dapat dilakukan biopsy. Pada mereka yang menggunakan IUD yang melepaskan
levonorgestrel, biopsy endometrium dapat dilakukan tanpa pelepasan alat.
Usia postmenopause
Wanita postmenopause dengan hiperplasia endometrium non
atipik
dapat
ditatalaksana dengan MPA dosis rendah atau regimen harian 2.5-mg secara terus menerus.
Meskipun demikian, sangatlah penting bagi wanita usia post menopause untuk mengeksklusi
atipik secara sitologis. Pada praktik secara umum, pasien post menopause dengan hiperplasia
simpleks biasanya tidak ditatalaksana. Pada hiperplasia kompleks non atipik biasanya
ditatalaksana dengan progestin.
Respons hiperplasia endometrium non atipik terhadap progestin
Tingkat regresi secara patologis dan klinis pada terapi progestin melebihi 90% pada
hiperplasia endometrium non atipik. Pasien dengan penyakit persisten pada biopsy berulang
dapat ditingkatkan pada regimen dengan dosis yang lebih tinggi seperti MPA, 40 to 100 mg
per hari, atau megestrol acetate (Megace), 160 mg per hari. Histerektomi juga dapat
dipertimbangkan pada lesi yang refraktori pada terapi medikamentosa. Pendekatan
pembedahan yang invasif secara minimal seperti histerektomi total laparoskopi merupakan
pilihan yang tepat. Pada kasus yang terdapat kecurigaan hiperplasia atipik, pengangkatan
rahim lebih dipilih. Karena lesi dapat memanjang ke segmen bawah rahim atau endoserviks
atas, histerektomi subtotal tidak cocok pada wanita premenopause dengan hiperplasia
endometrium.
Hiperplasia endometrium atipik
Histerektomi merupakan tatalaksana terbaik untuk wanita dengan hiperplasia
endometrium atipik pada berbagai usia karena resiko rekurensi dan menjadi keganasan akan
meningkat. Wanita premenopause yang masih menginginkan untuk memiliki keturunan
merupakan pengecualian. Terapi progestin dosis tinggi merupakan terapi yang sesuai bagi
pasien dengan motivasi yang tinggi. Pasien yang tidak cocok untuk menjalani pembedahan
juga dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan ablasi hormonal dengan progestin. Resolusi
hiperplasia harus dikonfirmasi dengan biopsi serial endometrium setiap 3 bulan sehingga
adanya respon. Jika tidak, maka histerektomi seharusnya direkomendasikan. Penyembuhan
hiperplasia, surveilans dan progestin harus dilanjutan hingga jangka panjang karena potensi
untuk berubah menjadi keganasan. Para ahli yang melakukan histerektomi pada hiperplasia
endometrium atipikal harus mempertimbangkan kemungkinan untuk adanya keganasan dan
melakukan staging.