Teknik Persilangan Pada Kacang Panjang
Teknik Persilangan Pada Kacang Panjang
Bunga tanaman kacang panjang termasuk dalam jenis bunga berumah satu, yaitu dalam satu bunga
terdapat bunga jantan (serbuk sari) dan bunga betina (putik). Penyerbukan terjadi secara kleistogami
artinya penyerbukan terjadi sebelum mekarnya bunga. Oleh karena itu kemungkinan terjadinya
persilangan alami sangat kecil.
Tujuan persilangan buatan ialah untuk mendapat kacang panjang yang unggul, yang ditandai dengan
umur yang genjah, keras atau mempunyai daya simpan lama, warna menarik (sesuai selera paras), rasa
manis, dan lain sebagainya sesuai dengan criteria yang diinginkan. Untuk mendapatkan kacang panjang
yang diinginkan tersebut, maka pemilihan induk baik jantan maupun betina sangatlah penting. Misalnya
saja yang digunakan sebagai induk betina kacang panjang dengan produksi tinggi, genjah, polong
panjang, namun tidak tahan lama. Sedangkan yang digunakan sebagai induk betina adalah kacang
panjang dengan umur lama, keras, polong pendek. Jika kedua induk mempunyai perbedaan umur
berbunga yang berbeda maka pengaturan penanaman perlu dilakukan sehingga tanaman kacang
panjang yang akan disilangkan mempunyai masa berbunga yang sama.
Staples
Bolpoin : biasanya menggunakan OPF atau bolpoin lain yang sekiranya tidak
luntur
Kertas label : terbuat dari kertas karton dengan ukuran 0.5 x 2 cm, untuk
memberi label pada tanaman yang sudah keluar polongnya. Kertas label diberi
benang untuk melilitkan pada tangkai polong
Alkohol : digunakan jika persilangan dilakukan dengan banyak induk
Langkah-langkah persilangan:
Penanaman induk jantan dan betina, diatur sehingga berbunga secara bersamaan.
Tanaman yang lebih lama berbunga, di tanam terlebih dahulu.
Kastrasi pada sore hari, pilih bunga yang akan di kastrasi yaitu bunga yang
masih kuncup atau belum mekar. Kastrasi/emaskulasi dengan cara membuka
kuncup /mahkota bunga dari sisi atas, kemudian seluruh stamen dibuang dengan
menggunakan pinset
atau
Pada saat yang bersamaa, dilakukan juga penutupan bunga yang akan di
gunakan sebagai induk jantan
Polinasi dilakukan dengan cara mengoleskan serbuk sari dari bunag jantan ke
kepala putik bunga betina
atau
Panen