Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum

Hari

Pemeliharaan dan Pengoperasian Alat

Tanggal : 1 Okober 2011


PJP

: Sabtu

: Wina Agustiani, S.Si

Asisten : 1.Diah Daru


`

2.Doni Pra Noto


POLARIMETER
FOTOMETER

Kelompok 5
Hajar Laraswati

(J3L110031)

Siti Hardiyanti

(J3L110057)

PROGRAM ANALISIS KIMIA


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011/2012

FOTOMETER
Fotometer merupakan alat instrumen yang digunakan untuk
mengukur kadar suatu zat secara kuantitatif. Fotometer berasal dari kata
Foton yang berarti cahaya, sehingga sistem pencahayaan dalam fotometer
merupakan hal yang terpenting. Fotometer digunakan untuk analisis air,
darah, makanan,dan lain-lain. Fotometer memiliki prinsip yang sama seperti
spektrofotometer yakni hukum pelemahan Bouger-Lambert-Beer.
Penyinaran langsung dari sumber berkas cahaya yang diamati langsung
melalui pita panjang gelombang yang kecil ( )terpusat pada panjang
gelombang tertentu, maka tegangan keluaran fotometer dapat diketahui
(Zain 2002).
Fotometer memiliki prinsip yang sama dengan spektrofotometer tapi
fotometer memiliki perbedaan dengan spektrofotometer berdasarkan
panjang gelombang yang digunakan dan bagian-bagian yang berada dalam
fotometer. Fotometer digunakan untuk mengukur sampel yang berada di
kisaran panjang gelombang sinar tampak, sedangkan spektrofotometer dapat
mengukur sampel yang berada di kisaran panjang gelombang sinar tampak
dan sinar UV. Perbedaan selanjutnya fotometer hanya menggunakan filter
untuk memisahkan berkas cahaya berdasarkan panjang gelombang,
sedangkan spektrofotometer menggunakan filter dan monokromotor. Hal ini
yang menyebabkan fotometer hanya dapat mengukur konsentrasi suatu zat
di sekitar panjang gelombang tertentu (Zain 2002)
Menurut LcTech (2009), fotometer dapat dibagi menjadi lima jenis
berdasarkan metode atau prinsip yang digunakan, yakni: absorption
photometer, flame photometer, fluorometer, nefelometer, dan atomic
spectrophotometer. Absorption photometer merupakan fotometer bersifat
semi auto analisis menggunakan metode absorpsi dengan enam filter, dapat
membaca dengan kuvet makro dan semi mikro, temperatur dari 20-45C,
berikut adalah contoh gambar absorpsi fotometer:

Gambar 1 Contoh Absorpsi Fotometer


Flame photometer merupakan fotometer menggunakan larutan yang
bersifat mudah menyala/ mudah terbakar. Flame photometer berfungsi
untuk mendektesi emisi yang berada di dalam sampel dan dapat menentukan
konsentrasi sampel dalam ppm atau meq. Larutan yang mudah menyala
ketika direaksikan akan menghasilkan radiasi, radiasi yang dihasilkan akan
dilewati melalui lens system dan optical filter, berikut adalah gambar salah
satu flame photometer:

Gambar 2 contoh flame photometer (Kachouh 2001)


Fluorometer merupakan salah satu jenis spektrofotometer yang
dilengkapi oleh sistem fluorometer dengan dilengkapi oleh laminar air flow,
Olympus 35mm film camera, mikroskop flurosens, dan lain-lain.
Nefelometer merupakan salah satu fotometer yang lebih ekonomis dan
akurat, dibagian atasnya dilengkapi laser nefelometer kuantitatif serum,
berikut adalah gambar contoh fluorometer dan nefelometer:

Gambar 3 Contoh Fluorometer

Gambar 4 Contoh

Nefelometer (Jhonson 2003)


Tabel 1 Bagian- Bagian Fotometer
Bagian Fotometer

Fungsi

Selang aspirator

Selang untuk
menghisap larutan yang
akan diukur

Pompa peristaltik

Menghisap larutan yang


sudah terbaca dari kuvet
menuju pembuangan

Inkubator

Mengoptimalkan
keadaan reagen dengan
analat agar bereaksi
sempurna sesuai dengan
kondisi yang
sebenarnya

Tombol power

Mematikan dan
menghidupkan alat

Gambar

Bagian Alat

Fungsi

Kipas

Mendinginkan alat

Layar display

Mengooperasikan alat

Saluran pembuangan

Menampung hasil siksa


reaksi

Printer

Mencetak hasil
praktikum

Kuvet

Menaruh sampel di
fotometer

Gambar

Cara Pengoperasian Alat


Fotometer disambungkan ke sumber arus 220V kemudian tombol
power ditekan. Fotometer distabilkan selama 10 menit kemudian selang
aspirator dihubungkan ke pompa peristaltik. Selang aspirato dan kuvet
dicuci dengan akuades sebanyak empat kali dengan ditekan tombol washing
di display hingga tidak ada gelembung yang tersisa. Sampel, blanko, dan
standar yang telah diberi pereaksi dioptimalkan di dalam inkubator. Waktu,
metoda, suhu, diatur pada layar fotometer kemudian dioperasikan. Kuvet
dan selang aspirator dicuci kembali dengan akuades sebanyak 10 kali

dengan ditekan tombol washing pada layar kemudian dikering udarakan


hingga tidak ada sisa-sisa sampel. Selang aspirator dilepas dari pompa
dengan cara ditarik selang secara horizontal. Fotometer dimatikan dan
dicabut dari sumber arus kemudian alat dibersihkan dengan tisu dan ditutup.
Cara Pemeliharaan
Fotometer harus dipelihara baik dengan cara khusus ataupun cara
umum. Alat instrumen harus dijaga kelembapan, suhu ruangan, sehingga
fotometer harus disimpan di suhu rendah. Fotometer diletakan di atas meja
dengan alas datar dan permanen, fotometer harus dijauhkan dari sinar
matahari langsung, dan dipasangkan stabliser. Pemeliharaan secara umum
untuk fotometer dapat dilakukan dengan cara sebelum dan sesudah
pemakaian selang harus dicuci dengan akuades kemudian selang aspirator
harus dicabut dari pompa peristaltik agar selang tidak kendur, pembersihan
dari debu, selang harus diganti jika sudah waktunya dan kuvet dicuci.
POLARIMETER
Polarimeter adalah polaroid yang dapat mempolarisasi cahaya.
Polarimeter terdapat polarisatorvdan analisator. Analisator adalah Polaroid
yang dapat menganalisa atau mempolarisasikan cahaya. Polarimeter dapat
digunakan untuk mengukur berbagai sifat optis suatu material, termasuk
bias ganda linier, bias ganda lingkar (juga mengenal sebagai putar optis atau
dispersi putar berhubung dengan mata), dikroisme linier, dikroisme lingkar
dan menyebar.
Apabila cahaya melalui polarisator maka bidang getar polarisator
akan diserap atau dipadamkan sehingga cahaya yang didapat melalui
polarisator adalah cahaya yang mempunyai bidang getar polarimeter.
Sebaliknya cahaya yang melalui analisator, bidang getar polarisatornya akan
dipadamkan dan yang tertinggal hanya cahaya yang mempunyai bidang
getar analisator. Secara khas polarimeter dilaksanakan atas gelombang

elektromagnetis yang telah dicerminkan, membelokkan, atau diffracted oleh


beberapa material untuk menandai obyek itu (Safru 2009).
Polarimeter digunakan untuk menentukan aktifitas dari senyama
optik aktif. Senyawa optic aktif adalah senyawa yang dapat membelokkan
cahaya pada bidang terpolarisasi atau yang memiliki karbon kiral,
contohnya senyawa glukosa. Aktifitas yang ditentukan polarimeter ialah
mengidentifikasi dan menentukan konsentrasi suatu senyawa.
Bagian-bagian dari polarimeter, yaitu :
1. Sumber radiasi cahaya atau sumber cahaya
Lampu yang digunakan pada sumber cahaya ialah lampu
yang memiliki panjang gelombang 589 nm, cahaya yang dihasilkan
sudah monokromatis.

2. Filter orange
Alat ini digunakan untuk memfokuskan cahaya yang
dihasilkan pada lampu. Filter prange dilengkapi dengan fentilasi
karena panas yang dihasilkan pada lampu sangat tinggi sehingga
diperlukan fentilasi pada filter orange.

3. Prisma nicol atau polarisator


Bagian ini digunakan untuk memperkuat intensitas cahaya
yang diterima dari sumber cahaya. Prisma nicol dapat mengubah

cahaya monokromatis dari lampu menjadi lebih terpolarisasi


sehingga cahaya terlihat bagus dan jelas.

4. Wadah sampel
Wadah sampel digunakan untuk meletakkan sampel. Ukuran
dari wadah sampel beragam, yaitu 20 cm, 15 cm, dan 10 cm. Wadah
sampel memiliki dua bangian yaitu bagian kepala dan ekor, bagian
kepala berfungsi untuk menjebak gelembung udara yang terdapat
saat preparasi sampel, jika terdapat udara yang tidak terjebak cahaya
yang dihasilkan akan membelok sehingga mempengaruhi hasil akhir,
sedangkan bagian ekor merupakan bagian untuk membuka dan
memasukkan sampel. Bagian ekor memiliki bagian-bagian yang
paling penting, yaitu mur pengaman pertama, pengaman kedua, karet
pengaman dan lensa.

contoh gambar dengan ukuran 20 cm


5. . Tempat peletakkan wadah sampel
Bagian ini digunakan sebagai tempat untuk meletakkan
wadah sampel dengan posisi diagonal.

6. Prisma analisator
Prisma analisator digunakan untuk mensejajarkan cahaya
yang dibelokan oleh senyawa aktif optik. Prisma analisator memiliki
beberapa bagian, yaitu lensa mikroskop, knop pengatur lensa
analisator dan skala.

Lensa

mikroskop

digunakan

sebagai

tempat

meletakan mata untuk melihat cahaya yang dihasilkan


dari senyawa optik aktif.

Knop pengatur lensa digunakan untuk mengatur skala


agar mendapatkan cahaya yang buram sebagai
patokannya. Cara menggunakannya yaitu dengan
memutar ke kanan atau ke kiri. Terdapat ketentuan
jika memutar ke kiri atau berlawanan arah jarum jam
maka nilai sudut rotasi menjadi negatif (-) dan juga
disebut dextro rotation sedangkan jika memutar ke
kanan atau searah jarum jam maka nilai sudut rotasi
menjadi positif (+) dan juga disebut levo rotation.

Skala digunakan untuk menentukan sudut hitung


rotasi (0) atau dalam derajat , memiliki skala
minimum yaitu 00 dan skala maksimum 1800.

Prinsip kerja polarimeter ialah sumber cahaya akan memancarkan


cahaya dengan panjang gelombang 589 nm yang monokoromatis kemudian
cahaya terfokus pada filter orange lalu cahaya diteruskan ke prisma nicol
yang mengubah cahaya monokromatis menjadi lebih terpolarisasi, ketika
tidak ada sampel cahaya akan diteruskan ke prisma analisator kemudian
cahaya diteruskan ke mata. Jika terdapat sampel senyawa optik aktif
didalamnya maka cahaya akan diteruskan melalui sampel tetapi akan terjadi
pembelokan karena sampel yang dimasukkan merupakan senyawa yang
memiliki karbon kiral, untuk meluruskan cahaya digunakan knop pengatur
lensa agar menemukan cahaya yang diteruskan. Skala yang berubah akibat
pemutaran knop merupaka sudut hitung rotasinya.
Terdapat lima keadaan warna polarimeter, yaitu gelap, gelap-teranggelap, redup atau senja, terang-redup-terang, terang. Warna gelap
merupakan prisma analisator dengan polarisator tidak paralel, warna gelapterang-gelap merupakan warna peralihan antara gelap dengan senja, warna
redup atau senja merupakan prisma analisator dengan polarisator yang
paralel, warna terang-gelap-terang merupakan peralihan warna antara senja
dengan terang, warna terang merupakan cahaya maksimum yang diteruskan.
Sudut hitung rotasi dapat ditentukan dengan rumus :
[] = / d x c
Keterangan : [] yaitu rotasi spesifik (0)
yaitu sudut hitung rotasi (0)

d yaitu panjang tabung (dm)


c yaitu konsentrasi (gr/ml)
Cara pengoperasian polarimeter yaitu alat disambungkan dengan
arus listrik sebesar 220 volt kemudian tekan tombol power pada posisi on
lalu lampu dipanaskan selama 5 menit. Preparasi sampel dilakukan dan
dimasukkan dalam wadah sampel kemudian tutup tempat wadah.Cahaya
yang dihasilkan dilihat pada prisma analisator kemudian knop diatur sampai
menemukan warna redup atau senja, setelah menemukan warna redup skala
dibaca dan sudut hitung rotasi dihitung dengan rumus.
Cara pembersihan tabung sampel yaitu dibuka ekor dan kepala
tabung kemudian dibersihkan dengan akuades, keringkan tabung dalam
oven dengan suhu 500C . Pembersihan bagian ekor hanya diseka saja
dengan tisu yang memiliki permukaan yang halus, jangan dicucui karena
didalamnya terdapat lensa. Pemeliharaan alat polarimeter yaitu meletakkan
pada meja yang datar dan permanen, dihubungkan dengan stabilizer, tabung
harus segera dicuci setelah pemakaian, disimpan pada ruangan yang
memiliki suhu yang stabil.

Daftar Pustaka
Jhonson. 2003. SCAEL/Baruch Marine Lab Facilities [Terhubung Berkala].
http://www.dnr.sc.gov (7 Oktober 2011)
Kachouh, Antoine. 2001. Flame Photometer Model AFP-100 [Terhubung
Berkala]. http://www.ecvv.com (7 Oktober 2011)
LcTech. 2009. Portable Photometer [Terhubung Berkala] http://www.
lctech.de (7 Oktober 2011)
Zain, H. dan Nurul H. 2002. Fotometer unuk pemantauan spektrum radiasi
matahari. Depok: Universitas Gunadarma Press
Safru Urly. 2009. Polarimeter. [Terhubung Berkala]. http://polarimeteroerlee.pdf (5 Oktober 2011).

Anda mungkin juga menyukai