Wujud Zat
MENGEMBUN
GAS CAIR
MENGUAP
Menyublim
PADAT Mencair
Jawab :
Gunung es = bentuk padat dari air
Danau = larutan
Atmosfer = uap aiar dan gas
Ada tiga fase ( padat, cair, dan gas)
Persamaan Clapeyron
= =
∆s = perubahan entropi
∆ V = perubahan volume yang menyertai
perpindahan 1 mol zat dari fase α ke fase β
KOMPONEN
Jawab :
Gunung es, larutan air dan uap air terdiri dari satu
macam zat kimia, maka hanya ada 1 komponen yaitu
H2O
Derajat Kebebasan
F = C- P + 2
Sistem tersusun dari P fase dan komponen C, berapa
jumlah variabel agar sistem menjadi tertentu???
Contoh soal
N2(g) + 3H2(g) = 2NH2 (g)
I2 larutan dalam CCl4
NH4CO2NH2 (s)= 2NH3 (g) + CO2 (g)
C (s) + H2O (g) = Co (g) + H2 (g)
PB3O4 (s) = PbO (s) + O2 (g)
CuSO4.5H2O (s) = CuSO4.3H2O (s) + 2 H2O (g)
Fe (s) + 2 H2O (l) = FeO (s) + H2 (g)
Hitunglah jumlah komponen pada tiap reaksi diatas
Hitung derajat kebebasan untuk sistem diatas
SISTEM SATU KOMPONEN
SISTEM AIR
Diatas -20oC dan dibawah tekanan 2000 atm, hanya
terdapat satu fase padat yaitu es. Fase-fase yang ada
dari sistem air yaitu :
es (fase padat)
air (fase cair)
uap air (fase gas)
Kesetimbangan 2 fase yang ada :
air..................uap air
es..................uap air
es...................air
SISTEM AIR
Kesetimbangan 3 fase
es............air................uap air
Untuk tiap fase tunggal derajat kebebasan dapat di cari :
F=C–P+2
=1–1+2
=2
Temperatur dan tekanan merupakan variabel bebas ,
kedua variabel ini harus dipilih agar sistem menjadi tertentu
SISTEM AIR
Untuk 2 fase dalam kesetimbangan , derajat
kebebasan =
F=C–P+2
=1–2+2
=1
Untuk 3 fase dalam kesetimbangan F =0
Hitung perubahan tekanan per derajat pada
kesetimbangan padat cair dari air pada titik
beku, d (es) = 0,9168 kg dm-3 d (air) = 0,998 kg
dm-3 , Ʌs lebur = 22 EU
Cari dulu volume es dan volume
air ....V = gram es / bj
Cari selisih Ves dan V air
Gram es = berat molekul x 10-3 kg g -1
Ʌp =
Kerapatan air dan uap air pada titik didih
normal adalah 0,958 dan 5,98 x10-4 kg dm -3,
dan perubahan entropi penguapan adalah
108,99 EU. Hitung perubahan tekanan untuk
perubahan temperatur satu derajat
Sistem satu komponen
Diagram fase air
B A Pada daerah padat
murni/cairan
Tekanan murni/uap murni (1
CAIR
uap fase), F = 2 (sistem
PADAT
(mmHg) bivarian)
4,58
Pada sepanjang garis
O (2 fase), F =1 (sistem
UAP
univarian)
C
Pada titik triple (O) (3
0,0098 Suhu (OC) fase), F = 0 (sistem
invarian)
Pada titik
T (OC) Eutektik (E)
TO Timol
terjadi
kesetimbangan
To Salol 1 fase cair dan
1 Fase Cair
2 fase padat (F
= 2 – 3 +2 = 1),
Cairan + karena
E Cairan + terkondensasi F
padatan
padatan timol menjadi 0
13 salol
Padatan salol +padatan timol
34
% berat timol dalam salol
DISPERSI PADAT & LARUTAN
PADAT
Dispersi padat dan larutan adalah contoh
sistem eteutik
Dispersi padat : Campuran kristalin yang
menyatu dari satu komponen dalam
komponen yang lain (zat padat terdispersi
dalam zat padat)
Larutan padat : fase padat mengandung
kedua komponen yaitu zat padat terlarut
dalam pelarut padat yang jumlahnya
stoikiometris menghasilkan kristal campuran
Larutan Padat : komponen minor atau tamu
menyusup kedalam struktur kristal yang
merupakan tuan rumah dengan
memanfaatkan kemiripan molekul
Larutan padat menunjukkan suhu leleh yang
lebih tinggi, lebih rendah atau tidak berubah
tergantung derajat interaksi tamu dalam
struktur kristal.
Padatan amorf : dispersi molekul satu
komponen dalam komponen lain
Padatan kristalin dan amorf membantu
penghantaran obat produk-produk topikal.
Dispersi padat meningkatkan laju pelarutan
Kesetimbangan padat -cair
Kesetimbangan ini punya arti penting karena
ada hubungan dengan proses kristalisasi
Dalam kesetimbangan tidak terdapat fase
gas, jadi berupa sistem terembun dan
pengaruh tekanan sangat kecil
Penetapan Kesetimbangan
Padat-Cair
Cara analisis termal
Berdasarkan penelitian pada grafik
pendinginan dari campuran dua komponen.
Dibuat campuran 2 komponen dengan
bermacam susunan, campuran dilebur dan
didinginkan.
Bagian Horizontal.......................................
(Buku Sukarjo Hal 257)
Penetapan Kesetimbangan
Padat-Cair
Cara saturasi atau kelarutan
Kelarutan zat satu dalam zat lain ditentukan
pada bermacam-macam temperatur dan
kelarutan , digambarkan sebagai fungsi
temperatur
Contoh : kelarutan Bismut dalam leburan
Cadmium , pada suhu 200oC dimasukkan
serbuk Bi dalam Cd dan temperatur dinaikkan
sampai 200oC. Kelebihan Bi di saring , leburan
dianalisis.
Jenis zat padat yang timbul
selama kristalisasi
Komponen murni, misal logam Bi, CD, Zn
Senyawa hasil reaksi 2 komponen
murni,misalnya MGZn, Na2SO4.10 H2O
Larutan padat : zat padat homogen yang
susunannya berubah pada suatu interval
konsentrasi tertentu dan ditentukan oleh
susunan larutan dari mana zat padat ini
mengkristal
Campuran zat padat..berupa senyawa atau
larutan padat
Pembagian sistem 2
komponen ( Padat – cair)
Kelas A : Dua komponen bercampur semprna dalam keadaan cair
Tipe IA = hanya kompoen murni mengkristal dari larutan
Tipe IIA = dua komponen membentuk senyawa padat stabil sampai
titik leburnya
Tipe IIIA = dua komponen membentuk senyawa padat terurai
sebelum titik leburnya
Tipe IV = kedua konstituen bercampur sempurna dalam keadaan
padat dan membentuk sederet larutan padat
Tipe VA = kedua konstiituen bercampur sebagian dalam keadaan
padat dan membentuk larutan padat yang stabil
Tipe VI = kedua konstituent membentuk larutan padat yang stabil
sampai temperatur transisi
Pembagian sistem 2
komponen ( Padat – cair)
Tipe B : Kedua komponen bercampur
sebagian dalam cairan
Tipe IB : Hanya komponen murni mengkristal
dari larutan
Tipe C : Kedua komponen tidak bercampur
dalam keadaan cair
Tipe IC : Hanya komponen murni mengkristal
dari larutan
Sistem 3 komponen)
Derajat bebas tertinggi F = 3 – 1 + 2 = 4
Dianggap sistem terkondensasi, uap
diabaikan
Dikerjakan pada suhu tetap
Tinggal konsentrasi yang divariasi