B. Bilas lambung
Latarbelakang
A. Ekspektorasi
Latarbelakang
Semua spesimen sputum yang diproduksi oleh anak harus dikirim
untuk pemeriksaan mikroskopi dan bila tersedia untuk biakan kuman
Mtb. 3 spesimen sputum harus didapatkan yaitu:
1. Spesimen sewaktu (pada evaluasi pertama)
2. Spesimen pagi hari dan spesimen sewaktu kedua (pada
kunjungan selanjutnya)
Prosedur
Jelaskan anak dan keluarganya tujuan pengumpulan spesimen.
1. Perintahkan anak untuk berkumur dengan air sebelum
menghasilkan sputum. Tujuan: untuk membersihkan makanan
dan bakteri yang dapat mengkontaminasi di mulut.
2. Perintahkan anak menarik dua kali napas panjang, tahan selama
beberapa detik setelah setiap inhalasi lalu keluarkan napas
perlahan. Bernapas lagi untuk ketiga kalinya lalu dengan kuat
keluarkan udara keluar. Minta anak untuk menarik napas kembali
lalu batuk. Tindakan ini akan menghasilkan sputum dari dalam
paru. Minta anak memegang kontainer sputum dekat dengan
bibir dan masukkan sputum ke kontainer setelah batuk produktif.
3. Jika jumlah sputum tidak cukup, minta pasien untuk batuk lagi.
Banyak pasien tidak dapat memproduksi sputum dari dalam
saluran pernapasan hanya dalam beberapa detik. Berikan anak
waktu yang cukup untuk memproduksi ekspektorasi.
4. Bila tidak ada ekspektorasi, anggap kontainer sudah digunakan
dan buang pada tempat yang sesuai.
Sarung tangan
Nasogastric tube (biasanya ukuran 10 F atau lebih besar)
Syringe 5, 10, 20 or 30 cm3 dengan konektor nasogastric tube
yang sesuai
Kertas litmus
Kontainer sputum
Pulpen untuk memberi label spesimen
Formulir permintaan laboratorium
Air steril atau normal salin (0,9% NaCl)
Larutan Na bicarbonate (8%)
Alkohol/chlorhexidine
Prosedur
Prosedur dapat dilakukan pada pasien rawat inap, pagi hari ketika
pasien bangun di bedside atau di ruangan tindakan yang ada di
bangsal, atau pada pasien rawat jalan (diperlukan fasilitas yang
lengkap). Anak berpuasa setidaknya 4 jam (bayi 3 jam) sebelum
prosedur.
1. Cari asisten untuk membantu
2. Siapkan semua peralatan sebelum memulai prosedur
3. Posisikan anak dengan posisi terlentang atau miring. Asisten
membantu memegang pasien.
4. Tentukan jarak antara hidung dan lambung, untuk
memperkirakan jarak yang akan dibutuhkan untuk memasukkan
tube ke dalam lambung.
5. Sambungkan syringe ke nasogastric tube.
6. Masukkan nasogastric tube dengan lembut melalui hidung
sampai ke lambung.
7. Aspirasi isi lambung (2-5 ml) menggunakan syringe yang sudah
melekat ke nasogastric tube.
8. Untuk memeriksa posisi tube benar atau tidak, test isi lambung
dengan kertas litmus, kertas litmus biru berubah menjadi merah
Prosedur
1. Berikan bronkodilator (contoh salbutamol) untuk mengurangi
risiko wheezing.
2. Berikan nebulisasi saline hypertonic (3% NaCl) selama 15 menit
atau sampai 5 cm3 larutan sudah diberikan.
3. Berikan fisioterapi dada bila perlu; hal ini berguna untuk
memobilisasi sekresi.
4. Untuk anak yang lebih besar dan sudah bisa ekspektorasi, ikuti
prosedur di section A untuk mengekspektorat sputum.
5. Untuk anak yang tidak dapat meng-ekspektorate (contoh anak
yang lebih muda), lakukan:
a. Suction hidung untuk membersihkan sekresi nasal atau
b. Aspirasi nasopharyngeal untuk mengumpulkan specimen
yang sesuai
Setiap peralatan yang akan digunakan kembali harus didisinfektan
dan disterilisasi sebelum digunakan pada pasien berikutnya.