Disusun oleh :
Irene
0410111
PEMBIMBING :
dr. Dedeh S, Sp.S
Stroke merupakan kondisi akut dan serius. Waktu emas (golden period) hanya tiga
jam. Oleh karena itu, orang yang menunjukkan gejala stroke harus segera dibawa ke unit
gawat darurat rumah sakit terdekat. Jika dalam kurun waktu itu penderita mendapat
pemeriksaan dan penanganan yang tepat, maka ia akan terhindar dari kematian, komplikasi,
atau kecacatan.
Penatalaksanaan stroke di unit gawat darurat meliputi:
1. Evaluasi cepat dan diagnosis
Oleh karena jendela terapi stroke akut sangat pendek, evaluasi dan diagnosis klinik harus
cepat. Evaluasi gejala dan tanda klinik meliputi:
1. Anamnesis, terutama mengenai gejala awal, waktu awitan, aktivitas penderita saat
serangan, gejala lain seperti nyeri kepala, mual, muntah, rasa berputar, kejang,
gangguan visual, penuruanan kesadaran, serta factor resiko stroke.
2. Pemeriksaan fisik, meliputi penilaian ABC, nadi, oksimetri, dan suhu tubuh.
Pemeriksaan kepala dan leher, misalnya cedera kepala akibat jatuh saat kejang, bruit
karotis, dan tanda-tanda distensi vena jugular pada gagal jantung kongestif.
Pemeriksaan thorax (jantung dan paru), abdomen, kulit, dan ekstremitas.
3. Pemeriksaan neurologik dan skala stroke. Pemeriksaan neurologic terutama
pemeriksaan saraf kraniales, rangsang meningen, system motorik, sikap dan cara
jalan, reflex, koordinasi, sensorik, dan fungsi kognitif. Skala stroke yang dianjurkan
saat in adalah NIHSS (National Institute of Health Stroke Scale)
4. Studi diagnostik stroke akut meliputi CT scan tanpa kontras, KGD, elektrolit darah,
tes fungsi ginjal, EKG, penanda iskemik jantung, darah rutin, PT/INR, aPTT, dan
saturasi oksigen.
2. Terapi Umum
a. Stabilisasi jalan nafas dan pernafasan
b. Stabilisasi hemodinamik
Bila tekanan darah sistolik < 120mmHg dan cairan sudah mencukupi, dapat diberikan
obat-obat vasopressor.
Tekanan darah
Pemeriksaan jantung
Derajat kesadaran
Keparahan hemiparesis
Monitor TIK harus dipasang pada pasien dengan GCS < 9 dan pasien yang
mengalami penurunan kesadaran
Hindari hipertermia
Jaga normovolemia
Osmoterapi atas indikasi: manitol 0,25-0,50 gr/kgBB, selama >20 menit, diulangi
setiap 4-6 jam, kalau perlu diberikan furosemide dengan dosis inisial 1 mg/kgBB IV.
e. Pengendalian Kejang
Bila kejang, berikan diazepam bolus lambat IV 5-20 mg dan diikuti phenitoin loading
dose 15-20 mg/kg bolus dengan kecepatan maksimum 50 mg/menit.
Setiap penderita stroke yang disertai demam harus diobati dengan antipiretika dan
diatasi penyebabnya.
g. Pemeriksaan penunjang
EKG
Laboratorium: kimia darah, fungsi ginjal, hematologi dan faal hemostasis, KGD,
analisa urin, AGDA dan elektrolit.
DAFTAR PUSTAKA
Centers for Disease Control and Prevention, 2009. Stroke Facts and Statistics. : Division for
Heart
Disease
and
Stroke
Prevention.
Available
from:
Penderita
"Stroke"
Harus
Segera
Ditangani.
Diunduh
dari: