Anda di halaman 1dari 24

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Delima (punica granatum) adalah tanaman buah-buahan yang dapat tumbuh
hingga 5-8 m. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Iran, namun telah lama
dikembangbiakkan di daerahMediterania. Bangsa Moor memberi nama salah satu
kota kuno di Spanyol, Granadaberdasarkan nama buah ini. Tanaman ini juga
banyak ditanam di daerah Cina Selatan dan Asia Tenggara.
Delima berasal dari Timur Tengah, tersebar di daerah subtropik sampai
tropik, dari dataran rendah sampai di bawah 1.000 m dpl. Tumbuhan ini menyukai
tanah gembur yang tidak terendam air, dengan air tanah yang tidak dalam. Delima
sering ditanam di kebun-kebun sebagai tanaman hias, tanaman obat, atau karena
buahnya yang dapat dimakan. Berupa perdu atau pohon kecil dengan tinggi 25 m.
Batang berkayu, ranting bersegi, percabangan banyak, lemah, berduri pada ketiak
daunnya, cokelat ketika masih muda, dan hijau kotor setelah tua. Daun tunggal,
bertangkai pendek, letaknya berkelompok. Helaian daun bentuknya lonjong sampai
lanset, pangkal lancip, ujung tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan
mengkilap, panjang 19 cm, lebar 0,52,5 cm, warnanya hijau.
Bunga tunggal bertangkai pendek, keluar di ujung ranting atau di ketiak daun
yang paling atas. Biasanya, terdapat satu sampai lima bunga, warnanya merah,
putih, atau ungu. Berbunga sepanjang tahun. Buahnya buah buni, bentuknya bulat
dengan diameter 512 cm, warna kulitnya beragam, seperti hijau keunguan, putih,
cokelat kemerahan, atau ungu kehitaman. Kadang, terdapat bercak-bercak yang
agak menonjol berwarna tebih tua. Bijinya banyak, kecil-kecil, bentuknya bulat
panjang yang bersegi-segi agak pipih, keras, tersusun tidak beraturan, warnanya
merah, merah jambu, atau putih.
2

Delima dipercaya sebagai tanaman obat tradisional sejak zaman dahulu
di beberapa masyarakat dunia. Tanaman ini mengandung alkaloid dan tannin
yang berfungsi dalam pengobatan. Maka dari itu simplisia dari Punica Granatum
banyak digunakan dalam pembuatan obat. Dari hal tersebut Penyusun tertarik
membahs lebih lanjut tentang klasifikasi serta simplisia dari Punica Granatum.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah tumbuhan Punica Granatum ?
2. Apa klasifikasi dan Deskripsi dari tumbuhan Punica Granatum?
3. Apa khasiat secara tradisional dari tumbuhan Punica Granatum?
4. Apa saja kandungan kimia dari tumbuhan Punica Granatum ?
5. Bagaimana uji aktivitas biologis tumbuhan Punica Granatum?
6. Bagaimana cara pengolahan dan pembuatan simplisia yang baik pada
tumbuhan Punica Granatum?
7. Bagaimana standarisasi ekstrak atau simplisia dari tumbuhan Punica
Granatum?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah dari tumbuhan Punica Granatum.
2. Mengetahui dan Memahami klasifikasi beserta deskripsi dari tumbuhan
Punica Granatum..
3. Untuk mengetahui apa saja khasiat secara tradisional dari tumbuhan Punica
Granatum.
4. Mengetahui apa saja kandungan kimia dari tumbuhan Punica Granatum.
5. Mengetahui dan Memahami uji aktivitas biologis tumbuhan Punica
Granatum.
6. Mengetahui dan Memahami cara pengolahan serta pembuatan simplisia
yang baik pada tumbuhan Punica Granatum.
7. Mengetahui dan Memahami standarisasi ekstrak atau simplisia dari
tumbuhan Punica Granatum.

3

1.4 Manfaat Penulisan
1. Penulisan ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan
wawasan tentang tumbuhan Punica Granatum.
2. Untuk menambah kajian ilmu pengetahuan tentang bagaimana
klasifikasi, khasiat secara tradisional, kandungan kimia, uji aktivitas
biologis, cara pengolahan dan pembuatan simplisia yang baik, serta
standarisasi ekstrak atau simplisia dari tumbuhan Punica Granatum.















4

BAB II
HASIL dan PEMBAHASAN
2.1 Sejarah tumbuhan Punica Granatum
Delima ( Punica graatum ) adalah tanaman buah-buahan yang berasal dari
Iran. Namun a sudah menyebar di daerah Mediterania. Belakangan juga sudah
ditemukan di asia tenggara dan RRC bagiab selatan. Taaman ini mudah tumbuh di
hamper semua iklim, namun menyebar di daratan rendah sampai ketinggian 1000m
dri permukaan laut. Walaupun tidak terlalu memilih, tapi delima bisa tumbuh subur
di tanah gembur kering.

Delima dipercaya sebagai tanaman obat tradisional sejak zaman dahulu
di beberapa masyarakat dunia. Berbagai bagian dari tanaman ini telah
digunakan dalam pengobatan tradisional dan juga telah dinyatakan dalam Papyrus
Ebers Mesir. Seiring dengan waktu sejumlah fakta penting hasil penelitian
tentang manfaat delima berhasil terungkap dan menjadikan delima populer
dalam beberapa dekade terakhir ini . Dalam 2000 UK Millennial Festival of
Medicine, delima terpilih menjadi logo perayaan tersebut diantara berbagai
pilihan yang berhubungan dengan kedokteran.
Dikenal tiga macam delima, yaitu delima putih, delima merah dan delima
ungu. Namun yang paling dikenal sebagi pangan dan obat adalah delima merah.
Sejak dulu, delima memang sudah dimanfaatkan sebagai panganan yang terkadang
diolah menjadi minuman segar. Tidak jarang pula diolah menjadi obat penyembuh
berbagai penyakit.

2.2 Klasifikasi dan Deskripsi Punica Granatum
A. Klasifikasi Punica Granatum
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
5

Sub Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Punicaceae
Genus : Punica
Spesies : Punica Granatum L
Nama umum/ Dagang : Delima

B. Nama daerah dan Nama asing Punica Granatum

1. Nama daerah
Sumatera: glima (Aceh), glimeu mekah (Gayo), dalimo
(Batak). Jawa: gangsalan (Jawa), dalima (Sunda), dhalima
(Madura). Nusa Tenggara: jeliman (Sasak), talima (Bima), dila
dae lok (Roti), leko kase, rumau (Timor). Maluku: dilimene
(Kisar).
2. Nama asing
Shi liu (C), granaatappel (B), grenadier(P), granatbaum
(J), luru (V), thap thim (T), Granada (Tag.), pomegranate (I).
3. Sinonim
Malum granatum Rumph.
C. Ekologi Punica Granatum
1. Penyebaran
Terdapat merata di seluruh Indonesia
2. Habitat
6

Tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 1500 m dpl.
Seringkali terdapat didaerah yang bertanah liat serta musin
kemaraunya panjang dan panas.
3. Perbanyakan
Sudah lama ditanam di pekarangan atau di kebun, 1 - 5
pohon digunakan untuk keperluan pribadi. Di tanam di
pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Di Indonesia belum
pernah dijumpai ditanam dalam suatu perkebunan.
D. Morfologi Punica Granatum
1. Habitus
Perdu, tinggi 2-5 m.
2. Batang
Berkayu. bulat, bercabang, berduri, masih muda coklat
setelah lua hijau kotor.


3. Daun
Tunggal, bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal
tumpul, panjang 1-8 cm, lebar 5-15 mm, pertulangan menyirip,
permukaan mengkilat, hijau.

4. Bunga
Tunggal, di ujung cabang, tangkai pendek,
kelopak berlekatan, merah atau kuning pucat, mahkota
membulat, tangkai sari melengkung. kuning, putik putih, merah
atau kuning.

5. Buah
Buni, butat, diameter 5-12 cm, hijau kekuningan. Bentuk
buah delima bulat dan terkadang bundar. Lazimnya, buah delima
bergelantungan pada tandan. Saat masih muda, buahnya berwarna
7

hijau sampai hijau kemerah-merahan. Setelah tua, warnanya
berubah, bergantung jenisnya.

6. Biji
Berbentuk Bulat, keras, kecil, merah
7. Akar
Memiliki Akar Tunggang, berwarna kuning kecoklatan.
D. Anatomi Punica Granatum

Kulit batang delima
Pemerian
Bau lemah, rasa agak kelat
Makroskopik
Potonagan kulit agak tergulung pada kedua sisinya, pada
permukaan luar ada lapisan gabus tipis, warna coklat tua kehitaman dan
sukar dikelupas; mudah dipatahkan, bekas patahan berwarna coklat
muda.
Mikroskopik
Pada penampang melintang tampak jelas jaringan gabus yang
terdiri dari beberapa lapis sel dengan penebalan berbentuk U.Korteks
terdiri dari parenkim dengan sel berdinding tipis, berisi butir pati; sel
idioblas zat samak berbentuk bulat panjang dan lebih besar dari sel
parenkim. Floem terdiri dari pembuluh tapis, parenkim floem dengan
ukuran sel lebih kecil dari parenkim korteks dan berisi hablur kalsium
oksalat berbentuk roset, berderet-deret, dan juga berisi butir pati; jari-jari
empulur terdiri dari 1 baris sel.Serbuk berwarna kuning kotor.Fragmen
pengenal adalah jaringan gabus dengan penebalan berbentuk U, dinding
bernoktah, sel sekresi berisi zat berwarna kuning dan zat sama; parenkim
dengan hablur kalsium oksalat berbentuk roset, berderet-deret; tampak
pula hablur dan butir pati yang lepas.

Kulit buah delima
8

Pemerian
Tidak berbau, rasa agak pahit, sangat kelat
Makroskopik
kulit buah berupa potongan berwarna coklat,bentukseperempat
atau setengah bola dengan garis tengah 3-5 cm, tebal 3-5 mm.Pada
bagian pangkal umumnya terdapat gagang buah, pada bagian ujung
terdapat sisa dasar bunga berbentuk tabung, tinggi sampai lebih kurang 1
cm, lebar lebih kurang 1,5 cm.Permukaan dalam tabung berwarna coklat
tua kemerahan, dalam tabung terdapat banyak sisa tangkai sari, di dasar
tabung terdapat sisa putik berbentuk silindrik.permukaan luar kulit agak
kasar, agak mengkilat, warna kecoklatan atau coklat kemerahan sampai
coklat kehitaman, kadang kadang terdapat bercak yang agak menonjol
berwarna lebih tua.Permukaan dalam kulit lebih licin dan berwarna
kuning sampai kuning kecoklatan.Terdapat sisa sekat buah dan sisa
tembuni terutama pada ujung.Permukaan dalam diantara sekat buah
berbentuk segi empat sampai segi enam dengan batas batas jelas.Di
dalamnya sering terdapat biji.Bekas patahan kulit buah tidak rata,
berbutir butir, warna kuning sampai kecoklatan.
Mikroskopik
Pada penampang melintang kulit buahtampak epidermis luar
terdiri dari selapis sel, berbentik poligonal tidak beraturan, dinding luar
agak tebal tidak berlignin, kutikula sangat tebal dan licin.Epidermis
dalam terdiri dari selapis sel berbentuk serupa dengan sel epidermis luar,
berukuran sedikit lebih besar.Di bawah epidermis pada umumnya
terdapat selapis atau dua lapis sel yang berbentuk menyerupai epidermis
luar.Jaringan parenkimatik mesokarp umumnya terdiri dari sel berbentuk
poligonal tidak beraturan, dinding tipis, berisi butir pati atau zat
samak.Sklereida banyak, tersebar, tunggal atau berkelompok, umunya
berkelompok; dinding sel sangat tebal, berlapis lapis dan berlignin
dengan lumen sempit, atau berdinding kurang tebal dengan lumen lebih
besar; saluran noktah jelas.Berkas pembuluh tipe kolateral, tersebar
diantara parenkim disertai serabut yang berdinding agak tebal, tidak
9

berlignin.Hablur kalsium oksalat berbentuk roset.Serbuk berwarna
kuning kecoklatan.Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis luar,
fragmen parenkim, fragmen sklereida, fragmen pembuluh kayum, dan
fragmen biji.


2.3 Khasiat secara tradisional tumbuhan Punica Granatum
Kulit buah delima dapat mengobati :

1. Sakit perut karena cacing,
2. Buang air besar mengandung darah dan lendir (disentri amuba),
3. Diare kronis,
4. Perdarahan seperti wasir berdarah, muntah darah, batuk darah,
perdarahan rahim, perdarahan rektum,
5. Prolaps rektum,
6. Radang tenggorok,
7. Radang telinga,
8. Keputihan (leukorea)
9. Nyeri lambung.

Kulit akar dan kulit kayu delima dapat mengobati:

1. Cacingan terutama cacing pita (taeniasis)
2. Batuk
3. Diare

Bunga delima dapa mengobati

1. Radang gusi
2. Pendarahan
3. Bronkhitis

10

Daging buah delima dapat mengobati:

1. Menurunkan berat badan
2. Cacingan
3. Sariawan, tenggorokan sakit, suara parau
4. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
5. Sering kencing
6. Rematik (artritis)
7. Perut kembung

Biji delima dapat mengobati :

1. Menurunkan demam, batuk,
2. Keracunan
3. Cacingan.

2.4 Kandungan Kimia tumbuhan Punica Granatum
Kulit buah delima mengandung :
1. Alkaloid pelletierene
2. Granatin
3. Betulic acid
4. Ursolic acid
5. Isoquercitrin
6. Elligatanin
7. Resin
8. Triterpenoid
9. Kalsium oksalat
10. Pati

Kulit Akar dan Kulit Kayu mengandung 20% elligatanin dan 0,5-1% senyawa
alkaloid :
11

1. Akaloid pelletierine (C
8
H
14
)
2. Pseudopelletierine (C
9
H
15
N0)
3. Metilpelletierine (C
8
H
14
NO.CH
3
)
4. Isopelletierine (C
8
H
15
N0)
5. Metilisopellettierine (C
9
H
1
,N0)

Daun Punica Granatum mengandung :

1. Alkaloid
2. Tanin
3. Kalsium oksalat
4. Lemak
5. Sulfur
6. Peroksidase

Jus buah Punica Granatum mengandung :

1. Asam sitrat
2. Asam malat
3. Glukosa
4. Fruktosa
5. Maltosa
6. Vitamin (A, C)
7. Mineral (kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, natrium, dan kalium)
8. Tanin
Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, rebus kulit akar atau kulit kayu yang telah
dikeringkan (7gr). Rebus kulit buah (10-15 gr). Makan buahnya (1 buah) atau
dibuat jus. Bisa dicampur dengan jus wortel. Untuk pemakaian luar, rebus kulit
buah atau kulit akar, lalu gunakan airnya setelah dingin untuk kumur-kumur
(gargle) pada radang gusi, sakit tenggorokan, luka tersiram air panas, infeksi
jamur di kaki, atau disemprotkan ke liang kemaluan (vagina) pada keputihan.
12

Gunakan jus buah delima untuk berkumur pada sariawan, radang gusi, gigi
berlubang, atau sebagai obat kompres pada wasir yang sedang meradang.
Kandungan Gizi Delima ( Punica Granatum)
Delima, hanya arils nilai gizi per 100 g (3.5 oz)
Energi 346 kJ (83 kcal)
Karbohidrat 18,7 g
Gula 13.7 g
Diet serat 4,0 g
Lemak 1,2 g
Protein 1,7 g
Thiamine (Vit. B1) 0.07 mg (5%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,05 mg (3%)
Niacin (Vit. B3) 0,29 mg (2%)
Asam pantotenat (B5) 0,38 mg (8%)
Vitamin B6 0,08 mg (6%)
Folat (Vit. B9) 38 mg (10%)
Vitamin C 10 mg (17%)
Kalsium 10 mg (1%)
Besi 0,30 mg (2%)
Magnesium 12 mg (3%)
Fosfor 36 mg (5%)
Kalium 236 mg (5%)
Seng 0,35 mg (3%)
2.5 Uji aktivitas biologis tumbuhan Punica Granatum
Pengaruh ekstrak aqueous kulit delima (punica granatum) Peroral
terhadap makrofag, fibroblas dan kolagen pada Penyembuhan luka bakar tikus
putih
Delima diyakini mempunyai efek antioksidan, anti-inflamasi,
anti-infeksi dan antikarsinogenik. Manfaat delima tersebut telah diteliti lebih
dalam yang menfokuskan pada terapi dan pencegahan kanker, penyakit
13

kardiovaskuler, diabetes, penyakit dental, disfungsi ereksi, infeksi bakteri
dan resistensi antibiotik, ultraviolet radiation-induced skin damage dan
penyembuhan luka.
Delima mempunyai potensi sebagai salah satu pilihan pengobatan
berbagai penyakit yang murah, mudah dan terjangkau. Dalam suatu
penelitian disebutkan bahwa ekstrak aqueous kulit delima peroral dapat
mempengaruhi proses penyembuhan luka insisi yaitu terdapat peningkatan
kekuatan sobekan (breaking strength), peningkatan kandungan
hidroksilprolin, percepatan epitelisasi, peningkatan persentase kontraksi luka
dibandingkan grup kontrol dan secara efektif menghambat efek supresi
deksametason dalam penyembuhan luka pada tikus wistar.
Pada penelitian lain juga disebutkan bahwa ekstrak kulit delima topikal
efektif dalam menyembuhkan luka bakar dan efeknya sebanding dengan
perak sulfadiazin yang merupakan obat topikal standar luka bakar. Dari
pembahasan kedua penelitian tersebut dijelaskan bahwa hasil penelitian yang
diperoleh adalah karena delima diyakini mempunyai efek anti-inflamasi,
antioksidan, antibakteri, penstimulasi proliferasi fibroblas dan penstimulasi
sintesis kolagen. Kelas utama dari fitokimia delima adalah polifenol (cincin
fenolik yang mengandung beberapa gugus hidroksil) yang mendominasi dalam
buah delima. Polifenol delima meliputi flavonoid (flavonol, flavanol, dan
anthocyanin), condensed tanin (proanthocyanidins) dan hydrolyzable tanin
(ellagitannins dan gallotannins). Fitokimia lainnya adalah organik dan asam
fenolik, sterol dan triterpenoid, asam lemak, trigliserida, dan alkaloid.
Ekstrak aqueous kulit delima peroral berperan dalam mencegah proses
inflamasi yang berkepanjangan, yakni melalui aktivitasnya sebagai
antioksidan, antimikroba, dan anti-inflamasi secara langsung. Senyawa fenol
pada kulit delima diyakini menyumbang elektron pada radikal bebas
sehingga membentuk senyawa yang lebih stabil dan secara langsung
menghambat aktivitas myeloperoksidase neutrofil serta produksi enzim
asam hypokhlorik dari hidrogen peroksida. Komponen anti-inflamasinya
menghambat ekspresi protein pro-inflamasi sehingga mengurangi produksi
14

oksida nitrat dan PGE2. Mekanisme antimikrobanya yaitu terjadi reaksi antara
fenol dengan protein membran sel mikroba dan/atau kelompok protein
sulfhidril yang menghasilkan kematian bakteri akibat pengendapan protein
membran dan penghambatan enzim seperti transferases glycosyl.
Penelitian ini membuktikan bahwa ekstrak aqueous kulit delima
peroral mempunyai pengaruh positif terhadap penyembuhan luka bakar.
Pada fase proliferasi penyembuhan luka bakar, ekstrak aqueous kulit delima
peroral membuat proses inflamasi tidak terus berjalan. Hal ini dibuktikan
dengan adanya peningkatan secara signifikan jumlah makrofag pada
kelompok kontrol yang tidak terjadi pada kelompok perlakuan. Ekstrak
aqueous kulit delima peroral menginduksi munculnya fibroblas pada fase
awal (fase inflamasi) penyembuhan luka bakar yang ditandai dengan jumlah
fibroblas yang lebih banyak secara signifikan pada kelompok perlakuan
dibanding dengan kelompok kontrol pada fase tersebut. Ekstrak aqueous
kulit delima peroral juga berperan menghambat penurunan ketebalan serat
kolagen pada fase proliferasi penyembuhan luka bakar, yang ditandai dengan
penurunan ketebalan serat kolagen antara hari ke-3 dengan hari ke-10 pada
kelompok kontrol secara signifikan yang tidak terjadi pada kelompok
perlakuan.
Uji efektifitas ekstrak etanol buah delima (punica granatum)
Sebagai antimikroba terhadap shigella dysenteriae secara in vitro

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui efek
ekstrak etanol buah delima (Punica granatum) sebagai antimikroba
terhadap bakteri Shigella dysenteriae. Berdasarkan hasil penelitian dan
analisis data diatas, diperkirakan penurunan jumlah koloni bakteri Shigella
dysenteriae pada penelitian ini, karena adanya efek antimikroba dari zat-
zat aktif yang terkandung dalam buah delima yang larut dalam etanol,
diantaranya adalah flavonoid, tanin dan asam fenolik. Zat-zat aktif tersebut
memiliki mekanisme yang berbeda-beda sebagai antiikroba. Jadi, Ekstrak
etanol buah delima terbukti memiliki efek antimikroba terhadap bakteri
15

Shigella dysenteriae secara in vitro. Hal ini ditunjukkan dengan seiring
meningkatnya konsentrasi ekstrak, semakin sedikit koloni bakteri yang
tumbuh.

2.6 Cara Pembuatan ekstrak atau simplisia yang baik tumbuhan Punica Granatum
Pengaruh ekstrak aqueous kulit delima (punica granatum) Peroral
terhadap makrofag, fibroblas dan kolagen pada Penyembuhan luka bakar tikus
putih
Ekstrak aqueous kulit delima peroral
Ekstrak buah delima adalah hasil ekstraksi kulit delima (Punica
granatum) dalam bentuk serbuk dan telah terstandarisasi mengandung
40% asam ellagik yang diproduksi oleh Xian Biof Bio-Technology
Co., Ltd. (Room 1-1111, High-tech Venture Park, No. 69 Jinye Road,
Gaoxin Distric of Xian, People Republic of China) (Certificate of
analysis terlampir). Serbuk tersebut ditakar dengan dosis 50mg/kgBB
tikus dan dicampur pelarut sodium carboxy methyl cellulose (CMC)
0,3%. Agen pelarut dibuat dengan cara merebus sodium CMC 0,3 gram
ke 100 ml aquades dan diaduk dengan bantuan magnet stirrer
sampai larut. Tiap kali pemberian sebanyak 3 cc setiap hari.
Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Buah Delima (Punica granatum)
terhadap Peningkatan Apoptosis Sel Kanker Lidah Manusia Sp-C1 In Vitro

Pembuatan ekstrak etanol buah delima
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan zat yang dapat larut
dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Salah satu
metode ekstraksi adalah maserasi. Buah delima dikeringkan dalam
almari pengering pada suhu 45 C selama 48 jam sampai
kadar air 5%. Buah delima yang sudah kering dijadikan
serbuk. Pembuatan ekstrak ini menggunakan cara maserasi, yaitu
16

dengan meredam serbuk Simplisia buah delima dalam etanol 70
% selama 24 jam. Cairan penyari akan menembus dinding sel
dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung bahan zat aktif.
Zat aktif akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi
antara zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan
yang terpekat akan didesak ke luar. Kemudian disaring dan
diulang 3 kali sehingga terjadi keseimbangan kosentrasi antara
larutan di luar dan di dalam sel. Selanjutnya ampas dan filtrat
dipisahkan. Filtrat yang diperoleh diuapkan dengan Vacuum
rotary evaporator pemanas water bath suhu 70 C. Proses ini
untuk menguapkan etanol sehingga diperoleh ekstrak yang
kental, kemudian dibuat beberapa konsentras. Etanol
dipergunakan sebagai bahan pengekstrak karena
memiliki beberapa kelebihan, yaitu lebih selektif, kapang dan
kuman sulit tumbuh dalam Etanol 20 %.
Uji pendahuluan efek kombinasi antijamur infus daun Sirih (piper betle
l.), kulit buah delima (punica granatum l.), dan Rimpang kunyit
(curcuma domestica val.) Terhadap jamur Candida albicans

Pembuatan Simplisia Kulit Buah Delima
Kulit buah delima dikumpulkan lalu dicuci bersih ditiriskan,
kemudian diangin-anginkan ditempat terbuka yang terlindung dari
cahaya matahari langsung. Selanjutnya dikeringkan dalam oven dengan
suhu 50
o
C.
Uji efektifitas ekstrak etanol buah delima (punica granatum)
Sebagai antimikroba terhadap shigella dysenteriae secara in vitro

Pembuatan Ekstrak Etanol Buah Delima.
Ekstrak dibuat dengan metode masrasi menggunakan pelarut etanol
96%. Proses ekstraksi terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap ekstraksi
danevaporasi. Pada tahap ekstraksi dilakukan perendaman buah delima
17

yang sudah kering dan halus ke dalam pelarut kurang lebih selama 1
malam (12 jam). Kemudian lapisan paling atas dari larutan campuran
etanol 96% dan buah delima diambil, lalu dilakukan proses evaporasi
dengan menggunakan rotary evaporator untuk menguapkan etanol. Proses
ini dilakukan hingga volume ekstrak menurun dan menjadi kental.
Kemudian, hasil evaporasi dioven pada suhu 80
0
C selama 2 jam dengan
tujuan untuk menguapkan etanol yang mungkin tersisa, sehingga
didapatkan 100% ekstrak murni.

2.7 Standarisasi Simplisa atau ekstrak dari tumbuhan Punica Granatum
Parameter Spesifik
1. Identitas Simplisia
Nama Tanaman : Punica Granatum
Bagian Tanaman : Buah
Nama Indonesia : Delima
2. Organoleptis Simplisia
Bentuk : Buah buni berbentuk bulat
Warna : Merah
Bau : Tidak berbau
Rasa : Manis
Parameter Non spesifik
Aktivitas Fraksi Polifenol Buah Delima (Punica Granatum) Terhadap Peroksidasi
Lipid Darah Tikus yang diInduksi Parasetamol
1. Kondisi Fisik Buah Delima pada Berbagai Kematangan

18

Parameter Kematangan
Belum Matang Setengah
Matang
Matang Rata-Rata
Panjang (cm) 6.610.29 6.670.28 6.550.28 6.640.31
Diameter (cm) 3.540.15 3.610.25 3.670.22 3.610.21
Panjang/Diameter 1.870.12 1.870.13 1.791.84 1.840.11
Volume (cm
3
) 126.7420.02 161.0248.61 156.7429.86 148.1636.82
Densitas Buah 1.290.2 1.200.1 1.380.2 1.290.16
Bobot buah (g) 163.5422.48 193.8249.44 216.5042.88 191.2744.16
Bobot kulit (g) 48.3412.21 54.4354.43 69.0115.33 58.9217.36
% Kulit 29.56 28.08 31.87 29.84
Bobot biji (g) 90.0134.03 111.9531.37 129.2728.21 110.4134.10
% Biji 55.05 57.77 59.71 57.51
Bobot Sari Buah 59.9917.01 68.7620.93 81.0316.72 59.9319.60
% Sari Buah 30.57 30.32 32.88 31.21

2. Kadar Abu (%) dan Mineral (mg/ 100 g) pada Sari Buah dan Biji Delima
Parameter Kematangan
Belum Matang Setengah
Matang
Matang Rata-Rata
Sari Buah
Kadar Abu 0.460.09 0.430.1 0.470.21 0.450.02
Cu 0.030.01 0.030.01 0.040.01 0.030.01
Fe 0.840.12 1.270.06 1.880.14 1.330.52
Zn 0.200.01 0.300.19 1.260.67 0.590.50
Mg 9.870.45 10.20.95 11.92.18 10.61.09
P 7.372.33 3.910.36 7.490.29 6.262.03
Na 37.810.3 44.55.95 95.72.17 59.321.6
Ca 38.29.27 31.410.2 59.38.88 43.014.5
K 3099.27 20914.5 24321.7 25351.1
19

Biji
Kadar Abu 0.290.03 0.380.01 0.320.02 0.330.01
Cu 0.060.01 0.070.04 0.070.00 0.070.01
Fe 2.370.01 1.990.00 2.210.01 2.190.19
Zn 0.220.00 0.240.00 0.300.00 0.250.04
Mg 7.390.44 6.340.03 5.130.05 6.291.13
P 5.160.08 6.960.56 6.250.04 6.120.91
Na 79.22.2 76.90.144 72.10.12 76.13.59
Ca 26.90.44 23.30.27 24.50.23 24.818.5
K 2857.53 3025.44 33315.8 30724.4
3. Komposisi Kimia biji Buah Delima

Parameter Kematangan

Belum Matang Setengah
Matang
Matang Rata-Rata
Kadar air (%) 79.450.96 80.663.39 77.723.36 79.282.89
Protein (%) 3.990.4 3.740.89 4.450.68 4.060.26
Lemak (%) 0.20.0 0.010.0 0.250.3 0.150.10
Jenuh 18.63 17.93.6 16.42 17.51.02
Tidak Jenuh 81.64.26 82.12.1 84.62.5 82.817.96
Asam Aksorbat
(mg/100 g)
0.260.07 0.250.14 0.180.32 0.230.11
Komponen
Fenolik
(mg/100 g)
3.650.17 3.220.72 1.900.57 2.920.19

Uji pendahuluan efek kombinasi antijamur infus daunSirih (piper betle l.), kulit
buah delima (punica granatum l.), dan Rimpang kunyit (curcuma domestica val.)
Terhadap jamur Candida albicans

20

1. Hasil Pemeriksaan Simplisia

2. Hasil Pemeriksaan Infus











21

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Klasifikasi Punica Granatum
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Punicaceae
Genus : Punica
Spesies : Punica Granatum L
Nama umum/ Dagang : Delima
Kandungan kimia pada Punica Granatum yang sering digunakan sebagai
pengobatan yakni :
Kulit buah delima : 25-28% gallo tannins mencakup punicalagin,
punicacortein C, casuarin
Batang dan Akar : 20-25% gallo tannin mencakup punicalagin,
punicacortein C, casuarin
kulit batang dan kulit akar : alkaloid peperidin (0,4% pada kulit
batang dan mencapai 8% pada kulit akar), mencakup
isopelletierine,N-methylisopelletierine.
Manfaat kedua zat tersebut diantaranya sebagai anti tumor, anti HIV,
immunostimulant, antioksidan, analgesik, antiinflamasi, antivirus, antifungal,
antidiare, antihepatotoksik, antihiperglikemik, dan sebagai vasodilator .
22

Cara Pembuatan dan Pengolahan ekstrak atau simplisia Punica Granatum yakni
dapat dilakukan dengan :
1. Metode maserasi.
Buah delima dikeringkan dalam almari pengering pada
suhu 45 C selama 48 jam sampai kadar air 5%. Buah delima
yang sudah kering dijadikan serbuk. Pembuatan ekstrak ini
menggunakan cara maserasi, yaitu dengan meredam serbuk Simplisia
buah delima dalam etanol 70 % selama 24 jam. Kemudian disaring dan
diulang 3 kali sehingga terjadi keseimbangan kosentrasi antara larutan
di luar dan di dalam sel. Selanjutnya ampas dan filtrat dipisahkan.
Filtrat yang diperoleh diuapkan dengan Vacuum rotary
evaporator pemanas water bath suhu 70 C. Proses ini untuk
menguapkan etanol sehingga diperoleh ekstrak yang kental.

2. Pengeringan
Kulit buah delima dikumpulkan lalu dicuci bersih ditiriskan,
kemudian diangin-anginkan ditempat terbuka yang terlindung dari cahaya
matahari langsung. Selanjutnya dikeringkan dalam oven dengan suhu 50
o
C.
Berdasarkan Jurnal yang didapat terdapat hasil standarisasi yakni
parameter spesifik dan parameter non spesifik yang mana parameter spesifik
menunjukkan nama ekstrak atau simplisia dari Punica Granatum dan
Organoleptis. Sedangkan Parameter non Spesifik menunjukkan % kada abu, %
kadar Air, Bobot Jenis Maupun Susut pengeringan.





23


DAFTAR PUSTAKA
http://www.journal.unair.ac.id/Karya akhir pengaruh ekstrak aqueous kulit
delima (punica granatum) Peroral terhadap makrofag, fibroblas dan kolagen
pada Penyembuhan luka bakar tikus putih.pdf.html
Diakses pada Senin 9 Juni 2014
http://www.goresan mutiara tanganku andiibm.blogspot.com.html
Diakses Senin, 9 Juni 2014
http://www. Wartabepe.staff.ub.ac.id/kandungan gizi delima-
promegranate.pdf.html
Diakses Senin, 9 Juni 2014
http://www.sejuta-manfaat-buah-delima.html
Diakses senin, 9 juni 2014
http://www.publikasiilmiah.ums.ac.id/biomedika_pengaruh konsentrasi ekstrak
buah delima terhadap peningkatan apoptosis sel kanker lidah manusia sp C1 in
vitro.pdf.html
Diakses Senin, 9 Juni 2014
http://www. Tugas-taksonomi-tumbuhan-tinggi-makalah.html
Diakses Senin, 9 Juni 2014
http://www.academia.edu/g10her/ aktivitas freaksi polifenol buah delima
(punica granatum)terhadap peroksidasi lipid darah tikus yang diinduksi
parasetamol.Scrib.html
Diakses Senin, 9 Juni 2014
http://www.klasifikasi-delima-punica-granatum-l.html
Diakses Senin, 9 Juni 2014
24

Anda mungkin juga menyukai