Anda di halaman 1dari 18

RANGKAIAN ARUS SEARAH

Kelompok 1 :
1. Ahmad Zanuardi Hasan Wahid
2. Aulia Mustika Handayani
Penggunaan Arus Listrik Searah

A. KUAT ARUS LISTRIK (I)

Kuat arus listrik adalah besar muatan listrik yang mengalir pada suatu konduktor tiap satuan
waktu.
Arus listrik adalah aliran positif dalam suatu penghantar, mengalir dari potensial tinggi ke
potensial rendah.
Q = muatan listrik (C)
I= T = waktu (s)
I = kuat arus listrik (A)

Besar muatan listrik (Q) yang mengalir merupakan kelipatan bilangan bulat (n) dari
muatan elektron (e). sehingga persamaan muatan listrik Q dapat di tuliskan

  n = jumlah electron
e = muatan electron (1,6 x )
Alat ukur listrik

 
Contoh soal kuat arus listrik

Arus listrik 0,75 A mengalir dalam filamen bohlam listrik selama 10 menit. Hitunglah muatan listrik
yang mengalir dalam filamen bohlam listrik tersebut ?

Diketahui : I = 0,75 A
t = 10 menit = 600 sekon

Ditanya : muatan listrik (Q)?

Jawaban : Q = I.t
Q = 0,75.600
Q = 450 C
B. HAMBATAN KONDUKTOR

Hambatan listrik adalah sebuah konduktor bergantung pada jenis,luas penampang,dan panjang.

R = hambatan (Ω)
A ρ = hambatan jenis (Ωm)
L = panjang kawat (m)
L A = Luas penampang (m)

Perbandingan dua hambatan kawat konduktor

Nilai hambatan jika dipengaruhi suhu

Rt = hambatan akhir
R0 = hambatan awal
α = koefisien suhu
ΔT = kenaikan suhu
Contoh soal hambatan konduktor

Sebuah kawat tembaga memiliki luas penampang 2 . Jika panjang penghantar 2.000 m dan hambatan
jenisnya 0,02 Ωm. Berapa nilai hambatan kawatnya?

Diketahui : A = 2
L = 2.000 m
Ρ = 0,02 Ωm

Ditanya : hambatan kawat (R)?

Jawaban : R = ρ
R = 0,02
R = 20 Ω
C. HAMBATAN RANGKAIAN

a. Rangkaian seri

RS = R1 + R2 + R3 RS = n x R
b. Rangkaian paralel

= + + RP =
D. HUKUM Ohm (Ω)

hukum ohm berbunyi “Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan tegangan pada ujung-
ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian.”

V = tegangan / beda potensial(volt)


I= I = kuat arus listrik (A)
V=IxR
R = hambatan listrik (Ω

Contoh soal hukum Ohm

Jika diketahui, R1 = 5 Ω, R2 = 2Ω, R3 = 2Ω, dan tegangan listrik =


24 volt tentukanlah kuat arus listriknya!

RP = I = 𝑉/𝑅
RP = I = 24/6
RP = 1Ω I = 4A
 
RT = R1 + RP
RT = 5 + 1
RT = 6Ω
E. HUKUM I KIRCHHOFF

Hukum ini merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang menyatakan bahwa jumlah muatan listrik
yang mengalir tidaklah berubah, Bunyi Hukum I Kirchhoff ditulis: 

“Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik cabang akan sama
dengan  jumlah kuat arus listrik yang meninggalkan titik itu.”

Rumus : yang besarnya adalah I1 = I2 + I3

Contoh soal
Tentukan bentuk matematis yang tepat dari gambar tersebut!
Pembahasan:
∑Imasuk = ∑Ikeluar
I1+ I2 = I3 + I4 + I5

Jadi, bentuk matematis yang benar dari gambar tersebut adalah


I1+ I2 = I3 + I4 + I5
F. HUKUM II KIRCHHOFF

Hukum ini berlaku pada rangkaian yang tidak bercabang yang digunakan untuk menganalisis beda
potensial (tegangan) pada suatu rangkaian tertutup. Bunyi Hukum II Kirchhoff adalah:
“Jumlah aljabar beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian tertutup adalah sama dengan
nol’.

Untuk menganalisis suatu rangkaian listrik menggunakan Hukum II Kirchhoff diperlukan


beberapa aturan atau perjanjian.
1. Pilih loop untuk masing-masing lintasan tertutup dengan searah jarum jam atau berlawanan arah
jarum jam.
2. jika arah loop sama dengan arah arus maka penurunan tegangan (IR) bertanda positif, jika
berlawanan arah maka penurunan tegangan (IR)  bertanda negatif.

3. Jika saat mengikuti arah loop, kutub sumber tegangan yang lebih dulu dijumpai adalah kutub
positif maka GGL bertanda positif. Sebaliknya, jika kutub yang lebih dahulu dijumpai adalah kutub
negatif maka GGL bertanda negatif.

Rumus : Σε : jumlah aljabar gerak gaya listrik (V)


ΣIR : jumlah penurunan tegangan (A)
I : Kuat arus (A)
R : hambatan (Ohm =Ω)
Contoh soal :

Jika diketahui ε1 = 16 V, ε2 = 8 V, ε3 = 10 V ,R1 = 12 ohm; R2= 6 ohm


dan R3 = 6 ohm. Besar kuat arus lisrik I adalah...

Hukum Kirchhoff I : Loop II (bawah): Eliminasi persamaan (2) dan persamaan (4):
I = I1 + I2 ∑ ε + ∑(IR) = 0 4I + 2I1 = 8
I2 = I – I1…(1) + ε3 – ε2 + I2R3 - I1R2 = 0 I - 2I1 = -3 +
+10 – 8 + I2(6) - I1(6) = 0 5I = 5
Loop I (atas): 18 + 6I2 - 6I1 = 0 I = 1A
∑ ε + ∑(IR) = 0 6I2 - 6I1 = -18
- ε2 – ε1 + IR1 +I1R2 = 0 (6I2 - 6I1 = -18) :6
-8 – 16 + I(12) + I1(6) = 0 I2 - I1 = -3…(3)
-24 + 12I + 6I1 = 0
12I + 6I1 = 24 Substitusikan persamaan (1) ke persamaan (3):
(12I + 6I1 = 24) : 3 ( I – I1) - I1 = -3
4I + 2I1 = 8…(2) I - 2I1 = -3…(4)
G. ENERGI LISTRIK (W)

Energi listrik adalah energi yang dihasilkan pada sebuah rangkaian listrik.
Rumus : atau atau W : energi (joule)
V : tegangan (volt)
I : arus listrik (A)
T : waktu (s)

Contoh soal :
Sebuah peralatan listrik dipasang pada tegangan sebesar 12 V dan arus listrik yang mengalir adalah
sebesar 750 mA. Hitung besarnya energi yang dibutuhkan dalam jangka waktu 1 menit.

Penyelesaian

Diketahui :
V = 12 volt
I = 0,75 A
t = 1 menit = 60 s
 
H. DAYA LISTRIK (P)

Daya listrik adalah banyaknya energi taip satuan waktu.


Rumus : atau

atau

P : daya (watt)
t : waktu (s)
V : tegangan (volt)
I : arus (A)
Contoh soal :
Sebuah televisi memerlukan tegangan 220V dan arus Listrik sebesar 2 A untuk menyalakannya.
Hitung berapa daya listrik yang dihasilkan !

Penyelesaian
Diketahui :
V = 220 volt
I=2A

Ditanya : P = ?
P=V.I
P = 220 . 2
P = 440 Watt
I. PERALATAN LISTRIK

Hambatan peralatan listrik

R = hambatan listrik (Ω)


Vt = tegangan tertulis (volt)
Pt = daya tertulis (watt)

Jika tegangan yang di berikan (Vs) tidak sesuai dengan daya tertulis (Pt) Pada peralatan listrik,
maka daya yang dipakai peralatan listrik (Ps) memenuhi persamaan :

Ps = daya dipakai (watt)


Vs = tegangan dipakai (volt)
Contoh soal hambatan peralatan listrik :
Pada sebuah lampu pijar bertuliskan 10 W;220 V. Jika lampu tersebut dihubungkan dengan tegangan
listrik 110 V, maka daya yang digunakan lampu adalah

Diketahui : Vt = 220 W
Vs = 110 V
Pt = 10 W
 
Ditanya : Ps?
 
Jawaban : Ps = . Pt
Ps = . 10
Ps = . 10
Ps = 2,5 watt
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai