Gipsum Bahan Galian Industri
Gipsum Bahan Galian Industri
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nyalah makalah
yang berjudul Gipsum dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Berkaitan dengan
Bab I
PENDAHULULUAN
Mineral sangatlah erat kaitannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun orang
awam sering tidak memahami definisi yang sebenarnya dari mineral. Menurut L.G. Berry dan
B. Manson, mineral adalah suatu bahan padat homogen yang terdapat di alam dan terbentuk
secara anorganik, memiliki komposisi kimia dalam batas tertentu dan susunan atomnya
teratur. Mineral terdiri dari beberapa jenis salah satunya adalah mineral sedimen.
Gipsum merupakan salah satu mineral sedimen dari proses sedimentasi magma yang
terdapat didalam kerak bumi. Gipsum berasal dari dalam bahasa Yunani
yang artinya
memasak, karena di daerah Montmartre, Paris, pada beberapa abad yang lalu orangorangnya membakar gipsum untuk berbagai keperluan, dan material tersebut kemudian
disebut dengan plester dari Paris. Selain itu, gipsum juga digunakan sebagai krim untuk
kaki, sampo, dan sebagai produk perawatan rambut lainnya.
Karena gipsum merupakan mineral yang tidak larut dalam air dalam waktu yang lama,
menyebabkan gipsum banyak ditemukan dalam bentuk kristal dan jarang ditemukan dalam
bentuk butiran atau pasir. Namun, bukan berarti gipsum tidak ditemukan dalam bentuk
butiran atau pasir, di White Sands National Monument, Mexico, Amerika Serikat, terdapat
710 km pasir gipsum putih yang cukup sebagai bahan baku untuk industri drywall selama
1000 tahun.
Gipsum banyak ditemukan di berbagai daerah di dunia, yaitu Jamaika, Iran, Thailand,
Spanyol (penghasil gipsum terbesar di Eropa), Jerman, Italia, Inggris, Irlandia, Manitoba,
Ontario, Canada, New York, Michigan, Indiana, Texas, Iowa, Kansas, Oklahoma, Arizona,
New Mexico, Colorado, Utah, Nevada, Paris, California, Kalimantan, dan Jawa Barat.
Gipsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang mendominasi pada
mineralnya. Gipsum yang paling umum ditemukan adalah jenis hidrat kalsium sulfat dengan
rumus kimia CaSO4.2H2O.
Penggunaan gipsum dalam kehidupan sangat meningkat. Pada zaman modern
sekarang ini gipsum banyak dimanfaatkan dalam bidang industri, medis maupun
pembangunan. Kegunaan gipsum tersebut antara lain sebagai drywall, bahan perekat,
penyaring dan sebagai pupuk tanah, pengental tahu, penambah kekerasan untuk bahan
bangunan, bahan baku kapur, sebagai salah satu bahan pembuat portland semen dan lain
sebagainya. Karena banyaknya kegunaan dari gipsum dalam kehidupan, maka dibuatlah
makalah ini untuk memudahkan para pembaca dalam memahami gipsum dan sifat-sifatnya
secara spesifik serta cara pembentukannya.
Bab II
ISI
A. PENGENALAN GYPSUM
Kata gipsum berasal dari kata kerja dalam bahasa Yunani yang artinya memasak.
Disebut memasak karena di daerah Montmartre, Paris, pada beberapa abad yang lalu
orang-orangnya membakar gipsum untuk berbagai keperluan, dan material tersebut
kemudian disebat dengan plester dari Paris. Orang-orang di daerah ini juga menggunakan
gipsum sebagai krim untuk kaki, sampo, dan sebagai produk perawatan rambut lainnya.
Karena gipsum merupakan mineral yang tidak larut dalam air dalam waktu yang lama,
sehingga gipsum jarang ditemui dalam bentuk butiran atau pasir. Namun di White Sands
National Monument, di negara bagian New Mexico, Amerika Serikat, terdapat 710 km
pasir gipsum putih yang cukup sebagai bahan baku untuk industri drywall selama 1000
tahun.
Kristal gipsum terbesar dengan panjang lebih dari 10 meter pernah ditemukan di
Naica, Chihuihua, Mexico. Gipsum banyak ditemukan di berbagai daerah di dunia, yaitu
Jamaika, Iran, Thailand, Spanyol (penghasil gipsum terbesar di Eropa), Jerman, Italia,
Inggris, Irlandia, Manitoba, Ontario, Canada, New York, Michigan, Indiana, Texas, Iowa,
Kansas, Oklahoma, Arizona, New Mexico, Colorado, Utah, Nevada, Paris, California,
New South Wales, Kalimantan, dan Jawa Barat.
Gipsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang mendominasi pada
mineralnya. Gipsum yang paling umum
ditemukan adalah jenis hidrat kalsium
sulfat dengan rumus kimia CaSO4.2H2O.
Gipsum adalah salah satu dari beberapa
mineral yang teruapkan. Contoh lain dari
mineral-mineral tersebut adalah karbonat,
Gipsum dari New South Wales, Australia
lapian garam karena konsentrasi ion-ion oleh penguapan. Ketika air panas atau air
memiliki kadar garam yang tinggi, gipsum berubah menjadi basanit (CaSO4.H2O) atau
juga menjadi anhidrit (CaSO4). Dalam keadaan seimbang, gipsum yang berada di atas
suhu 108 F atau 42 C dalam air murni akan berubah menjadi anhidrit.
Gipsum umumnya merupakan kristal atau batu putih yang terbentuk karena
pengendapan air laut, kemudian dipanaskan 175oC disebut STUCCO. Gipsum adalah
salah satu mineral terbanyak dalam lingkungan sedimen yaitu batu yang terdiri dari
mineral yang diproduksi secara besar-besaran biasanya dengan persitipasi dari air asin.
Kristal gipsum dapat tidak berwarna dan transparan secara ekstrim membuat kontras
yang kuat untuk pemakaian paling banyak di dinding kering. Gipsum adalah penyekat
alami, hangat bila disentuh dibandingkan dengan batu biasa.
Rumus gipsum : CaSO4. 2H2O dengan
Berat molekul
: 172,17 gram.
Komposisi bahan gipsum
No
Bahan
Kandungan (%)
Kalsium (Ca)
23,28
Hidrogen (H)
2,34
32,57
Air (H2O)
20,93
Sulfur (S)
18,62
Klasifikasi Gypsum
Gipsum secara umum mempunyai kelompok yang terdiri dari gipsum batuan, gipsit
alabaster, satin spar, dan selenit. Gipsum juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tempat
terjadinya, yaitu endapan danau garam, berasosiasi dengan belerang, terbentuk sekitar
fumarol vulkanik, efflorescence pada tanah atau gua-gua kapur, tudung kubah garam,
penudung oksida besi (gossan) pada endapan pirit di daerah batu gamping.
Berikut merupakan penjelasan dari beberapa bentuk Gypsum:
1. Selenite: berbentuk pipih, terkadang memiliki kristal kembar. Gypsum jenis ini
memiliki serabut dan lembut. Jenis ini bisa menjadi butiran kecil.
2. Alabaster: berwarna putih dan berjaring halus. Jenis ini banyak digunakan untuk
ornamen rumah.
3. Desert Rose: berbentuk seperti bungan dan berpasir. Biasa ditemukan di daerah yang
gersang.
Gipsum adalah mineral yang bahan utamanya terdiri dari hydrated calsium sulfate.
Seperti pada mineral dan batu, gipsum akan menjadi lebih kuat apabila mengalami
penekanan (Gypsum Association, 2007). Gipsum pada industri keramik umumnya
banyak digunakan untuk pembuatan cetakan (Mould) dalam proses pembentukan barang
keramik dengan cara slip casting.
Kebutuhan bahan gipsum aktif (plaster of paris) untuk setiap industri keramik,
terutama keramik putih, termasuk keramik hias, keramik rumah tangga (cookin ware)
dan keramik lainnya memerlukan jumlah yang cukup besar. Kemamppuan pakai daru
cetakan gipsum ini terbatas hanya beberapakali pekai dan setelah itu harus diaktifkan
kembali dengan cara memanaskannya.
Berdasarkan fungsi dalam struktur kimianya, gipsum merupakan senyawa kalsium
sulfat yang mengandung dua molekul air kristal. Kestabilan air kristal ini dapat diganggu
oleh suhu sekitar160-180oC dan diberikan tingkat-tingkat kestabilannya sebagai fungsi
suhu. mekanisme pelepasan molekul air sesuai dengan persamaan:
CaSO4. 2H2O CaSO4 (2-a) H2O.
Untuk keperluan industri keramik, khususnya untuk pembuatan cetakan maka struktur
kimia yang cocok adalah: CaSO4 H2O. Senyawa ini mempunyai daya ikat hidrolis
yang cukup untuk membentuk masa yang kompak dan porous. Suhu yang optimal yang
diperlukan untuk menghilangkan molekul air ini sekitar 160-170oC. Pada suhu lebih
dari 180oC gipsum akan kehilangan air kristalnya dan membnetuk senyawa anhidrit
(CaSO4) (1,2,3)
B. PROSES PEMBENTUKAN
Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang bervariasi.
Gipsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air laut
diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah. Sebagai mineral
evaporit, endapan gipsum berbentuk lapisan di antara batuan-batuan sedimen batu
gamping, serpih merah, batu pasir, lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk
endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen. Menurut para ahli, endapan
gipsum terjadi pada zaman Permian. Endapan gipsum biasanya terdapat di danau, laut,
mata air panas, dan jalur endapan belerang yang berasal dari gunung api.
Di lapangan gipsum didapatkan dalam bentuk pipih, kristalin, serabut di daerah batu
gamping, batu gamping dan furmarole. Konsep utama terbentuknya gipsum adalah
terdapatnya Ca2+ dan SO42-, yang disebut terakhir dapat berasal dari belerang (S) atau
pirit (FeS2). Adanya kondisi reduksi dari daerah sedimentasi yang bersifat karbonatan
(misalnya pada batu lempung) akan menghasilkan gipsum yang berlembar pipih. Adanya
fumarol dari daerah sedimentasi yang bersifat karbonatan akan menghasilkan gips
kristal. Demikian pula adanya pirit (FeS2). Di samping itu gipsum terbentuk akibat
hidrotermal yang berdekatan dengan batuan karbonat akan menghasilkan gips kristal
seperti didapatkan di daerah Ponorogo. Secara teoritis gipsum mempunyai komposisi
CaO 32,6%, SO3 46%, dan H2O 20,9%. Dipasaran dikenal:
Gelas maria : selenit, lembaran gips dengan ukuran cukup besar dan tembus
pandang.
Gips serat atau dikenal pula sebagai gips sutra
Alabaster; jenis gips yang berbutir halus
Batu gips; berbutir halus sekali dan kompak
Gipsum sering didapatkan bersama dengan halit dan anhydrit (Gips: CaSO4. 2H2O;
anhydrit CaSO4).
Tempat ditemukan
Seperti diuraikan di atas gipsum didapatkan dlam berbagai bentuk kristal. Tempat
didapatnya gipsum antara lainn:
Daerah Istimewa Aceh : Pante Raya, Kecamatan Trenggading, Kabupaten Aceh Utara
didapatkan berwarna bening, berupa bongkah dengan ukuran sampai 30 cm.
Jawa Barat : Jati, Cibareng, Teluk Jambe Kabupaten Kerawang; Cidadap
Tasikmalaya; Subang dan Sumedang.
Jawa Tengah : Jatingaleh, Semarang dan Gaplok Kabupaten Blora; Mojosari, Sedang,
Tanjung Sulang, Ngadang Kabupaten Rembang.
Kalimantan Timur : Sedadap, Pulau Nunukan, Pulau Sebatik Kabupaten Bulungan;
Sungai Belayan, Kabupaten Kutai.
Nusa Tenggara Barat : Desa Kuta, Pujut Lombok Tengah.
Nusa Tenggara Timur : Teun, Boutena, Lamaknen; Managa, Lamakera, Kukuwerang
Kecamatan Solor Timur (dijumpai berupa lensa-lensa pada batuan dasit terubah),
Sulawesi Tengah : Pulipohon Kabuppaten Donggala,
Kubiran, Desa
Teknik Penambangan
Teknik penambangan dilakukan dengan sistem kuarin dengan peralatan sederhana
ataupun dengan sistem gophering apabila bentuk deposit sebagai teras-teras atau mengisi
bongkahan.
Peremukan/ penghancuran I
Pemisahan
Kemungkinan pengayakan
buangan
Kalsinasi
Pengeringan
Produk gipsum
untuk semen
Penghalusan
Penghalusan
Kalsinasi
Stucco
Wallboard, mesin
dan tungku
Produk
Penghalusan
- 30 mesh (100%)
Industri bahan tahan api, sumber pembuatan asam sulfat, ammonium sulfat, untuk
saat ini salah satu metode yang paling kuat yang ada, untuk melakukan analisis fase
kuantitatif. Pada tahun-tahun terakhir ini menjadi alat standar dalam penelitian dan
pengembangan, tetapi juga di mineral dan industri pertambangan.
Gypsum Alam sering merupakan campuran dari fase sulfat Gypsum (CaSO 4 O. 2H
2), hemi-hidrat (CaSO 4. X H 2 O) dan anhidrit (CaSO 4). Fase ini memang memiliki
sifat fisik yang berbeda, misalnya kelarutan. Hasil analisis unsur tidak dapat
membedakan mineral ini, oleh karena itu sering DSC / TG metode yang digunakan.
Mereka membutuhkan upaya kalibrasi dan memakan waktu. XRD menawarkan solusi
sederhana dan mudah.
Contoh Gypsum asal alam dianalisis, untuk menunjukkan kinerja Phaser D2 untuk
aplikasi tersebut. Pengukuran mencakup rentang sudut 8-65 2Theta. Waktu scan sekitar
26 menit. rincian percobaan diringkas dalam Tabel 1. Gambar 1 menunjukkan data
diukur serta hasil analisis Rietveld Topas .
Gambar 1 sampel. Topas Rietveld tahap kuantifikasi Gypsum dengan (nilai-nilai yang
diberikan dalam wt.%). Kurva biru adalah diagram diukur. Kurva merah adalah diagram
dihitung. Dalam abu-abu perbedaan kedua diberikan. Tanda di bawah ini menunjukkan
posisi puncak kemungkinan setiap tahap.
dengan
bahan
baku
semen
portland
untuk
bersama-sama
Kegunaan gypsum
Drywall
Bahan perekat.
Penyaring dan sebagai pupuk tanah. Di akhir abad 18 dan awal abad 19, gipsum
Nova Scotia atau yang lebih dikenal dengan sebutan plaister, digunakan dalam
jumlah yang besar sebagai pupuk di ladang-ladang gandum di Amerika Serikat.
bangunan.
Sebagai pengental tofu karena memiliki kadar kalsium yang tinggi, khususnya di
Benua Asia (beberapa negara Asia Timur) diproses dengan cara tradisonal.
Sebagai penambah kekerasan untuk bahan bangunan
Untuk bahan baku kapur tulis
Sebagai indikator pada tanah dan air
Sebagai agen medis pada ramuan tradisional Cina yang disebut Shi Gao.
unik.
Biasanya
untuk
bagian sudut antara plafon dan dinding ditutup dengan lis profil yang berbahan gipsum.
Begitu juga di sisi yang lain, dimana lis profil dimanfaatkan sebagai garis pemisah di
dinding.
Selain untuk plafon, gipsum bisa dipakai untuk dinding partisi seperti sekat kamar dan
lining wall (penutup tembok). Hanya saja gipsum tak bisa diaplikasikan untuk eksterior,
kolom dinding atau penahan beban. "Gipsum itu hanya untuk interior yang tidak
berkaitan dengan struktur bangunan," kata Sutanto, Project & Technical Manager PT
Siam-lndo Gypsum Industry, produsen gipsum Elephant.
Gipsum terbuat dari batu putih yang terbentuk karena pengendapan air laut. Bahan itu
kemudian dipanaskan dalam temperatur 175 derajat sehingga membentuk material
bernama stucco. STUCCO dicampur air, zat aditif, dan diolah menjadi papan gipsum
dengan dilapisi kertas khusus di permukaannya.
Papan gipsum di pasar umumnya berukuran 1,2 x 2,4 m. Ukuran lain bisa dipesan.
Ketebalan antara 9-15 mm. Tipe standar warnanya putih. Tapi, untuk fungsi-fungsi
khusus ada yang hijau, biru, beige (krem), dan merah muda. Selain Elephant, merek
gipsum lain sebutlah Knauf dan Jayaboard. Gipsum standar lebih kuat menahan api
dibanding triplek, sehingga ada waktu menyelamatkan isi ruang saat kebakaran. Selain
itu juga mampu menepis panas. Sementara gipsum berwarna didesain untuk berbagai
fungsi seperti ruang kedap suara, ruang tahan api, dan ruang lembab.
Papan gipsum biasa digunakan sebagai partisi ruangan, baik di rumah maupun di
perkantoran. Papan ini dikenal kuat dan mudah dipasang. Kelebihan lain dari material
gipsum
jika
dibandingkan
dengan
demikian
Selain dapat mengurangi sumber polutan penyebab hujan asam, gipsum yang
dihasilkan melalui proses FGD ternyata juga memiliki nilai ekonomi karena dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misal untuk bahan bangunan. Sebagai bahan
bangunan, gipsum tampil dalam bentuk papan gipsum (gypsum boards) yang umumnya
dipakai sebagai plafon atau langit-langit rumah (ceiling boards), dinding penyekat atau
pemisah ruangan (partition boards) dan pelapis dinding (wall boards).
Amerika Serikat merupakan negara perintis dalam memproduksi gipsum sintetis ini.
Pabrik wallboard dari gipsum sintetis yang pertama di AS didirikan oleh Standard
Gypsum LLC mulai November tahun 1997 lalu. Lokasi pabriknya berdekatan dengan
stasiun pembangkit listrik Tennessee Valley Authority (TVA) di Cumberland yang
berkapasitas 2600 Mega Watt.
Produksi gipsum sintetis merupakan suatu terobosan yang mampu mengubah bahan
buangan yang mencemari lingkungan menjadi suatu produk baru yang bernilai ekonomi.
Sebagai bahan wallboard, gipsum sintetis yang diproduksi secara benar ternyata
memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan gipsum yang diperoleh dari
penambangan. Gipsum hasil proses FGD ini memiliki ukuran butiran yang seragam.
Mengingat dampak positifnya cukup besar, tidak mustahil suatu saat nanti, setiap PLTU
batubara akan dilengkapi dengan pabrik gipsum sintetis.
2. Ra-226/Ra-228 Ra atau Radium adalah sebuah unsur kimia yang mempunyai nomor
atom 88.Radium berwarna hampir putih bersih, namun akan teroksidasi jika terekspos
kepada udara dan berubah menjadi hitam. Radium mempunyai tingkat radioaktivitas
yang tinggi. Radium juga dapat berubah menjadi Rn atau biasa disebut radon.
3. Pb-210 Pb atau Timbal adalah suatu unsur kimia yang memiliki nomor atom 82.
Lambangnya diambil dari bahasa Latin Plumbum.Unsur ini beracun dan efek dari
racun ini dapat menyebabkan kerusakan otak bahkan kematian.
4. Po-210 Po atau Polonium adalah suatu unsur kimia yang memiliki dan nomor atom
84. Unsur radioaktif yang langka ini termasuk kelompok metaloid yang memiliki sifat
kimia yang mirip dengan telurium dan bismut. Polonium digunakan dalam percobaan
nuklir dengan elemen sepeti Berilium yang melepas neutron saat ditembak partikel
alpha. Radioaktifitas yang besar dari unsur ini menyebabkan radiasi yang berbahaya
bahkan pada sekumpulan kecil unsur Polonium.
5. Ac-228 Ac atau Aktinium adalah suatu unsur kimia yang memiliki nomor atom 89.
memiliki warna keperak-perakan dan massa atom (227) g/mol. Kimiawinya mirip
lantanida, yang sulit d pelajari karena radiasi yang hebat dari produk peluruhan.
6. Th-228 Th atau Torium adalah suatu unsur kimia memiliki nomor atom 90. Memiliki
warna putih keperakan dan memiliki massa atom 232.03806(2) g/mol. Thorium
tersebar luas, namun mineral utama adalah pasir monazite, suatu kompleks fosfat
yang juga mengandung lantanida.
hal ini kurang disadari pemakai apalagi dengan kondisi sekarang dimana masyarakat
lebih memilih harga yang lebih murah. Apabila ini di teruskan dapat mengakibatkan
semakin tingginya resiko terkena kanker paru-paru. Semakin tinggi konsentrasi radon
pada gedung atau rumah akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker paru-paru
bagi penghuninya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Gipsum yang paling umum ditemukan adalah jenis hidrat kalsium sulfat dengan
rumus kimia CaSO4.2H2O.
2. Gipsum secara umum mempunyai kelompok yang terdiri dari gipsum batuan, gipsit
alabaster, satin spar, dan selenit.
3. Gipsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air
laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah.
4. Gipsum memiliki banyak sekali kegunaan di dalam kehidupan sehari-hari contohnya
sebagai drywall, bahan perekat, bahan banunan, dan sebagai pupuk.
5. Gypsum mempunyai potensi bahaya radiasi karena mengandung unsur-unsur
radioaktif alam dan berperan sebagai penghasil gas radon yang dapat menaikkan
tingkat radiasi alam di lingkungan dan berdampak pada kesehatan tubuh manusia.
6. Kandungan radioaktivitas alam pada bahan bangunan Gypsum berupa U-238 dan Th232 beserta anak-anak luruhnya seperti U-234 (0,197 4%) kBq/kg, Ra-226 (17,382
4%) kBq/kg, Pb-210 (5,926 4%) kBq/kg, Po-210 (1,269 4%) kBq/kg, Ra-228
(0,052 4%) kBq/kg, Ac-228 (0,709 4%) kBq/kg dan Th-228 (0,752 4%) kBq/kg.
4. Radon dapat menyebabkan kanker paru-paru karena radon akan mengendap pada
paru-paru dan mengakibatkan kanker paru-paru.
7. Pemanfaatan sirkulasi udara yang lancar, menggunakan kipas angin, menambal celah
lantai yang berlubang, penghisapan udara untuk ruang bawah tanah, atau menempel
lantai dan dinding dengan bahan karpet dalam bangunan dapat mengurangi dampak
radiologis bahaya radiasi yang diakibatkan oleh Gypsum karena dapat mengurangi
konsentrasi radon di dalam ruangan.
8. Apabila ingin membuat ornamen rumah atau tembok dengan bahan Gypsum usahakan
untuk memakai masker agar radon tidak terhirup masuk.
B. SARAN
Sebaiknya pemakaian Gypsum di kurangi karena dapat mengakibatkan penyakit
pernafasan seperti kanker paru-paru.
Lebih baik kembali ke alam memakai kayu sebagai langit-langit maupun dinding
rumah, apabila tidak memungkinkan memakai kayu dan memilih memakai Gypsum
buatlah sirkulasi udara yang baik agar partikel-partikel berbahaya yang terdapat pada
Gypsum bisa keluar dari ruangan dengan mudah.
Lebih mensosialisasikan efek samping dari Gypsum agar masyarakat dapat
mempertimbangkan lagi apabila ingin menggunakan Gypsum.
DAFTAR PUSTAKA
American Society for Testing and Material. Standard Test Methods for Physical Testing of
Gypsum Panel Product. 2007. PA ASTM Standard C473 (97), page 2. Wes
Conshihicken.
American Society for Testing and Material. Standard Terminology Relating to Gypsum and
Related Building Materials and System ASTM Atandard C11. 1997. PA ASTM. Page
2. West Consshohocken.
Diater, G. E. 1981. Mechanical Metallurgy. Mc Graw-Hill Kogakusha, Ltd.
Gypsum Assosiation. 1973. Application of Gypsum Wallboard on Ceiling to Receive WaterBased Spray Texture Finishes. GA-215-73. Chicago, IL: Gypsum Association.
Suhandra, dan Sulistarihani, Naniek. 1997. Pemurnian dan Pengaktifan Gipsum Bekas dari
Industri Keramik dengan Cara Kimia dan Fisika. Vol. 6. No 1 dan 2, Jurnal Keramik
dan Gelas Indonesia.
Sumber : Cotton, Albert F. dan Geoffrey W. 2007. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta:Penerbit
Universitas Indonesia.
http://resannisa.blogspot.com/2009/08/efek-gypsum-bagi-kesehatan_12.html
LAMPIRAN