DOCTOR'S
DETECTIVE CASE
JOURNAL
SOLVE THE CASE!
KASUS
Seorang laki-laki 55 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan buang air kecil berwarna kemerahan
sejak 1 minggu, tidak ada keluhan nyeri. Pada anamnesis, pasien sering mengalami keluhan ini, kambuh-kambuhan
sudah sejak lama, riwayat demam, batuk, mual, muntah, nyeri tulang, dan kencing batu disangkal, pasien juga
mengalami penurunan berat badan. Pasien memiliki riwayat hipertensi, merokok dan peminum kopi. Pada
pemeriksaan fisik Tekanan darah 140/80 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, respirasi 24x/menit, suhu badan 36,50C,
dan berat badan 54 kilogram. Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterus, tekanan vena jugularis normal, tidak terdapat
pembesaran kelenjar getah bening di servikal, aksila, serta supra dan infraklavikula. Pemeriksaan dada tidak tampak
kelainan, fremitus raba paru kanan dan kiri sama, perkusi sonor pada kedua paru, suara napas vesikuler tanpa suara
tambahan. Tidak terdapat pembesaran jantung, suara jantung satu dan dua normal, tidak ditemukan bising. Pada
pemeriksaan perut didapatkan perut lemas, pada palpasi tidak ditemukan massa, rasa nyeri perut bagian bawah,
hepar dan lien tidak teraba, ballotement kedua ginjal (+), dan bising usus normal. Anggota gerak dalam batas normal,
dan tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening dan edema tungkai.
KASUS
Pada pemeriksaan laboratorium darah lengkap didapatkan hemoglobin 10,8 g/dl, leukosit
10.200/mm3 , trombosit 220.000, dengan hitung jenis: eosinofil 1%, basofil 0%, netrofil batang 3%, netrofil
segmen 66%, limfosit 22%, monosit 4%, dan laju endap darah 35/54 mm. Gambaran darah tepi menunjukkan
anemia normositik normokromik dengan morfologi normal. Pada pemeriksaan urinalisis berat jenis 1,010, Ph
6,5 , protein -, reduksi -, eritrosit +++, leukosit ++, nitrit -, keton -, urobilin normal. Sedimen urin leukosit 11-
20/LPB, epitel+, eritrosit padat dan berbentuk homogen.
APAKAH DIAGNOSIS YANG PALING MEMUNGKINKAN PADA KASUS
PASIEN DI ATAS?
A. Sistitis akut
B. Sistitis Kronis
C. Vesikolitiasis
D. Karsinoma VU
E. Kanker Prostat
ANALISA!
• Laki-laki 55 tahun
Pada pemeriksaan fisik:
• Hematuri sejak 1 minggu curiga adanya isk, batu saluran kemih, keganasan
• Tekanan darah 140/80 mmHg, respirasi 24x/menit, dan berat
• Tdak ada keluhan nyeri Isk dan keganasan juga bisa tidak timbul nyeri. Batu badan 54 kilogram.
lebih banyak dilaporkan dengan nyeri. • Konjungtiva anemis curiga perdarahan akibat keganasan
• Kambuh-kambuhan sudah sejak lama perjalanan penyakit yg kronis • Tekanan vena jugularis normal jantung tidak ada masalah
• Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening di servikal,
• Riwayat demam, batuk, mual, muntah, nyeri tulang, dan kencing batu
aksila, serta supra dan infraklavikula. tidak ada kecurigaan
disangkal--> Hah! Kemungkinan ISK dan batu saluran kemih mulai berkurang
kemungkinannya. Keganasan!
pada infeksi/metastasis pada thorax
• Pemeriksaan thorak dalam batas normal jantung dan paru
• Penurunan berat badan curiga suatu keganasan menjadi semakin SUS! Akibat
normal
mengalami turnover protein yang meningkat, sehingga menyebabkan berkurangnya
massa protein. Hipermetabolisme pada penderita kanker. Asupan energi dan protein • Pemeriksaan abdomen didapatkan rasa nyeri tekan perut
yang kurang menyebabkan kehilangan berat badan sehingga meningkatkan bagian bawah, ballotement kedua ginjal (+) curiga
kecepatan metabolisme basal dan glukoneogenesis serta terjadi penurunan sintesis pembesaran ginjal?
protein tubuh • Tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening dan
edema tungkai kemungkinan kecil terjadi gagal ginjal
• Riwayat hipertensi
Tanda klasik dari karsinoma kandung kemih adalah makroskopik hematuri tanpa
rasa nyeri.
Rekomendasi sistoskopi
KARSINOMA VU
(KARSINOMA VESIKA URINARIA)
• Kanker kandung kemih adalah kanker yang berasal dari mukosa kandung kemih (urotel). Kanker ini merupakan
keganasan ketujuh paling sering pada pria dan ke-17 pada wanita.
• Etiologi penyakit ini diduga berhubungan dengan beberapa faktor, seperti: kebiasaan merokok, pekerjaan yang
berkontak dengan zat kimia yang bersifat karsinogenik (golongan aromatik amin), obatobatan antara lain
siklofosfamid, dan infeksi parasit schistosoma haematobium
• Diagnosis dari kanker kandung kemih berdasarkan keluhan, tanda dan gejala, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang. Sistoskopi dan biopsi/reseksi merupakan standar diagnostik untuk kanker kandung
kemih. Diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan patologi anatomi.1
Sumber:
Umbas Rainy, 2014. PANDUAN PENANGANAN KANKER KANDUNG KEMIH TIPE UROTELIAL. Availabel at
https://www.iaui.or.id/guidelines/[2014]%20Panduan%20Penanganan%20Kanker%20Kandung%20Kemih%20Tipe%20Urotelial.pdf
FAKTOR RESIKO KANKER VU
Sumber:
• Umbas Rainy, 2014. PANDUAN PENANGANAN KANKER KANDUNG KEMIH TIPE UROTELIAL. Availabel at
https://www.iaui.or.id/guidelines/[2014]%20Panduan%20Penanganan%20Kanker%20Kandung%20Kemih%20Tipe%20Urotelial.pdf
• Senduk, Rotty, 2007. KARSINOMA KANDUNG KEMIH. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado
GEJALA KLINIS KARSINOMA KANDUNG KEMIH