Asuhan Keperawatan Post Partum Fisiologis
Asuhan Keperawatan Post Partum Fisiologis
I.
II.
PERIODE
Masa nifas dibagi dalam 3 periode:
1.
2.
3.
III.
1.
2.
3.
4.
IV.
1.
Perubahan Fisik
a.
Sistem Reproduksi
Uterus
No
1.
2.
Waktu
TFU
Segera setelah
Pertengahan simpisis
lahir
dan umbilikus
1 jam setelah
Umbilikus
Konsistensi
After pain
Kontraksi
Terjadi
Lembut
lahir
12 jam setelah
1 cm di atas pusat
lahir
3.
setelah 2 hari
Turun 1 cm/hari
Berkurang
4.
Lochea
Komposisi
Jaringan endometrial, darah dan limfe.
Tahap
a.
b.
c.
Siklus Menstruasi
Ibu menyusui paling awal 12 minggu rata-rata 18 minggu, untuk itu tidak menyusui akan
kembali ke siklus normal.
Ovulasi
Ada tidaknya tergantung tingkat proluktin. Ibu menyusui mulai ovulasi pada bulan ke-3 atau
lebih.
Ibu tidak menyusui mulai pada minggu ke-6 s/d minggu ke-8. Ovulasi mungkin tidak
terlambat, dibutuhkan salah satu jenis kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
Serviks
Segera setelah lahir terjadi edema, bentuk distensi untuk beberapa hari, struktur internal
kembali dalam 2 minggu, struktur eksternal melebar dan tampak bercelah.
Vagina
Nampak berugae kembali pada 3 minggu, kembali mendekati ukuran seperti tidak hamil,
dalam 6 sampai 8 minggu, bentuk ramping lebar, produksi mukus normal dengan ovulasi.
Perineum
Episiotomi
Penyembuhan dalam 2 minggu.
Laserasi
TK I : Kulit dan strukturnya dari permukaan s/d otot
TK II : Meluas sampai dengan otot perineal
TK III : Meluas sampai dengan otot spinkter
TK IV : melibatkan dinding anterior rektal
b.
Payudara
Payudara membesar karena vaskularisasi dan engorgement (bengkak karena peningkatan
prolaktin pada hari I-III). Pada payudara yang tidak disusui, engorgement akan berkurang
dalam 2-3 hari, puting mudah erektil bila dirangsang. Pada ibu yang tidak menyusui akan
mengecil pada 1-2 hari.
c.
-
Sistem Endokrin
Hormon Plasenta
HCG (-) pada minggu ke-3 post partum, progesteron plasma tidak terdeteksi dalam 72 jam
post partum normal setelah siklus menstruasi.
Hormon pituitari
Prolaktin serum meningkat terjadi pada 2 minggu pertama, menurun sampai tidak ada pada
ibu tidak menyusui FSH, LH, tidak ditemukan pada minggu I post partum.
d.
-
Sistem Kardiovaskuler
Tanda-tanda vital
Tekanan darah sama saat bersalin, suhu meningkat karena dehidrasi pada awal post partum
terjadi bradikardi.
Volume darah
Menurun karena kehilangan darah dan kembali normal 3-4 minggu
Perubahan hematologik
Ht meningkat, leukosit meningkat, neutrophil meningkat.
Jantung
Kembali ke posisi normal, COP meningkat dan normal 2-3 minggu.
e.
Sistem Respirasi
Fungsi paru kembali normal, RR : 16-24 x/menit, keseimbangan asam-basa kembali setelah 3
minggu post partum.
f.
Sistem Gastrointestinal
g.
Sistem Urinaria
Edema pada kandung kemih, urethra dan meatus urinarius terjadi karena trauma.
h.
Sistem Muskuloskeletal
Terjadi relaksasi pada otot abdomen karena terjadi tarikan saat hamil. Diastasis rekti 2-4 cm,
kembali normal 6-8 minggu post partum.
i.
Sistem Integumen
Hiperpigmentasi perlahan berkurang.
j.
Sistem Imun
Rhesus incompability, diberikan anti RHO imunoglobin.
ASUHAN KEPERAWATAN
POST PARTUM FISIOLOGIS
I.
PENGKAJIAN
A.
Pemeriksaan Fisik
1.
Jam I
24 jam I
: tiap 4 jam
Setelah 24 jam
: tiap 8 jam
2.
3.
Payudara
Produksi kolustrum 48 jam pertama.
4.
Uterus
Konsistensi dan tonus, posisi tinggi dan ukuran.
5.
Insisi SC
Balutan dan insisi, drainase, edema, dan perubahan warna.
6.
7.
Bowel
Pergerakan usus, hemoroid dan bising usus.
8.
Lochea
Tipe, jumlah, bau dan adanya gumpalan.
9.
Perineum
Episiotomi, laserasi dan hemoroid, memar, hematoma, edema, discharge dan approximation.
Kemerahan menandakan infeksi.
10. Ekstremitas
Tanda Homan, periksa redness, tenderness, warna.
11. Diagnostik
Jumlah darah lengkap, urinalisis.
B.
Perubahan Psikologis
1.
2.
Baby Blues:
Mulai terjadinya, adakah anxietas, marah, respon depresi dan psikosis.
3.
Perubahan Psikologis
a.
b.
c.
Baby Blues merupakan gangguan perasaan yang menetap, biasanya pada hari III
dimungkinkan karena turunnya hormon estrogen dan pergeseran yang mempengaruhi emosi
ibu.
4.
Faktor-faktor Risiko
a.
Duerdistensi uterus
b.
c.
Episiotomi/laserasi
d.
e.
Kala II persalinan
f.
Plasenta tertahan
g.
Breast feeding
II.
PEMERIKSAAN KEPERAWATAN
1.
2.
3.
4.
5.
Resiko tinggi gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. peningkatan kebutuhan
untuk menyusui.
6.
Resiko tinggi konstipasi b.d. ketidaknyamanan perineal dan peristaltik yang lemah.
7.
Resiko tinggi gangguan eliminasi urine: retensi urine b.d. edema pemeal, trauma perineal.
8.
Resiko tinggi kekurangan volume cairan dan elektrolit b.d. kehilangan darah, penurunan
intake oral.
9.
Klien tampak rileks, ekspresi wajah tidak tegang, klien bisa tidur nyaman.
Ajarkan klien teknik relaksasi dan distraksi (teknik napas panjang dan dalam,
mengalihkan perhatian).
2.
Berikan penghangat (rendam pantat) 3-4 x/hari, setelah 24 jam untuk meningkatkan
vaskularisasi.
3.
Darah lengkap
Hb, Ht, Leukosit, trombosit.
Urine lengkap