Anda di halaman 1dari 11

HIPERLIPIDEMIA

A. Pengertian
Hiperlipidemia adalah peningkatan salah satu atau lebih kolesterol, kolesterol ester, fosfolipid, atau
trigliserid. Hiperlipoproteinemia adalah meningkatnya konsentrasi makro molekul lipoprotein yang
membawa lipid dalam plasma.
B. Klasifikasi
Tipe I
Hiperkilomikronemia pd waktu puasa walaupun ml lemak dalam diet normal,
menyebabkan peningkatan triasil glierol serum yg sangat tingi
Defisiensi Lipase lipoprotein atau defisiensi polilipoprotein CII normal (jarang)
Tipe II A
LDL dgn kadar VLDL normal karena penghambatan dalam degradasi LDL
sehingga terdapat kolesterol serum, tapi TG normal
Disebabkan karena kurangnya reseptor LDL normal
Tipe II B
Sama engan II A kecuali VLDL juga meningkat, menyebabkan TG serum dan
kolesterol meningkat
Disebabkan produksi VLDL oleh hati berlebihan
Tipe III
Konsentrasi IDL serum menyebabkan TG dan kolesterol
Overproduksi IDL atau IDL kyrang digunakan krn mutasi Apo-E
Tipe IV
Kadar VLDL, sedang LDL normal atau berkurang, mengakibatkan kolesterol
normal atau meningkat dan peningkatan kadar gliserol yg berbeda
Penyebabnya overproduksi dan/atau berkurangnya VLDL triasilgliserol dlm
serum
Tipe V
Kadar VLDL dan kilomikron, sedang LDL normal atau berkurang,
mengakibatkan kolesterol dan TG ,
Penyebabnya peningkatan produksi atau penurunan bersihan VLDL dan
kilomikron.
C. Pengobatan Farmakologi
LIAT DI TABEL YANG SUDAH DIBUAT SEBELUMNYA
D. Tanaman
1. Daun Kari/ Salam Koja
a. Taksonomi
Kingdom

Plantae

Sub-Kingdom

Tracheobionta

Superdivision

Spermatophyta

Division

Magnoliophyta

Class

Magnoliospida

Subclass

Rosidae

Ordo

Sapindales

Family

Rutaceae

Genus

Murraya

Species

Murraya Koenigii L. Spreng.

b. Kandungan Kimia

c. Farmakologi
Senyawa mahanimbine dan turunannya merupakan golongan senyawa alkaloid yang memacu
aktivitas enzim lipase lipoprotein, di mna enzim tersebut berperan dalam menghidrolisis
lipoprotein sehingga tidak terbentuk VLDL dan LDL. Di samping itu, senyawa mahanimbine
dan turunannya juga bersifat sebagai antioksidan yang melawan radikal lipid. (LDL dapat
mengalami autooksidasi menjadi asam lemak bebas dan tril gliserol sebagai bahan dasar untuk
produksi VLDL).
2. Daun Salam
a. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium polyanthum (Wight) Walp.
Sinonim : - Syzygium polyanthum
b. Kandungan Kimia
Daun salam mengandung tanin galat, galokatekin, flavonoid, steroid, saponin (triterpenoid),
-sitosterol, sitral, lakton, dan minyak atsiri (seskuiterpen). Selain itu daun salam juga
mengandung beberapa vitamin, di antaranya vitamin A, vitamin C, vitamin E, thiamin,
riboflavin, niasin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat.

c. Farmakologi
- Quercetin yang terkandung dalam flavonoid, selain sifatnya sebagai antioksidan, dapat
menghambat sekresi dari Apo-B100 ke intestinum, sehingga jumlah Apo-B akan mengalami
penurunan. Apo-B merupakan pembentuk VLDL dan LDL.
- Kandungan quercetin yang tinggi dalam suatu makanan dapat memodulasi aktivitas dari
platelet untuk mencegah timbulnya penyakit kardiovaskuler. Quercetin merupakan
antioksidan yang kuat, dan dapat mencegah terjadinya oksidasi LDL. Kandungan niasin
dalam Eugenia polyantha mempunyai efek dalam menurunkan LDL.
3. Seledri
a. Taksonomi
Division
:
Spermatophytes
Sub-division :
Angiospermae
Class
:
Mangnolisisa
Sub-class
:
Rosidace
Order
:
Apicedes
Family
:
Apiceae
Genus
:
Apium
Species
:
Apium graveolens
b. Kandungan Kimia
- Fitosterol merupakan komponen fitokimia yang mempunyai fungsi yang berlawanan dengan
kolesterol bila dikonsumsi. Jadi, fitosterol berfungsi menurunkan kadar kolesterol di dalam
darah .
- Selain mengandung flavonoid (apiin) yang berkhasiat antioksidan, apigenin yang berkhasiat
hipotensif, seledri juga mengandung lipase untuk mencerna lemak, sejumlah vitamin (A, B
dan C), serta kandungan mineral yang cukup tinggi untuk memperkuat massa tulang seperti
kalsium, magnesium dam fosfor.
c. Farmakologi
- Fitosterol memiliki kemampuan untuk berkompetisi dengan kolesterol dalam
penyerapannya di dalam usus. Kadar fitosterol yang tinggi dalam usus halus, terbukti
berperan untuk menghambat penyerapan kolesterol melalui mekanisme kompetitif. Artinya
jika terdapat fitosterol maka tubuh cenderung menyerap fitosterol daripada kolesterol.
Akibatnya kolesterol tidak diserap melainkan langsung dibuang oleh tubuh, sehingga tidak
masuk ke dalam tubuh. Kompetisi ini mengakibatkan berkurangnya jumlah kolesterol yang
dapat diserap oleh tubuh. Mekanismenya adalah melalui fitosterol dalam bentuk micelle
akan bergabung dengan komplek asam lemak bebas, monogliserida dan garam empedu
yang akan diserap oleh mukosa sel usus halus.
- Apigenin, berfungsi sebagai beta blocker yang dapat memperlambat detak jantung dan
menurunkan kekuatan kontraksi jantung sehingga aliran darah yang terpompa lebih sedikit
dan tekanan darah menjadi berkurang.
- Manitol dan apiin, bersifat diuretic yaitu membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan
dan garam dari dalam tubuh, sehingga berkurangnya cairan dalam darah akan menurunkan
tekanan darah.
4. Daun Jati Belanda
a. Taksonomi
Divisi
: Spermatophyta

Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Bangsa
: Malvales
Suku
: Sterculiaceae
Marga
: Guazuma
Spesies
: Guazuma ulmifolia
b. Kandungan Kimia
Tanin, musilago, kafein, sitosterol, friedelin, kaueronic acid, flavonoid, saponin, antioksidan
proanthocyanidin, dan lain sebagainya.
c. Farmakologi
Tanin
Didalam traktus gastrointestinal, sifat
tanin yang mudah berikatan
dengan
protein ini, memungkinkan protein di
permukaan usus mengendap sehingga
mengurangi penyerapan makanan.
Mushilago
Dengan adanya musilago, absorbs usus
terhadap makanan dapat dikurangi.
Sterol
Uuntuk mengikat keberadaan molekul
kolesterol dan lipid dalam makanan dan
mengakibatkan penurunan penyerapan
lipiddan kolesterol dalam usus, dan karena
itu dapat digunakan untuk menurunkan
kadar kolesterol dalam sirkulasi darah.

ANEMIA
A. Pengertian
Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass)
sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke
jaringan perifer (penurunan oxygen carrying capacity).
B. Klasifikasi
Jenis Anemia
Penyebab
Anemia Makrositik/
Defisiensi vitamin B12
Megaloblastik
Defisiensi asam folat
Anemia Mikrositik/
Hipokromik

Defisiensi Fe
Anomali Genetik:
Sickle cell anemia
Thalassemia
Hemoglobinopati lain (Hb
abnormal)

Anemia Normositik

Hemorrhage
Hemolisis
Kegagalan sumsum tulang
Gagal ginjal
Kelainan Endokrin

Anemia meioplastik
C. Pengobatan Farmakologi
LIAT DI TABEL YANG SUDAH DIBUAT SEBELUMNYA
D. Tanaman
1. Bayam
a. Taksonomi
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas
: Hamamelidae
Ordo
: Caryophyllales
Famili
: Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)
Genus
: Amaranthus
Spesies
: Amaranthus gangeticus
b. Kandungan Kimia
Bayam mengandung protein (asam amino, lisin, dan methionine), lemak, karbohidrat, serat,
mineral (kalsium, kalium, magnesium, mangan, fosfor, besi dan zink), vitamin (A, B1, B2, dan
C), karoten, niasin, folat, amarantin, rutin, purin, tannin, dan asam oksalat.
c. Farmakologi
- Besi terutama diabsorbsi dari duodenum dan jejunum. Pada proses pencernaan, besi
mengalami proses reduksi dari bentuk feri (Fe3+) ke fero (Fe2+) agar mudah diserap.
Garam ferro diabsorbsi 3 kali lebih cepat dibandingkan bentuk ferri. Garam ferro yang
umum (contoh sulfat, glukonat, fumarat) diabsorbsi hampir dengan dasar milligram tetapi
berbeda dalam kandungan besi elemental.
- Makanan dapat menurunkan absorbsi besi setidaknya sebesar 50%. Bagaimanapun,
intoleransi gastric mengharuskan pemberian obat dengan makanan. Selanjutnya besi
ditransportasikan melalui darah dan terikat pada transferring.
2. Brilantasia nitens
a. Taksonomi
Regnum
: Plantae
Phylum
: Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsida
Ordo
: Lamiales
Family
: Acanthaceae
Genus
: Brillantaisia
Spesies
: Brillantaisia nitens L.
b. Kandungan Kimia

c. Farmakologi
- Besi yang terdapat dalam tanaman B. nitens merupakan besi non-heme berada dalam bentuk
senyawa ferri yang harus diubah dalam lambung oleh HCL menjadi bentuk ferro yang siap
untuk diserap didalam usus. Selanjutnya besi yang telah diubah menjadi ferro di dalam
lambung dan duodenum serta diabsorpsi dari duodenum dan jejunum proksimal, kemudian
diangkut oleh transferin plasma ke sumsum tulang untuk sintesis hemoglobin atau tempat
penyimpanan jaringan.
- Golongan besi nonhem hanya 5% yang dapat diserap oleh tubuh. Namun penyerapan besi
nonhem dapat ditingkatkan dengan kehadiran zat pendorong penyerapan seperti vit. C
dengan cara ion ferri menjadi ion ferro, sehingga besi mudah diserap.
- Asam folat dan vitamin B12 juga diperlukan dalam pematangan sel darah merah, di
samping itu juga folat mendukung metabolisme dalam beberapa asam amino termasuk
histidin, serin, glisin dan methionin.
3. Pete
a. Taksonomi
Divisio
:
Magnoliophyta
Subdivisi
:
Angiospermae
Kelas
:
Magnoliopsida
Ordo
:
Fabales
Famili
:
Farbaceae
Genus
:
Parkia
Spesies
:
Parkia Speciosa hassk
b. Kandungan Kimia

Component
Ash (g)
Protein (g)
Fat (g)
Carbohydrate (g)
Crude fiber (g)
Energy (kcal)
Calcium (mg)
Iron (mg)
Phosphorus (mg)
Potassium (mg)
Magnesium (mg)
Manganese (ppm)
Copper (ppm)
Zinc (ppm)
Vitamin C (mg)
- tocopherol (mg)
thiamin (mg)

Composition (per 100 g edible portion)


1,2-4,6
6,0-27,5
1,6-13,3
13,2-52,9
1,7-2,0
91,0-441,5
108,0-265,1
2,2-2,7
115,0
341,0
29,0
42,0
36,7
8,2
19,3
4,15
0,28

c. Farmakologi
Vitamin B6 dan B12 yang dikandungnya bersama dengan kalium dan magnesium, membantu
mengatasi penyakit darah tinggi atau hipertensi karena petai mengandung kalium yang
berfungsi untuk menstabilkan kembali tekanan darah tersebut supaya menjadi normal kembali.
Hal ini dikarenakan kalium yang terdapat pada petai berfungsi untuk mengatur detak jantung
supaya tetap normal, sehingga mengakibatkan tekanan darah pun menjadi normal
4. Kelor
a. Taksonomi
Regnum
: Plantae
Sub regnum : Tracheobionta
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi
: Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsida
Subclass
: Dilleniidae
Ordo/Bangsa : Capparales
Family
: Moringaceae
Genus
: Moringa
Species
: Oleifera
b. Kandungan Kimia
- Deic, palmitat dan asam stearat , saponin, glikosida, karet, protein, Vitamin: A (8855 IU
per 100g), B1, B2, B3, C, Mineral : Kalsium, Besi, Fosfor, dan magnesium.
- Daun, bunga dan buah digunakan sebagai sumber penting seperti vitamin A, B dan C,
riboflavin, asam nikotinat, asam folat, piridoksin, asam askorbat, beta-karoten, kalsium, zat
besi, dan alpha-tocopherol. Buah dianggap sumber asam amino esensial yang baik.
Digunakan untuk mengatasi anemia, demam, pilek, cerobong asap, malam blineness,
edemas, fuberculosis, kekurangan Ca, anti diabetes, anti septik, bronkitis, pencahar
(Khumar et al., 2012).
- Ekstrak etanol daun kelor dilaporkan mengandung 2 glikosida nitril, niazirin, dan niazirinin,
serta 3 glikosida mustard oil yaitu 4-[(4'-O-asetil--Lramnosiloksi) benzil] isotiosianat,
niaziminin A dan B -L-rhamnosida dengan gugus nitril, karbamat, dan tiokarbamat didapat

dari ekstrak etanol, sedangkan -L-ramnosida derivat dari anisaldehid merupakan hasil
sintesis.
- Menurut Bennet (2003) melaporkan bahwa daun kelor mengandung senyawa golongan
glukosinolat dan golongan fenolik (flavonoid dan antosianin), yaitu berupa 4-(Lramnopiranoksiloksi)- benzilglukosinolat dan tiga monoasetil yang merupakan isomer dari
glukosinolat.
c. Farmakologi
- Besi yang terkandung di dalam ekstrak daun kelor terdiri dari besi heme, maupun besi
nonheme (bebas) dalam bentuk fero (Fe2+) dan feri (Fe3+).
- Absorpsi besi dari bahan makanan dipengaruhi oleh kondisi saluran cerna dan kandungan
bahan dalam makanan tersebut.
- Absorpsi fe melalui saluran cerna terutama berlangsung di duodenum dan jejenum
proksimal, Zat ini lebih mudah di absorpsi dalam bentuk fero. Transportnya melalui sel
mukosa usus terjadi secara transport aktif. Ion fero yang sudah di absorpsi akan di ubah
menjadi ion feri dalam sel mukosa. Selanjutnya ion feri akan masuk kedalam plasma
dengan perantara transferin, atau di ubah menjadi feritin dan di simpan dalam sel mukosa
usus.
HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.
B. Klasifikasi (JNC7)
Klasifikasi
Normal
Prehipertensi
Hipertensi tahap I
Hipertensi tahap II

Sistolis (mmHg)
< 120
120 - 139
140 159
160

C. Pengobatan Farmakologi
LIAT DI TABEL YANG SUDAH DIBUAT SEBELUMNYA
D. Tanaman
1. Belimbing Wuluh
a. Taksonomi
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas
: Rosidae
Ordo
: Geraniales
Famili
: Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan)
Genus
: Averrhoa
Spesies
: Averrhoa bilimbi L.

Diastolis (mmHg)
Dan < 80
Atau 80-89
Atau 90-99
Atau 100

b. Kandungan Kimia
- Daun belimbing wuluh mengandung senyawa phytol yang terbukti dapat menurunkan
tekanan darah tinggi.
- Berdasarkan penelitian terdahulu, daun belimbing wuluh juga memiliki kadar kalium yang
cukup tinggi, yaitu1,689 0,007% (Winarni dan Marwati, 2005).
c. Farmakologi
Tingginya kalium akan mampu menurunkan produksi atau sekresi hormon antidiuretik

(ADH) dan rasa haus. Hormon ini bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan
volume urine. Dengan menurunnya ADH, maka urine yang diekskresikan keluar tubuh
akan meningkat, sehingga menjadi encer dengan osmolalitas yang rendah. Untuk
memekatkannya, volume cairan intraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik
cairan dari bagian ekstraseluler. Sedangkan menurunnya konsentrasi NaCl akan
dipekatkan dengan cara menurunkan cairan ekstraseluler yang kemudian akan
menurunkan tekanan darah.
2. Mahkota Desa
a. Taksonomi
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Myrtales
Famili
: Thymelaeaceae
Genus
: Phaleria
Spesies
: Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.
b. Kandungan Kimia

c. Farmakologi

Kekurangan asupan magnesium akan menyebabkan gangguan pompa natrium. Natrium


berfungsu mengatur volume darah, tekanan darah, kadar air, dan fungsi sel. Berdasarkan uji
klinis, mineral kalium sangat baik untuk kesehatan jantung seperti menjaga denyut jantung
teratur, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur tekanan darah sehingga mengurangi resiko
serangan stroke.
- Senyawa flavoniod yang terkandung di dalam buah Mahkota Dewa dapat menurunkan
tekanan darah. Senyawa flavonoid dapat menurunkan systemic vascular resistance (SVR)
karena menyebabkan vasodilatasi dan mempengaruhi kerja angiotensin converting enzyme
(ACE) yang mampu menghambat terjadinya perubahan angiotensin I menjadi angiotensin
II.
3. Ketimun
a. Taksonomi
Regnum
: Plantae
Ordo
: Cucurbitales
Family
: Cucurbitaceae
Genus
: Cucumis
Spesis
: Cucumis sativus L.
b. Kandungan Kimia
Fosfor, kalium, magnesim, Vitamin A, C, E, betakarote dan asam folat (Muljati dkk, 2013).
Buah mengandung: saponin, enzim pencernaan, glutathion, protein lemak, karbohidrat, vitamin
B dan C. Biji mengandung: minyak lemak, karoten. Daun mengandung: kukurbitasin C,
stigmasterol (BPOM RI, 2006).
c. Farmakologi
Kalium dan magnesium berperan dalam memperbesar ukuran sel endotel, menghambat
kontraksi otot halus pembuluh darah, menstimulasi produksi prostasiklin vasodilator dan
meningkatkan produksi nitric oxide yang akan memicu reaksi dilatasi dan reaktivas vaskuler
yang akan menurunkan tekanan darah. Kedua mikronutrien ini juga berpengaruh dalam sistem
renin-angiotensin (RAS) yang merupakan pusat kontrol utama tekanan darah dan fungsi
endokrin terkait kardiovaskuler.
4. Mengkudu
a. Taksonomi
Filum
: Angiospermae
Sub filum
: Dycotiledones
Divisi
: Lignosae
Famili
: Rubiaceae
Genus
: Morinda
Spesies
:Morinda citrifolia Linn.
b. Kandungan Kimia
Sejumlah senyawa telah diidentifikasi pada tanaman Mengkudu seperti skopoletin, asam
oktanoat, kalium, vitamin C, terpenoid, alkaloid, antrakuinon (damnacanthal, morindon,
rubiadin, dan rubiadin-1-metil, antrakuinon glikosida), -sitosterol, karoten, vitamin A,
glikosida flavon, asam linoleat, Alizarin, asam amino, aucubin, L-asperulosida, asam kaproat,
asam kaprilat, asam ursolat, rutin, dan proxeronin (Wang dkk., 2002).
c. Farmakologi

Buah mengkudu diduga dapat membantu tubuh memproduksi nitrit oksida (NO) melalui
kandungan asam amino arginin dan skopoletin,. NO adalah suatu vasodilator yang
diperlukan untuk menurunkan tekanan darah seseorang (Sentosa, 2005).
Kandungan zat aktif xeronin dan skopoletin juga diduga dapat menurunkan resistensi perifer
sehingga menyebabkan relaksasi pembuluh darah yang sedang berkontraksi, misalnya kerja
relaksasi yang langsung pada otot polos adalah sebagai antagonis reseptor adrenergik-1
baik yang kompetitif maupun non kompetitif, sehingga sinyal transduksi melalui protein G q
dan stimulasi enzim PLC tidak terjadi.

Anda mungkin juga menyukai