Diagram Fasa Lanjutan
Diagram Fasa Lanjutan
L
x L
x
9
d. Pada T= 183C proses pendinginan memotong garis horisontal
(garis eutektik), terjadi dua tahap transformasi
pro
= 51,3%, L=
48,7%. Transformasi tahap 1:
% 7 , 48
% 100
2 , 19 9 , 61
2 , 19 40
% 3 , 51
% 100
2 , 19 9 , 61
40 9 , 61
L
x L
x
pro
pro
x
x
L
2
+
48,7% ? ?
10
% 6 , 26
% 100
2 , 19 5 , 97
2 , 19 40
% 4 , 73
% 100
2 , 19 5 , 97
40 5 , 97
x
x
tot
tot
Sehingga:
total
= %
pro
+ %
2
= 51,3% + 22,1%
= 73,4%
= 26,6%
Untuk mengetahui bahwa perhitungan dengan dua tahap transformasi
adalah benar, dilakukan koreksi dengan perhitungan:
11
4. Larut sempurna dalam keadaan cair, larut sebagian dalam
keadaan padat (reaksi peritektik)
Diagram fasa Ag-Pt merupakan contoh terbaik yang memiliki
reaksi peritektik.
Pada sistem ini reaksi peritektik, L + terjadi pada 42,4%
Ag dan T= 1186C.
12
5. Larut sempurna dalam keadaan cair, tidak larut dalam
keadaan padat dan membentuk senyawa
13
Sistem A-B terpisah menjadi dua bagian, seolah-oleh ada dua
diagram fasa: Diagram fasa AA
m
B
n
dan diagram fasa A
m
B
n
B.
Terlihat ada dua garis eutektik yang berbeda, reaksinya:
Pada T
1
: L + A
m
B
n
Pada T
2
: L A
m
B
n
+
Senyawa yang terbentuk A
m
B
n
, dimana m dan n adalah jumlah atom
yang membentuk senyawa, misalnya pada paduan Mg-Sn, senyawa
yang terbentuk adalah Mg
2
Sn.
14
6. Larut sebagian dalam keadaan cair (reaksi monotektik)
Reaksi monotektik:
L + L
2
terjadi pada T= 955C dan 36% Pb.
15
7. Tidak larut dalam keadaan cair maupun padat
Solid A + solid B
Solid A + liquid B
Liquid A + liquid B
T
A
T
B
A B
16
Reaksi-reaksi fasa yang umum terjadi
17
Contoh-contoh diagram fasa
Cu-Zn
18
Al-Pb
Co-W
19
Cu-Ag
Fe-C