Anda di halaman 1dari 20

IV.

Arus Listrik
Sebelum tahun 1800:
listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis)
== tidak ada kegunaan praktis
listrik alam kilat
Pada tahun 1800:
Alessandro Volta menemukan baterai listrik
produksi aliran muatan secara teratur
permulaan teknologi listrik
Mengubah sivilisasi/peradaban
spark
Zn

Ag

larutan asam

Energi kimia energi listrik

52

Baterai modern
* baterai kering
* accu
* sel
Kenapa ada arus listrik?
+

Carbon

Zn

Katode

Anoda

larutan elektrolit

Ada beda potensial antara kedua elektroda


terjadi elektromotive force (emf) atau gaya gerak listrik (ggl)

tegangan baterai ()

Penyederhaan penggambaran:

6 volt

53

Di dalam kawat:

arus

e-

e-

e-

ee-

arus listrik/I:
Q
I=
t

ee-

e-

e-

muatan per satuan waktu

Pada t tertentu:
dQ
satuan Ampere = Coulomb/detik
I=
dt
Hukum Ohm
arus

V
Dapat dipahami bahwa arus listrik yang terjadi (I) proporsional
dengan tegangan yang diberikan (V)
I V
Atau lebih eksplisit:
V
I=
R

konstanta tergantung jenis & geometri


R disebut resistan atau tahanan
54

V=IR
Hukum Ohm ini berlaku untuk logam/konduktor
Tetapi tidak berlaku umum
Tidak berlaku pada semikonduktor, transistor dan material non
linear.
Satuan R : Ohm ()
1 = 1 volt/ampere
Simbol:
Contoh soal:
Pada sebuah tape recorder kecil tertulis apabila dihubungkan
dengan 6 volt akan menghasilkan arus 300 mA
(a) Berapa net resistan dari tape?
(b) Bila potensial turun menjadi 5 volt, bagaimana perubahan arus
listrik?
Jawab:
(a) V = 6 volt dan I = 300 mA = 0,3 A
V = I R R = (6)/(0,3) = 20
(b) Kalau resistan tetap konstan
V
= 5,0/20 = 0,25 A
Arus: I =
R
sebenarnya resistan bergantung pada temperatur

55

Resistivitas dan Konduktivitas

Arus listrik /I

Area/A

Panjang/L
Tahanan/resistan: R
L
R=
A
disini adalah konstanta yang bergantung ada jenis material dan
juga:
kemurnian
proses pembuatan
temperatur
disebut sebagai tahanan jenis (resistivitas)
Satuan: m
Bahan
perak
tembaga
Al
besi

( m)
1,59x10-8
1,68x10-8
2,65x10-8
9,71x10-8

Kebalikan resistivitas konduktivitas/ = 1/


[kemampuan suatu bahan untuk
menghantarkan arus listrik]

56

Contoh soal:
Sebuah kawat tembaga ( =1,68x10-8 m) akan digunakan untuk
menghubungkan sebuah radio dan speaker luar. Panjang kawat 20
meter. Berapa diameter kawat supaya resistan/tahanan kurang dari
0,1 .
Jawab:
L
maka semakin besar luas, tahanan akan mengecil.
A
Oleh karena itu yang akan dihitung adalah diameter maksimal.

Karena R =

luas penampang A = L/R = (1,68x10-8)(20)/0,1=3,4x10-6 m2


A = r2
Sehingga r =1,05x10-3 m
diameter = 2 r = 2,1 x10-3 m = 2,1 mm

Pengaruh Temperatur pada Resistan


Besar resistivitas bervariasi terhadap temperatur, hal ini dapat
diterangkan dengan teori zat padat, khususnya tentang ikatan atom.
Pada konduktor:
Temperatur naik resistivitas naik
e-

Elektron tidak terikat kuat, sehingga ketika suhu naik


atom-atom akan bervibrasi dengan lebih cepat
menghalangi gerakan elektron tahanan naik

57

Pada semikonduktor
Elektron terikat lebih kuat.
Ketika suhu dinaikkan
elektron menjadi lebih tidak terikat dan dapat bergerak
lebih mudah
menaikkan konduktivitas
resistivitas turun

Kembali ke konduktor, biasanya digunakan pendekatan linear:


T = o {1 + (T - To)}
koefisien temperatur
resistivitas pada suhu To
resistivitas pada suhu T

Daya Listrik
Mengapa kita memilih bentuk energi listrik?
karena mudah ditransformasi dalam bentuk-bentuk energi lain
Alat-alat rumah tangga:
* tungku listrik
* toaster

energi listrik panas

* lampu

energi listrik panas + cahaya

58

Proses fisis transformasi energi:

eee-

pada resistan (dalam hal ini pada alat listrik rumah tangga)
terjadi tumbukan antara elektron-elektron dan material
timbul panas

Kerja dU = dq V
Energi persatuan waktu (laju energi):
dU dq
=
V = IV
P=
dt
dt
Daya listrik:
P = I V atau I2 R atau V2/R
satuan daya joule/detik = watt
Para pelanggan PLN membayar energi (dalam joule) bukan daya.
Satuan lebih besar 1 kwh = kilo watt jam
Jadi

1 kwh = 1000 watt x 3600 detik


= 3,6x106 watt detik
= 3,6 x106 joule

59

Contoh soal:
Sebuah tungku listrik menghasilkan arus 4 A untuk tegangan 220
volt. Berapa tarif PLN yang harus dibayar per-bulan (30 hari) bila
secara rata-rata tungku tersebut digunakan 3 jam per-hari.
1 kwh = Rp. 115,Jawab:
Daya: P = I V = (4)(220) = 0,88 kW
Tungku tersebut bekerja selama 30x3 = 90 jam
Jadi membutuhkan biaya: 0,88x90xRp. 115 = Rp. 9108,-

Rangkaian Resistor
Rangkaian seri

R1
Dapat dibuktikan:

R2

R3

R = R1 + R2 + R3
R = Ri
Rangkaian paralel
R1
R2

1
1
1
1
=
+
+
R R1 R 2 R 3

R3

60

Contoh soal:
400
a

500

I1
b

700

I2

=12 volt
Hitung arus listrik yang mengalir pada tahanan 500 !
Jawab:
Kita lihat rangkaian equivalen:
400
a

290

I2

=12 volt
Sebagai tahanan pengganti tahanan 500 dan 700 :
1
1
1
=
+
R = 290
R 500 700
Sehingga tahanan equivalen keseluruhannya:
RT = 400 + 290 = 690

61

Sehingga arus yang mengalir melalui titik a:


I = V/RT = 12/690 = 0,017 A
Vac = Va - Vc = 12 volt
Vab = I Rab = (0,017)(400) = 6,8 volt
Oleh karena itu tegangan yang melalui tahanan 500 adalah
Vbc = Vac - Vab = 12 - 6,8 = 5,2 volt
Sehingga arus yang melalui tahanan 500 adalah:
I = V/R = (5,2)/(500) = 0,01 A = 10 mA
Tahanan Dalam (Internal Resistance)
Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, baterai, generator
listrik dan tipe sumber lain mengubah satu jenis energi (kimia,
mekanik, cahaya dll.) menjadi energi listrik.
hal ini disebut sebagai sumber ggl (gaya gerak listrik)
Penamaan gaya gerak listrik sebenarnya salah kaprah, karena
yang kita maksud bukan gaya (bersatuan Newton) tetapi suatu
potensial listrik.
Kita amati bahwa potensial (ggl) sebuah baterai makin lama makin
turun dan akhirnya mati (nol)
hal ini karena ada tahanan dalam (internal resistance) pada
baterai
pada proses yang berlangsung (misal ada proses kimia) nilai
tahanan dalam akan naik
tegangan baterai turun.

62

Kondisi sesungguhnya:

b
r

disini r merupakan tahanan dalam


Vab = - I r
Terlihat nilai tegangan Vab (tegangan jepit) lebih kecil dari ggl ().

63

Hukum Kirchhoff
I. Hukum Sambungan/ Kirchhoff I
pada suatu titik sambung, jumlah arus yang masuk sama
dengan jumlah arus yang keluar

I2

I1

I3

I4

I 1 = I2 + I3 + I4
(hukum ini sebenarnya merupakan perluasan hukum kekekalan
muatan)

64

II. Hukum Rangkaian / Hukum Kirchhoff II


Pada suatu rangkaian tertutup, jumlah aljabar perubahan
potensial adalah nol
Contoh:
a

R1
I
R2
d

loop/rangkaian abcd:
Vaa = 0
Tinjau masing-masing beda potensial:
(sebab potensial di a > dari di b)
Vba = Vb - Va = - I R1
Vcb = Vc - Vb = - I R2
Vdc = +
Vad = 0

(sebab Va = Vd)

Sehingga menurut hukum Kirchhoff II:


Vba + Vcb + Vdc + Vad = 0
- I R2 - I R1 + = 0
atau = I (R1 + R2)

suatu formula yang sudah kita kenal

Gunakan logika berpikir, jangan menghapal rumus!!!


65

Penerapan hukum Kirchoff I & II untuk kasus yang lebih


kompleks:

Pada rangkaian di bawah ini, hitung arus I1, I2 dan I3 (arus setiap
percabangan)!
30
a
b

I3
d

I1
c

40

45 V

r=1

I2

20
1

80 V
g

Jawab:
Kita gunakan hukum Kirchhoff I:
Pada titik cabang c:
(1)
I3 = I1 + I2
Lalu hukum Kirchoff II kita terapkan pada:
(a) loop abfedca
Vba + Vfb + Vef + Vde + Vcd + Vac = 0
-30I1+ 0 + 45 - I3 - 40I3 + 0 = 0
30 I1+ 41 I3 = 45

(2)

66

(b) loop cdefihgc


Vdc + Ved + Vfe + Vif + Vhi + Vgh + Vcg = 0
40I3 + I3 - 45 + 20 I2 + I2 - 80 + 0 = 0
41 I3 + 21 I2 = 125

(3)

Gabung persamaan (1), (2) dan (3) didapat:


I1 = - 0,87 A

(jadi arah arus sesungguhnya berlawanan


dengan yang diasumsikan)

I2 = 2,6 A
I3 = 1,7 A

Contoh lain:
I
a

b
I2

I1
R

R
I3

d
R

I4
f

I5
e

= 12 voltdan R (semua sama) = 2


Hitung arus yang mengalir di semua cabang!
Jawab:
67

Lihat loop cdb:


- I 3 R - I 2 R + I1 R = 0
- I3 - I2 + I1 = 0
(1)
Lihat loop edc
- I5 + I 3 + I 4 = 0
(2)
(1) + (2)

- I2 + I1 - I5 + I4 = 0
- I5 + I4 = I2 - I1 (I)

Hukum Kirchhoff I mendiktekan:


(3)
I4 = I3 + I1
(4)
I5 = I2 - I3
(3) + (4)

I4 + I 5 = I 1 + I 2

(II)

(I) + (II) I4 = I2
(I) - (II) I5 = I1
(3)- (4) I4 - I5 = I1 - I2 + 2I3
terus
I4 - I5 = I5 - I4 + 2I3 I3 = I4 - I5
bandingkan dengan (2) I3 = I5 - I4
hanya mungkin bila I3 = 0
lihat kembali (3) & (4) I4 = I1 dan I5 = I2
Terjadi kesamaan I1 = I2 = I4 = I5 = I
Kembali ke kaidah baterai: = I1R + I4R = 2 I1 R = 12 volt
I1 = 3 ampere dan juga arus cabang lain.
Alat-alat Ukur Listrik

68

Pengukur beda tegangan

voltmeter

Pengukur arus listrik

ammeter

Bagian pokok kedua alat ini galvanometer


(pengukur arus kecil)

Galvanometer dapat bekerja karena ada gaya antara medan magnet


dan arus listrik pada kawat koil (akan didiskusikan dalam bab
Medan Magnet)

Magnet Permanen
U

Arus listrik order 50 A

Simbol Galvanometer:

Galvanometer dapat langsung digunakan untuk mengukur arus


listrik yang kecil.
Untuk arus listrik:
G
r
IG
I

R
69

=
IR

Untuk Tegangan
R
V

r
G

Ammeter
Untuk mengukur arus yang lebih besar, disini galvanometer
ditambah suatu resistor shunt.
Misal untuk mengukur arus maksimum 1 A dengan galvanometer
berskala maks 50 A dan resistan r = 30 Ohm, hitung tahanan
shunt yang dibutuhkan?
G
r

IG

I
R

IR

I = 1 ampere
IG = 50 A = 0,00005 ampere, sehingga IR = 0,99995 ampere
lihat beda tegangan:
IG r = IR R (0,00005)(30) = (0,99995) R R = 0,0015 Ohm
Voltmeter:

70

Hitung tahanan paralel yang dibutuhkan sebuah galvanometer


(arus 50 A, r = 30 Ohm) untuk mengukur beda potensial antara 015 volt.
Jawab:
V = I (R + r)
15 = (0,00005)(R + 30) R sekitar 300 k
(sangat besar)

71

Anda mungkin juga menyukai