0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan28 halaman
Pasien perempuan berusia 14 tahun datang dengan keluhan luka bakar listrik seluas 22% di kaki dan tangan akibat tersengat listrik ketika memegang pagar. Pemeriksaan menunjukkan luka bakar derajat I di beberapa bagian tubuh beserta peningkatan enzim hati dan proteinuria. Diagnosa luka bakar listrik seluas 22% dan perawatan meliputi resusitasi, antibiotik, dan perawatan luka.
Pasien perempuan berusia 14 tahun datang dengan keluhan luka bakar listrik seluas 22% di kaki dan tangan akibat tersengat listrik ketika memegang pagar. Pemeriksaan menunjukkan luka bakar derajat I di beberapa bagian tubuh beserta peningkatan enzim hati dan proteinuria. Diagnosa luka bakar listrik seluas 22% dan perawatan meliputi resusitasi, antibiotik, dan perawatan luka.
Pasien perempuan berusia 14 tahun datang dengan keluhan luka bakar listrik seluas 22% di kaki dan tangan akibat tersengat listrik ketika memegang pagar. Pemeriksaan menunjukkan luka bakar derajat I di beberapa bagian tubuh beserta peningkatan enzim hati dan proteinuria. Diagnosa luka bakar listrik seluas 22% dan perawatan meliputi resusitasi, antibiotik, dan perawatan luka.
Supervisor : dr. Sachraswaty R. Laidding, Sp.B, SpBP LUKA BAKAR LISTRIK BAGIAN ILMU BEDAH SUBDIVISI BEDAH PLASTIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN CASE PRESENTATION IDENTITAS PASIEN Nama : Aisyah Awalia Umur : 14 Tahun Jenis kelamin : Perempuan No. RM : 681389 Tgl. MRS : 20-09-2014 Ruangan : Unit Luka Bakar Status : JKN ANAMNESIS KU : Luka bakar listrik AT : Dialami sejak 1 jam sebelum masuk Rumah Sakit, tidak ada riwayat muntah, tidak ada riwayat kejang, pasien sudah mendapatkan pertolongan pertama di Rumah Sakit Daya.
Mekanisme trauma : Pasien sedang memegang pagar kemudian pagar tersebut terkena kabel telanjang yang teraliri listrik. pasien tersengat dan terlempar jatuh dari pagar, setelah itu pasien tetap sadar PEMERIKSAAN FISIS PRIMARY SURVEY : Airway : Clear Breathing : RR: 24 kali/mnt, Simetris kiri dan kanan Circulation : TD : 130/80 mmHg, Nadi: 86 kali/mnt Disability : GCS 15 (E 4 M 6 V 5 ), pupil Isokor diameter 2,5 mm/2,5 mm, RC +/+ Exposure : Suhu 36,7 o C PEMERIKSAAN FISIS SECONDARY SURVEY: Regio Femur Sinistra Inspeksi: Tampak luka bakar listrik seluas 6%, kulit melepuh (-), jaringan nekrotik (+), Edema (+) Palpasi : Nyeri tekan (+) PEMERIKSAAN FISIS SECONDARY SURVEY: Regio Femur Dextra Inspeksi: Tampak luka bakar listrik seluas 4%, kulit melepuh (-), jaringan nekrotik (+), Edema (+) Palpasi : Nyeri tekan (+)
PEMERIKSAAN FISIS SECONDARY SURVEY: Regio Cruris Dextra Inspeksi: Tampak luka bakar listrik seluas 8%, kulit melepuh (-), jaringan nekrotik (+), Edema (+) Palpasi : Nyeri tekan (+)
PEMERIKSAAN FISIS SECONDARY SURVEY: Regio Cruris Sinistra Inspeksi: Tampak luka bakar listrik seluas 4%, kulit melepuh (-), jaringan nekrotik (+), Edema (+) Palpasi : Nyeri tekan (+)
USG abdomen dalam batas normal RESUME Seorang perempuan umur 14 tahun datang ke Instalasi Rawat Darurat Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo dengan keluhan luka bakar pada bagian tangan dan kaki. Dialami sejak + 1 jam sebelum masuk Rumah Sakit akibat terkena sengatan listrik. Pasien sedang memegang pagar yang terkena kabel telanjang yang dialiri listrik. Pasien langsung terlempar dan terjatuh dari pagar. RESUME Pada pemeriksaan fisis ditemukan luka bakar listrik di regio Cruris Dextra seluas 8%, regio Cruris Sinistra seluas 4%, region Femoris Dextra seluas 4%, dan region Femoris Sinistra seluas 6%. GDS meningkat (199 mg/dl), dan GOT/GPT meningkat (362/115 U/L), pada urinalisa tampak urin berwarna merah, terdapat proteinuri, terdapat glukosa, keton, nitrit, blood dan leukosit DIAGNOSA
Luka Bakar Listrik seluas + 22%
RENCANA TERAPI Resusitasi A,B,C Airway: Clear Breathing: O 2 3-4 Lpm via nasal kanul Circulation: Resusitasi Cairan Observasi GCS dan Tanda Vital Follow up produksi urine (pasang kateter) Periksa laboratorium darah rutin dan Urinalisa Periksa USG Abdomen Perawatan luka Antibiotik Analgetik Antagonis H2 Reseptor PENDAHULUAN Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi Luka bakar di bedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya, diantaranya: Luka bakar karena api Luka bakar karena air panas Luka bakar karena bahan kimia Luka bakar karena listrik dan petir Luka bakar karena radiasi Cedera akibat suhu sangat rendah (frost bite)
Luas luka bakar
PENDAHULUAN Cedera listrik adalah salah satu jenis trauma dengan patofisiologi yang agak berbeda dari trauma pada umumnya.Untuk memahami cedera listrik, diperlukan pemahaman-pemahaman tertentu listrik dasar PATOFISIOLOGI Kerusakan jaringan Hambatan jaringan Durasi kontak Luas yang terkena Jaringan memiliki hambatan yang berbeda- beda tergantung kandungan elektrolitnya: Tulang Kulit Lemak Saraf Otot Darah dan cairan tubuh TIPE LUKA VOLTAGE Kulit Jaringan Dalam Aritmia Jantung Voltage rendah (<1000V) Luka lokal (masuk dan keluar) Jarang Jarang henti jantung tiba-tiba Voltage tinggi (>1000V) Luka bakar masuk dan keluar sangat tebal Kerusakan otot disertai rhabdomyolysis dan sindrom kompartmen Kerusakan pada myocardial dan delayed arrhythmia Petir Luka bakar superfisial atau dermal. Luka keluar di kaki Perforasi dinding telinga dan kerusakan korneal Respiratory arrest- bantuan CPR PENANGANAN First aid: Pertama, tutup sumber listrik dan alihkan kabel listrik jauh dari korban. Jika tidak berhasil, alihkan korban dari sumber aliran listrik dengan menggunakan non-konduktor
Primary Survey: A: Pastikan paten dan cervical terlindungi B: oksigenasi cukup C : resusitasi, awasi cardiac arrest
Kumpulkan riwayat lengkap: Bagaimana kejadiannya? Berapa lama kejadian dari saat mulainya kejadian? Apakah ada riwayat kehilangan kesadaran, jika ya berapa lama? Apakah ada hilang ingatan saat kejadian? Apakah ada trauma lain yang terkait? Apakah ada henti jantung atau disaritmia yang terekam?
Secondary survey Pertama- tama lepaskan pakaian dan aksesoris seperti jam tangan dan perhiasan. Periksa tempat luka masuk atau kontak dengan memperhatikan daerah kulit kepala, tangan, dan kaki. Perkirakan total luas dan kedalaman luka bakar Periksa keadaan neurologis perifer dan spinal Dokumentasikan semua temuan klinis. Resusitasi cairan diperlukan jika pada secondary survey didapatkan luka yang luas.
Deep damage hemochromogenuria pemasangan kateter (monitor warna,output) Jika urine berwarna abnormal: tingkatkan infus untuk pertahankan urin 75-100 ml/jam untuk dewasa, dan 2ml/kg/jam pada anak-anak Jika output urin tidak sesuai dengan cairan yang masuk, harus diberikan 12,5g mannitol setiap 1 liter cairan sebagai diuresis osmotik. Dysritmia EKG 24 jam jika terkena aliran listrik tegangan tinggi, kehilangan kesadaran, atau datang dengan EKG yang abnormal
Penanganan Sirkulasi Perifer Penanganan dalam hitungan jam harus segera dilakukan jika: Perubahan warna Edema Capillary Refill Pulsasi perifer Sensasi kulit Eschariotomi tindakan membuat irisan memanjang untuk membuka eschar yang menyebabkan penjepitan.
Fasciotomi digunakan untuk melepaskan tekanan kompartemen dalam dan mengembalikan perfusi otot
Perawatan Luka untuk mencegah infeksi dengan antimikroba topical