Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN NUTRISI
STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESIONAL

MOHLISIN
I4051201025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN NUTRISI
Mohlisin (I4051201025)

A. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah keseluruhan dari berbagai berbagai proses dalam tubuh mahluk hidup
untuk menerima bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-
bahan tersebut agar menghasilkan pelbagai aktivitas penting. Bahan-bahan tersebut
dikenal dengan istilah nutrien (unsur gizi). Nutrien dapat dipilah menjadi protein,
lemak, hidratarang, mineral, vitamin, dan air. Tubuh memerluhkan nutrien esensial
untuk mempertahankan kehitupan dan tidak dapat di sintesis oleh tubuh sehingga
harus diperolah dari makanan[ CITATION Suh19 \l 1057 ].

B. Jenis Nutrisi
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Satu gram hidratarang
menghasilkan 16 kj. Fungsi utama ialah untuk menghasilkan energi untuk
aktvitas dan panas tubuh. Bentuk karbohidrat yang paling sederhana ialah
monosakarida yakni glukosa, fruktosa dan galaktosa.
a. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal
yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa
disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa
(glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak
molekul glukosa.
c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak
dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi
dapat meningkatkan volume feces[ CITATION Pan20 \l 1057 ].
2. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari
kebutuhan energi total. Fungsi lemak :
a. Sumber energi
b. Ikut serta membangun jaringan tubuh
c. Perlindungan organ-organ vital
d. Penyekatan pada jaringan subkutan akan mencegah kelihalang panas dari
tubuh
e. Pelarut vitamin[ CITATION Pan20 \l 1057 ].
3. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel. Nutrien ini berupa struktur
kompleks yang tersusun dari asam amino. Setiap 1 gr protein menghasilkan 4
kkal. Bentuk sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan
dalam jaringan dalam bentuk hormon dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat
disintesis dalam tubuh tetapi harus didapat dari makanan. Jenis asam amino
esensial diantaranya lisin, tripofan, fenilalalin, leusin.
a. Berdasarkan susunan kimianyua, protein dapat dibagi menjadi 3 golongan :
1) Protein sederhana, jenis protein ini tidak berikatan dengan zat lain,
misalnya albumin dan globulin.
2) Protein bersenyawa, protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat lain
seperti dengan glikogen membentuk glikoprotein.
3) Turunan dari protein, termasuk turunan protein adalah albuminosa,
pepton, dan gelatin.
b. Fungsi protein
1) Menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme.
2) Menghasilkan jaringan baru
3) Pembuatan protein-protein baru dengan fungsi khusus yaitu enzim
4) Sebagai sumber energi
c. Sumber protein
1) Protein hewani
2) Protein nabati
d. Metabolisme protein
Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan dikeluarkan
enzim protease yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein menjadi albuminosa
dan pepton. Albuminosa dan pepton di dalam usus halus diubah menjadi
asam-asam amino dengan bantuan enzim tripsin dari pankreas dan
selanjutnya diserap atau berdifusi ke aliran darah yang menuju ke hati.
Asam-asam amino disebar oleh hati ke jaringan tubuh untuk mengganti sel-
sel yang rusak dan sebagian digunakan untuk membuat protein
darah[ CITATION Pan20 \l 1057 ].
4. Mineral dan air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan
sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Tubuh tidak dapat
mensintesis mineral sehingga diperluhkan lewat makanan Air merupakan zat
makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia
terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-
1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum.
Contoh mineral Ca, F Mg, Fe,Cl, S dan lainnya. 3 fungsi mineral yaitu :
a. Mineral merupakan konstituen tulang dan gigi yang memberikan kekuatan
b. Mineral bentuk garam yang dapat larut dapat mengendalikan komposisi
cairan tubuh baik CIS dan CES
c. Mineral turut membangun enzim dan protein[ CITATION Pan20 \l 1057 ].
5. Vitamin
Vitamin adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada makanan
dan tidak dapat dibuat dalam tubuh. Vitamin sangat berperan dalam proses
metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator. Fungsi utama vitamin adalah
untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan. Vitamin dapat
diklasifikasikan menjadi:
a. Vitamin yang larut dalam air: Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12, folic
acid, serta viamin C.
b. Vitamin yang larut dalam lemak: vitamin A,D,E, K[ CITATION Pan20 \l
1057 ].

C. Tanda Gejala
1. Kekurangan Nutrisi
Keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan normal atau resiko penurunan
berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme
tubuh. Tanda Klinis yang dilihat yaitu:
a. Berat badan 10-20% dibawah normal
b. Tinggi badan dibawah ideal
c. Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
d. Adanya kelemahan dan nyri tekan pada otot
e. Adanya penurunan albumin serum
f. Adanya penurunan transferin
Kemungkinan Penyebab masalah :
1. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat
penyakit infeksi atau kanker
2. kelainan persyarafan
3. Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
4. Nafsu makan menurun[ CITATION Adr16 \l 1057 ]
2. Kelebihan Nutrisi
Suatu keadaan yang dialami seseorang yang mengalami resiko penigkatan berat
badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan. Tanda Klinis
yang dilihat yaitu :
a. Berat badan lebih dari 10% berat ideal.
b. Obesitas (lebih dari 20% berat ideal)
c. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25mm wanita
d. Adanya jumlah supan yang berlebihan
e. Aktivitas menurun atau monoton
Kemungkina penyebab kelebihan nutrisi yaitu :
a. Perubahan pola makan
b. Penurunan fungsi pengucapan dan penciuman[ CITATION Adr16 \l 1057 ]
3. Obesitas
Masalah peningkatan berat badan yang mencapai >20% BB normal. Status
nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena melebihi asupan
kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori[ CITATION Sud14 \l 1057 ].
4. Malnutrisi
Masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tempat seluler.
Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang
cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan
penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa, konjungtiva, dan lainnya.
Tipe-tipe malnutrisi :
a. Defisiensi Nutrisi ; contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan
kekurangan vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi.
b. Marasmus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya
pembongkaran lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot,
menghilangnya lapisan lemak subkutan, kelambatan pertumbuhan, perut
buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit.
c. Kwashiorkor ; kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau
disebabkan karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya keadaan
cidera dan infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun,
atropi otot, anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan rambut
[ CITATION Dim19 \l 1057 ].
5. Diabetas Melitus
Gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan
metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan
karbohidrat secara berlebihan. Tanda klinis:
a. Fatigue / kelelahan akibat kekurangan glukosa dalam jaringan
b. Sering buang air kecil
c. Haus dan banyak minum
2) Meningkat berat badan
3) Rasa lelah, pusing, keringat dingin, tidak bisa konsentrasi akibat menurunya
kadar gula
4) Gatal akibat keringnya kulit
5) Gangguan imunitas resiko infeksi (infeksi kandung kemih, infeksi kulit,
infeksi jammur, infeksi saluran pernafasan)
6) Gangguan mata[ CITATION Sup17 \l 1057 ].
6. Hipertensi
Gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan
kebutuhan nutrisi seperti penyabab dari adanya obesitas serta asupan
kalsium,natrium, dan gaya hidup yang berlebihan[ CITATION Man18 \l 1057 ].

D. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan feses
2. USG
3. SGOT & SGPT
4. Sikologi : Menentukan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut.
5. Rontgen : Mengetahui kelemahan yang muncul ada yang dapat menghambat
tindakan operasi.
6. Pemeriksaan darah lengkap[ CITATION Asm08 \l 1057 ]. menurut Supriyadi
(2017), kadar glukosa khususnya pasien diabetes memiliki kadar tinggi sebagai
berikut.
Kadar Glukosa Darah Sewaktu (mg/dl)
Kadar Glukosa Darah DM Belum Pasti DM
Sewaktu
Plasma vena >200 100-200
Darah kapiler >200 80-100
Kadar Glukosa Darah Puasa (mg/dl)
Kadar Glukosa Darah DM Belum Pasti DM
Puasa
Plasma vena >120 110-120
Darah kapiler >110 90-110

E. Penatalaksanaan
a. Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai klien yang
disesuaikan dengan kondisi klien
b. Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien yang anoreksik
c. Hindari terapi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman sesaat sebelum atau
setelah makan
d. Berikan lingkungan rapi dan bersih yang bebas dari penglihatan dan bau yang
tidak enak. Balutan kotor, pispot yang telah dipakai, set irigasi yang tidak tertutup
atau bahkan piring yang sudah dipakai dapat memberikan pengaruh negative pada
nafsu makan
e. Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan sebelum waktu makan;
istirahat bila mengalami keletihan
f.  Kurangi stress psikologi
g. Berikan oral hygiene sebelum makan
h. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesuai dengan
kondisi[ CITATION WPi18 \l 1057 ].

F. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi pada klien khusunya dengan diabetes melitus dan tidak
menjaga nutrisi yang masuk ke dalam tubuh terutama kadar glukosa dapat
menyebabkan ulkus atau melepuh pada bagian kaki saat terjadinya peningkatan kadar
glukosa dalam tubuh[ CITATION Tan17 \l 1057 ].
G. Pathway

Nutrisi

Karbohidrat Vitamin Lemak Mineral dan Air Protein

Karbohidrat Diagnosa resiko


Kadar glukosa dalam
masuk berlebih ketidakstabilan kadar
darah meningkat
dengan kadar glukosa darah
glukosa tinggi

Kadar glukosa Kadar glukosa darah


Diagnosa darah puasa > 120 sewaktu > 200
ketidakpatuhan diet

Berat badan Terasa haus dan Kulit kering dan Gangguan mata
meningkat banyak minum terasa gatal

Sering buang air Terjadinya ulkus atau


kecil melepuhnya kulit
biasanya di daerah kaki

Diagnosa kerusakan
integritas jaringan Gangguan imunitas
dan resiko infeksi
H. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengkajian data
1) Nama, Tingkat kebutuhan nutrisi salah satunya dipengaruhi oleh faktor
usia. Rata-rata penderita diabetes melitus berusia diatas 45 tahun atau
dewasa tua.
2) Jenis kelamin, tingkat BMR (Basal Metabolic Rate) antara pria dan
wanita berbeda begitu pula kebutuhan nutrisinya.
3) Tinggi dan berat badan, IMT (Indeks Massa Tubuh) pada penderita
diabetes melitus diatas 27 atau berat badan diatas 120% dari tinggi
badan.
4) Riwayat kesehatan, riwayat kesehatan dapat dilihat dari riwayat
keluarga, riwayat diabetes saat kehamilan dengan berat badan bayi
lebih dari 4 kg pada wanita.
5) Riwayat diet, pola makan terkait dengan kebiasaan asupan mkanan dan
cairan klien, jenis makanan yang dikonsumsi, nafsu makan dan lain-
lain.
b. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum: melihat apakah adanya kelemahan, tingkat kesadaran,
tanda vital, dan lain-lain secara umum pada klien.
2) Keadaan kulit: melihat apakah kulit klien kasar, kering, bersisik,
kehilangan lemak pada subkutan dan lain-lain.
3) Keadaan kepala: memeriksa keadaan rambut klien apakah
hipopigmentasi, mudah dicabut, sklera kuning, hidung sering mimisan,
gigi karies dan lain-lain.
4) Keadaan dada : melihat kesimetrisan, frekuensi nafas, pulsasi, dan lain-
lain terutama pada jantung dan paru-paru.
5) Keadaan perut : melihat permukaan perut, adanya garis vena, peristaltik
usus, pembesaran hati atau limfe, dan sebagainya.
6) Keadaan ekstremitas: edema, pergerakan, penurunan lingkar lengan,
dan masa otot menurun.
c. Pemeriksaan penunjang
1) Cek darah lengkap, pada kadar glukosa khususnya pasien diabetes
memiliki kadar tinggi Kadar glukosa darah puasa > 120 dan Kadar
glukosa darah sewaktu > 200, HDL kurang dari 35 mg/dl atau
trigliserida lebih dari 250 mg/dl[ CITATION Mis \l 1057 ]
2. Diagnosa
a. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan
ketidakpatuhan pola nutrisi
b. Ketidakpatuhan diet berhubungan dengan ketidaksesuaian penyiapan
makanan khusus
c. Kerusan integritas jaringan berhubungan dengan adanya ulkus/gangren
pada ekstermitas
3. Intervensi
No
Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
.
1. Resiko Setelah dilakukan a. Monitor kadar
glukosa darah
ketidakstabilan kadar tindakan keperawatan
b. Monitor tingkat
glukosa darah b/d selama …x 24 jam kepatuhan klein
dalam pola makan
ketidakpatuhan pola pasien dapat
c. Monitor status cairan
nutrisi mengetahui status d. Berikan insulin jika
kadar glukosa > 200
nutrisi dengan kriteria
e. Konsultasikan dengan
hasil : doktet jika tanda
hiperglikemi
a. GDS kurang dari
memburuk
200
b. Pasien dapat
merubah pola
hidup
2. Ketidakpatuhan diet Setelah dilakukan a. Tentukan alasan
tingkah laku yang
b/d ketidaksesuaian tindakan keperawatan
mengganggu diet
penyiapan makanan selama …x 24 jam b. Bantu klien dan
keluarga memahami
khusus pasien dapat
kebutuhan pangan
mengetahui status sesuai program dan
konsekuensinya
nutrisi dengan kriteria
c. konsultasikan dengan
hasil : tim kesehatan lain
tentang pola makan
a. Klien patuh pada
yang mendukung
program diet
kepatuhan klien
b. Klien dan keluarga
mengetahu
kebutuhan pangan
sesuai program
3. Kerusan integritas Setelah dilakukan a. Kaji luas dan keadaan
jaringan b/d adanya tindakan keperawatan luka serta proses
ulkus/gangren pada selama …x 24 jam penyembuhan
ekstermitas pasien dapat b. Rawat luka dengan
mengetahui status baik dan benar :
nutrisi dengan kriteria membersihkan luka
hasil : secara abseptik
a. Berkurangnya menggunakan larutan
edema sekitar luka. yang tidak iritatif,
b. pus dan jaringan angkat sisa balutan
berkurang yang menempel pada
c. Adanya jaringan luka dan nekrotomi
granulasi. jaringan yang mati.
d. Bau busuk luka c. Kolaborasi dengan
berkurang. dokter untuk
pemberian insulin,
pemeriksaan kultur
pus pemeriksaan gula
darah pemberian anti
biotik.

4. Evaluasi
c. Subjektif
1) Klien mengatakan tidak adanya tanda gejala kenaikan kadar glukosa
darah
2) Klein mengatakan mampu menjaga pola makan dan mengurangi
makanan dengan glukosa tinggi
d. Objektif
1) Kadar glukosa darah klien stabil
2) Tidak ada tanda gejala peningkatan kadar glukosa darah
e. Analisa
1) Resiko ketidaksatabilan kadar glukosa darah
f. Planning
1) Mengajarkan keluarga untuk memonitor pola makan klien
I. Referensi
Adriani, M. (2016). Pengantar Gizi Masyarakat Edisi I. Jakarta: Kencana.

Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan


Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.

Dimiati, H. (2019). Jantung dan Malnutrisi Energi Protein. Banda Aceh: Syiah Kuala
University Press Darussalam.

Manuntung, A. (2018). Terapi Perilaku Kognitif Pada Pasien Hipertensi. Malang:


Wineka Media.

Misnadiarly. (2006). Diabetes Melitus: Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenal Gejala


Menanggulangi, dan Mencegah Komplikasi. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Pane, H. W., Tasnim, Sulfianti, Puspita, H. R., Hastuti, P., Apriza, . . . Hulu, V. T.
(2020). Gizi dan Kesehatan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Sudargo, T., LM, H. F., Rosiyani, F., & Kusmayanti, N. A. (2014). Pola Makan dan
Obesitas. Yogyakarta: Gadjah Mada Unversity Press.

Suhaimi, A. (2019). Pangan, Gizi, Kesehatan. Yogyakarta: Deepublish.

Supriyadi. (2017). Panduan Praktis Skrining Kaki Diabetes Melitus. Yogyakarta:


Deepublish.

Tandra, H. (2017). Segala Sesuatu yang harus Anda Ketahui Tentang Diabetes
Panduan Lengkap Mengenal dan Mengatasi Diabetes dengan Cepat dan
Mudah Edisi Kedua dan Paling Komplit. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

W, P. F. (2018). Buku Ajar Gizi dan Diet. Surabaya: UM Surabaya Publishing.

Anda mungkin juga menyukai