Anda di halaman 1dari 2

DEDUKSI DAN

INDUKSI
Oleh: Arifin Jos, S.Si.

PENDAHULUAN :

etiap individu yang belajar untuk mendapatkan dan menambah pengetahuannya


perlu kemampuan nalar. Selain kondisi fisik ( otak ), metode diperlukan untuk me
mampukan kesinambungan mulai dari suatu aksioma atau definisi ke teorema-teorema atau rumus-rumus berikutnya. Metode yang umum dipakai pada Matematika adalah
Deduksi atau Induksi.

APAKAH DEDUKSI ATAU INDUKSI ITU ?


Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, Deduksi berarti penarikan kesimpulan dari
keadaan yang umum atau penemuan yang khusus dari yang umum.
Sedangkan Induksi adalah penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan-keadaan yang
khusus untuk diperlakukan secara umum.
Contoh : Buktikan : ( a + b )( a - b ) = a 2 - b2
- Deduksi : dengan sifat distributif ( a + b )( a - b )
= a2 - ab +ab b2
= a2 - b 2 ( terbukti )
- Induksi : ambil a = 3 dan b = 2 maka ( a + b )( a b ) = ( 3 + 2 ) ( 3 2 )
= 5x1
= 5
a 2 b2
= 32 - 22
= 9 - 4
= 5
jadi (a + b ) ( a b ) = a2 - b2 ( terbukti )

METODE YANG MANA

LEBIH BAIK

Untuk membuktikan suatu hal, kedua metode tersebut dapat digunakan tergantung dari
kondisi masalah yang ingin dibuktikan kebenarannya. Masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangannya.
Karena metode Deduksi membuktikan suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran-kebenaran yang sudah ada dan diketahui sebelumnya ( berkesinambungan ) maka diperlukan urutanurutan sehingga tidak memungkinkan membutikan hal-hal tertentu yang lebih jauh sebelum
48 - No. 6 THN. XXVIII 2001

mengetahui teorema-teorema yang sebelumnya diperlukan.


Tetapi keunggulan metode ini adalah kebenarannya dapat dipertanggung -jawabkan .
Kelebihan dari metode Induksi adalah mudah dipahami karena dari contoh- contoh yang lebih
konkrit lalu menggeneralisasi menjadi umum. Tetapi kebenarannya ada kemungkinan salah .
Contoh : pada sebuah lingkaran :
Jika pada lingkaran ada 2 titik dan dihubungkan maka akan diperoleh 1 tali busur dan lingkaran
menjadi 2 bagian. Jika titik pada lingkaran bertambah maka tali busur dan bagian dari lingkaran
dapat didaftar sebagai berikut :
Banyak titik
2
3
4
5
6

banyak tali busur


1
3
6
10
?

bagian lingkaran
2
4
8
16
?

Jika dilihat dari pola yang terjadi penambahan tali busur 2,3,4, dan seterusnya 5
maka ketika titik pada lingkaran ada 6 maka banyaknya tali busur ada 15.
Tetapi perubahan pada banyaknya bagian lingkaran terjadi penggandaan 2 kali.
Kesimpulannya, ketika titik pada lingkaran ada 6 maka banyaknya bagian lingkaran ada
32 bagian . Apa yang terjadi? Ternyata hanya ada 31 bagian.
2 titik

3 titik

4 titik

5 titik

6 titik

Pembuktian dengan metode Induksi ternyata ada kemungkinan salah !


Pada taraf pembelajaran awal (untuk siswa SD/SLTP) dianjurkan menggunakan
metode Induksi, karena lebih mudah dipahami dengan contoh-contoh konkrit.
Contoh: membuktikan bilangan negatif x bilangan positif = bilagan negarif
bilangan negatif x bilangan negatif = bilangan positif
dengan melihat pola perubahan:
2 x 2 = 4
1 x 2 = 2
0 x 2 = 0
pengurangan bilangan pertama hasilnya berkurang 2
jadi
-1x 2 = -2
-2x 2 = -4
-3x 2 = -6
dan seterusnya
terbukti bilangan negatif x bilangan positif = bilangan negatif
Silahkan meneruskan pembuktian bilangan negatif x bilangan negatif = bilangan positif
Arifin Jos, S. Si.
Kepala Jenjang SMU BPK PENABUR Jakarta
No. 6 THN. XXVIII 2001 - 49

Anda mungkin juga menyukai