Materi Kuliah Kimia Dasar

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 98

MATERI KULIAH KIMIA DASAR

DAFTAR ISI
Bab I. Stoikiometri
A. Hukum-Hukum Dasar Ilmu Kimia
B. Massa Atom Dan Massa Rumus
C. Konsep Mol
D. Persamaan Reaksi
Bab II. Hitungan Kimia
Hitungan Kimia
Bab III. Termokimia
A. Reaksi Eksoterm Dan Rekasi Endoterm
B. Perubahan Entalpi
C. Penentuan Perubahan Entalpi dan Hukum Hess
D. Energi-Energi Dan Ikatan Kimia
Bab IV. Sistem Koloi
A. istem Dispers Dan !enis Koloid
B. i"at-i"at Koloid
C. Elektro"oresis Dan Dialisis
D. Pembuatan Koloid
Bab V. Ke!e"atan Reaksi
A. Konsentrasi Dan Ke#epatan Reaksi
B. $rde Reaksi
C. %eori %umbukan Dan Keadaan %ransisi
D. %ahap Menu&u Ke#epatan Reaksi
E. 'aktor-'aktor (ang Mempengaruhi Ke#epatan Reaksi
Bab VI. Kesetimbangan Kimia
A. Keadaan Kesetimbangan
B. Hukum Kesetimbangan
C. Pergeseran Kesetimbangan
D. Pengaruh Katalisator %erhadap Kesetimbangan Dan Hubungan Antara Harga
K# Dengan Kp
E. Kesetimbangan Disosiasi
Bab VII. Larutan
A. )arutan
B. Konsentrasi )arutan
Bab VIII. Eks"onen Hirogen
A. Pendahuluan
B. Men*atakan pH )arutan Asam
C. Men*atakan pH )arutan Basa
D. )arutan Bu""er +pen*angga,
E. Hidrolisis
'. -aram (ang %erbentuk Dari Asam Kuat Dan Basa )emah
-. -aram (ang %erbentuk Dari Asam )emah Dan Basa Kuat
Bab I#. Teori Asam$Basa Dan Stokiometri Larutan
A. %eori Asam Basa
B. tokiometri )arutan
Bab #. %at Raioakti&
A. Keradioakti"an Alam
B. Keradioakti"an Buatan. Rumus Dan Ringkasan
Bab #I. Kimia Lingkungan
Kimia )ingkungan
Bab #II. Kimia Tera"an Dan Ter"akai
Kimia %erapan Dan %erpakai
Bab #III. Si&at Koligati& Larutan
A. i"at Koligati" )arutan /on Elektrolit
B. Penurunan %ekanan 0ap &enuh Dan Kenaikkan %itik Didih
C. Penurunan %itik Beku Dan %ekanan $smotik
D. i"at Koligati" )arutan Elektrolit
Bab #IV. Hasil Kali Kelarutan
A. Pengertian Dasar
B. Kelarutan
C. Mengendapkan Elektrolit
Bab #V. Reaksi Reoks Dan Elektrokimia
A. $ksidasi - Reduksi
B. Konsep Bilangan $ksidasi
C. )angkah-)angkah Reaksi Redoks
D. Pen*etaraan Persamaan Reaksi Redoks
E. Elektrokimia
'. el 1olta
-. Potensial Elektroda
H. Korosi
I. Elektrolisis
!. Hukum 'arada*.
Bab #VI. Struktur Atom
A. Pengertian Dasar
B. Model Atom
C. Bilangan-Bilangan Kuantum
D. Kon"igurasi Elektron
Bab #VII. Sistem 'erioik Unsur$Unsur
istem Periodik 0nsur-0nsur
Bab #VIII. Ikatan Kimia
A. Peranan Elektron Dalam Ikatan Kimia
B. Ikatan ion 2 Elektro3alen 2 Heteropolar
C. Ikatan Ko3alen 2 Homopolar
D. Ikatan Ko3alen Koordinasi 2 emipolar
E. Ikatan )ogam. Hidrogen. 1an Der 4alls
'. Bentuk Molekul
Bab #I#. Hirokarbon
A. Hidrokarbon termasuk sen*a5a karbon
B. Kekhasan atom karbon
C. Klasi"ikasi hidrokarbon
D. Alkana
E. Isomer alkana
'. %ata nama alkana
-. Alkena
H. Alkuna
I. Beberapa hidrokarbon lain
Bab ##. (as Mulia
0nsur-0nsur -as Mulia
Bab ##I. Unsur$Unsur Halogen
A. i"at Halogen
B. i"at 'isika Dan i"at Kimia 0nsur Halogen
C. Hidrogen. Klor. Brom Dan Iodium
Bab ##II. Unsur$Unsur Alkali
A. i"at -olongan 0nsur Alkali
B. i"at 'isika Dan Kimia
C. Pembuatan )ogam Alkali
Bab ##III. Unsur$Unsur Alkali Tana)
A. i"at -olongan 0nsur Alkali %anah
B. i"at 'isika Dan Kimia 0nsur Alkali %anah
C. Kelarutan 0nsur Alkali %anah
D. Pembuatan )ogam Alkali %anah
E. Kesadahan.
Bab ##IV. Unsur$Unsur 'erioe Ketiga
i"at-i"at Periodik. 'isika Dan Kimia
Bab ##V. Unsur$Unsur Transisi 'erioe Keem"at
A. Pengertian 0nsur %ransisi
B. i"at Periodik
C. i"at 'isika Dan Kimia
D. i"at Reaksi Dari en*a5a-en*a5a Krom Dan Mangan
E. 0nsur-0nsur %ransisi Dan Ion Kompleks
Bab ##VI. (as Hirogen
A. i"at 'isika Dan Kimia
B. Pembuatan
BAB I
ST*IKI*METRI
STOIKIOMETRI adalah #abang ilmu kimia *ang mempela&ari hubungan kuantitati" dari
komposisi 6at-6at kimia dan reaksi-reaksin*a.
A. HUKUM$HUKUM DASAR ILMU KIMIA
+. HUKUM KEKEKALA, MASSA - HUKUM LAV*ISIER
7Massa 6at-6at sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap7.
Contoh:
hidrogen 8 oksigen hidrogen oksida
+9g, +:;g, +:<g,
.. HUKUM 'ERBA,DI,(A, TETA' - HUKUM 'R*UST
7Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap sen*a5a adalah tetap7
Contoh:
a. Pada sen*a5a /H: = massa / = massa H
2 > Ar . / = : Ar . H
2 > +>9, = : +>, 2 >9 = :
b. Pada sen*a5a $: = massa = massa ?
2 > Ar . = : Ar . $
2 > +:;, = : +><, 2 :; = 9@ 2 ; = :
Keuntungan dari hukum Proust=
bila diketahui massa suatu sen*a5a atau massa salah satu unsur *ang membentuk sen*a5a
tersebut make massa unsur lainn*a dapat diketahui.
Contoh:
Berapa kadar C dalam A? gram CaC$: B +Ar= C 2 >;C ? 2 ><C Ca29?,
Massa C 2 +Ar C D Mr CaC$
:
, E massa CaC$
:
2 >;D>?? E A? gram 2 < gram
massa C
Kadar C 2 massa C D massa CaC$
:
E >??F
2 <DA? E >?? F 2 >;F
/. HUKUM 'ERBA,DI,(A, BER(A,DA - HUKUM DALT*,
7Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih sen*a5a untuk massa salah satu
unsur *ang sama ban*akn*a maka perbandingan massa unsur kedua akan berbanding
sebagai bilangan bulat dan sederhana7.
Contoh:
Bila unsur /itrogen den oksigen disen*a5akan dapat terbentuk.
/$ dimana massa / = ? 2 >9 = >< 2 G = @
/$
;
dimana massa / = ? 2 >9 = :; 2 G = ><
0ntuk massa /itrogen *ang same ban*akn*a maka perbandingan massa $ksigen pada
sen*a5a /$ = /$; 2 @ =>< 2 > = ;
0. HUKUM$HUKUM (AS
0ntuk gas ideal berlaku persamaan = P1 2 nR%
dimana=
P 2 tekanan gas +atmos"ir,
1 2 3olume gas +liter,
n 2 mol gas
R 2 tetapan gas uni3ersal 2 ?.?@; lt.atmDmol Kel3in
% 2 suhu mutlak +Kel3in,
Perubahan-perubahan dari P. 1 dan % dari keadaan > ke keadaan ; dengan kondisi-kondisi
tertentu di#erminkan dengan hukum-hukum berikut=
a. H0K0M B$()E
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan
n
>
2 n
;
dan %
>
2 %
;
C sehingga diperoleh = P
>
1
>
2 P
;
1
;
Contoh:
Berapa tekanan dari ? A mol $; dengan 3olume >? liter &ika pada temperatur tersebut
?.A mol /H
:
mempun*ai 3olume A liter den tekanan ; atmos"ir B
Jawab:
P
>
1
>
2 P
;
1
;
;.A 2 P
;
. >? P; 2 > atmos"ir
b. H0K0M -A(-)0AC
71olume gas-gas *ang bereaksi den 3olume gas-gas hasil reaksi bile diukur pada
suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat den
sederhana7.
!adi untuk= P
>
2 P
;
dan %
>
2 %
;
berlaku = 1
>
D 1
;
2 n
>
D n
;
Contoh:
Hitunglah massa dari >? liter gas nitrogen +/
;
, &ika pada kondisi tersebut > liter gas
hidrogen +H
;
, massan*a ?.> g.
Diketahui= Ar untuk H 2 > dan / 2 >9
Jawab:
1
>
D1
;
2 n
>
Dn
;
>?D> 2 +ED;@, D +?.>D;, E 2 >9 gram
!adi massa gas nitrogen 2 >9 gram.
#. H0K0M B$()E--A( )0AC
Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu den diturukan dengan keadaan
harga n 2 n; sehingga diperoleh persamaan=
P
>
. 1
>
D %
>
2 P
;
. 1
;
D %
;
d. H0K0M A1$-ADR$
"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas *ang 3olumen*a sama mengandung
&umlah mol *ang sama. Dari pern*ataan ini ditentukan bah5a pada keadaan %P +?
o

C > atm, > mol setiap gas 3olumen*a ;;.9 liter 3olume ini disebut sebagai volume
molar gas.
Contoh:
Berapa 3olume @.A gram amoniak +/H
:
, pada suhu ;G
o
C dan tekanan > atm B
+Ar= H 2 > C / 2 >9,
Jawab:
@A g amoniak 2 >G mol 2 ?.A mol
1olume amoniak +%P, 2 ?.A E ;;.9 2 >>.; liter
Berdasarkan persamaan Bo*le--a* )ussa#=
P
>
. 1
>
D %> 2 P
;
. 1
;
D %
;
> E >>;.> D ;G: 2 > E 1
;
D +;G: 8 ;G, 1
;
2 >;.:> liter
B. MASSA AT*M DA, MASSA RUMUS
+. Massa Atom Relati& 1A
r
2
merupakan perbandingan antara massa > atom dengan >D>; massa > atom karbon >;
.. Massa Molekul Relati& 1M
r
2
merupakan perbandingan antara massa > molekul sen*a5a dengan >D>; massa > atom karbon
>;.
Massa molekul relati" +M
r
, suatu sen*a5a merupakan pen&umlahan dari massa atom unsur-
unsur pen*usunn*a.
Contoh:
!ika Ar untuk H 2 >? dan ( 2 A? berapakah Mr sen*a5a H
;
(
9
B
Jawab:
M
r
H
;
(
9
2 ; E A
r
. H 8 9 E Ar . ( 2 +; E >?, 8 +9 E A?, 2 ;;?
3. K*,SE' M*L
> mol adalah satuan bilangan kimia *ang &umlah atom-atomn*a atau molekul-molekuln*a
sebesar bilangan A3ogadro dan massan*a 2 M
r
sen*a5a itu.
!ika bilangan A3ogadro 2 ) maka =
) 2 <.?;: E >?
;:
> mol atom 2 ) buah atom. massan*a 2 A
r
atom tersebut.
> mol molekul 2 ) buah molekul massan*a 2 M
r
molekul tersehut.
Massa > mol 6at disebut sebagai massa molar 6at
Contoh:
Berapa molekul *ang terdapat dalam ;? gram /a$H B
Jawab:
M
r
/a$H 2 ;: 8 >< 8 > 2 9?
mol /a$H 2 massa D M
r
2 ;? D 9? 2 ?.A mol
Ban*akn*a molekul /a$H 2 ?.A ) 2 ?.A E <.?;: E >?;: 2 :.?> E >?
;:
molekul.
D. 'ERSAMAA, REAKSI
'ERSAMAA, REAKSI MEM'U,4AI SIFAT
>.
!enis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama
;.
!umlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama
:. Perbandingan koe"isien reaksi men*atakan perbandingan mol +khusus *ang ber5u&ud gas
perbandingan koe"isien &uga men*atakan perbandingan 3olume asalkan suhu den
tekanann*a sama,
Contoh: %entukanlah koe"isien reaksi dari
H/$
:
+aI, 8 H
;
+g, /$ +g, 8 +s, 8 H
;
$ +l,
Cara *ang termudah untuk menentukan koe"isien reaksin*a adalah dengan memisalkan
koe"isienn*a masing-masing a. b. #. d dan e sehingga=
a H/$
:
8 b H
;
# /$ 8 d 8 e H
;
$
Berdasarkan reaksi di atas maka
atom / = a 2 # +sebelum dan sesudah reaksi,
atom $ = :a 2 # 8 e :a 2 a 8 e e 2 ;a
atom H = a 8 ;b 2 ;e 2 ;+;a, 2 9a ;b 2 :a b 2 :D; a
atom = b 2 d 2 :D; a
Maka agar terselesaikan kita ambil sembarang harga misaln*a a 2 ; berarti= b 2 d 2 :. dan e 2 9
sehingga persamaan reaksin*a =
; H/$
:
8 : H
;
; /$ 8 : 8 9 H
;
$
BAB II
HITU,(A, KIMIA
Hitungan kimia adalah #ara-#ara perhitungan *ang berorientasi pada hukum-hukum dasar ilmu
kimia.
Dalam hal ini akan diberikan berma#am-ma#am #ontoh soal hitungan kimia beserta
pembahasan*a.
Contoh-contoh soal :
>. Berapa persen kadar kalsium +Ca, dalam kalsium karbonat B +Ar= C 2 >; C $2 >< C Ca29?,
Jawab :
> mol CaC$. mengandung > mol Ca 8 > mol C 8 : mol $
M
r
CaC$
:
2 9? 8 >; 8 9@ 2 >??
!adi kadar kalsium dalam CaC$
:
2 9?D>?? E >??F 2 9?F

;. eban*ak A.9 gram logam alumunium +Ar 2 ;G, direaksikan dengan asam klorida en#er
berlebih sesuai reaksi =
; Al +s, 8 < HCl +aI, J; AlCl
:
+aI, 8 : H
;
+g,
Berapa gram aluminium klorida dan berapa liter gas hidrogen *ang dihasilkan pada kondisi
standar B
Jawab:
Dari persamaan reaksi dapat din*atakan
; mol Al E ; mol AlCl
:
: mol H
;
A.9 gram Al 2 A.9D;G 2 ?.; mol
!adi=
AlCl
:
*ang terbentuk 2 ?.; E M
r
AlCl
:
2 ?.; E >::.A 2 ;<.G gram
1olume gas H
;
*ang dihasilkan +?
o
C. > atm, 2 :D; E ?.; E ;;.9 2 <.G; liter

:. uatu bi&ih besi mengandung @?F 'e
;
$
:
+Ar= 'e2A<C $2><,. $ksida ini direduksi dengan
gas C$ sehingga dihasilkan besi.
Berapa ton bi&ih besi diperlukan untuk membuat ;;9 ton besi B
Jawab:
> mol 'e
;
$
:
mengandung ; mol 'e
maka = massa 'e
;
$
:
2 + M
r
'e
;
$
:
D; A
r
'e , E massa 'e 2 +><?D>>;, E ;;9 2 :;? ton
!adi bi&ih besi *ang diperlukan 2 +>?? D @?, E :;? ton 2 9?? ton

9. 0ntuk menentukan air kristal tembaga sul"at ;9.KA gram garam tersebut dipanaskan sampai
semua air kristaln*a menguap. etelah pemanasan massa garam tersebut men&adi >A.KA
gram. Berapa ban*ak air kristal *ang terkandung dalam garam tersebut B
Jawab :
misalkan rumus garamn*a adalah Cu$
9
.

EH
;
$
Cu$
9
. EH
;
$ Cu$
9
8 EH
;
$
;9.KA gram Cu$
9
. EH
;
$ 2 >AK.A 8 >@E mol
>A.KA gram Cu$
9
2 >AK.A mol 2 ?.> mol
menurut persamaan reaksi di atas dapat din*atakan bah5a=
ban*akn*a mol Cu?
9
. EH
;
$ 2 mol Cu$
9
C sehingga persamaann*a
;9.KAD +>AK.A 8 >@E, 2 ?.> E 2 A
!adi rumus garamn*a adalah Cu?
9
. AH
;
$

Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Rumus empiris adalah rumus *ang paling sederhana dari suatu sen*a5a.
Rumus ini han*a men*atakan perbandingan &umlah atom-atom *ang terdapat dalam molekul.
Rumus empiris suatu sen*a5a dapat ditentukan apabila diketahui salah satu=
- massa dan A
r
masing-masing unsurn*a
- F massa dan A
r
masing-masing unsurn*a
- perbandingan massa dan A
r
masing-masing unsurn*a
Rumus molekul= bila rumus empirisn*a sudah diketahui dan M
r
&uga diketahui maka rumus
molekuln*a dapat ditentukan.
Contoh: uatu sen*a5a C den H mengandung < gram C dan > gram H.
%entukanlah rumus empiris dan rumus molekul sen*a5a tersebut bila diketahui Mr
n*a 2 ;@ L
Jawab: mol C = mol H 2 <D>; = >D> 2 >D; = > 2 > = ;
!adi rumus empirisn*a= +CH
;
,
n
Bila M
r
sen*a5a tersebut 2 ;@ maka= >;n 8 ;n 2 ;@ >9n 2 ;@ n 2 ;
!adi rumus molekuln*a = +CH
;
,
;
2 C
;
H
9
Contoh: 0ntuk mengoksidasi ;? ml suatu hidrokarbon +C
E
H
*
, dalam keadaan gas diperlukan
oksigen seban*ak >?? ml dan dihasilkan C$
;
seban*ak <? ml. %entukan rumus
molekul hidrokarbon tersebut L
Jawab: Persamaan reaksi pembakaran hidrokarbon se#ara umum
C
E
H
*
+g, 8 +E 8 >D9 *, $
;
+g, JE C$
;
+g, 8 >D; * H
;
$ +l,
Koe"isien reaksi menun&ukkan perbandingan mol 6at-6at *ang terlibat dalam reaksi.
Menurut -a* )ussa# gas-gas pada p. t *ang sama. &umlah mol berbanding lurus
dengan 3olumen*a
Maka=
mol C
E
H
*
= mol $
;
= mol C$
;
2 > = +E 8 >D9*, = E
;? = >?? = <? 2 > = +E 8 >D9*, = E
> = A = : 2 > = +E 8 >D9*, = E
atau=
> = : 2 > = E JE 2 :
> = A 2 > = +E 8 >D9*, J* 2 @
!adi rumus hidrokarbon tersebut adalah = C
:
H
@
BAB III
TERM*KIMIA
A. Reaksi Eksoterm Dan Enoterm
+. Reaksi Eksoterm
Pada reaksi eksoterm ter&adi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi
tersebut dikeluarkan panas.
Pada reaksi eksoterm harga H 2 + - ,
Contoh = C+s, 8 $
;
+g, C$
;
+g, 8 :K:.A k! C H 2 -:K:.A k!
.. Reaksi Enoterm
Pada reaksi endoterm ter&adi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi
tersebut dibutuhkan panas.
Pada reaksi endoterm harga H 2 + 8 ,
Contoh = CaC$
:
+s, Ca$+s, 8 C$
;
+g, - >G@.A k! C H 2 8>G@.A k!
B. 'eruba)an Ental"i
ntalpi 2 H 2 Kalor reaksi pada tekanan tetap 2 Mp
Perubahan entalpi adalah perubahan energi *ang men*ertai peristi5a perubahan kimia pada
tekanan tetap.
a. Pemutusan ikatan membutuhkan energi +2 endoterm,
Contoh: H
;
;H - a k! C H2 8ak!
b. Pembentukan ikatan memberikan energi +2 eksoterm,
Contoh: ;H H
;
8 a k! C H 2 -a k!
Istila) 5ang igunakan "aa "eruba)an ental"i 6
>. Entalpi Pembentakan tandar + H" ,=
H untak membentuk > mol persen*a5aan langsung dari unsur-unsurn*a *ang diukur
pada ;K@ K dan tekanan > atm.
Contoh: H
;
+g, 8 >D; $
;
+g, H
;
? +l, C H" 2 -;@A.@A k!
;. Entalpi Penguraian=
H dari penguraian > mol persen*a5aan langsung men&adi unsur-unsurn*a +2
Kebalikan dari H pembentukan,.
Contoh: H
;
$ +l, H
;
+g, 8 >D; $
;
+g, C H 2 8;@A.@A k!
:. Entalpi Pembakaran tandar + H# ,=
H untuk membakar > mol persen*a5aan dengan $
;
dari udara *ang diukur pada ;K@
K dan tekanan > atm.
Contoh: CH
9
+g, 8 ;$
;
+g, C$
;
+g, 8 ;H
;
$+l, C H# 2 -@?; k!
9. Entalpi Reaksi=
H dari suatu persamaan reaksi di mana 6at-6at *ang terdapat dalam persamaan reaksi
din*atakan dalam satuan mol dan koe"isien-koe"isien persamaan reaksi bulat
sederhana.
Contoh: ;Al 8 :H
;
$
9
Al
;
+$
9
,
:
8 :H
;
C H 2 ->9<@ k!
A. Entalpi /etralisasi=
H *ang dihasilkan +selalu eksoterm, pada reaksi penetralan asam atau basa.
Contoh: /a$H+aI, 8 HCl+aI, /aCl+aI, 8 H
;
$+l, C H 2 -@K?.9 k!Dmol
<. Hukum )a3oisier-)apla#e
7!umlah kalor *ang dilepaskan pada pembentukan > mol 6at dari unsur-unsur*a 2
&umlah kalor *ang diperlukan untuk menguraikan 6at tersebut men&adi unsur-unsur
pembentukn*a.7
Artin*a = Apabila reaksi dibalik maka tanda kalor *ang terbentuk &uga dibalik dari
positi" men&adi negati" atau sebalikn*a
Contoh:
/
;
+g, 8 :H
;
+g, ;/H
:
+g, C H 2 - >>; k!
;/H
:
+g, /
;
+g, 8 :H
;
+g, C H 2 8 >>; k!
3. 'enentuan 'eruba)an Ental"i Dan Hukum Hess
'E,E,TUA, 'ERUBAHA, E,TAL'I
0ntuk menentukan perubahan entalpi pada suatu reaksi kimia biasan*a digunakan alat seperti
kalorimeter. termometer dan sebagain*a *ang mungkin lebih sensiti".
Perhitungan = H reaksi 2 H
"
o
produk - H
"
o
reaktan
HUKUM HESS
7!umlah panas *ang dibutuhkan atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia tidak tergantung pada
&alann*a reaksi tetapi ditentukan oleh keadaan a5al dan akhir.7
Contoh=
C+s, 8 $
;
+g, C$
;
+g, C H 2 E k! > tahap
C+s, 8 >D; ?
;
+g, C$+g, C H 2 * k!
; tahap
C$+g, 8 >D; $
;
+g, C$
;
+g, C H 2 6 k!
------------------------------------------------------------ 8
C+s, 8 $
;
+g, C$
;
+g, C H 2 * 8 6 k!
Menurut Hukum Hess = E 2 * 8 6
D. Energi$Energi Dan Ikatan Kimia
Reaksi kimia merupakan proses pemutusan dan pembentukan ikatan. Proses ini selalu disertai
perubahan energi. Energi *ang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan kimia. sehingga
membentuk radikal-radikal bebas disebut energi ikatan. 0ntuk molekul kompleks. energi *ang
dibutuhkan untuk meme#ah molekul itu sehingga membentuk atom-atom bebas disebut energi
atomisasi.
Harga energi atomisasi ini merupakan &umlah energi ikatan atom-atom dalam molekul tersebut.
0ntuk molekul ko3alen *ang terdiri dari dua atom seperti H
;
. ?
;
. /
;
atau HI *ang mempun*ai
satu ikatan maka energi atomisasi sama dengan energi ikatan Energi atomisasi suatu sen*a5a
dapat ditentukan dengan #ara pertolongan entalpi pembentukan sen*a5a tersebut. e#ara
matematis hal tersebut dapat di&abarkan dengan persamaan =
H reaksi 2 energi pemutusan ikatan - energi pembentukan ikatan
2 energi ikatan di kiri - energi ikatan di kanan
Contoh:
Diketahui =
energi ikatan
C - H 2 9>9.A k!DMol
C 2 C 2 <>;.9 k!Dmol
C - C 2 :9<.K k!Dmol
H - H 2 9:<.@ k!Dmol
Ditan*a=
H reaksi 2 C
;
H
9
+g, 8 H
;
+g, C
;
H
<
+g,

H reaksi 2 !umlah energi pemutusan ikatan - !umlah energi pembentukan ikatan
2 +9+C-H, 8 +C2C, 8 +H-H,, - +<+C-H, 8 +C-C,,
2 ++C2C, 8 +H-H,, - +;+C-H, 8 +C-C,,
2 +<>;.9 8 9:<.@, - +; E 9>9.A 8 :9<.K,
2 - >;<.G k!
BAB IV
SISTEM K*L*ID
A. Sistem Dis"ers Dan Sistem Koloi
SISTEM DIS'ERS
A.
Dis"ersi kasar
+suspensi,
= partikel 6at *ang didispersikan berukuran lebih besar
dari >?? nm.
B.
Dis"ersi koloi
= partikel 6at *ang didispersikan berukuran antara > nm -
>?? nm.
3. Dis"ersi molekuler
+larutan se&ati,
= partikel 6at *ang didispersikan berukuran lebih ke#il dari
> nm.
istem koloid pada hakekatn*a terdiri atas dua "ase. *aitu "ase terdispersi dan medium
pendispersi.
Nat *ang didispersikan disebut "ase terdispersi sedangkan medium *ang digunakan untuk
mendispersikan disebut medium pendispersi.
7E,IS K*L*ID
istem koloid digolongkan berdasarkan pada &enis "ase terdispersi dan medium pendispersin*a.
- koloid *ang mengandung "ase terdispersi padat disebut sol.
- koloid *ang mengandung "ase terdispersi #air disebut emulsi.
- koloid *ang mengandung "ase terdispersi gas disebut buih.
B. Si&at$Si&at Koloi
i"at-si"at khas koloid meliputi =
a. E&ek T5nall
E"ek %*ndall adalah e"ek penghamburan #aha*a oleh partikel koloid.
b. (erak Bro8n
-erak Bro5n adalah gerak a#ak. gerak tidak beraturan dari partikel koloid.
Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena
permukaannya menyerap ion H
+

Koloid As2S3 bermuatan negatif karena
permukaannya menyerap ion S
2-

!. Asorbsi
Beberapa partikel koloid mempun*ai si"at adsorbsi +pen*erapan, terhadap partikel atau
ion atau sen*a5a *ang lain.
Pen*erapan pada permukaan ini disebut adsorbsi +harus dibedakan dari absorbsi *ang
artin*a pen*erapan sampai ke ba5ah permukaan,.
Contoh :
+i, Koloid 'e+$H,
:
bermuatan positi" karena permukaann*a men*erap ion H
8
.
+ii, Koloid As
;

:
bermuatan negatit karena permukaann*a men*erap ion
;
.
. Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan
ter&adin*a koagulasi. berarti 6at terdispersi tidak lagi membentuk koloid.
Koagulasi dapat ter&adi se#ara "isik seperti pemanasan. pendinginan dan pengadukan
atau se#ara kimia seperti penambahan elektrolit. pen#ampuran koloid *ang berbeda
muatan.
e. Koloi Lio&il an Koloi Lio&ob
Koloid ini ter&adi pada sol *aitu "ase terdispersin*a padatan dan medium pendispersin*a
#airan.
Koloid io!il: sistem koloid *ang a""initas "ase terdispersin*a
besar terhadap medium pendispersin*a.
Contoh= sol kan&i. agar-agar. lem. #at
Koloid io!ob= sistem koloid *ang a""initas "ase terdispersin*a
kecil terhadap medium pendispersin*a.
Contoh= sol belerang. sol emas.
3. Elektro&erisis Dan Dialisis
ELEKTR*FERESIS
Elektro"eresis adalah peristi5a pergerakan partikel koloid *ang bermuatan ke salah satu
elektroda.
Elektrotoresis dapat digunakan untuk mendeteksi muatan partikel koloid. !ika partikel koloid
berkumpul di elektroda positi" berarti koloid bermuatan negati" dan &ika partikel koloid
berkumpul di elektroda negati" berarti koloid bermuatan positi".
Prinsip elektro"oresis digunakan untuk membersihkan asap dalam suatu industri dengan alat
Cottrell.
DIALISIS
Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan *ang menempel pada
permukaann*a.
Pada proses dialisis ini digunakan selaput semipermeabel.
D. 'embuatan Koloi
+. 3ara Konensasi
Cara kondensasi termasuk #ara kimia.
kondensasi
Prinsip = Partikel Molekular --------------O Partikel Koloid
Reaksi kimia untuk menghasilkan koloid meliputi =
a. Reaksi Redoks
; H
;
+g, 8 $
;
+aI, : +s, 8 ; H
;
$+l,
b. Reaksi Hidrolisis
'eCl
:
+aI, 8 : H
;
$+l, 'e+$H,
:
+s, 8 : HCl+aI,
c. Reaksi Substitusi
; H
:
As$
:
+aI, 8 : H
;
+g, As
;

:
+s, 8 < H
;
$+l,
d.
Reaksi Penggaraman
Beberapa sol garam *ang sukar larut seperti AgCl. AgBr. PbI
;
. Ba$
9
dapat membentuk
partikel koloid dengan pereaksi *ang en#er.
Ag/$
:
+aI, "encer# 8 /aCl+aI, "encer# AgCl+s, 8 /a/$
:
+aI, "encer#
.. 3ara Dis"ersi
Prinsip : Partikel Besar ----------------> Partikel Koloid
Cara dispersi dapat dilakukan dengan cara mekanik atau cara kimia:
a. Cara Mekanik
Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan dengan
cara penggerusan atau penggilingan.
b. Cara Busur Bredig
Cara ini digunakan untak membuat sol-sol logam.
c. Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu
endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah).
Contoh:
- gar-agar dipeptisasi oleh air ! karet oleh bensin.
- "ndapan #i$ dipeptisasi oleh %&$ ! endapan l('%)( oleh lCl(
BAB V
KE3E'ATA, REAKSI
A. K*,SE,TRASI DA, KE3E'ATA, REAKSI
Kecepatan reaksi adalah banyaknya mol$liter suatu %at yang dapat berubah men&adi %at lain
dalam setiap satuan waktu.
0ntuk reaksi= aA 8 bB mM 8 n/
maka ke#epatan reaksin*a adalah=
> +dA, > d+B, > d+M, > d+/,
1 2 - ------- 2 - ------- 2 8 -------- 2 8 ----------
a dt b dt m dt n dt
dimana:
- >Da . d+A, Ddt 2 r
A
2 ke#epatan reaksi 6at A 2 pengurangan konsentrasi 6at A per satuan
5akru.
- >Db . d+B, Ddt 2 r
B
2 ke#epatan reaksi 6at B 2 pengurangan konsentrasi 6at B per satuan
5aktu.
- >Dm . d+M, Ddt 2 r
M
2 ke#epatan reaksi 6at M 2 penambahan konsentrasi 6at M per
satuan 5aktu.
- >Dn . d+/, Ddt 2 r
/
2 ke#epatan reaksi 6at / 2 penambahan konsentrasi 6at / per satuan
5aktu.
Pada umumn*a ke#epatan reaksi akan besar bila konsentrasi pereaksi #ukup besar. Dengan
berkurangn*a konsentrasi pereaksi sebagai akibat reaksi. maka akan berkurang pula
ke#epatann*a.
e#ara umum ke#epatan reaksi dapat dirumuskan sebagai berikut=
1 2 k+A,
E
+B,
*
dimana:
1 2 ke#epatan reaksi
k 2 tetapan la&u reaksi
E 2 orde reaksi terhadap 6at A
* 2 orde reaksi terhadap 6at B
+E 8 *, adalah orde reaksi keseluruhan
+A, dan +B, adalah konsentrasi 6at pereaksi.
B. *re Reaksi
$rde reaksi adalah ban*akn*a "aktor konsentrasi 6at reaktan *ang mempengaruhi ke#epatan
reaksi.
Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi tetapi han*a dapat
ditentukan berdasarkan per#obaan.
uatu reaksi *ang diturunkan se#ara eksperimen din*atakan dengan rumus ke#epatan reaksi =
3 2 k +A, +B,
;

persamaan tersebut mengandung pengertian reaksi orde > terhadap 6at A dan merupakan reaksi
orde ; terhadap 6at B. e#ara keselurahan reaksi tersebut adalah reaksi orde :.
Contoh soal:
Dari reaksi ;/$+g, 8 Br
;
+g, ;/$Br+g,
dibuat per#obaan dan diperoleh data sebagai berikut=
/o. +/$, molDl +Br
;
, molDl
Ke#epatan Reaksi
mol D > D detik
>. ?.> ?.> >;
;. ?.> ?.; ;9
:. ?.> ?.: :<
9. ?.; ?.> 9@
A. ?.: ?.> >?@
Pertanyaan:
a. %entukan orde reaksin*a L
b. %entukan harga k +tetapan la&u reaksi, L
Jawab:
a. Pertama-tama kita misalkan rumus ke#epatan reaksin*a adalah 1 2 k+/$,
E
+Br
;
,
*
= &adi kita
harus men#ari nilai E den *.
0ntuk menentukan nilai E maka kita ambil data dimana konsentrasi terhadap Br; tidak
berubah. *aitu data +>, dan +9,.
Dari data ini terlihat konsentrasi /$ naik ; kali sedangkan ke#epatan reaksin*a naik 9 kali
maka =
;
E
2 9 E 2 ; +reaksi orde ; terhadap /$,
0ntuk menentukan nilai * maka kita ambil data dimana konsentrasi terhadap /$ tidak
berubah *aitu data +>, dan +;,. Dari data ini terlihat konsentrasi Br
;
naik ; kali. sedangkan
ke#epatan reaksin*a naik ; kali. maka =
;
*
2 ; * 2 > +reaksi orde > terhadap Br
;
,
!adi rumus ke#epatan reaksin*a = 1 2 k+/$,
;
+Br
;
, +reaksi orde :,
b. 0ntuk menentukan nilai k #ukup kita ambil salah satu data per#obaan sa&a misaln*a data
+>,. maka=
1 2 k+/$,
;
+Br
;
,
>; 2 k+?.>,
;
+?.>,
k 2 >; E >?
:
mol
-;
>
;
det
->
3. Teori Tumbukan Dan Teori Keaaan Transisi
%eori tumbukan didasarkan atas teori kinetik gas *ang mengamati tentang bagaimana suatu
reaksi kimia dapat ter&adi. Menurut teori tersebut ke#epatan reaksi antara dua &enis molekul A
dan B sama dengan &umiah tumbukan *ang ter&adi per satuan 5aktu antara kedua &enis molekul
tersebut. !umlah tumbukan *ang ter&adi persatuan 5aktu sebanding dengan konsentrasi A dan
konsentrasi B. !adi makin besar konsentrasi A dan konsentrasi B akan semakin besar pula
&umlah tumbukan *ang ter&adi.
TEORI TUMBUK! I!I TER!"T MEMI#IKI BEBERP KE#EMH!$ !TR
#I! %
- tidak semua tumbukan menghasilkan reaksi sebab ada energi tertentu *ang harus dile5ati
+disebut energi akti3asi 2 energi pengakti"an, untak dapat menghasilkan reaksi. Reaksi
han*a akan ter&adi bila energi tumbukann*a lebih besar atau sama dengan energi
pengakti"an +E
a
,.

- molekul *ang lebih rumit struktur ruangn*a menghasilkan tumbukan *ang tidak sama
&umlahn*a dibandingkan dengan molekul *ang sederhana struktur ruangn*a.
%eori tumbukan di atas diperbaiki oleh tcori keadaan transisi atau teori la&u reaksi absolut.
Dalam teori ini diandaikan bah5a ada suatu keadaan *ang harus dile5ati oleh molekul-molekul
*ang bereaksi dalam tu&uann*a menu&u ke keadaan akhir +produk,. Keadaan tersebut
dinamakan keadaan transisi. Mekanisme reaksi keadaan transisi dapat ditulis sebagai berikut=
A 8 B %
P
--O C 8 D
dimana:
- A dan B adalah molekul-molekul pereaksi
- %
P
adalah molekul dalam keadaan transisi
- C dan D adalah molekul-molekul hasil reaksi
SE&R 'I(RM KE'! TR!SISI I!I 'PT 'I!"TK! SESUI KUR)
BERIKUT
Dari diagram terlibat bah5a energi pengakti"an +E
a
, merupakan energi keadaan a5al sampai
dengan energi keadaan transisi. Hal tersebut berarti bah5a molekul-molekul pereaksi harus
memiliki energi paling sedikit sebesar energi pengakti"an +Ea, agar dapat men#apai keadaan
transisi +%
P
, dan kemudian men&adi hasil reaksi +C 8 D,.
&atatan %
energi pengakti"an +2 energi akti3asi, adalah &umlah energi minimum *ang dibutuhkan oleh
molekul-molekul pereaksi agar dapat melangsungkan reaksi.
D. Ta)a" Menu9u Ke!e"atan Reaksi
Dalam suatu reaksi kimia berlangsungn*a suatu reaksi dari keadaan semula +a5al, sampai
keadaan akhir diperkirakan melalui beberapa tahap reaksi.
Contoh= 9 HBr+g, 8 $
;
+g, ; H
;
$+g, 8 ; Br
;
+g,
Dari persamaan reaksi di atas terlihat bah5a tiap > molekul $
;
bereaksi dengan 9 molekul HBr.
uatu reaksi baru dapat berlangsung apabila ada tumbukan *ang berhasil antara molekul-
molekul *ang bereaksi. %umbukan sekaligus antara 9 molekul HBr dengan > molekul $
;
ke#il
sekali kemungkinann*a untuk berhasil. %umbukan *ang mungkin berhasil adalah tumbukan
antara ; molekul *aitu > molekul HBr dengan > molekul $
;
. Hal ini berarti reaksi di atas harus
berlangsung dalam beberapa tahap dan diperkirakan tahap-tahapn*a adalah =
%ahap >= HBr 8 $
;
H$$Br "lambat#
%ahap ;= HBr 8 H$$Br ;H$Br "cepat#
%ahap := +HBr 8 H$Br H
;
$ 8 Br
;
, E ; "cepat#
------------------------------------------------------ 8
9 HBr 8 $
;
--O ;H
;
$ 8 ; Br
;

Dari #ontoh di atas tern*ata se#ara eksperimen ke#epatan berlangsungn*a reaksi tersebut
ditentukan oleh ke#epatan reaksi pembentukan H$$Br *aitu reaksi *ang berlangsungn*a
paling lambat.
Rangkaian tahap-tahap reaksi dalam suatu reaksi disebut 7mekanisme reaksi7 dan ke#epatan
berlangsungn*a reaksi keselurahan ditentukan oleh reaksi *ang paling lambat dalam
mekanisme reaksi. $leh karena itu. tahap ini disebut tahap penentu kecepatan reaksi.
E. FAKT*R$FAKT*R 4A,( MEM'E,(ARUHI KE3E'ATA, REAKSI
Beberapa "aktor *ang mempengaruhi ke#epatan reaksi antara lain konsentrasi. si"at 6at *ang
bereaksi. suhu dan katalisator.
+. K*,SE,TRASI
Dari berbagai per#obaan menun&ukkan bah5a makin besar konsentrasi 6at-6at *ang bereaksi
makin #epat reaksin*a berlangsung. Makin besar konsentrasi makin ban*ak 6at-6at *ang
bereaksi sehingga makinbesar kemungkinan ter&adin*a tumbukan dengan demikian makin
besar pula kemungkinan ter&adin*a reaksi.

.. SIFAT %AT 4A,( BEREAKSI
i"at mudah sukarn*a suatu 6at bereaksi akan menentukan ke#epatan berlangsungn*a reaksi.
Secara umum din*atakan ba+,a%
$ Reaksi antara sen*a,a ion umumn*a berlangsung cepat.
Hal ini disebabkan oleh adan*a ga*a tarik menarik antara ion-ion *ang muatann*a
berla5anan.
Contoh= Ca
;8
+aI, 8 C$
:
;8
+aI, CaC$
:
+s,
Reaksi ini berlangsung dengan #epat.

$ Reaksi antara sen*a,a ko-alen umumn*a berlangsung lambat.
Hal ini disebabkan karena untuk berlangsungn*a reaksi tersebut dibutuhkan energi
untuk memutuskan ikatan-ikatan ko3alen *ang terdapat dalam molekul 6at *ang
bereaksi.
Contoh= CH
9
+g, 8 Cl
;
+g, CH
:
Cl+g, 8 HCl+g,
Reaksi ini ber&alan lambat reaksin*a dapat diper#epat apabila diberi energi misaln*a
#aha*a matahari.
/. SUHU
Pada umumn*a reaksi akan berlangsung lebih #epat bila suhu dinaikkan. Dengan menaikkan
suhu maka energi kinetik molekul-molekul 6at *ang bereaksi akan bertambah sehingga akan
lebih ban*ak molekul *ang memiliki energi sama atau lebih besar dari Ea. Dengan demikian
lebih ban*ak molekul *ang dapat men#apai keadaan transisi atau dengan kata lain ke#epatan
reaksi men&adi lebih besar. e#ara matematis hubungan antara nilai tetapan la&u reaksi "k#
terhadap suhu din*atakan oleh "ormulasi ARRHE,IUS6
k - A . e
$E:RT

dimana:
k = tetapan la&u reaksi
A = tetapan Arrhenius *ang hargan*a khas untuk setiap reaksi
E = energi pengakti"an
R = tetapan gas uni3ersal 2 ?.?@;>.atmDmol
o
K 2 @.:>9 &ouleDmol
o
K
% = suhu reaksi +
o
K,

0. KATALISAT*R
Katalisator adalah 6at *ang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan maksud memperbesar
ke#epatan reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat dalam reaksi tetapi tidak mengalami perubahan
kimia5i *ang permanen. dengan kata lain pada akhir reaksi katalis akan di&umpai kembali
dalam bentuk dan &umlah *ang sama seperti sebelum reaksi.
'ungsi katalis adalah memperbesar ke#epatan reaksin*a +memper#epat reaksi, dengan &alan
memperkecil energi pengakti!an suatu reaksi dan dibentukn*a tahap-tahap reaksi *ang baru.
Dengan menurunn*a energi pengakti"an maka pada suhu *ang sama reaksi dapat berlangsung
lebih #epat.
BAB VI
KESETIMBA,(A, KIMIA
A. Keaaan Kesetimbangan
Reaksi *ang dapat berlangsung dalam dua arah disebut reaksi dapat balik. Apabila dalam suatu
reaksi kimia. ke#epatan reaksi ke kanan sama dengan ke#epatan reaksi ke kiri maka. reaksi
dikatakan dalam keadaan setimbang. e#ara umum reaksi kesetimbangan dapat din*atakan
sebagai=
A ; B 3 ; D
' 'U M&M SISTEM KESETIMB!(!$ "ITU :
.. Kesetimbangan dalam sistem +omogen
a. Kesetimbangan dalam sistem gas-gas
Contoh= ;$
;
+g, 8 $
;
+g, ;$
:
+g,
b. Kesetimbangan dalam sistem larutan-larutan
Contoh= /H
9
$H+aI, /H
9
8
+aI, 8 $H
-
+aI,
/. Kesetimbangan dalam sistem +eterogen
a. Kesetimbangan dalam sistem padat gas
Contoh= CaC$
:
+s, Ca$+s, 8 C$
;
+g,
b. Kesetimbangan sistem padat larutan
Contoh= Ba$
9
+s, Ba
;
8
+aI, 8 $
9
;-
+aI,
#. Kesetimbangan dalam sistem larutan padat gas
Contoh= Ca+HC$
:
,
;
+aI, CaC$
:
+s, 8 H
;
$+l, 8 C$
;
+g,
B. Hukum Kesetimbangan
Hukum (ulberg an
<ange6
Dalam keadaan kesetimbangan pada suhu tetap, maka hasil kali
konsentrasi 6at-6at hasil reaksi dibagi dengan hasil kali
konsentrasi pereaksi *ang sisa dimana masing-masing konsentrasi
itu dipangkatkan dengan koe"isien reaksin*a adalah tetap.
Pern*ataan tersebut &uga dikenal sebagai hukum kesetimbangan.
0ntuk reaksi kesetimbangan= a A 8 b B # C 8 d D maka=
K! - 132
!
= 1D2

: 1A2
a
= 1B2
b

K
#
adalah konstanta kesetimbangan *ang +argan*a tetap selama su+u tetap.
BEBERA'A HAL 4A,( HARUS DI'ERHATIKA,
$ !ika 6at-6at terdapat dalam kesetimbangan berbentuk padat dan gas *ang dimasukkan
dalam. persamaan kesetimbangan han*a 6at-6at *ang berbentuk gas sa&a sebab
konsentrasi 6at padat adalah tetap den nilain*a telah terhitung dalam harga K# itu.
Contoh: C+s, 8 C$
;
+g, ;C$+g,
K
#
2 +C$,
;
D +C$
;
,
- !ika kesetimbangan antara 6at padat dan larutan *ang dimasukkan dalam perhitungan K
#

han*a konsentrasi 6at-6at *ang larut sa&a.
Contoh: Nn+s, 8 Cu
;8
+aI, Nn
;8
+aI, 8 Cu+s,
K
#
2 +Nn
;8
, D +C$
;8
,
- 0ntuk kesetimbangan antara 6at-6at dalam larutan &ika pelarutn*a tergolong salah satu
reaktan atau hasil reaksin*a maka konsentrasi dari pelarut itu tidak dimasukkan dalam
perhitungan K#.
Contoh: CH
:
C$$
-
+aI, 8 H
;
$+l, CH
:
C$$H+aI, 8 $H
-
+aI,
K
#
2 +CH
:
C$$H, E +$H
-
, D +CH
:
C$$
-
,
Contoh soal:
>. atu mol AB direaksikan dengan satu mol CD menurut persamaan reaksi=
AB1g2 ; 3D1g2 AD1g2 ; B31g2
etelah kesetimbangan ter#apai tern*ata :D9 mol sen*a5a CD berubah men&adi AD dan BC.
Kalau 3olume ruangan > liter. tentukan tetapan kesetimbangan untuk reaksi ini L
Jawab:
Perhatikan reaksi kesetimbangan di atas &ika tern*ata CD berubah +bereaksi, seban*ak :D9 mol
maka AB *ang bereaksi &uga :D9 mol +karena koe"sienn*a sama,.
Dalam keadaan kesetimbangan=
+AD, 2 +BC, 2 :D9 molDl
+AB, sisa 2 +CD, sisa 2 > - :D9 2 >D9 n molDl
K
#
2 Q+AD, E +BC,RDQ+AB, E +CD,R 2 Q+:D9, E +:D9,RDQ+>D9, E +>D9,R 2 K
;. !ika tetapan kesetimbangan untuk reaksi=
A1g2 ; .B1g2 031g2
sama dengan ?.;A. maka berapakah besarn*a tetapan kesetimbangan bagi reaksi=
;C+g, >D;A+g, 8 B+g,
Jawab:
- 0ntuk reaksi pertama= K
>
2 +C,
9
DQ+A, E +B,
;
R 2 ?.;A
- 0ntuk reaksi kedua = K
;
2 Q+A,
>D;
E +B,RD+C,
;
- Hubungan antara K> dan K; dapat din*atakan sebagai=
K
>
2 > D +K
;
,
;
K
;
2 ;
3. 'ergeseran Kesetimbangan
A>as Le 3)atelier men5atakan6 Bila pada sistem kesetimbangan diadakan aksi. maka sistem
akan mengadakan reaksi sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu men&adi seke#il-ke#iln*a.
Perubahan dari keadaan kesetimbangan semula ke keadaan kesetimbangan *ang baru akibat
adan*a aksi atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan pergeseran kesetimbangan.
Bagi reaksi=
A ; B 3 ; D
KEMU,(KI,A, TER7ADI,4A 'ER(ESERA,
+. Dari kiri ke kanan? berarti A bereaksi dengan B memhentuk C dan D. sehingga &umlah
mol A dan Bherkurang. sedangkan C dan D bertambah.
.. Dari kanan ke kiri? berarti C dan D bereaksi membentuk A dan B. sehingga &umlah mol
C dan Dherkurang. sedangkan A dan B bertambah.
FAKT*R$FAKT*R 4A,( DA'AT ME,((ESER LETAK KESETIMBA,(A,
ADALAH 6
a. Perubahan konsentrasi salah satu 6at
b. Perubahan 3olume atau tekanan
#. Perubahan suhu
.. PERUBH! KO!SE!TRSI S#H STU 0T
Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen. konsentrasi salah satu 6at diperbesar. maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah *ang berla5anan dari 6at tersebut. ebalikn*a. &ika
konsentrasi salah satu 6at diperke#il. maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak 6at tersebut.
Contoh: ;$
;
+g, 8 $
;
+g, ;$
:
+g,
- Bila pada sistem kesetimbangan ini ditambahkan gas $
;
. maka kesetimbangan akan bergeser
ke kanan.
- Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas $
;
. maka kesetimbangan akan bergeser ke
kiri.
/. PERUBH! )O#UME TU TEK!!
!ika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi *ang men*ebabkan perubahan 3olume
+bersamaan dengan perubahan tekanan,. maka dalam sistem akan mengadakan berupa
pergeseran kesetimbangan.
!ika tekanan diperbesar 2 3olume diperke#il. kesetimbangan akan bergeser
ke arah &umlah Koe1isien Reaksi Kecil.
!ika tekanan diperke#il 2 3olume diperbesar. kesetimbangan akan bergeser
ke arah &umlah Koe1isien reaksi besar.
Pada sistem kesetimbangan dimana &umlah koe"isien reaksi sebelah kiri 2
&umlah koe"isien sebelah kanan. maka perubahan tekananD3olume tidak
menggeser letak kesetimbangan.
Contoh:
/
;
+g, 8 :H
;
+g, ;/H
:
+g,
Koe"isien reaksi di kanan 2 ;
Koe"isien reaksi di kiri 2 9
- Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperbesar +2 3olume diperke#il,. maka
kesetimbangan akan
bergeser ke kanan.
- Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperke#il +2 3olume diperbesar,. maka
kesetimbangan akan
bergeser ke kiri.

3. 'ERUBAHA, SUHU
Menurut Van@t Ho&&6
- Bila pada sistem kesetimbangan subu dinaikkan. maka kesetimbangan reaksi akan bergeser
ke arah *ang membutuhkan kalor +ke arah reaksi endoterm,.
- Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan. maka kesetimbangan reaksi akan bergeser
ke arah *ang membebaskan kalor +ke arah reaksi eksoterm,.
Contoh:
;/$+g, 8 $
;
+g, ;/$
;
+g, C H 2 -;>< k!
- !ika suhu dinaikkan. maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
- !ika suhu diturunkan. maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
D. 'engaru) Katalisator Ter)aa" Kesetimbangan Dan Hubungan Antara Harga K!
Dan K"
'E,(ARUH KATALISAT*R TERHADA' KESETIMBA,(A,
'ungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah memper#epat ter#apain*a kesetimbangan
dan tidak merubah letak kesetimbangan +harga tetapan kesetimbangan K
#
tetap,. hal ini
disebabkan katalisator memper#epat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.
HUBU,(A, A,TARA HAR(A K
!
DE,(A, K
"
0ntuk reaksi umum=
a 2g3 4 b B2g3 c &2g3 4 d '2g3
Harga tetapan kesetimbangan=
K
c
5 62&3
c
. 2'3
d
7 8 623
a
.

2B3
b
7
K
p
5 2P
&
c
9 P
'
d
3 8 2P

a
9 P
B
b
3
dimana= P
A
. P
B
. P
C
dan P
D
merupakan tekanan parsial masing-masing gas A. B. C dan D.
e#ara matematis. hubungan antara K
#
dan K
p
dapat diturunkan sebagai=
K
p
5 K
c
2RT3
n

dimana n adalah selisih +&umlah koe"isien gas kanan, dan +&umlah koe"isien gas kiri,.
Contoh:
!ika diketahui reaksi kesetimbangan=
C$
;
+g, 8 C+s, ;C$+g,
Pada suhu :??
o
C. harga K
p
2 ><. Hitunglah tekanan parsial C$
;
. &ika tekanan total dalaun
ruang A atmL
Jawab:
Misalkan tekanan parsial gas C$ 2 E atm. maka tekanan parsial gas C$
;
2 +A - E, atm.
K
p
2 +PC$,
;
D PC$
;
2 E
;
D +A - E, 2 >< E 2 9
!adi tekanan parsial gas C$; 2 +A - 9, 2 > atm
E. Kesetimbangan Disosiasi
Disosiasi adalah penguraian suatu 6at men&adi beberapa 6at lain *ang lebih sederhana.
Dera9at isosiasi adalah perbandingan antara &umlah mol *ang terurai dengan &umlah mol
mula-mula.
Contoh:
;/H
:
+g, /
;
+g, 8 :H
;
+g,
besarn*a nilai dera&at disosiasi + ,=
- mol ,H
/
5ang terurai : mol ,H
/
mula$mula
Harga dera&at disosiasi terletak antara ? dan >. &ika=
a 2 ? berarti tidak ter&adi penguraian
a 2 > berarti ter&adi penguraian sempurna
? S S > berarti disosiasi pada reaksi setimbang +disosiasi sebagian,.
Contoh:
Dalam reaksi disosiasi /
;
$
9
berdasarkan persamaan
/
;
$
9
+g, ;/$
;
+g,
ban*akn*a mol /
;
$9 dan /$
;
pada keadaan setimbang adalah sama.
Pada keadaan ini berapakah harga dera&at disosiasin*a B
Jawab:
Misalkan mol /
;
$
9
mula-mula 2 a mol
mol /
;
$
9
*ang terurai 2 a mol mol /
;
$
9
sisa 2 a +> - , mol
mol /$
;
*ang terbentuk 2 ; E mol /
;
$
9
*ang terurai 2 ; a mol
Pada keadaan setimbang=
mol /
;
$
9
sisa 2 mol /$
;
*ang terbentuk
a+> - , 2 ;a > - 2 ; 2 >D:
BAB VII
LARUTA,
A. 'ena)uluan
)AR0%A/ adalah #ampuran homogen dua 6at atau lebih *ang saling melarutkan dan masing-
masing 6at pen*usunn*a tidak dapat dibedakan lagi se#ara "isik.
)arutan terdiri atas 6at terlarut dan pelarut.
Berdasarkan da*a hantar listrikn*a +da*a ionisasin*a,. larutan dibedakan dalam dua ma#am.
*aitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
#arutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
)arutan ini dibedakan atas =
+. ELEKTR*LIT KUAT
)arutan elektrolit kuat adalah larutan *ang mempun*ai da*a hantar listrik *ang kuat.
karena 6at terlarutn*a didalam pelarut +umumn*a air,. seluruhn*a berubah men&adi ion-
ion +alpha 2 >,.
(ang tergolong elektrolit kuat adalah:
a. Asam-asam kuat. seperti = HCl. HCl?
:
. H
;
$
9
. H/$
:
dan lain-lain.
b. Basa-basa kuat. *aitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah. seperti= /a$H.
K$H. Ca+$H,
;
. Ba+$H,
;
dan lain-lain.
#. -aram-garam *ang mudah larut. seperti= /aCl. KI. Al
;
+$
9
,
:
dan lain-lain

.. ELEKTR*LIT LEMAH
)arutan elektrolit lemah adalah larutan *ang da*a hantar listrikn*a lemah dengan harga
dera&at ionisasi sebesar= $ S alpha S >.
(ang tergolong elektrolit lemah:
a. Asam-asam lemah. seperti = CH
:
C$$H. HC/. H
;
C$
:
. H
;
dan lain-lain
b. Basa-basa lemah seperti = /H
9
$H. /i+$H,
;
dan lain-lain
#. -aram-garam *ang sukar larut. seperti = AgCl. CaCr$
9
. PbI
;
dan lain-lain
#arutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena %at
terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion "tidak mengion#.
%ergolong ke dalam &enis ini misaln*a=
- )arutan urea
- )arutan sukrosa
- )arutan glukosa
- )arutan alkohol dan lain-lain
B. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi merupakan #ara untuk men*atakan hubungan kuantitati" antara 6at terlarut dan
pelarut.
Men*atakan konsentrasi larutan ada beberapa ma#am. di antaran*a=
+. FRAKSI M*L
'raksi mol adalah perbandingan antara &umiah mol suatu komponen dengan &umlah mol
seluruh komponen *ang terdapat dalam larutan.
'raksi mol dilambangkan dengan H.
Contoh:
uatu larutan terdiri dari : mol 6at terlarut A den G mol 6at terlarut B. maka=
H
A
2 n
A
D +n
A
8 n
B
, 2 : D +: 8 G, 2 ?.:
H
B
2 n
B
D+n
A
8 n
B
, 2 G D +: 8 G, 2 ?.G
P H
A
8 H
B
2 >
.. 'ERSE, BERAT
Persen berat men*atakan gram berat 6at terlarut dalam >?? gram larutan.
Contoh:
)arutan gula AF dalam air. artin*a= dalam >?? gram larutan terdapat =
- gula 2 AD>?? E >?? 2 A gram
- air 2 >?? - A 2 KA gram
/. M*LALITAS 1m2
Molalitas men*atakan mol 6at terlarut dalam >??? gram pelarut.
Contoh:
Hitunglah molalitas 9 gram /a$H +Mr 2 9?, dalam A?? gram air L
- molalitas /a$H 2 +9D9?, D A?? gram air 2 +?.> E ; mol, D >??? gram air 2 ?.; m
0. M*LARITAS 1M2
Molaritas men*atakan &umlah mol 6at terlarut dalam > liter larutan.
Contoh:
Berapakah molaritas K.@ gram H
;
$
9
+Mr2 K@, dalam ;A? ml larutan B
- molaritas H
;
$
9
2 +K.@DK@, mol D ?.;A liter 2 +?.> E 9, mol D liter 2 ?.9 M
A. ,*RMALITAS 1,2
/ormalitas men*atakan &umlah mol eki3alen 6at terlarut dalam > liter larutan.
0ntuk asam. > mol eki3alenn*a sebanding dengan > mol ion H
8
.
0ntuk basa. > mol eki3alenn*a sebanding dengan > mol ion $H
-
.
Antara /ormalitas dan Molaritas terdapat hubungan =
/ 2 M E 3alensi
BAB VIII
EKS'*,E, HIDR*(E,
A. Pendahuluan
Besarnya konsentrasi ion H
+
dalam larutan disebut dera)at keasaman.
*ntuk menyatakan dera)at keasaman suatu larutan dipakai pengertian p%.
p% + - log ,%
-
.
*ntuk air murni (&/
o
C): ,%
-
. + ,'%
-
. + 01
-2
mol3l
p% + - log 01
-2
+ 2
Atas dasar pengertian ini ditentukan!
- 4ika nilai pH = pOH = 75 maka larutan bersi6at netral
- 4ika nilai pH < 75 maka larutan bersi6at asam
- 4ika nilai pH > 75 maka larutan bersi6at basa
- Pada suhu kamar: pK7 + p% - p'% + 08
B. Menyatakan pH Larutan Asam
*ntuk menyatakan nilai p% suatu larutan asam5 maka yang paling a7al harus ditentukan
(dibedakan) antara asam kuat dengan asam lemah.
1. pH Asam Kuat
Bagi asam-asam kuat ( + 0)5 maka menyatakan nilai p% larutannya dapat dihitung
langsung dari konsentrasi asamnya (dengan melihat 9alensinya).
"onto#!
0. %itunglah p% dari 011 ml larutan 1.10 : %Cl ;
$a%ab!
%Cl(a<) %
-
(a<) - Cl
-
(a<)
,%
-
. + ,%Cl. + 1.10 + 01
-&
:
p% + - log 01
-&
+ &
&. %itunglah p% dari & liter larutan 1.0 mol asam sul6at ;
$a%ab!
%&$'8(a<) & %
-
(a<) - $'8
&-
(a<)
,%
-
. + &,%&$'8. + & = 1.0 mol3&.1 liter + & = 1.1/ + 01
-0
:
p% + - log 01
-0
+ 0

2. pH Asam Lemah
Bagi asam-asam lemah5 karena harga dera)at ionisasinya 0 (1 > > 0) maka
besarnya konsentrasi ion %
-
tidak dapat dinyatakan secara langsung dari konsentrasi
asamnya (seperti halnya asam kuat). ?angkah a7al yang harus ditempuh adalah
menghitung besarnya ,%
-
. dengan rumus
,%
-
. + ( Ca . Ka)
dimana!
Ca + konsentrasi asam lemah
Ka + tetapan ionisasi asam lemah
"onto#!
%itunglah p% dari 1.1&/ mol C%(C''% dalam &/1 ml larutannya5 )ika diketahui Ka +
01
-/
$a%ab!
Ca + 1.1&/ mol31.1&/ liter + 1.0 : + 01
-0
:
,%
-
. + (Ca . Ka) + 01
-0
. 01
-/
+ 01
-(
:
p% + -log 01
-(
+ (
3. Menyatakan pH Larutan Basa
Prinsip penentuan p% suatu larutan basa sama dengan penentuan p% larutam asam5 yaitu
dibedakan untuk basa kuat dan basa lemah.
1. pH Basa Kuat
*ntuk menentukan p% basa-basa kuat ( + 0)5 maka terlebih dahulu dihitung nilai
p'% larutan dari konsentrasi basanya.
"onto#!
a. @entukan p% dari 011 ml larutan K'% 1.0 : ;
b. %itunglah p% dari /11 ml larutan Ca('%)& 1.10 : ;
$a%ab!
a. K'%(a<) K
-
(a<) - '%
-
(a<)
,'%
-
. + ,K'%. + 1.0 + 01
-0
:
p'% + - log 01
-0
+ 0
p% + 08 - p'% + 08 - 0 + 0(
b. Ca('%)&(a<) Ca
&-
(a<) - & '%
-
(a<)
,'%
-0
. + &,Ca('%)&. + & = 1.10 + &.01
-&
:
p'% + - log &.01
-&
+ & - log &
p% + 08 - p'% + 08 - (& - log &) + 0& - log &

2. pH Basa Lemah
Bagi basa-basa lemah5 karena harga dera)at ionisasinya 05 maka untuk menyatakan
konsentrasi ion '%- digunakan rumus:
,'%
-
. + (Cb . Kb)
dimana!
Cb + konsentrasi basa lemah
Kb + tetapan ionisasi basa lemah
"onto#!
%itunglah p% dari 011 ml 1.110 : larutan #%8'%5 )ika diketahui tetapan ionisasinya +
01
-/
;
$a%ab!
,'%
-
. + (Cb . Kb) + 01
-(
. 01
-/
+ 01
-8
:
p'% + - log 01
-8
+ 8
p% + 08 - p'% + 08 - 8 + 01
D. Larutan Buffer
Larutan buffer adalah:
a. Campuran asam lema# dengan garam dari asam lemah tersebut.
"onto#!
- C%(C''% dengan C%(C''#a
- %(P'8 dengan #a%&P'8
b. Campuran basa lema# dengan garam dari basa lemah tersebut.
"onto#!
- #%8'% dengan #%8Cl
Sfat larutan buffer:
- p% larutan tidak berubah )ika diencerkan.
- p% larutan tidak berubah )ika ditambahkan ke dalamnya sedikit asam atau basa.

!A"A #$%&H'()%& LA")(A% B)**$"
0. *ntuk larutan bu66er yang terdiri atas campuran asam lema# dengan garamnya
(larutannya akan selalu mempunyai p% > 2) digunakan rumus:
,%
-
. + Ka. Ca3Cg
p% + pKa - log Ca3Cg
dimana:
Ca + konsentrasi asam lemah
Cg + konsentrasi garamnya
Ka + tetapan ionisasi asam lemah
"onto#!
%itunglah p% larutan yang terdiri atas campuran 1.10 mol asam asetat dengan 1.0 mol
natrium setat dalam 0 0iter larutan ;
Ka bagi asam asetat + 01
-/
$a%ab!
Ca + 1.10 mol3liter + 01
-&
:
Cg + 1.01 mol3liter + 01
-0
:
p%+ pKa - log Cg3Ca + -log 01
-/
- log
-0
3log
-&
+ / - 0 + A

&. *ntuk larutan bu66er yang terdiri atas campuran basa lema# dengan garamnya
(larutannya akan selalu mempunyai p% > 2)5 digunakan rumus:
,'%
-
. + Kb . Cb3Cg
p'% + pKb - log Cg3Cb
dimana!
Cb + konsentrasi base lemah
Cg + konsentrasi garamnya
Kb + tetapan ionisasi basa lemah
"onto#!
%itunglah p% campuran 0 liter larutan yang terdiri atas 1.& mol #%8'% dengan 1.0 mol
%Cl ; (Kb+ 01-/)
$a%ab!
#%8'%(a<) - %Cl(a<) #%8Cl(a<) - %&'(l)
mol #%8'% yang bereaksi + mol %Cl yang tersedia + 1.0 mol
mol #%8'% sisa + 1.& - 1.0 + 1.0 mol
mol #%8Cl yang terbentuk + mol #%81% yang bereaksi + 1.0 mol
Karena basa lemahnya bersisa dan terbentuk garam (#%8Cl) maka campurannya akan
membentuk
?arutan bu66er.
Cb (sisa) + 1.0 mol3liter + 01
-0
:
Cg (yang terbentuk) + 1.0 mol3liter + 01
-0
:
p'% + pKb - log Cg3Cb + -log 01
-/
- log 01
-0
301
-0
+ / - log 0 + /
p% + 08 - p1% + 08 - / + B
E. Hidrolisis
%idrolisis adalah terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam atau basa.
A+A $#,A( -$%'S &A"A#. /A'() :
0. Caram yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa kuat (misalnya #aCl5
K&$'8 dan lain-lain) tidak mengalami hidrolisis. *ntuk )enis garam yang demikian
nilai p% + 2 (bersi6at netral).
&. Caram yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa lema# (misalnya #%8Cl5
g#'( dan lain-lain) hanya kationnya yang terhidrolisis (mengalami hidrolisis
parsial). *ntuk )enis garam yang demikian nilai p% > 2 (bersi6at asam).
(. Caram yang terbentuk dari reaksi asam lema# dengan basa kuat (misalnya
C%(C''K5 #aC# dan lain-lain) hanya anionnya yang terhidrolisis (mengalami
hidrolisis parsial). *ntuk )enis garam yang demikian nilai p% > 2 (bersi6at basa).
8. Caram yang terbentuk dari reaksi asam lema# dengan basa lema# (misalnya
C%(C''#%85 l&$( dan lain-lain) mengalami hidrolisis total (sempurna). *ntuk
)enis garam yang demikian nilai p%-nya tergantung harga Ka den Kb.
F. Garam Yang Terbentuk Dari Asam uat Dan Basa Lemah
Karena untuk )enis ini garamnya selalu bersi6at asam (p% > 2) digunakan persamaan:
,%
-
. + Kh . Cg
dimana !
Kh + K73Kb
Kh + konstanta hidrolisis
4ika kita ingin mencari nilai p%-nya secara langsung5 dipergunakan persamaan:
p% + 03& (pKD - pKb - log Cg)

"onto#!
%itunglah p% dari 011 ml larutan 1.0 : #%8Cl ; (Kb + 01
-/
)
$a%ab!
#%8Cl adalah garam yang bersi6at asam5 sehingga p%-nya kita hitung secara langsung.
p% + 03& (pK7 - pKb - log Cg)
+ 03& (-log 01
-08
- log 01
-/
- log 01
-0
)
+ 03& (08 - / - 0)
+ 03& = 01
+ /
(. Garam Yang Terbentuk Dari Asam Lemah Dan Basa Lemah
*ntuk )enis garam ini larutannya selalu bersi6at basa (p% > 2)5 dan dalam perhitungan
digunakan persamaan:
,'%
-
. + Kh . Cg
dimana!
Kh + K73Ka
Kh + konstanta hidrolisis
4ika kita ingin mencari nilai p%-nya secara langsung5 dipergunakan persamaan:
p% + 03& (pK7 - pKa - log
Cg)

"onto#!
%itunglah p% larutan dari 011 ml 1.1& : #a'% dengan 011 ml 1.1& : asam asetat ; (Ka +
01
-/
).
$a%ab!
#a'% - C%(C''% C%(C''#a - %&'
- mol #a'% + 01130111 = 1.1& + 1.11& mol
- mol C%(C''% + 01130111 = 1.1& + 1.11& mol
Karena mol basa yang direaksikannya sama dengan mol asam yang direaksikan5 maka
tidak ada yang tersisa5 yang ada hanya mol garam (C%(C''#a) yang terbentuk.
- mol C%(C''#a + 1.11& mol (lihat reaksi)
- Cg + 1.11& mol3&11 ml + 1.11& mol31.& liter + 1.10 : + 01
-&
:
- #ilai p%-nya akan bersi6at basa (karena garamnya terbentuk dari asam lemah dengan
basa kuat)5 besarnya:
p% + 03& (pK7 - pKa - log Cg)
+ 03& (08 - / - log 01
-&
)
+ 03& (0B - &)
+ E./
BAB I#
TE*RI ASAM BASA DA, ST*KI*METRI LARUTA,
A. Teori Asam Basa
+. ME,URUT ARRHE,IUS
Asam ialah sen*a5a *ang dalam larutann*a dapat menghasilkan ion H
8
.
Basa ialah senya7a yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion '%
-
.
"onto#!
0) %Cl(a<) %
-
(a<) - Cl
-
(a<)
&) #a'%(a<) #a
-
(a<) - '%
-
(a<)
;. #$%)")( B"O%S($+0LO1"/
sam ialah proton donor5 sedangkan basa adalah proton akseptor.
"onto#!
0) %c(a<) - %&'(l) %('-(a<) - c
-
(a<)
asam-0 basa-& asam-& basa-0
%c dengan c
-
merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
%('- dengan %&' merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
&) %&'(l) - #%((a<) #%8
-
(a<) - '%
-
(a<)
asam-0 basa-& asam-& basa-0
%&' dengan '%
-
merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
#%8
-
dengan #%( merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
Pada contoh di atas terlihat bah7a air dapat bersi6at sebagai asam (proton donor) dan
sebagai basa (proton akseptor). Fat atau ion atau spesi seperti ini bersi6at ampiprotik
(am6oter).
B. !tokiometri Larutan
Pada stoikiometri larutan5 di antara zat-zat yang terlibat reaksi5 sebagian atau seluruhnya
berada dalam bentuk larutan.
1. St232metr den4an Htun4an Kma Sederhana
$oal-soal yang menyangkut bagian ini dapat diselesaikan dengan cara hitungan kimia
sederhana yang menyangkut hubungan kuantitas antara suatu komponen dengan
komponen lain dalam suatu reaksi.
?angkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:
a. menulis persamann reaksi
b. menyetarakan koe6isien reaksi
c. memahami bah7a perbandingan koe6isien reaksi menyatakan perbandingan mol
Karena zat yang terlibat dalam reaksi berada dalam bentuk larutan5 maka mol larutan
dapat dinyatakan sebagai:
n + G . :
dimana!
n + )umlah mol
G + 9olume (liter)
: + molaritas larutan
"onto#!
%itunglah 9olume larutan 1.1/ : %Cl yang diperlukan untuk melarutkan &.8 gram
logam magnesium (r + &8).
$a%ab!
:g(s) - &%Cl(a<) :gCl&(a<) - %&(g)
&8 gram :g + &.83&8 + 1.0 mol
mol %Cl + & = mol :g + 1.& mol
9olume %Cl + n3: + 1.&31.&/ + 1.E liter

2. (tras
@itrasi adalah cara penetapan kadar suatu larutan dengan menggunakan larutan
standar yang sudah diketahui konsentrasinya. :otode ini banyak dilakukan di
laboratorium. Beberapa )enis titrasi5 yaitu:
0. titrasi asam-basa
&. titrasi redoks
(. titrasi pengendapan
"onto#!
0. *ntuk menetralkan /1 m? larutan #a'% diperlukan &1 m? larutan 1.&/ : %Cl.
@entukan kemolaran larutan #a'% ;
$a%ab!
#a'%(a<) - %Cl(a<) #aCl(a<) - %&'(l)
mol %Cl + &1 = 1.&/ + / m mol
Berdasarkan koe6isien reaksi di atas.
mol #a'% + mol %Cl + / m mol
: + n3G + / m mol3/1m? + 1.0 :
&. $ebanyak 1./A gram kalsium oksida tak murni dilarutkan ke dalam air. ?arutan ini
tepat dapat dinetralkan dengan &1 m? larutan 1.(1 : %Cl.@entukan kemurnian
kalsium oksida (r: '+0A! Ca+/A);
$a%ab!
Ca'(s) - %&'(l) Ca('%)&(a<)
Ca('%)&(a<) - & %Cl(a<) CaCl&(a<) - & %&'(l)
mol %Cl + &1 = 1.(1 + A m mol
mol Ca('%)& + mol Ca' + 03& = mol %Cl + 03& = A + ( m mol
massa Ca' + ( = /A + 0AE mg + 1.0AE gram
Kadar kemurnian Ca' + 1.0AE31./A = 011H + (1H
BAB #
%AT RADI*AKTIF
A. eradioaktifan Alam
Definisi : Bagian dari ilmu kimia yang mempela)ari unsur-unsur yang bersi6at radiokati6
#A!A#%/A
K&'A()OAK*)FA+ A,A-
- @er)adi secara spontan
:isalnya: B&
&(E
* B1
&&8
@h - &
8
%e
1. -ens peluruhan
a. "adas Alfa
- terdiri dari inti &
8
%e
- merupakan partikel yang massi6
- kecepatan 1.0 C
- di udara hanya ber)alan beberapa cm sebelum menumbuk
molekul udara
b. "adas Beta
- terdiri dari elektron -0
1
e atau -0
1
beta
- ter)adi karena perubahan neutron 1
0
n 0
0
p - -0
1
e
- di udara kering bergerak se)auh (11 cm
5. "adas &amma
0 merupakan radiasi elektromagnetik yang berenergi tinggi
- berasal dari inti
- merupakan ge)ala spontan dari isotop radioakti6
d. $ms ,2str2n
0 terdiri dari partikel yang bermuatan positi6 dan hampir sama
dengan elektron
- ter)adi dari proton yang berubah men)adi neutron 0
0
p 1
0
n - -0
1
e
e. $ms %eutr2n
0 tidak menghasilkan isotop unsur lain

2. Kestablan nt
0 Pada umumnya unsur dengan nomor atom lebih besar dari E(
adalah radioakti6.
- Kestabilan inti dipengaruhi oleh perbandingan antara neutron dan
proton di dalam inti.
I isotop dengan n3p di atas pita kestabilan men)adi stabil dengan
memancarkan partikel beta.
I isotop dengan n3p di ba7ah pita kestabilan men)adi stabil
dengan menangkap elektron.
I emisi positron ter)adi pada inti ringan.
I penangkapan elektron ter)adi pada inti berat.

6. +eret 3erad2a3tfan
Jeret radioakti6 ialah suatu kumpulan unsur-unsur hasil peluruhan suatu radioakti6
yang berakhir dengan terbentuknya unsur yang stabil.
a. +eret )ranum0"adum
Jimulai dengan B&
&(E
* dan berakhir dengan E&
&1A
Pb
b. +eret (h2rum
Jimulai oleh peluruhan B1
&(&
@h dan berakhir dengan E&
&1E
Pb
5. +eret A3tnum
Jimulai dengan peluruhan B&
&(/
* dan berakhir dengan E&
&12
Pb
d. +eret %eptunum
Jimulai dengan peluruhan B(
&(2
#p dan berakhir dengan E(
&1B

Bi
B. eradioaktifan Buatan" #umus Dan #ingkasan
K&'A()OAK*)FA+ ./A*A+
Perubahan inti yang ter)adi karena ditembak oleh partikel.
Prinsip penembakan:
o 4umlah nomor atom sebelum penembakan + )umlah nomor atom setelah
penembakan.
o 4umlah nomor massa sebelum penembakan + )umlah nomor massa setelah
penembakan.
:isalnya: 2
08
# - &
8
%e E
02
' - 0
0
p
'/-/S
k + (&.(3t) log (#o3#t)
k + 1.AB(3t03&
t + (.(& . t03& . log #o3#t
k + tetapan la)u peluruhan
t + 7aktu peluruhan
#o + )umlah bahan radioakti6 mula-mula
#t + )umlah bahan radioakti6 pada saat t
t03& + 7aktu paruh
')+0KASA+
0. Kestabilan inti: umumnya suatu isotop dikatakan tidak stabil bila:
a. n3p > (0-0.A)
b. e > E(
e + elektron
n + neutron
p + proton
&. Peluruhan radioakti6:
a. #t + #o . e
-0
b. &.(1( log #o3#t + k . t
c. k . t03& + 1.AB(
d. (03&)
n
+ #t3#o
t03& = n + t
#o + )umiah zat radioakti6 mula-mula (sebelum meluruh)
#t + )umiah zat radioakti6 sisa (setelah meluruh)
k + tetapan peluruhan
t + 7aktu peluruhan
t03& + 7aktu paruh
n + 6aktor peluruhan
"onto#!
0. $uatu unsur radioakti6 mempunyai 7aktu paruh 8 )am. Jari se)umlah #o unsur tersebut
setelah 0 hari berapa yang masih tersisa K
$a%ab!
t03& + 8 )am ! t+ 0 hari + &8 )am
t03& = n + t n + t3t03& + &838 + A
(03&)
n
+ #t3#o (03&)
A
+ #t3#o #t + 03A8 #o
&. 811 gram suatu zat radioakti6 setelah disimpan selama 2& tahun ternyata masih tersisa
sebanyak A.&/ gram. Berapakah 7aktu paruh unsur radioakti6 tersebut K
$a%ab!
#o + 811 gram
#t + A.&/ gram
t + 2& tahun
(03&)
n
+ #t3#o + A.&/3811 + 03A8 + (03&)
A
n + A (n adalah 6aktor peluruhan)
t + t03& = n t03& + t3n + 2&3A + 0& tahun
BAB #I
KIMIA LI,(KU,(A,
DEFINISI
Bagian dari ilmu kimia yang mempela)ari pengaruh dari bahan kimia terhadap lingkungan.
KETENTUN
Kimia lingkungan mempela)ari zat-zat kimia yang penggunaannya dapat menguntungkan
dibidang kema)uan teknologi tetapi hasil-hasil sampingannya merugikan5 serta cara
pencegahannya.
MCMN!
0. Pencemaran udara
&. Pencemaran air
(. Pencemaran tanah
1. ,en5emaran udara

a.
Karb2n m2n23sda 7!O8
- tidak ber7arna dan tidak barbau
- bersi6at racun karena dapat berikatan dengan hemoglobin C'
- %b C'%b
- kemampuan %b untuk mengikat C' )auh lebih besar dan '&5
akibatnya darah kurang ber6ungsi sebagai pengangkut 1&

b.
Beleran4d23sda 7SO28
0 berasal dari: gunung api5 industri pulp dengan proses sul6it dan
hasil pembakaran bahan bakar yang mengandung belerang ($)
- 7arna gas : coklat
- bersi6at racun bagi perna6asan karena dapat mengeringkan
udara

5.
O3sda ntr24en 7%O dan %O28
- pada pembakaran nitrogen5 pembakaran bahan industri dan
kendaraan bermotor
- di lingkungan yang lembab5 oksida nitrogen dapat membentuk
asam nitrat yang bersi6at korosi6

d. Sen9a:a 3arb2n
- dengan adanya penggunaan dari beberapa senya7a karbon di
bidang pertanian5 kesehatan dan peternakan5 misalnya
kelompok organoklor
- organoklor tersebut: insektisida5 6ungisida dan herbisida
2. ,en5emaran ar

a. :enurunnya p% air memperbesar si6at korosi air pada Le dan dapat mengakibatkan
terganggunya
kehidupan organisme air.

b. Kenaikan suhu air mengakibatkan kelarutan '& berkurang.

c. danya pembusukan zat-zat organik yang mengubah 7arna5 bau dan rasa air.
$yarat air sehat:
- tidak berbau dan berasa
- harga J' tinggi dan B'J rendah
6. ,en5emaran tanah

- danya bahan-bahan sintetik yang tidak dapat dihancurkan oleh
mikroorganisme seperti plastik.
- danya buangan kimia yang dapat merusak tanah.
;. +ampa3 p2lus

-$%'S ,OL)(A% + A # , A K
C' Macun sebab a6initasnya terhadap %b besar
#'
Peningkatan radiasi ultra 9iolet sebab #' menurunkan kadar '(
(6ilter ultra 9iolet)
Lreon s d a
#'& Macun paru
:inyak Nkan mati sebab B'J naik
?imbah industri Nkan mati sebab B'J naik
Pestisida Macun sebab pestisida adalah organoklor
Pupuk @umbuhan mati kering sebab ter)adi plasmolisis cairan sel
BAB #II
KIMIA TERA'A, DA, TER'AKAI
DEFINISI
Bagian dari ilmu kimia yang mempela)ari reaksi-reaksi kimia yang dapat diman6aatkan
dalam proses industri untuk mengolah bahan asal men)adi bahan )adi atau bahan
setengah )adi.
A. !abun
>. PE/-ER%IA/
Caram dari asam lemak dengan K'%3#a'%
&. -$%'S
'

?unak : M C 'K
'

Keras : M C '#a
(. S'*A(
0. :engandung alkali bebas kualitas rendah
&. Jalam %& koloid
(. Jalam air sadah kurang membuih
9. PEMB0A%A/
?emak 3 :inyak - #a'% 3 K'%
B. Detergen
>. PE/-ER%IA/
Caram #atrium dari sam $ul6onat
;. I'A%
Fisis
- *)ung non polar : M - ' (hidro6ob)
- *)ung polar : $'(#a (hidro6il)
Ter"adap #SD $ENIK
- Mantai C-nya lurus : Biogradable
- Mantai C-nya bercabang : *nbiogradable
Ki%ia&i
- Japat melarutkan lemak
- @ak dipengaruhi kesadahan air
:. PEMB0A%A/
M'% - %&$'8 M'$'(% - %&'
M'$'(% - #a'% M'$'(#a - %&'
$. Bensin
>. K$MP$II
- Nso oktan (+ &5 &5 8 - trimetil pentana)
- n heptan (menimbulkan knocking)
;. BI)A/-A/ $K%A/
Kadar iso oktan dalam bensin
:. K$MERIA)
- Premium bilangan oktan - E1
- Premi= bilangan oktan - B8
9. E/(A4A A/%I K/$CKI/-
@etra etil lead (C&%/)8Pb
A. BE/I/ CRACKI/-
Jiperoleh melalui proses pemutusan %idrokarbon
C0&%&A > CA%08 - CA%0&
8&/ C &/ atm
D. Pupuk
#ENIS PUPUK
1. ,upu3 Alam
- Kompos
- Pupuk %i)au
- Pupuk Kandang

2. ,upu3 Buatan
a. Pupuk #itrogen
- Fa + (#%8)&$'8
- .$.# + monium $ul6at #itrat
- *rea + C'(#%&)&
b. Pupuk Kalium #.P.K
c.
Pupuk Pospor
- "nkel $uperpospat
- Jouble $uperpospat
- @riple $uperpospat
Catatan :
Fungsi 1upuk ! -ensuplai kebutu#an akan unsur-unsur tertentu
%. Air
%2' %erupakan pe'arut uni(ersa'
1.
#enurut (empatn9a
a. ir @anah
b. ir Permukaan $ungai
c. ir %u)an
2. #enurut Kandun4an #neral
a. ir :urni
b. ir @ak :urni
- ir :inum
- ir mineral ir Pelikan dan ir $adah
&. esadahan
ir $adah %engandung !a
2+
dan #4
2+
1. -ens
a. @etap bila anionnya $'8
&-
3 Cl
-
....pelunakannya diberi #a&C'(
b. $ementara bila anionnya %C'(
-
....pengendapannya Jipanaskan dan Jiberi Kapur
2. +ampa3
a. :emboroskan
b.$abun :enimbulkan Baru Cin)al
c.:enimbulkan Kerak Pada Jasar Ketel
G. 'at Tambahan Pada Makanan
<at0=at ma3anan 9an4 dperlu3an tubuh adalah
- karbohidrat
- lemak
- protein
- 9itamin
- mineral
- air
@etapi5 selain zat-zat makanan tersebut di atas5 di dalam makanan kita masih terdapat
zat-zat lain yang pada umumnya tidak mempunyai nilai gi2i3
Fat-zat ini disebut zat tamba#an (additi9es) pada makanan5 yaitu :
0. Fat tambahan untuk membuat makanan men)adi lebih menarik keli#atannya lebih
sedap bau dan rasanya dan lebih a%et bila disimpan.
&. Fat tambahan yang bercampur dengan makanan pada 7aktu dalam proses
penyediaan4pembuatan ba#an makanan3
Fat tambahan im harus aman penggunaannya5 yaitu tidak mengganggu kesehatan.
)"A'A% B$B$"A,A <A( (A#BAHA%
1. <at :arna: tu)uan penambahan ialah membuat makanan lebih menarik.
da & macam zat 7arna:
a3 5at 6arna +abati yaitu yang berasal dari alam3tumbuh-tumbuhan. seperti
7arna hi)au dari daun su)i (daun pandan) dan 7arna
kuning atau )ingga dari kunir (kurkuma).
b3 5at 6arna Sintetik yang umumnya dibuat dari ter batubara
Fat 7arna ini tidak boleh digunakan untuk makanan5
karena beracun. Penelitian menun)ukkan bah7a
beberapa zat 7arna itu dapat menimbulkan penyakit
kanker.

2. <at ,en9edap 7pen4uat rasa8 : @u)uan penambahan ialah agar makanan lebih
sedap rasa dan baunya.

6. <at ,en4a:et
Penggunaan gula dan garam sebagai penga7et sudah diketahui orang banyak.
*ntuk makanan dalam kaleng umumnya digunakan zat penga7et lain5 misalnya
natrium benzoat. nipagin5 senda7a dan asam sitrat. da kalanya digunakan )uga
antibiotik.
:inyak dan lemak )ika tidak disimpan baik5 lama kelamaan men)adi tengik. Peristi7a
ini ter)adi karena asam lemak
yang tidak )enuh dalam bahan ini teroksidasi.
*dara5 cahaya dan ker)a bakteri adalah penyebabnya. *ntuk mencegah proses ini
pada minyak atau lemak ditambahkan zat penga7et yang tergolong )anti*ksidan)3
"onto#nya!
- butil hidroksi anisol (B%)
- butil hidroksi toluena (B%@)
Biasanya antioksidan digunakan bersama dengan asam sitrat atau asam askorbat
(7itamin ") yang 6ungsinya untuk memperkuat ker)a antioksidan itu.
Fat tambahan golongan lainnya yang secara tidak senga)a bercampur dengan
makanan ialah bahan-bahan kimia yang digunakan dalam bidang pertanian dan
peternakan5 misalnya senya7a organoklor.
Karena itu kita harus mencuci bersih lebih dahulu sayuran dan buah-buahan yang
akan kita makan untuk mencegah
keracunan oleh bahan kimia itu. %ormon-hormon yang sekarang sering diberikan
kepada he7an potong untuk
mempercepat pertumbuhannya dapat )uga merupakan zat pada makanan yang tidak
kita kehendaki.

;. <at ,emans
Cula Pasir dan gula )a7a adalah pemanis alami yang sering dipakai sehari-hari.
Pemanis sintetis sering digunakan dalam industri minuman seperti limun5 sirup dan
lain-lain. Penggunaan pemanis sintetis ini harus dibatasi karena kelebihan pemanis
sintetis dalam minuman atau makanan akan menyebabkan penyakit.
Pemanis sintetis yang aman penggunaannya adalah gula ste9ita yaitu gula yang
berasal dari daun Ste7ita rebaudina.
H. ertas
Bahan baku yang digunakan untuk membuat kertas ialah bahan-bahan yang mengandung
banyak selulosa seperti bambu5 kayu5 )erami5 merang5 dan lain-lain.
,embuatan 3ertas dar bahan ba3u dapat dba4 men>ad dua tahap. 9atu:
0. Pembuatan pulp
&. Pembuatan kertas dari pulp
Pulp5 di samping dapat digunakan untuk membuat kertas5 dapat )uga digunakan untuk
membuat rayon (rayon adalah selulosa dalam bentuk serat-serat).
da ( macam proses pembuatan pulp5 yaitu:
0. Proses mekanis
&. Proses semi-kimia
(. Proses kimia
,ada pr2ses me3ans tidak digunakan bahan-bahan kimia. Bahan baku
digiling dengan mesin sehingga selulosa terpisah dari
zat-zat lain.

,ada pr2ses sem03ma dilakukan seperti proses mekanis5 tetapi dibantu
dengan bahan kimia untuk lebih melunakkan5 sehingga
serat-serat selulosa mudah terpisah dan tidak rusak.

,ada pr2ses 3ma bahan baku dimasak dengan bahan kimia tertentu
untuk mengllilangkan zat lain yang tidak perlu dari
serat-serat selulosa. Jengan proses ini5 dapat diperoleh
selulosa yang murni dan tidak rusak.
da & metoda pembuatan pulp dengan pr2ses 3ma. yaitu:
a. #et2da pr2ses basa
@ermasuk di sini adalah:
- proses soda
- proses sul6at

b. #et2da pr2ses asa%
Oang termasuk proses asam adalah proses sul6it
Pr*ses Basa
Bahan baku yang telah dipotong kecil-kecil dengan mesin pemotong5 dimasukkan dalam
sebuah be)ana yang disebut Pdigester.P
Jalam larutan tersebut dimasukkan larutan pemasak:
- #a'% 2H5 untuk proses soda
- #a'%5 #a&$ dan #a&C'( untuk proses sul6at
Pemasakan ini berguna untuk memisahkan selulosa dari zat-zat yang lain.
Meaksi sebenarnya rumit sekali5 tetapi secara sederhana dapat ditulis:
?arutan pemasak
Kayu > pulp (selulosa) - senya7a-senya7a alkohol - senya7a-senya7a
asam - merkaptan - zat-zat pengotor lainnya.
Kemudian campuran yang selesai dimasak tersebut dimasukkan ke dalam mesin pemisa#
pulp dan disaring3 Pulp kasar dapat digunakan untuk membuat karton dan pulp halus yang
7arnanya masih coklat harus dikelantang (diputihkan3dipucatkan). Pemucatan dilakukan
dengan menggunakan Kaporit atau #atrium hipoklorit. Perlu diperhatikan bah7a5 bahan-
bahan kimia yang sudah terpakai tidak dibuang5 tetapi diolah kembali untuk dipakai lagi.
%al ini berarti menghemat biaya dan mencegah pencemaran lingkungan
Meaksi kimia yang penting dalam pengolahan kembali sisa larutan tersebut adalah :
%a2SO; + 2 ! > %a2S + 2 !O2
%a2!O6 + !a7OH82 > 2 %aOH + !a!O6
Pr*ses sa%
$ecara garis besar5 proses sul6it dilakukan melalui tahap-tahap yang sama dengan proses
basa. tetapi larutan yang digunakan adalah:
$'&5 Ca(%$'()& dan :g(%$1()&
,embuatan Kertas
Pulp yang sudah siap5 diolah dengan bahan-bahan penolong seperti perekat damar5 kaolin5
talk5 gips5 kalsium karbonat5 ta7as aluminium5 kertas bekas5 zat 7arna dan lain-lain5
untuk kemudian diproses men)adi kertas5 melalui mesin pembentuk lembaran kertas5
mesin pengeras dan mesin pengering.
"atatan!
0. Fat-zat tersebut di atas dipakai dalam )umlah kecil sekali5 dan bila berlebihan
berbahaya bagi kesehatan.
&. da zat pemanis yang dapat menimbulkan kanker pada he7an-he7an percobaan5
sehingga di beberapa negara dilarang.
(. *mumnya zat-zat tersebut di atas adalah sintetis.
BAB #III
SIFAT K*LI(ATIF LARUTA,
A. !ifat oligatif Larutan (on %lektrolit
$i6at koligati6 larutan adalah si6at larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat
terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat
terlarut).
$i6at koligati6 meliputi:
0. Penurunan tekanan uap )enuh
&. Kenaikan titik didih
(. Penurunan titik beku
8. @ekanan osmotik
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan si6at ?arutan itu
sendiri. 4umlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan )umlah partikel
dalam larutan elektrolit5 7alaupun konsentrasi keduanya sama. %al ini dikarenakan larutan
elektrolit terurai men)adi ion-ionnya5 sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai
men)adi ion-ion. Jengan demikian si6at koligati6 larutan dibedakan atas si6at koligati6
larutan non elektrolit dan si6at koligati6 larutan elektrolit.
B. Penurunan Tekanan )ap *enuh Dan enaikan Titik Didih
,$%)")%A% ($KA%A% )A, -$%)H
Pada setiap suhu5 zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. @ekanan ini adalah tekanan
uap )enuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan
penurunan tekanan uapnya. %al ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian
atau 6raksi dari pelarut5 sehingga kecepatan penguapanberkurang.
:enurut M'*?@:
p + p
o
. QB
dimana!
p + tekanan uap )enuh larutan
po + tekanan uap )enuh pelarut murni
QB + 6raksi mol pelarut
Karena Q - QB + 05 maka persamaan di atas dapat diperluas men)adi:
P + P
o
(0 - Q)
P + P
o
- P
o
. Q
P
o
- P + P
o
. Q
sehingga:
P + po . Q
dimana:
P + penunman tekanan uap )enuh pelarut
p
o
+ tekanan uap pelarut murni
Q + 6raksi mol zat terlarut
"onto#!
%itunglah penurunan tekanan uap )enuh air5 bila 8/ gram glukosa (:r + 0E1) dilarutkan
dalam B1 gram air ;
Jiketahui tekanan uap )enuh air murni pada &1
o
C adalah 0E mm%g.
$a%ab!
mol glukosa + 8/30E1 + 1.&/ mol
mol air + B130E + / mol
6raksi mol glukosa + 1.&/3(1.&/ - /) + 1.18E
Penurunan tekanan uap )enuh air:
P + P
o
. Q + 0E = 1.18E + 1.EA8 mm%g

K$%A'KA% ('('K +'+'H
danya penurunan tekanan uap )enuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari
titik didih pelarut murni.
*ntuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
@b + m . Kb
dimana!
@b + kenaikan titik didih (
o
C)
m + molalitas larutan
Kb + tetapan kenaikan titik didih molal
Karena : m + (D3:r) . (01113p) ! (D menyatakan massa zat terlarut)
:aka kenaikan titik didih larutan dapat dinyatakan sebagai:
@b + (D3:r) . (01113p) . Kb
pabila pelarutnya air dan tekanan udara 0 atm5 maka titik didih larutan dinyatakan
sebagai:
@b + (011 - @b)
o
C
3. Penurunan Titik Beku Dan Tekanan +smotik
,$%)")%A% ('('K B$K)
*ntuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai :
@6 + m . K6 + D3:r . 01113p . K6
dimana:
@6 + penurunan titik beku
m + molalitas larutan
K6 + tetapan penurunan titik beku molal
D + massa zat terlarut
:r + massa molekul relati6 zat terlarut
p + massa pelarut
pabila pelarutnya air dan tekanan udara 0 atm5 maka titik beku larutannya dinyatakan
sebagai:
@6 + (' - @6)
o
C

($KA%A% OS#O('K
@ekanan osmotik adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan
perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel
(proses osmosis).
:enurut G#R@ %'LL tekanan osmotik mengikuti hukum gas ideal:
PG + nM@
Karena tekanan osmotik + 5 maka :
+ n3G M @ + C M @
dimana !
+ tekanan osmotik (atmos6ir)
C + konsentrasi larutan (mol3liter+ :)
M + tetapan gas uni9ersal + 1.1E& liter.atm3mol
o
K
@ + suhu mutlak (
o
K)
- ?arutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain
disebut larutan Hp2t2ns.
0 ?arutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari yang lain
disebut larutan Hpert2ns.
- ?arutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut
's2t2ns.
D. !ifat oligatif Larutan %lektrolit
$eperti yang telah di)elaskan sebelumnya bah7a larutan elektrolit di dalam pelarutnya
mempunyai kemampuan untuk mengion. %al ini mengakibatkan larutan elektrolit
mempunyai )umlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada
konsentrasi yang sama
"onto#!
?arutan 1./ molal glukosa dibandingkan dengan iarutan 1./ molal garam dapur.
- *ntuk larutan glukosa dalam air )umlah partikel (konsentrasinya) tetap5 yaitu 1./ molal.
- *ntuk larutan garam dapur: #aCl(a<) --> #a
-
(a<) - Cl
-
(a<) karena terurai men)adi &
ion5 maka konsentrasi partikelnya men)adi & kali semula + 0.1 molal.
Oang men)adi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk mengion adalah
dera)at ionisasi.
Besarnya dera)at ionisasi ini dinyatakan sebagai:
+ )umlah mol zat yang terionisasi3)umlah mol zat mula-mula
*ntuk larutan elektrolit kuat harga dera)at ionisasinya mendekati 05 sedangkan untuk
elektrolit lema# harganya berada di antara 1 dan 0 (1 > > 0).
tas dasar kemampuan ini5 maka larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam
perumusan si6at koligati6nya.
0. *ntuk Kenaikan @itik Jidih dinyatakan sebagai:
@b + m . Kb ,0 - (n-0). + D3:r . 01113p . Kb ,0- (n-0).
n menyatakan )umlah ion dari larutan elektrolitnya.
&. *ntuk Penurunan @itik Beku dinyatakan sebagai:
@6 + m . K6 ,0 - (n-0). + D3:r . 01113p . K6 ,0- (n-0).
(. *ntuk @ekanan 'smotik dinyatakan sebagai:
+ C M @ ,0- (n-0).
"onto#!
%itunglah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari larutan /.E/ gram garam
dapur (:r + /E./) dalam &/1 gram air ; (bagi air5 Kb+ 1./& dan K6+ 0.EA)
$a%ab!
?arutan garam dapur5 #aCl(a<) --> #aL
-
(a<) - Cl
-
(a<)
4umlah ion + n + &.
@b + /.E/3/E./ = 01113&/1 = 1./& ,0-0(&-0). + 1.&1E = & + 1.80A
o
C
@6 + /.E/3/E./ = 01113&/1 = 1.EA ,0-0(&-0). + 1.288 = & + 0.8EE
o
C
!atatan:
4ika di dalam soal tidak diberi keterangan mengenai harga dera)at ionisasi5 tetapi kita
mengetahui bah7a larutannya tergolong elektrolit kuat5 maka harga dera)at ionisasinya
dianggap 0.
BAB #IV
HASIL KALI KELARUTA,
A. 'engertian Dasar
Bila se&umlah garam AB *ang sukar larut dimasukkan ke dalam air maka akan ter&adi beberapa
kemungkinan=
- -aram AB larut semua lalu &ika ditambah garam AB lagi masih dapat
larut larutan tak &enuh.
- -aram AB larut semua lalu &ika ditambah garam AB lagi tidak dapat
larut larutan &enuh.
- -aram AB larut sebagian larutan kele5at &enuh.
Ksp 2 HKK 2 hasil perkalian QkationR dengan QanionR dari larutan &enuh suatu elektrolit *ang
sukar larut menurut kesetimbangan heterogen.
Kelarutan suatu elektrolit ialah ban*akn*a mol elektrolit *ang sanggup melarut dalam tiap liter
larutann*a.
Contoh:
AgCl+s, Ag
8
+aI, 8 Cl
-
+aI,
K 2 QAg
8
R QCl
-
R D QAgClR
K . QAgClR 2 QAg
8
RQCl
-
R
K
spAgCl
2 QAg
8
R QCl
-
R
Bila Ksp AgCl 2 >?
->?
. maka berarti larutan &enuh AgCl dalam air pada suhu ;A
o
C. Mempun*ai
nilai QAg
8
R QCl
-
R 2 >?
->?
B. Kelarutan
>. Kelarutan 6at AB dalam pelarut murni +air,.
A
n
B+s,
n
A
8
+aI, 8 B
n-
+aI,
s n.s s
Ksp A
n
B 2 +n.s,
n
.s 2 n
n
.s
n8>
s 2 n8i Ksp A
n
BDn
n

dimana: s 2 sulobilit* 2 kelarutan
Kelarutan tergantung pada=
- suhu
- pH larutan
- ada tidakn*a ion se&enis
;. Kelarutan 6at AB dalam larutan *ang mengandung ion se&enis
AB+s, A
8
+aI, 8 B
-
+aI,
s n.s s
)arutan AH =
AH+aI, A
8
+aI, 8 H
-
+aI,
b b b
maka dari kedua persamaan reaksi di atas=
QA
8
R 2 s 8 b 2 b. karena nilai s #ukup ke#il bila dibandingkan terhadap nilai b sehingga dapat
diabaikan.
QB
->
R 2 s
Jadi : Ks" AB - b . s
Contoh:
Bila diketahui Ksp AgCl 2 >?
->?
.berapa mol kelarutan +s, maksimum AgCl dalam > liter larutan
?.> M /aCl B
Jawab:
AgCl+s, Ag
8
+aI, 8 Cl
-
+aI,
s s s
/aCl+aI, /a
8
+aI, 8 Cl
-
+aI,
Ksp AgCl 2 QAg
8
R QCl
-
R 2 s . >?
->

Maka s 2 >?
->?
D>?
->
2 >?
-K
molDliter
Dari #ontoh di atas. kita dapat menarik kesimpulan bah5a makin besar konsentrasi ion so&enis
maka makin kecil kelarutan elektrolitn*a.
a. Pembentukan garam-garam
Contoh= kelarutan CaC$
:
+s, pada air *ang berisi C$
;
O daripada dalam air.
CaC$
:
+s, 8 H
;
$+l, 8 C$
;
+g, Ca+HC$
:
,
;
+aI,
larut
b. Reaksi antara basa am"oter dengan basa kuat
Contoh= kelarutan Al+$H,
:
dalam K$H O daripada kelarutan Al+$H,
:
dalam air.
Al+$H,
:
+s, 8 K$H+aI, KAl$
;
+aI, 8 ; H
;
$+l,
larut
#. Pembentukan sen*a5a kompleks
Contoh= kelarutan AgCl+s, dalam /H
9
$H O daripada AgCl dalam air.
AgCl+s, 8 /H
9
$H+aI, Ag+/H
:
,
;
Cl+aI, 8 H
;
$+l,
larut
3. Mengena"kan Elektrolit
0ntuk suatu garam AB *ang sukar larut berlaku ketentuan. &ika=
- QA
8
R E QB
-
R S Ksp larutan tak &enuhC tidak ter&adi pengendapan
- QA
8
R E QB
-
R 2 Ksp larutan tepat &enuhC larutan tepat mengendap
- QA
8
R E QB
-
R O Ksp larutan kele5at &enuhC di sini ter&adi pengendapan 6at
Contoh:
Apakah ter&adi pengendapan CaC$
:
. &ika ke dalam > liter ?.?A M /a
;
C$
:
ditambahkan > liter
?.?; M CaCl
;
. dan diketahui harga Ksp untuk CaC$
:
adalah >?
-<
.
Jawab:
/a
;
C$
:
+aI, ; /a
8
+aI, 8 C$
:
-
+aI,
QC$
:
;-
R 2 > . ?.?A D >8> 2 ?.?;A M 2 ;.A E >?
-;
M
CaCl
;
+aI, Ca
;
8
+aI, 8 ;Cl
-
+aI,
QCa
;8
R 2 > . ?.?; D >8> 2 ?.?> 2 >?
-;
M
maka = QCa
;8
R E QC$
:
;-
R 2 ;.A E >?
-;
E >?
-;
2 ;.A E >?
-9

karena = QCa
;8
R E QC$
:
;-
R O Ksp CaC$
:
. maka akan ter&adi endapan CaC$
:

BAB #V
REAKSI RED*KS DA, ELEKTR*KIMIA
A. *ksiasi $ Reuksi
*KSIDASI REDUKSI
Klasik


$ksidasi

Reaksi antara suatu 6at dengan oksigen

Reduksi Reaksi antara suatu 6at dengan hidrogen


Moern
$ksidasi - Kenaikan Bilangan $ksidasi
- Pelepasan Elektron
Reduksi

- Penurunan Bilangan $ksidasi
- Penangkapan Elektron

$ksidator

- Mengalami Reduksi
- Mengalami Penurunan Bilangan $ksidasi
- Memapu mengoksidasi
- Dapat menangkap elektron

Reduktor

- Mengalami oksidasi
- Mengalami kenaikan Bilangan $ksidasi
- Mampu mereduksi
- Dapat memberikan elektron

Auto Redoks

- Reaksi redoks di mana sebuah 6at mengalami
reduksi sekaligus oksidasi

B. Konse" Bilangan *ksiasi
Pengertian Bilangan Oksidasi %
Muatan listrik *ang seakan-akan dimiliki oleh unsur dalam suatu sen*a5a atau ion.
HAR(A BILA,(A, *KSIDASI
+. Unsur bebas Bialngan *ksiasi - B

.. *ksigen
Dalam en*a5a Bilangan $ksidasi 2 -;
kecuali
a. Dalam peroksida. Bilangan $ksidasi 2 ->
b. Dalam superoksida. Bilangan $ksida 2 ->D;
#. Dalam $';. Bilangan $ksidasi 2 8;

/. Hirogen
Dalam sen*a5a. Bilangan $ksidasi 2 8>
Ke#uali dalam hibrida 2 ->

0. Unsur$unsur (olongan IA
Dalam en*a5a. Bilangan $ksidasi 2 8;

A. Unsur$unsur (olongan IIA
Dalam sen*a5a. Bilangan $ksidasi 2 8;

C. Bilangan *ksiasi molekul - B

D. Bilangan *ksiasi ion - muatan ion

E. Unsur )alogen
' = ?. ->
Cl = ?. ->. 8>. 8:. 8A. 8G
Br = ?. ->. 8>. 8A. 8G
I = ?. ->. 8>. 8A. 8G
3. Langka)$Langka) Reaksi Reoks
LA,(KAH$LA,(KAH 'E,4ETARAA, REAKSI RED*KS
+. 3ARA BILA,(A, *KSIDASI
a.
%entukan mana reaksi oksidasi dan reduksin*a.
b.
%entukan penurunan Bilangan $ksidasi dari oksidator dan kenaikan Bilangan
$ksidasi dari reduktor.
#.
!umlah elektron *ang diterima dan *ang dilepaskan perlu disamakan dengan
mengalikan terhadap suatu "aktor.
d.
amakan &umlah atom oksigen di kanan dan kiri reaksi terakhir &umlah atom
hidrogen di sebelah kanan dan kiri reaksi.
.. 3ARA SETE,(AH REAKSI
a.
%entukan mana reaksi oksidasi dan reduksi.
b.
Reaksi oksidasi dipisahkan daui reaksi reduksi
#.
etarakan ruas kanan dan kiri untuk &umlah atom *ang mengalami perubahan
Bilangan $ksidasi untuk reaksi *ang &umlah atom-atom kanan dan kiri sudah sama.
setarakan muatan listrikn*a dengan menambahkan elektron.
d.
0ntuk reaksi *ang &umlah atom oksigen di kanan dan kiri belum sama setarakan
kekurangan oksigen dengan menambahkan se&umlah H;$ sesuai dengan &umlah
kekurangann*a.
e.
etarakan atom H dengan menambah se&umlah ion H8 seban*ak kekurangann*a.
".
etarakan muatan. listrik sebelah kanan dan kiri dengan menambahkan elektron
pada ruas *ang kekurangan muatan negati" atau kelebihan muatan positi".
g.
amakan &umlah elektron kedua reaksi dengan mengalikan masing-masing dengan
sebuah "aktor.
D. 'en5etaraan 'ersamaan Reaksi Reoks
Ta)a"an6
>. %entukan perubahan bilangan oksidasi.
;. etarakan perubahan bilangan oksidasi.
:. etarakan &umlah listrik ruas kiri dan kanan dengan =
H
8
pada larutan bersi"at asam
$H
-
pada larutan bersi"at basa
9. %ambahkan H;$ untuk men*etarakan &umlah atom H.
3onto)6
Mn$
9
-
8 'e
;8
Mn
;8
8 'e
:8
+suasana asam,
>. Mn$
9
-
8 'e
;8
J Mn
;8
8 'e
:8
..8G...... 8;....... 8;...... 8:
.................
........................8>
;. Angka pen*erta 2 A
Mn$
9
-
8 A 'e
;8
Mn
;8
8 A 'e
:8

:. Mn$
9
-
8 A 'e
;8
8 @ H
8
Mn
;8
8 A 'e
:8

9. Mn$
9
-
8 A 'e
;8
8 @ H
8
Mn
;8
8 A 'e
:8
8 9 H
;
$
E. Elektrokimia
SEL ELEKTR*KIMIA
+. Sel Volta:(alFani
>. ter&adi penubahan = energi kimia energi listrik
;. anode 2 elektroda negati" +-,
:. katoda 2 elektroda positi" +8,
.. Sel Elektrolisis
>. ter&adi perubahan = energi listrik energi kimia
;. anode 2 elektroda positi" +8,
:. katoda 2 elektroda neeati" +-,
F. Sel Volta
K*,SE'$K*,SE' SEL V*LTA
el 1olta
+. Deret Volta:,erst
a. )i. K. Ba. Ca. /a. Mg. Al. Mn. Nn
'e /i. n. Pb. +H,. Cu. Hg. Ag. Pt. Au

b. Makin ke kanan? mudah direduksi sukar dioksidasi
Makin ke kiri? mudah dioksidasi sukar direduksi

.. 'rinsi"
>. Anoda ter&adi reaksi oksidasi C Katoda ter&adi reaksi reduksi
;. Arus elektron 6 anoda katoda C Arus listrik = katoda anoda
:. !embatan garam= men*etimbangkan ion-ion dalam larutan

MA3AM SEL V*LTA
+. Sel Kering atau Sel Le!lan!e
2 Katoda = Karbon
2 Anoda =Nn
2 Elektrolit = Campuran berupa pasta = Mn$
;
8 /H
9
Cl 8 sedikit Air

.. Sel Aki
- Katoda= Pb$
;
2 Anoda = Pb
2 Elektrolit= )arutan H;$9
2 el sekunder

/. Sel Ba)an Bakar
2 Elektroda = /i
2 Elektrolit = )arutan K$H
2 Bahan Bakar = H
;
dan $
;

0. Baterai ,i $ 3
2 Katoda = /i$
;
dengan sedikit air
2 Anoda = Cd
(. 'otensial Elektroa
'*TE,SIAL ELEKTR*DA
+. 'engertian
Merupakan ukuran terhadap besarn*a ke#enderungan suatu unsur untuk melepaskan atau
mempertahankan elektron

.. Elektroa Hirogen
- ET H
;
diukur pada ;AT C. > atm dan UH
8
V 2 > molar
- ET H
;
2 ?.?? 3olt

/. Elektroa Logam
- ET logam diukur terhadap ET H
;
- )ogam sebelah kiri H = ET elektroda S ?
- )ogam sebelah kanan H = ET elektroda O ?

0. 3ara Meng)itung 'otensial Elektroa Sel
>. ET sel 2 ET red - ET oks
;. E sel 2 ET sel - R%Dn' ln C
Pada ;AT C =
E sel 2 ET sel - ?.?AKDn log C
Elektroda tergantung pada =
- !enis Elektroda
- uhu
- Konsentrasi ionn*a

&atatan %
ET 2 potensial reduksi standar +3olt,
R 2 tetapan gas - Q 3olt.#oulombDmol.TKR 2 @.:>9
% 2 suhu mutlak +TK,
n 2 &umlah elektron
' 2 K<.A?? #oulomb
C 2 Qbentuk oksidasiRDQbentuk reduksiR
H. Korosi
+. 'rinsi"
Proses Elektrokimia
Proses $ksidasi )ogam

.. Reaksi "erkaratan besi
a. Anoda= 'e+s, W 'e
;8
8 ;e
Katoda= ; H
8
8 ; e
-
W H;
; H
;
$ 8 $
;
8 9e
-
W 9$H
-

b. ;H8 8 ; H
;
$ 8 $
;
8 : 'e W : 'e
;8
8 9 $H
-
8 H
;
'e+$H,
;
oleh $
;
di udara dioksidasi men&adi 'e
;
$
:
. nH
;
$

/. Faktor 5ang ber"engaru)
>. Kelembaban udara
;. Elektrolit
:. Nat terlarut pembentuk asam +C$
;
. $
;
,
9. Adan*a $
;
A. )apisan pada permukaan logam
<. )etak logam dalam deret potensial reduksi

0. Men!ega) Korosi
>. Di#at
;. Dilapisi logam *ang lebih mulia
:. Dilapisi logam *ang lebih mudah teroksidasi
9. Menanam batang-batang logam *ang lebih akti" dekat logam besi dan dihubungkan
A. Di#ampur dengan logam lain
I. K*R*SI
+. 'rinsi"
Proses Elektrokimia
Proses $ksidasi )ogam

.. Reaksi "erkaratan besi
a. Anoda= 'e+s, W 'e
;8
8 ;e
Katoda= ; H
8
8 ; e
-
W H;
; H
;
$ 8 $
;
8 9e
-
W 9$H
-

b. ;H8 8 ; H
;
$ 8 $
;
8 : 'e W : 'e
;8
8 9 $H
-
8 H
;
'e+$H,
;
oleh $
;
di udara dioksidasi men&adi 'e
;
$
:
. nH
;
$

/. Faktor 5ang ber"engaru)
>. Kelembaban udara
;. Elektrolit
:. Nat terlarut pembentuk asam +C$
;
. $
;
,
9. Adan*a $
;
A. )apisan pada permukaan logam
<. )etak logam dalam deret potensial reduksi

0. Men!ega) Korosi
>. Di#at
;. Dilapisi logam *ang lebih mulia
:. Dilapisi logam *ang lebih mudah teroksidasi
9. Menanam batang-batang logam *ang lebih akti" dekat logam besi dan dihubungkan
A. Di#ampur dengan logam lain
7. %lektrolisis
>. Katoda Qelektroda -R
S @er)adi reaksi reduksi
8 4enis logam tidak diperhatikan5 kecuali logam Alkali (N) den Alkali tana# (NN)5 l dan
:n
S Meaksi:
& %
-
(a<) - &e
-
%&(g)
ion golongan N3NN tidak direduksi! penggantinya air
& %&'() - & e- basa - %&(g)
ion-ion lain direduksi
;. Anoda Qektroda 8R
S @er)adi reaksi oksidasi
S 4enis logam diperhatikan
a. noda : Pt atau C (elektroda inert)
reaksi : - 8'%
-
(a<) &%&'() - '&(g) - 8e-
- gugus asam beroksigen tidak teroksidasi5 diganti oleh &
%&'() asam - '&(g)
- golongan GNN (halogen) gas
b. noda bukan : Pt atau C
reaksi : bereaksi dengan anoda membentuk garam atau
senya7a lain.
K. Hukum &araday
,"'%S', ,$"H'()%&A% $L$K("OL'S'S
1. Hu3um *arada9 '
P:assa zat yang terbentuk pada masing-masing elektroda sebanding dengan kuat
arus3arus listrik yang mengalir pada elektrolisis tersebutP.
'umus!
m + e . i . t 3 BA./11
< + i . t
m + massa zat yang dihasilkan (gram)
e + berat eki9alen + r3 Galens i+ :r3Galensi
i + kuat arus listrik (amper)
t + 7aktu (detik)
< + muatan listrik (coulomb)

2. Hu3um *arada9 ''
P:assa dari macam-macam zat yang diendapkan pada masing-masing elektroda
(terbentuk pada masing-masing elektroda) oleh se)umlah arus listrik yang sama
banyaknya akan sebanding dengan berat eki9alen masing-masing zat tersebut.P
'umus!
m0 : m& + e0 : e&
m + massa zat (garam)
e + beret eki9alen + r3Galensi + :r3Galensi
"onto#!
Pada elektrolisis larutan Cu$'8 dengan elektroda inert5 dialirkan listrik 01 amper selama
BA/ detik.
%itunglah massa tembaga yang diendapkan pada katoda dan 9olume gas oksigen yang
terbentuk di anoda pada ('TC5 0 atm)5 (r: Cu + A(./ ! ' + 0A).
$a%ab!
Cu$'8 (a<) Cu
&-
(a<) - $'8
&-
(a<)
Katoda ,elektroda - : reduksi. : Cu
&-
(a<) - &e
-
Cu(s)
noda ,elektroda - : oksidasi.: & %&'(l) '&(g) - 8 %
-
(a<) - 8 e
-
a. massa tembaga:
m + e . i . t3BA./11 + (r3Galensi) = (01.BA/3BA./11) + A(./3& = B.A/13BA./11 +
(0.&/ = 150 + (50&/ gram

b. m0 : m& + e0 : e&
mCu : m'& + eCu : e'&
(50&/ : m'& + A.(&3& : (&38
(50&/ : m'& + (05&/ : E
m'& + ((.0&/ = E)3(0.&/ + 1.E gram
mol '& + 1.E3(& + E3(&1 + 038 mol
9olume '& (1TC5 0 atm) + 0381 = &&.8 + 1./A liter
BAB #VI
STRUKTUR AT*M
A. Pengertian Dasar
a. ,art3el dasar : partikel-partikel pembentuk atom yang terdiri dari elektron5 proton
den neutron.
93 Pr*t*n ! partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sama dengan satu
sma (amu) dan bermuatan +93
23 Neutr*n ! partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral3
33 E'ektr*n ! partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa dan
bermuatan -93
b. %u3leus : Nnti atom yang bermuatan positi65 terdiri dari proton den neutron.
5. %2tas unsur : z


dengan Q : tanda atom (unsur)
F : nomor atom + )umlah elektron (e)
+ )umlah proton (p)
: bilangan massa + )umlah proton -
neutron
Pada atom netral5 berlaku: )umlah elektron + )umlah proton.
"onto# !
0. @entukan )umlah elektron5 proton den neutron dari unsur &A
/A
Le ;
$a%ab !
4umlah elektron + )umlah proton + nomor atom + &A
4umlah neutron + bilangan massa - nomor atom + /A - &A + (1
&. Berikan notasi unsur Q5 )ika diketahui )umlah neutron + 08 dan )umlah elektron + 0( ;
$a%ab !
#omor atom + )umlah elektron + 0(
Bilangan massa + )umlah proton - neutron + 0( - 08 + &2
4adi notasi unsurnya: 0(
&2
Q
d. At2m ta3 netral : atom yang bermuatan listrik karena kelebihan atau kekurangan
elektron bila dibandingkan dengan atom netralnya.
tom bermuatan positi6 bila kekurangan elektron5 disebut kation.
tom bermuatan negati6 bila kelebihan elektron5 disebut anion.
"onto#!
- #a
-
: kation dengan kekurangan 0 elektron
- :g
&-
: kation dengan kekurangan & elektron
- Cl
-
: anion dengan kelebihan 0 elektron
- '
&
: anion dengan kelebihan & elektron
e. 's2t2p : unsur yang nomor atomnya sama5 tetapi berbeda bilangan massanya.
Contoh: Nsotop oksigen: E
0A
' ! E
02
' ! E
0E
'
f. 's2bar : unsur yang bilangan massanya sama5 tetapi berbeda nomor atomnya.
Contoh: &2
/B
C' dengan &E
/B
#i
4. 's2t2n : unsur dengan )umlah neutron yang sama.
Contoh: A
0(
C dengan 2
08
#
h. 's2 ele3tr2n: atom3ion dengan )umlah elektron yang sama.
Contoh: #a
-
dengan :g
&-

K
-
dengan r
B. Model Atom
A. #O+$L A(O# -OH% +AL(O%
-
atom adalah bagian terkecil suatu unsur
-
atom tidak dapat diciptakan5 dimusnahkan5 terbagi lagi5 atau diubah men)adi zat lain
-
atom-atom suatu unsur adalah same dalam segala hal5 tetapi berbeda dengan atom-
atom dari unsur lain
-
reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari unsur-unsur
yang terlihat
Kelemahan teori atom Jalton: tidak dapat membedakan pengertian atom den molekul.
Jan atom ternyata bukan partikel yang terkecil.
B.
#O+$L A(O# -.-. (HO#,SO%
-
atom merupakan suatu bola bermuatan positi6 dan di dalamnya tersebar elektron-
elektron seperti kismis
-
)umlah muatan positi6 sama dengan muatan negati65 sehingga atom bersi6at netral

!. #O+$L A(O# ")(H$"*O"+
-
atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positi6 yang massanya
merupakan massa atom tersebut
-
elektron-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut
-
banyaknya elektron dalam atom sama dengan banyaknya proton dalam inti dan ini
sesuai dengan nomor
atomnya

+. #O+$L A(O# BOH"
-
elektron-elektron dalam mengelilingi inti berada pada tingkat-tingkat energi (kulit)
tertentu tanpa
menyerap atau memancarkan energi
-
elektron dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam dengan
memancarkan energi5 atau
sebaliknya
3. Bilangan,Bilangan uantum
*ntuk menentukan kedudukan suatu elektron dalam atom5 digunakan 8 bilangan
kuantum.
1. Blan4an 3uantum utama 7n8: me7u)udkan 'intasan ele3tr2n dalam atom.
n mempunyai harga 05 &5 (5 .....
- n + 0 sesuai dengan kulit K
- n + & sesuai dengan kulit ?
- n + ( sesuai dengan kulit :
- dan seterusnya
@iap kulit atau setiap tingkat energi ditempati oleh se)umlah elektron. 4umlah elektron
maksimmm yang dapat menempati tingkat energi itu harus memenuhi rumus Pauli + &n
&
.
"onto#!
kulit ke-8 (n+8) dapat ditempati maksimum+ & = 8
&
elektron + (& elektron
2. Blan4an 3uantum a=muth 7l8 : menun)ukkan sub ku'it dimana elektron itu
bergerak sekaligus menun)ukkan sub kulit yang merupakan penyusun suatu kulit.
Bilangan kuantum azimuth mempunyai harga dari 1 sampai dengan (n-0).
n + 0 ! l + 1 ! sesuai kulit K
n + & ! l : 1 0 ! sesuai kulit ?
n + ( ! l : 15 05 & ! sesuai kulit :
n + 8 ! l : 15 05 &5 ( ! sesuai kulit #
dan seterusnya
$ub kulit yang harganya berbeda-beda ini diberi nama khusus:
l + 1 ! sesuai sub kulit s (s + sharp)
l + 0 ! sesuai sub kulit p (p + principle)
l : & ! sesuai sub kulit d (d + di66use)
l : ( ! sesuai sub kulit 6 (6 + 6undamental)
Blan4an 3uantum ma4net3 7m8: me7u)udkan adanya satu atau beberapa
tingkatan energi di dalam satu sub kulit. Bilangan kuantum magnetik (m) mempunyai
harga (-l) sampai harga (-l).
*ntuk:
l + 1 (sub kulit s)5 harga m + 1 (mempunyai 0 orbital)
l + 0 (sub kulit p)5 harga m + -05 '5 -0 (mempunyai ( orbital)
l : & (sub kulit d)5 harga m + -&5 -05 '5 -05 -& (mempunyai / orbital)
l : ( (sub k7it 6) 5 harga m + -(5 -&5 '5 -05 -&5 -( (mempunyai 2 orbital)
;. Blan4an 3uantum spn (s): menun)ukkan ara# perputaran elektron pada sumbunya.
Jalam satu orbital5 maksimum dapat beredar & elektron dan kedua elektron ini berputar
melalui sumbu dengan arah yang berla7anan5 dan masing-masing diberi harga spin -03&
atau -03&.
1ertanyaan!
Bagaimana menyatakan keempat bilangan kuantum dari elektron (s
0
K
$a%ab!
Keempat bilangan kuantum dari kedudukan elektron (s
0
dapat dinyatakan sebagai5
n+ ( ! l + 1 ! m + 1 ! s + -03& ! atau -03&
D. onfigurasi %lektron
Jalam setiap atom telah tersedia orbital-orbital5 akan tetapi belum tentu semua orbital ini
terisi penuh. Bagaimanakah pengisian elektron dalam orbital-orbital tersebut K
Pengisian elektron dalam orbital-orbital memenuhi beberapa peraturan. antara lain:
1. ,rnsp Aufbau : elektron-elektron mulai mengisi orbital dengan tingkat energi
terendah dan seterusnya.
'rbital yang memenuhi tingkat energi yang paling rendah adalah 0s dilan)utkan dengan
&s5 &p5 (s5 (p5 dan seterusnya dan untuk mempermudah dibuat diagram sebagai berikut:
Contoh pengisian elektron-elektron dalam orbital beberapa unsur:
tom % : mempunyai 0 elektron5 kon6igurasinya 0s
0
tom C : mempunyai A elektron5 kon6igurasinya 0s
&
&s
&
&p
&
tom K : mempunyai 0B elektron5 kon6igurasinya 0s
&
&s
&
&p
A
($
&
(p
A
8s
0

2. ,rnsp ,aul : tidak mungkin di dalam atom terdapat & elektron dengan keempat
bilangan kuantum yang sama.
%al ini berarti5 bila ada dua elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama5 azimuth
dan magnetik yang sama5 maka bilangan kuantum spinnya harus berla7anan.
6. ,rnsp Hund : cara pengisian elektron dalam orbital pada suatu sub kulit ialah bah7a
elektron-elektron tidak membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital
terisi dengan sebuah elektron.
Contoh:
- tom C dengan nomor atom A5 berarti memiliki A elektron dan cara Pengisian orbitalnya
adalah:
Berdasarkan prinsip %und5 maka 0 elektron dari lintasan &s akan berpindah ke lintasan
&pz5 sehingga sekarang ada 8 elektron yang tidak berpasangan. 'leh karena itu agar
semua orbitalnya penuh5 maka atom karbon berikatan dengan unsur yang dapat
memberikan 8 elektron. $ehingga di alam terdapat senya7a C%8 atau CCl85 tetapi tidak
terdapat senya7a CCl( atau CCl/.
BAB #VII
SISTEM 'ERI*DIK U,SUR$U,SUR
#A!A#0#A!A# S'S($# ,$"'O+'K
1. ("'A+$ +OB$"$'%$" +A% H)K)# OK(A* %$1LA%+S
*')A(& (O.&'&)+&'
Jobereiner menemukan adanya beberapa kelompok tiga unsur yang memiliki kemiripan
si6at5 yang ada #ubungannya dengan massa atom3
Contoh kelompok-kelompok
triade:
- Cl5 Br dan N
- Ca5 $r dan Ba
- $5 $e dan @e
H/K/- OK*AF +&6,A+(S
pabila unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom maka unsur kesembilan
mempunyai si6at-si6at yang mirip dengan unsur pertama5 unsur kesepuluh mirip dengan
unsur kedua dan seterusnya. Karena setelah unsur kedelapan si6at-si6atnya selalu
terulang5 maka dinamakan hukum 'kta6.
(-E)
Contoh: ?i (nomor atom () akan mirip si6atnya dengan #a (nomor atom 00) ( 00
;. I%EM PERI$DIK ME/DE)E(E1
- Jisusun berdasarkan massa atomnya dengan tidak mengabaikan si6at-si6at unsurnya.
-
?ahirlah hukum periodik unsur yang menyatakan bah7a apabila unsur disusun
menurut massa atomnya5 maka unsur itu akan menun)ukkan si6at-si6at yang berulang
secara periodik.
- Beberapa keunggulan sistem periodik :endeleye95 antara lain:
- da tempat bagi unsur transisi.
-
@erdapat tempat-tempat kosong yang diramalkan akan diisi dengan unsur yang
belum ditemukan pada 7aktu itu.
- Kekurangan sistem periodik ini:
-
danya empat pasal anomali5 yaitu penyimpangan terhadap hukum perioditas
yang disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya. Keempat anomali itu
adalah: r dengan K5 @e dengan N5 Co dengan #i dan @h dengan Pa.
6. S'S($# ,$"'O+'K B$%()K ,A%-A%&
$istem ini merupakan penyempurnaan dari gagasan :endeleye95 disusun berdasarkan
nomor atomnya3
$istem ini terdiri dari dua deret5 deret horisontal disebut periodik dan deret 9ertikal
disebut golongan.
;. S'S($# ,$"'O+'K +A% H)B)%&A%%/A +$%&A% KO%*'&)"AS' $L$K("O%
A. H)B)%&A% A%(A"A ,$"'O+A +$%&A% KO%*'&)"AS' $L$K("O%
Jalam sistem periodik5 perioda menun)ukkan banyaknya kulit yang telah terisi elektron di
dalam suatu atom.
$ehingga sesuai dengan banyaknya kulit yaitu K5 ?5 :5 #5 '5 P5 U maka sistem periodik
mempunyai 2 perioda.
B. Hubungan Antara Golongan Dengan onfigurasi %lektron
*nsur yang terletak pada satu golongan mempunyai si6at-si6at kimia yang mirip (hampir
sama).
*nsur-unsur golongan disebut golongan utama5 sedangkan unsur-unsur golongan B
disebut unsur transisi (peralihan)5 semua unsur transisi diberi simbol B kecuali untuk
triade besi5 paladium dan platina disebut Pgolongan GNNNRR.
+ ,MBN- UNSU$+UNSU$ -.,.N-N
Lamban4
&2l2n4an
%ama
&2l2n4an
K2nf4uras $le3tr2n Orbtal
(erluar
N - lkali ns
0
NN - lkali tanah ns
&
NNN - Boron ns
&
- np
0
NG - Karbon - $ilikon ns
&
- np
&
G -
#itogen -
Posphor
ns
&
- np
(
GN - 'ksigen ns
&
- np
8
GNN - %alogen ns
&
- np
/
GNNN - Cas mulia ns
&
- np
A
+ ,MBN- UNSU$+UNSU$ -.,.N-N B
K2nf4uras
$le3tr2n
Lamban4 &2l2n4an
(n - 0) d
0
ns
&
NNN - B
(n - 0) d
&
ns
&
NG - B
(n - 0) d
(
ns
&
G - B
(n - 0) d
8
ns
&
GN - B
(n - 0) d
/
ns
&
GNN - B
(n - 0) d
A-E
ns
&
GNNN
(n - 0) d
B
ns
&
N - B
(n - 0) d
01
ns
&
NN - B
+ -.,.N-N ,NTNID DN KTINID/ DIBE$I ,MBN-
n$
&
(n-&)6
0-08

$ika !
n + A adalah lantanida
n + 2 adalah aktinida
3. $ara Penentuan Perioda Dan Golongan !uatu )nsur
0. Unsur dengan n*%*r at*% 00/ k*nfigurasin1a : 0s
2
2s
2
2p
3
4s
0
- n + (5 berarti periode ( (kulit :).
- elektron 9alensi (terluar) (s sebanyak 0 elektron5 berarti termasuk golongan N.

2. Unsur -a dengan n*%*r at*% 40/ k*nfigurasin1a : 0s
2
2s
2
2p
3
4s
2
4p
3
5s
2
4d
06

5p
0
- n + 85 berarti perioda 8 (kulit #).
- elektron9alensi 8s
&
8p
0
5 berarti golongan NNN.
/. Unsur S! engan nomor atom .+? kon&igurasin5a 6 +s
.
.s
.
."
C
/s
.
/"
C
0s
.
/
+
- n 2 9. berarti perioda 9 +kulit /,.
- :d
>
9s
;
berarti golongan IIIB.
5. Unsur Fe dengan n*%*r at*% 23/ k*nfigurasin1a : 0s
2
2s
2
2p
3
4s
2
4p
3
5s
2
4d
06
- n + 85 berarti perioda 8 (kulit #).
- (d
A
8s
&
5 berarti golongan GNNN.
D. Beberapa !ifat Periodik )nsur,)nsur
0. #ari 7ari at*% adalah )arak dari inti atom ke lintasan elektron terluar.
- Jalam satu perioda5 dari kiri ke kanan )ari )ari atom berkurang.
- Jalam satu golongan5 dari atas ke ba7ah )ari-)ari atom bertambah.
- 4ari-)ari atom netral lebih besar daripada )ari-)ari ion positi6nya tetapi lebih kecil dari
)ari-)ari ion negati6nya.
"onto#!
)ari-)ari atom Cl > )ari-)ari ion Cl
-
)ari-)ari atom Ba > )ari-)ari ion Ba
&-


2. P*tensia' i*nisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang
paling lemah3luar dari atom suatu unsur atau ion dalam keadaan gas.
- Jalam satu perioda5 dari kiri ke kanan potensial ionisasi bertambah.
- Jalam satu golongan5 dari atas ke ba7ah potensial ionisasi berkurang.

4. ffinitas e'ektr*n adalah besarnya energi yang dibebaskan pada saat atom suatu
unsur dalam keadaan gas menerima elektron.
- Jalam satu perioda5 dari kiri ke kanan a66initas elektron bertambah.
- Jalam satu golongan5 dari atas ke ba7ah a66initas elektron berkurang.

5. Kee'ektr*negatifan adalah kemampuan atom suatu unsur untuk menarik elektron ke
arah intinya dan digunakan bersama.
S$!A"A +'A&"A#A('S S'*A(0S'*A( '%' +A,A( +'SA-'KA% S$BA&A' B$"'K)(
0. 4ari-)ari atom
&. $i6at logam
(. $i6at elektropositi6
8. Meduktor
/. $i6at basa3oksida basa
ma3n besar?3uat
0. $i6at elektronegati6
&. 'ksidator
(. Potensial ionisasi
8. 66initas elektron
/. Keelektronegati6an
Keterangan: tanda-tanda panah di atas mempunyai arti sebagai berikut
: artinya5 dalam satu periode dari kiri ke kanan
: artinya5 dalam satu periode dari kanan ke kiri
: artinya5 dalam satu golongan dari atas ke ba7ah
: artinya5 dalam satu golongan dari ba7ah ke atas
BAB #VIII
IKATA, KIMIA
A. Peranan %lektron Dalam -katan imia
@eori duplet dan oktet dari &.%. Le:s merupakan dasar ikatan kimia.
?e7is mengemukakan bah7a suatu atom berikatan dengan cara menggunakan bersama
dua elektron atau lebih untuk mencapai kon6igurasi elektron gas mulia (ns
&
np
A
)
"onto#!
($O"' '%' #$%+A,A( B$B$"A,A K$S)L'(A%. /AK%' :
0. Pada senya7a BCl( dan PCl/5 atom boron dikelilingi A elektron5 sedangkan atom 6os6or
dikelilingi 01 elektron.
&. :enurut teori ini5 )umlah ikatan ko9alen yang dapat dibentuk suatu unsur tergantVuVg
)umlah elektron tak berpasangan dalam unsur tersebut.
"onto# ! E' : 0s
&
&s
&
&p
&
&p=
&
&py
0
&pz
0
da & elektron tunggal. sehingga oksigen dapat membentuk & ikatan (%-'-%! '+').
akan tetapi:
/B : 0s
&
&s
&
&p=
0
$ebenarnya hal ini dapat diterangkan bila kita ingat pada prinsip %und5 dimana cara
pengisian elektron dalam orbital suatu sub kulit ialah bah7a elektron-elektron tidak
membentuk pasangan elektron sebelum masing-masing orbital terisi dengan sebuah
elektron.
Contoh : /B : 0s
&
&s
&
&p=
0
(hibridisasi) 0s
&
&s
0
&p=
0
&py
0
@ampak setelah ter)adi hibridisasi untuk berikatan dengan atom B memerlukan tiga
buah elektron5 seperti BCl(
(. :enurut teori di atas5 unsur gas mulia tidak dapat membentuk ikatan karena di
sekelilingnya telah terdapat
E elektron. @etapi saat ini sudah diketahui bah7a Qe dapat membentuk senya7a5
misalnya QeL& den Qe'&.
@eori lain adalah teori ikatan 9alensi. Jalam teori ini ikatan antar atom ter)adi dengan care
saling bertindihan dari orbital-orbital atom. "lektron dalam orbital yang tumpang tindih
harus mempunyai bilangan kuantum spin yang berla7anan.
B$B$"A,A #A!A# 'KA(A% K'#'A /A%& ($LAH +'K$(AH)'. A%(A"A LA'% :
. Nkatan antar atom 0. Nkatan ion + elektro9alen + heteropolar
&. Nkatan ko9alen + homopolar
(. Nkatan ko9alen koordinasi + semipolar
8. Nkatan logam
B. Nkatan antar molekul 0. Nkatan hidrogen
&. Nkatan 9an der 7alls
B. -katan -on . %lektro/alen . Heteropolar
Nkatan ion biasanya ter)adi antara atom-atom yang mudah melepaskan elektron (logam-
logam golongan utama) dengan atom-atom yang mudah menerima elektron (terutama
golongan GN den GNN). -akin besar perbedaan elektronegati7itas antara atom-atom
yang membentuk ikatan maka ikatan yang terbentuk makin bersifat ionik3
,A+A )#)#%/A )%S)"0)%S)" /A%& #)+AH #$#B$%()K 'KA(A% 'O% A+ALAH
- N GNN atau GN
- NN GNN atau GN
- *nsur transisi GNN atau GN
"onto#!
%a %a + e
0
0s
&
&s
&
&p
A
(s
0
0s
&
&s
&
&p
A
(kon6igurasi #e)
tom Cl (GNN) mudah menerima elektron sehingga elektron yang dilepaskan oleh atom
#a akan ditangkap oleh atom Cl.
!l + e
0
!l
0
0s
&
&s
&
&p
A
(s
&
(p
/
0s
&
&s
&
&p
A
(s
&
(p
A
(kon6igurasi r)
ntara ion-ion #a
-
dan Cl
-
ter)adi gaya tarik menarik elektrostatik5 sehingga membentuk
senya7a ion #a
-
Cl
-
.
"onto# lain : CaCl& 5 :gBr&5 Ba' 5 Le$ dan sebagainya.
S'*A(0S'*A( S$%/A1A 'O%'K A%(A"A LA'%
a. bersi6at polar
b. larutannya dalam air menghantarkan arus listrik
c. titik lelehnya tinggi
d. lelehannya menghantarkan arus listrik
e. larut dalam pelarut-pelarut polar
3. -katan o/alen . Homopolar
Nkatan ko9alen ter)adi karena adanya pemakaian bersama elektron dari atom-atom yang
membentuk ikatan. Pada umumnya ikatan ko9alen ter)adi antara atom-atom bukan logam
yang mempunyai perbedaan elektronegati9itas rendah atau nol. $eperti misalnya : %&5
C%85 Cl&5 #&5 CA%A5 %Cl dan sebagainya.
'KA(A% KO@AL$% ($"BA&' A(AS
1. 'KA(A% KO@AL$% ,OLA"
tom-atom pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak sama terhadap
pasangan elektron
persekutuannya. %al ini ter)adi karena beda keelektronegati6an kedua atomnya.
"lektron persekutuan akan
bergeser ke arah atom yang lebih elektronegati6 akibatnya ter)adi pemisahan kutub
positi6 dan negati6.


Jalam senya7a %Cl ini5 Cl mempunyai keelektronegati6an yang lebih besar dari %.
sehingga pasangan elektron lebih tertarik ke arah Cl5 akibatnya % relati6 lebih
elektropositi6 sedangkan Cl relati6 men)adi elektronegati6.
Pemisahan muatan ini men)adikan molekul itu bersi6at polar dan memiliki Pmomen
dipolP sebesar:
@ + n . l
dimana !
@ + momen dipol
n + kelebihan muatan pada masing-masing atom
l + )arak antara kedua inti atom

2. 'KA(A% KO@AL$% %O% ,OLA"
@itik muatan negati6 elektron persekutuan berhimpit5 sehingga pada molekul
pembentukuya tidak ter)adi momen dipol5 dengan perkataan lain bah7a elektron
persekutuan mendapat gaya tarik yang sama.
"onto#!

Kedua atom % mempunyai harga keelektronegati6an yang sama.


Karena arah tarikan simetris5 maka titik muatan negati6 elektron persekutuan
berhimpit.
Contoh lain adalah senya7a C'&5 '&5 Br& dan lain-lain
D. -katan o/alen oordinasi . !emipolar
Nkatan ko9alen koordinasi adalah ikatan yang ter)adi apabila pasangan elektron yang
dipakai bersama berasal dari sa'a" satu at*% yang membentuknya.
4adi di sini terdapat satu atom pemberi pasangan elektron bebas (elektron sunyi)5
sedangkan atom lain sebagai
penerimanya.
S/A"A( ,$#B$%()KA%%/A
0. tom yang satu memiliki pasangan elektron bebas
&. tom lainnya memiliki orbital kosong
Contoh:
- Non hidronium (%('
-
): %&' - %
-
%('
-
?



- Non amonium : #%8
-

E. -katan Logam" -katan Hidrogen Dan -katan 0an Der 1alls
'KA(A% LO&A#
Pada ikatan ko9alen5 elektron-elektron ikatan seolah-olah men)adi milik sepasang atom5
sehingga tidak dapat bergerak bebas. Pada logam5 elektron-elektron yang menyebabkan
ter)adinya ikatan di antara atom-atom logam tidak hanya men)adi milik sepasang atom
sa)a5 tetapi men)adi milik semua atom logam5 sehingga elektron-elektron dapat bergerak
bebas. Karena itulah maka logam-logam dapat menghantarkan arus listrik.

'KA(A% H'+"O&$%
Nkatan ini merupakan gaya tarik menarik antara atom % dengan atom lain yang
mempunyai keelektronegati6an besar pada satu molekul dari senya7a yang sama.
"onto#!
- molekul %&'



- molekul %L

'KA(A% @A% +$" 1ALLS
Cas mempunyal si6at bentuk dan 9olumenya dapat berubah sesuai tempatnya. 4arak
antara molekul-molekul gas relati6 )auh dan gaya tarik menariknya sangat lemah. Pada
penurunan suhu5 6asa gas dapat berubah men)adi 6asa cair atau padat. Pada keadaan ini
)arak antara molekul-molekulnya men)adi lebih dekat dan gaya tarik menariknya relati6
lebih kuat. Caya tarik menarik antara molekul-molekul yang berdekatan ini disebut gaya
Gan der 7alls.
F. Bentuk Molekul
Jalam bentuk molekul dikenal adanya teori ikatan 9alensi. @eori ini menyatakan bah7a
ikatan antar atom ter)adi dengan cara saling bertindihan dari orbital-orbital atom. "lektron
dalam orbital yang tumpang tindih harus mempunyai bilangan kuantum spin yang
berla7anan.
Pertindihan antara dua sub kulit s tidak kuat5 oleh karena distribusi muatan yang
berbentuk bola5 oleh sebab itu pada umumnya ikatan s 0 s relati6 lemah.
$ub kulit ApA dapat bertindih dengan sub kulit AsA atau sub kulit ApA lainnya5 ikatannya
relati6 lebih kuat5 hal ini dikarenakan sub kulit ApA terkonsentrasi pada arah tertentu.
"onto#!
a. #2le3ul H*: - kon6igurasi atom % : 0s
0
- kon6igurasi atom L: 0s
&
&s
&
&P=
&
&py
&
&pz
0

@umpang tindih ter)adi antara sub kulit 0s dari atom % dengan orbital &pz dari aton5 L.
Pertindihan demikian disebut pertindihan sp.
b. #2le3ul H2O: - kon6igurasi atom % : 0s
0
- kon6igurasi atom ': 0s
&
&s
&
&P=
&
&py
0
&pz
0

Jalam atom ' terdapat & elektron dalam keadaan yang tidak berpasangan (orbital &py
dan &pz)5 masing-masing orbital ini akan bertindihan dengan orbital 0s dari & atom %.
Kedudukan orbital-orbital p saling tegak lurus5 diharapkan sudut ikatannya sebesar
B1
o
5 tetapi karena adanya pengaruh pasangan elektron &p=5 maka kedua ikatan
tersebut akan tertolak dan membentuk sebesar 018./
o
.
5. #2le3ul !H; - kon6igurasi atom %: 0s
0
- kon6igurasi atom C: 0s
&
&s
&
&P=
0
&py
0
&pz
1
*ntuk mengikat 8 atom % men)adi C%85 maka 0 elektron dari orbital &s akan
dipromosikan ke orbital &pz5 sehingga kon6igurasi elektron atom C men)adi: 0s
0
&s
0

&p=
0
&py
0
&pz
0
. 'rbital &s mempunyai bentuk yang berbeda dengan ketiga orbital &p5
akan tetapi ternyata kedudukan keempat ikatan C-% dalam C%8 adalah sama. %al ini
ter)adi karena pada saat orbital &s5 &p=5 &py dan &pz menerima 8 elektron dari 8 atom
%5 keempat orbital ini berubah bentuknya sedemikian sehingga mempunyai kedudukan
yang sama. Peristi7a ini disebut AhbrdsasA. Karena perubahan yang ter)adi adalah
0 orbital &s dan ( orbital &p5 maka disebut hibridisasi sp
(
. Bentuk molekul dari ikatan
hibrida sp
(
adalah tetrahedron.

B$B$"A,A B$%()K &$O#$("' 'KA(A%. A%(A"A LA'% :
-ens 3atan
-umlah 3atan
ma3smum
Bentu3 4e2metr3
sp & ?inier
sp
&
( $egitiga datar
sp
(
8 @etrahedron
dsp
(
/ @rigonal bipiramid
sp
&
d ! dsp
&
8 $egiempat datar
d&
s
p
(
! sp
(
d
&
A 'ktahedron
BAB #I#
HIDR*KARB*,
A. Hidrokarbon Termasuk !enya2a arbon
$enya7a hidrokarbon terdiri atas karbon dan hidrogen. Bagian dari ilmu kimia yang
membahas senya7a hidrokarbon disebut kimia karbon. Julu ilmu kimia karbon disebut
kimia organik5 karena senya7a-senya7anya dianggap hanya dapat diperoleh dari tubuh
makhluk hidup dan tidak dapat disintesis dalam pabrik. kan tetapi se)aka Lriedrich
Dohler pada tahun 0B&E berhasil mensintesis urea (suatu senya7a yang terdapat dalam
air seni) dari senya7a anorganik5 amonium sianat dengan )alan memanaskan amonium
sianat tersebut.
'
WW
#%8
-
C#'
-
%&# - C - #%&
Begitu keberhasilan Dohler diketahui5 banyaklah sar)ana lain yang mencoba membuat
senya7a karbon dari senya7a anorganik. ?ambat laun teori tentang daya hidup hilang dan
orang hanya menggunakan kimia organik sebagai nama sa)a tanpa disesuaikan dengan
arti yang sesungguhnya. $e)aka saat itu banyak senya7a karbon berhasil disintesis dan
hingga sekarang lebih dari & )uta senya7a karbon dikenal orang dan terus bertambah
setiap harinya. pa sebabnya )umlah senya7a karbon sedemikian banyak bila
dibandingkan dengan )umlah senya7a anorganik yang hanya sekitar seratus ribuan K
$elain perbedaan )umlah yang sangat mencolok yang menyebabkan kimia karbon
dibicarakan secara tersendiri 5 karena memang terdapat perbedaan yang sangat besar
antara senya7a karbon dan senya7a anorganik seperti yang dituliskan berikut ini.
$enya7a karbon $enya7a anorganik
membentuk ikatan ko9alen
dapat membentuk rantai karbon
non elektrolit
reaksi berlangsung lambat
titik didih dan titik lebur rendah
larut dalam pelarut organik
membentuk ikatan ion
tidak dapat membentuk rantai karbon
elektrolit
reaksi berlangsung cepat
titik didih dan titik lebur tinggi
larut dalam pelarut pengion
%idrokarbon merupakan segolongan senya7a yang banyak terdapat di alam sebagai
minyak bumi. Nndonesia banyak menghasilkan minyak bumi yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi5 diolah men)adi bahan bakar motor5 minyak pelumas5 dan aspal.
B. ekhasan Atom arbon
tom karbon dengan nomor atom A mempunyai susunan elektron K + &5 ? + 85 )adi
mempunyai 8 elektron 9alensi dan dapat mernbentuk empat ikatan ko9alen5 serta dapat
digambarkan dengan rumus ?e7is sebagai berikut5 umpamanya untuk C%8.
ikatan dalam molekul metana
,gambar.
atom karbon
,gambar.
; atom #idrogen
,gambar.
molekul metana ( "H; )
,gambar.
diagram seder#ana dari molekul metana
% %
X 3
C
3 X
% %
empat ikatan ko7alen dari molekul metana
$elain itu atom karbon mempunyai kemampuan untuk membentuk ikatan dengan atom
karbon lain membentuk rantai karbon yang terbuka atau tertutup3berlingkar. Contoh-
contoh rantai karbon dapat digambarkan dengan rumus struktur :
W W W W W
- C - C - - C - C - C -
W W W W W
C
rantai terbuka rantai terbuka dan ber<abang
= =
- C - C -
W W
- C - C -
W W
rantai tertutup
$ekarang ter)a7ablah mengapa )umlah senya7a karbon demikian banyaknya 7alaupun
)umlah )enis unsur pembentuknya sedikit.
3. Alkana
Al3ana
%idrokarbon )enuh yang paling sederhana merupakan suatu deret senya7a yang
memenuhi rumus umum Cn%&n-& yang dinamakan alkana atau para6in. $uku per6ama
sampai dengan 01 senya7a alkana dapat anda peroleh dengan mensubstitusikan harga n
dan tertulis dalam tabel berikut.
Suku pertama sampai dengan 9> senya%a alkana
$uku ke n rumus molekul nama
titik didih
(TC30 atm)
massa 0 mol
dalam g
0 0 C%8 metana -0A0 0A
& & C&%A etana -EB (1
( ( C(%E propana -88 88
8 8 C8%01 butana -1./ /E
/ / C/%0& pentana (A 2&
A A CA%08 heksana AE EA
2 2 C2%0A heptana BE 011
E E CE%0E oktana 0&/ 008
B B CB%&1 nonana 0/0 0&E
01 01 C01%&& dekana 028 08&
$elisih antara suku satu dan suku berikutnya selalu sama5 yaitu -C%& atau 08 satuan
massa atom5 sehingga seperti suatu deret dan disebut deret #omolog (deret sepancaran).
@ernyata banyak senya7a-senya7a karbon yang merupakan deret seperti alkana seperti
yang akan kita pela)ari nanti. Bagaimana kita dapat memberi nama pada suku-suku
alkana5 untuk itu perhatikan nama setiap suku itu dan nama umum. *mpamanya5 metana
dan alkana apanya y yang samaK khiran -ana5 )adi alk- diganti dengan met- untuk suku
pertama5 suku kedua dengan et-5 suku ketiga dengan prop-5 suku keempat dengan but-5
mulai suku kelima dan seterusnya diberi a7alan angka-angka ?atin! pent- untuk /5 #eks-
untuk A5 #ept- untuk 25 okt- untuk E5 non- untuk B5 dan dek- untuk 01. %asil penamaan
sudah dapat anda lihat pada tabel di atas. nda harus betul-betul menguasai nama-nama
dari kesepuluh alkana yang sederhana ini karena akan merupakan dasar bagi penamaan
senya7a-senya7a karbon lainnya.
lkana-alkana penting sebagai bahan bakar dan sebagai bahan mentah untuk mensintesis
senya7a-senya7a karbon lainnya. lkana banyak terdapat dalam minyak bumi5 dan dapat
dipisahkan men)adi bagian-bagiannya dengan distilasi bertingkat. $uku pertama sampai
dengan keempat senya7a alkana ber7u)ud gas pada temperatur kamar. :etana biasa
disebut )uga gas alam yang banyak digunakan sebagai bahan bakar rumah
tangga3industri. Cas propana5 dapat dicairkan pada tekanan tinggi dan digunakan pula
sebagai bahan bakar yang disebut ?PC (li<ui6ied petroleum gas). ?PC di)ual dalam tangki-
tangki ba)a dan diedarkan ke rumah-rumah. Cas butana lebih mudah mencair daripada
propana dan digunakan sebagai PgeretanP rokok. 'ktana mempunyai titik didih yang
tempatnya berada dalam lingkungan bahan bakar motor. lkana-alkana yang bersuhu
tinggi terdapat dalam kerosin (minyak tanah)5 bahan bakar diesel5 bahan pelumas5 dan
para6in yang banyak digunakan untuk membuat lilin.
Bagaimana si6at-si6at senya7a karbon yang termasuk dalam satu deret homologK
Perhatikan tabel di atas di mana terdapat salah satu si6at5 yaitu titik didih. @itik didih
semakin tinggi )ika massa molekul relati6nya makin besar. %al ini berarti 7u)udnya akan
berubah pada suhu kamar dari gas ke cair kemudian padat. Kecenderungan si6at apa lagi
yang dapat anda ramalkanK
Jalam kimia karbon adalah panting bagi kita untuk dapat menuliskan rumus molekul dan
rumus struktur. Mumus molekul menyatakan banyaknya atom setiap unsur yang ada
dalam suatu molekul. $edangkan rumus struktur menggambarkan bagaimana atom-atom
itu terikat satu sama lain. Karena atom karbon merupakan tulang punggung dari semua
senya7a karbon5 maka kita harus mampu menggambarkan rangka karbon dalam suatu
molekul senya7a karbon. $etiap atom karbon dikelilingi secara tetrahedral oleh atom-
atom terikat dalam gambaran tiga dimensi5 tetapi biasanya molekul-molekul senya7a
karbon cukup digambarkan dengan gambaran dua dimensi sa)a.
%
W
% - C - %
W
%
rumus struktur metana (gambar 2 dimensi)
#ama
Lormula
(rumus)
Lormula struktural
metana C%8
%
W
% - C - %
W
%
etana C&%A
% %
W W
% - C - C - %
W W
% %
propana C(%E
% % %
W W W
% - C - C - C - %
W W W
% % %
butana C8%01
% % % %
W W W W
% - C - C - C - C - %
W W W W
% % % %
$i6at alkana sebenarnya berhubungan dengan rantai struktural molekulnya. Bila rantai
karbon pan)ang atau bercabang5 maka setelah anda buat rangka atom karbonnya tinggal
membubuhkan atom-atom hidrogen pada ikatan atom karbon yang masih kosong.
contoh : molekul butana
W W W W
- C - C - C - C -
W W W W
sekarang anda tinggal membubuhkan atom-atom hidrogennya
% % % %
W W W W
% - C - C - C - C - %
W W W W
% % % %
Kalau anda membuat molekul butana dengan molymod5 terlihat bah7a rantai karbonnya
tidak benar-benar lurus seperti rumus strukturnya5 karena atom karbon tetrahedral
mencegah gambaran rantai karbon lurus. Kebanyakan yang kita tuliskan adalah rumus
struktur yang lebih sederhana lagi yaitu:
C%( - C%& - C%& - C%( atau C%(C%&C%&C%(
4adi asal terbaca rantai karbonnya5 itulah yang akan kita gunakan selan)utnya asal selalu
ingat bah7a sesungguhnya adalah gambaran ruang.
D. -somer Alkana
Bagaimana kita dapat memperoleh molekul alkana yang lebih pan)ang dari molekul yang
lebih pendek K Cantilah salah satu atom % dari metana dengan gugus -C%( maka akan kita
peroleh molekul etana. Jemikian )uga )ika kita mengganti salah satu atom % dari etana
dengan gugus -C%( akan kita peroleh propana yang rantai karbonnya lebih pan)ang satu
lagi.
C%(-% diganti dengan -C%( diperoleh C%(-C%(
C%(-C%&-% diganti dengan -C%( diperoleh C%(-C%&-C%(
nda boleh memilih salah satu atom % yang mana sa)a untuk diganti dengan gugus -C%(
dan anda akan memperoleh hasil penggantian yang sama. Kita mengatakan bah7a setiap
atom % terikat secara ekui9alen dengan atom karbon. @etapi bila sekarang anda akan
mengganti salah satu atom % dari propana dengan gugus -C%( anda akan memperoleh
lebih dari satu macam hasil5 perhatikanlah:
C%(-C%&-C%&-% diganti dengan -C%( diperoleh C%(-C%&-C%&-C%(
n-butana
% C%(
W W
C%(-C%-C%( diganti dengan -C%( diperoleh C%(-C%-C%(
isobutana
4elas terlihat bah7a kedua hasil penggantian di atas berbeda5 kita mengatakan atom %
tidak lagi terikat secara ekui9alen. tom C yang terikat dengan satu atom C dan ( atom %
disebut atom C primer5 sedang atom C yang terikat dengan dua atom C den dua atom %
disebut atom C sekunder. Kedua hasil penggantian itu mempunyai rumus struktur yang
berbeda tetapi rumus molekulnya sama5 peristi7a ini disebut isomer. 4adi dapatkah nda
mende6inisikan apa itu isomeri K Kedua hasil penggantian itu adalah senya7a yang
berbeda terbukti mempunyai si6at-si6at berbeda5 titik beku dan titik didih dari yang
berantai lurus adalah -0(E5(TC dan -15/TC sedang yang rantainya bercabang adalah
-0/BTC dan -0&TC. $ekarang semakin )elas tentunya mengapa )umlah senya7a karbon itu
demikian banyaknya.
E. Tata (ama Alkana
$ekarang bagaimana memberi nama isomer butana itu K *ntuk itu marilah kita gunakan
aturan tata nama yang diterbitkan N*PC (Nnternational *nion o6 Pure and pplied
Chemistry).
0. Mantai karbon berurutan yang terpan)ang dalam suatu molekul ditentukan sebagai
rantai induk. Carilah namanya pada tabel suku pertama sampai dengan 9>
senya%a alkana dan letakkan di bagian belakang Kadang-kadang rumus struktur
itu tidak digambarkan dengan rantai karbon terpan)ang dalam garis lurus.
&. Nsomer bercabang diberi nama sebagai turunan rantai lurus di mana satu atau
beberapa atom hidrogen diganti dengan pecahan alkana. Pecahan alkana ini
disebut gugus alkil5 biasa diberi tanda -M (dari kata radikal)5 dan mempunyai rumus
umum -Cn%&n-0
Jengan mengganti n dengan angka-angka diperoleh suku-sukunya seperti terlihat
pada tabel berikut
.eberapa gugus alkil
n -Cn%&n-0 Mumus struktur terinci
Mumus struktur
sederhana
#ama
0 -C%(
%
W
- C - %
W
%
-C%( metil
& -C&%/
% %
W W
- C - C - %
W W
% %
-C%&-C%( etil
( -C(%2
% % %
W W W
- C - C - C- %
W W W
% % %
-C%&-C%&-C%( propil
8 -C8%B
% % % %
W W W W
- C - C - C - C - %
W W W W
% % % %
-C%&-C%&-C%&-C%( butil
@entunya anda dapat meneruskan untuk alkil-alkil lain5 tetapi sebagai gugus
cabang tentunya )arang yang berantai pan)ang. ?etakkan nama gugus cabang ini di
depan nama rantai induk
(. *ntuk menentukan cabang pada rantai induk5 rantai induk itu diberi diberi nomor
dari kiri atau dari kanan sehingga cabang pertama mempunyai nomor terkecil.
contoh :
% % % % %
W W W W W
% - C/ - C8 - C( - C& - C0 - %
W W W W W
% % % %-C-% %
W
%
a. :enurut aturan nomor satu5 rantai C terpan)ang /5 )adi menurut tabel ini 5
namanya pentana dan kita letakkan di bagian belakang.
b. cabangnya adalah metil
c. ?etakkan cabang itu pada atom C nomor dua dari kanan (karena kalau dari
kiri men)adi nomor 8).
8. Kadang-kadang terdapat lebih dari satu cabang. 4ika cabang-cabang itu sama5
namanya tidak perlu disebut dua kali. Cukup diberi a7alan di- 5 kalau ( cabang
sama a7alannya tri- 5 tetra untuk 8 cabang yang sama dan seterusnya. Nngat
setiap cabang diberi satu nomor5 tidak peduli cabangnya sama atau beda.
contoh :
% % % %
W W W W
%-
0
C -
&
C -
(
C -
8
C - % &5(-dimetilbutana
W W W W
% %-C-% %-C-% %
W W
% %
a. Mantai terpan)angnya 85 )adi dinamakan butana
b. Cabangnya adalah metil dan ada dua
c. ?etak cabangnya pada atom C nomor & dan nomor (.
4ika cabang-cabang itu berbeda5 maka urutan menyebutnya adalah menurut urutan
ab)ad huru6 pertamanya5 cabang etil disebut dulu dari cabang metil.
F. Alkena
lkena tergolong hidrokarbon tidak )enuh yang mengandung satu ikatan rangkap dua
antara dua atom C yang berurutan. 4adi rumus umumnya mempunyai & atom % lebih
sedikit dari alkana karena itu rumus umumnya men)adi Cn%&n-&-&% + Cn%&n. Kekurangan
)umlah atom % pada alkena dibandingkan dengan )umlah atom % pada alkana dapat
di)elaskan sebagai berikut. Perhatikan untuk n + &5 pada alkana adalah C&%A sedang pada
alkena adalah C&%85 bagaimana dapat digambarkan rumus strukturnyaK Perhatikan contoh
berikut;
% % % %
W W W W
% - C - C - % berubah men)adi % - C + C - %
W W
% %
Kedua atom % di ba7ah harus dibebaskan supaya elektron-elektron atom C yang tadinya
dipakai untuk membentuk ikatan ko9alen dengan atom % dapat dialihkan untuk
membentuk ikatan ko9alen dengan sesama atom karbon. lkena mengandung satu ikatan
rangkap dua antara dua atom C5 maka suku pertama alkena harus mengandung dua atom
C. 4adi n + &5 dan beberapa suku lain dapat nda lihat pada tabel berikut ini.
,ima suku pertama alkena
$uku
ke
n rumus struktur nama
0
&
(
8
/
&
(
8
/
A
C%& + C%&
C%& + C% - C%(
C%& + C% - C%& - C%(
C%& + C% - C%& - C%& - C%(
C%& + C% - C%& - C%& -C%& - C%(
etena
propena
0-butena
0-pentena
0-heksena
#ama alkena berbeda dengan alkana hanya pada bagian belakang5 )adi bagian yang
menun)uk pada )umlah tidak berubah. Bagaimana memberi nama alkena yang bercabangK
$ecara garis5 besar tidak berbeda dengan cara memberi nama alkana yang bercabang5
tetapi pada penentuan rantai induk yang terpan)ang harus rantai yang mengandung ikatan
rangkap. 4adi ikatan rangkapnya diutamakan dengan nomor terkecil. $ebagai contoh
lihatlah rumus struktur berikut ini.
% % % %
W W W W
0
C + C
&
- C
(
- C
8
- % (-metil-0-butena (bukan &-metil-(-butena)
W W W
% C%( %
Pada alkana tidak ada bagian dari rumus strukturnya yang mempunyai ciri khas5
sebaliknya pada alkena ada bagian dari rumus strukturnya yang mengandung satu ikatan
rangkap dua. Bagian ini (-C+C-) disebut gugus fungsional.
$uku alkena yang banya dikenal adalah etena (etilena) dan propena (propilena) yang
merupakan bahan dasar untuk membuat plastik polietena (politena) dan polipropilen.
(. Alkuna
lkuna merupakan deret senya7a hidrokarbon tidak )enuh yang dalam tiap molekulnya
mengandung satu ikatan rangkap ( diantara dua atom C yang berurutan. *ntuk
membentuk ikatan rangkap ( atau ( ikatan ko9alen diperlukan A elektron5 sehingga
tinggal satu elektron pada tiap-tiap atom C tersisa untuk mengikat atom %. 4umlah atom
%5 yang dapat diikat berkurang dua5 maka rumus umumnya men)adi
Cn%&n-& - 8% + Cn%&n-&
$eperti halnya alkena5 alkuna )uga mempunyai suku pertama dengan harga n + &5
sehingga rumus molekulnya C&%&5 sedang rumus strukturnya % - C C - %. $enya7a
alkuna tersebut mempunyai nama etuna atau dengan nama lazim asetilena. setilena
merupakan suatu gas yang dihasilkan dari reaksi karbon dengan air dan banyak digunakan
oleh tukang las untuk menyambung besi.
CaC& (s) - & %&1 (l) C&%& (g) - Ca('%)& (a?)
karbida asetilena
@ata nama alkuna sama dengan alkana atau alkena5 bagian pertama menun)uk pada
)umlah sedang bagian kedua adalah akhiran -una5 tetapi suku pertamanya )uga
mempunyai n + & seperti alkena. "tuna merupakan suku alkuna satu-satunya yang dapat
dibuat. $uku-suku alkuna lain sering diberi nama atau dianggap sebagai turunan etuna.
4adi propuna disebut metil asetilena.
$eperti pada alkana5 suku-suku rendah pada alkena dan alkuna pun hanya mempunyai
satu rumus struktur5 tetapi pada suku ketiga ()angan lupa harga n-nya 8) dapat kita
tuliskan lebih dari satu rumus struktur yaitu 5
pada al3ena
0-butena
C%&+C%-C%&-C%(
&-butena
C%(-C%+C%-C%(
&-metil-0-propena
C%&+C-C%(
W
C%(
pada al3una
C%(C-C%&-C%(
0-butuna
C%(-CC-C%( &-butuna
4adi peristi7a isomeri ter)adi pula pada alkena dan alkuna5 bahkan penyebabnya dua.
Kalau pada alkana hanya pada rantainya berbeda (disebut isomeri rantai)5 pada alkena
dan alkuna dapat pula disebabkan ikatan rangkapnya berpindah tempat (disebut isomeri
posisi) karena itu letak ikatan rangkap pada suku-suku alkena dan alkuna yang lebih tinggi
selalu diberi nomor seperti terlihat di atas.
H. Beberapa Hidrokarbon Lain
$eperti dikatakan dalam klasi6ikasi hidrokarbon5 masih banyak hidrokarbon lainnya5 tetapi rumus umumnya kadang-kadang sama dengan rumus umum
yang ada antara lain rumus umum alkena. Mumus umum alkena )uga menun)ukkan hidrokarbon siklis yang )enuh yang dikenal sebagai siklana (siklo-
alkana) dan siklo-propana sebagai suku pertamanya mempunyai harga n + (. lkandiena dan siklo-alkena mempunyai rumus umum yang sama dengan
alkuna. Mumus molekul C/%E dapat merupakan pentuna5 isoprena (monomer dari karet alam atau siklopentana).
%(C - C%& - C%& - C C% pentuna
%&C + C - C% + C%&
W isoprena
C%(
dalagi hidrokarbon berlingkar yang mengandung cincin segi enam5 dikenal sebagai
#idrokarbon aromatik karena umumnya hidrokarbon ini harum baunya 7alaupun banyak
)uga yang beracun. $truktur utama senya7a aromatik yang men)adi dasar si6at-si6at
kimianya adalah cincin benzena. Cincin benzena biasa digambarkan sebagai segi-enam
beraturan dengan tiap sudut ditempati oleh atom C yang mengikat satu atom % dan ikatan
rangkap yang berselang-seling antara dua atom C yang berurutan (lihat gambar di ba7ah
ini). Cambaran ini sempat menguasai senya7a aromatik untuk beberapa puluh tahun
sebelum akhirnya diubah karena si6at-si6at utama ikatan rangkap tidak tampak pada
gambaran struktur benzena sebelumnya. %idrokarbon aromatik banyak pula terdapat
dalam minyak bumi.
rumus lama struktur ben2ena
%
W
% C %
X 33 X 3
C C
W WW
C C
3 XX 3 X
% C %
W
%

rumus baru struktur ben2ena
,gambar.
BAB ##
(AS MULIA
U,SUR$U,SUR (AS MULIA
(erdr Atas : %elium : %e
#eon : #e
rgon : r
Kripton : Kr
Qenon : Qe
Madon : Mn
Sifat+Sifat U%u% :
0. @idak Ber7arna5 tidak berbau5 tidak berasa5 sedikit larut dalam air.
&. :empunyai elektron 9alensi E5 dan khusus untuk %elium elektron 9alensinya &5
maka gas mulia bersi6at kekal dan diberi 9alensi nol.
(. :olekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom).

)nsur %2m2r At2m K2nf4uras $le3tr2n
%e & 0s
&
#e 01 ,%e. &s
&
&p
A
r 0E ,#e. (s
&
(p
A
Kr (A ,r. 8s
&
(d
01
8p
A
Qe /8 ,Kr. /s
&
8d
01
/p
A
Mn EA ,Qe. As
&
/d
01
Ap
A
Jua elektron dari %e membuat subkulit s men)adi penuh dan unsur-unsur gas mulia yang
lain pada kulit terluarnya terdapat E elektron. karena kulit terluarnya telah penuh maka
gas mulia bersi6at stabil dan tidak reakti6. 4adi afinitas elektronnya mendekati nol.
BAB ##I
U,SUR$U,SUR HAL*(E,
A. !ifat,!ifat Halogen
)%S)"
*lu2r Kl2r Br2m
'2dum
Catatan :
,Q.
+
unsur-unsur gas mulia
(%e5 #e5 r5 Kr)
n +nomor perioda (&5 (5
85 /)
+makin besar sesuai
dengan arah panah

BL 02Cl (/Br
/(N
0. Kon6igurasi elektron ,Q. ns
&
5 np
/
&. :assa tom
(. 4ari-)ari tom
8. "nergi Nonisasi dan
6initas "lektron
/. Keelektronegati6an
A. Potensial Meduksi ("
o
red >
1)
2. $uhu ?ebur (1
o
) -&0A.A -010.1 -2& 008.1
E. $uhu Jidih (1
o
) -0EE.& -(8 /E 0E(
B. Bilangan 'ksidasi
$enya7a %alogen
-0
- 05 -(
-/5 -2
- 0
-/5 -2
-0
-/5 -2
B. !ifat &isika Dan !ifat imia )nsur Halogen
B2 *lu2r 7*28 Kl2r 7!l28Br2m 7Br28 '2dum 7'28
0. :olekulnya Jiatom
&. Du)ud zat (suhu kamar) Cas Cas Cair Padat
(. Darna gas3uap Kuning muda
Kuning
hi)au
Coklat
merah
*ngu
8. Pelarutnya (organik) CCl85 C$&
/. Darna larutan (terhadap pelarut
8)
@ak ber7arna
@ak
ber7arna
Coklat *ngu
A. Kelarutan oksidator

(makin besar sesuai dengan arah panah)
2. Kereakti6an terhadap gas %&
E. Meaksi pengusiran pada senya7a
halogenida
Q + Cl5 Br5 N
L& - &KQ
&KL Q&
Q + Br
dan N
Cl& - &KQ
&KCl
- Q&
Q + N
Br& - KQ
&KBr - Q&
@idak dapat
mengusir L5
Cl5 Br
B. Meaksi dengan logam (:) & : - nQ& &:Qn (n + 9alensi logam tertinggi)
01. Jengan basa kuat :'% (dingin) Q& - &:'% :Q - :Q' - %&' (auto redoks)
00. Jengan basa kuat (panas)
(Q& - A:'% /:Q - :Q'( - (%&' (auto
redoks)
0&. Pembentukan asam oksi :embentuk asam oksi kecua'i L

Catatan :
N& larut dalam KN membentuk garam poli iodida
N& - KN Kl(
N& larut terhadap alkohol coklat
B. Hidrogen" lor" Brom Dan -odium
S'*A( &OLO%&A%
HB H* H!l HBr H'
Catatan :
makin besar3kuat
sesuai dengan arah
panah
$i6at reduktor
Keasaman
Kepolaran
Kestabilan
terhadap panas
S'*A( *'S'KA +A% K'#'A H'+"O&$% HAL'+A
H!l HBr H'
0. Bentuk pada suhu biasa Cas tidak ber7arna
&. Jalam pelarut non polar
(Benzana3@oluensa)
?arut5 tak menghantarkan arus listrik
(. Jalam air ?arut5 menghantarkan arus listrik
8. Jengan %&$'85 pekat (oksidator)
@idak
teroksidasi
@eroksidasi
men)adi Br&
@eroksidasi men)adi
N&
/. Kestabilan terhadap pemanasan @idak terurai $edikit terurai
@erurai men)adi %e
dan N&
BAB ##II
U,SUR$U,SUR ALKALI
A. !ifat Golongan )nsur Alkali
)%S)" 6L 11%a 1CK 67"b DD!s E7*r
0. Kon6igurasi elektron ,Q. ns
0
&. :assa atom
(. 4ari-)ari atom (n.m)
8. Keelektronegati6an

Mendah (antara 1.2 - 0.1)
Ji atas suhu kamar (antara &E.2
o
- 0E1./
o
)

/. $uhu lebur (
o
C)
A. "nergi ionisasi
(k43mol)
ntara (2A - /0B
2. Potensial oksidasi
(9olt)
Positi65 antara &.20 - (.1& (reduktor)
E. Bilangan oksidasi -0 -0 -0 -0 -0 -0
Catatan :
,Q. + unsur-unsur gas mulia (%e5 #e5 r5 Kr5 Qe5 Mn)
n + nomor perioda (&5 (5 85 /5 A5 2)
+ makin besar sesuai dengan arah panah
B. !ifat &isika Dan imia
)%S)" L %a K "b dan !s
a. J"#C# *JM
Perlahan-lahan
ter)adi ?i&'
Cepat ter)adi
#a&' dan #a&'&
Cepat
ter)adi K&'
@erbakar ter)adi
Mb&' dan Cs&'
b. J"#C# NM
&? - &%&' &?'% -
%& (g)
(makin hebat reaksinya sesuai dengan arah panah)
c. J"#C# $: K*@
&? - &%
-
&?
-
- %
&

(g)
d. J"#C# %?'C"#
&? - Q& &?%
DM# #O? PN :erah Kuning *ngu -
Caram atau basa yang
sukar larut dalam air
C'(
&-
'%
-
5 P'8
(-
-
Cl'8
-
dan
, Co(#'&)A .
(-
3. Pembuatan Logam Alkali
Jengan cara elektrolisis leburan3lelehan garamnya.
C*nt*" : #aCl (l) #a
-
(l) - Cl
-
(l)
Katoda #a
-
(l) - e
-
#a (s)
noda Cl
-
(l) 03& Cl& (g) - e
-
--------------------------------------------------------------------------------
#a
-
(l) - Cl
-
(l) --> #a (s) - 03& Cl& (g)
BAB ##III
U,SUR$U,SUR ALKALI TA,AH
A. !ifat Golongan )nsur Alkali Tanah
)%S)"
;Be 12#4 2F!a 6ESr DGBa
0. Kon6igurasi elektron ,Q. ns
&
&. :assa atom

(. 4ari-)ari atom (n.m)
8. "nergi ionisasi
(: :
-
) k43mol
(: :
&-
) k43mol
/. Potensial oksidasi (9olt)
A. Keelektronegati6an
2. $uhu lebur (
o
C)
ntara A/1
o
- 0&&2
o
E. Bilangan oksidasi -& -& -& -& -&
B. !ifat &isika Dan imia )nsur Alkali Tanah
0. Meaksi dengan
a. *dara
:enghasilkan :' dan :(#&
bila dipanaskan
Jalam keadaan dingin
dapat menghasilkan :'
dan :(#& dipermukaan
b. ir @idak bereaksi
Bereaksi dengan
uap air
membentuk :'
dan %&
Bereaksi dalam
keadaan dingin
membentuk
:('%)& dan %&.
:akin ke kanan
makin reakti6
c. %idrogen @idak bereaksi
: - %& :%& (%idrida)
d. Klor : - Q& (dipanaskan) :Q& (garam
e. sam : - &%
-
:&
-
- %& (g)
&. $i6at oksida m6oter basa
(. Kestabilan peroksida
Peroksidanya
tidak dikenal
:akin stabil sesuai dengan arah
panah
8. Kestabilan karbonat
:engurai pada
pemanasan agak
tinggi
(suhu pemanasan antara //1
o
-
0811
o
C)

Catatan :
: + unsur-unsur alkali tanah
Ma bersi6at radioakti65 Be bersi6at am6oter

3. elarutan )nsur Alkali Tanah
Kelarutan
#4 !a
Sr Ba
Catatan :
Darna nyala
Caram Ca
&-
+ merah
Caram Ba
&-
+ hi)au
: + unsur logam
alkali tanah
:('%)&

------------------->
makin besar sesuai arah panah

:$'8
>--------------------
makin besar sesuai arah panah

:C'(
:Cr'8
D. Pembuatan Logam )nsur Alkali Tanah
Jengan e'ektr*'isis 'eburan garamnya.
C*nt*":
CaCl&(l) Ca
&-
(l) - &Cl
-
(l)
Katoda : Ca
&-
(l) - & e
-
Ca (s)
noda : &Cl& (g) - & e
-
------------------------------------------------------------------------
Ca
&-
(l) - &Cl
-
(l) Ca (s) - Cl& (l)
E. esadahan
ir $adah ialah air yang sukar berbuih dengan sabun dan banyak mengandung ion Ca
&-

dan :g
&-
.
Maca%n1a:
1. Kesadahan Sementara
:engandung Ca(%C'()& dan :g(%C'()&
Japat dihilangkan dengan pemanasan
"onto# ! Ca(%C'()& (a<) CaC'( - %&' (l) - C'& (g)

2. Kesadahan (etap
:engandung Ca$'8 dan :g$'8
Japat dihilangkan dengan menambahkan soda ash (#a&C'()
"onto# ! :g$'8 (a<) - #a&C'( (a<) :gC'( - #a&$'8 (a<)
BAB ##IV
U,SUR$U,SUR 'ERI*DE KETI(A
A. !ifat,!ifat Periodik" &isika Dan imia
)%S)" 11%a 12#4 16Al 1;S 1D, 1GS 17!l
Kon6igurasi
elektron
,#e.
(s
0
,#e. (s
&
,#e. (s
&
5
(p
0
,#e.
(s
&
5 (p
&
,#e.
(s
&
5
(p
(
,#e.
(s
&
5
(p
8
,#e. (s
&
5
(p
/
4ari-)ari atom

>----------------------------
makin besar sesuai arah panah

Keelektronegati6an

----------------------------->
makin besar sesuai arah panah

Kelogaman ?ogam
$emi
logam
Bukan ?ogam
'ksidator3reduktor
Meduktor >----------------------------

(makin besar sesuai arah panah)
oksidator
Konduktor3isolator Konduktor Nsolator
'ksida (utama) #a&' :g' l&'( $i'& P&'/ $'( Cl&'2
Nkatan Non Ko9alen
$i6at oksida Basa m6oter sam
%idroksida #a'% :g('%)& l('%)( %&$i'( %(P'8 %&$'8 %Cl'8
Kekuatan
basa3asam
Basa
kuat
Basa
lemah
Basa
lemah
sam
lemah
sam
lemah
sam
kuat
sam
kuat
Klorida #aCl :gCl& lCl( $iCl8 PCl/ $Cl& Cl&
Nkatan Non Ko9alen
$enya7a dengan
hidrogen
#a% :g%& l%( $i%8 P%( %&$ %Cl
Nkatan Non Ko9alen
Meaksi dengan air
:enghasilkan bau dan
gas %&
@idak bersi6at
asam
sam
lemah
sam
kuat
BAB ##V
U,SUR$U,SUR 'ERI*DE KEEM'AT
A. Pengertian )nsur Transisi
Je6inisi : *nsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar
dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain.
)nsur
%2m2r
At2m
K2nf4uras
$le3tr2n
Orbtal
6d ;s
$kandium
($c)
&0 (r) (d
0
8s
&

@itanium (@i) && (r) (d


&
8s
&

Ganadium (G) &( (r) (d


(
8s
&

Krom (Cr) &8 (r) (d


/
8s
0

:angan (:n) &/ (r) (d
/
8s
&

Besi (Le) &A (r) (d


A
8s
&

Kobalt (Co) &2 (r) (d


2
8s
&

#ikel (#i) &E (r) (d


E
8s
&

@embaga (Cu) &B (r) (d


01
8s
0

$eng (Fn) (1 (r) (d


01
8s
&

Kon6igurasi elektron Cr bukan (r) (d


8
8s
&
tetapi (r) (d
/
8s
0
. Jemikian halnya dengan
kon6igurasi elektron Cu bukan (r) (d
B
8s
&
tetapi (r) (d
01
8s
0
. %al ini berkenaan dengan
kestabilan orbitalnya5 yaitu orbital-orbital d dan s stabil )ika terisi penuh5 bahkan
0
3& penuh
pun lebih stabil daripada orbital lain.
B. !ifat Periodik
)%S)" 21S5 22( 26@ 2;!r 2D#n 2G*e 27!2 2E% 2C!u 6F<n
Kon6igurasi
"lektron
,r.
(d
0
8s
&
,r.
(d
&
8s
&
,r.
(d
(
8s
&
,r.
(d
/
8s
0
,r.
(d
/
8s
&
,r.
(d
A
8s
&
,r.
(d
2
8s
&
,r.
(d
E
8s
&
,r.
(d
01
8s
0
,r.
(d
01
8s
&
:assa )enis
(g3m?)
keelektro-
negati6an
ntara (.8 - E.B& (makin besar sesuai dengan arah panah)
-------------------------------------------------------->
ntara 0.( - 0.B (makin besar sesuai dengan arah panah)
Bilangan
oksidasi
1!(
1!&!
(!8
1!&!(!
8!/
1!&!
(!A
1!&!(!
8!A!2
1!&!( 1!&!( 1!&!( 1!0!& 1!&
@itik lebur
(
o
C)
Ji atas 0111
o
C (berbentuk padat)
"nergi
ionisasi
(k43mol)
ntara 0E2& - &21/ (sukar melepaskan elektron terluarnya)
4umlah
elektron
tunggal
$atu Jua @iga "nam ?ima "mpat @iga Jua $atu -
$i6at para-
magnetik3
6ero-
magnetik
$i6at yang disebabkan karena adanya elektron yang tidak
berpasangan
(+elektron tunggal)
:akin banyak elektron tunggalnya5 makin bersi6at
6eromagnetik
diama-
gnetik
Darna ion
:
&-
- - *ngu Biru
:erah
muda
%i)au
muda
:erah
muda
%i)au Biru -
Darna ion
:
(-
@ak
ber-
7arna
*ngu %i)au %i)au - Kuning - - - -
Non-ion tak
ber7arna $c
(-
5 @i
8-
5 Cu
-
5 Fn
&-


Catatan :
:n'8
-
+ ungu
Cr&'2
&-
+ )ingga

3. !ifat &isika Dan imia
)%S)" .ksida #enis *ksida $u%us Basa8sa%
2;!r
73r2m8
Cr' Oksida basa Cr('%)&
Cr&'( Oksida amfoter Cr('%)(
%Cr'&
Cr'( Oksida Asam
%&Cr'8
%&Cr'2
2D#n
7man4an8
:n'
Oksida .asa
:n('%)&
:n&'( :n('%)(
:n'(
Oksida Asam
%&:n'8
%:n'8
:n&'2
2G*e
7bes8
Le'
OKS)(A .ASA
Le('%)&
Le&'( Le('%)(
27!2
732bal8
Co' Co('%)&
Co&'( Co('%)(
2E%
7n3el8
#i' #i('%)&
#i&'( #i('%)(
2C!u
7temba4a8
Cu&' Cu'%
Cu' Cu('%)&
D. !ifat #eaksi Dari !enya2a,!enya2a rom Dan Mangan
E. )nsur,)nsur Transisi Dan -on ompleks
a. )nsur (ranss
*nsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit pertama sebelum kulit terluar untuk
berikatan dengan unsur lain
b. '2n K2mple3s
@erdiri dari Non pusat dari ?igand
0. Non pusat ion dari unsur-unsur transisi dan bermuatan positi6.
&. ?igand
molekul atau ion yang mempunyai pasangan elektron bebas.
:isal : Cl
-
5 C#
-
5 #%(5 %&' dan sebagainya.
(. Bilangan koordinasi adalah )umlah ligand dalam
suatu ion kompleks.
ntara ion pusat dan ligand terdapat ikatan koordinasi.
5. +aftar '2n K2mple3s
0. Non Kompleks positi6 :
,g(#%()&.
-
+ Jiamin Perak (N)
,Cu(#%()8.
&-
+ @etra amin @embaga (NN)
,Fn(#%()8.
&-
+ @etra amin $eng (NN)
,Co(#%()A.
(-
+ %eksa amin Kobal (NNN)
,Cu(%&')8.
&-
+ @etra <uo @embaga (NN)
,Co(%&')A.
(-
+ %eksa <uo Kobal (NNN)

&. Non Kompleks negati6
,#i(C#)8.
&-
+ @etra siano #ikelat (NN)
,Le(C#)A.
(-
+ %eksa siano Lerat (NNN)
,Le(C#)A.
8-
+ %eksa siano Lerat (NN)
,Co(C#)A.
8-
+ %eksa siano Kobaltat (NN)
,Co(C#)A.
(-
+ %eksa siano Kobaltat (NNN)
,Co(ClA.
(-
+ %eksa kloro Kobaltat (NNN)
BAB ##VI
(AS HIDR*(E,
A. !ifat &isika Dan imia
@itik Jidih (oC) -&/&.AoC
@itik ?ebur (oC) -&/B.&oC
Jengan %alogen
%& (g) - Cl& (g) & %Cl (g)
%Cl (g) - air %- (a<) - Cl- (a<)
Jengan ?ogam
Colongan lkali
& #a (s) - %& (g) Y & #a-%- (s) - energi
#a-%- (s) - %&' #a'% (a<) - %& (g)
$usunan tom 0 proton - 0 elektron
Nsotop 00% 5 0&% 5 0(%
Potensial Nobisasi (k43mol) /A.B k43mol
B. Pembuatan
A. !ara 'ndustr

B. !ara Lab2rat2rum

0. "lektrolisis air yang sedikit
diasamkan
&%&' (l) &%& (g) - '& (g)

0. ?ogam (golongan N3NN) - air
&K(s) - &%&'(l) &K'% (a<) - %& (g)
Ca (s) - &%&' (l) Ca('%)& (a<) - %& (g)
&. (Le(pi)ar) - 8%&' Le('8 (s) -
8%&(g)
&. ?ogam dengan "ok o > ' - asam kuat encer
Fn (s) - &%Cl (a<) FnCl& (a<) - %& (g)
:g (s) - & %Cl (a<) :gCl& (a<) - %&(g)
(. &C(pi)ar) - &%&' (g) &%& (g)
- &C' (g)
(. ?ogam am6oter - basa kuat
Fn (s) - #a'%(a<) #a&Fn'& (a<) - %&(g)

&l (s) - A#a'% (a<) &#a(l'( (a<) -
(%&(g)

Anda mungkin juga menyukai