Kelompok 3:
Ibrahim
Milyadi Sugijanto
260110080015(Data Pengamatan)
Valdis Reinaldo
260110080081(Teori)
Imay Adiyati H.
260110080111(Pembahasan)
Fadhillah Abdullah
260110080112(Pembahasan)
Ronny Tandella
260110080113(Tujuan Prinsip)
Dian C. Sodik
260110080114(Teori)
Indra Anggara A.
260110080115(Teori)
Citra Caesaria F.
260110080116(Editor)
Yanarita Anelindha F.
260110080117(Data Pengamatan)
I.
TUJUAN
1. Mengetahui cara menggunakan pipet piston ( clinic pipet ), serta
membandingkan ketelitiannya dengan pipet gelas
2. Mengetahui cara mengukur konsentrasi sampel
dengan
II.
PRINSIP
Hukum Lambert-Beer
Hukum Lambert-Beer menyatakan bahwa konsentrasi suatu zat
berbanding lurus dengan jumlah cahaya yang diabsorbsi, atau
berbanding terbalik dengan logaritma cahaya yang ditransmisikan.
Hubungan antara absorbs energy dan konsentrasi larutan ditunjukkan
oleh Hukum Lambert-Beer sebagai berikut:
A = a b c = log
dimana:
2 log %T
A = absorban
a = absorbptivitas
b = jalannya sinar pada larutan ( tebal kuvet )
c = konsentrasi larutan
%T = persen transmittans
III.
TEORI
Pipet digunakan untuk memindahkan sejumlah larutan secara
akurat dari suatu wadah (biasanya beker) ke dalam tabung reaksi untuk
pengenceran atau penetapan kadar, biasanya bersama-sama dengan pengisi
pipet (pipette fillers). Pipet ini bukanlah sedotan minuman, dan sebaiknya
jangan pernah ditempatkan dalam mulut, atau digunakan untuk larutan
pipet mulut. Praktik ini berbahaya dan tidak higienis. Ada dua jenis pipet
yang utama (Cairns, 2009).
Pipet pindah
Pipet ini hanya memiliki satu penanda volume dan digunakan
untuk memindahkan larutan sebanyak volume tersebut. Ukuran-ukuran
yang biasa digunakan adalah 10, 20, dan 50 ml. Pipet ini diisi hingga
sedikit di atas tanda dengan menggunakan pompa atau bola pipet. Pompa
ini dilepaskan dan larutan dibiarkan terus mengalir keluar hingga
mencapai tanda, dan aliran larutan tersebut dikendalikan dengan
menggunakan jari telunjuk pada bagian ujung pipet. Sebagian besar pipet
pindah dikalibrasi untuk membiarkan sedikit larutan tetap tinggal pada
ujung pipet begitu pipet dikeringkan dan larutan tersebut sebaiknya tidak
ditiup keluar dari ujung pipet. Jenis pipet ini digunakan untuk semua
prosedu kimia analitik (Cairns, 2009).
Pemasukan pipet ke dalam pengisi pipet (pipette filler) harus
dilakukan secara hati-hati. Jika pipet dihubungkan dengan pompa, dan
terdorong ke dalam pengisi pipet, batang pipet dapat pecah dan operator
mungkin terluka. Ketika memasukkan pipet ke dalam pengisi pipet, pipet
harus selalu dipegang pada bagian yang dekat dengan ujungnya untuk
mencegah semua kecelakaan yang sering terjadi ini (Cairns, 2009).
Pipet Ukur
Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan
volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet
ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara
penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan
filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan
dikeluarkan menikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat
sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan
filler dengan udara sekitar (Awang, 2010).
Pipet ukur mempunyai fungsi hampir sama dengan pipet tetes biasa,
kecuali :
1. Garis skala volum pada pipet ukur tidak hanya satu tapi ada beberapa
skala, volum pipet seukuran hanya ada satu.
2. Tingkat ketelitian pengukuran pipet ukur lebih kecil dari tingkat ketelitian
pengukuran pipet seukuran (Maya, 2010).
Cara kalibrasi pipet ukur dilakukan terhadap sekelompok volum
tertentu, misalnya untuk pipet ukur dengan kapasitas 25 mL, kalibrasi
dilakukan pada volum 5 mL, 10 mL, 15 mL, 20 mL, dan 25 mL. Kalau
memang diinginkan dan tersedia waktu luang, boleh juga dilakukan
kalibrasi pada volum diluar yang disebut diatas (Maya, 2010).
Pipet ukur dikalibrasi untuk memungkinkan sebuah alat gelas
memindahkan satu interval volume, dan ukurannya yang umum adalah 1
ml dan 10 ml. Pipet ini kurang akurat bila dibandingkan dengan pipet
pindah, dan pipet ini tidak digunakan di dalam laboratorium kimia analitik.
Jika ingin memindahkan suatu larutan dengan volume sangat kecil,
digunakan alat suntik gelas yang akurat (misalnya, alat suntik Hamilton)
atau mikropipet otomatis (Cairns, 2009).
Mikropipet
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume
cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 l. Banyak pilihan kapasitas dalam
mikropipet,
misalnya
mikropipet
yang
dapat
diatur
volume
Cara Penggunaan :
1. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk
memastikan lancarnya mikropipet.
2. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
3. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan
lebih ke dalam lagi.
1. Sumber-sumber lampu
Lampu deuterium digunakan untuk daerah UV pada panjang gelombang
dari 190-350 nm, sementara lampu halogen kuarsa atau lampu tungsten
digunakan untuk daerah visibel (pada panjang gelombang antara 350900).
2. Monokromator
Digunakan untuk mendispersikan sinar ke dalam komponen-komponen
panjang gelombangnya yang selanjutnya akan dipilih oleh celah (slit).
Monokromator berputar sedemikian rupa sehingga kisaran panjang
gelombang dilewatkan pada sampel sebagai scan instrumen melewati
spektrum.
3. Optik-optik
Dapat didesain untuk memecah sumber sinar sehingga sumber sinar
melewati 2 kompartemen, dan sebagaimana dalam spektrofotometer
berkas ganda (double beam), suatu larutan blanko dapat digunakan
dalam satu kompartemen untuk mengkoreksi pembacaan atau spektrum
sampel. Yang paling sering digunakan sebagai blanko dalam
spektrofotometri adalah semua pelarut yang digunakan untuk
melarutkan sampel atau pereaksi (Sudjadi, 2007).
(Hosniah, 2010).
Aspek kualitatif
Data spektra UV-Vis secara tersendiri tidak dapat digunakan untuk
identifikasi kualitatif obat atau metabolitnya. Akan tetapi jika
digabung dengan cara lain seperti spektroskopi inframerah, resonansi
magnet inti, dan spektroskopi massa, maka dapat digunakan untuk
maksud identifikasi/analisis kualitatif suatu senyawa tersebut. Data
yang diperoleh dari spektroskopi UV dan Vis adalah panjang
gelombang maksimal, intensitas, efek pH, dan pelarut yang
kesemuanya itu dapat diperbandingkan dengan data yang sudah
2.
dipublikasikan.
Aspek kuantitatif
Dalam aspek kuantitatif, suatu berkas radiasi dikenakan pada cuplikan
(larutan sampel) dan intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur
besarnya. Radiasi yang diserap oleh cuplikan ditentukan dengan
membandingkan intensitas sinar yang diteruskan dengan intensitas
sinar yang diserap jika tidak ada spesies penyerap lainnya (Sudjadi,
2007).
Aplikasi
UV / Vis spektroskopi secara rutin digunakan dalam kuantitatif
penentuan solusi dari logam transisi ion dan sangat dikonjugasikan
senyawa organik.
IV.
Kuvet
Labu ukur
Spektrofotometer
Bahan:
V.
Aquadest
KMnO4
PROSEDUR
Pertama dibuat larutan baku induk KMnO4 dengan konsentrasi
tertentu sehingga diperoleh aborbansi larutan A=0,8-1,0. Setelah itu dibuat
berbagai pengenceran larutan KMnO4 dengan menggunakan pipet gelas
dan pipet piston pada kuvet masing-masing sebanyak 10 kuvet dengan
perbandingan sebagai berikut:
Bahan
Pengenceran 1
Lar Baku induk 100 l
Pengenceran 2
200 l
Pengenceran 3
500 l
KMnO4
Aquadest
1000 l
1000 l
1000 l
Kemudian diukur absorbansi (A) untuk setiap pengenceran pada panjang
gelombang ()=546 nm lalu dibandingkan pengukuran absorbansi (A)
untuk setiap cara pemipetan dengan melihat harga standar deviasi (SD)
atau koefisien variasinya. Dari data yang diperoleh dibuat grafik
pemantapan ketelitian dengan menentukan batas peringatan (x+2SD) dan
batas kontrolnya (x+3SD).
VI.
: 1000 l
: 1000 l
: 500 l
: 1000 l
Aquadest
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
sd
kv
3. Grafik
Pengenceran
1
Piston
0,188
0,186
0,174
0,169
0,164
0,168
0,208
0,158
0,153
0,157
0,1725
0,01706361
9,8919458
Gelas
0,141
0,154
0,15
0,15
0,141
0,185
0,148
0,146
0,139
0,148
0,1502
0,013113
8,730481
2
Piston
0,177
0,145
0,119
0,201
0,17
0,241
0,252
0,161
0,169
0,23
0,1865
0,043411
23,27658
Gelas
0,234
0,258
0,229
0,229
0,225
0,242
0,225
0,269
0,24
0,231
0,2382
0,014703
6,172538
3
Piston
0,614
0,567
0,599
0,594
0,578
0,551
0,593
0,551
0,596
0,465
0,5708
0,042651
7,47206
Gelas
0,473
0,466
0,473
0,526
0,483
0,47
0,444
0,468
0,481
0,471
0,4755
0,020652
4,343192
Perhitungan
Pengenceran 1
o Pipet Piston
o Pipet Gelas
Pengenceran 2
o Pipet Piston
o Pipet Gelas
Pengenceran 3
o Pipet Piston
o Pipet Gelas
VII.
PEMBAHASAN
Pipet digunakan untuk memindahkan sejumlah larutan
secara akurat dari suatu wadah (biasanya beker) ke wadah lain. Dalam
kimia klinik pun, pipet sering digunakan untuk memindahkan larutan
dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kimia klinik pipet ini
mendapatkan
nilai
absorbansi
dari
setiap
pengenceran dan setiap pipet, lalu menghitung nilai rata, nilai standar
deviasi, dan nilai koefisien variasi. Nilai rata-rata diperoleh dari
penjumlahan seluruh data setiap pengenceran dan setiap masingmasing pipet. Nilai standar deviasi (SD) didapat dari perhitungan
setiap pengenceran dan setiap pipet dengan menggunakan rumus:
DAFTAR PUSTAKA
Awang.
2010.
Pengenalan
Alat.
http://ekmon-saurus.com/2008/11/bab-1-
2010.
Spektroskopi
Ultrviolet-Visibel.
hosh.com/2010/02/spektroskopi-ultraviolet-visible.html
http://hosh[diakses
pada
Novi.
2010.
Kaliberasi
Pipet
Ukur.
Umam,
Khoirul.
2010.
Penggunaan
Mikropipet.