Grogan
Bahan ini merupakan teJjemahan bebas dari bagian pertama Chapter 1 "The
Literature" dari buku Science and Technology: an Introduction to the Literature,
susunan D. 1. Grogan. TeJjemahan ini dibual untuk membantu mahasiswa mcngatasi
kesulitan membaca bahan bacaan wajib berbahasa Inggris untuk mala kuliah Dasar
Dasar Organisasi Infonnasi. Hendaknya teJjemahan ini tidak digunakan sebagai
sumber rujukan untuk penulisan makalah, skripsi, tesis. dsb. Untuk keperluan Isb.
sebaiknya digunakan sumber/buku aslinya.
Einstein percaya bahwa "Sains tidaklah Iebih dari suatu penyempumaan dari cara berpikir
sehari-hari".
eks pe rimental.
mungkin sumbangan terbesar sains untuk kemajuan umat manusia. Beberapa penulis bahkan
berpendapat bahwa sains tidaklah lebih dari metode ini sendiri.
Karl Pearson,
yang
meletakkan dasar-dasar ilmu statistik abad ke-20, berpendapat bahwa "kesatuan semua sains
hanya terletak dalam metodenya, bukan dalam materinya." Metode ini berIaku untuk semua
sains, dan juga untuk semua teknologi, dan tentu saja juga diterapkan secara luas dalam
disiplin lain.
Implikasi pandangan ini bagi literatur sains dan teknologi begitu luas jangkauannya
hingga calon pustakawan mutIak perlu memahami unsur-unsur dasar metode ilmiah ini.
Langkah pertama yang diambil seorang ilmuwan yang ingin
meme~ suatu
masalah ialah
mengumpulkan semua informasi yang mungkin berhubungan dengan masalah tersebut. Ini
adalah tahap observasi. Ia kemudian merumuskan suatu teori sementara untuk mencoba
menjelaskan fakta-fakta. Ini adalah tahap hipotesis. Kemudian ia mendesain dan melakukan
serangkaian tes terkontrol untuk menguji kebenaran hipotesis kerjanya.
eksperimental.
jawabannya atas masalah. Ini adalah tahap kesimpulan. Tentu saja sering terjadi bahwa
hipotesis kerja temyata tidak bisa dipertahankan setelah melewati tahap eksperimen. Apabila
ini terjadi, maka ilmuwan tersebut harus mengulangi tahap-tahap ini sampai ia dapat
merumuskan suatu hiptotesis yang tidak saja dapat menjelaskan semua fakta yang diamati,
tetapi juga dapat dibuktikan kebenamya lewat eksperimen terkontroI. Inilah teori induktif
klasik dari metode ilmiah yang hingga kini masih tetap diajarkan pada tiap generasi
mahasiswa baru.
].H. Poincare, jenius Perancis yang pada akhir abad ke-19 mendominasi dunia
matematika, pernah menulis bahwa: "Sains dibangun dari fakta-fakta, seperti sebuah rumah
dibangun dari batu-batu bata; namun suatu kumpulan fakta bukanlah sains, seperti juga
setumpukan batu bata bukanlah sebuah rumah."
communitj) lalu diintegrasikan ke dalam struktur ilmu pengetahuan. John Gray dan Brian
Perry baru-baru ini mengingatkan kita bahwa, " Tanpa komunikasi ilmiah sains bukanlah
. "
sams.
Jika muncu1 seorang ilmuwan baru yang ingin mengembangkan ilmu di bidangnya,
jelAslah sangat penting baginya untuk pertama-tama mengetahui apa yang telah dicapai. Ia
sebab itu mempelajari rekaman observasi dan eksperimen yang ditinggalkan oleh pendahulu
pendahulunya, yaitu literatur ilmiah.
sesuatu pada khazanah ilmu pengetahuan dalam bentuk buku atau artikel majalah, ia
menyatakan utang budinya pada para pendahulunya dengan rujukan-rujukan ke karya
mereka dalam bibliografinya. Seperti dinyatakan oleh Royal Society di Inggris, "Science rests
dipublikasikan. Ciri khas sains inilah yang membuat Max Gluckman, seorang antropolog,
mendefinisikan sains sebagai "setiap disiplin yang memungkinkan seorang tolol dari generasi
sekarang untuk melangkah lebih maju melampaui titik yang dicapai jenius generasi yang
lalu." Seabad lebih dulu Ernest Renan, filsuf Perancis, telah mengatakan hal yang kira-kira
sama ketika ia mengemukakan bahwa sekarang anak sekolah paling bodoh pun dengan
gampangnya bisa mengetahui kebenaran-kebenaran yang dulu dicari-cari dengan penuh jerih
payah dan berbagai pengorbanan oleh para cendekiawan.
hebat itu mengaku berutang dengan menyatakan:
kebanyakan orang, itu saya lakukan dengan berdiri di atas bahu para raksasa".
Perlu dikemukakan bahwa deskripsi klasik dari metode ilmiah seperti di atas tidak
ditenma secara wUversal. Meskipun pandangan bahwa sains lahir dari akumulasi fakta yang
telah terbukti masih menjadi pandangan yang paling banyak diterima, pandangan ini
mendapat tantangan dari beberapa filsuf bidang sains, seperti Thomas Kuhn, dan te,rutarna
Karl Popper yang menggunakan analogi dengan lampu sorot (searchlight) untuk menjelaskan
cara kerja otak manusia, dan teorinya rnengenai dugaan-dugaan dan bantahan-bantahan. Kita
juga tidak boleh melupakan peran imajinasi dan bahkan intuisi dalam sains.
J.D. Bernal
berkata bahwa bahwa salah satu ciri sains ialah bahwa inti atau essensi dari
penjelasan
lengkap sering sudah tertangkap oleh ilmuwan yang mempunyai persepsi yang tajarn lama
sebelum hal ini dapat dibuktikan."
ilmiah ialah bahwa laporan harus cukup rinei agar eksperimen yang dilaporkan dapat diulang
(dan sebab itu diperiksa kembali) oleh peneliti lain yang kompeten.
Sebelum dapat
ditambahkan pada khazanah sains dan pengetahuan semua hasil baru harus dinilai dengan
kritis oleh rekan sejawat si peneliti. Skandal besar yang melibatkan Dr William Summerlin,
seorang ahli imunologi Amerika,
terbongkar pada
hasil-hasil
eksperimeimya tidak dapat diulang. Ia dituduh membuat bercak-bercak hitam dengan tinta
pada tikus berbulu putih untuk membuktikan keberhasilan transplantasinya.
Sumbangan-sumbangan ini mewakili pengetahuan baru (atau setidak-tidaknya
Le
intfpretasi baru dari pengetahuan lama) dan merupakan informasi mutakhir. Sumbangan ini
diterbitkan dalam berbagai bentuk:
1.
Jurnal atau majalah (banyak yang isinya hanya terdiri atas laporan penelitian)
2.
Laporan penelitian
3. Prosiding konperensi
4.
5. Paten
6. Standar
7.
Trade Literature
2.
3.
tidak tercrganisir.
Meskipun sangat
vital, informasi dalam sumber-sumber primer sulit ditemukan dan diaplikasikan, dan sebab
itu lambat laun telah muncul kelompok literatur yang lebih mudah diakses.
Sumber-sumber sekunder
Sumber-sumber ini berisi informasi yang berasal dari sumber primer, dan disusun menurut
suatu rencana tertentu. Sumber-sumber ini merupakan pengetahuan yang diolah kembali atau
dikemas ulang dalam bentuk yang lebih mudah diakses dan diserap. Sumber-sumber ini,
yang lebih mudah diperoleh daripada sumber-sumber primer dan lebih mudah digunakan,
adalah:
1.
2.
3.
4.
ensiklopedi
b)
kamus
c)
d)
tabel
e)
kumpulan formula
L A
5.
Treatise ~ ~""'~ I ~
6.
Monograf
7.
Buku teks
t..-,s '- ~ I
,./
aII"'" k.cA..
Selain mengemas ulang informasi dari literatur primer, banyak di antara sumber-sumber ini
juga berfungsi sebagai pemandu ke dokumen asli atau primer.
sumber-sumber ini tidak saja berguna sebagai tempat penyimpanan fakta-fakta yang sudah
diolah, tetapi sebagai kunci bibliografi ke sumber primer.
2.
Bibliografi, misalnya:
a)
daftar buku
b)
c)
3.
Panduan literatur
4.
5.
6.
Panduan ke organisasi-organisasi