Latihan Skrining Hiv
Latihan Skrining Hiv
1. Sebuah program skrining HIV direncanakan akan dilakukan pada 1 juta populasi umum
di kota Jakarta dengan prevalensi HIV sebesar 0,05%. Skrining menggunakan ELISA
dengan tingkat sensitifitas sebesar 99% dan spesifisitas 90%. Apakah menurut anda
program ini cukup baik untuk dilaksanakan? Apa rekomendasi anda?
JAWAB :
Pada populasi umum kota Jakarta :
n = 1.000.000
ELISA sensitifitas 99%
ELISA spesifisitas 90%
Prevalensi HIV di populasi umum 0,05% = 0,0005
Jumlah orang dengan antibodi positif
Jumlah orang dengan antibodi negatif
HIV 99.950
899.550
999.500
Total
100.445
899.555
1000.000
Skrining HIV menggunakan uji ELISA tidak efektif dilakukan pada populasi yang besar
dengan prevalensi HIV yang rendah.
2. Sebuah program skrining HIV direncanakan akan dilakukan pada 100 ribu sampel darah
di PMI Jakarta dengan prevalensi HIV sebesar 0,05%. Skrining menggunakan ELISA
dengan tingkat sensitifitas sebesar 99% dan spesifisitas 90%. Apakah menurut anda
program ini cukup baik untuk dilaksanakan? Apa rekomendasi anda?
JAWAB :
Pada populasi sampel darah PMI Jakarta :
n = 100.000
ELISA sensitifitas 99%
ELISA spesifisitas 90%
Prevalensi HIV di populasi umum 0,05% = 0,0005
Jumlah orang dengan antibodi positif
Jumlah orang dengan antibodi negatif
Jumlah orang yang positif benar (TP)
Jumlah orang yang negatif palsu (FN)
Jumlah orang yang negatif benar (TN)
Jumlah orang yang positif palsu (FP)
= 0,0005 x 100.000 = 50
= 100.000 50 = 99.950
= 99% x 50 = 49,5
= 50 49,5 = 0,5
= 90% x 99.950 = 89.955
= 99.950 89.955 = 9.995
Total
10.044,5
89.955,5
1000.000
(skrining tunggal). Namun untuk skrining populasi, tes ini masih kurang efektif dilakukan
karena rendahnya prevalensi HIV yang rendah pada populasi.
3. Sebuah program skrining HIV direncanakan akan dilakukan pada 10 ribu populasi
penasun (pengguna jarum suntik) di wilayah JABODETABEK dengan prevalensi HIV
sebesar 65%. Skrining menggunakan ELISA dengan tingkat sensitifitas sebesar 99% dan
spesifisitas 90%. Apakah menurut anda program ini cukup baik untuk dilaksanakan? Apa
rekomendasi anda?
JAWAB :
Pada populasi penasun di Jabodetabek :
n = 10.000
ELISA sensitifitas 99%
ELISA spesifisitas 90%
Prevalensi HIV di populasi umum 65% = 0,65
Jumlah orang dengan antibodi positif
Jumlah orang dengan antibodi negatif
Jumlah orang yang positif benar (TP)
Jumlah orang yang negatif palsu (FN)
Jumlah orang yang negatif benar (TN)
Jumlah orang yang positif palsu (FP)
HIV 350
3.150
3.500
Total
6.785
3.215
10.000
sebesar 99% dan spesifisitas 90%, apa komentar anda atas hasil skrining ini? Apa
rekomendasi anda?
JAWAB :
Pada populasi umum di Papua :
n = tidak diketahui
ELISA sensitifitas 99%
ELISA spesifisitas 90%
Prevalensi HIV di populasi umum Papua 15% = 0,15
Jumlah orang dengan antibodi positif
Jumlah orang dengan antibodi negatif
Jumlah orang yang positif benar (TP)
Jumlah orang yang negatif palsu (FN)
Jumlah orang yang negatif benar (TN)
Jumlah orang yang positif palsu (FP)
Tabel skrining HIV pada populasi umum
HIV +
ELISA +
0,1485n
ELISA 0,0015n
0,15n
= 0,15 x n = 0,15n
= n 0,15n = 0,85n
= 99% x 0,15n = 0,1485n
= 0,15n 0,1485n = 0,0015n
= 90% x 0,85n = 0,765n
= 0,85n 0,765n = 0,085
HIV 0,085n
0,765n
0,85n
Total
0,2335n
0,7665n
n
HIV 35
3.465
3.500
Total
5.885
4.115
10.000
Total
6.785
3.215
6.500
3.500
10.000
Total
6.405,65
379,35
6.785
Total
6.785
3.215
10.000
Dilakukan uji Western Blot (skrining bertingkat) dengan sensitifitas 90% (lebih rendah)
dan spesifisitas 99%, populasi adalah semua hasil ELISA positif :
TP = 90% x 6.435 = 5.791,5
FN = 6.435 5.791,5 = 643,5
TN = 99% x 350 = 346,5
FP = 350 346,5 = 3,5
Tabel skrining uji Western Blot pada populasi penasun
HIV +
HIV ELISA +
5.791,5
3,5
ELISA 643,5
346,5
6.435
350
Total
5.795
990
6.785