Penerapan Metode Six Sigma Dalam Pengendalian dan Peningkatan Kualitas Poduk
Kayu
Pada PT. Bale Nusantara Jaya Yogyakarta
Oleh :
Nugraha Muharafandy
11522288
Penerapan Metode Six Sigma Dalam Pengendalian dan Peningkatan Kualitas Poduk
Kayu
Pada PT. Bale Nusantara Jaya Yogyakarta
Latar belakang dalam tugas penulisan seminar prososal ini adalah tentang pengendalian
kualitas produk kayu di PT. Bale Nusantara
Jaya Yogyakarta.
Perusahaan ini
merupakan salah satu industri perkayuan yang berkembang menjadi industri perkayuan
terpadu di Yogyakarta berusaha untuk melakukan perbaikan produk dan kualitas secara
terus menerus sehingga dapat bertahan. Meminimumkan cacat adalah usaha yang harus
dilakukan secara berkesinambungan dalam hal peningkatan kualitas suatu produk.
Kualitas menjadi sangat penting dalam memilih produk disamping faktor harga yang
bersaing. Perbaikan dan peningkatan kualitas produk dengan harapan tercapainya tingkat
cacat produk mendekati zero defect membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Perbaikan
kualitas dan perbaikan proses terhadap sistem produksi secara menyeluruh harus
dilakukan jika perusahaan ingin menghasilkan produk yang berkualitas baik dalam waktu
yang relatif singkat. Suatu perusahaan dikatakan berkualitas bila perusahaan tersebut
mempunyai sistem produksi yang baik dengan proses terkendali. Melalui pengendalian
kualitas (quality control) diharapkan bahwa perusahaan dapat meningkatkan efektifitas
pengendalian dalam mencegah terjadinya produk cacat (defect prevention), sehingga
dapat menekan terjadinya pemborosan dari segi material maupun tenaga kerja yang
akhirnya dapat meningkatkan produktifitas.
Industri perkayuan sebagai salah satu industri non migas yang mampu
menghasilkan devisa negara dalalam bentuk ekspor kayu olahan. Meskipun beberapa
tahun terakhir ini terjadi penutupan perusahaan-perusahan yang bergerak dalam bidang
perkayuan akibat dari krisis ekonomi dan moneter yang berkepanjangan, pencabutan Hak
Pengelolaan Hutan (HPH), kerusakan dan kebakaran hutan yang menyebabkan
kekurangan bahan baku, produksi berbiaya tinggi sehingga tidak mampu bersaing
dipasaran nasional dan internasional. Namun demikian pemerintah berusaha untuk
menjaga dan meningkatkan ekspor nin migas yang merupakan salah satu penghasi devisa
negara, dengan berbagai cara mulai dari penghijauan, reboisasi, sampai peninjauan
kembali pemberian HPH kepada perusahaan-perusahaan kayu yang berkapabilitas.
Oleh karena itu, sangat penting bagi PT. Bale Nusantara Jaya Yogyakarta
untuk menerapkan salah satu metode pengendalian dan peningkatan kualitas yang dapat
membantu mengurangi cacat dalam memproduksi kayu lapis. Berkaitan dengan