Anda di halaman 1dari 152

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN I TAMBAKROMO


KABUPATEN PATI MELALUI PEMBELAJARAN
MATEMATIKA BERBASIS MASALAH

SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang

Oleh
Nama
NIM
Program Studi
Jurusan

: Henik Sugiyarti
: 4101401032
: Pendidikan Matematika
: Matematika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2005
i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi.

Semarang, 7 Agustus 2005

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Drs. Supriyono, M.Si.


NIP 130815345

Drs. Wardono, M.Si


NIP 131568905

ii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di dalam Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Semarang pada
hari

: Kamis

tanggal : 18 Agustus 2005


Panitia Ujian:

Ketua,

Sekretaris,

Drs. Kasmadi I.S., M.S.


NIP. 130781011

Drs. Supriyono, M.Si.


NIP. 130815345

Pembimbing I

Penguji I

Drs. Supriyono, M.Si.


NIP. 130815345

Dra. Kristina W., M.S.


NIP. 13156830724370

Pembimbing II

Penguji II

Drs.Wardono, M.Si.
NIP. 131568905

Drs. Supriyono, M.Si.


NIP. 130815345
Penguji III

Drs.Wardono, M.Si.
NIP. 131568905

iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 18 Agustus 2005

Henik Sugiyarti

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :
Menyesali apa yang sudah terjadi tak akan dapat mengubah segalanya,
yang terpenting ambilah hikmah dari semua itu.
Jangan pelit untuk berbagi kegembiraanmu. Berikan apa yang paling kau
inginkan. Berbagilah wawasan dan kegembiraanmu kepada orang lain.
Bukannya mengkhawatirkan semua itu akan hilang dan menyimpannya,
berbagilah dengan orang lain (Pema Chodron).

Persembahan :
1. Untuk Bapak dan Ibu, terima kasih atas doa,
bimbingan serta limpahan kasih sayang yang telah
diberikan.
2. Adik-adikku : Puput dan Risa. Aku

akan selalu

menyayangi kalian.
3. Seseorang yang selalu mengerti dan menyayangiku.
4. Wiwied, Novie, Narsiti, Widie dan seluruh temanteman yang ada di Wisma Putri Sederhana I.
5. Dewi, Yayuk, Minie, Ida, Diah, Eni dan seluruh
kawan-kawan

Pendidikan

Matematika

Angkatan

2001.
Tanpa mereka, aku dan karya ini takkan pernah ada.

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan baik.
Skripsi ini adalah laporan penelitian yang mengambil judul
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SMPN I
Tambakromo Kabupaten Pati Melalui Pembelajaran Matematika Berbasis
Masalah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis
dan hasil belajar matematika siswa SMPN I Tambakromo.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, skripsi ini tidak akan berjalan lancar. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1.

Dr. H. A.T. Soegito, S.H., M.M. selaku Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberi kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.

2.

Drs. Kasmadi I.S., M.S. selaku Dekan FMIPA yang telah memberikan ijin
dan kesempatan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi.

3.

Drs. Supriyono, M.Si. selaku Ketua jurusan Matematika FMIPA UNNES


sekaligus selaku Dosen Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran telah
memberikan bimbingan selama pembuatan skripsi.

4.

Drs. Wardono, M.Si. selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran


telah memberikan bimbingan selama pembuatan skripsi.

5.

Seluruh dosen yang mengajar di Jurusan Matematika.

vi

6.

Mulyadi Slamet Widodo, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMPN I


Tambakromo yang telah memberikan perijinan penelitian.

7.

Tumirah S.Pd dan Rusmi S.Pd. selaku guru SMPN I Tambakromo yang
telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.

8.

Mbak Tamie dan Perpustakaan Jurusan Matematika UNNES, yang telah


memberikan pelayanan dan kesempatan dalam penulisan skripsi.

9.

Semua pihak yang terkait selama penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.

10. Serta rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan bantuannya baik


secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat memberikan
nilai tambah bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa Jurusan Matematika.

Semarang, 18 Agustus 2005

Penulis

vii

ABSTRAK
Sugiyarti, Henik. 2005: Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil
Belajar Siswa SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati Melalui
Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah. Skripsi. Jurusan
Matematika, Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing:
I. Drs. Supriyono, M.Si, II. Drs. Wardono, M.Si.
Kata Kunci: Keterampilan berpikir kritis, hasil belajar, pembelajaran berbasis
masalah.
Aktivitas belajar, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa
SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati masih rendah. Rendahnya keterampilan
berpikir kritis siswa ini ditunjukkan oleh rendahnya hasil belajar siswa. Jika
prinsip pemecahan masalah diterapkan dalam proses belajar mengajar maka siswa
dapat berlatih dan membiasakan diri berpikir secara mandiri.
Atas pertimbangan hal di atas maka diambil judul skripsi Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SMPN I Tambakromo
Kabupaten Pati Melalui Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh jawaban atas masalah tentang:
1. Apakah melalui pembelajaran matematika berbasis masalah, keterampilan
berpikir kritis siswa kelas II-C SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati dapat
meningkat?
2. Apakah melalui pembelajaran matematika berbasis masalah, hasil belajar siswa
kelas II-C SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati dapat meningkat?
Untuk membahas permasalahan di atas, melalui penelitian tindakan kelas
yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus dengan tahapan
perencanaan,implementasi,observasi dan refleksi, diambil data hasil belajar dari
hasil pretes dan postes dengan metode tes untuk mengetahui adanya peningkatan
hasil belajar siswa dan data tentang keterampilan berpikir kritis diambil dari hasil
tes keterampilan berpikir kritis dengan metode tes dengan penskoran. Subjek
penelitian ini adalah guru matematika dan siswa kelas II-C SMPN I Tambakromo
Tahun Pelajaran 2004/2005 yang berjumlah 46 siswa, terdiri atas 22 siswa putri
dan 24 siswa putra. Indikator utama dalam penelitian ini adalah apabila siswa
dapat mencapai ketuntasan hasil belajar individu 65% dengan ketuntasan
klasikal 85%, dan adanya peningkatan skor keterampilan berpikir kritis siswa
untuk setiap siklus. Sedangkan indikator tambahannya adalah apabila diperoleh
skor lembar observasi aktivitas siswa terhadap pembelajaran 16 dan skor
kemampuan guru dalam pembelajaran berbasis masalah 27.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata evaluasi pada siklus I
adalah pretest 53,51 dengan ketuntasan 28,89% dan postest 71,78 dengan
ketuntasan 60,86%, rata-rata tes keterampilan berpikir kritis siswa 7,82 dari skor
maksimal 30. Hasil pretes siklus II adalah 71,13 dengan ketuntasan 56,52%
sedangkan hasil postest siklus II diperoleh nilai rata-rata 80 dengan ketuntasan
89,13%. Berarti indikator kinerja pada siklus II ini sudah tercapai. Rata-rata
keterampilan berpikir kritis siswa dalam siklus II ini juga sudah meningkat

viii

menjadi 17,87. Aktivitas siswa dalam pembelajaran tergolong baik, skor rata-rata
pada siklus I adalah 17 dan pada siklus II adalah 20. Skor rata-rata kemampuan
guru dalam pembelajaran berbasis masalah untuk siklus I adalah 25,75, untuk
siklus II adalah 29,25 yang menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam
pembelajaran berbasis masalah sudah baik.
Dari hasil penelitian dapat diambil simpulan yaitu pembelajaran
matematika berbasis masalah yang telah dilaksanakan di kelas II-C SMPN I
Tambakromo Kabupaten Pati dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis
siswa. Dan melalui pembelajaran matematika berbasis masalah hasil belajar siswa
kelas II-C SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati dapat meningkat. Sehingga
disarankan pembelajaran matematika berbasis masalah perlu dilaksanakan oleh
guru. Dalam pembelajaran, guru perlu melibatkan peran serta siswa secara
langsung serta pembuatan hasil karya dan presentasi hasil karya sangat baik
diterapkan.

ix

DAFTAR ISI

hlm
HALAMAN JUDUL........................................................................................

PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................

ii

PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................

iii

PERNYATAAN...............................................................................................

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................

KATA PENGANTAR .....................................................................................

vi

ABSTRAK .......................................................................................................

viii

DAFTAR ISI....................................................................................................

DAFTAR TABEL............................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................

xv

BAB I

PENDAHULUAN ............................................................................

A. Latar Belakang Masalah..............................................................

B. Rumusan Masalah .......................................................................

C. Pemecahan Masalah ....................................................................

D. Penegasan Istilah .........................................................................

1. Berpikir Kritis ........................................................................

2. Hasil Belajar...........................................................................

3. Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah.........................

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................

1. Tujuan Penelitian ...................................................................

2. Manfaat Penelitian .................................................................

a. Manfaat bagi Guru.............................................................

b. Manfaat bagi Siswa ...........................................................

c. Manfaat bagi Peneliti.........................................................

F. Sistematika Penulisan Skripsi ......................................................

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................

10

A. Pembelajaran Matematika ...........................................................

10

B. Berpikir Kritis..............................................................................

12

C. Hasil Belajar ................................................................................

14

D. Pembelajaran Berbasis Masalah..................................................

17

E. Pokok Bahasan yang Terkait dengan Penelitian..........................

20

1. Waktu ......................................................................................

20

a. Satuan Waktu .....................................................................

20

b. Menghitung Lama Waktu antara Dua Waktu ....................

21

2. Hubungan Jarak, Waktu, dan Kecepatan ................................

22

a. Satuan Jarak........................................................................

22

b. Menentukan Jarak, Waktu, dan Kecepatan ........................

23

c. Menggambar Grafik Jarak-Waktu......................................

25

F. Kerangka Berpikir........................................................................

29

G. Hipotesis Tindakan......................................................................

30

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................

31

A. Subjek Penelitian.........................................................................

31

B. Variabel Penelitian ......................................................................

31

xi

C. Indikator Kinerja .........................................................................

31

1. Indikator Utama .....................................................................

31

2. Indikator Tambahan ...............................................................

31

D. Desain Penelitian.........................................................................

32

E. Pengumpulan Data.......................................................................

38

F. Analisis Data................................................................................

39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................

44

A. Hasil Penelitian ...........................................................................

44

1. Siklus I ...................................................................................

44

2. Siklus II ..................................................................................

46

B. Pembahasan .................................................................................

48

BAB V PENUTUP.........................................................................................

55

A. Simpulan .....................................................................................

55

B. Saran ............................................................................................

55

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

57

LAMPIRAN-LAMPIRAN...............................................................................

59

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah..........................................

19

Tabel 2. Waktu dan Jarak yang Ditempuh oleh Perjalanan (1)......................

26

Tabel 3. Waktu dan Jarak yang Ditempuh oleh Perjalanan (2)......................

27

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik Hubungan antara Jarak dan Waktu jika Kecepatannya


Tetap...............................................................................................

26

Gambar 2. Grafik Hubungan antara Jarak dan Waktu jika Kecepatannya


Tidak Tetap ....................................................................................

27

Gambar 3. Hubungan antara Jarak dan Waktu................................................

28

Gambar 4. Bagan Prosedur Kerja Penelitian Tindakan Kelas ........................

38

Gambar 5. Siswa Bekerja Kelompok ..............................................................

175

Gambar 6. Guru Memberikan Bimbingan kepada Siswa................................

175

Gambar 7. Presentasi Hasil Diskusi oleh Siswa..............................................

176

Gambar 8. Siswa Lain Memperhatikan Siswa yang Presentasi ......................

176

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Rencana Pembelajaran 1 (Siklus I)............................................

59

Lampiran 2

Lembar Kerja Siswa (RP 1).......................................................

63

Lampiran 3

Kartu Masalah (RP 1) ................................................................

65

Lampiran 4

Soal Tes Hasil Belajar Siklus I..................................................

67

Lampiran 5

Lembar Pengamatan Kemampuan Guru dalam


Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah.............................

70

Lampiran 6

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ........................................

72

Lampiran 7

Daftar Nama Siswa dalam Kelompok pada Siklus I .................

74

Lampiran 8

Hasil Lembar Pengamatan Kemampuan Guru dalam


Pembelajaran Berbasis Masalah Siklus I
(Pertemuan Pertama)..................................................................

Lampiran 9

75

Hasil Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I


(Pertemuan Pertama)..................................................................

79

Lampiran 10 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa ...............................................

83

Lampiran 11 Rencana Pembelajaran 2 (Siklus I)............................................

84

Lampiran 12 Kartu Masalah (RP 2) ...............................................................

87

Lampiran 13 Soal Keterampilan Berpikir Kritis Siklus I ...............................

89

Lampiran 14 Angket Refleksi Siswa terhadap Pembelajaran .........................

91

Lampiran 15 Hasil Lembar Pengamatan Kemampuan Guru dalam


Pembelajaran Berbasis Masalah Siklus I
(Pertemuan Kedua).....................................................................

xv

92

Lampiran 16 Hasil Lembar Pengamatan Akltivitas Siswa Siklus I


(Pertemuan Kedua).....................................................................

96

Lampiran 17 Hasil Tes Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ..........................

100

Lampiran 18 Rencana Pembelajaran 3 (Siklus II) ..........................................

101

Lampiran 19 Lembar Kerja Siswa (RP 3).......................................................

105

Lampiran 20 Soal Tes Hasil Belajar Siklus II.................................................

108

Lampiran 21 Daftar Nama Siswa dalam Kelompok pada Suklus II ...............

109

Lampiran 22 Hasil Lembar Pengamatan Kemampuan Guru dalam


Pembelajaran Berbasis Masalah Siklus II
Pertemuan Pertama) ...................................................................

110

Lampiran 23 Hasil Lembar Pengamatan Akltivitas Siswa Siklus II


(Pertemuan Pertama)..................................................................

114

Lampiran 24 Rencana Pembelajaran 4 (Siklus II) ..........................................

118

Lampiran 25 Kartu Masalah(RP 4) .................................................................

121

Lampiran 26 Soal Keterampilan Berpikir Kritis Siklus II ..............................

125

Lampiran 27 Hasil Lembar Kemampuan Guru dalam Pembelajaran


Berbasis Masalah Siklus II (Pertemuan Kedua).........................

126

Lampiran 28 Hasil Lembar Pemgamatan Aktivitas Siswa Siklus II


(Pertemuan Kedua).....................................................................

131

Lampiran 29 Grafik Frekuensi Jawaban Angket Refleksi Siswa terhadap


Pembelajaran ..............................................................................

135

Lampiran 30 Kisi-Kisi Tes Uji Coba Siklus I.................................................

138

Lampiran 31 Soal Uji Coba Siklus I ...............................................................

139

xvi

Lampiran 32 Perubahan Nama Peserta Tes Uji Coba Siklus I........................

145

Lampiran 33 Analisis Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran


dan Reliabilitas Instrumen Siklus I ............................................

146

Lampiran 34 Keterangan Soal yang Dipakai untuk Penelitian Siklus I..........

147

Lampiran 35 Kisi-Kisi Tes Uji Coba Siklus II ...............................................

148

Lampiran 36 Soal Uji Coba Siklus II..............................................................

149

Lampiran 37 Perubahan Nama Peserta Tes Uji Coba Siklus II ......................

150

Lampiran 38 Analisis Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran


dan Reliabilitas Instrumen Siklus II...........................................

152

Lampiran 39 Keterangan Soal yang Dipakai untuk Penelitian Siklus II ........

153

Lampiran 40 Foto Kegiatan Pembelajaran......................................................

154

Lampiran 41 Usulan Pembimbing ..................................................................

156

Lampiran 42 Permohonan Ijin Penelitian .......................................................

157

Lampiran 43 Surat Keterangan Penelitian ......................................................

158

xvii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Matematika merupakan

cabang ilmu pengetahuan eksak dan

terorganisir secara sistematik. Seperti halnya ilmu yang lain matematika


memiliki aspek kreatif dan juga aspek terapan atau praktik. Sebagaimana
tercantum dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) bahwa
diberikannya matematika di jenjang pendidikan dasar dan pendidikan umum
antara lain untuk mempersiapkan siswa agar mampu menghadapi perubahan
keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui
latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat,
jujur, efektif, dan efisien serta mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan
matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.
Pembelajaran yang pada umumnya dilaksanakan oleh guru lebih
banyak menekankan pada aspek pengetahuan dan pemahaman, sedangkan
aspek aplikasi, analisis, sintesis, dan bahkan evaluasi hanya sebagian kecil
dari pembelajaran yang dilakukan. Guru selama ini lebih banyak memberi
ceramah dan latihan mengerjakan soal-soal dengan cepat tanpa memahami
konsep secara mendalam. Hal ini menyebabkan siswa kurang terlatih untuk
mengembangkan daya nalarnya dalam memecahkan permasalahan dan
mengaplikasikan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam kehidupan nyata

xviii

sehingga kemampuan berpikir kritis siswa kurang dapat berkembang dengan


baik.
Pola pembelajaran

yang dikembangkan di Indonesia dewasa ini,

menuntut keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dan juga
menuntut kreatifitas siswa untuk mengolah data yang diberikan guru.
Agar terjadi pengkontruksian pengetahuan secara bermakna, guru
haruslah melatih siswa agar berpikir secara kritis dalam menganalisis maupun
dalam memecahkan suatu permasalahan. Siswa yang berpikir kritis adalah
siswa yang mampu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengkontruksi
argumen serta mampu memecahkan masalah dengan tepat (Spliter 1991,
dalam Redhana 2003: 12-13). Siswa yang berpikir kritis akan mampu
menolong dirinya atau orang lain dalam memecahkan permasalahan yang
dihadapi.
Siswa harus mengevaluasi diri mereka dan berusaha. Mereka tidak
boleh berdiam diri saja karena, para siswa ini kelak akan menjadi orang
dewasa, akan menghadapi dunia yang penuh dengan tantangan dan
permasalahan. Pelajar hari ini yang akan menjadi pemimpin di masa depan,
mesti dipersiapkan untuk menghadapi tantangan dan permasalahan hidup.
(Hassoubah 2004: 12).
Permasalahan yang timbul dilapangan adalah meskipun para siswa
mendapatkan nilai-nilai yang tinggi dalam sejumlah mata pelajaran, namun
mereka tampak kurang mampu menerapkan perolehannya, baik berupa
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap kedalam situasi yang lain. Seperti
yang dikemukakan oleh Ketua Komite Reformasi Pendidikan Balitbang
Depdiknas Prof. Suyanto, Med. PhD. dalam Kompas edisi 10 April 2002
Artinya, pengembangan aspek akademis masih pada tingkat yang rendah dan
belum sampai pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, apalagi
kemampuan memecahkan masalah.

xix

Aktivitas belajar, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa


SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati masih rendah. Rendahnya kemampuan
berpikir kritis siswa ini ditunjukkan oleh rendahnya hasil belajar siswa. Hasil
diskusi peneliti dengan guru matematika yang mengajar di kelas II-C SMPN I
Tambakromo diperoleh hasil bahwa:1) hasil belajar siswa masih rendah, yang
terlihat dari belum tercapainya ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal
dalam pembelajaran seperti yang diharapkan. Rata-rata ketuntasan individu
siswa baru mencapai 55 sedangkan ketuntasan klasikalnya 30,43%, 2) siswa
tidak banyak yang siap atau menyiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai
walaupun materi pelajaran yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya
sudah diketahui, 3) aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih rendah,
dan 4) siswa belum mampu memecahkan suatu permasalahan dengan baik,
yang mencerminkan keterampilan berpikir secara kritis masih rendah.
Dengan pembelajaran matematika berbasis masalah, siswa dihadapkan
pada masalah yang penuh dengan makna dan siswa diharapkan mampu
menggunakan dan mengembangkan kemampuan dasar yang dimilikinya dan
berpikir tingkat tinggi termasuk diantaranya adalah berpikir kritis serta dapat
menggunakan berbagai macam strategi untuk memecahkan masalah tersebut.
Melalui kegiatan ini aspek-aspek yang menunjukkan kemampuan matematika
siswa seperti menghadapi masalah rutin maupun tidak, menemukan pola,
menggeneralisasikan

kesimpulan,

komunikasi

matematika,

dll

dapat

dikembangkan dengan baik yaitu dengan mempertimbangkan gagasan siswa


dan melibatkan siswa secara aktif dalam memecahkan masalah matematika

xx

(Polya

2003:http://www.Learner.Prg/channel/cours/teachingmath/gradesh-

2/session-03/section-03-d.html).
Seluruh kegiatan siswa akan terarah jika pembelajaran didorong untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu. Guna mencapai tujuan-tujuan, para siswa
dihadapkan dengan situasi bermasalah agar mereka peka terhadap masalah.
Kepekaan terhadap masalah dapat ditimbulkan jika para siswa dihadapkan
kepada situasi yang memerlukan pemecahan. Para guru hendaknya
mendorong siswa untuk melihat masalah, merumuskannya, dan berdaya upaya
untuk memecahkannya sejauh taraf kemampuan. Jika prinsip pemecahan
masalah ini diterapkan dalam proses belajar mengajar maka siswa dapat
berlatih dan membiasakan diri berpikir secara mandiri. Dengan demikian,
pemecahan masalah seyogyanya merupakan strategi belajar mengajar di
sekolah-sekolah.
Berangkat dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti
tentang

pembelajaran

matematika

berbasis

masalah

dengan

judul

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN


HASIL BELAJAR SISWA SMPN I TAMBAKROMO KABUPATEN
PATI MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS
MASALAH.

xxi

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,
masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah melalui pembelajaran matematika berbasis masalah, keterampilan
berpikir kritis siswa kelas II-C SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati
dapat meningkat?
2. Apakah melalui pembelajaran matematika berbasis masalah, hasil belajar
siswa kelas II-C SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati dapat meningkat?

C. Pemecahan Masalah
Dengan adanya rumusan masalah tersebut maka penulis mencoba
melalui penelitian tindakan kelas (PTK) tentang pembelajaran matematika
berbasis

masalah,

diharapkan

hasilnya

dapat

mengatasi

rendahnya

keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas II-C SMPN I
Tambakromo Kabupaten Pati dengan tahapan sebagai berikut.
1. Tahap-1 (Orientasi siswa pada masalah)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang
dibutuhkan, siswa terlibat pada aktivitas relevan masalah yang dipilihnya.
2. Tahap-2 (Mengorganisasikan siswa untuk belajar)
Guru membantu siswa untuk mengidentifikasikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

xxii

3. Tahap-3 (Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok)


Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan.
4. Tahap-4 (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan, video dan model serta membantu mereka berbagi
tugas dengan temannya.
5. Tahap-5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

D. Penegasan Istilah
1. Berpikir Kritis
Berpikir kritis didefinisikan sebagai suatu proses kompleks yang
melibatkan penerimaan dan penguasaan data, analisis data, dan evaluasi
data dengan mempertimbangkan aspek kualitatif serta melakukan seleksi
atau membuat keputusan berdasarkan hasil evaluasi.(Gerhard 1971, dalam
Redhana 2003: 14)
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil tes belajar aspek kognitif bidang
matematika siswa kelas II-C semester I pokok bahasan Waktu, Jarak, dan
Kecepatan, SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati tahun pelajaran
2004/2005.

xxiii

3. Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah


Pembelajaran matematika berbasis masalah yaitu pembelajaran
matematika yang meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah,
memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik,
kerjasama, dan menghasilkan karya atau peragaan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
peningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa jika
diterapkan pembelajaran matematika berbasis masalah pada siswa kelas II-C
SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati .
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat bagi guru
Mendapatkan pengalaman langsung melakukan penelitian
tindakan kelas (PTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan
mengembangkan profesi guru serta mengubah pola dan sikap guru dalam
mengajar yang semula berperan sebagai pemberi informasi menjadi
berperan sebagai fasilitator dan mediator yang dinamis sehingga
kegiatan belajar mengajar yang dirancang dan diimplementasikan
menjadi lebih efektif, efisien, kreatif dan inovatif.

xxiv

b. Manfaat bagi siswa


Menumbuhkan

kemampuan

memecahkan

masalah,

kemampuan bekerjasama dan kemampuan berkomunikasi yang dapat


melatih dan merangsang siswa untuk mengembangkan daya nalarnya
secara kritis.
c. Manfaat bagi peneliti
Akan diperoleh pemecahan permasalahan dalam penelitian
ini dan diperoleh suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.

F. Sistematika Penulisan Skripsi


Sistematika Penulisan Skripsi ini secara garis besar terdiri dari tiga
bagian utama , yaitu (i) bagian pendahuluan skripsi, (ii) bagian isi skripsi, dan
(iii) bagian akhir skripsi. Komponen dari masing-masing bagian tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Bagian

pendahuluan

skripsi

berisi:

halaman

judul,

persetujuan

pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan, motto dan persembahan,


kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
2. Bagian isi skripsi terdiri dari:
BAB I. Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah,
pemecahan masalah, penegasan istilah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

xxv

BAB II. Landasan Teori, dikemukakan tentang teori-teori yang


mendukung penelitian sebagai acuan untuk mengajukan
hipotesis. Dalam bab ini dituliskan pula kerangka berpikir dan
hipotesis

tindakan

sebagai

jawaban

sementara

atas

permasalahan yang diajukan dalam bab I.


BAB III. Metode Penelitian, memuat metode-metode yang digunakan
dalam penelitian yang meliputi sampel, variabel, indikator
kinerja, desain penelitian, pengumpulan data dan analisis data
yang digunakan dalam penelitian.
BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi hasil penelitian dan
pembahasannya.
BAB V. Penutup, berisi simpulan dan saran.
3. Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

xxvi

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Matematika
Belajar merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam
perkembangan hidup manusia. Belajar merupakan suatu proses untuk
mendapatkan pengetahuan atau pengalaman sehingga mampu mengubah
tingkah laku manusia (Hudojo 1979: 107). Oleh karena itu seseorang
dikatakan belajar bila diasumsikan dalam diri orang itu terjadi suatu proses
kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku.
Di dalam matematika yang penalarannya bersifat deduktif aksiomatis
yang berkenaan dengan ide-ide, konsep-konsep dan simbol-simbol yang
abstrak serta tersusun secara hirarkis maka dalam belajar pembelajaran
matematika diperlukan kegiatan mental yang tinggi. Mempelajari materi
matematika tidak hanya cukup dipelajari dengan membahasnya saja tetapi
perlu waktu dan ketekunan serta latihan-latihan.
Menurut Bruner (dalam Hudojo 1979: 114) belajar matematika
merupakan belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika
yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan konsepkonsep dan struktur matematika itu.
Pembelajaran materi matematika perlu dikaitkan dengan logika, teori
tentang jumlah probabilitas, menjadi kurikulum yang didiferensiasikan.
Herberger dan Wheatley, Kitano & Kirby (dalam Semiawan 1997: 140)
berpendapat, matematika untuk anak berbakat jangan menonjolkan
keterampilan berhitung, melainkan bertujuan membangun:
(a) basis konseptual yang baik untuk belajar matematika pada tingkat yang
lebih tinggi,
(b) keterampilan memecahkan masalah,
xxvii

(c) keterampilan berpikir dan belajar bagaimana seyogyanya belajar,


(d) keterampilan berhitung terbatas pada materi yang diperlukan untuk
butir (a).
Penyajian atau pengungkapan butir-butir matematika yang akan
disampaikan dalam pengajaran harus disesuaikan dengan perkiraan
perkembangan intelektual siswa.
Pembelajaran matematika tidak hanya mengandung nilai edukasi
yang bersifat mencerdaskan siswa tetapi juga nilai edukasi yang membentuk
pribadi siswa. Melalui pembelajaran matematika diharapkan dengan
sendirinya para siswa akan cermat dalam melakukan pekerjaan, akan kritis
dan konsisten dalam bersikap, akan jujur dan lain sebagainya.
Sehubungan dengan pembelajaran matematika guru perlu mengenal
dan dapat melaksanakan dengan baik berbagai pedoman tentang (1) Strategi
pembelajaran, (2) Pendekatan pembelajaran, (3) Metode pembelajaran, (4)
Teknik Pembelajaran. (Soedjadi 2000: 101)
Tujuan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
diantaranya :
1) mengembangkan kecakapan menganalisis,
2) mengembangkan kemampuan mengambil kesimpulan yang masuk akal
dari pengamatan,
3) memperbaiki kecakapan menghafal,
4) mengembangkan kecakapan, strategi dan kebiasaan belajar,
5) belajar terma-terma/istilah-istilah dan fakta-fakta,
6) belajar konsep-konsep dan teori.
(Zaini dkk 2002: 143).
Hudojo (1979: 80) berpendapat bahwa pembelajaran matematika
akan efektif apabila penyampaian materi disesuaikan dengan kemampuan
berpikir dan kesiapan siswa dalam berpikir. Hal ini dikarenakan struktur
kognitif siswa mengacu pada organisasi pengetahuan atau pengalaman yang
telah dikuasai siswa yang memungkinkan siswa dapat menangkap ide-ide
atau konsep-konsep baru.

xxviii

Tujuan pendidikan (behavioral) biasa digolongkan kedalam tiga


domein atau ranah, yakni domeinkognitif,afektif dan psikomotor.
Domein kognitif menunjukkan tujuan pendidikan yang terarah
kepada kemampuan-kemampuan intelektual, kemampuan berpikir maupun
kecerdasan yang akan dipakai. Domein afektif menunjukkan tujuan
pendidikan yang terarah kepada kemampuan-kemampuan bersikap dalam
menghadapi realitas atau masalah-masalah yang muncul disekitarnya.
Domein Psikomotor menunjukkan tujuan pendidikan yang terarah kepada
keterampilan-keterampilan. Khusus untuk mata pelajaran matematika
pengertian keterampilan dapat diartikan keterampilan yang bersifat fisik,
misalnya melukis suatu bangun. Tetapi juga keterampilan melakukan
algoritma-algoritma tertentu yang ada kalanya hanya terdapat dalam pikiran
(Soedjadi 2000: 62-63).
Pembelajaran matematika tidak hanya tertumpu pada pencapain
tujuan kognitif, namun sekaligus harus meningkatkan pencapaian tujuan
afektif dan psikomotor.
Dalam GBPP Matematika yang khusus untuk pendidikan dasar yang
dewasa ini dipakai, dikemukakan bahwa tujuan khusus pengajaran
matematika di Sekolah Lanjutan Pertama adalah:
1. memiliki kemampuan yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan
matematika,
2. memiliki pengetahuan matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke
pendidikan menengah,
3. mempunyai keterampilan matematika sebagai peningkatan dan
perluasan dari matematika sekolah dasar untuk dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari,
4. mempunyai pandangan yang cukup luas dan memiliki sikap logis, kritis,
cermat, kreatif dan disiplin serta menghargai kegunaan matematika.
(Soedjadi 2000: 44)

B. Berpikir Kritis
Berpikir kritis didefinisikan sebagai suatu proses kompleks yang
melibatkan penerimaan dan penguasaan data, analisis data, dan evaluasi data
dengan mempertimbangkan aspek kualitatif serta melakukan seleksi atau

xxix

membuat keputusan berdasarkan hasil evaluasi. (Gerhard 1971, dalam


Redhana 2003: 14)
Berpikir kritis menurut R. Swartz dan D. N. Perkins (1990, dalam
Hassoubah 2004: 86-87) berarti bertujuan untuk mencapai penilaian yang
kritis terhadap apa yang akan kita terima atau apa yang akan kita lakukan
dengan alasan yang logis, memakai standar penilaian sebagai hasil dari
berpikir kritis dalam membuat keputusan, menerapkan berbagai strategi yang
tersusun dan memberikan alasan untuk menentukan dan menerapkan standar
tersebut, mencari dan menghimpun informasi yang dapat dipercaya untuk
dipakai sebagai bukti yang dapat mendukung suatu penilaian.
Tyler (1949, dalam Redhana 2003: 13-14) berpendapat bahwa
pengalaman atau pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memperoleh keterampilan-keterampilan dalam pemecahan masalah
dapat merangsang keterampilan berpikir kritis siswa. Berpikir kritis
merupakan suatu aktivitas evaluatif untuk menghasilkan suatu simpulan
(Cabrera 1992, dalam Redhana 2003: 14).
Pertukaran gagasan yang aktif didalam kelompok kecil tidak hanya
menarik perhatian siswa tetapi juga dapat mempromosikan pemikiran kritis
(Gokhale 2002: http://scholar.lib.vt.Edu/enjournals/JTE). Kerjasama dapat
memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam diskusi, bertanggung
jawab terhadap pelajaran sehingga dengan begitu mereka menjadi pemikir
yang kritis (Totten, Ambang, Digby, & Russ 1991, dalam Gokhale 2002:
http://scholar.lib.vt.Edu/enjournals/ JTE)
Materi tentang pemikiran kritis yaitu materi yang melibatkan analisa,
sintesis, dan evaluasi konsep (Gokhale 2002: http://scholar.lib.vt.Edu/
enjournals/JTE).

xxx

Dalam penggolongan Taksonomi Bloom, pada tugas analisis ini siswa


diminta untuk menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompeks atas
konsep-konsep dasar. Pada sintesis siswa dapat menggabungkan atau
menyusun kembali (reorganize) hal-hal yang spesifik agar dapat
mengembangkan situasi baru. Sedangkan evaluasi konsep untuk mengetahui
sejauh mana siswa mampu menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang
telah dimiliki untuk menilai sesuatu kasus yang diajukan oleh penyusun soal
(Arikunto 2002: 119-120).
Cara peningkatan keterampilan berpikir kritis
Dari hasil penelitian Ian Wright dan C. L. Bar (1987), L. M. Sartorelli
(1989) dan R. Swartz dan S. Parks (1992) dalam Hassoubah (2004: 96-110),
beberapa cara meningkatkan keterampilan berpikir kritis diantaranya adalah
dengan meningkatkan daya analisis dan mengembangkan kemampuan
observasi/mengamati.
Menurut Christensen dan Marthin (1992, dalam Redhana 2003: 21)
bahwa strategi pemecahan masalah dapat mengembangkan keterampilan
berpikir

kritis

dan

kemampuan

siswa

dalam

mengadaptasi

situasi

pembelajaran yang baru. Tyler (1949, dalam Redhana 2003: 21) berpendapat
bahwa pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memperoleh keterampilan-keterampilan dalam pemecahan masalah akan
meningkatkan kemampuan berpikir siswa.

C. Hasil Belajar
Hasil adalah perolehan (Anonim 1987: 391). Dan belajar adalah
berusaha untuk memperoleh pengetahuan. Hasil belajar adalah perolehan
dalam berusaha untuk memperoleh pengetahuan.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Muhibbin

xxxi

(2001: 256), faktor-faktor yang mempengaruhi dapat dibedakan menjadi tiga


macam, yakni sebagai berikut.
1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa)
Faktor yang berasal dari dalam siswa meliputi dua aspek, yakni
aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (yang
bersifat rokhaniah). Faktor-faktor yang termasuk aspek fisiologis antara
lain: penglihatan, pendengaran, struktur tubuh. Sedangkan faktor-faktor
yang termasuk aspek psikologis antara lain: tingkat kecerdasan/intelegensi
siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.
2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)
Faktor dari luar siswa yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa
meliputi lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. Lingkungan sosial
sekolah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas
dapat mempengaruhi semangat belajar para siswa. Faktor-faktor yang
termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah
tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan
cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa juga dipandang turut
menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning)
Pendekatan belajar merupakan jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Karena faktor-faktor tersebut diataslah maka prestasi belajar masingmasing siswa berbeda-beda, diantaranya adalah metode pembelajaran. Metode
disini sangat terkait sekali dengan model pembelajaran.
Menurut Arends (1997, dalam Abba 2000: 10) model pembelajaran
terdiri dari model pembelajaran langsung (direct instruction), model
pembelajaran

kooperatif

(cooperatif

learning),

model

pembelajaran

berdasarkan masalah (problem based-instruction), model pembelajaran


diskusi (discussion), dan model pembelajaran srategi (learning strategy).
a. Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Pembelajaran langsung (direct instruction) adalah pembelajaran
yang dirancang untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural, yang disusun dengan
baik dan diajarkan secara bertahap (step by step). Yang dimaksud dengan
pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan untuk mengetahui tentang

xxxii

sesuatu, sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang


bagaimana melakukan sesuatu (Arends 1997, dalam Abba 2000: 11).
b.

Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)


Kauchak dan Eggen (1996, dalam Abba 2000: 11) mendefinisikan
belajar kooperatif sebagai bagian dari strategi mengajar yang digunakan
siswa untuk membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari sesuatu.
Belajar kooperatif juga dinamakan pengajaran teman sebaya.

c. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-Based Instruction)


Pembelajaran

berdasarkan

masalah

adalah

pendekatan

pembelajaran siswa pada masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun


pengetahuan sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih
tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, dan dapat meningkatkan
kepercayaan diri sendiri (Arends 1997, dalam Abba 2000: 11).
Permasalahan autentik diartikan sebagai masalah kehidupan nyata yang
ditemukan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
d. Diskusi (Discussion).
Arends (dalam Abba 2000: 11) mengatakan bahwa diskusi adalah
suatu model pembelajaran yang memungkinkan berlangsungnya dialog
antara guru dan siswa, serta antara siswa dengan siswa.
e. Learning Strategies
Menurut Weinstein dan Meyer (dalam Abba 2000: 11) bahwa
pengajaran yang baik meliputi mengajarkan siswa tentang bagaimana
belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berpikir, dan bagaimana
memotivasi diri sendiri. Model pembelajaran seperti ini menurut Arends

xxxiii

(dalam Abba 2000: 11) disebut dengan strategi pembelajaran atau learning
srategies.
Peningkatan

hasil

belajar

matematika

dalam

penelitian

ini

dimaksudkan sebagai peningkatan hasil tes belajar aspek kognitif bidang


matematika, siswa kelas II-C semester I pokok bahasan Waktu, Jarak, dan
Kecepatan, SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati tahun pelajaran
2004/2005.

D. Pembelajaran Berbasis Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menghadapi banyak problem.


Permasalahan-permasalahan itu tentu saja tidak semuanya merupakan
permasalahan matematis, namun matematika mempunyai peranan yang sangat
sentral dalam menjawab permasalahan keseharian itu. Oleh karena itu cukup
beralasan jika pembelajaran berbasis masalah menjadi trend dalam
pembelajaran matematika sekarang ini.

Ciri utama pembelajaran berbasis masalah meliputi pengajuan


pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin,
penyelidikan autentik, kerjasama dan menghasilkan karya atau hasil peragaan.
Pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu guru
memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pembelajaran
berbasis masalah antara lain bertujuan untuk membantu siswa
mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah
(Ismail 2002: 2).
Dalam pembelajaran berbasis masalah, perhatian pembelajaran tidak
hanya pada perolehan deklaratif, tetapi juga perolehan pengetahuan
prosedural. Oleh karena itu penilaian tidak cukup hanya tes. Penilaian dan

xxxiv

evaluasi yang sesuai dengan pembelajaran berbasis masalah adalah menilai


pekerjaan yang dihasilkan oleh siswa sebagai hasil penyelidikan mereka.
Penilaian proses dapat digunakan untuk menilai pekerjaan siswa tersebut,
penilaian itu antara lain asesmen kinerja, asesmen autentik dan asesmen
portofolio. Penilaian proses bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana
siswa merencanakan

pemecahan

masalah,

melihat bagaimana siswa

menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya.


Kebanyakan problema dalam kehidupan nyata bersifat dinamis sesuai
perkembangan

jaman

dalam

konteks/lingkungannya,

maka

perlu

dikembangkan model pembelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif


mengembangkan kemampuan untuk belajar (learning how to learn). Dengan
kemampuan atau kecakapan tersebut diharapkan siswa akan mudah
beradaptasi.
Dasar pemikiran pengembangan strategi pembelajaran tersebut sesuai
dengan pandangan konstruktivisme yang menyatakan bahwa setiap individu
secara aktif membangun pengetahuannya sendiri ketika berinteraksi dengan
lingkungannya (Matlin 1994, dalam Redhana 2003: 22). Dengan demikian
ketika siswa masuk kelas mereka tidak dalam keadaan kosong, melainkan
mereka sudah memiliki pengetahuan awal. Berdasarkan pemikiran tersebut,
maka

pembelajaran

matematika

perlu

diawali

dengan

mengangkat

permasalahan yang sesuai dengan lingkungannya (kontekstual). Jadi konsep


dibentuk atau ditanamkan melalui pembahasan masalah nyata.

xxxv

Sintaks pembelajaran berbasis masalah biasanya terdiri atas lima tahap


(Ibrahim 2000: 13), yang secara rinci disajikan pada tabel 1.

Tabel 1 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah


Tahap
Tingkah Laku Guru
Tahap-1
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
Orientasi siswa kepada menjelaskan logistik yang dibutuhkan, siswa
masalah
terlibat pada aktivitas relevan masalah yang
dipilihnya.
Tahap-2
Guru
membantu
siswa
untuk
Mengorganisasikan siswa mengidentifikasikan dan mengorganisasikan
untuk belajar
tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut.
Tahap-3
Membimbing
penyelidikan individual
maupun kelompok.
Tahap-4
Mengembangkan
dan
menyajikan hasil karya.

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan


informasi
yng
sesuai,
melaksanakan
eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan.

Tahap-5
Menganalisis
dan
mengevaluasi
proses
pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan


refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yng mereka
gunakan.

Guru membantu siswa dalam merencanakan


dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, video dan model dan membantu
mereka berbagi tugas dengan temannya.

Sumber: Ibrahim 2000: 13

xxxvi

E. Pokok Bahasan yang Terkait dengan Penelitian


Materi matematika kelas 2 semester 1 yang digunakan untuk penelitian
adalah pokok bahasan Waktu, Jarak, dan Kecepatan (Adinawan, Sugijono
2003: 120-143). Adapun materinya adalah sebagai berikut.
Waktu, Jarak, Dan Kecepatan
1. Waktu
a) Satuan waktu
Untuk mengetahui atau menghitung lama kegiatan-kegiatan
dalam kehidupan sehari-hari, maka perlu ada satuan waktu, misalnya
tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit, dan detik. Sebagai dasar satuan
waktu adalah sebagai berikut.
1 jam = 60 menit atau 1 menit =

1
jam
60

1 menit = 60 detik atau 1 detik =

1
menit
60

1 jam = 60 x 60 detik atau 1 detik =

1
jam
3600

= 3600 detik
Dengan demikian, satuan waktu dapat diubah dari satuan waktu yang
satu ke satuan waktu yang lain.
Contoh:
Ubahlah menjadi satuan menit tiap ukuran waktu berikut ini:
a. 2 jam

b. 45 detik

xxxvii

Jawab:
a. 2 jam = 2 x 60 menit

b. 45 detik = 45 x

2 jam = 120 menit

45 detik =

1
menit
60

3
menit
4

b) Menghitung lama waktu antara dua waktu


Lama waktu dalam satu hari adalah 24 jam. Pukul 00.00 atau
24.00 disebut awal/akhir hari dan pukul 12.00 disebut tengah hari.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan, misalnya:
Pukul 03.45 berarti 3 jam 45 menit setelah tengah malam yaitu
pukul 3 lebih 45 menit pagi atau pukul 4 kurang 15
menit pagi.
Berikut ini adalah contoh untuk menghitung selang antara dua waktu.
Contoh:
Hitunglah lama perjalanan dari pukul 07.30 sampai pukul 18.40 pada
hari yang sama !
Jawab:
Cara 1.
18.40
07.30 11.10
Jadi , lama perjalanan=11 jam 10 menit.

xxxviii

Cara 2.
Pukul 07.30 sampai 08.00, lamanya=

30 menit

Pukul 08.00 sampai 18.40, lamnya = 10 jam 40 menit +


10 jam 70 menit
= 11 jam 10 menit
Jadi , lama perjalanan=11 jam 10 menit.
2. Hubungan Jarak, Waktu, Dan Kecepatan
a) Satuan Jarak
Satuan untuk panjang atau jarak yang paling banyak digunakan
adalah kilometer (km), hektometer (hm), dekameter (dam), meter (m),
desimeter (dm), sentimeter (cm), dan milimeter (mm).
1 kilometer = 1.000 meter
1 hektometer = 100 meter
1 dekameter = 10 meter
Satuan yang satu dapat diubah menjadi satuan yang lainnya.
Contoh:
1) 2 km = 2 x 1.000 m
= 2000 m
2) 4 m = 4 x 100 cm
= 400 cm
Besaran yang menggunakan satuan jarak dan satuan waktu
sekaligus, yaitu besaran kecepatan. Satuan untuk kecepatan misalnya

xxxix

km/jam, m/jam, m/menit, cm/detik dan lain sebagainya. Satuan


kecepatan yang satu juga bisa diubah ke satuan kecepatan yang lain.
Contoh:
18 km / jam = .... m / menit
jawab:
18 km / jam =

18.000m
60menit

= 300 m/ menit
b) Menentukan jarak, waktu, dan kecepatan
1) Menentukan jarak, waktu, dan kecepatan dengan perbandingan
Jarak dan waktu dapat ditentukan jika antara jarak dan
waktu terdapat perbandingan senilai, atau dengan kata lain
kecepatan harus tetap.
Contoh:
Waktu 1 jam 15 menit = 1
Waktu

15
1
jam = 1
jam
60
4
Jarak

1 jam

==>

80 km

75 menit

==>

75
5
x 80 km = x 80 km
60
4
= 100 km

Jadi, jarak yang ditempuh selama 1 jam 15 menit adalah 100 km.

xl

2) Menentukan jarak, waktu, dan kecepatan dengan menggunakan


rumus
Jarak yang ditempuh = waktu x kecepatan rata-rata
Jika : s menyatakan jarak yang ditempuh,
t menyatakan waktu yang diperlukan, dan
v menyatakan kecepatan rata-rata,
maka dapat dibuat rumus sebagai berikut ini:
s= t x v

atau

s=vxt

s= tv

s = vt

Rumus di atas dapat digunakan untuk menghitung jarak, waktu,


maupun kecepatan.
Contoh:
Hitunglah jarak yang ditempuh sebuah mobil yang berjalan dengan
kecepatan 75 km / jam selama 4 jam 20 menit!
Jawab:
Kecepatan = 75 km / jam, maka v = 75
Waktu = 4 jam 20 menit
=4

20
jam
60

=4

1
1
jam, maka t = 4
3
3

Jarak s = v . t
= 75 x 4

1
3

xli

= 75 x

13
3

= 25 x 13
= 325
Jadi, jarak yang ditempuh adalah 325 km.
c) Menggambar grafik jarak-waktu
Grafik hubungan antara jarak dan waktu dapat ditunjukkan
dengan dua cara, yaitu:
1) Jika kecepatannya tetap.
2) Jika kecepatannya tidak tetap.
1 ) Grafik jarak-waktu jika kecepatannya tetap.
Contoh:
1. Jarak

Jakarta

dan

Cirebon

adalah

250

km.

Dengan

menggunakan mobil, jarak tersebut dapat ditempuh dengan


waktu 5 jam. Gambarlah grafiknya.
Jawab:
Untuk kecepatan tetap, berarti perbandingan jarak yang
ditempuh dan perbandingan waktu yang diperlukan merupakan
perbandingan senilai. Kecepatan rata-rata untuk menempuh
jarak Jakarta dan Cirebon=

250
=50 km / jam
5

Jadi,
1 jam dapat menempuh jarak 50 km.

xlii

2 jam dapat menempuh jarak = 2 x 50 km


= 100 km
dan seterusnya.
Hasil tersebut dapat ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2 Waktu dan Jarak yang Ditempuh oleh Perjalanan (1)


0

Waktu dalam jam

Jarak yang ditempuh 0


dalam km

50

100

150

200

250

Grafiknya disajikan dalam gambar 1 berikut ini.

Gambar 1. Grafik Hubungan antara Jarak dan Waktu jika


Kecepatannya tetap
Jika pasangan-pasangan titik pada gambar diatas dihubungkan,
maka didapat grafik hubungan waktu dan jarak untuk kecepatan
tetap yang berbentuk garis lurus.

xliii

2 ) Grafik jarak-waktu jika kecepatannya tidak tetap.


Contoh:
1. Jarak Jakarta dan Cirebon adalah 250 km. Waktu yang
diperlukan untuk menempuh jarak itu adalah 5 jam dengan
kecepatan tidak tetap.
Buatlah grafiknya, jika hubungan antara jarak dan waktu
ditunjukkan oleh tabel 3 berikut ini.

Tabel 3 Waktu dan Jarak yang Ditempuh oleh Perjalanan (2)


Waktu
1
0 1
dalam
1 1
2
2
jam
Jarak
0
dalam
25 55 75
km

1
2

1
2

1
2

125 150 150 180 200 215 250

Grafiknya disajikan dalam gambar 2 berikut ini.

Gambar 2. Grafik Hubungan antara Jarak dan Waktu jika


Kecepatannya Tidak Tetap

xliv

d) Membaca grafik
Contoh:
1. Grafik berikut menunjukkan perjalanan dengan mengendarai mobil
yang kecepatan rata-ratanya tidak tetap. Berdasarkan gambar 3
tentukanlah:
a. Lama perjalanan
b. Jarak yang ditempuh oleh seluruh perjalanan.

Gambar 3. Grafik Hubungan antara Jarak dan Waktu

Jawab:
a) Dari titik terakhir pada grafik, buatlah garis vertikal (ke bawah)
sehingga memotong garis skala waktu. Ternyata memotong
pada angka 3. Jadi lama perjalanannya adalah 3 jam.
xlv

b) Dari titik terakhir pada grafik, buatlah garis horisontal (ke kiri),
sehingga memotong garis skala jarak. Ternyata memotong pada
angka 130.
Jadi, jarak yang ditempuh selama perjalanan adalah 130 km.

F. Kerangka Berpikir
Pada dasarnya proses belajar itu tidak hanya menekankan pada aspek
pengetahuan dan pemahaman, tetapi aspek aplikasi, analisis, sintesis, bahkan
evaluasi juga harus ditekankan. Hal ini sangat penting karena siswa akan dapat
mengembangkan daya nalarnya dalam memecahkan permasalahan dan
mengaplikasikan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam kehidupan nyata.
Oleh karena itu diperlukan pembelajaran yang tidak hanya memberikan
ceramah dan latihan mengerjakan soal-soal dengan cepat tanpa memahami
konsep secara mendalam.
Salah satu alternatif

yang tepat adalah dengan menerapkan

pembelajaran yang mampu mengkondisikan siswa sedemikian rupa sehingga


siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran, memupuk kerjasama diantara
siswa, serta melatih

keterampilan berpikir siswa secara kritis sehingga

mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi yaitu pembelajaran berbasis


masalah.
Melalui kerjasama dan menghasilkan karya atau hasil peragaan yang
terdapat dalam pembelajaran matematika berbasis masalah, maka siswa akan
berbagi dengan temannya dalam mempelajari matematika sehingga hasil

xlvi

belajar matematika siswa akan meningkat sekaligus juga keterampilan berpikir


dan keterampilan memecahkan masalah yang dimiliki oleh siswa akan dapat
berkembang.

G. Hipotesis Tindakan
Dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan
menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran
matematika, maka;
1. keterampilan berpikir kritis siswa kelas II-C SMPN 1 Tambakromo dapat
meningkat,
2. hasil belajar siswa kelas II-C SMPN 1 Tambakromo dapat meningkat.

xlvii

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru matematika dan siswa kelas II-C
SMPN I Tambakromo tahun pelajaran 2004/2005 yang berjumlah 46 siswa,
terdiri atas 22 siswa putri dan 24 siswa putra.

B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas dan variabel
terikat. Yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran matematika
berbasis masalah, sedangkan variabel terikatnya adalah keterampilan berpikir
kritis dan hasil belajar siswa SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati.

C. Indikator Kinerja
1. Indikator utama
Apabila siswa dapat mencapai ketuntasan hasil belajar individu
65% dengan ketuntasan klasikal 85%, dan adanya peningkatan

keterampilan berpikir kritis siswa yang diukur dengan melihat adanya


peningkatan skor siswa dalam menyelesaikan persoalan yang mengandung
materi berpikir kritis untuk setiap siklus.
2. Indikator tambahan
Indikator tambahan untuk mengukur keberhasilan dalam penelitian
ini adalah apabila diperoleh skor lembar observasi aktivitas siswa terhadap
pembelajaran 16 dan skor kemampuan guru dalam pembelajaran berbasis
masalah 27.

xlviii

D. Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus
dengan tahapan: Perencanaan-Implementasi-Observasi-Refleksi , dan
dilaksanakan dengan kolaborasi partisipatif antara peneliti dengan guru
matematika.
Masing-masing tahap dalam siklus dijabarkan sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan siklus I
a.1. Pertemuan pertama
1) Peneliti dan Guru matematika yang mengajar di kelas II-C
merencanakan pembelajaran matematika berbasis masalah dengan
materi waktu dengan membuat rencana pembelajaran (lampiran
1: halaman 59).
2) Menyiapkan permasalahan yang akan diselesaikan oleh siswa.
Permasalahan yang disiapkan adalah permasalahan kontekstual
yang berupa LKS (lampiran 2 halaman 63) dan kartu masalah yang
akan diselesaikan oleh siswa (lampiran 3: halaman 65).
3) Menyiapkan soal pretest yang berjumlah 5 soal yang digunakan
untuk mengukur hasil belajar siswa (lampiran 4: halaman 67).
4) Menyiapkan lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan
adalah lembar pengamatan kemampuan guru dalam pembelajaran
berbasis masalah (lampiran 5: halaman 70), dan lembar
pengamatan aktivitas siswa (lampiran 6: halaman 72).

xlix

5) Membentuk

kelompok-kelompok

dengan

memperhatikan

penyebaran kemampuan siswa. Siswa dibagi dalam 8 kelompok


dan tiap kelompok beranggotakan 5-6 siswa (lampiran 7: halaman
74). Kelompok-kelompok tersebut diberi nama: lingkaran, persegi,
layang-layang,

segitiga,

belah

ketupat,

trapesium,

ellips,

jajargenjang.
6) Menyiapkan sarana yang akan digunakan dalam pembelajaran
antara lain: papan nama kelompok, kertas manila, kartu
penghargaan, dan spidol.
a.2. Pertemuan kedua
1) Peneliti dan Guru merencanakan pembelajaran matematika
berbasis masalah dengan materi menyelesaikan pemasalahan
sehari- hari yang berhubungan dengan waktu dengan membuat
rencana pembelajaran (lampiran 11: halaman 84).
2) Menyiapkan soal postest yang berjumlah 5 soal yang digunakan
untuk mengukur hasil belajar siswa. Soal postest dibuat sama
dengan soal pretest (lampiran 4: halaman 67 ).
3) Menyiapkan permasalahan yang akan diselesaikan oleh siswa.
Permasalahan yang disiapkan adalah permasalahan kontekstual
yang berupa kartu masalah yang akan diselesaikan oleh siswa
(lampiran 12: halaman 87).
4) Menyiapkan lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan
adalah lembar pengamatan kemampuan guru dalam pembelajaran

berbasis masalah (lampiran 5: halaman 70), dan lembar


pengamatan aktivitas siswa (lampiran 6: halaman 72).
5) Menyiapkan soal keterampilan berpikir kritis siklus I. (lampiran
13: halaman 89)
6) Menyiapkan angket untuk siswa yaitu angket refleksi siswa
terhadap pembelajaran matematika berbasis masalah yang telah
dilaksanakan. (lampiran 14: halaman 91)
7) Menyiapkan sarana yang akan digunakan dalam pembelajaran
antara lain: papan nama kelompok, kertas manila, kartu
penghargaan, dan spidol.
b. Tahap perencanaan siklus II
b.1. Pertemuan pertama
1) Peneliti dan guru merencanakan pembelajaran matematika berbasis
masalah dengan materi menghitung jarak, waktu, dan kecepatan
jika dua diantaranya diketahui(lampiran 18: halaman 101).
2) Menyiapkan permasalahan yang akan diselesaikan oleh siswa.
Permasalahan yang disiapkan adalah permasalahan kontekstual
yang berupa LKS (lampiran 19: halaman 105)
3)

Menyiapkan soal pretest yang berjumlah 5 soal (lampiran 20:


halaman 108).

4) Menyiapkan

lembar

observasi,

yaitu

lembar

pengamatan

kemampuan guru dalam pembelajaran berbasis masalah (lampiran

li

5: halaman 70), dan lembar pengamatan aktivitas siswa (lampiran


6: halaman 72).
5) Menyiapkan sarana yang akan digunakan dalam pembelajaran
yaitu: papan nama kelompok, kertas manila, kartu penghargaan,
dan spidol.
b.2. Pertemuan kedua
1) Peneliti dan Guru merencanakan pembelajaran matematika
berbasis masalah dengan materi grafik jarak-waktu dengan
membuat rencana pembelajaran (lampiran 24: halaman 118).
2) Menyiapkan permasalahan (lampiran 25: halaman 121) dan soal
postest (lampiran 20: halaman 108)
3) Menyiapkan soal keterampilan berpikir kritis siklus II.(lampiran
26: halaman 125)
4) Menyiapkan angket untuk siswa, yaitu angket refleksi siswa
terhadap pembelajaran (lampiran 14: halaman 91).
5) Menyiapkan

lembar

observasi,

yaitu

lembar

pengamatan

kemampuan guru dalam pembelajaran berbasis masalah (lampiran


5: halaman 70), dan lembar pengamatan aktivitas siswa (lampiran
6: halaman 72).
6) Menyiapkan sarana yang akan digunakan dalam pembelajaran,
yaitu papan nama kelompok, kertas manila, kartu penghargaan, dan
spidol

lii

b. Tahap Implementasi
1)

Guru menyampaikan tujuan proses dan tujuan afektif pembelajaran


matematika berbasis masalah dan memberikan pretes.

2)

Guru menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran dan


melaksanakan pembelajaran berbasis masalah.

3)

Guru mengorientasikan siswa pada masalah

4)

Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok

5)

Guru membagikan perangkat pembelajaran yang meliputi kartu


masalah, lembar kerja siswa, papan nama kelompok, kertas karton,
spidol

6)

Siswa menyelesaikan masalah yang diajukan secara berkelompok

7)

Guru berkeliling membimbing, mengawasi, dan membantu siswa


yang kesulitan menyelesaikan masalah yang diajukan

8)

Guru

mendorong

siswa

untuk

melakukan

diskusi

dengan

kelompoknya
9)

Guru membantu siswa dalam menyiapkan hasil pemecahan masalah


dalam lembar presentasi

10) Guru meminta salah satu siswa sebagai wakil dari kelompoknya
untuk mempresentasikan hasil karya
11) Guru

melakukan

evaluasi

terhadap

presentasi

siswa

dan

mempersilakan siswa melakukan refleksi terhadap hasil pemecahan


masalah yang telah dilakukan kelompoknya

liii

12) Pada akhir siklus diadakan postes, tes keterampilan berpikir kritis
dan dibagikan angket.
c. Tahap Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti sebagai kolaborator dengan
bantuan seorang guru dari SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati.
Untuk observasi terhadap siswa, observer mengamati aktivitas siswa
dalam kelompok. Sedangkan untuk observasi terhadap guru, observer
mengamati kemampuan guru dalam pembelajaran berbasis masalah.
d. Tahap Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil observasi, hasil angket, dan hasil
pretes dan postes dari tahap-tahap dalam siklus. Refleksi dilaksanakan
segera setelah implementasi dan observasi selesai.

liv

Prosedur kerja tersebut secara garis besar dapat peneliti jelaskan melalui
gambar 4 dibawah ini:

Gambar 4. Bagan Prosedur Kerja Penelitian Tindakan Kelas


Revisi Perencanaan

Implementasi

Observasi

Perencanaan
Awal

Implementasi
Pemodelan
(modeling)

Observasi

Refleksi
Refleksi
Keterangan :

Kegiatan awal (siklus I)


Kegiatan ulang (siklus II)

D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Data hasil belajar diambil dari hasil pretes dan postes dengan metode tes
untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa.
2. Data tentang keterampilan berpikir kritis diambil dari hasil tes keterampilan
berpikir kritis dengan metode tes.
3. Data tentang proses belajar mengajar pada saat dilaksanakannya tindakan
diambil dengan lembar observasi dan hasil angket dengan metode observasi
dan angket untuk mengamati kegiatan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran sehingga dapat diketahui apakah proses pembelajaran dapat

lv

meningkatkan cara berpikir kritis siswa beserta pendapat siswa tentang


pembelajaran yang dilakukan.
4. Data tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi dikelas
diambil dari jurnal harian dan catatan peneliti.

E. Analisis Data
Analisis data dilaksanakan sejak awal, sebelum, selama dan setelah
kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
1. Soal pretes dan postes
Sebelum soal pretes dan postes diberikan kepada siswa, diadakan
uji coba soal pretes dan postes terlebih dahulu untuk diketahui daya
pembeda, tingkat kesukaran, validitas dan reliabilitas tes. Kemudian
dipilih soal yang mempunyai tingkat kesukaran dan daya beda yang baik.
Adapun kriteria yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda,
tingkat kesukaran, validitas dan reliabilitas tes adalah sebagai berikut:
a) Daya Pembeda
Daya pembeda dari setiap soal ditentukan dengan rumus
sebagai berikut:
t=

MH ML

2
1

+ X2

ni (ni 1)
Keterangan:
t

: Uji t

MH

: Mean kelompok atas

ML

: Mean kelompok bawah

lvi

2
2

: Jumlah deviasi skor kelompok atas


: Jumlah deviasi skor kelompok bawah

ni

: Jumlah responden pada kelompok atas atau bawah (27% x N)

: Jumlah seluruh responden yang mengikuti tes

Kriteria:
Butir soal mempunyai daya pembeda yang signifikan jika t > ttabel
(Arifin 1991: 141)
b) Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran ditentukan dengan rumus menurut Arifin
(1991: 135) adalah sebagai berikut:

Banyaknya

P=

Banyaknya

siswa

siswa

yang

yang

gagal

mengikuti

x100%
tes

Dari data yang diperoleh, kriteria tingkat kesukaran adalah sebagai


berikut:
P 27%

: Mudah

27% < P 72%

: Sedang

72% < P 100%

: Sukar

0%

c) Validitas
Validitas butir soal dicari dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Rxy =

N xy ( x )( y )

{N x

}{

( x ) N y 2 ( y )

lvii

Keterangan:
Rxy

= Koefisien validitas tiap item

= Jumlah responden

= Skor tiap item

= Skor total
Selanjutnya harga rxy dikonsultasikan dengan nilai r pada tabel

product moment dengan taraf signifikan 0,05. Jika rhitung > rtabel maka item
soal tersebut valid dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka item soal
tersebut tidak valid. (Arikunto 1999: 73)
d) Reliabilitas
Untuk mencari reliabilitas digunakan rumus sebagai berikut :
2

k
b )
r11= (
)(1k 1
t2

dimana

t =

Y 2

( Y ) 2
N

X
b =
2

dan

( X ) 2
N

Keterangan:
r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
N = Banyaknya responden
k

= Banyaknya butir soal

t = varians total
2

lviii

b = Varians butir
2

X = Skor tiap item


Y = Skor total
Untuk mengetahui bahwa butir soal termasuk reliabel, maka
setelah diperoleh harga rhitung kemudian dikonsultasikan dengan harga r
product moment. Apabila r

hitung

> rtabel maka item soal tersebut reliabel

(Arikunto 1999: 109)


Tes uji coba diberikan kepada siswa kelas II-A dan kelas II-B.
Setelah soal pretes dan postes diberikan kepada siswa kemudian hasilnya
dihitung ketuntasan individu dan ketuntasan klasikalnya, sudah memenuhi
indikator kinerja atau belum dan dilihat adanya peningkatan hasil pretes
dan postes yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa.
2. Soal keterampilan berpikir kritis siswa
Soal ini berisi tentang materi untuk mengukur keterampilan
berpikir kritis siswa yang meliputi analisis, sintesis, dan evaluasi. Hasil
dari tes ini berupa skor. Adanya peningkatan keterampilan berpikir kritis
siswa dilihat dari adanya peningkatan skor untuk tiap siklus.
3. Lembar pengamatan aktivitas siswa
Setelah dilaksanakankan observasi aktivitas siswa pada masingmasing siklus, kemudian dihitung besarnya aktivitas siswa pada masingmasing siklus tersebut dan dibandingkan hasilnya antara siklus I dan siklus
II apakah terjadi peningkatan aktivitas siswa atau tidak.

lix

4. Lembar pengamatan kemampuan guru dalam pembelajaran berbasis


masalah
Setelah dilaksanakan observasi terhadap kemampuan guru dalam
pembelajaran berbasis masalah, kemudian dari hasil skor yang diperoleh
diketahui bagaimana kemampuan guru dalam pembelajaran berbasis
masalah.
5. Angket refleksi siswa terhadap pembelajaran
Dari hasil angket refleksi siswa terhadap pembelajaran untuk
masing-masing siklus, dapat diketahui pendapat siswa mengenai
pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

lx

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini meliputi dua siklus. Dalam satu siklus
terdiri atas tahap perencanaan, implementasi, observasi, dan refleksi. Hasil
masing-masing siklus adalah sebagai berikut.
1. Siklus I
a. Pertemuan Pertama
Pada pertemuan pertama yang dilaksanakan pada tanggal 10
Desember 2004 Skor rata-rata kemampuan guru dalam pembelajaran
berbasis masalah berdasarkan hasil observasi (lampiran 8: halaman 75)
adalah 20,5 (51,25%). Guru tidak menyampaikan model pemebelajaran
yang akan digunakan, guru kurang memberikan motivasi kepada siswa,
bimbingan guru terhadap siswa belum merata, pengelolaan waktu oleh
guru belum baik, dan kesimpulan pembelajaran dilakukan oleh guru
tanpa melibatkan siswa.
Skor rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran berdasarkan
hasil observasi (lampiran 9: halaman 79) adalah 13,5 (56,25%). Terdapat
tiga kelompok yang dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan
dengan benar, diskusi dalam kelompok didominasi siswa yang pandai dan
belum ada pembagian tugas secara merata. Dalam presentasi hasil karya,
tulisan siswa kurang besar dan suara siswa kurang lantang.

lxi

Hasil pretest siklus I, diperoleh nilai rata-rata 53,51 dengan


ketuntasan 28,89% (lampiran 10: halaman 83).
b. Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua yang dilaksanakan pada tanggal 14
Desember 2004, skor rata-rata kemampuan guru dalam pembelajaran
berbasis masalah berdasarkan hasil observasi (lampiran 15: halaman 92)
adalah 31 (77,5%). Evaluasi dan penguatan jawaban siswa oleh guru
dilakukan dengan cepat.
Skor rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran berdasarkan
hasil observasi (lampiran 16: halaman 96) adalah 20,5 (85,42%). Kerja
sama antara siswa dalam kelompok sudah mulai terlihat.
Hasil postest siklus I, diperoleh nilai rata-rata 71,78 dengan
ketuntasan 60,86% (lampiran 10: halaman 83). Ini berarti indikator kinerja
belum tercapai. Hasil tes keterampilan berpikir kritis diperoleh rata-rata
skor 7,82 dari skor maksimal 15 (lampiran 17: halaman 100).
Hasil angket refleksi siswa terhadap pembelajaran, diketahui
bahwa siswa merasa pembelajaran berbasis masalah ini menyenangkan
dan mudah diikuti. Mereka senang dengan model kerja kelompok dan
penyajian hasil kerja kelompok. Evaluasi pembelajaran yang diberikan
kepada mereka memotivasi mereka untuk terus maju. Mereka menjadi
cukup berani dalam bertanya dan menyampaikan pendapat.(lampiran 29:
halaman 135).

lxii

2. Siklus II
a. Pertemuan Pertama
Pelaksanaan tindakan (pembelajaran) pada siklus II untuk
pertemuan pertama ini dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2004.
Hasil pengamatan kemampuan guru dalam pembelajaran berbasis
masalah berdasarkan hasil observasi (lampiran 22: halaman 110)
diperoleh skor rata-rata 28 (70%). Guru menyampaikan tujuan dan
model pembelajaran yang akan digunakan, kesimpulan pembelajaran
dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru
Dari hasil observasi observer pada lembar pengamatan aktivitas
siswa (lampiran 23: halaman 114) diperoleh skor rata-rata 19 (79,17%).
Keberanian siswa dalam berpendapat juga meningkat, pembentukan
kelompok dan perpindahan siswa kurang dilakukan dengan cepat,
presentasi dilakukan oleh siswa dengan baik, enam kelompok sudah
dapat menyelesaikan permasalahan dengan benar.
Hasil pretest siklus II, diperoleh rata-rata 71,13 dengan ketuntasan
56,52% (lampiran 10: halaman 83).
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 17
Desember 2004. Hasil dari lembar pengamatan kemampuan guru dalam
pembelajaran berbasis masalah, berdasarkan hasil observasi (lampiran
27: halaman 126) diperoleh skor rata-rata 30,5 (76,25%). Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran khusus dan model pembelajaran,

lxiii

guru berkeliling dan memberikan bantuan individu secara proporsional


dan merata, guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam
melaksanakan presentasi, pengelolaan waktu yang dilakukan guru sudah
baik.
Berdasarkan hasil observasi (lampiran 28: halaman 131)
diperoleh skor rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran 21 (87,5%).
Siswa bersedia mengacungkan tangan dan memberikan pendapat
mereka. Kerjasama antara siswa dalam kelompok sudah baik, tulisan
siswa dalam lembar presentasi dapat terbaca dari belakang, suara siswa
juga sudah jelas terdengar. Berdasarkan hasil diskusi pemecahan
masalah, enam kelompok sudah dapat menyelesaikan permasalahan
dengan benar.
Hasil postest siklus II, diperoleh nilai rata-rata 80 dengan
ketuntasan 89,13% (lampiran 10: halaman 83). Dari hasil tes
keterampilan berpikir kritis diperoleh skor rata-rata 17,87 dari skor
maksimal 15 (lampiran 17: halaman 100). Berarti indikator kinerja sudah
tercapai
Hasil angket refleksi siswa terhadap pembelajaran, diketahui
bahwa siswa merasa pembelajaran berbasis masalah ini menyenangkan
dan mudah diikuti. Mereka senang dengan model kerja kelompok serta
penyajian hasil kerja kelompok. Evaluasi pembelajaran yang diberikan
memotivasi mereka untuk terus maju, menjadi cukup berani dalam
bertanya dan menyampaikan pendapat.(lampiran 29: halaman 135).

lxiv

Data hasil penelitian untuk hasil belajar, keterampilan berpikir kritis,


aktivitas

siswa

dalam

pembelajaran,

dan

kemampuan

guru

dalam

pembelajaran matematika berbasis masalah pada siklus I dan siklus II secara


keseluruhan disajikan dalam tabel 4.

Tabel 4 Data Hasil Penelitian


Indikator
Keterampilan
Berpikir Kritis
Hasil Belajar

Siklus I
Rata-rata skor 7,82

Siklus II
Rata-rata skor 17,87

Pertemuan pertama:
a. Rata-rata nilai
53,51
b. Ketuntasan
klasikal 28,89%
Pertemuan Kedua:
a. Rata-rata nilai
71,68
b. Ketuntasan
klasikal 60,86%

Pertemuan pertama:
a. Rata-rata nilai 71,13
b. Ketuntasan klasikal
56,52%
Pertemuan Kedua:
a. Rata-rata nilai 80
b. Ketuntasan klasikal
89,13%

Kemampuan
Skor rata-rata
Skor rata-rata
Guru
dalam 25,75(64,36%)
29,25(73,13%)
Pembelajaran
Matematika
Berbasis Masalah
Aktivitas Siswa Skor rata-rata 17(70,83%) Skor rata-rata 20(83,33%)
dalam
Pembelajaran

B. Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian didasarkan atas hasil pengamatan yang
dilanjutkan dengan refleksi pada setiap siklus tindakan. Dari refleksi
pengamatan pada siklus 1 diperoleh hasil sebagai berikut.

lxv

Pembelajaran matematika berbasis masalah yang dilaksanakan guru


sudah baik. Rata-rata skor yang diperoleh guru, menurut penilaian peneliti
adalah 25,75 (64,38%) dari skor maksimal 40 (lampiran 8: halaman 96 dan
lampiran 15: halaman 113). Namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki.
Pada siklus I ini, guru tidak menyampaikan model pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Penyampaian model pembelajaran yang akan dilaksanakan
penting bagi siswa, karena dapat meningkatkan motivasi dan kesiapan siswa
untuk mengikuti pembelajaran.
Bimbingan yang diberikan oleh guru kurang merata, sehingga banyak
kelompok yang tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik.
Bimbingan individu juga masih kurang, sehingga ada siswa yang tidak aktif
dalam diskusi. Guru tidak memberikan bimbingan kepada siswa ketika
menuliskan hasil diskusi pemecahan masalah pada lembar presentasi,
sehingga tulisan mereka terlalu kecil, jadi tidak dapat terbaca dengan baik oleh
siswa yang duduk dibelakang. Suara siswa juga tidak lantang, sehingga hanya
terdengar oleh siswa yang duduk di depan. Anak jelas bukan guru, berarti
mereka tidak mengetahui teori tentang mengajar. Akibatnya mereka
cenderung untuk mengajar sendiri. Karena itu dalam pembelajaran ada
baiknya guru memberi informasi mengenai cara menyampaikan hasil
pemecahan masalah. Kesimpulan materi pada akhir pembelajaran dilakukan
oleh guru. Seharusnya siswalah yang menyimpulkan materi dengan dibimbing
oleh guru.

lxvi

Pengelolaan waktu pada siklus ini masih belum baik. Waktu untuk
mengerjakan kartu masalah terlalu lama. Tugas dari peneliti dan guru untuk
merancang rencana pembelajaran yang lebih baik.
Aktivitas belajar siswa sudah baik. Namun jumlah siswa yang bertanya
maupun menjawab pertanyaan masih sedikit dan terbatas pada siswa yang
pintar. Rata-rata skor aktivitas siswa pada siklus I ini adalah 17 (70,83%) dari
skor maksimal 24 (lampiran 9: halaman 100 dan lampiran 16: halaman 117),
menurut kriteria aktivitas belajar siswa sudah baik. Namun perlu upaya untuk
meningkatkannya antara lain dengan pemberian motivasi oleh guru.
Menurut peneliti, kerjasama siswa pada siklus I belum begitu baik.
Siswa belum terbiasa bekerja kelompok. Dominasi siswa yang pandai masih
menonjol sehingga diskusi kelompok belum dapat berlangsung dengan baik.
Keterampilan berpikir kritis siswa dalam siklus I ini juga masih
rendah. Ini terlihat dari hasil rata-rata tes keterampilan berpikir kritis siswa
hanya mencapai 7,82 dari skor maksimal 30. (lampiran 17: halaman 121)
Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah belum baik. Hanya
satu kelompok dapat menyelesaikan ketiga permasalahan dengan baik,
sedangkan empat kelompok yang lain belum dapat menyelesaikan
permasalahan dengan baik. Dalam hal ini faktor yang mempengaruhinya
antara lain, kemampuan siswa itu sendiri yang memang tidak begitu baik,
bimbingan guru yang kurang, dan bentuk soal berupa soal cerita. Rata-rata
evaluasi pada siklus I adalah pretest 53,51 dengan ketuntasan 28,89% dan

lxvii

postest 71,78 dengan ketuntasan 60,86% (lampiran 10: halaman 104), berarti
indikator kinerja belum tercapai.
Menurut pendapat siswa, pembelajaran matematika pada siklus I,
menyenangkan, dan guru menyampaikan materi dengan jelas. Siswa merasa
senang bekerja kelompok, dan presentasi hasil karya yang dilaksanakan
menyenangkan bagi mereka. Soal kartu masalah yang diajukan menarik dan
mendorong mereka untuk terus belajar matematika.
Pelaksanaan pembelajaran matematika berbasis masalah oleh guru
pada siklus II, sudah baik. Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran
dengan lengkap, menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan,
memunculkan masalah dengan baik, dan memberi motivasi yang sangat baik
kepada siswa. Bimbingan yang diberikan guru dalam proses penyelesaian
masalah sudah baik dan lebih merata dari siklus sebelumnya. Bimbingan
individu yang diberikan guru sudah meningkat, meskipun masih ada siswa
yang tidak aktif dalam pembelajaran namun jumlahnya relatif sedikit. Guru
juga memberikan bimbingan yang baik kepada siswa pada saat presentasi,
karena suara siswa cukup jelas. Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk memberi tanggapan atas presentasi yang dilaksanakan. Proses refleksi
dilakukan dengan baik, meskipun waktunya terbatas. Guru memberikan
kesempatan pada siswa untuk mengambil kesimpulan materi pelajaran. Ratarata skor yang diperoleh guru dalam lembar pengamatan kemampuan guru
dalam pembelajaran metematika berbasis masalah, menurut penilaian observer
adalah 29,25 (73,13%) dari skor maksimal 40 (lampiran 22: halaman 131 dan

lxviii

lampiran 27: halaman 148). Berdasarkan kriteria, guru telah melaksanakan


pembelajaran dengan baik dan sudah meningkat dari siklus sebelumnya.
Aktivitas siswa pada siklus II juga baik. Semua aspek penilaian yang
diamati peneliti terlaksana dalam siklus II ini. Partisipasi siswa di dalamnya
menujukkan peningkatan. Dominasi siswa yang pandai sudah berkurang,
jumlah siswa yang bertanya maupun menjawab pertanyaan lebih banyak dan
lebih merata. Diskusi antar teman dalam kelompoknya terlaksana dengan baik,
walau tentu masih ada siswa yang tidak melibatkan diri didalamnya. Selain
diskusi dengan teman sekelompok, siswa juga terlihat berdiskusi dengan guru
ketika guru memberi bimbingan kelompok. Berdasarkan hasil dalam lembar
pengamatan aktivitas siswa, rata-rata skor yang diperoleh adalah 20 (83,33%)
dari skor maksimal 24 (lampiran 23: halaman 135 dan lampiran 28: halaman
152). Meningkat dari siklus sebelumnya.
Kerjasama siswa pada siklus II, menunjukkan peningkatan. Siswa
sudah mempunyai pangalaman mengikuti pembelajaran matematika berbasis
masalah pada siklus I dan mereka mulai terbiasa bekerja kelompok. Anggota
kelompok yang ditentukan sendiri oleh siswa memungkinkan siswa dapat
memilih anggota kelompok yang dapat diajak bekerjasama dan berbagi
pendapat dalam kelompoknya sehingga kegiatan diskusi kelompok dapat
berlangsung dengan baik.
Keterampilan berpikir kritis siswa dalam siklus II ini juga sudah
meningkat dari siklus sebelumnya. Ini terlihat dari hasil rata-rata tes
keterampilan berpikir kritis siswa dari 7,82 menjadi 17,87 (lampiran 17:

lxix

halaman 121). Melalui pembelajaran matematika berbasis masalah ini siswa


terlatih untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi permasalahan
dengan cermat sehingga siswa dapat mengembangkan daya nalarnya secara
kritis untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Ini sejalan dengan Tyler
(1949, dalam Redhana 2003: 21) yang berpendapat bahwa pengalaman atau
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh
keterampilan-keterampilan dalam pemecahan masalah dapat merangsang
keterampilan berpikir kritis siswa.
Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah terlihat lebih baik.
Dari kartu masalah yang mereka selesaikan, dua kelompok dapat
menyelesaikan dengan baik. Empat yang lain cukup baik, mereka melakukan
sedikit kesalahan, dan dua kelompok belum baik dalam pemecahan masalah.
Dari hasil postest, diperoleh nilai rata-rata siswa adalah 80 (lampiran 10:
halaman 104). Meningkat dari siklus I dan indikator kinerja sudah tercapai.
Pada saat presentasi, suara siswa cukup lantang. Siswa sebagai wakil
dari kelompoknya membacakan hasil penyelesaian masalah. Bila ada siswa
yang kurang lantang dalam presentasi, guru segera memberikan bimbingan.
Siswa lain mendapat kesempatan untuk menanggapi presentasi.
Berdasarkan angket refleksi siswa terhadap pembelajaran pada siklus
II ini, respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran baik. Mereka menilai
pembelajaran berbasis masalah yang telah dilaksanakan menyenangkan dan
mudah diikuti. Kerja kelompok dan penyajian hasil kerja menyenangkan bagi
mereka. Masalah yang diajukan sebagai evaluasi pembelajaran menarik dan

lxx

membuat mereka cukup berani. Ada sejumlah peningkatan respon positif


dibandingkan pada siklus I yang dapat diamati pada grafik perbandingan
refleksi pembelajaran siklus I, II.( lampiran 29: halaman 156 )
Menurut peneliti, indikator kinerja dalam penelitian sudah tercapai
pada siklus II ini. Namun demikian, setelah penelitian ini guru masih perlu
memberikan penguatan materi kepada siswa karena dalam siklus II ini materi
yang mereka terima banyak, sementara waktu pelaksanaan sedikit. Melihat
kemampuan siswa, jika tidak dilakukan pengulangan, mereka akan lupa
terhadap apa yang mereka pelajari. Selain itu, siswa masih perlu mendapat
latihan soal.

lxxi

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran matematika berbasis masalah yang telah dilaksanakan di
kelas II-C SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati dapat meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini terlihat dari skor rata- rata
keterampilan berpikir kritis siswa pada siklus I adalah 7,82, sedangkan
pada siklus II adalah 17,87.
2. Melalui pembelajaran matematika berbasis masalah hasil belajar siswa
kelas II-C SMPN I Tambakromo Kabupaten Pati dapat meningkat.
Peningkatan ini terlihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I
adalah pretest 53,51 dengan ketuntasan 28,89% dan postest 71,78 dengan
ketuntasan 60,86%, sedangkan pada siklus II adalah pretest 71,13 dengan
ketuntasan 56,52% dan postest 80 dengan ketuntasan 89,13%.

B. Saran
Berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan penelitian
tindakan kelas pada kelas II-C SMPN 1 Tambakromo, peneliti mengajukan
beberapa saran sebagai berikut.
1. Pembelajaran matematika berbasis masalah perlu dilaksanakan oleh guru.
Karena melalui pembelajaran matematika berbasis masalah siswa terlatih
untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi permasalahan

lxxii

dengan cermat sehingga siswa dapat mengembangkan daya nalarnya


secara kritis untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan aktivitas siswa
dalam pembelajaran, meningkatkan kerjasama siswa, sekaligus juga
meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan juga
membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan maka perlu
diterapkan model pembelajaran matematika berbasis masalah.
3. Dalam pembelajaran, guru dituntut kreativitasnya agar siswa dapat
melaksanakan pembelajaran dengan baik. Guru perlu melibatkan peran
serta siswa secara langsung dalam pembelajaran.
4. Pembuatan hasil karya dan presentasi hasil karya sangat baik diterapkan.
Dalam pelaksanaannya guru perlu memberikan bimbingan agar siswa
dapat melaksanakannya dengan baik.

lxxiii

DAFTAR PUSTAKA

Abba, Nurhayati. 2000. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika


Berorientasi Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (ProblemBased Instruction). Makalah diajukan untuk memenuhi persyaratan
mengikuti ujian komprehensif pada Program Pascasarjana Universitas
Negeri Surabaya.
Adinawan, M Cholik. Sugijono. 2003. Matematika Untuk SLTP Kelas 2
Semester 1. Jakarta: Erlangga.
Arifin, Zaenal. 1991. Evaluasi Instruksional (Prinsip-Teknik-Prosedur). Jakarta:
PT Remaja Rosda Karya.
Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
------- 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Gokhale. Anuradha A. 2002.Collaborative Learning Enhances Critical Thinking.
http:// scholar. lib. vt. Edu/ enjournals/ JTE.
Hassoubah, Zaleha Izhab. 2004. Developing Creative & Critical Thinking Skills.
Terjemahan Bambang Suryadi. Bandung: Penerbit Nuansa.
Hudojo, Herman. 1979. Pengembangan Kurikulum Matematika
Pelaksanaannya di Depan Kelas. Surabaya: Usaha Nasional.

Dan

Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran berdasarkan Masalah (buku ajar


mahasiswa). Surabaya : UNESA - University Press.
Ismail. 2000. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction) :
apa, bagaimana dan contoh pada sub pokok bahasan statistika. Makalah
disajikan pada pelatihn TOT Pembelajaran Kontekstual (CTL) untuk
Instruktur / guru dan dosen dari 24 propinsi di Bogor, Surabaya, dan
Medan pada bulan September s/d November 2002 yang diselenggarakan
oleh Direktorat lanjutan pertama melalui proyek peningkatn mutu SLTP
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional.
Muhibbin, Syah. 2001. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu.
Polya, George. 2003. Defining Problem Solving. http:// www. Learner. Prg/
channel/ cours/ teachingmath/ gradesh-2/ session-03/ section-03-d.html.
lxxiv

Redhana, I Wayan. 2003. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa


Melalui Pembelajaran Kooperatif Dengan Strategi Pemecahan Masalah.
Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran XXXVI. II: 11-21.
Semiawan, Conny. 1997. Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: PT
Grasindo.
Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia Konstalasi Kedaan
Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan. Surabaya: Dirjen Dikti
Departemen Pendidikan Nasional.
Zaini, Hisyam. dkk. 2002. Strategi Pembelajaran Aktif Di Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: CTSD.

lxxv

Rencana Pengajaran 1
( Siklus I )

I.

Nama Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: II / I

Materi Pokok

: Waktu, Jarak dan Kecepatan

Alokasi Waktu

: 2 x 45 menit

TUJUAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum ( TPU )
Siswa dapat menginterpretasikan hubungan antara waktu, jarak dan

kecepatan, serta mampu menggunakannya dalam menyelesaikan masalah

2. Tujuan Pembelajaran Khusus ( TPK )


a. Tujuan Proses
(1) Siswa dapat mengetahui satuan-satuan waktu,
(2) Siswa dapat menghitung lama antara selang dua waktu
tertentu.

b. Tujuan Afektif
(1) Siswa dapat bekerjasama dengan orang lain,
(2) Siswa dapat mendengarkan dengan aktif,
(3) Siswa berani bertanya,
(4) Siswa dapat menjawab pertanyaan dan berani menyampaikan
pendapat.

II. SARANA DAN SUMBER BELAJAR


1. Buku siswa (Penuntun Belajar Matematika Untuk SLTP 2, Drs.
Dedi Junaedi, dkk: Mizan), hal 63-65.
2. Matematika Untuk SLTP Kelas 2 (M. Cholik A, Sugijono:
Erlangga), hal 120-143.
3. Kartu Masalah
4. Papan nama siswa
5. Papan nama kelompok
lxxvi

6. Kartu penghargaan
7. Kertas manila untuk presentasi
8. Alat Tulis

III. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


1. Model Pembelajaran
2. Metode

: Pembelajaran berbasis masalah


: Ceramah, diskusi, penemuan
terbimbing, dan pemberian tugas

3. Pelaksanaan Pembelajaran
3.1. Pendahuluan
a. Guru memberikan soal pretes siklus I kepada siswa. Siswa diminta

mengerjakan

soal

tersebut

kemudian

soal

dan

jawaban

dikumpulkan kembali.
b. Guru mengingatkan kembali kepada siswa tentang satuan waktu

yang telah mereka ketahui dengan metode tanya jawab dengan


siswa.Guru menanyakan kepada siswa tentang satuan waktu yang
sudah mereka kenal itu apa saja. Dan guru mengajukan beberapa
satuan-satuan yang lain selain satuan waktu untuk mengetahui
pemahaman siswa tentang satuan waktu.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

- Siswa dapat mengetahui satuan-satuan waktu,


- Siswa dapat menghitung lama antara selang dua waktu tertentu.

3.2. Kegiatan Inti

Tahap 1

: Orientasi siswa pada masalah

a.Guru memberikan contoh salah satu masalah kontekstual yang


berhubungan dengan waktu.
Misalnya : - Kalian pasti tahu tentang satuan waktu itu apa saja.
- Jika Ibu pergi ke pasar untuk belanja pukul 07.00,
- kemudian ibu pulang dari pasar pukul 7.45. Maka
lamanya waktu ibu pergi kepasar bisa kita hitung.

lxxvii

b. Kemudian guru menjelaskan bahwa itu merupakan salah satu


contoh,

dan

masih banyak contoh-contoh

lain.

Beberapa

diantaranya akan kita diskusikan pada pertemuan kali ini.


c. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa ( terlampir ) kepada siswa
untuk mengetahui pemahaman siswa tentang satuan waktu.

Tahap 2

: Mengorganisasikan siswa untuk belajar

a. Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok dan masing masing


kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Masing-masing kelompok diberi
nama.
b. Guru membagikan seperangkat pembelajaran yang meliputi kartu
permasalahan, papan nama kelompok, kertas manila, spidol. (
kartu Masalah terlampir ).
Guru meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan
melakukan pembagian tugas.
c. Guru meminta siswa mengemukakan ide dari kelompoknya
sendiri untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tahap 3

: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.

13) Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan masalah yang


diberikan.
14) Guru berkeliling membimbing, mengawasi, dan membantu siswa
yang kesulitan menyelesaikan masalah yang diajukan.
15) Guru mendorong siswa untuk melakukan diskusi antar teman
dalam kelompoknya.

Tahap 4

: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

a. Guru meminta salah satu wakil dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
b. Guru mendukung siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan membimbing bila siswa
mengalami kesulitan .
c.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi

Tahap5

: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah

a. Guru membantu siswa dalam mengkaji ulang proses/ hasil


pemecahan masalah.
lxxviii

b. Guru memberikan penguatan terhadap hasil pemecahan masalah.

3.3. Penutup

a. Guru bersama dengan siswa merangkum materi pelajaran.


b. Guru memberikan penghargaan kepada: kelompok yang paling
kompak, paling banyak bertanya, paling bagus dalam menjawab
pertanyaan, paling bagus dalam presentasi.
c. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk menerjakan
soal pada buku matematika untuk SLTP kelas 2 hal. 124, no.
6,7,8,9,10.
d. Guru meminta siswa belajar dirumah tentang menghitung lama
waktu antara dua waktu tertentu dalam kehidupan sehari-hari
untuk mempersiapkan diri pada pertemuan berikutnya.

Mengetahui;

Pati, 10 Desember 2004

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Tumirah, S. Pd

NIP 131099395

lxxix

KARTU MASALAH
Bu Lisa mempunyai dua orang anak yaitu Winda dan Bondan. Winda
sekolah di SMPN I Tambakromo, sedangkan Bondan sekolah di SDN
Sinomwidodo 03. Setiap pagi Bu Lisa selalu mengantarkan Winda dan
Bondan berangkat sekolah dengan sepeda motor. Bu Lisa bangun tidur
pukul 05.00, kemudian beliau membuat sarapan pagi untuk keluarganya
selama

1
1
jam.
jam kemudian Bu Lisa mengantarkan Winda dan
2
4

Bondan berangkat sekolah. Setelah perjalanan 20 menit, Bondan sudah


sampai di sekolahnya. Sedangkan Winda sampai di sekolah dengan
selisih waktu 18 menit kemudian dari adiknya.
a. Pukul berapakah Bu Lisa mengantar anak-anaknya ke sekolah?
b. Pada pukul berapa Winda sampai di sekolah?
!

lxxx

LEMBAR KERJA SISWA


Nama
No. Absen

:.
:..

Kerjakan soal berikut secara individu sesuai dengan yang kalian ketahui!

Dalam kegiatan sehari-hari, misalnya belajar, bekerja, bepergian,


beristirahat, dan sebagainya, kita selalu berhubungan dengan waktu untuk
menghitung atau mengetahui lama kegiatan-kegiatan tadi. Maka perlu
adanya satuan waktu.
Coba sebutkan minimal 7 satuan waktu yang kalian ketahui!

Satuan waktu tertentu bias diubah kedalam satuan waktu yang lain.
Isilah titik-titik berikut ini.
a. 1 jam = . Menit
1 menit = jam
b. I menit = detik
1 detik = . menit
c. 1 jam = 60 x detik
1 detik =.. jam
= ..detik
d. 1 hari = .jam
1 jam = .hari
e. 1 bulan = hari
1 hari = .bulan
f. 1 bulan = 30 x .jam
= .jam
Jadi, kita dapat menghitung
1
i. 2 bulan = . X .. jam
2
= jam
ii. 45 detik = . X .. menit
= menit
1
3. 3 bulan =hari
3

lxxxi

Rencana Pengajaran 2
( Siklus I )
Nama Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: II / I

Materi Pokok

: Waktu, Jarak dan Kecepatan

Alokasi Waktu

: 2 x 45 menit

I. TUJUAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum ( TPU )
Siswa dapat menginterpretasikan hubungan antara waktu, jarak dan
kecepatan, serta mampu menggunakannya dalam menyelesaikan masalah

2. Tujuan Pembelajaran Khusus ( TPK )


a. Tujuan Proses
Siswa dapat menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berhubungan
dengan waktu jika disajikan dalam bentuk soal cerita.

b. Tujuan Afektif
(1) Siswa dapat bekerjasama dengan orang lain,
(2) Siswa dapat mendengarkan dengan aktif,
(3) Siswa berani bertanya,
(4) Siswa dapat menjawab pertanyaan dan berani menyampaikan
pendapat.

II. SARANA DAN SUMBER BELAJAR


1. Buku siswa (Penuntun Belajar Matematika Untuk SLTP 2, Drs.
Dedi Junaedi, dkk: Mizan), hal 63-65.

lxxxii

2. Matematika Untuk SLTP Kelas 2 (M. Cholik A, Sugijono:


Erlangga), hal 120-124.
3. Kartu Masalah
4. Papan nama siswa
5. Papan nama kelompok
6. Kartu penghargaan
7. Kertas manila untuk presentasi
8. Alat Tulis
III. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
1. Model Pembelajaran
2. Metode

: Pembelajaran berbasis masalah


: Ceramah, diskusi, penemuan
terbimbing, dan pemberian tugas

3. Pelaksanaan Pembelajaran
3.1. Pendahuluan
a. Guru bersama siswa membahas PR yang diberikan pada

pertemuan sebelumnya.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Siswa dapat menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berhubungan
dengan waktu jika disajikan dalam bentuk soal cerita.

3.2. Kegiatan Inti

Tahap 1

: Orientasi siswa pada masalah

a. Guru mengajukan permasalahan yang ada di kartu masalah (


terlampir ) dan meminta siswa mempelajari masalah tersebut.

Tahap 2

: Mengorganisasikan siswa untuk belajar

1. Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok dan masing masing


kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Masing-masing kelompok diberi
nama.
2. Guru membagikan seperangkat pembelajaran yang meliputi kartu
permasalahan, papan nama kelompok, kertas manila, spidol.
3. Guru meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan
melakukan pembagian tugas.

lxxxiii

4. Guru meminta siswa mengemukakan ide dari kelompoknya


sendiri untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tahap 3

: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.

16) Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan masalah yang


diberikan.
17) Guru berkeliling membimbing, mengawasi, dan membantu siswa
yang kesulitan menyelesaikan masalah yang diajukan.
18) Guru mendorong siswa untuk melakukan diskusi antar teman
dalam kelompoknya.

Tahap 4

: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

a. Guru meminta wakil dari 3 kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.


b. Guru mendukung siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan membimbing bila siswa
mengalami kesulitan .
c.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi

Tahap5

: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah

a.

Guru membantu siswa dalam mengkaji ulang proses/ hasil

pemecahan masalah.
b.

Guru memberikan penguatan terhadap hasil pemecahan

masalah.

3.3. Penutup

a. Guru bersama dengan siswa merangkum materi pelajaran.


b. Guru memberikan soal postes siklus I kepada siswa untuk
dikerjakan.
c. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dirumah
yaitu soal pada
buku matematika untuk SLTP kelas 2 (Dedi Sunardi,dkk) hal 65
no. 1-5.
d. Guru meminta siswa untuk mempelajari hubungan jarak, waktu
dan kecepatan.

lxxxiv

Mengetahui;

Pati, 14 Desember 2004

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Tumirah, S. Pd

NIP 131099395

Rencana Pengajaran 3
( Siklus II )

I.

Nama Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: II / I

Materi Pokok

: Waktu, Jarak dan Kecepatan

Alokasi Waktu

: 2 x 45 menit

TUJUAN

1. Tujuan Pembelajaran Umum ( TPU )


Siswa dapat menginterpretasikan hubungan antara waktu, jarak dan
kecepatan, serta mampu menggunakannya dalam menyelesaikan masalah

2. Tujuan Pembelajaran Khusus ( TPK )


a. Tujuan Proses
(1) Siswa dapat mengetahui satuan-satuan jarak,
(2) Siswa dapat menghitung salah satu dari jarak, waktu, dan kecepatan
jika dua diantaranya diketahui.

b. Tujuan Afektif
(1) Siswa dapat bekerjasama dengan orang lain,
(2) Siswa dapat mendengarkan dengan aktif,
(3) Siswa berani bertanya,

lxxxv

(4) Siswa dapat menjawab pertanyaan dan berani menyampaikan


pendapat.

II. SARANA DAN SUMBER BELAJAR


5. Buku siswa (Penuntun Belajar Matematika Untuk SLTP 2, Drs.
Dedi Junaedi, dkk: Mizan), hal 65-66.
6. Matematika Untuk SLTP Kelas 2 (M. Cholik A, Sugijono:
Erlangga), hal 125-132.
7. Kartu Masalah
8. Papan nama siswa
9. Papan nama kelompok
10. Kartu penghargaan
11. Kertas manila untuk presentasi
12. Alat Tulis

III. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


1. Model Pembelajaran
2. Metode

: Pembelajaran berbasis masalah


: Ceramah, diskusi, penemuan
terbimbing, dan pemberian tugas

3. Pelaksanaan Pembelajaran
3.1. Pendahuluan
a. Guru memberikan soal pretes siklus II kepada siswa. Siswa diminta

mengerjakan

soal

tersebut

kemudian

soal

dan

jawaban

dikumpulkan kembali.
b. Guru mengingatkan kembali kepada siswa tentang hubungan

waktu dan jarak yang telah mereka pelajari pada pelajaran Fisika
kelas 1.Guru menanyakan kepada siswa tentang hubungan waktu
dan jarak yang menunjukkan hubungan kecepatan.
Kecepatan=

jarak
.
waktu

Jika diketahui kecepatan (v), jarak (s), waktu (t),maka hubungan


antar ketiganya adalah:

lxxxvi

V=

s
t

s=vxt

t=

s
v

c. Guru menanyakan kepada siswa tentang satuan-satuan jarak yang

mereka ketahui.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

- Siswa dapat mengetahui satuan-satuan jarak,


- Siswa dapat menghitung salah satu dari jarak, waktu, dan kecepatan
jika dua diantaranya diketahui.

3.2 Kegiatan Inti

Tahap 1

: Orientasi siswa pada masalah

1. Guru memberikan contoh salah satu masalah kontekstual yang


berhubungan dengan jarak, waktu dan sekaligus kecepatan.
Jika kita pergi ke suatu tempat dengan menggunakan motor,
maka jarak tempat, lamanya waktu perjalanan serta kecepatan
perjalanan itu bisa kita hitung.
2. Guru mengajukan permasalahan yang ada di LKS dan meminta
siswa
mempelajari masalah tersebut.

Tahap 2

: Mengorganisasikan siswa untuk belajar

1. Guru meminta siswa membentuk kelompok sendiri yang masingmasing terdiri dari 5-6 siswa, dengan catatan dalam satu
kelompok minimal harus terdapat satu siswa yang pandai.
Masing-masing kelompok diberi nama.
2. Guru membagikan seperangkat pembelajaran yang meliputi LKS,
papan nama kelompok, kertas manila, spidol. (LKS terlampir ).
Guru meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan
melakukan pembagian tugas.

lxxxvii

3. Guru meminta siswa mengemukakan ide dari kelompoknya


sendiri untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Tahap 3

: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.

a. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan masalah yang


diberikan.
b. Guru berkeliling membimbing, mengawasi, dan membantu siswa
yang kesulitan menyelesaikan masalah yang diajukan.
c. Guru mendorong siswa untuk melakukan diskusi antar teman
dalam kelompoknya.

Tahap 4

: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

a. Guru meminta salah satu wakil dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
b. Guru mendukung siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan membimbing bila siswa
mengalami kesulitan .
c.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi.

Tahap5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

a.

masalah

Guru membantu siswa dalam mengkaji ulang proses/ hasil

pemecahan masalah.
b. Guru memberikan penguatan terhadap hasil pemecahan masalah.

3.3. Penutup

a. Guru bersama dengan siswa merangkum materi pelajaran.


b. Guru memberikan penghargaan kepada: kelompok yang paling
kompak, paling banyak bertanya, paling bagus dalam menjawab
pertanyaan, paling bagus dalam presentasi.
c. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan
soal latihan 3 dan latihan 4 pada buku matematika untuk SLTP
kelas 2 (Dedi Junaedi,dkk) hal:65-66.
d. Guru meminta siswa belajar dirumah tentang grafik jarak dan
waktu untuk mempersiapkan diri pada pelajaran berikutnya.

lxxxviii

Mengetahui;

Pati, 16 Desember 2004

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Tumirah, S. Pd

NIP 131099395

Rencana Pengajaran 4
( Siklus II )

I.

Nama Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Mata Pelajaran

: Matematika

Kelas / Semester

: II / I

Materi Pokok

: Waktu, Jarak dan Kecepatan

Alokasi Waktu

: 2 x 45 menit

TUJUAN

1. Tujuan Pembelajaran Umum ( TPU )


Siswa dapat menginterpretasikan hubungan antara waktu, jarak dan
kecepatan, serta mampu menggunakannya dalam menyelesaikan masalah

2. Tujuan Pembelajaran Khusus ( TPK )


a. Tujuan Proses
(1) Siswa dapat menggambar grafik jarak dan waktu
(2) Siswa dapat membaca grafik jarak dan waktu

b. Tujuan Afektif
(1) Siswa dapat bekerjasama dengan orang lain,

lxxxix

(2) Siswa dapat mendengarkan dengan aktif,


(3) Siswa berani bertanya,
(4) Siswa dapat menjawab pertanyaan dan berani menyampaikan
pendapat.

II. SARANA DAN SUMBER BELAJAR


4. Buku siswa (Penuntun Belajar Matematika Untuk SLTP 2, Drs.
Dedi Junaedi, dkk: Mizan), hal 63-65.
5. Matematika Untuk SLTP Kelas 2 (M. Cholik A, Sugijono:
Erlangga), hal 120-143.
6. Kartu Masalah
7. Papan nama siswa
8. Papan nama kelompok
9. Kartu penghargaan
10. Kertas manila untuk presentasi
11. Alat Tulis

III. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


1. Model Pembelajaran
2. Metode

: Pembelajaran berbasis masalah


: Ceramah, diskusi, penemuan
terbimbing, dan pemberian tugas

3. Pelaksanaan Pembelajaran
3.1. Pendahuluan
a. Guru bersama siswa mendiskusikan hasil penyelesaian pekerjaan

rumah siswa.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

- Siswa dapat menggambar grafik jarak dan waktu


- Siswa dapat membaca grafik jarak dan waktu

3.2. Kegiatan Inti

xc

Tahap 1

: Orientasi siswa pada masalah

a. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa jarak dan waktu,


hubungannya

bisa

diperlihatkan

melalui

grafik

yang

menunjukkan grafik kecepatan.


b. Guru mengajukan masalah yang ada di kartu masalah (kartu
masalah 1 terlampir) dan meminta siswa menyelesaikan masalah
tersebut secara individu.

Tahap 2

: Mengorganisasikan siswa untuk belajar

1. Guru meminta siswa membentuk kelompok sendiri yang masingmasing terdiri dari 5-6 siswa, dengan catatan dalam satu
kelompok minimal harus terdapat satu siswa yang pandai.
Masing-masing kelompok diberi nama.
2. Guru membagikan seperangkat pembelajaran yang meliputi kartu
permasalahan 2, papan nama kelompok, kertas manila, spidol. (
Kartu Masalah 2 terlampir ).
Guru meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan
melakukan pembagian tugas.
3. Guru meminta siswa mengemukakan ide dari kelompoknya
sendiri untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tahap 3

: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.

a. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan masalah yang


diberikan.
b. Guru berkeliling membimbing, mengawasi, dan membantu siswa
yang kesulitan menyelesaikan masalah yang diajukan.
c. Guru mendorong siswa untuk melakukan diskusi antar teman
dalam kelompoknya.

Tahap 4

: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

a. Guru meminta salah satu wakil dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
b. Guru mendukung siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan membimbing bila siswa
mengalami kesulitan .
c.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi

xci

Tahap5

: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah

a.

Guru membantu siswa dalam mengkaji ulang proses/ hasil

pemecahan masalah.
b. Guru memberikan penguatan terhadap hasil pemecahan masalah.

3.3. Penutup

a. Guru bersama dengan siswa merangkum materi pelajaran.


b. Guru memberikan penghargaan kepada: kelompok yang paling
kompak, paling banyak bertanya, paling bagus dalam menjawab
pertanyaan, paling bagus dalam presentasi.
c. Guru memberikan postes siklus II kepada siswa

d. Guru meminta siswa belajar dirumah tentang materi yang akan


dipelajari pada pelajaran berikutnya.

Mengetahui;

Pati, 17 Desember 2004

Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Tumirah, S. Pd

NIP 131099395

xcii

KARTU MASALAH 2
Dengan naik sepeda , Syaiful menempuh jarak 40 km. Untuk menempuh jarak
itu:
> Mula-mula mengendarai sepeda dengan kecepatan rata-rata 8 km/jam
selama 1 jam
1
> Kemudian dengan kecepatan 10 km/jam selama
jam
2
> Setelah istirahat melanjutkan perjalanan dengan kecepatan rata-rata 8
1
km/jam selama 1 jam.
2
> Dan sisa perjalanannya ditempuh dengan kecepatan rata-rata 10km/jam.
Buatlah grafik perjalanan Syaiful tersebut!

xciii

KARTU MASALAH 1
Sebuah helikopter tim SAR meninggalkan landasan pada pukul 08.20
dan sampai ditempat musibah pada pukul 10.45. Jika kecepatan rataratanya 180 km/jam, maka:
a. Tentukan jarak yang ditempuh helikopter tersebut?
b. Jika kembali dari tempat musibah pukul 12.15 dengan
kecepatan rata-rata 200 km/jam, pukul berapakah tiba kembali
di landasan?

KARTU MASALAH
Agus tiba di rumah pada hari Senin pukul 05.15. Ia berangkat
dari Yogyakarta naik bus dengan lama perjalanan 12 jam 10
menit. Pukul berapa dan hari apakah ia berangkat dari
Yogyakarta?

xciv

LEMBAR KERJA SISWA ( LKS )


Pokok Bahasan

: Waktu, jarak, dan Kecepatan

Satuan Pendidikan

: SMP

Kelas/ Semester

: II/ I

Tanyakan kepada minimal 2 orang teman sekelompokmu mengenai:


a. Dengan apa ia berangkat sekolah hari ini?
b. Pada pukul berapa ia berangkat sekolah dari rumah hari ini?
c. Pada pukul berapa ia tiba disekolah hari ini?

Hasil wawancara adalah sebagai berikut.


1. Nama

: .

Berangkat sekolah dengan


Berangkat dari rumah pukul ..

xcv

Tiba di sekolah pukul


2

Kemudian hitung kecepatan rata-rata masing-masing perjalanan temanmu


tersebut dari rumah sampai sekolah.

Urutkan waktu perjalanan temanmu tersebut dari waktu yang paling


singkat.Siapa yang paling singkat waktu perjalanannya.Mengapa?
Apakah kecepatan perjalanan mempengaruhi lamanya waktu perjalanan?

xcvi

LEMBAR PENGAMATAN
KEMAMPUAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Nama Guru

Hari / tanggal

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

Petunjuk :
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai

Tahapa
Aspek yang Diamati
Dilakukan
n
Ya
Tidak
Tahap- Mengorientasi siswa pada
1

masalah
1. Menjelaskan Tujuan
pembelajaran

xcvii

Skor
2
3

2. Memunculkan masalah
3. Memotivasi siswa untuk
Tahap-

memecahkan masalah
Mengorganisir siswa untuk

belajar
1. Membimbing siswa dalam
mengorganisasi

tugas-

tugas dan berbagi tugas


dengan

teman

sekelompoknya
Tahap-

Membimbing penyelidikan

individual / kelompok
1. Melakukan pengamatan /
eksperimen
2. Merekam mengorganisasi
data
3. Menganalisis siswa
menyajikan hasil kerja

Tahap-

Membimbing

menyajikan hasil kerja

siswa

1. Membimbing siswa
membuat artefak
2. Membimbing siswa
menyajikan hasil kerja

Tahap5

Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
1.

Membantu

siswa

mengkaji cara-cara yang

xcviii

ditempuh selama proses


penyelidikan
Jumlah skor total
Kriteria penskoran:
Skor 0 1:Pembelajaran tidak baik
Skor 1,1-2 :Pembelajaran cukup baik
Skor 2,1-3 :Pembelajaran baik
Skor 3,1-4 :Pembelajaran sangat baik

Mengetahui;
Kepala Sekolah

Observer,

SMPN I Tambakromo

( ..................................... )

( ................................. )

NIP.
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

Nama Guru

Hari / tanggal

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

Petunjuk :
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai
Dilakukan
Ya
Tidak

No. Aktivitas
1

Siswa melakukan kegiatan


matematis(kegiatan

yang

terkait dengan pembelajaran


matematika ) : mengukur,

xcix

Skor
2
3

menghitung,

mengamati,

mencatat,

menggambar,

membuat

tabel,

grafik,

membuat

memprediksi,

membuat

kesimpulan

generalisasi, dan seterusnya.


2

Siswa berinteraksi satu sama


lain
@ Saling bertanya
@ Saling menjelaskan
@

Saling

saling

bekerja

sama,

berdiskusi,

dan

seterusnya
3.

Siswa

mengembangkan

komunikasi
@

Mengkomunikasikan
gagasan

( tertulis)

@ Menyampaikan gagasan
(lesan

)/

mempresentasikan

hasil

kerja
@

Masalah

tanggapan

(lesan)
4.

Siswa mendapat kesempatan


untuk melakukan refleksi
Jumlah Skor Total

Penskoran :
1 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25%
2 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% - 50%

3 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari 50% dan kurang dari
75%
4 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari atau sama dengan 75%

Mengetahui;
Kepala Sekolah

Observer

SMPN I Tambakromo

( .................................. )

(....)

NIP

Nama terang dan tanda tangan

LEMBAR PENGAMATAN
KEMAMPUAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH
SIKLUS I
Nama Guru

: Tumirah, S.Pd

Hari / tanggal

: Jumat/ 10 Desember 2004

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

: II-C/ I

PETUNJUK :

ci

Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai

Tahapa
Aspek yang Diamati
Dilakukan
n
Ya
Tidak
Tahap- Mengorientasi siswa pada
1

masalah

1. Menjelaskan Tujuan

pembelajaran
2. Memunculkan masalah

3. Memotivasi siswa untuk

1. Membimbing siswa dalam

Tahap-

memecahkan masalah
Mengorganisir siswa untuk

belajar

mengorganisasi

tugas-

tugas dan berbagi tugas


dengan

teman

sekelompoknya
Tahap3

Skor
3

Membimbing penyelidikan
individual / kelompok
1. Melakukan pengamatan /

eksperimen
2. Merekam mengorganisasi

data
3. Menganalisis siswa

menyajikan hasil kerja


Tahap-

Membimbing

menyajikan hasil kerja

siswa

1. Membimbing siswa
membuat artefak
2. Membimbing siswa

cii

menyajikan hasil kerja


Tahap5

Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
1.

Membantu

siswa

mengkaji cara-cara yang


ditempuh selama proses
penyelidikan
JUMLAH SKOR

21

PERSENTASE (%)

52,5%

Keterangan penskoran :
1 :Pembelajaran tidak baik
2 :Pembelajaran cukup baik
3 :Pembelajaran baik
4 :Pembelajaran sangat baik

Mengetahui;
Kepala Sekolah

Observer,

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Rusmi, S. Pd

NIP 131099395
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I
Nama Guru

: Tumirah, S.Pd

Hari / tanggal

: Jumat/ 10 Desember 2004

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

: II-C/ I

ciii

PETUNJUK :
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai
Dilakukan
Ya
Tidak

No. Aktivitas Siswa


1

Siswa melakukan kegiatan


matematis(kegiatan

Skor
2
3

yang

terkait dengan pembelajaran


matematika ) : mengukur,
menghitung,
mencatat,

mengamati,
menggambar,

membuat

tabel,

grafik,

membuat

memprediksi,

membuat

kesimpulan

generalisasi, dan seterusnya.


2

Siswa berinteraksi satu sama

lain
@ Saling bertanya
@ Saling menjelaskan
@

Saling

saling

bekerja

sama,

berdiskusi,

dan

seterusnya
3.

Siswa

mengembangkan

komunikasi
Mengkomunikasikan

gagasan

( tertulis)

@ Menyampaikan gagasan
(lesan
mempresentasikan
kerja

)/
hasil

civ

Masalah

tanggapan

(lesan)
4.

Siswa mendapat kesempatan

untuk melakukan refleksi


JUMLAH SKOR

13

PERSENTASE (%)

54,17%

Keterangan penskoran :
1 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25%
2 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% - 50%
3 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari 50% dan kurang dari
75%
4 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari atau sama dengan 75%

Mengetahui;
Kepala Sekolah

Observer,

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Rusmi, S. Pd

NIP 131099395

LEMBAR PENGAMATAN

cv

KEMAMPUAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS


MASALAH
SIKLUS I
Nama Guru

: Tumirah, S.Pd

Hari / tanggal

: Selasa/ 14 Desember 2004

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

: II-C/ I

PETUNJUK :
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai
Tahapa
Aspek yang Diamati
Dilakukan
n
Ya
Tidak
Tahap- Mengorientasi siswa pada
1

Skor
3

masalah

2. Memunculkan masalah

3. Memotivasi siswa untuk

1. Membimbing siswa dalam

1. Menjelaskan Tujuan
pembelajaran

Tahap-

memecahkan masalah
Mengorganisir siswa untuk

belajar

mengorganisasi

tugas-

tugas dan berbagi tugas


dengan

teman

sekelompoknya
Tahap3

Membimbing penyelidikan
individual / kelompok
1. Melakukan pengamatan /

eksperimen
2. Merekam mengorganisasi

cvi

data
3. Menganalisis siswa

menyajikan hasil kerja


Tahap-

Membimbing

menyajikan hasil kerja

siswa

1. Membimbing siswa
membuat artefak
2. Membimbing siswa
menyajikan hasil kerja
Tahap5

Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
1.

Membantu

siswa

mengkaji cara-cara yang


ditempuh selama proses
penyelidikan
JUMLAH SKOR

31

PERSENTASE (%)

77,5%

Keterangan penskoran :
1 :Pembelajaran tidak baik
2 :Pembelajaran cukup baik
3 :Pembelajaran baik
4 :Pembelajaran sangat baik

Mengetahui;
Kepala Sekolah

Observer,

SMPN I Tambakromo

cvii

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Rusmi, S. Pd

NIP 131099395
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I
Nama Guru

: Tumirah, S.Pd

Hari / tanggal

: Selasa/ 14 Desember 2004

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

: II-C/ I

PETUNJUK :
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai
Dilakukan
Ya
Tidak

No. Aktivitas Siswa


1

Siswa melakukan kegiatan


matematis(kegiatan

Skor
2
3

yang

terkait dengan pembelajaran


matematika ) : mengukur,
menghitung,
mencatat,

mengamati,
menggambar,

membuat

tabel,

grafik,

membuat

memprediksi,

membuat

kesimpulan

generalisasi, dan seterusnya.


2

Siswa berinteraksi satu sama


lain
@ Saling bertanya
@ Saling menjelaskan
@

Saling

saling

bekerja

sama,

berdiskusi,

dan

seterusnya

cviii

3.

Siswa

mengembangkan

komunikasi
Mengkomunikasikan

gagasan

( tertulis)

@ Menyampaikan gagasan
(lesan

)/

mempresentasikan

hasil

kerja
@

Masalah

tanggapan

(lesan)
4.

Siswa mendapat kesempatan

untuk melakukan refleksi


JUMLAH SKOR

21

PERSENTASE (%)

87,5%

Keterangan penskoran :
1 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25%
2 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% - 50%
3 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari 50% dan kurang dari
75%
4 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari atau sama dengan 75%

Mengetahui;
Kepala Sekolah

Observer,

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Rusmi, S. Pd

NIP 131099395

cix

LEMBAR PENGAMATAN
KEMAMPUAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH
SIKLUS I
Nama Guru

: Tumirah, S.Pd

Hari / tanggal

: Jumat/ 10 Desember 2004

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

: II-C/ I

PETUNJUK :
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai
Dilakukan
Tahapa
Aspek yang Diamati
n
Ya
Tidak
Tahap- Mengorientasi siswa pada
1

Skor
3

masalah

1. Menjelaskan Tujuan

pembelajaran
2. Memunculkan masalah

3. Memotivasi siswa untuk

1. Membimbing siswa dalam

Tahap-

memecahkan masalah
Mengorganisir siswa untuk

belajar

mengorganisasi

tugas-

tugas dan berbagi tugas

cx

dengan

teman

sekelompoknya
Tahap-

Membimbing penyelidikan

individual / kelompok
1. Melakukan pengamatan /

eksperimen
2. Merekam mengorganisasi

data
3. Menganalisis siswa

menyajikan hasil kerja


Tahap-

Membimbing

menyajikan hasil kerja

siswa

1. Membimbing siswa
membuat artefak

2. Membimbing siswa

menyajikan hasil kerja


Tahap5

Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
1.

Membantu

siswa

mengkaji cara-cara yang


ditempuh selama proses
penyelidikan
JUMLAH SKOR

20

PERSENTASE (%)

50%

Keterangan penskoran :
1 :Pembelajaran tidak baik
2 :Pembelajaran cukup baik
3 :Pembelajaran baik

cxi

4 :Pembelajaran sangat baik

Mengetahui;
Kepala Sekolah

Observer,

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Henik Sugiyarti

NIP 131099395
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I
Nama Guru

: Tumirah, S.Pd

Hari / tanggal

: Jumat/ 10 Desember 2004

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

: II-C/ I

PETUNJUK :
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai
Dilakukan
Ya
Tidak

No. Aktivitas Siswa


1

Siswa melakukan kegiatan


matematis(kegiatan

yang

terkait dengan pembelajaran


matematika ) : mengukur,
menghitung,
mencatat,
membuat
grafik,
membuat

mengamati,
menggambar,

tabel,

membuat

memprediksi,
kesimpulan

generalisasi, dan seterusnya.

cxii

Skor
2
3

Siswa berinteraksi satu sama

lain
@ Saling bertanya
@ Saling menjelaskan
@

Saling

saling

bekerja

sama,

berdiskusi,

dan

seterusnya
3.

Siswa

mengembangkan

komunikasi
Mengkomunikasikan

gagasan

( tertulis)

@ Menyampaikan gagasan
(lesan

)/

mempresentasikan

hasil

kerja
@

Masalah

tanggapan

(lesan)
4.

Siswa mendapat kesempatan

untuk melakukan refleksi


JUMLAH SKOR

14

PERSENTASE (%)

58,33%

Keterangan penskoran :
1 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25%
2 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% - 50%
3 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari 50% dan kurang dari
75%
4 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari atau sama dengan 75%

Mengetahui;

cxiii

Kepala Sekolah

Observer,

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Henik Sugiyarti

NIP 131099395

LEMBAR PENGAMATAN
KEMAMPUAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH
SIKLUS I
Nama Guru

: Tumirah, S.Pd

Hari / tanggal

: Selasa/ 14 Desember 2004

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

: II-C/ I

PETUNJUK :
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai
Tahapa
Aspek yang Diamati
Dilakukan
n
Ya
Tidak
Tahap- Mengorientasi siswa pada
1

Skor
3

masalah
1. Menjelaskan Tujuan

pembelajaran
2. Memunculkan masalah

cxiv

1. Membimbing siswa dalam

3. Memotivasi siswa untuk


Tahap-

memecahkan masalah
Mengorganisir siswa untuk

belajar

mengorganisasi

tugas-

tugas dan berbagi tugas


dengan

teman

sekelompoknya
Tahap-

Membimbing penyelidikan

individual / kelompok
1. Melakukan pengamatan /

eksperimen
2. Merekam mengorganisasi

data
3. Menganalisis siswa

menyajikan hasil kerja

Tahap-

Membimbing

menyajikan hasil kerja

siswa

1. Membimbing siswa
membuat artefak

siswa

2. Membimbing siswa
menyajikan hasil kerja
Tahap5

Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
1.

Membantu

mengkaji cara-cara yang


ditempuh selama proses
penyelidikan

cxv

JUMLAH SKOR

31

PERSENTASE (%)

77,5%

Keterangan penskoran :
1 :Pembelajaran tidak baik
2 :Pembelajaran cukup baik
3 :Pembelajaran baik
4 :Pembelajaran sangat baik

Mengetahui;
Kepala Sekolah

Observer,

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Henik Sugiyarti

NIP 131099395
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I
Nama Guru

: Tumirah, S.Pd

Hari / tanggal

: Selasa/ 14 Desember 2004

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

: II-C/ I

PETUNJUK :
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai
Dilakukan
Ya
Tidak

No. Aktivitas Siswa


1

Siswa melakukan kegiatan


matematis(kegiatan

yang

terkait dengan pembelajaran

cxvi

Skor
3

matematika ) : mengukur,
menghitung,

mengamati,

mencatat,

menggambar,

membuat

tabel,

grafik,

membuat

memprediksi,

membuat

kesimpulan

generalisasi, dan seterusnya.


2

Siswa berinteraksi satu sama

lain
@ Saling bertanya
@ Saling menjelaskan
@

Saling

saling

bekerja

sama,

berdiskusi,

dan

seterusnya
3.

Siswa

mengembangkan

komunikasi
Mengkomunikasikan

gagasan

( tertulis)

@ Menyampaikan gagasan
(lesan

)/

mempresentasikan

hasil

Masalah

kerja
@

tanggapan

(lesan)
4.

Siswa mendapat kesempatan

untuk melakukan refleksi


JUMLAH SKOR

20

PERSENTASE (%)

83,33%

Keterangan penskoran :

cxvii

1 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25%


2 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% - 50%
3 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari 50% dan kurang dari
75%
4 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari atau sama dengan 75%

Mengetahui;
Kepala Sekolah

Observer,

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Henik Sugiyarti

NIP 131099395

LEMBAR PENGAMATAN
KEMAMPUAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH
SIKLUS II
Nama Guru

: Tumirah, S.Pd

Hari / tanggal

: Kamis/ 16 Desember 2004

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

: II-C/ I

PETUNJUK :
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai

cxviii

Tahapa
Aspek yang Diamati
Dilakukan
n
Ya
Tidak
Tahap- Mengorientasi siswa pada
1

Skor
3

masalah

2. Memunculkan masalah

3. Memotivasi siswa untuk

1. Menjelaskan Tujuan
pembelajaran

Tahap-

memecahkan masalah
Mengorganisir siswa untuk

belajar
1. Membimbing siswa dalam
mengorganisasi

tugas-

tugas dan berbagi tugas


dengan

teman

sekelompoknya
Tahap3

Membimbing penyelidikan
individual / kelompok
1. Melakukan pengamatan /

eksperimen
2. Merekam mengorganisasi

data
3. Menganalisis siswa

menyajikan hasil kerja


Tahap-

Membimbing

menyajikan hasil kerja

siswa

1. Membimbing siswa
membuat artefak
2. Membimbing siswa
menyajikan hasil kerja
Tahap5

Menganalisis dan

cxix

mengevaluasi proses
pemecahan masalah
1.

Membantu

siswa

mengkaji cara-cara yang


ditempuh selama proses
penyelidikan
JUMLAH SKOR

29

PERSENTASE (%)

72,5%

Keterangan penskoran :
1 :Pembelajaran tidak baik
2 :Pembelajaran cukup baik
3 :Pembelajaran baik
4 :Pembelajaran sangat baik

Mengetahui;
Kepala Sekolah

Observer,

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Rusmi, S. Pd

NIP 131099395
ANGKET REFLEKSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN

Petunjuk: Lingkarilah pilihan kamu dari setiap aspek berikut


1. Pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan sebagai
pembelajaran matematika berbasis masalah ini menurut saya ....
a. Tidak menyenangkan
b. Menyenangkan
c. Sangat menyenangkan

cxx

2. Pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan sebagai


pembelajaran matematika berbasis masalah ini menurut saya ....
a. Membuat saya menjadi bingung
b. Mudah diikuti
c. Sangat jelas
3. Pembelajaran yang dilakukan dengan kelompok menurut saya ....
a. Tidak menyenangkan
b. Menyenangkan
c. Sangat menyenangkan
4. Penyajian hasil kerja kelompok menurut saya ....
a. Tidak menyenangkan
b. Menyenangkan
c. Sangat menyenangkan
5. Masalah yang diselesaikan sebagai evaluasi pembelajaran menurut
saya ....
a. Sulit
b. Menarik
c. Memotivasi saya untuk terus belajar
6. Pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan sebagai
pembelajaran berbasis masalah ini membuat saya....
a. Biasa saja
b. Cukup berani
c. Sangat berani

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA


SIKLUS II
Nama Guru

: Tumirah, S.Pd

Hari / tanggal

: Kamis/ 16 Desember 2004

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

: II-C/ I

cxxi

PETUNJUK :
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai
Dilakukan
Ya
Tidak

No. Aktivitas Siswa


1

Siswa melakukan kegiatan


matematis(kegiatan

Skor
2
3

yang

terkait dengan pembelajaran


matematika ) : mengukur,
menghitung,

mengamati,

mencatat,

menggambar,

membuat

tabel,

grafik,

membuat

memprediksi,

membuat

kesimpulan

generalisasi, dan seterusnya.


2

Siswa berinteraksi satu sama

lain
@ Saling bertanya
@ Saling menjelaskan
@

Saling

saling

bekerja

sama,

berdiskusi,

dan

seterusnya
3.

Siswa

mengembangkan

komunikasi
Mengkomunikasikan

gagasan

( tertulis)

@ Menyampaikan gagasan
(lesan

hasil

kerja
Masalah

)/

mempresentasikan

tanggapan

cxxii

(lesan)
4.

Siswa mendapat kesempatan

untuk melakukan refleksi


JUMLAH SKOR

19

PERSENTASE (%)

79,17%

Keterangan penskoran :
1 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25%
2 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% - 50%
3 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari 50% dan kurang dari
75%
4 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari atau sama dengan 75%

Mengetahui;
Kepala Sekolah

Observer,

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Rusmi, S. Pd

NIP 131099395

LEMBAR PENGAMATAN
KEMAMPUAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH

cxxiii

SIKLUS II
Nama Guru

: Tumirah, S.Pd

Hari / tanggal

: Jumat/ 17 Desember 2004

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

: II-C/ I

PETUNJUK :
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai
Tahapa
Aspek yang Diamati
Dilakukan
n
Ya
Tidak
Tahap- Mengorientasi siswa pada
1

Skor
3

masalah

1. Menjelaskan Tujuan

pembelajaran
2. Memunculkan masalah

3. Memotivasi siswa untuk

Tahap-

memecahkan masalah
Mengorganisir siswa untuk

belajar
1. Membimbing siswa dalam
mengorganisasi

tugas-

tugas dan berbagi tugas


dengan

teman

sekelompoknya
Tahap3

Membimbing penyelidikan
individual / kelompok
1. Melakukan pengamatan /

eksperimen
2. Merekam mengorganisasi

data

3. Menganalisis siswa

cxxiv

menyajikan hasil kerja


Tahap-

Membimbing

menyajikan hasil kerja

siswa

1. Membimbing siswa

membuat artefak
2. Membimbing siswa
menyajikan hasil kerja
Tahap5

Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
1.

Membantu

siswa

mengkaji cara-cara yang


ditempuh selama proses
penyelidikan
JUMLAH SKOR

30

PERSENTASE (%)

75%

Keterangan penskoran :
1 :Pembelajaran tidak baik
2 :Pembelajaran cukup baik
3 :Pembelajaran baik
4 :Pembelajaran sangat baik

Mengetahui;
Kepala Sekolah

Observer,

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Rusmi, S. Pd

NIP 131099395

cxxv

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA


SIKLUS II
Nama Guru

: Tumirah, S.Pd

Hari / tanggal

: Jumat/ 17 Desember 2004

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

: II-C/ I

PETUNJUK :
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai
Dilakukan
Ya
Tidak

No. Aktivitas Siswa


1

Siswa melakukan kegiatan


matematis(kegiatan

Skor
3

yang

terkait dengan pembelajaran


matematika ) : mengukur,
menghitung,
mencatat,

mengamati,
menggambar,

membuat

tabel,

grafik,

membuat

memprediksi,

membuat

kesimpulan

generalisasi, dan seterusnya.


2

Siswa berinteraksi satu sama


lain
@ Saling bertanya
@ Saling menjelaskan
@

Saling

saling

bekerja

sama,

berdiskusi,

dan

seterusnya
3.

Siswa

mengembangkan

komunikasi

cxxvi

Mengkomunikasikan

gagasan

( tertulis)

@ Menyampaikan gagasan
(lesan

)/

mempresentasikan

hasil

kerja
@

Masalah

tanggapan

(lesan)
4.

Siswa mendapat kesempatan

untuk melakukan refleksi


JUMLAH SKOR

21

PERSENTASE (%)

87,5%

Keterangan penskoran :
1 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25%
2 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% - 50%
3 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari 50% dan kurang dari
75%
4 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari atau sama dengan 75%

Mengetahui;
Kepala Sekolah

Observer,

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Rusmi, S. Pd

NIP 131099395

cxxvii

LEMBAR PENGAMATAN
KEMAMPUAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH
SIKLUS II
Nama Guru

: Tumirah, S.Pd

Hari / tanggal

: Kamis/ 16 Desember 2004

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

: II-C/ I

PETUNJUK :
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai
Tahapa
Aspek yang Diamati
Dilakukan
n
Ya
Tidak
Tahap- Mengorientasi siswa pada
1

Skor
3

masalah

2. Memunculkan masalah

3. Memotivasi siswa untuk

1. Menjelaskan Tujuan
pembelajaran

Tahap-

memecahkan masalah
Mengorganisir siswa untuk

belajar
1. Membimbing siswa dalam
mengorganisasi

tugas-

tugas dan berbagi tugas


dengan

teman

sekelompoknya

cxxviii

Tahap-

Membimbing penyelidikan

individual / kelompok
1. Melakukan pengamatan /

eksperimen

2. Merekam mengorganisasi
data
3. Menganalisis siswa

menyajikan hasil kerja


Tahap-

Membimbing

menyajikan hasil kerja

siswa

1. Membimbing siswa
membuat artefak
2. Membimbing siswa
menyajikan hasil kerja
Tahap5

Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
1.

Membantu

siswa

mengkaji cara-cara yang


ditempuh selama proses
penyelidikan
JUMLAH SKOR

27

PERSENTASE (%)

67,5%

Keterangan penskoran :
1 :Pembelajaran tidak baik
2 :Pembelajaran cukup baik
3 :Pembelajaran baik
4 :Pembelajaran sangat baik

cxxix

Mengetahui;
Kepala Sekolah

Observer,

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Henik Sugiyati

NIP 131099395
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II
Nama Guru

: Tumirah, S.Pd

Hari / tanggal

: Kamis/ 16 Desember 2004

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

: II-C/ I

PETUNJUK :
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai
Dilakukan
Ya
Tidak

No. Aktivitas Siswa


1

Siswa melakukan kegiatan


matematis(kegiatan

Skor
3

yang

terkait dengan pembelajaran


matematika ) : mengukur,
menghitung,
mencatat,
membuat
grafik,
membuat

mengamati,
menggambar,

tabel,

membuat

memprediksi,
kesimpulan

generalisasi, dan seterusnya.


2

Siswa berinteraksi satu sama


lain

cxxx

@ Saling bertanya
@ Saling menjelaskan
@

Saling

saling

bekerja

sama,

berdiskusi,

dan

seterusnya
3.

Siswa

mengembangkan

komunikasi
Mengkomunikasikan

gagasan

( tertulis)

@ Menyampaikan gagasan
(lesan

)/

mempresentasikan

hasil

Siswa mendapat kesempatan

kerja
@

Masalah

tanggapan

(lesan)
4.

untuk melakukan refleksi


JUMLAH SKOR

19

PERSENTASE (%)

79,17%

Keterangan penskoran :
1 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25%
2 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% - 50%
3 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari 50% dan kurang dari
75%
4 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari atau sama dengan 75%

Mengetahui;
Kepala Sekolah

Observer,

SMPN I Tambakromo

cxxxi

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Henik Sugiyarti

NIP 131099395

LEMBAR PENGAMATAN
KEMAMPUAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH
SIKLUS II
Nama Guru

: Tumirah, S.Pd

Hari / tanggal

: Jumat/ 17 Desember 2004

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

: II-C/ I

PETUNJUK :
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai
Tahapa
Aspek yang Diamati
Dilakukan
n
Ya
Tidak
Tahap- Mengorientasi siswa pada
1

Skor
3

masalah

1. Menjelaskan Tujuan

pembelajaran
2. Memunculkan masalah

3. Memotivasi siswa untuk

memecahkan masalah

cxxxii

Tahap-

Mengorganisir siswa untuk

belajar
1. Membimbing siswa dalam
mengorganisasi

tugas-

tugas dan berbagi tugas


dengan

teman

sekelompoknya
Tahap-

Membimbing penyelidikan

individual / kelompok

1. Melakukan pengamatan /
eksperimen

2. Merekam mengorganisasi
data
3. Menganalisis siswa

menyajikan hasil kerja


Tahap-

Membimbing

menyajikan hasil kerja

siswa

1. Membimbing siswa
membuat artefak

siswa

2. Membimbing siswa
menyajikan hasil kerja
Tahap5

Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
1.

Membantu

mengkaji cara-cara yang


ditempuh selama proses
penyelidikan
JUMLAH SKOR

31

PERSENTASE (%)

77,5%

cxxxiii

Keterangan penskoran :
1 :Pembelajaran tidak baik
2 :Pembelajaran cukup baik
3 :Pembelajaran baik
4 :Pembelajaran sangat baik

Mengetahui;
Kepala Sekolah

Observer,

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Henik Sugiyarti

NIP 131099395
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II
Nama Guru

: Tumirah, S.Pd

Hari / tanggal

: Jumat/ 17 Desember 2004

Sekolah

: SMPN I Tambakromo

Kelas/Semester

: II-C/ I

PETUNJUK :
Berilah penilaian anda dengan memberikan tanda cek ( ) pada kolom yang
sesuai
Dilakukan
Ya
Tidak

No. Aktivitas Siswa


1

Siswa melakukan kegiatan


matematis(kegiatan

yang

terkait dengan pembelajaran


matematika ) : mengukur,
menghitung,

mengamati,

cxxxiv

Skor
3

mencatat,

menggambar,

membuat

tabel,

grafik,

membuat

memprediksi,

membuat

kesimpulan

generalisasi, dan seterusnya.


2

Siswa berinteraksi satu sama

lain
@ Saling bertanya
@ Saling menjelaskan
@

Saling

saling

bekerja

sama,

berdiskusi,

dan

seterusnya
3.

Siswa

mengembangkan

komunikasi
Mengkomunikasikan

gagasan

( tertulis)

@ Menyampaikan gagasan
(lesan

)/

mempresentasikan

hasil

Masalah

kerja
@

tanggapan

(lesan)
4.

Siswa mendapat kesempatan

untuk melakukan refleksi


JUMLAH SKOR

21

PERSENTASE (%)

87,5%

Keterangan penskoran :
1 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 25%
2 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% - 50%

cxxxv

3 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari 50% dan kurang dari
75%
4 : Banyak siswa yang melakukan aktivitas lebih dari atau sama dengan 75%

Mengetahui;
Kepala Sekolah

Observer,

SMPN I Tambakromo

Mulyadi Slamet Widodo, M. Pd

Henik Sugiyarti

NIP 131099395

SOAL UJI COBA SIKLUS I


1. a. Ubahlah ukuran waktu berikut ini menjadi satuan jam dan detik.
i.
105 menit
ii.
120 menit
b. Isilah titik-titik berikut ini.
1
i. 4 jam = ....menit = ....detik
2
ii. .... jam = 150 menit = .... detik
iii .... jam = .... menit = 3900 detik
2. Isilah titik-titik dibawah ini:
a. 5 jam = ..... menit = ..... detik
b. 1 bulan = ..... minggu = ..... hari
c. 1 hari = ...... jam
= ...... menit
3. Pak Rahman dan Budi berangkat dari Kayen pukul 09.00 menuju
terminal Pati dengan mengendarai mobil. Pada pukul 10.00, Pak
Rahman baru menanyakan kepada Budi pukul berapa mereka tiba di

cxxxvi

1
jam yang
4
lalu Pak. Jadi berapa lamanya perjalanan yang ditempuh Pak
Rahman dan Budi dari Kayen ke terminal Pati?

terminal. Dan Budi menjawab Kita tiba di terminal

4. Pada upacara bendera tanggal 17 Agustus, upacara dimulai pukul


06.55 dan berakhir pukul 07.49. Berapa lamakah upacara bendera
tersebut berlangsung?
5. Bus Sari Mustika berangkat dari Pati menuju Jakarta. Bus
tersebut berangkat dari Pati pukul 17.00. Setelah berjalan 5 jam 20
menit, bus itu mengisi bahan bakar dan istirahat selama 15 menit,
kemudian berangkat lagi. Setelah berjalan 2 jam 10 menit dari
tempat mengisi bahan bakar, ternyata bus tersebut bannya bocor.
Waktu yang digunakan untuk mengganti ban yang bocor itu 20
menit. Setelah selesai mengganti ban, kemudian perjalanan
dilanjutkan kembali sampai tiba di Jakarta dengan lancar selama 5
jam. Pukul berapakah bus tersebut tiba di Jakarta ?
6. Pak Camat berangkat dari Tambakromo menuju rumah orang
tuannya di Blora pukul 13.00 dengan mengendarai mobil. 15 menit
sebelum sampai ke tempat tujuan, Pak Camat tiba ke kios buahbuahan untuk membeli oleh-oleh. Lamanya waktu perjalanaan dari
Tambakromo sampai ke kios buah-buahan itu adalah 48 menit. Jadi
pukul berapakah pak Camat sampai di rumah orang tuanya?
7.

Rombongan ziarah wali songo berangkat dari Gabus menuju Menara


Kudus dengan menggunakan bus pukul 07.00. Setelah berjalan 30
menit, bus mengisi bahan bakar di Pati selama 5 menit. Perjalanan
dilanjutkan kembali dan rombongan sampai di menara Kudus 1 jam
10 menit kemudian. Pukul berapakah rombongan sampai di Menara
Kudus?
8. Seorang tukang kayu sedang menyelesaikan pembuatan pintu
pesanan Pak Lurah. Beliau menerima upah dari Pak Lurah untuk
menyelesaikan pekerjaannya itu per jamnya Rp. 4000,-. Upah
diberikan jika pekerjaan sudah selesai. Jika ia mengerjakan
pekerjaannya tanpa istirahat mulai pukul 07.00 dan ia mendapatkan
upah sebesar Rp. 18.000,- .Maka pukul berapa Tukang kayu itu
selesai membuat pintu?
9. Bu Ruli sedang bekerja di sawah Pak Mali untuk menanam Padi.
Upah yang diterima per jam nya Rp. 2000,-, beliau memulai
pekerjaan pukul 06.00 dan menerima upah Rp. 5000,-. Jadi pukul
berapa Bu Ruli selesai kerja di sawah Pak Mali?

cxxxvii

10. Tukang ojek sedang mengantarkan penumpangnya dari Terminal


menuju Rembang. Ongkos ojek per jam nya adalah Rp. 6000,-. Jika
mereka berangakat dari terminal pukul 08.00 dan ongkos yang di
berikan pada tukang ojek setelah sampai di Rembang adalah Rp.
9000,- maka mereka tiba di Rembang pukul berapa?

SOAL UJI COBA SIKLUS II


1. Sebuah truk bergerak dari arah Kayen menuju Tambakromo dengan
kecepatan 60 km/jam, dan jarak yang ditempuh antara KayenTambakromo itu memerlukan waktu 25 menit. Jadi berapakah jarak
antara Kayen dengan Tambakromo?
2. Wika dengan sepeda motornya berangkat ke sekolah dari rumahnya
dengan kecepatan 40 km/jam selama 15 menit. Jadi berapakah jarak
antara rumak Wika dengan sekolahannya?
3. Jarak Desa Sinomwidodo dan Desa Karangwono adalah 9 km. Jika
lamanya perjalanan dari Desa Sinomwidodo ke Desa Karangwono

cxxxviii

1
jam, maka
4
berapa kecepatan sepeda motor untuk menempuh jarak dari Desa
Sinomwidodo ke Desa Karangwono tersebut?
ditempuh dengan mengendarai sepeda motor selama

1
km. Jika lama
2
perjalanan dengan sepeda motor dari Simpang Lima Pati ke Toko
Luwes adalah 5 menit. Maka berapa kecepatan sepeda motor untuk
menempuh jarak dari Simpang Lima Pati ke Toko Luwes itu?

4. Jarak Toko Luwes dari Simpang Lima Pati adalah

5. Sopir bus malam melakukan perjalanan sejauh 6 km selama 45 menit.


Berapakah kecepatan rata-rata perjalanan sopir bus malam tersebut?
6. Rendi mengendarai sepeda motornya selama 40 menit unutk
menempuh jarak 20 km. Berapakah kecepatan rata-rata perjalanan
Rendi tersebut?
7. Sebuah bus meninggalkan terminal Pati pada pukul 10.00 menuju
Surabaya melewati Rembang. Kecepatan rata-rata bus dari Pati ke
Rembang adalah 20 km/jam dan kecepatan rata-rata dari Rembang
ke Surabaya adalah 22 km/ jam. Jarak antara Pati-Rembang adalah
25 km dan Jarak Rembang-Surabaya 60,5 km.
a. Berapa waktu yang diperlukan untuk menempuh perjalanan
dari Pati ke Surabaya?
b. Berapa kecepatan rata-rata seluruh perjalanan?
c. Pada pukul bepapa bus tiba di Rembang?
8. Pada acara karnaval 17 Agustus, salah satu peserta karnaval
menggunakan mobil hiasnya melaju dari pemberangkatan karnaval
pukul 13.22 dengan kecepatan rata-rata 8 km/jam, kemudian setelah
berjalan selama 1 jam 10 menit kecepatannya berubah menjadi 12
km/jam sampai di tempat finish. Jarak seluruh rute karnaval tersebut
adalah 25 km.
a. Berapa kecepatan rata-rata perjalanan mobil hias tersebut?
b. Pada pukul berapa Mobil hias tiba di tempat finish?
9. Jarak Jakarta dan Cirebon adalah 250 km. Waktu yang diperlukan
untuk menempuh jarak itu adalah 5 jam dengan kecepatan tidak
tetap. Buatlah grafiknya dan tentukan kecepatan rata-rata seluruh
perjalanan, jika hubungan antara jarak dan waktu ditunjukkan oleh
tabel berikut ini.
Waktu
dalam
jam

1
2

1
2

cxxxix

1
2

1
2

1
2

Jarak
dalam
km

25 55

75

125 150

150

180

200

215

10. Tabel berikut menunjukkan hubungan jarak dan waktu yang


ditempuh seseorang yang mengendarai sepeda motor dengan
kecepatan rata-rata tidak tetap.
Waktu dalam jam

1/2 1

1 1/2 2

2
3
3
4
1/2
1/2
120 150 150 160 200

Jarak dalam jam


20 50 70
a. Buatlah grafiknya
b. Berapa kecepatan rata-rata seluruh perjalanan?

PERUBAHAN NAMA SISWA


NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

NAMA
Budiyanto
Heni Fitriawati
Susilowati
Esti Pranitasia
Purwati
Ahmad Muddi Anssorri
Rina.R.A
cxl

KODE
R-01
R-02
R-03
R-04
R-05
R-06
R-07

250

8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.

R-08
R-09
R-10
R-11
R-12
R-13
R-14
R-15
R-16
R-17
R-18
R-19
R-20
R-21
R-22
R-23
R-24
R-25
R-26
R-27
R-28
R-29
R-30
R-31
R-32
R-33
R-34
R-35
R-36
R-37
R-38
R-39
R-40

Ayun Hasyanah
Dian Ari Prasetyo
Eko Prastyawan
Novicha D.A
Eni Yustiana
Sekar Arum Lupita Sari
Akmat Yani
Anggun Dyah D
Ririn Wahyu S
Anita Purnama Sari
Tulus Dwi Pujianti
Erina Maya Sita
Supadi
Dedi Irwanto
Andi Irawan
Aris Adianto
Moh. Aris Anwar
Bowo Sugiharto
Sukesi
Ressa Yakarim
Lilin Suharlin
Dewi Amini
Endang Ernawati
Sunarto
Mulyono
Ahmad Rifai
Dwi Endah P
Suwati
Siti Murwatini
Dewi Ambarwati
Sulistyono
Tri Sari
Rinda Astuti

CONTOH PERHITUNGAN ANALISIS TES ULANGAN MATEMATIKA


1. Tingkat Kesukaran
Rumus yang digunakan
B
P=
P: Tingkat Kesukaran
N
B: Banyaknya Siswa yang menjawab benar
N: Banyaknya siswa yang mengikuti ulangan

cxli

Untuk Soal no.1


Diketahui:
B=17
N=40
Maka:
17
P=
=0,425
40
Interval P
Kriteria
0,00-0,30
Sulit
0,31-0,70
Sedang
0,71-1,00
Mudah
Jadi soal no.1 tersebut termasuk kategori sedang
2. Daya Beda Soal
Rumus yang digunakan;
,D= Daya beda soal
D= Pa-Pb
Pa=Tingkat kesukaran kelompok atas
Pb=Tingkat kesukaran kelompok bawah
Untuk Soal no.1
Diketahui:
Pa=0,55
Pb=0,35
Maka:
D=Pa-Pb=0,55-0,35=0,2
Interval D
Kriteria
0,00-0,20
Jelek
0,21-0,40
Cukup
0,41-0,70
Baik
0,71-1,00
Baik Sekali
Jadi soal no.1 daya bedanya cukup.

3. Validitas Item
Rumus yang digunakan;
N XY ( X )( Y )
Rxy=
N ( X 2 ( X ) 2 )(( N Y 2 ) ( Y ) 2 )
Rxy: Koefisien Korelasi antara variabel X dan Y
N:banyaknya siswa yang mengikuti tes
X:Skor butir yang dicari validitasnya
Y:Skor total siswa yang mengikuti tes

cxlii

Untuk soal no.1:


Diketahui:
N=40
X=17
X2=17
Y=732
Y2=14352
XY=3389
Maka:

RXY=

40(339) (17)(732)
(40(17) (17)(17)) (40(14352) (732)(732))

=0,288553

Untuk =5%, dengan N=40 diperoleh rtabel=0,312


Karena RXY<rtabel maka soal no.1 tidak valid.
4. Reliabilitas
Rumus yang digunakan adalah rumus KR20, karena skor
penilaiannya
skor dikotomi
N
KR20()=(N/(N-1))((x2- i =1 Pi (1 Pi ) /(x2))
=Reliabilitas tes yang dicari
N=Banyaknya butir
x2=Variansi populasi x
Pi= Tingkat kesukaran masing-masing butir
Untuk Soal no.1:
Diketahui:
N=31
x2=24,5230
N
i=1 Pi(1 Pi) =5,71125

Maka:
KR20()=(31/30)((24,5230-5,71125)/24,5230)=0,79266
Interval
Kriteria
0,00-0,20
Rendah sekali
0,21-0,40
Rendah
0,41-0,70
Sedang
0,71-0,90
Tinggi
0,91-1,00
Tinggi sekali

cxliii

Jadi soal tes ulangan matematika tersebut reliabilitasnya tinggi

KETERANGAN SOAL YANG DIPAKAI UNTUK PENELITIAN SIKLUS I


No. TIK
1

No. Soal Terbaru


Setelah Eliminasi
1

Tingkat
Kesukaran
Mudah
(P=4,35%)
Sedang
(P=45,65%)
cxliv

Daya
Pembeda
Signifikan
(t=3,237)
Signifikan
(t=7,328)

Validitas
Valid
(rxy=0,484)
Valid
(rxy=0,704)

Reliabilitas
r11=0,869
(reliabel)

3
3

Sedang
(P=56,52%)
Sedang
(P=34,78%)
Mudah
(P=26,09%)

signifikan
(t=3,345)
Signifikan
(t=8,496)
Signifikan
(t=6,367)

Valid
(rxy=0,350)
Valid
(rxy=0,797)
Valid
(rxy=0,484)

Soal no. 3, tingkat kesukarannya sedang mendekati sukar. Jadi pada soal
yang dipakai untuk penelitian siklus I ini, soal no.3 dianggap soal yang
memiliki tingkat kesukaran sukar.

KETERANGAN SOAL YANG DIPAKAI UNTUK PENELITIAN SIKLUS


II
No. TIK
1

No. Soal Terbaru


Setelah Eliminasi
1

Tingkat
Kesukaran
Mudah
(P=19,57%)
Sedang
cxlv

Daya
Pembeda
Signifikan
(t=2,658)
Signifikan

Validitas
Valid
(rxy=0,476)
Valid

Reliabilitas
r11=0,652
(reliabel)

(P=39,13%)
Sedang
(P=39,13%)
Sukar
(P=76,09%)
Mudah
(P=26,09%)

(t=8,430)
signifikan
(t=4,845)
Signifikan
(t=2,094)
Signifikan
(t=3,137)

(rxy=0,731)
Valid
(rxy=0,546)
Valid
(rxy=0,332)
Valid
(rxy=0,479)

GRAFIK FREKUENSI JAWABAN ANGKET REFLEKSI SISWA


TERHADAP PEMBELAJARAN
Grafik Frekuensi Jawaban Siswa Mengenai Pembelajaran Matematika
Berbasis Masalah Pada Siklus I dan Siklus II

cxlvi

a. Tidak Menyenangkan

b. Menyenangkan

c. Sangat Menyenangkan

Grafik Frekuensi Jawaban Siswa Mengenai Pembelajaran Matematika


Berbasis Masalah Yang Telah Dilaksanakan Pada Siklus I dan Siklus II

a. Membuat saya menjadi bingung b. Mudah diikuti


c. Sangat Jelas
Grafik Frekuensi Jawaban Siswa Mengenai Pembelajaran yang Dilakukan
dengan Kelompok pada Siklus I dan Siklus II

cxlvii

a. Tidak menyenangkan

b. Menyenangkan

c. Sangat menyenangkan

Grafik Frekuensi Jawaban Siswa Mengenai Penyampaian Hasi Kerja


Kelompok pada Siklus I dan Siklus II

a. Tidak menyenangkan

b. Menyenangkan

c. Sangat menyenangkan

Grafik Frekuensi Jawaban Siswa Mengenai Masalah yang Diselesaikan


sebagai Evaluasi Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II

cxlviii

a. Sulit

b. Menarik

c. Memotivasi saya untuk terus belajar

Grafik Frekuensi Jawaban Siswa Mengenai Akibat dari Pembelajaran


Matematika Berbasis Masalah yang Setelah Dilaksanakan pada Siklus I dan
Siklus II

a. Biasa saja

b. Cukup berani

c. Sangat berani

FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN

cxlix

Gambar 5. Siswa bekerja kelompok

Gambar 6. Guru memberikan bimbingan kepada siswa

cl

Gambar 7. Presentasi hasil diskusi oleh siswa

Gambar 8. Siswa lain memperhatikan siswa yang presentasi

cli

clii

Anda mungkin juga menyukai