00 4,994 2,097 41.99
7311 BONE 36 810 8710 9,520 0.09 0 13,250 0.00 5,173 5,663 109.47
7312 SOPPENG 17 0 0 0 0.00 4,861 0 0.00 0 0 0.00
7313 WAJO 22 193 1,951 2,144 0.10 23,475 0 0.00 6,285 2,174 34.59
7314 SIDRAP 13 0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 0 0.00
7315 PINRANG 14 380 1,933 2,313 0.20 0 9,339 0.00 7,991 2,340 29.28
7316 ENREKANG 13 2,162 2,541 4,703 0.85 21,003 2,720 12.95 7,863 4,207 53.50
7317 LUWU 21 85 1,775 1,860 0.05 49,098 0 0.00 948 0 0.00
7318 TATOR 31 1,532 2,958 4,490 0.52 0 99,393 0.00 3,638 1,524 41.89
7322 LUWU UTARA 12 466 1902 2,368 0.25 32,457 5,002 15.41 2,586 2062 79.74
7325 LUWU TIMUR 13 163 2166 2,329 0.08 33,277 8,795 26.43 3,878 2865 73.88
7371 MAKASSAR 37 4,520 12,168 16,688 0.37 138,936 19,987 14.386 19,166 19,166 100.00
7372 PARE-PARE 6 0 0 0 0.00 0 0 0.00 0 0 0.00
7373 PALOPO 9 316 2,519 2,835 0.13 17,400 0 0.00 3,245 2,559 78.86
SULSEL 395 13,287 69,319 82,606 0.19 462,828 230,529 49.81 128,680 67,718 52.63
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
PENCA
BUTAN
GIGI
TETAP
JML
RASIO
TAMBAL
/ CABUT
MURID SD
DIPERIKSA
MURID SD
JML
MURID
SD
NO KAB/ KOTA
PUS
KES
MAS
TUMPAT
AN GIGI
TETAP











TABEL 35
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
PENYULUHAN KESEHATAN
JUMLAH SELURUH
KEGIATAN
PENYULUHAN
JUMLAH KEGIATAN
PENYULUHAN MASSA
JUMLAH
1 2 3 5 6 7
7301 SELAYAR 12 180 26 206
7302 BULUKUMBA 16 4,924 252 5,176
7303 BANTAENG 12 0 0 0
7304 JENEPONTO 17 0 0 0
7305 TAKALAR 14 4,197 77 4,274
7306 GOWA 22 3,916 52 3,968
7307 SINJAI 15 0 0 0
7308 MAROS 14 0 0 0
7309 PANGKEP 19 902 140 1,042
7310 BARRU 10 3,117 2,410 5,527
7311 BONE 36 0 0 0
7312 SOPPENG 17 56,594 8,253 64,847
7313 WAJO 22 4,443 146 4,589
7314 SIDRAP 13 0 0 0
7315 PINRANG 14 0 0 0
7316 ENREKANG 13 1,864 771 2,635
7317 LUWU 21 4,236 21 4,257
7318 TATOR 31 8,302 0 8,302
7322 LUWU UTARA 12 581 0 581
7325 LUWU TIMUR 13 73 40 113
7371 MAKASSAR 37 0 0 0
7372 PARE-PARE 6 1,267 31 1,298
7373 PALOPO 9 864 216 1,080
SUB JUMLAH I 395 95,460 12,435 107,895
1 Dinas Kesehatan 0 427 95 522
2 Rumah Sakit 0 15 0 15
SULSEL 395 95,902 12,530 108,432
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN
NO KAB/ KOTA PUSKESMAS





TABEL 36

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT KAB/KOTA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
ASKES JAMSOSTEK ASKESKIN LAINNYA JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7301 SELAYAR 12 119,328 12,051 0 34,953 72,339 119,343 100.01
7302 BULUKUMBA 16 388,796
30,611
0 83,473 0 114,084 29.34 *
7303 BANTAENG 12 172,030
13,509
0 90,647 83,172 187,328 108.89 *
7304 JENEPONTO 17 330,701
20,504
0 0 0 20,504 6.20 *
7305 TAKALAR 14 254,014 17,525 0 108,446 129,183 255,154 100.45
7306 GOWA 22 603,566 36,355 0 160,580 178 197,113 32.66 *
7307 SINJAI 15 224,922 15,543 0 0 0 15,543 6.91 *
7308 MAROS 14 301,870 22,352 0 0 0 22,352 7.40 *
7309 PANGKEP 19 293,847 14,912 705 106,896 168,344 290,857 98.98 *
7310 BARRU 10 160,966 18,295 0 44,501 6,341 69,137 42.95 *
7311 BONE 36 702,433 45,165 0 142,208 167 187,540 26.70 *
7312 SOPPENG 17 228,374
23,967
0 33,259 157 57,383 25.13 *
7313 WAJO 22 376,694
25,869
4,390 73,382 1,731 105,372 27.97 *
7314 SIDRAP 13 249,471 21,434 500 71,636 163,924 257,494 103.22
7315 PINRANG 14 345,462 8,507 5,621 0 16,449 30,577 8.85
7316 ENREKANG 13 187,267 20,462 1 52,231 44,184 116,878 62.41
7317 LUWU 21 322,813 22,200 3,684 166,575 0 192,459 59.62
7318 TATOR 31 459,226 0 0 0 0 0.00
7322 LUWU UTARA 12 312,673 25,749 0 90,004 196,453 312,206 99.85 *
7325 LUWU TIMUR 13 230,118 9,243 1,316 60,305 157,897 228,761 99.41 *
7371 MAKASSAR 37 1,248,436 180,006 68,655 336,004 757,837 1,342,502 107.53 *
7372 PARE-PARE 6 117,063
21,634
594 26,170
447
48,845 41.73 *
7373 PALOPO 9 141,601
26,482
3,650 0
1,971
32,103 22.67 *
JUMLAH (KAB/KOTA) 395 7,771,671 632,375 89,116 1,681,270 1,800,774 4,203,535 54.09
PERSENTASE
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO KAB./KOTA
PUSKES
MAS
JUMLAH
PENDUDUK










TABEL 37

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN
JUMLAH %
RAWAT
JALAN
%
RAWAT
INAP
% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
7301 SELAYAR 12 34,953 34,953 100.00 161,562 462.23 820 2.35 0 0 0.00
7302 BULUKUMBA 16 97,595 83,473 85.53 63,724 65.29 578 0.59 0 0 0.00
7303 BANTAENG 12 0 0 0.00 69,569 0.00 143 0.00 0 0 0.00
7304 JENEPONTO 17 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0.00
7305 TAKALAR 14 108,416 108,416 100.00 93,683 86.41 1,505 1.39 0 0 0.00
7306 GOWA 22 264,352 160,580 60.74 262,652 99.36 3,607 1.36 0 225 0.00
7307 SINJAI 15 11,746 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0.00
7308 MAROS 14 0 88,707 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0.00
7309 PANGKEP 19 135,357 106,896 78.97 60,374 44.60 694 0.51 159 159 100.00
7310 BARRU 10 44,501 36,025 80.95 65,275 146.68 729 1.64 0 0 0.00
7311 BONE 36 56,211 34,679 61.69 0 0.00 0 0.00 0 0 0.00
7312 SOPPENG 17 32,280 32,280 100.00 39,638 122.79 181 0.56 0 0 0.00
7313 WAJO 22 75,831 59,276 78.17 54,953 72.47 477 0.63 2,031 2,031 100.00
7314 SIDRAP 13 71,636 71,636 100.00 29,405 41.05 501 0.70 0 0 0.00
7315 PINRANG 14 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0.00
7316 ENREKANG 13 52,231 52,231 100.00 35,145 67.29 387 0.74 240 193 80.42
7317 LUWU 21 38,218 33,750 88.31 0 0.00 0 0.00 3,140 3,140 100.00
7318 TATOR 31 188,853 188,853 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0.00
7322 LUWU UTARA 12 89,004 89,004 100.00 54,917 61.70 538 0.60 3 3 100.00
7325 LUWU TIMUR 13 60,305 60,305 100.00 42,075 69.77 895 1.48 189 67 35.45
7371 MAKASSAR 37 336,561 336,561 100.00 264,620 78.62 1,586 0.47 0 0 0.00
7372 PARE-PARE 6 26,170 26,170 100.00 42,152 161.07 716 2.74 325 325 100.00
7373 PALOPO 9 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0.00
JUMLAH ( KAB./KOTA ) 395 1,724,220 1,603,795 93.02 1,339,744 77.70 13,357 0.77 6,087 6,143 101
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
PUS
KES
MAS
MASYARAKAT MISKIN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
PELAYANAN BAYI MASY.MISKIN
JUMLAH
YANG ADA
DICAKUP ASKESKIN MENDAPAT YANKES JUMLAH BAYI
MASY.MISKIN
BGM
BAYI MASY.MISKIN
BGM MENDAPAT
MP-ASI
NO KAB./KOTA












TABEL 38
JUMLAH
PEKERJA
FORMAL
JUMLAH YANG
DILAYANI
%
1 2 3 4 5 6
7301 SELAYAR 12 206 206 100.00
7302 BULUKUMBA 16 41,095 25,494 62.04
7303 BANTAENG 12 0 0 0
7304 JENEPONTO 17 0 0 0
7305 TAKALAR 14 0 0 0
7306 GOWA 22 0 0 0
7307 SINJAI 15 0 0 0
7308 MAROS 14 0 0 0
7309 PANGKEP 19 5,489 4,421 80.54
7310 BARRU 10 1 1 100.00
7311 BONE 36 839 0 0
7312 SOPPENG 17 15,176 3,324 21.90
7313 WAJO 22 0 0 0
7314 SIDRAP 13 0 0 0
7315 PINRANG 14 0 0 0
7316 ENREKANG 13 4,469 3,231 72.30
7317 LUWU 21 0 0 0
7318 TATOR 31 0 0 0
7322 LUWU UTARA 12 2,022 0 0
7325 LUWU TIMUR 13 9,490 11,210 118.12
7371 MAKASSAR 37 0 0 0
7372 PARE-PARE 6 2,948 1,818 61.67
7373 PALOPO 9 0 0 0
SULSEL 395 81,735 49,705 60.81
Sumber : Dinkes Kab/Kota Tahun 2008
NO KAB/ KOTA PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008



TABEL 39
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH
DI
LAYANI
KES
% JUMLAH
DILAYANI
KES
% JUMLAH
DILAYANI
KES
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7301 SELAYAR 12 40,526 9,334 23.03 37,603 10,957 29.14 78,129 20,291 25.97
7302 BULUKUMBA 16 10,995 1,624 14.77 9,788 1,830 18.70 20,783 3,454 16.62
7303 BANTAENG 12 4,873 2,486 51.02 1,265 759 60.00 6,138 3,245 52.87
7304 JENEPONTO 17 20,026 2,244 11.21 16,275 1,915 11.77 36,301 4,159 11.46
7305 TAKALAR 14 6,529 976 14.95 6,781 1,343 19.81 13,310 2,319 17.42
7306 GOWA 22 4,808 4,808 100.00 12,373 12,373 100.00 17,181 17,181 100.00
7307 SINJAI 15 10,582 4,769 45.07 7,722 4,414 57.16 18,304 9,183 50.17
7308 MAROS 14 1,938 942 48.61 2,451 1,249 50.96 4,389 2,191 49.92
7309 PANGKEP 19 5,086 2,755 54.17 4,069 2,098 51.56 9,155 4,853 53.01
7310 BARRU 10 7,498 3,951 52.69 6,807 4,701 69.06 14,305 8,652 60.48
7311 BONE 36 110,509 83,187 75.28 63,191 42,907 67.90 173,700 126,094 72.59
7312 SOPPENG 17 8,115 2,015 24.83 7,878 2,112 26.81 15,993 4,127 25.81
7313 WAJO 22 21,402 14,308 66.85 28,893 19,480 67.42 50,295 33,788 67.18
7314 SIDRAP 13 0 0 0.00 0 0 0.00 0 0 0.00
7315 PINRANG 14 1,461 0 0 4,261 2,110 49.52 5,722 2,110 36.88
7316 ENREKANG 13 15,653 7,231 46.20 23,945 6,192 25.86 39,598 13,423 33.90
7317 LUWU 21 542,832 13,763 2.54 278,160 10,285 3.70 820,992 24,048 2.93
7318 TATOR 31 0 0 0.00 0 0 0.00 8,615 1,839 21.35
7322 LUWU UTARA 12 26,779 3,854 14.39 15,292 2,195 14.35 42,071 6,049 14.38
7325 LUWU TIMUR 13 10,261 8,983 87.55 6,226 6,020 96.69 16,487 15,003 91.00
7371 MAKASSAR 37 26,628 3,574 13.42 14,388 3,382 23.51 41,016 6,956 16.96
7372 PARE-PARE 6 4869 260 5.34 2955 332 11.24 7,824 592 7.57
7373 PALOPO 9 7573 739 9.76 4469 620 13.87 12,042 1,359 11.29
SULSEL 395 888,943 171,803 19.33 554,792 137,274 24.74 1,452,350 310,916 21.41
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
USILA (60TH+) PRA USILA DAN USILA
NO KAB/ KOTA
PUSKES
MAS
PRA USILA (45-59 TH)












TABEL 40
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
WUS DI DESA/KEL ENDEMIS SEDANG & BERAT
JUMLAH WUS
JUMLAH YANG
DIBERI KAPSUL
YODIUM
% YANG DIBERI
KAPSUL YODIUM
1 2 3 4 5 6 7
7301 SELAYAR 12 0 0 0 0.00
7302 BULUKUMBA 16 31 82,802 5,159 6.23
7303 BANTAENG 12 16 9,228 5,749 62.30
7304 JENEPONTO 17 0 0 0 0.00
7305 TAKALAR 14 0 0 0 0.00
7306 GOWA 22 0 0 0 0.00
7307 SINJAI 15 0 0 0 0.00
7308 MAROS 14 0 68,923 0 0.00
7309 PANGKEP 19 0 0 0 0.00
7310 BARRU 10 0 45,872 0 0.00
7311 BONE 36 86 25,967 21,660 83.41
7312 SOPPENG 17 0 0 0 0.00
7313 WAJO 22 0 0 0 0.00
7314 SIDRAP 13 0 0 0 0.00
7315 PINRANG 14 416 11,000 11,000 100.00
7316 ENREKANG 13 0 46,926 1,009 2.15
7317 LUWU 21 0 0 0 0.00
7318 TATOR 31 0 0 0 0.00
7322 LUWU UTARA 12 31 0 0 0.00
7325 LUWU TIMUR 13 0 14,353 0 0.00
7371 MAKASSAR 37 0 0 0 0.00
7372 PARE-PARE 6 0 23,762 0 0.00
7373 PALOPO 9 0 0 0 0.00
SULSEL 395 580 328,833 44,577 13.56
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM
NO KAB/KOTA
PUSKES
MAS
JUMLAH
DESA/KEL
ENDEMIS






TABEL 41
PERSENTASE DONOR DARAH DI SKRINING TERHADAP HIV-AIDS
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH
PENDONOR
JML SAMPEL
DARAH
DIPERIKSA
JML POSTIF
HIV/AIDS
% POSITIF HIV-
AIDS
1 2 6 7 8 9
7301 SELAYAR 365 365 0 0.00
7302 BULUKUMBA 1,485 1,485 0 0.00
7303 BANTAENG 0 0 0 0.00
7304 JENEPONTO 0 0 0 0.00
7305 TAKALAR 0 0 0 0.00
7306 GOWA 0 0 0 0.00
7307 SINJAI 0 0 0 0.00
7308 MAROS 0 0 0 0.00
7309 PANGKEP 285 285 0 0.00
7310 BARRU 0 0 0 0.00
7311 BONE 0 0 0 0.00
7312 SOPPENG 0 0 0 0.00
7313 WAJO 1,809 1,809 12 0.66
7314 SIDRAP 0 0 0 0.00
7315 PINRANG 0 0 0 0.00
7316 ENREKANG 0 0 0 0.00
7317 LUWU 35 35 0 0.00
7318 TATOR 0 0 0 0.00
7322 LUWU UTARA 755 755 0 0.00
7325 LUWU TIMUR 0 0 0 0.00
7371 MAKASSAR 0 0 0 0.00
7372 PARE-PARE 0 0 0 0.00
7373 PALOPO 0 0 0 0.00
UTD Prov
JUMLAH 4,734 4,734 12 0.25
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH









TABEL 42 Hal.1
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA
DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP RAWAT JALAN JUMLAH JUMLAH PERSEN
1 2 3 4 5 6 7
1 PUSKESMAS
7301 SELAYAR 160,287 728 161,015 233 0.14
7302 BULUKUMBA 297,671 2,358 300,029 0 0.00
7303 BANTAENG 0 0 0 0 0.00
7304 JENEPONTO 199,427 2888 202,315 653 0.32
7305 TAKALAR 86,830 2,800 89,630 0 0.00
7306 GOWA 447,759 3,928 451,687 551 0.12
7307 SINJAI 0 0 0 0 0.00
7308 MAROS 0 0 0 0 0.00
7309 PANGKEP 74,217 3,217 77,434 178 0.23
7310 BARRU 139,941 2,374 142,315 268 0.19
7311 BONE 1,735 559,291 561,026 965 0.17
7312 SOPPENG 131,738 1,312 133,050 0 0.00
7313 WAJO 207,230 2,502 209,732 3,965 1.89
7314 SIDRAP 1,049 90,126 91,175 2,633 2.89
7315 PINRANG 0 0 0 0 0.00
7316 ENREKANG 615 159,161 159,776 276 0.17
7317 LUWU 62,273 771 63,044 0 0.00
7318 TATOR 286,281 734 287,015 763 0.27
7322 LUWU UTARA 85,741 2,081 87,822 47 0.05
7325 LUWU TIMUR 228,843 4,909 233,752 185 0.08
7371 MAKASSAR 0 0 0 0 0.00
7372 PARE-PARE 0 0 0 0 0.00
7373 PALOPO 240 143,685 143,925 0 0.00
2,411,877 982,865 3,394,742 10,717 0.32
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 7,771,671
JUMLAH PELAYANAN
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
SUB JUMLAH I
31.03 12.65 43.68
SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
NO




TABEL 42 Hal.2
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA
DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP RAWAT JALAN JUMLAH JUMLAH PERSEN
1 2 3 4 5 6 7
2 RUMAH SAKIT
7301 SELAYAR 19,633 2,155 21,788 6 0.03
7302 BULUKUMBA 8,259 24,270 32,529 0 0
7303 BANTAENG 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 1,064 49,473 50,537 0 0
7306 GOWA 55,581 11,611 67,192 0 0
7307 SINJAI 0 0 0 0 0
7308 MAROS 23,693 5,721 29,414 35,135 119.45
7309 PANGKEP 0 0 0 0 0
7310 BARRU 3,535 1,067 4,602 0 0
7311 BONE 11,415 47,164 58,579 0 0
7312 SOPPENG 0 0 0 0 0
7313 WAJO 24,043 5,595 29,638 340 1.15
7314 SIDRAP 1,846 9,956 11,802 0 0
7315 PINRANG 8,473 68,676 77,149 0 0
7316 ENREKANG 3,812 24,102 27,914 0 0
7317 LUWU 6,363 4,482 10,845 0 0
7318 TATOR 33,499 14,056 47,555 0 0
7322 LUWU UTARA 16403 8656 25,059 343 1.37
7325 LUWU TIMUR 115 147 262 0 0
7371 MAKASSAR 0 0 0 0 0
7372 PARE-PARE 0 52 52 0 0
7373 PALOPO 9,752 33,048 42,800 0 0
227,486 310,231 537,717 35,824 6.66
7,771,671
3 SARANA KESEHATAN LAINNYA
2,639,363 1,293,096 3,932,459 46,541 1.18
7,771,671
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
NO
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH PELAYANAN
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
0.46
33.96 16.64 50.60
SUB JUMLAH II
TOTAL JUMLAH KUNJUNGAN
2.93 3.99 6.92


TABEL 43
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR
MENURUT KAB/KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH YANG MEMILIKI % YANG MEMILIKI
JUMLAH LABKES
4 (EMPAT)
SPESIALIS
DASAR
LABKES
4 (EMPAT)
SPESIALIS
DASAR
1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 45 44 35 97.78 77.78
2 RUMAH SAKIT JIWA 1 1 - 100.00 0.00
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 22 21 1 95.45 4.55
4 PUSKESMAS 395 210 10 53.16 2.53
JUMLAH (KAB/KOTA) 463 276 46 59.61 9.94
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
No SARANA KESEHATAN


























TABEL 44
KETERSEDIAAN SESUAI DENGAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 Amoksisillin sirup kering 125 mg /5 ml 242,860 127,690 52.58
2 Amoksisillin kapsul 250 mg 2,139,906 737,639 34.47
3 Amoksisillin kaplet 500 mg 2,526,474 2,625,305 103.91
4 Antasida DOEN tablet 3,396,004 2,149,532 63.30
5 Antalgin tablet 500 mg 1,902,417 1,643,349 86.38
6 Deksametason inj.5 mg/ml - 2ml 845,727 801,077 94.72
7 Dekstrometorfan sirup 10 mg/ml-5ml 69,692 61,265 87.91
8 Dekstrometorfan tablet 15 mg 1,774,463 1,283,044 72.31
9 Difenhidramin HCl inj.10 mg/ml-1ml 79,235 65,277 82.38
10 Gliseril guayakolat tablet 100 mg 3,215,050 3,139,189 97.64
11 Glukosa larutan infus 5 % steril 1,224,887 428,036 34.94
12 Ibuproven tablet 200 mg 751,530 1,069,258 142.28
13 Kloramfenikol kapsul 250 mg 1,102,832 516,700 46.85
14 Kotrimoksazol tablet 480 mg 1,282,345 1,903,605 148.45
15 Kloramfenamin maleat tablet 100 mg 4,261,450 4,306,017 101.05
16 Natrium Korida Infuse 0,9 % steril 41,956 15,415 36.74
17 Parasetamol tablet 500 mg 8,017,581 8,956,632 111.71
18 Ringer Laktat Infus steril 121,361 115,683 95.32
19 Infus set dewasa/anak 790,081 670,862 84.91
20 Tetrasiklin 250 mg 850,255 1,319,512 155.19
21 Vitamin B Komplex Tablet 4,612,021 4,745,894 102.90
22 Retinol 200000 IU 615,538 319,481 51.90
23 Tablet Tambah Darah 3,090,839 3,035,178 98.20
24 Garam Oralit 1,048,476 1,407,455 134.24
25 Kotrimoksazol 120 mg 710,350 891,657 125.52
26 Kotrimoksazol susp 427,433 264,843 61.96
27 Kloroquin Tablet 209,089 246,369 117.83
28 PPC inj 1 10 1000
29 Obat Anti Tuberkulosis (OAT) kat 1 625 100 16.00
30 Obat Anti Tuberculosis (OAT) kat 2 1 1 100.00
31 Obat Anti Tuberculosis (OAT) kat 3 0 0 0.00
32 Obat Anti Tuberculosis (OAT) Kat sisipan 20 20 100.00
33 Obat Anti Tuberculosis (OAT) Kat anak 453,440 339,000 74.76
34 Prenidson tablet 3,732,230 3,622,442 97.06
35 Asam Askorbat 50 mg 3,849,558 4,280,958 111.21
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
KETERSEDIAAN
NO NAMA JENIS OBAT KEBUTUHAN



TABEL 45
JUMLAH
DIPANTAU
BER PHBS * %
1 2 3 4 5 6
7301 SELAYAR 12 3,600 2,470 68.61
7302 BULUKUMBA 16 79,266 44,859 56.59
7303 BANTAENG 12 1,470 959 65.24 *
7304 JENEPONTO 17 12,530 1,929 15.40
7305 TAKALAR 14 17,500 2,537 14.50
7306 GOWA 22 5,300 2,318 43.74
7307 SINJAI 15 1,849 1,569 84.86
7308 MAROS 14 38,143 18,532 48.59 *
7309 PANGKEP 19 40,135 25,404 63.30
7310 BARRU 10 2,730 2,431 89.05
7311 BONE 36 8,200 5 0.06
7312 SOPPENG 17 46,296 44,520 96.16
7313 WAJO 22 41,873 28,860 68.92
7314 SIDRAP 13 56,146 19,609 34.93
7315 PINRANG 14 48,885 34,411 70.39
7316 ENREKANG 13 19,700 12,589 63.90
7317 LUWU 21 40,530 35,055 86.49
7318 TATOR 31 16,856 13,075 77.57
7322 LUWU UTARA 12 1,000 506 50.60
7325 LUWU TIMUR 13 42,805 22,928 53.56
7371 MAKASSAR 37 27,643 20,732 75.00
7372 PARE-PARE 6 4,620 3,997 86.52
7373 PALOPO 9 14,772 2,263 15.32
SULSEL
395 571,849 341,558 59.73
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
PERSENTASE RUMAH TANGGA BER PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT
MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
NO KAB./KOTA PUSKESMAS
RUMAH TANGGA







TABEL 46 hal.1
JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KAB./KOTA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH POSYANDU
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8
7301 SELAYAR 12 121 103 22 2 248
7302 BULUKUMBA 16 193 237 45 2 477
7303 BANTAENG 12 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 17 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 14 159 181 69 0 409
7306 GOWA 22 305 239 93 11 648
7307 SINJAI 15 159 67 49 5 280
7308 MAROS 14 123 166 95 5 389
7309 PANGKEP 19 79 156 88 20 343
7310 BARRU 10 54 144 30 1 229
7311 BONE 36 388 435 81 17 921
7312 SOPPENG 17 16 79 216 1 312
7313 WAJO 22 47 228 147 19 441
7314 SIDRAP 13 47 159 107 2 315
7315 PINRANG 14 105 129 32 3 269
7316 ENREKANG 13 37 133 66 27 263
7317 LUWU 21 149 98 105 1 353
7318 TATOR 31 112 203 124 17 456
7322 LUWU UTARA 12 26 204 64 18 312
7325 LUWU TIMUR 13 12 66 136 24 238
7371 MAKASSAR 37 910 320 275 120 1,625
7372 PARE-PARE 6 7 18 87 2 114
7373 PALOPO 9 0 0 0 0 0
SULSEL 395 3,049 3,365 1,931 297 8,642
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO KAB./KOTA
PUSKES
MAS




TABEL 46 Hal: 2
JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KAB./KOTA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
PERSENTASE POSYANDU %
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH
POSYANDU
AKTIF
1 2 3 9 10 11 12 13 14
7301 SELAYAR 12 48.79 41.53 8.87 0.81 100 9.68
7302 BULUKUMBA 16 40.46 49.69 9.43 0.42 100 9.85
7303 BANTAENG 12 0 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 17 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 14 38.88 44.25 16.87 0.00 100 16.87
7306 GOWA 22 47.07 36.88 14.35 1.70 100 16.05
7307 SINJAI 15 56.79 23.93 17.50 1.79 100 19.29
7308 MAROS 14 31.62 42.67 24.42 1.29 100 25.71
7309 PANGKEP 19 23.03 45.48 25.66 5.83 100 31.49
7310 BARRU 10 23.58 62.88 13.10 0.44 100 13.54
7311 BONE 36 42.13 47.23 8.79 1.85 100 10.64
7312 SOPPENG 17 5.13 25.32 69.23 0.32 100 69.55
7313 WAJO 22 10.66 51.70 33.33 4.31 100 37.64
7314 SIDRAP 13 14.92 50.48 33.97 0.63 100 34.60
7315 PINRANG 14 39.03 47.96 11.90 1.12 100 13.01
7316 ENREKANG 13 14.07 50.57 25.10 10.27 100 35.36
7317 LUWU 21 42.21 27.76 29.75 0.28 100 30.03
7318 TATOR 31 24.56 44.52 27.19 3.73 100 30.92
7322 LUWU UTARA 12 8.33 65.38 20.51 5.77 100 26.28
7325 LUWU TIMUR 13 5.04 27.73 57.14 10.08 100 67.23
7371 MAKASSAR 37 56.00 19.69 16.92 7.38 100 24.31
7372 PARE-PARE 6 6.14 15.79 76.32 1.75 100 78.07
7373 PALOPO 9 0 0 0 0 0 0
SULSEL 395 35.28 38.94 22.34 3.44 100.00 25.78
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO KAB./KOTA
PUSKES
MAS








TABEL 47
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
RUMAH
JUMLAH JUMLAH % JUMLAH %
SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 8
7301 SELAYAR 12 29,061 9,537 32.82 1,913 20.06
7302 BULUKUMBA 16 81,786 20,358 24.89 11,248 55.25
7303 BANTAENG 12 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 17 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 14 53,795 26,835 49.88 15,295 57.00
7306 GOWA 22 117,129 29,828 25.47 18,855 63.21
7307 SINJAI 15 0 0 0 0 0
7308 MAROS 14 0 0 0 0 0
7309 PANGKEP 19 56,321 32,049 56.90 18,379 57.35
7310 BARRU 10 42,215 26,988 63.93 19,952 73.93
7311 BONE 36 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG 17 53,216 17,556 32.99 13,833 78.79
7313 WAJO 22 81,098 14,213 17.53 9,200 64.73
7314 SIDRAP 13 50,800 18,505 36.43 15,435 83.41
7315 PINRANG 14 52,380 44,314 84.60 31,674 71.48
7316 ENREKANG 13 41,487 22,217 53.55 15,027 67.64
7317 LUWU 21 64,718 9,154 14.14 5,193 56.73
7318 TATOR 31 99,424 4,792 4.82 3,128 65.28
7322 LUWU UTARA 12 63,860 23,786 37.25 22,496 94.58
7325 LUWU TIMUR 13 42,728 19,668 46.03 12,935 65.77
7371 MAKASSAR 37 0 0 0 0 0
7372 PARE-PARE 6 0 0 0 0 0
7373 PALOPO 9 23,825 5,789 24.30 5,125 88.53
SULSEL 395 953,843 325,589 34.13 219,688 67.47
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO KAB./KOTA
PUSKES
MAS








TABEL 48 Hal: 1
PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
L
E
D
E
N
G
S
P
T
S
G
L
P
A
H
K
E
M
A
S
A
N
L
A
I
N
N
Y
A
J
U
M
L
A
H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
7301 SELAYAR 12 31,137 12,020 38.60 2,139 34 4,303 151 0 1,821 8,448
7302 BULUKUMBA 16 92,075 83,867 91.09 6,634 0 33,973 0 4,662 13,074 58,343
7303 BANTAENG 12 39,024 25,184 64.53 5,486 2,145 3,908 446 0 9,103 21,088
7304 JENEPONTO 17 77,696 207,391 266.93 27,099 11,202 95,632 0 0 73,458 207,391
7305 TAKALAR 14 58,438 42,579 72.86 1,607 2,227 13,154 450 0 254 17,692
7306 GOWA 22 421,073 79,212 18.81 0 0 0 0 0 0 0
7307 SINJAI 15 49,024 35,538 72.49 71,343 3,765 98,748 7,726 - 10,057 191,639
7308 MAROS 14 63,360 47,524 75.01 10,204 586 17,504 1,599 585 4,437 34,915
7309 PANGKEP 19 70,896 34,856 49.16 13,506 62 19,822 729 9 2,988 37,116
7310 BARRU 10 49,970 22,858 45.74 11,845 27 875 5 7 8 12,767
7311 BONE 36 141,143 141,143 100.00 0 0 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG 17 55,830 40,906 73.27 3,416 1,289 12,727 372 0 1,937 19,741
7313 WAJO 22 94,372 69,561 73.71 6,858 1,323 29,912 3,265 14 13,642 55,014
7314 SIDRAP 13 29,687 29,687 100.00 3,870 12,452 13,309 0 0 52 29,683
7315 PINRANG 14 56,196 29,134 51.84 8,315 3,031 15,227 0 7 6,202 32,782
7316 ENREKANG 13 50,552 19,280 38.14 4,154 41 3,802 293 206 10,784 19,280
7317 LUWU 21 52,313 12,317 23.54 409 14 6,961 0 270 4,628 12,282
7318 TATOR 31 98,319 8,002 8.14 23,653 8 31,926 0 0 3,510 59,097
7322 LUWU UTARA 12 75,899 52,551 69.24 1,694 5,642 32,957 20 0 12,238 52,551
7325 LUWU TIMUR 13 48,258 6,647 13.77 2,524 230 13,991 137 69 508 17,459
7371 MAKASSAR 37 290,112 169,706 58.50 78,649 4,470 32,567 14 0 0 115,700
7372 PARE-PARE 6 23,682 15,705 66.32 400 5 78 3 85 61 632
7373 PALOPO 9 27,912 20,147 72.18 8,546 0 4,371 0 25 286 13,228
JUMLAH (KAB/KOTA) 395 1,996,968 1,205,815 60.38 292,351 48,553 485,747 15,210 5,939 169,048 1,016,848
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO KAB/ KOTA
PUS
KES
MAS
JUMLAH
KELUARGA
ADA
JUMLAH
KELUARG
A
DIPERIKS
A
%
KELUAR
GA
DIPERIK
SA
AKSES AIR BERSIH












TABEL 48 Hal: 2
PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
L
E
D
E
N
G
S
P
T
S
G
L
P
A
H
K
E
M
A
S
A
N
L
A
I
N
N
Y
A
J
U
M
L
A
H
1 2 3 4 5 6 14 15 16 17 18 19 20
7301 SELAYAR 12 31,137 12,020 38.60 25.32 0.40 50.94 1.79 0 21.56 100
7302 BULUKUMBA 16 92,075 83,867 91.09 11.37 0 58.23 0 7.99 22.41 100
7303 BANTAENG 12 39,024 25,184 64.53 26.01 10.17 18.53 2.11 0 43.17 100 *
7304 JENEPONTO 17 77,696 207,391 266.93 13.07 5.40 46.11 0 0 35.42 100 *
7305 TAKALAR 14 58,438 42,579 72.86 9.08 12.59 74.35 2.54 0 1.44 100
7306 GOWA 22 421,073 79,212 18.81 0 0 0 0 0 0 - *
7307 SINJAI 15 49,024 35,538 72.49 37.23 1.96 51.53 4.03 - 5.25 100 *
7308 MAROS 14 63,360 47,524 75.01 29.23 1.68 50.13 4.58 1.68 12.71 100 *
7309 PANGKEP 19 70,896 34,856 49.16 36.39 0.17 53.41 1.96 0.02 8.05 100
7310 BARRU 10 49,970 22,858 45.74 92.78 0.21 6.85 0.04 0.05 0.06 100
7311 BONE 36 141,143 141,143 100.00 0 0 0 0 0 0 - *
7312 SOPPENG 17 55,830 40,906 73.27 17.30 6.53 64.47 1.88 0 9.81 100
7313 WAJO 22 94,372 69,561 73.71 12.47 2.40 54.37 5.93 0.03 24.80 100
7314 SIDRAP 13 29,687 29,687 100.00 13.04 41.95 44.84 0 0 0.18 100
7315 PINRANG 14 56,196 29,134 51.84 25.36 9.25 46.45 0 0.02 18.92 100
7316 ENREKANG 13 50,552 19,280 38.14 21.55 0.21 19.72 1.52 1.07 55.93 100
7317 LUWU 21 52,313 12,317 23.54 3.33 0.11 56.68 0 2.20 37.68 100
7318 TATOR 31 98,319 8,002 8.14 40.02 0.01 54.02 0 0 5.94 100
7322 LUWU UTARA 12 75,899 52,551 69.24 3.22 10.74 62.71 0.04 0 23.29 100
7325 LUWU TIMUR 13 48,258 6,647 13.77 14.46 1.32 80.14 0.78 0.40 2.91 100
7371 MAKASSAR 37 290,112 169,706 58.50 67.98 3.86 28.15 0.01 0 0 100 *
7372 PARE-PARE 6 23,682 15,705 66.32 63.29 0.79 12.34 0.47 13.45 9.65 100
7373 PALOPO 9 27,912 20,147 72.18 64.61 0 33.04 0 0.19 2.16 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 395 1,996,968 1,205,815 60.38 28.75 4.77 47.77 1.50 0.58 16.62 100
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO KAB/ KOTA
PUS
KES
MAS
JUMLAH
KELUARGA
ADA
JUMLAH
KELUARG
A
DIPERIKS
A
%
KELUAR
GA
DIPERIK
SA
% AKSES AIR BERSIH








TABEL 49 Hal: 1
KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
J
U
M
L
A
H

K
K

D
I
P
E
R
I
K
S
A
J
U
M
L
A
H

K
K

M
E
M
I
L
I
K
I
J
U
M
L
A
H

S
E
H
A
T
%

K
K

M
E
M
I
L
I
K
I
%

S
E
H
A
T
J
U
M
L
A
H

K
K

D
I
P
E
R
I
K
S
A
J
U
M
L
A
H

K
K

M
E
M
I
L
I
K
I
J
U
M
L
A
H

S
E
H
A
T
%

K
K

M
E
M
I
L
I
K
I
%

S
E
H
A
T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
7301 SELAYAR 12 31,137 10,727 3,907 1,737 36.42 44.46 10,727 2,006 579 18.70 28.86
7302 BULUKUMBA 16 92,075 84,992 58,367 45,589 68.67 78.11 1,068 2,021 759 189.23 37.56
7303 BANTAENG 12 0 1,830 1,781 0 97.32 0 2,547 569 0 22.34 0
7304 JENEPONTO 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 14 58,438 58,393 33,792 25,263 57.87 74.76 16,998 16,998 9,123 100.00 53.67
7306 GOWA 22 103,111 - 59,492 0 0 0 65,368 11,664 5,442 17.84 46.66
7307 SINJAI 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 MAROS 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 PANGKEP 19 70,896 31,211 29,072 17,436 93.15 59.98 31,570 26,637 15,974 84.37 59.97
7310 BARRU 10 49,970 25,308 18,216 6,445 71.98 35.38 19,330 12,759 5,658 66.01 44.35
7311 BONE 36 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG 17 55,830 19,296 45,642 12,836 236.54 28.12 12,054 23,692 10,825 196.55 45.69
7313 WAJO 22 94,372 107,269 59,414 2,512 55.39 4.23 69,561 37,915 0 54.51 0
7314 SIDRAP 13 29,687 27,409 1,679 0 6.13 0 31,730 18,396 0 57.98 0
7315 PINRANG 14 12,274 10,049 9,945 0 98.97 0 6,691 6,722 0 100.46 0
7316 ENREKANG 13 50,552 22,375 17,344 12,719 77.52 73.33 21,504 18,606 10,073 86.52 54.14
7317 LUWU 21 52,313 9,152 6,471 0 70.71 0 9,152 4,342 0 47.44 0
7318 TATOR 31 99,404 62,043 8,217 0 13.24 0 23,845 11,069 0 46.42 0
7322 LUWU UTARA 12 75,899 62,936 38,423 36,910 61.05 96.06 62,936 48,951 37,404 77.78 76.41
7325 LUWU TIMUR 13 48,258 6,125 13,595 6,940 221.96 51.05 13,806 25,238 8,753 182.80 34.68
7371 MAKASSAR 37 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 PARE-PARE 6 0 38,462 47,406 0 123.25 0 12,136 18,331 0 151.05 0
7373 PALOPO 9 27,912 14,389 7,722 0 53.67 0 14,389 28,219 0 196.12 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 395 952,128 591,966 460,485 168,387 77.79 36.57 425,412 314,135 104,590 73.84 33.29
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
JAMBAN TEMPAT SAMPAH
NO KAB./KOTA
PUSKES
MAS
JUMLAH
KK



















TABEL 49 Hal: 2
KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
J
U
M
L
A
H

K
K

D
I
P
E
R
I
K
S
A
J
U
M
L
A
H

K
K

M
E
M
I
L
I
K
I
J
U
M
L
A
H

S
E
H
A
T
%

K
K

M
E
M
I
L
I
K
I
%

S
E
H
A
T
1 2 3 4 15 16 17 18 19
7301 SELAYAR 12 31,137 10,727 4,736 349 44.15 7.37
7302 BULUKUMBA 16 92,075 0 0 0 0 0
7303 BANTAENG 12 0 2,547 569 0 22.34 0
7304 JENEPONTO 17 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 14 58,438 13,158 13,158 5,506 100 41.85
7306 GOWA 22 103,111 81,064 81,064 6,884 100 8.49
7307 SINJAI 15 0 0 0 0 0 0
7308 MAROS 14 0 0 0 0 0 0
7309 PANGKEP 19 70,896 34,414 24,924 15,346 72.42 61.57
7310 BARRU 10 49,970 25,370 10,586 7,396 41.73 69.87
7311 BONE 36 0 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG 17 55,830 14,797 42,701 12,344 288.58 28.91
7313 WAJO 22 94,372 69,561 50,474 0 72.56 0
7314 SIDRAP 13 29,687 29,920 17,423 0 58.23 0
7315 PINRANG 14 12,274 6,248 4,115 0 65.86 0
7316 ENREKANG 13 50,552 22,925 19,569 10,937 85.36 55.89
7317 LUWU 21 52,313 9,152 3,837 0 41.93 0
7318 TATOR 31 99,404 16,638 6,178 0 37.13 0
7322 LUWU UTARA 12 75,899 62,936 28,855 27,256 45.85 94.46
7325 LUWU TIMUR 13 48,258 15,278 26,371 9,134 172.61 34.64
7371 MAKASSAR 37 0 0 0 0 0 0
7372 PARE-PARE 6 0 0 19849 21322 0 107.42
7373 PALOPO 9 27,912 14395 5027 0 34.92 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 395 952,128 429,130 359,436 116,474 83.76 32.40
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
NO KAB./KOTA
PUSKES
MAS
JUMLAH
KK








TABEL 50 Hal.1
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KAB./KOTA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
J
U
M
L
A
H

Y
G

A
D
A
J
U
M
L
A
H

D
I
P
E
R
I
K
S
A
J
U
M
L
A
H

S
E
H
A
T

%

S
E
H
A
T
J
U
M
L
A
H

Y
G

A
D
A
J
U
M
L
A
H

D
I
P
E
R
I
K
S
A
J
U
M
L
A
H

S
E
H
A
T

%

S
E
H
A
T
J
U
M
L
A
H

Y
G

A
D
A
J
U
M
L
A
H

D
I
P
E
R
I
K
S
A
J
U
M
L
A
H

S
E
H
A
T

%

S
E
H
A
T
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
7301 SELAYAR 12 11 9 5 55.56 78 34 9 26.47 28 24 9 37.50
7302 BULUKUMBA 16 28 28 20 71.43 104 101 67 66.34 63 50 19 38.00
7303 BANTAENG 12 8 2 1 50.00 43 19 9 47.37 13 6 3 50.00
7304 JENEPONTO 17 1 1 1 100 94 35 18 51.43 24 15 0 0
7305 TAKALAR 14 0 0 0 0 19 19 19 100 21 19 19 100
7306 GOWA 22 9 9 7 77.78 118 113 46 40.71 33 25 9 36.00
7307 SINJAI 15 15 14 14 100 62 25 22 88.00 51 21 21 100
7308 MAROS 14 9 9 4 44.44 126 82 41 50.00 24 12 3 25.00
7309 PANGKEP 19 1 1 1 100 84 63 35 55.56 29 27 10 37.04
7310 BARRU 10 4 4 1 25.00 22 16 10 62.50 4 3 0 0
7311 BONE 36 29 29 23 79.31 133 107 82 76.64 127 127 56 44.09
7312 SOPPENG 17 20 17 6 35.29 13 12 7 58.33 21 20 8 40.00
7313 WAJO 22 19 11 11 100 122 68 47 69.12 40 27 17 62.96
7314 SIDRAP 13 7 1 1 100 123 32 23 71.88 25 17 14 82.35
7315 PINRANG 14 10 2 2 100 62 58 47 81.03 40 29 21 72.41
7316 ENREKANG 13 16 12 6 50.00 84 71 53 74.65 18 18 3 16.67
7317 LUWU 21 8 8 7 87.50 62 62 31 50.00 41 41 8 19.51
7318 TATOR 31 50 24 16 66.67 83 55 31 56.36 32 14 3 21.43
7322 LUWU UTARA 12 11 8 5 62.50 34 24 20 83.33 24 24 - 0
7325 LUWU TIMUR 13 6 6 5 83.33 135 133 82 61.65 25 25 6 24.00
7371 MAKASSAR 37 113 22 17 77.27 305 91 69 75.82 38 17 11 64.71
7372 PARE-PARE 6 18 18 15 83.33 105 91 79 86.81 1 1 1 100
7373 PALOPO 9 23 22 18 81.82 49 49 41 83.67 5 5 3 60.00
SULSEL 395 416 257 186 72.37 2,060 1,360 888 65.29 727 567 244 43.03
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
RESTORAN/R-MAKAN PASAR
NO KAB./KOTA
P
U
S
K
E
S
M
A
S
HOTEL











TABEL 50 Hal.2
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KAB./KOTA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
J
U
M
L
A
H

Y
G

A
D
A
J
U
M
L
A
H

D
I
P
E
R
I
K
S
A
J
U
M
L
A
H

S
E
H
A
T

%

S
E
H
A
T
J
U
M
L
A
H

Y
G

A
D
A
J
U
M
L
A
H

D
I
P
E
R
I
K
S
A
J
U
M
L
A
H

S
E
H
A
T

%

S
E
H
A
T
1 2 3 16 17 18 20 21 22 23 24
7301 SELAYAR 12 191 106 56 52.83 308 173 79 45.66
7302 BULUKUMBA 16 758 515 302 58.64 953 694 408 58.79
7303 BANTAENG 12 146 72 48 66.67 210 99 61 61.62
7304 JENEPONTO 17 207 46 28 60.87 326 97 47 48.45
7305 TAKALAR 14 758 518 421 81.27 798 556 459 82.55
7306 GOWA 22 102 66 52 78.79 262 213 114 53.52
7307 SINJAI 15 84 60 41 68.33 212 120 98 81.67
7308 MAROS 14 94 32 26 81.25 253 135 74 54.81
7309 PANGKEP 19 496 299 198 66.22 610 390 244 62.56
7310 BARRU 10 0 0 0 0.00 30 23 11 47.83
7311 BONE 36 133 100 78 78.00 422 363 239 65.84
7312 SOPPENG 17 136 65 56 86.15 190 114 77 67.54
7313 WAJO 22 2,825 1,565 1,049 67.03 3,006 1,671 1,124 67.27
7314 SIDRAP 13 861 273 222 81.32 1,016 323 260 80.50
7315 PINRANG 14 102 66 52 78.79 214 155 122 78.71
7316 ENREKANG 13 1,243 942 468 49.68 1361 1043 530 50.81
7317 LUWU 21 2,101 1,561 795 50.93 2,212 1,672 841 50.30
7318 TATOR 31 526 201 75 37.31 691 294 125 42.52
7322 LUWU UTARA 12 455 304 161 52.96 524 360 186 51.67
7325 LUWU TIMUR 13 661 651 290 44.55 827 815 383 46.99
7371 MAKASSAR 37 782 128 89 69.53 1238 258 186 72.09
7372 PARE-PARE 6 43 17 14 82.35 167 127 109 85.83
7373 PALOPO 9 531 503 382 75.94 608 579 444 76.68
SULSEL 395 13,235 8,090 4,903 60.61 16,438 10,274 6,221 60.55
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
JUMLAH TUPM TUPM LAINNYA
NO KAB./KOTA
P
U
S
K
E
S
M
A
S







TABEL 51 Hal: 1
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

7301 SELAYAR 12 75 44 58.67 234 111 47.44 302 124 41.06
7302 BULUKUMBA 16 206 163 79.13 667 468 70.16 724 400 55.25
7303 BANTAENG 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 14 112 101 90.18 372 335 90.05 345 272 78.84
7306 GOWA 22 143 131 91.61 471 402 85.35 567 368 64.90
7307 SINJAI 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 MAROS 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 PANGKEP 19 215 174 80.93 426 395 92.72 387 344 88.89
7310 BARRU 10 3 1 33.33 1 1 100 2 2 100
7311 BONE 36 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG 17 126 98 77.78 425 286 67.29 358 244 68.16
7313 WAJO 22 160 89 55.63 559 281 50.27 492 266 54.07
7314 SIDRAP 13 102 102 100.00 340 88 25.88 289 84 29.07
7315 PINRANG 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 ENREKANG 13 221 191 86.43 410 352 85.85 504 351 69.64
7317 LUWU 21 263 263 100.00 571 571 100.00 735 729 99.18
7318 TATOR 31 204 155 75.98 519 411 79.19 1,220 884 72.46
7322 LUWU UTARA 12 170 84 49.41 413 261 63.20 731 399 54.58
7325 LUWU TIMUR 13 158 144 91.14 365 348 95.34 531 500 94.16
7371 MAKASSAR 37 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 PARE-PARE 6 28 19 67.86 56 55 98.21 41 34 82.93
7373 PALOPO 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SULSEL 395 2,186 1,759 80.47 5,829 4,365 74.88 7,228 5,001 69.19
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH
NO KAB/ KOTA
PUSKES
MAS
SARANA KES.














TABEL 51 Hal: 2
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA
MENURUT KABUPATEN/KOTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %
1 2 3 13 14 15 16 17 18 19 20 21

7301 SELAYAR 12 116 52 44.83 10 4 40 737 335 45.45
7302 BULUKUMBA 16 258 198 76.74 72 14 19 1,927 1,243 64.50
7303 BANTAENG 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 JENEPONTO 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 TAKALAR 14 226 209 92.48 886 825 93 1,941 1,742 89.75
7306 GOWA 22 171 143 83.63 146 122 84 1,498 1,166 77.84
7307 SINJAI 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 MAROS 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 PANGKEP 19 264 211 79.92 63 57 90 1,355 1,181 87.16
7310 BARRU 10 0 0 0 0 0 0 6 4 66.67
7311 BONE 36 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 SOPPENG 17 190 0 0 0 0 0 1,099 628 57.14
7313 WAJO 22 167 140 83.83 0 0 0 1,378 776 56.31
7314 SIDRAP 13 0 0 0 0 0 0 731 274 37.48
7315 PINRANG 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 ENREKANG 13 296 236 79.73 37 34 92 1,468 1,164 79.29
7317 LUWU 21 278 267 96.04 83 83 100 1,930 1,913 99.12
7318 TATOR 31 433 306 70.67 0 0 0 2,376 1,756 73.91
7322 LUWU UTARA 12 236 138 58.47 151 14 9 1,701 896 52.67
7325 LUWU TIMUR 13 230 193 83.91 291 273 94 1,575 1,458 92.57
7371 MAKASSAR 37 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 PARE-PARE 6 11 11 100 0 0 0 136 119 87.50
7373 PALOPO 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SULSEL 395 2,876 2,104 73.16 1,739 1,426 82.00 19,858 14,655 73.80
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
JUMLAH PERKANTORAN SARANA LAIN
NO KAB/ KOTA
PUSKES
MAS











TABEL 52
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA JENTIK NYAMUK AEDES
DAN PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES
MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
RUMAH/BANGUNAN
DIPERIKSA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
7301 SELAYAR 12 33,363 18,683 56.00 16,520 88.42
7302 BULUKUMBA 16 81,786 5,095 6.23 3,572 70.11
7303 BANTAENG 12 29,760 4,500 15.12 1,174 26.09
7304 JENEPONTO 17 49,024 12,567 25.63 10,854 86.37
7305 TAKALAR 14 53,795 10,162 18.89 6,666 65.60
7306 GOWA 22 133,395 35,894 26.91 25,082 69.88
7307 SINJAI 15 67,088 6,500 9.69 3,000 46.15
7308 MAROS 14 55,104 3,235 5.87 1,878 58.05
7309 PANGKEP 19 56,321 28,893 51.30 15,876 54.95
7310 BARRU 10 42,215 19,930 47.21 12,250 61.47
7311 BONE 36 39,024 10,299 26.39 7,169 69.61
7312 SOPPENG 17 49,647 280 0.56 95 33.93
7313 WAJO 22 81,098 31,993 39.45 23,428 73.23
7314 SIDRAP 13 51,528 2,600 5.05 2,171 83.50
7315 PINRANG 14 59,264 15,120 25.51 7,658 50.65
7316 ENREKANG 13 41,487 13,836 33.35 6,861 49.59
7317 LUWU 21 64,718 2,193 3.39 1,350 61.56
7318 TATOR 31 0 0 0 0 0
7322 LUWU UTARA 12 63,860 3,800 5.95 3,104 81.68
7325 LUWU TIMUR 13 41,873 4,921 11.75 1,132 23.00
7371 MAKASSAR 37 156,960 10,542 6.72 8,200 77.78
7372 PARE-PARE 6 22,578 22,578 100.00 18,969 84.02
7373 PALOPO 9 28,012 5,075 18.12 4,871 95.98
SULSEL 395 1,301,900 268,696 20.64 181,880 67.69
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
RUMAH/BANGUNAN BEBAS
JENTIK
NO KAB/ KOTA
PUSKES
MAS
JUMLAH
RUMAH/BANGU
NAN YANG ADA








TABEL 53
PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
TENAGA KESEHATAN
UNIT KERJA
JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML %
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 795 9.56 5,709 68.63 216 2.60 443 5.33 279 3.35 304 3.65 572 6.88 8,318 50.08

2 1,082 15.35 4,431 62.88 353 5.01 191 2.71 633 8.98 78 1.11 279 3.96 7,047 42.42
3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES - - 41 71.93 - - - - - - - - 16 28.07 57 0.34

4 SARANA KESEHATAN LAIN 6 7.23 72 86.75 5 6.02 - - - - - - - - 83 0.50
5 DINKES KAB/KOTA 67 7.52 219 24.58 78 8.75 51 5.72 65 - 62 6.96 349 39.17 891 5.36
6 DINKES PROVINSI 74 34.42 71 33.02 5 2.33 2 0.93 1 - 11 5.12 51 23.72 215 1.29
JUMLAH 2,024 74 10,543 100 657 100 687 100 978 100 455 100 1,267 62.60 16,611 100
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008
Keterangan:
Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi
Perawat : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan
& bidan Kesmas : SKM, MPH, dll
Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker
Gizi : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV
RUMAH SAKIT
JUMLAH %
2
PUSKESMAS (termasuk PUSTU
dan POLINDES)
GIZI
TEKNISI
MEDIS
SANITASI KESMAS NO MEDIS
PERAWAT &
BIDAN
FARMASI

























TABEL 54
JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
TENAGA KESEHATAN
MEDIS
PERAWAT &
BIDAN
FARMASI GIZI
TEKNISI
MEDIS
SANITASI KESMAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 PUSKESMAS
7301 KAB. SELAYAR 14 158 5 24 11 17 10 239
1 Bontoharu 2 34 2 1 1 3 1 44
2 Barugaia 1 14 1 3 2 3 1 25
3 Buki 0 8 0 2 1 1 0 12
4 Bontomatene 2 17 1 2 1 2 1 26
5 Bontosunggu 1 10 0 2 0 2 1 16
6 Bontosikuyu 3 10 1 4 1 1 1 21
7 Lowa 1 9 0 2 1 1 1 15
8 Pasimasunggu 1 10 0 0 2 1 0 14
9 Ujung Jampea 1 7 0 2 1 1 2 14
10 Pasitallu 1 20 0 2 0 2 1 26
11 Pasimarannu 1 12 0 2 0 0 1 16
12 Pasilambena - 7 0 2 1 0 0 10
7302 KAB. BULUKUMBA 31 208 17 38 12 27 32 365
1 Ponre 3 26 1 2 3 3 3 41
2 Gattareng 2 9 2 5 1 2 3 24
3 Borong Rappoa - 6 1 2 0 1 1 11
4 Balibo 2 12 1 2 0 2 0 19
5 Caile 3 18 2 5 1 4 1 34
6 Ujung Loe 4 17 2 5 1 4 3 36
7 Manyampa 2 5 0 1 1 1 3 13
8 Bonto Bahari 1 17 1 2 1 2 1 25
9 Bonto Tiro 2 8 0 0 0 0 3 13
10 Batang 1 11 0 0 0 1 1 14
11 Herlang 1 9 0 0 0 0 4 14
12 Karassing 1 6 0 0 0 1 1 9
13 Kajang 1 9 1 2 1 1 1 16
14 Lembanna 3 11 1 2 1 0 2 20
15 Tanete 3 21 2 4 1 2 4 37
16 Bontobangun 2 23 3 6 1 3 1 39
7303 KAB. BANTAENG 13 101 7 8 3 11 8 151
1 Banyorang 1 10 0 0 0 2 1 14
2 Moti 0 9 0 2 0 1 - 12
3 Kassi-Kassi 2 8 1 0 0 1 1 13
4 Kota 2 10 1 1 1 2 1 18
5 Lasepang 1 4 1 1 0 1 0 8
6 Bissappu 2 8 1 1 1 1 1 15
7 Campagaloe 0 10 0 1 0 1 1 13
8 Ulugalung 2 12 1 0 0 1 1 17
9 Loka 0 8 1 1 0 1 1 12
10 Baruga 2 10 1 1 1 0 0 15
11 Dampang 1 8 0 0 0 0 1 10
12 Sinoa 0 4 0 0 0 0 0 4
7304 KAB. JENEPONTO 17 184 9 11 10 0 25 256
1 Binamu 2 7 0 0 0 0 2 11
2 Binamu Kota 1 6 0 0 0 0 1 8
3 Bontosunggu Kota 1 8 1 1 - 0 1 12
4 Bontomate'ne 1 10 1 1 1 0 1 15
5 Bululoe 0 10 0 1 1 0 3 15
6 Tamalatea 2 18 1 1 0 0 1 23
7 Bontoramba 0 16 0 1 2 0 3 22
8 Bangkala 2 27 1 1 0 0 1 32
9 Buludoang 1 13 1 1 0 0 1 17
10 Barana 1 8 0 1 3 0 2 15
11 Togo-togo 2 13 1 0 1 0 1 18
12 Tino 0 5 1 1 1 0 2 10
13 Arugkeke 1 10 0 0 0 0 2 13
14 Tolo 1 13 1 1 0 0 1 17
15 Rumbia 1 8 0 0 1 0 2 12
16 Tompobulu 0 9 1 1 0 0 1 12
17 Tarowang 1 3 0 0 0 0 0 4
NO UNIT KERJA






TENAGA KESEHATAN
MEDIS
PERAWAT &
BIDAN
FARMASI GIZI
TEKNISI
MEDIS
SANITASI KESMAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7305 KAB. TAKALAR 33 195 12 17 15 13 26 311
1 Mangarabombang 2 13 1 2 1 2 1 22
2 Pattopakang 0 10 1 1 1 1 2 16
3 Mappakasunggu 2 12 1 2 1 1 0 19
4 Sanrobone 2 10 1 1 0 1 1 16
5 Pol. Selatan 2 13 1 2 1 0 3 22
6 Bulukunyi 0 10 1 2 1 0 4 18
7 Pol. Utara 5 18 1 2 1 2 0 29
8 Towata 0 14 0 1 1 0 1 17
9 Ko'mara 0 17 1 0 1 0 3 22
10 Galesong 5 22 1 0 2 2 2 34
11 Bontomarannu 2 17 1 1 - 0 1 22
12 Gal. Utara 5 13 0 2 2 1 1 24
13 Aeng Towa 3 11 1 1 1 2 3 22
14 Pattallassang 5 15 1 0 2 1 4 28
7306 KAB. GOWA 40 343 24 19 19 24 31 500
1 Somba Opu 3 19 4 3 - 1 6 36
2 Samata 2 15 1 - 1 2 4 25
3 Tompobulu 2 11 - 1 2 1 1 18
4 Bontonompo I 2 19 1 - 1 0 3 26
5 Bontonompo II 1 32 2 1 1 3 0 40
6 Pallangga 3 35 3 1 3 2 1 48
7 Kampili 1 23 2 1 1 1 1 30
8 Bajeng 3 31 2 1 3 2 3 45
9 Gentungan 2 24 1 2 1 2 3 35
10 Tinggimoncong 3 11 0 1 0 0 1 16
11 Parigi 1 5 0 0 0 0 0 6
12 Parangloe 1 14 2 1 1 0 1 20
13 Manuju 2 7 1 0 0 1 0 11
14 Bontomarannu 2 26 1 2 1 1 2 35
15 Pattallassang 2 13 1 1 1 1 2 21
16 Sapaya 2 11 - - 1 1 1 16
17 Bontolempangan 2 8 1 2 - 1 0 14
18 Tonrorita 1 3 0 0 0 1 0 5
19 Lauwa 2 7 0 0 0 2 1 12
20 Tamaona 1 6 1 0 0 0 0 8
21 Moncobalang 0 11 1 1 1 1 1 16
22 Kanjilo 2 12 0 1 1 1 0 17
7307 KAB. SINJAI 19 261 0 11 13 10 24 338
1 Balangnipa 7 40 0 1 1 1 0 50
2 Pulau IX 0 17 0 - 1 1 0 19
3 Bulupoddo 1 14 0 1 1 2 2 21
4 Samataring 1 15 0 1 1 0 1 19
5 Panaikang 1 17 0 1 1 0 2 22
6 Kampala 0 18 0 1 1 0 2 22
7 Lappae 0 15 0 0 1 1 0 17
8 Mannati 1 17 0 1 1 1 3 24
9 Aska 1 15 0 1 1 1 2 21
10 Samaenre 2 19 0 0 1 - 3 25
11 Lappadata 1 14 0 1 0 1 2 19
12 Manimpahoi 1 16 0 1 2 0 2 22
13 Borong Kompleks 2 14 0 1 1 0 2 20
14 Manipi 1 17 0 0 0 1 1 20
15 Tenggalembang - 13 0 1 0 1 2 17
7308 KAB. MAROS 53 265 23 38 23 14 45 461
1 Hasanuddin 6 37 2 4 4 1 4 58
2 Moncongloe 5 18 3 2 1 1 3 33
3 Mattirotasi 3 12 0 3 0 1 1 20
4 Barandasi 3 19 2 4 3 2 5 38
5 Marusu 8 22 3 3 2 0 3 41
6 Alliritengae 7 19 2 4 2 2 7 43
7 Tunikamaseang 4 23 2 3 2 1 2 37
8 Bantimurung 3 22 3 3 1 1 4 37
9 Simbang 2 16 0 2 1 2 3 26
10 Carangki 4 24 1 3 1 1 3 37
11 Tompobulu 2 16 1 1 1 0 4 25
12 Camba 2 12 2 2 2 0 2 22
13 Cenrana 1 11 1 2 2 0 4 21
14 Ladange 3 14 1 2 1 2 0 23
NO UNIT KERJA







TENAGA KESEHATAN
MEDIS
PERAWAT &
BIDAN
FARMASI GIZI
TEKNISI
MEDIS
SANITASI KESMAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7309 KAB. PANGKEP 45 302 13 28 16 8 28 440
1 Kota Pangkajene 3 11 0 1 1 0 2 18
2 Bonto Perak 2 12 1 2 1 0 3 21
3 Minasate'ne 4 19 1 2 2 1 4 33
4 Kalabbirang 3 12 1 2 1 1 2 22
5 Bungoro 5 17 2 1 1 1 2 29
6 Bowong Cindea 2 11 1 0 1 1 1 17
7 Labakkang 3 18 1 2 1 0 2 27
8 Taraweang 3 16 1 1 1 0 1 23
9 Pundata baji 3 13 1 3 1 1 0 22
10 Ma'rang 3 20 1 3 1 0 2 30
11 Padang Lampe 2 16 0 1 1 0 2 22
12 Segeri 1 21 1 1 1 0 1 26
13 Mandalle 3 21 1 2 1 1 1 30
14 Balocci 0 17 1 2 1 - 3 24
15 Bantimala 2 12 0 2 1 1 0 18
16 Lk.Tupa'biring 2 19 0 1 0 0 0 22
17 Sarappo 2 12 0 1 0 1 0 16
18 Lk.Tangaya 1 18 0 0 0 0 1 20
19 Lk.Kalmas 1 17 0 1 0 0 1 20
7310 KAB. BARRU 23 205 11 30 9 13 9 300
1 Pujananting 1 18 1 2 - 2 0 24
2 Ralla 2 19 1 2 1 1 0 26
3 Lisu 2 18 1 4 1 1 1 28
4 Pekkae 4 32 2 4 1 2 0 45
5 Padongko 2 20 1 7 1 1 1 33
6 Palakka 2 15 1 3 1 2 2 26
7 Madello 3 22 1 2 1 1 2 32
8 Mangkoso 3 27 1 2 1 1 1 36
9 Palanro 2 15 1 2 0 1 0 21
10 Bojo Baru 2 19 1 2 2 1 2
7311 KAB. BONE 33 288 10 29 14 24 38 436
1 Bontocani 1 6 0 1 0 1 1 10
2 Kahu 2 11 1 1 0 1 1 17
3 Palakka Kahu 0 6 0 0 0 1 1 8
4 Kajuara 1 9 0 1 0 1 1 13
5 Salomekko 1 6 1 1 0 3 1 13
6 Tonra 1 5 0 2 0 0 2 10
7 Patimpeng 0 3 0 1 0 1 3 8
8 Libureng 0 12 1 1 1 0 0 15
9 Tana BatuE 2 8 0 0 0 1 0 11
10 Mare 1 15 1 1 1 1 0 20
11 SibuluE 1 12 1 1 1 1 2 19
12 Cina 1 10 0 1 1 0 0 13
13 Barebbo 0 9 1 1 0 1 0 12
14 Kading 2 10 0 1 0 1 0 14
15 Ponre 1 4 1 1 0 0 0 7
16 Lonrong 0 4 0 1 0 0 1 6
17 Lappariaja 1 10 0 0 1 1 0 13
18 Lamuru 1 12 0 1 0 0 0 14
19 Tellu Limpoe 0 6 0 1 0 0 1 8
20 Bengo 1 6 0 0 1 0 0 8
21 Ulaweng 2 5 0 1 1 1 3 13
22 Palakka 1 9 0 1 1 1 0 13
23 Usa 1 11 0 2 1 0 1 16
24 Awaru 1 3 0 1 0 1 3 9
25 Paccing 0 5 0 0 0 0 3 8
26 Tellu SiattingE 1 7 0 0 0 0 4 12
27 Lamurukung 2 3 0 2 0 0 1 8
28 Amali 0 13 0 0 0 0 2 15
29 Ajangale 0 14 0 2 1 1 0 18
30 Timurung 0 3 0 0 0 0 0 3
31 Dua BoccoE 1 7 0 1 1 0 0 10
32 Pattiromampu 0 8 0 0 0 1 0 9
33 Cenrana 1 11 0 1 0 1 0 14
34 Watampone 1 12 1 0 1 2 2 19
35 Biru 3 7 1 1 1 1 4 18
36 BajoE 2 6 1 0 1 1 1 12
NO UNIT KERJA








TENAGA KESEHATAN
MEDIS
PERAWAT &
BIDAN
FARMASI GIZI
TEKNISI
MEDIS
SANITASI KESMAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7312 KAB. SOPPENG 39 223 8 18 10 19 20 337
1 Tanjonge 2 15 1 2 0 2 2 24
2 Takala 2 16 1 2 1 2 2 26
3 Goarie 1 10 - 1 0 0 1 13
4 Pacongkang 3 10 1 1 0 1 1 17
5 Cangadi 4 15 1 - 1 1 0 22
6 Cabenge 2 13 1 1 1 2 1 21
7 Baringeng 2 12 0 0 0 2 1 17
8 Cakkuridi 1 14 0 2 0 - 1 18
9 Salotungo 3 13 0 0 1 2 1 20
10 Sewo 4 13 1 1 1 - 2 22
11 Malaka 3 13 0 1 1 2 2 22
12 Tajuncu 2 17 1 0 1 1 1 23
13 Leworeng 2 9 0 2 0 1 0 14
14 Panincong 3 13 0 2 1 1 1 21
15 Batu-Batu 2 17 1 1 1 0 3 25
16 Ganra 2 15 0 2 1 1 1 22
17 Citta 1 8 0 0 0 1 0 10
7313 KAB. WAJO 33 275 10 18 3 15 15 369
1 Tempe 4 14 1 1 1 1 2 24
2 Pattirosompe 1 9 0 0 0 2 0 12
3 Majauleng 2 16 1 2 0 1 0 22
4 Tosora 1 9 0 1 0 0 1 12
5 Belawa 3 15 0 1 0 1 0 20
6 Sappa 1 11 1 1 0 0 0 14
7 Pitumpanua 2 28 1 - 0 2 3 36
8 Sajoanging 2 8 1 1 0 2 0 14
9 Salobulo 1 7 0 0 0 0 2 10
10 Pammana 1 14 0 1 0 1 1 18
11 Lempa 1 14 0 1 0 1 0 17
12 Sabbangparu 4 12 0 2 0 0 0 18
13 Liu 2 11 0 - 1 0 2 16
14 Tanasitolo 1 21 1 1 1 1 1 27
15 Wewang Rewu 2 11 1 1 0 0 0 15
16 Maniang pajo 1 15 0 2 0 2 1 21
17 Keera - 16 0 0 0 0 0 16
18 Gilireng 1 10 1 1 0 1 1 15
19 Takkalala - 8 2 1 0 - 1 12
20 Parigi 1 6 - - 0 0 0 7
21 Solo 1 11 - 1 0 0 0 13
22 Penrang 1 9 - - 0 0 0 10
7314 KAB. SIDRAP 17 184 5 22 10 8 46 292
1 Dongi 2 22 0 2 0 2 4 32
2 Baranti 3 21 2 1 1 0 4 32
3 Pangkajene 3 19 0 1 2 2 3 30
4 Lawawoi 0 15 0 1 2 1 3 22
5 Bilokka 1 6 0 1 1 0 1 10
6 Kulo 1 19 0 1 1 1 2 25
7 Amparita 1 18 3 4 1 0 5 32
8 Tanru Tedong 1 10 0 1 1 0 1 14
9 Barukku 0 8 0 2 0 1 3 14
10 Lancirang 1 15 0 1 0 0 2 19
11 Empagae 3 8 0 4 0 1 13 29
12 Rappang 1 13 0 1 1 0 1 17
13 Manisa 0 10 0 2 0 0 4 16
NO UNIT KERJA












TENAGA KESEHATAN
MEDIS
PERAWAT &
BIDAN
FARMASI GIZI
TEKNISI
MEDIS
SANITASI KESMAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7315 KAB. PINRANG 19 251 - 13 5 18 17 323
1 Cempa 1 26 0 1 0 1 3 32
2 Suppa 2 18 0 0 1 3 0 24
3 Bungi 1 18 0 1 0 2 4 26
4 Lampa 2 21 0 2 0 1 1 27
5 Salo 1 12 0 2 1 0 0 16
6 Mattiro Deceng 1 10 0 0 0 1 3 15
7 Tuppu 2 21 0 1 0 1 1 26
8 Teppo 3 27 0 2 0 0 0 32
9 Mattombong 1 14 0 1 0 2 1 19
10 Mattiro Bulu 1 24 0 1 0 0 0 26
11 Batulappa 1 24 0 2 0 2 0 29
12 Sulili 1 11 0 0 2 2 1 17
13 Tadangpalie 1 9 0 0 0 2 2 14
14 Lanrisang 1 16 0 0 1 1 1 20
7316 KAB. ENREKANG 26 173 6 16 11 14 27 273
1 Anggeraja 3 19 0 2 1 1 2 28
2 Baraka 1 17 1 2 1 1 3 26
3 Maiwa 4 24 3 2 1 1 2 37
4 Bungin 1 10 1 1 0 1 2 16
5 Kabere 1 15 0 1 0 2 3 22
6 Kota 2 22 0 1 1 2 1 29
7 Kalosi 3 9 0 1 1 2 2 18
8 Sudu 2 10 0 1 3 1 3 20
9 Sumbang 1 12 1 1 1 0 2 18
10 Malua 3 10 0 2 2 1 2 20
11 Buntu Batu 3 11 0 1 0 0 1 16
12 Masalle 2 7 0 1 0 2 3 15
13 Baroko 0 7 0 0 0 0 1 8
7317 KAB. LUWU 23 376 9 20 5 26 24 483
1 Larompong Selatan 1 12 0 0 0 1 2 16
2 Larompong 2 25 1 0 1 2 1 32
3 Suli 1 15 1 2 0 2 0 21
4 Suli Barat 0 6 0 2 0 0 0 8
5 Belopa 2 21 1 0 2 2 0 28
6 Barana 1 12 0 2 0 1 0 16
7 Bajo 1 18 0 2 0 3 2 26
8 Bajo Barat 0 10 0 2 0 1 0 13
9 Rante Balla 0 12 0 0 0 1 1 14
10 Kamanre 0 21 1 2 0 0 4 28
11 Ponrang Selatan 0 19 0 0 0 1 2 22
12 Ponrang 3 25 1 2 1 2 1 35
13 Noling 1 20 0 2 0 2 0 25
14 Bua 4 38 1 0 0 1 3 47
15 Bastem 1 20 0 0 0 0 0 21
16 Walenrang 3 25 1 2 1 1 1 34
17 Walenrang timur 0 15 0 0 0 0 1 16
18 Walenrang Barat 0 4 0 0 0 1 1 6
19 Walenrang Utara 1 22 0 0 0 2 1 26
20 Lamasi 2 24 1 2 0 2 2 33
21 Lamasi Timur 0 12 1 0 0 1 2 16
NO UNIT KERJA















TENAGA KESEHATAN
MEDIS
PERAWAT &
BIDAN
FARMASI GIZI
TEKNISI
MEDIS
SANITASI KESMAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7318 KAB. TATOR 52 376 5 18 24 11 36 522
1 Makale 4 22 1 0 1 1 4 33
2 Tikala 3 14 0 1 1 1 1 21
3 Getengan 2 29 0 1 1 2 0 35
4 Rembon 2 15 1 1 1 0 2 22
5 Ulusalu 1 7 0 1 1 1 0 11
6 Bittuang 2 10 1 1 1 0 4 19
7 Madandan 2 10 0 1 1 0 2 16
8 Tondon 2 11 0 1 1 1 0 16
9 Tombang Kalua 3 16 0 1 1 1 2 24
10 Kondoran 2 9 1 1 1 0 2 16
11 Rante Pangli 2 15 0 0 1 0 1 19
12 Lempo 1 14 0 0 1 0 0 16
13 Pangala 2 13 0 0 1 0 3 19
14 Ta'ba 1 9 0 1 1 0 0 12
15 Buakayu 1 16 0 1 1 0 2 21
16 Buntu Limbong 1 15 0 1 1 1 0 19
17 Rante Alang 1 11 0 1 1 1 0 15
18 Kondodewata 1 7 0 0 0 1 1 10
19 Sadan Malimbong 2 16 0 0 1 0 2 21
20 Laang Tanduk 1 8 0 0 1 0 1 11
21 Nanggala 2 12 0 1 1 0 2 18
22 Rantebua 1 8 0 0 1 0 0 10
23 Rantepao 4 11 1 1 1 0 0 18
24 Sandabilik 2 15 0 1 1 0 0 19
25 Pasang 1 9 0 0 1 1 2 14
26 Buntao 1 8 0 0 0 0 2 11
27 Baruppu 1 5 0 0 0 0 0 6
28 Ratte 2 7 0 0 0 0 0 9
29 Rantetayo 1 11 0 0 0 0 0 12
30 Bungin 1 16 0 0 0 0 2 19
31 Tumbang Datu 0 7 0 2 0 0 1 10
7322 KAB. LUWU UTARA 18 255 3 10 2 12 7 307
1 Sabbang 1 32 0 1 0 2 0 36
2 Baebunta 3 23 0 1 0 1 2 30
3 Lara 1 18 0 1 0 1 1 22
4 Malangke 1 20 0 1 0 1 0 23
5 Malangke Barat 2 19 0 1 0 1 0 23
6 Masamba 2 32 2 2 0 0 1 39
7 Mappedeceng 1 22 0 1 0 1 1 26
8 Sukamaju 2 29 1 1 1 1 1 36
9 Bone-Bone 3 30 0 1 1 2 0 37
10 Seko 1 11 0 0 0 1 1 14
11 Limbong 0 11 0 0 0 1 0 12
12 Rampi 1 8 0 0 0 0 0 9
7325 KAB. LUWU TIMUR 30 262 9 9 1 7 16 334
1 Burau 1 26 1 1 0 1 1 31
2 Wotu 2 24 1 3 0 1 1 32
3 Mangkutana 3 18 0 0 0 0 1 22
4 Kalaena Kiri 2 14 0 0 0 0 1 17
5 Kertoraharjo 2 36 1 0 0 2 0 41
6 Angkona 1 19 0 1 0 0 2 23
7 Malili 4 38 1 2 1 2 1 49
8 Lampia 1 10 1 0 0 0 1 13
9 Nuha 2 18 1 0 0 0 2 23
10 Sorowako 4 24 2 1 0 0 3 34
11 Timampu 3 10 0 0 0 0 1 14
12 Wawondula 3 22 1 1 0 1 2 30
13 Bantilang 2 3 0 0 0 0 0 5
NO UNIT KERJA










TENAGA KESEHATAN
MEDIS
PERAWAT &
BIDAN
FARMASI GIZI
TEKNISI
MEDIS
SANITASI KESMAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7371 KOTA MAKASSAR 155 486 13 29 41 0 66 790
1 Pattingalloang 7 26 1 1 2 0 1 38
2 Tabaringan 5 8 0 1 1 0 1 16
3 Jumpandang Baru 7 22 1 1 6 0 2 39
4 Rappokalling 4 11 0 1 1 0 0 17
5 Kaluku Bodoa 4 10 0 1 1 0 1 17
6 Layang 3 10 0 1 1 0 2 17
7 Malimongan Baru 3 15 0 2 1 0 1 22
8 Tarakan 3 8 0 1 1 0 1 14
9 Andalas 4 11 1 0 1 0 2 19
10 Makkasau 4 11 1 1 1 0 4 22
11 Bara-Baraya 6 20 1 0 1 0 2 30
12 Maccini Sawah 4 9 0 2 1 0 2 18
13 Maradekaya 3 9 0 1 1 0 1 15
14 Mamajang 5 20 1 2 1 0 2 31
15 Cenderawasih 5 10 0 0 1 0 2 18
16 Dahlia 4 8 0 0 1 0 4 17
17 Pertiwi 5 8 1 0 1 0 2 17
18 Panambungan 3 8 0 1 1 0 1 14
19 Tamalate 5 13 0 1 1 0 2 22
20 Jongaya 5 13 0 2 1 0 5 26
21 Barombong 3 10 0 0 1 0 1 15
22 Kassi-Kassi 9 20 1 0 2 0 2 34
23 Mangasa 3 15 0 1 1 0 2 22
24 Minasa Upa 5 22 1 0 1 0 2 31
25 Batua 4 27 1 3 1 0 1 37
26 Pampang 3 8 0 0 1 0 2 14
27 Tamamaung 5 9 0 1 1 0 3 19
28 Karuwisi 3 11 0 0 1 0 1 16
29 Antang 4 12 1 0 1 0 2 20
30 Antang Perumnas 4 17 0 1 0 0 1 23
31 Tamangapa 4 10 1 1 1 0 1 18
32 Sudiang 5 15 0 2 1 0 2 25
33 Sudiang Raya 3 15 1 1 0 0 4 24
34 Tamalanrea 3 14 0 0 1 0 3 21
35 Bira 3 13 0 0 1 0 0 17
36 Antara 4 13 0 0 1 0 1 19
37 Baranglompo 1 5 0 0 0 6
7372 KOTA PARE-PARE 37 163 9 7 15 7 4 242
1 Lakessi 7 30 2 1 3 0 2
2 Cempae 5 28 2 2 1 2 0 40
3 Lapadde 7 25 1 1 3 1 0 38
4 Madising Na Mario 6 28 2 1 3 0 0 40
5 Mitra Kel Bersemi 4 20 0 1 2 3 0 30
6 Lumpue 8 32 2 1 3 1 2 49
7373 KOTA PALOPO 25 175 8 10 7 6 18 249
1 Maroangin 3 22 1 2 1 2 3 34
2 Bara Permai 2 14 1 1 1 0 0 19
3 Wara Utara 2 16 1 2 1 1 2 25
4 Wara Barat 1 16 0 1 0 0 0 18
5 Wara 5 25 2 1 1 0 2 36
6 Pontap 2 24 1 1 1 1 3 33
7 Benteng 3 19 1 1 1 0 3 28
8 Wara Selatan 4 21 1 1 1 2 3 33
9 Sendana 3 18 0 0 0 0 2 23
795 5709 216 443 279 304 572 8318
NO UNIT KERJA
SUB JUMLAHPUSKESMAS








TENAGA KESEHATAN
MEDIS
PERAWAT &
BIDAN
FARMASI GIZI
TEKNISI
MEDIS
SANITASI KESMAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 RUMAH SAKIT
7301
RSU SELAYAR
13 37 4 2 11 4 2 73
7302
RSU BULUKUMBA
14 66 8 0 24 2 2 116
7303
RSU ANWAR MAKKATUTU BANTAENG
10 49 8 0 20 10 6 103
7304
RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO
12 63 7 0 10 0 3 95
7305
RSU PATTALASSANG TAKALAR
28 148 12 9 25 9 11 242
7306
RSU SYEKH YUSUF GOWA
37 91 10 0 24 1 10 173
RB MATTIROBAJI **
1 16 2 3 1 1 1 25
7307
RSU SINJAI
10 100 5 5 12 3 4 139
7308
RSU SALEWANGENG MAROS
25 68 12 8 21 2 14 150
7309
RSU PANGKEP
23 75 4 2 23 2 11 140
RS SEMEN TONASA ** 5 20 3 0 3 0 0 31
7310
RSU BARRU
12 62 11 7 16 3 4 115
7311
RSU TENRIAWARU BONE
19 106 10 7 15 2 14 173
7312
RSU AJAPANGE SOPPENG
0 0 0 0 0 0 0 0
7313
RSU LAMADUKELLENG WAJO
10 87 8 2 18 3 8 136
RSU PRIMA HUSADA
7 2 1 0 0 2 0 12
7314
RSU NENEMALLOMO SIDRAP
14 99 6 4 13 2 9 147
RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP
6 60 10 3 11 8 5 103
7315
RSU LASINRANG PINRANG
14 126 4 3 13 0 8 168
7316
RSU ENREKANG
14 58 10 8 12 1 6 109
7317
RSU BATARA GURU
7 78 9 3 14 0 19 130
RS KALANG-KALANG
0 0 0 0 2 0 0 2
7318
RSU LAKIPADADA TATOR
15 65 2 9 10 0 8 109
RS FATIMA MAKALE **
2 16 2 1 2 0 0 23
RS ELIM RANTEPAO **
4 56 2 2 3 0 0 67
RS ELIM MARAMPA **
0 6 0 1 2 2 0 11
RS KUSTA BATULELENG **
1 2 0 0 0 0 0 3
7322
RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA
16 125 11 4 24 8 4 192
7325
RS INCO SOROAKO **
7 18 3 0 5 5 5 43
7371 RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO 96 497 42 17 79 4 41 776
BPRS LABUANG BAJI 54 297 7 13 20 1 2 394
BPRS DADI 44 154 13 8 14 0 10 243
RSU HAJI 33 122 4 18 5 0 18 200
RSU DAYA 0 34 4 4 7 1 10 60
RSIA FATIMA 11 42 4 5 1 0 12 75
RSB PERTIWI 14 33 2 2 0 0 2 53
RS KUSTA DAYA 0 0 4 4 0 0 0 8
RS IBNU SINA 155 146 14 2 13 0 8 338
RS HIKMAH 154 49 2 1 14 0 0 220
RS AKADEMIS 0 153 10 5 25 0 0 193
RS STELLA MARIS 0 224 15 3 8 0 2 252
RS GRESTELINA 0 82 8 2 15 0 0 107
RS FAISAL 70 60 7 3 12 0 0 152
NO UNIT KERJA









TENAGA KESEHATAN
MEDIS
PERAWAT &
BIDAN
FARMASI GIZI
TEKNISI
MEDIS
SANITASI KESMAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 RUMAH SAKIT
RS LURAMAY 0 22 1 1 7 0 0 31
RS CATHERINE BOOTH 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB SENTOSA 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB RESTU 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB WAHYU 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB ELIM 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB ST. KHADIDJAH 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB ST. MARYAM 0 0 0 0 0 0 0 0
RS BHAYANGKARA 51 176 17 2 20 0 6 272
RS PELAMONIA 0 169 5 2 11 2 0 189
RS JALA AMMARI 5 33 4 0 6 0 0 48
7372
RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE
26 143 10 8 17 0 10 214
RS FATIMA PAREPARE
7 75 3 1 2 0 0 88
RS SUMANTRI PAREPARE
3 26 0 0 3 0 2 34
RS KUSTA LAULENG PAREPARE
2 4 1 0 0 0 0 7
RS BERSALIN ST. KHADIJAH
0 4 0 0 0 0 0 4
RS BERSSALIN HIKMAH
1 3 0 0 0 0 0 4
RUMAH BERSALIN CATRINE BOOTH
0 2 0 0 0 0 0 2
RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA
0 0 0 0 0 0 0 0
0
7373
RSU. SAWERIGADING PALOPO
22 110 7 5 14 0 2 160
RS. TENTARA
2 30 0 1 0 0 0 33
RS. AT-MEDIKA
6 29 5 1 6 0 0 47
BP/RB. BINTANG LAUT
0 4 0 0 0 0 0 4
RB. SITI KHADIJAH
0 0 0 0 0 0 0 0
RS IBU DAN ANAK ST.MADYANG
0 9 0 0 0 0 0 9
1082 4431 353 191 633 78 279 7047
NO UNIT KERJA
SUB JUMLAH RUMAH SAKIT


















TENAGA KESEHATAN
MEDIS
PERAWAT &
BIDAN
FARMASI GIZI
TEKNISI
MEDIS
SANITASI KESMAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
7301 KAB. SELAYAR 0 0 0 0 0 0 0 0
7302 KAB. BULUKUMBA 0 8 0 0 0 0 0 8
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 KAB. JENEPONTO 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 KAB. TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 KAB. GOWA 0 0 - - 0 0 0 0
7307 KAB. SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 KAB. MAROS 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 KAB. PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 KAB. BARRU 0 0 0 0 0 0 0 0
7311 KAB. BONE 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 KAB. SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 KAB. WAJO 0 4 0 0 0 0 0 4
7314 KAB. SIDRAP 0 0 0 0 0 0 0 0
7315 KAB. PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 KAB. ENREKANG 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 KAB. LUWU 0 15 0 0 0 0 5 20
7318 KAB. TATOR 0 14 0 0 0 0 11 25
7322 KAB. LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 KAB. LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 KOTA PARE-PARE 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 0 0 0 0
0 41 0 0 0 0 16 57
NO UNIT KERJA
SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT

















TENAGAKESEHATAN
MEDIS
PERAWAT&
BIDAN
FARMASI GIZI
TEKNISI
MEDIS
SANITASI KESMAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 SARANA KESEHATANLAIN
7301 KAB. SELAYAR 0 0 1 0 0 0 0 1
7302 KAB. BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 KAB. JENEPONTO 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 KAB. TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 KAB. GOWA 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 KAB. SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 KAB. MAROS 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 KAB. PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 KAB. BARRU 0 0 0 0 0 0 0 0
7311 KAB. BONE 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 KAB. SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 KAB. WAJO 0 0 0 0 0 0 0 0
7314 KAB. SIDRAP 0 0 3 0 0 0 0 3
7315 KAB. PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 KAB. ENREKANG 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 KAB. LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 KAB. TATOR 0 0 1 0 0 0 0 1
7322 KAB. LUWUUTARA 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 KAB. LUWUTIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 KOTAMAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 KOTAPARE-PARE 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 KOTAPALOPO 6 72 0 0 0 0 0 78
6 72 5 0 0 0 0 83
NO UNIT KERJA
SUB JUMLAHSARANA KESEHATANLAIN





















TENAGA KESEHATAN
MEDIS
PERAWAT &
BIDAN
FARMASI GIZI
TEKNISI
MEDIS
SANITASI KESMAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 DINAS KESEHATAN KAB./KOTA
7301 KAB. SELAYAR 3 5 0 8 1 4 10 31
7302 KAB. BULUKUMBA 5 11 3 2 0 0 0 21
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 KAB. JENEPONTO 0 3 5 18 0 0 21 47
7305 KAB. TAKALAR 4 0 3 1 0 3 15 26
7306 KAB. GOWA 2 10 6 2 17 9 33 79
7307 KAB. SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 KAB. MAROS 3 1 1 2 1 3 18 29
7309 KAB. PANGKEP 2 4 4 0 3 7 27 47
7310 KAB. BARRU 1 2 6 6 9 0 14 38
7311 KAB. BONE 0 0 8 0 0 0 0 8
7312 KAB. SOPPENG 3 4 4 2 0 8 15 36
7313 KAB. WAJO 1 11 1 1 2 3 14 33
7314 KAB. SIDRAP 0 7 2 3 0 1 20 33
7315 KAB. PINRANG 0 0 0 0 19 0 0 19
7316 KAB. ENREKANG 1 4 4 1 0 2 23 35
7317 KAB. LUWU 0 9 5 0 1 3 13 31
7318 KAB. TATOR 0 1 4 0 4 0 14 23
7322 KAB. LUWU UTARA 1 2 5 0 2 4 30 44
7325 KAB. LUWU TIMUR 2 1 1 1 0 0 20 25
7371 KOTA MAKASSAR 8 11 2 0 2 0 18 41
7372 KOTA PARE-PARE 31 128 10 0 4 15 20 208
7373 KOTA PALOPO 0 5 4 4 0 0 24 37
67 219 78 51 65 62 349 891
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
1
DINAS KESEHATAN PROVINSI
51 36 2 2 1 10 39 141
2
PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT
15 0 0 0 0 1 0 16
3
PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS
4 6 3 0 0 0 2 15
4 AKPER ANGING MAMIRI 0 15 0 0 0 0 7 22
5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA 4 14 0 0 0 0 3 21
74 71 5 2 1 11 51 215
2024 10543 657 687 978 455 1267 16611
26.04 135.66 8.45 8.84 12.58 5.85 16.30 213.74
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008
Keterangan:
Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi
Perawat : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan Lingkungan
Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dll
Gizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
NO UNIT KERJA
JUMLAH
SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
JML SUB PROVINSI







TABEL 55
JUMLAHTENAGAMEDIS DI SARANA KESEHATAN
PROPINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN2008
JUMLAHTENAGAMEDIS
dr SPESIALIS DOKTERUMUM DOKTERGIGI JUMLAH
DOKTER
KELUARGA
1 3 4 5 6 7
1 PUSKESMAS
7301 KAB. SELAYAR 0 13 1 14 0
1 Bontoharu 0 2 0 2 0
2 Barugaia 0 1 0 1 0
3 Buki 0 0 0 - 0
4 Bontomatene 0 2 0 2 0
5 Bontosunggu 0 1 0 1 0
6 Bontosikuyu 0 2 1 3 0
7 Lowa 0 1 0 1 0
8 Pasimasunggu 0 1 0 1 0
9 Ujung Jampea 0 1 0 1 0
10 Pasitallu 0 1 0 1 0
11 Pasimarannu 0 1 0 1 0
12 Pasilambena 0 0 0 - 0
7302 KAB. BULUKUMBA 0 25 6 31 0
1 Ponre 0 2 1 3 0
2 Gattareng 0 2 0 2 0
3 Borong Rappoa 0 0 0 0 0
4 Balibo 0 1 1 2 0
5 Caile 0 2 1 3 0
6 Ujung Loe 0 3 1 4 0
7 Manyampa 0 2 0 2 0
8 Bonto Bahari 0 1 0 1 0
9 Bonto Tiro 0 2 0 2 0
10 Batang 0 1 0 1 0
11 Herlang 0 1 0 1 0
12 Karassing 0 1 0 1 0
13 Kajang 0 1 0 1 0
14 Lembanna 0 2 1 3 0
15 Tanete 0 2 1 3 0
16 Bontobangun 0 2 0 2 0
7303 KAB. BANTAENG 0 8 5 13 0
1 Banyorang 0 1 0 1 0
2 Moti 0 0 0 0 0
3 Kassi-kassi 0 1 1 2 0
4 Kota 0 1 1 2 0
5 Lasepang 0 1 0 1 0
6 Bisappu 0 1 1 2 0
7 Campagaloe 0 0 0 0 0
8 Ulugalung 0 1 1 2 0
9 Loka 0 0 0 0 0
10 Baruga 0 1 1 2 0
11 Sinoa 0 1 0 1 0
12 Dampang 0 0 0 0 0
NO UNIT KERJA
2














JUMLAH TENAGA MEDIS
dr SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH
DOKTER
KELUARGA
1 3 4 5 6 7
7304 KAB. JENEPONTO 0 12 5 17 0
1 Binamu 0 2 0 2 0
2 Binamu Kota 0 1 0 1 0
3 Bontosunggu Kota 0 1 0 1 0
4 Bontomate'ne 0 1 0 1 0
5 Bululoe 0 0 0 0 0
6 Tamalatea 0 1 1 2 0
7 Bontoramba 0 0 0 0 0
8 Bangkala 0 1 1 2 0
9 Buludoang 0 0 1 1 0
10 Barana 0 0 1 1 0
11 Togo-togo 0 1 1 2 0
12 Tino 0 0 0 - 0
13 Arugkeke 0 1 0 1 0
14 Tolo 0 1 0 1 0
15 Rumbia 0 1 0 1 0
16 Tompobulu 0 0 0 0 0
17 Tarowang 0 1 0 1 0
7305 KAB. TAKALAR 0 16 17 33 0
1 Mangarabombang 0 1 1 2 0
2 Pattopakang 0 0 0 - 0
3 Mappakasunggu 0 1 1 2 0
4 Sanrobone 0 1 1 2 0
5 Pol. Selatan 0 1 1 2 0
6 Bulukunyi 0 0 0 0 0
7 Pol. Utara 0 2 3 5 0
8 Towata 0 0 0 0 0
9 Ko'mara 0 0 0 - 0
10 Galesong 0 2 3 5 0
11 Bontomarannu 0 1 1 2 0
12 Gal. Utara 0 2 3 5 0
13 Aeng Towa 0 2 1 3 0
14 Pattallassang 0 3 2 5 0
7306 KAB. GOWA 0 31 9 40 0
1 Somba Opu 0 3 0 3 0
2 Samata 0 1 1 2 0
3 Tompobulu 0 1 1 2 0
4 Bontonompo I 0 2 0 2 0
5 Bontonompo II 0 1 0 1 0
6 Pallangga 0 3 0 3 0
7 Kampili 0 1 0 1 0
8 Bajeng 0 3 0 3 0
9 Gentungan 0 2 0 2 0
10 Tinggimoncong 0 3 0 3 0
11 Parigi 0 0 1 1 0
12 Parangloe 0 1 0 1 0
13 Manuju 0 2 0 2 0
14 Bontomarannu 0 2 0 2 0
15 Pattallassang 0 1 1 2 0
16 Sapaya 0 1 1 2 0
17 Bontolempangan 0 1 1 2 0
18 Tonrorita 0 0 1 1 0
19 Lauwa 0 1 1 2 0
20 Tamaona 0 1 0 1 0
21 Moncobalang 0 1 1 0 0
22 Kanjilo 0 0 0 2 0
NO UNIT KERJA
2












JUMLAH TENAGA MEDIS
dr SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH
DOKTER
KELUARGA
1 3 4 5 6 7
7307 KAB. SINJAI 0 12 7 19 0
1 Balangnipa 0 4 3 7 0 *
2 Pulau IX 0 0 0 - 0 *
3 Bulupoddo 0 1 0 1 0 *
4 Samataring 0 0 1 1 0 *
5 Panaikang 0 1 0 1 0 *
6 Kampala 0 0 0 - 0 *
7 Lappae 0 0 0 - 0 *
8 Mannati 0 1 0 1 0 *
9 Aska 0 0 1 1 0 *
10 Samaenre 0 2 0 2 0 *
11 Lappadata 0 1 0 1 0 *
12 Manimpahoi 0 0 1 1 0 *
13 Borong Kompleks 0 1 1 2 0 *
14 Manipi 0 1 0 1 0 *
15 Tenggalembang 0 0 0 - 0 *
7308 KAB. MAROS 0 28 25 53 0
1 Hasanuddin 0 2 4 6 0
2 Moncongloe 0 2 3 5 0
3 Mattirotasi 0 2 1 3 0
4 Barandasi 0 1 2 3 0
5 Marusu 0 5 3 8 0
6 Alliritengae 0 4 3 7 0
7 Tunikamaseang 0 1 3 4 0
8 Bantimurung 0 2 1 3 0
9 Simbang 0 1 1 2 0
10 Carangki 0 3 1 4 0
11 Tompobulu 0 1 1 2 0
12 Camba 0 2 0 2 0
13 Cenrana 0 0 1 1 0
14 Ladange 0 2 1 3 0
7309 KAB. PANGKEP 0 29 16 45 0
1 Kota Pangkajene 0 2 1 3 0
2 Bonto Perak 0 1 1 2 0
3 Minasate'ne 0 3 1 4 0
4 Kalabbirang 0 2 1 3 0
5 Bungoro 0 3 2 5 0
6 Bowong Cindea 0 1 1 2 0
7 Labakkang 0 2 1 3 0
8 Taraweang 0 2 1 3 0
9 Pundata baji 0 2 1 3 0
10 Ma'rang 0 2 1 3 0
11 Padang Lampe 0 1 1 2 0
12 Segeri 0 1 0 1 0
13 Mandalle 0 2 1 3 0
14 Balocci 0 0 0 - 0
15 Bantimala 0 1 1 2 0
16 Lk.Tupa'biring 0 1 1 2 0
17 Sarappo 0 1 1 2 0
18 Lk.Tangaya 0 1 0 1 0
19 Lk.Kalmas 0 1 0 1 0
7310 KAB. BARRU 0 11 12 23 0
1 Pujananting 0 0 1 1 0
2 Ralla 0 1 1 2 0
3 Lisu 0 1 1 2 0
4 Pekkae 0 2 2 4 0
5 Padongko 0 1 1 2 0
6 Palakka 0 1 1 2 0
7 Madello 0 2 1 3 0
NO UNIT KERJA
2














JUMLAH TENAGA MEDIS
dr SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH
DOKTER
KELUARGA
1 3 4 5 6 7
7311 KAB. BONE 0 24 9 33 0 *
1 Bontocani 0 1 0 1 0
2 Kahu 0 2 0 2 0
3 Palakka Kahu 0 0 0 0 0
4 Kajuara 0 1 0 1 0
5 Salomekko 0 1 0 1 0
6 Tonra 0 1 0 1 0
7 Patimpeng 0 0 0 0 0
8 Libureng 0 0 0 0 0
9 Tana BatuE 0 1 1 2 0
10 Mare 0 1 0 1 0
11 SibuluE 0 0 1 1 0
12 Cina 0 0 1 1 0
13 Barebbo 0 0 0 0 0
14 Kading 0 1 1 2 0
15 Ponre 0 1 0 1 0
16 Lonrong 0 0 0 0 0
17 Lappariaja 0 1 0 1 0
18 Lamuru 0 1 0 1 0
19 Tellu Limpoe 0 0 0 0 0
20 Bengo 0 1 0 1 0
21 Ulaweng 0 1 1 2 0
22 Palakka 0 1 0 1 0
23 Usa 0 1 0 1 0
24 Awaru 0 1 0 1 0
25 Paccing 0 0 0 0 0
26 Tellu SiattingE 0 1 0 1 0
27 Lamurukung 0 1 1 2 0
28 Amali 0 0 0 0 0
29 Ajangale 0 0 0 0 0
30 Timurung 0 0 0 0 0
31 Dua BoccoE 0 1 0 1 0
32 Pattiromampu 0 0 0 0 0
33 Cenrana 0 1 0 1 0
34 Watampone 0 0 1 1 0
35 Biru 0 2 1 3 0
36 BajoE 0 1 1 2 0
7312 KAB. SOPPENG - 24 15 39 0
1 Tanjonge 0 1 1 2 0
2 Takala 0 1 1 2 0
3 Goarie 0 1 0 1 0
4 Pacongkang 0 2 1 3 0
5 Cangadi 0 3 1 4 0
6 Cabenge 0 1 1 2 0
7 Baringeng 0 1 1 2 0
8 Cakkuridi 0 1 0 1 0
9 Salotungo 0 2 1 3 0
10 Sewo 0 3 1 4 0
11 Malaka 0 2 1 3 0
12 Tajuncu 0 1 1 2 0
13 Leworeng 0 1 1 2 0
14 Panincong 0 1 2 3 0
15 Batu-Batu 0 1 1 2 0
16 Ganra 0 1 1 2 0
17 Citta 0 1 0 1 0
NO UNIT KERJA
2
















JUMLAH TENAGA MEDIS
dr SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH
DOKTER
KELUARGA
1 3 4 5 6 7
7313 KAB. WAJO 0 28 5 33
1 Tempe 0 3 1 4 0
2 Pattirosompe 0 1 0 1 0
3 Majauleng 0 1 1 2 0
4 Tosora 0 1 0 1 0
5 Belawa 0 2 1 3 0
6 Sappa 0 1 0 1 0
7 Pitumpanua 0 1 1 2 0
8 Sajoanging 0 2 0 2 0
9 Salobulo 0 1 0 1 0
10 Pammana 0 1 0 1 0
11 Lempa 0 1 0 1 0
12 Sabbangparu 0 3 1 4 0
13 Liu 0 2 0 2 0
14 Tanasitolo 0 1 0 1 0
15 Wewang Rewu 0 2 0 2 0
16 Maniang pajo 0 1 0 1 0
17 Keera 0 0 0 - 0
18 Gilireng 0 1 0 1 0
19 Takkalala 0 0 0 0 0
20 Parigi 0 1 0 1 0
21 Solo 0 1 0 1 0
22 Penrang 0 1 0 1 0
7314 KAB. SIDRAP 0 10 7 17 0
1 Baranti 0 1 1 2 0
2 Pangkajene 0 3 0 3 0
3 Lawawoi 0 1 2 3 0
4 Bilokka 0 0 0 - 0
5 Kulo 0 0 1 1 0
6 Amparita 0 0 1 1 0
7 Tanru Tedong 0 1 0 1 0
8 Barukku 0 1 0 1 0
9 Lancirang 0 0 0 - 0
10 Empagae 0 1 0 1 0
11 Rappang 0 1 2 3 0
12 Manisa 0 1 0 1 0
13 Dongi 0 0 0 - 0
7315 KAB. PINRANG 0 13 6 19 0
1 Suppa 0 1 0 1 0 *
2 Lampa 0 1 1 2 0 *
3 Mattiro Bulu 0 1 0 1 0 *
4 Batu Lappa 0 1 1 2 0 *
5 Lanrisang 0 1 0 1 0 *
6 Ceppa 0 1 0 1 0 *
7 Bungi 0 1 1 2 0 *
8 Mattiro Deceng 0 2 1 3 0 *
9 Salo 0 1 0 1 0 *
10 Teppo 0 1 0 1 0 *
11 Tuppu 0 0 1 1 0 *
12 Sulili 0 0 1 1 0 *
13 Tadangpalie 0 1 0 1 0 *
14 Mattombong 0 1 0 1 0 *
NO UNIT KERJA
2
















JUMLAH TENAGA MEDIS
dr SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH
DOKTER
KELUARGA
1 3 4 5 6 7
7316 KAB. ENREKANG 0 19 7 26 0
1 Anggeraja 0 2 1 3 0
2 Baraka 0 1 0 1 0
3 Maiwa 0 3 1 4 0
4 Bungin 0 1 0 1 0
5 Kabere 0 1 0 1 0
6 Kota 0 1 1 2 0
7 Kalosi 0 2 1 3 0
8 Sudu 0 2 0 2 0
9 Sumbang 0 1 0 1 0
10 Malua 0 2 1 3 0
11 Buntu Batu 0 2 1 3 0
12 Masalle 0 1 1 2 0
13 Baroko 0 0 0 -
7317 KAB. LUWU 0 18 5 23 2
1 Larompong Selatan 0 1 0 1 0
2 Larompong 0 1 1 2 0
3 Suli 0 1 0 1 0
4 Suli Barat 0 0 0 - 0
5 Belopa 0 1 1 2 0
6 Barana 0 1 0 1 0
7 Bajo 0 1 0 1 0
8 Bajo Barat 0 0 0 - 0
9 Rante Balla 0 0 0 - 0
10 Kamanre 0 0 0 - 0
11 Ponrang Selatan 0 0 0 - 0
12 Ponrang 0 2 1 3 1
13 Noling 0 1 0 1 0
14 Bua 0 3 1 4 0
15 Bastem 0 1 0 1 0
16 Walenrang 0 3 0 3 0
17 Walenrang timur 0 0 0 0 0
18 Walenrang Barat 0 0 0 - 0
19 Walenrang Utara 0 1 0 1 0
20 Lamasi 0 1 1 2 1
21 Lamasi Timur 0 0 0 0 0
7318 KAB. TATOR 0 36 16 52 0
1 Makale 0 3 1 4 0
2 Tikala 0 2 1 3 0
3 Getengan 0 1 1 2 0
4 Rembon 0 1 1 2 0
5 Ulusalu 0 1 0 1 0
6 Bittuang 0 1 1 2 0
7 Madandan 0 1 1 2 0
8 Tondon 0 1 1 2 0
9 Tombang Kalua 0 2 1 3 0
10 Kondoran 0 1 1 2 0
11 Rante Pangli 0 1 1 2 0
12 Lempo 0 1 0 1 0
13 Pangala 0 1 1 2 0
14 Ta'ba 0 1 0 1 0
15 Buakayu 0 1 0 1 0
16 Buntu Limbong 0 1 0 1 0
17 Rante Alang 0 1 0 1 0
18 Kondodewata 0 1 0 1 0
19 Sadan Malimbong 0 1 1 2 0
20 Laang Tanduk 0 1 0 1 0
21 Nanggala 0 1 1 2 0
22 Rantebua 0 1 0 1 0
NO UNIT KERJA
2













JUMLAH TENAGA MEDIS
dr SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH
DOKTER
KELUARGA
1 3 4 5 6 7
7318 KAB. TATOR 0 36 16 52 0
23 Rantepao 0 3 1 4 0
24 Sandabilik 0 1 1 2 0
25 Pasang 0 1 0 1 0
26 Buntao 0 1 0 1 0
27 Baruppu 0 1 0 1 0
28 Ratte 0 1 1 2 0
29 Rantetayo 0 1 0 1 0
30 Bungin 0 1 0 1 0
31 Tumbang Datu 0 0 0 - 0
7322 KAB. LUWU UTARA 0 13 5 18 0
1 Sabbang 0 1 0 1 0
2 Baebunta 0 2 1 3 0
3 Lara 0 1 0 1 0
4 Malangke 0 1 0 1 0
5 Malangke Barat 0 1 1 2 0
6 Masamba 0 1 1 2 0
7 Mappedeceng 0 1 0 1 0
8 Sukamaju 0 1 1 2 0
9 Bone-Bone 0 2 1 3 0
10 Seko 0 1 0 1 0
11 Limbong 0 0 0 - 0
12 Rampi 0 1 0 1 0
7325 KAB. LUWU TIMUR - 22 8 30 -
1 Burau 0 1 0 1 0
2 Wotu 0 1 1 2 0
3 Mangkutana 0 2 1 3 0
4 Kalaena Kiri 0 1 1 2 0
5 Kertoraharjo 0 1 1 2 0
6 Angkona 0 1 0 1 0
7 Malili 0 3 1 4 0
8 Lampia 0 1 0 1 0
9 Nuha 0 2 0 2 0
10 Sorowako 0 3 1 4 0
11 Timampu 0 2 1 3 0
12 Wawondula 0 2 1 3 0
13 Bantilang 0 2 0 2 0
7371 KOTA MAKASSAR 5 84 66 155
1 Pattingalloang 0 5 2 7 0
2 Tabaringan 0 2 3 5 0
3 Jumpandang Baru 2 3 2 7 0
4 Rappokalling 0 2 2 4 0
5 Kaluku Bodoa 0 2 2 4 0
6 Layang 0 2 1 3 0
7 Malimongan Baru 0 2 1 3 0
8 Tarakan 0 2 1 3 0
9 Andalas 0 2 2 4 0
10 Makkasau 0 2 2 4 0
11 Bara-Baraya 0 3 3 6 0
12 Maccini Sawah 0 2 2 4 0
13 Maradekaya 0 2 1 3 0
14 Mamajang 1 2 2 5 0
15 Cenderawasih 0 2 3 5 0
16 Dahlia 0 2 2 4 0
17 Pertiwi 0 3 2 5 0
18 Panambungan 0 2 1 3 0
19 Tamalate 0 2 3 5 0
20 Jongaya 0 3 2 5 0
21 Barombong 0 2 1 3 0
NO UNIT KERJA
2














JUMLAH TENAGA MEDIS
dr SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH
DOKTER
KELUARGA
1 3 4 5 6 7
7371 KOTA MAKASSAR 5 84 66 155
22 Kassi-Kassi 2 5 2 9 0
23 Mangasa 0 2 1 3 0
24 Minasa Upa 0 3 2 5 0
25 Batua 0 3 1 4 0
26 Pampang 0 1 2 3 0
27 Tamamaung 0 2 3 5 0
28 Karuwisi 0 2 1 3 0
29 Antang 0 2 2 4 0
30 Antang Perumnas 0 2 2 4 0
31 Tamangapa 0 2 2 4 0
32 Sudiang 0 3 2 5 0
33 Sudiang Raya 0 1 2 3 0
34 Tamalanrea 0 2 1 3 0
35 Bira 0 2 1 3 0
36 Antara 0 2 2 4 0
37 Baranglompo 0 1 0 1 0
7372 KOTA PARE-PARE 0 27 10 37 0
1 Lakessi 0 5 2 7 0 *
2 Cempae 0 3 2 5 0 *
3 Lapadde 0 5 2 7 0 *
4 Madising Na Mario 0 5 1 6 0 *
5 Mitra Keluarga Bersemi 0 3 1 4 0 *
6 Lumpue 0 6 2 8 0 *
7373 KOTA PALOPO 0 14 11 25 2
1 Maraoangin 0 2 1 3 0
2 Bara Permai 0 0 2 2 0
3 Wara Utara 0 1 1 2 0
4 Wara Barat 0 1 0 1 0
5 Wara 0 4 1 5 1
6 Pontap 0 1 1 2 0
7 Benteng 0 2 1 3 1
8 Wara Selatan 0 2 2 4 0
9 Sendana 0 1 2 3 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 5 517 273 795 4
NO UNIT KERJA
2


























JUMLAH TENAGA MEDIS
dr SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH
DOKTER
KELUARGA
1 3 4 5 6 7
2 RUMAH SAKIT
7301 RSU SELAYAR 3 9 1 13 0
7302 RSU BULUKUMBA 4 9 1 14 0 *
7303 RSU PROF. DR. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG 3 5 2 10 0 *
7304 RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO 2 7 3 12 0 *
7305 RSU PATTALASSANG TAKALAR 8 16 4 28 0
7306 RSU SYEKH YUSUF GOWA 18 13 6 37 0 *
RB MATTIROBAJI ** - 1 0 1 0 *
7307 RSU SINJAI 2 7 1 10 0 *
7308 RSU SALEWANGENG MAROS 9 11 5 25 0
7309 RSU PANGKEP 11 8 4 23 0
RS SEMEN TONASA ** 0 5 0 5 0
7310 RSU BARRU 5 5 2 12 0
7311 RSU TENRIAWARU BONE 11 6 2 19 0
7312 RSU AJAPANGE SOPPENG 0 0 0 0 0
7313 RSU LAMADUKELLENG WAJO 4 4 2 10 0
RSU PRIMA HUSADA 4 3 0 7 0
7314 RSU NENEMALLOMO SIDRAP 6 7 1 14 0
RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP 0 4 2 6 0
7315 RSU LASINRANG PINRANG 6 7 1 14 0
7316 RSU ENREKANG 5 7 2 14 0
7317 RSU BATARA GURU 2 5 0 7 0
RS KALANG-KALANG 0 0
7318 RSU LAKIPADADA TATOR 7 6 2 15 0
RS FATIMA MAKALE ** 1 1 0 2 0
RS ELIM RANTEPAO ** 1 3 0 4 0
RS MARAMPA 0 0 0 0
RS KUSTA BATULELENG ** 0 1 0 1 0
7322 RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA 7 7 2 16 0
7325 RS INCO SOROAKO ** 2 3 2 7 0
7371 RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO 66 22 8 96 0 *
BPRS LABUANG BAJI 32 16 6 54 0 *
BPRS DADI 18 20 6 44 0 *
RSU HAJI 23 6 4 33 0
RSU DAYA 0 0 *
RSIA FATIMA 5 3 3 11 0
RSB PERTIWI 8 4 2 14 0
RS KUSTA DAYA 0 0 *
RS IBNU SINA 130 18 7 155 0 *
RS HIKMAH 148 5 1 154 0 *
RS AKADEMIS 0 0 *
RS STELLA MARIS 0 0 *
RS GRESTELINA 0 0 *
RS FAISAL 54 12 4 70 0 *
RS LURAMAY 0 0 *
RS CATHERINE BOOTH 0 0 *
RSB SENTOSA 0 0 *
RSB RESTU 0 0 *
RSB WAHYU 0 0 *
RSB ELIM 0 0 *
RSB ST. KHADIDJAH 0 0 *
RSB ST. MARYAM 0 0 *
RS BHAYANGKARA 29 20 2 51 0 *
RS PELAMONIA 0 0 *
RS JALA AMMARI 2 3 0 5 0 *
7372 RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE 15 8 3 26 0 *
RS FATIMA PAREPARE 0 6 1 7 2 *
RS SUMANTRI PAREPARE 0 2 1 3 0 *
RS KUSTA LAULENG PAREPARE 0 2 0 2 0 *
RS BERSALIN ST. KHADIJAH 0 0 0 0 0 *
RUMAH BERSALIN HIKMAH 0 1 0 1 0 *
RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA 0 0 0 0 0 *
RUMAH BERSALIN DDI 0 0 0 0 0 *
7373 RSU. SAWERIGADING PALOPO 10 10 2 22 0
RS. TENTARA 1 1 0 2 0
RS. AT-MEDIKA 3 3 0 6 0
BP/RB. BINTANG LAUT 0 0 0 0 0
RB. SITI KHADIJAH 0 0 0 0 0
RS Ibu Dab Anak ST, Madyang 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 665 322 95 1,082 2
NO UNIT KERJA
2













JUMLAH TENAGA MEDIS
dr SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH
DOKTER
KELUARGA
1 3 4 5 6 7
3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
7301 KAB. SELAYAR 0 0 0
0 0
7302 KAB. BULUKUMBA 0 0 0
0 0
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0
0
0
7304 KAB. JENEPONTO 0 0 0
0 0
7305 KAB. TAKALAR 0 0 0
0 0
7306 KAB. GOWA 0 0 0
0 0
7307 KAB. SINJAI 0 0 0
0 0
7308 KAB. MAROS 0 0 0
0 0
7309 KAB. PANGKEP 0 0 0
0 0
7310 KAB. BARRU 0 0 0
0 0
7311 KAB. BONE 0 0 0
0 0
7312 KAB. SOPPENG 0 0 0
0 0
7313 KAB. WAJO 0 0 0
0 0
7314 KAB. SIDRAP 0 0 0
0 0
7315 KAB. PINRANG 0 0 0 0
0
7316 KAB. ENREKANG 0 0 0
0
0
7317 KAB. LUWU 0 0 0
0
0
7318 KAB. TATOR 0 0 0
0
0
7322 KAB. LUWU UTARA 0 0 0
0
0
7325 KAB. LUWU TIMUR 0 0 0
0
0
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 0
0
0
7372 KOTA PARE-PARE 0 0 0
0
0
7373 KOTA PALOPO 0 0 0
0
0
0
0 0 0
NO UNIT KERJA
2
SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT




























JUMLAH TENAGA MEDIS
dr SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH
DOKTER
KELUARGA
1 3 4 5 6 7
4 SARANA KESEHATAN LAIN
7301 KAB. SELAYAR 0 0 0 0
0
7302 KAB. BULUKUMBA 0 0 0 0
0
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0 0
0
7304 KAB. JENEPONTO 0 0 0 0
0
7305 KAB. TAKALAR 0 0 0 0
0
7306 KAB. GOWA 0 0 0 0
0
7307 KAB. SINJAI 0 0 0 0
0
7308 KAB. MAROS 0 0 0 0 0
7309 KAB. PANGKEP 0 0 0 0
0
7310 KAB. BARRU 0 0 0 0 0
7311 KAB. BONE 0 0 0 0
0
7312 KAB. SOPPENG 0 0 0 0
0
7313 KAB. WAJO 0 0 0 0
0
7314 KAB. SIDRAP 0 0 0 0
0
7315 KAB. PINRANG 0 0 0 0
0
7316 KAB. ENREKANG 0 0 0 0
0
7317 KAB. LUWU 0 0 0 0 0
7318 KAB. TATOR 0 0 0 0
0
7322 KAB. LUWU UTARA 0 0 0 0
0
7325 KAB. LUWU TIMUR 0 0 0 0
0
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0
0
7372 KOTA PARE-PARE 0 0 0 0
0
7373 KOTA PALOPO 2 0 4 6
0
2
0 4 6 0
NO UNIT KERJA
2
SUB JUMLAH SARANA KESEHATAN LAIN




























JUMLAH TENAGA MEDIS
dr SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH
DOKTER
KELUARGA
1 3 4 5 6 7
5 DINAS KESEHATAN KAB./KOTA
7301 KAB. SELAYAR 0 3 0
3
0
7302 KAB. BULUKUMBA 0 4 1
5
0
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0
0
0
7304 KAB. JENEPONTO 0 0 0
0
0
7305 KAB. TAKALAR 0 4 0
4
0
7306 KAB. GOWA 0 2 0
2
0
7307 KAB. SINJAI 0 0 0
0
0
7308 KAB. MAROS 0 2 1
3
0
7309 KAB. PANGKEP 0 1 1
2
0
7310 KAB. BARRU 0 0 1
1
0
7311 KAB. BONE 0 0 0
0
0
7312 KAB. SOPPENG 0 3 0
3
0
7313 KAB. WAJO 0 1 0
1
0
7314 KAB. SIDRAP 0 0 0
0
0
7315 KAB. PINRANG 0 0 0
0
0
7316 KAB. ENREKANG 1 0 0
1
0
7317 KAB. LUWU 0 0 0
0
0
7318 KAB. TATOR 0 0 0
0
0
7322 KAB. LUWU UTARA 0 1 0
1
0
7325 KAB. LUWU TIMUR 0 2 0
2
0
7371 KOTA MAKASSAR 0 5 3
8
0
7372 KOTA PARE-PARE 0 23 8
31
0
7373 KOTA PALOPO 0 0 0
0
0
1 51 15 67 0
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
1
DINAS KESEHATAN PROVINSI 2 46 3 51 0
2
PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT 0 0 15 15 0
3
PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS 2 2 0 4 0
4 AKPER ANGING MAMIRI
0 0 0 0 0
5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA
0 4 0 4 0
4 52 18 74 0
677 942 405 2,024 6
9.03 12.57 5.40 27.00 0.08
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008
Keterangan:
Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis
Perawa: termasuk lulusan DIII dan S1
Farmas: Apoteker, Asisten Apoteker
Gizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)
SUB JUMLAH DINKES PROV.
JUMLAH
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
NO UNIT KERJA
2
SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA


















TABEL 56
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
TENAGA KEFARMASIAN
APOTEKER S1 FARMASI
D-III
FARMASI
ASS
APOTEKER
JUMLAH D-IV/ S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 9 10 11
1 PUSKESMAS
7301 KAB. SELAYAR 0 2 2 1 5 7 4 13 24
1 Bontoharu 0 1 1 0 2 0 0 1 1
2 Barugaia 0 0 1 0 1 1 0 2 3
3 Buki 0 0 0 0 0 0 1 1 2
4 Bontomatene 0 0 0 1 1 0 1 1 2
5 Bontosunggu 0 0 0 0 0 1 0 1 2
6 Bontosikuyu 0 1 0 0 1 1 1 2 4
7 Lowa 0 0 0 0 0 0 1 1 2
8 Pasimasunggu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Ujung Jampea 0 0 0 0 0 1 0 1 2
10 Pasitallu 0 0 0 0 0 1 0 1 2
11 Pasimarannu 0 0 0 0 0 1 0 1 2
12 Pasilambena 0 0 0 0 0 1 0 1 2
7302 KAB. BULUKUMBA 4 3 6 4 17 17 0 21 38
1 Ponre 0 1 0 2 3 1 0 1 2
2 Gattareng 0 0 1 0 1 2 0 3 5
3 Borong Rappoa 0 0 0 0 0 1 0 1 2
4 Balibo 0 0 0 0 0 1 0 1 2
5 Caile 1 0 0 0 1 2 0 3 5
6 Ujung Loe 1 0 1 0 2 2 0 3 5
7 Manyampa 0 0 0 1 1 0 0 1 1
8 Bonto Bahari 0 1 0 0 1 1 0 1 2
9 Bonto Tiro 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Batang 0 1 0 0 1 0 0 0 0
11 Herlang 0 0 1 0 1 0 0 0 0
12 Karassing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Kajang 1 0 0 0 1 1 0 1 2
14 Lembanna 0 0 0 0 0 1 0 1 2
15 Tanete 1 0 1 0 2 2 0 2 4
16 Bontobangun 0 0 2 1 3 3 0 3 6
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0 7 7 0 8 0 8
1 Banyorang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Moti 0 0 0 0 0 0 2 0 2
3 Kassi-kassi 0 0 0 1 1 0 0 0 0
4 Kota 0 0 0 1 1 0 1 0 1
5 Lasepang 0 0 0 1 1 0 1 0 1
6 Bisappu 0 0 0 1 1 0 1 0 1
7 Campagaloe 0 0 0 0 0 0 1 0 1
8 Ulugalung 0 0 0 1 1 0 0 0 0
9 Loka 0 0 0 1 1 0 1 0 1
10 Baruga 0 0 0 1 1 0 1 0 1
11 Sinoa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Dampang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 KAB. JENEPONTO 0 0 1 8 9 0 9 2 11
1 Binamu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Binamu Kota 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Bontosunggu Kota 0 0 0 1 1 0 0 1 1
4 Bontomate'ne 0 0 0 1 1 0 1 0 1
5 Bululoe 0 0 0 0 0 0 1 0 1
6 Tamalatea 0 0 0 1 1 0 1 0 1
7 Bontoramba 0 0 0 0 0 0 1 0 1
8 Bangkala 0 0 0 1 1 0 1 0 1
9 Bulujaya 0 0 0 1 1 0 0 1 1
NO UNIT KERJA
2













TENAGA KEFARMASIAN
APOTEKER S1 FARMASI
D-III
FARMASI
ASS
APOTEKER
JUMLAH D-IV/ S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 9 10 11
7304 KAB. JENEPONTO 0 0 1 8 9 0 9 2 11
10 Buludoang 0 0 0 0 0 0 1 0 1
11 Togo-togo 0 0 0 1 1 0 0 0 0
12 Tino 0 0 1 0 1 0 1 0 1
13 Arugkeke 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Tolo 0 0 0 1 1 0 1 0 1
15 Rumbia 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Tompobulu 0 0 0 1 1 0 1 0 1
17 Tarowang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 KAB. TAKALAR 0 0 0 12 12 1 12 4 17
1 Mangarabombang 0 0 0 1 1 0 2 0 2
2 Pattopakang 0 0 0 1 1 0 1 0 1
3 Mappakasunggu 0 0 0 1 1 0 1 1 2
4 Sanrobone 0 0 0 1 1 0 1 0 1
5 Pol. Selatan 0 0 0 1 1 0 1 1 2
6 Bulukunyi 0 0 0 1 1 1 0 1 2
7 Pol. Utara 0 0 0 1 1 0 2 0 2
8 Towata 0 0 0 0 0 0 1 0 1
9 Ko'mara 0 0 0 1 1 0 0 0 0
10 Galesong 0 0 0 1 1 0 0 0 0
11 Bontomarannu 0 0 0 1 1 0 0 1 1
12 Gal. Utara 0 0 0 0 0 0 2 0 2
13 Aeng Towa 0 0 0 1 1 0 1 0 1
14 Pattallassang 0 0 0 1 1 0 0 0 0
7306 KAB. GOWA 5 3 5 11 24 0 14 5 19
1 Somba Opu 1 0 2 1 4 0 3 0 3
2 Samata 0 0 0 1 1 0 0 0 0
3 Tompobulu 0 0 0 0 0 0 1 0 1
4 Bontonompo I 0 0 1 - 1 0 0 0 0
5 Bontonompo II 1 0 0 1 2 0 1 0 1
6 Pallangga 1 1 0 1 3 0 0 1 1
7 Kampili 0 0 1 1 2 0 0 1 1
8 Bajeng 1 1 0 0 2 0 1 0 1
9 Gentungan 0 0 1 0 1 0 1 1 2
10 Tinggimoncong 0 0 0 0 0 0 1 0 1
11 Parigi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Parangloe 0 1 0 1 2 0 1 0 1
13 Manuju 0 0 0 1 1 0 0 0 0
14 Bontomarannu 0 0 0 1 1 0 0 2 2
15 Pattallassang 0 0 0 1 1 0 1 0 1
16 Sapaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Bontolempangan 1 0 0 0 1 0 2 0 2
18 Tonrorita 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Lauwa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Tamaona 0 0 0 1 1 0 0 0 0
21 Moncobalang 0 0 0 1 1 0 1 0 1
22 Kanjilo 0 0 0 0 0 0 1 0 1
7307 KAB. SINJAI 0 0 0 0 0 0 11 0 11
1 Balang Nipa 0 0 0 0 0 0 1 0 1
2 Pulau IX 0 0 0 0 0 0 1 0 1
3 Bulupoddo 0 0 0 0 0 0 1 0 1
4 Samataring 0 0 0 0 0 0 1 0 1
5 Panaikang 0 0 0 0 0 0 1 0 1
6 Kampala 0 0 0 0 0 0 1 0 1
7 LappaE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Mannanti 0 0 0 0 0 0 1 0 1
9 Aska 0 0 0 0 0 0 1 0 1
10 Samaenre 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Lappadata 0 0 0 0 0 0 1 0 1
NO UNIT KERJA
2
















TENAGA KEFARMASIAN
APOTEKER S1 FARMASI
D-III
FARMASI
ASS
APOTEKER
JUMLAH D-IV/ S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 9 10 11
7307 KAB. SINJAI 0 0 0 0 0 0 11 0 11
12 Manimpahoi 0 0 0 0 0 0 1 0 1
13 Borong Kompleks 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Manipi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Tengahlembang 0 0 0 0 0 0 1 0 1
7308 KAB. MAROS 6 4 4 9 23 6 29 3 38
1 Hasanuddin 0 0 0 2 2 1 2 1 4
2 Moncongloe 0 1 0 2 3 0 2 0 2
3 Mattirotasi 0 0 0 0 0 0 3 0 3
4 Barandasi 0 0 0 2 2 1 3 0 4
5 Marusu 1 0 0 2 3 0 2 1 3
6 Alliritengae 1 0 1 0 2 1 3 0 4
7 Tunikamaseang 0 1 1 0 2 0 3 0 3
8 Bantimurung 2 0 1 0 3 2 1 0 3
9 Simbang 0 0 0 0 0 0 2 0 2
10 Carangki 0 1 0 0 1 0 2 1 3
11 Tompobulu 0 1 0 0 1 1 0 0 1
12 Camba 1 0 1 0 2 0 2 0 2
13 Cenrana 1 0 0 0 1 0 2 0 2
14 Ladange 0 0 0 1 1 0 2 0 2
7309 KAB. PANGKEP 2 0 3 8 13 - 25 3 28
1 Kota Pangkajene 0 0 0 0 0 0 1 0 1
2 Bonto Perak 0 0 0 1 1 0 1 1 2
3 Minasate'ne 0 0 0 1 1 0 2 0 2
4 Kalabbirang 1 0 0 0 1 0 2 0 2
5 Bungoro 0 0 0 2 2 0 1 0 1
6 Bowong Cindea 0 0 0 1 1 0 0 0 0
7 Labakkang 0 0 1 0 1 0 1 1 2
8 Taraweang 0 0 0 1 1 0 1 0 1
9 Pundata baji 0 0 1 0 1 0 2 1 3
10 Ma'rang 0 0 0 1 1 0 3 0 3
11 Padang Lampe 0 0 0 0 0 0 1 0 1
12 Segeri 0 0 1 0 1 0 1 0 1
13 Mandalle 1 0 0 0 1 0 2 0 2
14 Balocci 0 0 0 1 1 0 2 0 2
15 Bantimala 0 0 0 0 0 0 2 0 2
16 Lk.Tupa'biring 0 0 0 0 0 0 1 0 1
17 Sarappo 0 0 0 0 0 0 1 0 1
18 Lk.Tangaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Lk.Kalmas 0 0 0 0 0 0 1 0 1
7310 KAB. BARRU 0 0 2 9 11 12 2 16 30
1 Pujananting 0 0 0 1 1 1 0 1 2
2 Ralla 0 0 1 0 1 1 0 1 2
3 Lisu 0 0 0 1 1 2 0 2 4
4 Pekkae 0 0 0 2 2 1 1 2 4
5 Padongko 0 0 0 1 1 2 1 4 7
6 Palakka 0 0 0 1 1 1 0 2 3
7 Madello 0 0 1 0 1 1 0 1 2
8 Mangkoso 0 0 0 1 1 1 0 1 2
9 Palanro 0 0 0 1 1 1 0 1 2
10 Bojo Baru 0 0 0 1 1 1 0 1 2
7311 KAB. BONE 0 0 1 9 10 0 13 16 29
1 Bontocani 0 0 0 0 0 0 1 0 1
2 Kahu 0 0 0 1 1 0 1 0 1
3 Palakka Kahu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Kajuara 0 0 0 0 0 0 1 0 1
5 Salomekko 0 0 0 1 1 0 0 1 1
6 Tonra 0 0 0 0 0 0 0 2 2
7 Patimpeng 0 0 0 0 0 0 1 0 1
NO UNIT KERJA
2
















TENAGA KEFARMASIAN
APOTEKER S1 FARMASI
D-III
FARMASI
ASS
APOTEKER
JUMLAH D-IV/ S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 9 10 11
7311 KAB. BONE 0 0 1 9 10 0 13 16 29
8 Libureng 0 0 0 1 1 0 1 0 1
9 Tana BatuE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Mare 0 0 0 1 1 0 1 0 1
11 SibuluE 0 0 0 1 1 0 0 1 1
12 Cina 0 0 0 0 0 0 1 0 1
13 Barebbo 0 0 1 0 1 0 0 1 1
14 Kading 0 0 0 0 0 0 0 1 1
15 Ponre 0 0 0 1 1 0 0 1 1
16 Lonrong 0 0 0 0 0 0 0 1 1
17 Lappariaja 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Lamuru 0 0 0 0 0 0 0 1 1
19 Tellu Limpoe 0 0 0 0 0 0 1 0 1
20 Bengo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Ulaweng 0 0 0 0 0 0 1 0 1
22 Palakka 0 0 0 0 0 0 0 1 1
23 Usa 0 0 0 0 0 0 1 1 2
24 Awaru 0 0 0 0 0 0 0 1 1
25 Paccing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 Tellu SiattingE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 Lamurukung 0 0 0 0 0 0 1 1 2
28 Amali 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 Ajangale 0 0 0 0 0 0 1 1 2
30 Timurung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 Dua BoccoE 0 0 0 0 0 0 1 0 1
32 Pattiromampu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 Cenrana 0 0 0 0 0 0 0 1 1
34 Watampone 0 0 0 1 1 0 0 0 0
35 Biru 0 0 0 1 1 0 0 1 1
36 BajoE 0 0 0 1 1 0 0 0 0
7312 KAB. SOPPENG 0 0 6 2 8 0 18 0 18
1 Tanjonge 0 0 0 1 1 0 2 0 2
2 Takala 0 0 0 1 1 0 2 0 2
3 Goarie 0 0 0 0 0 0 1 0 1
4 Pacongkang 0 0 1 0 1 0 1 0 1
5 Cangadi 0 0 1 0 1 0 0 0 0
6 Cabenge 0 0 1 0 1 0 1 0 1
7 Baringeng 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Cakkuridi 0 0 0 0 0 0 2 0 2
9 Salotungo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Sewo 0 0 1 0 1 0 1 0 1
11 Malaka 0 0 0 0 0 0 1 0 1
12 Tajuncu 0 0 1 0 1 0 0 0 0
13 Leworeng 0 0 0 0 0 0 2 0 2
14 Panincong 0 0 0 0 0 0 2 0 2
15 Batu-Batu 0 0 1 0 1 0 1 0 1
16 Ganra 0 0 0 0 0 0 2 0 2
17 Citta 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 KAB. WAJO 0 1 4 5 10 0 16 2 18
1 Tempe 0 0 1 0 1 0 1 0 1
2 Pattirosompe 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Majauleng 0 0 0 1 1 0 2 0 2
4 Tosora 0 0 0 0 0 0 0 1 1
5 Belawa 0 0 0 0 0 0 1 0 1
6 Sappa 0 0 0 1 1 0 1 0 1
7 Pitumpanua 0 0 0 1 1 0 0 0 0
8 Sajoanging 0 0 1 0 1 0 1 0 1
9 Salobulo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Pammana 0 0 0 0 0 0 1 0 1
NO UNIT KERJA
2
















TENAGA KEFARMASIAN
APOTEKER S1 FARMASI
D-III
FARMASI
ASS
APOTEKER
JUMLAH D-IV/ S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 9 10 11
7313 KAB. WAJO 0 1 4 5 10 0 16 2 18
11 Lempa 0 0 0 0 0 0 1 0 1
12 Sabbangparu 0 0 0 0 0 0 2 0 2
13 Liu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Tanasitolo 0 0 1 0 1 0 1 0 1
15 Wewang Rewu 0 0 0 1 1 0 1 0 1
16 Maniang pajo 0 0 0 0 0 0 1 1 2
17 Keera 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Gilireng 0 0 1 0 1 0 1 0 1
19 Takkalala 0 1 0 1 2 0 1 0 1
20 Parigi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Solo 0 0 0 0 0 0 1 0 1
22 Penrang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7314 KAB. SIDRAP 0 3 2 0 5 6 15 1 22
1 Baranti 0 0 0 0 0 2 0 0 2
2 Pangkajene 0 1 1 0 2 1 0 0 1
3 Lawawoi 0 0 0 0 0 1 0 0 1
4 Bilokka 0 0 0 0 0 0 1 0 1
5 Kulo 0 0 0 0 0 0 1 0 1
6 Amparita 0 0 0 0 0 0 1 0 1
7 Tanru Tedong 0 2 1 0 3 0 4 0 4
8 Barukku 0 0 0 0 0 0 1 0 1
9 Lancirang 0 0 0 0 0 1 1 0 2
10 Empagae 0 0 0 0 0 0 1 0 1
11 Rappang 0 0 0 0 0 0 3 1 4
12 Manisa 0 0 0 0 0 1 0 0 1
13 Dongi 0 0 0 0 0 0 2 0 2
7315 KAB. PINRANG 0 0 0 0 0 0 9 4 13
1 Cempa 0 0 0 0 0 0 1 0 1
2 Suppa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Bungi 0 0 0 0 0 0 0 1 1
4 Lampa 0 0 0 0 0 0 1 1 2
5 Salo 0 0 0 0 0 0 1 1 2
6 Mattiro Deceng 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Tuppu 0 0 0 0 0 0 1 0 1
8 Teppo 0 0 0 0 0 0 1 1 2
9 Mattombong 0 0 0 0 0 0 1 0 1
10 Mattiro Bulu 0 0 0 0 0 0 1 0 1
11 Batu Lappa 0 0 0 0 0 0 2 0 2
12 Sulili 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Tadangpalie 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Lanrisang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 KAB. ENREKANG 3 1 2 5 11 2 13 3 18
1 Anggeraja 0 0 0 0 0 0 2 0 2
2 Baraka 1 0 0 0 1 0 2 0 2
3 Maiwa 1 0 0 2 3 1 1 0 2
4 Bungin 0 0 1 0 1 0 1 0 1
5 Kabere 0 0 0 0 0 0 0 1 1
6 Kota 0 0 0 0 0 1 0 0 1
7 Kalosi 0 0 0 2 2 0 2 1 3
8 Sudu 0 0 0 0 0 0 0 1 1
9 Sumbang 0 0 1 1 2 0 1 0 1
10 Malua 0 0 0 0 0 0 1 0 1
11 Buntu Batu 1 1 0 0 2 0 2 0 2
12 Masalle 0 0 0 0 0 0 1 0 1
13 Baroko 0 0 0 0 0 0 0 0 -
NO UNIT KERJA
2


















TENAGA KEFARMASIAN
APOTEKER S1 FARMASI
D-III
FARMASI
ASS
APOTEKER
JUMLAH D-IV/ S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 9 10 11
7317 KAB. LUWU 1 1 2 5 9 10 0 10 20
1 Larompong Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Larompong 0 0 0 1 1 0 0 0 0
3 Suli 0 0 0 1 1 1 0 1 2
4 Suli Barat 0 0 0 0 0 1 0 1 2
5 Belopa 0 0 0 1 1 0 0 0 0
6 Barana 0 0 0 0 0 1 0 1 2
7 Bajo 0 0 0 0 0 1 0 1 2
8 Bajo Barat 0 0 0 0 0 1 0 1 2
9 Rante Balla 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Kamanre 0 0 1 0 1 1 0 1 2
11 Ponrang Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Ponrang 0 1 0 0 1 1 0 1 2
13 Noling 0 0 0 0 0 1 0 1 2
14 Bua 0 0 1 0 1 0 0 0 0
15 Bastem 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Walenrang 0 0 0 1 1 1 0 1 2
17 Walenrang timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Walenrang Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Walenrang Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Lamasi 1 0 0 0 1 1 0 1 2
21 Lamasi Timur 0 0 0 1 1 0 0 0 0
7318 KAB. TATOR 0 0 0 5 5 1 16 1 18
1 Makale 0 0 0 1 1 0 0 0 -
2 Tikala 0 0 0 0 0 0 1 0 1
3 Getengan 0 0 0 0 - 0 1 0 1
4 Rembon 0 0 0 1 1 0 1 0 1
5 Ulusalu 0 0 0 0 0 0 1 0 1
6 Bittuang 0 0 0 1 1 0 1 0 1
7 Madandan 0 0 0 0 0 0 1 0 1
8 Tondon 0 0 0 0 - 0 1 0 1
9 TombangKalua 0 0 0 0 0 0 1 0 1
10 Kondoran 0 0 0 1 1 0 1 0 1
11 RantePangli 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Lempo 0 0 0 0 - 0 0 0 0
13 Pangala 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Ta'ba 0 0 0 0 0 0 1 0 1
15 Buakayu 0 0 0 0 0 0 1 0 1
16 BuntuLimbong 0 0 0 0 0 0 1 0 1
17 RanteAlang 0 0 0 0 0 0 1 0 1
18 Kondodewata 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 SadanMalimbong 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 LaangTanduk 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Nanggala 0 0 0 0 0 0 1 0 1
22 Rantebua 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Rantepao 0 0 0 1 1 0 0 1 1
24 Sandabilik 0 0 0 0 0 0 1 0 1
25 Pasang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 Buntao 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 Baruppu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 Ratte 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 Rantetayo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 Bungin 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 TumbangDatu 0 0 0 0 0 1 1 0 2
7322 KAB. LUWU UTARA 1 0 2 0 3 0 8 2 10
1 Sabbang 0 0 0 0 0 0 1 0 1
2 Baebunta 0 0 0 0 0 0 1 0 1
3 Lara 0 0 0 0 0 0 1 0 1
4 Malangke 0 0 0 0 0 0 1 0 1
5 Malangke Barat 0 0 0 0 0 0 1 0 1
6 Masamba 1 0 1 0 2 0 2 0 2
7 Mappedeceng 0 0 0 0 0 0 0 1 1
NO UNIT KERJA
2
















TENAGA KEFARMASIAN
APOTEKER S1 FARMASI
D-III
FARMASI
ASS
APOTEKER
JUMLAH D-IV/ S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 9 10 11
7322 KAB. LUWU UTARA 1 0 2 0 3 0 8 2 10
8 Sukamaju 0 0 1 0 1 0 0 1 1
9 Bone-Bone 0 0 0 0 0 0 1 0 1
10 Seko 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Limbong 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Rampi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 KAB. LUWU TIMUR - 6 3 - 9 0 9 0 9
1 Burau 0 1 0 0 1 0 1 0 1
2 Wotu 0 1 0 0 1 0 3 0 3
3 Mangkutana 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Kalaena Kiri 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Kertoraharjo 0 1 0 0 1 0 0 0 0
6 Angkona 0 0 0 0 0 0 1 0 1
7 Malili 0 1 0 0 1 0 2 0 2
8 Lampia 0 1 0 0 1 0 0 0 0
9 Nuha 0 1 0 0 1 0 0 0 0
10 Sorowako 0 0 2 0 2 0 1 0 1
11 Timampu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Wawondula 0 0 1 0 1 0 1 0 1
13 Bantilang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 KOTA MAKASSAR 13 0 0 0 13 0 29 0 29
1 Pattingalloang 1 0 0 0 1 0 1 0 1
2 Tabaringan 0 0 0 0 0 0 1 0 1
3 Jumpandang Baru 1 0 0 0 1 0 1 0 1
4 Rappokalling 0 0 0 0 0 0 1 0 1
5 Kaluku Bodoa 0 0 0 0 0 0 1 0 1
6 Layang 0 0 0 0 0 0 1 0 1
7 Malimongan Baru 0 0 0 0 0 0 2 0 2
8 Tarakan 0 0 0 0 0 0 1 0 1
9 Andalas 1 0 0 0 1 0 0 0 0
10 Makkasau 1 0 0 0 1 0 1 0 1
11 Bara-Baraya 1 0 0 0 1 0 0 0 0
12 Maccini Sawah 0 0 0 0 0 0 2 0 2
13 Maradekaya 0 0 0 0 0 0 1 0 1
14 Mamajang 1 0 0 0 1 0 2 0 2
15 Cenderawasih 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Dahlia 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Pertiwi 1 0 0 0 1 0 0 0 0
18 Panambungan 0 0 0 0 0 0 1 0 1
19 Tamalate 0 0 0 0 0 0 1 0 1
20 Jongaya 0 0 0 0 0 0 2 0 2
21 Barombong 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Kassi-Kassi 1 0 0 0 1 0 0 0 0
23 Mangasa 0 0 0 0 0 0 1 0 1
24 Minasa Upa 1 0 0 0 1 0 0 0 0
25 Batua 1 0 0 0 1 0 3 0 3
26 Pampang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 Tamamaung 0 0 0 0 0 0 1 0 1
28 Karuwisi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 Antang 1 0 0 0 1 0 0 0 0
30 Antang Perumnas 0 0 0 0 0 0 1 0 1
31 Tamangapa 1 0 0 0 1 0 1 0 1
32 Sudiang 0 0 0 0 0 0 2 0 2
33 Sudiang Raya 1 0 0 0 1 0 1 0 1
34 Tamalanrea 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 Bira 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 Antara 0 0 0 0 0 0 0 0 0
37 Barang Lompo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 KOTA PARE-PARE 2 0 4 3 9 0 7 0 7
1 Lakessi 0 0 1 1 2 0 1 0 1
2 Cempae 1 0 1 0 2 0 2 0 2
3 Lapadde 0 0 0 1 1 0 1 0 1
4 Madising Na Mario 1 0 0 1 2 0 1 0 1
5 Mitra Keluarga Bersemi 0 0 0 0 0 0 1 0 1
6 Lumpue 0 0 2 0 2 0 1 0 1
7373 KOTA PALOPO 0 1 2 5 8 1 9 0 10
1 Maroangin 0 0 0 1 1 1 1 0 2
2 Bara Permai 0 0 0 1 1 0 1 0 1
3 Wara Utara 0 0 0 1 1 0 2 0 2
NO UNIT KERJA
2














TENAGA KEFARMASIAN
APOTEKER S1 FARMASI
D-III
FARMASI
ASS
APOTEKER
JUMLAH D-IV/ S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 9 10 11
7373 KOTA PALOPO 0 1 2 5 8 1 9 0 10
4 Wara Barat 0 0 0 0 - 0 1 0 1
5 Wara 0 0 1 1 2 0 1 0 1
6 Pontap 0 0 0 1 1 0 1 0 1
7 Benteng 0 0 1 0 1 0 1 0 1
8 Wara Selatan 0 1 0 0 1 0 1 0 1
9 Sendana 0 0 0 0 - 0 0 0 -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 37 25 51 108 221 63 276 106 445
2 RUMAH SAKIT
7301 RSU SELAYAR 2 1 0 1 4 0 2 0 2
7302 RSU BULUKUMBA 3 0 0 5 8 0 0 0 0
7303 RSU PROF. DR. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG 2 2 1 3 8 0 0 0 0
7304 RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO 3 1 3 0 7 0 0 0 0
7305 RSU PATTALASSANG TAKALAR 3 3 3 3 12 4 5 0 9
7306 RSU SYEKH YUSUF GOWA 4 0 0 6 10 0 0 0 0
RB MATTIROBAJI ** 1 1 0 0 2 0 2 1 3
7307 RSU SINJAI 2 2 1 0 5 5 0 5
7308 RSU SALEWANGENG MAROS 5 0 4 3 12 0 8 0 8
7309 RSU PANGKEP 2 0 0 2 4 0 1 1 2
RS SEMEN TONASA ** 0 0 0 3 3 0 0 0 0
7310 RSU BARRU 4 0 3 4 11 2 5 0 7
7311 RSU TENRIAWARU BONE 4 0 0 6 10 1 6 0 7
7312 RSU AJAPANGE SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 RSU LAMADUKELLENG WAJO 3 0 0 5 8 1 1 0 2
RSU PRIMA HUSADA 1 0 0 0 1 0 0 0 0
7314 RSU NENEMALLOMO SIDRAP 2 1 2 1 6 2 2 0 4
RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP 5 2 0 3 10 1 2 0 3
7315 RSU LASINRANG PINRANG 4 0 0 0 4 0 3 0 3
7316 RSU ENREKANG 3 1 3 2 9 2 4 0 6
7317 RSU BATARA GURU 4 3 0 2 9 0 3 0 3
RS KALANG-KALANG 0
7318 RSU LAKIPADADA TATOR 1 0 0 1 2 8 0 1 9
RS FATIMA MAKALE ** 1 1 0 0 2 0 1 0 1
RS ELIM RANTEPAO ** 1 1 0 0 2 1 1 0 2
RS MARAMPA 0 0 0 0 0 0 1 0 1
RS KUSTA BATULELENG ** 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA 4 2 1 4 11 0 2 2 4
7325 RS INCO SOROAKO ** 3 0 0 0 3 0 0 0 0
7371 RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO 15 4 1 22 42 0 14 3 17
BPRS LABUANG BAJI 3 2 2 0 7 0 13 0 13
BPRS DADI 4 5 1 3 13 0 8 0 8
RSU HAJI 1 1 2 0 4 7 11 0 18
RSU DAYA 2 0 0 2 4 0 3 1 4
RSIA FATIMA 2 2 0 0 4 3 2 0 5
RSB PERTIWI 1 1 0 0 2 0 2 0 2
RS KUSTA DAYA 2 0 0 2 4 0 3 1 4
RS IBNU SINA 1 9 0 4 14 0 1 1 2
RS HIKMAH 1 0 0 1 2 0 1 0 1
RS AKADEMIS 1 1 2 6 10 0 5 0 5
RS STELLA MARIS 4 0 0 11 15 0 3 0 3
RS GRESTELINA 1 3 3 1 8 0 2 0 2
RS FAISAL 1 0 3 3 7 0 3 0 3
RS LURAMAY 1 0 0 0 1 0 1 0 1
RS CATHERINE BOOTH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB SENTOSA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB RESTU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB WAHYU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB ELIM 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB ST. KHADIDJAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RSB ST. MARYAM 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS BHAYANGKARA 5 2 1 9 17 0 2 0 2
RS PELAMONIA 2 0 0 3 5 0 2 0 2
RS JALA AMMARI 1 0 2 1 4 0 0 0 0
7372 RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE 3 0 2 5 10 0 7 1 8
RS FATIMA PAREPARE 1 0 0 2 3 0 1 0 1
RS SUMANTRI PAREPARE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS KUSTA LAULENG PAREPARE 1 0 0 0 1 0 0 0 0
RS BERSALIN ST. KHADIJAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NO UNIT KERJA
2
















TENAGA KEFARMASIAN
APOTEKER S1 FARMASI
D-III
FARMASI
ASS
APOTEKER
JUMLAH D-IV/ S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 9 10 11
RUMAH BERSALIN HIKMAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RUMAH BERSALIN DDI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 RSU. RSU. SAWERIGADING PALOPO 2 1 2 2 7 0 4 1 5
0 0 0 0 0 0 1 0 1
1 1 0 3 5 0 1 0 1
BP/RB. BINTANG LAUT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RB. SITI KHADIJAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RS Ibu Dab Anak ST, Madyang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 123 53 42 134 352 32 144 13 189
3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
7301 KAB. SELAYAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7302 KAB. BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 KAB. JENEPONTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 KAB. TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 KAB. GOWA 0 0 0 0 0 0 - - -
7307 KAB. SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 KAB. MAROS 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 KAB. PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 KAB. BARRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7311 KAB. BONE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 KAB. SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 KAB. WAJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7314 KAB. SIDRAP 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7315 KAB. PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 KAB. ENREKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 KAB. LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 KAB. TATOR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7322 KAB. LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 KAB. LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 KOTA PARE-PARE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
NO UNIT KERJA
2
SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
RS. TENTARA
RS. AT-MEDIKA























TENAGA KEFARMASIAN
APOTEKER S1 FARMASI
D-III
FARMASI
ASS
APOTEKER
JUMLAH D-IV/ S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 9 10 11
4 SARANA KESEHATAN LAIN
7301 KAB. SELAYAR 1 0 0 0 1 0 0 0 0
7302 KAB. BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 KAB. JENEPONTO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7305 KAB. TAKALAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7306 KAB. GOWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7307 KAB. SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 KAB. MAROS 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7309 KAB. PANGKEP 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7310 KAB. BARRU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7311 KAB. BONE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7312 KAB. SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7313 KAB. WAJO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7314 KAB. SIDRAP 1 1 1 0 3 0 0 0 0
7315 KAB. PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 KAB. ENREKANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7317 KAB. LUWU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7318 KAB. TATOR 1 0 0 0 1 0 0 0 0
7322 KAB. LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7325 KAB. LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7372 KOTA PARE-PARE 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 1 0 5 0 0 0 0
NO UNIT KERJA
2
SUB JUMLAH SARANA KESEHATAN LAIN



























TENAGA KEFARMASIAN
APOTEKER S1 FARMASI
D-III
FARMASI
ASS
APOTEKER
JUMLAH D-IV/ S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 9 10 11
5 DINAS KESEHATAN KAB./KOTA
7301 KAB. SELAYAR 0 0 0 0 0 2 1 3 8
7302 KAB. BULUKUMBA 2 1 0 0 3 0 0 2 2
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7304 KAB. JENEPONTO 0 4 1 0 5 6 0 6 18
7305 KAB. TAKALAR 2 1 0 0 3 0 0 1 1
7306 KAB. GOWA 2 1 0 3 6 0 0 2 2
7307 KAB. SINJAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7308 KAB. MAROS 1 0 0 0 1 0 0 2 2
7309 KAB. PANGKEP 4 0 0 0 4 0 0 0 0
7310 KAB. BARRU 2 2 0 2 6 2 0 2 6
7311 KAB. BONE 6 0 0 2 8 0 0 0 0
7312 KAB. SOPPENG 2 0 1 1 4 0 0 2 2
7313 KAB. WAJO 1 0 0 0 1 0 0 1 1
7314 KAB. SIDRAP 1 1 0 0 2 0 0 3 3
7315 KAB. PINRANG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7316 KAB. ENREKANG 1 1 1 1 4 0 1 0 1
7317 KAB. LUWU 5 0 0 0 5 0 0 0 0
7318 KAB. TATOR 1 0 0 3 4 0 0 0 0
7322 KAB. LUWU UTARA 1 2 1 1 5 0 0 0 0
7325 KAB. LUWU TIMUR 1 0 0 0 1 0 0 1 1
7371 KOTA MAKASSAR 2 0 0 0 2 0 0 0 0
7372 KOTA PARE-PARE 4 1 5 0 10 0 0 0 0
7373 KOTA PALOPO 3 1 0 0 4 1 0 2 4
41 15 9 13 78 11 2 27 51
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
1
DINAS KESEHATAN PROVINSI
2 0 0 0 2 0 2 0 2
2
PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT
0 0 0 0 0 0 0 0 0
3
PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS
1 0 2 0 3 0 0 0 0
4 AKPER ANGING MAMIRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 2 0 5 0 2 0 2
206 94 105 255 661 424 146 687
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008
NO UNIT KERJA
SUB JUMLAH DINKES PROV.
JUMLAH
2
SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA




















TABEL 57
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
TENAGA KEPERAWATAN
PERAWAT BIDAN
SARJANA
KEPW
DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8 9
1 PUSKESMAS
7301 KAB. SELAYAR 2 44 80 126 3 29 32
1 Bontoharu 1 9 19 29 0 5 5
2 Barugaia 1 2 7 10 0 4 4
3 Buki 0 2 4 6 0 2 2
4 Bontomatene 0 4 7 11 1 5 6
5 Bontosunggu 0 4 4 8 0 2 2
6 Bontosikuyu 0 4 3 7 0 3 3
7 Lowa 0 1 6 7 1 1 2
8 Pasimasunggu 0 2 6 8 1 1 2
9 Ujung Jampea 0 1 5 6 0 1 1
10 Pasitallu 0 5 12 17 0 3 3
11 Pasimarannu 0 6 4 10 0 2 2
12 Pasilambena 0 4 3 7 0 0 -
7302 KAB. BULUKUMBA 0 61 71 132 18 58 76
1 Ponre 0 9 6 15 9 2 11
2 Gattareng 0 3 3 6 0 3 3
3 Borong Rappoa 0 2 1 3 1 2 3
4 Balibo 0 7 3 10 0 2 2
5 Caile 0 7 5 12 2 4 6
6 Ujung Loe 0 4 6 10 0 7 7
7 Manyampa 0 0 3 3 0 2 2
8 Bonto Bahari 0 4 8 12 0 5 5
9 Bonto Tiro 0 3 2 5 0 3 3
10 Batang 0 4 2 6 2 3 5
11 Herlang 0 2 5 7 0 2 2
12 Karassing 0 2 2 4 0 2 2
13 Kajang 0 2 5 7 1 1 2
14 Lembanna 0 1 5 6 1 4 5
15 Tanete 0 4 8 12 2 7 9
16 Bontobangun 0 7 7 14 0 9 9
7303 KAB. BANTAENG 0 39 10 49 17 35 52
1 Banyorang 0 3 2 5 1 4 5 *
2 Moti 0 5 0 5 0 4 4 *
3 Kassi-kassi 0 3 0 3 2 3 5 *
4 Kota 0 4 1 5 2 3 5 *
5 Lasepang 0 2 0 2 1 1 2 *
6 Bisappu 0 4 0 4 1 3 4 *
7 Campagaloe 0 4 2 6 2 2 4 *
8 Ulugalung 0 5 0 5 1 6 7 *
9 Loka 0 2 2 4 1 3 4 *
10 Baruga 0 3 2 5 2 3 5 *
11 Sinoa 0 2 1 3 3 2 5 *
12 Dampang 0 2 0 2 1 1 2 *
NO UNIT KERJA
2


















TENAGA KEPERAWATAN
PERAWAT BIDAN
SARJANA
KEPW
DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8 9
7304 KAB. JENEPONTO 0 27 85 112 13 59 72
1 Binamu 0 1 2 3 2 2 4
2 Binamu Kota 0 1 2 3 1 2 3
3 Bontosunggu Kota 0 1 4 5 1 2 3
4 Bontomate'ne 0 2 2 4 0 6 6
5 Bululoe 0 2 6 8 0 2 2
6 Tamalatea 0 1 10 11 2 5 7
7 Bontoramba 0 2 7 9 2 5 7
8 Bangkala 0 3 16 19 1 7 8
9 Buludoang 0 4 5 9 0 4 4
10 Barana 0 3 2 5 0 3 3
11 Togo-Togo 0 2 6 8 1 4 5
12 Tino 0 0 2 2 0 3 3
13 Arungkeke 0 0 6 6 1 3 4
14 Tolo 0 1 7 8 0 5 5
15 Rumbia 0 3 3 6 0 2 2
16 Tompobulu 0 0 5 5 2 2 4
17 Tarowang 0 1 0 1 0 2 2
7305 KAB. TAKALAR 6 56 64 126 22 47 69
1 Mangarabombang 0 4 5 9 1 3 4
2 Pattopakang 0 1 6 7 1 2 3
3 Mappakasunggu 0 6 5 11 1 0 1
4 Sanrobone 0 3 2 5 5 0 5
5 Pol. Selatan 0 4 4 8 1 4 5
6 Bulukunyi 0 2 5 7 0 3 3
7 Pol. Utara 0 7 6 13 1 4 5
8 Towata 0 7 3 10 1 3 4
9 Ko'mara 2 5 6 13 1 3 4
10 Gal. Selatan 1 2 6 9 4 9 13
11 Bontomarannu 0 6 4 10 1 6 7
12 Gal. Utara 1 3 4 8 4 1 5
13 Aeng Towa 0 2 4 6 1 4 5
14 Pattallassang 2 4 4 10 0 5 5
7306 KAB. GOWA 2 104 92 198 15 130 145
1 Somba Opu 0 7 4 11 0 8 8
2 Samata 1 3 3 7 2 6 8
3 Tompobulu 0 1 3 4 0 7 7
4 Bontonompo I 0 7 4 11 0 8 8
5 Bontonompo II 0 6 9 15 1 16 17
6 Pallangga 0 16 7 23 3 9 12
7 Kampili 0 6 9 15 0 8 8
8 Bajeng 0 10 10 20 1 10 11
9 Gentungan 0 7 10 17 0 7 7
10 Tinggimoncong 0 4 4 8 0 3 3
11 Parigi 0 1 1 2 1 2 3
12 Parangloe 0 6 2 8 0 6 6
13 Manuju 0 1 1 2 0 5 5
14 Bontomarannu 0 11 6 17 3 6 9
15 Pattallassang 1 4 3 8 1 4 5
16 Sapaya 0 3 3 6 0 5 5
17 Bontolempangan 0 2 1 3 1 4 5
18 Tonrorita 0 0 2 2 0 1 1
19 Lauwa 0 2 1 3 0 4 4
20 Tamaona 0 1 1 2 0 4 4
21 Moncobalang 0 2 5 7 1 3 4
22 Kanjilo 0 4 3 7 1 4 5
NO UNIT KERJA
2












TENAGA KEPERAWATAN
PERAWAT BIDAN
SARJANA
KEPW
DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8 9
7307 KAB. SINJAI 33 167 0 200 15 46 61
1 Balang Nipa 6 23 0 29 4 7 11 *
2 Pulau IX 1 12 0 13 1 3 4 *
3 Bulupoddo 3 8 0 11 0 3 3 *
4 Samataring 2 10 0 12 1 2 3 *
5 Panaikang 3 12 0 15 0 2 2 *
6 Kampala 1 13 0 14 0 4 4 *
7 LappaE 2 9 0 11 1 3 4 *
8 Mannanti 3 10 0 13 0 4 4 *
9 Aska 2 10 0 12 1 2 3 *
10 Samaenre 2 13 0 15 1 3 4 *
11 Lappadata 2 9 0 11 1 2 3 *
12 Manimpahoi 2 9 0 11 2 3 5 *
13 Borong Kompleks 1 8 0 9 1 4 5 *
14 Manipi 1 13 0 14 1 2 3 *
15 Tengahlembang 2 8 0 10 1 2 3 *
7308 KAB. MAROS 5 77 52 134 36 95 131
1 Hasanuddin 0 10 7 17 4 16 20
2 Moncongloe 1 4 4 9 4 5 9
3 Mattirotasi 0 4 3 7 2 3 5
4 Barandasi 1 4 6 11 2 6 8
5 Marusu 0 8 1 9 2 11 13
6 Alliritengae 0 7 2 9 4 6 10
7 Tunikamaseang 1 8 3 12 4 7 11
8 Bantimurung 1 5 4 10 4 8 12
9 Simbang 1 5 3 9 4 3 7
10 Carangki 0 4 5 9 2 13 15
11 Tompobulu 0 9 2 11 0 5 5
12 Camba 0 4 4 8 0 4 4
13 Cenrana 0 1 5 6 1 4 5
14 Ladange 0 4 3 7 3 4 7
7309 KAB. PANGKEP 2 101 104 207 44 51 95
1 Kota Pangkajene 0 4 1 5 3 3 6
2 Bonto Perak 1 3 6 10 1 1 2
3 Minasate'ne 0 8 2 10 6 3 9
4 Kalabbirang 0 5 4 9 3 0 3
5 Bungoro 0 4 6 10 3 4 7
6 Bowong Cindea 0 3 4 7 3 1 4
7 Labakkang 0 4 7 11 2 5 7
8 Taraweang 0 5 5 10 4 2 6
9 Pundata baji 0 3 6 9 3 1 4
10 Ma'rang 0 4 9 13 3 4 7
11 Padang Lampe 0 4 7 11 2 3 5
12 Segeri 1 9 5 15 2 4 6
13 Mandalle 0 9 6 15 1 5 6
14 Balocci 0 7 4 11 4 2 6
15 Bantimala 0 3 5 8 0 4 4
16 Lk.Tupa'biring 0 9 5 14 1 4 5
17 Sarappo 0 4 6 10 1 1 2
18 Lk.Tangaya 0 6 9 15 0 3 3
19 Lk.Kalmas 0 7 7 14 2 1 3
7310 KAB. BARRU - 81 50 131 22 52 74
1 Pujananting 0 8 3 11 2 5 7
2 Ralla 0 11 2 13 3 3 6
3 Lisu 0 9 0 9 4 5 9
4 Pekkae 0 13 8 21 4 7 11
5 Padongko 0 10 3 13 0 7 7
6 Palakka 0 7 3 10 1 4 5
NO UNIT KERJA
2












TENAGA KEPERAWATAN
PERAWAT BIDAN
SARJANA
KEPW
DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8 9
7310 KAB. BARRU - 81 50 131 22 52 74
7 Madello 0 8 8 16 2 4 6
8 Mangkoso 0 8 9 17 2 8 10
9 Palanro 0 2 6 8 2 5 7
10 Bojo Baru 0 5 8 13 2 4 6
7311 KAB. BONE 0 21 145 166 10 112 122
1 Bontocani 0 1 3 4 1 1 2
2 Kahu 0 0 6 6 0 5 5
3 Palakka Kahu 0 0 3 3 0 3 3
4 Kajuara 0 0 4 4 0 5 5
5 Salomekko 0 1 5 6 0 0 -
6 Tonra 0 0 4 4 0 1 1
7 Patimpeng 0 0 2 2 0 1 1
8 Libureng 0 0 5 5 0 7 7
9 Tana BatuE 0 1 5 6 0 2 2
10 Mare 0 2 6 8 0 7 7
11 SibuluE 0 0 5 5 0 7 7
12 Cina 0 1 5 6 0 4 4
13 Barebbo 0 0 5 5 0 4 4
14 Kading 0 3 3 6 1 3 4
15 Ponre 0 0 4 4 0 0 -
16 Lonrong 0 0 2 2 0 2 2
17 Lappariaja 0 0 8 8 0 2 2
18 Lamuru 0 2 4 6 0 6 6
19 Tellu Limpoe 0 0 1 1 0 5 5
20 Bengo 0 0 5 5 0 1 1
21 Ulaweng 0 2 3 5 0 0 -
22 Palakka 0 1 4 5 0 4 4
23 Usa 0 0 7 7 1 3 4
24 Awaru 0 1 1 2 1 0 1
25 Paccing 0 0 2 2 0 3 3
26 Tellu SiattingE 0 0 3 3 0 4 4
27 Lamurukung 0 0 1 1 0 2 2
28 Amali 0 0 4 4 0 9 9
29 Ajangale 0 0 9 9 3 2 5
30 Timurung 0 0 2 2 0 1 1
31 Dua BoccoE 0 1 3 4 0 3 3
32 Pattiromampu 0 0 2 2 0 6 6
33 Cenrana 0 0 5 5 0 6 6
34 Watampone 0 4 4 8 3 1 4
35 Biru 0 1 4 5 0 2 2
36 BajoE 0 0 6 6 0 0 -
7312 KAB. SOPPENG 0 72 64 136 56 31 87
1 Tanjonge 0 6 1 7 5 3 8
2 Takalala 0 5 5 10 3 3 6
3 Goarie 0 2 5 7 2 1 3
4 Pacongkang 0 5 2 7 2 1 3
5 Cangadi 0 5 6 11 2 2 4
6 Cabenge 0 5 4 9 4 0 4
7 Baringeng 0 2 3 5 6 1 7
8 Cakkuridi 0 3 5 8 4 2 6
9 Salotungo 0 2 6 8 4 1 5
10 Sewo 0 6 1 7 1 5 6
11 Malaka 0 3 6 9 4 0 4
12 Tajuncu 0 7 4 11 4 2 6
13 Leworeng 0 2 1 3 2 4 6
14 Panincong 0 4 4 8 3 2 5
15 Battu-Batu 0 9 2 11 6 0 6
NO UNIT KERJA
2













TENAGA KEPERAWATAN
PERAWAT BIDAN
SARJANA
KEPW
DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8 9
7312 KAB. SOPPENG 0 72 64 136 56 31 87
16 Ganra 0 4 6 10 2 3 5
17 Citta 0 2 3 5 2 1 3
7313 KAB. Wajo 3 91 99 193 38 44 82
1 Tempe 0 4 5 9 1 4 5
2 Pattirosompe 0 4 3 7 1 1 2
3 Majauleng 0 6 6 12 1 3 4
4 Tosora 0 5 2 7 0 2 2
5 Belawa 0 5 4 9 2 4 6
6 Sappa 1 3 4 8 2 1 3
7 Pitumpanua 0 14 4 18 5 5 10
8 Sajoanging 0 2 5 7 1 0 1
9 Salobulo 0 3 1 4 1 2 3
10 Pammana 0 4 8 12 2 0 2
11 Lempa 0 2 8 10 4 0 4
12 Sabbangparu 0 4 5 9 0 3 3
13 Liu 0 3 5 8 3 0 3
14 Tanasitolo 1 9 6 16 3 2 5
15 Wewang Rewu 0 1 6 7 1 3 4
16 Maniangpajo 1 3 8 12 0 3 3
17 Keera 0 5 6 11 1 4 5
18 Gilireng 0 1 5 6 1 3 4
19 Takkalalla 0 3 2 5 0 3 3
20 Parigi 0 3 1 4 1 1 2
21 Solo 0 3 3 6 5 0 5
22 Penrang 0 4 2 6 3 0 3
7314 KAB. SIDRAP 20 56 35 111 16 57 73
1 Baranti 3 10 3 16 5 1 6
2 Pangkajene 1 8 4 13 2 6 8
3 Lawawoi 3 3 3 9 0 10 10
4 Bilokka 3 3 3 9 1 5 6
5 Kulo 0 2 2 4 0 2 2
6 Amparita 1 6 4 11 1 7 8
7 Tanru Tedong 4 5 4 13 1 4 5
8 Barukku 0 3 3 6 0 4 4
9 Lancirang 1 3 0 4 0 4 4
10 Empagae 0 2 6 8 1 6 7
11 Rappang 2 3 0 5 0 3 3
12 Manisa 1 4 2 7 2 4 6
13 Dongi 1 4 1 6 3 1 4
7315 KAB. PINRANG 0 87 40 127 50 74 124
1 Ceppa 0 7 3 10 3 13 16 *
2 Suppa 0 7 2 9 5 4 9 *
3 Lampa 0 6 2 8 5 5 10 *
4 Mattiro Bulu 0 6 3 9 4 8 12 *
5 Batu Lappa 0 8 0 8 0 4 4 *
6 Lanrisang 0 4 1 5 2 3 5 *
7 Bungi 0 9 4 13 3 5 8 *
8 Mattiro Deceng 0 5 6 11 5 11 16 *
9 Salo 0 2 5 7 4 3 7 *
10 Teppo 0 10 6 16 3 5 8 *
11 Tuppu 0 6 5 11 8 5 13 *
12 Sulili 0 5 1 6 2 3 5 *
13 Tadangpalie 0 4 1 5 3 1 4 *
14 Mattombong 0 8 1 9 3 4 7 *
NO UNIT KERJA
2















TENAGA KEPERAWATAN
PERAWAT BIDAN
SARJANA
KEPW
DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8 9
7316 KAB. ENREKANG 5 82 46 133 56 20 76
1 Anggeraja 2 6 6 14 5 2 7
2 Baraka 1 5 5 11 6 1 7
3 Maiwa 0 10 5 15 7 1 8
4 Bungin 1 5 1 7 1 2 3
5 Kabere 0 4 3 7 5 1 6
6 Kota 0 11 2 13 2 7 9
7 Kalosi 0 7 5 12 6 0 6
8 Sudu 0 11 3 14 5 0 5
9 Sumbang 1 5 2 8 5 1 6
10 Malua 0 3 3 6 4 0 4
11 Buntu Batu 0 6 6 12 3 1 4
12 Masalle 0 6 4 10 4 2 6
13 Baroko 0 3 1 4 3 2 5
7317 KAB. LUWU 2 110 127 239 20 117 137
1 Larompong Selatan 0 1 6 7 0 5 5
2 Larompong 0 8 11 19 0 6 6
3 Suli 0 5 5 10 0 5 5
4 Suli Barat 0 3 3 6 0 0 -
5 Belopa 0 7 8 15 1 5 6
6 Barana 0 2 3 5 0 7 7
7 Bajo Barat 0 1 8 9 0 9 9
8 Bajo Barat 0 3 1 4 1 5 6
9 Rante Balla 1 6 2 9 2 1 3
10 Kamanre 0 12 4 16 1 4 5
11 Ponrang Selatan 1 6 4 11 1 7 8
12 Ponrang 0 9 8 17 0 8 8
13 Noling 0 4 7 11 1 8 9
14 Bua 0 18 11 29 6 3 9
15 Bastem 0 7 6 13 2 5 7
16 Walenrang 0 4 13 17 0 8 8
17 Walenrang Timur 0 1 6 7 1 7 8
18 Walenrang Barat 0 0 3 3 0 1 1
19 Walenrang Utara 0 3 8 11 1 10 11
20 Lamasi 0 7 8 15 3 6 9
21 Lamasi Timur 0 3 2 5 0 7 7
7318 KAB. TATOR 0 170 0 170 206 0 206
1 Makale 0 11 0 11 11 0 11
2 Tikala 0 4 0 4 10 0 10
3 Getengan 0 13 0 13 16 0 16
4 Rembon 0 4 0 4 11 0 11
5 Ulusalu 0 3 0 3 4 0 4
6 Bittuang 0 4 0 4 6 0 6
7 Madandan 0 4 0 4 6 0 6
8 Tondon 0 6 0 6 5 0 5
9 Tombang Kalua 0 7 0 7 9 0 9
10 Kondoran 0 6 0 6 3 0 3
11 Rante Pangli 0 7 0 7 8 0 8
12 Lempo 0 7 0 7 7 0 7
13 Pangala 0 4 0 4 9 0 9
14 Ta'ba 0 4 0 4 5 0 5
15 Buakayu 0 9 0 9 7 0 7
16 Buntu Limbong 0 10 0 10 5 0 5
17 Rante Alang 0 5 0 5 6 0 6
18 Kondodewata 0 5 0 5 2 0 2
19 Sadan Malimbong 0 9 0 9 7 0 7
20 Laang Tanduk 0 4 0 4 4 0 4
21 Nanggala 0 4 0 4 8 0 8
NO UNIT KERJA
2













TENAGA KEPERAWATAN
PERAWAT BIDAN
SARJANA
KEPW
DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8 9
7318 KAB. TATOR 0 170 0 170 206 0 206
22 Rantebua 0 4 0 4 4 0 4
23 Rantepao 0 7 0 7 4 0 4
24 Sandabilik 0 6 0 6 9 0 9
25 Pasang 0 5 0 5 4 0 4
26 Buntao 0 1 0 1 7 0 7
27 Baruppu 0 1 0 1 4 0 4
28 Ratte 0 3 0 3 4 0 4
29 Rantetayo 0 7 0 7 4 0 4
30 Bungin 0 5 0 5 11 0 11
31 Tumbang Datu 0 1 0 1 6 0 6
7322 KAB. LUWU UTARA 0 51 97 148 20 87 107
1 Sabbang 0 5 14 19 2 11 13
2 Baebunta 0 5 7 12 5 6 11
3 Lara 0 6 5 11 1 6 7
4 Malangke 0 2 10 12 1 7 8
5 Malangke Barat 0 3 9 12 1 6 7
6 Masamba 0 3 13 16 2 14 16
7 Mappedeceng 0 5 9 14 1 7 8
8 Sukamaju 0 2 13 15 1 13 14
9 Bone-Bone 0 14 5 19 1 10 11
10 Seko 0 2 4 6 2 3 5
11 Limbong 0 2 5 7 2 2 4
12 Rampi 0 2 3 5 1 2 3
7325 KAB. LUWU TIMUR 1 57 65 123 37 102 139
1 Burau 0 5 6 11 2 13 15
2 Wotu 0 6 5 11 4 9 13
3 Mangkutana 0 1 8 9 1 8 9
4 Kalaena Kiri 0 6 3 9 2 3 5
5 Kertoraharjo 0 4 7 11 6 19 25
6 Angkona 0 6 4 10 3 6 9
7 Malili 1 6 12 19 5 14 19
8 Lampia 0 5 2 7 0 3 3
9 Nuha 0 2 5 7 5 6 11
10 Sorowako 0 11 4 15 1 8 9
11 Timampu 0 1 3 4 3 3 6
12 Wawondula 0 4 6 10 3 9 12
13 Bantilang 0 0 0 - 2 1 3
7371 KOTA MAKASSAR 1 111 196 308 38 140 178
1 Pattingalloang 0 10 8 18 2 6 8
2 Tabaringan 0 1 4 5 1 2 3
3 Jumpandang Baru 0 8 7 15 0 7 7
4 Rappokalling 0 2 6 8 0 3 3
5 Kaluku Bodoa 0 1 4 5 0 5 5
6 Layang 0 2 5 7 2 1 3
7 Malimongan Baru 0 3 6 9 0 6 6
8 Tarakan 0 2 3 5 2 1 3
9 Andalas 0 4 3 7 1 3 4
10 Makkasau 0 1 7 8 0 3 3
11 Bara-Baraya 0 4 5 9 1 10 11
12 Maccini Sawah 0 1 5 6 1 2 3
13 Maradekaya 0 2 3 5 0 4 4
14 Mamajang 0 2 9 11 4 5 9
15 Cenderawasih 0 1 5 6 1 3 4
16 Dahlia 0 1 4 5 0 3 3
17 Pertiwi 0 2 3 5 1 2 3
18 Panambungan 0 2 3 5 2 1 3
19 Tamalate 0 2 5 7 1 5 6
NO UNIT KERJA
2












TENAGA KEPERAWATAN
PERAWAT BIDAN
SARJANA
KEPW
DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8 9
7371 KOTA MAKASSAR 1 111 196 308 38 140 178
20 Jongaya 0 2 8 10 2 1 3
21 Barombong 0 2 5 7 2 1 3
22 Kassi-Kassi 0 7 6 13 3 4 7
23 Mangasa 1 2 7 10 0 5 5
24 Minasa Upa 0 4 13 17 0 5 5
25 Batua 0 8 11 19 3 5 8
26 Pampang 0 2 2 4 0 4 4
27 Tamamaung 0 2 3 5 0 4 4
28 Karuwisi 0 0 6 6 1 4 5
29 Antang 0 2 6 8 2 2 4
30 Antang Perumnas 0 2 10 12 1 4 5
31 Tamangapa 0 3 4 7 2 1 3
32 Sudiang 0 5 5 10 1 4 5
33 Sudiang Raya 0 5 5 10 0 5 5
34 Tamalanrea 0 5 4 9 0 5 5
35 Bira 0 2 3 5 0 8 8
36 Antara 0 4 3 7 0 6 6
37 Barang Lompo 0 3 0 3 2 0 2
7372 KOTA PARE-PARE 0 99 18 117 15 31 46
1 Lakessi 0 18 6 24 1 5 6 *
2 Cempae 0 18 4 22 1 5 6 *
3 Lapadde 0 15 3 18 2 5 7 *
4 Madising Na Mario 0 17 1 18 2 8 10 *
5 Mitra Keluarga Bersemi 0 12 2 14 2 4 6 *
6 Lumpue 0 19 2 21 7 4 11 *
7373 KOTA PALOPO 0 70 43 113 10 52 62
1 Maroangin 0 8 6 14 0 8 8
2 Bara Permai 0 4 4 8 0 6 6
3 Wara Utara 0 4 8 12 0 4 4
4 Wara Barat 0 10 2 12 0 4 4
5 Wara 0 6 8 14 0 11 11
6 Pontap 0 13 4 17 0 7 7
7 Benteng 0 7 4 11 2 6 8
8 Wara Selatan 0 10 5 15 3 3 6
9 Sendana 0 8 2 10 5 3 8
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 82 1,834 1,583 3,499 777 1,469 2,246
2 RUMAH SAKIT
7301 RSU SELAYAR 0 13 18 31 2 4 6
7302 RSU BULUKUMBA 3 42 12 57 0 9 9 *
7303 RSU PROF. DR. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG 2 36 4 42 2 5 7 *
7304 RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO 0 22 33 55 4 4 8 *
7305 RSU PATTALASSANG TAKALAR 2 107 30 139 3 6 9
7306 RSU SYEKH YUSUF GOWA 29 31 16 76 9 6 15
RB MATTIROBAJI ** 0 1 3 4 3 9 12
7307 RSU SINJAI 0 72 14 86 5 9 14 *
7308 RSU SALEWANGENG MAROS 2 44 11 57 6 5 11 *
7309 RSU PANGKEP 3 53 7 63 9 3 12
RS SEMEN TONASA ** 0 4 14 18 2 0 2
7310 RSU BARRU 5 35 8 48 2 12 14
7311 RSU TENRIAWARU BONE 5 68 25 98 3 5 8
7312 RSU AJAPANGE SOPPENG 0 0 0 0 0 0 0
7313 RSU LAMADUKELLENG WAJO 2 40 39 81 2 4 6
RSU PRIMA HUSADA 0 0 0 0 0 2 2
7314 RSU NENEMALLOMO SIDRAP 15 68 1 84 15 0 15
RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP 1 40 7 48 12 0 12
7315 RSU LASINRANG PINRANG 2 81 20 103 11 12 23
7316 RSU ENREKANG 3 23 18 44 14 1 15
7317 RSU BATARA GURU 3 53 12 68 3 7 10
RS KALANG-KALANG 0 0
7318 RSU LAKIPADADA TATOR 2 31 16 49 4 12 16
RS FATIMA MAKALE ** 0 4 7 11 0 5 5
NO UNIT KERJA
2













TENAGA KEPERAWATAN
PERAWAT BIDAN
SARJANA
KEPW
DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8 9
RS ELIM RANTEPAO ** 0 28 23 51 0 5 5
RS MARAMPA 0 0 2 2 0 4 4
RS KUSTA BATULELENG ** 0 0 2 2 0 0 0
7322 RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA 4 68 50 122 2 1 3
7325 RS INCO SOROAKO ** 3 13 2 18 0 0 0
7371 RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO 84 236 144 464 10 23 33 *
BPRS LABUANG BAJI 10 244 32 286 11 0 11 *
BPRS DADI 31 78 42 151 2 1 3 *
RSU HAJI 1 55 56 112 2 8 10
RSU DAYA 0 10 11 21 3 10 13 *
RSIA FATIMA 2 2 7 11 17 14 31
RSB PERTIWI 0 8 13 21 3 9 12
RS KUSTA DAYA 0 0 *
RS IBNU SINA 7 114 16 137 6 3 9 *
RS HIKMAH 0 32 15 47 2 0 2 *
RS AKADEMIS 0 124 23 147 6 0 6 *
RS STELLA MARIS 0 121 95 216 0 8 8 *
RS GRESTELINA 0 43 33 76 3 3 6 *
RS FAISAL 1 52 3 56 3 1 4 *
RS LURAMAY 0 14 4 18 1 3 4 *
RS CATHERINE BOOTH 0 0 0 0 0 0 0 *
RSB SENTOSA 0 0 0 0 0 0 0 *
RSB RESTU 0 0 0 0 0 0 0 *
RSB WAHYU 0 0 0 0 0 0 0 *
RSB ELIM 0 0 0 0 0 0 0 *
RSB ST. KHADIDJAH 0 0 0 0 0 0 0 *
RSB ST. MARYAM 0 0 0 0 0 0 0 *
RS BHAYANGKARA 8 109 36 153 13 10 23 *
RS PELAMONIA 1 49 107 157 3 9 12 *
RS JALA AMMARI 0 13 14 27 4 2 6 *
7372 RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE 2 105 20 127 3 13 16 *
RS FATIMA PAREPARE 0 38 30 68 1 6 7 *
RS SUMANTRI PAREPARE 0 8 17 25 0 1 1 *
RS KUSTA LAULENG PAREPARE 0 2 1 3 1 0 1 *
RS BERSALIN ST. KHADIJAH 0 0 1 1 2 1 3 *
RUMAH BERSALIN HIKMAH 0 1 0 1 1 1 2 *
RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA 0 0 0 0 0 2 2 *
RUMAH BERSALIN DDI 0 0 0 0 0 0 0 *
7373 RSU. SAWERIGADING PALOPO 1 70 21 92 3 15 18
RS. TENTARA 0 26 2 28 0 2 2
RS. AT-MEDIKA 1 16 7 24 - 5 5
BP/RB. BINTANG LAUT 0 3 1 4 0 0 0
RB. SITI KHADIJAH 0 0 0 0 0 0 0
RS Ibu Dab Anak ST, Madyang 0 6 3 9 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 235 2,556 1,148 3,939 213 280 493
NO UNIT KERJA
2





















TENAGA KEPERAWATAN
PERAWAT BIDAN
SARJANA
KEPW
DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8 9
3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
7301 KAB. SELAYAR 0 0 0
0
0 0
0
7302 KAB. BULUKUMBA 5 2 1
8
0 0
0
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0
0
0 0
0
7304 KAB. JENEPONTO 0 0 0
0
0 0
0
7305 KAB. TAKALAR 0 0 0
0
0 0
0
7306 KAB. GOWA 0 0 0
0
0 0
0
7307 KAB. SINJAI 0 0 0
0
0 0
0
7308 KAB. MAROS 0 0 0
0
0 0
0
7309 KAB. PANGKEP 0 0 0
0
0 0
0
7310 KAB. BARRU 0 0 0
0
0 0
0
7311 KAB. BONE 0 0 0
0
0 0
0
7312 KAB. SOPPENG 0 0 0
0
0 0
0
7313 KAB. WAJO 4 0 0
4
0 0
0
7314 KAB. SIDRAP 0 0 0
0
0 0
0
7315 KAB. PINRANG 0 0 0
0
0 0
0
7316 KAB. ENREKANG 0 0 0
0
0 0
0
7317 KAB. LUWU 14 0 1
15
0 0
0
7318 KAB. TATOR 14 0 0
14
0 0
0
7322 KAB. LUWU UTARA 0 0 0
0
0 0
0
7325 KAB. LUWU TIMUR 0 0 0
0
0 0
0
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 0
0
0 0
0
7372 KOTA PARE-PARE 0 0 0
0
0 0
0
7373 KOTA PALOPO 0 0 0
0
0 0
0
37 2 2 41 0 0 0
NO UNIT KERJA
2
SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT






















TENAGA KEPERAWATAN
PERAWAT BIDAN
SARJANA
KEPW
DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8 9
4 SARANA KESEHATAN LAIN
7301 KAB. SELAYAR 0 0 0
0
0 0
0
7302 KAB. BULUKUMBA 0 0 0
0
0 0
0
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0
0
0 0
0
7304 KAB. JENEPONTO 0 0 0
0
0 0
0
7305 KAB. TAKALAR 0 0 0
0
0 0
0
7306 KAB. GOWA 0 0 0
0
0 0
0
7307 KAB. SINJAI 0 0 0
0
0 0
0
7308 KAB. MAROS 0 0 0
0
0 0
0
7309 KAB. PANGKEP 0 0 0
0
0 0
0
7310 KAB. BARRU 0 0 0
0
0 0
0
7311 KAB. BONE 0 0 0
0
0 0
0
7312 KAB. SOPPENG 0 0 0 0 0 0
0
7313 KAB. WAJO 0 0 0
0
0 0
0
7314 KAB. SIDRAP 0 0 0
0
0 0
0
7315 KAB. PINRANG 0 0 0
0
0 0
0
7316 KAB. ENREKANG 0 0 0
0
0 0
0
7317 KAB. LUWU 0 0 0
0
0 0 0
7318 KAB. TATOR 0 0 0
0
0 0 0
7322 KAB. LUWU UTARA 0 0 0
0
0 0 0
7325 KAB. LUWU TIMUR 0 0 0
0
0 0 0
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 0
0
0 0 0
7372 KOTA PARE-PARE 0 0 0
0
0 0 0
7373 KOTA PALOPO 1 51 13
65
0 7 7
1 51 13 65 0 7 7
NO UNIT KERJA
2
SUB JUMLAH SARANA KESEHATAN LAIN





















TENAGA KEPERAWATAN
PERAWAT BIDAN
SARJANA
KEPW
DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8 9
5 DINAS KESEHATAN KAB./KOTA
7301 KAB. SELAYAR 0 0 3
3
1 1
2
7302 KAB. BULUKUMBA 1 4 3
8
1 2
3
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0
0
0 0
0
7304 KAB. JENEPONTO 0 1 2
3
0 0
0
7305 KAB. TAKALAR 0 0 0
0
0 0
0
7306 KAB. GOWA 0 2 6
8
2 0
2
7307 KAB. SINJAI 0 0 0 0 0 0 0
7308 KAB. MAROS 0 0 1
1
0 0
0
7309 KAB. PANGKEP 0 0 2
2
1 1
2
7310 KAB. BARRU 0 1 0
1
1 0
1
7311 KAB. BONE 0 0 0
0
0 0
0
7312 KAB. SOPPENG 1 0 2
3
1 0
1
7313 KAB. WAJO 5 4 0
9
1 1
2
7314 KAB. SIDRAP 0 4 0
4
0 3
3
7315 KAB. PINRANG 0 0 0
0
0 0
0
7316 KAB. ENREKANG 0 1 0
1
1 2
3
7317 KAB. LUWU 0 4 2
6
1 2
3
7318 KAB. TATOR 0 1 0
1
0 0
0
7322 KAB. LUWU UTARA 0 0 1
1
0 1
1
7325 KAB. LUWU TIMUR 1 0 0
1
0 0
0
7371 KOTA MAKASSAR 0 4 6
10
1 0
1
7372 KOTA PARE-PARE 0 80 18
98
7 23
30
7373 KOTA PALOPO 1 2 1
4
0 1
1
9 108 47 164 18 37
55
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
1
DINAS KESEHATAN PROVINSI
0 11 17
28
0 8
8
2
PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT
0 0 0
0
0 0
0
3
PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS
0 4 2
6
0 0
0
4 AKPER ANGING MAMIRI 15 0 0
15
0 0
0
5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA 0 7 7
14
0 0
0
15 22 26 63 0 8 8
379 4,573 2,819 7,771 1,008 1,801 2,809
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008 10,580
JML SUB PROVINSI
JUMLAH
NO UNIT KERJA
2
SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA



















TABEL 58
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI
SARJANA
KESMAS
[a]
D-III
KESMAS
JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
1 PUSKESMAS
7301 KAB. SELAYAR 10 0 10 14 3 17
1 Bontoharu 1 0 1 3 0 3
2 Barugaia 1 0 1 3 0 3
3 Buki 0 0 0 1 0 1
4 Bontomatene 1 0 1 2 0 2
5 Bontosunggu 1 0 1 2 0 2
6 Bontosikuyu 1 0 1 1 0 1
7 Lowa 1 0 1 0 1 1
8 Pasimasunggu 0 0 0 1 0 1
9 Ujung Jampea 2 0 2 1 0 1
10 Pasitallu 1 0 1 0 2 2
11 Pasimarannu 1 0 1 0 0 0
12 Pasilambena 0 0 0 0 0 0
7302 KAB. BULUKUMBA 32 0 32 19 8 27
1 Ponre 3 0 3 2 1 3
2 Gattareng 3 0 3 2 0 2
3 Borong Rappoa 1 0 1 1 0 1
4 Balibo 0 0 0 1 1 2
5 Caile 1 0 1 3 1 4
6 Ujung Loe 3 0 3 3 1 4
7 Manyampa 3 0 3 0 1 1
8 Bonto Bahari 1 0 1 1 1 2
9 Bonto Tiro 3 0 3 0 0 0
10 Batang 1 0 1 1 0 1
11 Herlang 4 0 4 0 0 0
12 Karassing 1 0 1 1 0 1
13 Kajang 1 0 1 1 0 1
14 Lembanna 2 0 2 0 0 0
15 Tanete 4 0 4 1 1 2
16 Bontobangun 1 0 1 2 1 3
7303 KAB. BANTAENG 8 0 8 11 0 11
1 Banyorang 1 0 1 2 0 2 *
2 Moti 0 0 0 1 0 1 *
3 Kassi-kassi 1 0 1 1 0 1 *
4 Kota 1 0 1 2 0 2 *
5 Lasepang 0 0 0 1 0 1 *
6 Bisappu 1 0 1 1 0 1 *
7 Campagaloe 1 0 1 1 0 1 *
8 Ulugalung 1 0 1 1 0 1 *
9 Loka 1 0 1 1 0 1 *
10 Baruga 0 0 0 0 0 0 *
11 Sinoa 1 0 1 0 0 0 *
12 Dampang 0 0 0 0 0 0 *
7304 KAB. JENEPONTO 25 0 25 0 0 0
1 Binamu 2 0 2 0 0 0
2 Binamu Kota 1 0 1 0 0 0
3 Bontosunggu Kota 1 0 1 0 0 0
4 Bontomate'ne 1 0 1 0 0 0
5 Bululoe 3 0 3 0 0 0
6 Tamalatea 1 0 1 0 0 0
7 Bontoramba 3 0 3 0 0 0
NO UNIT KERJA
2










TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI
SARJANA
KESMAS
[a]
D-III
KESMAS
JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
7304 KAB. JENEPONTO 25 0 25 0 0 0
8 Bangkala 1 0 1 0 0 0
9 Buludoang 1 0 1 0 0 0
10 Barana 2 0 2 0 0 0
11 Togo-Togo 1 0 1 0 0 0
12 Tino 2 0 2 0 0 0
13 Arungkeke 2 0 2 0 0 0
14 Tolo 1 0 1 0 0 0
15 Rumbia 2 0 2 0 0 0
16 Tompobulu 1 0 1 0 0 0
17 Tarowang 0 0 0 0 0 0
7305 KAB. TAKALAR 26 0 26 8 5 13
1 Mangarabombang 1 0 1 1 1 2
2 Pattopakang 2 0 2 0 1 1
3 Mappakasunggu 0 0 0 0 1 1
4 Sanrobone 1 0 1 0 1 1
5 Pol. Selatan 3 0 3 0 0 0
6 Bulukunyi 4 0 4 0 0 0
7 Pol. Utara 0 0 0 1 1 2
8 Towata 1 0 1 0 0 0
9 Ko'mara 3 0 3 0 0 0
10 Gal. Selatan 2 0 2 2 0 2
11 Bontomarannu 1 0 1 0 0 0
12 Gal. Utara 1 0 1 1 0 1
13 Aeng Towa 3 0 3 2 0 2
14 Pattallassang 4 0 4 1 0 1
7306 KAB. GOWA 31 0 31 17 7 24
1 Somba Opu 6 0 6 1 0 1
2 Samata 4 0 4 1 1 2
3 Tompobulu 1 0 1 1 0 1
4 Bontonompo I 3 0 3 0 0 0
5 Bontonompo II 0 0 0 3 0 3
6 Pallangga 1 0 1 1 1 2
7 Kampili 1 0 1 0 1 1
8 Bajeng 3 0 3 1 1 2
9 Gentungan 3 0 3 2 0 2
10 Tinggimoncong 1 0 1 0 0 0
11 Parigi 0 0 0 0 0 0
12 Parangloe 1 0 1 0 0 0
13 Manuju 0 0 0 1 0 1
14 Bontomarannu 2 0 2 0 1 1
15 Pattallassang 2 0 2 1 0 1
16 Sapaya 1 0 1 1 0 1
17 Bontolempangan 0 0 0 1 0 1
18 Tonrorita 0 0 0 1 0 1
19 Lauwa 1 0 1 1 1 2
20 Tamaona 0 0 0 0 0 0
21 Moncobalang 1 0 1 0 1 1
22 Kanjilo 0 0 0 1 0 1
7307 KAB. SINJAI 24 0 24 10 0 10
1 Balangnipa 0 0 0 1 0 1
2 Pulau IX 0 0 0 1 0 1
3 Bulupoddo 2 0 2 2 0 2
4 Samataring 1 0 1 0 0 0
5 Panaikang 2 0 2 0 0 0
6 Kampala 2 0 2 0 0 0
7 Lappadata 0 0 0 1 0 1
8 Manimpahoi 3 0 3 1 0 1
9 Samaenre 2 0 2 1 0 1
NO UNIT KERJA
2












TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI
SARJANA
KESMAS
[a]
D-III
KESMAS
JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
7307 KAB. SINJAI 24 0 24 10 0 10
10 Aska 3 0 3 0 0 0
11 Mannanti 2 0 2 1 0 1
12 Lappae 2 0 2 0 0 0
13 Borong kompleks 2 0 2 0 0 0
14 Manipi 1 0 1 1 0 1
15 Tenggalembang 2 0 2 1 0 1
7308 KAB. MAROS 45 0 45 11 3 14
1 Hasanuddin 4 0 4 1 0 1
2 Moncongloe 3 0 3 1 0 1
3 Mattirotasi 1 0 1 1 0 1
4 Barandasi 5 0 5 1 1 2
5 Marusu 3 0 3 0 0 0
6 Alliritengae 7 0 7 1 1 2
7 Tunikamaseang 2 0 2 1 0 1
8 Bantimurung 4 0 4 0 1 1
9 Simbang 3 0 3 2 0 2
10 Carangki 3 0 3 1 0 1
11 Tompobulu 4 0 4 0 0 0
12 Camba 2 0 2 0 0 0
13 Cenrana 4 0 4 0 0 0
14 Ladange 0 0 0 2 0 2
7309 KAB. PANGKEP 28 0 28 4 4 8
1 Kota Pangkajene 2 0 2 0 0 0
2 Bonto Perak 3 0 3 0 0 0
3 Minasate'ne 4 0 4 0 1 1
4 Kalabbirang 2 0 2 0 1 1
5 Bungoro 2 0 2 0 1 1
6 Bowong Cindea 1 0 1 0 1 1
7 Labakkang 2 0 2 0 0 0
8 Taraweang 1 0 1 0 0 0
9 Pundata baji 0 0 0 1 0 1
10 Ma'rang 2 0 2 0 0 0
11 Padang Lampe 2 0 2 0 0 0
12 Segeri 1 0 1 0 0 0
13 Mandalle 1 0 1 1 0 1
14 Balocci 3 0 3 0 0 0
15 Bantimala 0 0 0 1 0 1
16 Lk.Tupa'biring 0 0 0 0 0 0
17 Sarappo 0 0 0 1 0 1
18 Lk.Tangaya 1 0 1 0 0 0
19 Lk.Kalmas 1 0 1 0 0 0
7310 KAB. BARRU 9 0 9 9 4 13
1 Pujananting 0 0 0 2 0 2
2 Ralla 0 0 0 1 0 1
3 Lisu 1 0 1 0 1 1
4 Pekkae 0 0 0 2 0 2
5 Padongko 1 0 1 0 1 1
6 Palakka 2 0 2 2 0 2
7 Madello 2 0 2 0 1 1
8 Mangkoso 1 0 1 0 1 1
9 Palanro 0 0 0 1 0 1
10 Bojo Baru 2 0 2 1 0 1
NO UNIT KERJA
2














TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI
SARJANA
KESMAS
[a]
D-III
KESMAS
JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
7311 KAB. BONE 38 0 38 3 21 24
1 Bontocani 1 0 1 0 1 1
2 Kahu 1 0 1 0 1 1
3 Palakka Kahu 1 0 1 0 1 1
4 Kajuara 1 0 1 0 1 1
5 Salomekko 1 0 1 0 3 3
6 Tonra 2 0 2 0 0 0
7 Patimpeng 3 0 3 0 1 1
8 Libureng 0 0 0 0 0 0
9 Tana BatuE 0 0 0 0 1 1
10 Mare 0 0 0 0 1 1
11 SibuluE 2 0 2 0 1 1
12 Cina 0 0 0 0 0 0
13 Barebbo 0 0 0 0 1 1
14 Kading 0 0 0 1 0 1
15 Ponre 0 0 0 0 0 0
16 Lonrong 1 0 1 0 0 0
17 Lappariaja 0 0 0 0 1 1
18 Lamuru 0 0 0 0 0 0
19 Tellu Limpoe 1 0 1 0 0 0
20 Bengo 0 0 0 0 0 0
21 Ulaweng 3 0 3 1 0 1
22 Palakka 0 0 0 0 1 1
23 Usa 1 0 1 0 0 0
24 Awaru 3 0 3 0 1 1
25 Paccing 3 0 3 0 0 0
26 Tellu SiattingE 4 0 4 0 0 0
27 Lamurukung 1 0 1 0 0 0
28 Amali 2 0 2 0 0 0
29 Ajangale 0 0 0 0 1 1
30 Timurung 0 0 0 0 0 0
31 Dua BoccoE 0 0 0 0 0 0
32 Pattiromampu 0 0 0 0 1 1
33 Cenrana 0 0 0 0 1 1
34 Watampone 2 0 2 1 1 2
35 Biru 4 0 4 0 1 1
36 BajoE 1 0 1 0 1 1
7312 KAB. SOPPENG 20 0 20 10 9 19
1 Tanjonge 2 0 2 1 1 2
2 Takalala 2 0 2 2 0 2
3 Goarie 1 0 1 0 0 0
4 Pacongkang 1 0 1 0 1 1
5 Cangadi 0 0 0 1 0 1
6 Cabenge 1 0 1 2 0 2
7 Baringeng 1 0 1 1 1 2
8 Cakkuridi 1 0 1 0 0 0
9 Salotungo 1 0 1 1 1 2
10 Sewo 2 0 2 0 0 0
11 Malaka 2 0 2 1 1 2
12 Tajuncu 1 0 1 0 1 1
13 Leworeng 0 0 0 0 1 1
14 Panincong 1 0 1 0 1 1
15 Battu-Batu 3 0 3 0 0 0
16 Ganra 1 0 1 0 1 1
17 Citta 0 0 0 1 0 1
NO UNIT KERJA
2














TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI
SARJANA
KESMAS
[a]
D-III
KESMAS
JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
7313 KAB. WAJO 15 0 15 8 7 15
1 Tempe 2 0 2 1 0 1
2 Pattirosompe 0 0 0 1 1 2
3 Majauleng 0 0 0 0 1 1
4 Tosora 1 0 1 0 0 0
5 Belawa 0 0 0 0 1 1
6 Sappa 0 0 0 0 0 0
7 Pitumpanua 3 0 3 1 1 2
8 Sajoanging 0 0 0 2 0 2
9 Salobulo 2 0 2 0 0 0
10 Pammana 1 0 1 0 1 1
11 Lempa 0 0 0 0 1 1
12 Sabbangparu 0 0 0 0 0 0
13 Liu 2 0 2 0 0 0
14 Tanasitolo 1 0 1 1 0 1
15 Wewang Rewu 0 0 0 0 0 0
16 Maniangpajo 1 0 1 1 1 2
17 Keera 0 0 0 0 0 0
18 Gilireng 1 0 1 1 0 1
19 Takkalalla 1 0 1 0 0 0
20 Parigi 0 0 0 0 0 0
21 Solo 0 0 0 0 0 0
22 Penrang 0 0 0 0 0 0
7314 KAB. SIDRAP 46 0 46 5 3 8
1 Baranti 4 0 4 2 0 2
2 Pangkajene 4 0 4 0 0 0
3 Lawawoi 3 0 3 1 1 2
4 Bilokka 3 0 3 1 0 1
5 Kulo 1 0 1 0 0 0
6 Amparita 2 0 2 1 0 1
7 Tanru Tedong 5 0 5 0 0 0
8 Barukku 1 0 1 0 0 0
9 Lancirang 3 0 3 0 1 1
10 Empagae 2 0 2 0 0 0
11 Rappang 13 0 13 0 1 1
12 Manisa 1 0 1 0 0 0
13 Dongi 4 0 4 0 0 0
7315 KAB. PINRANG 17 0 17 12 6 18
1 Suppa 3 0 3 0 1 1 *
2 Mattombong 0 0 0 2 1 3 *
3 Lanrisang 4 0 4 1 1 2 *
4 Mattiro Bulu 1 0 1 0 1 1 *
5 Salo 0 0 0 0 0 0 *
6 Batu Lappa 3 0 3 1 0 1 *
7 Mattiro Deceng 1 0 1 1 0 1 *
8 Teppo 0 0 0 0 0 0 *
9 Ceppa 1 0 1 1 1 2 *
10 Tadangpalie 0 0 0 0 0 0 *
11 Lampa 0 0 0 1 1 2 *
12 Bungi 1 0 1 2 0 2 *
13 Tuppu 2 0 2 2 0 2 *
14 Sulili 1 0 1 1 0 1 *
7316 KAB. ENREKANG 23 1 24 13 2 15
1 Anggeraja 1 0 1 0 1 1
2 Baraka 3 0 3 1 0 1
3 Maiwa 4 0 4 1 0 1
4 Bungin 2 0 2 1 0 1
5 Kabere 0 1 1 1 0 1
6 Kota 0 0 0 1 1 2
NO UNIT KERJA
2












TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI
SARJANA
KESMAS
[a]
D-III
KESMAS
JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
7316 KAB. ENREKANG 23 1 24 13 2 15
7 Kalosi 1 0 1 5 0 5
8 Sudu 2 0 2 1 0 1
9 Sumbang 2 0 2 0 0 0
10 Malua 2 0 2 0 0 0
11 Buntu Batu 4 0 4 0 0 0
12 Masalle 1 0 1 2 0 2
13 Baroko 1 0 1 0 0 0
7317 KAB. LUWU 24 0 24 11 15 26
1 Larompong Selatan 2 0 2 1 0 1
2 Larompong 1 0 1 0 2 2
3 Suli 0 0 0 1 1 2
4 Suli Barat 0 0 0 0 0 0
5 Belopa 0 0 0 1 1 2
6 Barana 0 0 0 1 0 1
7 Bajo Barat 2 0 2 1 2 3
8 Bajo Barat 0 0 0 0 1 1
9 Rante Balla 1 0 1 1 0 1
10 Kamanre 4 0 4 0 0 0
11 Ponrang Selatan 2 0 2 0 1 1
12 Ponrang 1 0 1 1 1 2
13 Noling 0 0 0 2 0 2
14 Bua 3 0 3 0 1 1
15 Bastem 0 0 0 0 0 0
16 Walenrang 1 0 1 0 1 1
17 Walenrang Timur 1 0 1 0 0 0
18 Walenrang Barat 1 0 1 0 1 1
19 Walenrang Utara 1 0 1 1 1 2
20 Lamasi 2 0 2 1 1 2
21 Lamasi Timur 2 0 2 0 1 1
7318 KAB. TATOR 36 0 36 11 0 11
1 Makale 4 0 4 1 0 1
2 Tikala 1 0 1 1 0 1
3 Getengan 0 0 0 2 0 2
4 Rembon 2 0 2 0 0 0
5 Ulusalu 0 0 0 1 0 1
6 Bittuang 4 0 4 0 0 0
7 Madandan 2 0 2 0 0 0
8 Tondon 0 0 0 1 0 1
9 Tombang Kalua 2 0 2 1 0 1
10 Kondoran 2 0 2 0 0 0
11 Rante Pangli 1 0 1 0 0 0
12 Lempo 0 0 0 0 0 0
13 Pangala 3 0 3 0 0 0
14 Ta'ba 0 0 0 0 0 0
15 Buakayu 2 0 2 0 0 0
16 Buntu Limbong 0 0 0 1 0 1
17 Rante Alang 0 0 0 1 0 1
18 Kondodewata 1 0 1 1 0 1
19 Sadan Malimbong 2 0 2 0 0 0
20 Laang Tanduk 1 0 1 0 0 0
21 Nanggala 2 0 2 0 0 0
22 Rantebua 0 0 0 0 0 0
23 Rantepao 0 0 0 0 0 0
24 Sandabilik 0 0 0 0 0 0
25 Pasang 2 0 2 1 0 1
26 Buntao 2 0 2 0 0 0
27 Baruppu 0 0 0 0 0 0
28 Ratte 0 0 0 0 0 0
NO UNIT KERJA
2












TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI
SARJANA
KESMAS
[a]
D-III
KESMAS
JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
7318 KAB. TATOR 36 0 36 11 0 11
29 Rantetayo 0 0 0 0 0 0
30 Bungin 2 0 2 0 0 0
31 Tumbang Datu 1 0 1 0 0 0
7322 KAB. LUWU UTARA 7 0 7 7 5 12
1 Sabbang 0 0 0 0 2 2
2 Baebunta 2 0 2 1 0 1
3 Lara 1 0 1 1 0 1
4 Malangke 0 0 0 1 0 1
5 Malangke Barat 0 0 0 1 0 1
6 Masamba 1 0 1 0 0 0
7 Mappedeceng 1 0 1 0 1 1
8 Sukamaju 1 0 1 0 1 1
9 Bone-Bone 0 0 0 1 1 2
10 Seko 1 0 1 1 0 1
11 Limbong 0 0 0 1 0 1
12 Rampi 0 0 0 0 0 0
7325 KAB. LUWU TIMUR 16 0 16 6 1 7
1 Burau 1 0 1 1 0 1
2 Wotu 1 0 1 1 0 1
3 Mangkutana 1 0 1 0 0 0
4 Kalaena Kiri 1 0 1 0 0 0
5 Kertoraharjo 0 0 0 2 0 2
6 Angkona 2 0 2 0 0 0
7 Malili 1 0 1 1 1 2
8 Lampia 1 0 1 0 0 0
9 Nuha 2 0 2 0 0 0
10 Sorowako 3 0 3 0 0 0
11 Timampu 1 0 1 0 0 0
12 Wawondula 2 0 2 1 0 1
13 Bantilang 0 0 0 0 0 0
7371 KOTA MAKASSAR 66 0 66 0 0 0
1 Pattingalloang 1 0 1 0 0 0
2 Tabaringan 1 0 1 0 0 0
3 Jumpandang Baru 2 0 2 0 0 0
4 Rappokalling 0 0 0 0 0 0
5 Kaluku Bodoa 1 0 1 0 0 0
6 Layang 2 0 2 0 0 0
7 Malimongan Baru 1 0 1 0 0 0
8 Tarakan 1 0 1 0 0 0
9 Andalas 2 0 2 0 0 0
10 Makkasau 4 0 4 0 0 0
11 Bara-baraya 2 0 2 0 0 0
12 Maccini Sawah 2 0 2 0 0 0
13 Maradekaya 1 0 1 0 0 0
14 Mamajang 2 0 2 0 0 0
15 Cenderawasih 2 0 2 0 0 0
16 Dahlia 4 0 4 0 0 0
17 Pertiwi 2 0 2 0 0 0
18 Panambungan 1 0 1 0 0 0
19 Tamalate 2 0 2 0 0 0
20 Jongaya 5 0 5 0 0 0
21 Barombong 1 0 1 0 0 0
22 Kassi-Kassi 2 0 2 0 0 0
23 Mangasa 2 0 2 0 0 0
24 Minasa Upa 2 0 2 0 0 0
25 Batua 1 0 1 0 0 0
26 Pampang 2 0 2 0 0 0
27 Tamamaung 3 0 3 0 0 0
NO UNIT KERJA
2












TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI
SARJANA
KESMAS
[a]
D-III
KESMAS
JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
7371 KOTA MAKASSAR 66 0 66 0 0 0
28 Karuwisi 1 0 1 0 0 0
29 Antang 2 0 2 0 0 0
30 Antang Perumnas 1 0 1 0 0 0
31 Tamangapa 1 0 1 0 0 0
32 Sudiang 2 0 2 0 0 0
33 Sudiang Raya 4 0 4 0 0 0
34 Tamalanrea 3 0 3 0 0 0
35 Bira 0 0 0 0 0 0
36 Antara 1 0 1 0 0 0
37 Barang Lompo 0 0 0 0 0 0
7372 KOTA PARE-PARE 4 0 4 3 4 7
1 Lakessi 2 0 2 0 0 0 *
2 Cempae 0 0 0 1 1 2 *
3 Lapadde 0 0 0 0 1 1 *
4 Madising Na Mario 0 0 0 0 0 0 *
5 Mitra Keluarga Bersemi 0 0 0 1 2 3 *
6 Lumpue 2 0 2 1 0 1 *
7373 KOTA PALOPO 18 0 18 6 0 6
1 Maroangin 3 0 3 2 0 2
2 Bara Permai 0 0 0 0 0 0
3 Wara Timur 2 0 2 1 0 1
4 Wara Barat 0 0 0 0 0 0
5 Wara 2 0 2 0 0 0
6 Pontap 3 0 3 1 0 1
7 Benteng 3 0 3 0 0 0
8 Wara Selatan 2 0 2 2 0 2
9 Sendana 3 0 3 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 568 1 569 198 107 305
2 RUMAH SAKIT
7301 RSU SELAYAR 2 0 2 3 1 4
7302 RSU BULUKUMBA 2 0 2 2 0 2 *
7303 RSU PROF. DR. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG 6 0 6 6 4 10 *
7304 RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO 3 0 3 0 0 0 *
7305 RSU PATTALASSANG TAKALAR 11 0 11 9 0 9
7306 RSU SYEKH YUSUF GOWA 10 0 10 1 0 1
RB MATTIROBAJI ** 1 0 1 0 1 1
7307 RSU SINJAI 4 0 4 1 2 3 *
7308 RSU SALEWANGENG MAROS 14 0 14 2 0 2
7309 RSU PANGKEP 10 1 11 2 0 2
RS SEMEN TONASA ** 0 0 0 0 0 0
7310 RSU BARRU 4 0 4 1 2 3
7311 RSU TENRIAWARU BONE 14 0 14 2 0 2 *
7312 RSU AJAPANGE SOPPENG 0 0 0 0 0 0
7313 RSU LAMADUKELLENG WAJO 8 0 8 1 2 3
7314 RSU NENEMALLOMO SIDRAP 9 0 9 1 1 2 *
RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP 5 0 5 0 2 2 *
7315 RSU LASINRANG PINRANG 8 - 8 5 3 8
7316 RSU ENREKANG 9 0 9 0 0 0
7317 RSU BATARA GURU 19 0 19 1 0 1
RS KALANG-KALANG 0 0
7318 RSU LAKIPADADA TATOR 8 0 8 0 0 0
RS FATIMA MAKALE ** 0 0 0 0 0 0
RS ELIM RANTEPAO ** 0 0 0 0 0 0
RS KUSTA BATULELENG ** 0 0 0 0 0 0
7322 RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA 4 0 4 1 1 2
7325 RS INCO SOROAKO ** 5 0 5 0 0 0
7371 RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO 37 4 41 4 4 8 *
BPRS LABUANG BAJI 2 0 2 5 0 5 *
BPRS DADI 10 0 10 4 0 4 *
RSU HAJI 18 0 18 1 0 1
RSU DAYA 10 0 10 0 0 0 *
NO UNIT KERJA
2












TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI
SARJANA
KESMAS
[a]
D-III
KESMAS
JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
RS IBNU SINA 8 0 8 0 0 0 *
RS HIKMAH 0 0 0 0 0 0 *
RS AKADEMIS 0 0 0 0 0 0 *
RS STELLA MARIS 2 0 2 0 0 0 *
RS GRESTELINA 0 0 0 0 0 0 *
RS FAISAL 0 0 0 0 0 0 *
RS LURAMAY 0 0 0 0 0 0 *
RS CATHERINE BOOTH 0 0 0 0 0 0 *
RSB SENTOSA 0 0 0 0 0 0 *
RSB RESTU 0 0 0 0 0 0 *
RSB WAHYU 0 0 0 0 0 0 *
RSB ELIM 0 0 0 0 0 0 *
RSB ST. KHADIDJAH 0 0 0 0 0 0 *
RSB ST. MARYAM 0 0 0 0 0 0 *
RS BHAYANGKARA 6 0 6 0 0 0 *
RS PELAMONIA 0 0 0 0 0 0 *
RS JALA AMMARI 0 0 0 0 0 0 *
7372 RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE 10 0 10 0 2 2 *
RS FATIMA PAREPARE 0 0 0 0 0 0 *
RS SUMANTRI PAREPARE 2 0 2 0 0 0 *
RS KUSTA LAULENG PAREPARE 0 0 0 0 0 0 *
RS BERSALIN ST. KHADIJAH 0 0 0 0 0 0 *
RUMAH BERSALIN HIKMAH 0 0 0 0 0 0 *
RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA 0 0 0 0 0 0 *
RUMAH BERSALIN DDI 0 0 0 0 0 0 *
7373 RSU. SAWERIGADING PALOPO 2 0 2 0 0 0
RS. TENTARA 0 0 0 0 0 0
RS. AT-MEDIKA 0 0 0 0 0 0
BP/RB. BINTANG LAUT 0 0 0 0 0 0
RB. SITI KHADIJAH 0 0 0 0 0 0
RS Ibu Dab Anak ST, Madyang 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 277 5 282 53 25 78
3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
7301 KAB. SELAYAR 0 0
0
0 0
0
7302 KAB. BULUKUMBA 0 0
0
0 0
0
7303 KAB. BANTAENG 0 0
0
0 0
0
7304 KAB. JENEPONTO 0 0
0
0 0
0
7305 KAB. TAKALAR 0 0
0
0 0
0
7306 KAB. GOWA 0 0
0
0 0
0
7307 KAB. SINJAI 0 0
0
0 0
0
7308 KAB. MAROS 0 0
0
0 0
0
7309 KAB. PANGKEP 0 0
0
0 0
0
7310 KAB. BARRU 0 0
0
0 0
0
7311 KAB. BONE 0 0
0
0 0
0
7312 KAB. SOPPENG 0 0
0
0 0
0
7313 KAB. WAJO 0 0
0
0 0
0
7314 KAB. SIDRAP 0 0
0
0 0
0
7315 KAB. PINRANG 0 0
0
0 0
0
7316 KAB. ENREKANG 0 0
0
0 0
0
7317 KAB. LUWU 5 0
5
0 0
0
7318 KAB. TATOR 11 0
11
0 0
0
7322 KAB. LUWU UTARA 0 0
0
0 0
0
7325 KAB. LUWU TIMUR 0 0
0
0 0
0
7371 KOTA MAKASSAR 0 0
0
0 0
0
7372 KOTA PARE-PARE 0 0
0
0 0
0
7373 KOTA PALOPO 0 0
0
0 0
0
16 0 16 0 0 0
NO UNIT KERJA
2
SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT












TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI
SARJANA
KESMAS
[a]
D-III
KESMAS
JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8
4 SARANA KESEHATAN LAIN
7301 KAB. SELAYAR 0 0 0 0 0 0
7302 KAB. BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0 0 0 0
7304 KAB. JENEPONTO 0 0 0 0 0 0
7305 KAB. TAKALAR 0 0 0 0 0 0
7306 KAB. GOWA 0 0 0 0 0 0
7307 KAB. SINJAI 0 0 0 0 0 0
7308 KAB. MAROS 0 0 0 0 0 0
7309 KAB. PANGKEP 0 0 0 0 0 0
7310 KAB. BARRU 0 0 0 0 0 0
7311 KAB. BONE 0 0 0 0 0 0
7312 KAB. SOPPENG 0 0 0 0 0 0
7313 KAB. WAJO 0 0 0 0 0 0
7314 KAB. SIDRAP 0 0 0 0 0 0
7315 KAB. PINRANG 0 0 0 0 0 0
7316 KAB. ENREKANG 0 0 0 0 0 0
7317 KAB. LUWU 0 0 0 0 0 0
7318 KAB. TATOR 0 0 0 0 0 0
7322 KAB. LUWU UTARA 0 0 0 0 0 0
7325 KAB. LUWU TIMUR 0 0 0 0 0 0
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0 0 0
7372 KOTA PARE-PARE 0 0 0 0 0 0
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
5 DINAS KESEHATAN KAB./KOTA
7301 KAB. SELAYAR 10 0 10 3 1 4
7302 KAB. BULUKUMBA 0 0 0 0 0 0
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0 0 0 0
7304 KAB. JENEPONTO 21 0 21 0 0 0
7305 KAB. TAKALAR 15 0 15 0 3 3
7306 KAB. GOWA 33 0 33 4 5 9
7307 KAB. SINJAI 0 0 0 0 0 0
7308 KAB. MAROS 18 0 18 3 0 3
7309 KAB. PANGKEP 27 0 27 5 2 7
7310 KAB. BARRU 14 0 14 0 0 0
7311 KAB. BONE 0 0 0 0 0 0
7312 KAB. SOPPENG 15 0 15 7 1 8
7313 KAB. WAJO 14 0 14 0 3 3
7314 KAB. SIDRAP 20 0 20 1 0 1
7315 KAB. PINRANG 0 0 0 0 0 0
7316 KAB. ENREKANG 21 0 21 2 0 2
7317 KAB. LUWU 13 0 13 1 2 3
7318 KAB. TATOR 14 0 14 0 0 0
7322 KAB. LUWU UTARA 30 0 30 2 2 4
7325 KAB. LUWU TIMUR 20 0 20 0 0 0
7371 KOTA MAKASSAR 18 0 18 0 0 0
7372 KOTA PARE-PARE 20 0 20 6 9 15
7373 KOTA PALOPO 24 0 24 0 0 0
347 0 347 34 28 62
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
1 DINAS KESEHATAN PROVINSI 39 0 39 10 0 10
2 PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT 0 0 0 1 0 1
3 PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS 2 0 2 0 0 0
4 AKPER ANGING MAMIRI 7 0 7 0 0 0
5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA 3 0 3 0 0 0
51 0 51 11 0 11
NO UNIT KERJA
JML SUB PROVINSI
2
SUB JUMLAH SARANA KESEHATAN LAIN
SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA

Sumber: Dinas Kesehatan KAb/Kota Tahun 2008
















TABEL 59
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN
TAHUN 2008
TENAGA TEKNISI MEDIS
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH
1 3 4 5 6 7
1 PUSKESMAS
7301 KAB. SELAYAR 9 2 0 0 11
1
Bontoharu 1 0 0 0
1
2
Barugaia 2 0 0 0 2
3
Buki 1 0 0 0 1
4
Bontomatene 1 0 0 0 1
5
Bontosunggu 0 0 0 0 0
6
Bontosikuyu 1 0 0 0 1
7
Lowa 1 0 0 0 1
8
Pasimasunggu 1 1 0 0 2
9
Ujung Jampea 1 0 0 0 1
10
Pasitallu 0 0 0 0 0
11
Pasimarannu 0 0 0 0 0
12
Pasilambena 0 1 0 0 1
7302 KAB. BULUKUMBA 12 0 0 0 12
1 Ponre
3 0 0 0 3
2 Gattareng
1 0 0 0 1
3 Borong Rappoa
0 0 0 0
0
4 Balibo
0 0 0 0
0
5 Caile
1 0 0 0
1
6 Ujung Loe
1 0 0 0 1
7 Manyampa
1 0 0 0 1
8 Bonto Bahari
1 0 0 0 1
9 Bonto Tiro
0 0 0 0 0
10 Batang
0 0 0 0 0
11 Herlang
0 0 0 0 0
12 Karassing
0 0 0 0 0
13 Kajang
1 0 0 0 1
14 Lembanna
1 0 0 0 1
15 Tanete
1 0 0 0 1
16 Bontobangun
1 0 0 0 1
7303 KAB. BANTAENG 3 0 0 0 3
1 Banyorang
0 0 0 0 0 *
2 Moti
0 0 0 0 0 *
3 Kassi-kassi
0 0 0 0
0 *
4 Kota
1 0 0 0
1 *
5 Lasepang
0 0 0 0
0 *
6 Bisappu
1 0 0 0 1 *
7 Campagaloe
0 0 0 0 0 *
8 Ulugalung
0 0 0 0 0 *
9 Loka
0 0 0 0 0 *
10 Baruga
1 0 0 0 1 *
11 Dampang 0 0 0 0 0 *
12 Sinoa 0 0 0 0 0 *
PROVINSI SULAWESI SELATAN
2
NO UNIT KERJA



















TENAGA TEKNISI MEDIS
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH
1 3 4 5 6 7
7304 KAB. JENEPONTO 7 2 0 1 10
1 Binamu
0 0 0 0 0 *
2 Binamu Kota *
3 Bontosunggu Kota
0 0 0 0 0 *
4 Bontomate'ne
1 0 0 0 1 *
5 Bululoe
1 0 0 0 1 *
6 Tamalatea
0 0 0 0 0 *
7 Bontoramba
1 1 0 0 2 *
8 Bangkala
0 0 0 0 0 *
9 Bulujaya
0 0 0 0 0 *
10 Buludoang
2 0 0 1 3 *
11 Togo-togo
0 1 0 0 1 *
12 Tino
1 0 0 0 1 *
13 Arugkeke
0 0 0 0
0 *
14 Tolo
0 0 0 0
0 *
15 Rumbia
1 0 0 0
1 *
16 Tompobulu
0 0 0 0
0 *
17 Tarowang
0 0 0 0 0 *
7305 KAB. TAKALAR 14 0 0 1 15
1 Mangarabombang
1 0 0 0 1
2 Pattopakang
0 0 0 1 1
3 Mappakasunggu
1 0 0 0 1
4 Sanrobone
0 0 0 0 0
5 Pol. Selatan
1 0 0 0 1
6 Bulukunyi
1 0 0 0 1
7 Pol. Utara
1 0 0 0 1
8 Towata
1 0 0 0 1
9 Ko'mara
1 0 0 0 1
10 Gal. Selatan
2 0 0 0 2
11 Bontomarannu
0 0 0 0 0
12 Gal. Utara
2 0 0 0 2
13 Aeng Towa
1 0 0 0 1
14 Pattallassang
2 0 0 0 2
7306 KAB. GOWA 19 0 0 0 19
1 Somba Opu
0 0 0 0 0
2 Samata
1 0 0 0 1
3 Tompobulu
2 0 0 0 2
4 Bontonompo I
1 0 0 0
1
5 Bontonompo II
1 0 0 0
1
6 Pallangga
3 0 0 0
3
7 Kampili
1 0 0 0
1
8 Bajeng
3 0 0 0
3
9 Gentungan
1 0 0 0 1
10 Tinggimoncong
0 0 0 0 0
11 Parigi
- 0 0 0
12 Parangloe
1 0 0 0 1
13 Manuju
0 0 0 0
14 Bontomarannu
1 0 0 0 1
15 Pattallassang
1 0 0 0 1
16 Sapaya
1 0 0 0 1
17 Bontolempangan
0 0 0 0 0
18 Tonrorita
0 0 0 0 0
2
NO UNIT KERJA
















TENAGA TEKNISI MEDIS
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH
1 3 4 5 6 7
7306 KAB. GOWA 19 0 0 0 19
19 Lauwa
0 0 0 0 0
20 Tamaona
0 0 0 0 0
21 Moncobalang
1 0 0 0 1
22 Kanjilo
1 0 0 0 1
7307 KAB. SINJAI 13 0 0 0 13
1 Balang Nipa
1 0 0 0 1
2 Pulau IX
1 0 0 0 1
3 Bulupoddo
1 0 0 0 1
4 Samataring
1 0 0 0 1
5 Panaikang
1 0 0 0 1
6 Kampala
1 0 0 0 1
7 LappaE
1 0 0 0 1
8 Mannanti
1 0 0 0
1
9 Aska
1 0 0 0
1
10 Samaenre
1 0 0 0
1
11 Lappadata
0 0 0 0
0
12 Manimpahoi
2 0 0 0 2
13 Borong Kompleks
1 0 0 0 1
14 Manipi
0 0 0 0 0
15 Tengahlembang
0 0 0 0 0
7308 KAB. MAROS 20 0 0 3 23
1
Hasanuddin 2 0 0 2 4
2
Moncongloe 1 0 0 0 1
3
Mattirotasi 0 0 0 0 0
4
Barandasi 3 0 0 0 3
5
Marusu 2 0 0 0 2
6
Alliritengae 2 0 0 0 2
7
Tunikamaseang 2 0 0 0 2
8
Bantimurung 1 0 0 0 1
9
Simbang 1 0 0 0 1
10
Carangki 1 0 0 0 1
11
Tompobulu 1 0 0 0 1
12
Camba 1 0 0 1 2
13
Cenrana 2 0 0 0 2
14
Ladange 1 0 0 0 1
7309 KAB. PANGKEP 16 0 0 0 16
1 Kota Pangkajene 1 0 0 0 1
2 Bonto Perak 1 0 0 0 1
3 Minasate'ne 2 0 0 0 2
4 Kalabbirang 1 0 0 0 1
5 Bungoro 1 0 0 0 1
6 Bowong Cindea 1 0 0 0 1
7 Labakkang 1 0 0 0 1
8 Taraweang 1 0 0 0 1
9 Pundata baji 1 0 0 0 1
10 Ma'rang 1 0 0 0 1
11 Padang Lampe 1 0 0 0 1
12 Segeri 1 0 0 0 1
13 Mandalle 1 0 0 0 1
14 Balocci 1 0 0 0 1
15 Bantimala 1 0 0 0 1
2
NO UNIT KERJA
















TENAGA TEKNISI MEDIS
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH
1 3 4 5 6 7
7309 KAB. PANGKEP 16 0 0 0 16
16 Lk.Tupa'biring 0 0 0 0 0
17 Sarappo 0 0 0 0 0
18 Lk.Tangaya 0 0 0 0 0
19 Lk.Kalmas 0 0 0 0 0
7310 KAB. BARRU 9 0 0 0 9
1 Pujananting 0 0 0 0 0
1 Ralla 1 0 0 0 1
2 Lisu 1 0 0 0 1
3 Pekkae 1 0 0 0 1
4 Padongko 1 0 0 0 1
5 Palakka 1 0 0 0 1
6 Madello 1 0 0 0 1
7 Mangkoso 1 0 0 0 1
8 Palanro 0 0 0 0 0
9 Bojo Baru 2 0 0 0 2
7311 KAB. BONE 14 0 0 0 14
1 Bontocani 0 0 0 0 0 *
2 Kahu 0 0 0 0 0 *
3 Palakka Kahu 0 0 0 0 0 *
4 Kajuara 0 0 0 0 0 *
5 Salomekko 0 0 0 0 0 *
6 Tonra 0 0 0 0 0 *
7 Patimpeng 0 0 0 0 0 *
8 Libureng 1 0 0 0 1 *
9 Tana BatuE 0 0 0 0 0 *
10 Mare 1 0 0 0 1 *
11 SibuluE 1 0 0 0 1 *
12 Cina 1 0 0 0 1 *
13 Barebbo 0 0 0 0 0 *
14 Kading 0 0 0 0 0 *
15 Ponre 0 0 0 0 0 *
16 Lonrong 0 0 0 0 0 *
17 Lappariaja 1 0 0 0 1 *
18 Lamuru 0 0 0 0 0 *
19 Tellu Limpoe 0 0 0 0 0 *
20 Bengo 1 0 0 0 1 *
21 Ulaweng 1 0 0 0 1 *
22 Palakka 1 0 0 0 1 *
23 Usa 1 0 0 0 1 *
24 Awaru 0 0 0 0 0 *
25 Paccing 0 0 0 0 0 *
26 Tellu SiattingE 0 0 0 0 0 *
27 Lamurukung 0 0 0 0 0 *
28 Amali 0 0 0 0 0 *
29 Ajangale 1 0 0 0 1 *
30 Timurung 0 0 0 0 0 *
31 Dua BoccoE 1 0 0 0 1 *
32 Pattiromampu 0 0 0 0 0 *
33 Cenrana 0 0 0 0 0 *
34 Watampone 1 0 0 0 1 *
35 Biru 1 0 0 0 1 *
36 BajoE 1 0 0 0 1 *
2
NO UNIT KERJA


















TENAGA TEKNISI MEDIS
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH
1 3 4 5 6 7
7312 KAB. SOPPENG 10 0 0 0 10
1 Tanjonge 0 0 0 0 0
2 Takalala 1 0 0 0 1
3 Goarie 0 0 0 0 0
4 Pacongkang 0 0 0 0 0
5 Cangadi 1 0 0 0 1
6 Cabenge 1 0 0 0 1
7 Baringeng 0 0 0 0 0
8 Cakkuridi 0 0 0 0 0
9 Salotungo 1 0 0 0 1
10 Sewo 1 0 0 0 1
11 Malaka 1 0 0 0 1
12 Tajuncu 1 0 0 0 1
13 Leworeng 0 0 0 0 0
14 Panincong 1 0 0 0 1
15 Battu-Batu 1 0 0 0 1
16 Ganra 1 0 0 0 1
17 Citta 0 0 0 0 0
7313 KAB. WAJO 3 0 0 0 3
1 Tempe
1 0 0 0 1
2 Pattirosompe
0 0 0 0 0
3 Majauleng
0 0 0 0 0
4 Tosora
0 0 0 0 0
5 Belawa
0 0 0 0 0
6 Sappa
0 0 0 0 0
7 Pitumpanua
0 0 0 0 0
8 Sajoanging
0 0 0 0 0
9 Salobulo
0 0 0 0 0
10 Pammana
0 0 0 0 0
11 Lempa
0 0 0 0 0
12 Sabbangparu
0 0 0 0 0
13 Liu
1 0 0 0 1
14 Tanasitolo
1 0 0 0 1
15 Wewangrewu
0 0 0 0 0
16 Maniangpajo
0 0 0 0 0
17 Keera
0 0 0 0 0
18 Gilireng
0 0 0 0 0
19 Takkalalla
0 0 0 0
0
20 Parigi
0 0 0 0
0
21 Solo
0 0 0 0
0
22 Penrang
0 0 0 0
0
7314 KAB. SIDRAP 10 0 0 0 10
1 Dongi
0 0 0 0 0
2
Baranti 1 0 0 0 1
3
Pangkajene 2 0 0 0 2
4
Lawawoi 2 0 0 0 2
5
Bilokka 1 0 0 0 1
6
Kulo 1 0 0 0 1
7
Amparita 1 0 0 0 1
8
Tanru Tedong 1 0 0 0 1
9
Barukku 0 0 0 0 0
10
Lancirang 0 0 0 0 0
2
NO UNIT KERJA
















TENAGA TEKNISI MEDIS
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH
1 3 4 5 6 7
7314 KAB. SIDRAP 10 0 0 0 10
11
Empagae 0 0 0 0 0
12
Rappang 1 0 0 0 1
13
Manisa 0 0 0 0 0
7315 KAB. PINRANG 4 0 0 1 5
1 Suppa
0 0 0 0 0 *
2 Matombong
1 0 0 0 1 *
3 Lanrisang
0 0 0 0 0 *
4 Mattiro Bulu
0 0 0 0 0 *
5 Salo
1 0 0 0 1 *
6 Batulappa
0 0 0 0 0 *
7 Tiroang
0 0 0 0 0 *
8 Teppo
0 0 0 0 0 *
9 Cempa
0 0 0 0
0 *
10 Tadang Palie
0 0 0 0
0 *
11 Lampa
0 0 0 0
0 *
12 Bungi
1 0 0 1
2 *
13 Tuppu
0 0 0 0 0 *
14 Sulili
1 0 0 0 1 *
7316 KAB. ENREKANG 11 0 0 0 11
1 Anggeraja
1 0 0 0 1
2 Baraka
1 0 0 0 1
3 Maiwa
1 0 0 0 1
4 Bungin
0 0 0 0 0
5 Kabere
0 0 0 0 0
6 Kota
1 0 0 0 1
7 Kalosi
1 0 0 0 1
8 Sudu
3 0 0 0 3
9 Sumbang
1 0 0 0 1
10 Malua
2 0 0 0 2
11 Buntu Batu
0 0 0 0 0
12 Masalle
0 0 0 0 0
13 Baroko
0 0 0 0
7317 KAB. LUWU 3 2 0 0 5
1 Larompong Selatan 0 0 0 0 0
2 Larompong 1 0 0 0 1
3 Suli 0 0 0 0 0
4 Suli Barat 0 0 0 0 0
5 Belopa 1 1 0 0 2
6 Barana 0 0 0 0 0
7 Bajo 0 0 0 0 0
8 Bajo Barat 0 0 0 0 0
9 Rante Balla 0 0 0 0 0
10 Kamanre 0 0 0 0 0
11 Ponrang Selatan 0 0 0 0 0
12 Ponrang 0 1 0 0 1
13 Noling 0 0 0 0 0
14 Bua 0 0 0 0 0
15 Bastem 0 0 0 0 0
16 Walenrang 1 0 0 0 1
17 Walenrang timur 0 0 0 0 0
18 Walenrang Barat 0 0 0 0 0
2
NO UNIT KERJA
















TENAGA TEKNISI MEDIS
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH
1 3 4 5 6 7
7317 KAB. LUWU 3 2 0 0 5
19 Walenrang Utara 0 0 0 0 0
20 Lamasi 0 0 0 0 0
21 Lamasi Timur 0 0 0 0 0
7318 KAB. TATOR 24 0 0 0 24
1 Makale
1 0 0 0 1
2 Tikala
1 0 0 0 1
3 Getengan
1 0 0 0 1
4 Rembon
1 0 0 0 1
5 Ulusalu
1 0 0 0 1
6 Bittuang
1 0 0 0 1
7 Madandan
1 0 0 0 1
8 Tondon
1 0 0 0
1
9 Tombang Kalua
1 0 0 0
1
10 Kondoran
1 0 0 0
1
11 Rante Pangli
1 0 0 0
1
12 Lempo
1 0 0 0 1
13 Pangala
1 0 0 0 1
14 Ta'ba
1 0 0 0 1
15 Buakayu
1 0 0 0 1
16 Buntu Limbong
1 0 0 0 1
17 Rante Alang
1 0 0 0 1
18 Kondodewata
0 0 0 0 0
19 Sadan Malimbong
1 0 0 0 1
20 Laang Tanduk
1 0 0 0 1
21 Nanggala
1 0 0 0 1
22 Rantebua
1 0 0 0 1
23 Rantepao
1 0 0 0 1
24 Sandabilik
1 0 0 0 1
25 Pasang
1 0 0 0 1
26 Buntao
0 0 0 0 0
27 Baruppu
0 0 0 0 0
28 Ratte
0 0 0 0 0
29 Rantetayo
0 0 0 0 0
30 Bungin
0 0 0 0 0
31 Tumbang Datu
0 0 0 0
0
7322 KAB. LUWU UTARA 2 0 0 0 2
1 Sabbang
0 0 0 0
0
2 Baebunta
0 0 0 0
0
3 Lara
0 0 0 0 0
4 Malangke
0 0 0 0 0
5 Malangke Barat
0 0 0 0 0
6 Masamba
0 0 0 0 0
7 Mappedeceng
0 0 0 0 0
8 Sukamaju
1 0 0 0 1
9 Bone-Bone
1 0 0 0 1
10 Seko
0 0 0 0
11 Limbong
0 0 0 0 0
12 Rampi
0 0 0 0
2
NO UNIT KERJA



















TENAGA TEKNISI MEDIS
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH
1 3 4 5 6 7
7325 KAB. LUWU TIMUR 0 0 1 0 1
1 Burau
0 0 0 0 0
2 Wotu
0 0 0 0 0
3 Mangkutana
0 0 0 0 0
4 Kalaena Kiri
0 0 0 0 0
5 Kertoraharjo
0 0 0 0 0
6 Angkona
0 0 0 0 0
7 Malili
0 0 1 0 1
8 Lampia
0 0 0 0 0
9 Nuha
0 0 0 0 0
10 Sorowako
0 0 0 0 0
11 Timampu
0 0 0 0 0
12 Wawondula
0 0 0 0 0
13 Bantilang
0 0 0 0
0
7371 KOTA MAKASSAR 37 1 0 3 41
1 Pattingalloang 1 0 0 1 2 *
2 Tabaringan 1 0 0 0 1 *
3 Jumpandang Baru 3 1 0 2 6 *
4 Rappokalling 1 0 0 0 1 *
5 Kaluku Bodoa 1 0 0 0 1 *
6 Layang 1 0 0 0 1 *
7 Malimongan Baru 1 0 0 0 1 *
8 Tarakan 1 0 0 0 1 *
9 Andalas 1 0 0 0 1 *
10 Makkasau 1 0 0 0 1 *
11 Bara-baraya 1 0 0 0 1 *
12 Maccini Sawah 1 0 0 0 1 *
13 Maradekaya 1 0 0 0 1 *
14 Mamajang 1 0 0 0 1 *
15 Cenderawasih 1 0 0 0 1 *
16 Dahlia 1 0 0 0 1 *
17 Pertiwi 1 0 0 0 1 *
18 Panambungan 1 0 0 0 1 *
19 Tamalate 1 0 0 0 1 *
20 Jongaya 1 0 0 0 1 *
21 Barombong 1 0 0 0 1 *
22 Kassi-Kassi 2 0 0 0 2 *
23 Mangasa 1 0 0 0 1 *
24 Minasa Upa 1 0 0 0 1 *
25 Batua 1 0 0 0 1 *
26 Pampang 1 0 0 0 1 *
27 Tamamaung 1 0 0 0 1 *
28 Karuwisi 1 0 0 0 1 *
29 Antang 1 0 0 0 1 *
30 Antang Perumnas 0 0 0 0 0 *
31 Tamangapa 1 0 0 0 1 *
32 Sudiang 1 0 0 0 1 *
33 Sudiang Raya 0 0 0 0 0 *
34 Tamalanrea 1 0 0 0 1 *
35 Bira 1 0 0 0 1 *
36 Antara 1 0 0 0 1 *
37 Barang Lompo 0 *
2
NO UNIT KERJA
















TENAGA TEKNISI MEDIS
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH
1 3 4 5 6 7
7372 KOTA PARE-PARE 9 2 0 4 15
1 Lakessi
1 1 0 1 3 *
2 Cempae
1 0 0 0 1 *
3 Lapadde
1 1 0 1 3 *
4 Madising Na Mario
3 0 0 0 3 *
5 Mitra Keluarga Bersemi
1 0 0 1 2 *
6 Lumpue
2 0 0 1 3 *
7373 KOTA PALOPO 7 0 0 0 7
1 Maroangin
1 0 0 0 1
2 Bara Permai
1 0 0 0 1
3 Wara Utara
1 0 0 0 1
4 Wara Barat
0 0 0 0 0
5 Wara
1 0 0 0 1
6 Pontap
1 0 0 0
1
7 Benteng
1 0 0 0
1
8 Wara Selatan 1 0 0 0 1
9 Sendana 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 256 9 1 13 279
2 RUMAH SAKIT
7301 RSU SELAYAR 3 5 0 3 11
7302 RSU BULUKUMBA 9 10 1 4 24 *
7303 RSU PROF. DR. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG 7 8 3 2 20 *
7304 RSU LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO 4 5 1 0 10 *
7305 RSU PATTALASSANG TAKALAR 9 11 1 4 25
7306 RSU SYEKH YUSUF GOWA 10 8 1 5 24
RB MATTIROBAJI ** 1 0 0 0 1
7307 RSU SINJAI 4 4 2 2 12 *
7308 RSU SALEWANGENG MAROS 12 0 9 21
7309 RSU PANGKEP 5 12 1 5 23
RS SEMEN TONASA ** 3 0 0 0 3
7310 RSU BARRU 7 7 0 2 16
7311 RSU TENRIAWARU BONE 6 7 0 2 15
7312 RSU AJAPANGE SOPPENG 0 0 0 0 0
7313 RSU LAMADUKELLENG WAJO 5 7 2 4 18
RSU PRIMA HUSADA 0 0 0 0 0
7314 RSU NENEMALLOMO SIDRAP 4 5 0 4 13
RSU ARIFIN NU'MANG SIDRAP 4 4 0 3 11
7315 RSU LASINRANG PINRANG 1 7 0 5 13 *
7316 RSU ENREKANG 2 3 2 5 12
7317 RSU BATARA GURU 5 5 0 4 14
RS KALANG-KALANG 1 1 0 0 2 *
7318 RSU LAKIPADADA TATOR 5 1 1 3 10
RS FATIMA MAKALE ** 1 1 0 0 2
RS ELIM RANTEPAO ** 2 0 0 1 3
RS MARAMPA 1 1 0 0 2
RS KUSTA BATULELENG ** 0 0 0 0 0
7322 RSU ANDI JEMMA LUWU UTARA 4 11 2 7 24
7325 RS INCO SOROAKO ** 1 3 1 0 5
7371 RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO 32 23 7 17 79 *
BPRS LABUANG BAJI 3 7 2 8 20 *
BPRS DADI 7 3 1 3 14 *
RSU HAJI 0 2 2 1 5
2
NO UNIT KERJA
















TENAGA TEKNISI MEDIS
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH
1 3 4 5 6 7
RSU DAYA 2 2 1 2 7 *
RSIA FATIMA 0 0 1 0 1
RSB PERTIWI 0 0 0 0 0
RS KUSTA DAYA 0 0 0 0 0 *
RS IBNU SINA 5 4 2 2 13 *
RS HIKMAH 4 2 6 2 14 *
RS AKADEMIS 13 7 0 5 25 *
RS STELLA MARIS 2 1 2 3 8 *
RS GRESTELINA 7 5 2 1 15 *
RS FAISAL 4 2 4 2 12 *
RS LURAMAY 2 3 1 1 7 *
RS CATHERINE BOOTH 0 0 0 0 0 *
RSB SENTOSA 0 0 0 0 0 *
RSB RESTU 0 0 0 0 0 *
RSB WAHYU 0 0 0 0 0 *
RSB ELIM 0 0 0 0 0 *
RSB ST. KHADIDJAH 0 0 0 0 0 *
RSB ST. MARYAM 0 0 0 0 0 *
RS BHAYANGKARA 8 5 2 5 20 *
RS PELAMONIA 5 2 2 2 11 *
RS JALA AMMARI 2 1 2 1 6 *
7372 RSU ANDI MAKKASAU PAREPARE 6 6 2 3 17 *
RS FATIMA PAREPARE 1 1 0 0 2 *
RS SUMANTRI PAREPARE 1 0 1 1 3 *
RS KUSTA LAULENG PAREPARE 0 0 0 0 0 *
RS BERSALIN ST. KHADIJAH 0 0 0 0 0 *
RUMAH BERSALIN HIKMAH 0 0 0 0 0 *
RUMAH BERSALIN DHARMA HUSADA 0 0 0 0 0 *
RUMAH BERSALIN DDI 0 *
7373 RSU. SAWERIGADING PALOPO 5 5 2 2 14
RS. TENTARA 0 0 0 0 0
RS. AT-MEDIKA 1 2 2 1 6
BP/RB. BINTANG LAUT 0 0 0 0 0
RB. SITI KHADIJAH 0 0 0 0 0
RS Ibu Dab Anak ST, Madyang 0 0 0 0 0
214 221 62 136 633
3 INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
7301 KAB. SELAYAR 0 0 0 0 -
7302 KAB. BULUKUMBA 0 0 0 0 -
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0 0 -
7304 KAB. JENEPONTO 0 0 0 0 -
7305 KAB. TAKALAR 0 0 0 0 -
7306 KAB. GOWA 0 0 0 0 -
7307 KAB. SINJAI 0 0 0 0 -
7308 KAB. MAROS 0 0 0 0 -
7309 KAB. PANGKEP 0 0 0 0 -
7310 KAB. BARRU 0 0 0 0 -
7311 KAB. BONE 0 0 0 0 -
7312 KAB. SOPPENG 0 0 0 0 -
7313 KAB. WAJO 0 0 0 0 -
7314 KAB. SIDRAP 0 0 0 0 -
2
SUB JUMLAH RUMAH SAKIT
NO UNIT KERJA
















TENAGA TEKNISI MEDIS
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH
1 3 4 5 6 7
7315 KAB. PINRANG 0 0 0 0 -
7316 KAB. ENREKANG 0 0 0 0 -
7317 KAB. LUWU 0 0 0 0 -
7318 KAB. TATOR 0 0 0 0 -
7322 KAB. LUWU UTARA 0 0 0 0 -
7325 KAB. LUWU TIMUR 0 0 0 0 -
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0 -
7372 KOTA PARE-PARE 0 0 0 0 -
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 -
0 0 0 0 -
4 SARANA KESEHATAN LAIN
7301 KAB. SELAYAR 0 0 0 0 -
7302 KAB. BULUKUMBA 0 0 0 0 -
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0 0 -
7304 KAB. JENEPONTO 0 0 0 0 -
7305 KAB. TAKALAR 0 0 0 0 -
7306 KAB. GOWA 0 0 0 0 -
7307 KAB. SINJAI 0 0 0 0 -
7308 KAB. MAROS 0 0 0 0 -
7309 KAB. PANGKEP 0 0 0 0 -
7310 KAB. BARRU 0 0 0 0 -
7311 KAB. BONE 0 0 0 0 -
7312 KAB. SOPPENG 0 0 0 0 -
7313 KAB. WAJO 0 0 0 0 -
7314 KAB. SIDRAP 0 0 0 0 -
7315 KAB. PINRANG 0 0 0 0 -
7316 KAB. ENREKANG 0 0 0 0 -
7317 KAB. LUWU 0 0 0 0 -
7318 KAB. TATOR 0 0 0 0 -
7322 KAB. LUWU UTARA 0 0 0 0 -
7325 KAB. LUWU TIMUR 0 0 0 0 -
7371 KOTA MAKASSAR 0 0 0 0 -
7372 KOTA PARE-PARE 0 0 0 0 -
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 -
0 0 0 0 -
2
SUB JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
SUB JUMLAH SARANA KESEHATAN LAIN
NO UNIT KERJA

































TENAGA TEKNISI MEDIS
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH
1 3 4 5 6 7
5 DINAS KESEHATAN KAB./KOTA
7301 KAB. SELAYAR 1 0 0 0 1
7302 KAB. BULUKUMBA 0 0 0 0 -
7303 KAB. BANTAENG 0 0 0 0 -
7304 KAB. JENEPONTO 0 0 0 0 -
7305 KAB. TAKALAR 0 0 0 0 -
7306 KAB. GOWA 3 8 1 5 17
7307 KAB. SINJAI 0 0 0 0 -
7308 KAB. MAROS 1 0 0 0 1
7309 KAB. PANGKEP 3 0 0 0 3
7310 KAB. BARRU 0 7 0 2 9
7311 KAB. BONE 0 0 0 0 -
7312 KAB. SOPPENG 0 0 0 0 -
7313 KAB. WAJO 2 0 0 0 2
7314 KAB. SIDRAP 0 0 0 0 -
7315 KAB. PINRANG 4 9 0 6 19
7316 KAB. ENREKANG 0 0 0 0 -
7317 KAB. LUWU 0 1 0 0 1
7318 KAB. TATOR 4 0 0 0 4
7322 KAB. LUWU UTARA 2 0 0 0 2
7325 KAB. LUWU TIMUR 0 0 0 0 -
7371 KOTA MAKASSAR 0 2 0 0 2
7372 KOTA PARE-PARE 1 1 0 2 4
7373 KOTA PALOPO 0 0 0 0 -
21 28 1 15 65
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
1
DINAS KESEHATAN PROVINSI
0 0 0 1 1
2
PUSAT PENGOBATAN GIGI DAN MULUT
0 0 0 0 -
3
PUSAT PENGOBATAN KULIT. KELAMIN & AIDS
0 0 0 0 -
4 AKPER ANGING MAMIRI 0 0 0 0 -
5 UNIT TRANSFUSI DARAH PEMBINA 0 0 0 0 -
0 0 0 1 1
JUMLAH 491 258 64 165 978
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 6.32 3.32 0.82 2.12 12.58
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2008
SUB JUMLAH DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
JML SUB PROVINSI
2
NO UNIT KERJA































TABEL 60
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 522,264,081,327 75.75
2 APBD PROVINSI 6,087,107,460 0.88
3 APBN : 0.00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 122,479,126,094 17.76
- ASKESKIN 13,847,019,138 2.01
- LAIN - LAIN ( SEBUTKAN ) 9,759,054,186 1.42
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 6,413,592,200 0.93
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 8,606,488,500 1.25
689,456,468,905 100
473,184,557,808,476
0.11
4,209,840,510,240.75
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
NO SUMBER BIAYA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008











TABEL 61
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
PEM.PUSAT PEM.PROP PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 2 24 7 1 11 46
2 RUMAH SAKIT JIWA 0 1 0 0 0 0 1
3 RUMAH SAKIT BERSALIN 0 2 0 0 0 13 15
4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 2 0 1 1 0 2 6
5 PUSKESMAS PERAWATAN 0 0 197 0 0 0 197
6 PUSKESMAS NON PERAWATAN 0 0 198 0 0 0 198
7 PUSKESMAS KELILING 0 0 318 0 0 0 318
8 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 1,080 0 0 0 1,080
9 RUMAH BERSALIN 0 0 11 0 0 42 53
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 1 4 2 100 107
11 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 1 0 0 93 94
12 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 130 0 0 1,864 1,994
13 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 50 50
14 POLINDES 0 0 0 0 0 0 517
15 POSKESDES 0 0 0 0 0 0 881
16 POSYANDU 0 0 0 0 0 0 8,593
17 APOTEK 0 0 8 0 0 479 487
18 TOKO OBAT 0 0 27 0 0 330 357
19 GFK 1 0 17 0 0 0 18
20 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 1 0 0 3 4
21 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 1 0 0 3 4
3 2 1991 5 2 2979 14973
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
NO FASILITAS KESEHATAN
JUMLAH
TAHUN 2008





































TABEL 62

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
1 2 3 4 5 6 7
7301 SELAYAR 74 74 0 3 248
7302 BULUKUMBA 126 126 28 30 476
7303 BANTAENG 67 27 28 25 230
7304 JENEPONTO 101 81 19 36 408
7305 TAKALAR 77 77 29 3 420
7306 GOWA 167 149 30 30 648
7307 SINJAI 80 65 78 16 82
7308 MAROS 103 40 21 12 389
7309 PANGKEP 102 73 63 73 343
7310 BARRU 54 54 14 24 229
7311 BONE 372 186 65 121 921
7312 SOPPENG 70 69 74 55 312
7313 WAJO 176 176 73 73 289
7314 SIDRAP 105 21 6 4 315
7315 PINRANG 90 104 25 14 350
7316 ENREKANG 123 129 90 17 18
7317 LUWU 192 192 30 37 353
7318 TATOR 310 188 188 51 456
7322 LUWU UTARA 171 118 112 20 312
7325 LUWU TIMUR 99 81 18 18 238
7371 MAKASSAR 132 132 132 4 1,625
7372 PARE-PARE 22 22 22 4 95
7373 PALOPO 48 40 48 0 138
SULSEL 2,861 2,224 1,193 670 8,895
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
TAHUN 2008
POLINDES POSKESDES
PROVINSI SULAWESI SELATAN
NO KAB./KOTA
JUMLAH
POSYANDU
DESA/
KELURAHAN
DESA SIAGA




TABEL 63
INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2008
KELUAR
(HIDUP +
MATI)
MATI
SELUR
UHNYA
MATI >=
48 JAM
DIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 RS SELAYAR 0 56 2,955 103 34 9,415 46 3 4 35 12
2 RS BULUKUMBA UMUM 137 8,067 0 73 34,245 68 4 2 0 9
3 RS PROF. ANWAR MAKATUTU BANTAENG 0 59 3,969 0 29 14,848 69 4 2 0 7
4 RS LANTO DG. PASEWANG JENEPONTO 0 33 5,868 0 26 17,074 142 3 -1 0 4
5 RS PATTALASSANG TAKALAR 0 164 11,161 153 47 36,572 61 3 2 14 4
6 RS SYEKH YUSUF GOWA UMUM 117 12,577 220 76 40,596 95 3 0 17 6
7 RS SINJAI 0 61 4,177 0 23 17,454 78 4 1 0 6
8 RS SALEWANGENG MAROS Umum 103 5,721 164 40 23,499 63 4 2 29 7
9 RS PANGKEP 0 165 7,953 0 0 37,583 62 5 3 0 0
10 RS BARRU 0 42 1,054 4 0 4,318 28 4 10 4 0
11 RS TENRIAWARU BONE 0 153 11,073 0 175 45,324 81 4 1 0 16
12 RS AJAPANGNGE SOPPENG 0 82 4,676 0 53 18,686 62 4 2 0 11
13 RS LAMADUKELLENG WAJO Umum 110 5,595 258 128 26,156 65 5 3 46 23
14 RS NENEMALLOMO SIDRAP 0 111 4,710 213 123 25,775 64 5 3 45 26
15 RS ARIFIN NU'MANG 0 60 1,818 17 4,735 22 3 9 0 9
16 RS LASINRANG PINRANG 128 128 8,221 0 130 36,600 78 4 1 0 16
17 RS MANSENRENG PULU ENREKANG 0 154 3,812 129 66 24,883 44 7 8 34 17
18 RS BATARA GURU LUWU UMUM 90 2,848 21 9 8,923 27 3 8 7 3
19 RS LAKIPADADA TATOR 0 145 6,078 0 107 36,481 69 6 3 0 18
20 RS ANDI JEMMA MASAMBA 0 140 8,676 266 100 35,037 69 4 2 31 12
21 RSUP WAHIDIN SUDIROHUSODO 0 673 - 0 0 - 0.70 8.72 3.20 0.40 0.60
22 BPRS LABUANG BAJI MAKASSAR 0 340 9,250 0 221 55,223 44 6 7 0 24
23 RS HAJI MAKASSAR 0 120 5,770 0 49 25,595 58 4 3 0 8
24 RSU DAYA MAKASSAR 0 52 2,968 0 2 8,220 43 3 4 0 1
25 RSU DADI MAKASSAR 0 450 2,197 0 38 166,236 101 76 -1 0 17 *
26 RS A. MAKKASAU PARE-PARE 172 172 9,808 0 165 45,375 72 5 2 0 17
27 RS SAWERIGADING PALOPO 0 122 10,464 0 101 39,761 89 4 0 0 10
JUMLAH 4,039 161,466 1,531 1,832 838,614 57 5 4 9 11
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
TOI GDR NDR
JUMLAH PASIEN JUMLAH
HARI
PERAWAT
AN
BOR LOS
JML
TT
JENIS
PELAYANAN
UMUM /
KHUSUS
NAMA RUMAH SAKIT
[a]
NO









Sistem Informasi Kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.11 Makassar
Telp./ Fax (0411) 580502
Webloghttp://datinkessulsel.wordpress.com
SIK

Anda mungkin juga menyukai