Kimia Fisika, Tegangan Permukaan Pada Sistem Cair, Padat Dan Gas
Kimia Fisika, Tegangan Permukaan Pada Sistem Cair, Padat Dan Gas
TEGANGAN PERMUKAAN /
TEGANGAN ANTAR PERMUKAAN
Batasan antara 2 fase biasanya disebut antar
permukaan
Bila salah satu fasenya merupakan gas maka disebut
Permukaan
Dalam bidang farmasi fenomena antar permukaan
penting dalam proses pembuatan sediaan.
ANTAR
PERMUKAAN
CONTOH
GAS GAS
GAS CAIR
PERMUKAAN CAIR
UDARA DALAM
GELAS
GAS PADAT
PERMUKAAN PADAT
PERMUKAAN MEJA
CAIR CAIR
ANTAR PERMUKAAN
CAIR-CAIR
EMULSI
CAIR PADAT
ANTAR PERMUKAAN
CAIR-PADAT
SUSPENSI
PADAT - PADAT
ANTAR PERMUKAAN
PADAT-PADAT
PARTIKEL SERBUK
TEGANGAN PERMUKAAN
Pada suatu tetesa cairan , molekul-molekul yang
berada pada permukaan memiliki sifat yang berbeda
dengan molekul pada bagian dalam tetesan.
Molekul dalam cairan dikelilingi oleh molekul lain
dari segala arah yang memiliki daya tarik menarik
yang sama.
Sedangkan molekul pada permukaan (yakni pada antar
permukaan cair-udara) hanya dapat memiliki daya
tarik menarik dengan molekul lain yang terletak di
bawah atau disampingya.
METODE KAPILER
Apabila suatu pipa kapiler ditempatkan di dalam suatu
cairan dalam gelas piala, cairan ini biasanya naik ke
atas pipa sampai suatu jarak tertentu.
Hal ini terjadi bila gaya adhesif antar molekul cairan
dengan dinding kapiler lebih besar dari gaya kohesi
antar molekul cairan.
Cairan ini dikatakan membasahi dinding kapiler,
menyebar diatasnya dan naik dalam pipa.
METODE CINCIN
Dikenal dengan nama Dunouy Tensiometer
Prinsip :
Gaya yang diperlukan untuk melepaskan sebuah
cincin paltinum iridium yang dicelupkan pada
permukaan cairan sebanding dengan tegangan
permukaan cairan tersebut.
Dimana :
N = Jumlah tetes dari suatu volume cairan
= Bobot jenis cairan
KOEFISIEN SEBAR
BILA SUATU ZAT SEPERTI ASAM OLEAT
DITARUH PADA PEMUKAAN AIR, MAKA
ASAM OLEAT DAPAT MENYEBAR PADA
PERMUKAAN SEBAGAI LAPISAN FILM, BILA
HARGA KOEFISIEN SEBARNYA POSITIF
S (+)
WA > WC
HARGA KOEFISIEN SEBAR SANGAT
TERGANTUNG PADA GAYA ADHESI DAN
GAYA KOHESI
GAYA ADHESI
Yaitu energi yang dibutuhkan untuk memisahkan
/mematahkan gaya tarik menarik antara molekulmolekul yang tidak sejenis atau kerja yang
dibutuhkan untuk memisahkan 2 cairan yang tidak
bercampur.
g 12
g1
g2
Wa g 1 g 2 g 12
g1
g1
Wc 2g 1
Bila
maka akan
terjadi penyebaran
Contoh : penyebaran asam oleat diatas permukaan
air
Bila
maka akan terbentuk
tetesan-tetesan/lensa yang mengembang pada
permukaan cairan/ gagal menyebar
Contoh : parafin lig diatas permukaan air.
Ada beberapa cairan yang mempunyai S tinggi diatas
permukaan air, contoh : asam-asam lemak, minyak
lemak
goa
Air
Oil
Water
qe
wa
g oa
g ow
Air
Water
Oil
gwo
goa
goa
gow
goa
Wate r
Air
gwo
PADAT CAIR :
(+)
SUDUT KONTAK ()
ARTI
< 90
= 90
90 - 180
PRINSIP :
Menentukan waktu yang dibutuhkan oleh
larutan zat pembasah untuk membasahi
suatu permukaan zat padat
CARA :
waktu yang dibutuhkan oleh 5 g wol
untuk tenggelam dalam larutan yang
akan diperiksa
g p g pc g c Cos q
ADSORBSI :
Peristiwa penyerapan suatu zat lain pada
permukaan zat.
Zat yang diadsorbsi disebut adsorbat
Zat yang mengabsorbsi disebut adsorben
ADSORBSI ABSORBSI
Kedua fenomena ini bisa terjadi bersamasama sehingga sulit dalam menentukan
fenomena apa yang terjadi, oleh karena itu
kalau belum jelas fenomena apa yang terjadi,
maka dapat dikatakan dengan sorbsi
FISIKA
PROSES
ADSORPSI
KIMIA
ADSORBSI FISIKA
1. Gaya interkasi antara adsorben dan
adsorbat lemah sehingga panas
adsorbsinya kecil 20-40 kj/mol
2. Gaya interkasi menyebabkan kondensasi
gas untuk membentuk cairan yang
umumnya disebut gaya van der walls dan
bersifat reversibel
3. Dinamakan juga adsorbsi van der waals
ADSORBSI KIMIA/CHEMISORPTION
1. Ditandai dengan terjadinya reaksi kimia antara
adsorben dan adsorbat dimana gaya
interaksinya sangat kuat dan bersifat
irreversibel.
2. Panas adsorbsinya cukup tinggi 40 400 kj/mol
sehingga sanggup mematahkan ikatan dalam
molekul adsorbat yang mengakibatkan
terjadinya reaksi kimia antara adsorben dan
adsorbat.
3. Makin naik temperatur laju adsorbsi makin
besar
2.
3.
4.
5.
6.
Kaolin
Bentonit
Silica gel
Mgo
Tanin
2.
3.
4.
5.
Dengan rumus :
y = massa gas yang diadsorbsi persatuan massa
dari adsorben
X = jumlah gas yang diadsorbsi
M = massa adsorben
P = tekanan gas pada kesetimbangan
k dan n = konstanta yang bisa didapatkan dari hasil
percobaan
Dimana :
= Tegangan permukaan cair
M= BM cairan
V = Volume cairan yang bobotnya 1 g
K = Konstanta yang tidak tergantung suhu tapi pada
sifat cairan
Senyawa polar K = 2,12, senyawa non polar K <
2,12
tc = Suhu kritis
t = Suhu percobaan
G = Konstanta empiris
2.
ZAT TERLARUT
Jika suatu zat terlarut dilarutkan dalam cairan
murni akan terjadi perubahan pada TP cairan
tersebut.
SISTEM CAIR-GAS
Contoh : dispersi amyl alkohol dalam air
KLSIFIKASI SURFAKTAN
Dari segi ionisasi, surfaktan dibagi atas 4 :
1. Surfaktan anionik
terionisasi dalam air (larutan) dimana bagian yang
aktif adalah bagian anionnya, terbagi atas :
a. asam karboksilat
b. ester asam sulfat
c. alkil asam sulfat
d. senyawa aromatis, cnth : Na lauril sulfat
2. Surfaktan Kationik
terionisasi dalam larutan (air) dimana bagian yang aktif
adalah bagian kationnya,contoh : benzalkonium klorida
3. Ampoterik
kedua gugus dapat berfungsi dalam larutan (air) dimana
dalam larutan asam kationik sedangkan dalam larutan basa
anionik
4. Surfaktan non ionik
tidak terionisasi dalam larutan, berfungsi secara
keseluruhan dari molekul, dibagi atas ikatan antara gugus
hidrofil dan lifofil, yaitu :
a. ester sebagai ikatan antara, conth : brij
b. ester sebagai ikatan antara, conth : span
c. eter ester sebagai ikatan antara, conth : tween
d. amida sebagai ikatan antara, conth ; lauril dietanol amin
FILM BALANCE
Dikembangkan oleh Langmuir, adam, harkin
Sistem ini bisa digunakan untuk menentukan Luas
Penampang Molekul (LPM), tebal film dan panjang
molekul
M
S
V