Anda di halaman 1dari 1

BAB IV

ANALISA KASUS

Pada kasus ini diagnosa ca cervix pada seorang wanita 46 th dengan P
2
A
0
ditegakkan
berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Pada anamnesa pasien mengeluh sering keluar darah setelah bersenggama dan nyeri
pada vagina. Pasien mengeluhkan menstruasinya selama 1 tahun terakhir menjadi lebih
lama 2 minggu, dan darah menstruasi lebih banyak dari biasanya. juga terjadi perdarahan
dari vagina di luar siklus haid. Hal ini menunjukkan menometroragi yaitu keadaan dimana
perdarahan haid lebih banyak dari normal atau lebih dari normal dan perdarahan juga terjadi
di luar siklus haid. Keluhan mual, nyeri, sering kencing, konstipasi tidak dialami pasien. Pada
sumber kepustakaan didapatkan bahwa gejala klinik pada kanker servix dapat terjadi
perdarahan post coitus yang kemudian dapat bertambah menjadi metroragia, menoragia,
hingga menometroragia, juga didapatkan fluor albus yang berbau. Gejala lain tergantung dari
luasnya kanker, seperti nyeri, edema dan gejala sesuai organ yang terkena.

Pada pemeriksaan fisik status generalis pasien ini didapatkan keadaan umum, tanda
vital, kepala, mata, THT, jantung, paru, abdomen dan ekstremitas dalam batas normal. Pada
pemeriksaan genitalia eksterna didapatakan pada vulva/uretra tidak ada kelainan, dinding
vagina terinfiltrasi massa tumor 1/3 proksimal, portio atrofi sulit dinilai. TMSA ampula recti
tidak kolaps. CRS: 50% / 50%.

Pada pemeriksaan penunjang, didapatkan kadar hemoglobin yang rendah, yaitu 10,9
gr/dl yang artinya di bawah normal. Pada pemeriksaan ultrasonografi perabdominal
didapatkan VU tampak tenang, tampak massa cervix >4 cm, ren dextra dan sinistra dalam
bats normal, ascites (-), tidak terdapat pemebesaran KGB paraaorta. Pada pemeriksaan
patologi anatomi (biopsi servix) didapatkan well differentiated adenocarcinoma.

Penatalaksanaan pada myoma uteri diberikan berdasarkan stadium kanker, pada
pasien ini termasuk dalam stadium IB
2
, dengan pilihan terapinya adalah kemoradiasi,
kemoterapi neoadjuvan (tiga seri kemoterapi berbasis platinium) dilanjtkan histerektomi
radikal dan limfadenektomi pelvik +/- adjuvant radiasi atau kemoradiasi pascaoperasi. Dan
plihan terapi yang ketiaga adalah kemoradiasi dilanjutkan dengan histerektomi ekstrafasial.

Anda mungkin juga menyukai