Pengaruh Timbal Balik Antara Tripusat Pendidikan Terhadap Perkembangan Peserta Didik
Pengaruh Timbal Balik Antara Tripusat Pendidikan Terhadap Perkembangan Peserta Didik
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga
sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian
pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan
adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi
manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan
pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan
yang ada dalam sistem pendidikan formal ( sekolah ) saja. Manusia selama
hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat
luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan. Dengan
kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang
maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal
dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada
diluar lingkungan formal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1 Apa itu lingkungan pendidikan ?
2 Apa fungsi lingkungan pendidikan ?
3 Apa itu tripusat pendidikan ?
6 Apa pengaruh timbal balik antara tripusat perguruan tinggi terhadap
perkembangan peserta didik ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1 Untuk mengetahui apa itu lingkungan pendidikan.
2 Untuk mengetahui apa fungsi lingkungan pendidikan
3 Untuk mengetahui apa itu tripusat pendidikan
4 Untuk mengetahui jenis jenis dari tripusat pendidikan.
5
6
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Lingkungan Pendidikan
Menurut Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud lingkungan
meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi
tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes. Meskipun
lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun
merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar
terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal adlam satu lingkungan
yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Pada dasarnya
lingkungan mencakup lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan lingkungan
sosial.
Pengalaman
itu
terjadi
karena
interaksi
manusia
dengan
potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan
(UU RI No. 20 tahun 2003 tentang UU SISDIKNAS Pasal 1 ayat 8). Menurut UU
RI No. 20 tahun 2003 tentang UU SISDIKNAS Pasal 1 ayat 11-13, pendidikan
formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan
nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formalyang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Sedangkan pendidikan informal
adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
B. Fungsi Lingkungan Pendidikan
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta
didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai
sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan
yang optimal. Penataan lingkungan pendidikan itu terutama dimaksudkan agar
proses pendidikan dapat berkembang secara efisien dan efektif. Seperti diketahui,
proses pertumbuhan dan perkembangan manusia sebagai akibat interaksi dengan
lingkungannya akan berlangsung secara alamiah dengan konsekuensi bahwa
tumbuh kembang itu mungkin berlangsung lambat dan menyimpan dari tujuan
pendidikan.
Oleh karena itu, diperlukan berbagai usaha sadar untuk mengatur dan
mengendalikan lingkungan itu sedemikian rupa agar dapat diperoleh peluang
pencapaian tujuan secara optimal, dan dalam waktu serta dengan daya/dana yang
seminimal mungkin. Dengan demikian diharapkan mutu sumber daya manusia
makin lama semakin meningkat. Hal itu hanya dapat diwujudkan apabila setiap
lingkungan pendidikan tersebut dapat melaksanakan fungsinya sebagaimana
mestinya.
C. Pengertian Tri Pusat Pendidikan
Istilah Tri Pusat Pendidian adalah istilah yang digunakan oleh tokoh
pendidikan Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara yang menggambarkan lembaga
lingkungan pendidikan yang disekitar manusia yang mempengaruhi perilaku
peserta didik. Dalam kegiatan ini berisikan tiga pokok bahasan, yaitu :
Pendidikan keluarga, Pendidikan dalam sekolah, Pendidikan di dalam masyarakat.
1. Pendidikan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama,
karena
bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari
kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling
banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga. Hasbullah (2003) menegaskan
bahwa tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak
dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat
anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota
keluarga yang lain.
Pendidikan keluarga atau pendidikan informal adalah jalur pendidikan
keluarga. Pendidikan informal adalah suatu proses pembelajaran yang terjadi
di kehidupan sehari-hari di dalam keluarga terdekat. Sebagai orang tua atau orang
dekat lainnya di dalam keluarga itu mengenalkan nama benda-benda dan cara
mengucapkan yang benar, cara makan minum yang benar, cara menghormati
orang, cara menulis, cara menggambar dan cara beribadah dan sebagainya untuk
dasar anak memasuki dunia formal (sekolah dan
tinggi. Sekolah
adalah
lembaga
yang
dirancang
untuk
pemerintah,
mulai
dari
sekolah
dasar,
sekolah
penyelenggara berupa badan berupa yayasan pendidikan yang sampai saat ini
badan hukum penyelenggara pendidikan masih berupa rancangan peraturan
pemerintah.
Menurut jenis pendidikan pendidikan dibagi tujuh:
a)
e)
teknologi
serta
mengupayakan
penggunaannya
untuk
3.
non
formal
adalah
lembaga
pendidikan
tidak
dari
tatanan
dalam masyarakat di mana keluarga dan sekolah itu berada. Pelaku pendidikan
tersebut ialah para pemimpin, para tokoh dan orang-orang yang berpengaruh
dalam masyarakat. Materi atau bahan yang diberikan bersifat praktis, siap pakai
dalam kehidupan, misal: membaca, menulis, kesehatan, keagamaan, akhlak,
keluarga berencana, kepemudaan dan kewanitaan.
Lembaga-lembaga
yang
ada
di
dalam
masyarakat
seperti
pendidikan
politik,
2.
Pembeda
Peserta didik
Guru
3.
Kurikulum
4.
Struktur/ jenjang
pendidikan
Pendidikan
Formal
Ada batasan
umur, misalnya
SD 7 12 tahun
Ada guru yang
melaksanakan
proses
pembelajaran
Menggunakan
kurikulum, baik
nasional maupun
yang disusun oleh
sekolah
Struktur jenjang
pendidikan yang
jelas, yakni 1)
pendidikan dasar,
2) pendidikan
menengah, dan 3)
pendidikan tinggi
Pendidikan
Informal
Pendidikan
Nonformal
Tidak ada
batasan umum
Tidak ada
batasan umur
Pelatih, yang
dapat
melaksanakan
fungsi sebagai
guru
Disediakan
program dan
kegiatan yang
disusun oleh
lembaga
penyelenggara
kursus
Dapat
dilaksanakan
dengan
struktur dan
jenjang yang
disesuaikan
dengan
5.
6.
Sertifikat/ Ijazah
Sertifikat/ijazah
dikeluarkan oleh
pemerintah
Tempat
berlangsung
Tempat
pembelajaran di
gedung sekolah.
(SD, SMP, SMA,
PT)
kompetensinya
, misalnya 1)
tingkat dasar,
2) tingkat
lanjutan, 3)
dsb.
Sertifikat dapat
dikeluarkan
Tidak ada
oleh lembaga
sertifikat/ijazah
penyelenggara
kursus
Dapat di luar
dan di dalam
Di mana saja
sekolah TPA,
seseorang
kursus musik,
berada (di rumah
bimbingan
oleh orang tua,
belajar, PLPM,
majelis talim)
PKK Remaja
dan sebagainya
7.
Lama pendidikan
8.
Penyelenggaraan
9.
10.
Administrasi
Proses
pendidikannya
memakan waktu
yang lama
Penyelenggara
pendidikan adalah
pemerintah atau
swasta.
Diselenggarakan
dengan
administrasi yang
seragam
Ditinjau sejarah
11.
Syarat untuk
mengikuti
Ada persyaratan
khusus untuk
menjadi peserta
didik
12.
Penilaian
Adanya evaluasi
Sepanjang hidup
Relatif singkat
Pemerintah
atau swasta
Tidak ada
Ada walaupun
tidak begitu
uniform
Sejak ada
Lebih tua dari
manusia di dunia pendidikan
ini
formal
Kadangkadang ada
namun tidak
Tidak ada
memegang
peranan yang
penting
Evaluasi tidak
Evaluasi
13.
Metode mengajar
14.
Bahan pelajaran
setiap akhir
penyampaian
materi.
formal
Materi
pembelajaran
bersifat akademis.
sistematis
sistematis
Tidak formal
formal
Praktis dan
khusus
BAB 3
PENUTUP
A. Simpulan
Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan
berbagai pihak khususnya keluarga, sekolah dan masyarakat sebagai lingkungan
pendidikan yang dikenal sebagai tripusat pendidikan. Fungsi dan peranan tripusat
pendidikan itu baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama merupakan faktor
penting dalam mencapai tujuan pendidikan, yakni membangun manusia Indonesia
seutuhnya serta menyiapkan sumber daya manusia pembangunan yang bermutu.
Dengan demikian, pemenuhan fungsi dan peranan itu secara optimal merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan nasional.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/12/tripusat-pendidikan-danpengaruhnya.html
http://gumonounib.wordpress.com/2010/06/23/undang-undang-sisdiknas-darimasa-ke-masa/