GANGGUAN MAKAN
Gangguan makan adalah gangguan berat pada perilaku makan
Dieting disorder (gangguan diet) merupakan istilah yang lebih akurat, karena
ketakutan menambah berat badan dan obsesi mengurangi berat badan sering
menjadi figur sentral gangguan makan
Klasifikasi utama:
Anoreksia Nervosa
Bulimia Nervosa
ANOREKSIA NERVOSA
Secara harafiah anoreksia = kehilangan
nafsu makan
Anoreksia nervosa merupakan gangguan
yang ditandai oleh penurunan berat
badan yang disengaja, yang dimulai
dan/atau dipertahankan oleh pasien
(PPDGJ III)
Gangguan dalam cara mengalami berat atau bentuk badan, pengaruh yang tidak
semestinya dari berat atau bentuk badan padan evaluasi diri, atau mengingkari
keseriusan berat badannya yang rendah saat ini
90% terjadi para perempuan, dan prevalensi pada perempuan yaitu 1% - 2% dari
populasi
70% penderita sembuh dengan proses penyembuhan yang berlangsung selama 6
7 tahun, dan kekambuhan umum terjadi sebelum tercapainya pola makan yang
stabil dan dipertahankannya berat badan (Strober, Freeman, & Morrel dalam
Davison, Neale & Kring, 2012)
Merupakan gangguan yg mengancam jiwa; penderita anoreksia memiliki angka
kematian 10 kali lebih besar disbanding populasi umum dan 2 kali lebih besar
dibandingkan pada pasien yang menderita gangguan psikologis lainnya
KOMPLIKASI MEDIS
Konstipasi, nyeri perut, intoleransi terhadap dingin, dan kelesuan: tekanan darah
dan suhu tubuh di bawah normal yang merupakan efek semi-kelaparan
Kulit kering dan pecah-pecah; sebagian penderita mengembangkan lanugo, rambut
halus di batang tubuh atau wajahnya
Kesulitan lain yang lebih luas: anemia, infertilitas, fungsi ginjal yang terhendaya,
kardiovaskular, erosi gigi, dan osteopenia
Ketidaksemibangan elektrolit, gangguan pada kadar potassium, sodium, kalsium
dan elemen-elemen vital lainnya
Note: perilaku obsesif-kompulsif dan depresi adalah suatu reaksi lazim terhadap
kelaparan, sehingga selain menjadi faktor resiko, obsesif-kompulsif dan depresi, juga
dapat merupakan suatu reaksi terhadap gangguan makan
BULIMIA NERVOSA
Makna harafiah: ox appetitie (cukup
lapar untuk melahap seekor kerbau)
Bulimia nervosa adalah suatu sindrom
yang ditandai oleh serangan berulang
perilaku makan berlebih dan
preokupasi berlebihan perihal berat
badannya, sehinga pasien
menggunakan cara yang ketat untuk
mengurangi efek menggemukkan dari
makanan
Bulimia nervosa ditandai oleh episode
binge-eating berulang kali, yang diikuti
oleh perilaku kompensatorik yang
tidak semestinya
Episode binge-eating berulang. Suatu episode ditandai oleh kedua hal di bawah ini.
1.
2.
Makan, selama periode waktu diskrit (misalnya, dalam 2 jam), makanan yang banyaknya mutlak lebih
banyak dibanding yang akan dimakan kebanyakan orang selama jangka waktu yang sama dan dalam
keadaan serupa
Perasaan tidak memiliki kontrol atas makan selama episode tersebut (misalnya, perasaan bahwa
dirinya tidak dapat berhenti makan atau mengontrol berapa banyak yang dimakan
B.
Perilaku Kompensatorik yang tidak semestinya yang terjadi berulang kali untuk
mencegah penambahan berat badan, seperti muntah yang diinduksi sendiri;
penyalahgunaan pencahar, diuretik, enema, atau obat-obatan lain; puasa atau
olahraga eksesif
C.
D.
Evaluasi diri dipengaruhi secara tidak semestinya oleh bentuk dan berat badan
E.
KOMPLIKASI MEDIS
Erosi email gigi akibat muntah berulang-ulang, khususnya gigi depan, pada kasus
berat gigi akan terkelupas dan terlihat compang-camping
Menghasilkan refleks muntah yang terlalu mudah terpicu dan mungkin secara tanpa
sengaja; konsekuensi reflex mudah yang tersensitisasi adalah rumination:
regurgitasi (mengeluarkan kembali ke mulut sebagian makanan yang sudah masuk
ke perut) dan mengunyah kembali makanan
Pembesaran kelenjar ludah, komplikasi medis yang secara potensial serius karena
ketidakseimbangan elektrolit
Kematian karena pecahnya kerongkongan dan lambung
Anoreksia Nervosa
Bulimia Nervosa
Perbedaan
Makan/Berat Badan
Binge-eating/perilaku
kompensatorik; berat normal
Mengingkari anoreksia;
bangga dengan dietnya
Menyadari masalahnya;
sembunyi-sembunyi/malu
dengan bulimianya
Perasaan Kontrol
Evaluasi diri
Komorbiditas AN/BN
Psikologis
Isu kontrol diri, conforming dan perfeksionisme
Perfeksionis menetapkan standar yang tinggi secara tidak realistis, kritis terhadap diri
sendiri, dan menuntut penampilan nyaris tanpa cacat untuk dirinya sendiri
Self esteem dan body image satisfaction yang rendah
Sosiokultural
FAKTOR SOSIOKULTURAL
Standar kecantikan dan nilai tinggi yang diberikan pada penampilan perempuan
berkontribusi menyebabkan gangguan makan
Prediktor risiko tunggal terbaik untuk mengembangkan suatu gangguan makan adalah
berjenis kelamin perempuan
Prevalensi gangguan makan meningkat ketika gambaran tubuh ideal semakin
menekankan kekurusan ekstrim
Lebih lazim terjadi pada perempuan muda yang bekerja dibidang yang menekankan berat
badan, seperti model, penari balet dan pesenam
Perempuan mengembangkan gangguan makan pada remaja dan dewasa muda, umur
dimana budaya kita memberikan penekanan besar pada penampilan, kecantikan dan
kekurusan
Penangananan Psikologis
Psikoterapi: Psikodinamika dan Cognitive-Behavioral Therapy