Anda di halaman 1dari 28

Oleh :

Halimah Nurul Akbari (C111 09 768)


Arief Kamil(C111 09 332)
Yuliana (110 07 052)

Supervisor :
dr. Sachraswaty R. Laidding, Sp.B, SpBP
LUKA BAKAR LISTRIK
BAGIAN ILMU BEDAH SUBDIVISI BEDAH PLASTIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
CASE PRESENTATION
IDENTITAS PASIEN
Nama : Aisyah Awalia
Umur : 14 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
No. RM : 681389
Tgl. MRS : 20-09-2014
Ruangan : Unit Luka Bakar
Status : JKN
ANAMNESIS
KU : Luka bakar listrik
AT : Dialami sejak 1 jam sebelum masuk Rumah Sakit,
tidak ada riwayat muntah, tidak ada riwayat kejang, pasien
sudah mendapatkan pertolongan pertama di Rumah Sakit
Daya.

Mekanisme trauma :
Pasien sedang memegang pagar kemudian pagar
tersebut terkena kabel telanjang yang teraliri listrik. pasien
tersengat dan terlempar jatuh dari pagar, setelah itu pasien
tetap sadar
PEMERIKSAAN FISIS
PRIMARY SURVEY :
Airway : Clear
Breathing : RR: 24 kali/mnt, Simetris kiri dan
kanan
Circulation : TD : 130/80 mmHg, Nadi: 86 kali/mnt
Disability : GCS 15 (E
4
M
6
V
5
), pupil Isokor diameter
2,5 mm/2,5 mm, RC +/+
Exposure : Suhu 36,7
o
C
PEMERIKSAAN FISIS
SECONDARY SURVEY:
Regio Femur Sinistra
Inspeksi: Tampak luka bakar listrik seluas 6%, kulit melepuh
(-), jaringan nekrotik (+), Edema (+)
Palpasi : Nyeri tekan (+)
PEMERIKSAAN FISIS
SECONDARY SURVEY:
Regio Femur Dextra
Inspeksi: Tampak luka bakar listrik seluas 4%, kulit melepuh
(-), jaringan nekrotik (+), Edema (+)
Palpasi : Nyeri tekan (+)


PEMERIKSAAN FISIS
SECONDARY SURVEY:
Regio Cruris Dextra
Inspeksi: Tampak luka bakar listrik seluas 8%, kulit melepuh
(-), jaringan nekrotik (+), Edema (+)
Palpasi : Nyeri tekan (+)

PEMERIKSAAN FISIS
SECONDARY SURVEY:
Regio Cruris Sinistra
Inspeksi: Tampak luka bakar listrik seluas 4%, kulit melepuh
(-), jaringan nekrotik (+), Edema (+)
Palpasi : Nyeri tekan (+)


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi Hasil Nilairujukan Satuan
WBC
11,4
4.00 10.0 [10
3
/uL]
RBC
3,54
4.00 6.00 [10
6
/uL]
HGB
9,8
12.0 16.0 [g/dL]
HCT
29,1
37.0 48.0 [%]
PLT
398
150 400 [10
3
/uL]
PT 13,3 (10,1) 10 14 Detik
Albumin
2,6
3,4-4,8 g/dL
APTT 24,9 (21,1) 20-30 detik
Ureum 18 10-50 mg/dL
CT 6.00 4-10 Menit
Hematologi Hasil Nilairujukan Satuan
Kreatinin 0,70 <1,1 mg/dL
BT 3.00 1-7 Menit
GOT 362 < 38 U/L
GPT 115 < 41 U/L
GDS 199 140 mg/dl
Natrium 139 136 145 Mmol/l
Kalium 4,8 3,5 5,1 Mmol/l
Klorida 107 97 111 Mmol/l
HBs Ag Non Reactive Non Reactive --
Anti HCV Non Reactive Non Reactive --
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(20 September2014)
Urine Rutin Hasil Nilairujukan Satuan
Warna Merah Kuning Muda --
pH 5,5 4,5-8,0 --
Bj 1,030 1,005-1,035 --
Protein +++/300 negatif mg/ dl
Glukose +/100 Negatif mg/dl
Keton +/15 Negatif mg/dL
Nitrit Positif negatif mg/dL
Blood +++/200 negatif RBC/ul
Lekosit +++/500 negatif WBC/ul
Sedimen leukosit >100 <5 Lpb
Sedimen eritrosit 50 <5 Lpb
Sedimen Epitel Sel 50 Lpk
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(20 september 2014)
Pemeriksaan USG:

USG abdomen dalam batas normal
RESUME
Seorang perempuan umur 14 tahun datang ke
Instalasi Rawat Darurat Rumah Sakit Wahidin
Sudirohusodo dengan keluhan luka bakar pada
bagian tangan dan kaki. Dialami sejak + 1 jam
sebelum masuk Rumah Sakit akibat terkena
sengatan listrik. Pasien sedang memegang pagar
yang terkena kabel telanjang yang dialiri listrik.
Pasien langsung terlempar dan terjatuh dari pagar.
RESUME
Pada pemeriksaan fisis ditemukan luka bakar
listrik di regio Cruris Dextra seluas 8%, regio Cruris
Sinistra seluas 4%, region Femoris Dextra seluas 4%,
dan region Femoris Sinistra seluas 6%. GDS
meningkat (199 mg/dl), dan GOT/GPT meningkat
(362/115 U/L), pada urinalisa tampak urin berwarna
merah, terdapat proteinuri, terdapat glukosa, keton,
nitrit, blood dan leukosit
DIAGNOSA

Luka Bakar Listrik seluas + 22%

RENCANA TERAPI
Resusitasi A,B,C
Airway: Clear
Breathing: O
2
3-4 Lpm via nasal kanul
Circulation:
Resusitasi Cairan
Observasi GCS dan Tanda Vital
Follow up produksi urine (pasang kateter)
Periksa laboratorium darah rutin dan Urinalisa
Periksa USG Abdomen
Perawatan luka
Antibiotik
Analgetik
Antagonis H2 Reseptor
PENDAHULUAN
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau
kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan
sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,
listrik dan radiasi
Luka bakar di bedakan menjadi beberapa jenis
berdasarkan penyebabnya, diantaranya:
Luka bakar karena api
Luka bakar karena air panas
Luka bakar karena bahan kimia
Luka bakar karena listrik dan petir
Luka bakar karena radiasi
Cedera akibat suhu sangat rendah (frost bite)

Luas luka bakar

PENDAHULUAN
Cedera listrik adalah salah satu jenis trauma
dengan patofisiologi yang agak berbeda dari
trauma pada umumnya.Untuk memahami cedera
listrik, diperlukan pemahaman-pemahaman
tertentu listrik dasar
PATOFISIOLOGI
Kerusakan jaringan
Hambatan jaringan
Durasi kontak
Luas yang terkena
Jaringan memiliki hambatan yang berbeda- beda tergantung
kandungan elektrolitnya:
Tulang
Kulit
Lemak
Saraf
Otot
Darah dan cairan tubuh
TIPE LUKA
VOLTAGE Kulit Jaringan Dalam Aritmia Jantung
Voltage rendah
(<1000V)
Luka lokal (masuk
dan keluar)
Jarang Jarang henti
jantung tiba-tiba
Voltage tinggi
(>1000V)
Luka bakar masuk
dan keluar sangat
tebal
Kerusakan otot
disertai
rhabdomyolysis dan
sindrom
kompartmen
Kerusakan pada
myocardial dan
delayed arrhythmia
Petir Luka bakar
superfisial atau
dermal. Luka keluar
di kaki
Perforasi dinding
telinga dan
kerusakan korneal
Respiratory arrest-
bantuan CPR
PENANGANAN
First aid:
Pertama, tutup sumber listrik dan alihkan kabel listrik jauh
dari korban.
Jika tidak berhasil, alihkan korban dari sumber aliran
listrik dengan menggunakan non-konduktor

Primary Survey:
A: Pastikan paten dan cervical terlindungi
B: oksigenasi cukup
C : resusitasi, awasi cardiac arrest

Kumpulkan riwayat lengkap:
Bagaimana kejadiannya?
Berapa lama kejadian dari saat mulainya kejadian?
Apakah ada riwayat kehilangan kesadaran, jika ya
berapa lama?
Apakah ada hilang ingatan saat kejadian?
Apakah ada trauma lain yang terkait?
Apakah ada henti jantung atau disaritmia yang terekam?

Secondary survey
Pertama- tama lepaskan pakaian dan aksesoris seperti jam
tangan dan perhiasan.
Periksa tempat luka masuk atau kontak dengan
memperhatikan daerah kulit kepala, tangan, dan kaki.
Perkirakan total luas dan kedalaman luka bakar
Periksa keadaan neurologis perifer dan spinal
Dokumentasikan semua temuan klinis.
Resusitasi cairan diperlukan jika pada secondary survey
didapatkan luka yang luas.

Deep damage hemochromogenuria
pemasangan kateter (monitor warna,output)
Jika urine berwarna abnormal: tingkatkan infus untuk
pertahankan urin 75-100 ml/jam untuk dewasa, dan
2ml/kg/jam pada anak-anak
Jika output urin tidak sesuai dengan cairan yang masuk,
harus diberikan 12,5g mannitol setiap 1 liter cairan
sebagai diuresis osmotik.
Dysritmia EKG 24 jam jika terkena aliran listrik tegangan
tinggi, kehilangan kesadaran, atau datang dengan EKG yang
abnormal

Penanganan Sirkulasi Perifer
Penanganan dalam hitungan jam harus segera dilakukan jika:
Perubahan warna
Edema
Capillary Refill
Pulsasi perifer
Sensasi kulit
Eschariotomi tindakan membuat irisan memanjang
untuk membuka eschar yang menyebabkan penjepitan.

Fasciotomi digunakan untuk melepaskan tekanan
kompartemen dalam dan mengembalikan perfusi otot

Perawatan Luka untuk mencegah infeksi dengan
antimikroba topical

Anda mungkin juga menyukai