NIM
: 121411034
Kelas : 3B
Ekstraksi padat cair, yang sering disebut leaching, adalah proses pemisahan zat yang
dapat melarut (solut) dari suatu campurannya dengan padatan yang tidak dapat larut (innert)
dengan menggunakan pelarut cair. Operasi ini sering dijumpai di dalam industry metalurgi
dan farmasi, misalnya pada pemisahan biji emas, tembaga dari biji-bijian logam, produkproduk farmasi dari akar atau daun tumbuhan tertentu.
2. Operasi dengan sistem bertahap banyak dengan aliran sejajar atau aliran silang
Operasi ini dimulai dengan pencampuran umpan padatan dan pelarut dalam tahap
pertama; kemudian aliran bawah dari tahap ini dikontakkan dengan pelarut baru pada tahap
berikutnya, dan demikian seterusnya. Larutan yang diperoleh sebagai aliran atas dapat
dikumpulkan menjadi satu seperti yang terjadi pada sistem dengan aliran sejajar, atau
ditampung secara terpisah, seperti pada sistem dengan aliran silang.
4. Operasi secara batch dengan sistem bertahap banyak dengan aliran berlawanan
Sistem ini terdiri dari beberapa unit pengontak batch yang disusun berderet atau
dalam lingkaran yang dikenal sebagai rangkaian ekstraksi (extraction battery). Di dalam
sistem ini, padatan dibiarkan stationer dalam setiap tangki dan dikontakkan dengan beberapa
larutan yang konsentrasinya makin menurun. Padatan yang hampir tidak mengandung solut
meninggalkan rangkaian setelah dikontakkan dengan pelarut baru, sedangkan larutan pekat
sebelum keluar dari rangkaian terlebih dahulu dikontakkan dengan padatan baru di dalam
tangki yang lain.
B. Pelarut (Solvent)
Pelarut sebaiknya membasahi seluruh bagian padatan agar proses perpindahan masa
lebih efektif dan optimal. Adapun syarat-syarat dalam pemilihan pelarut pada umumnya
sebagai berikut:
Sama sekali tidak melarutkan diluen atau hanya sedikit melarutkan diluen
Viskositas rendah
Antara solven dengan diluen harus mempunyai perbedaan densitas yang cukup besar
Tidak korosif
Tidak beracun
Dapat diregenerasi
Solven:
a. metanol
b. etanol
c. etil asetat
D. Sifon
Sifon berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifon larutannya penuh
kemudian jatuh ke labu alas bulat maka hal ini dinamakan 1 siklus. Posisi sifon sangat
berpengaruh terhadap efisiensi proses. Posisi sifon yang horizontal mengakibatkan fluida
mengalir lebih cepat sehingga waktu tinggalnya sebentar. Sedangkan posisi sifon yang
vertikal membuat waktu tinggalnya lebih lama.
E. Padatan
Padatan merupakan salah satu unsur utama dalam proses ekstraksi. Adapun dua
macam jenis padatan yaitu padatan porous dan padatan masif. Padatan porous merupakan
padatan yang berongga, sedangkan padatan massif merupakan padatan yang sifat fisiknya
tidak berongga/ pejal. Proses ekstraksi lebih optimal dengan penggunaan padatan porous,
karena solute dalam padatan yang akan diekstrak diserap atau diambil oleh pelarut melalui
pori-pori padatan tersebut. Adapun beberapa sifat padatan yang penting adalah sebagai
berikut:
Densitas
2. Bulk density
3. Apparent density
Spesific gravity
Porositas
Porositas adalah ukuran dari ruang kosong di antara material, dan merupakan fraksi
dari volume ruang kosong terhadap total volume, yang bernilai antara 0 dan 1, atau sebagai
persentase antara 0-100%.
dengan VV adalah volume dari ruang kosong yang diisi cairan dan udara dan VT adalah total
volume dari bahan.
F. Air
Menurut derajat keterikatannya, air dalam bahan pangan dapat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu
1. Air bebas (free water)
Air bebas merupakan air yang tidak terikat secara fisik atau kimia dalam bahan pangan.
Air jenis ini mudah diuapkan dan dapat digunakan oleh mikroba untuk pertumbuhannya.
2. Air terikat (bound water)
Air terikat merupakan air yang terikat secara fisik atau kimia dalam bahan pangan. Air
jenis ini tidak dapat digunakan oleh mikroba.
DAFTAR PUSTAKA:
Tom. Tanpa tahun. Ekstraksi_Padat_Cair. www.academia.edu. [07 Oktober 2014].
Aya'snura. 2011. Ekstraksi. http://aya-snura.blogspot.com/2011/12/ekstraksi.html. [07
Oktober 2014].
Majid. 2010.ISI. www.eprints.undip.ac.id. [07 Oktober 2014].
Ratnani dan Anggraeni. 2005. ekstraksi gula stevia dari tanaman stevia rebaudiana bertoni.
www.prtalgaruda.org. [07 Oktober 2014].
Mardawati Efri; Cucu S. Achyar.dan Herlina Marta. 2008. kajian aktivitas antioksidan
ekstrak kulit manggis (garcinia mangostana l) dalam rangka pemanfaatan limbah kulit
manggis di kecamatan puspahiang kabupaten tasikmalaya. www.pustaka.unpad.ac.id.
[07 Oktober 2014].