Anda di halaman 1dari 41

HUKUM FASE

Wujud Zat
MENGEMBUN
GAS CAIR
MENGUAP

Menyublim
PADAT Mencair

PADAT MESOFASE CAIR

Perubahan bentuk pada padat


menjadi cair  kristal cair
Beberapa Istilah dalam Hukum Fase
 Sistem
 Fase
 Kesetimbangan sejati
 Jumlah komponen
 Derajat kebebasan
SISTEM
 Zat atau campuran yang diisolasikan dari zat-zat lain
dalam suatu bejana inert untuk diselidiki pengaruh
perubahan temperatur , tekanan dan konsentrasi
terhadap zat tersebut. Misalnya : air, air dan garam,
gas dsb.
Fase
 Bagian dari sistem yang sifat fisiknya berbeda dan dapat
dipisahkan secara mekanis seperti di filtrasi, sedimentasi,
dekantasi dsb
 Pemisahan dengan penguapan, destilasi, absorbsi dan
ekstraksi, tidak termasuk disini
 Fase ; sistem yang homogen , sifat fisik dan kimianya
berbeda dengan sistem lain, tidak dapat dipisahkan secara
mekanik
 Sistem 1 fase : dua cairan yang bercampur homogen
 Sistem 2 fase ; cairan polar dan non polar
 Sistem 3 fase ; es, uap air dan air,
CaCO3 (s) --- CO2 (g) + CaO (s)
Kesetimbangan
 Sistem dalam kesetimbangan sejati, bila keadaan yang
sama dapat didekati dari dua arah
Es (0oC) Air (0OC)

 Kesetimbangan dapat diperoleh dari peleburan es


atau pembekuan air
 Air suhu -5oC berada dalam kesetimbangan metasatbil,
tidak dapat diperoleh dengan peleburan es pada -25oC
 Kesetimbangan tidak stabil ; bila keadaan
kesetimbangan dalam sistem dicapai sangat lambat.
Ex : Pelarutan NaCl dalam larutan yang hampir jenuh
Contoh – contoh
kesetimbangan
 Air membentuk kesetimbangan dengan
uapnya
 Campuran air dan alkohol membentuk
kesetimbangan dengan uapnya
 Campuran air dan eter membentuk
kesetimbangan dengan uapnya
Contoh Soal
 Sebuah gunung es mengapung di danau. Bila kita
menganggap danau, gunung es dan atmosfer sebagai satu
sistem, berapa jumlah fase??

 Jawab :
 Gunung es = bentuk padat dari air
 Danau = larutan
 Atmosfer = uap aiar dan gas
 Ada tiga fase ( padat, cair, dan gas)
Persamaan Clapeyron

yang dapat digunakan untuk menentukan


entalpi penguapan, sublimasi, peleburan,
maupun transisi antara dua padat.
Entalpi sublimasi, peleburan dan
penguapan pada suhu tertntu
dihubungkan dengan persamaan
Persamaan Clapeyron
  
Menghubungkan ketergantungan kuantitas
temperatur kesetimbangan dengan tekanan

 = =

 ∆s = perubahan entropi
 ∆ V = perubahan volume yang menyertai
perpindahan 1 mol zat dari fase α ke fase β
KOMPONEN

 Jumlah terkecil dari variabel bebas konstituen yang


dibutuhkan untuk menggambarkan komposisi tiap
fase dari suatu sistem untuk menyatakan susunan
fase-fase yang ada.

 Air .....................sistem 1 komponen


 Air + Na Sulfat .........................sistem 2 komponen
 Na2SO4 7 H2O..........................sistem 2 komponen
 MgCO3........................Mgo + CO2..sistem 2 komponen
Contoh soal
 Sebuah gunung es mengapung di danau. Bila kita
menganggap danau, gunung es dan atmosfer sebagai
satu sistem, berapa jumlah fase??

 Bila atmosfer hanya terdiri dari uap air hitung jumlah


komponen

 Jawab :
 Gunung es, larutan air dan uap air terdiri dari satu
macam zat kimia, maka hanya ada 1 komponen yaitu
H2O
Derajat Kebebasan

 Jumlah terkecil variabel bebas (temperatur, tekanan,

konsentrasi) yang harus ditentukan supaya sistem

berada dalam keadaan tertentu


HUKUM FASE GIBBS
 Aturan fase Gibbs memberikan suatu hubungan
antara derajat kebebasan dalam suatu sistem dengan
komponen (C) dan (P) fase. Hubungan fase tersebut
adalah sbb :

F = C- P + 2
Sistem tersusun dari P fase dan komponen C, berapa
jumlah variabel agar sistem menjadi tertentu???
Contoh soal
 N2(g) + 3H2(g) = 2NH2 (g)
 I2 larutan dalam CCl4
 NH4CO2NH2 (s)= 2NH3 (g) + CO2 (g)
 C (s) + H2O (g) = Co (g) + H2 (g)
 PB3O4 (s) = PbO (s) + O2 (g)
 CuSO4.5H2O (s) = CuSO4.3H2O (s) + 2 H2O (g)
 Fe (s) + 2 H2O (l) = FeO (s) + H2 (g)
 Hitunglah jumlah komponen pada tiap reaksi diatas
 Hitung derajat kebebasan untuk sistem diatas
SISTEM SATU KOMPONEN
SISTEM AIR
 Diatas -20oC dan dibawah tekanan 2000 atm, hanya
terdapat satu fase padat yaitu es. Fase-fase yang ada
dari sistem air yaitu :
es (fase padat)
air (fase cair)
uap air (fase gas)
 Kesetimbangan 2 fase yang ada :
air..................uap air
es..................uap air
es...................air
SISTEM AIR
 Kesetimbangan 3 fase
es............air................uap air
 Untuk tiap fase tunggal derajat kebebasan dapat di cari :

F=C–P+2
=1–1+2
=2
Temperatur dan tekanan merupakan variabel bebas ,
kedua variabel ini harus dipilih agar sistem menjadi tertentu
SISTEM AIR
 Untuk 2 fase dalam kesetimbangan , derajat
kebebasan =
F=C–P+2
=1–2+2
=1
 Untuk 3 fase dalam kesetimbangan F =0
Hitung perubahan tekanan per derajat pada
kesetimbangan padat cair dari air pada titik
beku, d (es) = 0,9168 kg dm-3 d (air) = 0,998 kg
dm-3 , Ʌs lebur = 22 EU
  
Cari dulu volume es dan volume
air ....V = gram es / bj
 Cari selisih Ves dan V air
 Gram es = berat molekul x 10-3 kg g -1
 Ʌp =
Kerapatan air dan uap air pada titik didih
normal adalah 0,958 dan 5,98 x10-4 kg dm -3,
dan perubahan entropi penguapan adalah
108,99 EU. Hitung perubahan tekanan untuk
perubahan temperatur satu derajat
Sistem satu komponen
Diagram fase air
B A Pada daerah padat
murni/cairan
Tekanan murni/uap murni (1
CAIR
uap fase), F = 2 (sistem
PADAT
(mmHg) bivarian)

4,58
Pada sepanjang garis
O (2 fase), F =1 (sistem
UAP
univarian)
C
Pada titik triple (O) (3
0,0098 Suhu (OC) fase), F = 0 (sistem
invarian)

OA : Kurva tekanan Uap OB : Kurva titik leleh OC : Kurva Sublimasi


SISTIM 2 KOMPONEN
 Sistim 2 komponen fase tunggal
F=C–P+2
=2–1+2
=3
 Ada 3 variabel yang harus ditentukan yaitu
temperatur, tekanan dan konsentasi
Sistim 2 komponen dengan
kesetimbangan
 Cair – gas
 Padat – gas
 Cair – cair
 Padat – cair
Sistem dua komponen cair
-cair
Diagram fase campuran fenol -air H = temperatur
66,8OC konsulat maksimum
T A larutan fenol dalam
(OC) A B C air, C larutan air dalam
fenol
50
(1 fase, F = 2 – 1+2 = 3,
terkondensasi, F
menjadi 2, suhu dan
konsentrasi)
B : 2 fase: air jenuh
fenol dibagian atas dan
0 11 63 fenol jenuh air
100
Kadar fenol dalam air (bawah), F=1
Contoh Soal
 20 gram fenol dicampur dengan 30 gram air,
dibiarkan mencapai kesetimbangan pada 50
O
C.
1. Berapa fase yang terbentuk, berapa berat
fase (- fase) tersebut, dan konsentrasi fenol
pada (tiap) fase
2. Jika terbentuk satu fase berapa jumlah air
atau fenol harus ditambahkan supaya
menjadi dua fase
Sistem 2 komponen padat cair
 Diagram fase campuran timol salol

Pada titik
T (OC) Eutektik (E)
TO Timol
terjadi
kesetimbangan
To Salol 1 fase cair dan
1 Fase Cair
2 fase padat (F
= 2 – 3 +2 = 1),
Cairan + karena
E Cairan + terkondensasi F
padatan
padatan timol menjadi 0
13 salol
Padatan salol +padatan timol

34
% berat timol dalam salol
DISPERSI PADAT & LARUTAN
PADAT
 Dispersi padat dan larutan adalah contoh
sistem eteutik
 Dispersi padat : Campuran kristalin yang
menyatu dari satu komponen dalam
komponen yang lain (zat padat terdispersi
dalam zat padat)
 Larutan padat : fase padat mengandung
kedua komponen yaitu zat padat terlarut
dalam pelarut padat yang jumlahnya
stoikiometris menghasilkan kristal campuran
 Larutan Padat : komponen minor atau tamu
menyusup kedalam struktur kristal yang
merupakan tuan rumah dengan
memanfaatkan kemiripan molekul
 Larutan padat menunjukkan suhu leleh yang
lebih tinggi, lebih rendah atau tidak berubah
tergantung derajat interaksi tamu dalam
struktur kristal.
 Padatan amorf : dispersi molekul satu
komponen dalam komponen lain
 Padatan kristalin dan amorf membantu
penghantaran obat produk-produk topikal.
 Dispersi padat meningkatkan laju pelarutan
Kesetimbangan padat -cair
 Kesetimbangan ini punya arti penting karena
ada hubungan dengan proses kristalisasi
 Dalam kesetimbangan tidak terdapat fase
gas, jadi berupa sistem terembun dan
pengaruh tekanan sangat kecil
Penetapan Kesetimbangan
Padat-Cair
 Cara analisis termal
Berdasarkan penelitian pada grafik
pendinginan dari campuran dua komponen.
Dibuat campuran 2 komponen dengan
bermacam susunan, campuran dilebur dan
didinginkan.
Bagian Horizontal.......................................
(Buku Sukarjo Hal 257)
Penetapan Kesetimbangan
Padat-Cair
 Cara saturasi atau kelarutan
Kelarutan zat satu dalam zat lain ditentukan
pada bermacam-macam temperatur dan
kelarutan , digambarkan sebagai fungsi
temperatur
Contoh : kelarutan Bismut dalam leburan
Cadmium , pada suhu 200oC dimasukkan
serbuk Bi dalam Cd dan temperatur dinaikkan
sampai 200oC. Kelebihan Bi di saring , leburan
dianalisis.
Jenis zat padat yang timbul
selama kristalisasi
 Komponen murni, misal logam Bi, CD, Zn
 Senyawa hasil reaksi 2 komponen
murni,misalnya MGZn, Na2SO4.10 H2O
 Larutan padat : zat padat homogen yang
susunannya berubah pada suatu interval
konsentrasi tertentu dan ditentukan oleh
susunan larutan dari mana zat padat ini
mengkristal
 Campuran zat padat..berupa senyawa atau
larutan padat
Pembagian sistem 2
komponen ( Padat – cair)
 Kelas A : Dua komponen bercampur semprna dalam keadaan cair
 Tipe IA = hanya kompoen murni mengkristal dari larutan
 Tipe IIA = dua komponen membentuk senyawa padat stabil sampai
titik leburnya
 Tipe IIIA = dua komponen membentuk senyawa padat terurai
sebelum titik leburnya
 Tipe IV = kedua konstituen bercampur sempurna dalam keadaan
padat dan membentuk sederet larutan padat
 Tipe VA = kedua konstiituen bercampur sebagian dalam keadaan
padat dan membentuk larutan padat yang stabil
 Tipe VI = kedua konstituent membentuk larutan padat yang stabil
sampai temperatur transisi
Pembagian sistem 2
komponen ( Padat – cair)
 Tipe B : Kedua komponen bercampur
sebagian dalam cairan
 Tipe IB : Hanya komponen murni mengkristal
dari larutan
 Tipe C : Kedua komponen tidak bercampur
dalam keadaan cair
 Tipe IC : Hanya komponen murni mengkristal
dari larutan
Sistem 3 komponen)
 Derajat bebas tertinggi F = 3 – 1 + 2 = 4
 Dianggap sistem terkondensasi, uap
diabaikan
 Dikerjakan pada suhu tetap
Tinggal konsentrasi yang divariasi

Contoh : campuran air-emulgator-minyak


Ditunjukkan dengan diagram terner

Anda mungkin juga menyukai