Disusun oleh:
Jimi Dwi T.
13406241047
Ari Wardani
13406241056
Lilik Yakiba
13406244002
Hastika Ningrum
13406244007
Sri Mulyani
13406244011
PENDIDIKAN SEJARAH-S1
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 1
D. Manfaat Penulisan .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Sistem Pemerintahan Hindia Belanda....................................................... 3
B. Pejabat dan Perangkat Pemerintahan........................................................ 4
C. Ketatanegaraan Masa Pendudukan Jepang............................................... 9
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 14
Kesimpulan............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Tata Negara di Indonesia mulai mengalami perkembangan
dengan masuknya pihak asing yang turut andil mengambil alih kekuasaan
pemerintah. Hal ini terlihat dalam kekuasaan Belanda di abad ke-19,
melalui badan dagang yang memang dibentuk untuk melaksanakan
hubungan dagang antarbenua, VOC (Verenigde Oostindische Compagnie)
memulai kiprahnya dalam dunia perdagangan di Indonesia, tetapi setelah
berlangsung dalam waktu yang lama, VOC berkuasa tidak hanya di bidang
ekonomi, bahkan merambah ke dunia politik waktu itu.
Pada masa Hindia Belanda ini struktur ketatanegaraan Indonesia
sudah diatur sedemikian rupa dengan tingkatan-tingkatannya yang akan
diulas secara singkat dalam makalah ini. Kemudian setelah berkuasanya
Belanda selama 350 tahun, Indonesia diambil alih oleh pemerintah Jepang
yang pada dasarnya hanya meneruskan system pemerintahan Belanda
tetapi ditambah unsur militer.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana sistem pemerintahan pada masa Hindia Belanda?
b. Bagaimana struktur pejabat dan perangkat pemerintahan pada masa
Hindia Belanda?
c. Bagaimana ketatanegaraan Indonesia pada masa pendudukan Jepang?
C. Tujuan Penulisan
a. Agar dapat mengetahui dan memahami sistem pemerintahan pada
masa Hindia Belanda.
b. Agar dapat mengetahui dan memahami struktur pejabat dan perangkat
pemerintahan pada masa Hindia Belanda.
c. Agar dapat mengetahui dan memahami ketatanegaraan Indonesia pada
masa pendudukan Jepang.
d. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sejarah Tata Negara
Indonesia.
D. Manfaat Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Hindia
Belanda,
dalam
peraturan
ini
tidak
mengenal
tuntutan
atas
desentralisasi
terus
disuarakan,
tetapi
tidak
1. Pemerintahan Pusat
a. Gubernur Jenderal
Gubernur Jenderal diangkat dengan keputusan raja berdasarkan
usul menteri tanah jajahan. Biasanya setelah lima tahun Gubernur
Jenderal akan meletakkan jabatan. Gubernur Jenderal harus seorang
warga negara Belanda asli, berumur minimal 30 tahun. Tugasnya
antara lain menyelenggarakan pemerintahan umum sesuai dengan UU
dan
petunjuk
Raja.
Setiap
kebijakan
Gubernur
Jenderal
oleh Raja Belanda. Teguran tersebut akan berdampak besar bagi karir
Gubernur Jenderal. Karena teguran lisan maupun tulisan dari Kerajaan
Belanda secara moral merupakan tamparan yang hebat. Walaupun
nasihat tersebut sebenarnya tidak mengikat karena keputusan
sepenuhnya ada pada Gubernur Jenderal.
c. Departemen-Departemen
Untuk mempermudah dalam menjalankan roda pemerintahan pada
masa pemerintahan Daendels, ia mengangkat seorang administrator
jenderal perdagangan dengan empat orang asisten administrator.
Sementara Raffles memiliki seorang akuntan jenderal dengan dua
orang sub-akuntan. Dengan adanya perubahan sistem administrator
pemerintahan menjadi komisaris jenderal, diangkat seorang direktur
jenderal keuangan dengan dua orang direktur dibawahnya dengan
tugas untuk mengadministrasi wilayah kekuasaan koloni, kekayaan,
produksi, dan perdagangan.
Pada tahun 1934 Hindia-Belanda memiliki 8 departemen, enam
departemen sipil dan dua lainnya adalah departemen militer.
Departemen-departemen tersebut adalah sebagai berikut:
1) Departemen Dalam Negeri
2) Departemen Keuangan
3) Departemen Kehakiman
4) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
5) Departemen Ekonomi
6) Departemen Pekerjaan Umum
7) Departemen Angkatan Perang
8) Departemen Angkatan Laut
dan
komposisi
Voolksraad
yang
pertama
(1918)
tahun
1938
Sumatra,Kalimantan,dan
terdapat
timur
wilayah
besar
yang
gubernemen
terbagi
dalam
yaitu
17
dengan kekuasaan Militer Jepang. Hal ini terkait dengan Undangundang nomor 1 tahun 1942 yang salah satu poinnya menegaskan
bahwa diberlakukannya peraturan perundangan Hindia Belanda yang
tidak bertentangan dengan kekuasaan Militer Jepang. Bagi Jepang
Militer dianggap sebagai kekuatan yang loyal terhadap jalannya
pemerintah dan negara. Kekuatan militer utama Jepang dibagi menjadi
tiga, yakni:
10
berkorban,
siap
menghadapi
bahaya,
dan
menjunjung
tinggi
keperwiraan).
Untuk mencapai tujuannya, pemerintah Jepang membentuk
bebrapa organisasi kemiliteran, yaitu:
11
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pada akhir abad ke-18, VOC dibubarkan dan diganti dengan
Negara Kolonial Hindia Belanda. Dari sini pengaruh Belanda di Indonesia
semakin kuat tidak hanya di bidang ekonominya saja, sistem
ketatanegaraan di Indonesia mendapat pengaruh dan mengalami
perubahan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas Muhammad. Sejarah Sistem Pemerintahan di Indonesia.pdf diakses di
www.ilyasmuhammad.blogspot.com pada 6 September 2014 pukul 09.24
WIB.
Sartono Kartodirdjo. 2010. Sejarah Nasional Indonesia IV. Jakarta: Balai Pustaka
Zulkarnain. 2012. Jalan Meneguhkan Negara. Yogyakarta: Pujangga Press.
15