Anda di halaman 1dari 22

TUTORIAL I

-Raymond

Pranawa
-Ramon Renardho
-Ariel Nugroho Susanto
-I Ketut Adi Nugraha Susila
-Riny Wahyuni
-Vivian Otha Vasthi
-Fany Azhar Asistanti
ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
RS BHAYANGKARA
FK UNTAR
PERIODE 13 AGT 11 SEPT 2014

I. IDENTIFIKASI MASALAH

Jenazah diduga EM, laki-laki, 36


tahun, ditemukan dipinggir hutan
dalam keadaan dibungkus dengan
selembar kain seprai, datang diantar
diserta SPV. Pemeriksaan didapatkan
jenazah dalam keadaan busuk. Wajah
sukar dikenali, banyak belatung di
tubuh korban.

PERMASALAHAN
Apakah ditemukan tato, kelainan kongenital,
pakaian atau perhiasan untuk mengklarifikasi
identitas jenazah? x
Kapan kira-kira waktu terjadinya kematian?
Dimanakah diperkirakan tempat kejadian? x
Apakah ditemukan tanda-tanda kekerasan
lain pada tubuh jenazah? Negative findings
Apakah penyebab kematian? Negative findings
Apakah ditemukan penyakit penyerta
yang menyebabkan kematian pada jenazah? X
Bagaimana cara mencari tanda kekerasan pada
korban ??
bagaimana cara mencari data antemortem??
Entomologi forensik??

BRAINSTROMING
sederhana
Identifikasi jenazah

Pemeriksaan
post mortem

Ilmiah
Tanda pasti

Perubahan setelah
kematian
Waktu

Tanda tidak pasti


Perubahan eksternal
Perubahan internal

Mayat tidak dikenali

Mekanisme
kematian

Entomologi
forensik
TKP

Trauma
Asfiksia
Keracunan

Jaringan yang tertinggal


Barang bukti disekitar jenazah

Kasus Hukum

Kasus Pidana

I. IDENTIFIKASI FORENSIK BERDASARKAN DVI

Sederhana

perhiasan,
pakaian,
kartu
identitas,
membandingkan dengan foto, tato, jaringan
parut, kelainan kongenital.

Alami

Sidik jari, odontologi, anthropologi, biomolekuler.

PERUBAHAN SETELAH KEMATIAN


Tanda kematian tidak pasti
- Pernafasan berhenti dinilai selama 10 menit
- Terhentinya sirkulasi, dinilai selama 15 menit, nadi
karotis tidak teraba
- Kulit pucat
- Tonus otot menghilang dan relaksasi
- Pembuluh darah retina mengalami segmentasi
beberapa menit setelah kematian
- Pengeringan
kornea menimbulakan kekerutan
dalam waktu 10 menit yang masih dapat dihilangkan
dengan meneteskan air

TANDA PASTI KEMATIAN


1.

Lebam mayat (livor mortis)


mulai tampak 20-30 menit pasca mati,
makin
lama
makin
bertambha
intensitasnya dan menjadi lengkap dan
menetap setelah 8-12 jam.
lebam merah terang CO atau CN
lebam kecokelatan anilin, nitrit, nitrat,
sulfonat
bila dilakukan irisan disiram air
merah darah akan hilang

2. Kaku mayat (rigor mortis)


mulai tampak 2 jam setelah mati klinis, dimulai dari
bagian luar tubuh (otot-otot kecil) kearah dalam
(sentripetal). Setelah mati klinis 12 jam lengkap
dipertahankan selama 12 jam lalu hilang
- Cadaveric spasm : kekakuan otot yang terjadi pada
saat kematian dan menetap
- Heat Stiffening : kekakuan otot akibat koagulasi
protein otot oleh panas
- Cold stiffening : kekakuan tubuh akibat lingkungan
dingin

3. Penurunan suhu (algor mortis)


melalui cara radiasi, konduksi, evaporasi, dan
konveksi
4. Pembusukan (decomposition, putrefaction)
Pembusukan tampak 24 jam pasca mati.
Larva lalat akan dijumpai kira-kira 36-48 jam
pasca mati. Telur lalat menetas menjadi larva
dalam waktu 24 jam.
Perbandingan kecepatan pembusukan mayat
tanah : air : udara = 1:2:8

5. Adiposera (lilin mayat)


6. Mummifikasi
terjadi bila suhu hangat, kelembapan rendah, aliran
udara yang baik, tubuh yang dehidrasi, dan waktu
yang lama (12-14 minggu)

WAKTU KEMATIAN
a.

Perubahan eksternal, antara lain :


- penurunan suhu
- lebam mayat
- kaku mayat
- pembusukan
- timbulnya larva

b. Perubahan internal, antara lain :


- kematian potasium pada cairan bola mata
- Kenaikan non protein nitrogen dalam darah
- Kenaikan ureum darah
- penurunan kadar gula darah
- kenaikan kadar darah dekstrosa pada vena cava
inferior

MEKANISME KEMATIAN

1.

Trauma
- mekanisme : kekerasan oleh benda tajam,
kekerasan oleh benda tumpul, tembakan senjata
api
- fisika : suhu, listrik dan petir, perubahan tekanan
udara, akustik, radiasi,
- kimia : asam atau basa kuat

2. Asfiksia
etiologi :
- penyebab alamiah
- trauma mekanik
- keracunan

A.

Asfiksia mekanik :
- penutupan lubang saluran pernafasan bagian atas
pembekapan dan penyumbatan
- penekanan dinding saluran pernafasan
penjeratan, pencekikan dan gantung
- penekanan dinding dada dari luar asfiksia
traumatik = tenggelam (drowning)

3. Keracunan dari buku ui


- berdasarkan sumber : tumbuhan; hewan; mineral
- berdasarkan mekanisme kerja : mengikat gugus
sulfhidril : Pb

Faktor yang mempengaruhi keracunan :


1.
Cara masuk
2.
Umur
3.
Kondisi tubuh
4.
Kebiasaan
5.
Idiosinkrasi dan alergi
6.
Waktu pemberian

Prinsip pengobatan
1. memuntahkan
2. aspirasi dan bilas lambung
3. pemberian pencahar
4. simptomatik dan suportif
Kriteria diagnostik : tanda dan gejala yang sesuai
dengan racun penyebab

PEMERIKSAAN TEMPAT KEJADIAN


LENGKAP!!!!
Pemeriksaan luar :
1.
Bau
2.
Segera
3.
Pakaian
4.
Lebam mayat
5.
Perubahan kulit
6.
Kuku
7.
Rambut
8.
Sklera
Pembedahan jenazah : inspeksi insitu

PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN


TOKSIKOLOGIK
Darah
2.
Urin
3.
Bilasan lambung
4.
Usus
5.
Hati
6.
Ginjal
7.
Otak
8.
Empedu
Wadah bahan pemeriksaan toksikologik : ideal
diperlukan 9 wadah, karena tidak boleh dicampur
1.

TEMPAT KEJADIAN PERKARA (TKP)


Dasar pemeriksaan : hexameter
1.
Apa yang terjadi ?
2.
Siapa yang berkaitan ?
3.
Dimana dan kapan terjadi ?
4.
Bagaimana terjadinya ?
5.
Dengan apa melakukannya ?
6.
Kenapa terjadi peristiwa tersebut ?

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai